| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 01 Oktober 2011 Pesta St. Teresia dari Kanak-kanak Yesus, Perawan-Pujangga Gereja

Sabtu, 01 Oktober 2011
Pesta St. Teresia dari Kanak-kanak Yesus, Perawan-Pujangga Gereja

"Hanya cinta kasih membuat kita berkenan kepada Tuhan" (St Teresia dari Kanak-kanak Yesus"

Antifon Pembuka

Tuhan membimbing dan mengajar Teresia, menjaganya laksana biji mata. Tuhan membentangkan sayap sebagai rajawali dan membawanya serta dengan aman sentosa. Hanya Tuhanlah pemimpinnya.

Doa Renungan

Puji Syukur bagi-Mu, ya Bapa yang mahabaik. Engkau berkenan memberi yang terbaik bagi segala makhluk ciptaan-Mu. Buatlah aku hari ini berani mempersembahkan keberadaanku kepada-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan Juruselamatku. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (66:10-14c)

"Aku mengalirkan kepadanya keselamatan dari sungai."


Bersukacitalah bersama-sama Yerusalem, dan bersorak-sorailah karenanya, hai semua orang yang mencintainya! Bergiranglah bersama-sama dia segirang-girangnya, hai semua orang yang pernah berkabung karenanya! Hendaknya kamu minum susu yang menyegarkan dan menjadi kenyang, hendaknya kamu menghirup dan menikmati susu yang bernas. Sebab beginilah firman Tuhan: Sungguh, Aku mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai, dan kekayaan bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir. Kamu akan menyusu, akan digendong, dan akan dibelai-belai di pangkuan. Seperti seseorang yang dihibur ibunya, demikianlah kamu akan Kuhibur, kamu akan dihibur di Yerusalem. Apabila kamu melihatnya, hatimu akan girang, dan kamu akan seperti rumput muda yang tumbuh lebat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

atau

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (12:31-13:13)

"Sekarang tinggal iman, harapan, dan kasih, namun yang paling besar diantaranya adalah kasih."

Saudara-saudara, berusahalah memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi. Sekalipun aku dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan malaikat, tetapi jika tidak mempunyai kasih, aku seperti gong yang bergaung atau canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku. Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap. Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal. Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Jagalah aku dalam damai-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 131:1.2.3)

1. Tuhan, aku tidak tinggi hati, dan tidak memandang dengan sombong; aku tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar atau hal-hal yang terlalu ajaib bagiku.
2. Sungguh, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku.
3. Berharaplah kepada Tuhan, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan-Mu Kaunyatakan kepada orang kecil.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:1-5)

"Jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga."

Sekali peristiwa datanglah murid-murid kepada Yesus dan bertanya, "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?" Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, lalu berkata, "Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Nina sebelumnya tidak mengenal siapa Fredi yang sebenarnya. Selama ini Nina cuma tahu kalau Fredi tak banyak bicara dan suka menyendiri. Meskipun demikian, Fredi tidak cuek. Pernah suatu ketika Nina akan pulang dan mendadak hujan, Fredi berhenti dan menawarkan tumpangan membonceng motor. Di balik sikap tertutupnya, Fredi begitu peduli. Hal ini semakin diketahui Nina ketika Fredi punya ide untuk menggalang dana, untuk seorang teman yang ibunya telah lama berbaring di rumah sakit. Karena itu, Fredi disukai banyak teman.

Tak hanya itu sejak berkenalan dengan Fredi, justru Fredi yang selalu mengingatkan Nina untuk pergi ke Gereja pada hari Minggu. Lama sesudah itu, Nina makin tak percaya ketika Fredi mengajak ke rumahnya. Rumahnya itu begitu besar, dua orang satpam menjaga di depan, baru kali ini Nina masuk rumah seperti itu. Nina baru tau bahwa Fredi meskipun kaya, namun rendah hati. Ia mau bersepeda motor meskipun ada mobil, mau membantu mengelola usaha ayahnya setiap pulang kuliah dan mau memiliki hati kepada teman yang sedang susah. Nina semakin kagum kepada Fredi.

Yesus menghendaki siapa pun untuk merendahkan diri, menjadi rendah hati. Peduli, tergerak hati, tidak menonjolkan diri, tidak menunjukkan kemegahan diri, merupakan sikap rendah hati. Bukan sebaliknya meninggikan diri dan mencari pujian manusia yang merupakan sikap sombong. Yesus mengajak agar merendahkan diri dengan tulus di hadapan Tuhan. Seperti anak kecil yang merasa bukan apa-apa di hadapan Tuhan yang mahakuasa. Yesus menjadi rendah hati dengan mengosongkan diri.

Pada zaman ini, tidak mudah menjadi orang yang rendah hati. Semua orang cenderung menonjolkan diri, memikirkan keakuan diri, karena keegoisan. Aku sendiri yang hebat, orang lain bukan apa-apa. Hanya mereka yang sadar akan kebesaran Tuhan, akan mampu merendahkan diri di hadapan-Nya dan sesama. Bukan diriku, keakuanku, kebesaranku, namun Dia, Tuhan yang mahabesar yang hendaknya selalu dimuliakan.

Yesus, semoga aku dari hari ke hari semakin rendah hati di hadapan-Mu dan sesama. Amin.

Oase Rohani 2011, Renungan dan Catatan Harian

Jumat, 30 September 2011 Pw St. Hieronimus, Imam dan Pujangga Gereja

Jumat, 30 September 2011
Pw St. Hieronimus, Imam dan Pujangga Gereja

Cara Allah mengasihi menjadi ukuran kasih manusia. (Paus Benediktus XVI)

Antifon Pembuka (Yos 1:8)

Kitab Suci hendaknya kaubaca senantiasa dan kaurenungkan siang malam. Peliharalah dan laksanakanlah segala sesuatu yang tertulis di dalamnya. Maka, jalan hidupmu akan lurus dan sabda Tuhan akan kaupahami.

Doa Pagi


Ya Tuhan, kami sering berjalan dengan keinginan dan kemauan kami sendiri tanpa menghiraukan perintah-perintah-Mu. Untuk itu, ya Tuhan, bimbinglah kami lewat firman-Mu yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa yang kami mengerti, seperti dulu St. Hieronimus telah berusaha menerjemahkan Kitab Suci agar semakin banyak orang mengenal firman-Mu. Amin.

Setiap orang telah berdosa kepada Tuhan. Namun, tidak semua orang sadar bahwa mereka telah berbuat dosa, terlebih dengan ketidaktaatan dan ketidaksetiaan kepada Tuhan. Hanya orang yang rendah hati mau mengaku dengan jujur bahwa ia telah berdosa.

Pembacaan dari Kitab Barukh (1:15-22)

"Kami telah berdosa terhadap Tuhan dan tidak taat."

Katakanlah begini: pada hari ini menjadi nyata keadilan ada pada Tuhan, Allah kita, sedangkan kejahatan pada kami, sebagaimana halnya sekarang ini, yaitu pada orang-orang Yehuda dan penduduk Yerusalem, pada sekalian raja kami, para pemimpin, para imam dan nabi serta pada nenek moyang kami. Memang kami telah berdosa terhadap Tuhan. Kami tidak taat kepada-Nya dan tidak mendengarkan suara Tuhan, Allah kami, untuk mengikuti segala ketetapan Tuhan yang telah ditaruhnya di hadapan kami. Semenjak Tuhan membawa nenek moyang kami ke luar dari negeri Mesir sampai dengan hari ini kami tidak taat kepada Tuhan, Allah kami. Sebaliknya, Tuhan telah kami alpakan karena kami tidak mendengarkan suara-Nya. Dari sebab itu melekatlah kepada kami semua bencana dan laknat yang telah diperintahkan Tuhan kepada Musa, hamba-Nya, waktu nenek moyang kami dibawa-Nya ke luar dari negeri Mesir untuk dianugerahi suatu tanah yang berlimpah susu dan madunya, sebagaimana halnya sekarang ini. Tetapi kami tidak mendengarkan suara Tuhan, Allah kami, sesuai dengan sabda para nabi yang telah diutus Tuhan kepada kami. Bahkan kami telah berbakti kepada allah lain, masing-masing menurut angan-angan hati jahatnya, dan kami melakukan apa yang durjana dalam pandangan Tuhan, Allah kami.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Demi kemuliaan nama-Mu, ya Tuhan, bebaskanlah kami
Ayat. (Mzm 79:1-5.8-9)
1. Ya Allah, bangsa-bangsa lain telah masuk ke tanah milik-Mu, menajiskan bait kudus-Mu, dan membuat Yerusalem menjadi timbunan puing. Mereka memberikan mayat hamba-hamba-Mu kepada burung-burung di udara untuk dimakan; daging orang-orang yang Kaukasihi mereka berikan kepada binatang-binatang liar di bumi.
2. Mereka menumpahkan darah orang-orang itu seperti air sekeliling Yerusalem, dan tidak ada yang menguburkan. Kami menjadi celaan tetangga, olok-olok dan cemoohan orang sekitar. Berapa lama lagi, ya Tuhan, Engkau murka terus-menerus? Berapa lama lagi cemburu-Mu berkobar-kobar seperti api?
3. Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang! Kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami, sebab sudah sangat lemahlah kami.
4. Demi kemuliaan nama-Mu, tolonglah kami, ya Allah penyelamat! Lepaskanlah kami, dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-Mu!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Hari ini dengarkanlah suara Tuhan, dan janganlah bertegar hati.


Belajar dari pengalaman sejarah adalah satu hal penting untuk dilakukan. Tirus dan Sidon, kota-kota kafir, mampu membaca tanda-tanda yang tidak dilihat oleh Kapernaum. Itulah yang membuat tanggungan mereka lebih ringan

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:13-16)

"Barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku!"


Sekali peristiwa Yesus bersabda, “Celakalah engkau, Khorazim! Celakalah engkau, Betsaida! Sebab seandainya di Tirus dan Sidon terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengahmu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Maka pada waktu penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu. Dan engkau, Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak! Engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati. Barangsiapa mendengarkan kalian, ia mendengarkan Daku; dan barangsiapa menolak kalian, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Mukjizat bukan menjadi tolok ukur keselamatan. Sejak permulaan karya-Nya Yesus menyatakan, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Allah sudah dekat!” Sebab itu, peristiwa kemuliaan Tuhan yang ajaib dan kita alami dalam hidup hendaknya memperkuat pertobatan kita kepada Allah.

Doa Malam


Firman-Mu, Tuhan, telah mengingatkan kami untuk bertobat dan bertobat lagi dalam perziarahan ini. Bantulah kami untuk peka dalam mendengarkan suara Roh Kudus yang tinggal dalam hati nurani kami, serta lindungilah kami dalam istirahat malam ini. Antarlah kami kepada hari baru yang menggembirakan hati. Amin.


RUAH

Kamis, 29 September 2011 Pesta St. Mikael, Gabriel dan Rafael, Malaikat Agung

Kamis, 29 September 2011
Pesta St. Mikael, Gabriel dan Rafael, Malaikat Agung


Lalu kata Yesus kepada Natanael: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.” (Yoh 1 : 51. )


Antifon Pembuka (Mzm 102:20)

Pujilah Tuhan, hai semua malaikat-Nya, hai pahlawan perkasa, pelaksana titah-Nya, yang memperhatikan segala sabda-Nya.


Doa Renungan

Allah Bapa yang Mahakuasa, terimakasih bahwa Engkau telah mengutus ketiga Malaikat Agung: Mikael, Gabriel dan Rafael, untuk menjaga keselamatan rohani kami. Semoga melalui pesta mereka pada hari ini aku menjadi semakin sadar akan kasih dan perhatian-Mu yang besar kepadaku. Dengan pengantaraan Kristus, Putera-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Nubuat Daniel (7:9-10.13.14)

"Pakaian-Nya putih seperti salju."

Aku, Daniel, melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar; suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab. Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya. Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, re = b, 4/4, PS 834
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan di tengah umat kumuliakan.
Ayat. (Mzm. 138:1-2ab.2cde-3.4.5)
1. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati, sebab Engkau mendengarkan kata-kata mulutku; di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak bersujud ke arah bait-Mu yang kudus.
2. Aku hendak memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu, sebab Kaubuat nama dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
3. Semua raja di bumi akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, sebab mereka mendengar janji dari mulut-Mu; mereka akan menyanyi tentang jalan-jalan Tuhan, sebab besarlah kemuliaan Tuhan.

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. Pujilah Tuhan, hai segala tentara-Nya, muliakanlah Dia, hai para hamba yang melakukan kehendak-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:47-51)

"Engkau akan melihat malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak manusia."

Pada waktu itu Natanael datang kepada Yesus atas ajakan Filipus. Tatkala melihat Natanael datang, Yesus berkata tentang dia, "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!" Kata Natanael kepada Yesus, "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya, "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara." Kata Natanael kepada-Nya, "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" Yesus menjawab, kata-Nya "Karena Aku berkata kepadamu: "Aku melihat engkau di bawah pohon ara", maka engkau percaya? Hal-hal yang lebih besar daripada itu akan kaulihat." Lalu kata Yesus kepadanya, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.


Saudara-saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Hari ini Gereja Katolik merayakan pesta Santo Mikael, Gabriel dan Rafael, Malaikat Agung. Meraka adalah Malaikat Allah. Dan Allah sendiri sebagai Hakim Agung. Bacaan hari ini mengajak kita untuk introspeksi diri, sejauh mana kita telah menjadi murid Yesus sejati. Malaikat Agung Allah yang cukup terkenal di dalam Gereja Katolik. Dengan menjadi orang Kristiani sejati, kita akan melihat kemuliaan Allah di sorga. Maka adakah hal-hal konkrit yang sudah kita lakukan, sebagai usaha kita untuk menjadi orang Kristiani sejati? Tuhan Yesus memuji Natanael sebagai seorang Israel sejati, yang tidak memiliki kepalsuan. Yesus juga menyatakan, bahwa ia akan melihat malaikat-malaikat Allah, turun naik kepada Anak Manusia. Sekarang inilah saatnya bagi kita, untuk mewujudkan iman serta kasih kita kepada sesama, seperti dikehendaki oleh Yesus.

Saudara-saudari terkasih.

Pada ketiga Malaikat Agung Allah ini, kita mendapatkan keterangan. Mereka adalah utusan Allah. Mereka mengabdi Allah di surga dan malaksanakan perintah-Nya di dunia ini. Sebagai utusan Allah, mereka menyatakan firman Tuhan kepada kita, melindungi dan menyampaikan permohonan kita kepada Allah. Nama mereka mencerminkan tugas yang diemban. Mikael, artinya siapa menyemai Allah? Gabriel, artinya Utusan Allah. Rafael artinya Allah menyembuhkan. Dalam Injil, Yesus melukiskan Natanael melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia. Yesus mempersatukan yang di atas dan yang dibawah, yang ilahi dan yang duniawi. Para malaikat Allah memuji dan mewartakan keagungan Allah. Jika hidup kita murni, Allah akan memperkenankan kita mengalami sorga abadi, tempat tinggal para penghuni sorga. Kita tahu, bahwa berada di dunia ini tidaklah selamanya, tetapi hanyalah sementara saja. Namun ada banyak orang lupa, termasuk kita orang- orang Kristiani.

Saudara-saudari terkasih.

Dalam pembicaraan sehari-hari, sering secara spontan berkata: "Syukurlah, aku dilindungi oleh malaikat pelindung." Atau orang lain yang berkata: "Aku bisa sampai di sini karena dibimbing oleh Malaikat Tuhan." Memang orang Katolik cukup akrab dengan para malaikat Allah. Mereka ini diutus Allah untuk mnenyertai dan melindungi perjalanan kita. Sepantasnyalah kita bersyukur dan berterimakasih kepada para Malaikat Agung Allah: Mikael, Gabriel dan Rafael. Mikael berjasa sebagai pelindung dan pemimpin para malaikat yang setia kepada Allah. Gabriel, adalah pewarta khabar gembira kepada Perawan Maria dan Zakaria. Rafael, sebagai pelindung dan penunjuk dalam perjalanan. Bila kita masih tetap bisa selamat sebagai orang-orang Kristiani hingga saat ini, kalau kita masih bisa ke gereja untuk ikut misa kudus setiap hari atau setiap minggu, maka itulah jasa dan bantuan para malaikat agung dan malaikat-malaikat Allah lainnya. Tentang para malaikat Allah, bisa menjadi bahan mawas diri bagi kita orang Katolik. Sejauh manakah pengalaman rohani kita sehubungan para malaikat Allah?

Saudara-saudari terkasih.

Pada suatu kesempatan, setelah perayaan Ekaristi di lingkungan, seorang warga bertanya kepada Romo: "Romo, mengapa urutan menyebut nama Malaikat Agung selalu Mikael, Gabriel dan baru Rafael?" Romo menjawab: "Mungkin, jawabannya bisa dicari dari arti harafiahnya. Mikael berarti siapa seperti Allah? Allah itu Maha: kasih, besar dan kuasa. Gabriel berarti Allah adalah kuat, besar atau akbar, pembawa kabar gembira Allah. Rafael berarti sang pemimpin perang melawan kejahatan. Karena sangat mungkin pada waktu itu, manusia terlukai." Seorang bapak lain bertanya: "Romo, saya pernah mendengar ada malaikat Lucifer. Betulkah itu?" Jawab Romo: "Lucifer itu awal mulanya "malaikat Allah." Tetapi karena Lucifer menolak untuk menyembah, berbakti dan memuliakan Allah; maka oleh Allah dia diusir dari hadapan Allah. Lalu menjadi "kepala" setan. Memimpin setan-setan lainnya memberontak, melawan Allah."

REFLEKSI:

Sudahkah kita melibatkan Malaikat Agung Mikael, Gabriel dan Rafael dalam hidup sehari-hari?

MARILAH KITA BERDOA:


Tuhan Yesus, ampunilah kami karena belum menampilkan diri sebagai seorang Kristiani sejati. Ajarilah kami untuk berusaha menjadi seorang Kristiani, murid dan pengikut-Mu yang sejati dan setia, mewujudkan iman dalam perbuatan pada sesama, ya Yesus... Doa ini kami persembahkan dalam nama-Mu, Tuhan dan Penyelamat kami. Amin.



LUMEN NO : 6994 -- Renungan Lumen Indonesia

Rabu, 28 September 2011 Hari Biasa Pekan XXVI

Rabu, 28 September 2011
Hari Biasa Pekan XXVI

Semakin kita mengenal-Nya, semakin kita terpikat dan terpesona dalam pengenalan akan Dia. (St. Yohanes M. Vianney)

Antifon Pembuka Mzm 137:6

Biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak mengingat engkau, jika aku tidak menjadikan Yerusalem puncak sukacitaku.

Doa Pagi

Tuhan, kami ingin melakukan segala sesuatu hari ini demi kemuliaan-Mu. Sebab itu, tatkala kami menghadapi berbagai kesulitan dan hambatan, mampukan kami agar tidak mudah putus asa dan berbalik hanya mencari apa yang menyenangkan hati kami dan demi kemuliaan diri. Amin.

Bersamaan dengan permintaan bantuan kepada Raja Artahsasta, Nehemia juga berdoa memohon bantuan kepada Allah dan kebaikan hati raja ditafsirkannya sebagai ungkapan kebaikan Allah.

Pembacaan dari Kitab Nehemia (2:1-8)

"Jika raja menganggap baik, utuslah hamba ke kota makam leluhur hamba, untuk membangunnya kembali."


Pada bulan Nisan, pada tahun kedua puluh pemerintahan Raja Artahsasta, ketika menjadi tugasku menyediakan anggur, aku mengangkat anggur dan menghidangkannya kepada raja. Karena aku kelihatan sedih, yang memang belum pernah terjadi di hadapan raja, bertanyalah raja kepadaku, “Mengapa mukamu muram, walaupun engkau tidak sakit? Engkau tentu sedih hati.” Aku lalu menjadi sangat takut. Jawabku kepada raja, “Hiduplah Raja untuk selamanya!. Bagaimana mukaku tidak akan muram, kalau kota tempat makam leluhurku telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya habis dimakan api?” Kata raja kepadaku, “Jadi, apa yang kauinginkan?” Aku berdoa kepada Allah semesta langit, kemudian menjawab kepada raja, “Jika Raja menganggap baik dan berkenan kepada hambamu ini, utuslah hamba-Mu ini ke Yehuda, ke kota makam leluhur hamba, supaya hamba ini membangunnya kembali.” Maka bertanyalah raja kepadaku, sedang permaisuri duduk di sampingnya, “Berapa lama engkau akan pergi, dan bilamana engkau akan kembali?” Dan raja berkenan mengutus aku sesudah aku menyebut suatu jangka waktu kepadanya. Maka berkatalah aku kepada raja, “Jika Raja menganggap baik, berilah aku surat bagi bupati-bupati di daerah seberang Sungai Efrat, supaya mereka memperbolehkan aku lewat sampai aku tiba di Yehuda. Juga sepucuk surat bagi Asaf, pengawas taman Raja, supaya dia memberi aku kayu untuk memasang balok-balok pada pintu-pintu gerbang di benteng bait suci, untuk tembok kota dan untuk rumah yang akan kudiami.” Dan raja mengabulkan permohonanku, karena tangan Allahku yang murah melindungi aku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 842
Ref. Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang.
Ayat. (Mzm 137:1-2.3.4-5.6; Ul:6a)
1. Di tepi sungai-sungai Babel, di sanalah kita menangis apabila kita mengingat Sion. Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita menggantungkan kecapi kita.
2. Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian sukacita, “Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!”
3. Bagaimana mungkin kita menyanyikan nyanyian Tuhan di negeri asing? Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku!
4. Biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak mengingat engkau, jika aku tidak menjadikan Yerusalem puncak sukacitaku!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Segala sesuatu kuanggap sebagai sampah, agar aku memperoleh Kristus dan bersatu dengan-Nya.

Bagi Yesus, pewartaan Injil adalah sesuatu yang mendesak dan sangat penting, yang mengatasi kewajiban suci dari hukum, yakni mengubur orang tua.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:57-62)

"Aku akan mengikuti Engkau ke mana pun Engkau pergi!"

Sekali peristiwa, ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan, datanglah seorang di tengah jalan, berkata kepada Yesus, “Aku akan mengikuti Engkau, ke mana pun Engkau pergi.” Yesus menjawab, “Serigala mempunyai liang, dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Lalu kepada orang lain Yesus berkata, “Ikutlah Aku!” Berkatalah orang itu, “Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku.” Tetapi Yesus menjawab, “Biarlah orang mati mengubur orang mati; tetapi engkau, pergilah, dan wartakanlah Kerajaan Allah di mana-mana.” Seorang lain lagi berkata, “Tuhan, aku akan mengikuti Engkau, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku.” Tetapi Yesus berkata, “Setiap orang yang siap untuk membajak, tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

“Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya”. Yesus membiarkan diri-Nya bebas mengalami hidup. Ia merelakan diri-Nya miskin, bahkan menjadi yang termiskin. Namun, dalam kemiskinan-Nya kita diperkaya akan harta keselamatan. Mari belajar dari Dia!

Doa Malam


Yesus, dalam mengikuti Engkau adakalanya kami mengalami ketidakpastian. Kami terikat oleh masa lampau yang menghambat kemajuan hidup rohani kami. Maka, tolonglah kami untuk berani berserah diri kepada-Mu, sebab Engkaulah jawaban atas setiap ketidakpastian dan segala perkara dalam hidup ini, Engkau yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.


RUAH

Selasa, 27 September 2011 Peringatan Wajib St. Vinsensius de Paul, Imam

Selasa, 27 September 2011
Peringatan Wajib St. Vinsensius de Paul, Imam

"Orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem" (Luk 9:53)

Doa Renungan

Allah Bapa kami, yang mahakuasa, Yesus Putra-Mu terkasih mengajak kami untuk mengikuti-Nya tanpa menengok apa yang telah lalu. Buatlah kami pantas bagi kerajaan-Mu, sehingga kami bersedia dan dengan setia mengikuti panggilan-Mu serta melaksanakan sabda-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Pembacaan dari Nubuat Zakharia (8:20-23)

"Banyak bangsa akan datang mencari Tuhan di Yerusalem."

Beginilah sabda Tuhan semesta alam, "Bangsa-bangsa dan penduduk banyak kota masih akan datang. Penduduk kota yang satu akan pergi kepada penduduk kota yang lain dan mengatakan, 'Marilah kita pergi untuk melunakkan hati Tuhan dan mencari Tuhan semesta alam!' Kami pun akan pergi! Jadi bangsa dan suku bangsa yang kuat akan datang mencari Tuhan semesta alam di Yerusalem dan melunakkan hati Tuhan." Beginilah sabda Tuhan semesta alam, "pada waktu itu sepuluh orang dari berbagai bangsa dan bahasa akan memegang kuat-kuat punca jubah seorang Yahudi dengan berkata, "Kami mau pergi menyertai kamu, sebab kami telah mendengar bahwa Allah menyertai kamu'!"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Allah beserta kita.
Ayat. (Mzm 87:1-3.4-5.6-7)
1. Di gunung-gunung yang kudus ada kota yang dibangunkan-Nya: Tuhan lebih mencintai pintu-pintu gerbang Sion dari pada segala tempat kediaman Yakub. Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah
2. Aku menyebut Rahab dan Babel di antara orang-orang yang mengenal Aku, bahkan Filistea, Tirus dan Etiopia: "Ini dilahirkan di sana." Tetapi tentang Sion dikatakan: "Seorang demi seorang dilahirkan di dalamnya," dan Dia, Yang Mahatinggi, menegakkannya.
3. Tuhan menghitung pada waktu mencatat bangsa-bangsa: "Ini dilahirkan di sana." Dan orang menyanyi-nyanyi sambil menari beramai-ramai: "Segala mata airku ada di dalammu."

Bait Pengantar Injil do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (1Sam 3:9; Yoh 6:68c)
Bersabdalah, ya Tuhan, sebab hamba-Mu mendengarkan. Sabda-Mu adalah sabda hidup yang kekal.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:51-56)

"Yesus mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem."

Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke surga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem, dan Ia mengirim beberapa utusan mendahului Dia. Mereka itu pergi, lalu masuk ke suatu desa orang Samaria untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya. Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem. Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata: "Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?" Akan tetapi Ia berpaling dan menegur mereka. Lalu mereka pergi ke desa yang lain. Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Kekerasan tidak seharusnya dibalas dengan kekerasan. Untuk memadamkan api bukan dengan api, melainkan dengan air. Prinsip kehidupan seperti itulah yang hendak dipraktikkan Yakobus dan Yohanes terhadap orang-orang Samaria yang dianggap menghambat dan menghalangi perjalanan Yesus menuju Yerusalem. Orang-orang Samaria menolak kehadiran Yesus yang mau melewati desa mereka. Yakobus dan Yohanes bermaksud membalas perbuatan orang-orang Samaria tersebut. Namun, Yesus tidak menyetujui tindakan mereka, bahkan Yesus menegur mereka. Yesus tidak pernah memperbolehkan para murid-Nya menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan persoalan. Dalam situasi yang sesulit apa pun, para murid harus tetap mengedepankan kasih dan kelembutan.

Penolakan merupakan salah satu pengalaman yang menyakitkan kehidupan kita. Pengalaman ditolak dapat membuat kita kecewa, marah, dan benci. Meski demikian, pengalaman pahit seperti itu tidak boleh melunturkan kebaikan hati kita. Penolakan hendaknya kita terima sebagai ujian atas iman kita. Mengikuti Yesus berarti mengikuti penderitaan dan kematian-Nya. Kita tidak boleh membalas kejahatan dengan kekerasan.

Ya Tuhan Yesus, Engkau tidak mengizinkanku membalas kejahatan dengan kekerasan, melainkan dengan kasih. Untuk itu, aku mohon lembutkanlah hatiku. Amin.

Ziarah Batin 2011, Renungan dan Catatan Harian
 

Bacaan Harian 26 September - 02 Oktober 2011


Senin, 26 September : Hari Biasa Pekan XXVI (H).
Za 8:1-8; Mzm 102:16-21.29.22-23; Luk 9:46-50.

“Barangsiapa menyambut anak ini dalam nama-Ku, Ia menyambut Aku.” Jadi, untuk melihat bagaimana sikap kita sesungguhnya dalam menyambut Yesus, kita lihat saja bagaimana perlakuan kita terhadap 'anak-anak kecil', yaitu orang-orang yang lemah, lugu, polos dan tak berdaya. Kalau kita mampu memperlakukan mereka ‘dalam nama Tuhan’ yang mengajarkan kasih, kita sungguh-sungguh telah menyambut Yesus. Sebaliknya, kalau terhadp mereka, kita malah berlaku sok kuasa dan angkuh, kita sesungguhnya belum menyambut Yesus.

Selasa, 27 September : Peringatan Wajib St. Vinsensius de Paul, Imam (P).
Za 8:20-23; Mzm 87:1-7; Luk 9:51-56.

Seringkali kita terdorong untuk menggunakan kuasa dan kekuatan yang kita miliki untuk menekan orang yang tak berdaya. Yesus menegor murid-Nya yang juga mau melakukan hal seperti itu terhadap orang Samaria. Kita ditantang, bagaimana menggunakan kuasa dan kekuatan justru sebagai kesempatan menjalankan kasih lebih banyak lagi; bukan untuk menekan dan menindas orang.

Rabu, 28 September : Hari Biasa Pekan XXVI (H).
Neh 2:1-8; Mzm 137:1-6; Luk 9:57-62.

Menjadi murid Yesus adalah menjalankan ajaran-ajaran-Nya; menjadikan-Nya sungguh Guru bagi kehidupan kita. Tetapi, kita seringkali hanya mengikuti Dia untuk hal-hal yang mendatangkan keuntungan, ketenangan, kekuatan. Kita masih cenderung konsumtif. Kita sulit untuk juga berani melakukan perbuatan-perbuatan yang menyangkal diri, memanggul salib dan sungguh mengikut Dia.

Kamis, 29 September : Pesta St. Mikael, Gabriel dan Rafael, Malaikat Agung (P).
Dan 7:9-10.13-14 atau Why 12:7-12a; Mzm 138:1-5; Yoh 1:47-51.
Hari ini Gereja merayakan pesta tiga malaikat agung: Mikael, Gabri
el, dan Rafael. Mikael dikenal sebagai pembela kaum beriman mengahdapi serangan kuasa jahat. Gabriel dikenal sebagai pembawa warta gembira dari Allah kepada manusia. Rafael dikenal sebagai tabib Allah yang diutus untuk menyembuhkan manusia dari penyakit dan menguatkan jiwa. Kita merayakan tiga Malaikat Agung ini karena perannya yang besar dalam perjalanan pewahyuan Allah dan mengambil bagian dalam hidup iman kita.

Jumat, 30 September : Peringatan Wajib St. Hieronimus, Imam-Pujangga Gereja (P).
Bar 1:15-22; Mzm 79:1-5.8-9; Luk 10:13-16.

Yesus menegor dengan keras kota-kota yang tak juga mau bertobat. Kita berharap, jangan sampai Yesus menegor kita dengan keras karena kedegilan hati kita. Mari kita gunakan kesempatan yang ada untuk sungguh-sungguh mengikuti Dia, tanpa harus menunggu tegoran keras dalam hidup kita.

Sabtu, 01 Okober : Pesta St. Teresia dari Kanak-kanak Yesus, Perawan-Pujangga Gereja (P).
Yes 66:10-14b; Mzm 131:1-3; Mat 18:1-5.

Sudah menjadi kebiasaan umum, ‘orang dewasa’ sering meremehkan anak-anak. Tetapi Yesus justru membela hak, nilai, harga anak-anak; merekalah yang empunya kerajaan surga, merekalah yang terbesar dalam kerajaan surga! Apakah kita juga sudah menghargai anak-anak kita ataukah justru seringkali hanya memakai pendekatan ‘kuasa’ dan menganggap mereka harus ‘nurut’ apa kata ‘orang dewasa’?

Minggu, 02 Oktober : Hari Minggu Biasa Pekan XXVII (H).
Yes 5:1-7; Mzm 80:9.12-16.19-20; Flp 4:6-9; Mat 21:33-43.

Apa yang kita miliki merupakan hasil yang kita petik dari kebun anggur yang dipercayakan kepada kita. Selalu ada saatnya, Sang Pemilik mengirim utusan-Nya untuk mendapatkan sebagian dari hasil kebun anggur itu. Lalu, bagaimanakah sikap kita terhadap orang-orang yang Ia kirim untuk mendapatkan sebagian hasil yang kita petik itu? Mari berbagi!

Senin, 26 September 2011 Hari Biasa Pekan XXVI

Senin, 26 September 2011
Hari Biasa Pekan XXVI

Terima kasih Tuhan atas anugerah luar biasa ini, Tubuh dan Darah-Mu yang kudus, yang rindu aku sambut (St. Anselmus)

Antifon Pembuka (Za 8:8)

Aku akan menyelamatkan umat-Ku dan membawa mereka pulang. Mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku menjadi Allah mereka.

Doa Pagi

Ya Tuhan, betapa besar kasih sayang-Mu kepada kami, umat-Mu. Puji syukur bagi-Mu, sebab Engkau tidak menginginkan kami binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Semoga kami terus berusaha untuk semakin setia dalam mengikuti Engkau sampai akhir hidup kami. Amin.

Mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku menjadi Allah mereka menunjukkan bahwa perjanjian yang diucapkan kepada nenek moyang mereka tetap berlaku bagi mereka yang kembali (lih. Im 26:12; Yer 31:33). Allah ingin agar umat-Nya tetap menjadi umat-Nya dan Ia menjadi Allah mereka.

Pembacaan dari Nubuat Zakharia (8:1-8)

"Aku akan menyelamatkan umat-Ku dari timur sampai barat."

Datanglah sabda Tuhan semesta alam, bunyinya: Beginilah sabda Tuhan semesta alam, “Aku berusaha untuk Sion dengan kegiatan besar dan dengan kehangatan amarah yang besar.” Beginilah sabda Tuhan semesta alam, “Aku akan kembali ke Sion dan akan tinggal di tengah-tengah Yerusalem. Yerusalem akan disebut Kota Setia, dan gunung Tuhan semesta alam akan disebut Gunung Kudus.” Beginilah sabda Tuhan semesta alam, “Akan ada lagi kakek-kakek dan nenek-nenek yang duduk di jalan-jalan Yerusalem, masing-masing memegang tongkat karena lanjut usianya. Dan jalan-jalan kota itu akan penuh dengan anak-anak laki-laki dan perempuan yang bermain-main di situ.” Beginilah sabda Tuhan semesta alam, “Kalau pada waktu itu sisa-sisa bangsa ini menganggap hal itu ajaib, apakah Aku akan menganggapnya ajaib?” demikianlah sabda Tuhan semesta alam. Beginilah sabda Tuhan semesta alam, “Sesungguhnya Aku akan menyelamatkan umat-Ku dari timur sampai ke barat, dan Aku akan membawa mereka pulang, supaya mereka tinggal di tengah-tengah Yerusalem. Maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku menjadi Allah mereka dalam kesetiaan dan kebenaran.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan sudah membangun Sion dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Nya.
Ayat. (Mzm 102:16-18.19-21.29.22-23)
1. Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi menyegani kemuliaan-Mu, bila Engkau sudah membangun Sion, dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu; bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa, dan tidak memandang hina doa mereka.
2. Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab Ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari surga ke bumi, untuk mendengarkan keluhan orang tahanan, dan membebaskan orang-orang yang ditentukan harus mati.
3. Anak hamba-hamba-Mu akan diam dengan tenteram dan anak cucu mereka akan tetap ada di hadapan-Mu, supaya nama Tuhan diceritakan di Sion, dan Dia dipuji-puji di Yerusalem apabila para bangsa berkumpul bersama-sama dan kerajaan-kerajaan berhimpun untuk beribadah kepada Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Anak Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi semua orang.

Seorang murid yang sejati mengenal Yesus dalam diri anak-anak kecil dan yang terkecil di mata dunia. Barangsiapa yang melayani mereka ini akan mengambil bagian dalam ketidakberartian mereka secara duniawi, tetapi besar dalam Kerajaan Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:46-50)

"Yang terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar."

Sekali peristiwa timbullah pertengkaran di antara para murid Yesus tentang siapakah yang terbesar di antara mereka. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Karena itu, Ia mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di samping-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka, “Barangsiapa menerima anak ini demi nama-Ku, dia menerima Aku. Dan barangsiapa menerima Aku, menerima Dia yang mengutus Aku. Sebab yang terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar.” Pada kesempatan lain Yohanes berkata, “Guru, kami melihat seseorang mengusir setan demi nama-Mu, dan kami telah mencegahnya, karena ia bukan pengikut kita.” Tetapi Yesus menjawab, “Jangan kalian cegah, sebab barangsiapa tidak melawan kalian, dia memihak kalian.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Bagi kita yang terbesar dalam hidup tak lain hanya Yesus. Ia mau sehati dan sepikir dengan Bapa-Nya. Seluruh hidup Yesus memperkenalkan relasi sempurna antara Anak dan Bapa-Nya. Bagaimana relasi kita dengan Bapa dan dengan Putra-Nya?

Doa Malam
Tuhan Yesus, patahkanlah segala pamrih kami dalam berbuat kebaikan. Murnikan hati kami agar dalam hidup sehari-hari kami tidak mencari kepentingan kami sendiri, melainkan mencari dan melakukan apa yang berkenan kepada-Mu, sebab itulah yang Engkau kehendaki. Menjelang tidur malam ini, ampunilah kami dari segala kesalahan dan dosa kami. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy