| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 24 Januari 2012 Peringatan Wajib Fransiskus dari Sales, Uskup Pujangga Gereja

Selasa, 24 Januari 2012
Peringatan Wajib Fransiskus dari Sales, Uskup Pujangga Gereja


Hidup saleh membuat hidup keluarga penuh damai, cinta suami istri lebih manjur --- St Fransiskus de Sales

Antifon Pembuka

Ia membuka mulutnya di tengah umat. Roh kebijaksanaan dan pengetahuan dilimpahkan Tuhan ke dalam hatinya. Ia dihiasi semarak kemuliaan.

Doa Renungan


Tuhan, semoga kami bersuaha untuk menjadi pribadi yang lepas bebas, lahir batin. Bantulah kami dengan rahmat-Mu agar seluruh hidup kami dapat menjadi kurban persembahan yang berkenan di hati-Mu.

Pembacaan dari Kitab Kedua Samuel (6:12b-15.17-19)

"Daud dan segenap orang Israel mengarak tabut perjanjian dengan sorak-sorai."

Pada waktu itu Daud pergi mengangkut tabut Allah dari rumah Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita. Setiap kali para pengangkat-pengangkat tabut Tuhan itu melangkah maju enam langkah, maka ia mengorbankan seekor lembu dan seekor anak lembu gemukan. Dan Daud menari-nari di hadapan Tuhan dengan sekuat tenaga; ia berbaju efod dari kain lenan. Daud dan seluruh orang Israel mengangkut tabut Tuhan itu dengan diiringi sorak dan bunyi sangkakala. Tabut Tuhan itu dibawa masuk, lalu diletakkan di tempatnya, di dalam kemah yang dibentangkan Daud untuk itu, kemudian Daud mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan di hadapan Tuhan. Setelah Daud selesai mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, diberkatinyalah bangsa itu demi nama Tuhan semesta alam. Lalu dibagikannya kepada seluruh bangsa itu, kepada seluruh khalayak ramai Israel, baik laki-laki maupun perempuan, kepada masing-masing seketul roti bundar, sekerat daging, dan sepotong kue kismis. Sesudah itu pergilah seluruh bangsa itu, masing-masing ke rumahnya.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.


Mazmur Tanggapan
Ref. Siapakah itu raja kemuliaan? Tuhanlah raja kemuliaan.
Ayat. (Mzm 24:7.8.9.10)
1. Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan!
2. Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan, yang jaya dan perkasa, Tuhan yang perkasa dalam peperangan!
3. Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan!
4. Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:31-35)

"Barangsiapa melaksanakan kehendak Allah, dialah saudara-Ku."

Sekali peristiwa datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus ke tempat Ia sedang mengajar. Mereka berdiri di luar, lalu menyuruh orang memanggil Yesus. Waktu itu ada orang banyak duduk mengelilingi Dia; mereka berkata kepada Yesus, “Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau.” Jawab Yesus kepada mereka, “Siapa ibu-Ku? Siapa saudara-saudara-Ku?” Yesus memandang orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu, lalu berkata, “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku!”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Bagi keluarga-keluarga tertentu, tidak mengenakkan atau bahkan memalukan mempunyai anggota keluarga yang sakit jiwa atau tidak waras. Oleh keluarga-Nya Yesus pun dianggap demikian. Namun, tampaknya Ia tidak peduli dengan mereka. Mereka mendatangi Yesus yang sedang mengajar dan hanya berdiri di luar. Kepada Yesus disampaikan bahwa ibu dan saudara-saudara ada di luar dan ingin bertemu. Namun, jawaban yang diberikan Yesus ada di luar dugaan. ”Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku? ... Barang siapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku” (Mrk. 3:33–34).

Dari peristiwa ini kita dapat mencatat pesan bahwa Yesus menunjuk mereka yang ada di sekeliling-Nya sebagai saudara-saudara dan ibu-Nya, yakni mereka yang mendengarkan Dia dengan saksama dan melaksanakan kehendak-Nya. Mereka adalah ‘insiders’ (orang dalam). Mereka inilah keluarga Yesus yang baru, yang membentuk relasi-relasi yang baru. Keluarga yang baru ini melampaui ikatan-ikatan tradisional keluarga, suku, dan budaya. Yang mengikat ialah relasi baru sebagai pelaksana Sabda dan kehendak-Nya serta iman sebagai penyerahan total kepada Yesus.

Doa: Tuhan Yesus Kristus, engkau menggabungkan aku dalam keluarga-Mu yang baru. Jadikanlah aku pelaksana Sabda dan kehendak-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Senin, 23 Januari 2012 Hari Biasa Pekan III

Senin, 23 Januari 2012
Hari Biasa Pekan III

“Kerinduan untuk memulihkan kesatuan semua orang Kristen adalah satu anugerah Kristus dan satu panggilan Roh Kudus” (Katekismus Gereja Katolik, 820)


Antifon Pembuka (Mzm 89:21-22)

Aku telah menemukan Daud, hamba-Ku; Aku telah mengurapinya dengan minyak kudus, maka tangan-Ku tetap menyertai dia, bahkan lengan-Ku meneguhkan dia.

Doa Pagi


Tuhan, mampukan kami untuk tetap tegar dan tidak takut dalam menghadapi berbagai persoalan hidup, yang ada kalanya menyita waktu dan perhatian kami. Sertailah setiap langkah kami sehingga berkat-Mu pun berlimpah dalam hidup kami. Amin.

Orang beriman itu taat kepada kehendak Allah. Ia setia melaksanakan segala firman Tuhan. Maka ia menjadi seorang pribadi yang dapat dipercaya oleh pengikutnya. Segala perkataan dan tindakannya penuh kuasa dari Allah. Daud dipercaya seluruh kaum Israel untuk menjadi raja atas mereka. Mereka percaya bahwa Daud adalah orang pilihan Israel sendiri.

Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (5:1-7.10)


Sekali peristiwa datanglah segala suku Israel kepada Daud di Hebron. Mereka itu berkata, “Ketahuilah, kami ini darah dagingmu. Telah lama engkaulah yang memimpin segala gerakan orang Israel, yakni sejak Saul memerintah atas kami. Lagipula Tuhan telah bersabda kepadamu: “Engkaulah yang harus menggembalakan umat-Ku Israel, dan engkaulah yang menjadi raja atas Israel”. Maka datanglah semua tua-tua Israel menghadap Daud di Hebron, lalu Daud mengadakan perjanjian dengan mereka di sana di hadapan Tuhan. Kemudian mereka mengurapi Daud menjadi raja atas Israel. Pada saat menjadi raja itu, Daud berumur tiga puluh tahun; dan selanjutnya empat puluh tahun lamanya ia memerintah. Di Hebron ia memerintah atas Yehuda tujuh tahun enam bulan, dan di Yerusalem ia memerintah tiga puluh tiga tahun atas seluruh Israel dan Yehuda. Kemudian raja dengan orang-orangnya pergi ke Yerusalem, menyerang orang Yebus, penduduk negeri itu. Tetapi mereka itu berkata kepada Daud, “Engkau tidak sanggup masuk kemari! Orang-orang buta dan orang-orang timpang akan mengenyahkan engkau!” Maksud mereka: Daud tidak sanggup masuk ke sana. Tetapi Daud merebut kubu pertahanan Sion, yaitu kota Daud. Maka makin lama makin besarlah kuasa Daud, sebab Tuhan, Allah semesta alam, menyertai dia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kesetiaan dan kasih-Ku menyertai raja.
Ayat. (Mzm 89:20.21-22.25-26)

1. Pernah Engkau berbicara dalam penglihatan kepada orang-orang yang Kaukasihi. Engkau berkata, “Telah Kutaruh mahkota di atas kepala seorang pahlawan, telah Kutinggikan seorang pilihan dari antara bangsa itu.”
2. Aku telah mendapat Daud, hamba-Ku; Aku telah mengurapinya dengan minyak-Ku yang kudus, maka tangan-Ku tetap menyertai dia, bahkan lengan-Ku meneguhkan dia.
3. Kesetiaan dan kasih-Ku menyertai dia, dan oleh karena nama-Ku tanduknya akan meninggi. Aku akan membuat tangannya menguasai laut, dan tangan kanannya menguasai sungai-sungai.

Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (2 Tim 1:10b)
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut, dan menerangi hidup dengan Injil.


Tiap manusia dikaruniakan roh pengudus di dalam dirinya. Berkat Sakramen Baptis, Roh Pengudus itu makin ditampakkan menjadi daya kekuatan yang menyelamatkan. Roh Kudus mengurapi tiap orang menjadi anak-anak Allah. Hidupnya selalu ada dalam lindungan-Nya. Maka, tiap orang mesti memelihara kekudusan dirinya agar tidak menodai Roh Kudus dalam dirinya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:22-30)


Pada suatu hari datanglah ahli-ahli Taurat dari Yerusalem dan berkata tentang Yesus, “Ia kerasukan Beelzebul!” Ada juga yang berkata, “Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan.” Maka Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan, “Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis? Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan, dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan. Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri, kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, malahan sudah tamatlah riwayatnya! Camkanlah, tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat, untuk merampas harta bendanya, kecuali kalau ia mengikat lebih dahulu orang kuat itu. Lalu barulah ia dapat merampok rumah itu. Aku berkata kepadamu: Sungguh, semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. Tetapi apabila seseorang menghujat Roh Kudus, ia tidak akan mendapat ampun untuk selama-lamanya, sebab dosa yang dilakukannya adalah dosa yang kekal.” Yesus berkata demikian karena mereka bilang bahwa Ia kerasukan roh jahat.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Hujat terhadap Roh Kudus adalah dosa yang tak terampuni, karena orang menutup diri untuk berubah menjadi lebih baik, ketika memahami atau mengalami kebaikan yang akan mengubah hidupnya. Setiap manusia memiliki Roh yang hidup kekal abadi, yang merupakan percikan dari Roh Kudus. Dosa menghujat Roh Kudus berarti menolak Rohnya sendiri. Menolak Roh berarti mati.

Doa Malam

Tuhan, jagailah pintu bibirku agar apa yang aku ucapkan sungguh mendatangkan rahmat bagi yang mendengar. Jauhkanlah dariku sikap dan tutur kata yang mendukakan Roh Kudus-Mu. Amin.


RUAH

Bacaan Harian 23-29 Januari 2012

Bacaan Harian 23-29 Januari 2012

Senin, 23 Januari: Hari Biasa Pekan III (H).
2Sam 5:1-7.10; Mzm 89:20-22.25-26; Mrk 3:22-30.
Betapa mudah menghujat orang yang tidak kita sukai. Hujatan-hujatan dengan cepat terlontar tanpa peduli apakah akan menyakiti hati seseorang. Roh Kudus berbicara kepada kita melalui hati nurani. Jangan menutup hati nurani terhadap Allah. "Beberapa orang telah menolak hati nuraninya yang murni itu, dan karena itu kandaslah iman mereka" (1Tim 1:19). Allah ingin hati kita selalu terbuka kepada-Nya. Tak peduli berapa kali kita jatuh, marilah kita merangkak kembali kepada-Nya dan berkata, "Tuhan, berbelaskasihanlah kepadaku, aku ini orang berdosa."

Selasa, 24 Januari : Peringatan Wajib Fransiskus dari Sales, Uskup Pujangga Gereja (P).
2Sam 6:12b-15.17-19; Mzm 24:7-10; Mrk 3:31-35.
Menghina Maria berarti menghujat Roh Kudus. Sebab, bukankah Roh Kudus sendiri memberi penghormatan sangat tinggi kepada Maria: ”Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring: ’Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?’” (Luk 1:41–43).

Bagi orang yang berpikir sehat, jelaslah tidak mungkin Yesus melawan Perintah Allah sendiri yang bersabda: ”Hormatilah bapak dan ibumu.” Dalam kenyataannya, Yesus sangat menghormati ibu-Nya. Mukjizat pertama dibuat-Nya justru atas permintaan Bunda Maria, walaupun belum saatnya (bdk. Yoh 2:1–11). Yang kedua, Ia menyerahkan ibu-Nya kepada murid yang dikasihi-Nya sewaktu Ia bergantung pada salib, bukti penghargaan-Nya kepada Bunda Maria (Yoh 19:25–27).

Rabu, 25 Januari: Pesta Bertobatnya St. Paulus, Rasul (P).
Kis 22:3-16 atau Kis 9:1-22; Mzm 117:1-2; Mrk 16:15-18.
Pertobatan seorang pendosa—lebih-lebih pendosa besar—menunjukkan kerahiman Allah Yang Mahabesar, yang tidak menghendaki seorang pun binasa, melainkan supaya setiap orang bertobat dan hidup. Kerahiman Allah menjadi harapan bagi kita untuk terus berharap kepada-Nya dan tidak pernah putus asa Kita pernah tidak luput dari dosa-dosa dan karena itu kita membutuhkan kerahiman Allah. ”Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi” (Mat 7:1). Oleh karena itu, marilah kita selalu menunjukkan kasih dan belas kasihan, supaya kita pun boleh mengalami kasih dan belas kasihan Allah sendiri.

Kamis, 26 Januari : Peringatan Wajib St. Timotius dan Titus, Uskup (P).
2Tim 1:1-8 atau Tit 1:1-5; Mzm 96:1-3.7-8a.10; Mrk 4:21-25.
Cara hidup orang beriman harus memberi terang bagi orang-orang yang ada di sekitarnya. Hidup saling mengasihi, tanpa harus saling menghakimi satu sama lain akan membawa terang bagi orang yang hidup dalam kegelapan.

Jumat, 27 Januari : Hari Biasa Pekan III (H).
2Sam 11:1-4a.5-10a.13-17 Mzm 51:3-7.10-11; Mrk 4:26-34.
Kerajaan Allah berkembang dari kecil dan secara perlahan menjadi besar. Awalnya mungkin ia tampak remeh dan tak berarti, namun ia akan tumbuh dan menjadi sesuatu yang besar dan memberikan kebaikan. Oleh sebab itu jangan putus asa dan berkecil hati apabila usaha untuk membangun Kerajaan Allah tidak menampakkan hasil yang nyata. Ia akan berkembang dalam waktu karena Allah sendiri yang si Empunya.

Sabtu, 28 Januari : Peringatan Wajib St. Thomas Aquino, Imam Pujangga Gereja (P).
2Sam 12:1-7a.11-17; Mzm 51:12-17; Mrk 4:35-41.
Lewat sebuah perumpamaan, Natan mengingatkan Daud akan dosanya. Ia telah melakukan apa yang jahat di mata Tuhan. Daud menyesali kesalahannya dan mengakui dosanya. “Aku sudah berdosa terhadap Tuhan.” Walaupun demikian, ia harus menanggung akibat dosanya.

Minggu, 29 Januari: Hari Minggu Biasa Pekan IV (H).
Ul 18:15-20; Mzm 95:1-2.6-9; 1Kor 7:32-35; Mrk 1:21-28.
Yesus tidak mentolerir segala hal yang jahat. Ia segera turun tangan dan tidak berdiam diri melihat kejahatan meraja. Bagaimana dengan kita? Apakah kita hanya berdiam diri melihat kejahatan yang berlangsung dan berdalih bahwa itu bukan urusan kita? Misiku hari ini adalah:

Minggu, 22 Januari 2012 Hari Minggu Biasa III/B

Minggu, 22 Januari 2012
Hari Minggu Biasa III/B

"Gereja harus terus-menerus berdoa dan bekerja untuk mempertahankan, memperkuat dan menyempurnakan kesatuan yang Kristus kehendaki untuk Dia" -- Katekismus Gereja Katolik, 820


Antifon Pembuka (Mzm 95:1.6)

Marilah kita bersorak-sorai untuk Tuhan, bersorak-sorak bagi gunung batu keselamatan kita. Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita.

Doa Renungan


Allah Bapa kami, dengan perantaraan Yesus Putera-Mu, Engkau telah memanggil semua orang agar bertobat dan percaya kepada Injil. Kami mohon, jauhkanlah kami dari dosa-dosa, berilah kami keberanian untuk menanggapi panggilan-Mu dan menempuh jalan yang ditujukan oleh Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa, bersama Bapa dan Roh Kudus Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Yunus (3:1-5.10)

"Orang Niniwe berbalik dari tingkah lakunya yang jahat."

Untuk kedua kalinya Tuhan berfirman kepada Yunus, "Bangunlah, dan berangkatlah ke Niniwe, kota besar itu. Sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu." Maka bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru, "Empat puluh hari lagi Niniwe akan ditunggangbalikkan." Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa; baik orang dewasa maupun anak-anak mengenakan kain kabung. Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka; dan Ia pun tidak jadi melakukannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, mi = fis, 4/4, PS 845
Ref. Tuhan adalah kasih setia bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 25:4bc-5ab.6-7bc.8-9)

1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku.
2. Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala. Ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu, oleh karena kebaikan-Mu, ya Tuhan.
3. Tuhan itu baik dan benar, sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 7:29-31)

"Dunia seperti yang kita kenal sekarang ini akan berlalu."

Saudara-saudara, waktunya singkat! Sebab itu dalam waktu yang masih sisa ini mereka yang beristeri hendaknya berlaku seolah-olah tidak beristeri; orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis; orang-orang yang bergembira seolah-olah tidak bergembira; dan orang-orang yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli. Pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang ini akan berlalu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = g , 4/4, PS 962
Refren. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 1:15)
Kerajaan Allah sudah dekat. Percayalah kepada Injil!

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:14-20)

"Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"

Sesudah Yohanes Pembaptis ditangkap, datanglah Yesus ke Galilea, memberitakan Injil Allah. Yesus memberitakan, "Waktunya telah genap. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" Ketika Yesus sedang berjalan menyusur Danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka itu penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka, "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Mereka pun segera meninggalkan jalanya, dan mengikuti Yesus. Setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus segera memanggil mereka, dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di atas perahu bersama orang-orang upahannya. Lalu mereka mengikuti Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus

Antifon Komuni (Yoh 8:12)

Tuhan bersabda, "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."


Renungan

Rekan-rekan yang baik!
Hari Minggu ini kita dengar bagaimana Yesus mulai tampil di muka umum. Dua hal dilakukannya, yang pertama ialah mengumumkan Injil (Mrk 1:14-15) dan yang kedua, memanggil para murid yang pertama (1:16-20). Peristiwa ini terjadi di dekat Danau Galilea, di wilayah utara Tanah Suci. Kegiatan ini mengawali perjalanannya membawakan Kabar Gembira dalam ujud pengajaran dan macam-macam penyembuhan dari Galilea menuju ke selatan, sampai ke Yerusalem.

KABAR GEMBIRA

Disebutkan, setelah dibaptis, Yesus dipimpin Roh ke padang gurun (Mrk 1:12-13). Di sana selama 40 hari (Mrk 1:12-13) ia mengalami kehadiran Roh, tapi juga menghadapi kekuatan-kekuatan Iblis. Ia terpisah dari jangkauan sesama ("hidup bersama dengan binatang liar") namun disertai para malaikat. Begitulah cara Injil menampilkan Yesus sebagai manusia yang integritasnya teruji, sebagai manusia yang betul-betul dekat pada keilahian sehingga kekuatan yang jahat tidak dapat menguasainya. Orang seperti inilah yang tampil di masyarakat dan membawakan Kabar Gembira. Ia sendiri sudah mengalaminya dan karenanya dapat mewartakannya.

Disebutkan pada awal Injil hari ini bahwa Yohanes Pembaptis ditangkap. Orang banyak tak lagi dapat datang menyatakan tobat seperti dulu. Tetapi kini ada tokoh yang lebih besar yang telah diberitakan sang Pembaptis sendiri. Dia sudah hadir dan mengabarkan bahwa "genaplah waktunya, Kerajaan Allah sudah dekat". Sekaligus ia mengajak orang-orang menumbuhkan sikap yang paling cocok menanggapi kenyataan baru ini, yakni "bertobat dan percaya kepada Injil".

Orang Yahudi dulu membayangkan bahwa sejak awal Yang Maha Kuasa sudah menentukan kurun waktu sebelum datang zaman baru yang ditandai dengan kehadiran-Nya di dalam kehidupan orang-orang-Nya. Kurun waktu ini kini dinyatakan telah genap, telah terpenuhi. Masa menunggu sudah selesai. Zaman baru yang tadi dinanti-nantikan dan diungkapkan dengan gagasan "Kerajaan Allah" sudah ada di tengah-tengah manusia. Kini ada seorang manusia yang membiarkan diri sepenuhnya dijadikan tempat berdiam bagi-Nya. Di dalam diri orang inilah dapat dikatakan "Allah meraja". Jadi dalam paruh pertama pewartaan Yesus tadi hendak dikatakan ada orang yang benar-benar dapat menghadirkan kebesaran Allah di tengah-tengah manusia.

Semakin dipikirkan, semakin jelas bahwa yang dibicarakan ialah diri Yesus sendiri. Dialah ujud nyata Kerajaan Allah yang sudah dekat itu. Beberapa waktu sebelumnya, pada saat pembaptisannya, ia dinyatakan sebagai orang yang amat dekat pada Yang Maha Kuasa dan ditandai oleh Roh. Kesungguhannya juga telah teruji. Ia dapat mengenali gerak kekuatan-kekuatan yang jahat dan yang baik. Pernyataan "Kerajaan Allah sudah dekat" itu pernyataan iman yang amat berani tanpa melebih-lebihkan, tetapi juga tanpa menutup-nutupi kebesaran dia yang mewartakannya. Pendengar di zaman apapun akan merasa dihadapkan pada kenyataan baru. Dan tak bisa lagi diam saja. Menganggapnya sepi sama saja dengan menolak dan tidak mempercayai kebenarannya. Mulai mencoba memahami berarti menerimanya dan mengarahkan diri pada kehadiran Allah dalam ujud orang yang ini. Itulah inti dari "bertobat". Pergantian haluan hidup hanyalah kelanjutan dari arah baru ini. Dan baru demikian orang bisa diajak mempercayai Injil, yakni Kabar Gembira. Manakah inti Kabar Gembira yang dibawakannya?

Menurut Injil Yohanes, satu ketika Yesus mengajak dua orang yang mau mengenalnya agar datang dan melihat sendiri (Yoh 1: 38). Begitu pula dalam Injil Markus (juga Matius dan Lukas), Yesus mengajak orang-orang menemukan apa Kerajaan Allah itu bagi mereka sendiri dan bagaimana mereka bisa menjadi bagian darinya. Seperti ia sendiri. Inilah Kabar Gembira yang dibawakannya. Suatu warta yang memungkinkan kemanusiaan berkembang seutuh-utuhnya, tapi juga arah yang memungkinkan Allah bisa hadir sedekat-dekatnya. Bukan lagi warta harus begini harus begitu, tak boleh ini itu, melainkan warta yang membuat orang menemukan diri dalam Allah.

Bagaimana kenyataannya di dalam hidup sehari-hari? Dalam bagian kedua bacaan Injil hari ini (ay. 16-20) ditunjukkan bagaimana Yesus mengajak orang-orang tertentu untuk menghidupi Kabar Gembira tadi. Bersama mereka nanti Yesus akan membawakan apa itu kehadiran Kerajaan Allah kepada orang banyak, apa itu kenyataan hidup yang membuat Allah dapat dirasakan hadir oleh orang banyak. Pengajaran, penyembuhan, pengusiran kekuatan roh jahat, semua inilah tanda-tanda hadirnya Allah di tengah kemanusiaan. Itulah ujud nyata Kerajaan-Nya yang dialami orang-orang pada waktu itu dan diceritakan kembali bagi generasi-generasi berikutnya.

GALILEA


Menurut Mrk 1:14 dan 16 Yesus mulai tampil di wilayah Galilea, di tempat-tempat di dekat danau, terutama di kota Kapernaum. Sudah pada zaman Perjanjian Lama, wilayah utara ini berbeda dengan Yudea di selatan, baik alamnya maupun kehidupan sosialnya. Di utara tanahnya lebih subur. Perekonomiannya lebih maju. Orang-orangnya lebih berpikir independen. Tetapi sering mereka dipandang kurang taat beragama oleh elit politik-religius di Yerusalem, yakni ahli Taurat, para imam, kaum Farisi. Memang di wilayah utara juga ada cukup banyak orang yang asalnya dari Yudea. Mereka pindah ke utara untuk mendapatkan nafkah lebih besar dan mencari peluang yang lebih luas. Keluarga Yesus kiranya juga dari Yudea. Karena itulah Yusuf dan Maria datang ke sana dari Nazaret di Galilea untuk menyensuskan diri seperti diceritakan Lukas (Luk 2:1-5).

Macam-macam prasangka, lebih-lebih di bidang hidup keagamaan, lebih terasa di Yerusalem dan Yudea pada umumnya. Di utara orang biasa berhubungan dengan budaya lain. Di wilayah yang memiliki kebiasaan berpikir lebih luas itulah Yesus mulai mewartakan sesuatu yang baru. Ia didengarkan. Lihat misalnya kekaguman orang di Kapernaum mendengarkan uraiannya yang segar mengenai Taurat (Mrk 1:21-22; Luk 4:31-32). Mereka tertarik. Tidak pasif saja dan kemudian melupakannya. Tentu saja mereka tidak selalu menyambutnya dengan terbuka. Di Nazaret sendiri ia bahkan pernah ditolak (Mrk 6:1-6a Mat 13:53-58 Luk 4:16-30).

Di wilayah Galilea sudah beberapa puluh tahun sebelumnya berkembang satu sektor perekonomian baru, yakni eksploitasi ikan dari danau. Pasar-pasar ikan di tepi danau bertumbuh dan akhirnya menjadi tempat hunian dan kota yang ramai. Kapernaum ialah salah satu dari kota-kota itu. Begitu juga Magdala, Betsaida, dan wilayah Genesaret di tepi danau Tiberias. Nanti Yesus akan mondar-mandir di antara kota-kota itu ikut perahu para nelayan. Dalam ukuran zaman itu para nelayan ialah orang-orang yang maju dalam bisnis. Salah satu usahawan seperti itu ialah Zebedeus, ayah Yakobus dan Yohanes. Juga Simon Petrus dan Andreas adalah pebisnis ikan yang mapan. Memang kebanyakan masih dilakukan sendiri, dari menjala, menyortir, kemudian membawanya ke pasar. Umumnya orang-orang itu lincah berusaha. Inilah orang-orang yang dijumpai Yesus dan yang kemudian menjadi pengikutnya. Bahkan dari antara mereka ada yang menjadi murid-muridnya yang pertama. Yesus melihat kemungkinan-kemungkinan yang ada. Ia tidak menunggu orang datang kepadanya. Ia mendatangi para nelayan itu, menyertai mereka. Begitulah ia makin didengar orang.

PANGGILAN

Dalam petikan Injil ini juga diceritakan Yesus memilih murid sebagai rekan sekerja. Simon Petrus dan Andreas dipanggil ketika mereka tengah menangani pekerjaan mereka menjala ikan. Mereka serta-merta meninggalkan jala mereka untuk mengikuti Yesus. Juga Yakobus dan Yohanes segera meninggalkan perahu serta ayah mereka yang kiranya pemilik perusahaan ikan yang sukses tadi. Orang-orang ini melihat kenyataan "Kerajaan Allah" dalam diri orang yang mengajak mereka ikut. Dan mereka tidak ingin kehilangan dia. Mereka pun mengikutinya dan berpindah gaya hidup. Itulah "bertobat" bagi mereka. Dan itu juga kenyataan "percaya kepada Injil". Terlihat kini Kerajaan Allah mulai hidup dalam diri orang-orang di sekitar Yesus juga.

Mereka yang dipanggil itu akan dijadikan penjala manusia (Mrk 1:17=4:19). Sering diartikan mencari pengikut sebanyak-banyaknya, seperti mendulang lubuk misi! Tafsiran seperti itu tidak klop, baik dulu maupun sekarang, bahkan bisa memerosotkan panggilan yang digambarkan Injil. Dalam Luk 5:10 "penjala manusia" dirumuskan sebagai "anthropous (ese) zogron", artinya yang menangkap manusia untuk membawanya ke kehidupan. Begitulah penjelasan yang berasal dari zaman itu sendiri. Tanggung jawab para murid bukan menangkapi, tetapi mendukung, menuntun, memelihara, menguatkan orang agar bisa hidup terus, membuat orang menemukan jalan sendiri. Dan bukan hanya dalam kehidupan rohani belaka.

Dapatkah Gereja menjadi wadah yang baru bagi mereka yang tertangkap bagi kehidupan itu? Atau wadah ini sendiri perlu dibenahi dulu sehingga memungkinkan panggilan menjadi pengikut Yesus? Bagi zaman kita ini, ajakan untuk membawa orang-orang ke kehidupan masih amat aktual. Juga dalam mengusahakan masyarakat yang lebih memungkinkan hidup pantas bagi semua. Juga dalam mengajak semua orang yang berkemauan baik untuk bersama-sama membangun masyarakat yang membangun keadaban, bukan merusaknya.

Salam hangat,
A. Gianto

Sabtu, 21 Januari 2012 Peringatan Wajib St. Agnes, Perawan dan Martir

Sabtu, 21 Januari 2012
Peringatan Wajib St. Agnes, Perawan dan Martir

Agnes tidak takut akan tangan algojo berdarah. Ia tidak bergerak oleh suara rantai berat yang gemerincing --- St. Ambrosius

Antifon Pembuka

Inilah perawan yang budiman, yang keluar menyongsong Kristus dengan piala bernyala.

Doa Renungan


Allah Bapa kami di surga, semoga kami dapat berpegang teguh pada harapan yang ditimbulkan oleh sabda-Mu. Semoga hidup kami ini ditandai iman mantap akan Dikau, yang menciptakan kami untuk hidup. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (1:1-4.11-12.19.23-27)

"Para pahlawan gugur di medan perang."

Setelah Saul mati, dan ketika Daud kembali sesudah memukul kalah orang Amalek dan tinggal dua hari di Ziklag, maka datanglah pada hari ketiga seorang dari tentara, dari pihak Saul, dengan pakaian terkoyak-koyak dan tanah di atas kepala. Ketika ia sampai kepada Daud, sujudlah ia ke tanah dan menyembah. Bertanyalah Daud kepadanya: "Dari manakah engkau?" Jawabnya kepadanya: "Aku lolos dari tentara Israel." Bertanyalah pula Daud kepadanya: "Apakah yang terjadi? Coba ceriterakan kepadaku." Jawabnya: "Rakyat telah melarikan diri dari pertempuran; bukan saja banyak dari rakyat yang gugur dan mati, tetapi Saul dan Yonatan, anaknya, juga sudah mati." Lalu Daud memegang pakaiannya dan mengoyakkannya; dan semua orang yang bersama-sama dengan dia berbuat demikian juga. Dan mereka meratap, menangis dan berpuasa sampai matahari terbenam karena Saul, karena Yonatan, anaknya, karena umat TUHAN dan karena kaum Israel, sebab mereka telah gugur oleh pedang. Kepermaianmu, hai Israel, mati terbunuh di bukit-bukitmu! Betapa gugur para pahlawan! Saul dan Yonatan, orang-orang yang dicintai dan yang ramah, dalam hidup dan matinya tidak terpisah. Mereka lebih cepat dari burung rajawali, mereka lebih kuat dari singa. Hai anak-anak perempuan Israel, menangislah karena Saul, yang mendandani kamu dengan pakaian mewah dari kain kirmizi, yang menyematkan perhiasan emas pada pakaianmu. Betapa gugur para pahlawan di tengah-tengah pertempuran! Yonatan mati terbunuh di bukit-bukitmu. Merasa susah aku karena engkau, saudaraku Yonatan, engkau sangat ramah kepadaku; bagiku cintamu lebih ajaib dari pada cinta perempuan. Betapa gugur para pahlawan dan musnah senjata-senjata perang!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Buatlah wajah-Mu bersinar, ya Tuhan, maka kami akan selamat.
Ayat. (Mzm 47:2-3.6-7.8-9)

1. Hai gembala Israel, pasanglah telinga-Mu, dengarkan kami, Engkau yang menggiring Yusuf sebagai kawanan! Engkau yang duduk di atas para kerub, tampillah bersinar di depan Efraim, Benyamin dan Manasye! Bangkitkanlah keperkasaan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.
2. Tuhan, Allah semesta alam, berapa lama lagi murka-Mu menyala sekalipun umat-Mu berdoa? Mereka Kauberi makan ratapan dan Kauberi minum air mata berlimpah; Engkau menjadikan kami pangkal sengketa para tetangga, dan para musuh mengolok-olok kami.
3. Sebab Allah adalah Raja seluruh bumi, bermazmurlah dengan lagu yang paling indah! Allah merajai segala bangsa, di atas takhta-Nya yang kudus Ia bersemayam.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Bukalah hati kami, ya Allah, agar dapat memperhatikan sabda Putra-Mu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:20-21)

"Orang-orang mengatakan Yesus tidak waras lagi."

Sekali peristiwa Yesus bersama murid-murid-Nya masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makan pun mereka tidak dapat. Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka, "Ia tidak waras lagi."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan
Oleh St Ambrosius

Hari ini adalah hari pesta seorang perawan. Marilah meneladan kemurniannya! Hari ini adalah pesta seorang martir. Marilah kita mempersembhkan korban kita! Inilah hari pesta St. Agnes. Dikatakan bahwa ia menjadi martir pada usia 12 tahun; dan semakin keji kebengisan, yang tak mengenal belas kasih -- kepada anak masih begitu muda --- ternyata semakin besar juga kuasa iman, yang menemukan saksi pada usia begitu muda.

Apakah ada tempat bagi luka pada badannya yang begitu kecil? Tetapi, meskipun ia tidak punya tempat untuk menyambut pedang, ia punya kemampuan untuk mengatasi pedang. Gadis seusia itu bahkan sudah tidak tahan melihat pandangan orang tua marah dan merasa biasa lekas menangis seakan menderita luka karena tusukan jarum. Tetapi, Agnes tidak takut akan tangan algojo berdarah. Ia tidak bergerak oleh suara rantai berat yang gemerincing. Seluruh tubuhnya ia serahkan kepada serdadu buas.

Sampai saat itu, ia belum mempunyai pengalaman akan kematian, tetapi ia sedia untuk menjalaninya. Kalau ia tidak rela diseret ke altar pengorbanan, ia sedia merentangkan tangannya kepada Kristus di tengah-tengah api menyala dan bahkan di medan api durhaka ia memberi tanda kemenangan Tuhan yang menaklukkan segala. Ia sedia meletakkan tangan dan menaruhkan leher ke dalam belenggu besi, meskipun tidak ada rantai cukup baik untuk menancapkan anggota tubuhnya yang begitu lembut.

Sumber: Bacaan Ofisi Para Kudus I, Yogyakarta: Kanisius, 1982, hlm. 27-28

Renungan

Hubungan antara Saul dan Daud tidak selalu diwarnai oleh ketulusan hati. Ada saat Saul membenci Daud karena umat Israel lebih mengelu-elukan Daud. Mereka bersorak: ”Saul mengalahkan beribu-ribu musuh tetapi Daud berlaksa-laksa.” Saul merasa diremehkan; dia sakit hati, sangat marah dan menaruh dendam, sampai berniat untuk membunuh Daud.

Di pihak lain Daud punya sikap berbeda. Ia mempunyai hati yang tulus. Walaupun Daud mempunyai kesempatan untuk membunuh Saul, namun Daud tidak melakukannya karena ia mencintai Saul, yang juga adalah orang yang diurapi Allah (bdk. 1Sam. 24:7). Cinta dan ketulusan hati Daud sangat kentara ketika ia mendengar bahwa Saul dan sahabat karibnya Yonatan gugur di medan perang. Ia sungguh merasa sedih. Ratapan sedihnya diungkapkannya dengan kata-kata yang sangat menyentuh: ”Betapa gugur para pahlawan di tengah-tengah pertempuran! Yonatan mati terbunuh di bukit-bukitmu. Merasa susah aku karena engkau, saudaraku Yonatan, engkau sangat ramah kepadaku; bagiku cintamu lebih ajaib daripada cinta perempuan” (2Sam. 1:25–26).

Tidak dapat dipungkiri bahwa rasa iri, marah dan dendam kadangkala meliputi kita, misalnya saat kita merasa diremehkan atau disaingi. Daud mengajarkan kepada kita untuk memiliki kualitas-kualitas hati seperti ketulusan, kesejatian, cinta dan belarasa, yang perlu untuk membangun relasi kita baik dengan sesama maupun dengan Tuhan, walaupun ada saat kita disakiti atau diperlakukan tidak baik.

Tuhan Yesus Kristus, berilah aku hati yang tulus, penuh semangat persaudaraan, agar aku selalu berkenan kepada-Mu dan sesamaku. Amin

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Jumat, 20 Januari 2012 Hari Biasa Pekan II

Jumat, 20 Januari 2012
Hari Biasa Pekan II

“Roh Kudus mempergunakan Gereja-gereja dan persekutuan-persekutuan gerejawi sebagai sarana demi keselamatan” (Katekismus Gereja Katolik, 819)

Antifon Pembuka (Mzm 57:2)

Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku, sebab kepada-Mulah jiwaku berlindung; di bawah sayap-Mu aku akan bernaung sampai berlalulah malapetaka ini.

Doa Pagi

Allah Tuhan kami, betapa indahnya sikap yang ditunjukkan Daud kepada Saul. Ia tidak membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi dengan kebaikan hati. Semoga kami pun dapat meneladan sikap ini, selalu berbuat baik bahkan terhadap musuh sekalipun. Amin.

Rasa iri, dengki dan dendam pasti akan memperkeruh suasana hidup bersama. Sebaliknya, sikap rendah hati, pemurah, pemaaf dan menghormati orang lain akan menyadarkan sikap orang yang tidak benar. Sikap Daud yang pemaaf akhirnya menyadarkan sikap Saul yang akan membunuhnya. Tuhan sangat menyukai sikap Daud ini. Dialah figur seorang pemimpin yang sejati.

Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (24:3-21)

"Aku tidak akan menjamah Saul sebab dialah orang yang diurapi Tuhan."

Pada suatu hari Saul mengambil 3000 orang pilihan dari seluruh orang Israel, lalu pergi mencari Daud dan orang-orangnya di gunung batu Kambing Hutan. Maka sampailah Saul ke kandang-kandang domba di tepi jalan. Di sana ada gua, dan Saul masuk ke dalamnya untuk membuang hajat, tetapi Daud dan orang-orangnya duduk di bagian dalam gua itu. Lalu berkatalah orang-orang itu kepada Daud, “Telah tiba hari yang dikatakan Tuhan kepadamu: Sesungguhnya, Aku menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu. Maka perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik!” Maka Daud bangun, lalu memotong punca jubah Saul dengan diam-diam. Kemudian berdebar-debarlah hati Daud, karena telah memotong punca jubah Saul. Lalu ia berkata kepada orang-orangnya, “Dijauhkan Tuhanlah kiranya dari padaku untuk melakukan hal yang demikian kepada tuanku, kepada orang yang diurapi Tuhan; dijauhkanlah aku dari menjamah dia, sebab dialah orang yang diurapi Tuhan.” Dengan perkataan itu Daud mencegah orang-orangnya; ia tidak mengizinkan mereka bangkit menyerang Saul. Sementara itu Saul bangun meninggalkan gua, hendak melanjutkan perjalanannya. Maka bangunlah Daud, ia keluar dari dalam gua itu dan berseru kepada Saul dari belakang, katanya, “Tuanku Raja!” Saul menoleh ke belakang. Maka Daud berlutut dengan mukanya ke tanah dan sujud menyembah. Lalu berkatalah ia kepada Saul, “Mengapa engkau percaya akan perkataan orang-orang yang mengatakan: Sesungguhnya Daud mengikhtiarkan celakamu? Ketahuilah, pada hari ini Tuanku sendiri melihat, bahwa hari ini Allah menyerahkan engkau ke dalam tanganku dalam gua itu. Ada orang yang menyuruh aku membunuh engkau, tetapi aku merasa sayang kepadamu karena pikirku: Aku tidak akan menjamah tuanku itu, sebab dialah orang yang diurapi Tuhan. Lihatlah ini, Bapaku! Lihatlah punca jubahmu ada dalam tanganku. Dari kenyataan bahwa aku memotong punca jubahmu dengan tidak membunuh engkau, dapatlah kauketahui dan kaulihat, bahwa tanganku bersih dari kejahatan dan pengkhianatan, dan bahwa aku tidak berbuat dosa terhadap engkau, walaupun engkau mengejar-ngejar aku untuk mencabut nyawaku. Tuhan kiranya menjadi hakim di antara aku dan engkau! Tuhan kiranya membalaskan aku kepadamu, tetapi tanganku tidak akan memukul engkau; seperti peribahasa orang tua-tua mengatakan: Dari orang fasiklah timbul kefasikan. Sungguh, tanganku tidak akan memukul engkau! Terhadap siapakah raja Israel keluar berperang? Siapakah yang kaukejar? Anjing mati! Seekor kutu saja! Sebab itu Tuhan kiranya menjadi hakim yang memutuskan perkara kita! Kiranya Dia memperhatikan dan memperjuangkan perkaraku! Kiranya Ia memberi keadilan kepadaku dengan melepaskan aku dari tanganmu.” Setelah Daud selesai menyampaikan perkataan itu, berkatalah saul, “Suaramukah itu, ya anakku Daud?” Sesudah itu dengan suara nyaring menangislah Saul. Katanya kepada Daud, “Engkau lebih besar daripada aku, sebab engkau telah melaukan yang baik kepadaku, padahal aku melakukan yang jahat kepadamu. Telah kautunjukkan pada hari ini, betapa engkau telah melakukan yang baik kepadaku: Walaupun Tuhan telah menyerahkan aku ke dalam tanganmu, engkau tidak membunuh aku. Apabila seseorang menangkap musuh, masakan dilepaskannya dia pergi dengan selamat? Tuhan kiranya membalaskan dengan kebaikan apa yang kaulakukan kepadaku pada hari ini. Dari ini semua, sesungguhnya aku tahu, bahwa engkau pasti menjadi raja dan jabatan raja Israel akan tetap kokoh dalam tanganmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku.
Ayat. (Mzm 57:2.3-4.6.11)

1. Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku, sebab kepada-Mulah jiwaku berlindung; di bawah sayap-Mu aku akan bernaung sampai berlalulah malapetaka ini.
2. Aku berseru kepada Allah, Yang Mahatinggi, kepada Allah yang mengerjakan segalanya bagiku: Kiranya Ia mengirim utusan dari surga dan menyelamatkan daku, mencegah orang-orang yang menganiaya aku; semoga Allah mengirimkan kasih setia dan kebenaran-Nya.
3. Bangkitlah mengatasi langit, ya Allah! Biarlah kemuliaan-Mu meliputi seluruh bumi! Sebab, kasih setia-Mu menjulang setinggi langit, dan kebenaran-Mu setinggi awan-gemawan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Dalam diri Kristus Allah mendamaikan dunia dengan Diri-Nya dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita

Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan semua manusia. Untuk menjalankan misi-Nya ini, Yesus melibatkan manusia. Dua belas rasul dipilih-Nya menjadi rekan kerja dalam mewujudkan karya keselamatan Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:13-19)

"Yesus memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya untuk menyertai Dia."

Pada suatu hari Yesus naik ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan mereka pun datang kepada-Nya. Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia, untuk diutus-Nya memberitakan Injil, dan untuk menerima dari Dia kuasa mengusir setan. Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus, Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, yang keduanya Ia beri nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh; selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot, dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Daftar murid Yesus ada dua belas orang. Mereka tidak sekadar dipanggil, tetapi juga dipilih. Hanya satu yang tidak memenuhi syarat sebagai orang pilihan, yakni Yudas Iskariot. Kualitas murid Yesus tidak sekadar memenuhi panggilan tetapi juga pilihan. Sebab, “Banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih”. Pesan Injil hari ini: Jadilah orang pilihan, jangan puas dengan hanya memenuhi panggilan seperti Yudas Iskariot.

Doa Malam


Terima kasih Yesus, Engkau telah memanggil kami dengan nama kami masing-masing. Engkau menghendaki supaya kami mewartakan kabar gembira kepada sesama lewat hidup kami. Semoga hidup kami tidak mengecewakan hati-Mu. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy