| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Bacaan Harian 17 - 23 Oktober 2011

Bacaan Harian 17 - 23 Oktober 2011

Senin, 17 Oktober : Peringatan Wajib St. Ignatius dari Antiokhia, Uskup-Martir (M).
Rm 4:20-25; MT Luk 1:69-75; Luk 12:13-21.

Kekayaan duniawi bukanlah jaminan bagi kehidupan. Tapi bisa juga menjadi sarana yang baik untuk mengembangkan kehidupan. Kita dapat menggunakan kekayaan yang kita miliki untuk berbuat baik.

Selasa, 18 Oktober : Pesta St. Lukas, Penginjil (M).
2Tim 4:10-17b; Mzm 145:10-13ab.17-18; Luk 10:1-9.

Sebagai murid Yesus, kita semua bukan saja dipanggil untuk menjadi murid-Nya, tetapi juga diutus untuk mencari murid bagi-Nya. Tugas perutusan itu pertama-tama kita jalankan melalui kesaksian hidup yang kita jalani sehari-hari di mana pun kita berada (di keluarga, di sekolah, di tempat kerja, di tengah masyarakat dsb.).

Rabu, 19 Oktober : Hari Biasa Pekan XXIX (H).
Rm 6:12-18; Mzm 124:1-8; Luk 12:39-48.

Bila orang sungguh hidup dalam rahmat, maka ia tidak mungkin berdosa. Namun, kemungkinan orang untuk menolak rahmat tetap ada. Orang beriman dipanggil untuk hidup dalam rahmat, sehingga rahmat keselamatan Allah sungguh berkembang dalam hidupnya.

Kamis, 20 Oktober : Hari Biasa Pekan XXIX (H).
Rm 6:19-23; Mzm 1:1-4.6; Luk 12:49-53.

Iman adalah keputusan, di mana kita dituntut untuk menentukan sikap. Keputusan dan sikap itulah yang akan menunjukkan seberapa besar iman kita kepada-Nya. Sikap kita harus tegas dan jelas.

Jumat, 21 Oktober : Hari Biasa Pekan XXIX (H).
Rm 7:18-25a; Mzm 119:66.68.76.77.93.94; Luk 12:54-59.

Dengan segala kemampuan teknologi, manusia mampu meramalkan keadaan bumi dan cuaca, lalu mempersiapkan segala sesuatu untuk mengantisipasinya. Tetapi terhadap satu hal yang pasti, manusia seringkali lupa: kehidupan hanyalah perjiarahan menuju tempat tinggal abadi. Apa yang sudah kita siapkan?

Sabtu, 22 Oktober : Hari Biasa Pekan XXIX (H).
Rm 8:1-11; Mzm 24:1-4ab.5-6; Luk 13:1-9.

Seperti pohon ara yang masih diberi waktu dan kesempatan untuk berbuah, kepada kita juga diberi waktu dan kesempatan untuk bertobat dan menghasilkan buah. Memang, tidak ada kata terlambat, tapi bukan berarti selalu boleh menunda. Sekarang waktunya sebelum tidak ada lagi waktu.

Minggu, 23 Oktober : Hari Minggu Biasa Pekan XXX (H).
Kel 22:21-27; Mzm 18:2-4.47.51ab; 1Tes 1:5c-10; Mat 22:34-40.

Kasih terhadap Tuhan dan kasih terhadap sesama. Itulah dua hal yang harus menandai hari-hari kita; dan keduanya tak dapat dipisahkan. Baiklah kita selalu hadirkan Tuhan dalam setiap langkah hidup kita sepanjang hari. Dan kalau begitu, pasti kasih terhadap sesama akan terwujud dengan sendirinya. Lantas, semakin kita mengasihi sesama, semakin pula kita menyempurnakan kasih kita kepada Tuhan. Sesudah itu, rasakanlah kelimpahan hidup kita!

Minggu, 16 Oktober 2011 Hari Minggu Biasa XXIX

Minggu, 16 Oktober 2011
Hari Minggu Biasa XXIX


"Perayaan hari Minggu yakni hari Tuhan dan Ekaristi-Nya merupakan pusat kehidupan Gereja" (Katekismus Gereja Katolik, 2177)

Antifon Pembuka (Mzm 16:6.8)

Aku berseru kepada-Mu, sebab Engkau mendengarkan daku, ya Allah. Condongkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah kataku. Jagalah aku bagaikan biji mata, sembunyikan daku di bawah naungan sayap-Mu.

Doa Renungan

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, bantulah kami melaksanakan kehendak-Mu dengan pengabdian utuh. Semoga kami dapat mengabdi Engkau dengan tulus ikhlas sesuai wajib kami terhadap hadirat-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (45:1.4-6)

"Aku memegang tangan kanan Koresh supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya."

Beginilah firman Tuhan, "Inilah firman-Ku kepada orang yang Kuurapi, kepada Koresh yang tangan kanannya Kupegang untuk menundukkan bangsa-bangsa di depannya dan melucuti raja-raja; untuk membuka pintu-pintu di depannya, supaya pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup: Demi hamba-Ku Yakub, dan demi Israel pilihan-Ku, maka Aku memanggil engkau dengan namamu, dan menggelari engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku. Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah. Aku telah mempersenjatai engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku, supaya dari terbitnya matahari sampai terbenamnya orang tahu bahwa tidak ada yang lain di luar Aku; Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/2, PS 863
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah, Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
Ayat. (Mzm 96:1.3.4.5.7-8.9-10)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.
2. Sebab mahabesarlah Tuhan, dan sangat terpuji, Ia lebih dahsyat daripada segala dewata. Sebab segala allah para bangsa adalah hampa, tetapi Tuhan, Dialah yang menjadikan langit.
3. Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya.
4. Sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai seluruh bumi! Katakanlah di antara bangsa-bangsa, "Tuhan itu Raja! Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (1:1-5b)

"Kami selalu ingat akan amal imanmu, akan usaha kasihmu, dan ketekunan harapanmu."

Salam dari Paulus, Silwanus, dan Timotius, kepada jemaat orang-orang Tesalonika yang ada dalam Allah Bapa dan dalam Tuhan Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu. Kami selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu semua dan menyebut kamu dalam doa kami. Sebab kami selalu teringat akan amal imanmu, akan usaha kasihmu dan ketekunan harapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa kita. Saudara-saudara yang dikasihi Allah, kami tahu bahwa Allah telah memilih kamu. Sebab Injil yang kami beritakan disamapaikan kepada kamu bukan dengan kata-kata saja, melainkan juga dengan kekuatan dalam Roh Kudus dan kepastian yang kokoh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Flp 2:15-16)
Hendaklah kamu bersinar di dunia seperti bintang-bintang sambil berpegang pada sabda kehidupan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (22:15-21)

"Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."

Sekali peristiwa orang-orang Farisi berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan. Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama orang-orang Herodian bertanya kepada Yesus, "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan dengan jujur mengajarkan jalan Allah, dan Engkau tidak takut kepada siapa pun juga, sebab Engkau tidak mencari muka. Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Bolehkah membayar pajak kepada kaisar atau tidak?" Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka. Maka Ia lalu berkata, "Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik? Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu!" Mereka membawa suatu dinar kepada Yesus. Maka Yesus bertanya kepada mereka, "Gambar dan tulisan siapakah ini?" Jawab mereka, "Gambar dan tulisan kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka, "Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Antifon Komuni (Mrk 10:45)

Putra Manusia datang untuk mengorbankan hidup-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang

Renungan

Rekan-rekan yang budiman!
Satu ketika Yesus dimintai pendapat tentang membayar pajak kepada Kaisar: apakah hal ini diperbolehkan (Mat 22:15-21 - Injil Minggu Biasa XXIX/A). Bila mengatakan boleh maka ia akan menyalahi rasa kebangsaan. Tetapi bila mengatakan tidak, ia pun akan berhadapan dengan penguasa Romawi yang waktu itu mengatur negeri orang Yahudi. Para pengikut Yesus kerap dihadapkan ke masalah seperti itu. Ada dua macam rumusan. Yang pertama terlalu menyederhanakan perkaranya, dan bisanya berbunyi demikian: "Bolehkah mengakui dan hidup menurut kelembagaan duniawi?" Gagasan ini kurang membantu. Kalau bilang "ya" maka bisa dipersoalkan, lho kan orang beriman mesti hidup dari dan bagi Kerajaan Surga seutuhnya. Kalau bilang "tidak", apa maksudnya akan mengadakan pemerintahan ilahi di muka bumi? Pertanyaan ini sama dengan jerat yang diungkapkan murid-murid kaum Farisi. Untunglah, ada pertanyaan yang lebih cocok dengan inti Injil hari ini: Bagaimana Yesus sang pembawa warta Kerajaan Surga melihat kehidupan di dunia ini? Ia memakai pendekatan frontal? Atau pendekatan kerja sama? Apa yang dapat dipetik dari cara pandangnya?

SEBUAH DISKUSI

Menurut kebiasaan kaum terpelajar Yahudi waktu itu, dalam menanggapi pertanyaan yang membawa ke soal yang makin rumit, orang berhak mengajukan sebuah pertanyaan guna menjernihkan perkaranya terlebih dahulu. Lihat misalnya pertanyaan dalam Mat 21:23-25 mengenai asal kuasa Yesus. Dalam perbincangan mengenai boleh tidaknya membayar pajak kepada Kaisar, Yesus mengajak lawan bicaranya memasuki persoalan yang sesungguhnya. Ia meminta mereka menunjukkan mata uang pembayar pajak dan bertanya gambar siapa tertera di situ. Mereka tidak dapat menyangkal itu gambar Kaisar. Yesus pun menyudahi pembicaraan dengan mengatakan, "Berikanlah kepada Kaisar yang wajib kalian berikan kepada Kaisar dan kepada Allah yang wajib kalian berikan kepada Allah!" Dengan jawaban ini ia membuat mereka memikirkan sikap mereka sendiri baik terhadap "urusan kaisar" maupun keprihatinan mereka mengenai "urusan Allah" dan sekaligus menghindari jerat yang dipasang lawan-lawannya. Bagaimana penjelasannya?

Kaum Farisi memang bermaksud menjerat Yesus. Mereka menyuruh murid-murid mereka datang kepadanya bersama dengan para pendukung Herodes. Kedua kelompok ini sebetulnya memiliki pandangan yang bertolak belakang. Orang-orang Farisi secara prinsip tidak mengakui hak pemerintah Romawi memungut pajak yang dikenal sebagai pajak "kensos", yakni pajak bagi penduduk, praktisnya sama dengan pajak hak milik tanah. Inilah pajak yang dibicarakan dalam petikan ini. Tidak dibicarakan pajak pendapatan. Mereka yang warga Romawi tidak dikenai pajak penduduk, tapi mereka diwajibkan membayar pajak pendapatan kepada pemerintah. Orang Yahudi yang bukan warga Romawi diharuskan membayar pajak penduduk. Maklumlah, seluruh negeri telah diserap ke dalam kedaulatan Romawi. Pemerintah Romawi tidak memungut pajak pendapatan orang Yahudi bukan warga Romawi. Tapi aturan agama juga mewajibkan mereka membayar pajak pendapatan dan hasil bumi yang dikenal dengan nama "persepuluhan" kepada lembaga agama. Disebut pajak Bait Allah. Kepengurusan Bait Allah akan mengatur pemakaian dana tadi bagi pemeliharaan tempat ibadat, menghidupi yatim piatu, janda, kaum terlantar serta keperluan sosial lain. Jadi orang Yahudi yang memiliki tanah dan berpendapatan dipajak dua kali.

MASALAH PAJAK?


Bagi orang Farisi, membayar pajak penduduk berarti mengakui kekuasaan Romawi atas tanah suci. Padahal dalam keyakinan mereka, tanah itu milik turun temurun yang diberikan Allah, dan tak boleh diganggu gugat, apalagi dipajak. Maka pungutan pajak penduduk dirasakan sebagai perkara yang amat melawan ajaran agama leluhur. Para penarik pajak yang orang Yahudi dipandang sebagai kaum murtad dan melawan inti keyahudian sendiri. Mereka itu dianggap pendosa, sama seperti perempuan yang tidak setia.

Bagaimana sikap para pendukung Herodes? Yang dimaksud ialah Herodes Antipas, penguasa wilayah Galilea di bagian utara tanah suci. Pemerintah Romawi meresmikannya sebagai penguasa "pribumi" dan memberi wewenang dalam urusan sipil dan militer di wilayahnya. Tetapi di Yerusalem dan Yudea wewenang dipegang langsung oleh perwakilan Romawi, waktu itu Ponsius Pilatus. Herodes mengikuti politik Romawi dan merasa berhak menarik pajak penduduk di wilayahnya. Mereka yang disebut kaum pendukung Herodes dalam Mat 21:16 itu sebetulnya bukan mereka yang tinggal di Galilea, melainkan orang Yerusalem dan Yudea pada umumnya yang menginginkan otonomi "pribumi" seperti Herodes di utara. Mereka memperjuangkan pajak penduduk - pajak yang dibicarakan dalam petikan ini - tetapi bukan bagi pemerintah Romawi, melainkan bagi kas kegiatan politik mereka di Yudea dan Yerusalem. Jadi mereka berbeda paham dengan orang Farisi yang menganggap penarikan pajak penduduk dalam bentuk apa saja oleh siapa saja tidak sah dan melawan ajaran agama.

Bila Yesus menyetujui pembayaran pajak penduduk yang diklaim penguasa Romawi, ia akan berhadapan dengan mereka yang bersikap nasionalis dan akan dianggap meremehkan pandangan teologis bahwa tanah suci ialah hak yang langsung diberikan oleh Allah. Dan orang Farisi bisa memakainya untuk mengobarkan rasa tidak suka kepada Yesus. Tetapi bila ia mengatakan jangan, maka ia akan bermusuhan dengan para pendukung Herodes yang dibawa serta orang Farisi dan sekaligus melawan politik Romawi. Jawaban apapun akan membuat Yesus mendapat lawan-lawan baru. Memang itulah yang diinginkan oleh orang Farisi.

JALAN KELUAR


Ketika mengatakan berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib diberikan kepada Kaisar sebetulnya Yesus mengajak lawan bicaranya memikirkan keadaan mereka sendiri, yakni dibawahkan pada kuasa Romawi. Jelas kaum Farisi dan para pendukung Herodes hendak menyangkalnya, tapi dengan alasan yang berbeda. Kaum Farisi menolak dengan alasan agama, sedangkan kaum pendukung dengan alasan kepentingan politik mereka sendiri. Di sini ada titik temu dengan permasalahan yang kadang-kadang dihadapi para pengikut Yesus di manapun juga seperti disebut pada awal ulasan ini. Bukan dalam arti mengidentifikasi diri dengan pilihan orang-orang yang datang membawa masalah, melainkan belajar dari sikap Yesus dalam menghadapi persoalan tadi. Dengan mengatakan bahwa patutlah diberikan kepada Allah yang wajib diberikan kepada-Nya, Yesus hendak menekankan perlunya integritas batin. Bila kehidupan agama mereka utamakan, hendaklah mereka menjalankannya dengan lurus. Bila mau jujur, mereka mau tak mau akan memeriksa diri adakah mereka sungguh percaya atau sebetulnya mereka menomorsatukan kepentingan sendiri dengan memperalat agama.

Yesus juga membuat mereka yang datang kepadanya berpikir apakah ada pilihan lain selain memberikan kepada Kaisar yang menjadi haknya. Bila ya, coba mana? Ternyata keadaan mereka tak memungkinkan. Mereka tidak mencoba menemukan kemungkinan yang lain. Mereka telah menerima status quo dan tidak mengusahakan perbaikan kecuali dengan mengubahnya menjadi soal teologi. Padahal masalahnya terletak dalam kehidupan sehari-hari. Iman dan hukum agama mereka pakai sebagai dalih dan sebenarnya mereka permiskin. Yesus tidak mengikuti pemikiran yang sempit ini.

Pada akhir petikan disebutkan mereka "heran" mendengar jawaban tadi. Dalam dunia Perjanjian Lama, para musuh umat tak bisa berbuat banyak karena Allah sendiri melindungi umat-Nya dengan tindakan-tindakan ajaib. Para lawan itu tak berdaya dan bungkam mengakui kebesaran-Nya. Inilah makna "heran" tadi. Mereka kini terdiam mengakui kebijaksanaan Yesus dan mundur. Seperti penggoda di padang gurun yang terdiam dan mundur meninggalkannya.

KOMUNITAS ORANG YANG PERCAYA


Ketika merumuskan pertanyaan mereka (Mat 21:16), murid-murid orang Farisi terlebih dahulu menyebut Yesus sebagai "orang yang jujur dan dengan jujur mengajar jalan Allah dan tidak takut kepada siapa pun juga, sebab tidak mencari muka." Dalam bahasa sekarang, Yesus itu dikenal sebagai orang yang punya prinsip serta hidup sesuai dengan prinsip tadi secara transparan . Bukannya demi meraih keuntungan dan menjaga kedudukan. Orang yang mencobainya sebetulnya sudah melihat arah pemecahan masalah, yakni sikapnya yang terarah pada kepentingan Allah. Pembicaraan selanjutnya menunjukkan bahwa sikap itu bukan sikap menutup diri terhadap urusan duniawi dan memusuhinya. Malah hidup dengan urusan duniawi itu juga menjadi cara untuk membuat kehidupan rohani lebih berarti. Itulah kebijaksanaan Yesus. Itulah yang dapat dikaji dan diikuti para pengikutnya.

Gagasan pokok yang ditampilkan dalam petikan di atas dapat menjadi arahan bagi Gereja. Apakah Gereja sebagai lembaga rohani yang ada di muka bumi ini menemukan perannya juga? Sebagai kelompok masyarakat agama, Gereja diharapkan dapat berdialog dengan kenyataan yang berubah-ubah dalam masyarakat luas tanpa memaksa-maksakan posisi dan pilihan-pilihan sendiri. Pada saat yang sama disadari juga betapa pentingnya menjalankan perutusannya sebagai komunitas orang-orang yang mau menghadirkan Allah, yang memungkinkan urusan-Nya berjalan sebaik-baiknya di bumi ini. Petikan di atas mengajak orang menumbuhkan kebijaksanaan hidup dan menepati perutusan tadi.

Salam,
A. Gianto

Sabtu, 15 Oktober 2011 Peringatan Wajib Sta. Teresia dari Yesus, Perawan dan Pujangga Gereja

Sabtu, 15 Oktober 2011
Peringatan Wajib Sta. Teresia dari Yesus, Perawan dan Pujangga Gereja

"Tidak ada kegelapan yang lebih pekat daripada jiwa yang berada dalam keadaan dosa berat" (St Teresia dari Yesus)

Antifon Pembuka

Bagaikan rusa merindukan air, demikianlah hatiku rindu pada-Mu, ya Allah. Hatiku haus akan Allah, Allah yang hidup.

Doa Renungan


Allah Bapa yang mahabaik, melalui kasih-Mu, aku mengimani Kristus, Putra-Mu. Teguhkanlah aku dalam pengharapan untuk mempercayakan seluruh hidupku ke dalam tangan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan dan Penopangku. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (4:13.16-18)

"Sekalipun tidak ada dasar untuk berhara, Abraham berharap dan percaya."

Saudara-saudara, bukan karena hukum Taurat, Abraham dan keturunannya diberi janji bahwa mereka akan memiliki dunia, melainkan karena kebenaran atas dasar iman. Kebenaran yang berdasarkan iman itu merupakan kasih karunia belaka. Maka janji kepada Abraham itu berlaku bagi semua keturunannya, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, melainkan juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab di hadapan Allah Abraham adalah bapa kita semua seperti ada tertulis, "Engkau telah Kutetapkan menjadi bapak banyak bangsa." Kepada Allah itulah Abraham percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang dengan sabda-Nya menciptakan yang tidak ada menjadi ada. Sebab sekali pun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, sebab Allah telah bersabda kepadanya, "Begitu banyaklah nanti keturunanmu."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Selamanya Tuhan ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 105:6-7.8-9.42-43)

1. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya!! Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.
2. Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan; akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.
3. Sebab Tuhan ingat akan firman-Nya yang kudus, yang disampaikan-Nya kepada Abraham, hamba-Nya. Ia menuntun umat-Nya keluar dengan kegirangan, dan orang-orang pilihan-Nya dengan sorak-sorai.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Roh Kebenaran akan memberi kesaksian tentang Aku, dan kalian pun harus memberi kesaksian, sabda Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:8-12)


"Roh Kudus akan mengajarkan kepadamu apa yang harus kamu katakan."

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Barangsiapa mengakui Aku di depan manusia, akan diakui pula oleh Anak Manusia di depan para malaikat Allah. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal pula di depan para malaikat Allah. Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni. Tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, tidak akan diampuni. Apabila kalian dihadapkan kepada majelis atau pemerintah, atau penguasa, janganlah kalian kuatir bagaimana dan apa yang harus kalian katakan untuk membela dirimu. Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajarkan kepadamu apa yang harus kalian katakan."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

”Barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni.” Perkataan ini cukup keras dan banyak orang tidak mengerti dengan apa yang dimaksudkan Tuhan. Menyangkal Yesus masih bisa diampuni, tetapi menghujat Roh Kudus adalah dosa yang tidak bisa diampuni.

Allah menciptakan segala sesuatu dan manusia menurut citra-Nya dengan diembusnya Roh Kudus, DAYA HIDUP. Yesus yang penuh dengan Roh Kudus melakukan karya agung Allah: yang sakit disembuhkan, yang mati dibangkitkan. Yesus mengembusi para murid-Nya dengan Roh Kudus dan berkata, ”Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada” (Yoh. 20:22–23). Demikianlah karya Roh dalam penciptaan, menopang ciptaan dan menebusnya dengan kelimpahan kasih Allah.

Kasih pengampunan Tuhan tidak berkesudahan, tanpa batas, dan tanpa syarat. Barang siapa percaya akan kerahiman dan belas kasih Allah serta bertobat, dia akan menikmati kelimpahan kasih dan pengampunan Allah. Barang siapa tidak percaya dan tidak bertobat, dia bukan saja menutup diri akan kerahiman Allah, tetapi juga menghujat Roh Allah yang memampukan orang untuk memiliki DAYA HIDUP baru. Pengampunan selalu ada bagi orang yang percaya dan bertobat.


Tuhan, sadarkan aku selalu akan kelimpahan kasih karunia-Mu dalam hidupku. Panggillah aku untuk selalu tinggal dalam kelimpahan kasih dan kerahiman-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2011, Renungan dan Catatan Harian

Jumat, 14 Oktober 2011 Hari Biasa Pekan XXVIII

Jumat, 14 Oktober 2011
Hari Biasa Pekan XXVIII

“Allah telah mencipta kita tanpa kita, tetapi Ia tidak mau menyelamatkan kita tanpa kita.” (St. Agustinus)


Antifon Pembuka

Berbahagialah orang, bila dosanya diampuni dan kesalahannya dihapus oleh Tuhan. Berbahagialah orang, bila kejahatannya tidak diperhitungkan Tuhan. Dan tulus ikhlas hatinya.

Doa Pagi


Allah Bapa yang Mahabaik, melalui iman Abraham kami beroleh belas kasihan-Mu. Bantulah aku untuk selalu berani menaruh harapan dan kepercayaan kepada-Mu, terutama di saat-saat yang sulit dalam hidupku. Amin.

Iman yang kuat mampu menyelamatkan jiwa. Berkat iman, banyak jiwa mengalami pertobatan dan dapat hidup bahagia. Berkat iman Abraham, semua kaum beriman mendapat jaminan keselamatan Allah. Pertobatan menjadi tanda keterbukaan iman kepada tawaran keselamatan Allah bagi setiap orang. Dengan demikian, iman orang benar akan menyelamatkan jiwa sesamanya.


Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (4:1-8)

"Abraham percaya kepada Allah, dan hal itu diperhitungkan sebagai kebenaran."

Saudara-saudara, apakah yang akan kita katakan tentang Abraham, bapa leluhur kita? Sebab jika Abraham dibenarkan karena perbuatannya, maka ia mendapat alasan untuk bermegah, tetapi bukan di hadapan Allah. Sebab apa kata Kitab Suci? “Abraham percaya kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.” Kalau ada orang bekerja, upahnya diperhitungkan bukan sebagai hadiah, melainkan sebagai haknya. Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran. Demikian juga Daud memuji bahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya: “Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, dan dosa-dosanya ditutupi. Berbahagialah orang yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Engkaulah persembunyian bagiku. Engkau melindungi aku sehingga aku selamat dan bergembira.
Ayat. (Mzm 32:1b-2.5.11)

1. Berbahagialah orang yang pelanggarannya diampuni, dan dosa-dosanya ditutupi! Berbahagialah orang yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan tidak berjiwa penipu!
2. Akhirnya dosa-dosaku kuungkapkan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata, “Aku menghadap Tuhan, dan mengakui segala pelanggaranku.” Maka Engkau sudah mengampuni kesalahanku.
3. Bersukacitalah dalam Tuhan! Bersorak-sorailah, hai orang-orang benar, bersorak gembiralah, hai orang-orang jujur!


Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tunjukkanlah kiranya kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab pada-Mulah kami berharap.

Ragi itu bisa membuat awet dan enak suatu makanan. Tapi, ragi kemunafikan kaum Farisi pengaruhnya sangat buruk yang dapat menghancurkan hidup bersama. Orang beriman mesti waspada menghadapi pengaruh buruk ini. Setiap saat, banyak pengaruh buruk selalu mengancam keteguhan iman. Namun, bersama kekuatan Allah, kaum beriman tidak boleh takut menghadapinya.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:1-7)

"Rambut kepalamu terhitung semuanya."

Sekali peristiwa, berkerumunlah beribu-ribu orang, sehingga mereka berdesak-desakan. Yesus lalu mulai mengajar pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya, “Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan kaum Farisi. Tiada sesuatu pun yang tertutup yang takkan dibuka, dan tiada sesuatu pun yang tersembunyi yang takkan diketahui. Karena itu apa yang kalian katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan yang kalian bisikkan ke telinga di dalam kamar akan dimaklumkan dari atas atap rumah. Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kalian takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh tetapi kemudian tak dapat berbuat apa-apa lagi. Aku akan menunjukkan kepadamu siapakah yang harus kalian takuti. Takutilah Dia yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sungguh, aku berkata kepadamu, takutilah Dia! Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekor pun dilupakan Allah. Bahkan rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Karena tu jangan takut, karena kalian lebih berharga daripada banyak burung pipit.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Kemunafikan itu bagaikan racun dalam kehidupan. Kemunafikan bisa merusak karakter kehidupan. Hidup dan kata-kata orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat telah menjadi bagaikan ragi bagi masyarakat. Pengaruh yang merasuk sungguh merusak karena kemunafikan mereka. Yesus mengingatkan para murid-Nya supaya berhati-hati terhadap kemunafikan. Dengan kata lain, secara positif, para murid diminta untuk hidup dalam kejujuran. Para murid juga diminta untuk lebih takut kepada Allah daripada kepada manusia. Sebab segala sesuatu dalam hidup manusia berada dalam kuasa tangan Tuhan sendiri.

Doa Malam

Yesus Tuhanku, terima kasih karena Engkau selalu mendampingi setiap langkah hidupku. Di saat aku mau belajar jujur pada-Mu maupun pada diriku sendiri, Engkau justru menghibur dan menguatkan hatiku. Tinggallah bersamaku dalam istirahat malam ini. Amin.


RUAH

Kamis, 13 Oktober 2011 Hari Biasa Pekan XXVIII

Kamis, 13 Oktober 2011
Hari Biasa Pekan XXVIII

"Berjaga-jagalah dengan penuh perhatian" (St Teresa dari Yesus)


Antifon Pembuka

Kristus Yesus ditetapkan oleh Allah, supaya darah-Nya menjadi tebusan bagi mereka yang percaya pada-Nya.

Doa Pagi


Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, Engkau berkenan memberikan Putra-Mu untuk menebus kami dari kuasa dosa. Tambahkanlah imanku ketika aku jatuh dalam ketakutan dan keraguan, terutama dalam menghadapi godaan-godaan dunia yang dapat membuat aku jauh dari-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Penyelamatku. Amin.

Orang beriman hendaknya taat beribadah kepada Tuhan. Kebaktian kepada Tuhan perlu diimbangi dengan pelayanan amal kasih di tengah masyarakat. Inilah perwujudan nyata proses menemukan kehadiran Allah dalam peristiwa nyata. Karena pada akhirnya, keselamatan orang beriman bukan ditentukan karena melakukan hukum melainkan karena iman yang nyata.


Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (3:21-30a)

"Manusia dibenarkan berkat iman, bukan karena melakukan hukum."

Saudara-saudara, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab para nabi, yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya. Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus. Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman! Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat. Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain? Ya, benar. Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain! Artinya, kalau ada satu Allah, yang akan membenarkan baik orang-orang bersunat karena iman, maupun orang-orang tak bersunat juga karena iman.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 812
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kau lah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.

Ayat. (Mzm 130:1b-2.3-4.5-6ab)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih daripada pengawal mengharapkan pagi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Akulah jalan, kebenaran dan hidup; hanya melalui Aku orang sampai kepada Bapa.

Makam seringkali dibangun dan dihias dengan begitu indah. Namun di dalamnya terdapat tulang-belulang yang telah hancur. Gambaran sifat kaum Farisi ini sangat keras. Penampilan luar mereka begitu meyakinkan, tapi hati mereka sangat busuk. Mereka munafik dan menghalangi orang lain untuk maju dan berkembang dalam iman. Padahal tiap orang punya yang sama.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:47-54)

"Darah para nabi, mulai dari Habel sampai kepada Zakharia akan dituntut."

Sekali peristiwa, tatkala duduk makan di rumah orang Farisi, Yesus berkata, "Celakalah kamu, sebab kamu membangun makam nabi-nabi, tetapi nenek moyangmu telah membunuh mereka. Dengan demikian kamu mengaku, bahwa kamu membenarkan perbuatan-perbuatan nenek moyangmu, sebab mereka telah membunuh nabi-nabi itu dan kamu membangun makamnya. Sebab itu hikmat Allah berkata: Aku akan mengutus kepada mereka nabi-nabi dan rasul-rasul dan separuh dari antara nabi-nabi dan rasul-rasul itu akan mereka bunuh dan mereka aniaya, supaya dari angkatan ini dituntut darah semua nabi yang telah tertumpah sejak dunia dijadikan, mulai dari darah Habel sampai kepada darah Zakharia yang telah dibunuh di antara mezbah dan Rumah Allah. Bahkan, Aku berkata kepadamu: Semuanya itu akan dituntut dari angkatan ini. Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi." Dan setelah Yesus berangkat dari tempat itu, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi terus-menerus mengintai dan membanjiri-Nya dengan rupa-rupa soal. Untuk itu mereka berusaha memancing-Nya, supaya mereka dapat menangkap-Nya berdasarkan sesuatu yang diucapkan-Nya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Dalam kehidupan, kritik itu sungguh dibutuhkan. Saran itu sangat diperlukan. Kritik dan saran itulah yang membuat orang bisa berkembang dan maju. Sayang, orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat tidak terbuka hatinya terhadap kritikan Yesus. Mereka berkutat pada harga diri dan egoisme mereka yang sempit. Mereka gagal mengolah maksud baik dari kecaman Yesus. Mereka mau membalas dendam dengan mencari kesalahan daripada-Nya. Itulah sebabnya, mereka tidak bisa bertumbuh berkembang dalam hidup dan iman mereka.

Doa Malam


Tuhan, Engkau setia mengasihi aku sekalipun aku jatuh-bangun dalam banyak dosa, kesalahan dan kelalaian. Teguhkanlah hatiku untuk selalu bertobat sehingga keberadaanku dapat membawa semua orang untuk mengenal kasih-Mu lebih dalam. Amin.


R U A H

Rabu, 12 Oktober 2011 Hari Biasa Pekan XXVIII

Rabu, 12 Oktober 2011
Hari Biasa Pekan XXVIII

“Hidup yang baik itu tidak lain dari mencintai Allah dengan segenap hati, jiwa dan pikiran” (St. Agustinus)

Antifon Pembuka

Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji segala pikiran dan maksud hati.

Doa Pagi

Bapa, penuhilah hatiku dengan kasih-Mu agar aku dapat mengerti apa yang Engkau kehendaki dalam diriku melalui sabda-Mu hari ini. Semoga kasih-Mu memancar dalam kata-kata dan tindakanku. Demi Yesus Kristus, Tuhan yang menyelamatkanku. Amin.

Allah itu satu-satunya hakim Agung. Dia mempunyai hak untuk menghakimi orang yang hidup dan mati. Semua orang tidak mempunyai hak untuk menghakimi. Maka, orang yang menghakimi sesamanya berarti dia melawan Allah karena telah berani mengambil hak Allah. Allah menghakimi tiap manusia dengan adil. Semua orang akan mendapat ganjaran sesuai perbuatannya.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (2:1-11)

"Allah membalas setiap orang menurut perbuatannya."

Hai manusia, siapapun juga engkau, kalau menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari kesalahan. Sebab dalam menghakimi orang lain, engkau pun menghakimi dirimu sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama. Tetapi kita tahu, bahwa hukuman Allah berlangsung secara jujur atas mereka yang berbuat demikian. Dan engkau, hai manusia, engkau yang menghakimi mereka yang berbuat demikian, sedangkan engkau sendiri melakukannya juga, adakah engkau sangka, bahwa engkau akan luput dari hukuman Allah? Ataukah kauanggap sepi kemurahan-Nya yang berlimpah? Kauanggap sepikah kesabaran dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan? Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri untuk hari penghakiman. Saat murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan. Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya. Hidup kekal akan diberikan kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, yang mencari kemuliaan, kehormatan dan kebakaan. Tetapi murka dan geram akan diberikan kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman. Penderitaan dan kesesakan akan menimpa setiap orang hidup yang berbuat jahat, pertama-tama orang Yahudi dan juga orang Yunani. Sebaliknya kemuliaan, kehormatan, dan damai sejahtera akan diperoleh semua orang yang berbuat baik, pertama-tama orang Yahudi, dan juga orang Yunani. Sebab Allah tidak memandang bulu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, Engkau membalas setiap orang menurut perbuatannya.
Ayat. (Mzm 62:2-3.6-7.9)
1. Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku. Hanya Dialah gunung batu dan keselamatanku; hanya Dialah kota bentengku, aku tidak akan goyah.
2. Hanya pada Allah saja aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku. Hanya Dialah gunung batu dan keselamatanku; hanya Dialah kota bentengku, aku tidak akan goyah.
3. Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita.


Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.


Orang yang punya jabatan dan status sering kali ingin dihormati, didahulukan dan diutamakan. Jarang sekali mereka tetap rendah hati dan berusaha menghormati dan mendahulukan kepentingan orang lain. Sifat-sifat kaum Farisi dan ahli Taurat ini sangat tidak sesuai dengan kehendak Allah. Padahal, Allah selalu menginginkan keadilan dan belas kasih.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:42-46)

"Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi! Celakalah kamu, hai ahli-ahli kitab."

Sekali peristiwa Yesus bersabda, “Celakalah kalian, hai orang-orang Farisi! Sebab kalian membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kalian mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Celakalah kalian, hai orang-orang Farisi, sebab kalian suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar. Celakalah kalian, sebab kalian seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya, tidak mengetahuinya. Seorang ahli Taurat menjawab, “Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga.” Tetapi Yesus berkata lagi, “Celakalah kalian juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kalian meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kalian sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jari pun.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Kembali Yesus mengecam orang-orang Farisi. Mengapa? Mereka hanya memerhatikan seluk beluk kecil dalam hal keagamaan. Mereka hanya mengharapkan pujian dari pihak manusia. Ahli-ahli Taurat pun tak luput dari kecaman Yesus. Mereka hanya membuat peraturan-peraturan picik dari hukum Taurat. Mereka hanya membebankannya kepada orang lain, dan sebaliknya mereka sendiri tidak melakukannya. Baik orang-orang Farisi maupun ahli-ahli Taurat gagal dalam membangun keutamaan-keutamaan hidup lewat hukum dan peraturan yang berlaku. Mereka gagal bertanggung jawab sebagai pemimpin-pemimpin umat.

Doa Malam

Tuhan, Engkau menghendaki supaya aku tidak mudah menghakimi sesama dengan kesadaran bahwa aku pun tidak luput dari kesalahan dan dosa. Bantulah aku untuk mau bersikap adil terhadap sesama dan tekun dalam berbuat baik. Amin.


RUAH

Selasa, 11 Oktober 2011 Hari Biasa Pekan XXVIII

Selasa, 11 Oktober 2011
Hari Biasa Pekan XXVIII


"Tujuan kehidupan yang berkebajikan ialah menjadi serupa dengan Allah." (St Gregorius dari Nisa)

Antifon Pembuka

Langit mewartakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memasyhurkan karya tangan-Nya. Hari yang satu mengisahkan kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan kepada malam berikutnya.

Doa Renungan


Tuhan, ajarilah aku untuk semakin mengenal-Mu melalui sabda-Mu yang aku baca dan renungkan hari ini. Terangilah budi dan hatiku dengan Roh Kudus-Mu. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus Kepada Umat di Roma (1:16-25)

"Sekalipun mereka mengenal Allah, namun mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah."

Saudara-saudara, aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman." Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman. Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka. Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih. Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap. Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh. Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar. Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka. Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Langit mewartakan kemuliaan Allah.
Ayat. (Mzm 19:2-3.4-5)
1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.

2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji segala pikiran dan maksud hati.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:37-41)
"Berikanlah sedekah dan semuanya menjadi bersih."

Ketika Yesus selesai mengajar, seorang Farisi mengundang Dia untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Ia ke rumah itu, lalu duduk makan. Orang Farisi itu melihat hal itu dan ia heran, karena Yesus tidak mencuci tangan-Nya sebelum makan. Tetapi Tuhan berkata kepadanya: "Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan. Hai orang-orang bodoh, bukankah Dia yang menjadikan bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam? Akan tetapi, berikanlah isinya sebagai sedekah dan sesungguhnya semuanya akan menjadi bersih bagimu.
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Yesus sungguh berlaku sangat kasar terhadap orang Farisi yang mengundang dia makan di rumahnya. Orang Farisi itu mengundang Yesus karena terkesan dan tertegun dengan pengajaran-Nya. Namun, apa yang dia dapatkan? Yesus sebagai tamu mengecam sikap orang-orang Farisi yang sangat legalistis dan ritualistis. Hati mereka tertutup dengan substansi ajaran agama mereka. Walau hanya sebagai tamu, Yesus tetap mewartakan kebenaran hidup beragama demi keselamatan orang itu. The truth hurts—kebenaran menyakitkan, tetapi tetap harus diwartakan.

Yesus menekankan pentingnya kebersihan hati—bukan kebersihan tangan—dalam menghayati dan mengamalkan kehidupan beragama. Dia mengkritik sikap mereka yang mau menonjolkan kesalehan di bagian luar, tetapi hati mereka penuh dengan kebusukan, kesombongan, kerakusan, kegetiran, iri, dan sebagainya. Dia menganjurkan kita agar lebih memerhatikan sedekah. Sebab, sedekah adalah ungkapan hati yang penuh kasih dan perhatian bagi orang lain. Yesus mengajarkan agar hati kita dipenuhi dengan pikiran yang penuh kasih dan perhatian agar tidak diisi dengan kebencian, kemarahan, kecemburuan, dan kesombongan.

Doa: Tuhan, penuhilah hatiku dengan kasih-Mu dan tambahkan dahagaku akan kesucian agar aku selalu menikmati damai dan ketenangan bersama-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2011, Renungan dan Catatan Harian

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy