| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Doa Vigili Bagi Semua Manusia yang Baru Lahir


PENTAHTAAN SAKRAMEN MAHAKUDUS
(Saat Sakramen Mahakudus ditakhtakan di monstrans, semua berlutut – bila tempat memungkinkan –  dan melakukan sembah sujud dengan kedua tangan di dahi atau menunduk hormat, sambil kemudian menyanyikan Nyanyian Pembuka Adorasi Ekaristi)

Lagu iringan Penakhtaan

Kutahu Tuhanku (PS 563/MB 511)

Kutahu Tuhanku, Engkau milikku
Engkau pilihanku, bahagia hatiku
Pengasih, penyayang, Juru slamatku
Yesus, Kau kucinta, kini tekadku.
Kutahu Tuhanku, Engkau kawanku,
Engkau sahabatku, gembira hatiku,
Pengasih, penyayang, Juru slamatku
Yesus, Kau kucinta, kini tekadku.
Kutahu Tuhanku, Engkau Guruku,
Akulah murid-Mu, ‘kan patuh selalu
Pengasih, penyayang, Juru slamatku
Yesus, Kau kucinta, kini tekadku.
   

IBADAT SORE I (Vesper)

01.     Pembuka

P   Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.
U   Amin.
P   Ya, Allah, bersegeralah menolong aku
U   Tuhan, Perhatikanlah hambaMu.
      Kemuliaan kepada Bapa, dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu, dan sepanjang segala abad. Amin. Alleluya.
   
02.     Madah    
Creator Alme Siderum/
Pencipta Bintang Semesta PS 439/KJ 086/Creator of the Star of Night
 
1. Pencipta bintang semesta, terang abadi umat-Mu, ya Yesus Kristus, Penebus, sembah dan puji t'rimalah,
2. Kar'na sengsara dunia telah tergugah hati-Mu; supaya dunia sembuh, Kaujadi obat baginya.
3. Kau lahir bagi dunia menjadi kurban yang kudus: di kayu salib Kau tebus segala dosa dan cela.
4. Atas kumandang nama-Mu penghuni surga bersujud, pun alam maut bertelut dengan mengaku kuasa-Mu.
       5. Di hari kedatangan-Mu, ya hakim mahamulia, jemaat-Mu lindungilah terhadap niat seteru.
       6. Syukur, pujian dan sembah pada-Mu diberi terus ya Bapa, Putra dan Roh Kudus, sekarang dan selamanya! 
   
ATAU
 do = F 
3       1   3      5     5       6    4  5
Pencip-  ta    bintang    muli  a
      Ha-  ti-  Mu  sungguh  berduka
      Pa-  da  ke-   pe- nuh-  an masa
      Di- pu-  ji    dan   di-    pu-jilah

5      6      4     5     4    3    2 3
Ca-  ha-   ya  ka-  mi  se- mua
      Kar-na    u -  mat-Mu berdosa
      Eng-kau  ja-  di    ma-nu- si-a
      Ba-  pa  dan  Pu-  te-  ra  Allah

5       4       2   3       4     3   2 1
      Kristus    Pe- ne-   bus   i-  lahi
      Syukur-  lah  Eng-kau   berkenan
      La hir  da-  ri      bun-da  murni
      Bersa-     ma Roh  ma- ha- mulya

1     3   4    5     4      3    2   3
Kabulkanlah    do-   a    kami
      Melimpahkan   pengampunan
      Sa- ha-ja  dan   ren- dah ha-ti
      Se- la- lu  se-    nan- ti-  a-  sa


03. Pendarasan Mazmur  
      Antifon Mazmur: Ya Tuhan, semoga doaku membubung ke hadapan-Mu bagaikan dupa.

Mazmur 140 (141):1-9                              Doa dalam bahaya
i      i . . ...................................................................i
Ya Tuhan, aku berseru kepadaMu, datanglah segera
    ....... 2   i
    kepadaku,*
      i          i.....................................................i 
    dengarkanlah suaraku, sebab aku berseru
     i   7   5    6 ||
    kepa­da-Mu.
Semoga doaku membubung ke hadapanMu
     bagaikan dupa,*
    semoga tangan yang kutadahkan Kauterima
    bagaikan kurban petang.
Awasilah mulutku, ya Tuhan,*
    dan jagalah pintu bibirku.
Jangan biarkan hatiku condong kepada kejahatan,*
    jangan sampai aku berbuat jahat bersama
    orang berdosa.
Selamanya takkan aku makan semeja dengan
     orang jahat, *
    tak pernah aku menikmati kelezatan mereka.
Biarlah Allah yang adil memukul aku, *
    biarlah yang maharahim menyiksa aku.
Selamanya takkan minyak wangi melumasi
    rambutku untuk berpesta pora;*
    tak mungkin! Sebab selamanya doaku menentang kejahatan mereka.
Biarlah pemimpin mereka jatuh ke cengkeraman
    Allah yang hidup,*
   
    biarlah mereka merasakan betapa manislah keputusanNya!
Seperti orang dicacah belah dalam neraka,*
    demikianpun aku hancur lebur di moncong maut.
Tetapi kepadaMulah mataku tertuju, ya Allah,
    Tuhanku, *
    kepadaMulah aku mengungsi, lindungilah hidupku.
Lindungilah aku terhadap jerat yang mereka
    pasang,*
    dan terhadap perangkap orang berdosa.
Kemuliaan kepada Bapa *
    dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu *
    dan sepanjang segala abad. Amin.

Antifon Mazmur (diserukan bersama-sama):
Ya Tuhan, semoga doaku membubung kehadapan-Mu bagaikan dupa.


Ant.Kidung Filipi: Tuhan Yesus telah menghampakan diri; sebab itu Allah meninggikan Dia selama-lamanya.
Flp 2:5-11
Meskipun berwujud Allah†
    Kristus Yesus tidak mau berpegang tegiuh *
    pada kemuliaan-Nya yang setara dengan Allah.
Ia telah menghampakan diri†
    dengan mengambil keadaan hamba*
    dan menjadi sama dengan manusia.
Ia kelihatan sebagai manusia dan
    merendahkan diri †
    karena taat sampai mati,*
    sampai mati di salib.
Sebab itu Allah telah meninggikan Dia†
    dan menganugerahkan kepada-Nya*
    nama yang melebihi segala nama.
Agar dalam nama Yesus†
    bertekuklututlah setiap lutut*
    di surga tinggi, di bumi dan di bawah bumi.
Agar setiap lidah mengakui, †
    untuk kemuliaan Allah Bapa;*
    Tuhanlah Yesus Kristus.

Ant. Kidung Filipi (diserukan bersama-sama):
Tuhan Yesus telah menghampakan diri; sebab itu Allah meninggikan Dia selama-lamanya


04.     (Bacaan Singkat Kej 3:9-15)
      Pada waktu itu TUHAN Allah memanggil manu­sia dan berfirman kepadanya: "Di manakah eng­kau?" Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, kare­na aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi." Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu? "Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautem­pat­kan di sisiku, dialah yang memberi dari buah po­hon itu kepadaku, maka kumakan."Kemudian berfir­manlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apa­kah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan." Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu. Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."
      Demikianlah Sabda Tuhan


05.     Kidung Maria (PS 675/MB 540 )
      Ant. Kidung Maria:  Tuhan akan datang dari jauh, kemegahan-Nya akan memenuhi seluruh bumi.

Jiwaku muliakan Tuhan
hatikupun bergemar
Allah Juru slamatku
lihat kerendahanku
karena sesungguhnya
‘ku disebut yang bahagia
terpujilah kuasa-Nya
karya tangannya.

Puji Tuhan Mahamulia
Maha kuasa dan benar
kasih setia-Nya kekal
dan kuduslah nama-Nya
cinta serta kasih-Nya
sampai selama-lamanya
adil bagi yang taat
pada janji-Nya.

Ant. Kidung Maria:  Tuhan akan datang dari jauh, kemegahan-Nya akan memenuhi seluruh bumi.


06.          Doa Rosario (Kej 3:26-38)
      Pada waktu itu berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manu­sia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."  Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah mem­ber­kati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.
Peristiwa Gembira I:
Maria menerima kabar dari malaikat Gabriel.
Pada waktu itu malaikat Gabriel berkata kepada Maria:
Salam hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau; jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus”.  (Luk 1: 28b, 30b-31)
Bapa Kami…, Salam Maria… (10x),
Kemuliaan…., Terpujilah …

Peristiwa Gembira II
Maria mengunjungi Elizabet
Saat dikunjungi oleh Maria, Elisabet berseru dengan gembira: “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?” (Luk 1: 42-43)
Bapa Kami… Salam Maria… (10x). K
Kemuliaan…. Terpujilah ….

Peristiwa Gembira III
Yesus dilahirkan di Betlehem
Maria melahirkan seorang anak laki-laki… lalu dibungkusnya dengan kain lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan (Luk 2: 7).
Bapa Kami…, Salam Maria… (10x),
Kemuliaan…., Terpujilah…..
Peristiwa Gembira IV:
Yesus dipersembahkan di bait Allah
Ketika bayi Yesus dibawa orangtua-Nya di bait suci Yerusalem, Simeon berkata kepada Maria: “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkit­kan banyak orang Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan. Kelak suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri” (Luk 2: 34 – 35).
Bapa Kami…, Salam Maria… (10x),
Kemuliaan…., Terpujilah…..

Peristiwa Gembira V
Yesus diketemukan di bait Allah
Ketika Yesus yang berusia 12 tahun ditemukan di bait Allah Yerusalem, Yesus berkata kepada orangtua-Nya:
“Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku? Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada Mereka” (Luk 2: 49-50).
Bapa Kami…, Salam Maria… (10x),
Kemuliaan…., Terpujilah…..


07. Doa Adorasi Ekaristi

a.   Pengantar (memohon agar Bunda Maria membantu kita dengan doanya kepada Yesus Kristus, Putranya)

      Ya Bunda Maria, Bunda Penolong Abadi, bantulah kami putra dan putrimu agar kami mampu menghargai setiap bentuk kehi­dupan yang diciptakan oleh Allah Bapa mahabijak­sana. Bantulah kami dalam doa-doamu, agar kami semakin mampu membangun budaya kehidupan sebagaimana dilaksanakan oleh Yesus Kristus Putramu Tuhan kami.

b.   Doa Injil Kehidupan (Paus Yohanes Paulus II)

Ya Maria,
fajar terang dunia, Bunda Kehidupan 
kepadamu kami percayakan pokok kehidupan kami.  
Pandanglah dunia ini, o Ibu,
Lihatlah sejumlah besar bayi
yang terpaksa tidak boleh lahir

dari orang miskin yang hidupnya dibuat sulit,
dari laki-laki dan perempuan
yang menjadi korban kekerasan brutal,
dari orang tua dan orang sakit
yang dibunuh oleh ketidakpedulian,
atau yang keluar dari pergaulan yang tidak bertanggungjawab.
Berikanlah kepada semua yang percaya akan Putera-Mu,
rahmat dan kekuatan untuk dapat memberitakan
kabar gembira kehidupan dengan kejujuran dan kasih
pada orang-orang zaman ini. 
Mohonkanlah rahmat bagi mereka
untuk dapat menerima kabar gembira
sebagai anugerah yang senantiasa baru
yang dirayakan dengan sukacita
dan penuh syukur sepanjang hidupnya.
Mohonkanlah rahmat keberanian
untuk menjadi saksi budaya kehidupan yang teguh dan membangun budaya kebenaran dan cinta  bersama semua orang yang berkehendak baik
untuk memuji dan memuliakan Allah,
Sang Pencipta dan penyayang kehidupan. Amin.



c.   Tantum Ergo (PS 558/559)
     
Tantum Ergo Sacramentum,
Veneremur cernui
Et Antiquum documentum
Novo cedat ritui.
Praestet fides supplementum
Sensuum defectui

Genitori, Genitoque
Laus et iubilatio
Salus, honor, virtus quoque,
Sit et benedictio.
Procendenti ab utroque
Compar sit laudatio. Amen.

Atau : (PS 501)
Mari kita memadahkan misteri Tubuh mulia,
Darah yang berharga nian,
Darah Raja semesta,
lahir dari Sang Perawan
untuk menebus dunia
 

      Dia lahir bagi kita dari dara yang murni,
      Dia hidup di dunia
      menyebar benih Injil.
      Dia mengakhiri hayat
       dengan cara ajaib
       




i    i                                                                      i      6
P       Engkau telah memberi kami roti surgawi

           i       i                                                                              6 . /
U       Yang mengandung segala kesegaran

            i    i   7  6  i  i . / 
P       Marilah berdoa     (hening sejenak)
Tuhan Yesus Kristus, dalam Perayaan Ekaristi kami mengenangkan sengsara, wafat dan kebangkitan-Mu. Semoga ibadat pujian Sakramen Mahakudus ini, semakin membuat kami semakin sadar dan menghargai kehidupan, mengembangkan dan mempergunakannya seturut kehendak-Mu, sehingga kami boleh mengalami keselamatan dan damai-Mu di bumi dan menikmati kebahagiaan abadi di surga. Sebab Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami.
          7  . i . . //
U       Amin.

d.       Berkat Sakramen Mahakudus
·          Bila ada imam/diakon tertahbis, bisa diadakan pemberkatan umat dengan Sakramen Maha­ku­dus.
·          Bila tidak ada imam/diakon tertahbis, umat melakukan sujud menyembah dengan cara: berlutut, membungkuk dalam dan hening sejenak di hadapan Tuhan yang hadir dalam sakramen Mahakudus, kemudian membuat tanda salib untuk diri sendiri.

e.   Doa Terpujilah Allah
     
             3                   3 . ‘     
P          Terpujilah Allah
              3                        5       4    3    2 . /
U         Terpujilah namaNya yang kudus
              2                               2 . ‘
P          Terpujilah Yesus Kristus,
          2                                     4  3  2 1  . /
U         Sungguh Allah sungguh manusia
          1   3 4 5             6   5 . ‘  
P          Terpujilah nama Yesus
          5                                        6    5  4   3 . /
U         Terpujilah hati-Nya yang Mahakudus
          3                                3  . ‘
P          Terpujilah Yesus Kristus
           3                                            5    4 3  2  . /
U         Terpujilah darah-Nya yang Mahaindah
           2                  2  .        
P          Terpujilah Yesus
         2                           4   3   2  1   .  /
U         dalam Sakramen Mahakudus
        1  3  4 5             6    5   . ‘
P          Terpujilah Roh Kudus
               5    6  5   4 3  .  /
U         Penghibur kita
              3                                                                        3  . 
P          Terpujilah Bunda Allah yang tiada bandingnya
              3                                  5   4  3  2  .  /   
U         Perawan Maria yang amat suci
             2                                                                  2  . ‘
P          Terpujilah yang terkandung dengan suci
              2    4   3   2  1   .  /
U         dan tak bernoda
          1   3 4 5                  65   . ‘        
P          Terpujilah nama Maria    
         5  5  6      5     4   3  .  /   
U         perawan dan bunda
              3                                   3  .       
P          Terpujilah Bunda Maria
               3                                            5     4 32  .  /
U         yang diangkat ke surga dengan mulia
              2                              2  .   
P          Terpujilah Santo Yusuf
               2                               4  3   2  1  .  /
U         mempelainya yang amat suci
         1  3  4 5                                      6   5  4   3  . 
P          Terpujilah Allah dalam para malaikatNya
              3                 4   3    2   1 . //
U       dan semua orang kudus

f.   Nyanyian Penutup: PS 442
      O datanglah Imanuel, o datanglah, Imanuel,
      tebus umatMu Israel yang dalam berkeluh kesah menantikan Penolongnya.     Bersukalah, hai Israel, menyambut Sang Imanuel.
     
      O Tuhan Allah, datanglah, Firman berkuasalah,
      Seperti waktu Kau beri di atas puncak Sinai.
      Bersukalah, hai Israel menyambut Sang Imanuael.

·        Dapat dilanjutkan dengan Adorasi Ekaristi pribadi
·        Bila tidak ada Adorasi Ekaristi pribadi, Sakramen Mahakudus dikembalikan di tabernakel


Sumber: KOMISI LITURGI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG 2010

Sabtu, 26 November 2011 Hari Biasa Pekan XXXIV

Sabtu, 26 November 2011
Hari Biasa Pekan XXXIV

BERJAGA-JAGALAH

Jagalah dirimu, agar hatimu jangan sarat oleh pesta pora, kemabukan, dan kepentingan duniawi, agar hari Tuhan jangan tiba-tiba jatuh atas dirimu seperti jerat. Berjaga-jagalah selalu sambil berdoa, agar kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua itu, dan kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia. (Luk 21:34.36)

Antifon Pembuka

Semua manusia, luhurkanlah Tuhan, pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya. Semua hamba Tuhan, luhurkanlah Dia, pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Doa Renungan


Ya Tuhan Yesus, bersihkanlah hatiku dari segala kecenderungan berbuat dosa. Berkatilah pekerjaan dan segala aktivitasku hari ini agar menjadi bekal dan kekuatan dalam hidupku sebagai pengikut-Mu dengan tulus murni. Amin.

Bacaan dari Nubuat Daniel (7:15-27)

"Pemerintah, kekuasaan, dan keagungan akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Allah Yang Mahatinggi."


Aku, Daniel, terharu karena penglihatan yang kualami, dan hatiku sangat gelisah oleh karena penglihatan yang telah kulihat. Maka aku mendekati salah seorang yang berdiri di sana, dan aku minta penjelasan tentang semuanya itu. Maka berkatalah ia kepadaku dan memberitahukan maknanya. "Keempat ekor binatang besar itu ialah empat raja yang akan muncul dari dalam bumi. Sesudah itu orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi akan menerima pemerintahan, dan mereka akan memegang pemerintahan itu sampai selama-lamanya." Lalu aku ingin mendapat penjelasan tentang binatang yang keempat yang berbeda dengan binatang-binatang lainnya. Binatang itu sangat menakutkan, bergigi besi dan berkuku tembaga. Binatang itu melahap dan meremukkan mangsanya, dan sisanya diinjak-injak dengan kakinya. Aku juga ingin mendapat penjelasan tentang kesepuluh tanduk yang ada pada kepalanya, dan tentang tanduk yang lain, yakni tanduk yang mempunyai mata serta mulut yang menyombong; yang tumbuh sehingga patahlah tiga tanduk terdahulu, serta nampaknya lebih besar dari semua tanduk yang sudah ada. Tanduk itulah yang kulihat berperang melawan orang-orang kudus dan mengalahkan mereka, sampai Yang Lanjut Usia datang dan keadilan diberikan kepada orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi. Dan datanglah waktunya orang-orang kudus itu memegang pemerintahan. Maka demikianlah katanya, "Binatang yang keempat itu ialah kerajaan keempat yang akan ada di bumi, dan yang berbeda dengan segala kerajaan lain; ia akan menelan seluruh bumi, menginjak-injaknya dan meremukkannya. Kesepuluh tanduk itu ialah kesepuluh raja yang muncul dari kerajaan itu. Sesudah mereka, akan muncul seorang raja; dia berbeda dengan raja-raja yang dahulu dan akan merendahkan tiga raja. Ia akan mengucapkan kata-kata yang menentang Yang Mahatinggi dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi. Ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa. Lalu Majelis Pengadilan akan bersidang. Kekuasaan akan dicabut dari raja itu, ia akan dimusnahkan dan dihancurkan sampai lenyap. Maka pemerintahan, kekuasaan dan keagungan semua kerajaan di bawah langit akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Allah Yang Mahatinggi. Pemerintahan mereka adalah pemerintahan yang kekal, segala kekuasaan akan mengabdi dan patuh kepada mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.



Mazmur Tanggapan (Dan 3:82.83.84.85.86.87)
* Pujilah Tuhan, hai anak-anak manusia.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai umat Israel.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai para imam Tuhan.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai para hamba Tuhan.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai roh dan jiwa orang-orang benar,
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai semua yang mursid dan rendah hati.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berjaga-jaga dan berdoalah selalu, agar kalian layak berdiri di hadapan Anak Manusia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:34-36)

"Berjaga-jagalah agar kalian terluput dari malapetaka yang terjadi."

Pada waktu itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Jagalah dirimu, jangan sampai hatimu sarat dengan pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi, dan jangan sampai hari Tuhan tiba-tiba datang jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa, sambil berdoa, agar kalian mendapat kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan agar kalian tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.


Saudara-saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Pada siang hari Yesus mengajar di bait Allah dan pada malam hari Ia keluar dan bermalam di Bukit Zaitun. Setiap pagi, semua orang banyak sudah datang kepadaNya dalam Bait Allah untuk mendengarkan Dia. Pada suatu hari ketika Yesus sedang mengajar, beberapa orang berbicara tentang bait Allah dan mengagumi bangunan itu yang dihias dengan batu-batu indah dan pelbagai barang persembahan. Mendengar percakapan itu, Yesus merasa prihatin. Mengapa? Karena hati mereka menyukai hal-hal duniawi yang bersifat semu, seperti keindahan benda, kesenangan berpesta, kecanduan akan kesenangan sehingga selalu berusaha untuk semakin lama semakin senang, dan aneka kepentingan dunia lainnya yang menolak penderitaan. Semuanya itu akan musnah dalam sekejap, sehingga jika manusia menggunakan seluruh hidupnya untuk memperoleh kesenangan dunia maka ia sama saja menyia-nyiakan hidupnya. Kapan semua itu akan musnah?

Saudara-saudari terkasih.

Akhir-akhir ini, tanda-tanda yang disampaikan Yesus itu sudah nyata terjadi. Jadi apa yang sebaiknya kita lakukan? Pada awalnya, kita mungkin merasa takut, dan berupaya melindungi diri kita, misalnya dengan membangun benteng perlindungan di bawah tanah agar terhindar dari bencana, menyimpan makanan dan harta lainnya agar selamat, dan sebagainya. Namun sadarilah, bahwa upaya tersebut adalah sia-sia. Kita tidak dapat menghindari dan melindungi diri kita, karena semua itu akan menimpa semua orang tanpa kecuali. Siapa yang berusaha menyelamatkan dirinya malah akan kehilangan nyawanya, jiwanya, yang semakin jauh dari jiwa Yesus yang berani menghadapi penderitaan. Maka yang perlu dilakukan bukanlah menghindari atau mengatasi penderitaan, melainkan menghadapinya. Berhadapan berarti hidup bersama dengan penderitaan, menerima penderitaan dalam hidup sebagai sebuah hadiah atau berkat, untuk dialami sekarang dengan gembira.

Saudara-saudari terkasih.

Ada seorang wanita dewasa muda. Sejak punya anak, ia merasa hidupnya lebih penuh, baik kebahagiaannya, maupun tanggung jawabnya. Saat ia sedang dekat dengan Tuhan, ia merasa hidupnya sempurna. Namun saat ia sedang jauh, ia merasa hidupnya berat. Ia lelah mengurus rumah, ketiga anaknya yang masih balita, masih harus bekerja menafkahi keluarga, sekaligus melayani suami yang tidak lagi dicintainya semenggebu dulu. Hatinya menolak tanggung jawab. Tanggung jawab yang besar tersebut dianggapnya sebagai penderitaan. Ketika itulah, hatinya mudah tergoda pada laki-laki lain yang bukan suaminya. Ia jatuh cinta saat bertemu kembali dengan mantan pacarnya. Apalagi mantan pacarnya saat ini sukses dan kaya, masih membujang, dan tampak masih mencintainya. Berhubungan dengan mantan pacarnya itu membuat ia merasa hidup penuh kegembiraan, ... sempurna, menurut kacamata manusia. Ia mulai berpikir untuk bercerai. Pikirannya mencari-cari alasan untuk membenarkan niatannya . Hidupnya sudah dikuasai nafsu kesenangan dunia.

Saudara-saudari terkasih.

Wanita muda itu berpikir ia sedang jatuh cinta, dan perlu memperjuangkan cintanya. Padahal sesungguhnya, ia sedang menolak salib, lari dari berkat tanggung jawab yang dipercayakan Tuhan kepadanya. Jiwanya terancam bahaya dikuasai setan yang memuja kesenangan dunia. Tuhan merasa kasihan. Karena Tuhan tidak merestui tindakannya, maka ia pun mulai menemui banyak halangan untuk mewujudkan cintanya itu. Namun ia tidak mau menyerah, ia semakin keras berusaha untuk mewujudkan cinta terlarangnya. Hatinya kini menggelora, penuh kegelisahan, jauh dari kedamaian. Suasana hatinya panas, mudah terusik, karena penuh diperbudak nafsu. Ia semakin sulit untuk menerima hidup secara apa adanya. Ia merasa hidupnya terperangkap. Hingga sampai pada suatu titik, dimana segala upayanya selalu berakhir pada kegagalan, dan ia lelah tak berdaya lagi untuk berupaya apapun, selain menyesali tindakannya sambil terpekur diam. Ia akhirnya dapat menerima hidup di depan mata sebagai berkat yang paling sempurna, meski cacat menurut manusia. Hatinya memohon, dikuatkan memanggul salib hidup.

REFLEKSI:

Apakah aku berdoa meminta Tuhan menghilangkan beban itu, atau memohon kekuatan untuk sanggup menjalankannya?

MARILAH KITA BERDOA:

Tuhan Yesus, terima kasih, Engkau sudah memperingatkan kami untuk senantiasa berjaga-jaga. Ada kalanya kami memang lengah, sehingga hati kami dikuasai oleh keinginan, dan hidup kami arahkan untuk mewujudkan keinginan tersebut. Ampuni kami yang diperbudak oleh kepentingan duniawi. Bebaskanlah belenggu hati kami tersebut. Sanggupkanlah kami bersyukur dan memanggul salib. Amin.

Doa untuk Kehidupan

Bapa dan Allah kami, Tuhan sumber kehidupan. Kami memuliakan-Mu dan bersyukur atas rahmat yang Kauberikan untuk kehidupan kami. Kami mohon pada-Mu, Bapa yang baik untuk memberi kami kemampuan menghargai para ibu yang sedang mengandung, berilah kami kemampuan untuk menguatkan iman mereka. Terangilah hati mereka supaya mereka dapat memberikan kasihnya pada bayi yang sedang dikandung dan dengan belas kasih-Mu tunjukkanlah kepada mereka keindahan dan keluhuran menjadi seorang ibu bagi kehidupan manusia. Bagi para dokter, berilah berkat-Mu agar mereka dapat menggunakan ketrampilan dan kemampuannya untuk menyelamatkan suatu kehidupan dan memberi semangat pada para ibu yang sedang mengandung, supaya mereka tidak mengalami kebimbangan, kesulitan, maupun godaan, khususnya pada waktu mereka mengalami penderitaan. Berilah pada kami semua kekuatan untuk memenuhi kehendak-Mu saja. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Juru Selamat kami. Amin.



LUMEN NO : 7052 -- Renungan Lumen Indonesia

Panduan Adven 2011: Pertemuan II: Solidaritas Allah Kepada Manusia - Keuskupan Agung Semarang

Pertemuan Kedua: SOLIDARITAS ALLAH KEPADA MANUSIA
Tujuan: Umat menyadari dan menghayati solidaritas Allah kepada manusia yang diwujudkan dalam hidup beriman dewasa ini.


1. Lagu Pembuka

(dipilih sesuai dengan tema pertemuan, misalnya PS 659)

2. Doa Pembuka

doa dapat dikembangkan oleh pemandu dengan pokok-pokok sebagai berikut:
- mengucap syukur atas pertemuan Adven kedua dan atas karunia dari Allah yang sudah diterima selama ini.
- Mohon terang Roh Kudus agar pertemuan dapat berjalan dengan baik, lancar dan mampu memahami solidaritas Allah kepada manusia yang harus diwujudkan dalam hidup beriman di tengah masyarakat.

3. Pengantar


Dalam pertemuan pertama, kita diajak menyadari bahwa setiap manusia mempunyai kerinduan akan pertolongan ALlah terutama pada saat kita mengalami ketidakberdayaan. Dalam pertemuan kedua ini, kita diajak untuk melihat tanggapan Allah atas kerinduan tersebut. Sebagaimana dialami oleh bangsa Israel, kerinduan mereka akan pertolongan Allah terjawab dengan hadirnya Yesus, Sang Emmanuel di tengah umat manusia. Yesus menjadi jawaban dan sekaligus solidaritas Allah pada manusia.

Dalam pertemuan ini nanti kita akan melihat solidaritas Allah sebagaimana direnungkan dalam surat Yohanes. Kemudian kita juga diajak untuk memaknai Natal sebagai cara Allah mewujudkan solidaritasnya kepada manusia. Dalam situasi ketidakberdayaan, tentu menjadi suatu peneguhan dan pengharapan kalau ada yang solider dengan hidup kita. Dalam sejarah penyelamatan, kita syukuri bersama, ternyata tidak hanya manusia yang solider tetapi Allah juga solider. Solidaritasnya diwujudkan dengan mengutus Putra-Nya terkasih tinggal, hidup, dan terlibat dalam kehidupan manusia sepanjang sejarah kehidupan.

Maka baik kalau mengawali pertemuan ini kita syukuri kebaikan dan solidaritas Allah atas hidup kita masing-masing dan hidup bersama kita. Kita akan berbagi pengalaman bagaimana kita sendiri mengalami penyertaan dan pertolongan Tuhan.

4. Ritus Penyalaan Lilin Korona Adven

P. Tuhan terangilah umat-Mu dengan cahaya kasih-Mu.
U. Agar kami semua dapat menjadi cahaya bagi sesama
P. Ya Bapa, berbelaskasihlah kepada kami, hamba-Mu yang merindukan Putra-Mu, cahaya kehidupan kami. Nyalakanlah harapan kami yang gelap ini akan kehadiran Putra-Mu yang menjadi penerang bagi hidup dan karya kami. (lilin dinyalakan)
Bagai nyala lilin yang semakin terang, demikianlah kami mohon agar hidup kami semakin diterangi oleh kehadiran Kristus dalam kehidupan kami.
Semoga dalam terang-Nya, kami dapat mengembangkan iman yang solider, mendalam dan tangguh, sehingga mampu mewujudkan iman di tengah-tengah masyarakat. Doa ini kami sampaikan dengan pengantaraan Kristus, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa.

U. Amin.

5. Inspirasi dan Permenungan

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (1Yoh 4:10-16)

"Allah mengasihi kamu."

Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allahlah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai silih bagi dosa-dosa kita! Maka haruslah kita juga saling mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Tetapi jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. Beginilah kita ketahui bahwa kita berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita, yakni bahwa Ia telah mengaruniai kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. Kami telah melihat dan bersaksi bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Penyelamat dunia. Barangsiapa mengakui bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kutipan dari Surat Yohanes diatas, ingin mengatakan kepada kita bahwa jawaban Allah atas kerinduan manusia adalah mengasihi. Kasih itu diwujudkan dengan mengutus Putra-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa manusia. Kehadiran Yesus itu menjadi wujud nyata dari tindakan solider Allah pada manusia. Hal ini dipertegas pula oleh sebuah permenungan Natal Rm. Antonius Benny Susetyo, Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Agama dan Kepercayaan (HAK) Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), ketika diwawancarai oleh Cathnews Indonesia berikut ini:

"Natal identik dengan kabar penyelamatan. Dalam kondisi bangsa kita saat ini, bagaimana perwujudan kabar penyelamatan itu? Kita kembalikan terlebih dulu segalanya ke spirit Natal. Spirit Natal itu sebenarnya pendobrakan dari kemapanan. Kita bayangkan seorang raja, mengapa dilahirkan di kandang, bukan di istana? Allah yang derajatnya tinggi mengapa di taruh di tempat yang menurut kebanyakan orang terendah, yaitu kandang.
Jadi, ada pesan besar di balik semua ini, yaitu perubahan dan pendobrakan atas sikap dan pola pikir yang ada selama ini. Natal itu melahirkan perubahan sikap tentang kesamaan manusia dan martabat. Tak pelak tidak ada lagi kekuasaan untuk kepentingan para penguasa. Tapi kekuasaan harus diabdikan untuk pelayanan manusia. Allah sendiri mau melayani para gembala, yang simbol rakyat, mengapa manusia yang menjadi penguasa malah minta untuk dilayani.
Natal harus dimaknai sebagai kelahiran sebuah semangat baru untuk menyelamatkan manusia, dengan mendobrak nilai-nilai lama yang merusak martabat manusia, dan melahirkan tatanan baru yang adil, yang beradab, yaitu nilai-nilai yang memuliakan martabat manusia dan pada akhirnya menyejahterakan kehidupan manusia." (http://www.cathnewsindonesia.com 22 Desember 2010)

Dari permenungan tersebut, kita diperteguh bahwa solidaritas Allah adalah tindakan bebas Allah untuk mewujudkan cinta-Nya yang total kepada manusia dan mewujudkan kerinduan-Nya yang mendalam untuk menyelamatkan manusia. Tindakan solidaritas Allah itu diwujudkan dengan kesediaan-Nya untuk menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus. Maka Yesus sungguh menjadikan Allah beserta kita. Dengan menjadi Allah beserta kita berarti Alah mengambil bagian dalam kehidupan kita.

Tindakan Allah itu tidak berarti Allah akan memecahkan segala persoalan-persoalan kita, atau memperlihatkan kita jalan keluar dari kebingungan kita atau memberi jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan kita. Ia mungkin saja bisa melakukan semua itu, tetapi solidaritas-Nya ada dalam kenyataan bahwa Ia rela bersama kita masuk dalam persoalan-persoalan, kebingungan, ketidakberdayaan, dan sekaligus pertanyaan-pertanyaan kita. Ia melibatkan diri-Nya sendiri duntuk hidup dalam solidaritas dengan kita, untuk bersama-sama kita berbagi rasa dalam kegembiraan dan penderitaan kita, untuk membela dan melindungi kita dan untuk menanggung seluruh suka duka kehidupan bersama kita. Allah beserta kita adalah Allah yang dekat, Allah tempat kita mencari perlindungan, pegangan, dan pertolongan. Ia meninggalkan keagungan-Nya dan kekuasaan-Nya untuk masuk dalam kerapuhan dan keringkihan manusia. Jadi solidaritas Allah itu ditandai dengan gerak turun dari pihak Allah untuk mendekati manusia dan tinggal bersama manusia supaya pada saatnya bisa membawa manusia kepada keselamatan. Gerak turun itu digambarkan dengan sangat menarik oleh Karl Barth, "daripada mengusahakan kedudukan yang lebih tinggi, kekuasaan yang lebih besar, pengaruh yang lebih luas, Yesus bergerak dari ketinggian kepada kedalaman, dari kemenangan kepada kekalahan, dari keagungan kepada penderitaan, dari kehidupan kepada kematian." Maka kita bersyukur kepada Allah kita adalah Allah yang solider dan berbelas kasih kepada kita.

6. Refleksi dan Sharing Pengalaman

Pemandu mengajak umat untuk mendalami, berbagi pengalaman iman dan memberikan berbagai peneguhan.

Untuk memperdalam pengalaman solidaritas Allah tersebut, kita bisa berbagi pengalaman dan permenungan.
a. Pernahkan Anda mengalami krisis iman, dimana Allah sama sekali tidak Anda rasakan kehadiran dan campur tangan-Nya? Pada saat apa Anda mengalami seperti itu?
b. Campur tangan Allah seperti apa yang pernah Anda alami dan sungguh-sungguh meneguhkan anda?

(pemandu dapat memberikan alternatif uraian peneguhan serta berbagi pengalaman atau sharing dengan beberapa rumusan alternatif sebagai berikut.


Kita syukuri bersama-sama bahwa dalam ketidakberdayaan dan kerapuhan kita, Allah datang, membantu dan campur tangan dalam kehidupan kita. Campur tangan Allah paling nyata adalah dalam peristiwa Natal, dimana Dia hadir menjadi manusia dan tinggal bersama kita. Dalam kebersamaan-nya ia senantiasa dekat dengan setiap orang terutama mereka yang lemah, miskin, berdosa dan tak berdaya. Ia mewujudkan kasih dengan menyembuhkan, mengampuni, menguatkan, menghidupkan, dan memberi harapan. Puncak kasih-Nya terwujud ketika Ia menanggung penderitaan dan wafat di kayu salib untuk penebusan dan penyelamatan manusia.

Tindakan Allah dalam Yesus Kristus tersebut semakin meneguhkan kita untuk tidak mudah putus asa dalam segala penderitaan dan kesulitan. Kita tidak berjuang sendiri, tetapi Allah turut bersama kita menguatkan perjuangan kita. Tindakan Allah tersebut juga membuat kita semakin percaya bahwa Allah tidak tinggal diam atas segalap engalaman dan pergulatan hidup kita. Akhirnya semoga tindakan Allah itu juga memberi inspirasi pada kita semua untuk mengembangkan solidaritas satu sama lain. Kita berani memilih solider dan setiakawan pada orang-orang yang membutuhkan pertolongan dariapda kita menutup pintu hati untuk mencari nyaman dan aman sendiri. Tuhan akan selalu menyertai dan memberkati kita dalam pilihan-pilihan baik kita.

7. Doa Umat dan Doa Penutup

Pemandu mengajak umat berdoa permohonan (doa umat) yang ditutup dengan doa Bapa Kami, lalu dilanjutkan dengan doa penutup.

Doa dapat ditutup oleh pemandu dengan pokok-pokok sebagai berikut:


  • mengucap syukur karena pertemuan dapat berjalan lancar dan memberikan kesadaran baru.
  • mohon penyertaan rahmat Allah supaya mampu meresapkan dalam hati segala nilai-nilai imani yang telah ditemukan, terutama mewujudkan solidaritas dalam hidup beriman.

8. Lagu Penutup

(dipilih sesuai dengan tema pertemuan misalnya PS 436-540)


Jumat, 25 November 2011 Hari Biasa Pekan XXXIV

Jumat, 25 November 2011
Hari Biasa Pekan XXXIV

KEDATANGAN ANAK MANUSIA

Yesus mengatakan perumpamaan berikut: ”Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila kamu melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kamu tahu dengan sendirinya bahwa musim panas sudah dekat. (Luk 21: 29 - 31)

Antifon Pembuka

Kepada Putra Manusia diserahkan kekuasaan, kehormatan, dan kerajaan. Dan segala bangsa, suku dan bahasa berbakti kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal adanya dan kerajaan-Nya takkan binasa.

Doa Pagi


Tuhan Yesus, aku percaya bahwa Engkau bersabda lewat berbagai cara. Sabda-Mu itu adalah kekal abadi dan tidak akan berlalu. Buatlah aku tekun dan setia dalam mendengarkan, merenungkan serta melaksanakannya. Amin.

Gambaran kekuasaan ‘Anak Manusia’ yang dilukiskan oleh Daniel menunjuk pribadi Yesus yang juga diberi gelar ‘Anak Manusia’. Kekuatan intuisi Daniel sungguh menakjubkan, karena ‘mendahului’ kedatangan Yesus. Namun, yang terpenting bagi kita adalah antusiasme yang menjiwai Daniel untuk menyambut Yesus Kristus, juga menjadi antusiasme kita sekarang.

Bacaan dari Nubuat Daniel (7:2-14)


"Seseorang serupa Anak Manusia datang bersama awan-gemawan."

Aku, Daniel, mendapat suatu penglihatan pada waktu malam. Tampak keempat angin dari langit mengguncangkan laut besar. Lalu naiklah empat binatang besar dari dalam laut, yang satu berbeda dengan yang lain. Yang pertama rupanya seperti seekor singa dan mempunyai sayap burung rajawali. Aku terus melihatnya sampai sayapnya tercabut dan ia terangkat dari tanah dan ditegakkan pada dua kaki seperti manusia dan kepadanya diberikan hati manusia. Dan tampak ada seekor binatang lain, yang kedua, rupanya seperti beruang. Ia berdiri pada sisinya yang sebelah, dan tiga tulang rusuk masih ada dalam mulutnya di antara giginya. Kepadanya dikatakan demikian, ‘Ayo makanlah daging banyak-banyak’. Kemudian aku melihat, tampak seekor binatang lain lagi, rupanya seperti macan tutul. Ada empat sayap burung pada punggungnya. Lagipula binatang itu berkepala empat, dan kepadanya diberikan kekuasaan. Kemudian aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seekor binatang yang keempat, yang menakutkan dan mendahsyatkan, ia sangat kuat. Ia bergigi besar dari besi. Ia melahap dan meremukkan mangsanya, dan sisanya diinjak-injak dengan kakinya. Ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu. Lagipula ia bertanduk sepuluh. Sementara aku memerhatikan tanduk-tanduk itu, tumbuhlah di antaranya suatu tanduk lain yang kecil, sehingga tiga dari tanduk-tanduk yang dahulu tercabut. Pada tanduk itu tampak ada mata seperti mata manusia dan mulut yang menyombong. Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. Pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba. Takhta-Nya dari nyala api, rodanya dari api yang berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya. Beribu-ribu melayani Dia, dan beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab. Aku terus melihatnya, karena tanduk kecil binatang yang keempat itu mengucapkan kata-kata sombong. Aku terus melihatnya sampai binatang itu dibunuh. Bangkainya dibinasakan dan dilemparkan ke dalam api yang membakar. Juga kekuasaan binatang-binatang yang lain dicabut, dan jangka hidup mereka ditentukan sampai waktu dan saatnya. Aku terus melihat dalam penglihatan waktu malam itu, nampak seseorang serupa Anak Manusia datang dari langit bersama awan-gemawan. Ia menghadap Dia yang telah lanjut usia-Nya dan diantar ke hadapan-Nya. Kepada yang serupa Anak Manusia itu diserahkan kekuasaan, kehormatan dan kuasa sebagai raja. Dan segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal adanya dan kerajaan-Nya takkan binasa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
Ayat. (Daniel 3:75.76.77.78.79.80.81)
* Pujilah Tuhan, hai gunung-gemunung
* Pujilah Tuhan, hai segala tumbuhan di bumi
* Pujilah Tuhan, hai segenap mata air dan bukit
* Pujilah Tuhan, hai lautan dan sungai
* Pujilah Tuhan, hai raksasa lautan dan segala yang bergerak di air
* Pujilah Tuhan, hai unggas di udara
* Pujilah Tuhan, hai segala binatang buas dan ternak di bumi

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.

Sabda Allah adalah ‘penyebab pertama’ (causa prima) penciptaan semesta raya. Maka, langit dan bumi yang merupakan bagian kecil dari semesta raya memang akan lenyap pada waktunya. Namun, selama belum lenyap, semesta raya menyimpan kekayaan ‘benih-benih sabda’ yang membimbing manusia kepada Penciptanya.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:29-33)

"Jika kalian melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa Kerajaan Allah sudah dekat."

Pada waktu itu Yesus mengemukakan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, “Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila kalian melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kalian tahu dengan sendirinya, bahwa musim panas sudah dekat. Demikian pula, jika kalian melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: Sungguh, angkatan ini takkan berlalu, sebelum semuanya terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi sabda-Ku takkan berlalu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Sebagaimana musim semi merupakan tanda bahwa musim panas akan segera datang, demikian juga peristiwa-peristiwa alam yang terjadi menjadi penuntun datangnya hari kiamat. Nubuat-nubuat Yesus pasti akan terlaksana. Sabda yang telah diucapkan-Nya tidak pernah sia-sia. Bagaimana kita mempersiapkan hal itu?

Doa Malam


Allah yang Maharahim, tolonglah aku untuk lebih mengenal tanda-tanda kehadiran-Mu. Semoga hatiku selalu terbuka akan kehadiran-Mu lewat berbagai peristiwa, terlebih dalam diri Putera-Mu, Tuhan dan Juruselamat kami, kini dan sepanjang masa. Amin


RUAH

Kamis, 24 November 2011 Peringatan Wajib St. Andreas Dung Lac, Imam dan kawan-kawan Martir-Vietnam

Kamis, 24 November 2011
Peringatan Wajib St. Andreas Dung Lac, Imam dan kawan-kawan Martir-Vietnam

KUASA LANGIT AKAN GONCANG

“Orang akan mati ketakutan karena kecemasan, berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini... Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.” (Luk 21: 26 - 27)


Antifon Pembuka

Para kudus bergembira di surga, sebab mengikuti jejak Kristus. Mereka menumpahkan darah demi Dia dan kini bersukaria selamanya.

Doa Renungan


Ya Tuhan, kami serahkan segenap bumi dan seluruh alam ciptaan-mu ke dalam penyelenggaraan-Mu yang bijaksana. Semoga peristiwa alam yang mendatangkan bencana bagi umat manusia membuat kami menyadari siapakah manusia di hadapan-Mu dan kembali kepada-Mu dengan tobat yang sejati. Doa ini kami persembahkan dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Nubuat Daniel (6:12-28)

"Allah telah mengutus malaikat-Nya dan mengatupkan mulut singa-singa."


Sekali peristiwa para pegawai Raja Darius masuk ke kamar Daniel, dan mendapati Daniel sedang berdoa dan bermohon kepada Allahnya. Maka mereka menghadap raja dan menanyakan kepada raja, "Bukankah Tuanku mengeluarkan suatu perintah, supaya setiap orang yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia selain kepada Tuanku, akan dilemparkan ke dalam gua singa?" Raja menjawab, "Memang! Perkara itu sudah pasti, menurut undang-undang orang Media dan Persia yang tidak dapat dicabut kembali." Lalu mereka berkata kepada raja, "Daniel, salah seorang buangan dari Yehuda, tidak mengindahkan Tuanku, ya Raja. Ia tidak mengindahkan larangan yang Tuanku keluarkan, tetapi tiga kali sehari ia mengucapkan doanya." Mendengar hal itu sangat sedihlah raja, dan ia mencari jalan untuk melepaskan Daniel. Bahkan sampai matahari terbenam, ia masih berusaha untuk menolongnya. Tetapi para pegawai itu bergegas-gegas menghadap raja serta berkata kepadanya, "Ketahuilah, ya Raja, bahwa menurut undang-undang orang Media dan Persia tiada larangan atau penetapan yang dikeluarkan raja dapat diubah." Sesudah itu raja memberi perintah; lalu diambillah Daniel dan dilemparkan ke dalam gua singa. Berbicaralah raja kepada Daniel, "Allahmu yang kausembah dengan tekun, Dialah kiranya yang akan melepaskan dikau!" Lalu dibawalah sebuah batu dan diletakkan pada mulut gua itu. Raja mencap batu itu dengan cincin meterainya dan dengan cincin meterai para pembesarnya, supaya dalam perkara Daniel tidak diadakan perubahan apa-apa. Lalu pergilah raja ke istananya dan berpuasalah ia semalam-malaman. Ia tidak mendatangkan penghibur-penghibur, dan ia tidak dapat tidur. Pagi-pagi benar ketika fajar menyingsing, bangunlah raja dan pergi dengan buru-buru ke gua singa. Sesampai di dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara sayu, "Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan dikau dari singa-singa?" Daniel menjawab, "Ya Raja, semoga kekallah hidupmu! Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa. Maka aku tidak diapa-apakan, karena ternyata aku tidak bersalah di hadapan Allahku. Demikian pula terhadap Tuanku, ya Raja, aku tidak bersalah." Raja sangat bersukacita dan memberi perintah supaya Daniel ditarik dari dalam gua itu. Maka ditariklah Daniel dari dalam gua. Ternyata tidak ada luka sedikit pun padanya, karena ia percaya kepada Allahnya. Kemudian atas perintah raja, ditangkaplah orang-orang yang telah menuduh Daniel, dan dilemparkan ke dalam gua singa, baik mereka sendiri maupun anak isteri mereka. Belum lagi mereka sampai ke dasar gua, singa-singa itu telah menerkam mereka, bahkan meremukkan tulang-tulang mereka. Kemudian Raja Darius mengirim surat kepada orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa, yang mendiami seluruh bumi, bunyinya, "Bertambah-tambahlah kiranya kesejahteraanmu! Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan gentar terhadap Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selamanya; pemerintahan-Nya tidak akan binasa, dan kekuasaannya tidak akan berakhir. Dia melepaskan dan menolong, dan mengadakan tanda dan mukjizat di langit dan di bumi. Dialah yang melepaskan Daniel dari cengkeraman singa-singa."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ayat. (Dan 3:68.69.70.71.72.73.74)

* Pujilah Tuhan, hai embun dan salju membadai.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai es dan udara dingin.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai embun beku dan salju.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai siang dan malam.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai cahaya dan kegelapan.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai halilintar dan awan gemawan.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Biarlah bumi memuji Tuhan.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatmu sudah dekat.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:20-28)

"Yerusalem akan diinjak-injak oleh para bangsa asing sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu."

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Apabila kalian melihat Yerusalem dikepung oleh tentara, ketahuilah bahwa keruntuhannya sudah dekat. Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, orang-orang yang ada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota. Sebab itulah masa pembalasan dan genaplah semua yang tertulis. Celakalah para ibu yang sedang hamil atau yang sedang menyusui bayi pada masa itu! Sebab kesesakan yang dahsyat akan menimpa seluruh negeri, dan murka akan menimpa bangsa ini. Mereka akan tewas oleh mata pedang dan diangkut sebagai tawanan ke segala bangsa. Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu." Dan akan tampaklah tanda-tanda pada matahari, bulan dan bintang-bintang. Bangsa-bangsa di bumi akan ketakutan karena cemas berhubung dengan segala sesuatu yang menimpa bumi ini, karena kuasa-kuasa langit bergoncangan. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Saudara-saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Pada minggu-minggu terakhir Tahun Liturgi ini, ditampilkan kisah tentang Akhir Zaman. Tampak sangat mengerikan. Dikisahkan: orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, orang-orang yang berada di dalam kota harus mengungsi. Dan orang-orang yang berada dipedusunan jangan masuk ke dalam kota. Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau menyusui bayi pada masa itu. Sebab akan datang kesesakan yang dahsyat dan murka atas bangsa ini, dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan akan dibawa sebagai tawanan. Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubungan dengan segala apa yang menimpa bumi ini. Itulah kisah kedatangan Anak Manusia. Namun tak seorang pun tahu kapan itu akan terjadi, bahkan Yesus pun tidak; kecuali Bapa.

Saudara-saudari terkasih.

Kedatangan Yesus yang menyelamatkan itu telah dialami oleh para Kudus, santo dan santa. Para Kudus, yang juga martir ini telah menyatukan diri mereka dengan Yesus yang mulia. Yesus telah menerima mereka di dalam kemuliaan-Nya. Mereka itu tidak hanya melihat kemuliaan Allah, melainkan mereka telah merasakan, mereka telah mengalami kemuliaan Allah. Kedatangan Yesus ke dunia ini untuk membawa kita masuk dalam kemuliaan-Nya. Maka mariah kita selalu mengarahkan hati kita dan seluruh kegiatan kita bagi Yesus, Guru dan Tuhan kita. Pertanyaannya adalah: "Bersediakah kita untuk selalu berusaha menyelamatkan diri kita dan juga sesama kita; mereka itu adalah: keluarga kita, teman kerja kita, tetangga kita dan orang-orang yang kita jumpai dalam hidup keseharian in

Saudara-saudari terkasih.

Dari pengalaman hidup sehari-hari, ada kalanya kita mengalami masa-masa gelap, waktu-waktu sulit. Kita merasa tidak ada lagi harapan. Kemana kita mencari pertolongan? Pada hiburan duniawi ataukah kepada Allah? Apa pun masalah dan kesulitan yang kita hadapi, hendaklah kita mendekatkan diri pada Allah, jangan kok malah meninggalkan Allah. Ada kata bijak yang menyebutkan: "Blessing in disguise" artinya "rahmat yang tersembunyi, rahmat yang terse- lubung." Kata bijak ini hendak mengajarkan, bahwa yang disebut rahmat itu tidak selalu terasa manis atau nikmat, melainkan suatu ketika juga akan terasa pahit dan menyakitkan. Bukan kebahagiaan melainkan pederitaan, musibah bahkan kematian. Dalam bencana alam gempa bumi, dalam peperangan dan juga dalam tindak kekerasan. Kita melihat bahwa sesungguhnyalah harta benda, harta kekayaan di dunia ini tidaklah abadi, tidaklah kekal, tidak selamanya akan bisa kita miliki. Tetapi bisa hilang, bisa musnah dan juga bisa lenyap hanya dalam saat sekejab.

Saudara-saudari terkasih.

Peristiwa 27 Mei 2006 yang lalu, merupakan hari yang tidak akan pernah dilupakan oleh masyakarat Kabupaten Bantul, Klaten, Yogyakata dan sekitarnya. Pada hari itu gempa bumi berkekuatan 5,9 Skala Rechter meluluh lantakkan sebagian besar desa di Bantul, Klaten dan sekitarnya. Korban jiwa lebih dari 5000 orang. Yang cacat mencapai ribuan orang. Sebuah bencana yang tidak bisa diprediksi oleh ilmu apa pun. Di tengah kehancuran yang memilukan itu, "Yesus" Anak Manusia, datang membawa berbagai macam bantuan. Seperti misalnya: makanan, minuman, pakaian, obat-obatan, tenda, selimut juga uang dan sebagainya. Seorang Biarawati menuliskan sebuah puisi religius dalam majalah rohani begini: "Ibu pertiwi menangis sedih, bulan pun meneteskan air mata untuk negeri ini."

REFLEKSI:


Apakah hati kita tergerak oleh penderitaan orang-orang di sekitar kita, apa bantuan kita?

MARILAH KITA BERDOA:


Tuhan Yesus, Engkaulah pencinta kehidupan, Engkau pasti tidak tega melihat bencana menghancurkan negeri ini. Ajarilah kami untuk punya keberanian menolong mereka yang tertimpa kemalangan dan penderitaan dalam hidupnya, ya Yesus... Doa ini kami persembahkan dalam nama-Mu, Tuhan dan Penyelamat kami. Amin.

LUMEN NO : 7050 - Renungan Lumen Indonesia

Rabu 23 November 2011 Hari Biasa Pekan XXXIV

Rabu 23 November 2011
Hari Biasa Pekan XXXIV

MENDERITA KARENA YESUS

Kata Yesus : Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku." (Luk 21:4-5 )


Doa Renungan


Allah yang mahabaik, dengan semangat dan harapan baru, kami bersyukur atas anugerah kehidupan yang telah Kauberikan. Pada hari ini, Yesus Kristus Putera-Mu menyatakan penderitaan dan penganiayaan yang kelak akan dialami para murid-Nya. Dampingilah kami terutama para murid-Mu yang pada saat ini mengalami penganiayaan oleh karena mempertahankan iman mereka akan Dikau. Semoga hati mereka tetap teguh dan percaya kepada-Mu serta dipenuhi harapan akan terbitnya kebaikan dan sukacita sejati yang Kauanugerahkan demi cinta kasih-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Nubuat Daniel (5:1-6.13-14.16-17.23-28)

"Tampaklah jari-jari tangan manusia yang menulis pada dinding."

Sekali peristiwa Raja Belsyazar mengadakan perjamuan besar untuk para pembesarnya; seribu orang jumlahnya. Di hadapan seribu orang itu raja minum-minum anggur. Dalam kemabukan anggur, Belsyazar menitahkan orang mengambil perkakas emas dan perak yang telah dibawa oleh Nebukadnezar, ayahnya, dari dalam bait suci di Yerusalem. Sebab Belsyazar dan para pembesarnya, para isteri dan gundik mereka, ingin minum dari perkakas itu. Maka dibawalah perkakas emas dan perak, yang dirampas dari bait suci, rumah Allah di Yerusalem. Lalu raja dan para pembesarnya, para isteri dan gundik mereka, minum dari perkakas itu. Mereka minum anggur dan memuji-muji para dewa yang dari emas dan perak, tembaga, besi, kayu dan batu. Pada waktu itu juga tampaklah jari-jari tangan manusia, menulis pada kapur dinding istana raja, di depan kaki dian. Raja sendiri melihat punggung tangan yang sedang menulis itu. Maka raja menjadi pucat dan pikirannya menggelisahkan dia; sendi-sendi pangkal pahanya menjadi lemas dan lututnya berantukan. Lalu dibawalah Daniel menghadap raja. Bertanyalah raja kepada Daniel, “Engkaukah Daniel, salah seorang buangan yang diangkut ayahku dari tanah Yehuda? Telah kudengar bahwa engkau penuh dengan roh para dewa, dan memiliki kecerahan akal budi dan hikmat yang luar biasa. Aku pun telah mendengar bahwa engkau dapat memberikan makna dan dapat menguraikan kekusutan. Oleh sebab itu jika engkau dapat membaca tulisan itu dan dapat memberitahukan maknanya kepadaku, maka kepadamu akan dikenakan pakaian dari kain ungu dan pada lehermu akan dikalungkan rantai emas, dan dalam kerajaan ini engkau akan mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga.” Kemudian Daniel menjawab raja, “Tak usahlah Tuanku memberi hadiah; berikanlah kepada orang lain saja! Namun demikian, aku akan membaca tulisan itu bagi Tuanku dan memberitahukan maknanya. Tuanku telah menyombongkan diri terhadap Yang Berkuasa di surga; Perkakas dari bait-Nya dibawa orang kepada Tuanku. Lalu Tuanku dan para pembesar, para isteri dan para gundik Tuanku telah minum anggur dari perkakas itu. Tuanku telah memuji-muji para dewa dari perak dan emas, dari tembaga, besi, kayu dan batu, yang tidak dapat melihat atau mendengar ataupun mengetahui. Tuanku tidak memuliakan Allah, yang menggenggam nafas Tuanku dan menentukan segala jalan Tuanku. Sebab itu Ia memerintahkan punggung tangan itu, dan dituliskanlah tulisan ini. Beginilah tulisan itu, ‘Mene, mene, tekel, urfasin’. Dan beginilah makna perkataan itu, ‘Mene’ artinya masa pemerintahan Tuanku telah dihitung oleh Allah dan telah diakhiri. ‘Tekel’ artinya Tuanku telah ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan; ‘Urfasin’, kerajaan Tuanku dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Ayat. (Dan 3:62.63.64.65.66.67)

1. Pujilah Tuhan, hai matahari dan bulan
2. Pujilah Tuhan, hai segala bintang di langit
3. Pujilah Tuhan, hai segala hujan dan embun
4. Pujilah Tuhan, hai segala angin
5. Pujilah Tuhan, hai api dan panas terik
6. Pujilah Tuhan, hai hawa yang dingin dan kebekuan

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:12-19)

"Karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang, tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang."

Pada waktu itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Akan datang harinya kalian ditangkap dan dianiaya. Karena nama-Ku kalian akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat, dimasukkan ke dalam penjara, dan dihadapkan kepada raja-raja dan para penguasa. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetap teguhlah di dalam hatimu, jangan kalian memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Aku sendirilah yang akan memberi kalian kata-kata hikmat, sehingga kalian tak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Dan kalian akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu, dan beberapa orang di antaramu akan dibunuh; karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang. Tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang. Kalau kalian tetap bertahan, kalian akan memperoleh hidupmu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin

Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus

Dalam bacaan Injil hari ini kita mendengar kisah lanjutan dari suasana menjelang akhir zaman. Bacaan Injil kemarin, suasana akhir zaman ditandai dengan munculnya beberapa peristiwa seperti gempa bumi, peperangan, penyakit dan penyesatan. Selain tanda-tanda itu, akan muncul tanda-tanda lain yang lebih berat dan sulit dimengerti. Hal ini dapat kita baca atau dengar dari Injil Lukas hari ini. Yesus berkata : Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Dan kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu."

Saudara-saudari terkasih,

Penderitaan dan kematian yang kita alami menjelang kedatangan Yesus yang kedua kalinya merupakan akibat dari keadaan dunia. Sebab dunia akan penuh dengan persaingan. Akan terjadi permusuhan dalam keluarga antara orang tua dan anak. Bangsa yang satu akan berperang melawan bangsa yang lain. Singkat kata tidak ada kasih, kemurahan dan pengampunan. Yang ada hanya kebencian, permusuhan dan balas dendam. Orang yang jujur, setia dan baik akan ditindas oleh mereka yang jahat, bengis dan serakah. Dan saat ini kita bisa melihat dan mulai merasakannya. Jumlah orang jujur semakin sedikit. Sebab orang yang awalnya bersikap jujur malahan dibenci dan dimusuhi. Karena itu ada orang jujur yang ikut berbohong, sedangkan yang lainnya tetap jujur meski harus menderita dan tertekan. Demikian pula jumlah orang yang baik terus menurun. Mereka yang berbuat baik terpengaruh oleh suasana masayarakat yang jahat sehingga ada yang ikut berbuat jahat dan yang lain menderita karena terus berbuat baik.

Saudara-saudari terkasih,

Penderitaan, kesengsaraan dan bahkan kematian yang kita alami oleh karena nama Yesus merupakan suatu kesaksian dan ujian bagi iman kita. Dalam keadaan masyarakat yang kacau dan parah kita diberi kesempatan untuk memberitakan bahwa Allah baik dan penuh kasih. Allah yang baik dan penuh kasih itu kita wujudkan melalui perbuatan kita yang bisa melawan kejahatan dengan kebaikan. Kita juga diharapkan mampu memaafkan dan mengampuni orang-orang yang telah menyakiti dan menganiaya kita. Selain memberi kesaksian, iman kita juga diuji. Apakah kita terus berbuat baik? Ataukah kita juga ikut berbuat jahat? Apakah kita tetap setia kepada Allah walaupun banyak umat beriman yang meninggalkan Allah? Ataukah kita ikut meninggalkan iman kita karena tidak tahan menderita? Apakah kita tetap jujur walaupun orang-orang di sekeliling kita berbohong? Ataukah kita kita juga ikut berbohong? Yang pasti Yesus memberi ganjaran yang setimpal dengan perjuangan serta penderitaan umatnya.

Saudara-saudari terkasih,

Banyak hal yang menjadi ujian bagi iman kita terutama melalui penderitaan dan kesengsaraan. Banyak tokoh suci dalam sejarah Gereja yang mendapat gelar kudus, santo atau santa karena perjuangan dan penderitaan mereka lebih dari manusia lain. Rasul Paulus memberi kesaksian bahwa dia sering menderita dan berusaha untuk dibunuh oleh orang-orang yang membenci Yesus. Namun berkat kuasa Allah, Paulus bisa selamat. Demikian juga yang dialami oleh Santo Stefanus, martir pertama dalam sejarah Gereja. Stefanus seperti yang dapat kita baca dalam kitab kisah para rasul adalah orang yang saleh, penuh dengan kasih dan karunia Allah. Dia banyak mengadakan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda. Tetapi justru karena berbuat baik dan penuh kasih, Stefanus dimusuhi dan dibunuh. Iman Stefanus akan Yesus harus dibayar dengan harga yang mahal yakni nyawanya sendiri. Hal yang sama akan terjadi dengan kita sebagai pengikut Yesus. Penderitaan dan kematian menjadi bagian dari hidup kita sebagai orang Kristiani. Dan saat ini Yesus menantang kita untuk berani berkorban dan menderita sampai mati untuk Yesus. Sebab lewat penderitaan dan kematian, kita memperoleh keselamatan.

REFLEKSI :


Apakah kita mau menderita dan mati untuk Yesus dengan mengorbankan kesenangan dan kebahagiaan sesaat?

MARILAH KITA BERDOA


Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah memberi kami teladan lewat sengsara, salib dan kematian-Mu yang sangat mengerikan. Bantulah kami umat-Mu supaya kami pun bersedia menderita dan mati demi kemuliaan nama-Mu. Sebab lewat sengsara dan kematian pula kami diselamatkan. Doa ini kami persembahkan dalam nama Yesus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.



LUMEN NO : 7049 -- Renungan Lumen Indonesia

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy