| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 05 Februari 2012 Hari Minggu Biasa V/B

Minggu, 05 Februari 2012
Hari Minggu Biasa V/B

Manusia itu berakal budi dan karena iaa citra Allah, diciptakan dalam kebebasan, ia tuan atas tingkah lakunya --- St Ireneus


Antifon Pembuka (Mzm 94:6-7)


Mari bersujud dan menyembah, berlutut di hadapan Tuhan, Pencipta kita, sebab Dialah Allah kita.


Doa Renungan


Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, semua orang yang merasa lemah dan menderita menemukan kekuatan dan hiburan pada-Mu. Dampingilah kami, bila sedang tertimpa penderitaan, melewati bulan-bulan yang hampa menghitung malam-malam yang menyesakkan. Sembuhkanlah kami dari segala penyakit dan jadilah pada kepercayaan kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Ayub (7:1-4.6-7)

"Aku dicekam kegelisahan sampai dini hari."

Di dalam keprihatinannya Ayub berbicara kepada sahabatnya, "Bukankah manusia harus bergumul di bumi, dan hari-harinya seperti hari-hari orang upahan? Seperti seorang budak yang merindukan naungan, seperti orang upahan yang menanti-nantikan upahnya, demikianlah aku diberi bulan-bulan yang sia-sia, dan kepadaku ditentukan malam-malam penuh kesusahan. Bila aku pergi tidur, maka yang kupikirkan 'Bilakah aku akan bangun'. Tetapi malam merentang panjang, dan aku dicekam oleh kegelisahan sampai dinihari. Hari-hariku berlalu lebih cepat dari pada torak, dan berakhir tanpa harapan. Ingatlah, bahwa hidupku hanya hembusan nafas. Mataku tidak akan lagi melihat yang baik.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 827
Ref. Tuhan menyembuhkan orang yang patah hati.
Ayat. (Mzm 147:1-2.3-4.5-6; Ul: 3a)

1. Sungguh, bermazmur bagi Allah kita itu baik, bahkan indah, dan layaklah memuji-muji Dia. Tuhan membangun Yerusalem, Ia menghimpun orang-orang Israel yang tercerai-berai.
2. Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka; Ia menentukan jumlah bintang-bintang, masing-masing dipanggil dengan menyebut namanya.
3. Besarlah Tuhan kita dan berlimpahlah kekuatan-Nya, kebijaksanaan-Nya tidak terhingga. Tuhan menegakkan kembali orang-orang yang tertindas, tetapi orang-orang fasik direndahkan-Nya ke tanah.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 9:16-19.22-23)

"Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil."

Saudara-saudara, memberitakan Injil bukanlah suatu alasan bagiku untuk memegahkan diri. Sebab hal itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku jika tidak memberitakan Injil. Andaikata aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, maka pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku. Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil. Sebab sekalipun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku dapat memenangkan sebanyak mungkin orang. Bagi orang-orang lemah aku menjadi seperti orang lemah supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku menjadi segala-galanya, supaya sedapat mungkin aku memenangkan beberapa orang dari antara mereka. Segala-galanya itu aku lakukan demi Injil, agar aku mendapat bagian di dalamnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = a, 2/2, PS 958

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. Yesus memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:29-39)

"Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit."

Sekeluarnya dari rumah ibadat di Kapernaum, Yesus dengan Yakobus dan Yohanes, pergi ke rumah Simon dan Andreas. Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. Yesus pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Yesus membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka. Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu. Yesus menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit, dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia. Keesokan harinya, waktu hari masih gelap, Yesus bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia. Waktu menemukan Yesus, mereka berkata, "Semua orang mencari Engkau." Jawab Yesus, "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana pun Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang." Lalu pergilah Yesus ke seluruh Galilea, memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Rekan-rekan yang budiman!

Mrk 1:29-39 mengisahkan kegiatan Yesus sehabis mengajar dan mengusir roh dari orang yang kerasukan pada pagi hari yang sama (Mrk 1:21-28). Sore hari itu, di rumah Simon dan Andreas, ia menyembuhkan ibu mertua Simon yang menderita demam. Petang harinya, ia sibuk menyembuhkan orang-orang lain dari penyakit dan kerasukan setan. Keesokan harinya, pagi-pagi buta, ia pergi berdoa di tempat terpencil. Ketika Simon dkk. menemukannya dan mengatakan bahwa banyak orang mencarinya, Yesus malah mengajak mereka pergi ke kota-kota di sekitarnya untuk mewartakan Injil, karena, kata Yesus sendiri, untuk itulah ia datang.

Markus sengaja menaruh kegiatan Yesus dalam kerangka siang hari, sore, petang, dan pagi hari esoknya. (Kerangka ini diikuti dalam Luk 4:31-44; Matius tidak memakainya.) Irama kehidupan itu mengikuti irama alam, khususnya matahari. Dalam masyarakat dulu, kegiatan mencari nafkah selesai pada saat matahari terbenam. Setelah itu, di lingkungan orang Yahudi saleh, waktu petang dan malam dipakai untuk mendalami Taurat, membaca kehidupan lewat teks-teks sakral. Pada hari Sabat, pendalaman Taurat seperti ini dijalankan sepanjang hari. Kita catat, Markus menampilkan kegiatan Yesus kali ini pada hari Sabat: pagi mulai mengajar di sinagoga menerangkan Taurat. Dan terang Taurat yang dibawakannya itu menyingkirkan roh jahat yang merasuki orang yang waktu itu ada di sana (Mrk 1:21-28). Markus hendak menunjukkan bahwa penyembuhan yang dilakukan Yesus itu terjadi dalam rangka pendalaman Sabda bagi orang banyak. Yesus bukan orang yang mau melawan lembaga kekudusan Sabat. Ia malah membuat hari itu semakin luhur! Kita perhatikan bahwa Yesus juga tidak mengangkat bangun ibu mertua Simon. Ia cuma memegang tangannya dan itu cukup untuk membuat demamnya lenyap.

KOK "GRENG" RASANYA

TANYA: Bu, tolong ceritakan sendiri pengalaman sore itu.
JAWAB: Kan sudah ditulis oleh Mark, juga diceritakan kembali Matt dan Luc.
TANYA: Bagaimana keadaan ibu waktu itu?
JAWAB: Demam. Sudah beberapa hari terbaring. Siap mati. Eh, tahu-tahu ada orang yang memegang tangan saya!
TANYA: Menurut Mark (Mrk 1:31), sambil memegang tangan ibu, Yesus "membangunkan" ibu dan saat itu juga demam hilang. Apa beliau menyuruh bangun, atau malah mengangkat dan mendudukkan? Soalnya, Matt (Mat 8:15) dan Luc (Luk 4:39) tidak mengatakan Yesus membangunkan. Mereka bilang ibu "bangun", itu saja.
JAWAB: Kok aneh-aneh tanyanya! Sang Guru dari Nazaret yang didatangkan menantu saya itu hanya memegangi tangan saya. Wah, nak, rasanya... greng! Ada kekuatan yang masuk mengusir demam itu keluar. Luc tentunya juga tahu meski ia tidak ikut mengatakan Yesus memegangi tangan saya.
TANYA [rada geli]: Omong-omong, "greng" yang ibu sebut tadi apa sih?
JAWAB: Eh, nganggap nenek bikin-bikin! Ndak ingat cerita Mrk 5:30? Yesus merasa ada tenaga keluar dari dirinya - "greng" tadi - ketika ujung jubahnya dipegang oleh perempuan yang menderita pendarahan kronik 12 tahun? Lihat Luk 8:46 sekalian dah!
TANYA: Tanpa mengguncang-guncang badan ibu? Jadi yang disebut Matt dan Luc itu ya benar. Demam lantas pergi dan ibu bangun sendiri.
JAWAB: Benar!
TANYA [kepada seorang ahli tafsir]: Yesus tidak mengangkat ibu itu dari posisi tidur. Tapi kok Mark memakai ungkapan "membangunkan"? Matt dan Luc tidak menyebutnya. Perkara kata, tapi bikin penasaran nih.
AHLI: Dalam kisah-kisah penyembuhan waktu itu, ungkapan "membangunkan" memang biasa dipakai dengan arti menyembuhkan, tidak dalam arti harfiah mengangkat. Mark memakainya dalam arti luas ini.
TANYA [kepada ibu mertua Simon lagi]: Sesudah sembuh, ibu lalu "melayani mereka". Apa yang ibu lakukan?
JAWAB: Menyiapkan makan bagi Yesus dan murid-muridnya. Sudah menjelang petang, saat orang makan.
TANYA [kepada ahli tafsir]: Mark dan Luc menyebutkan ibu mertua Simon "melayani mereka", tapi Matt menulis "melayani dia", maksudnya Yesus. Apa perbedaan ini penting?
AHLI: Matt hendak memusatkan pandangan kepada Yesus, sedangkan Mark menceritakan kejadiannya secara umum. Begitu pula Luc.
TANYA: Masih ada satu soal. Luc mencatat, Yesus "membentak pergi" demam itu, begitu dalam teks Yunaninya. Mark dan Matt tidak sejelas itu. Bisa dikomentari perbedaan ini?
AHLI [tersenyum]: Itu cara Luc mengatakan Yesus kini bertindak dengan wibawa ilahi untuk mengeluarkan demam. Luc juga mau menunjuk pada hubungan penyakit dengan kekuatan jahat. Orang-orang waktu mungkin menduga ibu mertua Simon itu tentunya dikerjain orang, kena guna-guna. Dalam Injil, penyembuhan dan pengusiran kekuatan jahat kerap ditampilkan sebagai dua sisi dari satu mata uang. Ini kunci memahami kisah penyembuhan.

MEMBUNGKAM


Setelah menyembuhkan ibu mertua Simon, Yesus dijamu di rumah itu bersama para muridnya. Sementara itu berdatanganlah penduduk ingin menemui Yesus. Petang itu ia menyembuhkan orang dari penyakit dan kerasukan setan. Dalam ay. 34 dikatakan bahwa Yesus tidak memperbolehkan setan-setan berbicara. Alasannya, mereka mengenal Dia. Tulisan Markus ini seperti teka-teki. Setan-setan itu tahu betul siapa Yesus. Mereka dapat menyuarakan pengetahuan mereka, seperti halnya roh jahat yang merasuki orang yang pada pagi hari itu berada sinagoga. Tapi di situ Yesus membentak diam roh tadi. Kini ia juga membungkam setan-setan. Mengapa Yesus tidak membiarkan mereka memperdengarkan kata-kata mereka mengenai dia? Kan yang dikatakan tidak salah. Di sinagoga pagi itu roh jahat mengatakan Yesus itu Yang Kudus dari Allah. Benar. Kenapa tak boleh?

Di satu pihak kekuatan-kekuatan jahat memang tahu betul siapa Yesus itu. Di lain pihak mereka memakai pengetahuan itu bukan untuk meluruskan hidup orang, tapi untuk mengacaukan dan malah untuk menyesatkan. Mereka mulai dengan membisikkan pengetahuan yang benar, tapi pelan-pelan mereka membuat hati orang tertutup pada hal-hal baru yang dibawakan Yesus. Simon Petrus sendiri nanti akan terbawa ke sana dan ia dibentak diam oleh Yesus (Mrk 8:33 Mat 16:23). Yesus hanya akan dipandang sebagai penyembuh dari penyakit dan kerasukan, sebagai guru bijaksana, sebagai orang yang mempesona. Ia menjadi pusat perhatian. Lama kelamaan Injil yang dibawakannya akan dikaburkan oleh ketenarannya dirinya. Inilah yang dimaui oleh roh-roh jahat tadi. Mereka mau memisahkan Yesus dari warta yang dibawakannya. Bila terjadi, Yesus akan menjadi lemah kendati di mata orang ia tampak sukses. Kekuatannya bakal pudar karena ia tidak lagi membawakan Injilnya sendiri, tetapi jadi takabur dan membiarkan diri dipandang sebagai orang besar, tidak lagi menunjukkan kebesaran Kerajaan Bapanya!


DI TEMPAT SUNYI


Orang-orang menunggu Yesus semalaman. Pada pagi hari berikutnya makin banyak orang lagi berkumpul dan mencari dia. Tetapi Yesus sudah lebih dahulu keluar pergi berdoa di sebuah tempat terpencil. Ia kiranya tahu betul betapa besar godaan yang kini mengiringi semua tindakan baiknya. Ia tahu tak akan dapat terus tanpa kekuatan dari atas sana. Begitulah ia menjauh dari orang banyak mencari tempat sunyi dan membiarkan diri dibimbing roh yang sejak baptisannya turun ke atasnya. Yesus mencari keheningan agar semakin mampu melihat kehadiran ilahi di dalam kehidupannya. Inilah yang membuatnya tahan menjalankan perutusannya. Inilah yang membuatnya ditakuti kekuatan-kekuatan jahat.

Apa arti pagi-pagi benar, ketika hari masih gelap? Mark itu pencerita ulung. Beberapa hal sengaja tak disebut jelas tetapi malah membuat pembaca menemukannya sendiri. Tentunya selama berdoa pagi-pagi benar itu Yesus memandangi fajar menyingsing, melihat matahari mulai menyingkirkan kegelapan. Mark mau mengajak pembaca sampai ke gagasan ini. Yesus saat itu membaca gerak alam, dan itulah doanya. Ia melihat Dia yang memberinya kekuatan bagaikan matahari yang mulai bersinar mengusir kekelaman, perlahan-lahan, tetapi pasti. Bagi Yesus, meluangkan diri mengikuti gerak gerik Yang Ilahi itu mutlak. Itu sumber kekuatannya. Dan kekuatan ini juga bisa diteruskannya kepada orang-orang yang membutuhkan. Di mana saja.


Kendala bagi pewarta kedatangan Yesus ialah mengajarkan tentang dia tanpa menerimanya dengan tulus. Akan seperti roh jahat yang menyuarakan pelbagai kebenaran mengenai siapa Yesus tapi tidak menghayatinya. Roh jahat tidak bisa menerima kehadirannya. Karena itu kata-kata mereka kosong. Tak ada bobotnya. Karena itu pewartaan yang tak disertai keakraban dengan yang diwartakan tidak akan memperkaya batin orang. Malah bisa membebani.


Ketika murid-muridnya mendapati dia dan memintanya menemui orang-orang yang sudah menunggu, Yesus malah mengajak para murid pergi ke tempat lain, agar di sana pun Injil diberitakan. Seperti matahari yang bersinar ke mana-mana, begitulah ia merasa perlu pergi ke tempat-tempat lain membawakan Kabar Gembira, dan mengusir setan, mulai pagi hari setelah Sabat. Seperti pagi hari kebangkitannya nanti!


Salam hangat,

A. Gianto

Sabtu, 04 Februari 2012 Hari Biasa Pekan IV

Sabtu, 04 Februari 2012
Hari Biasa Pekan IV

Dengan penciptaan, Sabda menyatakan Allah itu pencipta --- St Ireneus


Antifon Pembuka (Mzm 119:10-11)

Dengan segenap hati aku mencari Engkau, jangan biarkan daku menyimpang dari perintah-Mu. Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahabaik, Salomo telah meminta apa yang benar, baik, dan sesuai dengan kehendak-Mu. Buatlah agar kami pun dengan bijaksana dapat membedakan mana yang baik dan benar serta berkenan kepada-Mu. Tuntunlah kami dengan hikmat-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (3:4-13)

"Salomo memohon hati yang bijaksana agar sanggup memerintah umat Allah."

Pada suatu hari Raja Salomo pergi ke Gibeon untuk mempersembahkan kurban sebab di situlah bukit pengurbanan yang paling besar; seribu kurban bakaran ia persembahkan di atas mezbah itu. Di Gibeon itu Tuhan menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam. Bersabdalah Allah, “Mintalah apa yang kauharapkan dari pada-Ku!” Lalu Salomo berkata, “Engkau telah menunjukkan kasih setia-Mu yang besar kepada hamba-Mu Daud, ayahku, sebab ia hidup di hadapan-Mu dengan setia, benar dan jujur terhadap Engkau! Engkau telah menjamin kepadanya kasih setia yang besar itu dengan memberikan kepadanya seorang anak yang duduk di takhtanya seperti pada hari ini. Sekarang, ya Tuhan, Allahku, Engkau telah mengangkat hamba-Mu ini menjadi raja menggantikan Daud, ayahku, sekalipun aku masih sangat muda dan belum berpengalaman. Kini hamba-Mu ini berada di tengah-tengah umat-Mu yang Kaupilih, suatu umat yang besar, yang tidak terhitung dan tidak terkira banyaknya. Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang paham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan tepat, dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?” Tuhan sangat berkenan bahwa Salomo meminta hal yang demikian. Maka bersabdalah Allah kepada Salomo, “Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum, maka Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu! Sungguh, Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorang pun seperti engkau dan sesudah engkau pun takkan bangkit seseorang seperti engkau. Namun yang tidak kauminta pun akan Kuberikan kepadamu, baik kekayaan maupun kemuliaan, sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorang pun seperti engkau di kalangan raja-raja.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ajarkanlah ketetapan-Mu kepadaku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:9.10.11.12.13.14
)

1. Bagaimana kaum muda mempertahankan hidupnya tanpa cela? Dengan mengamalkan firman-Mu.

2. Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, jangan biarkan aku menyimpang dari perintah-Mu.
3. Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau. Terpujilah Engkau,ya Tuhan; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
5. Dengan bibirku aku menceritakan segala hukum yang Kauucapkan.
6. Aku bergembira atas peringatan-peringatan-Mu melebihi segala harta.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat.
(Yoh 10:27)
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:30-34)

"Mereka itu bagaikan domba-domba tak bergembala."

Pada waktu itu Yesus mengutus murid-murid-Nya mewartakan Injil. Setelah menunaikan tugas itu mereka kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Marilah kita pergi ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian dan beristirahatlah sejenak!” Memang begitu banyaknya orang yang datang dan pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat. Maka pergilah mereka mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat dan mereka mengetahui tujuannya. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu dan mereka malah mendahului Yesus. Ketika mendarat, Yesus melihat jumlah orang yang begitu banyak. Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Semua orang yang memiliki kendaraan tahu bahwa kendaraan mereka tak bisa digunakan terus-menerus. Kalau tidak, dalam waktu singkat kendaraan akan hancur atau minimal mogok di jalan. Ada saatnya kendaraan diistirahatkan, masuk bengkel dan diservis kembali.

Hal yang sama terjadi pada manusia. ”Marilah kita pergi ke tempat yang sunyi supaya kita sendirian dan beristirahat sejenak,” ujar Yesus kepada murid-murid-Nya. Yesus menyadari pentingnya menjaga keseimbangan, perlunya istirahat sesudah kerja keras. Meski demikian, ada saat tertentu kita diminta ”mengorbankan” waktu istirahat kita demi suatu kebutuhan yang lebih mendesak dan penting. Itulah hikmah yang kita ambil dari bacaan Injil hari ini.

Tuhan Bapa yang baik, berilah aku kesadaran untuk menjaga keseimbangan hidup dengan berani mengambil waktu untuk beristirahat secara bertanggung jawab. Amin.


Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Jumat, 03 Februari 2012 Jumat Pertama --- Hari Biasa Pekan IV

Jumat, 03 Februari 2012
Jumat Pertama --- Hari Biasa Pekan IV

“Setelah kita menerima perintah untuk mencintai Tuhan, kita juga diberi kuasa untuk mencintai” (St. Basilius Agung)


Antifon Pembuka (Mzm 18:17.50)

Tuhan hidup! Terpujilah gunung batuku! Mulialah Allah Penyelamatku! Aku mau meyakinkan syukur bagi-Mu, ya Tuhan, aku mau menyanyikan mazmur bagi nama-Mu.

Doa Pagi


Tuhan, Engkau sungguh mencintai kami. Rezeki yang cukup telah kami terima, kesehatan yang baik tetap kami rasakan. Tuhan, buatlah agar kami mampu mempertanggungjawabkan pemberian-Mu ini sehingga kemuliaan-Mu yang bekerja dalam hidup kami dapat kami pancarkan lewat pengabdian kami sehari-hari. Amin.

Tuhan Sang Pencipta menjadi asal dan tujuan akhir hidup manusia. Manusia tidak mampu hidup dengan mengandalkan kekuatan sendiri. Kuasa Tuhan selalu turut terlibat dalam hidup dan perjuangan manusia. Sebaliknya, manusia juga mesti terus melibatkan Tuhan dalam seluruh hidupnya. Akhirnya, ia akan selalu menikmati sukacita hidupnya dalam kuasa Tuhan.

Bacaan dari Kitab Putera Sirakh (47:2-11)

"Dengan segenap hati Daud memuji-muji Tuhan dan mengungkapkan kasihnya kepada Sang Pencipta."

Seperti lemak disendirikan untuk kurban penghapus dosa, demikianlah Daud dipungut dari orang-orang Israel. Singa dipermainkan olehnya seolah-olah kambing jantan saja, dan beruang seakan-akan hanyalah anak domba. Bukankah di masa mudanya ia membunuh seorang raksasa dan mengambil nista dari bangsanya dengan melemparkan batu dari pengumban dan mencampakkan kecongkakan Goliat? Karena berseru kepada Tuhan Yang Mahatinggi, yang memberikan kekuatan kepada tangan kanannya, maka Daud merebahkan orang yang gagah dalam pertempuran, sedangkan tanduk bangsanya ia tinggikan. Itulah sebabnya ia disanjung-sanjung karena “laksaan” dan dipuji-puji karena berkat-berkat dari Tuhan, ketika mahkota mulia dipersembahkan kepadanya. Sebab ia membasmi segala musuh di sekelilingnya, dan meniadakan orang-orang Filistin, lawannya, serta mematahkan tanduk mereka hingga hari ini. Dalam segala tindakannya Daud menghormati Tuhan, dan dengan kata sanjungan kepada Yang Kudus, Yang Mahatinggi. Ia bernyanyi-nyanyi dengan segenap hati, dan mengungkapkan kasihnya kepada Sang Pencipta. Di depan mezbah ditaruhnya kecapi, dengan bunyinya ia memperindah lagu dan kidung. Ia memberikan kemeriahan kepada segala perayaan, dan hari-hari raya diaturnya secara sempurna. Maka orang memuji-muji Nama Tuhan yang kudus, dan mulai pagi-pagi benar suara orang bertalu-talu di tempat kudus-Nya. Tuhan mengampuni segala dosanya serta meninggikan tanduknya untuk selama-lamanya. Tuhan menjanjikan kerajaan yang lestari, dan menganugerahkan kepadanya takhta yang mulia di Israel!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Muliakanlah Allah, penyelamatku.
Ayat. (Mzm 18:31.47.50.51)

1. Jalan Allah itu sempurna, janji Tuhan adalah murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.
2. Tuhan itu hidup! Terpujilah Gunung Batuku dan mulialah Allah Penyelamatku! Maka aku akan menyanyikan syukur bagi-Mu di antara bangsa-bangsa, ya Tuhan; aku mau menyanyikan mazmur bagi nama-Mu.
3. Tuhan mengaruniakan keselamatan yang besar kepada raja yang diangkat-Nya; Ia menunjukkan kasih setia kepada orang yang diurapi-Nya, yakni Daud dan anak cucunya, untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan tulus ikhlas, dan menghasilkan buah berkat ketabahannya. Alleluya.

Orang kudus telah menikmati kebahagiaan bersama para malaikat di surga. Mereka telah menjadi saksi karya keselamatan Allah dalam diri Yesus Kristus, Putra-Nya. Mereka membela imannya dengan mengurbankan jiwa dan raganya. Yohanes Pembaptis berani menyuarakan kebenaran Allah. Ia mengingatkan orang untuk melakukan yang benar sesuai kehendak Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:14-29)

"Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, kini bangkit lagi."

Pada waktu itu Raja Herodes mendengar tentang Yesus, sebab nama-Nya memang sudah terkenal, dan orang mengatakan, “Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati, dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia.” Yang lain mengatakan, “Dia itu Elia!” Yang lain lagi mengatakan, “Dia itu seorang nabi sama seperti nabi-nabi yang dahulu.” Waktu Herodes mndengar hal itu, ia berkata, “Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, dan kini bangkit lagi.” Memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri. Karena Yohanes pernah menegur Herodes, “Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!” Karena kata-kata itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud membunuh dia, tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci; jadi ia melindunginya. Tetapi setiap kali mendengar Yohanes, hati Herodes selalu terombang-ambing; namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes – pada hari ulang tahunnya – mengadakan perjamuan untuk para pembesar, para perwira dan orang-orang terkemuka di Galilea. Pada waktu itu puteri Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes serta tamu-tamunya. Maka raja berkata kepada gadis itu, “Mintalah dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!” Lalu Herodes bersumpah kepadanya, “Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun itu setengah dari kerajaanku!” Anak itu pergi dan menanyakan ibunya, “Apa yang harus kuminta?” Jawab ibunya, “Kepala Yohanes Pembaptis!” Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta, “Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis dalam sebuah talam!” Maka sangat sedihlah hati raja! Tetapi karena sumpahnya dan karena segan terhadap tamu-tamunya, ia tidak mau menolaknya. Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. Ia membawa kepala itu dalam sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu, dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kubur.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Kita diajak untuk berhati-hati mengambil keputusan, ketika sedang dalam kondisi terlalu senang, sangat bergembira, kondisi hati sedang tidak stabil. Apalagi jika itu menyangkut janji kepada orang lain. Kesalahan Herodes adalah ketidakmampuannya mengendalikan diri untuk berjanji. Padahal ia sedang dalam kondisi tidak stabil. Janganlah akhirnya kesalahan Herodes yang sangat fatal itu terulang kembali dalam kehidupan kita.

Doa Malam


Tuhan Allah kami, terima kasih atas penyertaan-Mu dalam hidup kami hari ini. Banyak peristiwa telah kami lalui dari yang biasa sampai yang membutuhkan perhatian serius. Ajarilah kami agar kami tetap terbuka terhadap teguran dan nasihat dari sesama demi kebaikan kami selanjutnya. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


RUAH

Kamis, 02 Februari 2012 Pesta Yesus dipersembahkan di Kenisah

Kamis, 02 Februari 2012
Pesta Yesus dipersembahkan di Kenisah


Lalu Simeon memberkati mereka, dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu, “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangunkan banyak orang di Israel, dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan – dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri – supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.” --- Lukas 2:34-35

PEMBERKATAN LILIN DAN PERARAKAN

Antifon Pembuka

Kami mengenangkan kasih setia-Mu, ya Allah, dalam rumah-Mu yang kudus. Sebagaimana Engkau berkuasa di seluruh dunia, demikian pun Engkau dipuji sampai ke ujung bumi (Mzm 47:10-11)

Doa Pemberkatan Lilin

Marilah kita berdoa :
Allah, asal mula dan sumber sinar terang sejati, hari ini Kautunjukkan cahaya para bangsa kepada Simeon yang tulus hati. Hari ini kami berkumpul dalam sinar cahaya lilin untuk memuji nama-Mu. Maka kami mohon: berkatilahkiranya lilin kami, kabulkanlah permohonan umat-Mu dan bimbinglah kami menempuh jalan kebenaran sampai masuk ke dalam terang-Mu yang abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

KIDUNG PERARAKAN

Kristuslah cahaya para bangsa dan kemuliaan bagi umat-Mu Israel.

Sekarang Tuhan, perkenankanlah hamba-Mu berpulang dalam damai sejahtera menurut sabda-Mu.

Kristuslah cahaya para bangsa dan kemuliaan bagi uamt-Mu Israel.

Sebab aku telah melihat keselamatan-Mu, ya Tuhan.

Kristuslah cahaya para bangsa dan kemuliaan bagi umat-Mu Israel.

Yang Kausediakan di hadapan para bangsa.

Kristuslah cahaya para bangsa dan kemuliaan bagi umat-Mu Israel.

Doa Renungan


Allah Bapa yang kekal dan kuasa, pada hari ini Putra-Mu yang tunggal menghadap Engkau dan dipersembahkan kepada-Mu sebagai manusia seperti kami. Kami mohon kepada-Mu, jemputlah kami, curahilah kami rahmat-Mu dan hapuskanlah dosa kami, agar kelak kami pantas menghadap dan memandang Dikau dalam terang abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.


Tuhan akan datang. Kedatangan-Nya dilukiskan seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu. Dalam Maleakhi, gambaran itu menandakan bahwa Tuhan akan menghilangkan semua kenajisan dan membersihkan/mentahirkan orang Lewi agar hidup mereka menjadi persembahan yang berkenan kepada Allah. Kita pun perlu terus-menerus menyucikan diri dalam menyongsong kedatanagan Tuhan.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Nubuat Maleakhi (3:1-4)

"Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya."

Beginilah firman Tuhan semesta alam, “Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Tuhan yang kamu cari itu dengan mendadak akan masuk ke bait-Nya. Malaikat perjanjian yang kamu kehendaki itu sesungguhnya, Ia datang. Siapakah yang dapat tetap berdiri apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia laksana api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan kurban yang benar kepada Tuhan. Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan menyenangkan hati Tuhan seperti pada hari-hari dahulu kala, dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 3/4, PS 803
Ref. Bukalah pintu hatimu, sambutlah Raja Sang Kristus.
Gapuramu, lapangkanlah, menyambut Raja mulia.
Ayat. (Mzm 24:7.8.9.10; R: 10b)

1. Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan!
2. Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan, yang jaya dan perkasa, Tuhan yang perkasa dalam peperangan!
3. Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan.
4. Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!


Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari belenggu dosa dan maut. Karena itu, Ia berkenan menjadi manusia. Bahkan Ia menjadi sama dengan manusia dalam segala hal, kecuali dalam hal dosa. Ia mau merasakan segala hal yang dialami manusia. Dengan cara itu, Yesus akan menyelamatkan manusia. Inilah cara Allah mendekati umat kesayangan-Nya.

Bacaan Kedua
Pembacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (2:14-18)


"Karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai."

Saudara-saudara, orang-orang yang dipercayakan Allah kepada Yesus adalah anak-anak dari darah dan daging. Maka Yesus menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan Iblis yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian, Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut. Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham. Itulah sebabnya dalam segala hal Yesus harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya supaya Ia menjadi Imam Agung yang menaruh belas kasihan, yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = es, 4/4, PS 955

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya

Ayat. (Luk 2:32)
Dialah terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel. Alleluya.


Orang beriman berlaku taat-setia kepada kehendak Allah. Yusuf dan Maria taat kepada Allah sebagaimana tertuang dalam hukum Taurat. Ia mempersembahkan Yesus di kenisah untuk mentahirkan-Nya. Selain wujud ketaatan, tindakan keluarga kudus Nazaret ini juga ingin memberi contoh iman kepada semua orang. Tiap orang mesti menguduskan diri bagi kemuliaan Tuhan.


Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:22-40)

"Mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu."


Ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat Musa, Maria dan Yusuf membawa Anak Yesus ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan, “Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah.” Juga mereka datang untuk mempersembahkan kurban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Waktu itu adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh hidupnya yang menantikan penghiburan bagi Israel; Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Atas dorongan Roh Kudus, Simeon datang ke Bait Allah. Ketika Anak Yesus dibawa masuk oleh orang tua-Nya, untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, Simeon menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya, “Sekarang Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi pernyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.” Yusuf dan Maria amat heran akan segala sesuatu yang dikatakan tentang Anak Yesus. Lalu Simeon memberkati mereka, dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu, “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangunkan banyak orang di Israel, dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan – dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri – supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.” Ada juga disitu seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer, namanya Hana. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah menikah, ia hidup tujuh tahun bersama suaminya dan sekarang ia sudah janda, berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah, dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Pada saat Anak Yesus dipersembahkan di Bait Allah, Hana pun datang ke Bait Allah, dan bersyukur kepada Allah serta berbicara tentang Anak Yesus kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. Setelah menyelesaikan semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah Maria dan Yusuf serta Anak Yesus ke kota kediamannya, yaitu Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.

InilahI Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Antifon Komuni


Mataku telah melihat keselamatan yang daripada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa.


Renungan


Dari peristiwa Injil hari ini, persembahan diri menghasilkan buah, seperti ini: Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya. Jika kita mengharapkan buah-buah seperti itu, maka hendaknya bentuk hidup yang dipilih untuk mempersembahkan diri kepada Allah (sebagai imam, biarawan/wati atau hidup berkeluarga), hendaknya dihayati dengan setia dan kesungguhan hati.

Doa Malam

Ya Allah, kami telah mempersembahkan segala kegiatan kami sepanjang hari ini dan Engkau berkenan menyertai kami. Saat ini kami menyatakan rasa syukur kami kepada-Mu seraya memohon berkat dan perlindungan-Mu sepanjang istirahat malam ini. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
RUAH

Rabu, 01 Februari 2012 Hari Biasa Pekan IV

Rabu, 01 Februari 2012
Hari Biasa Pekan IV

“Ya Tuhan, Engkaulah satu-satunya yang dapat memberikan berbagai anugerah yang jauh lebih berguna bagi kami” (Paus Klemens I)


Antifon Pembuka (Mzm 32:1-2)

Berbahagialah orang yang dosa pelanggarannya diampuni dan ditutupi, yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan.

Doa Pagi


Tuhan, ajarilah kami untuk senantiasa mentaati sabda-Mu dan menjadikan sabda-Mu sebagai pedoman hidup kami. Terlebih untuk menerangi langkah laku hidup kami sepanjang hari ini. Terpujilah Engkau, yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Pemimpin sejati selalu mengutamakan kepentingan umum. Ia siap berkurban jiwa dan raga untuk menyelamatkan hidup orang lain. Daud menyadari panggilannya sebagai pemimpin bangsa Israel. Setelah jatuh dalam dosa dan bertobat, Daud tetap dipercaya Tuhan untuk memimpin dan menggembalakan umat-Nya. Panggilan Tuhan tidak bisa dihambat oleh kelemahan manusia.

Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (24:2.9-17)

"Akulah yang berdosa karena menghitung rakyat. Tetapi domba-domba ini, apakah yang mereka lakukan."

Sekali peristiwa, Raja Daud berkata kepada Yoab dan para panglima tentara yang bersama-sama dengan dia, katanya, “Jelajahilah segenap suku Israel dari Dan sampai Bersyeba; adakanlah pendaftaran di antara rakyat, supaya aku tahu jumlah mereka.” Lalu Yoab memberitakan kepada raja hasil pendaftaran rakyat. Orang Israel ada delapan ratus ribu pria yang dapat memegang pedang; dan orang Yehuda ada lima ratus ribu. Tetapi berdebar-debarlah hati Daud, setelah ia menghitung rakyat. Maka berkatalah Daud kepada Tuhan, “Aku telah sangat berdosa karena melakukan hal ini! Maka sekarang, Tuhan, jauhkanlah kiranya kesalahan hamba-Mu, sebab perbuatanku itu sangat bodoh.” Setelah Daud bangun pada waktu pagi, datanglah sabda Tuhan kepada Nabi Gad, pelihat Daud, demikian: “Pergilah, katakanlah kepada Daud: Beginilah sabda Tuhan: Tiga perkara Kuhadapkan kepadamu; pilihlah salah satu dari padanya, maka Aku akan menimpakannya kepadamu.” Kemudian datanglah Gad kepada Daud, memberitahukan kepadanya dengan berkata, “Pilihlah dari ketiga bencana ini: Akan terjadi tiga tahun kelaparan di negerimu? Atau engkau melarikan diri tiga bulan lamanya dari lawanmu, sementara mereka itu mengejar engkau? Atau, akan terjadi tiga hari penyakit sampar di negerimu? Sekarang, pikirkanlah dan pertimbangkanlah, jawab apa yang harus kusampaikan kepada Yang Mengutus aku.” Lalu berkatalah Daud kepada Gad, “Sangat susah hatiku! Biarlah kiranya kita jatuh ke dalam tangan Tuhan, sebab besar kasih sayang-Nya; tetapi janganlah aku jatuh ke dalam tangan manusia.” Jadi Tuhan mendatangkan penyakit sampar kepada orang Israel dari pagi hari sampai waktu yang ditetapkan. Maka matilah dari antara bangsa itu, dari Dan sampai Bersyeba, tujuh puluh ribu orang. Ketika malaikat mengacungkan tangannya ke Yerusalem untuk memusnahkannya, menyesallah Tuhan karena malapetaka itu, lalu Ia bersabda kepada malaikat yang mendatangkan kemusnahan kepada bangsa itu, “Cukup! Turunkanlah sekarang tanganmu itu.” Waktu itu malaikat Tuhan itu ada dekat tempat pengirikan Arauna, orang Yebus. Ketika melihat malaikat yang tengah memusnahkan bangsa itu, berkatalah Daud kepada Tuhan, “Sungguh, aku telah berdosa, dan telah membuat kesalahan! Tetapi domba-domba ini, apakah yang mereka lakukan? Biarlah kiranya tangan-Mu menimpa aku dan kaum keluargaku.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, ampunilah semua dosa kesalahanku.
Ayat. (Mzm 32:1-2.5.6.7; R:5c)

1. Berbahagialah orang yang pelanggarannya diampuni dan dosa-dosanya ditutupi! Berbahagialah orang yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan tidak berjiwa penipu!
2. Akhirnya dosa-dosaku kuungkapkan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata, “Aku akan menghadap Tuhan.” Maka Engkau sudah mengampuni kesalahanku.
3. Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi ditimpa kesesakan; kendati banjir besar terjadi ia tidak akan terlanda.
4. Engkaulah persembunyian bagiku, ya Tuhan! Engkau menjagaku terhadap kesesakan. Engkau melindungi aku, sehingga aku luput dan bersorak.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 10:27)
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.

Mukjizat Allah menjadi nyata bila ada iman. Iman berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah. Karena itu, orang mesti mengosongkan dirinya dari segala keinginan pribadi. Semua diserahkan kepada kehendak Allah. Yesus tidak bisa membuat mukjizat di daerah asal-Nya karena tidak ada iman. Mereka menyangsikan keberadaan Yesus sebagai penyelamat utusan Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:1-6)

"Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri."


Pada suatu ketika, Yesus tiba kembali di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. Pada hari Sabat Yesus mengajar di rumah ibadat, dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia. Mereka berkata, “Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mukjizat-mukjizat yang demikian, bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria? Bukankah Ia saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?” Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka, “Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya.” Maka Yesus tidak mengadakan satu mukjizat pun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka. Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Yesus tidak sedang memperjuangkan kehormatan, ketika mengatakan, “Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya.” Sebaliknya, Yesus sedang menegur sikap-sikap stagnan orang-orang sekampung-Nya. Pasalnya, sikap stagnan bertentangan dengan perubahan zaman. Masing-masing zaman menawarkan ‘rahmat’nya sendiri.

Doa Malam


Tuhan, dalam pergaulan dan hidup bersama, sering kami melihat dan mengalami bahwa sesama kami telah melakukan perbuatan-perbuatan yang terpuji. Ajarilah kami ya Tuhan, agar kami dapat menghargainya dengan tulus. Dipuji dan dimuliakanlah Engkau ya Tuhan, kini dan sepanjang masa. Amin.


RUAH

Selasa, 31 Januari 2012 Peringatan Wajib St. Yohanes Bosco, Imam

Selasa, 31 Januari 2012
Peringatan Wajib St. Yohanes Bosco, Imam

Sebagai orang tua yang sungguh memperhatikan perbaikan dan kemajuan anak-anak, kita harus menunjukkan belas kasih pada saat sekarang dan menaruh harapan untuk masa depan --- St Yohanes Bosco

Antifon Pembuka (Mat 5:19)

Siapa yang mengajarkan dan melakukan sabda Tuhan, dialah yang akan disebut besar dalam kerajaan surga.

Doa Pagi

Tuhan, Engkaulah tujuan dan arah hidup kami. Perjalanan hidup yang kami tempuh sering tak mudah kami mengerti. Bahagia dan duka silih berganti menghiasi perjalanan kami yang sarat makna ini. Berkatilah kami agar dapat mengoreksi dengan iman karena rahmat-Mu cukup bagi kami. Amin.

Hati yang berbelas kasih selalu menginginkan perdamaian dan persatuan. Ia siap mengampuni orang yang berniat jahat kepadanya. Sikap pengampunan ini menjadi sarana untuk menyadarkan orang agar bertobat dan hidup dengan benar. Alangkah indahnya hidup ini bila semua saling memahami dan mengampuni. Semuanya demi kebaikan dan ketenteraman hidup bersama.

Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (18:9-10.14b.24-25a.30-19:3)


Waktu melarikan diri, Absalom bertemu dengan anak buah Daud. Saat itu Absalom sedang memacu bagalnya. Ketika bagal itu lewat di bawah jalinan dahan-dahan pohon tarbantin yang besar, tersangkutlah rambut kepala Absalom pada pohon tarbantin itu, sehingga ia tergantung antara langit dan bumi, sedang bagal yang ditungganginya berlari terus. Seseorang melihatnya, lalu memberitahu Yoab, katanya, "Aku melihat Absalom tergantung pada pohon tarbantin." Lalu Yoab mengambil tiga lembing dalam tangannya, dan ditikamnya ke dada Absalom! Waktu itu Daud sedang duduk di antara kedua pintu gerbang sementara penjaga naik ke sotoh pintu gerbang itu, di atas tembok. Ketika ia melayangkan pandangnya, dilihatnyalah orang datang berlari, seorang diri saja. Berserulah penjaga memberitahu raja. Lalu raja berkata kepada Ahimaas, "Pergilah ke samping, berdirilah di situ." Ahimaas pergi ke samping dan berdiri di situ. Kemudian tibalah orang Etiopia itu. Kata orang Etiopia itu, "Tuanku Raja mendapat kabar yang baik, sebab Tuhan telah memberi keadilan kepadamu pada hari ini! Tuhan melepaskan Tuanku dari tangan semua orang yang bangkit menentang Tuanku." Tetapi bertanyalah Raja Daud kepada orang Etiopia itu, "Selamatkanlah Absalom, orang muda itu?" Jawab orang Etiopia itu, "Biarlah seperti orang muda itu musuh Tuanku Raja dan semua orang yang bangkit menentang Tuanku untuk berbuat jahat." Maka terkejutlah raja! Dengan sedih ia naik ke anjung pintu gerbang lalu menangis. Dan beginilah perkataannya sambil berjalan, "Anakku Absalom, anakku! Ah, anakku Absalom, sekiranya aku boleh mati menggantikan engkau! Absalom, Absalom, anakku!" Lalu diberitahukan oranglah kepada Yoab, "Ketahuilah, raja menangis dan berkabung karena Absalom." Pada hari itulah kemenangan menjadi perkabungan bagi seluruh tentara, sebab pada hari itu tentara mendengar orang berkata, "Raja bersusah hati karena anaknya." Maka pada hari itu tentara Israel masuk kota dengan diam-diam, seperti tentara yang kena malu karena melarikan diri dari pertempuran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, dan jawablah aku.
Ayat. (Mzm 86:1-2.3-4.5-6)

1. Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan dan jawablah aku, sebab sengsara dan miskinlah aku. Peliharalah nyawaku, sebab aku ini orang yang Kaukasihi, selamatkanlah hamba-Mu yang percaya kepada-Mu.
2. Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Buatlah jiwa hamba-Mu bersukacita, sebab kepada-Mulah, ya Tuhan, kuangkat jiwaku.
3. Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni, kasih setia-Mu berlimpah bagi semua yang berseru kepada-Mu. Pasanglah telinga kepada doaku, ya Tuhan, dan perhatikanlah suara permohonanku.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya
Ayat. Yesus memikul kelemahan kita, dan menanggung penyakit kita.

Orang sakit merasa diri sangat tidak berdaya. Ia menggantungkan diri kepada belas kasih orang lain. Ia percaya dengan sepenuh hati bahwa orang lain akan menolongnya. Orang beriman menyerahkan diri sepenuhnya kepada kuasa Tuhan. Ia yakin bahwa Tuhan mampu mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Keselamatan memang menuntut iman dan penyerahan yang besar.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (5:21-43)


"Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah!

Sekali peristiwa, sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau, datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup." Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya. Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?" Murid-murid-Nya menjawab: "Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?" Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya. Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!" Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?" Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!" Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus. Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!" Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu. Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!" Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorangpun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.
Inilah Injil Tuhan kita!

U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Iman itu menyelamatkan! Wanita yang sakit pendarahan dan iman Yairus, seorang kepala rumah ibadat telah membuktikan hal itu. Bahkan, Yesus menandaskan bahwa jika kita memiliki iman sebesar biji sesawi, kita akan mampu melakukan hal-hal yang besar. Daya iman itu sungguh mengagumkan. Iman mampu melahirkan hal-hal yang seakan tak mungkin menurut perhitungan manusiawi kita. Apakah kita sudah memiliki totalitas iman yang sekualitas itu?

Doa Malam


Tuhan, dengan berbagai macam cara Engkau ingin meringankan beban penderitaan umat-Mu. Ajarilah kami, ya Tuhan, untuk senantiasa membantu sesama kami yang membutuhkan bantuan kami, tanpa memandang muka serta mempertimbangkan untung rugi. Amin.

RUAH

Senin, 30 Januari 2012 Hari Biasa Pekan IV

Senin, 30 Januari 2012
Hari Biasa Pekan IV

“Siapa yang mempunyai talenta khusus harus mempergunakannya demi keuntungan orang lain yang membutuhkannya” (Katekismus Gereja Katolik, 1937)


Antifon Pembuka (Mzm 3:4)

Ya Tuhan, Engkaulah perisai yang melindungi aku. Engkaulah kemuliaanku, yang mengangkat kepalaku.

Doa Pagi


Tuhan Allah kami, nama-Mu kekal abadi dan keagungan-Mu disembah semua makhluk ciptaan-Mu. Berkatilah perjuangan hidup kami hari ini. Tak mudah bagi kami untuk lurus seturut hati-Mu. Keinginan baik kami sering berbeda dengan maksud baik sesama kami. Maka adililah diri kami ya Allah, karena hanya Engkaulah hakim yang adil. Amin.

Hidup tiap orang itu bagaikan roda pedati, ada waktu saat di atas, bawah dan di samping. Saat di atas dan berkuasa, hendaknya ia tidak sombong dan merendahkan orang lain.Saat di bawah dan menderita, hendaknya ia tidak putus asa. Tuhan tetap menjadi kekuatan bagi perjalanan hidupnya. Daud mengalami kejayaan dan penderitaan dalam penyerahan kepada Tuhan.

Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (15:13-14.30; 16:5-13a)

"Daud melarikan diri dari Absalom, dan Simei mengutuk dia sesuai dengan perintah Tuhan."

Waktu itu Absalom, putera Daud memberontak. Maka datanglah seseorang kepada Daud, katanya: “Hati orang Israel telah condong kepada Absalom.” Kemudian berbicaralah Daud kepada semua pegawainya yang ada bersama-sama dengan dia di Yerusalem, “Bersiaplah, marilah kita melarikan diri, jangan sampai kita tidak dapat luput dari tangan Absalom. Pergilah dengan segera, supaya ia tidak dapat lekas menyusul kita, dan mendatangkan celaka atas kita serta memukul kota ini dengan mata pedang!” Maka Daud mendaki bukit zaitun sambil menangis. Ia mengenakan selubung kepala, dan mereka mendaki sambil menangis. Ketika Raja Daud sampai ke Bahurim, keluarlah dari sana seorang dari kaum keluarga Saul; ia bernama Simei bin Gera. Sambil mendekati raja, ia terus menerus mengutuk. Daud dan semua pegawainya ia lempari dengan batu, walaupun segenap tentara dan semua pahlawan berjalan di kiri kanannya. Beginilah perkataan Simei pada waktu itu mengutuk, “Enyahlah, enyahlah, engkau penumpah darah, orang dursila! Tuhan telah membalas kepadamu segala darah keluarga Saul, yang engkau gantikan menjadi raja. Tuhan kini menyerahkan kedudukan raja kepada anakmu Absalom. Sungguh, engkau sekarang dirundung malang, karena engkau seorang penumpah darah.” Lalu berkatalah Abisai, anak Zeruya, kepada raja, “Mengapa bangkai anjing ini mengutuki Tuanku Raja?” Izinkanlah aku menyeberang dan memenggal kepalanya.” Tetapi kata raja, “Tak usahlah campur tangan, hai anak Zeruya! Biarlah ia mengutuk! Sebab apabila Tuhan bersabda kepadanya: Kutukilah Daud, siapakah yang akan bertanya: mengapa engkau berbuat demikian?” Kata Daud pula kepada Abisai dan kepada semua pegawainya, “Sedangkan anak kandungku saja ingin mencabut nyawaku, apalagi si orang Benyamin ini! Biarkanlah dia, dan biarlah ia mengutuk, sebab Tuhanlah yang telah bersabda kepadanya demikian. Mungkin Tuhan akan memperhatikan kesengsaraanku ini, dan Tuhan membalasku dengan sesuatu yang baik sebagai ganti kutuk orang itu pada hari ini.” Demikianlah Daud melanjutkan perjalanan bersama orang-orangnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bangkitlah, ya Tuhan, selamatkanlah aku.
Ayat. (Mzm 3:2-3.4-5.6-7)

1. Ya Tuhan, betapa banyak lawanku! Betapa banyak orang yang bangkit menyerang aku; banyak orang berkata tentang aku, “Baginya tidak ada pertolongan dari Allah.”
2. Tetapi, Tuhan, Engkaulah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku, Engkaulah yang mengangkat kepalaku! Dengan nyaring aku berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus.
3. Maka, aku dapat membaringkan diri dan tertidur; dan kemudian bangun lagi, sebab Tuhan menopang aku! Aku tidak takut kepada puluhan ribu orang yang mengepung aku dari segala penjuru. Bangkitlah, ya Tuhan! Tolonglah aku, ya Allahku!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.

Orang yang paling bahagia adalah mereka yang merasakan hidupnya dibarui Tuhan. Hidup lama yang penuh dengan penderitaan diubah Tuhan menjadi baru yang penuh sukacita. Hidupnya ada dalam genggaman kuasa Tuhan. Ia layak mensyukuri rahmat ini dengan bersaksi di hadapan kaum beriman. Sisa hidupnya pantas dipersembahkan untuk melayani Tuhan dan sesama.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (5:1-20)

"Hai roh jahat, keluarlah dari orang ini!"

Sekali peristiwa, sampailah Yesus dan murid-murid-Nya di seberang Danau Galilea, di daerah orang Gerasa. Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah kepada-Nya seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan. Orang itu diam di sana dan tidak ada lagi yang sanggup mengikatnya, dengan rantai sekalipun! Sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantai itu diputuskannya dan belenggu itu dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorang pun yang cukup kuat untuk menjinakkannya. Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli diri dengan batu. Ketika melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya. Ia lalu menyembah-Nya, dan dengan keras ia berteriak, “Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!” Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya, “Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!” Kemudian Yesus bertanya kepada orang itu, “Siapa namamu?” Jawabnya, “Namaku Legion, karena kami banyak.” Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu. Adalah di sana, di lereng bukit, sekawanan babi sedang mencari makan. Lalu roh-roh itu meminta kepada Yesus, katanya, “Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, dan biarkanlah kami memasukinya!” Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu, dan memasuki babi-babi itu. Maka kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya. Maka larilah penjaga-penjaga babi itu! Mereka menceritakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang telah terjadi. Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk; orang yang tadinya kerasukan legion itu, kini berpakaian dan sudah waras. Maka takutlah mereka. Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceritakan apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu. Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka. Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Yesus. Tetapi Yesus tidak memperkenankannya. Yesus berkata kepada orang itu, “Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala yang telah diperbuat Tuhan atasmu, dan ceritakan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!” Orang itu pun pergi, dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala yang telah diperbuat Yesus atas dirinya, dan mereka semua menjadi heran.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Hari ini Injil mendorong kita untuk menceritakan segala yang diperbuat Tuhan kepada kita, dan bagaimana Dia sungguh berbelas kasih kepada kita, orang-orang yang kerapkali ‘kerasukan’ roh jahat ini. Tindakan tersebut hanya merupakan imbalan kecil dari belas kasih Tuhan yang tak terbatas. Kebaikan perlu diwartakan, bukan disimpan sendiri. Pewartaan kebaikan diperlukan untuk mengimbangi berita-berita kejahatan, tragedi, bencana dan sejenisnya, yang diwartakan media massa.

Doa Malam


Allah yang Mahabaik, Engkaulah penguasa atas hidup dan hati, semua makhluk tunduk pada-Mu. Lindungilah kami semua dari yang jahat dan berkatilah mereka yang masih berjuang melawan kekuasaan kegelapan agar mereka kembali memuliakan kebesaran-Mu. Amin.

RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy