| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Pesan Natal Paus Benediktus XVI

Minggu, 25/12/2011 20:27 WIB

Febrina Ayu Scottiati - detikNews

Vatikan - Paus Benediktus XVI berdoa untuk para korban kelaparan, banjir dan konflik di seluruh dunia. Hal itu disampaikannya dalam pesan Natal setelah sebuah bom meledak di dekat gereja di Nigeria.

"Mari kita beralih pandangan kita. Yang kita renungkan adalah keselamatan kita! Dia telah membawa pesan universal ke dunia untuk rekonsiliasi dan perdamaian," kata Paus kepada ribuan peziarah di Vatikan, seperti dikutip dari AFP, Minggu (25/12/2011).

Paus mendesak masyarakat internasional untuk membantu mereka yang menderita kelaparan di Afrika dan mengakhiri pertumpahan darah di Suriah. Ia juga berharap Arab tahun ini bisa membantu untuk kepentingan bersama.

Ia juga berdoa bagi para korban banjir di Thailand dan Filipina yang mengalami kesulitan serius. Paus juga berharap ada peningkatan dialog di Myanmar dalam mengejar solusi bersama.

"Semoga Tuhan memberi pertolongan atas banyaknya konflik berdarah. Semoga Dia mengakhiri kekerasan di Suriah, di mana begitu banyak darah sudah ditumpahkan," ujarnya.

"Semoga dia memberikan semangat baru untuk semua elemen masyarakat di negara-negara Afrika Utara dan Timur Tengah karena mereka berusaha untuk memajukan kesejahteraan umum," tambah Paus.

Pada akhir pesannya, Paus menyuarakan salam Natal dalam 65 bahasa termasuk bahsa Aram, Islandia dan Samoa. "Tuhan adalah Juru selamat, kita adalah mereka yang dalam bahaya. Dia adalah dokter. Kita lemah," katanya kepada mereka.

Pada misa malam Natal di Basilika Santo Petrus, Paus juga menyesali konsumerisme saat musim libur kali ini. Ia meminta agar semua bersikap rendah hati dan penuh kesederhanaan.

"Yang terang lampu menyembunyikan misteri kerendahan hati Allah, yang pada gilirannya memanggil kita dengan kerendahan hati dan kesederhanaan,"lanjutnya.

Senin, 26 Desember 2011 Pesta St. Stefanus, Martir Pertama

Senin, 26 Desember 2011
Pesta St. Stefanus, Martir Pertama

"Kristus telah menjadikan kasih sebagai tangga yang memungkinkan segenap umat Kristiani untuk mendaki ke surga." -- St Fulgensus dari Rupe.

Antifon Pembuka

Pintu surga terbuka bagi Stefanus. Dialah yang pertama di antara para martir. Maka ia berseri mulia di surga, dimahkotai dengan kemenangan.

Doa Pagi

Tuhan Yesus Kristus, kemarin kami menyambut kelahiran-Mu di dunia. Hari ini kami menyambut martir pertama, St Stefanus. Ia telah menyampaikan warta kebenaran dan memberi maaf penganiayanya. Tuhan, berkatilah saudara-saudara kami yang saat ini mengalami penindasan dan penganiayaan karena membela iman dan kebenaran. Semoga mereka kuat dan tetap setia kepada-Mu.
Sebab Engkaulah yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus Allah sepanjang segala masa. Amin

Ada konflik antara Stefanus dan orang Yahudi yang berbahasa Yunani yang tidak percaya kepada Kristus. Mereka tidak sanggup melawan kebijaksanaan Stefanus dan Roh Kudus yang membimbingnya. Dengan dipenuhi Roh Kudus pula Stefanus memberi kesaksian bahwa ia melihat Yesus dibangkitkan bersama Allah dalam kemuliaan.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (6:8-10; 7:54-59)

"Aku melihat langit terbuka."

Sekali peristiwa, Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak. Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut orang Libertini. - Anggota jemaat ini adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria. - Mereka tampil bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang ini bersoal jawab dengan Stefanus, tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmat Stefanus dan Roh Kudus yang mendorong dia berbicara. Mendengar semua yang dikatakan Stefanus, para anggota Mahkamah Agama sangat tertusuk hatinya. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi. Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit; ia melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Maka katanya, "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah." Maka berteriak-teriaklah mereka, dan sambil menutup telinga serempak menyerbu dia. Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya dengan batu. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. Sementara dilempari, Stefanus berdoa, "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ke dalam tangan-Mu, Tuhan, kuserahkan jiwaku.
Ayat.
(Mzm 31:3cd-4.6.8ab.16bc.17)
1. Jadilah bagiku gunung batu tempat berlindung, dan kubu pertahanan untuk menyelamatkan daku! Sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku; oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku.

2. Ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia. Aku akan bersorak-sorai dan bersukacita karena kasih setia-Mu, sebab Engkau telah menilik sengsaraku.
3. Lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan bebaskanlah dari orang-orang yang mengejarku! Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Tuhanlah Allah, Dia menerangi kita.


Yesus mempersiapkan para murid terhadap permusuhan. Ancaman-ancaman yang menghadang mereka antara lain adalah ketakutan untuk tampil berbicara di depan pengadilan umum, pertengkaran di antara keluarga dan pengkhianatan serta kebencian. Namun, jika mereka bertahan sampai pada kesudahannya, mereka akan selamat.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:17-22)


"Karena Aku, kamu akan digiring ke muka para penguasa dan raja-raja."

Pada waktu mengutus murid-murid-Nya, Yesus berkata, "Waspadalah terhadap semua orang! Sebab ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama; dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. Karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semua itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berbicara, melainkan Roh Bapamu; Dialah yang akan berbicara dalam dirimu. Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan menyerahkan anaknya. Anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka. Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.


Renungan

Stefanus (dari bahasa Yunani) berarti mahkota. Dia dikenal sebagai martir pertama. Dia telah berani memberi kesaksian tentang imannya. Ia tidak lari dari kenyataan yang sulit. Memang karena nama Yesus, ia dibenci. Dia mati dirajam, dilempari dengan batu sampai mati. Tetapi, kematiannya melahirkan kehidupan. Kemartiran membuahkan mahkota keselamatan. Tepatlah, pestanya dirayakan sehari setelah kelahiran Yesus. Yesus datang tidak dengan tangan kosong; Ia membawa mahkota kehidupan. Stefanus telah menerima mahkota tersebut.

Doa Malam


Tuhan Yesus, sungguh luhur kedatangan-Mu yang membawa damai dan pengampunan. Aku terus berusaha menghayatinya dan memberikan maaf kepada sesama yang bersalah walau tidak selalu mudah. Namun, ketika aku berhasil memberi maaf, itu sungguh melegakan hatiku. Terima kasih, Tuhan. Amin.


RUAH

Bacaan Harian 26 Desember 2011 - 01 Januari 2012

Bacaan Harian 26 Desember 2011 - 01 Januari 2012

Senin, 26 Desember: Pesta St. Stefanus, Martir Pertama (M).
Oktaf Natal. Kis 6:8-10 – 7:54-59; Mzm 31:3cd-4.6.8ab.16bc.17; Mat 10:17-22.

Kepercayaan Stefanus terhadap Yesus begitu mendalam, sehingga ia tidak takut menghadapi situasi apa pun, sekalipun ia harus mati. Meneladani Stefanus sebagai martir pertama, kita pun ditantang untuk terus mengandalkan Tuhan dengan segala resiko yang harus kita hadapi.

Selasa, 27 Desember: Pesta St. Yohanes, Rasul-Penginjil (P). Dalam Oktaf Natal.
1Yoh 1:1-4; Mzm 97:1-2.5-6.11-12; Yoh 20:2-8.

Hubungan Yohanes yang dekat dengan Yesus mendorongnya untuk dengan setia membagikan pengalaman imannya itu melalui karya dan tulisan-tulisannya. Memang, untuk dapat membagikan Yesus kepada orang-orang sekitar dituntut suatu relasi yang dekat dengan-Nya.

Rabu, 28 Desember: Pesta Kanak-kanak Suci, Martir (M). Dalam Oktaf Natal.
1Yoh 1:5 – 2:2; Mzm 124:2-5.7b-8; Mat 2:13-18.

Allah akan terus mengutus malaikat-malaikat-Nya untuk melindungi orang-orang yang berjalan dalam rancangan-Nya. Kekuatan dan kuasa manusia pasti akan dipatahkan-Nya. Damai dan sukacita akan terus melimpah. Marilah kita hidup dalam rancangan Allah itu.

Kamis, 29 Desember: Hari kelima dalam Oktaf Natal (P).
1Yoh 2:3-11; Mzm 96:1-3.5b-6; Luk 2:22-35.

Simeon adalah orang benar dan saleh yang menanti-nantikan Mesias. Maka, ketika ia bertemu bayi Yesus yang dipersembahkan di Bait Allah, ia mengalami damai sejahtera. Semoga perjumpaan kita dengan bayi Yesus pada masa Natal ini mengubah hidup kita menjadi penuh sukacita.

Jumat, 30 Desember: Pesta Keluarga Kudus, Yesus, Maria, Yusuf (P). Dalam Oktaf Natal.
Kej 15:1-6 – 21:1-3; Mzm 105:1b-6.8-9; Ibr 11:8.11-12.17-19; Luk 2:36-40 (Luk 2:22.39-40).

Yusuf dan Maria mempersembahkan Yesus ke Bait Allah dan kemudian juga memelihara dan mendidik-Nya, sehingga Yesus menjadi kuat, penuh hikmat dan melimpah kasih karunia. Memang, kehidupan iman orangtua mengambil peran penting dalam pertumbuhan iman anak-anak.

Sabtu, 31 Desember: Hari Ketujuh Dalam Oktaf Natal (P).
1Yoh 2:18-21; Mzm 96:1-2.11-13; Yoh 1:1-18.

Firman telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita. Melalui Dialah kita mengenal Bapa dan melihat kemuliaan-Nya yang penuh kasih karunia dan kebenaran. Tinggallah kita: apakah mau hidup sesuai dengan kasih karunia dan kebenaran itu?.

Minggu, 01 Januari: Hari Raya Sta. Maria Bunda Allah (P). Dalam Oktaf Natal
Bil 6:22-27; Mzm 67:2-3.5-6.8; Gal 4:4-7; Luk 2:16-21.

Maria menyimpan segala perkara dalam hati. Ini adalah tanda hidup Maria yang ditandai oleh refleksi untuk memahami kehendak Allah. Kehidupan doa dan refleksi merupakan syarat mutlak bagi orang yang mau hidup sesuai kehendak Allah, karena hanya dalam keadaan seperti itulah orang mudah menangkap kehendak Allah itu.

Hai orang kristiani, sadarilah keluhuranmu!

Hari ini adalah hari kelahiran Penebus kita! Sungguh hari gembira bagi kita, para saudara! Ini bukan waktu untuk bersedih hati, sebab inilah hari kelahiran Hidup sejati! Hidup yang menghapuskan rasa takut akan kematian, membangkitkan kegembiraan serta menjanjikan kelanggengan!

Tak ada orang yang tidak akan kenal kebahagiaan ini. Dasar kegembiraan ini sama bagi semua, yakni: Ketika Tuhan menemukan bahwa tidak seorang pun bebas dari kesalahan, Ia datang untuk mengakhiri maut dan dosa. Ia datang membawa penebusan bagi semua. Maka, hendaklah orang saleh bergembira, karena mahkotanya sudah dekat! Hendaklah orang berdosa bersukacita, sebab pengampunan disampaikan kepadanya! Hendaklah para bangsa menaruh harapan karena dipanggil ke hidup yang sejati.

Ketika tiba waktu yang ditentukan, yakni waktu yang ditetapkan oleh Tuhan dalam rencana yang tak terselami, Putra Allah mengenakan kodrat manusia untuk mendamaikan manusia dengan Penciptanya. Dengan demikian setan, biang keladi kematian, yang pernah mengalahkan manusia, kini dikalahkan oleh kodrat manusia sendiri.

"Kemuliaan kepada Allah di surga" dan mewartakan "Damai di bumi kepada orang yang berkenan kepada Allah." Sebab mereka melihat Yerusalem surgawi dibangun dari para bangsa di bumi. Kalau para malaikat di surga saja merasa terharu karenanya, betapa lagi kita, yang hanya manusia belaka, harus bergembira atas karya cinta ilahi ini.

Saudara terkasih, marilah kita bersyukur kepada Allah Bapa, dengan pengantaraan Putra-Nya, dalam Roh Kudus. Dengan kasih sayang-Nya yang besar Ia mencintai kita dan menaruh belas kasih kepada kita. Dengan memberi hidup kepada Kristus, Ia juga memberi hidup kepada kita. Di dalam Dia kita yang mati karena dosa, menjadi ciptaan dan karya baru dari tangan-Nya. Maka, marilah kita meninggalkan diri kita yang lama dan kebiasaan-kebiasaan yang melekat padanya. Sekarang kita ikut serta dalam kelahiran Kristus dan melepaskan perbuatan-perbuatan daging.

Hai orang kristiani, sadarilah keluhuranmu: Kodrat Allah sendiri ikut kamu miliki. Maka, janganlah membiarkan hidupmu hampa dan jatuh dalam kerendahan semula.

(Sumber: KOTBAH NATAL PAUS LEO AGUNG, Ibadat Bacaan, Bacaan Ofisi 25 Desember - RUAH)

Kobus: Gembala


Kastuba


Kastuba (Euphorbia Pulcherrima) atau Poinsettia, merupakan tanaman hias subtropis yang berasal dari Meksiko bagian selatan dan Amerika Tengah. Daun bagian atasnya tampak menyerupai bunga berwarna merah yang sesuai untuk hiasan Natal. Kastuba merupakan simbol kebahagiaan, kegembiraan, kecerahan Natal. Di negara beriklim sejuk, kastuba digunakan sebagai tanaman hias pengganti bunga yang sulit didapat di musim dingin.

Kastuba memiliki makna tersendiri dalam ajaran Kristiani. Legenda yang berkembang di Meksiko, jelasnya, selain melambangkan suka cita, warna merah Kastuba menceritakan ketulusan hati umat kepada Yesus Kristus.

Konon, seorang anak dari keluarga tidak mampu ingin memberikan hadiah Natal kepada Kristus. Namun, karena tidak memiliki harta benda, pada malam Natal, anak itu memetik tanaman liar yang ada di pinggir jalan untuk diberikan sebagai persembahan. Ternyata, tanaman itu adalah Kastuba. Setelah dibawa masuk ke dalam gereja, daun-daun tanaman itu berubah menjadi merah.

Ini keajaiban Natal, yang menandakan bahwa kita diingatkan lagi, apa pun yang dipersembahkan asalkan dengan tulus hati dan keseungguhan, Yesus akan memberikan ganti yang jauh lebih besar

Menurut kepercayaan suku Aztek, Kastuba dianggap sebagai lambang kesucian. Hiasan kastuba berwana merah juga dimaknai sebagai harapan adanya perubahan pada hati setiap umat yang merayakan.

Kastuba yang juga dikenal dengan sebutan Flores de Noche Buena atau Flowers of the Holy Night ini termasuk salah satu keluarga Euphorbiaceae dan memiliki beberapa nama lokal lain, seperti pohon merah, puring benggala, denok, godong racun, dan sebagainya.

Salah satu ciri khas kastuba adalah karakteristik warna daunnya yang merah menyala ketika muda, dan berangsur-angsur hijau setelah tua.

Daun kastuba tunggal dan letaknya tersebar, bentuknya bulat telur dengan panjang sekitar 7 - 15 cm dan lebar 2,5 - 6 cm. Ujung dan pangkal daunnya meruncing, bertulang menyirip. Bagian atasanya sering disangka bunga dan permukaan bagian bawahnya berambut halus, panjang tangkai daun 5 - 20 cm.

Kastuba termasuk tanaman yang bandel. Ia mudah beradaptasi dengan lingkungan. Kastuba juga bisa tumbuh di dataran rendah sampai dataran berketinggian sampai 1.400 meter di atas permukaan laut, meskipun ia lebih cocok ditanam pada ketinggian sekitar 700 meter.

Sabtu, 24 Desember 2011 Sore Menjelang Hari Raya Natal

Sabtu, 24 Desember 2011
Sore Menjelang Hari Raya Natal
(Vigil Mass for Christmas)

Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan --- Roma 10:13

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahabaik, terimakasih atas hari yang indah ini. Alam semesta memancarkan keindahan-Mu dan mengajak kami juga untuk memancarkan keindahan itu, sehingga semakin banyak orang dapat menikmati keindahan-Mu sendiri. Resapkanlah Sabda-Mu ke dalam hati kami agar Engkau semakin nyata dalam perkataan dan perbuatan kami hari ini. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (62:1-5)


"Seorang mempelai girang hati melihat pengantin perempuan."

Oleh karena Sion aku tidak akan berdiam diri dan oleh karena Yerusalem aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannya menyala seperti suluh. Maka bangsa-bangsa akan melihat kebaenaranmu, dan orang akan menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh Tuhan sendiri. Engkau akan menjadi mahkota keagungan di tangan Tuhan dan serban kerajaan di tangan Allahmu. Engkau tidak akan disebut lagi "yang ditinggalkan suami", dan negerimu tidak akan disebut lagi "yang sunyi", tetapi engkau akan dinamai "yang berkenan kepada-Ku" dan negerimu "yang bersuami", sebab Tuhan telah berkenan kepadamu, dan negerimu akan bersuami, sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 868
Ref. Kerelaan Tuhan hendak kunyanyikan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:4-5.16-17.27.29; Ul: 2)

1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun-menurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
2. Engkau berkata, "Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-menurun."
3. Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapa-kulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku." Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh.

B
acaan dari Kisah Para Rasul (13:16-17.22-25)

"Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian daripada aku. Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak."

Pada suatu hari Sabat, di rumah ibadat di Perga, setelah pembacaan dari hukum Taurat dan kitab nabi-nabi, Paulus bangkit dan memberi isyarat dengan tangannya, lalu berkata, "Hai orang-orang Israel dan kamu yang takut akan Allah, dengarkanlah! Allah umat Israel telah memilih nenek moyang kita, dan membuat umat itu menjadi besar, ketika mereka tinggal di Mesir sebagai orang asing. Dengan tangan-Nya yang perkasa Ia telah memimpin mereka keluar dari negeri itu. Lalu Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud ini Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku. Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus. Menjelang kedatangan Yesus itu, Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis. Dan ketika hampir selesai menunaikan tugasnya, Yohanes berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian daripada aku. Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = es, 2/2, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 1:38; 2/4)
Aku ini hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataan-Mu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 1:1-25 (Singkat: Mat 1:18-25)

"Silsilah Yesus, anak Daud."

Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya, Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram, Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon, Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai, Isai memperanakkan raja Daud. Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria, Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa, Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia, Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia, Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia, Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel. Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel, Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor, Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud, Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus. Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" ?yang berarti: Allah menyertai kita. Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

MENGAPA SILSILAH YESUS DALAM MATIUS DAN LUKAS BEGITU BERBEDA?


Jawaban: Silsilah Yesus terdapat dalam dua tempat dalam Kitab Suci, Mat 1 dan Luk 3:23-28. Matius menelusuri silsilah dari Yesus sampai Abraham. Lukas menelusuri silsilah dari Yesus sampai kepada Adam. Namun demikian, ada alasan kuat untuk percaya bahwa Matius dan Lukas menelusuri silsilah-silsilah yang sama sekali berbeda. Misalnya, Matius mencantumkan Yakub sebagai ayah Yusuf (Mat 1:16), sementara Lukas mengatakan bahwa ayah Yusuf adalah Eli (Luk 3:23). Matius menelusuri garis keturunan melalui Salomo, anak Daud (Mat 1:6), sementara Lukas menelusuri garis keturunan melalui Natan, anak Daud (Luk 3:31). Kenyataannya, antara Daud dan Yesus, satu-satunya nama yang sama dalam silsilah adalah Sealtiel dan Zerubabel (Mat 1:12; Luk 3:27). Bagaimana menjelaskan perbedaan ini?

Ada orang yang menunjuk pada perbedaan ini sebagai bukti dari kesalahan dari Alkitab. Namun demikian, orang-orang Yahudi menyimpan catatan dengan amat teliti, khususnya dalam kaitannya dengan silsilah. Sulit membayangkan bahwa Matius dan Lukas dapat membangun dua silsilah yang sama sekali berbeda. Bahkan kemungkinan rujukan pada Sealtiel dan Zerubabel adalah menunjuk pada dua orang yang sama sekali berbeda namun memiliki nama yang sama. Matius menyebutkan ayah Sealtiel sebagai Yekhonya, sementara Lukas menyebut Neri sebagai ayah Sealtiel. Adalah normal bagi seorang yang bernama Sealtiel untuk menamai anaknya Zerubabel sesuali dengan orang-orang ternama dengan nama yang sama (lih. Kitab Ezra dan Nehemia).

Penjelasan lain adalah bahwa Matius menelusuri garis keturunan utama sedangkan Lukas memperhitungkan terjadinya "pernikahan kelewian." Kalau seorang laki-laki mati tanpa meninggalkan seorang putrapun, adalah merupakan tradisi untuk saudara dari laki-laki itu untuk menikahi istrinya dan melahirkan anak laki-laki yang nantinya akan meneruskan garis keturunan laki-laki tersebut. Walaupun bisa saja demikian, namun pandangan ini tidak dimungkinkan karena kalau demikian halnya maka setiap generasi dari Daud sampai kepada Yesus akan memiliki "pernikahan kelewian". baru dapat menjelaskan perbedaan di setiap generasi. Ini amat tidak mungkin.

Dengan mengingat konsep ini, kebanyakan sarjana Alkitab yang konservatif menganggap bahwa Lukas mencatat silsilah Maria dan Marius mencatat silsilah Yusuf. Matius mengikuti garis keturunan Yusuf (ayah Yesus secara hukum), melalui Salomo, anak Daud, sementara Lukas mengikuti garis keturunan Maria (keluarga Yesus secara darah), melalui Natan, anak Daud.

Dalam bahasa Yunani tidak ada kata untuk "menantu laki-laki", dan Yusuf dapat dianggap sebagai anak Eli melalui menikahi putri Eli, Maria. Melalui garis keturunan manapun, Yesus adalah keturunan Daud dan karena itu berhak menjadi Mesias. Menelusuri silsilah melalui ibu adalah langka, namun begitu pula kelahiran melalui anak dara. Penjelasan Lukas bahwa Yesus adalah anak Yusuf, "menurut anggapan orang".


Sumber: RUAH, www.gotquestion.org


terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy