| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 10 Maret 2012 Hari Biasa Pekan II Prapaskah

Sabtu, 10 Maret 2012
Hari Biasa Pekan II Prapaskah

Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! ---- Rm 12:12

Antifon Pembuka (Mzm 145:8-9)

Tuhan pengasih dan penyayang, sabar dan lembut hati. Tuhan pemurah bagi semua orang, penuh kasih akan ciptaan-Nya.

Doa Pagi


Allah Tuhan kami yang berbelas kasih, janganlah Kautarik rahmat dan kasih pengampunan-Mu bagi kami yang berdosa ini. Jadikanlah kami abdi-mu yang setia sampai akhir hidup sehingga kelak boleh menikmati sukacita bersama-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Tuhan Allah itu begitu baik, bahkan sangat baik. Dia selalu menginginkan keselamatan umat sehingga murka-Nya tidak bertahan lama. Mikha sangat tulus menggambarkan kebaikan hati Allah ini.

Bacaan dari Nubuat Mikha (7:14-15.18-20)

"Semoga Tuhan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut."

Nabi berkata, gembalakanlah umat-Mu dengan tongkat-Mu, kambing domba milik-Mu sendiri, yang terpencil mendiami rimba di tengah-tengah kebun buah-buahan. Biarlah mereka makan rumput di Basan dan di Gilead seperti pada zaman dahulu kala. Seperti pada waktu Engkau keluar dari Mesir, perlihatkanlah kepada kami keajaiban-keajaiban! Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia?Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut. Kiranya Engkau menunjukkan setia-Mu kepada Yakub dan kasih-Mu kepada Abraham seperti yang telah Kaujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang kami sejak zaman purbakala!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 823
Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
Ayat. (Mzm 103:1-2.3-4.9-10.11-12; Ul: 8a)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
3. Tidak terus-menerus Ia murka, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita, atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita.
4. Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takwa kepada-Nya! Sejauh timur dari barat, demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 966
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.
Ayat. (Luk 15:18)
Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya, "Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa".

Dosa adalah perbuatan tercela yang dilakukan secara sadar, tahu dan mau. Sebaliknya pertobatan berarti berani mengakui kesalahan dan dosa serta berjanji untuk tidak mengulanginya lagi. Ia berani bangkit kembali menyongsong hari baru yang cerah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (15:1-3.11-32)

"Saudaramu telah mati dan kini hidup kembali."

Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka." Maka Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada mereka,
"Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya, "Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka. Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu, lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. Setelah dihabiskannya harta miliknya, timbullah bencana kelaparan di negeri itu dan ia pun mulai melarat. Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babi. Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorang pun yang memberikannya kepadanya. Lalu ia menyadari keadaannya, katanya, "Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa." Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa. Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya, "Lekaslah bawa kemari jubah yang terbaik dan pakaikanlah kepadanya; kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali." Maka mulailah mereka bersukaria. Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang. Ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian. Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semua itu. Jawab hamba itu, 'Adikmu telah kembali, dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatkan kembali anak itu dengan selamat.' Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya, "Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing pun untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia. Kata ayahnya kepadanya, 'Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan di dapat kembali."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Allah adalah Bapa yang baik hati. Dalam diri-Nya tak ada maksud untuk menghukum anak-anak-Nya. Allah mudah melupakan kesalahan beserta sanksinya, jika kita dengan sebulat hati mau bertobat dari dosa-dosa kita. Pesan Injil hari ini: Jadilah seorang pentobat yang rendah hati.

Doa Malam


Ya Bapa, curahkanlah rahmat-Mu dalam hati kami yang sering lemah, mudah mengadili, kurang bersyukur atas kelimpahan kash-Mu. maka, ya Tuhan, bimbinglah kami kembali agar selalu setia kepada ajaran dan perintah-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

RUAH

Jumat, 09 Maret 2012 Hari Biasa Pekan II Prapaskah, Hari Pantang

Jumat, 09 Maret 2012
Hari Biasa Pekan II Prapaskah, Hari Pantang

“Puasa rohani dan suci ini sebaiknya kita kaitkan dengan pemberian sedekah, yang disebut perbuatan amal” (Paus Leo Agung)

Antifon Pembuka (Mzm 31:2.5)

Ya Tuhan, kepada-Mu aku berharap dan aku takkan dikecewakan. Luputkanlah aku dari jerat musuhku karena Engkaulah pelindungku.

Doa Pagi

Allah Bapa kami, Engkau mengatur alam semesta dengan bijaksana. Kauberi kami teladan, masing-masing sesuai dengan kesanggupannya. Namun ya Bapa, kami sering iri dan dengki melihat keberhasilan sesama, bahkan lewat sikap dan tindakan untuk tidak segan-segan berbuat jahat. Sadarkanlah kami ya Bapa, bimbing kami dengan Roh Kudus-Mu sehingga makin mencintai sesama dengan tulus dan jujur. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin..

Perasaan iri, dengki, cemburu seringkali timbul ketika melihat orang lain melebihi dirinya. Sikap ini bisa berakibat fatal bagi kelangsungan hidup bersama. Muncullah keinginan jahat untuk membinasakan orang lain. Yusuf menjadi kurban rasa iri dan cemburu saudara-saudaranya. Hubungan darah dikurbankan demi memuaskan nafsu iri yang meluap-luap.

Bacaan dari Kitab Kejadian (37:3-4.12.13a.17b-28)

"Lihat, tukang mimpi datang, marilah kita bunuh dia."


Israel lebih mengasihi Yusuf daripada semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itu anak yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia. Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya bahwa ayah mereka lebih mengasihi Yusuf daripada semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepada Yusuf, dan tidak mau menyapanya dengan ramah. Pada suatu hari pergilah saudara-saudara Yusuf menggembalakan kambing domba ayahnya dekat Sikhem. Lalu Israel berkata kepada Yusuf, “Bukankah saudara-saudaramu menggembalakan kambing domba dekat Sikhem? Marilah engkau kusuruh kepada mereka.” Maka Yusuf menyusul saudara-saudaranya itu, dan didapatinyalah mereka di Dotan. Dari jauh Yusuf telah kelihatan kepada mereka. Tetapi sebelum ia dekat pada mereka, mereka telah bermufakat mencari daya upaya untuk membunuhnya. Kata mereka seorang kepada yang lain, “Lihat, tukang mimpi kita itu datang! Sekarang,marilah kita bunuh dia, dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini, lalu kita katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya. Dan kita akan lihat nanti, bagaimana jadinya dengan mimpinya itu!” Ketika Ruben mendengar hal ini, ia ingin melepaskan Yusuf dari tangan mereka. Sebab itu kata Ruben: “Janganlah kita bunuh dia!” Lagi kata Ruben kepada mereka, “Janganlah tumpahkan darah! Lemparkan saja dia ke dalam sumur yang ada di padang gurun ini, tetapi janganlah apa-apakan dia.” Maksud Ruben: ia hendak melepaskan Yusuf dari tangan mereka dan membawanya kembali kepada ayahnya. Baru saja Yusuf sampai pada saudara-saudaranya, mereka pun menanggalkan jubah Yusuf, jubah maha indah yang dipakainya itu. Lalu mereka membawa dia dan melemparkannya ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak berair. Kemudian duduklah mereka untuk makan. Ketika mereka mengangkat muka, kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang Ismael yang datang dari Gilead dengan untanya yang membawa damar, balsam dan damar ladam. Mereka sedang dalam perjalanan mengangkut barang-barang itu ke Mesir. Lalu kata Yehuda kepada saudara-saudaranya itu, “Apakah untungnya kita membunuh adik kita itu dan menyembunyikan darahnya? Marilah kita jual dia kepada orang Ismael ini, tetapi janganlah kita apa-apakan dia, karena ia saudara kita, darah daging kita.” Dan saudara-saudaranya pun mendengarkan perkataan itu. Ketika saudagar-saudagar Midian itu lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan Tuhan.
Ayat. (Mzm 105:16-17.18-19.20-21)
1. Ketika Tuhan mendatangkan kelaparan ke atas tanah Kanaan, dan menghancurkan seluruh persediaan makanan, diutus-Nyalah seorang mendahului mereka, yakni Yusuf yang dijual menjadi budak.
2. Kakinya diborgol dengan belenggu, lehernya dirantai dengan besi, sampai terpenuhilah nubuatnya, dan firman Tuhan membenarkan dia.
3. Raja menyuruh melepaskan dia, penguasa para bangsa membebaskannya. Dijadikannya dia tuan atas istananya, dan pengelola segala harta kepunyaannya.


Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS. 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Yoh 3:16)
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.

Allah mempercayakan suatu pekerjaan kepada tiap orang agar berbuah banyak. Orang mesti mensyukuri tiap pekerjaan dari Allah ini, apa pun bentuknya. Ia mesti taat dan setia kepada Allah, sang pemilik pekerjaan. Bila tidak bertanggung jawab, pekerjaan itu bisa diberikan kepada orang lain. Rahmat Allah bisa pindah ke orang lain karena kedegilan hatinya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (21:33-43.45-46)

"Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia."

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi, “Dengarkanlah perumpamaan ini, seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lubang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap, lalu berangkat ke negeri lain. Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya. Tetapi para penggarap menangkap hamba-hamba itu: yang seorang mereka pukul, yang lain mereka bunuh, dan yang lain lagi mereka lempari dengan batu. Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain, lebih banyak daripada yang semula. Tetapi mereka pun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka. Akhirnya tuan itu menyuruh anaknya kepada mereka, pikirnya, ‘Anakku pasti mereka segani.’ Tetapi ketika para penggarap melihat anak itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris! Mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. Maka mereka menangkap dia, dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya. Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?” Kata imam-imam kepala dan tua-tua itu kepada Yesus, “Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu, dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain yang akan menyerahkan hasil kepadanya pada waktunya.” Kata Yesus kepada mereka, “Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru? Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Sebab itu Aku berkata kepadamu, Kerajaan Allah akan diambil dari padamu, dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.” Mendengar perumpamaan Yesus itu, imam-imam kepala dan orang-orang Farisi mengerti bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya. Maka mereka berusaha menangkap Dia, tetapi mereka takut kepada orang banyak, karena orang banyak itu menganggap Yesus nabi.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!



Renungan

Kerajaan Allah itu kebun anggur. Allah sebagai pemilik membutuhkan kerja sama kita sebagai penggarap. Ganjaran atau sanksi sudah disiapkan. Yang dapat merawat, menyirami dan membuatnya menghasilkan buah akan diberi tanggung jawab terhadap kebun anggur itu. Yang tidak, akan diberi sanksi. Kita termasuk kelompok yang mana?

Doa Malam

Ya Tuhan, peliharalah kami, umat-Mu dan ajarilah kami berbuat baik, berani menerima dan menghargai keberhasilan sesama. Bantulah kami dengan kuasa-Mu agar kelak kami layak menikmati anugerah surgawi. Amin.



RUAH

Surat Kepada Keluarga bulan Maret 2012 (Rm. Alexander Erwin Santoso, MSF)

Surat Untuk Keluarga
MARET 2012
Bersatu dalam Ekaristi, Diutus untuk Berbagi



Keluarga-keluarga terkasih di Keuskupan Agung Jakarta,

Akhirnya kita memasuki masa penuh rahmat, masa prapaskah, yang selalu menjadi masa permenungan dan pertobatan. Masa prapaskah tahun ini mempunyai keistimewaan, karena kita bersama merenungkannya dalam perayaan umum Tahun Ekaristi bersama seluruh keluarga di Keuskupan Agung Jakarta kita. Tema “Bersatu dalam Ekaristi, Diutus untuk Berbagi” adalah tema mendalam yang telah diusulkan kepada kita semua untuk merenungkannya. Kita memasuki saat-saat istimewa, saat retret agung merenungkan kehadiran Tuhan dalam Ekaristi yang mengajak kita juga untuk berbagi.

Pertobatan selalu berawal dari kesadaran diri yang ingin “diperbarui”. Kesadaran ini sesuatu yang sangat wajar, manusiawi dan normal, sebagai orang beriman yang terus dan selalu sedang bertumbuh ke arah kesempurnaan Kristiani. Kita menyadari bahwa hidup kita belumlah sempurna, maka kita mengingat bahwa kita sangat membutuhkan Tuhan yang hadir dan menyempurnakannya.

Hidup memang sebuah perjalanan panjang, sepanjang nafas, yang membutuhkan Pencipta-Nya untuk turut campur tangan membenahi dan membentuknya kembali agar semakin mendekati harapan Allah. cara Allah membaharui kita adalah melalui pengalaman paling pribadi, pengalaman sehari-hari dan paling menyentuh kita, teristimewa melalui pengalaman dalam keluarga. Betapa keluarga selalu menjadi tempat paling indah untuk kita menemukan suara Tuhan yang selalu sedang membarui itu.

Adakalanya hidup menjadi terlalu biasa, ketika suami atau ayah bekerja dan pekerjaannya menjadi rutinitas. Juga, ketika isteri atau ibu merasakan hidup yang tanpa masalah, berjalan normal dan tanpa persoalan. Anak-anak yang baik, pendidikan yang cukup dan tanpa kesulitan menjadikan hidup terasa “ “aman-aman” dan mungkin “adem-ayem”. Dalam situasi seperti ini, rupanya Allah bisa bekerja melalui rasa bahagia, nyaman, tentram, atau sedikit mengalami kebosanan karena “datar”-nya kehidupan. Saat itu, Allah bekerja melalui situasi yang serba nyaman dengan menghadirkan kerinduan dan kebutuhan untuk suatu yang baru dan menyemangati.

Ketika persoalan dalam keluarga kita terasa membelit dan membuat kita tak dapat “bergerak” atau bahkan merasa putus asa, Allah hadir melalui karya kasih-Nya dalam saudara-saudari yang menjadi perpanjangan tangan-Nya. Sedemikian dekatnya Allah dengan kehidupan kita, sehingga terasa Ia ada meskipun persoalan kita begitu berat. Ia nampak dalam keberadaan saudara-saudari yang prihatin dan tergerak untuk menolong kita. Keputusasaan kita berubah menjadi suatu pernyataan, “Kalau satu pintu tertutup, Tuhan pasti masih membuka pintu lainnya.” Semua karena saudara-saudari kita yang membukakannya buat kita.

Memang Allah hadir dalam hidup ini juga melalui orang lain. Dan mereka telah menjadi sesama kita. Sangat indah kalau kita beserta seluruh keluarga juga menyadari bahwa kita juga bisa menjadi sesama melalui perbuatan yang sama, yang berkeprihatinan dan yang berwawasan sosial. Allah bisa hadir dan dihadirkan melalui kita..! Ini luar biasa..! terpujilah Allah yang telah menciptakan kita dengan segala kelebihan dan keterbatasan. Ia telah menjadikan kita satu sama lain “sesama”. Ia membentuk dunia ini agar dibangun dengan kebersamaan yang saling meneguhkan itu.

Perjuangan untuk menjadi “baru” melalui permenungan dan pertobatan hanya akan menjadi nyata kalau banyak orang mengakuinya, bukan hanya kita akui sendiri. Merasa baik belumlah cukup untuk menjadi tolok ukur keberhasilan suatu aksi prapaskah. Ujian kita ada pada mereka yang berada di sekitar kita. Melalui pasangan yang merasa makin “nyaman” dan “dekat”; melalui anak-anak yang merasakan “kehadiran” dan cinta ayah ibunya lebih banyak; melalui ayah ibu yang bersyukur karena mempunyai anak-anak yang bertanggung jawab dan beriman, berbagi menjadi saat istimewa yang menyenangkan dan membawa sukacita dalam keluarga.

Setiap keluarga mendapatkan kisah kehidupannya. Kita juga menerima peristiwa hidup sebagai cara Tuhan mendidik. Marilah bersama Ekaristi yang kita terima setiap hari, kita pun menggalang niat untuk menciptakan lingkungan, tempat di mana Tuhan menempatkan kita, di sekitar kita, menjadi tempat yang semakin baik. Bagikanlah pikiran positif sebagai ganti rasa curiga, iri hati, dendam, serakah dan lain-lain. Pikirkanlah apa yang dibutuhkan orang-orang terkasih di rumah, barangkali mereka sudah lama tidak ikut perayaan Ekaristi; jarang berdoa sebelum makan atau sebelum tidur; tidak bicara lagi dengan Anda atau dengan anggota keluarga lainnya. Lebih luas lagi, perhatikanlah pembantu rumah tangga yang bekerja di rumah. Lihatlah tetangga sekitar yang barangkali sangat menderita dengan situasi rumah tangga yang tidak harmonis atau berjuang dengan kemiskinannya.

Keluarga-keluarga di Jakarta terkasih, betapa nikmatnya hidup dalam iman kepada Yesus Kristus. Laksana perkataan dalam mazmur 34:8 (-9): “Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!”. Setiap saat kita bisa menikmati kehadiran Tuhan dengan cuma-cuma melalui perayaan Ekaristi. Yesus yang selalu membagi berkat dalam kehadiran-Nya, atau melalui permenungan dan keterlibatan kita dalam Ekaristi. Dalam pimpinan Roh Kudus, kita temukan Dia yang memberi kita pembaruan dan sukacita baru setiap hari. Bukanlah Tuhan kita akan lebih bersukacita lagi jika kita meneruskan “penemuan” rohani itu kepada sesama kita dalam aksi berbagi yang nyata?

Mari mengajak dan mengajari anak-anak kita bersikap dan berkegiatan sosial. Pada saat berpuasa dan berpantang, mereka bisa belajar untuk berbagi melalui penyisihan uang jajan atau menyisihkan uang belanja yang biasa dipakai untuk membeli makanan yang saat ini kita pantangkan. Kita semua selalu sedang belajar untuk semakin menjadi sempurna. Semoga masa prapaskah sungguh menjadi masa retret agung yang disyukuri semua orang, sebab ada lebih banyak lagi yang diselamatkan melalui suasana saling berbagi. Tuhan memberkati kita semua.

Salam dalam Yesus, Maria, dan Yusuf














Rm. Alexander Erwin MSF

Pertemuan IV: Pertemuan APP Prapaskah 2012 - Keuskupan Agung Semarang

Pertemuan IV

MEMBANGUN NIAT, MERANGKAI BUAH-BUAH KEHIDUPAN

Tujuan pertemuan

  • Melalui inspirasi Kitab Suci, umat dapat menemukan dasar yang kokoh untuk melakukan kebaikan kepada sesama.
  • Agar dalam diri umat, tumbuh semangat dan niat untuk berbuat baik terhadap sesama dengan landasan kasih dan kerelaan hati.
  • Agar dari kedalaman hati umat, tumbuh pula kegembiraan untuk berbuat baik kepada sesama. Sebab, salah satu buah dari keselamatan adalah kegembiraan yang sejati.

JALANNYA PERTEMUAN

PEMBUKAAN :

1. Nyanyian Pembuka

2. Tanda Salib dan Salam

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus

U : Amin

P: Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus, besertamu.

U : Dan sertamu juga

3. Pengantar oleh Pemandu :

- Setelah merenungkan Kisah Para Rasul, kita dapat memetik buah-buah yang dapat diwujudkan dalam hidup harian kita. Kisah Para Rasul menjelaskan kepada kita tentang tanggung jawab kita untuk mewujudkan kesejahteraan umum. Hal ini selaras dengan yang hendak diperjuangkan oleh KAS sebagaimana ada dalam ARDAS KAS. Di sana disebutkan:

“Dalam masyarakat Indonesia yang sedang berjuang menuju tatanan hidup baru yang adil, damai, sejahtera, dan demokratis, umat Allah berperan secara aktif mengembangkan habitus baru berdasarkan semangat Injil dengan beriman mendalam dan tangguh, serta ambil bagian mewujudkan kesejahteraan umum.”

4. Ungkapan Tobat dan Mohon Ampun

(mempersiapkan hati supaya pantas dalam permenungan ini)

5. Doa Pembuka :

P : Allah Bapa yang maha kasih, kami telah Kau anugerahi sabda yang selalu menjadi pedoman hidup kami. Sabda-Mu sungguh meneguhkan kami dalam mengusahakan kesejahteraan bagi seluruh dunia. Kami mohon kekuatan-Mu supaya kami dapat membangun niat-nat kami dan mewujudkan kebaikan-Mu di dalam hidup kami. Sebab hanya Engkaulah yang menjadi sumber kekuatan kami. Semoga engkau berkenan menerima niat dan kehendak baik kami ini. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami
U : Amin.

POKOK PERTEMUAN

6. Bacaan Kitab Suci :

Bacaan dari Kisah Para Rasul (4:32-37)

Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya. Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus. Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

(Pemandu mengajak umat untuk merenungkan pertanyaanpertanyaan di bawah ini. Mengingat situasi dan kondisi, pemandu juga dapat membuat pertanyaan-pertanyaan sendiri yang sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan)

Beberapa pertanyaan panduan untuk sharing:

a. Apa saja yang dapat dicontoh dari Kisah para rasul ini?

b. Apa yang digambarkan di dalam Kitab suci tadi sudah menjadi dasar untuk membangun paguyuban di lingkungan dan parokiku?

c. Apa lingkungan dan parokiku sudah menunjukkan hidup penuh persaudaraan? Apa contohnya?

d. Apa aku secara pribadi juga sudah terlibat mengusahakan hidup yang adil demi kesejahteraan masyarakat?

e. Jika belum, apa niat-niatku untuk mewujudkan hidup bersama yang adil dan sejahtera?

6. Doa Umat Spontan

(Pemandu mengajak umat untuk berdoa terutama agar sebagai umat Allah dapat membangun niat untuk mewujudkan kebaikan bagi semakin banyak orang)

7. Doa Bapa Kami (Bisa dinyanyikan)

8. Doa Penutup :

P : Allah yang mahakasih. Engkau selalu kami muliakan. Kami lambungkan puji syukur kepada-Mu atas segala rahmat yang telah Engkau anugerahkan kepada kami. Kami bersyukur atas kasih-Mu yang agung di dalam hidup kami, hamba-hamba yang tidak pantas ini. Kami mohon ya Allah, semoga engkau memberkati niat dan usaha kami untuk mengusahakan kebaikan, keadilan, dan kesejahteraan di tengah masyarakat kami. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin.

PENUTUP

9. Pengumuman (dapat diadakan kolekte dan sesudah dirasa cukup selanjutnya mempersiapkan hati untuk memohon berkat Tuhan)

10. Mohon Berkat

P. : Tuhan Sertamu

U. : Dan sertamu juga

P. : Semoga kita semua diberkati oleh Allah yang Mahakuasa

U. : Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus (masing-masing membuat tanda salib)

11. Nyanyian Penutup

Kamis, 08 Maret 2012 Hari Biasa Pekan II Prapaskah

Kamis, 08 Maret 2012
Hari Biasa Pekan II Prapaskah

"Jangan takut akan Kristus. Dia memberikan segala sesuatu kepadamu." --- Paus Benediktus XVI

Antifon Pembuka (Mzm 139:23-24)

Ya Tuhan, ujilah dan selidiki jalanku. Periksalah batinku dan bimbinglah aku di jalan menuju hidup abadi.

Doa


Ya Tuhan, betapa kecil dan rapuh iman kami kepada-Mu. Kirimkanlah kepada kami orang-orang yang benar dan saleh sehingga kami dapat belajar dari mereka bagaimana berpasrah kepada-Mu. Karena Engkaulah Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Yeremia (17:5-10)


"Terkutuklah yang mengandalkan manusia. Diberkatilah yang mengandalkan Tuhan."

Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk. Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah. Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya? Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya."
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840

Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; R: Mzm 40:5a)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya; daunnya tak pernah layu, dan apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik; mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Berbahagialah orang, yang setelah mendengar firman Tuhan, menyimpannya dalam hati yang baik dan menghasilkan buah dalam ketekunan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (16:19-31)

"Engkau telah menerima segala yang baik, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita."

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya. Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham.Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini. Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita. Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang. Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini. Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu. Jawab orang itu: Tidak, bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat. Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan


Melalui warta Injil hari ini, kita disuguhi kisah orang kaya dan Lazarus si miskin. Di dunia, orang kaya ini hidup dalam kemewahan, sedangkan Lazarus menderita. Si kaya tidak peduli dengan keadaan Lazarus. Dia begitu mengandalkan kekuatan dan harta bendanya. Sedangkan Lazarus tidak punya andalan apa-apa selain Tuhan. Setelah keduanya mati, keadaan berputar 180 derajat. Orang kaya itu masuk ke dalam penderita kekal, sedangkan Lazarus mengalami kebahagiaan abadi. Apa yang salah dengan si kaya itu? Kesalahannya bukan terletak pada kekayaannya, tetapi pada sikapnya yang keliru terhadap harta benda. Dia begitu mengagungkan harta duniawi sehingga mengabaikan Tuhan dan sesama, terutama yang menderita.

Bacaan I dengan tegas pula menandaskan hal ini, ”Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia…. Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan”. Tanda bahwa kita mengandalkan Tuhan antara lain terwujud dalam sikap rela berbagi dengan sesama, peduli, dan berlaku adil.


Ya Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau rela berbagi denganku, bahkan rela menyerahkan nyawa-Mu untuk keselamatanku. Ajarilah aku untuk senantiasa bersandar pada-Mu dan rela berbagi dengan sesama. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Peringatan St Perpetua dan Felisitas

Perpetua dan Felisitas adalah martir-martir Kristiani pada abad ke-3. Perpetua lahir tahun 181. Ia menikah pada usia 22 tahun; seorang wanita bangsawan dan seorang ibu yang bekerja sebagai perawat. Ia menjadi martir bersama Felisitas, hambanya, seorang ibu yang sedang menantikan kelahiran anaknya. Mereka bersama-sama menderita di Kartago, Afrika Utara, daerah jajahan Roma.

Di dalam Passion of St. Perpetua, St. Felicitas and their Companions dikatakan bahwa sekitar tahun 203 ada 5 orang katekumen, di antaranya Perpetua dan Felisitas, ditangkap dan dibunuh karena iman mereka. Tanggal kemartiran mereka secara tradisional ditetapkan 7 Maret tahun 203

Rabu, 07 Maret 2012 Hari Biasa Pekan II Prapaskah

Rabu, 07 Maret 2012
Hari Biasa Pekan II Prapaskah

“Sekarang adalah giliranku untuk menderita. Tetapi akan tiba saatnya aku akan berbahagia” (St. Perpetua)

Antifon Pembuka (Mzm 38:22-23)

Jangan Kautinggalkan daku, ya Tuhan Allahku, jangan Kaujauhkan diri-Mu daripadaku. Bergegaslah menolong aku, ya Tuhan penyelamatku

Doa Pagi

Yesus Tuhan kami, kuasailah kami dengan kasih-Mu agar tidak menuntut orang lain sesuai dengan kehendak sendiri, terlebih untuk mencari kebesaran dan kehormatan diri, melainkan rela menjadi hamba, melayani dengan tulus dan baik. Sebab Engkaulah Putera Bapa, sumber kekuatan dan kasih kami untuk selama-lamanya. Amin.


Orang yang berkata dan bertindak benar pasti akan mendapatkan banyak tantangan. Banyak orang senang berkata dan bertindak yang tidak benar. Mereka merasa nyaman dengan keadaannya. Maka bila ada orang yang berbeda paham, hidup mereka merasa terancam. Mereka berusaha mencari cara untuk melawannya. Inilah tantangan para nabi, utusan Allah yang benar.

Bacaan dari Kitab Yeremia (18:18-20)

"Persekongkolan melawan Nabi Yeremia."

Para lawan Nabi Yeremia berkata, “Marilah kita mengadakan persepakatan terhadap Yeremia, sebab imam tidak akan kehabisan pengajaran, orang bijaksana tidak akan kehabisan nasihat dan nabi tidak akan kehabisan firman. Marilah kita memukul dia dengan bahasanya sendiri dan jangan memperhatikan setiap perkataannya!” “Perhatikanlah aku, ya Tuhan, dan dengarkanlah suara pengaduanku! Akan dibalaskah kebaikan dengan kejahatan? Mereka telah menggali lubang untuk aku! Ingatlah bahwa aku telah berdiri di hadapan-Mu, dan telah berbicara membela mereka, supaya amarah-Mu disurutkan dari mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Selamatkanlah aku, ya Tuhan, oleh kasih setia-Mu!
Ayat. (Mzm 31:5-6.14.15-16; R:17b)
1. Engkau akan mengeluarkan aku dari jaring yang dipasang orang terhadap aku, sebab Engkaulah tempat perlindunganku. Ke dalam tangan-Mulah kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia.
2. Sebab aku mendengar banyak orang berbisik-bisik, menghantuiku dari segala penjuru; mereka bermufakat mencelakakan aku, mereka bermaksud mencabut nyawaku.
3. Tetapi aku, kepada-Mu ya Tuhan, aku percaya, aku berkata, "Engkaulah Allahku!" Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan bebaskanlah dari orang-orang yang mengejarku!

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Yoh 8:12b)
Akulah terang dunia, sabda Tuhan, barangsiapa mengikuti Aku ia akan mempunyai terang hidup.

Menjadi anggota Gereja Katolik berarti masuk ke dunia yang penuh dengan salib. Inilah konsekuensi yang harus dipenuhi orang beriman katolik. Kebahagiaan dan keselamatan mesti dicapai melalui salib penderitaan. Yesus sendiri telah melalui jalan salib untuk mencapai keselamatan Allah. Dia mengurbankan jiwa raga-Nya menjadi tebusan banyak orang.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (20:17-28)

"Yesus akan dijatuhi hukuman mati."

Pada waktu Yesus akan pergi ke Yerusalem, Ia memanggil kedua belas murid-Nya tersendiri dan berkata kepada mereka, “Sekarang kita pergi ke Yerusalem, dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olok, disesah dan disalibkan, tetapi pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.” Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus beserta anak-anaknya kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya. Kata Yesus, “Apa yang kau kehendaki?” Jawab ibu itu, “Berilah perintah, supaya kedua anakku ini kelak boleh duduk di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu, dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu.” Tetapi Yesus menjawab, “Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?” Kata mereka kepada-Nya, “Kami dapat.” Yesus berkata kepada mereka, “Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya.” Mendengar itu, marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, “Kamu tahu, bahwa pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu. Sama seperti Anak Manusia: Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”

Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Inilah sisi yang terlupakan, saat seseorang menginginkan suatu jabatan publik, yaitu penderitaan. Dua bersaudara, Yakobus dan Yohanes, meminta jabatan. Mereka menggunakan pengaruh ibunya, yang sering melayani Yesus dengan kekayaannya. Namun Yesus tak tergoyahkan tentang isi dari jabatan, yakni pelayanan dan penderitaan. Kesadaran akan kedua hal tersebut menjadikan jabatan sungguh bermakna.


Doa Malam

Bapa yang Mahabaik, terima kasih karena kami boleh merasakan kelimpahan kasih Bapa sepanjang hari ini. Ampunilah kami bila kurang melayani sesama dengan penuh kasih. Dengan rendah hati kami mohon semoga Engkau berkenan menyempurnakan, sehingga hidup kami pantas menjadi persembahan dan pujian kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.



RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy