| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

PENGANTAR APP 2012 Dipersatukan Dalam Ekaristi, Diutus Untuk Berbagi -- Keuskupan Agung Jakarta


PENGANTAR


Aksi Puasa Pembangunan 2012 menjadi kesempatan yang baik bagi umat KAJ untuk melanjutkan dan mendalami tema APP 2011 (Mari Berbagi) dalam konteks tahun 2012 sebagai Tahun Ekaristi dan menjadikan sebagai sarana untuk mewujudkan Arah Dasar Pastoral KAJ tahun 2011-2015. Bagaimana usaha kita untuk menemukan tema agar membantu kita dalam masa prapaskah yang dapat menggerakkan kita pada aksi nyata, tentunya bukan usaha yang mudah. Tetapi kita bersyukur dengan proses yang baik akhirnya Keuskupan Agung Jakarta mempunyai Tema APP 2012: "Dipersatukan Dalam Ekaristi Diutus Untuk Berbagi"

Untuk memperdalam tema diatas, perjalanan permenungan kita menggunakan pola MERENUNGKAN dan GERAKAN AKSI NYATA. Sehingga dalam setiap pertemuan selalu akan diajak untuk membangun niat secara pribadi ataupun bersama-sama. Kita mempunyai 5 kali pertemuan. Pertemuan pertama, kita diajak untuk melihat kemurahan hati Yesus Sang Gembala Baik yang mau menyapa Zakheus dan bagaimana Zakheus menemukan Allah. Zakheus menemukan Tuhan yang hadir dalam diri Yesus Sang Gembala Baik. Tuhan yang berinisiatif dan mencari. Tuhan seperti apakah itu? Tuhan yang mau menyapa dengan kasih. Pertemuan kedua, kita akan merenungkan lebih dalam KASIH YESUS dalam Injil Yohanes. Yohanes tidak menceritakan Yesus mengadakan perjamuan (ekaristi) dalam Injilnya. Ia menceritakan pembasuhan kaki yang terjadi pada peristiwa yang sama. Yesus hadir dengan penuh kasih dan teladan bagi para murid. Iman perlu diwujudkan dalam tindakan konkret yaitu dengan menjadi gembala baik yang melayani dengan penuh kasih, ketulusan dan kerendahan hati. Di situ nampak Yesus sebagai gembala memberi teladan pengosongan diri sehabis-habisnya untuk melayani manusia.

Pertemuan ketiga, setelah kita melihat kehadiran Yesus dan teladan-Nya dalam pertemuan pertama dan kedua, kini Yesus menantang dan mengundang kita untuk membuat langkah iman yang sulit. Kadang-kadang langkah iman yang sulit itu mengguncangkan kita karena Yesus membawa kita pada semangat yang berbeda dengan apa yang kita pikirkan. ".... kamu yang harus memberi mereka makan.... adalah sebuah ungkapan yang dinyatakan Yesus kepada para murid (Matius 14:13-21). Pada pertemuan ini kita diundang oleh Tuhan untuk siap berkorban dan melayani sesama. Implikasi dari pengorbanan dan pelayanan itu adalah terbangunnya semangat persaudaraan sejati. Dalam pertemuan keempat, kita semakin ditantang oleh Yesus bahwa ketika kita mau menjalankan pelayanan kita meskipun banyak tantangan, tidak dihargai bahkan ditolak, maka kita tetap mengikuti Yesus dengan terus melayani. Ajakan Yesus menyangkal diri, memikul salib dan mengikuti Dia, adalah cara bagaimana kita tetap bertahan dalam pelayanan meskipun tidak dihargai. Dengan demikian, kita tetap mengorbankan seluruh diri kita yaitu waktu, tenaga, pikiran, hati dan bahkan nyawa kita sendiri. Bentuk pelayanan yang seperti inilah yang bisa dikatakan pelayanan yang sungguh-sungguh murah hati dan tidak memperhitungkan perasaan dan kepentingan pribadi karena sebuah pelayanan yang murah hati tidak pernah menghitung-hitung untung dan rugi atau suka dan tidak suka.

Dan dalam pertemuan kelima adalah rangkuman dari perjalanan permenungan. Jika kita sungguh-sungguh menjalankan semangat yang coba dibangun dalam pertemuan pertama sampai keempat, kita menjadi ROTI HIDUP. Itulah ciri hidup yang ekaristis. Cara hidup yang ekaristis tersebut menggugah kita menuju pada cita-cita yang terdapat dalam ARDAS KAJ 2011-2015 yaitu meningkatkan iman yang mendalam akan Yesus Kristus, mengembangkan semangat persaudaraan sejati dan melakukan pelayanan kasih kepada sesama. Cita-cita hidup beriman KAJ ini dihayati pada Ekaristi sebagai sumber dan puncak hidup beriman. Maka ekaristi sebagai suatu perayaan liturgial menjadi sebuah perayaan kehidupan dalam semangat berbagi. Mengapa? Karena melalui ekaristi kita menimba Sabda Allah dan menjadikannya kekuatan dalam menjalani hidup untuk mengabdi dan berbakti kepada-Nya, yang terjawantahkan dalam pelayanan bagi sesama.

Kami, Komisi Kerasulan Kitab Suci KAJ bersama dengan Komisi PSE, KOMSOS, dan Komisi Katekese mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama dan usahanya, khususnya para romo yang sudah memberikan waktu, pengetahuan dan permenungannya sehingga proses pembuatan buku panduan pendalaman iman dan VCD ini dapat berjalan dengan baik. Tentunya kami masih mempunyai kekurangan di sana-sini, untuk itu kami sangat terbuka akan masukan yang baik dan membangun bagi kita semua. Semoga bahan ini bisa membantu untuk pendalaman di lingkungan, kelompok-kelompok kategorial, ataupun komunitas-komunitas Katolik lainnya. Tuhan memberkati.


P. Romanus Heri Santoso, Pr

Pendalaman Pantang dan Puasa Katolik

Bagaimana menggunakan kotak APP yang benar?
Setiap kali kita memasuki masa prapaskah selalu dibagikan kotak APP. Dari antara ktia terkadang ada yang bertanya bagaimana cara menggunakan dan menghayati penggunaan Kotak APP? Tidak jarang kita menjumpai bahwa kotak APP diisi pada akhir-akhir masa prapaskah ketika akan dikumpulkan kembali. Salah satu indikasinya adalah terlihat ketika kita membuka kotak APP tersebut entah jumlahnya yang pas, terdiri dari beberapa lembar uang pecahan tertentu (yang besar biasanya) atau malah kotaknya digantikan amplop.

Sebenarnya bagaimana menggunakan kotak APP?
Seperti singkatannya APP adalah Aksi Puasa Pembangunan, maka isi dari kotak tersebut merupakan hasil dari aksi puasa/pantang yang dilakukan selama masa prapaskah yang berlangsung selama 40 hari. Biasanya pada awal masa prapaskah, entah secara pribadi, kelompok, komunitas atau keluarga kita menetapkan pantang bersama sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan kita untuk membantu penghayatan di masa prapaskah. Maka dana yang biasanay digunakan untuk membeli kebutuhan tertentu itulah yang dimasukkan ke dalam kotak APP sebagai wujud aksi pantang dan puasa kita. Maka tidak perlu khawatir bahwa yang ada dalam kotak APP adalah uang pecahan kecil dengan jumlah yang seadanya.
Sebagai contoh: kita bersama memiliki komitmen untuk melaksanakan pantang jajan atau pantang daging selama 40 hari. Maka dana/uang yang biasanya kita gunakan untuk jajan atau membeli daging kita sisihkan dan kita masukkan ke dalam kotak APP tersebut.

Mengapa harus diawali dengan Rabu Abu?
Masa Prapaskah (persiapan paskah) yang kita laksanakan berlangsung selama 40 hari. Maka penetapan hari rabu sebagai permulaan masa prapaskah didapatkan dari hitungan mundur dari paskah 40 hari ke belakang tanpa menyertakan hari Minggu.

Mengapa hari Minggu tidak dihitung sebagai masa prapaskah?
Karena hari Minggu merupakan saat Kebangkitan Yesus maka bukan saat yang tepat untuk berpuasa.

Bagaimana puasa dalam Gereja Katolik?
Puasa menurut Gereja Katolik adalah makan kenyang (normal) satu kali sehari dengan dua kali makan kecil. Makan porsi kecil yang dimaksud adalah kurang dari setengah porsi makan normal (kenyang). Sehingga jika digabungkan, kedua makan porsi kecil tidak sama dengan satu porsi makan normal. Batas usia berpuasa 18-60 tahun. Usia yang berpantang mulai dari 14 tahun.

Bagaimana dengan pantang?
Pantang adalah salah satu ungkapan kita mau mau bermati raga dengan mengurangi apa yang menjadi kesenangan dan kesukaan kita agar hidup rohani semakin kuat dan mengarahkan selalu kepada Tuhan. Pantang yang dianjurkan gereja adalah yang memang mengajak pribadi agar semakin mampu mengolah dirinya, seperti pantang rokok, daging, jajan, garam.

Kapan kita menjalani pantang dan puasa?
Kita berpuasa pada hari Rabu Abu dan Jumat Agung, namun tidak menutup kemungkinan bila kita ingin berpuasa selama 40 hari penuh. Sedang untuk berpantang dilakukan pada setiap hari Jumat selama masa prapaskah. Tidak menutup kemungkinan selama 40 hari penuh kita berpantang.

Sumber: APP 2012 KKKS - KAJ
Terima kasih untuk Gema Paroki Pejompongan yang sudah mengirimkan artikel ini

Tahap-tahap Metode Sharing 7 Langkah (APP KAJ)


Metode ini terdiri dari 7 langkah yaitu:

Mendengarkan

1. Mengundang Tuhan
2. Membaca Teks
3. Memperlihatkan Teks
4. Membiarkan Tuhan berbicara

Mengungkapkan

5. Saling berbagi apa yang di dengar dalam hati

Mencari Pesan Tuhan

6. Bersama - sama mencari pesan Tuhan

Berdoa

7. Berdoa bersama-sama

Sabtu, 25 Februari 2012 Hari Sabtu sesudah Rabu Abu

Sabtu, 25 Februari 2012
Hari Sabtu sesudah Rabu Abu

"Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat." (Lukas 5:32)

Antifon Pembuka (Mzm 69:17)

Ya Tuhan, dengarkanlah kami karena Engkau maharahim. Pandanglah kami sekadar kasih-Mu yang melimpah.

Doa Renungan


Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, berkali-kali Engkau bersabda melalui para nabi. Tetapi pada pribadi Yesus kami imani Dialah Sabda-Mu yang menjelma, warta gembira bagi sekalian orang segala jaman. Resapkanlah Sabda-Mu ini ya Tuhan, agar menjadi kekuatan bagi kami dalam melangkah dan melakukan aktivitas pekerjaan kami hari ini sehingga dapat berjalan dengan baik. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.


Bacaan dari Kitab Yesaya (58:9b-14)

"Apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri, maka terangmu akan terbit dalam gelap."

Inilah Firman Allah, "Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah, apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari. Tuhan akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu. Engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan. Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan disebutkan "yang memperbaiki tembok yang tembus", "yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni". Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat sebagai "hari kenikmatan", dan hari kudus Tuhan sebagai "hari yang mulia"; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu sendiri, atau berkata omong kosong; maka engkau akan bersenang-senang karena Tuhan. Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang mengatakannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya Tuhan, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu.

Ayat. (Mzm 86:1-2.3-4.5-6)

1. Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, jawablah aku, sebab sengsara dan miskinlah aku. Peliharalah nyawaku, sebab aku orang yang Kaukasihi: selamatkanlah hamba-Mu yang percaya kepada-Mu.
2. Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Buatlah jiwa hamba-Mu bersukacita, sebab kepada-Mulah, ya Tuhan, kuangkat jiwaku.
3. Sebab, ya Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni; kasih setia-Mu berlimpah bagi semua orang yang berseru kepada-Mu. Pasanglah telinga kepada doaku, ya Tuhan, dan perhatikanlah suara permohonanku.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yeh 33:11)
Aku tidak berkenan akan kematian orang fasik, melainkan akan pertobatannya supaya ia hidup.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:27-32)

"Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa supaya mereka bertobat."

Sekali peristiwa, Yesus pergi ke luar, Ia melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!"Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia. Dan Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Dia di rumahnya dan sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain turut makan bersama-sama dengan Dia. Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, katanya: "Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Yesus dibesarkan di Nazareth, kurang lebih 500 meter di atas permukaan laut. Jadi, Yesus terbiasa dengan bukit dan gunung, tebing dan jurang, padang rumput, hutan dan belukar di sekeliling kota asal-Nya. Namun ternyata Ia amat senang dengan air, terutama dengan air di danau Galilea, tempat Yesus bertemu dengan para murid-Nya dan di situlah Ia sering berkarya.

Karena sudah lama mengajar di pantai, maka Yesus pasti sudah lapar. Lewi dapat membaca keadaan Yesus yang sudah lapar. Maka Ia mengundang Yesus ke rumahnya untuk makan. Karena Lewi seorang Timur tulen, maka ia mengundang semua orang lain, bukan saja Yesus. Maka terjadilah sesuatu yang salah oleh para pemuka agama Yahudi: Yesus, pemberi Firman Allah, juru bicara Allah duduk makan bersama dengan "orang berdosa". Orang Farisi tidak bicara langsung kepada Yesus. Mereka bersungut-sungut kepada murid-murid-Nya, "Mengapa kamu makan dan minum bersama para pemungut cukai dan orang berdosa? Yesus memiliki telinga dan hati peka, maka ia menjawab, "Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat".

Kita cepat menilai orang lain sebagai orang yang berdosa namun kita lupa kalau kita pun tidak luput dari dosa. Sering kita cepat mengucilkan orang lain karena mereka kotor, menjijikkan. Kita tidak jarang mengkotak-kotakkan orang sebagai orang baik dan orang jahat.

Tuhan Yesus, pakailah hidupku untuk mewartakan Firman-Mu kepada segala bangsa. Amin,

Renungan Harian Mutiara Iman 2012

Cara-cara menghayati hidup rohani selama Masa Prapaskah

(1) Menghayati Ekaristi hari Minggu dengan sungguh-sungguh: usahakan tidak terlambat, (2) Menghadiri Misa Kudus di luar hari Minggu (Misa harian) jika mungkin.
(3) Membaca dan merenungkan Kitab Suci setiap hari, khususnya dari bacaan kitab suci hari itu da berdoa dari Kitab suci dengan metode "Lectio Diovina".
(4) Mengadakan adorasi pribadi di hadapan Sakramen Mahakudus.
(5) Mendaraskan doa Rosario setiap hari seperti diminta oleh Bunda Maria Yang Tak Bernoda.
(6) Meluangkan waktu di tengah kesibukan harian untuk doa pribadi lebih banyak.
(7) Mengadakan doa bersama dalam keluarga, suami-istri, jika mungkin anak/cucu.
(8) Mengadakan pemerikasaan batin setiap malam sebelum istirahat tidur.
(9) Menerima Sakramen Tobat di Masa Prapaskah.
(10) Mendoakan doa Kerahiman Ilahi (Koronka).
(11) Mendoakan ujud-ujud tertentu untuk orang lain setiap hari.
(12) Mengikuti Ibadat Jalan Salib di gereja.
(13) Menghadiri kegiatan rohani yang diadakan oleh kelompok kategorial/teritorial. (14) Mendoakan Doa Angelus setiap hari, pagi pk.06.00, siang pk.12.00, petang, pk, 18.00 dan sebagainya.


RUAH

Jumat, 24 Februari 2012 Hari Jumat sesudah Rabu Abu. -- Pantang

Jumat, 24 Februari 2012
Hari Jumat sesudah Rabu Abu. -- Pantang

“Empat puluh hari yang ditetapkan oleh para rasul ini harus digunakan untuk berpuasa” (Paus Leo Agung)


Antifon Pembuka (Mzm 30:11)


Tuhan telah mendengarkan suaraku dan berbelas kasih. Tuhanlah penolongku.


Doa Pagi

Tuhan, dalam masa pertobatan ini bantulah kami agar mampu melaksanakan usaha tobat dengan puasa dan laku tapa secara benar. Jangan biarkan kami melakukannya hanya untuk dilihat orang tetapi dengan tutur penuh penyesalan memperbaiki diri dan berani menghadap serta memohon kerahiman-Mu. Dengan pengantaraan Kistus, Tuhan kami. Amin.


Ugahari menjadi ulah kesalehan kaum beriman sepanjang zaman. Ugahari berarti sikap mengendalikan diri, berani berkata cukup dan mampu menahan nafsu pribadi. Intinya, orang yang ugahari berarti mampu mengatur hidupnya dengan benar. Puasa yang benar seyogyanya disertai semangat ugahari sehingga menghasilkan buah yang menyelamatkan.


Bacaan dari Kitab Yesaya (58:1-9a)

"Berpuasa yang Kukehendaki ialah engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman."

Beginilah firman Tuhan Allah, “Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka, dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka! Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal segala jalan-Ku. Seperti bangsa yang berlaku benar dan tidak meninggalkan hukum Allahnya mereka menanyai Aku tentang hukum-hukum yang benar. Mereka suka mendekat menghadap Allah, dan bertanya, “Kami berpuasa, mengapa Engkau tidak memperhatikannya juga?” Kami merendahkan diri, mengapa Engkau tidak mengindahkan juga?” Camkanlah! Pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu. Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi, serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan cara berpuasa seperti ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi. Inikah puasa yang Kukehendaki: Mengadakan hari merendahkan diri? Menundukkan kepala seperti gelagah? Dan membentangkan kain sarung serta abu sebagai lapik tidur? Itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada Tuhan? Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki ialah: Engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman dan melepaskan tali-tali kuk; membagi-bagikan rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah; dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian, dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri! Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar, dan lukamu akan pulih dengan segera. Kebenaran menjadi barisan depanmu, dan kemuliaan Tuhan barisan belakangmu. Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan Tuhan akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia berkata: Ini Aku!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 812

Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
Ayat. (Mzm 51:3-4.5-6a.18-19)

1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku.
2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
3. Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur. Hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965

Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Am 5:14)
Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup, dan Allah akan menyertai kamu.

Tiap orang hendaknya menjadi agen perubahan di sekitar lingkungan hidupnya. Prinsip dan komitmen yang kuat akan menjadi dasar kokoh dalam proses pembaruan hidup. Yesus menunjukkan makna puasa yang baru. Puasa tidak bisa dilakukan hanya untuk memenuhi kewajiban aturan saja. Puasa mesti dihubungkan dengan proses karya keselamatan Allah dalam diri Yesus.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:14-15)


"Mempelai itu akan diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa."

Sekali peristiwa datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus, dan berkata, “Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan


Hari ini Yesus memberi makna puasa lebih intens, yakni mempertahankan Mempelai (Kristus Tuhan) untuk tettap tinggal bersama kita. Itulah maksud terdalam dari puasa, yakni membersihkan hati untuk mempertahankan fitrah kita sebagai citra Allah. Apakah kita cukup peka akan kehidupan yang suci?


Doa Malam


Yesus, Guru yang bijaksana, Engkau mengajarkan kepada para murid-Mu, puasa yang benar dan saat-saat yang tepat. Ampunilah kami bila sepanjang hari ini puasa dan laku tapa kami tidak ikhlas, menuntut sesama sesuai dengan keinginan diri kami sendiri, sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Bapa dan Roh Kudus hidup dan berkuasa kini dan sepanjang segala masa. Amin.


RUAH

Puasa dan Amal

oleh Paus Leo Agung

Saudara-saudara terkasih, sekarang kita sudah semakin dekat pada masa yang ditandai oleh rahasia-rahasia penebusan kita, yaitu hari-hari yang mencapai puncaknya pada pesta Paskah. Maka, bagi kita pentingnya persiapan rohani dinyatakan lebih mendesak.

Empat puluh hari yang ditetapkan oleh para rasul ini harus digunakan untuk berpuasa. Ini tidak hanya berarti mengurangi makan, melainkan memberantas semua kebiasaan jahat kita.

Puasa rohani dan suci ini, sebaiknya kita kaitkan dengan pemberian sedekah, yang disebut perbuatan amal, yang meliputi berbagai macam perbuatan kasih yang terpuji. Maka, semua orang beriman, kaya atau miskin, harus berlomba meningkatkan kehidupan rohani mereka dengan semangat yang sama.

(Sumber: Bacaan Ofisi hari Kamis sesudah Rabu Abu, Yogyakarta: Kanisius, 1982: hlm 19-20; RUAH 2012 halaman 205)

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy