| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 17 September 2011 Hari Biasa Pekan XXIV

Sabtu, 17 September 2011
Hari Biasa Pekan XXIV

TANAH YANG BAIK

Kata Yesus : Dan sebagian benih itu jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat." Setelah berkata demikian Yesus berseru: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!" (Luk 8:8)


Doa Renungan

Tuhan Yesus Kristus, tinggallah di tengah kami dan jadilah gembala kami. Dalam kesibukan sehari-hari menyambung hidup, jangan biarkan kami melupakan sesama yang menderita dan susah hidupnya. Tuntunlah agar dalam tutur kata dan perilaku, kami selalu rendah hati dan riang hati dalam memberi, membawa ketentraman dan damai. Biarkan rahmat-Mu mengasah hati kami sehingga kami semakin peka pada sesama yang rindu akan sabda penghiburan-Mu. Semoga kehadiran kami menjadi tanda belas kasih-Mu. Sebab Engkaulah yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (6:13-16)

"Taatilah perintah ini tanpa cacat sampai saat kedatangan Tuhan."

Saudara terkasih, di hadapan Allah yang menghidupkan segala sesuatu dan di hadapan Yesus Kristus yang memberi kesaksian yang benar di hadapan Ponsius Pilatus, aku memperingatkan engkau, "Taatilah perintah ini tanpa cacat dan tanpa cela hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. Saat itu akan ditentukan oleh Penguasa satu-satunya yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan diatas segala tuan. Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada kematian, dan bersemayam dalam cahaya yang tak terhampiri. Tak seorang pun pernah melihat Dia, dan tak seorang manusia pun dapat melihat Dia. Bagi Dialah hormat dan kuasa yang kekal. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 100:2.3.4.5; Ul: 3c)
1. Beribadatlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
2. Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3.Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, masuklah ke pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya, dan pujilah nama-Nya!
4. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan tulus ikhlas dan menghasilkan buah dalam ketekunan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (8:4-15)

"Yang jatuh di tanah yang baik ialah orang yang mendengar sabda itu dan menyimpannya dalam hati, dan menghasilkan buah dalam ketekunan."

Banyak orang datang berbondong-bondong dari kota-kota sekitar kepada Yesus. Maka Yesus berkata dalam suatu perumpamaan, "Adalah seorang penabur keluar menaburkan benih. Waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak-injak orang dan dimakan burung-burung di udara sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan tumbuh sebentar, lalu layu karena tidak mendapat air. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, sehingga terhimpit sampai mati oleh semak-semak yang tumbuh bersama-sama. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, lalu tumbuh dan berbuah seratus kali lipat." Sesudah itu Yesus berseru, "Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah mendengar." Para murid menanyakan kepada Yesus maksud perumpamaan itu. Yesus menjawab, "Kalian diberi kurnia mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi hal itu diwartakan kepada orang lain dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat, dan sekalipun mendengar mereka tidak mengerti. Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah Sabda Allah. Yang jatuh di pinggir jalan ialah orang yang telah mendengarnya, kemudian datanglah Iblis, lalu mengambil sabda itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan. Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu, ialah orang yang setelah mendengar sabda itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka tidak berakar. Mereka hanya percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad. Yang jatuh dalam semak duri, ialah orang yang mendengar sabda itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran, kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga tidak menghasilkan buah yang matang. Yang jatuh di tanah yang baik ialah orang yang mendengar sabda itu dan menyimpannya dalam hati yang baik, dan menghasilkan buah dalam ketekunan."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.


Renungan

Dalam nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus. Amin.


Saudara-saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus

Yesus menggambarkan sifat manusia lewat perumpamaan tentang penabur. "Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan setelah tumbuh ia menjadi kering karena tidak mendapat air. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, dan semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati. Benih itu ialah firman Allah. Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan. Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad.

Saudara-saudari terkasih,

Benih yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang. Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan." Apakah hati kita termasuk jenis tanah dipinggir jalan yang hidup seenaknya sendiri? Apakah hati kita termasuk jenis tanah berbatu-batu yang mudah bertobat dan mudah juga berbuat dosa? Apakah hati kita termasuk jenis tanah dalam semak duri yang gampang dipengaruhi oleh hal-hal dunia dan hanya mengejar hal-hal yang lahiriah? Apakah hati kita termasuk jenis tanah yang baik? Tanah yang baik akan berbuah lebat dan bisa dirasakan oleh orang lain. Buah-buah itu berupa kesabaran, kejujuran, kesetiaan, kelemah-lembutan dan penguasaan diri.

Saudara-saudari terkasih,

Setiap dari kita ingin menjadi manusia yang baik dan berguna bagi orang lain. Namun keinginan saja tidak cukup. Dibutuhkan usaha dan perjuangan terus-menerus. Usaha dan perjuangan manusia menjadi syarat mutlak untuk seseorang menjadi sukses. Ada orang yang awalnya bersemangat untuk bekerja tetapi lama-kelamaan semangatnya menjadi kendur. Ada lagi yang berusaha untuk sukses dan jadi orang baik. Tetapi saat ada tantangan dan masalah, orang itu menyerah dan putus asa. Sebagian besar manusia menempuh jalan yang singkat dan pintas. Mereka tidak sadar bahwa jalan yang singkat dan pintas justru membawa manusia kepada kesesatan dan penderitaan.manusia cenderung menghindari jalan yang terjal, berliku-liku dan sempit. Padahal justru jalan yang terjal, berliku-liku dan sempit justru membawa manusia kepada kebaikan dan keselamatan. Dan hanya sedikit orang memilih jalan tersebut. Mereka yang memilih jalan itu adalah orang-orang yang mendengar sabda Tuhan dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.

Saudara-saudari terkasih,

Orang yang mendengar sabda Tuhan dan melakukannya adalah orang yang hatinya baik. Hati yang baik sama dengan tanah yang baik. Hati yang baik dibentuk lewat tahap-rahap tertentu. Setiap manusia memang lahir dalam kondisi yang baik adanya. Namun pengaruh-pengaruh dosa bisa membawa manusia kepada kejahatan dan kesengsaraan. Maka sangat penting kita memelihara hati kita sejak lahir sampai kita mati. Dan ketika seseorang lahir, menjadi tugas orang tua untuk memberi makan kepada anak tersebut sekaligus membimbing dan menuntun anak tersebut kepada kebaikan. Orang tua tidak cukup memberi makan dan minum. Orang tua hendaknya mengarahkan anak yang masih kecil untuk dapat mengenal dan mencintai Tuhan. Pengenalan dan cinta akan Tuhan mampu menjauhkan manusia dari perbuatan yang jahat dan tercela. Anak perlu dilatih untuk menghormati dan mencintai Tuhan, orang tua, sesama dan diri sendiri. Jika demikian maka kita sedang menyiapkan tanah yang baik untuk anak kita.

REFLEKSI:


Apakah aku hatiku sudah menjadi tanah yang baik atau hatiku masih menjadi tanah yang tidak baik?

MARILAH KITA BERDOA:

Tuhan Yesus Kristus, setiap saat Engkau menaburkan benih sabdaMu dalam hati kami. Namun terkadang hati kami bagaikan tanah di pinggir jalan, tanah berbatu-batu, atau tanah yang bersemak duri. Curahkanlah rahmat-Mu agar hati kami menjadi tanah yang baik sehingga menghasilkan buah. Doa ini kami persembahkan dalam nama Yesus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.



LUMEN NO : 6982 --- Renungan Lumen Indonesia

Jumat, 16 September 2011 Pw St. Kornelius Paus dan St. Siprianus Uskup dan Martir

Jumat, 16 September 2011
Pw St. Kornelius Paus dan St. Siprianus Uskup dan Martir

Tidaklah mungkin melaksanakan hukum mengasihi Aku, Allah yang kekal, dengan mengabaikan hukum mengasihi sesama. (St. Katarina dari Siena)

Antifon Pembuka

Para kudus bergembira di surga, sebab mengikuti jejak Kristus. Mereka menumpahkan darahnya demi Dia, sehingga kini bersukaria selamanya.


Doa Pagi


Yesus, Sang Terang abadi, bimbinglah aku dengan terang Roh Kudus-Mu agar aku dapat menjadi saksi cinta kasih-Mu dalam tugas perutusan sepanjang hari ini. Semoga Roh Kudus-Mu mengajar aku untuk merenungkan sabda-Mu dan melakukan dalam realitas hidupku sehari-hari. Amin.

Rasul Paulus menasihati mengenai apa artinya cukup. “Memang iman itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar,” katanya. Kita memang harus belajar mengatakan: cukup. Jika tidak, kita akan menjadi orang yang serakah dan tak punya sikap ugahari. Cara-cara kotor dan jahat akhirnya ditempuh.

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (6:2c-12)

"Hai manusia Allah, kejarlah keadilan."

Saudara terkasih, ajarkanlah dan nasihatkanlah semua ini. Jika ada orang yang mengajarkan ajaran lain, dan tidak menurut ajaran sehat, yakni ajaran Tuhan kita Yesus Kristus, dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan iman kita, dialah orang yang berlagak tahu, padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, iri hati, fitnah, dan curiga, percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berfikiran sehat, yang kehilangan kebenaran, yang mengira agama itu suatu sumber keuntungan. Memang iman itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. Sebab kita tidak membawa apa-apa ke dalam dunia ini, dan kita pun tidak membawa apa-apa ke luar. Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. Tetapi mereka yang ingin kaya, terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan pelbagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Karena memburu uanglah, maka beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa diri dengan berbagai-bagai penderitaan. Tetapi engkau, hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, takwa, kesetiaan, cinta kasih, kesabaran, dan kelembutan hati. Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil; untuk itulah engkau telah mengikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

R : Berbahagialah yang hidup miskin terdorong oleh Roh Kudus, sebab bagi merekalah Kerajaan Allah.
Ayat. (Mzm 49:6-7.8-9.17-18.20)

1. Mengapa aku takut pada hari-hari celaka pada waktu aku dikepung oleh kejahatan para pengejarku, yang percaya akan harta bendanya, dan memegahkan diri karena banyaknya kekayaan mereka?
2. Tidak seorang pun dapat membebaskan diri, atau memberikan tebusan kepada Allah ganti nyawanya! Terlalu mahallah harga pembebasan nyawanya, dan tidak terjangkau untuk selama-lamanya kalau ia ingin hidup abadi dengan tidak melihat liang kubur.
3. Janganlah takut, apabila seseorang menjadi kaya, apabila kemuliaan keluarganya bertambah, sebab pada waktu mati semuanya itu tidak akan dibawanya serta, kemuliaannya tidak akan turun mengikuti dia.
4. Sekalipun pada masa hidupnya ia menganggap dirinya berbahagia, sekalipun orang menyanjungnya karena ia berbuat baik terhadap dirinya sendiri, namun ia akan sampai kepada angkatan nenek moyangnya, yang tidak akan melihat terang untuk seterusnya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.

Banyak orang mengungkapkan rasa syukur setelah sembuh dari sakit dengan cara aktif melayani. Itulah yang dilakukan oleh Maria Magdalena. Ada cukup banyak orang yang meniru semangat Maria Magdalena ini.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (8:1-3)

"Beberapa wanita menyertai Yesus dan melayani Dia dengan harta bendanya."


Yesus berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid menyertai Dia, dan juga beberapa wanita, yang telah disembuhkan-Nya dari roh-roh jahat serta berbagai macam penyakit, selalu menyertai Dia. Para wanita itu ialah: Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh setan; Yohana, isteri Khuza, bendahara Herodes, Susana dan masih banyak lagi yang lain. Wanita-wanita itu melayani seluruh rombongan dengan harta kekayaan mereka.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Peran aktif para wanita dalam karya kerasulan Yesus amat jelas dicatat oleh Lukas. Itu sebuah fakta penting. Dewasa ini kita pun perlu bersyukur atas para rasul wanita yang aktif dalam pelayanan Gereja di segala tempat dan cara.

Doa Malam


Tuhan, aku bersyukur atas penyelenggaraan-Mu di sepanjang hari ini. Engkau berkenan mendampingi aku yang rapuh ini. Semoga Engkau menguatkan hatiku dan meneguhkan imanku agar hidupku menjadi lebih berarti dan menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Mu. Amin.


RUAH

Kamis, 15 September 2011 Peringatan Wajib. Santa Perawan Maria Berdukacita

Kamis, 15 September 2011
Peringatan Wajib. Santa Perawan Maria Berdukacita

Kata Yesus: ”Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan yang saling menyerukan: Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak menangis”.-- Luk 7:32

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahakudus, Engkau tidak memandang orang tetapi selalu berkenan mendengarkan siapapun yang berseru mohon bantuan-Mu. Kami mohon, ajarlah kami memandang dengan penglihatan-Mu dan jadikanlah kami orang yang berbelas kasih terhadap sesama. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (5:7-9)

"Yesus pokok keselamatan abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya."

Saudara-saudara, dalam hidup-Nya sebagai manusia, Kristus telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut. Dan karena kesalehan-Nya, Ia telah didengarkan. Akan tetapi, sekalipun Anak Allah, Yesus telah belajar menjadi taat; dan ini ternyata dari apa yang telah diderita-Nya. Dan sesudah mencapai kesempurnaan, Ia menjadi pokok keselamatan abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 833
Ref. Kita memuji Allah kar'na besar cinta-Nya
Ayat. (Mzm 33:1-2.4-5.18-19)
1. Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar! Sebab memuji-muji itu layak bagi orang jujur. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali.
2. Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
3. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang bertakwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut, dan memelihara mereka pada masa kelaparan.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Berbahagialah Engkau, Sang Perawan Maria, sebab di bawah salib Tuhan engkau menjadi martir tanpa menumpahkan darahmu

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (19:25-27)

"Inilah anakmu!" Inilah ibumu"

Waktu Yesus bergantung di salib, di dekat salib itu berdirilah ibu Yesus dan saudara ibu Yesus, Maria, isteri Kleopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah ia kepada ibu-Nya, "Ibu, inilah anakmu!" Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya, "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima ibu Yesus di dalam rumahnya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Dalam nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus. Amin.


Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus

Bangsa Israel adalah bangsa pilihan Allah. Dan mengapa yang dipilih bangsa Israel dan bukan bangsa lain. Tentu yang tahu jawabannya hanya Allah sendiri. Sebab Allah mempunyai kehendak mutlak untuk memilih dan menentukan sesuatu. Namun ada satu yang pasti bahwa bangasa Israel. Memiliki sifat yang keras dan sulit untuk diatur. Bangsa Israel berkali-kali mengalami kasih dan kuasa Tuhan. Termasuk peristiwa yang sangat langkan dimana mereka bisa melewati laut yang kering. Sebab oleh kekuasaan Allah, laut Taberau menjadi terbelah dua sehingga bangsa Israel bisa berjalan di tengah lautan yang kering. Namun demikian bangsa Israel tetap memberontak dan mengeluh ketika ada tantanmgan dan hambatan. Sikap bangsa Israel yang sulit diatur dan keras kepala ini terus terjadi saat Yesus berkarya. Padahal Yesus secara nyata melakukan banyak mukjizat sebagai bukti bahwa Yesus adalah Tuhan sekaligus utusan Allah yang menyalamatkan manusia. Tetapi bangsa Israel tetap bertegar hati kepada Tuhan Allah.

Saudara-saudari terkasih,

Ketegaran hati bangsa Israel nyata dalam Injil hari ini. Yesus mengeluhkan sifat bangsa Israel. Kata Yesus: "Dengan apakah akan Kuumpamakan orang-orang dari angkatan ini dan dengan apakah mereka itu sama? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan yang saling menyerukan: Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak menangis. Karena Yohanes Pembaptis datang, ia tidak makan roti dan tidak minum anggur, dan kamu berkata: Ia kerasukan setan. Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan kamu berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Yesus kecewa dengan perilaku bangsa-Nya sendiri. Bangsa Israel tidak peka bahwa Allah hadir dan berkarya dalam diri Tuhan Yesus Kristus.

Saudara-saudari terkasih,

Seorang ibu memiliki seorang anak perempuan. Ibu ini sudah ditinggalkan oleh suaminya yang sudah meninggal. Saat meninggal, suaminya tidak meninggalkan harta benda. Maka untuk menghidupi dan menyekolahkan anaknya, ibu ini berkerja dengan giat. Dia berharap agar kelak anaknya menjadi orang yang sukses. Syukur-syukur anaknya bisa membantu dan merawat saat ibunya menjadi tua dan tidak bisa lagi bekerja. Namun kenyataan tidak seperti yang diharapkan. Anak dari ibu ini sangat bandel dan sulit diatur. Uang sekolah yang diberikan dipakai untuk membeli rokok dan judi. Berkali-kali ibu menegur anaknya itu. Namun hasilnya sia-sia. Dan ibu itu menjadi sangat kecewa dan marah dengan anaknya. Anaknya tidak mau peduli dan tidak peka bahwa ibunya sudah berkerja keras siang dan malam. Atau contoh lain, ketika kita menolong seseorang tetapi orang yang kita tolong malahan menyi-nyiakan pertolongan kita. Kita pasti kecewa dan marah saat apa yang kita berikan tidak dipakai untuk hal-hal yan baik dan berguna.

Saudara-saudari terkasih,

Ketegaran hati manusia membuat manusia tidak membuka dirinya untuk menerima Allah. Ketika manusia menutup hatinya terhadap Allah, maka apapun yang Allah lakukan menjadi sia-sia. Oleh karena itu, ketegaran hati manusia menjadi penghalang utama bagi manusia untuk mengalami kasih dan kebaikan Allah. Ada akibat buruk yang dialami manusia yang hatinya tegar. Pertama, manusia tidak dapat mengalami damai dan kasih Allah. Damai dan kasih Allah hanya dapat dialami oleh manusia yang rendah hati dan peka terhadap bimbingan Allah. Kedua, manusia tidak mampu melihat kehadiran Allah dalam diri orang lain atau melalui peristiwa-peristiwa tertentu. Hal ini membuat manusia tidak mampu mengucap syukur. Segala sesuatu kelihatan gelap dan tanpa pengharapan. Ketiga, manusia tidak dapat bertobat. Orang akan bertobat jika hatinya tebuka dan rindu kepada Allah. Mereka yang rindu dan dengan tulus hati mencari Allah akan menemukan Allah. Di luar Allah, hidup kita akan merana dan sengsara.

REFLEKSI:

Apakah selama ini aku sudah terbuka kepada Allah ataukah aku justru mengeraskan hati untuk menolak Allah?

MARILAH KITA BERDOA:


Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur Engkau selalu menawarkan kasih dan damai kepada kami. Kami mohon ampun bila kami terkadang mengeraskan hati dan tidak mau bertobat. Bantulah kami, agar terbuka terhadap kehadiran-Mu dalam diri sesama maupun melalui peristiwa tertentu. Doa ini kami persembahkan dalam nama Yesus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.


LUMEN NO : 6979 -- Renungan Lumen Indonesia

Rabu, 14 September 2011 Pesta Salib Suci (Lumen)

Rabu, 14 September 2011
Pesta Salib Suci

MEMPEROLEH HIDUP YANG KEKAL

Yesus bersabda: ”Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”. (Yoh 3:16)

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, kami bersyukur kepada-Mu karena boleh mengenal salib suci. Tanda salib inilah yang pertama kami kenal dan pelajari. Melalui tanda ini, kami mengenal Yesus Putra-Mu, sehingga kamipun seperti Paulus, berani berseru "Aku tahu kepada siapa aku percaya." Bersama Dia kami menjadi kuat dan setia memanggul derita. Tuhan, berkatilah agar selalu meluhurkan nama-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Dalam nama Bapa, dan Putra Dan Roh Kudus

Saudara-saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus

Tujuan utama hidup manusia yang harus diperjuangkan ialah memperoleh hidup yang kekal. Hidup yang kekal berarti hidup bersama Allah selamanya. Sekarang ini di dunia, manusia hanya hidup sementara. Akan ada kehidupan baru setelah kita mati. Dan kita semua sedang memperjuangkan hidup abadi sama seperti orang Israel. Orang Israel sebagai bangsa yang dipilih Allah tidak secara langsung memperoleh keselamatan. Mereka juga mengalami kesengsaraan dan kesulitan dalam hidupnya. Musa sebagai tokoh yang sangat diagung-agungkan oleh kaum Israel tidak bisa menjamin mereka untuk masuk surga. Allah sangat mengasihi manusia dan tidak ingin manusia binasa. Hal ini dapat kita baca dalam Injil hari ini. Yesus bersabda: "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal".

Saudara-saudari terkasih,

Kehadiran Tuhan Yesus di dunia adalah bukti dari cinta kasih Allah yang mendalam kepada umat manusia. Allah menghendaki semua manusia memperoleh keselamatan. Tetapi untuk memeperoleh keselamatan manusia harus percaya kepada Allah. Percaya kepada Allah tidak hanya sekedar kata-kata seperti doa "Aku Percaya" yang biasanya kita ucapkan saat perayaan Ekaristi. Percaya kepada Allah harus diwujudkan dalam tindakan. Selain itu, orang yang percaya kepada Allah lebih banyak mengucap bersyukur dan memuji Allah. Kita bisa belajar dari umat Israel. Pada waktu mereka sudah menyeberangi laut Teberau mereka berungut-sungut kepada Allah dan kepada Musa. Akibatnya banyak dari mereka yang digigit ular. Dan kita sendiri bisa melihat pengalaman kita bahwa sikap bersungut-sungut justru membuat hati kita tidak tentram dan damai. Sebaliknya sikap bersyukur dan berserah kepada kebaikan Allah akan mendatangkan suka cita.

Saudara-saudari terkasih,

Selama kita hidup di dunia kita tidak hanya memperjuangkan keselamatan tetapi juga banyak hal. Terutama berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab kita. Kita bisa melihat contoh yang bertentangan. Misalnya ada seorang bapak yang kaya. Sejak bapak itu menikah, dia bekerja dengan sungguh-sungguh. Memang bapak itu beruntung karena gaji yang dia peroleh tinggi. Namun walaupun bapak tersebut memperoleh gaji yang tinggi, mereka tetap hidup hemat dan tidak boros. Sebagian besar dari gaji si bapak ditabung. Hasil dari tabungan mereka bisa membuat rumah yang bagus. Namun sayang, bapak itu memiliki seorang yang nakal dan boros. Anak dari bapak itu setiap hari hidup foya-foya. Si anak tidak peduli bahwa ayahnya bekerja keras. Lama-kelamaan usia bapaknya terus bertambah. Dan sakit serta penyakit pun mulai menyerang si bapak sampai bapak itu meninggal dunia. Setelah ayahnya meninggal, anak itu hidup susah dan sengsara bersama ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan.

Saudara-saudari terkasih,

Kita memiliki Allah yang tidak menyayangkan anak-Nya, Yesus Kristus yang rela mati di atas kayu salib. Lewat kematian Yesus, Allah mencurahkan rahmat melimpah kepada manusia. Dengan kata lain kita memiliki kekayaan yang melimpah dalam Kristus Yesus. Pertama-tama bukan kekayaan materi atau uang melainkan kekayaan rahmat surgawi. Dengan kekayaan rahmat surgawi kita engikut Yesus mempunyai peluang dan kesempatan untuk memperoleh keselamatan kekal. Namun kita bisa menjadi seperti anak dalam kisah di atas. Kita bisa memboroskan harta surgawi lewat perilaku kita. Misalnya, kita selalu hidup sesui keinginan dan kehendak kita dengan melupakan Tuhan, sesama dan masa depan kita sendiri. Sebaliknya, kita bisa memperoleh kekayaan surgawi dengan setia mengikuti misa pada hari Minggu. Itu adalah suatu kesempatan bagi kita untuk mengumpulkan kekayaan rahmat surgawi. Selain itu, ada juga waktu-waktu tertentu dimana kita hendaknya menolong dan memperhatikan sesama yang berkekurangan.

REFLEKSI:

Apakah aku sudah berusaha dan berjuang dengan sungguh-sungguh untuk dapat memperoleh hidup yang kekal?

MARILAH KITA BERDOA:

Tuhan Yesus Kristus, Engkau datang ke dunia sebagai bukti betapa besarnya kasih Allah kepada manusia. Ajarilah kami untuk berusaha hidup sesuai dengan teladan-Mu dan semakin mengimani Engkau sebagai penyelamat sehingga kami tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Doa ini kami persembahkan dalam nama Yesus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.



LUMEN NO : 6979 -- Renungan Lumen Indonesia

Rabu, 14 September 2011 Pesta Salib Suci

Rabu, 14 September 2011
Pesta Salib Suci

Gereja berarti suatu “kumpulan dari mereka yang dipanggil”, sebab Gereja “memanggil” segenap umat manusia dan mengumpulkannya. (St. Sirilus dari Yerusalem)


Antifon Pembuka (Gal 6:14)

Kita harus bangga akan salib Tuhan kita Yesus Kristus pohon keselamatan, kehidupan dan kebangkitan kita, sumber penebusan dan pembebasan kita.


Doa Pagi

Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, melalui salib Putra-mu Engkau berkenan membawa kami kepada hidup yang kekal. Bantulah kami agar selalu menyadari akan kasih setia-Mu yang kekal abadi, melalui segala rahmat yang Engkau sediakan bagiku di sepanjang hari ini.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan Pertama

Umat Israel mengaku telah berdosa dan meminta Musa berdoa agar Allah melenyapkan ular-ular dari mereka. Musa menjadi perantara mereka dan menerima perintah untuk mengakhiri penderitaan. Agar tetap hidup, Israel masih membutuhkan orang lain, yakni Musa dan bahkan mereka membutuhkan Allah yang menyelamatkan.


Pembacaan dari Kitab Bilangan (21:4-9)

"Semua orang yang terpagut ular akan tetap hidup, bila memandang ular perunggu."

Ketika umat Israel berangkat dari Gunung Hor, mereka berjalan kea rah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom. Bangsa itu tidak dapat menahan hati di tengah jalan. Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa, “Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air! Kami telah muak akan makanan hambar ini!” Lalu Tuhan menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel itu mati. Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata, “Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan Tuhan dan engkau; berdoalah kepada Tuhan, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami!” Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, “Buatlah ular tedung dan taruhlah pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut ular, jika ia memandangnya, akan tetap hidup.” Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang. Maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan,
do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan
Ayat. Mzm 78:1-2.34-35.36-37.38)

1. Dengarkanlah pengajaranku, hai bangsaku, sendengkanlah telingamu kepada ucapan mulutku. Aku mau membuka mulut untuk mengatakan Amsal, aku mau menuturkan hikmat dari zaman purbakala.
2. Ketika Allah membunuh mereka, maka mereka mencari Dia; mereka berbalik dan mendambakan Allah; mereka teringat bahwa Allah adalah Gunung Batu , bahwa Allah yang Mahatinggi adalah Penebus mereka.
3. Tetapi mulut mereka tidak dapat dipercaya, dan dengan lidah mereka membohongi Allah. Hati mereka tidak berpaut pada-Nya, dan mereka tidak setia pada perjanjian-Nya.
4. Akan tetapi Allah itu penyayang! Ia mengampuni kesalahan mereka dan tidak memusnahkan mereka; banyak kali Ia menahan amarah-Nya, dan tidak melampiaskan keberangan-Nya.

Bacaan Kedua

Yesus tidak melekat pada kedudukan-Nya yang tinggi dalam rupa Allah. Ia mengosongkan diri dari kedudukan yang tinggi dan mengambil rupa seorang hamba yang melayani dan hanya melakukan kehendak Bapa.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (2:6-11)

"Yesus merendahkan diri, maka Allah sangat meninggikan Dia."

Saudara-saudara, Yesus Kristus, walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan. Sebaliknya Ia telah mengosongkan diri, mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai wafat, bahkan sampai wafat di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia, dan menganugerahi-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lututlah segala yang ada di langit, dan yang ada di atas serta di bawah bumi, dan bagi kemuliaan Allah Bapa segala lidah mengakui, “Yesus Kristus adalah Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. Ya Kristus, kami menyembah dan memuji Dikau, sebab dengan salib-Mu, Engkau telah menebus dunia.

Bacaan Injil

Allah kita adalah Allah yang digerakkan oleh kasih sedemikian besar sehingga Ia memberikan Anak-Nya sendiri kepada dunia, tidak untuk menghakimi, melainkan untuk menyelamatkan. Karena itu, kasih Allah merupakan prinsip dinamis bagi keselamatan dunia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:13-17)

"Anak manusia harus ditinggikan."

Dalam percakapan-nya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan


Jelas tidak mudah dipahami, bagaimana derita dan kehinaan membuahkan hidup dan kebangkitan. Salib Kristus adalah jalan keselamatan bagi kita. Pada salib tersimpan kasih Allah yang luar biasa yang memberikan Putera-Nya. “Terpujilah salib satu-satunya harapan!”

Doa Malam


Ya Yesus Tuhanku, terkadang aku merasa tak mampu memikul salib kehidupan. Namun, aku percaya bahwa salib itu tak akan melebihi kemampuanku untuk aku pikul setiap hari. Mampukan aku selalu menyatukan pengalaman salib ini dalam kuasa salib-Mu yang kudus; dan semoga kasih setia-Mu selalu memberi kekuatan dan kegembiraan bagiku. Amin.


RUAH

Selasa, 13 September 2011 Peringatan Wajib St. Yohanes Krisostomus, Uskup-Pujangga Gereja

Selasa, 13 September 2011
Peringatan Wajib St. Yohanes Krisostomus, Uskup-Pujangga Gereja


MEMBAWA KEBANGKITAN DAN HARAPAN


Sambil menghampiri usungan itu Yesus menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!" Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata (Luk 7: 14-15a )

Doa Renungan

Tuhan Yesus Kristus, sabda-Mu penuh daya dan kehidupan. Semoga aku tidak pernah ragu sedikit pun akan kasih dan kerahiman-Mu yang menyelamatkan dan daya kuasa sabda-Mu yang membawa kesembuhan, kebebasan, dan kasih yang sejati. Sebab Engkaulah yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (1Tim 3:1-13)

"Penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat; diakon haruslah orang yang memelihara iman dalam hati nurani yang suci."

Saudara terkasih, benarlah perkataan ini: "Orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat, menginginkan pekerjaan yang indah." Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak becacat, suami dari seorang istri saja. Ia harus dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, dan cakap mengajar orang: bukan peminum, bukan pemarah, melainkan peramah dan pendamai, bukan hamba uang; seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya. Jika seseorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimana ia mungkin ia mengurus jemaat Allah? Janganlah ia seorang yang baru saja bertobat, agar jangan menjadi sombong dan kena hukuman Iblis. Demikian juga diakon-diakon: haruslah orang terhormat, jangan bercabang lidah, jangan penggemar anggur, jangan serakah, melainkan orang yang memelihara rahasia iman dalam hati nurani yang suci. Mereka juga harus diuji dahulu, dan baru ditetapkan dalam pelayanan ini setelah ternyata mereka tak bercacat. Demikian pula, para istri mereka hendaklah orang terhormat, jangan pemfitnahll hendaklah dapat menahan diri dan dapat dipercaya dalam segala hal. Diakon haruslah suami dari satu istri dan mengurus anak-anak serta keluarganya dengan baik. Karena mereka yang melaksanakan tugas pelayanan dengan baik, memperoleh kedudukan yang baik, sehingga dalam iman akan Yesus Kristus, mereka dapat bersaksi dengan leluasa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 862
Ref. Kamu dipanggil untuk kemerdekaan; maka abdilah satu sama lain dalam cinta kasih.
Ayat. (Mzm 101:1.2ac.3a.6-7; Ul: Gal 5:13)

1. Ya Tuhan, aku hendak menyanyikan kasih setia dan hukum-Mu. Aku hendak hidup tanpa cela. Aku hendak hidup dengan suci dalam rumahku, hal-hal yang jahat takkan kuperhatikan.
2. Mataku tertuju kepada rakyatku yang setia, supaya mereka tinggal bersama aku. Orang yang hidup dengan tidak bercela akan mendukung aku.
3. Orang yang melakukan tipu daya, tidak akan diam dalam rumahku. Orang yang berbicara dusta tidak bertahan di dalam pandanganku.

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Luk 7:16)
Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita, dan Allah telah mengunjungi umat-Nya.
=> Alleluya (2x)

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (7:11-17)

"Hai pemuda, bangkitlah!"

Pada suatu ketika pergilah Yesus ke sebuah kota bernama Nain. Para murid serta banyak orang pergi bersama Dia. Ketika Ia mendekati pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, yaitu anak-anak laki tunggal seorang ibu yang sudah janda. Banyak orang kota itu menyertai janda tersebut. Melihat janda itu tergeraklah hati Tuhan oleh belas kasih. Lalu Tuhan berkata kepadanya, "Jangan menangis!" Dihampiri-Nya usungan jenazah itu dan disentuh-Nya. Maka para pengusung berhenti. Tuhan berkata, "Hai Pemuda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!" Maka bangunlah pemuda itu, duduk, dan mulai berbicara. Yesus lalu menyerahkan kepada ibunya. Semua orang itu ketakutan, dan mereka memuliakan Allah sambil berkata, "Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita," dan "Allah telah mengunjungi umat-Nya." Maka tersiarlah kabar tentang Yesus ke seluruh Yudea dan ke seluruh daerah sekitarnya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus

Semua orang tua menyadari bahwa anak adalah harta yang tidak ternilai. Meski pun ada juga orang tua yang tega menjual anaknya sendiri demi uang. Atau orang tua yang membuang anaknya karena malu dan alasan lain. Tetapi sebagian besar orang tua mengharapkan kehadiran seorang anak dalam keluarga. Sampai ada orang tua yang melakukan cara apa saja agar memperoleh anak. Dan orang yang tidak memiliki anak dianggap sebagai aib terbesar. Hal yang sama berlaku bagi orang Yahudi. Oleh karena itu, peristiwa Yesus membangkitkan anak muda di Nain tidak hanya menyatakan kebesaran Allah tetapi juga menutupi aib keluarga. Apalagi kisah yang kita dengar dari Injil Lukas ini menceritakan bahwa ibu dari pemuda yang meninggal itu adalah seorang janda. Hidup sebagai seorang janda sangatlah berat. Sehingga janda itu sangat terpukul saat anak tunggalnya meninggal. Artinya keturanan dari keluarganya habis.

Saudara-saudari terkasih,

Bukanlah suatu kebetulan bahwa Yesus pergi ke kota Nain. Dan pada saat bersamaan ada seorang pemuda yang meninggal. Pemuda itu adalah harta terindah dan terbaik yang tiada duanya bagi ibunya yang berstatus janda. Oleh dorongan Roh Kudus Yesus datang ke sebuah kota yang bernama Nain tersebut. Yesus tahu bahwa ada seseorang di kota itu yang sangat membutuhkan pertolongan Yesus. Maka ketika Yesus melihat janda itu, hati Yesus tergerak oleh belas kasihan. Artinya Yesus terdorong untuk menolong janda tersebut. Karena itu sambil menghampiri usungan itu Yesus menyentuh mayat pemuda itu, dan sedang para pengusung berhenti, Yesus berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!" Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya, janda itu pasti sangat senang karena anak tunggalnya bisa hidup kembali. Kebangkitan anaknya membawa suka cita sangat besar.

Saudara-saudari terkasih,

Kalau kita melihat dari segi iman, tidak ada sesuatu yang terjadi dalam hidup kita secara kebetulan. Sebab segala sesuatu sudah dirancang oleh Allah untuk kebaikan dan kebahagiaan manusia. Seorang ibu tidak bisa mengatalkan bahwa kebetulan suami saya orang yang baik dan sabar. Jadi suami saya bisa mengimbangi sifat saya yang banyak berbicara dan gampang emosi. Karena yang seorang suami yang baik dan sabar diutus Allah untuk menjadi suami bagi perempuan yang banyak bicara dan gampang emosi. Atau sebaliknya isteri yang setia dan taat beragama menjadi pendamping hidup atau isteri dari seorang pria yang malas berdoa dan hidup seenaknya. Dengan kata lain akan ada seseorang yang diutus Allah untuk menolong kita. Bisa jadi lewat seorang suami, istri, anak, teman atau orang lain. Melalui utusan Allah itu, kita memperoleh pengharapan dan semangat untuk hidup. Saat iman kita lemah, mereka membangkitkan kita lewat kata-kata atau perbuatan yang memberi penghiburan dan dorongan.

Saudara-saudari terkasih,

Kita umat Kristen dan Katolik juga diutus Allah untuk membawa kebangkitan dan harapan bagi orang-orang di sekeliling kita. Maka kita perlu untuk mengasah hati nurani kita agar peka dan peduli dengan orang lain. Orang-orang yang peka dan peduli akan mudah terdorong untuk menolong orang lain. Sebaliknya orang yang tidak peka dan tidak peduli akan bersikap cuek dan tidak mau tahu dengan hidup sesama. Mereka merasa bahwa semua manusia harus bertanggung jawab atas hidupnya masing-masing. Mereka tidak memiliki belas kasihan. Sehingga tidak jarang ada orang yang menipu dan memeras walaupun orang yang diperas dan ditipu akan hidup menderita dan sengsara. Namun hati nurani mereka tidak merasa tertanggu. Bagi mereka itu hal yang biasa dan tidak perlu dipersoalkan. Dan jika sebagai umat Kristiani kita juga bersikap demikain maka kehadiaran kita membawa kematian bagi orang lain. Orang-orang yang membawa bebangkitan dan kehidupan akan selalu berusaha untuk menghapus aib dan beban sesama.

REFLEKSI:


Apakah aku sudah berusaha membawa kebangkitan dan harapan atau membawa kematian dan beban bagi sesama?

MARILAH KITA BERDOA:


Tuhan Yesus Kristus, Engkau memiliki hati yang dengan mudah tergerak oleh belas kasihan. Ampunilah kami yang tertutup dan tidak peduli dengan hidup sesama kami. Bantulah kami agar kami memiliki hati yang peka dan rela menolong sesama kami yang membutuhkan pertolongan-Mu. Doa ini kami persembahkan dalam nama Yesus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.


LUMEN NO : 6978
Renungan Lumen Indonesia

Senin, 12 September 2011 Hari Biasa Pekan XXIV

Senin, 12 September 2011
Hari Biasa Pekan XXIV

Jika aku adalah anak-Mu, ya Tuhanku, itu adalah karena Engkau memberiku Bunda yang sedemikian (St. Agustinus)

Antifon Pembuka (Mzm 28:8)

Tuhan adalah kekuatan umat-Nya dan benteng keselamatan bagi orang yang diurapi-Nya.

Doa Pagi

Allah Bapa yang Mahabaik, aku bersyukur kepada-Mu atas anugerah iman yang Engkau tanamkan dalam diriku. Bantulah aku dengan kuasa Roh Kudus agar sepanjang hari ini aku mampu membuka hatiku dan selalu menyadari kehadiran-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan Juruselamatku. Amin.

Rasul Paulus mengajak untuk menjadi seorang warga Negara yang layak dicontoh dan seorang Kristen yang hidupnya berkenan di hati Tuhan. Berdoa bagi pemerintah dan para penguasa (pemimpin) adalah contoh nyata. Apakah mereka juga menjadi ingatan hati kita ketika kita mendoakan syukur dan permohonan? Banyaknya masalah yang sulit diatasi oleh pemerintah adalah tanda bahwa pemerintah perlu sering didoakan.


Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (2:1-8)

"Kita harus berdoa untuk semua orang karena Allah ingin semua orang diselamatkan."

Saudara terkasih, pertama-tama aku menasihatkan, agar dipanjatkan doa-doa dan permohonan serta ucapan syukur kepada Allah bagi semua orang, bagi pemerintah dan penguasa, agar kita dapat hidup aman dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. Itulah yang baik dan berkenan di hati Tuhan, penyelamat kita. Ia menghendaki agar semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. Allah itu esa, dan esa pula Dia yang menjadi pengantara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus. Ia telah menyerahkan diri sebagai tebusan bagi semua orang, suatu kesaksian pada waktu yang tepat. Untuk kesaksian itulah aku telah ditetapkan sebagai pewarta dan rasul. Yang kukatakan ini benar, dan aku tidak berdusta. Aku ditetapkan sebagai pengajar bangsa-bangsa dalam iman dan kebenaran. Oleh karena itu aku ingin agar di mana pun kaum lelaki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa kemarahan dan perselisihan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Terpujilah Tuhan, sebab Ia telah mendengarkan doa permohonanku.
Ayat. (Mzm 28:2.7.8-9)
1. Dengarkanlah suara permohonanku, apabila aku berteriak kepada-Mu minta tolong, dan mengangkat tanganku kearah tempat-Mu yang mahakudus.
2. Tuhan adalah kekuatan dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong, sebab itu beria-rialah hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya.
3. Tuhan adalah kekuatan umat-Nya dan benteng keselamatan bagi orang yang diurapi-Nya! Selamatkanlah kiranya umat-Mu dan berkatilah milik-Mu sendiri, gembalakanlah mereka dan dukunglah mereka untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 3:16)
Begitu besar kasih Allah kepada dunia, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.

Seorang perwira dikisahkan sebagai seorang pemurah hati yang mencari kemurahan kepada Yesus. Teman-temannya yang Yahudi memberi alasan pendukung bahwa ia telah bermurah hati terhadap terhadap bangsa mereka. Tetapi, Yesus menyembuhkan hamba si perwira itu pertama-tama bukan karena kemurahan hatinya tetapi karena kerendahan hati dan imannya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (7:1-10)

"Di Israel pun iman sebesar itu belum pernah Kujumpai."

Pada suatu ketika, setelah mengakhiri pengajaran-Nya kepada orang banyak, masuklah Yesus ke Kapernaum. Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba yang amat ia hargai. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati. Ketika mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta agar Ia datang dan menyembuhkan hambanya. Mereka datang kepada Yesus, dan dengan sangat mohon pertolongan-Nya, katanya, “Sudah selayaknya Engkau menolong dia, sebab ia mengasihi bangsa kita, dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami.” Maka pergilah Yesus bersama mereka. Ketika Yesus tidak jauh lagi dari rumahnya, perwira itu menyuruh beberapa sahabatnya mengatakan kepada Yesus, “Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku merasa tidak layak menerima Tuan dalam rumahku. Sebab itu aku juga merasa tidak pantas datang sendiri mendapatkan Tuan. Tetapi katakanlah sepatah kata saja, maka hambaku akan sembuh. Sebab aku pun seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang, ‘Pergi!’ maka ia pergi; atau kepada yang lain, ‘Datanglah!’ maka ia datang; dan jika aku berkata kepada hambaku, ‘Kerjakanlah ini!’ maka ia pun mengerjakannya.” Mendengar itu, heranlah Yesus akan dia. Sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti-Nya, Ia berkata, “Aku berkata kepadamu: Di Israel pun iman sebesar itu belum pernah Kujumpai.” Setelah orang-orang suruhan itu kembali ke rumah, mereka mendapati hamba yang sakit itu sudah sehat kembali.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


“Tetapi katakanlah sepatah kata saja, maka hambaku akan sembuh”
. Kata-kata ini sederhana namun mendalam artinya. Itu mengungkapkan kebenaran iman akan Yesus dan keselamatan yang dibawa-Nya. Kita mengulang kalimat yang sama sewaktu menyambut Tubuh Kristus dalam perayaan Ekaristi.

Doa Malam


Ya Yesus, menjadi pengikut-Mu tidaklah mudah. Namun, aku percaya bahwa Engkau senantiasa mendampingi aku dengan segala rahmat-Mu di setiap langkah hidupku terutama di saat aku merasa seorang diri dan tak berdaya. Sebab Engkau sendiri telah berjanji untuk menyertaiku sampai akhir zaman. Amin.

RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy