| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 29 Februari 2012 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Rabu, 29 Februari 2012
Hari Biasa Pekan I Prapaskah


“Doa itu cahaya jiwa, yang memberikan pengertian sejati tentang Tuhan kepada kita” (St. Yohanes Krisostomus)


Antifon Pembuka (Mzm 25:6.3.22)

Ya Tuhan, ingatlah akan kerahiman dan kerelaan-Mu yang abadi. Janganlah musuh bergembira atas kami. Ya Allah, bebaskanlah kami dari segala penindasan

Doa Renungan

Ya Bapa, berilah saya hati yang lapang dan sabar agar dapat membantu sesama untuk memperoleh kemudahan dalam memperbaiki diri. Demi Kristus Tuhan dan Juruselamatku. Amin.

Tuhan mempunyai rencana untuk tiap manusia. Tetapi Tuhan juga memerlukan kerja sama dari pihak manusia. Tanggapan manusia ini akan menentukan bagaimana nasibnya. Karena manusia itu bebas, maka mereka juga bebas menentukan sikap: menanggapi atau menolak Allah. Orang Niniwe menanggapi seruan Allah melalui Yunus. Akhirnya mereka bertobat dan selamat.


Bacaan dari Kitab Nubuat Yunus (3:1-10)


"Penduduk Niniwe berbalik dari tingkah lakunya yang jahat."

Tuhan berfirman kepada Yunus, "Bangunlah dan berangkatlah ke Niniwe, kota besar itu. Sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu." Maka bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk ke dalam kota sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru, "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan." Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung. Setelah kabar sampai pada raja kota Niniwe, turunlah raja dari singgasananya; ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di atas abu. Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian, "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air. Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah; dan haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, dan dari kekerasan yang dilakukannya. Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal, serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa." Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah atas malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka; dan Ia pun tidak jadi melakukannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 812
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
Ayat. (Mzm 51:3-4.12-13.18-19; R:19b)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
3. Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahan kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk-redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yl 2:12)
Sekarang juga, demikian firman Allah, berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, sebab Aku ini pengasih dan penyayang.


Tanda menjadi hal yang penting dalam hidup sehari-hari. Tanda itu membantu orang untuk hidup lebih baik. Dengan tanda itu, orang dapat mencapai tujuannya dengan aman dan selamat. Yunus dan Yesus menjadi tanda karya keselamatan Allah. Yunus menjadi tanda pertobatan. Yesus menjadi tanda pengampunan dosa. Keduanya menunjukkan jalan yang benar kepada Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:29-32)


"Angkatan ini tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus."

Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni Dia, "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus. Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini. Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan akan menghukum mereka: Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Salomo! Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Yunus!"
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Yesus Kristus lebih dari Yunus dan Salomo. Pengalaman hidup Yunus dan kebijaksanaan Salomo justru menjadi tanda kehadiran yang sempurna, yakni Yesus Kristus sendiri. Maka, ketika orang menolak untuk percaya kepada Yesus sebagai Kristus dan Juruselamat, dia digolongkan sebagai angkatan yang jahat. Semoga kita tidak termasuk angkatan yang demikian itu.

Doa Malam

Bapa, sumber kebijaksanaan, berilah saya bagian dari kebijaksanaan-Mu, supaya dalam menjalani hidup ini saya tetap berpaut pada tata kebijaksanaan-Mu dan jejak Yesus, Putera-Mu, Tuhan dan Penyelamat kami kini dan sepanjang masa. Amin.

RUAH

Selasa, 28 Februari 2012 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Selasa, 28 Februari 2012
Hari Biasa Pekan I Prapaskah

"...jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." (Mat 6:14-15)

Antifon Pembuka (Mzm 90:1-2)


Tuhan, Engkaulah pelindung kami turun-menurun. Dari awal mula sampai akhirat, Engkau mendampingi kami.

Doa Renungan

Allah Bapa kami di surga, kami berdoa, namun iman kami terlalu kecil, perhitungan kami lebih besar dariapada harapan kami. Letakkanlah sabda Yesus pada lisan kami. Ajarilah kami berdoa seperti pada murid-Nya. Maka nama-Mu akan kami puji dan kerajaan-Mu akan datang. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Firman Allah itu sempurna menyegarkan jiwa orang yang terbuka hatinya, ia membarui segala sesuatu menjadi subur dan segar. Firman Allah mesti terus dibaca, direnungkan dan dilaksanakan dalam hidup sehari-hari sehingga firman Tuhan benar-benar hidup di tengah-tengah masyarakat. Dengan demikian, orang beriman telah menjadi perwujudan firman Allah yang hidup.

Bacaan dari Kitab Yesaya (55:10-11)


"Firman-Ku akan melaksanakan apa yang Kukehendaki."

Beginilah firman Tuhan, "Seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke sana, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih pada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman yang keluar dari mulut-Ku: Ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan melepaskan orang benar dari segala kesesakannya.
Ayat. (Mzm 34:4-5.6-7.16-17.18-19; R:18b)

1. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya! Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
2. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan: Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
3. Mata Tuhan tertuju pada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka yang minta tolong; wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi.
4. Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan: dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah. (Mat 4:4b)

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:7-15)

"Yesus mengajar murid-murid-Nya berdoa."

Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Dalam doamu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata, doa mereka dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta pada-Nya. Karena itu berdoalah begini: "Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu. Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami atas kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. Amin." Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Dalam mengajar para murid-Nya, Yesus mempertegas pengalaman dan pemahaman doa yang sudah mereka miliki. Yesus memberikan kritik terhadap paham doa dan sekaligus memberikan koreksi mengenai cara doa yang benar. Ia menyampaikan kritik atas doa yang bertele-tele dengan banyak kata. Ia menunjukkan cara dan tujuan doa.

Doa merupakan komunikasi dengan Allah dalam menemukan makna hidup dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Cara perlu disesuaikan dengan maksud doa. Yang utama ialah sikap mengandalkan Allah dan damai dengan sesama. Yesus mengingatkan pula supaya doa kita tidak melantur dan tidak jelas ujung pangkalnya. Hendaknya doa kita mudah dipahami, ungkapan iman, singkat, dalam dan luas isinya seperti Doa Bapa Kami yang diajarkan oleh Yesus.


Tuhan, ajarilah aku berdoa yang benar, bukan yang sesuai kehendakku, tetapi yang sesuai kehendak-Mu. Amin.

Renungan Harian Mutiara Iman 2012

Bacaan Harian 27 Februari - 04 Maret 2012

Bacaan Harian 27 Februari - 04 Maret 2012

Senin, 27 Februari 2012: Hari Biasa Pekan I Prapaskah (U).
Im 19:1-2.11-18; Mzm 19:8-10.15; Mat 25:31-46.

Tema umum Kitab Imamat adalah "Kuduslah kamu, sebab Aku, Tuhan Allahmu kudus." Semua larangan yang diungkapkan sebetulnya dapat dirangkum dalam sebuah kalimat yang positif, yaitu mencintai sesama seperti kita mencintai diri kita sendiri. Maka orang tidak akan mencuri, berdusta, berbohong, main curang, menyebarkan fitnah atau gosip.


Selasa, 28 Februari 2012: Hari Biasa Pekan I Prapaskah (U).
Yes 55:10-11; Mzm 34:4-7.16-19; Mat 6:7-15.

Yesaya mengingatkan kita akan kekuatan sabda Tuhan. Sabda yang ditaburkan akan menghasilkan buah sesuai dengan kehendak Tuhan.

Rabu, 29 Februari 2012: Hari Biasa Pekan I Prapaskah (U).
Yun 3:1-10; Mzm 51:3-4.12-13.18-19; Luk 11:29-32.

Melihat tanda tidak secara otomatis menjadikan orang selamat karena tidak semua yang melihat mau mengerti dan mematuhi tanda tersebut. Yesus adalah tanda kehadiran Allah yang paling nyata, namun tidak semua orang dapat memahaminya karena mereka tidak mau percaya kepada-Nya.

Kamis, 01 Maret 2012: Hari Biasa Pekan I Prapaskah (U).
Est 4:10a.10c-12.17-19; Mzm 138:1-3.7c-8; Mat 7:7-12.

Iman dan doa adalah jalan keselamatan. Atas nama seluruh umat, Ester berdoa di hadirat Allah agar Allah membantu umat-Nya. Doa Ester adalah doa silih bagi kedosaan seluruh umat. Maka, Gereja menggunakan doa ini untuk mendorong hidup pertobatan.

Jumat, 02 Maret 2012: Jumat Pertama - Hari Biasa Pekan I Prapaskah (U). Pantang
Yeh 18:21-28; Mzm 130:1-8; Mat 5:20:-26.

Yesus berbicara tentang kesempatan-kesempatan berbuat dosa. Kiranya sulit untuk mengerti tingkatan-tingkatan kejahatan, yang disebutkan Yesus dalam perikop ini. Kita hendaknya ingat bahwa kita berada di bawah pengadilan Allah ketika kita merasa benci dan marah. Kita sebaiknya meminta maaf dari sesama jika bersalah terhadap mereka.

Sabtu, 03 Maret 2012: Hari Biasa Pekan I Prapaskah (U)
Ul 26:16-19; Mzm 119:1-2.4-5.7-8; Mat 5:43-48

Hukum cinta Kristiani tidak sulit untuk dihayati tatkala semuanya baik-baik saja. Perintah Yesus untuk mencintai musuh dan berdoa bagi orang yang menganiaya kita tidaklah gampang. Namun dengan cara itu, kita akan menjadi sempurna. Sempurna seperti Bapa di surga yang memberikan segala yang baik bagi semua orang.

Minggu, 04 Maret 2012: Hari Minggu Prapaskah II (U).
Kej 22:1-2.9a.10-13.15-18; Mzm 116:10.15.16-17.18-19; Rm 8:31b-34; Mrk 9:2-10
Kita diajak untuk mendengarkan Yesus. Sang Sabda Allah yang menjelma menjadi manusia. Mendengarkan Yesus berarti mendengar Bapa sendiri karena Yesus membawa pesan Bapa. Sudahkah kita mendengarkan Dia melalui pembacaan Kitab Suci?

Senin, 27 Februari 2012 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Senin, 27 Februari 2012
Hari Biasa Pekan I Prapaskah

“Roh Kudus dapat mempergunakan manusia yang sangat sederhana untuk menerangi para cendekiawan dan pejabat-pejabat tertinggi” (Katekismus Gereja Katolik, 2038)


Antifon Pembuka (Mzm 123:2-3)


Sebagaimana mata seorang hamba tertuju kepada tuannya, demikian pula mata kita terarah kepada Allah, agar Ia mengasihi kita. Sayangilah kami, ya Tuhan, sayangilah kami.


Doa pagi


Tuhan Yesus, bersihkanlah dan sucikanlah hati saya. Mampukan saya dapat melihat kerahiman-Mu dalam diri sesama dan hidup damai dengan diri sendiri dan sesama. Amin.


Pada dasarnya, manusia diciptakan Allah dalam keadaan baik, bahkan sungguh sangat baik. Allah yang kudus selalu memanggil tiap manusia agar hidup dalam kekudusan. Ia mesti terus berusaha menjadi kudus sebagaimana Allah adalah kudus. Musa menjelaskan ajaran ini di dalam hukum 10 perintah Allah. Bila mampu melaksanakannya, orang akan selamat dan bahagia.

Bacaan dari Kitab Imamat (19:1-2.11-18)


"Engkau harus mengadili sesamamu dengan kebenaran."

Tuhan berfirman kepada Musa, “Berbicaralah kepada segenap jemaat Israel, dan katakan kepada mereka: Kuduskanlah kamu, sebab Aku, Tuhan Allahmu, kudus. Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah berdusta seorang kepada sesamanya. Janganlah kamu bersumpah dusta demi nama-Ku, supaya engkau jangan melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah Tuhan. Janganlah engkau memeras sesamamu manusia, dan janganlah merampas; janganlah kautahan upah seorang pekerja harian sampai besok harinya. Janganlah kaukutuki orang tuli, dan di depan orang buta janganlah kautaruh batu sandungan; engkau harus takut akan Allahmu; Akulah Tuhan. Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan; janganlah membela orang kecil secara tidak wajar, dan janganlah engkau terpengaruh oleh orang-orang besar, tetapi engkau harus mengadili sesamamu dengan kebenaran.Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah Tuhan. Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hati, tetapi engkau harus berterus terang menegur sesamamu, dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia. Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah Tuhan.”

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 853

Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah Roh dan kehidupan.
Ayat. (Mzm 19:8.9.10.15)

1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati, perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
4. Mudah-mudahan Engkau sudi mendengarkan ucapan mulutku dan berkenan akan renungan hatiku, ya Tuhan, Gunung Batu dan penebusku.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965

Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Waktu ini adalah waktu perkenanan, hari ini adalah hari penyelamatan!

Yesus hadir secara nyata di dalam pribadi sesama khususnya yang miskin dan menderita. Bila telah memperhatikan dan meringankan beban mereka, niscaya orang itu telah melakukannya untuk Yesus. Tindakan belas kasih ini menjadi ukuran ungkapan iman dalam melaksanakan kehendak Allah. Allah akan mengganjarnya dengan hidup bahagia bersama para kudus di surga.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (25:31-46)

"Segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku."


Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan dan semua malaikat datang bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya, dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing; Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya, dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. Lalu Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Maka orang-orang benar itu akan bertanya kepada-Nya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? Maka Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. Dan ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal, yang telah disediakan untuk iblis dan malaikat-malaikatnya. Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku. Lalu mereka pun akan bertanya kepada-Nya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau? Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar masuk ke dalam hidup yang kekal.”

Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Cinta kasih kepada Tuhan dan sesama tak mungkin dipisahkan. Bagaimana mungkin seseorang mengatakan bahwa dia mengasihi Tuhan yang tak kelihatan, tetapi tidak mengasihi sesama yang kelihatan? Yesus memberikan pilihan, siapa sesama yang mesti dikasihi pada masa Prapaskah ini, yakni orang yang kelaparan, kehausan, membutuhkan tumpangan, tidak memiliki pakaian yang layak, orang sakit dan yang dipenjara. Inilah praktik sedekah.


Doa Malam


Yesus yang murah hati, buatlah saya menjadi sahabat-Mu yang setia dalam menyalurkan kemurahan-Mu bagi sesama. Mampukan aku untuk membawa orang-orang di sekitarku dapat merasakan kasih dan kemurahan-Mu. Engkau yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.



RUAH

Minggu, 26 Februari 2012 Hari Minggu Prapaskah I/B (oleh Rm Agus Widodo, Pr)

Minggu, 26 Februari 2012
Hari Minggu Prapaskah I/B

Renungan

Pada hari Rabu Abu yang lalu, kita telah bersama-sama memulai masa Prapaskah. Ketika dahi kita ditandai dengan abu, kita mendengar ajakan, “Bertobatlah dan percayalah kepada Injil”. Ajakan yang sama, hari ini disampaikan oleh Yesus kepada kita semua (Mrk 1:15). Di balik ajakan untuk bertobat ini, terkandung pesan yang sangat mendalam, yaitu mengenai kasih setia Allah yang tanpa batas dan kekal abadi. Karena Tuhan begitu mengasihi kita, Ia tidak membiarkan kita binasa karena dosa dan kejahatan kita tetapi Ia selalu memberi kesempatan kepada kita untuk bertobat dan memperbaiki diri terus-menerus. Oleh karena itu, marilah kita mohon rahmat agar dapat mengalami dan merasakan kasih setia Allah itu.

Janji baru yang disampaikan Tuhan kepada Nuh,
“sejak kini segala yang hidup takkan dilenyapkan oleh air bah lagi dan tidak akan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi” (Kej 9:9) merupakan salah satu mata rantai dari kasih setia Allah yang tanpa batas dan kekal abadi. Ketika Adam dan Hawa, manusia pertama, jatuh ke dalam dosa (Kej 3:1-14), Allah menyampaikan janji keselamatan baru bahwa manusia akan terus-menerus melawan dan mengalahkan iblis (Kej 3:15). Ketika Kain, anak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa (Kej 4:1-14), Allah memberikan lagi janji baru bahwa tak seorang pun akan membunuhnya. Tuhan tetap melindungi Kain kendati ia telah berdosa membunuh Habel, adiknya (Kej 4:15). Selanjutnya, manusia masih berulang kali jatuh lagi ke dalam dosa tetapi Allah tetap mengasihi. Ia tidak membiarkan manusia terkungkung dalam belenggu dosa yang membawa mereka pada kebinasaan. Meskipun sebagian besar manusia dibinasakan dengan air bah, Tuhan menyisakan Nuh dan keluarganya untuk diselamatkan. Meskipun demikian, manusia tidak berhenti berbuat dosa. Mereka membangun menara babel untuk menyombongkan diri sehingga Tuhan mengacaukan dan menyerakkan mereka (Kej 11:1-9). Hukuman ini pun disusul dengan janji baru berupa panggilan Abrahan untuk menjadi bapa bagi seluruh umat pilihan Allah yang diselamatkan (Kej 12:1-3). Sejak panggilan Abraham (± 2000 sM) tersebut, sampai sekarang, manusia – termasuk kita – terus-menerus berbuat dosa. Namun, kasih setia Allah itu tanpa batas.

Kasih setia Allah yang tanpa batas dan kekal abadi inilah yang kita akui dan kita syukuri dengan menyanyikan Mazmur Tanggapan,
“Tuhan adalah kasih setia, bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya” (Mzm 25:10). Sekarang, kasih setia Allah itu menjadi nyata dalam diri Yesus Kristus, Putera Allah yang tunggal. Dialah penjelmaan kasih setia Allah yang tanpa batas itu. Kendati dicobai, Ia tetap setia (Mrk 1:12-13). Bahkan, “Kristus telah mati satu kali untuk segala dosa kita. Ia yang benar telah mati untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah” (1Ptr 3:18).

Seraya mengakui dan mensyukuri kasih setia Allah itu, marilah kita juga meneladan, atau paling tidak mengikuti jejak Kristus yang setia. Bagaimana kita bisa berlatih terus-menerus untuk setia? Salah satu jawabannya dapat kita temukan dalam Surat Pertama Rasul Petrus, yaitu dengan terus-menerus mengasah suara hati (1Ptr 3:21). Suara hati kita selalu menyerukan kepada kita untuk mencintai dan melaksanakan apa yang baik, dan untuk menghindari apa yang jahat. Supaya hati nurani kita semakin peka, menurut St. Petrus, tidak cukup dibentuk dengan usaha manusia, tetapi mesti dimohonkan rahmat Allah. Oleh karena itu, selain mohon kepada Tuhan agar kita dapat mengalami dan merasakan kasih setia Allah yang tanpa batas, marilah kita juga mohon rahmat Allah agar hati nurani kita semakin peka dalam membedakan mana yang benar – mana yang salah, mana yang baik – mana yang jahat. Dengan bimbingan hati nurani itu yang dipenuhi rahmat Allah, kita semua dimampukan untuk mengendalikan diri sehingga tidak mudah jatuh ke dalam dosa sekaligus semakin digerakkan untuk lebih banyak lagi berbuat baik.


Terpujilah nama Tuhan kita Yesus Kristus, sekarang dan selama-lamanya.


Rm. Agus Widodo, Pr

Pertemuan III APP: Berkorban dan Melayani - Keuskupan Agung Jakarta

PERTEMUAN 3
METODE IBADAT SABDA


BERKORBAN DAN MELAYANI

INJIL MATIUS 14:13-21

Lagu Pembuka

Tanda Salib dan Salam

Pengantar

Setelah kita melihat kehadiran Yesus dan teladan-Nya dalam Minggu Prapaskah ke-1 dan ke-2, kini Yesus menantang dan mengundang kita untuk membuat langkah iman yang sulit. Kadang-kadang langkah iman yang sulit itu mengguncangkan kita karena Yesus membawa kita pada semangat yang berbeda dengan apa yang kita pikirkan. Demikianlah Yesus mendidik kelompok dua belas, sebagaimana yang terdapat dalam Injil Matius 14:13-21 ini.

Pada pertemuan ini kita kembali diundang oleh Tuhan untuk siap berkorban dan melayani sesama. Implikasi dari pengorbanan dan pelayanan itu adalah terbangunnya semangat persaudaraan sejati. Kata-kata Yesus "...kamu harus memberi mereka makan" adalah sebuah ajakan yang mendalam bagi kita para murid Kristus untuk mampu meneladan Sang Guru yang rela memberikan tubuh dan darah-Nya sebagai sumber makanan dan minuman bagi setiap orang yang lapar dan haus.

Pernyataan Tobat

P. Tuhan Yesus Kristus, Engkau menyampaikan firman yang menjadi pegangan hidup kami. Tuhan, kasihanilah kami
U. Tuhan, kasihanilah kami.
P. Tuhan Yesus Kristus, Engkau diutus Bapa supaya karena rahmat-Mu kami sanggup melaksanakan kehendaka Allah. Kristus, kasihanilah kami.
U. Kristus, kasihanilah kami.
P. Tuhan Yesus Kristus, Engkau menghendaki kami menampakkan karya keselamatan di tengah masyarakat. Tuhan, kasihanilah kami.
U. Tuhan, kasihanilah kami.
P. Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U. Amin.

Doa Pembuka

Allah Bapa yang mahamurah, Engkau mengutus Putra-Mu ke dunia untuk melayani setiap pribadi dengan memberikan kami kepuasan jasmani dan rohani. Bantulah kami untuk mencontoh teladan hidup Putra-Mu, Tuhan kami Yesus Kristus yang rela mengorbankan hidup-Nya karena peduli pada keselamatan manusia. Mampukanlah kami untuk peduli dengan melayani sesama sesuai dengan apa yang mereka butuhkan untuk berkembang di dalam iman kepada-Mu. Semoga dengan bantuan rahmat-Mu kami menjadi murid-murid yang sejati dalam kehidupan sehari-hari. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin

Lagu Pengantar Bacaan

Pembacaan Kitab Suci

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (14:13-21)

"Sambil menengadah ke langit Yesus mengucapkan doa berkat; dibagi-bagi-Nya roti itu, dan diberikan-Nya kepada para murid. Lalu para murid membagi-bagikannya kepada orang banyak."

Sekali peristiwa, setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa." Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan." Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan." Yesus berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku." Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh. Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Pendalaman Sabda (baca dan renungkan pribadi)

- Dalam kisah ini Yesus mengajak murid-murid-Nya tidak berhenti pada titik kegembiraan karena disukai oleh banyak orang. Mengapa demikian? Karena banyak orang mulai berbondong-bondong mengikuti-Nya. Karya Yesus dalam pengajaran, penyembuhan, dll menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak orang. Bahkan para murid pun bisa merasakan kegembiraan itu. Mungkin mereka mulai merasa bahwa mereka penting. Bukankah mereka ini adalah orang-orang pilihan pribadi yang hebat? Namun, cara Yesus mendidik kelompok dua belas ini belum selesai. Ia akan menuntut lebih bagi mereka yang akan menjadi murid-Nya yang sejati.
- Menjelang hari mulai gelap, Yesus mendapat nasehat dari pihak para murid untuk membubarkan "perkumpulan raksasa" itu, sehingga orang-orang dapat pergi mengurus penginapan dan makan malam mereka. Tetapi Yesus memberi jawaban yang komunikatif dan memberi peran besar bagi para murid yang bunyinya: ...Kamu harus memberi mereka makan (ay.16) . Dengan demikian Yesus ingin mengatakan bahwa janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat oleh kebanyakan orang yang hanya mengucapkan kata-kata belaskasihan tetapi tidak secara konkret (nyata-nyata) berusaha melayani orang-orang yang dikasihani itu. Membangun sebuah semangat pelayanan mudah dilakukan tetapi membangun semangat pelayanan yang murah hati itulah yang harus diperjuangkan. Pelayanan yang murah hati adalah sebuah pelayanan yang dilandasi dengan semangat mau rela berkorban dan berbagi kepada siapa saja dan tidak lagi hanya memikirkan dirinya sendiri namun berani untuk "kehilangan".
- Kembali lagi ditegaskan bahwa pelayanan yang murah hati harus berani berkorban. Bukan hitungan untung-rugi. Harus mempunyai keberanian. Tidak mengikuti apa yang dilakukan masyarakat pada umumnya. Tidak ikut arus, tetapi harus berani melawan arus. Misalnya, temukan dan bantu satu atau dua orang yang sungguh miskin dan tersingkir di lingkungan anda, dan bantulah semaksimal mungkin. Juga berikanlah "perhatian" dan "makanan" bagi lingkungan hidup kita yang mulai tercemar. Adanya kerusakan lingkungan. Gerakan cinta lingkungan harus juga menjadi bagian dari perjuangan kita untuk memberi "makan" kepada bumi kita yang sedang merintih dan "lapar" akan penghijauan dan kebersihan.
- Maka benarlah dikatakan bahwa kisah ini bukanlah sekedar mukjizat pergandaan makanan, tetapi juga mukjizat pembentukan dan pengembangan komunitas yang peduli, di mana orang peduli satu sala lain. Mau peduli dan berbela rasa, menjadi keutamaan yang ditemukan dalam kisah ini. Sebuah semangat pelayanan yang murah hati membutuhkan pula rasa kerelaan hati, mau peduli dan berbela rasa satu sama lain, berani berkorban, dan berbagi. Itulah semangat ekaristi yang setiap minggu kita rayakan.

Membangun Niat
1. Pada waktu yang bersamaan, beranikah kita mengorbankan kepentingan pribadi atau keluarga atau komunitas demi orang yang membutuhkan bantuan?
2. Adakah keberanian dalam diriku untuk membagikan apa yang ada pada diriku, walaupun yang aku miliki hanya sedikit bahkan harus "kehilangan"?

Doa Umat
Umat dapat menyampaikan doa-doa umat secara spontan dan ditutup dengan doa Bapa Kami.

Doa Arah Pastoral

Allah Bapa yang Mahabaik, kami mengucap syukur kepada-Mu atas kesetiaan-Mu mendampingi kami dalam gerak langkah umat-Mu di Keuskupan Agung Jakarta selama ini. Kami bersyukur pula atas Arah Dasar Pastoral KAJ yang baru, yang dapat kami jadikan tuntunan dalam perziarahan kami selanjutnya hingga tahun 2015 nanti. Bantulah kami, dalam keluarga, komunitas, lingkungan, wilayah dan paroki untuk terus berusaha memahami dan mengupayakan terwujudnya Arah Dasar Pastoral ini, dalam kehidupan menggereja sehari-hari. Yesus, Tuhan dan Guru kami, bimbinglah kami untuk terus bertekun: memperdalam dan menghayati iman akan Dikau meneladan Engkau sebagai Gembala yang Baik semakin murah hati dan dengan rendah hati giat melibatkan diri dalam berbagai permasalahan sosial di sekitar kami terutama kemiskinan, kerusakan lingkungan hidup dan intoleransi. Ya Roh Kudus, kobarkanlah semangat kami untuk menjadikan setiap orang dan seluruh alam ciptaan saudara kami, untuk semakin ramah, rela menyapa, memelihara, giat saling membantu dalam lingkungan dan masyarakat kami. Jadikanlah kami umat-Mu yang mau berbagi dengan tulus hati. Bersama Bunda Maria dan para kudus pelindung kami, kami persembahkan doa, cita-cita, harapan, niat dan upaya kami kepada-Mu dengan pengantaraan Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan, Gembala dan Penyelamat kami. Amin.

Doa Penutup

Tuhan Yesus yang mahakasih, terima kasih atas keteladan dan pelajaran yang Kauberikan pada hidup kami. Kami kau ingatkan bahwa kami harus terbuka terhadap kebutuhan dan situasi sesama di sekitar kami. Bantulah kami untuk tidak terlena pada kesenangan dan kepentingan diri kami sendiri, tetapi justru malah semakin membuat kami berani untuk berbagi dan berkorban demi orang lain yang membutuhkan. Biarlah kami menjadi alat-alat-Mu yang selalu terus memancarkan terang kehidupan bagi banyak orang lain, bahkan kalau kami sampai harus "kehilangan". Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Berkat dan Pengutusan

P. Tuhan beserta kita
U. Sekarang dan selama-lamanya
P. Semoga kita semua dimampukan untuk berkorban dan melayani sesama dalam kehidupan sehari-hari, bersama dengan berkat Allah yang mahakuasa, Bapa, Putra dan Roh Kudus
U. Amin
P. Ibadat kita sudah selesai
U. Syukur kepada Allah


Sumber: APP 2012 KKKS - KAJ
Terima kasih untuk Gema Paroki Pejompongan yang sudah mengirimkan artikel ini

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy