| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Panduan Adven 2011: Pertemuan II: Solidaritas Allah Kepada Manusia - Keuskupan Agung Semarang

Pertemuan Kedua: SOLIDARITAS ALLAH KEPADA MANUSIA
Tujuan: Umat menyadari dan menghayati solidaritas Allah kepada manusia yang diwujudkan dalam hidup beriman dewasa ini.


1. Lagu Pembuka

(dipilih sesuai dengan tema pertemuan, misalnya PS 659)

2. Doa Pembuka

doa dapat dikembangkan oleh pemandu dengan pokok-pokok sebagai berikut:
- mengucap syukur atas pertemuan Adven kedua dan atas karunia dari Allah yang sudah diterima selama ini.
- Mohon terang Roh Kudus agar pertemuan dapat berjalan dengan baik, lancar dan mampu memahami solidaritas Allah kepada manusia yang harus diwujudkan dalam hidup beriman di tengah masyarakat.

3. Pengantar


Dalam pertemuan pertama, kita diajak menyadari bahwa setiap manusia mempunyai kerinduan akan pertolongan ALlah terutama pada saat kita mengalami ketidakberdayaan. Dalam pertemuan kedua ini, kita diajak untuk melihat tanggapan Allah atas kerinduan tersebut. Sebagaimana dialami oleh bangsa Israel, kerinduan mereka akan pertolongan Allah terjawab dengan hadirnya Yesus, Sang Emmanuel di tengah umat manusia. Yesus menjadi jawaban dan sekaligus solidaritas Allah pada manusia.

Dalam pertemuan ini nanti kita akan melihat solidaritas Allah sebagaimana direnungkan dalam surat Yohanes. Kemudian kita juga diajak untuk memaknai Natal sebagai cara Allah mewujudkan solidaritasnya kepada manusia. Dalam situasi ketidakberdayaan, tentu menjadi suatu peneguhan dan pengharapan kalau ada yang solider dengan hidup kita. Dalam sejarah penyelamatan, kita syukuri bersama, ternyata tidak hanya manusia yang solider tetapi Allah juga solider. Solidaritasnya diwujudkan dengan mengutus Putra-Nya terkasih tinggal, hidup, dan terlibat dalam kehidupan manusia sepanjang sejarah kehidupan.

Maka baik kalau mengawali pertemuan ini kita syukuri kebaikan dan solidaritas Allah atas hidup kita masing-masing dan hidup bersama kita. Kita akan berbagi pengalaman bagaimana kita sendiri mengalami penyertaan dan pertolongan Tuhan.

4. Ritus Penyalaan Lilin Korona Adven

P. Tuhan terangilah umat-Mu dengan cahaya kasih-Mu.
U. Agar kami semua dapat menjadi cahaya bagi sesama
P. Ya Bapa, berbelaskasihlah kepada kami, hamba-Mu yang merindukan Putra-Mu, cahaya kehidupan kami. Nyalakanlah harapan kami yang gelap ini akan kehadiran Putra-Mu yang menjadi penerang bagi hidup dan karya kami. (lilin dinyalakan)
Bagai nyala lilin yang semakin terang, demikianlah kami mohon agar hidup kami semakin diterangi oleh kehadiran Kristus dalam kehidupan kami.
Semoga dalam terang-Nya, kami dapat mengembangkan iman yang solider, mendalam dan tangguh, sehingga mampu mewujudkan iman di tengah-tengah masyarakat. Doa ini kami sampaikan dengan pengantaraan Kristus, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa.

U. Amin.

5. Inspirasi dan Permenungan

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (1Yoh 4:10-16)

"Allah mengasihi kamu."

Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allahlah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai silih bagi dosa-dosa kita! Maka haruslah kita juga saling mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Tetapi jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. Beginilah kita ketahui bahwa kita berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita, yakni bahwa Ia telah mengaruniai kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. Kami telah melihat dan bersaksi bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Penyelamat dunia. Barangsiapa mengakui bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kutipan dari Surat Yohanes diatas, ingin mengatakan kepada kita bahwa jawaban Allah atas kerinduan manusia adalah mengasihi. Kasih itu diwujudkan dengan mengutus Putra-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa manusia. Kehadiran Yesus itu menjadi wujud nyata dari tindakan solider Allah pada manusia. Hal ini dipertegas pula oleh sebuah permenungan Natal Rm. Antonius Benny Susetyo, Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Agama dan Kepercayaan (HAK) Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), ketika diwawancarai oleh Cathnews Indonesia berikut ini:

"Natal identik dengan kabar penyelamatan. Dalam kondisi bangsa kita saat ini, bagaimana perwujudan kabar penyelamatan itu? Kita kembalikan terlebih dulu segalanya ke spirit Natal. Spirit Natal itu sebenarnya pendobrakan dari kemapanan. Kita bayangkan seorang raja, mengapa dilahirkan di kandang, bukan di istana? Allah yang derajatnya tinggi mengapa di taruh di tempat yang menurut kebanyakan orang terendah, yaitu kandang.
Jadi, ada pesan besar di balik semua ini, yaitu perubahan dan pendobrakan atas sikap dan pola pikir yang ada selama ini. Natal itu melahirkan perubahan sikap tentang kesamaan manusia dan martabat. Tak pelak tidak ada lagi kekuasaan untuk kepentingan para penguasa. Tapi kekuasaan harus diabdikan untuk pelayanan manusia. Allah sendiri mau melayani para gembala, yang simbol rakyat, mengapa manusia yang menjadi penguasa malah minta untuk dilayani.
Natal harus dimaknai sebagai kelahiran sebuah semangat baru untuk menyelamatkan manusia, dengan mendobrak nilai-nilai lama yang merusak martabat manusia, dan melahirkan tatanan baru yang adil, yang beradab, yaitu nilai-nilai yang memuliakan martabat manusia dan pada akhirnya menyejahterakan kehidupan manusia." (http://www.cathnewsindonesia.com 22 Desember 2010)

Dari permenungan tersebut, kita diperteguh bahwa solidaritas Allah adalah tindakan bebas Allah untuk mewujudkan cinta-Nya yang total kepada manusia dan mewujudkan kerinduan-Nya yang mendalam untuk menyelamatkan manusia. Tindakan solidaritas Allah itu diwujudkan dengan kesediaan-Nya untuk menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus. Maka Yesus sungguh menjadikan Allah beserta kita. Dengan menjadi Allah beserta kita berarti Alah mengambil bagian dalam kehidupan kita.

Tindakan Allah itu tidak berarti Allah akan memecahkan segala persoalan-persoalan kita, atau memperlihatkan kita jalan keluar dari kebingungan kita atau memberi jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan kita. Ia mungkin saja bisa melakukan semua itu, tetapi solidaritas-Nya ada dalam kenyataan bahwa Ia rela bersama kita masuk dalam persoalan-persoalan, kebingungan, ketidakberdayaan, dan sekaligus pertanyaan-pertanyaan kita. Ia melibatkan diri-Nya sendiri duntuk hidup dalam solidaritas dengan kita, untuk bersama-sama kita berbagi rasa dalam kegembiraan dan penderitaan kita, untuk membela dan melindungi kita dan untuk menanggung seluruh suka duka kehidupan bersama kita. Allah beserta kita adalah Allah yang dekat, Allah tempat kita mencari perlindungan, pegangan, dan pertolongan. Ia meninggalkan keagungan-Nya dan kekuasaan-Nya untuk masuk dalam kerapuhan dan keringkihan manusia. Jadi solidaritas Allah itu ditandai dengan gerak turun dari pihak Allah untuk mendekati manusia dan tinggal bersama manusia supaya pada saatnya bisa membawa manusia kepada keselamatan. Gerak turun itu digambarkan dengan sangat menarik oleh Karl Barth, "daripada mengusahakan kedudukan yang lebih tinggi, kekuasaan yang lebih besar, pengaruh yang lebih luas, Yesus bergerak dari ketinggian kepada kedalaman, dari kemenangan kepada kekalahan, dari keagungan kepada penderitaan, dari kehidupan kepada kematian." Maka kita bersyukur kepada Allah kita adalah Allah yang solider dan berbelas kasih kepada kita.

6. Refleksi dan Sharing Pengalaman

Pemandu mengajak umat untuk mendalami, berbagi pengalaman iman dan memberikan berbagai peneguhan.

Untuk memperdalam pengalaman solidaritas Allah tersebut, kita bisa berbagi pengalaman dan permenungan.
a. Pernahkan Anda mengalami krisis iman, dimana Allah sama sekali tidak Anda rasakan kehadiran dan campur tangan-Nya? Pada saat apa Anda mengalami seperti itu?
b. Campur tangan Allah seperti apa yang pernah Anda alami dan sungguh-sungguh meneguhkan anda?

(pemandu dapat memberikan alternatif uraian peneguhan serta berbagi pengalaman atau sharing dengan beberapa rumusan alternatif sebagai berikut.


Kita syukuri bersama-sama bahwa dalam ketidakberdayaan dan kerapuhan kita, Allah datang, membantu dan campur tangan dalam kehidupan kita. Campur tangan Allah paling nyata adalah dalam peristiwa Natal, dimana Dia hadir menjadi manusia dan tinggal bersama kita. Dalam kebersamaan-nya ia senantiasa dekat dengan setiap orang terutama mereka yang lemah, miskin, berdosa dan tak berdaya. Ia mewujudkan kasih dengan menyembuhkan, mengampuni, menguatkan, menghidupkan, dan memberi harapan. Puncak kasih-Nya terwujud ketika Ia menanggung penderitaan dan wafat di kayu salib untuk penebusan dan penyelamatan manusia.

Tindakan Allah dalam Yesus Kristus tersebut semakin meneguhkan kita untuk tidak mudah putus asa dalam segala penderitaan dan kesulitan. Kita tidak berjuang sendiri, tetapi Allah turut bersama kita menguatkan perjuangan kita. Tindakan Allah tersebut juga membuat kita semakin percaya bahwa Allah tidak tinggal diam atas segalap engalaman dan pergulatan hidup kita. Akhirnya semoga tindakan Allah itu juga memberi inspirasi pada kita semua untuk mengembangkan solidaritas satu sama lain. Kita berani memilih solider dan setiakawan pada orang-orang yang membutuhkan pertolongan dariapda kita menutup pintu hati untuk mencari nyaman dan aman sendiri. Tuhan akan selalu menyertai dan memberkati kita dalam pilihan-pilihan baik kita.

7. Doa Umat dan Doa Penutup

Pemandu mengajak umat berdoa permohonan (doa umat) yang ditutup dengan doa Bapa Kami, lalu dilanjutkan dengan doa penutup.

Doa dapat ditutup oleh pemandu dengan pokok-pokok sebagai berikut:


  • mengucap syukur karena pertemuan dapat berjalan lancar dan memberikan kesadaran baru.
  • mohon penyertaan rahmat Allah supaya mampu meresapkan dalam hati segala nilai-nilai imani yang telah ditemukan, terutama mewujudkan solidaritas dalam hidup beriman.

8. Lagu Penutup

(dipilih sesuai dengan tema pertemuan misalnya PS 436-540)


Jumat, 25 November 2011 Hari Biasa Pekan XXXIV

Jumat, 25 November 2011
Hari Biasa Pekan XXXIV

KEDATANGAN ANAK MANUSIA

Yesus mengatakan perumpamaan berikut: ”Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila kamu melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kamu tahu dengan sendirinya bahwa musim panas sudah dekat. (Luk 21: 29 - 31)

Antifon Pembuka

Kepada Putra Manusia diserahkan kekuasaan, kehormatan, dan kerajaan. Dan segala bangsa, suku dan bahasa berbakti kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal adanya dan kerajaan-Nya takkan binasa.

Doa Pagi


Tuhan Yesus, aku percaya bahwa Engkau bersabda lewat berbagai cara. Sabda-Mu itu adalah kekal abadi dan tidak akan berlalu. Buatlah aku tekun dan setia dalam mendengarkan, merenungkan serta melaksanakannya. Amin.

Gambaran kekuasaan ‘Anak Manusia’ yang dilukiskan oleh Daniel menunjuk pribadi Yesus yang juga diberi gelar ‘Anak Manusia’. Kekuatan intuisi Daniel sungguh menakjubkan, karena ‘mendahului’ kedatangan Yesus. Namun, yang terpenting bagi kita adalah antusiasme yang menjiwai Daniel untuk menyambut Yesus Kristus, juga menjadi antusiasme kita sekarang.

Bacaan dari Nubuat Daniel (7:2-14)


"Seseorang serupa Anak Manusia datang bersama awan-gemawan."

Aku, Daniel, mendapat suatu penglihatan pada waktu malam. Tampak keempat angin dari langit mengguncangkan laut besar. Lalu naiklah empat binatang besar dari dalam laut, yang satu berbeda dengan yang lain. Yang pertama rupanya seperti seekor singa dan mempunyai sayap burung rajawali. Aku terus melihatnya sampai sayapnya tercabut dan ia terangkat dari tanah dan ditegakkan pada dua kaki seperti manusia dan kepadanya diberikan hati manusia. Dan tampak ada seekor binatang lain, yang kedua, rupanya seperti beruang. Ia berdiri pada sisinya yang sebelah, dan tiga tulang rusuk masih ada dalam mulutnya di antara giginya. Kepadanya dikatakan demikian, ‘Ayo makanlah daging banyak-banyak’. Kemudian aku melihat, tampak seekor binatang lain lagi, rupanya seperti macan tutul. Ada empat sayap burung pada punggungnya. Lagipula binatang itu berkepala empat, dan kepadanya diberikan kekuasaan. Kemudian aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seekor binatang yang keempat, yang menakutkan dan mendahsyatkan, ia sangat kuat. Ia bergigi besar dari besi. Ia melahap dan meremukkan mangsanya, dan sisanya diinjak-injak dengan kakinya. Ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu. Lagipula ia bertanduk sepuluh. Sementara aku memerhatikan tanduk-tanduk itu, tumbuhlah di antaranya suatu tanduk lain yang kecil, sehingga tiga dari tanduk-tanduk yang dahulu tercabut. Pada tanduk itu tampak ada mata seperti mata manusia dan mulut yang menyombong. Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. Pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba. Takhta-Nya dari nyala api, rodanya dari api yang berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya. Beribu-ribu melayani Dia, dan beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab. Aku terus melihatnya, karena tanduk kecil binatang yang keempat itu mengucapkan kata-kata sombong. Aku terus melihatnya sampai binatang itu dibunuh. Bangkainya dibinasakan dan dilemparkan ke dalam api yang membakar. Juga kekuasaan binatang-binatang yang lain dicabut, dan jangka hidup mereka ditentukan sampai waktu dan saatnya. Aku terus melihat dalam penglihatan waktu malam itu, nampak seseorang serupa Anak Manusia datang dari langit bersama awan-gemawan. Ia menghadap Dia yang telah lanjut usia-Nya dan diantar ke hadapan-Nya. Kepada yang serupa Anak Manusia itu diserahkan kekuasaan, kehormatan dan kuasa sebagai raja. Dan segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal adanya dan kerajaan-Nya takkan binasa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
Ayat. (Daniel 3:75.76.77.78.79.80.81)
* Pujilah Tuhan, hai gunung-gemunung
* Pujilah Tuhan, hai segala tumbuhan di bumi
* Pujilah Tuhan, hai segenap mata air dan bukit
* Pujilah Tuhan, hai lautan dan sungai
* Pujilah Tuhan, hai raksasa lautan dan segala yang bergerak di air
* Pujilah Tuhan, hai unggas di udara
* Pujilah Tuhan, hai segala binatang buas dan ternak di bumi

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.

Sabda Allah adalah ‘penyebab pertama’ (causa prima) penciptaan semesta raya. Maka, langit dan bumi yang merupakan bagian kecil dari semesta raya memang akan lenyap pada waktunya. Namun, selama belum lenyap, semesta raya menyimpan kekayaan ‘benih-benih sabda’ yang membimbing manusia kepada Penciptanya.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:29-33)

"Jika kalian melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa Kerajaan Allah sudah dekat."

Pada waktu itu Yesus mengemukakan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, “Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila kalian melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kalian tahu dengan sendirinya, bahwa musim panas sudah dekat. Demikian pula, jika kalian melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: Sungguh, angkatan ini takkan berlalu, sebelum semuanya terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi sabda-Ku takkan berlalu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Sebagaimana musim semi merupakan tanda bahwa musim panas akan segera datang, demikian juga peristiwa-peristiwa alam yang terjadi menjadi penuntun datangnya hari kiamat. Nubuat-nubuat Yesus pasti akan terlaksana. Sabda yang telah diucapkan-Nya tidak pernah sia-sia. Bagaimana kita mempersiapkan hal itu?

Doa Malam


Allah yang Maharahim, tolonglah aku untuk lebih mengenal tanda-tanda kehadiran-Mu. Semoga hatiku selalu terbuka akan kehadiran-Mu lewat berbagai peristiwa, terlebih dalam diri Putera-Mu, Tuhan dan Juruselamat kami, kini dan sepanjang masa. Amin


RUAH

Kamis, 24 November 2011 Peringatan Wajib St. Andreas Dung Lac, Imam dan kawan-kawan Martir-Vietnam

Kamis, 24 November 2011
Peringatan Wajib St. Andreas Dung Lac, Imam dan kawan-kawan Martir-Vietnam

KUASA LANGIT AKAN GONCANG

“Orang akan mati ketakutan karena kecemasan, berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini... Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.” (Luk 21: 26 - 27)


Antifon Pembuka

Para kudus bergembira di surga, sebab mengikuti jejak Kristus. Mereka menumpahkan darah demi Dia dan kini bersukaria selamanya.

Doa Renungan


Ya Tuhan, kami serahkan segenap bumi dan seluruh alam ciptaan-mu ke dalam penyelenggaraan-Mu yang bijaksana. Semoga peristiwa alam yang mendatangkan bencana bagi umat manusia membuat kami menyadari siapakah manusia di hadapan-Mu dan kembali kepada-Mu dengan tobat yang sejati. Doa ini kami persembahkan dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Nubuat Daniel (6:12-28)

"Allah telah mengutus malaikat-Nya dan mengatupkan mulut singa-singa."


Sekali peristiwa para pegawai Raja Darius masuk ke kamar Daniel, dan mendapati Daniel sedang berdoa dan bermohon kepada Allahnya. Maka mereka menghadap raja dan menanyakan kepada raja, "Bukankah Tuanku mengeluarkan suatu perintah, supaya setiap orang yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia selain kepada Tuanku, akan dilemparkan ke dalam gua singa?" Raja menjawab, "Memang! Perkara itu sudah pasti, menurut undang-undang orang Media dan Persia yang tidak dapat dicabut kembali." Lalu mereka berkata kepada raja, "Daniel, salah seorang buangan dari Yehuda, tidak mengindahkan Tuanku, ya Raja. Ia tidak mengindahkan larangan yang Tuanku keluarkan, tetapi tiga kali sehari ia mengucapkan doanya." Mendengar hal itu sangat sedihlah raja, dan ia mencari jalan untuk melepaskan Daniel. Bahkan sampai matahari terbenam, ia masih berusaha untuk menolongnya. Tetapi para pegawai itu bergegas-gegas menghadap raja serta berkata kepadanya, "Ketahuilah, ya Raja, bahwa menurut undang-undang orang Media dan Persia tiada larangan atau penetapan yang dikeluarkan raja dapat diubah." Sesudah itu raja memberi perintah; lalu diambillah Daniel dan dilemparkan ke dalam gua singa. Berbicaralah raja kepada Daniel, "Allahmu yang kausembah dengan tekun, Dialah kiranya yang akan melepaskan dikau!" Lalu dibawalah sebuah batu dan diletakkan pada mulut gua itu. Raja mencap batu itu dengan cincin meterainya dan dengan cincin meterai para pembesarnya, supaya dalam perkara Daniel tidak diadakan perubahan apa-apa. Lalu pergilah raja ke istananya dan berpuasalah ia semalam-malaman. Ia tidak mendatangkan penghibur-penghibur, dan ia tidak dapat tidur. Pagi-pagi benar ketika fajar menyingsing, bangunlah raja dan pergi dengan buru-buru ke gua singa. Sesampai di dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara sayu, "Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan dikau dari singa-singa?" Daniel menjawab, "Ya Raja, semoga kekallah hidupmu! Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa. Maka aku tidak diapa-apakan, karena ternyata aku tidak bersalah di hadapan Allahku. Demikian pula terhadap Tuanku, ya Raja, aku tidak bersalah." Raja sangat bersukacita dan memberi perintah supaya Daniel ditarik dari dalam gua itu. Maka ditariklah Daniel dari dalam gua. Ternyata tidak ada luka sedikit pun padanya, karena ia percaya kepada Allahnya. Kemudian atas perintah raja, ditangkaplah orang-orang yang telah menuduh Daniel, dan dilemparkan ke dalam gua singa, baik mereka sendiri maupun anak isteri mereka. Belum lagi mereka sampai ke dasar gua, singa-singa itu telah menerkam mereka, bahkan meremukkan tulang-tulang mereka. Kemudian Raja Darius mengirim surat kepada orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa, yang mendiami seluruh bumi, bunyinya, "Bertambah-tambahlah kiranya kesejahteraanmu! Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan gentar terhadap Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selamanya; pemerintahan-Nya tidak akan binasa, dan kekuasaannya tidak akan berakhir. Dia melepaskan dan menolong, dan mengadakan tanda dan mukjizat di langit dan di bumi. Dialah yang melepaskan Daniel dari cengkeraman singa-singa."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ayat. (Dan 3:68.69.70.71.72.73.74)

* Pujilah Tuhan, hai embun dan salju membadai.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai es dan udara dingin.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai embun beku dan salju.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai siang dan malam.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai cahaya dan kegelapan.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai halilintar dan awan gemawan.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Biarlah bumi memuji Tuhan.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatmu sudah dekat.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:20-28)

"Yerusalem akan diinjak-injak oleh para bangsa asing sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu."

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Apabila kalian melihat Yerusalem dikepung oleh tentara, ketahuilah bahwa keruntuhannya sudah dekat. Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, orang-orang yang ada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota. Sebab itulah masa pembalasan dan genaplah semua yang tertulis. Celakalah para ibu yang sedang hamil atau yang sedang menyusui bayi pada masa itu! Sebab kesesakan yang dahsyat akan menimpa seluruh negeri, dan murka akan menimpa bangsa ini. Mereka akan tewas oleh mata pedang dan diangkut sebagai tawanan ke segala bangsa. Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu." Dan akan tampaklah tanda-tanda pada matahari, bulan dan bintang-bintang. Bangsa-bangsa di bumi akan ketakutan karena cemas berhubung dengan segala sesuatu yang menimpa bumi ini, karena kuasa-kuasa langit bergoncangan. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Saudara-saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Pada minggu-minggu terakhir Tahun Liturgi ini, ditampilkan kisah tentang Akhir Zaman. Tampak sangat mengerikan. Dikisahkan: orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, orang-orang yang berada di dalam kota harus mengungsi. Dan orang-orang yang berada dipedusunan jangan masuk ke dalam kota. Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau menyusui bayi pada masa itu. Sebab akan datang kesesakan yang dahsyat dan murka atas bangsa ini, dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan akan dibawa sebagai tawanan. Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubungan dengan segala apa yang menimpa bumi ini. Itulah kisah kedatangan Anak Manusia. Namun tak seorang pun tahu kapan itu akan terjadi, bahkan Yesus pun tidak; kecuali Bapa.

Saudara-saudari terkasih.

Kedatangan Yesus yang menyelamatkan itu telah dialami oleh para Kudus, santo dan santa. Para Kudus, yang juga martir ini telah menyatukan diri mereka dengan Yesus yang mulia. Yesus telah menerima mereka di dalam kemuliaan-Nya. Mereka itu tidak hanya melihat kemuliaan Allah, melainkan mereka telah merasakan, mereka telah mengalami kemuliaan Allah. Kedatangan Yesus ke dunia ini untuk membawa kita masuk dalam kemuliaan-Nya. Maka mariah kita selalu mengarahkan hati kita dan seluruh kegiatan kita bagi Yesus, Guru dan Tuhan kita. Pertanyaannya adalah: "Bersediakah kita untuk selalu berusaha menyelamatkan diri kita dan juga sesama kita; mereka itu adalah: keluarga kita, teman kerja kita, tetangga kita dan orang-orang yang kita jumpai dalam hidup keseharian in

Saudara-saudari terkasih.

Dari pengalaman hidup sehari-hari, ada kalanya kita mengalami masa-masa gelap, waktu-waktu sulit. Kita merasa tidak ada lagi harapan. Kemana kita mencari pertolongan? Pada hiburan duniawi ataukah kepada Allah? Apa pun masalah dan kesulitan yang kita hadapi, hendaklah kita mendekatkan diri pada Allah, jangan kok malah meninggalkan Allah. Ada kata bijak yang menyebutkan: "Blessing in disguise" artinya "rahmat yang tersembunyi, rahmat yang terse- lubung." Kata bijak ini hendak mengajarkan, bahwa yang disebut rahmat itu tidak selalu terasa manis atau nikmat, melainkan suatu ketika juga akan terasa pahit dan menyakitkan. Bukan kebahagiaan melainkan pederitaan, musibah bahkan kematian. Dalam bencana alam gempa bumi, dalam peperangan dan juga dalam tindak kekerasan. Kita melihat bahwa sesungguhnyalah harta benda, harta kekayaan di dunia ini tidaklah abadi, tidaklah kekal, tidak selamanya akan bisa kita miliki. Tetapi bisa hilang, bisa musnah dan juga bisa lenyap hanya dalam saat sekejab.

Saudara-saudari terkasih.

Peristiwa 27 Mei 2006 yang lalu, merupakan hari yang tidak akan pernah dilupakan oleh masyakarat Kabupaten Bantul, Klaten, Yogyakata dan sekitarnya. Pada hari itu gempa bumi berkekuatan 5,9 Skala Rechter meluluh lantakkan sebagian besar desa di Bantul, Klaten dan sekitarnya. Korban jiwa lebih dari 5000 orang. Yang cacat mencapai ribuan orang. Sebuah bencana yang tidak bisa diprediksi oleh ilmu apa pun. Di tengah kehancuran yang memilukan itu, "Yesus" Anak Manusia, datang membawa berbagai macam bantuan. Seperti misalnya: makanan, minuman, pakaian, obat-obatan, tenda, selimut juga uang dan sebagainya. Seorang Biarawati menuliskan sebuah puisi religius dalam majalah rohani begini: "Ibu pertiwi menangis sedih, bulan pun meneteskan air mata untuk negeri ini."

REFLEKSI:


Apakah hati kita tergerak oleh penderitaan orang-orang di sekitar kita, apa bantuan kita?

MARILAH KITA BERDOA:


Tuhan Yesus, Engkaulah pencinta kehidupan, Engkau pasti tidak tega melihat bencana menghancurkan negeri ini. Ajarilah kami untuk punya keberanian menolong mereka yang tertimpa kemalangan dan penderitaan dalam hidupnya, ya Yesus... Doa ini kami persembahkan dalam nama-Mu, Tuhan dan Penyelamat kami. Amin.

LUMEN NO : 7050 - Renungan Lumen Indonesia

Rabu 23 November 2011 Hari Biasa Pekan XXXIV

Rabu 23 November 2011
Hari Biasa Pekan XXXIV

MENDERITA KARENA YESUS

Kata Yesus : Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku." (Luk 21:4-5 )


Doa Renungan


Allah yang mahabaik, dengan semangat dan harapan baru, kami bersyukur atas anugerah kehidupan yang telah Kauberikan. Pada hari ini, Yesus Kristus Putera-Mu menyatakan penderitaan dan penganiayaan yang kelak akan dialami para murid-Nya. Dampingilah kami terutama para murid-Mu yang pada saat ini mengalami penganiayaan oleh karena mempertahankan iman mereka akan Dikau. Semoga hati mereka tetap teguh dan percaya kepada-Mu serta dipenuhi harapan akan terbitnya kebaikan dan sukacita sejati yang Kauanugerahkan demi cinta kasih-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Nubuat Daniel (5:1-6.13-14.16-17.23-28)

"Tampaklah jari-jari tangan manusia yang menulis pada dinding."

Sekali peristiwa Raja Belsyazar mengadakan perjamuan besar untuk para pembesarnya; seribu orang jumlahnya. Di hadapan seribu orang itu raja minum-minum anggur. Dalam kemabukan anggur, Belsyazar menitahkan orang mengambil perkakas emas dan perak yang telah dibawa oleh Nebukadnezar, ayahnya, dari dalam bait suci di Yerusalem. Sebab Belsyazar dan para pembesarnya, para isteri dan gundik mereka, ingin minum dari perkakas itu. Maka dibawalah perkakas emas dan perak, yang dirampas dari bait suci, rumah Allah di Yerusalem. Lalu raja dan para pembesarnya, para isteri dan gundik mereka, minum dari perkakas itu. Mereka minum anggur dan memuji-muji para dewa yang dari emas dan perak, tembaga, besi, kayu dan batu. Pada waktu itu juga tampaklah jari-jari tangan manusia, menulis pada kapur dinding istana raja, di depan kaki dian. Raja sendiri melihat punggung tangan yang sedang menulis itu. Maka raja menjadi pucat dan pikirannya menggelisahkan dia; sendi-sendi pangkal pahanya menjadi lemas dan lututnya berantukan. Lalu dibawalah Daniel menghadap raja. Bertanyalah raja kepada Daniel, “Engkaukah Daniel, salah seorang buangan yang diangkut ayahku dari tanah Yehuda? Telah kudengar bahwa engkau penuh dengan roh para dewa, dan memiliki kecerahan akal budi dan hikmat yang luar biasa. Aku pun telah mendengar bahwa engkau dapat memberikan makna dan dapat menguraikan kekusutan. Oleh sebab itu jika engkau dapat membaca tulisan itu dan dapat memberitahukan maknanya kepadaku, maka kepadamu akan dikenakan pakaian dari kain ungu dan pada lehermu akan dikalungkan rantai emas, dan dalam kerajaan ini engkau akan mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga.” Kemudian Daniel menjawab raja, “Tak usahlah Tuanku memberi hadiah; berikanlah kepada orang lain saja! Namun demikian, aku akan membaca tulisan itu bagi Tuanku dan memberitahukan maknanya. Tuanku telah menyombongkan diri terhadap Yang Berkuasa di surga; Perkakas dari bait-Nya dibawa orang kepada Tuanku. Lalu Tuanku dan para pembesar, para isteri dan para gundik Tuanku telah minum anggur dari perkakas itu. Tuanku telah memuji-muji para dewa dari perak dan emas, dari tembaga, besi, kayu dan batu, yang tidak dapat melihat atau mendengar ataupun mengetahui. Tuanku tidak memuliakan Allah, yang menggenggam nafas Tuanku dan menentukan segala jalan Tuanku. Sebab itu Ia memerintahkan punggung tangan itu, dan dituliskanlah tulisan ini. Beginilah tulisan itu, ‘Mene, mene, tekel, urfasin’. Dan beginilah makna perkataan itu, ‘Mene’ artinya masa pemerintahan Tuanku telah dihitung oleh Allah dan telah diakhiri. ‘Tekel’ artinya Tuanku telah ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan; ‘Urfasin’, kerajaan Tuanku dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Ayat. (Dan 3:62.63.64.65.66.67)

1. Pujilah Tuhan, hai matahari dan bulan
2. Pujilah Tuhan, hai segala bintang di langit
3. Pujilah Tuhan, hai segala hujan dan embun
4. Pujilah Tuhan, hai segala angin
5. Pujilah Tuhan, hai api dan panas terik
6. Pujilah Tuhan, hai hawa yang dingin dan kebekuan

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:12-19)

"Karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang, tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang."

Pada waktu itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Akan datang harinya kalian ditangkap dan dianiaya. Karena nama-Ku kalian akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat, dimasukkan ke dalam penjara, dan dihadapkan kepada raja-raja dan para penguasa. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetap teguhlah di dalam hatimu, jangan kalian memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Aku sendirilah yang akan memberi kalian kata-kata hikmat, sehingga kalian tak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Dan kalian akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu, dan beberapa orang di antaramu akan dibunuh; karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang. Tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang. Kalau kalian tetap bertahan, kalian akan memperoleh hidupmu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin

Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus

Dalam bacaan Injil hari ini kita mendengar kisah lanjutan dari suasana menjelang akhir zaman. Bacaan Injil kemarin, suasana akhir zaman ditandai dengan munculnya beberapa peristiwa seperti gempa bumi, peperangan, penyakit dan penyesatan. Selain tanda-tanda itu, akan muncul tanda-tanda lain yang lebih berat dan sulit dimengerti. Hal ini dapat kita baca atau dengar dari Injil Lukas hari ini. Yesus berkata : Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Dan kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu."

Saudara-saudari terkasih,

Penderitaan dan kematian yang kita alami menjelang kedatangan Yesus yang kedua kalinya merupakan akibat dari keadaan dunia. Sebab dunia akan penuh dengan persaingan. Akan terjadi permusuhan dalam keluarga antara orang tua dan anak. Bangsa yang satu akan berperang melawan bangsa yang lain. Singkat kata tidak ada kasih, kemurahan dan pengampunan. Yang ada hanya kebencian, permusuhan dan balas dendam. Orang yang jujur, setia dan baik akan ditindas oleh mereka yang jahat, bengis dan serakah. Dan saat ini kita bisa melihat dan mulai merasakannya. Jumlah orang jujur semakin sedikit. Sebab orang yang awalnya bersikap jujur malahan dibenci dan dimusuhi. Karena itu ada orang jujur yang ikut berbohong, sedangkan yang lainnya tetap jujur meski harus menderita dan tertekan. Demikian pula jumlah orang yang baik terus menurun. Mereka yang berbuat baik terpengaruh oleh suasana masayarakat yang jahat sehingga ada yang ikut berbuat jahat dan yang lain menderita karena terus berbuat baik.

Saudara-saudari terkasih,

Penderitaan, kesengsaraan dan bahkan kematian yang kita alami oleh karena nama Yesus merupakan suatu kesaksian dan ujian bagi iman kita. Dalam keadaan masyarakat yang kacau dan parah kita diberi kesempatan untuk memberitakan bahwa Allah baik dan penuh kasih. Allah yang baik dan penuh kasih itu kita wujudkan melalui perbuatan kita yang bisa melawan kejahatan dengan kebaikan. Kita juga diharapkan mampu memaafkan dan mengampuni orang-orang yang telah menyakiti dan menganiaya kita. Selain memberi kesaksian, iman kita juga diuji. Apakah kita terus berbuat baik? Ataukah kita juga ikut berbuat jahat? Apakah kita tetap setia kepada Allah walaupun banyak umat beriman yang meninggalkan Allah? Ataukah kita ikut meninggalkan iman kita karena tidak tahan menderita? Apakah kita tetap jujur walaupun orang-orang di sekeliling kita berbohong? Ataukah kita kita juga ikut berbohong? Yang pasti Yesus memberi ganjaran yang setimpal dengan perjuangan serta penderitaan umatnya.

Saudara-saudari terkasih,

Banyak hal yang menjadi ujian bagi iman kita terutama melalui penderitaan dan kesengsaraan. Banyak tokoh suci dalam sejarah Gereja yang mendapat gelar kudus, santo atau santa karena perjuangan dan penderitaan mereka lebih dari manusia lain. Rasul Paulus memberi kesaksian bahwa dia sering menderita dan berusaha untuk dibunuh oleh orang-orang yang membenci Yesus. Namun berkat kuasa Allah, Paulus bisa selamat. Demikian juga yang dialami oleh Santo Stefanus, martir pertama dalam sejarah Gereja. Stefanus seperti yang dapat kita baca dalam kitab kisah para rasul adalah orang yang saleh, penuh dengan kasih dan karunia Allah. Dia banyak mengadakan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda. Tetapi justru karena berbuat baik dan penuh kasih, Stefanus dimusuhi dan dibunuh. Iman Stefanus akan Yesus harus dibayar dengan harga yang mahal yakni nyawanya sendiri. Hal yang sama akan terjadi dengan kita sebagai pengikut Yesus. Penderitaan dan kematian menjadi bagian dari hidup kita sebagai orang Kristiani. Dan saat ini Yesus menantang kita untuk berani berkorban dan menderita sampai mati untuk Yesus. Sebab lewat penderitaan dan kematian, kita memperoleh keselamatan.

REFLEKSI :


Apakah kita mau menderita dan mati untuk Yesus dengan mengorbankan kesenangan dan kebahagiaan sesaat?

MARILAH KITA BERDOA


Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah memberi kami teladan lewat sengsara, salib dan kematian-Mu yang sangat mengerikan. Bantulah kami umat-Mu supaya kami pun bersedia menderita dan mati demi kemuliaan nama-Mu. Sebab lewat sengsara dan kematian pula kami diselamatkan. Doa ini kami persembahkan dalam nama Yesus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.



LUMEN NO : 7049 -- Renungan Lumen Indonesia

Selasa, 22 November 2011 Peringatan Wajib Sta. Sesilia, Perawan-Martir

Selasa, 22 November 2011
Peringatan Wajib Sta. Sesilia, Perawan-Martir

MEMAKAI NAMA YESUS

"Kata-kata tidak cukup untuk mengungkapkan apa yang dinyanyikan dalam hati." (St Agustinus)


Pengantar


Sesilia, Santa pelindung musik ini hidup pada masa awal Gereja. Sesilia adalah seorang gadis bangsawan Romawi yang telah mempersembahkan hatinya kepada Kristus. Dibawah gaun-gaunnya yang indah, seperti yang biasa dikenakan oleh para wanita bangsawan, Sesilia mengenakan sehelai baju kasar yang membuatnya menderita. Sesilia ingin mempersembahkan silihnya itu kepada Yesus, Pengantin yang telah dipilihnya. Tetapi, ayah Sesilia menikahkannya dengan seorang pemuda bangsawan kafir.

Dikisahkan bahwa pada saat perayaan pernikahan berlangsung, pengantin yang cantik itu duduk menyendiri. Di dalam hatinya, ia menyanyikan puji-pujian kepada Tuhan serta berdoa memohon pertolongan-Nya. Ketika ia dan Valerianus, suaminya, tinggal sendiri, ia memberanikan diri berkata kepada suaminya: “Aku mempunyai suatu rahasia yang hendak kukatakan kepadamu. Ketahuilah bahwa aku mempunyai seorang malaikat Allah yang menjagaiku. Dan jika engkau memperkenankan aku memegang janjiku untuk menjadi pengantin Kristus saja, maka malaikatku akan mengasihimu seperti ia mengasihiku.” Valerianius amat terperanjat, ia berkata dengan lembut, “Tunjukkanlah kepadaku malaikatmu. Jika ia datang dari Tuhan, aku akan mengabulkan permintaanmu.” Kata Sesilia, “Jika engkau percaya akan Allah yang satu dan benar serta menerima air pembaptisan, maka engkau akan melihat malaikatku.” Kemudian Valerian pergi menemui Uskup Urban yang menerimanya dengan gembira. Setelah menyatakan pengakuan iman Kristiani, Valerianus dibaptis dan pulang kembali kepada St. Sesilia. Di sana, disamping isterinya, pemuda itu melihat malaikat yang menakjubkan.

Tiburtius, saudara Valerianus, belajar iman Kristiani dari Sesilia. St. Sesilia mengisahkan Yesus dengan begitu indahnya hingga tak lama kemudian Tiburtius pun dibaptis juga. Bersama-sama, kedua pemuda itu melakukan banyak perbuatan amal kasih. Ketika mereka ditangkap oleh karena menjadi murid Krsitus, dengan berani mereka memilih mati daripada mengingkari iman mereka kepada Yesus. Dengan kasih sayang St. Sesilia menguburkan jenasah mereka, sebelum akhirnya ia sendiri ditangkap. Sesilia mempertobatkan para petugas yang berusaha membujuknya untuk mempersembahkan korban bakaran kepada berhala. Ketika Sesilia dibakar dalam kobaran api, api tidak menyakitinya. Akhirnya, seorang ditugaskan untuk memenggal kepala Sesilia. Ia menebaskan pedangnya tiga kali ke leher Sesilia, Sesilia rebah tetapi tidak langsung tewas. Ia tergeletak di lantai rumahnya sendiri tak mampu bergerak. Meskipun begitu, dengan mengacungkan tiga jari dengan tangannya yang satu dan satu jari di tangannya yang lain, ia masih menyatakan imannya kepada Allah Tritunggal Mahakudus.

St. Agustinus: “Kata-kata tidak dapat mengungkapkan hal-hal yang dinyanyikan dalam hati … Dan jika karena luapan kebahagian sehingga kata-kata tidak lagi dapat mengungkapkan apa yang mereka rasakan, manusia tidak lagi mengindahkan kata-kata yang terbatas itu. Mereka meledak dalam pekik sukacita yang sederhana, pekik kegirangan.”

Antifon Pembuka

Inilah martir sejati yang bersedia menumpahkan darah untuk membela nama Kristus. Ia tidak takut menghadapi ancaman di pengadilan. Kerajaan Surga kini menjadi miliknya.

Doa Renungan


Ya Allah Bapa yang mahakuasa, Engkau telah menganugerahkan hidup yang baru bagi kami. Maka kami senantiasa memuji dan memuliakan nama-Mu. Pada hari ini, Putera-Mu Yesus Kristus memberikan tanda-tanda yang akan terjadi menjelang kehancuran Yerusalem. Semoga melalui firman-Mu ini, kami senantiasa berjaga-jaga dari hal-hal yang menjauhkan kami dari-Mu. Maka, teguhkanlah dan terangilah langkah kami dengan terang Roh Kudus-Mu, dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Nubuat Daniel (2:31-45)

"Allah akan mendirikan suatu kerajaan yang takkan binasa selama-lamanya dan akan meremukkan segala kerajaan."

Pada waktu itu Daniel berkata kepada Raja Nebukadnezar, "Ya Raja, Tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung yang besar! Patung itu tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, berdiri tegak di hadapan Tuanku, dan tampak mendahsyatkan. Adapun patung itu kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga, pahanya dari besi, sedang kaki serta jari-jarinya sebagian dari besi dan sebagian dari tanah liat. Sementara Tuanku melihatnya, sebuah batu terungkit lepas tanpa perbuatan tangan manusia. Batu itu menimpa patung itu tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk. Maka sekaligus diremukkan juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu. Semuanya menjadi seperti sekam yang dihembus angin, di tempat pengirikan pada musim panas sehingga tidak ada bekas-bekasnya lagi. Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi. Itulah mimpi Tuanku. Adapun maknanya akan kami jelaskan sekarang kepada Tuanku Raja. Ya Tuanku Raja, raja segala raja! Kepada Tuanku Allah semesta langit telah memberikan kerajaan, kekuasaan, kekuatan dan kemuliaan. Ke dalam tangan Tuanku telah diserahkan-Nya semua manusia, di mana pun mereka berada, juga binatang-binatang di padang dan burung-burung di udara. Tuanku telah diberi-Nya kuasa atas semuanya itu. Maka Tuankulah kepala yang dari emas itu. Tetapi sesudah Tuanku akan muncul suatu kerajaan lain, yang kurang besar dari kerajaan Tuanku; kemudian suatu kerajaan lagi, yakni yang ketiga, dari tembaga, yang akan berkuasa atas seluruh bumi. Sesudah itu akan ada kerajaan yang keempat, yang keras seperti besi, tepat seperti besi yang meremukkan dan menghancurkan segala sesuatu. Seperti besi yang menghancurluluhkan, maka kerajaan itu akan meremukkan dan menghancurluluhkan semuanya. Dan seperti Tuanku lihat kaki dan jari-jarinya sebagian dari tanah liat tukang periuk dan sebagian lagi dari besi, itu berarti, bahwa kerajaan itu terbagi. Memang kerajaan itu juga keras seperti besi, sesuai dengan yang Tuanku lihat, besi bercampur tanah liat. Sebagaimana kaki dan jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan sebagian dari tanah liat, demikianlah kerajaan itu sebagian keras dan sebagian rapuh. Seperti Tuanku lihat besi bercampur dengan tanah liat, itu berarti: Mereka akan bercampur karena perkawinan, tetapi tidak akan merupakan satu kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat. Lalu pada zaman raja-raja itu, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang takkan binasa selama-lamanya. Kekuasaannya takkan beralih lagi kepada bangsa lain. Kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan melenyapkannya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya. Hal itu telah Tuanku lihat, yaitu tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan meremukkan besi, tembaga, tanah liat, perak serta emas. Allah yang mahabesar telah memberitahukan kepada Tuanku Raja, apa yang akan terjadi di kemudian hari. Mimpi itu benar dan maknanya dapat dipercaya."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
Ayat. (Dan 3:57.58.59.60.61)

1. Pujilah Tuhan, hai segala karya Tuhan.
2. Pujilah Tuhan, hai segala malaikat Tuhan.
3. Pujilah Tuhan, hai segenap langit.
4. Pujilah Tuhan, hai segala air di atas langit.
5. Pujilah Tuhan, segenap bala tentara Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan, dan Aku akan mengurniakan kepadamu mahkota kehidupan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:5-11)

"Tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain."

Ketika itu beberapa orang berbicara tentang bait Allah dan mengagumi bangunan yang dihiasi dengan batu indah, dan berbagai macam barang persembahan. Tetapi Yesus berkata kepada mereka, "Akan tiba harinya segala yang kalian lihat di situ diruntuhkan, dan tidak akan ada satu batu pun dibiarkan terletak di atas batu yang lain." Lalu murid-murid bertanya, "Guru, bilamanakah hal itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?" Jawab Yesus, "Waspadalah, jangan sampai kalian disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku, dan berkata, 'Akulah Dia' dan 'Saatnya sudah dekat.' Janganlah kalian mengikuti mereka. Dan bila kalian mendengar kabar tentang perang dan pemberontakan, janganlah kalian terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera." Kemudian Yesus berkata kepada mereka, "Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan. Akan terjadi gempa bumi yang dahsyat, dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan. Dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Jawab Yesus : “Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata : Akulah Dia, dan : Saatnya sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka”.
(Luk 21:8)

Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin


Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus

Menjelang Yesus mengakhiri karya-Nya di dunia, Yesus secara khusus berbicara mengenai akhir zaman. Akhir zaman atau kiamat adalah saat di mana Yesus datang kedua kalinya ke dunia untuk mengadili manusia. Dalam doa syahadat atau doa aku percaya kita mengakui bahwa Yesus akan datang kembali untuk mengadili orang hidup dan orang mati. Namun tidak ada manusia yang tahu kapan akhir zaman. Yesus hanya minta agar kita waspadalah, supaya kita jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama Yesus. Dan apabila kamu mendengar tentang peperangan dan pemberontakan, janganlah kamu terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera." Yesus berkata kepada mereka: "Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan, dan akan terjadi gempa bumi yang dahsyat dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan, dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda dahsyat dari langit.

Saudara-saudari terkasih,

Berita akhir zaman bukan sesuatu yang menakutkan. Akhir zaman sesungguhnya sebuah berita gembira. Sebab Yesus sendiri yang datang menyelamatkan dan membebaskan manusia dari dosa dan penderitaan. Selama kita di dunia; kita akan terus menderita. Namun ketika kita kembali kepada Yesus dan hidup dalam Kerajaan Surga maka segala penderitaan, masalah, sakit dan penyakit akan musnah. Sebab kita akan memiliki tubuh yang baru tubuh yang tidak bisa binasa. Sebaliknya orang yang takut akan tibanya akhir zaman biasanya membayangkan sesuatu yang sangat mengerikan. Dan memang pada akhir zaman akan ada hal-hal yang dahsyat seperti gempa bumi, peperangan dan berbagai penyakit. Tetapi kita sudah terbiasa dengan gempa bumi, tsunami, peperangan dan berbagai penyakit. Yang perlu kita takutkan adalah jika kita tetap hidup dalam dosa. Dosa yang membuat manusia takut bertemu dengan Allah. Sama seperti Adam dan Hawa yang takut bertemu Allah karena mereka sudah memakan buah terlarang.

Saudara-saudari terkasih,

Tanda lain dari akhir zaman yang harus kita waspadai adalah munculnya orang-orang yang memakai nama Yesus dan bahkan mengakui dirinya Yesus. Orang-orang ini mau menyesatkan manusia. Sebab setan tentu akan berusaha dengan berbagai cara untuk menyesatkan dan menjauhkan manusia dari Allah. Dan Yesus tidak ingin kita tertipu oleh orang-orang yang datang justru menghancurkan kita. Yesus tidak menghendaki kita binasa. Karena itu Yesus sudah memberi kita peringatan lewat firman-Nya yang hari ini kita dengar. Dan kenyataannya sekarang ini memang sudah ada tanda-tanda munculnya penyesatan. Ada orang yang mendirikan agama baru atau ajaran baru dan mengajak kita untuk bergabung dengan mereka. Selain itu muncul dukun-dukun yang memakai kitab suci atau rosario sebagai sarana penyembuhan sehingga kita mudah percaya. Padahal kesembuihan itu belum tentu berasal dari Allah. Kesembuhan yang berasal dari Allah diberikan secara gratis serta mendatangkan sukacita dan damai. Sementara kesembuhan yang berasal dari setan diberikan dengan syarat dan tidak mendatangkan damai.

Saudara-saudari terkasih,

Kita orang Katolik dan Kristen bisa tertipu oleh kehadiran orang yang menggunakan nama Yesus guna mencari keuntungan seperti dialami ibu Erna. Ibu Erna (nama samaran) adalah umat dari sebuah paroki. Tiap hari ibu Erna ke ladang bersama suaminya. Walupun beragama Katolik ibu Erna jarang misa di Gereja. Pengetahuan iman ibu Erna juga kurang. Sampai suatu hari ibu Erna bertemu seorang pemuda yang mengakui dirinya utusan Yesus. Pemuda itu mengakui bahwa dia datang dari suatu daerah yang sangat jauh guna membantu ibu Erna dan keluarganya sehingga mereka bisa selamat. Sikap pemuda itu yang ramah, sopan dan baik membuat ibu Erna mudah percaya. Lama-kelamaan ibu Erna dan keluarganya menjadi dekat dan akrab dengan pemuda tersebut. Suatu hari pemuda itu datang dengan wajah sedih. Ketika ditanya pemuda itu menjawab bahwa dia mau pulang karena ibunya meninggal. Ibu Erna tidak tega sehingga memberikan uang yang cukup banyak kepada pemuda itu. Dua hari kemudian ibu Erna mendapat kabar bahwa pemuda itu ditangkap polisi karena telah menipu bayak orang.

REFLEKSI :


Apakah Aku dengan sadar atau tidak sadar telah menipu orang lain untuk mencari keuntungan diri sendiri?

MARILAH KITA BERDOA


Tuhan Yesus Kristus, kami terus menantikan kehadiran-Mu yang menyelamatkan dan membebaskan kami umat-Mu dari dosa dan penderitaan. Utuslah Roh Kudus-Mu untuk menerangi hati kami sehingga kami tidak mudah disesatkan oleh sesama kami yang datang mengatasnamakan diri-Mu. Doa ini kami persembahkan dalam nama Yesus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.



Renungan: LUMEN NO : 7048 -- Renungan Lumen Indonesia
Pengantar: Saint a Day, by Sr. Susan H. Wallace, FSP, Copyright © 1999, Daughters of St. Paul. Used by permission of Pauline Books & Media, 50 St. Paul's Avenue, Boston, MA 02130. All rights reserved. diterjemahkan indocell.net/yesaya

Kristus Raja Semesta Vs Black Magic

Setiap akhir tahun liturgi Gereja Katolik merayakan Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam. Apa makna hari raya ini bagi penghayatan iman kita? Sungguhkah Kristus berkuasa atas alam semesta? Bisakah kuasa Kristus kita alami di zaman modern ini? Bagaimana seandainya ada umat Katolik yang terkena guna-guna, black magic, dll; bisakah kuasa Kristus mengalahkannya? Ataukah terpaksa kita mesti pergi kepada “orang-orang pintar”? Dan apa konsekuensinya manakala kita mengakui Kristus sebagai raja kita?

Kristus: Pribadi yang Penuh Kuasa
Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam menyadarkan kita bahwa Tuhan Yesus Kristus junjungan kita adalah benar-benar pribadi yang mahakuasa. Dia berkuasa dan berwibawa dalam perkataan dan perbuatan (bdk. Mrk 1:27; Luk 4:32; Luk 24:19).

  • Dalam pengajaran-Nya, Yesus tidak mengutip pendapat para nabi dan rabbi-rabbi terkenal, tetapi berani berkata, “Tetapi Aku berkata kepadamu...” (lih Mat 5:17-48).
  • Sabda-Nya penuh daya kuasa, banyak mukjizat terjadi melalui Sabda-Nya. Dia menyembuhkan si lumpuh dengan sabda-Nya saja (Luk 5:24-25), begitu juga penyembuhan jarak jauh terhadap anak pegawai istana (Yoh 4:46-54).
  • Sentuhan-Nya juga berdaya kuasa, begitu dijamah, si kusta menjadi tahir (Luk 5:13) dan demam ibu mertua Petrus langsung lenyap (Mrk 1:31). Ludah Yesus yang diaduk dengan tanah dan dioleskan pada mata si buta bisa menyembuhkannya (Yoh 9:6). Begitu juga dari jumbai jubah Yesus, mengalir kuasa yang mampu menyembuhkan ibu yang sudah 12 tahun sakit pendarahan (Mrk 5:27-29; bdk. Mrk 6:56= semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh!).
  • Bukan hanya penyakit, roh-roh jahat pun tunduk kepada Yesus. Sekali diusir keluar dari seseorang, roh-roh jahat langsung takhluk (Mrk 5:6-10). Yesus melarang setan-setan berbicara sebab mereka mengenal Dia (Mrk 1:34). Kata-Nya, “Jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu” (Luk 11:20).
  • Bahkan kekuatan alam pun tunduk di hadapan Yesus! Yesus bisa berjalan di atas air dan meredakan angin ribut (Mat 14:22-33).
  • Yesus juga sanggup menghidupkan kembali anak perempuan Yairus (Mrk 5:35-43), pemuda dari Nain (Luk 7:11-17), dan Lazarus yang sudah tak bernyawa (Yoh 11:1-43).
  • Rasul Petrus pun sanggup menyembuhkan orang lumpuh sejak lahir dalam nama Yesus, “Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!” (Kis 3:5).
  • Lebih dari itu semua, dengan bangkit dari kematian-Nya, Yesus berhasil mengalahkan kuasa dosa dan kerajaan Maut (1 Kor 15:26).

Masihkah Kuasa Yesus Kita Alami Sekarang?

Pertanyaannya untuk kita sekarang, sungguhkah semua itu bisa kita alami saat ini? Masihkah kuasa Yesus menjadi nyata dalam zaman modern ini? Sungguhkah Kristus membebaskan kita dari belenggu berbagai ketakhayulan: hari baik-hari buruk, nasib dan karakter buruk yang konon dipengaruhi oleh shio/weton, ancaman “Bathara Kala” yang konon membutuhkan ruwatan, dsb. Bagaimana dengan fenomena “dunia yang tak kelihatan” yang sebenarnya juga kita akui dalam Syahadat yang panjang? Sungguhkah pengikut Kristus tidak mempan oleh berbagai guna-guna dan santet? Sungguhkah kuasa Kristus mengalahkan semua gangguan black magic itu? Ataukah kita mesti lari kepada “orang-orang pintar”?

Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam mau mengingatkan kita bahwa Kristus sungguh berkuasa dan sudah menaklukkan segala ketakhayulan, gangguan “dunia yang tak kelihatan”, dan ulah black magic.

Bagaimana hal itu terbukti dari pengalaman? Saya mau mensharingkan beberapa “kejadian aneh” yang dialami oleh tiga orang umat Katolik yang menunjukkan bahwa kuasa Kristus ternyata sungguh masih terjadi hingga saat ini dan di sini. Dan saya bersyukur saat bertugas di paroki itu boleh menjadi “saksi” atas peristiwa-peristiwa ini sehingga bisa mensharingkan dalam tulisan singkat ini.

Pertama, seorang gadis sempat menghilang tiga hari dari rumahnya sehingga membuat bingung keluarganya. Saat kembali ke rumah dia berkisah selama tiga hari itu merasa bingung dan ketakutan, dia merasa ada teman kerja yang mengguna-gunainya. Bahkan sampai di rumah pun dia masih terbayang-bayang wajah pria yang mengganggunya. Namun, setelah pengakuan dosa dan pemberkatan rumah, gangguan itu pun hilang.

Kedua, seorang ibu yang baru melahirkan merasa kesakitan setiap Maghrib dan jam 12 malam! Setelah pengakuan dosa, puasa ala Katolik selama tiga hari, dan rumahnya diberkati, gangguan itu pun hilang! Namun, gangguan dalam bentuk lain berpindah ke tempat kerjanya. Dia mengalami sakit migrain setiap kali berada di ruang kerjanya, tapi bila berada di luar ruangan, migrainnya sembuh. Namun, begitu balik ke ruang kerja lagi, migrainnya kambuh! Setelah konsultasi dengan romo, dia pun berangkat pagi-pagi lantas memerciki seluruh ruang kerjanya dengan air suci yang tersisa dari pemberkatan rumahnya. Aneh, sakit migrainnya pun sembuh dan tak pernah kambuh. Temannya yang satu ruangan malahan bertanya, “Kamu melu ngelmu apa?” [Kamu mengikuti atau mempunyai “ilmu spiritual” apa?]

Ketiga, seorang ibu lain lagi mengalamai bahwa ada benjolan-benjolan di sekujur tubuhnya. Dokter ahli kulit yang memeriksanya tak bisa mendiagnosa penyakitnya. Makin hari demam ibu ini makin tinggi sehingga tidak bisa bekerja. Bahkan, saat [maaf] ke belakang, ada tiga petasan kecil keluar dari tubuhnya! Selain dia, pembantu rumah tangganya menjadi saksi mata. Setelah rumahnya diberkati dan dia menerima sakramen pengurapan orang sakit, sekitar satu jam kemudian benjolan-benjolan pada tubuhnya itu pecah, dan keluar darah dan nanah! Ibu itu pun menjadi sembuh.

Melalui Sakramen + Sakramentali

Apa yang menarik dari ketiga kejadian aneh tadi?

Pertama, sampai saat ini kuasa Kristus sungguh masih nyata! Kuasa Kristus mampu mematahkan gangguan black magic yang berasal dari kuasa kegelapan. Jadi, kita tak perlu merasa ragu-ragu lagi akan kuasa dan perlindungan Tuhan Yesus. Dan Tuhan Yesus telah mengajarkan, “Jenis ini tidak dapat diusair kecuali dengan berdoa (Mark 9:29) [dan berpuasa (Mat 17:21)].”

Kedua, cara yang dipakai adalah melalui sakramen (sakramen pengakuan dosa, sakramen pengurapan orang sakit) dan sakramentali (pemberkatan rumah, air suci). Hal ini meneguhkan apa yang diajarkan oleh Gereja bahwa Sakramen dan Sakramentali merupakan cara yang lazim dan biasa dipakai oleh Tuhan untuk mencurahkan rahmat-Nya (bdk. KGK 1257: Tuhan telah mengikatkan keselamatan pada Sakramen Pembaptisan, tetapi Ia sendiri tidak terikat pada Sakramen-Sakramen-Nya). Kalau sudah tahu ada cara yang lazim dan biasa, tak perlu kita mencari-cari alternatif “luar biasa”, apalagi bila hal itu bertentangan dengan iman.

Ketiga, dengan berbeda-bedanya sarana sakramen dan sakramentali yang digunakan dalam ketiga kasus di atas, justru memperjelas bagi kita bahwa yang utama adalah Kristus. Perkara sarana yang digunakan, tak perlu dimutlakkan. Memutlakkan salah satu sarana, justru akan membuat kita jatuh pada bahaya takhayul (missal anggapan bahwa: asalkan rumahku diberkati, pasti semua beres). Dengan memanfaatkan sarana sakramen-sakramentali, itu berarti manakala menghadapi kasus-kasus demikian kita bisa minta doa dan pelayanan dari setiap imam, juga pastor paroki Anda. Tak perlu kita mengkultuskan imam tertentu, apalagi yang kita anggap “semi dukun”. Semua imam, berkat rahmat tahbisan imamatnya, bisa menerimakan sakramen dan sakramentali kepada kita.

Dirajai oleh Kristus

Mari kita mengandalkan kuasa dan perlindungan Kristus. Bila kita tinggal dalam firman-Nya, hidup dalam kasih seperti yang diajarkan-Nya, niscaya kita menikmati perlindungan-Nya. Mari kita mempersilakan Tuhan Yesus Kristus merajai hati kita, memimpin hidup kita, dan menguasai seluruh budi dan kehendak kita. Niscaya kita akan menikmati kuasa dan perlindungan-Nya. Semoga.


Sumber: F.X. Didik Bagiyowinadi Pr, Di Tengah Berbagai Angin Pengajaran (Malang: Dioma, 2005) hlm. 144-149.

Sumber http://www.imankatolik.or.id/kristus_raja_semesta_alam.html

Senin, 21 November 2011 Peringatan Wajib Sta. Perawan Maria Dipersembahkan Kepada Allah

Senin, 21 November 2011
Peringatan Wajib Sta. Perawan Maria Dipersembahkan Kepada Allah

Maria itu bagian dari Gereja! Ia adalah anggota Gereja yang suci; ia adalah sang anggota suci --- St Agustinus

Antifon Pembuka

Diberkatilah engkau, Perawan Maria, oleh Allah yang mahatinggi, melebihi semua wanita. Namamu diharumkan oleh Tuhan dan dimasyhurkan orang senantiasa.

Doa Pagi


Ya Allah yang hidup, bersama dengan datangnya mentari pagi, kami mengawali hari baru ini dengan ucapan syukur dan pujian bagi-Mu. Bersama dengan Bunda Maria yang pada hari ini dipersembahkan kepada Allah, berkati dan tuntunlah setiap langkah laku kami, agar dalam terang sabda-Mu, kerinduan kami akan kehidupan baru pada masa yang Kautentukan menggerakkan kami untuk berlaku kudus dan setia selama hidup bersama dan di dalam Kristus Putera-Mu, kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan hari ini menceritakan para pemuda, di bawah koordinasi Daniel, adalah orang-orang yang takut akan Allah. Ungkapan yang tepat pada zamannya adalah memilih menjadi vegetarian daripada berada dalam bahaya kenajisan karena makan dari hidangan raja Nebukadnezar. Pilihan sikap yang mereka ambil terbukti membuat mereka 10 kali lebih cerdas (memiliki kecerahan akal budi dan hikmat), begitu kesaksian nubuat Daniel. Memang, takut akan Allah adalah permulaan pengetahuan.

Bacaan dari Nubuat Daniel (1:1-6.8-20)


"Di antara mereka tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya."


Pada tahun ketiga pemerintahan Yoyakim, raja Yehuda, datanglah Nebukadnezar, raja Babel, ke Yerusalem, dan mengepung kota itu. Tuhan menyerahkan Yoyakim, raja Yehuda, dan juga sebagian dari perkakas-perkakas di rumah Allah ke dalam tangan Raja Nebukadnezar. Nebukadnezar membawa semuanya itu ke tanah Sinear, ke dalam rumah dewanya dan perkakas-perkakas itu dimasukkannya dalam perbendaharaan dewanya. Lalu Nebukadnezar bertitah kepada Aspenas, kepala istananya, untuk membawa beberapa orang muda Israel, yang berasal dari keturunan raja atau dari kaum bangsawan. Pemuda-pemuda itu hendaknya tidak bercela, berperawakan baik, memahami berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan luas, dan mempunyai pengertian tentang ilmu. Pendek kata hendaknya orang-orang yang cakap untuk bekerja dalam istana raja. Hendaknya mereka diajar tulisan dan bahasa orang Kasim. Dan raja menetapkan bagi mereka jatah makanan setiap hari dari santapan raja, dan jatah minuman dari anggur yang biasa diminum raja. Mereka harus dididik selama tiga tahun, dan sesudah itu mereka harus bekerja pada raja. Di antara mereka itu ada juga beberapa orang Yehuda, yakni Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya. Tetapi Daniel bertekad untuk tidak menajiskan diri dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja. Maka ia minta kepada pemimpin pegawai istana itu supaya ia tak usah menajiskan diri. Maka Allah mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana itu, namun katanya, "Makanan dan minuman telah ditetapkan oleh raja sendiri. Aku takut, kalau-kalau tuanku raja berpendapat bahwa kalian kelihatan kurang sehat dibandingkan dengan pemuda-pemuda lain yang sebaya dengan kalian. Nanti akulah yang dipersalahkan oleh raja, oleh karena kalian. Kemudian berkatalah Daniel kepada penjenang, yang telah diangkat oleh pemimpin pegawai istana untuk mengawasi Daniel, Hananya, Misael dan Azarya, 'Adakanlah percobaan dengan hamba-hambamu ini selama sepuluh hari, dan biarlah kami diberi sayur sebagai makanan dan air sebagai minuman. Sesudah itu bandingkanlah perawakan kami dengan perawakan pemuda-pemuda yang makan dari santapan raja. Kemudian perlakukanlah hamba-hambamu ini sesuai dengan pendapatmu." Permintaan Daniel itu dikabulkannya. Maka diadakannya percobaan dengan mereka selama sepuluh hari. Setelah lewat sepuluh hari, ternyata perawakan mereka lebih baik, dan mereka kelihatan lebih gemuk daripada semua pemuda lain yang telah makan dari santapan raja. Maka selanjutnya penjenang itu selalu menyisihkan makanan dan minuman yang disediakan bagi mereka dan memberikan sayur kepada mereka. Kepada keempat pemuda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi. Setelah lewat waktu yang ditetapkan raja, mereka sekalian harus dibawa menghadap Raja Nebukadnezar. Raja bercakap-cakap dengan mereka semua. Di antara mereka tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya. Maka bekerjalah mereka itu pada raja. Dalam tiap-tiap masalah yang menuntut kebijaksanaan dan pengertian dan yang ditanyakan raja kepada mereka, ternyata mereka sepuluh kali lebih cerdas daripada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan Daniel 3:52.53.54.55.56

* Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami.
U:Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus.
U:Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau dalam bait-Mu yang mulia dan kudus
U:Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau di atas takhta kerajaan-Mu.
U:Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya.
U:Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau di bentangan langit.
U:Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, sebab Anak Manusia datang pada saat yang tidak kalian duga.

Janda miskin ini memberikan seluruh miliknya yang terakhir. Inilah hakikat suatu persembahan. Dengan kata 'lebih banyak', sama sekali Yesus tidak berbicara tentang kuantitas atau besarnya persembahan. Ukuran persembahan adalah kualitas, yakni persepuluhan menurut Taurat. Persembahan janda miskin melampaui 'persepuluhan', karena dia memberikan 100%. Inilah yang disebut totalitas!


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:1-4)

"Yesus melihat seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti derma."


Di bait Allah, tatkala mengangkat muka, Yesus melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. Maka Yesus berkata, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak daripada semua orang itu. Sebab mereka semua memberikan persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberikan dari kekurangannya, bahkan ia memberikan seluruh nafkahnya."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan


Besar-kecilnya sumbangan dana tidak dengan sendirinya menunjukkan kedermawanan seseorang. Hanya dari hati yang baik dan tulus ikhlas, kedermawanan seseorang itu dilihat. Dari hati yang baik dan tulus, orang mau berkorban dan memberi yang terbaik bagi Tuhan dan sesamanya.

Doa Malam


Ya Allah yang mahabaik, Engkau berkenan menerima persembahan yang diberikan janda yang berasal dari kekurangannya. Maka, kami pun dengan berani datang kepada-Mu dan mempersembahkan harta kami yang paling berharga, yakni hidup kami. Sudilah Engkau menerima pekerjaan dan niat-niat baik kami pada hari ini dan perbaikilah segala kesalahan yang telah kami perbuat. Berilah ketenangan dalam hati dan pikiran kami agar dapat beristirahat dalam damai. Amin.

RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy