Peringatan Wajib St. Yohanes Krisostomus, Uskup-Pujangga Gereja
MEMBAWA KEBANGKITAN DAN HARAPAN
Sambil menghampiri usungan itu Yesus menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!" Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata (Luk 7: 14-15a )
Doa Renungan
Tuhan Yesus Kristus, sabda-Mu penuh daya dan kehidupan. Semoga aku tidak pernah ragu sedikit pun akan kasih dan kerahiman-Mu yang menyelamatkan dan daya kuasa sabda-Mu yang membawa kesembuhan, kebebasan, dan kasih yang sejati. Sebab Engkaulah yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (1Tim 3:1-13)
Saudara terkasih, benarlah perkataan ini: "Orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat, menginginkan pekerjaan yang indah." Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak becacat, suami dari seorang istri saja. Ia harus dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, dan cakap mengajar orang: bukan peminum, bukan pemarah, melainkan peramah dan pendamai, bukan hamba uang; seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya. Jika seseorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimana ia mungkin ia mengurus jemaat Allah? Janganlah ia seorang yang baru saja bertobat, agar jangan menjadi sombong dan kena hukuman Iblis. Demikian juga diakon-diakon: haruslah orang terhormat, jangan bercabang lidah, jangan penggemar anggur, jangan serakah, melainkan orang yang memelihara rahasia iman dalam hati nurani yang suci. Mereka juga harus diuji dahulu, dan baru ditetapkan dalam pelayanan ini setelah ternyata mereka tak bercacat. Demikian pula, para istri mereka hendaklah orang terhormat, jangan pemfitnahll hendaklah dapat menahan diri dan dapat dipercaya dalam segala hal. Diakon haruslah suami dari satu istri dan mengurus anak-anak serta keluarganya dengan baik. Karena mereka yang melaksanakan tugas pelayanan dengan baik, memperoleh kedudukan yang baik, sehingga dalam iman akan Yesus Kristus, mereka dapat bersaksi dengan leluasa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 862
Ref. Kamu dipanggil untuk kemerdekaan; maka abdilah satu sama lain dalam cinta kasih.
Ayat. (Mzm 101:1.2ac.3a.6-7; Ul: Gal 5:13)
1. Ya Tuhan, aku hendak menyanyikan kasih setia dan hukum-Mu. Aku hendak hidup tanpa cela. Aku hendak hidup dengan suci dalam rumahku, hal-hal yang jahat takkan kuperhatikan.
2. Mataku tertuju kepada rakyatku yang setia, supaya mereka tinggal bersama aku. Orang yang hidup dengan tidak bercela akan mendukung aku.
3. Orang yang melakukan tipu daya, tidak akan diam dalam rumahku. Orang yang berbicara dusta tidak bertahan di dalam pandanganku.
Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Luk 7:16)
Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita, dan Allah telah mengunjungi umat-Nya. => Alleluya (2x)
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (7:11-17)
Pada suatu ketika pergilah Yesus ke sebuah kota bernama Nain. Para murid serta banyak orang pergi bersama Dia. Ketika Ia mendekati pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, yaitu anak-anak laki tunggal seorang ibu yang sudah janda. Banyak orang kota itu menyertai janda tersebut. Melihat janda itu tergeraklah hati Tuhan oleh belas kasih. Lalu Tuhan berkata kepadanya, "Jangan menangis!" Dihampiri-Nya usungan jenazah itu dan disentuh-Nya. Maka para pengusung berhenti. Tuhan berkata, "Hai Pemuda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!" Maka bangunlah pemuda itu, duduk, dan mulai berbicara. Yesus lalu menyerahkan kepada ibunya. Semua orang itu ketakutan, dan mereka memuliakan Allah sambil berkata, "Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita," dan "Allah telah mengunjungi umat-Nya." Maka tersiarlah kabar tentang Yesus ke seluruh Yudea dan ke seluruh daerah sekitarnya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus
Semua orang tua menyadari bahwa anak adalah harta yang tidak ternilai. Meski pun ada juga orang tua yang tega menjual anaknya sendiri demi uang. Atau orang tua yang membuang anaknya karena malu dan alasan lain. Tetapi sebagian besar orang tua mengharapkan kehadiran seorang anak dalam keluarga. Sampai ada orang tua yang melakukan cara apa saja agar memperoleh anak. Dan orang yang tidak memiliki anak dianggap sebagai aib terbesar. Hal yang sama berlaku bagi orang Yahudi. Oleh karena itu, peristiwa Yesus membangkitkan anak muda di Nain tidak hanya menyatakan kebesaran Allah tetapi juga menutupi aib keluarga. Apalagi kisah yang kita dengar dari Injil Lukas ini menceritakan bahwa ibu dari pemuda yang meninggal itu adalah seorang janda. Hidup sebagai seorang janda sangatlah berat. Sehingga janda itu sangat terpukul saat anak tunggalnya meninggal. Artinya keturanan dari keluarganya habis.
Saudara-saudari terkasih,
Bukanlah suatu kebetulan bahwa Yesus pergi ke kota Nain. Dan pada saat bersamaan ada seorang pemuda yang meninggal. Pemuda itu adalah harta terindah dan terbaik yang tiada duanya bagi ibunya yang berstatus janda. Oleh dorongan Roh Kudus Yesus datang ke sebuah kota yang bernama Nain tersebut. Yesus tahu bahwa ada seseorang di kota itu yang sangat membutuhkan pertolongan Yesus. Maka ketika Yesus melihat janda itu, hati Yesus tergerak oleh belas kasihan. Artinya Yesus terdorong untuk menolong janda tersebut. Karena itu sambil menghampiri usungan itu Yesus menyentuh mayat pemuda itu, dan sedang para pengusung berhenti, Yesus berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!" Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya, janda itu pasti sangat senang karena anak tunggalnya bisa hidup kembali. Kebangkitan anaknya membawa suka cita sangat besar.
Saudara-saudari terkasih,
Kalau kita melihat dari segi iman, tidak ada sesuatu yang terjadi dalam hidup kita secara kebetulan. Sebab segala sesuatu sudah dirancang oleh Allah untuk kebaikan dan kebahagiaan manusia. Seorang ibu tidak bisa mengatalkan bahwa kebetulan suami saya orang yang baik dan sabar. Jadi suami saya bisa mengimbangi sifat saya yang banyak berbicara dan gampang emosi. Karena yang seorang suami yang baik dan sabar diutus Allah untuk menjadi suami bagi perempuan yang banyak bicara dan gampang emosi. Atau sebaliknya isteri yang setia dan taat beragama menjadi pendamping hidup atau isteri dari seorang pria yang malas berdoa dan hidup seenaknya. Dengan kata lain akan ada seseorang yang diutus Allah untuk menolong kita. Bisa jadi lewat seorang suami, istri, anak, teman atau orang lain. Melalui utusan Allah itu, kita memperoleh pengharapan dan semangat untuk hidup. Saat iman kita lemah, mereka membangkitkan kita lewat kata-kata atau perbuatan yang memberi penghiburan dan dorongan.
Saudara-saudari terkasih,
Kita umat Kristen dan Katolik juga diutus Allah untuk membawa kebangkitan dan harapan bagi orang-orang di sekeliling kita. Maka kita perlu untuk mengasah hati nurani kita agar peka dan peduli dengan orang lain. Orang-orang yang peka dan peduli akan mudah terdorong untuk menolong orang lain. Sebaliknya orang yang tidak peka dan tidak peduli akan bersikap cuek dan tidak mau tahu dengan hidup sesama. Mereka merasa bahwa semua manusia harus bertanggung jawab atas hidupnya masing-masing. Mereka tidak memiliki belas kasihan. Sehingga tidak jarang ada orang yang menipu dan memeras walaupun orang yang diperas dan ditipu akan hidup menderita dan sengsara. Namun hati nurani mereka tidak merasa tertanggu. Bagi mereka itu hal yang biasa dan tidak perlu dipersoalkan. Dan jika sebagai umat Kristiani kita juga bersikap demikain maka kehadiaran kita membawa kematian bagi orang lain. Orang-orang yang membawa bebangkitan dan kehidupan akan selalu berusaha untuk menghapus aib dan beban sesama.
REFLEKSI:
Apakah aku sudah berusaha membawa kebangkitan dan harapan atau membawa kematian dan beban bagi sesama?
MARILAH KITA BERDOA:
Tuhan Yesus Kristus, Engkau memiliki hati yang dengan mudah tergerak oleh belas kasihan. Ampunilah kami yang tertutup dan tidak peduli dengan hidup sesama kami. Bantulah kami agar kami memiliki hati yang peka dan rela menolong sesama kami yang membutuhkan pertolongan-Mu. Doa ini kami persembahkan dalam nama Yesus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.
Renungan Lumen Indonesia