| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 19 November 2011 Hari Biasa Pekan XXXIII --- Peringatan St. Agnes dari Assisi

Sabtu, 19 November 2011
Hari Biasa Pekan XXXIII --- Peringatan St. Agnes dari Assisi

Doa itu makanan surgawi yang memenuhi jiwa --- St Yohanes Krisostomus

Antifon Pembuka

Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, karena semua orang hidup bagi Dia.

Doa Renungan

Bapa, berilah kami hati yang terbuka dan berani menapaki jalan-Mu. Semoga kami bersukacita karena selalu mengalami Engkau sebagai Allah satu-satunya. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.


Bacaan dari Kitab Pertama Makabe (6:1-13)


"Karena segala kejahatan yang kuperbuat terhadap Yerusalem, maka aku sekarang mati dalam kepedihan yang besar."

Pada waktu itu raja Antiokhus menjelajahi wilayah pegunungan. Didengarnya kabar bahwa Elimais, sebuah kota di negeri Persia , adalah termasyhur karena kekayaan perak dan emas, dan lagi bahwa kuil di kota itu sangat kaya pula oleh karena di sanaada alat-alat perang emas, lemena serta senjata yang ditinggalkan Aleksander bin Filipus, raja Makedonia, yang mula-mula merajai orang-orang Yunani. Maka datanglah ia ke sana dan berusaha merebut kota itu serta menjarahinya. Tetapi ia tidak berhasil oleh karena maksudnya ketahuan oleh penduduk kota itu. Mereka memberikan perlawanan kepada raja, sehingga ia lari serta berangkat dari situ dengan sesal hati yang besar hendak kembali ke Babel . Kemudian datanglah seseorang ke daerah Persia memberitahu raja bahwa bala tentaranya yang memasuki negeri Yudea sudah dipukul mundur dan khususnya bahwa Lisias yang maju perang dengan bala tentara yang kuat telah dipukul mundur oleh orang-orang Yahudi yang bertambah kuat karena senjata, pasukan dan banyak barang rampasan yang diperoleh mereka dengan diambil dari tentara yang telah mereka kalahkan. Orang-orang Yahudi juga telah membongkar Kekejian yang telah ditegakkan raja di atas mezbah di Yerusalem. Bait Suci telah dipagari oleh mereka dengan tembok-tembok yang tinggi seperti dahulu dan demikianpun halnya dengan Bet-Zur, salah satu kota raja. Mendengar berita itu maka tercenganglah raja dan sangat tergeraklah hatinya. Ia merebahkan diri di ranjang dan jatuh sakit karena sakit hati. Sebab semuanya tidak terjadi sebagaimana diinginkannya. Berhari-hari raja berbaring di ranjangnya sedang terus-menerus dihinggapi kemurungan besar. Ketika merasa akan meninggal dipanggilnya semua sahabatnya lalu dikatakannya kepada mereka: "Tidur sudah lenyap dari mataku dan hatiku hancur karena kemasygulan. Maka dalam hati aku berkata: Kepada keimpitan dan kemalangan manakah aku sampai sekarang ini? Aku ini yang murah hati dan tercinta dalam kekuasaanku! Tetapi teringatlah aku sekarang kepada segala kejahatan yang telah kuperbuat kepada Yerusalem dengan mengambil perkakas perak dan emas yang ada di kota itu dan dengan menyuruh bahwa penduduk Yehuda harus ditumpas dengan sewenang-wenang. Aku sudah menjadi insaf bahwa oleh karena semuanya itulah maka aku didatangi malapetaka ini. Sungguh aku jatuh binasa dengan sangat sedih hati di negeri yang asing."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, aku bergembira atas kemenangan-Mu.
Ayat. (Mzm 9:2-3.4.6.16b.19)

1. Aku mau bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, aku mau menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib; aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau bermazmur bagi nama-Mu, ya yang Mahatinggi.
2. Sebab musuhku telah mundur, tersandung jatuh, dan binasa di hadapan-Mu. Engkau menghardik bangsa-bangsa, dan telah membinasakan orang-orang fasik; nama mereka telah Kauhapuskan untuk seterusnya dan selama-lamanya.
3. Kakinya terperangkap dalam jaring yang dipasangnya sendiri. Sebab bukan untuk seterusnya orang miskin dilupakan, bukan untuk selamanya hilang harapan orang sengsara.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Juruselamat kita Yesus Kristus telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (20:27-40)

"Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."

Sekali peristiwa, datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang tidak mengakui adanya kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya: "Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati sedang isterinya masih ada, tetapi ia tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu. Adalah tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang perempuan lalu mati dengan tidak meninggalkan anak. Lalu perempuan itu dikawini oleh yang kedua, dan oleh yang ketiga dan demikianlah berturut-turut oleh ketujuh saudara itu, mereka semuanya mati dengan tidak meninggalkan anak. Akhirnya perempuan itu pun mati. Bagaimana sekarang dengan perempuan itu, siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia." Jawab Yesus kepada mereka: "Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan, tetapi mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan. Sebab mereka tidak dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan. Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup." Mendengar itu beberapa ahli Taurat berkata: "Guru, jawab-Mu itu tepat sekali." Sebab mereka tidak berani lagi menanyakan apa-apa kepada Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.


Renungan


Orang-orang Saduki tidak mengakui adanya kebangkitan badan. Mereka tidak mempunyai konsep kebangkitan sehingga mereka juga tidak bisa membayangkan bagaimana keadaan sesudah kematian. Mereka menyangka kehidupan sesudah kematian sama seperti hidup di dunia ini. Kasus tujuh saudara yang beristrikan satu perempuan yang sama, yang mereka ajukan kepada Yesus, menjadi contoh salah sangka itu. Kesalahan konsep inilah yang berusaha diluruskan oleh Yesus. Bagi Yesus, mereka yang dibangkitkan sesudah kematian akan hidup seperti para malaikat. Mereka adalah anak-anak Allah karena telah dibangkitkan.

Kita pasti tidak mengalami kesulitan dalam memahami kebangkitan badan karena sejak awal kita sudah diajari konsep itu. Namun, apakah dalam hidup sehari-hari kita juga menghidupi konsep itu? Orang yang percaya akan kebangkitan pasti tidak akan berbuat seenaknya ketika masih hidup di dunia ini karena hal itu akan memengaruhi kehidupannya setelah kematian. Semoga iman akan kebangkitan badan mendorong kita hidup lebih baik.

Ya Tuhan, bantulah aku menghidupi iman akan kebangkitan badan dengan senantiasa hidup lebih baik hari demi hari. Amin.


Ziarah Batin 2011, Renungan dan Catatan Harian

Jumat, 18 November 2011 Hari Biasa Pekan XXXIII

Jumat, 18 November 2011
Hari Biasa Pekan XXXIII

“Perasaan itu buruk, kalau cinta itu buruk, baik, kalau cinta baik” (St. Agustinus)


Antifon Pembuka

Engkaulah Tuhan, luhur dan perkasa, gemilang dan berseri semarak. Sebab milik-Mulah langit dan bumi, bagi-Mulah kerajaan, ya Tuhan. Engkau unggul melampaui semua penguasa.

Doa Pagi

Allah, sumber hidup dan cinta, Engkau adalah asal dan tujuan segala sesuatu. Bebaskanlah hati dan budi kami dari berhala-berhala, sehingga kami hanya menyembah Dikau saja sebagai Allah yang hidup dan benar. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

Penyucian Bait Allah memang patut dirayakan, bagaikan orang yang merayakan pertobatan. Maka. Saat ‘kembali’ adalah saat yang menggembirakan seluruh umat, bahkan Allah dan para malaikat-Nya. Hari semacam itu dikhususkan oleh Yudas Makabe sebagai hari istimewa, sebagai waktu suci.

Bacaan dari Kitab Pertama Makabe (4:36-37.52-59)

"Mereka menahbiskan mezbah dan dengan sukacita mempersembahkan kurban."


Pada waktu itu Yudas Makabe serta saudara-saudara berkata, “Musuh kita sudah hancur. Baiklah kita pergi mentahirkan bait Allah dan mentahbiskannya kembali.” Setelah seluruh bala tentara dihimpun berangkatlah mereka ke Gunung Sion. Dalam tahun 148, pada tanggal dua puluh lima bulan ke-9, yaitu bulan Kislew, pagi-pagi benar seluruh rakyat bangun untuk mempersembahkan kurban sesuai dengan hukum Taurat di atas mezbah kurban bakaran baru yang telah mereka buat. Tepat pada jam dan tanggal yang sama seperti waktu orang-orang asing mencemarkannya, mezbah itu ditahbiskan dengan kidung yang diiringi gambus, kecapi dan canang. Maka meniaraplah segenap rakyat dan sujud menyembah, serta melambungkan pujian ke surga, kepada Dia yang memberi mereka hasil yang baik. Delapan hari lamanya perayaan pentahbisan mezbah itu dilangsungkan. Dengan sukacita dipersembahkanlah kurban bakaran, kurban keselamatan dan kurban pujian. Bagian depan bait Allah dihiasi dengan karangan-karangan keemasan dan utar-utar. Pintu-pintu gerbang dan semua balai diperbaharui dan pintu-pintu dipasang padanya. Segenap rakyat diliputi sukacita yang sangat besar. Sebab penghinaan yang didatangkan orang-orang asing itu sudah terhapus. Yudas serta saudara-saudaranya dan segenap umat Israel menetapkan sebagai berikut, ‘Perayaan pentahbisan mezbah itu tiap-tiap tahun harus dilangsungkan dengan sukacita dan kegembiraan delapan hari lamanya, tepat pada waktunya, mulai tanggal dua puluh lima bulan Kislew.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, kami memuji nama-Mu yang agung.
Ayat. (MT 1Taw 29:10.11abc.11d-12a.12bcd)

1. Terpujilah Engkau, ya Tuhan, Allah Israel leluhur kami dari kekal sampai kekal.
2. Ya Tuhan, milik-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya milik-Mulah segala yang ada di langit dan di bumi, ya Tuhan, milik-Mulah kerajaan.
3. Engkaulah yang tertinggi melebihi segala-galanya, kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu.
4. Engkaulah yang menguasai segala-galanya. Dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan, dalam tangan-Mulah kuasa untuk memperluas dan memperkokoh kerajaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.

Tubuh kita adalah ‘rumah’ Allah (bait Allah) yang hidup. Janganlah kita menjadikannya sebagai ‘sarang penyamun’ (sumber dosa). Hari ini, Yesus mengingatkan kita akan keluhuran penciptaan tubuh kita; dan lebih luhur lagi, penebusan tubuh kita oleh darah Kristus yang sangat berharga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:45-48)

"Rumah-Ku telah kalian jadikan sarang penyamun."


Pada waktu itu Yesus tiba di Yerusalem dan masuk ke bait Allah. Maka mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ. Ia berkata, “Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kalian telah menjadikannya sarang penyamun!” Tiap-tiap hari Yesus mengajar di bait Allah. Para imam kepala dan ahli Taurat serta orang-orang terkemuka bangsa Israel berusaha membinasakan Yesus. Tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin mendengarkan Dia.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Berkat pembaptisan, manusia menjadi bait Allah, tempat kediaman Roh Kudus. Itulah martabat yang indah dari seorang Kristiani. Namun, rahmat itu perlu dijaga dan dipelihara. Hancurnya martabat tersebut, ialah bila manusia kembali menghambakan dirinya kepada dosa.

Doa Malam


Syukur dan terima kasih ya Yesus, karena Engkau senantiasa hadir dalam hati kami. Semoga perjumpaan dengan-Mu mengubah hidup kami dan membantu kami dalam memberikan yang terbaik bagi-Mu dan sesama. Amin.


RUAH

Kamis, 17 November 2011 Peringatan Wajib Sta. Elisabet dari Hungaria, Biarawati

Kamis, 17 November 2011
Peringatan Wajib Sta. Elisabet dari Hungaria, Biarawati


DAMAI SEJAHTERA YANG TERSEMBUNYI

Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Yesus menangisinya, kata-Nya: "Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu."
(Luk 19:41-42 )

Antifon Pembuka

Marilah kalian yang diberkati oleh Bapa-Ku. Sebab Aku sakit dan kalian mengunjungi Aku. Sungguh Aku bersabda kepadamu: Apa saja yang kalian lakukan bagi saudara-Ku yang terhina sekalipun, itu kalian lakukan bagi-Ku.

Doa Renungan


Tuhan Yesus Kristus, Engkau menangisi Yerusalem karena kebebalan hati mereka. Bukalah mata-hati kami agar sungguh dapat memahami ajaran-Mu dan melakukannya sehingga kami memperoleh sejahtera sejati. Sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Pertama Makabe (2:15-29)


"Kami akan menaati hukum nenek moyang kami."

Pada masa pemerintahan Raja Antiokhus Epifanes orang-orang Yahudi dipaksa meninggalkan ketetapan hukum Taurat. Sekali peristiwa para pegawai raja datang ke kota Modein untuk menuntut orang-orang Yahudi mempersembahkan kurban kepada berhala. Banyak orang Israel datang kepada mereka. Matatias dan anak-anak berkumpul juga. Pegawai raja itu angkat bicara dan berkata kepada Matatias, "Saudara adalah seorang pemimpin, orang terhormat dan pembesar di kota ini, dan lagi didukung oleh anak-anak serta kaum kerabat. Baiklah Saudara sekarang juga maju ke depan sebagai orang pertama untuk memenuhi ketetapan raja. Hal ini telah dilakukan semua bangsa, bahkan juga orang-orang Yehuda dan mereka yang masih tinggal di Yerusalem. Kalau demikian niscaya Saudara serta anak-anak Saudara termasuk dalam kalangan sahabat-sahabat raja dan akan dihormati dengan perak, emas dan banyak hadiah!" Tetapi Matatias menjawab dengan suara lantang, "Kalau pun segala bangsa di lingkungan wilayah raja mematuhi perintah Seri Baginda dan masing-masing murtad dari agama nenek moyangnya serta menyesuaikan diri dengan perintah Seri Baginda, namun aku serta anak-anak dan kaum kerabatku hendak tetap hidup menurut perjanjian nenek moyang kami. Semoga Tuhan mencegah kami meninggalkan hukum Taurat serta peraturan-peraturan Tuhan. Titah raja itu tidak dapat kami taati. Kami tidak dapat menyimpang sedikit pun dari agama kami." Belum lagi Matatias selesai berbicara, seorang Yahudi tampil ke depan umum untuk mempersembahkan kurban di atas mezbah berhala di kota Modein menurut penetapan raja. Melihat itu Matatias naik darah dan gentarlah hatinya karena geram yang tepat. Disergapnya orang Yahudi itu dan digoroknya di dekat mezbah. Petugas raja yang memaksakan kurban itu pun dibunuhnya pada saat itu juga. Kemudian mezbah itu dirobohkannya. Tindakannya untuk membela hukum Tuhan itu serupa dengan yang dahulu pernah dilakukan oleh Pinehas terhadap Zimri bin Salmon. Lalu berteriaklah Matatias dengan suara lantang di kota Modein, "Siapa saja yang rindu memegang hukum Taurat dan berpaut pada perjanjian hendaknya mengikuti aku!" Kemudian Matatias serta anak-anaknya melarikan diri ke pegunungan. Segala harta miliknya di kota ditinggalkannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
Ayat. (Mzm 50:1-2.5-6.14-15)

1. Yang Mahakuasa, Tuhan Allah, berfirman dan memanggil bumi dari terbitnya matahari sampai kepada terbenamnya. Dari Sion, puncak keindahan, Allah tampil bersinar.
2. "Bawalah kemari orang-orang yang Kukasihi, yang mengikat perjanjian dengan Daku, perjanjian yang dikukuhkan dengan kurban sembelihan!" Maka langit memberitakan keadilan-Nya; Allah sendirilah Hakim!
3. Persembahkanlah syukur sebagai kurban kepada Allah, dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi. Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, maka Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Daku."

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:41-44)


"Andaikan engkau tahu apa yang perlu untuk damai sejahteramu!"

Pada waktu itu, ketika Yesus mendekati Yerusalem dan melihat kota itu, Ia menangisinya, katanya, "Wahai Yerusalem, alangkah baiknya andaikan pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu. Sebab akan datang harinya, musuhmu mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung dan menghimpit engkau dari segala jurusan. Dan mereka akan membinasakan dikau beserta semua pendudukmu. Tembokmu akan dirobohkan dan tiada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain. Sebab engkau tidak mengetahui saat Allah melawati engkau."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.


Renungan

Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus

Sejak zaman raja Daud, Yerusalem menjadi ibukota kerajaan Israel. Dan pada zaman Yesus Yerusalem adalah kota pemerintahan gubernur Romawi. Selain itu, Yerusalem juga menjadi pusat kegiatan doa, peribadatan dan korban. Sebab Bait Allah yang menjadi simbol paling suci dan sangat dijunjung tinggi umat Israel berada di Yerusalem. Orang yang berdosa dan minta pengampunan Allah harus pergi ke Yerusalem untuk mempersembahkan korban berupa hewan atau binatang. Maka kita bisa membayangkan bahwa pada zaman Yesus kota Yerusalem mempunyai peran yang sangat besar dan luar biasa. Namun oleh karena perannya yang sangat besar dan luar biasa, kota Yerusalem menjadi rebutan bagi banyak orang. Hal ini tidak disadari oleh penduduk kota Yerusalem. Penduduk yang begitu bangga dan membesar-besarkan Yerusalem tidak menyadari bahwa kota itu sedang dalam ancaman kehancuran. Kehancuran tidak hanya menimpa orang tetapi seluruh bangunan yang ada di Yerusalem.

Saudara-saudari terkasih,

Dalam Injil hari ini kita mendengar bagaimana Tuhan Yesus Kristus mengungkapkan kesedihannya terhadap Yerusalem dan para penduduknya. Ketika Yesus memasuki kota Yerusalem dan melihat kota itu untuk terakhir kalinya, Yesus menangisinya, kata-Nya: "Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu. Sebab akan datang harinya, bahwa musuhmu akan mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau dari segala jurusan, dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu dan para tembokmu." Ramalan Yesus ini menjadi nyata. Pada tahun ketujuhpuluh sesudah Masehi kota Yerusalem dihancurkan oleh tentara Romawi di bawah pimpinan jenderal Titus baik penduduk maupun bangunan yang ada di Yerusalem. Peristiwa yang menyedihkan dan membawa duka tidak pernah dipikirkan oleh penduduk kota Yerusalem. Sebab mata mereka sudah tertutup oleh dosa.

Saudara-saudari terkasih,

Kehancuran kota Yerusalem baik penduduk maupun bangunannya dipengaruhi oleh sikap penduduk kota Yerusalem yang tidak peduli dengan peringatan Allah. Sebagai kota paling besar dan paling ramai saat itu, penduduk kota Yerusalem terbawa oleh pengaruh-pengaruh dunia yang menjauhkan mereka dari Allah. Mereka menjauhkan diri dari Allah dan melanggar perintah-perintah Allah. Mereka tidak memikirkan bagaimana caranya membuat kota Yerusalem menjadi lebih baik dan berkenan di mata Allah. Akibatnya, Allah murka dengan perilaku orang-orang Yerusalem yang berbuat dosa dan kejahatan tanpa mau bertobat. Hal yang sama bisa terjadi dalam hidup kita. Kita sebagai orang Katolik dan Kristen terkadang mengalami suatu peristiwa pahit yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya. Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh ketidakmampuan kita dalam memahami peringatan-peringatan dari Tuhan. Kalau kita mau jujur dan teliti, ada peristiwa tertentu dalam kehidupan kita yang diberikan oleh Allah sebagai peringatan bagi kita. Melalui peristiwa khusus, Allah mau menyadarkan kita agar kita mau bertobat.

Saudara-saudari terkasih,

Kita perlu belajar untuk mengetahui hal-hal apa saja yang dapat mendatangkan damai sejahtera bagi kehidupan kita. Meski terkadang damai sejahtera itu tersumbunyi bagi kita. Artinya ada sesuatu yang awalnya kelihatan baik tetapi pada akhirnya berakibat buruk. Misalnya, seorang pemuda yang diajak untuk berjudi. Ketika pemuda itu mulai berjudi dia sering mendapat kemenangan. Keuntungan demi keuntungan dia raih. Pemuda itu menjadi bahagia dan bangga dengan pekerjaannya sebagai seorang penjudi. Apalagi pemuda itu bisa membeli rumah dan memiliki banyak uang dari hasil berjudi. Namun setelah lima tahun berselang, pemuda tersebut mulai mengalami kekalahan. Karena kekalahan yang terus-menerus, pemuda itu menjual rumah dan segala yang dia miliki. Sampai suatu ketika pemuda itu meminjam uang teman-temannya untuk berjudi. Hasilnya dia tetap kalah. Dengan hutang yang banyak si pemuda mulai hdup miskin. Bahkan dia masuk penjara sebab tidak mampu membayar utang yang banyak. Sementara ada sesuatu hal yang awalnya pahit tetapi akhinya membawa damai sejahtera.

REFLEKSI:


Apakah aku sudah melakukan sesuatu yang membawa damai sejahtera atau sesuatu yang membawa kehancuran?

MARILAH KITA BERDOA:


Tuhan Yesus Kristus, Engkau datang ke dunia membawa damai sejahtera dan menyadarkan manusia akan dosa. Tuntulah agar kami selalu melakukan hal-hal yang mendatangkan kebaikan dan damai sejahtera bagi kami dan seluruh umat manusia termasuk bangsa dan negara kami. Doa ini kami persembahkan dalam nama-Mu, Tuhan dan pengantara kami. Amin.



LUMEN NO : 7043 - Renungan Lumen Indonesia

Rabu, 16 November 2011 Hari Biasa Pekan XXXIII

Rabu, 16 November 2011
Hari Biasa Pekan XXXIII

MENJADI BAIK DAN SETIA

Kata tuan kepada hamba itu : ”Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik; engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota”. --- Luk.19:11-28


Antifon Pembuka

Berkat belas kasih-Nya Tuhan mengembalikan roh dan hidup kepadamu, justru karena kamu kini memandang dirimu bukan apa-apa demi hukum-hukum-Nya.

Doa Pagi


Allah Bapa yang mahamulia, pada hari ini Engkau memuji hamba yang baik, karena sudah menggunakan kepercayaan tuannya dengan segenap kemampuannya sehingga memperoleh karunia yang lebih besar lagi. Bantulah kami ya Bapa untuk mengembangkan anugerah-Mu dalam segenap peristiwa hidup kami, baik dalam hal yang kecil maupun yang besar. Semoga akhirnya, kami Kauperkenankan untuk menikmati anugerah-Mu yang lebih besar lagi dalam diri Putra-Mu Yesus Kristus Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin.

Harapan kepada Tuhan Pencipta itu sungguh mahal. Juga, jika harus ditukar dengan jabatan dan kekayaan. Keteladanan ibu dan ketujuh anak tersebut sungguh mengagumkan. Iman terlalu berharga untuk ditukar dengan kekayaan dan jabatan yang sementara itu. Keberanian menjadi martir (baca: saksi dengan menumpahkan darah) merupakan cetusan tertinggi penghayatan iman yang otentik.


Bacaan dari Kitab Kedua Makabe (7:1.20-31)

"Pencipta alam semesta akan memberi kembali roh dan hidup kepadamu."

Pada waktu itu ada tujuh orang bersaudara beserta ibunya ditangkap. Dengan siksaan cambuk dan rotan mereka dipaksa oleh Raja Antiokhus Epifanes untuk makan daging babi yang haram. Ibu itu sungguh mengagumkan secara luar biasa. Ia layak dikenang baik-baik. Ia harus menyaksikan ketujuh anaknya mati dalam tempo satu hari saja. Namun demikian ia tetap menanggungnya dengan tabah dan besar hati karena harapannya kepada Tuhan. Dengan rasa hati yang luhur ia menghibur anaknya masing-masing dalam bahasanya sendiri penuh dengan semangat hukum. Dengan semangat jantan dikuatkannya tabiat kewanitaannya, lalu berkatalah ia kepada anak-anaknya, “Aku tidak tahu bagaimana kalian muncul dalam kandunganku. Bukan akulah yang memberi kalian nafas dan hidup atau menyusun anggota-anggota badanmu satu per satu, melainkan Pencipta alam semestalah yang membentuk kelahiran manusia dan merencanakan kejadian segala sesuatunya. Dengan belas kasih Tuhan akan memberi kembali roh dan hidup kepadamu, justru karena kini kalian memandang dirimu bukan apa-apa demi hukum-hukum-Nya.” Adapun Raja Antiokhus mengira, bahwa ibu itu menghina dirinya, dan ia menganggap bicaranya suatu penistaan. Anak bungsu yang masih hidup tidak hanya dibujuk dengan kata-kata, tetapi raja juga menjanjikan dengan angkat sumpah bahwa si bungsu akan dijadikannya kaya dan bahagia, asal saja ia mau meninggalkan adat istiadat nenek moyangnya. Bahkan ia akan dijadikan sahabat raja, dan kepadanya akan dipercayakan pelbagai jabatan Negara. Oleh karena pemuda itu tidak menghiraukannya sama sekali, maka raja memanggil ibunya dan mendesak, supaya ia menasihati anaknya demi keselamatan hidupnya. Sesudah lama didesak barulah ibu itu menyanggupi untuk meyakinkan anaknya. Kemudian ia membungkuk kepada anaknya lalu dengan mencemoohkan penguasa yang bengis itu ia berkata dalam bahasanya sendiri, “Anakku, kasihanilah aku yang sembilan bulan lamanya mengandungmu dan tiga tahun lamanya menyusui engkau. Aku pun sudah mengasuhmu dan membesarkanmu hingga umurku sekarang ini dan terus memliharamu. Aku mendesak, ya anakku, tengadahlah ke langit dan ke bumi dan kepada segala sesuatu yang kelihatan di dalamnya. Ketahuilah bahwa Allah menjadikan semuanya itu bukan dari barang yang sudah ada. Demikianlah bangsa manusia juga dijadikan. Jangan takut kepada algojo itu. Sebaliknya hendaklah menyatakan diri sepantas kakak-kakakmu dan terimalah maut itu, supaya aku mendapat kembali engkau bersama kakak-kakakmu di masa belas kasihan kelak.” Belum lagi ibu itu mengakhiri ucapannya berkatalah pemuda itu, “Kalian menunggu siapa? Aku tidak akan taat kepada penetapan raja. Sebaliknya aku taat kepada segala ketetapan Taurat yang sudah diberikan oleh Musa kepada nenek moyang kami. Tetapi Baginda, yang menjadi asal usul segala malapetaka yang menimpa orang-orang Ibrani, pasti tidak akan luput dari tangan Allah.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pada waktu bangun aku menjadi puas dengan hadirat-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 17:1.5-6.8b.15)

1. Dengarkanlah Tuhan, pengaduan yang jujur, perhatikanlah seruanku; berilah telinga kepada doaku, doa dari bibir yang tidak menipu.
2. Langkahku tetap mengikuti jejak-Mu, kakiku tidaklah goyah. Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah; sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku.
3. Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu. Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Aku telah menetapkan kalian supaya kalian pergi dan menghasilkan buah yang takkan binasa, sabda Tuhan. Alleluya.

Setiap modal yang diberikan Tuhan kepada kita akan dituntut hasilnya pada hari pengadilan terakhir. Modal tersebut adalah setiap potensi yang kita miliki. Itulah potensi dasar. Yang memiliki banyak akan dituntut banyak, dan yang memiliki sedikit akan dituntut sedikit juga. Yang diberi modal besar akan dituntut besar dan begitu pula sebaliknya. Bukankah Tuhan adil? Jika demikian, hidup sebenarnya hanyalah melaksanakan tugas sebagai seorang hamba Allah.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:11-28)

"Mengapa uangku tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang?"


Pada waktu Yesus sudah dekat Yerusalem, orang menyangka bahwa Kerajaan Allah akan segera nampak. Maka Yesus berkata, “Ada seorang bangsawan berangkat ke negeri yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja. Sesudah itu baru ia akan kembali. Maka ia memanggil sepuluh orang hambanya, dan memberi mereka sepuluh mina, katanya, ‘Pakailah ini untuk berdagang sampai aku kembali’. Akan tetapi orang-orang sebangsanya membenci dia, lalu mengirimkan utusan menyusul dia untuk mengatakan, ‘Kami tidak mau orang ini menjadi raja atas kami’. Dan terjadilah, ketika ia kembali, setelah dinobatkan menjadi raja, ia menyuruh memanggil hamba-hambanya, yang telah diberinya uang itu, untuk mengetahui berapa hasil dagang mereka masing-masing. Yang pertama datang dan berkata, ‘Tuan, mina Tuan yang satu itu telah menghasilkan sepuluh mina’. Katanya kepada hamba itu, ‘Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik. Engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota.’ Datanglah yang kedua dan berkata, “Tuan, mina Tuan telah menghasilkan lima mina’. Katanya kepada orang kedua itu, ‘Dan engkau, kuasailah lima kota’. Dan hamba yang ketiga datang dan berkata, ‘Tuan, inilah mina Tuan, aku telah menyimpannya dalam sapu tangan. Sebab aku takut akan Tuan, karena Tuan adalah manusia yang keras. Tuan mengambil apa yang tidak pernah Tuan taruh, dan Tuan menuai apa yang tidak Tuan tabur’. Kata bangsawan itu, ‘Hai hamba yang jahat! Aku akan menghakimi engkau menurut perkataanmu sendiri. Engkau sudah tau, aku ini orang yang keras. Aku mengambil apa yang tidak pernah kutaruh dan menuai apa yang tidak kutabur. Jika demikian mengapa uangku tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang? Maka sekembaliku aku dapat mengambilnya serta dengan bunganya’. Lalu katanya kepada orang-orang yang berdiri di situ, ‘Ambillah mina yang satu itu dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh mina itu’. Kata mereka kepadanya, ‘Tuan, ia sudah mempunyai sepuluh mina’. Ia menjawab, ‘Aku berkata kepadamu, setiap orang yang mempunyai, ia akan diberi; tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ada padanya. Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka ke mari dan bunuhlah mereka di depan mataku’.” Setelah mengatakan semuanya itu Yesus mendahului mereka meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Tidak sedikit orang mengatakan, “Saat ini sulit sekali cari pekerjaan.” Tetapi, kita tidak boleh lupa bahwa juga sungguh sulit untuk mendapatkan pekerja yang baik. Dalam kehidupan kita, pribadi yang bertanggung jawab sungguh dibutuhkan. Dengan modal tanggung jawab, ia akan bekerja dan berhasil dengan baik. Dengan demikian, tanggung jawab merupakan sebuah kemampuan untuk menjawab tugas dan kepercayaan yang diberikan. Maukah kita bertanggung jawab terhadap rahmat Tuhan yang dipercayakan kepada kita?

Doa Malam


Syukur dan terima kasih, ya Bapa, atas anugerah yang melimpah dalam hidup kami. Hari ini kami telah menyelesaikan tugas-tugas dengan baik. Semoga malam ini kami dapat beristirahat dengan tenang dalam damai-Mu. Demi Yesus Kristus Putera-Mu, Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.


RUAH

Selasa, 15 November 2011 Hari Biasa Pekan XXXIII

Selasa, 15 November 2011
Hari Biasa Pekan XXXIII

MENCARI DAN MENYELAMATKAN YANG HILANG

Kata Yesus kepada Zakheus : ” Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang”. (Luk 19:9-10 )

Antifon Pembuka

Bagi Tuhan yang mempunyai pengetahuan yang kudus ternyatalah bahwa aku dapat meluputkan diri dari maut, dan kini menanggung sengsara hebat dalam tubuhku akibat deraan ini. Tetapi dalam jiwa kuderita semuanya itu dengan suka hati karena takut akan Tuhan.

Doa Renungan

Ya Tuhan, tolonglah kami agar bisa bersikap jujur terhadap iman kami dan terhadap Engkau, manakala segala sesuatu terasa sulit bagi kami. Engkaulah Penolongku, ya Tuhan. Amin.


Pembacaan dari Kitab Kedua Makabe (2Mak 6:18-31)

"Aku meninggalkan teladan baik, bila aku dengan sukarela mati demi hukum Taurat yang mulia dan suci."

Ada seorang ahli Taurat terkemuka, bernama Eleazar. Ia sudah lanjut usia dan sangat terhormat. Ia dipaksa membuka mulutnya untuk makan daging babi. Tetapi ia lebih mengutamakan mati secara terhormat daripada hidup ternista. Maka ia memuntahkan daging yang haram itu dan dengan rela hati menuju ke tempat deraan. Memang demikianlah seharusnya tindakan orang yang berani menolak apa yang tidak halal untuk dikecap kendati secara naluriah ia mencintai hidupnya. Tetapi para pengurus perjamuan kurban yang tak halal itu telah lama kenal baik dengan Eleazar. Karena itu mereka menyendirikan Eleazar, lalu menyuruh dia mengambil daging yang boleh dipakai dan yang dapat ia sediakan sendiri. Lalu dari daging itu cukuplah kalau ia pura-pura makan apa yang dititahkan raja. Dengan demikian nyawanya akan diselamatkan, dan ia akan diperlakukan dengan baik demi persahabatan yang lama. Tetapi Eleazar mengambil keputusan mulia yang pantas bagi umurnya, bagi kehormatan usianya dan bagi ubannya yang jernih dan amat mulia, pantas bagi cara hidupnya yang jernih sejak masa mudanya, dan terlebih pantas bagi perundang-undangan suci yang diberikan oleh Allah sendiri. Dengan tegas ia minta, supaya segera dikirim ke dunia orang mati saja. Kata Eleazar, "Berpura-pura tidaklah pantas bagi umur kami, jangan-jangan banyak pemuda kusesatkan oleh karena mereka menyangka bahwa Eleazar yang sudah berumur sembilan puluh tahun beralih kepada tata cara asing. Boleh jadi mereka kusesatkan dengan berpura-pura demi hidup yang pendek dan fana ini. Selain itu kuturunkan noda dan aib kepada usiaku. Kalaupun sekarang aku lolos dari dendam pihak manusia, tetapi tak mungkin aku melarikan diri dari tangan Yang Mahakuasa, baik hidup maupun mati. Dari sebab itu dengan berpulang secara jantan aku mau menyatakan diri layak bagi usiaku. Dengan demikian aku pun meninggalkan teladan luhur bagi kaum muda untuk dengan sukarela mati demi hukum Taurat yang mulia dan suci itu." Setelah berkata demikian, Eleazar langsung menuju tempat deraan.Ada pun orang-orang yang beberapa saat sebelumnya bersikap baik terhadapnya, sekarang memusuhi dia karena menurut mereka Eleazar tadi berbicara seperti orang gila. Sesudah didera sampai hampir mati, Eleazar mengaduh, katanya, "Bagi Tuhan yang memiliki pengetahuan kudus, ternyatalah bahwa aku dapat meluputkan diri dari maut dan bahwa aku sekarang menanggung derita hebat dalam tubuhku akibat deraan ini. Tetapi dalam jiwa aku menderita semuanya itu dengan senang hati karena aku takut akan Tuhan." Demikian Eleazar berpulang dan meninggalkan kematiannya sebagai teladan keluhuran budi dan sebagai peringatan kebajikan, tidak hanya bagi kaum muda, tetapi juga bagi kebanyakan orang dari bangsanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhanlah yang menopang aku.
Ayat. (Mzm 4:2-3.4-5.6- 7)
1. Ya Tuhan, betapa banyak lawanku! Betapa banyak orang yang bangkit menyerang aku; banyak orang berkata tentang aku, "Baginya tidak ada pertolongan dari Allah."
2. Tetapi, Tuhan, Engkaulah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku, Engkaulah yang mengangkat kepalaku! Dengan nyaring aku berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus.
3. Maka, aku dapat membaringkan diri, dan tertidur; dan kemudian bangun lagi sebab Tuhan menopangku! Aku tidak takut kepada puluhan ribu orang yang mengepung aku dari segala penjuru.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Allah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih atas dosa-dosa kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:1-10)

"Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."

Yesus memasuki kota Yerikho dan berjalan melintasi kota itu. Di situ ada seorang kepala pemungut cukai yang amat kaya, bernama Zakheus. Ia berusaha melihat orang apakah Yesus itu, tetapi tidak berhasil karena orang banyak dan ia berbadan pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus yang akan lewat di situ. Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata, "Zakheus, segeralah turun. Hari ini Aku mau menumpang di rumahmu." Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya, "Ia menumpang di rumah orang berdosa." Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan, "Tuhan, separuh dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin, dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." Kata Yesus kepadanya, "Hari ini terjadilah keselamatan atas rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. Anak Manusia memang datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.


Renungan


Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus

Salah satu kisah dalam Kitab Suci Perjanjian Baru yang menarik dan mudah diingat orang ialah kisah mengenai Zakheus. Zakheus adalah seorang pemungut cukai yang berbadan pendek. Zakheus jadi terkenal dan menjadi pusat perhatian orang karena usahanya memanjat pohon Ara untuk melihat Yesus. Yang paling menarik dalam cerita ini adalah Zakheus mau memanjat pohon, sesuatu yang biasanya dilakukan oleh anak kecil. Di daerah atau desa, bila seorang pejabat atau orang terkenal lewat di jalan raya dengan menggunakan mobil, maka anak-anak kecil biasanya berlari memanjat pohon yang ada di pinggi jalan raya. Anak-anak melakukan itu karena mereka kalah bersaing dengan orang yang lebih dewasa. Sementara jika mereka naik ke pohon, mereka dengan leluasa melihat pejabat atau tokoh yang lewat. Hal yang sama dilakukan Zakheus. Zakheus rela menanggung rasa malu sebab perbuatannya seperti anak kecil. Zakheus juga rela menanggung rasa malu sebab sebagai pemungut cukai dia sering dihina dan tidak dihargai.

Saudara-saudari terkasih,

Tindakan Yesus yang mau berbicara bahkan mau bertamu ke rumah Zakheus merupakan tindakan yang nekad dan berani. Sebab orang Israel menganggap Zakheus sebagai orang berdosa sehingga Zakheus dijauhi dan dianggap rendah. Orang yang berani bergaul dengan para pemungut cukai termasuk Zakheus juga akan dijauhi dan dianggap hina. Tetapi Yesus rela menanggung resiko atau akibat dari perbuatanNya. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa." Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." Kata Yesus kepada Zakheus : "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang." Di sini Yesus menunjukkan Kasih Allah yang mau menyelamatkan manusia termasuk orang berdosa.

Saudara-saudari terkasih,

Kita sering menjumpai orang-orang yang dianggap berdosa oleh masyarakat. Kita memiliki sikap yang berbeda dalam menghadapi orang yang dianggap berdosa atau hina. Pertama, sikap manusia yang menjauhi orang-orang yang dianggap berdosa. Sikap menjauhi dan menghina orang berdosa merupakan sikap orang yang sombong. Orang yang bersikap sombong melihat dirinya suci dan baik. Padahal di dunia ini tidak ada orang yang suci dan baik. Yang ada adalah manusia yang berusaha untuk hidup suci dan berusaha menjadi baik. Kedua, sikap manusia yang mau bergaul dan bersahabat dengan orang berdosa. Sikap ini adalah cerminan dari perilaku manusia yang rendah hati. Manusia yang rendah hati mampu bergaul dan berteman dengan siapa saja termasuk orang berdosa. Orang yang rendah hati mampu melihat bahwa dirinya tidak luput dari dosa. Berbeda dengan orang sombong yang tidak mampu melihat bahwa dirinya bukan orang yang bebas dari dosa. Sikap orang yang rendah hati merupakan gambaran sikap Allah yang penuh kasih. Allah mengasihi manusia terutama orang berdosa.

Saudara-saudari terkasih,

Yesus datang ke dunia untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang. Yesus mencari orang-orang berdosa yang dihina dan direndahkan oleh sesamanya. Orang-orang berdosa inilah yang justru membutuhkan keselamatan sebab hati mereka terbuka terhadap rahmat Allah. Berbeda dengan orang yang merasa dirinya benar dan suci sehingga menutup hatinya terhadap rahmat Allah. Dan Allah tidak mencari orang yang merasa dirinya benar dan suci. Sebab mereka tidak membutuhkan keselamatan. Yesus terkesan dengan sikap Zakheus yang mau merendahkan diri dan terbuka kepada Allah layaknya seorang anak kecil. Di sini Tuhan Yesus berusaha membebaskan setiap manusia dari segala dosa apabila manusia mampu bersikap terbuka terhadap Allah. Allah tidak akan pernah berhenti mengampuni setiap umat manusaia yang berdosa. Allah rindu agar manusia berdosa mengenal dan mengalami kasih-Nya. Sebab kasih Allah dapat mengubah manusia menjadi baik seperti yang dialami Zakheus. Dengan perubahan sikap kita yang mau bertobat, membuat rahmat Allah bekerja secara ajaib di dalam kehidupan kita.

REFLEKSI:

Apakah aku ikut mencari dan menyelamatkan sesama yang hilang ataukah kita hanya mencari keselamatan diri sendiri?

MARILAH KITA BERDOA:


Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur atas kasih dan kebaikan-Mu. Engkau datang ke dunia untuk mencari dan menyelamatkan manusia berdosa yang menjauhkan diri daripadaMu. Ampunilah dosa dan perilaku kami yang menganggap diri benar dan suci dengan menganggap hina yang berdosa. Doa ini kami persembahkan dalam nama-Mu, Tuhan dan pengantara kami. Amin.



LUMEN NO : 7041 - Renungan Lumen Indonesia

Bacaan Harian 14-20 November 2011

Bacaan Harian 14-20 November 2011

Senin, 14 November: Hari Biasa Pekan XXXIII (H).
1Mak 1:10-15.41-43.54-57.62-64; Mzm 119:53.61.134.150.155.158; Luk 18:35-43.

Kita seringkali juga mengalami kebutaan rohani. Tapi kalau kita mau seperti orang buta yang berteriak kepada Yesus: ’Anak Daud, kasihanilah aku,’ pastilah Yesus tidak tinggal diam. Ia akan menyembuhkan kebutaan kita dan membuat mata rohani kita melek tentang hidup yang berkelimpahan.

Selasa, 15 November: Hari Biasa Pekan XXXIII (H).
2Mak 6:18-31; Mzm 4:2-7; Luk 19:1-10.

Karena usaha keras Zakheus untuk mengatasi halangan supaya dapat melihat Yesus, Yesus mau menumpang di rumahnya. Seisi rumah memperoleh keselamatan. Apakah kita juga sudah berusaha keras untuk mengatasi segala rintangan untuk sungguh melihat Yesus? Maukah kita juga mengalami keselamatan untuk seisi rumah?

Rabu, 16 November: Hari Biasa Pekan XXXIII (H).
2Mak 7:1.20-31; Mzm 17:1.5-6.8b.15; Luk 19:11-28.

Kita semua telah dibekali uang mina dan Yesus ingin supaya uang mina itu dilipatgandakan dengan segala usaha kita. Untuk itu kita perlu memerangi segala kemalasan atau kebiasaan untuk memaafkan dan membenarkan diri sendiri. Tuhan akan memberikan kepercayaan lebih kepada kita kalau kita telah mengembangkan apa yang telah dipercayakan-Nya.

Kamis, 17 November: Peringatan Wajib Sta. Elisabet dari Hungaria, Biarawati (P).
1Mak 2:15-29; Mzm 50:1-2.5-6.14-15; Luk 19:41-44.

Yesus menangisi Yerusalem, karena kota itu menolak tawaran keselamatan dari-Nya. Segala tanda dan peringatan tidak digubris. Apakah sikap kita juga membuat Yesus menangis karena kita tidak menggubris tawaran keselamatan, dengan segala tanda dan peringatan-Nya, yang Ia sampaikan kepada kita?

Jumat, 18 November: Hari Biasa Pekan XXXIII (H).
1Mak 4:36-37.52-59; MT 1Taw 29:10-12d; Luk 19:45-48.

Tubuh kita adalah Bait Allah. Apakah kita telah menjaganya agar tetap kudus, sehingga menjadi tempat yang layak untuk bersemayamnya Allah di tubuh kita? Ataukah kita juga tergoda untuk mencemarinya?

Sabtu, 19 November: Hari Biasa Pekan XXXIII (H).
1Mak 6:1-13; Mzm 9:2-4.6.16b.19; Luk 20:47-40.

Allah kita adalah Allah orang hidup; bukan Allah orang mati! Maka semua orang yang percaya kepada-Nya akan mengalami kehidupan, bukan kematian. Segala perkara yang kita hadapi hanyalah untuk membantu kita mencapai kehidupan itu. Tak ada perkara yang tidak dapat kita tanggung, karena Allah kita adalah Allah orang hidup yang selalu menyertai kita.

Minggu, 20 November: Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam (P).
Yeh 34:11-12.15-17; Mzm 23:1-3.5-6; 1Kor 15:20-26a.28; Mat 25:31-46.

Kerajaan Yesus bukan dari dunia ini. Itu artinya, Kerajaan yang ditawarkan Yesus bukanlah kerajaan yang lekat dengan kekuasaan, melainkan suatu Kerajaan Kasih. Karenanya, Yesus Sang Raja akan menggunakan kriteria kasih untuk dapat masuk dalam Kerajaan-Nya saat pengadilan terakhir kelak. Ia akan melihat perbuatan kasih apa yang sudah kita lakukan terhadap Dia yang hadir dalam diri orang-orang miskin, lemah, dan tersisih, yang sehari-hari ada di sekitar kita.

Senin, 14 November 2011 Hari Biasa Pekan XXXIII

Senin, 14 November 2011
Hari Biasa Pekan XXXIII

“Tujuan kehidupan yang berkebajikan ialah menjadi serupa dengan Allah” (St. Gregorius dari Nisa)

Antifon Pembuka

Akulah cahaya dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, hidup dalam cahaya abadi.

Doa Pagi


Bapa, tambahkanlah imanku kepada-Mu agar aku tak jatuh pada berhala-berhala masa kini yang dapat menjauhkan aku dari kasih-Mu. Aku ingin selalu berada dalam genggaman tangan-Mu. Demi Yesus Kristus, Tuhan dan Pengantaraku. Amin.

Keanekaragaman tidak perlu menjadi keseragaman. Keanekaragaman merupakan kekayaan, apalagi kalau itu menyangkut keyakinan. Justru dengan perbedaan, manusia seharusnya saling melengkapi dan membantu. Maka, idealisasi raja Antiokhus Epifanes yang ingin menyeragamkan keyakinan semua bangsa adalah hal yang naïf. Malah, di mata bangsa Israel merupakan suatu kejahatan dosa.

Bacaan dari Kitab Pertama Makabe (1:10-15.41-43.54-57.62-64)

"Kemurkaan hebat menimpa umat."

Pada masa itu tampillah di Israel seorang raja yang berdosa, yaitu Antiokhus Epifanes, putera Raja Antiokhus. Ia pernah menjadi sandera di Roma. Antiokhus Epifanes itu menjadi raja dalam tahun seratus tigapuluh tujuh di zaman pemerintahan Yunani. Pada masa itu tampillah dari Israel beberapa orang jahat yang meyakinkan banyak orang dengan berkata, “Marilah kita mengadakan perjanjian dengan bangsa-bangsa sekeliling kita. Sebab sejak kita menyendiri, maka kita ditimpa banyak malapetaka.” Usul itu diterima baik. Mereka diberi hak oleh raja untuk menuruti adat istiadat bangsa-bangsa lain. Kemudian mereka itu membangun sebuah gelanggang olah raga di Yerusalem menurut adat istiadat bangsa-bangsa lain. Mereka pun memulihkan kulup mereka dan murtadlah mereka dari perjanjian kudus. Mereka bergabung dengan bangsa-bangsa lain dan menjual dirinya untuk berbuat jahat. Beberapa waktu kemudian Raja Antiokhus Epifanes menulis sepucuk surat perintah untuk seluruh kerajaan, bahwasanya semua orang harus menjadi satu bangsa. Masing-masing harus melepaskan adatnya sendiri. Maka semua bangsa menyesuaikan diri dengan titah raja itu. Juga dari Israel ada banyak orang yang menyetujui pemujaan raja. Dipersembahkanlah oleh mereka kurban kepada berhala dan hari Sabat dicemarkan. Pada tanggal limabelas bulan Kislew dalam tahun 145 raja menegakkan patung berhala keji di atas mezbah kurban bakaran di bait Allah. Dan di semua kota di seluruh Yehuda mereka dirikan pula mezbah pemujaan berhala. Pada pintu-pintu rumah dan di lapangan-lapangan dibakar kurban. Kitab-kitab Taurat yang diketemukan disobek-sobek dan dibakar habis. Jika pada salah seorang terdapat Kitab Perjanjian atau jika seseorang berpaut pada hukum Taurat, ia dihukum mati oleh pengadilan raja. Namun demikian ada banyak orang Israel yang tetap teguh hatinya dan bertekad untuk tidak makan sesuatu yang haram. Mereka lebih suka mati daripada menodai diri dengan makanan semacam itu dan dengan demikian mencemarkan perjanjian kudus. Dan mereka mati juga. Kemurkaan yang hebat sekali menimpa Israel.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Hidupkanlah aku, ya Tuhan, supaya aku berpegang pada perintah-Mu.
Ayat. (Mzm 119:53.61.134.150.155.158)

1. Aku menjadi gusar terhadap orang-orang fasik, yang meninggalkan Taurat-Mu. Tali-tali orang-orang fasik membelit aku, tetapi Taurat-Mu tidak kulupakan.
2. Bebaskanlah aku dari pemerasan manusia, supaya aku berpegang pada titah-titah-Mu.
3. Orang-orang yang mengejar aku dengan maksud jahat sudah mendekat, mereka menjauh dari hukum-Mu.
4. Keselamatan menjauh dari orang-orang fasik, sebab mereka tidak mencari ketetapan-ketetapan-Mu!
5. Melihat para pengkhianat aku merasa muak, karena mereka tidak berpegang pada janji-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 8:12)
Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, ia akan mempunyai terang hidup.

Kerinduan seorang buta untuk dapat melihat sungguh mampu menembus belas kasih Yesus untuk menyembuhkannya. Yesus menegaskan bahwa kerinduan sebesar itu merupakan cetusan dari iman. Maka Yesus memeteraikan sabda ini, “Melihatlah, imanmu telah menyelamatkan dikau.” Betapa indahnya efek iman: dari kondisi buta menjadi melihat! Dari gelap menjadi terang.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (18:35-43)

"Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu? Tuhan, semoga aku melihat."


Ketika Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta duduk di pinggir jalan dan mengemis. Karena mendengar orang banyak lewat, ia bertanya, “Ada apa itu?” Kata orang kepadanya, “Yesus, orang Nazaret, sedang lewat.” Maka si buta itu berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Orang-orang yang berjalan di depan menyuruh dia diam. Tetapi semakin kuat ia berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Maka Yesus pun berhenti dan menyuruh orang mengantar dia kepada-Nya. Ketika si buta itu sudah dekat, Yesus bertanya kepadanya, “Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu?” Jawab orang itu, “Tuhan, semoga aku melihat!” Maka saat itu juga ia melihat, lalu mengikuti Yesus sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat menyaksikan peristiwa itu dan memuji-muji Allah.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Penderitaan adalah salah satu situasi batas manusia. Dalam situasi yang demikian, orang mempunyai kerinduan mencari sesuatu yang tak terbatas. Iman merupakan jawaban atas situasi batas manusia. Dengan iman, manusia bisa melewati ambang batas keterbatasannya dan bertemu dengan Allah, yaitu Dia yang tak terbatas.

Doa Malam


Yesus, syukur dan terima kasih kepada-Mu atas perlindungan-Mu sepanjang hari ini. Semoga aku senantiasa berani menggantungkan segala harapanku hanya kepada-Mu saja, terutama di saat aku mengalami kegelapan iman dan terhimpit oleh berbagai masalah kehidupan ini. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy