| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 24 Desember 2010 Hari Raya Natal (Malam)

Sabtu, 24 Desember 2010
Hari Raya Natal (Malam)

"Hari ini hari kelahiran Penebus kita. Ia datang membawa penebusan bagi kita semua." St Leo Agung


MAKLUMAT KELAHIRAN YESUS


Maklumat tentang kelahiran Yesus Kristus Penyelamat dunia. Beribu-ribu abad sesudah bumi dan segala isinya diciptakan; delapan belas abad sesudah Abraham menanggapi panggilan Allah; dua belas setengah abad sesudah Musa diutus Allah untuk mengantarkan umat Israel ke tanah yang dijanjikan; sepuluh abad sesudah Daud dipilih Allah menjadi raja umat-Nya; lima abad sesudah sisa umat Allah diantarkan kembali dari pembuangan Babel; sesudah kegenapan masa tiba, waktu Kaisar Agustus mengeluarkan perintah untuk mengadakan cacah jiwa di seluruh wilayah kerajaannya. Maka sesudah dikandung Perawan Maria oleh kuasa Roh Kudus, lahirlah di Betlehem daerah Yehuda, Yesus Kristus, Putera Bapa, untuk menyelamatkan manusia.

Antifon Pembuka (Mzm 2:7)

Tuhan bersabda kepada-Ku, “Engkaulah Putra-Ku, hari ini Engkau Kuputrakan.”

Doa Renungan


Allah Bapa yang mahaagung, kami memuji nama-Mu, karena Engkau membuat malam suci ini bermandikan cahaya sejati. Sinarilah hati kami dengan cahaya-Mu itu, agar lewat sabda-Mu pada malam ini kami semakin memahami misteri penyelamatan-Mu di tengah kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (9:1-6)

"Seorang Putera telah dianugerahkan kepada kita."

Bangsa yang berjalan dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar. Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorai, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan. Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian. Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api. Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkan dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan Tuhan semesta alam akan melakukan hal ini.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806

Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
Ayat. (Mzm 96:1-3.11-13)

1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyikanlah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyikanlah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.
2. Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku bangsa.
3. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biarlah gemuruh laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.
4. Biarlah bersukaria di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.


Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (2:11-14)

"Kasih karunia Allah sudah nyata bagi semua orang."

Saudaraku terkasih, sudah nyatalah kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia. Kasih karunia itu mendidik kita agar meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi, dan agar kita hidup bijaksana, adil dan beribadah, di dunia sekarang ini, sambil menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia, dan penyataan kemuliaan Allah yang mahabesar dan Penyelamat kita Yesus Kristus. Ia telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, milik-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953

Ref. Alleluya, alleluya

Ayat: (Luk 2:10-12; 2/4)
Kabar gembira kubawa kepada-Mu. Pada hari ini lahirlah penyelamat dunia, Tuhan kita Yesus Kristus
.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:1-14)

"Pada hari ini telah lahir Penyelamatmu"

Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri.Demikian juga Yosef pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, - karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud - supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka:"Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama bala tentara surga yang memuji Allah, katanya: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Antifon Komuni (Yoh 1:14)

Sabda telah menjadi manusia, dan kita melihat kemuliaan-Nya.

Renungan


Santo Lukas mengisahkan kelahiran Yesus sebagai warta keselamatan untuk hari ini: "Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat......" (Luk 2:11). Dan bagi Rasul Paulus, Yesus yang lahir itu adalah "kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia", yang nyata.

Namun kita bisa langsung bertanya, di mana keselamatan yang disebut nyata itu dapat kita lihat, kita kita jumpai dan kita rasakan? Bukankah setiap kali yang nyata itu, yang dapat kita lihat, jumpai, dan rasalah justru yang sebaliknya? Bukan keselamatan yang (semakin) nyata, tetapi yang sebaliknya yang (semakin) nyata. Bolehlah disebut satu dua contoh: sepuluh atau lima belas tahun yang lalu kosa kata "perdagangan manusia" tidak pernah kita baca. Sekarang masalah perdagangan manusia adalah salah satu persoalan yang paling melukai kemanusiaan. Putaran uang dalam perdagangan manusia --menurut salah satu sumber---- lebih besar dari perdagangan narkoba. Sepuluh atau lima belas tahun yang lalu kosa kata lain seperti "kekerasan dalam rumah tangga" juga belum umum. Sekarang --- sekali lagi menurut salah satu sumber --- selama lima tahun terakhir ini, kekerasan dalam rumah tangga meningkat hampir seratus persen. Belum lagi kalau kita melihat angka pengguguran (=aborsi) di Indonesia, yang termasuk negara yang paling tinggi angkanya. Bukan hanya martabat manusia yang tidak dihormati, bahkan hidup sendiri tidak (terlalu) dihargai.

Dalam keadaan nyata seperti inilah kita merayakan Natal. Itu berarti, di tengah-tengah kenyataan seperti itulah Yesus (di)lahir(kan) kembali agar kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia menjadi sungguh nyata. Rasul Paulus memberi nasihat yang amat praktis sekaligus kabur, yaitu dengan "rajin berbuat baik" (Titus 2:14). Justru karena kabur, nasihat ini dapat ditafsirkan secara kreatif.

Silahkan mencari bentuk yang sederhana dari "rajin berbuat baik", dan kemudian menjalankannya, khususnya ketika hidup tidak sangat dihargai dan martabat manusia tidak dijunjung tinggi.

Mgr. Ignatius Suharyo -- Inspirasi Batin 2011 hal. 749




Homili Hari Raya Natal (Rm Agus Widodo, Pr)

Saudari dan saudaraku yang terkasih dalam Kristus,

Setiap tahun, kita selalu merayakan Natal. Mungkin, ada di antara Anda yang sudah merayakan natal lebih dari 50x karena Anda menjadi Katolik sudah 50 tahun lebih dan setiap natal pasti merayakannya. Saya sendiri, merayakan natal belum ada 30x dan memimpin Misa Malam Natal baru 3x. Pertanyaan saya: Anda bosan tidak merayakan Natal setiap tahun? ……. Pasti tidak. Mengapa? Karena Natal adalah kesempatan yang istimewa. Begitu istimewanya, beberapa orang yang jarang ke Gereja pun, selalu menyempatkan diri untuk mengikuti Misa Natal. Maka, kalau Minggu biasa, Gereja tidak pernah penuh tetapi setiap kali Natal (dan Paskah) selalu penuh, bahkan mbludag.

Sekarang, pertanyaan saya kembangkan: apa sih istimewanya Natal sampai-sampai kita rela mengurbankan banyak hal untuk merayakannya? Natal adalah peristiwa lahir dan hadir-Nya Yesus, Sang Putera Allah, ke dalam dunia, sekitar 2000 tahun silam. Pada waktu itu, Ia sungguh-sungguh lahir secara historis. Hal ini dibuktikan dengan data-data sejarah, termasuk yang disampaikan oleh Lukas dalam Injil (Luk 2:1-14). Pemerintahan kaisar Augustus, peristiwa sensus di Betlehem dan pemerintahan Kirenius sebagai wali negeri adalah data-data sejarah. Artinya, kehadiran Yesus sungguh-sungguh terjadi dalam ruang dan waktu, bukan hanya dongeng atau rekaan semata. Bukankah ini istimewa karena dalam diri Yesus Kristus, Putera-Nya, Allah berkenan hadir dan tinggal di tengah-tengah kita secara nyata?

Keistimewaan itu semakin bertambah ketika kita menyadari untuk apa Yesus hadir dan tinggal di tengah-tengah kita? Untuk apa “seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera diberikan untuk kita?” (Yes 9:5). Dia hadir di tengah-tengah kita untuk menganugerahkan damai sejahtera sehingga, “damai sejahtera tidak akan berkesudahan … karena ia mendasarkan dan mengokohkan dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya” (Yes 9:6). Natal adalah perayaan hadirnya Sang Raja Damai. Ia datang tidak untuk menghukum dan membinasakan kita, orang-orang berdosa yang seharusnya memang dihukum dan dibinasakan, tetapi untuk memperdamaikan kita dengan Allah. Itulah makanya, St. Paulus mengatakan, “sudah nyatalah kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia” (Tit 2:11). Bukankah ini istimewa, kalau Putera Allah hadir dan tinggal di tengah-tengah kita untuk memberikan damai sejahtera dan menyelamatkan kita?

Dan yang paling istimewa adalah peristiwa hadirnya Yesus itu terjadi pada hari ini. “Hari ini, telah lahir bagimu Juru Selamat, yaitu Kristus, Tuhan” (Luk 2:11). Jadi, Yesus hadir dan tinggal di tengah-tengah umat-Nya tidak hanya 2000 tahun silam tetapi juga hari ini dan di sini, tidak hanya di dalam gereja ini atau di gua natal di samping itu tetapi di hati kita masing-masing. Istimewa bukan?

Hati adalah simbol pusat pikiran, perasaan dan rohani manusia. Maka hati juga merupakan pusat hidup dan tindakan kita. Di dalam hati pula, kita bertemu dan berbicara dengan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan yang mulia namun juga memiliki banyak kelemahan dan kerapuhan, dalam hati kita selalu bercampur antara kebaikan dan kejahatan, antara berkat dan dosa. Kadangkala hati kita baik sehingga menghasilkan kata-kata, sikap dan tindakan yang baik. Namun, tidak jarang hati kita jahat sehingga menghasilkan kata-kata, sikap dan tindakan yang jahat pula. Nah, dalam suasana hati kita yang demikian itulah Tuhan Yesus berkenan hadir dan tinggal. Oleh karena itu, kehadiran Yesus di dalam hati kita digambarkan dengan kelahiran-Nya dalam palungan.

Hati, sebagai pusat hidup kita selalu berubah, selalu baru. Selama kita hidup, kita selalu bergerak dan berubah, tidak pernah diam dan tetap. Maka, suasana hati kita pun juga selalu baru dan berubah seiring dengan peristiwa dan pengalaman yang terjadi dalam hidup kita. Natal tahun ini, usia kita sudah bertambah satu tahun dari natal tahun lalu. Natal tahun lalu masih kita rayakan dengan suami atau istri tercinta tetapi natal tahun ini suami/istri sudah natalan di surga. Natal tahun lalu anak tidak ada yang pulang, sekarang pulang semua; atau sebaliknya. Natal tahun lalu, belum dianugerahi anak, sekarang sudah. Natal tahun lalu dirayakan bersama pacar tercinta, sekarang bersama mantan pacar alias suami atau istri tecinta. Natal tahun lalu ikut misa natal di Gereja …, dipimpin oleh Romo …, sekarang …. Dan sebagainya … dan sebagainya.

Begitulah, hidup kita selalu bergerak dan berubah. Suasana hati kita juga selalu berubah. Namun, dalam situasi apa pun, natal tetap bermakna. Sebab, dengan merayakan natal berarti kita merayakan dan mesyukuri kehadiran dan penyertaan Tuhan “hari ini” dan “setiap hari” dalam peristiwa apapun, di mana pun kita berada dan bersama siapa pun kita merayakannya. Dan, apa pun situasi hidup dan hati kita, kehadiran Yesus membawa misi yang sama, yaitu keselamatan dan damai sejahtera bagi semua orang.

Itulah keistimewan-keistimewaan natal yang luar biasa kalau kita bisa menghayatinya dengan sungguh-sungguh. Untuk itu, agar natal ini sungguh menjadi istimewa, tidak sekedar rutinitas: pergi ke gereja dengan baju baru, sepatu baru, gigi palsu baru, dengan rambut yang disemir warna-warni, habis misa salam-salaman mengucapkan selamat natal, pulang ke rumah, pesta atau makan-makan, tukar-menukar kado, ngantuk, tidur … lalu selesai ….

Marilah kita hayati betul-betul bahwa natal sebagai perayaan kelahiran Yesus dalam hati kita ini sungguh merupakan kasih karunia. “Kasih karunia itu mendidik kita agar meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi, dan agar kita hidup bijaksana, adil dan beribadah, di dunia sekarang ini, sambil menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia, dan penyataan kemuliaan Allah yang mahabesar dan Penyelamat kita Yesus Kristus.” (Tit 1:12-13).

Marilah, Tuhan Yesus Kristus yang hadir dan tinggal di dalam hati kita, kita beri kesempatan untuk mendidik kita agar kita dapat meninggalkan kejahatan dan keinginan-keinginan duniawi yang membuat kita jatuh dalam dosa. Kita persilakan Tuhan Yesus menerangi hidup kita agar kita menjadi bijaksana, setia mengusahakan keadilan dan semakin tekun beribadah. Menjadi bijaksana berarti, kita – dengan diterangi oleh Tuhan – mampu membedakan mana yang benar dan salah, mana yang baik dan buruk; serta selalu memilih untuk memikirkan dan melakukan yang baik dan benar, yaitu cinta kasih, damai sejahtera, keadilan dan kerukunan dengan semua orang tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, status sosial, dan lain sebagainya.

Dengan demikian, natal ini akan menjadi sungguh-sungguh istimewa karena kita memiliki hati yang baru. Hati yang senantiasa terbuka untuk menjadi palungan tempat Tuhan hadir dan tinggal. Hati yang senantiasa dibimbing dan diterangi oleh Tuhan sendiri sehingga kita menjadi bijaksana: semakin terampil menghindari kejahatan; hanya memikirkan, memilih dan melakukan yang baik dan benar; serta semakin tekun beribadah.


Rm Agus Widodo, Pr. Rata Penuh

Guru untuk Murid

Bapak M - Sangat galak dan di saat pelajaran selalu membentak-bentak sehingga para murid tegang dan justru tidak bisa menyerap pelajaran dengan baik, kurang bisa berinteraksi dengan para siswa.

Demikian dituliskan seorang murid ketika diminta mengingat gurunya. Ungkapan itu muncul spontan karena murid diberi waktu hanya dua menit untuk menuliskannya. Tentu di atas kertas murid itu tertulis nama lengkap guru yang dimaksud. Dalam hal kemiripan perilakunya, Bapak M bisa mewakili guru di mana pun dan siapa pun. Tersirat keinginan murid, guru mestinya menggembirakan dan memudahkan pelajaran.

Dunia murid, dunia anak-anak kita, mestinya tidak jauh dari kegembiraan. Banyak sekolah berlomba-lomba mendapatkan murid-murid terbaik pada masa penerimaan murid baru meskipun sebagian buru akhirnya menganiaya batin mereka di kelas dengan menjadi "monster" perusak keriangan anak-anak.

Setiap menjelang Natal, keriangan anak-anak terasa di mana-mana. Ribuan tahun sesudah kelahiran Yesus, perayaan Natal tetap diabdikan untuk menggembirakan anak-anak. Pernak-pernik hiasan natal, terompet, sinterklas dengan hadiahnya, bahkan perayaan misa Natal pagi di gereja semuanya khas dunia anak-anak. Namun, haruskah menggembirakan anak-anak dan menghargai mereka dengan sukacita hanya setiap Natal tiba?

Sebagai guru, saya berangan-angan bahwa setiap guru menjadi sumber sukacita bagi muridnya. Dengan demikian, Natal akan selalu dialami anak-anak dalam keseharian di kelas. Akan tetapi, lazim terjadi guru hadir di kelas bukan demi murid. Kehadirannya demi kurikulum, demi dinas pendidikan, demi aturan yayasan, atau demi ideologi pesanan, bahkan tidak berlebihan demi numpang hidup.

Jika guru mengembalikan hakikat keguruannya demi murid, tidak perlu lagi muridnya menulis ingatan akan gurunya seperti ini, Bu R - Sering memaksakan kemauannya, tidak murah senyum, sering marah-marah, sentimen sama murid yang tidak disukainya. Penjelasan yang diberikan kurang mudah dimengerti.

Baiklah sekiranya di setiap Natal tiba, para pendidik kembali menyegarkan semangat, betapa Natal sepanjang sejarahnya adalah perayaan anak-anak dan anak-anak yang dirayakan. Natal yang penuh kegembiraan itu juga nyata dalam semangat para pendidik "menjadi guru untuk murid"


ST KARTONO
Guru SMA Kolese De Britto, Yogyakarta
KOMPAS Cetak Edisi Jumat, 23 Desember 2011 halaman 3

Sabtu, 24 Desember 2011 Hari Biasa Khusus Adven

Sabtu, 24 Desember 2011
Hari Biasa Khusus Adven

Dari mana datangnya damai di bumi, selain dari kenyataan, yang tumbuh dari bumi, yaitu Kristus yang lahir sebagai Manusia? --- St Agustinus

Antifon Pembuka

Lihatlah, sudah genaplah saatnya Allah mengutus Putra-Nya ke dunia.

Doa Renungan


Tuhan, berkat-Mu selalu menyertai bahkan berlimpah pada orang yang telah Kaupilih. Mampukan kami untuk selalu berharap kepada-Mu agar hidup kami diberkati. Pun pula kami mohon berkat-Mu bagi sesama kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Kitab kedua Samuel (7:1-5.8b-12.16)

"Kerajaan Daud akan kokoh untuk selama-lamanya dihadapan Tuhan."

Pada masa itu Raja Daud telah menetap di rumahnya, dan Tuhan telah mengaruniakan kepadanya keamanan terhadap semua musuh di sekeliling. Maka berkatalah Raja Daud kepada Nabi Natan, "Lihatlah, aku ini diam dalam rumah dari kayu aras, padahal tabut Allah diam di bawah tenda." Lalu berkatalah Natan kepada raja, "Baik, lakukanlah segala sesuatu yang dikandung hatimu, sebab Tuhan menyertai engkau." Tetapi pada malam itu juga datanglag firman Tuhan kepada Natan, "Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman Tuhan: Masakan engkau yang mendirikan rumah untuk Kudiami? Akulah yang mengambil engkau dari padang, ketika engkau menggiring kambing domba! Engkau Kuambil untuk Kujadikan raja atas umat-Ku Israel. Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang kaujalani, dan telah melenyapkan semua musuh dari hadapanmu. Aku membuat besar namamu seperti nama orang-orang besar yang ada di bumi. Aku menentukan tempat bagi umat-Ku Israel dan menanamkannya, sehingga ia dapat diam di tempatnya sendiri dengan tidak lagi dikejutkan atau pun ditindas oleh orang-orang lalim seperti dahulu sejak Aku mengangkat hakim-hakim atas umat-Ku Israel. Aku mengaruniakan kepadamu keamanan terhadap semua musuhmu. Juga diberitahukan Tuhan kepadamu: Tuhan akan memberikan keturunan kepadamu. Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya."
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 868
Ref. Kerelaan Tuhan hendak kunyanyikan selama-lamanya.

Ayat. (Mzm 89:2-3.4-5.27-29; R: 2a)
1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun-temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
2. Engkau berkata, "Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-temurun."
3. Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku." Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. O Tuhan, Cahaya abadi dan Surya keadilan, datanglah, dan terangilah mereka yang duduk dalam kegelapan dan bayangan maut.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:67-79)

"Allah mengunjungi kita laksana fajar cemerlang."

Zakharia, ayah Yohanes, penuh dengan Roh Kudus, lalu bernubuat, katanya, "Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia telah mengunjungi umat-Nya dan membawa kelepasan baginya; Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya, seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala lewat mulut nabi-nabi-Nya yang kudus, untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita; untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita, dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus, yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham, bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita, supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut, dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita. Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya, untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka, oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan mengunjungi kita: Surya pagi dari tempat yang tinggi, untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan naungan maut, untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan

Renungan

Banyak gereja sudah bersiap untuk menampung meluapnya jumlah umat yang datang untuk perayaan Natal. Namun demikian, kenangan akan ledakan bom beberapa tahun yang lalu masih menyisakan ketakutan. Petugas keamanan pun dikerahkan agar kita bisa beribadat tanpa takut. Namun lebih dari itu, ada sebuah ancaman yang jauh lebih serius yang berasal dari dalam diri sendiri. Banyak dari kita mungkin telah melewati hari-hari penantian ini begitu saja tanpa sebuah kesungguhan. Sikap itu jauh lebih berbahaya.

Penindasan atau serangan dari luar bisa dengan mudah dilawan atau dihindari. Sikap tidak peduli terhadap tawaran pertobatan dari Tuhan itu jauh lebih sulit diatasi. Tuhan yang sebenarnya ingin menuntun dan mengokohkan kita pun kita tolak tanpa kita sadari. Namun, belum terlambat. Masih ada harapan bila kita mau membiarkan Tuhan menyinari bagian-bagian diri kita yang masih kita biarkan berada dalam kegelapan. Bila kita terbuka, janji akan adanya surya pagi yang cerah bisa menjadi pengalaman nyata kita.

Yesus, aku menyanyikan kasih setia-Mu selama-lamanya. Kuserahkan kepada-Mu kekerasan hatiku. Berilah aku pengertian lewat pengampunan-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2011, Renungan dan Catatan Harian

Jumat, 23 Desember 2011 Hari Biasa Khusus Adven

Jumat, 23 Desember 2011
Hari Biasa Khusus Adven

“Ada satu Tuhan dan kita hanya dapat mengenal-Nya lewat Kitab Suci” (St. Hipolitus)


Antifon Pembuka

Seorang Putra akan lahir bagi kita dan akan dinamai Allah perkasa. Dalam Dia, segala bangsa akan diberkati.

Doa Pagi

Tuhan, kami kurang peka dalam menanggapi kehendak-Mu. Namun, Engkau selalu memberikan yang terbaik bagi kami meskipun melalui peristiwa hidup yang tidak berkenan di hati kami. Tuhan, ampunilah kami, orang berdosa ini. Amin.

Maleakhi menggambarkan bahwa kedatangan Tuhan akan menghilangkan semua kenajisan dan membersihkan anak-anak Lewi agar kurban persembahan mereka berkenan kepada-Nya. Ia membarui hati umat-Nya.


Bacaan dari Nubuat Maleakhi (3:1-4;4:5-6)

"Aku akan mengutus Nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari Tuhan."

Beginilah firman Tuhan semesta alam, “Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sungguh, Ia datang! Sipakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Siapakah yang dapat tetap berdiri apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia laksana api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan perak; dan Ia akan mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan kurban yang benar kepada Tuhan. Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan berkenan di hati Tuhan seperti pada hari-hari dahulu kala, dan seperti di tahun yang sudah-sudah. Sesungguhnya, Aku akan mengutus Nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari Tuhan yang besar dan dahsyat itu. Maka ia akan membuat hati para bapa berbalik kepada anak-anaknya, dan hati anak-anak kepada bapanya, supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bangkitlah dan angkatlah mukamu sebab penyelamatanmu sudah dekat.

Ayat. (Mzm 25:4b-5b.8-9.10.14; R: Luk 21:28)
1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
2. Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.
3. Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian dan peringatan-peringatan-Nya. Tuhan bergaul karib dengan orang yang takwa pada-Nya, dan perjanjian-Nya Ia beritahukan kepada mereka.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. O Tuhan, Raja segala bangsa dan batu penjuru Gereja, datanglah dan selamatkanlah umat-Mu.

Zakharia yang bisu akhirnya mendapatkan kembali kemampuannya untuk berbicara begitu menyebutkan nama “Yohanes” yang diberikan oleh malaikat. Orang-orang tidak hanya takut, shock, tetapi juga menaruh hormat dan menunjukkan kesadaran akan dalamnya makna dari peristiwa itu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:57-66)

"Kelahiran Yohanes Pembaptis."

Genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika para tetangga serta sanak saudaranya mendengar bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepada Elisabet, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu, dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya. Tetapi Elisabet, ibunya berkata, “Jangan, ia harus dinamai Yohanes!” Kata mereka kepadanya, “Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian.” Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anak itu. Zakharia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: Namanya adalah Yohanes. Dan mereka pun heran semuanya. Seketika itu juga terbukalah mulut Zakharia, dan terlepaslah ikatan lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. Semua orang yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata, “Menjadi apakah anak ini nanti?” Sebab tangan Tuhan menyertai dia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Renungan


Zakharia kembali mendapatkan kemampuannya berbicara. Ia, yang telah “dipaksa” masuk dalam keheningan, akhirnya mengakui karya agung Tuhan. Ia menyetujui nama yang diberikan untuk anaknya oleh malaikat kepadanya. Semua orang menghormati tindakan Allah yang mengagumkan dan menyadari akan dalamnya makna dari semua peristiwa itu. Pantas mereka bertanya, “Menjadi apakah anak ini nanti,” sebab tangan Tuhan menyertai dia.

Doa Malam


Tuhan, sering kami berpegang teguh pada suatu tradisi sehingga kami sulit untuk berubah dan menerima perubahan. Lembutkanlah hati kami untuk mau belajar membaca situasi di mana kami berada dan bersikap tenang dengan penuh iman. Amin.


RUAH

Kamis, 22 Desember 2011 Hari Biasa Khusus Adven

Kamis, 22 Desember 2011
Hari Biasa Khusus Adven

Lalu kata Maria : “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hambanya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia” (Luk 1:46-48)

Antifon Pembuka

Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura, dan lebarkanlah dirimu, hai gerbang abadi, supaya masuklah Raja Mulia.

Doa Renungan

Tuhan, Engkau menggenapi apa yang menjadi kerinduan kami. Semoga kami pun berusaha mengembalikan apa yang telah kami terima melalui tugas kami selaku pengikut-Mu yang sejati. Amin.

Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (1:24-28)

"Hana bersyukur atas kelahiran Samuel."


Sekali peristiwa, setelah Samuel disapih oleh ibunya, Hana, ia dihantar ke rumah Tuhan di Silo, dan bersama dia dibawalah seekor lembu jantan yang berumur tiga tahun, satu efa tepung dan sebuyung anggur. Waktu itu Samuel masih kecil betul. Setelah menyembelih lembu, mereka mengantar kanak-kanak itu kepada Eli. Lalu Hana berkata kepada Eli, “Mohon bicara, Tuanku! DemiTuanku hidup, akulah perempuan yang dahulu berdiri di sini, dekat Tuanku untuk berdoa kepada Tuhan. Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan Tuhan telah memberikan kepadaku apa yang kuminta daripada-Nya. Maka aku pun menyerahkan kepada Tuhan; seumur hidupnya terserahlah anak ini kepada Tuhan.” Lalu sujudlah mereka semua menyembah Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Hatiku bersyukur karena Tuhan, penyelamatku.
Ayat. (1Samuel 2:1. 4-5. 6-7, 8abcd; Ul: 1a)
1. Hatiku bersukacita karena Tuhan, aku bermegah-megah karena Allahku. Mulutku mencemoohkan musuhku, aku bersukacita karena pertolongan-Mu.
2. Busur para pahlawan telah patah, tetapi orang-orang lemah dipersenjatai kekuatan. Orang yang dulu kenyang kini harus mencari nafkah tetapi yang dulu lapar kini boleh beristirahat. Orang yang mandul melahirkan tujuh anak, tetapi ibu yang banyak anaknya menjadi layu.
3. Tuhan berkuasa mematikan dan menghidupkan, Ia berkuasa menurunkan ke dalam maut dan mengangkat dari sana. Tuhan membuat miskin dan membuat kaya, Ia merendahkan dan meninggikan juga.
4. Ia menegakkan orang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang miskin dari lumpur; untuk mendudukkan dia di antara para bangsawan, dan memberi dia kursi kehormatan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. O Tuhan, Raja segala bangsa dan batu penjuru Gereja, datanglah, dan selamatkanlah manusia yang Kaubentuk dari tanah. Alleluya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:46-56)

"Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku."

Dalam kunjungannya kepada Elisabet, ketika dipuji bahagia, Maria memuliakan Allah dan berkata, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah kudus. Rahmat-Nya turun temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan mencerai beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” Kira-kira tiga bulan lamanya Maria tinggal bersama Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Orang meremehkan Susan Boyle ketika ia tampil dalam acara Britain’s Got Talent April 2009 yang lalu. Namun demikian, akhirnya seluruh dunia tercengang setelah mendengar suara ajaibnya yang begitu menakjubkan. Wajah dan potongan tubuhnya yang tidak meyakinkan itu telah mampu merendahkan banyak penyanyi yang lebih menawan. Kejadian itu bisa menjadi simbol tentang cara kerja Tuhan. Banyak orang yang lemah justru dipersenjatai secara menakjubkan dengan kekuatan Tuhan sendiri.

Hana mempersembahkan Samuel kepada Tuhan sesuai dengan janjinya. Bagi Hana, anaknya itu bukti nyata bahwa Tuhan sungguh menjungkir balikkan penilain buruk tentang dirinya. Maria pun sadar akan keadaan dirinya yang sebenarnya sungguh tak istimewa. Kerendahan atau sisi lemah diri kita perlu kita peluk erat karena justru di sanalah Tuhan akan memperlihatkan kuasa-Nya secara menakjubkan. Kelemahan kita akan diarahkan secara baru oleh rahmat Tuhan sehingga menjadi kekuatan kita.


Yesus, aku bersukaria karena Engkau Penyelamatku. Sentuhlah bagian yang paling lemah dalam diriku dengan kekuatan-Mu sendiri. Amin.

Ziarah Batin 2011, Renungan dan Catatan Harian



Rabu, 21 Desember 2011 Hari Biasa Khusus Adven

Rabu, 21 Desember 2011
Hari Biasa Khusus Adven

“Setiap jiwa yang telah percaya, sekaligus mengandung dan melahirkan Sabda Tuhan dan mengenali perbuatan-perbuatan-Nya” (St. Ambrosius)


Antifon Pembuka

Tuhan, Raja Agung akan tiba dengan segera. Ia akan dinamai Emanuel: Allah-Beserta-Kita.

Doa Pagi

Tuhan, bersihkanlah hati kami dari berbagai hal yang tidak berkenan di hati-Mu. Semoga kedalaman hati kami Kaudapati bersih sehingga yang memancar keluar adalah sesuatu yang baik dan indah; apa yang dilihat dan didengar dari kami sungguh menjadi berkah bagi sesama. Amin.

Kitab Kidung Agung sangat kuat berbicara tentang cinta dan diungkapkan dengan bahasa gambaran serta gaya yang ekspresif. Singkatnya, cinta mesti diungkapkan. Dalam bahasa Rasul Paulus dikatakan, “Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu” (Ef 4:2).

Bacaan dari Kidung Agung (2:8-14)


Dengarlah! Itulah kekasihku! Lihatlah, ia datang, melompat-lompat di atas gunung, meloncat-loncat di atas perbukitan. Kekasihku itu laksana kijang atau anak rusa. Lihatlah, ia berdiri di balik dinding kita, sambil menengok-nengok melalui tingkap-tingkap, dan melihat dari kisi-kisi. Kekasihku angkat bicara, katanya kepadaku, “Bangunlah, Manisku! Jelitaku, marilah! Lihatlah, musim dingin telah lewat, hujan telah berhenti dan sudah berlalu. Di ladang telah nampak bunga-bunga, tibalah sudah musim memangkas; bunyi tekukur terdengar di tanah kita. Pohon ara mulai berbuah, dan bunga pokok anggur semerbak baunya. Bangunlah, Manisku! Jelitaku, marilah! Merpatiku di celah-celah batu, dalam persembunyian di lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab suaramu sungguh merdu, dan jelita nian parasmu!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Atau

Mazmur ini merupakan sebuah madah pujian yang telah dinyanyikan dalam pertemuan raya. Nadanya adalah kegembiraan, sukaria dan sorak-sorai.


Bacaan dari Kitab Nubuat Zefanya (3:14-18a)


"Tuhan, Raja Israel, ada di tengah-tengahmu."

Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bergembiralah, hai Israel! Bersukacita dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem! Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang dijatuhkan atasmu, Ia telah menebas binasa musuh-musuhmu. Raja Israel, yakni Tuhan, ada di tengah-tengahmu; engkau tidak akan takut kepada malapetaka lagi. Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem, “Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lunglai. Tuhan Allahmu ada di tengah-tengahmu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bersukaria karena engkau, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, dan Ia bersorak gembira karena engkau seperti pada hari pertemuan raya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru!
Ayat. (Mzm 33:2-3.11-12.20-21; R:1a,3a)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru; petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak dan sorai.
2. Rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun temurun. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya!
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. O Imanuel, Engkau raja dan pemberi hukum. Datanglah dan selamatkanlah kami, ya Tuhan Allah kami. Alleluya.

Begitu Yesus dikandung oleh kekuatan Roh Kudus, Roh dapat menjadi aktif dalam diri orang lain. Yohanes menerima Roh dalam kehadiran Yesus. Roh memenuhi Elisabet dan kelak Zakharia dan Simeon. Bahkan, Roh akan diberikan kepada semua orang (Kis 2:33).


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:39-45)


"Siapakah aku ini sampai Ibu Tuhanku mengunjungi aku?"

Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Maria mau berbagi sukacita karena pengalaman akan kasih Tuhan. Ia bergegas pergi mengunjungi Elisabet dan memberikan salam kepadanya. Elisabet merasa bahwa ia mendapatkan sebuah kehormatan karena dikunjungi Ibu Tuhan. Ia juga tidak ragu-ragu untuk memuji Maria sebagai orang yang berbahagia karena firman Tuhan terlaksana dalam hidupnya.

Doa Malam


Ya Tuhan, berbagi dengan tulus ikhlas, itulah yang membahagiakan kami. Tumbuhkanlah terus menerus dalam hati kami akan ketulusan hati agar sesama kami merasakan juga kasih-Mu. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy