| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Tahap-tahap Metode Sharing 7 Langkah (APP KAJ)


Metode ini terdiri dari 7 langkah yaitu:

Mendengarkan

1. Mengundang Tuhan
2. Membaca Teks
3. Memperlihatkan Teks
4. Membiarkan Tuhan berbicara

Mengungkapkan

5. Saling berbagi apa yang di dengar dalam hati

Mencari Pesan Tuhan

6. Bersama - sama mencari pesan Tuhan

Berdoa

7. Berdoa bersama-sama

Sabtu, 25 Februari 2012 Hari Sabtu sesudah Rabu Abu

Sabtu, 25 Februari 2012
Hari Sabtu sesudah Rabu Abu

"Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat." (Lukas 5:32)

Antifon Pembuka (Mzm 69:17)

Ya Tuhan, dengarkanlah kami karena Engkau maharahim. Pandanglah kami sekadar kasih-Mu yang melimpah.

Doa Renungan


Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, berkali-kali Engkau bersabda melalui para nabi. Tetapi pada pribadi Yesus kami imani Dialah Sabda-Mu yang menjelma, warta gembira bagi sekalian orang segala jaman. Resapkanlah Sabda-Mu ini ya Tuhan, agar menjadi kekuatan bagi kami dalam melangkah dan melakukan aktivitas pekerjaan kami hari ini sehingga dapat berjalan dengan baik. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.


Bacaan dari Kitab Yesaya (58:9b-14)

"Apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri, maka terangmu akan terbit dalam gelap."

Inilah Firman Allah, "Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah, apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari. Tuhan akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu. Engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan. Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan disebutkan "yang memperbaiki tembok yang tembus", "yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni". Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat sebagai "hari kenikmatan", dan hari kudus Tuhan sebagai "hari yang mulia"; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu sendiri, atau berkata omong kosong; maka engkau akan bersenang-senang karena Tuhan. Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang mengatakannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya Tuhan, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu.

Ayat. (Mzm 86:1-2.3-4.5-6)

1. Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, jawablah aku, sebab sengsara dan miskinlah aku. Peliharalah nyawaku, sebab aku orang yang Kaukasihi: selamatkanlah hamba-Mu yang percaya kepada-Mu.
2. Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Buatlah jiwa hamba-Mu bersukacita, sebab kepada-Mulah, ya Tuhan, kuangkat jiwaku.
3. Sebab, ya Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni; kasih setia-Mu berlimpah bagi semua orang yang berseru kepada-Mu. Pasanglah telinga kepada doaku, ya Tuhan, dan perhatikanlah suara permohonanku.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yeh 33:11)
Aku tidak berkenan akan kematian orang fasik, melainkan akan pertobatannya supaya ia hidup.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:27-32)

"Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa supaya mereka bertobat."

Sekali peristiwa, Yesus pergi ke luar, Ia melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!"Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia. Dan Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Dia di rumahnya dan sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain turut makan bersama-sama dengan Dia. Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, katanya: "Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Yesus dibesarkan di Nazareth, kurang lebih 500 meter di atas permukaan laut. Jadi, Yesus terbiasa dengan bukit dan gunung, tebing dan jurang, padang rumput, hutan dan belukar di sekeliling kota asal-Nya. Namun ternyata Ia amat senang dengan air, terutama dengan air di danau Galilea, tempat Yesus bertemu dengan para murid-Nya dan di situlah Ia sering berkarya.

Karena sudah lama mengajar di pantai, maka Yesus pasti sudah lapar. Lewi dapat membaca keadaan Yesus yang sudah lapar. Maka Ia mengundang Yesus ke rumahnya untuk makan. Karena Lewi seorang Timur tulen, maka ia mengundang semua orang lain, bukan saja Yesus. Maka terjadilah sesuatu yang salah oleh para pemuka agama Yahudi: Yesus, pemberi Firman Allah, juru bicara Allah duduk makan bersama dengan "orang berdosa". Orang Farisi tidak bicara langsung kepada Yesus. Mereka bersungut-sungut kepada murid-murid-Nya, "Mengapa kamu makan dan minum bersama para pemungut cukai dan orang berdosa? Yesus memiliki telinga dan hati peka, maka ia menjawab, "Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat".

Kita cepat menilai orang lain sebagai orang yang berdosa namun kita lupa kalau kita pun tidak luput dari dosa. Sering kita cepat mengucilkan orang lain karena mereka kotor, menjijikkan. Kita tidak jarang mengkotak-kotakkan orang sebagai orang baik dan orang jahat.

Tuhan Yesus, pakailah hidupku untuk mewartakan Firman-Mu kepada segala bangsa. Amin,

Renungan Harian Mutiara Iman 2012

Cara-cara menghayati hidup rohani selama Masa Prapaskah

(1) Menghayati Ekaristi hari Minggu dengan sungguh-sungguh: usahakan tidak terlambat, (2) Menghadiri Misa Kudus di luar hari Minggu (Misa harian) jika mungkin.
(3) Membaca dan merenungkan Kitab Suci setiap hari, khususnya dari bacaan kitab suci hari itu da berdoa dari Kitab suci dengan metode "Lectio Diovina".
(4) Mengadakan adorasi pribadi di hadapan Sakramen Mahakudus.
(5) Mendaraskan doa Rosario setiap hari seperti diminta oleh Bunda Maria Yang Tak Bernoda.
(6) Meluangkan waktu di tengah kesibukan harian untuk doa pribadi lebih banyak.
(7) Mengadakan doa bersama dalam keluarga, suami-istri, jika mungkin anak/cucu.
(8) Mengadakan pemerikasaan batin setiap malam sebelum istirahat tidur.
(9) Menerima Sakramen Tobat di Masa Prapaskah.
(10) Mendoakan doa Kerahiman Ilahi (Koronka).
(11) Mendoakan ujud-ujud tertentu untuk orang lain setiap hari.
(12) Mengikuti Ibadat Jalan Salib di gereja.
(13) Menghadiri kegiatan rohani yang diadakan oleh kelompok kategorial/teritorial. (14) Mendoakan Doa Angelus setiap hari, pagi pk.06.00, siang pk.12.00, petang, pk, 18.00 dan sebagainya.


RUAH

Jumat, 24 Februari 2012 Hari Jumat sesudah Rabu Abu. -- Pantang

Jumat, 24 Februari 2012
Hari Jumat sesudah Rabu Abu. -- Pantang

“Empat puluh hari yang ditetapkan oleh para rasul ini harus digunakan untuk berpuasa” (Paus Leo Agung)


Antifon Pembuka (Mzm 30:11)


Tuhan telah mendengarkan suaraku dan berbelas kasih. Tuhanlah penolongku.


Doa Pagi

Tuhan, dalam masa pertobatan ini bantulah kami agar mampu melaksanakan usaha tobat dengan puasa dan laku tapa secara benar. Jangan biarkan kami melakukannya hanya untuk dilihat orang tetapi dengan tutur penuh penyesalan memperbaiki diri dan berani menghadap serta memohon kerahiman-Mu. Dengan pengantaraan Kistus, Tuhan kami. Amin.


Ugahari menjadi ulah kesalehan kaum beriman sepanjang zaman. Ugahari berarti sikap mengendalikan diri, berani berkata cukup dan mampu menahan nafsu pribadi. Intinya, orang yang ugahari berarti mampu mengatur hidupnya dengan benar. Puasa yang benar seyogyanya disertai semangat ugahari sehingga menghasilkan buah yang menyelamatkan.


Bacaan dari Kitab Yesaya (58:1-9a)

"Berpuasa yang Kukehendaki ialah engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman."

Beginilah firman Tuhan Allah, “Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka, dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka! Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal segala jalan-Ku. Seperti bangsa yang berlaku benar dan tidak meninggalkan hukum Allahnya mereka menanyai Aku tentang hukum-hukum yang benar. Mereka suka mendekat menghadap Allah, dan bertanya, “Kami berpuasa, mengapa Engkau tidak memperhatikannya juga?” Kami merendahkan diri, mengapa Engkau tidak mengindahkan juga?” Camkanlah! Pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu. Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi, serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan cara berpuasa seperti ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi. Inikah puasa yang Kukehendaki: Mengadakan hari merendahkan diri? Menundukkan kepala seperti gelagah? Dan membentangkan kain sarung serta abu sebagai lapik tidur? Itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada Tuhan? Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki ialah: Engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman dan melepaskan tali-tali kuk; membagi-bagikan rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah; dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian, dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri! Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar, dan lukamu akan pulih dengan segera. Kebenaran menjadi barisan depanmu, dan kemuliaan Tuhan barisan belakangmu. Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan Tuhan akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia berkata: Ini Aku!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 812

Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
Ayat. (Mzm 51:3-4.5-6a.18-19)

1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku.
2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
3. Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur. Hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965

Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Am 5:14)
Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup, dan Allah akan menyertai kamu.

Tiap orang hendaknya menjadi agen perubahan di sekitar lingkungan hidupnya. Prinsip dan komitmen yang kuat akan menjadi dasar kokoh dalam proses pembaruan hidup. Yesus menunjukkan makna puasa yang baru. Puasa tidak bisa dilakukan hanya untuk memenuhi kewajiban aturan saja. Puasa mesti dihubungkan dengan proses karya keselamatan Allah dalam diri Yesus.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:14-15)


"Mempelai itu akan diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa."

Sekali peristiwa datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus, dan berkata, “Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan


Hari ini Yesus memberi makna puasa lebih intens, yakni mempertahankan Mempelai (Kristus Tuhan) untuk tettap tinggal bersama kita. Itulah maksud terdalam dari puasa, yakni membersihkan hati untuk mempertahankan fitrah kita sebagai citra Allah. Apakah kita cukup peka akan kehidupan yang suci?


Doa Malam


Yesus, Guru yang bijaksana, Engkau mengajarkan kepada para murid-Mu, puasa yang benar dan saat-saat yang tepat. Ampunilah kami bila sepanjang hari ini puasa dan laku tapa kami tidak ikhlas, menuntut sesama sesuai dengan keinginan diri kami sendiri, sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Bapa dan Roh Kudus hidup dan berkuasa kini dan sepanjang segala masa. Amin.


RUAH

Puasa dan Amal

oleh Paus Leo Agung

Saudara-saudara terkasih, sekarang kita sudah semakin dekat pada masa yang ditandai oleh rahasia-rahasia penebusan kita, yaitu hari-hari yang mencapai puncaknya pada pesta Paskah. Maka, bagi kita pentingnya persiapan rohani dinyatakan lebih mendesak.

Empat puluh hari yang ditetapkan oleh para rasul ini harus digunakan untuk berpuasa. Ini tidak hanya berarti mengurangi makan, melainkan memberantas semua kebiasaan jahat kita.

Puasa rohani dan suci ini, sebaiknya kita kaitkan dengan pemberian sedekah, yang disebut perbuatan amal, yang meliputi berbagai macam perbuatan kasih yang terpuji. Maka, semua orang beriman, kaya atau miskin, harus berlomba meningkatkan kehidupan rohani mereka dengan semangat yang sama.

(Sumber: Bacaan Ofisi hari Kamis sesudah Rabu Abu, Yogyakarta: Kanisius, 1982: hlm 19-20; RUAH 2012 halaman 205)

Tobat

Oleh Paus Klemens II

Marilah kita mengarahkan pandangan kita kepada darah Kristus dan menyadari, betapa indah darah itu di mata Tuhan. Darah itu tertumpah bagi keselamatan kita dan membuka sumber rahmat agar seluruh umat manusia dapat bertobat. Sebab kita cukup melayangkan pandangan kita pada angkatan-angkatan di masa lampau. Kita mengetahui bahwa dalam setiap angkatan Tuhan telah membuka kemungkinan untuk bertobat bagi setiap orang yang berpaling kepada-Nya.

Ketika Nuh menganjurkan pertobatan, orang-orang yang mengindahkan perkataannya memperoleh keselamatan. Ketika Yunus mengumumkan bahwa Niniwe akan binasa, mereka bertobat. Mereka meninggalkan dosanya dan berbuat silih kepada Tuhan dengan doa dan permohonan. Maka, mereka memperoleh keselamatan, meskipun sebetulnya mereka itu bangsa asing dan tidak kenal akan Dia. Semua yang pernah menjadi pelayan rahmat Allah atas kuasa Roh Kudus, berbicara tentang pertobatan.

Tuhan sendiri, penguasa alam semesta berbicara tentang itu. Bahkan Ia menguatkannya dengan sumpah, "Demi Allah yang hidup," sabda Tuhan, "Aku tidak berkenan pada kematian orang-orang fasik, melainkan pada pertobatannya."

Dengan penuh kasih Ia menambahkan pernyataan ini, "Bertobatlah, o umat Israel, dan kembalilah dari kefasikanmu. Katakanlah kepada anak-anak bangsa-Ku: Meskipun dosamu membentang dari bumi ke langit, dan lebih merah dari kirmizi serta lebih hitam dari arang, tetapi apabila kamu dengan sepenuh hati berpaling kepada-Ku dan menyebut "Bapa", Aku akan mendengarkan kamu sebagai bangsa yang suci."

Jadi, dengan kemauan-Nya yang mahakuasa, Tuhan menyatakan keinginan-Nya agar pertobatan terbuka bagi setiap orang yang dicintai-Nya.

Marilah kita untuk kepada kehendak-Nya yang kuasa dan mulia. Marilah kita menanggapi belas kasih dan kebaikan-Nya, dan tidak lagi membuang-buang kekuatan dengan persengketaan dan persaingan, yang akhirnya hanya membawa kematian.

Sumber: Bacaan Ofisi Masa Prapaskah, Rabu Abu, hlm 10-11; RUAH 2012A halaman 199)

Kamis, 23 Februari 2012 Hari Kamis sesudah Rabu Abu

Kamis, 23 Februari 2012
Hari Kamis sesudah Rabu Abu


Biarkanlah aku. Dia yang memberi aku kekuatan untuk bertahan dalam api, akan menguatkan aku juga untuk tetap berdiri di perapian. --- St Polikarpus

Antifon Pembuka (Mzm 55:17.20.23)

Ketika aku berseru kepada Tuhan, Ia mendengarkan daku dan membebaskan daku dari musuh-musuhku. Serahkanlah nasibmu kepada Tuhanku dan Dia akan menolong engkau.

Doa Pagi

Allah Bapa yang mahapengasih dan penyayang, kasih-Mu demikian berlimpah tercurah atas kami. Karena ketegaran kamilah Engkau sering terlihat menghukum dan menjauh dari kami. Namun, Engkau tetapi sabar dan penuh kasih memberi kami kesempatan untuk mau bertobat, memperbaiki diri dan datang kembali kepada-Mu. Allah, ampunilah kami, orang yang lemah ini. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Hidup manusia selalu diwarnai dengan keberuntungan dan kegagalan, sukacita dan dukacita, hidup dan mati. Bagi orang beriman, kalau hidupnya selalu baik, mendengarkan dan melaksanakan kehendak Allah, ia akan hidup bahagia. Sedangkan yang hidup buruk, kacau-balau, maka ia akan sengsara dan sengsara. Semua tergantung bagaimana orang mengatur alur hidupnya.

Bacaan dari Kitab Ulangan (30:15-20)

"Pada hari ini aku menghadapkan kepadamu: berkat dan kutuk."

Di padang gurun di seberang Sungai Yordan, Musa berkata kepada bangsanya, "Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan, karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan dan peraturan-Nya, supaya engkau hidup dan bertambah banyak dan diberkati oleh TUHAN, Allahmu, di negeri ke mana engkau masuk untuk mendudukinya. Tetapi jika hatimu berpaling dan engkau tidak mau mendengar, bahkan engkau mau disesatkan untuk sujud menyembah kepada allah lain dan beribadah kepadanya, maka aku memberitahukan kepadamu pada hari ini, bahwa pastilah kamu akan binasa; tidak akan lanjut umurmu di tanah, ke mana engkau pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya. Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu, dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe, harapanku pada Allah Tuhanku
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; Ul: Mzm 40:5a)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Mat 10:7)
Bertobatlah, sabda Tuhan, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.

Salah satu akar dosa manusia adalah egois. Egois berarti mementingkan diri sendiri, tidak peduli terhadap orang lain dan lingkungannya. Diri sendiri menjadi pusat/fokus orientasi hidupnya. Padahal, murid Yesus mesti berani menanggalkan ego pribadi, menyangkal diri, dan memikul salib hidupnya. Tuntutan iman ini menjadi jaminan keselamatan dirinya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:22-25)

"Barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya."

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga." Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Salib kita dalam mengikuti Yesus adalah penyangkalan diri. Orang bijak mengatakan, "Jika kita berhasil mengalahkan diri sendiri, kita telah mengalahkan dunia." Berjuang untuk mengalahkan egoisme, yang menjadi akar segala dosa, bukanlah pekerjaan yang ringan. Namun, saat perjuangan itu disatukan dengan Kristus, segalanya menjadi ringan. Maka, persembahkanlah segala perjuangan kita kepada-Nya.

Doa Malam


Ya Yesus, Engkau memanggil kami menjadi murid-Mu, dengan berani meninggalkan dunia, menyangkal diri dan memikul salib setiap hari. Secara manusia kami merasa berat. Namun, kami percaya bahwa Engkau tidak akan meninggalkan kami untuk mencapai keselamatan kekal yang telah Kaujanjikan. Sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami untuk selama-lamanya. Amin.

RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy