| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Surat Keluarga bulan Januari 2012

BUNYIKAN TEROMPET KASIH

Terompet yang satu berbunyi anggun dan mantap

Yang lain terasa enggan dan lemah

Yang lain lagi penuh ambisi yang mengganggu kedamaian

Dan sebagian lagi tidak tahu apa yang harus dibunyikan..

Setiap keluarga mempunyai terompetnya

Menyuarakan bunyi istimewa dari pengalaman sucinya

Pengalaman akan Allah yang sedang membuat lagu-lagu cinta

Atau pengalaman sendiri yang bersuara parau dan sepi

Buatlah terompetmu bersama-sama

Entah parau, entah merdu, ciptakanlah bersama

Karena berdua selalu lebih baik daripada sendirian

Supaya suaranya saling melengkapi

Tak ada yang tidak beruntung tahun ini

Sebab kesedihan tak pernah dirancangkan

Yang ada hanyalah kebodohan yang direncanakan

Dengan mengabaikan Pencipta yang setiap hari bersama kita

Masih dengan suara terompet kasih-Nya..

Keluarga keluarga terkasih,

Perkenankanlah saya mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru 2012 untuk Anda semua di seluruh KAJ. Tahun 2011 sudah berganti, saatnya kita menciptakan pengalaman baru di tahun baru 2012 bersama seluruh keluarga kita. Tahun baru yang menjelang semoga membawa pengalaman-pengalaman yang semakin berarti dan baik bagi seluruh keluarga kita dengan harapan-harapan yang terus menerus diwujudkan dalam cinta kasih dan kebersamaan yang membawa kegembiraan bersama.

Kebiasaan banyak orang untuk menghabiskan waktu menjelang tahun baru dalam pesta dan perayaan memang membawa perasaan gembira tersendiri. Kita ingin momen detik-detik awal di tahun baru memberi kita start atau awal yang baru yang menyemangati. Kita ingin awal tahun diwarnai sukacita, dengan harapan sepanjang tahun membawa warna yang sama. Akan tetapi, di setiap akhir tahun, kabar yang kita dengar banyak kali justru kebalikannya. Begitu banyak keprihatinan yang muncul. Kita masih mengakhiri tahun-tahun dengan beberapa keluhan dan bahkan berita penderitaan saudara-saudara kita yang miskin dan terpinggirkan. Berita-berita perceraian, perselingkuhan, dan kegagalan rumah tangga juga tak sedikit kita ketahui.

Belum lagi di dalam keluarga-keluarga kita sendiri. Keprihatinan sepanjang tahun tentu menjadi refleksi/permenungan kita. Barangkali, masih tersisa beberapa pengalaman yang kurang menyenangkan; luka-luka dari relasi dan kerjasama yang gagal; masalah keuangan yang sempat membawa keruwetan; atau rencana-rencana yang belum terealisasi dan membuat “hutang pekerjaan” tentu juga membawa beban tersendiri. Akan tetapi, semua itu mau atau tidak harus ditinggalkan dan kita harus menjalani tahun baru dengan cerita yang baru juga.

Awal tahun menjadi semangat yang akan mewarnai sepanjang tahun yang baru ini. Awal tahun akan lebih baik jika diisi dengan optimisme yang realistis sekaligus resolutif bagi hidup kita. Kalau tahun-tahun yang lalu kita rasakan kurang membahagiakan, bukan berarti Tuhan tidak berpihak, melainkan barangkali kita yang perlu mengusahakannya dengan lebih disiplin. Bersama seluruh keluarga, dan tentu saja bersama iman kita kepada Yesus Kristus, semua usaha pembaruan kita akan lebih berarti. Memikirkan hal-hal yang berharapan baik tentu merupakan perwujudan iman juga, bukan?

Seorang Bapak mengatakan di tahun baru akan mulai membuat papan tulis yang akan diisi informasi ke mana ia, isteri, dan anak-anak pergi dan kapan akan pulang lengkap dengan jam dan tanggalnya. Semula saya tersenyum, mengingat kebiasaan menulis kepergian yang biasa dilakukan di semua seminari dan biara kami. Sekarang, ada seorang kepala keluarga awam mau menerapkan kebiasaan itu, saya menjadi kagum. Ternyata ada juga keluarga-keluarga yang mau menertibkan hidup keluarganya dengan hal-hal yang “baru”. Bapak itu mengatakan, usaha ini sekedar mengurangi pertengkaran yang disebabkan kecurigaan dan ketidaktahuan di dalam keluarga karena kurangnya informasi. Suatu usaha yang menarik..!

Keluarga-keluarga di Keuskupan Agung Jakarta yang terkasih, kita tentu tidak boleh melupakan tahun ini sebagai tahun kita memperdalam pengetahuan dan menjalankan hidup yang Ekaristis. Persatukanlah setiap perjuangan hidup keluarga kita bersama perayaan-perayaan Ekaristi bersama. Dengan perayaan bersama, Allah akan semakin dilibatkan dan dibiarkan ikut campur tangan mengelola keluarga-keluarga kita. Dengan kekuatan dari roti dan anggur Tuhan Kita, semoga kita semakin berani memulai tahun ini dengan sesuatu yang baru yang membawa kita pada pengalaman yang lebih baik. Akhirnya, kita berharap, akhir tahun nanti, kita dapat mendengar kabar-kabar baik dan keberhasilan yang lebih membawa rasa syukur akan penyertaan Tuhan.

Salam dan doa saya dalam Yesus, Maria, dan Yusuf

Alexander Erwin Santoso MSF

Selamat Tahun Baru 2012 & Hari Raya SP Maria Bunda Allah

Selamat Tahun Baru; hari ini kita memasuki Tahun Baru persis Hari Tuhan. Semoga ini pertanda baik bahwa kita mengawali perjalanan Tahun 2012 ini dengan berkat Tuhan yang dipakai kata-kata untuk memberkati orang Israel dulu:
“TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau;
TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;
TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.”
Setelah kita merenungkan perjalanan kita sepanjang tahun dan kita menuliskan kenangan renungan kita dalam hati “TUHAN membuat kita mampu tersenyum walau sedang menangis; bertahan saat kita ingin menyerah; berdoa saat sedang kehabisan kata-kata; mengasihi walau hati kita sedang hancur berkeping-keping mampu untuk mengerti walau merasa tak satupun kelihatan memberi arti; itulah tantangan yang sudah lalu dan mungkin juga masih ada pada tahun yang mendatang.

Percaya bahwa hari ini hari PERDAMAIAN DUNIA, hari ini juga hari Santa Maria Bunda Gereja, hari Pertama menapakkan kaki di tahun 2012. Dengan modal berkat TUHAN; kita mau melangkah dengan penuh percaya bahwa Tuhan memberkati kita; bahwa Tuhan menyinari langkah kita dengan sinar wajah-Nya; bahwa Tuhan melimpahi kita dengan Kasih KaruniaNya; Tuhan menghadapkan wajah-Nya dan memberi kita Damai.

Semoga dengan hati dan pikiran yang damai kita berjalan bersama dengan bergandengan tangan untuk mengukir kehidupan di tahun 2012 ini menjadi tahun yang membawa perdamaian sejati; dijauhkan dari hati dan pikiran yang membenci, tamak, iri hati, takabur, serakah, menang sendiri, selalu membohongi dan menipu. Baik terhadap anak, istri, suami, rekan kerja, bawahan atau atasan, maupun sesama demi berkat Tuhan tidak menjadi sia-sia. Dengan Sinar wajah Tuhan, kita mau memandang penuh kasih, menyapa dengan sapaan penuh makna untuk setiap bagian anggota keluarga demi hati yang damai dan bahagia, sebutan “papi” dan “mami” yang penuh isi dan getaran hati yang murni. Kepada om-om dan tante-tante yang memberikan hati dan wajah yang teduh dan hangat. Sebutan saudara tanpa rasa curiga dan prasangka. Melantunkan satu doa Bapa Kami dengan satu nada dan satu suara, untuk memuji serta memohon kepada Bapa dengan rasa hati yang sama, meminjam istilah St. Paulus “sehati sepikir dan seperasaan” dengan Tuhan kita Yesus Kristus.

Sebagaimana para gembala, yang dengan begitu riang gembira berjumpa dengan Tuhan Yesus dan Bunda Maria dan Yusup setelah mendapat kabar gembira dari para Malaekat yang mengatakan "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan". Mereka tidak mendapatkan emas dan perak atau mobil dan rumah mewah, tetapi mereka mendapatkan kedamaian dan kebahagiaan sejati karena bertemu dengan Tuhan Sang Emanuel. Kedamaian dan kebahagiaan yang mereka rasakan tidak dapat digantikan oleh harta kekayaan apapun.

Kembali kita memohon berkat Tuhan yang pernah dipesankan untuk memberkati kita melalui Musa yang menjadi nyata dalam Sang Emanuel :

“TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau;
TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;
TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera”
Selamat memasuki tahun 2012

Salam dan doa.

Pastor Antonius Sumardi, SCJ

Selasa, 03 Januari 2012 Hari Biasa Masa Natal

Selasa, 03 Januari 2012
Hari Biasa Masa Natal

Dengan mencintai sesamamu dan memerhatikan mereka, kamu maju di dalam perjalananmu --- St Agustinus.

Antifon Pembuka (Mzm 118:26-27)

Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan. Dialah Tuhan Allah yang menerangi kita.

Doa Pagi


Allah Bapa kami di surga, Engkau telah memilih dan membaptis kami berkat jasa Yesus Kristus, Putera-Mu. Baruilah kami dan seluruh Gereja-Mu dengan semangat pelayanan sebagaimana yang kami kenal pada diri Hamba-Mu yang setia. Jadikanlah kami cahaya bagi sesama, agar karya penyelamatan-Mu semakin tersebar luas sampai ke ujung bumi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.

Buah Sakramen Baptis adalah dosa asal dihapuskan. Orang diangkat menjadi anak Allah dan disatukan menjadi anggota Gereja. Anugerah istimewa ini merupakan perwujudan kelahiran baru dalam sejarah hidup orang Kristen. Ia mengenakan pakaian baru, pakaian kebenaran yang menjanjikan keselamatan kekal bersama himpunan para kudus di surga.


Bacaan
dari Surat Pertama Rasul Yohanes (2:29-3:6)

"Setiap orang yang tetap berada dalam Yesus tidak berbuat dosa lagi."

Anak-anakku terkasih, jikalau kamu tahu, bahwa Ia adalah benar, kamu harus tahu juga, bahwa setiap orang, yang berbuat kebenaran, lahir dari pada-Nya. Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Allah. Saudara-saudaraku terkasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak. Akan tetapi kita tahu bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia suci adanya. Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa adalah pelanggaran hukum Allah. Dan kamu tahu, bahwa Kristus telah menyatakan diri-Nya untuk menghapus segala dosa, dan di dalam Dia tidak ada dosa. Karena itu setiap orang yang tetap berada dalam Dia, tidak berdosa lagi, setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan mengenal Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita

Ayat. (Mzm 98:1.3c-4.5.6)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
3. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring, bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 1:14:12b)
Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, semua orang yang menerima-Nya diberi kuasa menjadi anak-anak Allah.

Jiwa Yohanes Pembaptis begitu besar. Ia mampu memberi kesaksian keunggulan dan kebesaran orang lain. Jiwanya begitu tulus dan apa adanya. Tanpa topeng dan kepalsuan padanya. Yesus yang datang kemudian justru diakuinya sebagai tokoh yang selama ini dinanti-nantikan segala bangsa. Dialah Anak Domba Allah yang datang ke tengah umat yang merindukan-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:29-34)


"Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia."

Ketika Yohanes membaptis di Sungai Yordan, Ia melihat Yesus datang kepadanya. Maka katanya, "Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Sesudah aku akan datang seorang yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku. Aku sendiripun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi Yang mengutus aku membaptis dengan air telah berfirman Jikalau engkau melihat Roh turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dia itulah yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihat-Nya! Maka aku memberikan kesaksian: Dia inilah Anak Allah."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Buah dari suara jujur dan lurus Yohanes Pembaptis adalah penglihatan Roh yang turun seperti burung merpati, dan tinggal di atas Yesus. Sebelum keyakinannya diteguhkan dengan penglihatan tersebut, Yohanes telah melihat misteri penyaliban Yesus sebagai kurban Anak Domba Allah. Yohanes tahu persis bahwa Kristus harus menderita untuk memenuhi nubuat Kitab Suci. Betapa indahnya suatu kurban, juga yang berupa penderitaan!

Doa Malam


Tuhan Yesus, para murid Yohanes yang mendengar dan melihat Engkau sebagai Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia sangat takjub dan kemudian mengikuti Engkau serta tinggal bersama-Mu. Aku bersyukur karena telah memperoleh anugerah untuk mengikuti Engkau dan tinggal di dalam Engkau. Semoga karena rahmat-Mu aku sanggup untuk selalu berjalan bersama Engkau menuju kerajaan Allah. Amin.

RUAH

Kobus: Tuntunlah

Senin, 02 Januari 2012 Peringatan Wajib. St. Basilius Agung dan Gregorius dari Nazianze

Senin, 02 Januari 2012
Peringatan Wajib. St. Basilius Agung dan Gregorius dari Nazianze

“Perhatian kami dan nama yang kami utamakan ialah menjadi Kristen dan dinamakan Kristen” (St. Gregorius dari Nazianze)


Antifon Pembuka (Mzm 36:30-31)

Mulut orang jujur menuturkan kebijaksanaan, dan lidahnya mengucapkan keadilan. Hukum Allah disimpan dalam hatinya.

Doa Pagi


Bapa yang Mahapengasih, dampingilah aku hari ini agar tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang dapat menghambat penghayatan iman akan Yesus, Putera-Mu. Berilah aku iman yang teguh, harapan yang kuat dan cinta kasih yang tulus dalam sikap dan tingkah laku, baik dalam lingkungan keluarga, tempat kerja dan masyarakat sekitarku. Amin.

Sejak awal mula, Allah Bapa dan Allah Putera itu satu. Bila orang menolak salah satu maka ia menolak keduanya. Sebaliknya, barangsiapa telah percaya kepada Anak, ia telah percaya kepada Bapa. Itulah inti ajaran hidup Kristen. Hidup kekal menjadi jaminan keselamatan bagi orang yang percaya dan menaruh harapan yang kuat kepada Allah Bapa dan Allah Putera.


Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (2:22-28)

"Apa yang telah kamu dengar harus tetap tinggal di dalam dirimu."

Anak-anakku terkasih, barangsiapa menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus, dia itu seorang pendusta! Dan barangsiapa menyangkal baik Bapa maupun Anak, ia juga tidak memiliki Bapa. Barangsiapa mengakui Anak, ia juga memiliki Bapa. Dan kamu, apa yang telah kamu dengar dari semula, itu harus tetap tinggal di dalam dirimu. Jika apa yang telah kamu dengar dari semula itu tetap tinggal di dalam dirimu, maka kamu akan tetap tinggal di dalam Anak dan di dalam Bapa. Dan inilah janji yang telah dijanjikan-Nya sendiri kepada kita, yaitu hidup yang kekal. Semua ini kutulis kepadamu, yaitu mengenai orang-orang yang berusaha menyesatkan kamu. Sebab di dalam dirimu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari Yesus. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan Yesus mengajar kamu tentang segala sesuatu – dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta – dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita
Ayat. (Mzm 98:1.2-3b.3c-4)

1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Ibr 1:1-2)
Dahulu kala dengan pelbagai cara Allah berbicara kepada leluhur kita dengan perantaraan para nabi; pada zaman akhir ini Ia berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya.


Mesias, Elia dan para nabi adalah tokoh-tokoh besar bagi orang Yahudi. Pada zaman itu, mereka merindukan datangnya sang Mesias yang dijanjikan Allah. Tidak heran bila hidup mereka menjadi tidak tenang saat muncul tokoh Yohanes. Yohanes tidak memakai situasi ini untuk memuliakan dirinya sendiri. Ia menjadi figur yang rendah hati dan tahu menempatkan diri.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:19-28)

"Sesudah aku akan datang Dia yang sudah ada sebelum aku."

Inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus kepadanya beberapa imam dan orang-orang Lewi untuk menanyakan kepadanya, ‘Siapakah Engkau?’ Yohanes mengaku dan tidak berdusta, katanya, “Aku bukan Mesias!” Lalu mereka bertanya kepadanya, “Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?” Yohanes menjawab, “Bukan!” “Engkaukah nabi yang akan datang?” Ia pun menjawab, “Bukan!” Maka kata mereka kepadanya, “Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?” Jawab Yohanes, “Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan seperti yang telah dikatakan Nabi Yesaya.” Di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi. Mereka bertanya-tanya kepadanya, “Mengapa engkau membaptis jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?” Yohanes menjawab kepada mereka, “Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak.” Hal ini terjadi di Betania yang di seberang Sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis orang.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Suara memang diperlukan untuk pewartaan. Pendengaran membutuhkan suara. Yohanes Pembaptis adalah suara yang ingin memuaskan pendengaran orang-orang yang menantikan kedatangan Kristus. Dialah suara yang berseru-seru di padang gurun, suara yang jujur dan lurus. Kualitas suara yang jujur dan lurus dalam mewartakan Kristus sungguh menjanjikan buah-buah keselamatan. Yohanes telah membuktikannya. Aku pun mesti mengupayakannya.

Doa Malam


Terimakasih Bapa, atas teladan dan kerendahan hati Yohanes Pembaptis yang mau mengakui diri apa adanya tentang keberadaan dirinya. Di zaman yang penuh dengan ketidak jujuran ini, bimbinglah kami agar mampu berlaku jujur dan bijak dalam bersikap serta bertindak seturut kehendak-Mu. Amin.


RUAH

Bacaan Harian 02 - 08 Januari 2012

UJUD KERASULAN DOA BULAN JANUARI 2012

Ujud Umum:

Semoga para korban bencana alam dapat menerima penghiburan spiritual dan material yang mereka perlukan untuk membangun kembali kehidupan mereka.

Ujud Misi:

Semoga pengorbanan umat kristiani bagi perdamaian dapat menjadi saksi Kristus di hadapan semua orang yang berkehendak baik.

Ujud Gereja Indonesia:

Semoga Gereja semakin menyapa dan mendampingi umat beriman yang hidup di tengah perkotaan.

Bacaan Harian 02 - 08 Januari 2012

Senin, 02 Januari 2012: Peringatan Wajib. St. Basilius Agung dan Gregorius dari Nazianze (P)
1Yoh 2: 22-28; Mzm 98: 1,2,3cd-4,5-6; Yoh 1:19-28

Manusia seringkali tergoda untuk menerima perlakuan disanjung dan diistimewakan. Yohanes Pembaptis memberi teladan kepada kita untuk tidak menerima sanjungan yang bukan menjadi haknya dan mengarahkan sanjungan itu pada yang berhak menerimanya. Sikap seperti ini membutuhkan kerendahan hati.

Selasa, 03 Januari 2012: Hari Biasa Masa Natal (P)
1Yoh 2: 29-3: 6; Mzm 98: 1.3cd-4,5-6; Yoh 1: 29-34

Hidup Yohanes memberikan pesan menarik untuk diteladani. Di tengah banyak pengikut-Nya, ia mengarahkan perhatian para pengikutnya itu kepada penantian kedatangan Sang Mesias. Itulah tugas kita sebagai saksi Kristus:: mengarahkan orang-orang pada Kerajaan yang dibawa oleh Yesus.

Rabu, 04 Januari 2012: Hari Biasa Masa Natal (P)
1Yoh 3: 7-10; Mzm 98: 1,7-8,9; Yoh 1: 35-42

Yohanes Pembaptis adalah pewarta sejati. Ia konsisten dengan tugasnya untuk membuka jalan bagi Sang Mesias. Ia sungguh mengantar orang untuk sampai kepada Yesus. Saat orang-orang datang kepadanya, ia tak tergiur pada popularitas, tetapi selalu menunjuk pada Dia yang ia wartakan. “Lihatlah Anak Domba Allah” kata Yohanes saat melihat Yesus lewat. Orang-orang pun meninggalkan dia dan pergi mengikuti Yesus. Nah, bukankah kita juga mendapat tugas untuk menjadi saksi-Nya? Yah, kita mohon rahmat supaya kita juga dapat menghadirkan Yesus Kristus dalam karya dan pelayanan kita.

Kamis, 05 Januari 2012: Hari Biasa Masa Natal (P)
1Yoh 3: 11-2; Mzm 100: 1,2,3,4,5; Yoh 1: 43-51

Filipus mengalami perjumpaan dengan Yesus dan ia dipanggil untuk menjadi murid-Nya. Lalu Filipus mewartakan Yesus kepada Natanael. Meskipun pada awalnya Natanael tidak percaya, tetapi Yesus membukakan matanya sehingga ia bersujud menyembah Yesus. Begitulah karya pewartaan. Tugas kita sebagai murid Yesus adalah mewartakan Dia yang menyelamatkan kita. Meskipun kita mungkin menghadapi orang-orang yang tak percaya, Yesus tidak tinggal diam. Ia akan bekerja untuk menyempurnakan karya pewartaan kita.

Jumat, 06 Januari 2012: Jumat Pertama, Hari Biasa Masa Natal (P)
1Yoh 5: 5-13; Mzm 147: 12-13,14-15,19-20; Mrk 1: 7-11

Ketika Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, Roh Kudus turun atas-Nya. Sebagai murid-murid Yesus yang telah dibaptis, Roh Kudus itu juga sudah dicurahkan kepada kita. Kalau kita hidup dalam tuntunan Roh itu, sudah pasti janji-janji Yesus bagi hidup kita akan sungguh terwujud. Persoalannya: tanpa menyediakan waktu dan membiasakan diri untuk bergaul dengan Roh Kudus, kita pasti sulit mendengarkan bisikan-Nya.

Sabtu, 07 Januari 2012: Hari Biasa Masa Natal (P)
1Yoh 5: 14-21; Mzm 149: 1-2,3-4,5,6a,9b; Yoh 2: 1-11

Pesta perkawinan di Kana menghadapi persoalan karena kehabisan anggur. Syukurlah ada Bunda Maria yang sungguh beriman akan kuasa Putra-Nya untuk memberikan pertolongan dengan penuh belas kasih. Yesus pun bertindak. Pesta perkawinan terselamatkan. Keluarga kita pun tak luput dari pengalaman kehabisan “anggur sukacita”. Dalam keadaan seperti itu, dibutuhkan iman seperti Bunda Maria yang bergantung pada belas kasih Yesus Kristus. Niscaya, Yesus tidak tinggal diam. Ia pasti bertindak selama kita sungguh mengandalkan pada belas-kasih-Nya.

Minggu, 08 Januari 2012: Hari Raya Penampakan Tuhan (P)
Yes 60: 1-6; Mzm 72: 1-2,7-8,10-11,12-13; Ef 3: 2-3a,5-6; Mat 2: 1-12

Orang Majus dari Timur memperoleh rahmat untuk melihat Yesus. Mereka menyambut-Nya dengan mempersembahkan hadiah bagi bayi Yesus. Kita semua bersyukur karena kita boleh mendapatkan rahmat yang sama untuk berjumpa dengan Yesus. Maka marilah kita juga mempersembahkan hadiah bagi-Nya: hidup kita!

Aku Pembawa Damai (Luk 2:16-21)

Rm. Stefanus Tommy Octora Pr


Hari pertama di tahun 2012. Suara terompet sesekali masih sayup terdengar dan semarak sukacita pergantian tahun serasa belum mau pergi. Namun, matahari yang kembali terbit mengingatkan bahwa hidup tetap harus berjalan. Ada hal-hal yang dengan rela harus ditinggalkan di belakang dan mau tak mau ada banyak hal yang harus dihadapi di depan.

Sebagaimana ibu melahirkan kehidupan baru, hari pertama ini juga bertepatan dengan perayaan Maria Bunda Allah dan Hari Perdamaian Sedunia. Di kalangan umat abad-abad awal, Maria mulai digelari sebagai sang "Theotokos", artinya "yang membuat keilahian lahir". Penghargaan terhadap Maria sebagai yang membuat keilahian lahir dan menjadi nyata kemudian resmi diterima dalam Konsili Ekumenis di Efesus th. 431. Dengan demikian resmi diakui Gereja bahwa Maria memungkinkan umat manusia mengalami keilahian sebagai berkat. Inilah sumber kekuatan bagi usaha orang-orang yang berkehendak baik untuk mewujudkan kedamaian.

Dia yang lahir dan baru saja kita rayakan disebut sang Imanuel, "Tuhan beserta kita". Yang Ilahi tidak membiarkan umat manusia sendirian. Dan Maria sang Theotokos "yang membuat keilahian lahir" itu menjadi saksi bahwa memang benar demikian. Kepada seorang perempuan muda di Nazaret dulu disampaikan ajakan untuk ikut serta membuat kebesaran ilahi jadi nyata. Namun ajakan yang sama kini masih ditawarkan bagi semua orang yang berkemauan baik.

Rahmat apa yang aku mohon untuk perjalanan hidup ke depan? Mungkin kedamaian bisa menjadi salah satu permohonan kita. Damai untuk diri sendiri, keluarga, bangsa Indonesia dan damai untuk dunia kita. Damai yang bukan sekadar slogan, namun damai yang membebaskan dan menghidupkan. Dan sebagaimana para gembala mencari sang sumber damai, masing-masing dari kita juga dipanggil untuk terlibat dalam mengusahakan perdamaian ini.

Para saudaraku, mari sekali lagi kita bersyukur atas tahun 2011 yang sudah lewat dan mari kita songsong tahun 2012 ini dengan iman yang semakin berakar, persaudaraan yang semakin bertumbuh dan pelayanan yang semakin berbuah. Selamat Tahun Baru. Tuhan memberkati.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy