| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 05 Januari 2012 Hari Biasa Masa Natal

Kamis, 05 Januari 2012
Hari Biasa Masa Natal

Berapa pun diambil, kekayaan-Nya tak pernah berkurang -- St Agustinus

Antifon Pembuka (Yes 9:2)

Rakyat yang berjalan dalam kegelapan melihat cahaya terang benderang. Suatu cahaya menyinari mereka yang tinggal di daerah naungan maut.

Doa Renungan

Tuhan, Engkau menghendaki agar aku melaksanakan kasih secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Jauhkanlah diriku dari rasa iri dan dengki akan keberhasilah yang diperoleh sesama. Dampingilah aku agar berani dan penuh iman menghadapi situasi zaman ini. Amin.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (3:11-21)

Anak-anakku terkasih, inilah berita yang telah kamu dengar dari semula, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi; bukan seperti Kain yang berasal dari si jahat dan membunuh adiknya. Apakah sebabnya Kain membunuh adiknya? Sebab segala perbuatannya jahat, sedang perbuatan adiknya benar. Janganlah kamu heran, Saudara-saudara, apabila dunia membenci kamu. Kita tahu bahwa kita sudah berpindah dari maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap berada di dalam maut. Setiap orang yang membenci saudaranya adalah seorang pembunuh. Dan kamu tahu, tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup kekal di dalam dirinya. Tetapi kita mengetahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; maka kita pun wajib menyerahkan nyawa untuk saudara-saudara kita. Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan, tetapi ia menutup pintu hatinya terhadap saudara itu bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya? Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. Demikianlah kita ketahui bahwa kita berasal dari kebenaran, dan kita dapat menghadap Allah dengan hati tenang, sebab jika kita dituduh oleh hati kita, Allah adalah lebih besar daripada hati kita, dan Ia mengetahui segala sesuatu. Saudara-saudaraku terkasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian penuh iman untuk mendekati Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi!
Ayat. (Mzm 100:1-2.3.4.5)

1. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
2. Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3. Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, masuklah pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya, dan pujilah nama-Nya!
4. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya turun menurun.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Inilah hari yang suci! Marilah, hai para bangsa, sujudlah di hadapan Tuhan, sebab cahaya gemilang telah menyinari seluruh muka bumi.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:43-51)

Sekali peristiwa Yesus memutuskan untuk pergi ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya, "Ikutlah Aku!" Filipus itu berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus. Lalu Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya, "Kami telah menemukan Dia yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret. Kata Natanael kepadanya, "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" Kata Filipus kepadanya, "Mari dan lihatlah!" Melihat Natanael datang kepada-Nya, Yesus berkata tentang dia, "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!" Kata Natanael kepada Yesus, "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepada-Nya, "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara." Kata Natanael kepada-Nya, "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" Yesus menjawab, katanya, "Karena Aku berkata kepadamu 'Aku melihat engkau di bawah pohon ara' maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar daripada itu." Lalu kata Yesus kepadanya, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Sikap skeptis berupa rasa curiga, tidak mudah percaya dan bersikap hati-hati atas tindakan orang lain sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Di zaman-Nya, Yesus juga menghadapi sikap skeptis dari Natanael, yang bahkan memberi komentar sinis: ”Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” (Yoh. 1:46). Tampaknya Natanael tidak menyukai Nazaret, tidak mau tahu tentang apa yang terjadi di sana dan tidak mau berhubungan dengan orang-orang di sana. Baginya tidak mungkin seorang Mesias datang dari kota kecil yang tidak terkenal.

Kita juga bisa tergoda mengikuti sikap Natanael, yakni menolak orang-orang lain atau mengambil jarak dari mereka, karena mereka berasal dari kalangan, suku, daerah atau posisi yang kita tidak sukai. Kadangkala menolak, meragukan atau tidak percaya akan kelebihan dan kemampuan orang lain. Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari si A atau si B, atau dari daerah atau suku C atau D?

Rekannya Filipus mengambil strategi yang lebih bijaksana, yakni mengundang Natanael untuk ”mari dan lihatlah!” (Yoh. 1:47), yakni untuk mengalami secara pribadi siapakah Yesus itu. Ketika berjumpa dengan Yesus secara langsung, Natanael menemukan dalam diri-Nya hal-hal yang melampaui harapan dan impiannya. Yesus mengetahui pemikiran dan kedalaman hatinya dan mewahyukan kepadanya keinginannya yang terdalam, yakni mengenal Dia secara pribadi. Yesus menghantar Natanael pada iman yang baru. Yesus juga menyukai sifat dan sikapnya yang penuh ketulusan dan tidak berpura-pura. ”Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” (Yoh. 1:47).

Tuhan Yesus Kristus, berikanlah aku hati yang murni dan tulus, untuk semakin mengenal Engkau; jauhkanlah aku dari sikap berpura-pura dan munafik. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Rabu, 04 Januari 2012 Hari Biasa Masa Natal

Rabu, 04 Januari 2012
Hari Biasa Masa Natal

“Setialah kepada Injil dan setialah kepada Gereja” (Our Lady, 4 Januari 1975)

Antifon Pembuka

Sejak awal mula sabda itu Allah, dan Ia berkenan dilahirkan sebagai Penebus dunia.

Doa Pagi


Tuhan, dalam diriku ada kebaikan dan kejahatan; maka bantulah aku untuk mengalahkan kejahatan dengan berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya. Dengan demikian aku layak disebut anak-anak Allah yang Mahabaik. Amin.

Yesus Kristus adalah perwujudan kebenaran janji keselamatan Allah. Allah itu setia dan segala tindakan-Nya adalah benar. Karena itu, semua pengikut Kristus dipanggil kepada kebenaran. Sebaliknya, orang berdosa selalu dipenuhi pikiran dan tindakan tidak benar. Hidupnya dikungkung oleh kuasa-kuasa kegelapan yang menjauhkannya dari kuasa Kristus.


Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (3:7-10)

"Setiap orang yang tidak berbuat kebenaran tidak berasal dari Allah."

Anak-anakku, janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu. Barangsiapa berbuat kebenaran, dia adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar. Barangsiapa tetap berbuat dosa, dia berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yakni untuk membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu. Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia; dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah. Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: Setiap orang yang tidak berbuat kebenaran tidak berasal dari Allah; demikian juga setiap orang yang tidak mengasihi saudaranya.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita
Ayat. (Mzm 98:1.7-8.9)

1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Biarlah gemuruh laut dan segala isinya, dunia dan semua yang diam di dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gunung bersorak-sorai bersama-sama.
3. Biarlah mereka bersorak-sorai di hadapan Tuhan, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.


Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Ibr 1:1-2)
Ayat. Dahulu kala dengan pelbagai cara Allah berbicara kepada leluhur kita dengan perantaraan para nabi. Pada zaman akhir ini Ia berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya.

Yohanes merelakan muridnya mengikuti dan tinggal bersama dengan Yesus. Ia berhasil menyiapkan orang untuk menjadi murid Yesus. Sang Anak domba Allah telah menarik murid Yohanes dan banyak orang untuk mengikuti-Nya. Memang, menjadi murid Yesus itu memerlukan proses: melihat, mengikuti, datang dan tinggal bersama. Itulah suasana bahagia orang beriman.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:35-42)

"Mereka datang dan melihat di mana Yesus tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia."

Sekali peristiwa Yohanes berdiri di tempat ia membaptis orang di Sungai Yordan bersama dengan dua orang muridnya. Ketika melihat Yesus lewat, Yohanes berkata, “Lihatlah Anak domba Allah!” Mendengar apa yang dikatakan Yohanes, kedua murid itu pergi mengikuti Yesus. Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Melihat bahwa mereka mengikuti Dia, Yesus lalu berkata kepada mereka, “Apakah yang kamu cari?” Kata mereka kepada-Nya, “Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?” Yesus berkata kepada mereka, “Marilah, dan kamu akan melihatnya.” Mereka pun datang, dan melihat di mana Yesus tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia. Waktu itu kira-kira pukul empat. Salah seorang dari kedua murid yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus. Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya,”Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus).” Lalu Andreas membawa Simon kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata, “Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus).”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Pertanyaan Yesus kepada kedua murid Yohanes Pembaptis dapat menjadi pertanyaan sepanjang masa untuk kita, “Apakah yang kamu cari?” Setelah sekian lama mengikuti Yesus, kita juga bisa bertanya kepada diri kita masing-masing, “Apakah yang aku cari?” Setelah melakukan kegiatan apa pun, pertanyaan ‘apakah yang aku cari ‘ merupakan suatu bentuk pendalaman yang sangat berguna bagi kehidupan kita.

Doa Malam


Tuhan Yesus, Engkaulah Sang Anak domba Allah seperti diperkenalkan oleh Yohanes Pembaptis. Aku percaya kepada-Mu, ya Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia. Ampunilah juga segala dosa dan kesalahan yang telah kuperbuat sepanjang hari ini. Penuhilah hatiku dengan damai-Mu sehingga malam ini aku dapat beristirahat dengan nyenyak. Amin.


RUAH

Surat Keluarga bulan Januari 2012

BUNYIKAN TEROMPET KASIH

Terompet yang satu berbunyi anggun dan mantap

Yang lain terasa enggan dan lemah

Yang lain lagi penuh ambisi yang mengganggu kedamaian

Dan sebagian lagi tidak tahu apa yang harus dibunyikan..

Setiap keluarga mempunyai terompetnya

Menyuarakan bunyi istimewa dari pengalaman sucinya

Pengalaman akan Allah yang sedang membuat lagu-lagu cinta

Atau pengalaman sendiri yang bersuara parau dan sepi

Buatlah terompetmu bersama-sama

Entah parau, entah merdu, ciptakanlah bersama

Karena berdua selalu lebih baik daripada sendirian

Supaya suaranya saling melengkapi

Tak ada yang tidak beruntung tahun ini

Sebab kesedihan tak pernah dirancangkan

Yang ada hanyalah kebodohan yang direncanakan

Dengan mengabaikan Pencipta yang setiap hari bersama kita

Masih dengan suara terompet kasih-Nya..

Keluarga keluarga terkasih,

Perkenankanlah saya mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru 2012 untuk Anda semua di seluruh KAJ. Tahun 2011 sudah berganti, saatnya kita menciptakan pengalaman baru di tahun baru 2012 bersama seluruh keluarga kita. Tahun baru yang menjelang semoga membawa pengalaman-pengalaman yang semakin berarti dan baik bagi seluruh keluarga kita dengan harapan-harapan yang terus menerus diwujudkan dalam cinta kasih dan kebersamaan yang membawa kegembiraan bersama.

Kebiasaan banyak orang untuk menghabiskan waktu menjelang tahun baru dalam pesta dan perayaan memang membawa perasaan gembira tersendiri. Kita ingin momen detik-detik awal di tahun baru memberi kita start atau awal yang baru yang menyemangati. Kita ingin awal tahun diwarnai sukacita, dengan harapan sepanjang tahun membawa warna yang sama. Akan tetapi, di setiap akhir tahun, kabar yang kita dengar banyak kali justru kebalikannya. Begitu banyak keprihatinan yang muncul. Kita masih mengakhiri tahun-tahun dengan beberapa keluhan dan bahkan berita penderitaan saudara-saudara kita yang miskin dan terpinggirkan. Berita-berita perceraian, perselingkuhan, dan kegagalan rumah tangga juga tak sedikit kita ketahui.

Belum lagi di dalam keluarga-keluarga kita sendiri. Keprihatinan sepanjang tahun tentu menjadi refleksi/permenungan kita. Barangkali, masih tersisa beberapa pengalaman yang kurang menyenangkan; luka-luka dari relasi dan kerjasama yang gagal; masalah keuangan yang sempat membawa keruwetan; atau rencana-rencana yang belum terealisasi dan membuat “hutang pekerjaan” tentu juga membawa beban tersendiri. Akan tetapi, semua itu mau atau tidak harus ditinggalkan dan kita harus menjalani tahun baru dengan cerita yang baru juga.

Awal tahun menjadi semangat yang akan mewarnai sepanjang tahun yang baru ini. Awal tahun akan lebih baik jika diisi dengan optimisme yang realistis sekaligus resolutif bagi hidup kita. Kalau tahun-tahun yang lalu kita rasakan kurang membahagiakan, bukan berarti Tuhan tidak berpihak, melainkan barangkali kita yang perlu mengusahakannya dengan lebih disiplin. Bersama seluruh keluarga, dan tentu saja bersama iman kita kepada Yesus Kristus, semua usaha pembaruan kita akan lebih berarti. Memikirkan hal-hal yang berharapan baik tentu merupakan perwujudan iman juga, bukan?

Seorang Bapak mengatakan di tahun baru akan mulai membuat papan tulis yang akan diisi informasi ke mana ia, isteri, dan anak-anak pergi dan kapan akan pulang lengkap dengan jam dan tanggalnya. Semula saya tersenyum, mengingat kebiasaan menulis kepergian yang biasa dilakukan di semua seminari dan biara kami. Sekarang, ada seorang kepala keluarga awam mau menerapkan kebiasaan itu, saya menjadi kagum. Ternyata ada juga keluarga-keluarga yang mau menertibkan hidup keluarganya dengan hal-hal yang “baru”. Bapak itu mengatakan, usaha ini sekedar mengurangi pertengkaran yang disebabkan kecurigaan dan ketidaktahuan di dalam keluarga karena kurangnya informasi. Suatu usaha yang menarik..!

Keluarga-keluarga di Keuskupan Agung Jakarta yang terkasih, kita tentu tidak boleh melupakan tahun ini sebagai tahun kita memperdalam pengetahuan dan menjalankan hidup yang Ekaristis. Persatukanlah setiap perjuangan hidup keluarga kita bersama perayaan-perayaan Ekaristi bersama. Dengan perayaan bersama, Allah akan semakin dilibatkan dan dibiarkan ikut campur tangan mengelola keluarga-keluarga kita. Dengan kekuatan dari roti dan anggur Tuhan Kita, semoga kita semakin berani memulai tahun ini dengan sesuatu yang baru yang membawa kita pada pengalaman yang lebih baik. Akhirnya, kita berharap, akhir tahun nanti, kita dapat mendengar kabar-kabar baik dan keberhasilan yang lebih membawa rasa syukur akan penyertaan Tuhan.

Salam dan doa saya dalam Yesus, Maria, dan Yusuf

Alexander Erwin Santoso MSF

Selamat Tahun Baru 2012 & Hari Raya SP Maria Bunda Allah

Selamat Tahun Baru; hari ini kita memasuki Tahun Baru persis Hari Tuhan. Semoga ini pertanda baik bahwa kita mengawali perjalanan Tahun 2012 ini dengan berkat Tuhan yang dipakai kata-kata untuk memberkati orang Israel dulu:
“TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau;
TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;
TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.”
Setelah kita merenungkan perjalanan kita sepanjang tahun dan kita menuliskan kenangan renungan kita dalam hati “TUHAN membuat kita mampu tersenyum walau sedang menangis; bertahan saat kita ingin menyerah; berdoa saat sedang kehabisan kata-kata; mengasihi walau hati kita sedang hancur berkeping-keping mampu untuk mengerti walau merasa tak satupun kelihatan memberi arti; itulah tantangan yang sudah lalu dan mungkin juga masih ada pada tahun yang mendatang.

Percaya bahwa hari ini hari PERDAMAIAN DUNIA, hari ini juga hari Santa Maria Bunda Gereja, hari Pertama menapakkan kaki di tahun 2012. Dengan modal berkat TUHAN; kita mau melangkah dengan penuh percaya bahwa Tuhan memberkati kita; bahwa Tuhan menyinari langkah kita dengan sinar wajah-Nya; bahwa Tuhan melimpahi kita dengan Kasih KaruniaNya; Tuhan menghadapkan wajah-Nya dan memberi kita Damai.

Semoga dengan hati dan pikiran yang damai kita berjalan bersama dengan bergandengan tangan untuk mengukir kehidupan di tahun 2012 ini menjadi tahun yang membawa perdamaian sejati; dijauhkan dari hati dan pikiran yang membenci, tamak, iri hati, takabur, serakah, menang sendiri, selalu membohongi dan menipu. Baik terhadap anak, istri, suami, rekan kerja, bawahan atau atasan, maupun sesama demi berkat Tuhan tidak menjadi sia-sia. Dengan Sinar wajah Tuhan, kita mau memandang penuh kasih, menyapa dengan sapaan penuh makna untuk setiap bagian anggota keluarga demi hati yang damai dan bahagia, sebutan “papi” dan “mami” yang penuh isi dan getaran hati yang murni. Kepada om-om dan tante-tante yang memberikan hati dan wajah yang teduh dan hangat. Sebutan saudara tanpa rasa curiga dan prasangka. Melantunkan satu doa Bapa Kami dengan satu nada dan satu suara, untuk memuji serta memohon kepada Bapa dengan rasa hati yang sama, meminjam istilah St. Paulus “sehati sepikir dan seperasaan” dengan Tuhan kita Yesus Kristus.

Sebagaimana para gembala, yang dengan begitu riang gembira berjumpa dengan Tuhan Yesus dan Bunda Maria dan Yusup setelah mendapat kabar gembira dari para Malaekat yang mengatakan "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan". Mereka tidak mendapatkan emas dan perak atau mobil dan rumah mewah, tetapi mereka mendapatkan kedamaian dan kebahagiaan sejati karena bertemu dengan Tuhan Sang Emanuel. Kedamaian dan kebahagiaan yang mereka rasakan tidak dapat digantikan oleh harta kekayaan apapun.

Kembali kita memohon berkat Tuhan yang pernah dipesankan untuk memberkati kita melalui Musa yang menjadi nyata dalam Sang Emanuel :

“TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau;
TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;
TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera”
Selamat memasuki tahun 2012

Salam dan doa.

Pastor Antonius Sumardi, SCJ

Selasa, 03 Januari 2012 Hari Biasa Masa Natal

Selasa, 03 Januari 2012
Hari Biasa Masa Natal

Dengan mencintai sesamamu dan memerhatikan mereka, kamu maju di dalam perjalananmu --- St Agustinus.

Antifon Pembuka (Mzm 118:26-27)

Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan. Dialah Tuhan Allah yang menerangi kita.

Doa Pagi


Allah Bapa kami di surga, Engkau telah memilih dan membaptis kami berkat jasa Yesus Kristus, Putera-Mu. Baruilah kami dan seluruh Gereja-Mu dengan semangat pelayanan sebagaimana yang kami kenal pada diri Hamba-Mu yang setia. Jadikanlah kami cahaya bagi sesama, agar karya penyelamatan-Mu semakin tersebar luas sampai ke ujung bumi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.

Buah Sakramen Baptis adalah dosa asal dihapuskan. Orang diangkat menjadi anak Allah dan disatukan menjadi anggota Gereja. Anugerah istimewa ini merupakan perwujudan kelahiran baru dalam sejarah hidup orang Kristen. Ia mengenakan pakaian baru, pakaian kebenaran yang menjanjikan keselamatan kekal bersama himpunan para kudus di surga.


Bacaan
dari Surat Pertama Rasul Yohanes (2:29-3:6)

"Setiap orang yang tetap berada dalam Yesus tidak berbuat dosa lagi."

Anak-anakku terkasih, jikalau kamu tahu, bahwa Ia adalah benar, kamu harus tahu juga, bahwa setiap orang, yang berbuat kebenaran, lahir dari pada-Nya. Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Allah. Saudara-saudaraku terkasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak. Akan tetapi kita tahu bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia suci adanya. Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa adalah pelanggaran hukum Allah. Dan kamu tahu, bahwa Kristus telah menyatakan diri-Nya untuk menghapus segala dosa, dan di dalam Dia tidak ada dosa. Karena itu setiap orang yang tetap berada dalam Dia, tidak berdosa lagi, setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan mengenal Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita

Ayat. (Mzm 98:1.3c-4.5.6)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
3. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring, bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 1:14:12b)
Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, semua orang yang menerima-Nya diberi kuasa menjadi anak-anak Allah.

Jiwa Yohanes Pembaptis begitu besar. Ia mampu memberi kesaksian keunggulan dan kebesaran orang lain. Jiwanya begitu tulus dan apa adanya. Tanpa topeng dan kepalsuan padanya. Yesus yang datang kemudian justru diakuinya sebagai tokoh yang selama ini dinanti-nantikan segala bangsa. Dialah Anak Domba Allah yang datang ke tengah umat yang merindukan-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:29-34)


"Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia."

Ketika Yohanes membaptis di Sungai Yordan, Ia melihat Yesus datang kepadanya. Maka katanya, "Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Sesudah aku akan datang seorang yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku. Aku sendiripun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi Yang mengutus aku membaptis dengan air telah berfirman Jikalau engkau melihat Roh turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dia itulah yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihat-Nya! Maka aku memberikan kesaksian: Dia inilah Anak Allah."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Buah dari suara jujur dan lurus Yohanes Pembaptis adalah penglihatan Roh yang turun seperti burung merpati, dan tinggal di atas Yesus. Sebelum keyakinannya diteguhkan dengan penglihatan tersebut, Yohanes telah melihat misteri penyaliban Yesus sebagai kurban Anak Domba Allah. Yohanes tahu persis bahwa Kristus harus menderita untuk memenuhi nubuat Kitab Suci. Betapa indahnya suatu kurban, juga yang berupa penderitaan!

Doa Malam


Tuhan Yesus, para murid Yohanes yang mendengar dan melihat Engkau sebagai Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia sangat takjub dan kemudian mengikuti Engkau serta tinggal bersama-Mu. Aku bersyukur karena telah memperoleh anugerah untuk mengikuti Engkau dan tinggal di dalam Engkau. Semoga karena rahmat-Mu aku sanggup untuk selalu berjalan bersama Engkau menuju kerajaan Allah. Amin.

RUAH

Kobus: Tuntunlah

Senin, 02 Januari 2012 Peringatan Wajib. St. Basilius Agung dan Gregorius dari Nazianze

Senin, 02 Januari 2012
Peringatan Wajib. St. Basilius Agung dan Gregorius dari Nazianze

“Perhatian kami dan nama yang kami utamakan ialah menjadi Kristen dan dinamakan Kristen” (St. Gregorius dari Nazianze)


Antifon Pembuka (Mzm 36:30-31)

Mulut orang jujur menuturkan kebijaksanaan, dan lidahnya mengucapkan keadilan. Hukum Allah disimpan dalam hatinya.

Doa Pagi


Bapa yang Mahapengasih, dampingilah aku hari ini agar tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang dapat menghambat penghayatan iman akan Yesus, Putera-Mu. Berilah aku iman yang teguh, harapan yang kuat dan cinta kasih yang tulus dalam sikap dan tingkah laku, baik dalam lingkungan keluarga, tempat kerja dan masyarakat sekitarku. Amin.

Sejak awal mula, Allah Bapa dan Allah Putera itu satu. Bila orang menolak salah satu maka ia menolak keduanya. Sebaliknya, barangsiapa telah percaya kepada Anak, ia telah percaya kepada Bapa. Itulah inti ajaran hidup Kristen. Hidup kekal menjadi jaminan keselamatan bagi orang yang percaya dan menaruh harapan yang kuat kepada Allah Bapa dan Allah Putera.


Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (2:22-28)

"Apa yang telah kamu dengar harus tetap tinggal di dalam dirimu."

Anak-anakku terkasih, barangsiapa menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus, dia itu seorang pendusta! Dan barangsiapa menyangkal baik Bapa maupun Anak, ia juga tidak memiliki Bapa. Barangsiapa mengakui Anak, ia juga memiliki Bapa. Dan kamu, apa yang telah kamu dengar dari semula, itu harus tetap tinggal di dalam dirimu. Jika apa yang telah kamu dengar dari semula itu tetap tinggal di dalam dirimu, maka kamu akan tetap tinggal di dalam Anak dan di dalam Bapa. Dan inilah janji yang telah dijanjikan-Nya sendiri kepada kita, yaitu hidup yang kekal. Semua ini kutulis kepadamu, yaitu mengenai orang-orang yang berusaha menyesatkan kamu. Sebab di dalam dirimu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari Yesus. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan Yesus mengajar kamu tentang segala sesuatu – dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta – dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita
Ayat. (Mzm 98:1.2-3b.3c-4)

1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Ibr 1:1-2)
Dahulu kala dengan pelbagai cara Allah berbicara kepada leluhur kita dengan perantaraan para nabi; pada zaman akhir ini Ia berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya.


Mesias, Elia dan para nabi adalah tokoh-tokoh besar bagi orang Yahudi. Pada zaman itu, mereka merindukan datangnya sang Mesias yang dijanjikan Allah. Tidak heran bila hidup mereka menjadi tidak tenang saat muncul tokoh Yohanes. Yohanes tidak memakai situasi ini untuk memuliakan dirinya sendiri. Ia menjadi figur yang rendah hati dan tahu menempatkan diri.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:19-28)

"Sesudah aku akan datang Dia yang sudah ada sebelum aku."

Inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus kepadanya beberapa imam dan orang-orang Lewi untuk menanyakan kepadanya, ‘Siapakah Engkau?’ Yohanes mengaku dan tidak berdusta, katanya, “Aku bukan Mesias!” Lalu mereka bertanya kepadanya, “Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?” Yohanes menjawab, “Bukan!” “Engkaukah nabi yang akan datang?” Ia pun menjawab, “Bukan!” Maka kata mereka kepadanya, “Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?” Jawab Yohanes, “Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan seperti yang telah dikatakan Nabi Yesaya.” Di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi. Mereka bertanya-tanya kepadanya, “Mengapa engkau membaptis jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?” Yohanes menjawab kepada mereka, “Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak.” Hal ini terjadi di Betania yang di seberang Sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis orang.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Suara memang diperlukan untuk pewartaan. Pendengaran membutuhkan suara. Yohanes Pembaptis adalah suara yang ingin memuaskan pendengaran orang-orang yang menantikan kedatangan Kristus. Dialah suara yang berseru-seru di padang gurun, suara yang jujur dan lurus. Kualitas suara yang jujur dan lurus dalam mewartakan Kristus sungguh menjanjikan buah-buah keselamatan. Yohanes telah membuktikannya. Aku pun mesti mengupayakannya.

Doa Malam


Terimakasih Bapa, atas teladan dan kerendahan hati Yohanes Pembaptis yang mau mengakui diri apa adanya tentang keberadaan dirinya. Di zaman yang penuh dengan ketidak jujuran ini, bimbinglah kami agar mampu berlaku jujur dan bijak dalam bersikap serta bertindak seturut kehendak-Mu. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy