| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 14 Maret 2012 Hari Biasa Pekan III Prapaskah

Rabu, 14 Maret 2012
Hari Biasa Pekan III Prapaskah

Singkirkanlah benci dan dengki (St. Fransiskus dari Paola)


Antifon Pembuka (Mzm 119:133)

Teguhkanlah langkahku seturut janji-Mu, dan janganlah suatu kejahatan pun menguasai aku

Doa Pagi

Bapa yang maharahim, syukur dan terima kasih atas Sabda-Mu hari ini yang mendidik aku untuk bersikap dan bertindak sesuai dengan perintah-Mu. Ajarilah aku untuk bijaksana sehingga Sabda-Mu menguatkan imanku. Amin.

Israel adalah bangsa pilihan Allah. Konsekuensinya, Israel harus hidup sesuai dengan ketetapan dan peraturan Allah. Mereka mesti menjadi bangsa yang bijaksana dan berakal budi sehingga makin besar dan berpengaruh. Bangsa-bangsa yang lain akan segan kepada mereka. Anak, cucu, dan cicit akan bangga kepada bangsanya karena mereka tetap taat kepada Allah.

Bacaan dari Kitab Ulangan (4:1.5-9)

"Lakukanlah ketetapan-ketetapan itu dengan setia."

Di padang gurun seberang Sungai Yordan Musa berkata kepada bangsanya, "Hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya. Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaan dan akal budimu di mata bangsa-bangsa. Begitu mendengar segala ketetapan ini mereka akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi. Sebab bangsa besar manakah yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti Tuhan, Allah kita, setiap kali kita memanggil kepada-Nya? Dan bangsa besar manakah yang mempunyai ketetapan dan peraturan demikian adil seperti seluruh hukum, yang kubentangkan padamu pada hari ini? Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidup. Beritahukanlah semuanya itu kepada anak-anakmu dan kepada cucu-cucumu serta cicitmu."
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/2, PS 863
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah, pujilah Tuhan, hai umat Allah!
Ayat. (Mzm 147:12-13.15-16.19-20; Ul: 12a)
1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.
2. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari. Ia menurunkan salju seperti bulu domba dan menghamburkan embun beku seperti abu.
3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel. Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.

Hidup itu harus terus dibarui agar sesuai situasi zaman. Bila tidak, hidup akan statis bahkan tidak berkembang. Akhirnya, ia akan mudah digilas oleh perkembangan zaman. Yesus datang untuk menggenapi hukum Taurat. Tuhan membarui cara hidup yang lama. Semua orang yang menanggapi pembaruan Yesus ini, diundang untuk mengajarkannya kepada orang lain.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:17-19)

"Siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi."

Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat sekali pun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat-tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga. Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Hukum Taurat adalah norma tertinggi jalan kesucian orang-orang Yahudi. Namun, begitu banyak tambahan peraturan untuk menjamin pelaksanaannya. Yesus datang untuk mengembalikan hukum Taurat pada maksud semula Allah. Maka, hukum Taurat tidak ditiadakan, tetapi disempurnakan. Kesempurnaan hukum adalah kasih. Seperti Yesus, hari ini kita diajak untuk menjadi pribadi yang penuh kasih.

Doa Malam

Tuhan Yesus, pernyataan-mu dalam kotbah di bukit membuat aku semakin gentar. Semoga kedatangan-Mu sungguh menjadi kekuatan dan aku semakin percaya akan kuasa-Mu dalam perjuangan hidup ini. Amin.

RUAH

Selasa, 13 Maret 2012 Hari Biasa Pekan III Prapaskah

Selasa, 13 Maret 2012
Hari Biasa Pekan III Prapaskah

“Yesus yang tersembunyi dalam Hosti Kudus adalah segala-galanya bagiku” (St. Faustina)


Antifon Pembuka (Mzm 16:6-8)

Kepada-Mu aku berseru, ya Allah, dan Engkau mendengarkan daku. Condongkanlah telinga-Mu dan dengarkanlah suaraku. Jagalah aku, ya Tuhan, sebagai biji mata, dan lindungilah aku di bawah naungan sayap-Mu.

Doa Pagi


Syukur kepada-Mu, ya Allah Bapa yang Mahabaik. Engkau tidak membiarkan aku berbuat dosa, tetapi karena belas kasihan dan kesetiaan-Mu, aku Kautarik kembali ke jalan yang benar dan menerima aku kembali apa adanya. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.


Orang yang selalu mencari Tuhan pasti akan mendapatkannya. Tuhan tidak akan pernah mengecewakannya. Tuhan yang murah hati akan memberikan kasih dan perlindungannya dari berbagai pencobaan dan derita. Tuhan memelihara hidup mereka bagai seorang bapa menyayangi anak-anaknya. Syaratnya, orang mesti menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan.

Bacaan dari Nubuat Daniel (3:25.34-43)

"Semoga kami diterima balik karena jiwa yang remuk redam dan roh yang rendah."

Tatkala dicampakkan ke dalam tanur api, Azarya berdiri dan berdoa; ia membuka mulut di tengah-tengah api itu, katanya, “Demi nama-Mu, ya Tuhan, janganlah kami Kautolak selamanya, dan janganlah Kaubatalkan perjanjian-Mu; janganlah Kautarik kembali dari pada kami belas kasihan-Mu, demi Abraham kekasih-Mu, demi Ishak hamba-Mu, dan demi Israel, orang suci-Mu, yang kepadanya Engkau telah berjanji memperbanyak keturunan mereka menjadi laksana bintang-bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut. Ya Tuhan, jumlah kami telah menjadi paling kecil di antara sekalian bangsa, dan sekarang kami pun dianggap rendah di seluruh bumi oleh karena dosa kami. Dewasa ini pun tidak ada pemuka, nabi atau penguasa, tiada kurban bakaran atau kurban sembelihan, kurban sajian atau ukupan; tidak ada pula tempat untuk mempersembahkan buah bungaran kepada-Mu dan mendapat belas kasihan. Tetapi semoga kami diterima baik, karena jiwa yang remuk redam dan roh yang rendah, seolah-olah kami datang membawa kurban domba dan lembu serta ribuan anak domba tambun. Demikian hendaknya kurban kami di hadapan pada hari ini berkenan seluruhnya kepada-Mu. Sebab tidak dikecewakanlah mereka yang percaya kepada-Mu. Kini kami mengikuti Engkau dengan segenap jiwa dan dengan takwa kepada-Mu, dan wajah-Mu kami cari. Janganlah kami Kaupermalukan, tetapi perlakukanlah kami sesuai dengan kemurahan-Mu dan menurut besarnya belas kasihan-Mu. Lepaskanlah kami sesuai dengan perbuatan-Mu yang ajaib, dan nyatakanlah kemuliaan nama-Mu, ya Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 845
Ref. Tuhan adalah kasih setia bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 25:4bc-5ab.6-7bc.8-9; Ul:10 )
1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
2. Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab emuanya itu sudah ada sejak purbakala. Ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu, oleh karena kebaikan-Mu, ya Tuhan.
3. Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.


Bait Pengantar Injil, do = es, 4/4, PS 966
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.
Ayat. (Yl 2:12)
Berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hati, sabda Tuhan, sebab Aku ini pengasih dan penyayang.

Tiap orang tidak bisa dilepaskan dari salah dan dosa. Konsekuensinya, tidak seorang pun boleh menghakimi sesamanya. Karena hanya Tuhan yang punya hak menghakimi. Namun, Tuhan yang Maharahim itu siap mengampuni orang yang bersalah kepada-Nya. Syaratnya adalah siap mengampuni kesalahan sesama tanpa batas. Ini tuntutan mutlak bagi seluruh umat beriman.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:21-35)

"Jika kamu tidak mau mengampuni saudaramu, Bapa pun tidak akan mengampuni kamu."

Sekali peristiwa Petrus datang kepada Yesus dan berkata, “Tuhan, sampai berapa kalikah aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Yesus berkata kepadanya, “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Sebab hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Ketika ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunasi hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isteri dan segala miliknya untuk membayar hutangnya. Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. Lalu tergeraklah hari raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya. Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskan segala hutang itu. Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih, lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. Maka raja itu menyuruh memanggil hamba pertama tadi dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat! Seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonnya kepadaku. Bukankah engkau pun harus mengasihi kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkan dia kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. Demikianlah Bapa-Ku yang di surga akan berbuat terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.


Renungan

Injil hari ini mengajarkan suatu kesempurnaan dalam hal pengampunan. Kita diminta Yesus tidak sekadar memenuhi tuntutan hukum pengampunan sampai tujuh kali, tetapi melampauinya. Itulah pengampunan yang sempurna. Bagaimana mungkin? Untuk melaksanakannya, kita mesti belajar melupakan kesalahan, sehingga pengampunan dapat diberikan dengan segenap hati. Mari, menjadi pengampun yang sejati.

Doa Malam

Yesus yang baik, ajarilah aku untuk berani memaafkan sesama dengan tulus, karena jika tidak memaafkan, Bapa di surga pun tidak akan mengampuniku. Ampunilah juga segala kesalahan dan dosaku hari ini dan berikanlah istirahat yang tenang. Amin.

RUAH

Bacaan Harian 12 - 18 Maret 2012

Bacaan Harian 12 - 18 Maret 2012

Senin, 12 Maret: Hari Biasa Pekan III Prapaskah (U).
2Raj 5:1-15a; Mzm 42:2-3 – 43:3-4; Luk 4:24-30.
Tiada pengalaman yang menyakitkan selain penolakan yang kita alami dari orang-orang yang dekat dengan kita. Yesus tidak diterima di kampung halamannya sendiri. Namun, pengalaman ini tidak membuat Dia mundur, melainkan menerimanya sebagai kehendak Allah yang mau menyelamatkan semua orang.

Selasa, 13 Maret: Hari Biasa Pekan III Prapaskah (U).
Dan 3:25.34-43; Mzm 25:4bc-5ab.6-7bc.8-9; Mat 18:21-35.
Injil hari ini kembali berbicara mengenai pengampunan. Kali ini Petrus bertanya sampai berapa kalikah pengampunan bisa diberikan. Pada dasarnya jawaban Yesus hendak mengatakan, tak usah menghitung-hitung, lakukan terus saja. Kemudian ia menceritakan perumpamaan untuk menjelaskan mengapa sikap pengampun perlu ditumbuhkan (Mat 18:23-35). Pembaca setapak demi setapak dituntun agar menyadari mengapa sikap mengampuni dengan ikhlas itu wajar. Tapi juga yang wajar inilah yang akan membuat Kerajaan Surga semakin nyata.

Rabu, 14 Maret: Hari Biasa Pekan III Prapaskah (U).
Ul 4:1.5-9; Mzm 147:12-13.15-16.19-20; Mat 5:17-19.
Yesus memandang positif Hukum Taurat karena didalamnya tersirat ajaran mendasar tentang kasih. Yesus berkata Ia datang bukan untuk menghapus tapi untuk menggenapinya. Maksud Yesus, Ia tidak hanya mengajarkan yang benar dan baik sesuai dengan hukum Taurat, namun Ia terlebih lagi melakukannya. Yesus tidak pernah menghapuskan yang sudah ada. Yesus hendak menyampaikan kritik sosial bahwa banyak orang mengajarkan Hukum Taurat namun tidak melakukannya. Yesus ingin memberi contoh sambil mengkritik cara hidup para pengajar waktu itu.

Kamis, 15 Maret: Hari Biasa Pekan III Prapaskah (U).
Yer 7:23-28; Mzm 95:1-2.6-9; Luk 11:14-23.
Berbuat baik tidak selalu dapat diterima dengan baik oleh orang lain. Kita bisa saja ditolak karena perbuatan baik kita. Hal ini dialami sendiri oleh Yesus. Yesus berbuat banyak hal yang baik. Namun, justru Ia mengalami penolakan. Mengapa? Karena orang tidak melihat buah-buah karya Yesus yang menyelamatkan banyak orang. Orang lebih melihat sisi lain yang memperlihatkan bahwa Yesus tidak dapat diandalkan. Bahkan dianggap bersekutu dengan setan. Yesus mengalami puncak penolakan dengan kematian-Nya di salib. Beranikah kita bertahan berbuat baik seperti Yesus ketika mengalami penolakan?

Jumat, 16 Maret: Hari Biasa Pekan III Prapaskah (U).
Hos 14:2-10; Mzm 81:6c-11ab.14.17; Mrk 12:28b-34.
Dalam menjawab pertanyaan ahli Taurat: "Hukum manakah yang paling utama?", dengan tegas Yesus menjawab:"Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri". (12:30-31). Hukum inilah yang paling berpengaruh pada seluruh kehidupan umat manusia, baik kelompok besar seperti negara, maupun kelompok kecil seperti keluarga. Namun sayangnya belum semua orang menyadari dan tergerak untuk melaksanakan hukum kasih ini. Yesus telah meletakkan dasar hukum itu lebih dari dua puluh abad yang lampau.

Sabtu, 17 Maret: Hari Biasa Pekan III Prapaskah (U).
Hos 6:1-6; Mzm 51:3-4.18-21ab; Luk 18:9-14.
Orang Farisi ini sesungguhnya orang yang taat hukum, yaitu berpuasa duakali seminggu; peduli pada sesama dengan memberi sepersepuluh dari penghasilannya; berakhlak baik sebab ia bukan perampok, bukan orang lalim, tidak berzinah. Tetapi mengapa Tuhan tidak berkenan kepada orang ini? Ya, ia mengambil alih kewenangan Allah dalam mengadili. Ia mengadili pemungut cukai dalam doa, saat orang tak dapat membela diri.

Minggu, 18 Maret: Hari Minggu Prapaskah IV (U).
2Taw 36:14-16.19-23; Mzm 137:1-6; Ef 2:4-10; Yoh 3:14-21.
Bacaan Injil hari ini meneguhkan kita bahwa kebaikan bersal dari Allah yang telah menganugerahkan anak-Nya yang tunggal untuk kita. Supaya setiap orang percaya yang percaya kepadanya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Melakukan yang dan baik itu sulit. Sulit akrena banyak pengorbanan yang harus dilakukan seperti meninggalkan kesenangan diri, egoisme, kepentingan diri dan mengutamakan sesama yang kita layani. namun demikian perbuatan yang melulu dari diri kita sebagai manusia akan jatuh pada mencari popularitas, mencari pujian. Hanya dengan kekuatan Allah saja kita sadar bahwa perbuatan baik dan benar kita kepada sesama dilakukan oleh Allah.

Senin, 12 Maret 2012 Hari Biasa Pekan III Prapaskah

Senin, 12 Maret 2012
Hari Biasa Pekan III Prapaskah

Ekaristi adalah perdamaian dari Tuhan ---- Paus Benediktus XVI

Antifon Pembuka

Penuh rindu hatiku mendambakan rumah Tuhan. Jiwa ragaku bersorak sorai bagi Allah yang hidup. (Mzm 84:3)

Doa Pagi

Allah Bapa, dengan sabda-Mu kami merasa dibebaskan. Sembuhkanlah aku karena sering jatuh dalam dosa. Perkenankanlah aku memandang Dia yang telah dinanti-nantikan oleh para nabi, yaitu Yesus Tuhan, dan Pengantara kami. Amin.

Allah kadang memakai hal-hal yang sederhana dan tampaknya sepele untuk menyatakan karya keselamatan-Nya. Iman kepercayaan seseorang akan menentukan nasibnya. Kalau yakin dan percaya, maka ia akan selamat. Sebaliknya, bila kurang yakin dan meremehkan, ia akan tetap menderita. Namun, sejatinya Allah tetap membantu orang itu untuk percaya dan selamat.

Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (5:1-15a)


"Banyak orang sakit kusta, dan tak seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain daripada Naaman orang Syria itu."

Naaman, panglima raja Aram, adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi, sebab oleh dia Tuhan telah memberikan kemenangan kepada orang Aram. Tetapi pahlawan tentara itu sakit kusta. Sekali peristiwa orang Aram pernah keluar bergerombol dan membawa tertawan seorang anak perempuan dari negeri Israel. Anak itu menjadi pelayan pada isteri Naaman. Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya, "Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya." Lalu pergilah Naaman memberitahukan kepada tuannya, katanya, "Begini-beginilah dikatakan oleh gadis yang dari negeri Israel itu." Maka jawab raja Aram, "Baik, pergilah dan aku akan mengirim surat kepada raja Israel." Lalu berangkatlah Naaman. Sebagai persembahan ia membawa sepuluh talenta perak, enam ribu syikal emas dan sepuluh potong pakaian. Ia menyampaikan surat raja Aram itu kepada raja Israel, yang berbunyi, "Sesampainya surat ini kepadamu, maklumlah kiranya, bahwa aku menyuruh kepadamu Naaman pegawaiku, supaya engkau menyembuhkan dia dari penyakit kustanya." Segera sesudah raja Israel membaca surat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya serta berkata, "Allahkah aku ini, yang dapat mematikan dan menghidupkan sehingga orang ini mengirim pesan kepadaku, supaya kusembuhkan seorang dari penyakit kustanya? Sesungguhnya, perhatikanlah dan lihatlah, ia mencari gara-gara terhadap aku." Segera sesudah didengar oleh Elisa, abdi Allah itu, bahwa raja Israel mengoyakkan pakaiannya, dikirimnyalah pesan kepada raja, bunyinya, "Mengapa engkau mengoyakkan pakaianmu? Biarlah orang itu datang kepadaku, supaya ia tahu bahwa ada seorang nabi di Israel." Kemudian datanglah Naaman dengan kuda dan keretanya, lalu berhenti di depan pintu rumah Elisa. Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan, "Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir." Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata, "Aku sangka, setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama Tuhan, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu, dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku! Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?" Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati. Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya, "Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah Bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir." Maka turunlah Naaman membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak, dan ia menjadi tahir. Kemudian kembalilah Naaman dengan seluruh pasukannya kepada abdi Allah itu. Sesampai di sana majulah ia ke depan Elisa dan berkata, "Sekarang aku tahu, bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel. Karena itu terimalah kiranya suatu pemberian dari hamba ini!"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, PS 843
Ref. Jiwaku haus pada-Mu Tuhan, ingin melihat wajah Allah.
Ayat. (Mzm 42:2-3; 43:3-4, Ul: 42:2)
1. Seperti rusa yang merindukan sungai berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.
2. Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?
3. Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun dan dibawa ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu! 4.Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, sukacita dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Aku menanti-nantikan Tuhan, dan mengharapkan firman-Nya, sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan.

Suasana nyaman dan aman seringkali membuat lengah seseorang. Ia meremehkan hal-hal baru yang seakan mengusik kenyamanan hidup mereka. Mereka menutup diri sehingga hidupnya tidak bisa berkembang. Sebaliknya, orang yang mau membuka hati dan budi akan mengalami hal-hal baru yang memberdayakan hidup mereka. Rahmat Allah menuntut kerjasama dari pihak manusia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:24-30)

"Yesus seperti Elia dan Elisa, diutus bukan kepada orang-orang Yahudi."

Ketika Yesus datang ke Nazaret, Ia berkata kepada umat di rumah ibadat, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Tetapi Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak janda di Israel, ketika langit tertutup selama tiga tahun enam bulan, dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang janda di Sarfat di tanah Sidon. Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel, tetapi tidak ada seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain daripada Naaman, orang Siria itu." Mendengar itu, sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Yesus berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Kisah Elia dengan janda Sarfat di tanah Sidon, dan Elisa dengan Naaman, orang Siria adalah bukti nyata ketidaksanggupan bangsa terpilih memelihara Kerajaan Allah. Ketegaran hati mereka berkembang menjadi sangat brutal, saat Yesus mengingatkan kisah tersebut. Injil hari ini mengajarkan bahwa hati yang tegar untuk mau bertobat merupakan puntu tertutup bagi rahmat Tuhan.

Doa Malam

Ya Tuhan, semoga kerahiman-Mu menguatkan aku sehingga berani berbuat benar, sekalipun banyak orang menolaknya. Ini semua aku mohon, sebab Engkaulah andalanku satu-satunya. Amin.

RUAH

Iman Yang Berenergi

Oleh Pastor Felix Supranto, SS.CC


“Stress... stresss... stresss...”. Itulah keadaanku malam itu. Perjalanan macet total. Semua kendaraan, baik mobil dan sepeda motor tidak bisa bergerak. Jarak seratus meter harus ditempuh selama dua setengah jam. Umatku di lingkungan Balaraja sudah gelisah menantikan imamnya yang tak kunjung datang. Aku sampai di sana jam 21.30 setelah bergulat dengan kemacetan lalu lintas selama empat setengah jam. Perasaan kesal dan marah berubah menjadi kelegaan saat itu juga ketika mereka berteriak: “Siip .... Romo kita selamat...”. Misa pun berlangsung sangat singkat, tetapi khidmat, tanpa lagu-lagu yang berkumandang, supaya tidak mengganggu tetangga sekitarnya.

Perasaan bersalah karena keterlambatan yang tak disengaja terkikiskan sudah ketika seorang anak laki-laki kecil tiba-tiba duduk di pangkauanku pada saat pikiranku masih menerawang tentang kemacetan. Ia tiba-tiba mengusap pipiku dengan sorotan mata yang tajam sambil menyatakan sebuah kalimat penghiburan: “Romo.... ngantuk ya...?” Aku pun berkata kepada Tuhan: “Tuhan, anak kecil ini mengerti perasaanku saat ini. Dari manakah gerangan kebijaksanaan anak ini?” Setelah aku memandangnya cukup lama, aku teringat bahwa kehidupan anak ini memang penuh keajaiban. Ayahnya meninggal dunia karena penyakit Tuberculosis (TBC) kronis ketika ia berada dalam kandungan yang berusia delapan bulan. Ia juga terdeksi menderita penyakit yang sama.

Keajaiban terjadi seminggu sebelumnya. Pada waktu itu aku memberikan sakramen perminyakan suci dan sekaligus viatikum (Komuni Suci untuk bekal ke surga) bagi ibunya. Ketika aku mengangkat Hosti kecil, ibu itu memadang-Nya sambil mengatakan dengan penuh iman kata-kata yang diucapkan oleh perwira yang memohon Tuhan Yesus menyembuhkan hambanya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh” (Mat 8:8). Sebelum menerima komuni, ia berdoa dengan khusyuknya: “Tuhan, lihatlah imanku, maka anakku akan sembuh. Asal kujamah saja tubuh-Mu, anakku akan dipulihkan”. Ibu itu memang akhirnya meninggal dunia, tetapi imannya menyalurkan karya Tuhan yang Mahabesar. Dua hari setelah pemakamannya, aku membawa anaknya itu ke dokter. Aku dan dokter spesialis yang menanganinya tercengang dengan hasil rongent dan laborarorium. Anak itu sembuh total dari penyakit tuberculosis secara ajaib.

Iman ibu terhadap kehadiran Tuhan dalam Komuni Suci dan kejadian luar biasa yang mengikutinya memberikan pelajaran yang bermakna. Pelajaran itu adalah fokuslah terhadap apa yang kita percayai dan Tuhan akan mengabulkan apa yang kita ingini: “Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya” (Mat 8:13). Tuhan tentu mengabulkan keinginan kita yang mendatangkan keselamatan. Tuhan menggunakan apa yang kita percayai untuk menyatakan kemuliaan-Nya.

Fokus terhadap apa yang kita imani tidak terjadi dengan sendirinya. Itu dibangun dengan cara melihat segala sesuatu yang terjadi dengan iman. Kita menghidupi tema minggu ketiga Prapaskah, yaitu Minggu Oculi (Melihat)”, dengan senantiasa meyakini bahwa pertolongan Tuhan akan tiba pada waktunya ketika beban hidup menimpa kehidupan kita. Kita melatih diri kita untuk memberikan tempat bagi Allah agar bertahta dan berperan aktif dalam kehidupan kita. Ia mulai bergerak, Ia membenahi, Ia memberikan energi baru bagi kita yang sudah lunglai sehingga bergairah kembali. Mari kita senantiasa mengarahkan keparcayaan kita kepada Tuhan dengan berdoa: “Mataku tetap terarah kepada Tuhan, sebab Ia mengeluarkan kakiku dari jaring” (Mazmur 25:15). Tuhan memberkati.


Sumber: Warta RC No 47, Tahun V

Kobus: Murka (Yohanes 2:13-25)

Minggu, 11 Maret 2012 Hari Minggu Prapaskah III/B

Minggu, 11 Maret 2012
Hari Minggu Prapaskah III/B

Sepatutnyalah engkau memohon kepada Allah untuk memberimu kuasa melawan dosa kesombongan yang adalah musuhmu terbesar ---- St Vinsensius a Paulo

Antifon Pembuka (Mzm 25:15-16)

Mataku tetap terarah kepada Tuhan, sebab Ia melepaskan kakiku dari jaring. Arahkanlah wajah-Mu kepadaku dan kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab aku sebatang kara dan malang.

Doa

Allah Bapa yang mahabaik, Engkau telah memberikan perintah-Mu yang mengarah pada kehidupan agar kami jangan sampai menempuh jalan sesat. Curahkanlah roh-Mu kepada kami, agar kami dapat menyadari, bahwa hidup sejati tumbuh dari salib Putera-Mu, dan bahwa Putera-Mu telah membangunkan dunia berkat wafat dan kebangkitan-Nya. Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Keluaran (20:1-17)

Di Gunung Sinai Allah berfirman begini, "Akulah Tuhan, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu Allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit, atau yang ada di bumi atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, Tuhan, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku. Tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku, dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku. Jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu, dengan sembarangan, sebab Tuhan akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat. Enam hari lamanya engkau bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu. Tetapi hari ketujuh adalah Sabat Tuhan, Allahmu. Maka janganlah melakukan suatu pekerjaan, engkau sendiri atau anakmu laki-laki atau anakmu perempuan, hambamu laki-laki dan hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan pada hari ketujuh Ia beristirahat. Itulah sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat dan menguduskannya. Hormatilah ayah dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu. Jangan membunuh. Jangan berzinah. Jangan mencuri. Jangan bersaksi dusta terhadap sesamamu. Jangan mengingini rumah sesamamu. Jangan mengingini isterinya, atau hamba sahayanya, lembu atau keledainya, atau apa pun yang dimiliki sesamamu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = es, 2/4, PS 852
Ref. Sabda-Mu adalah kebenaran, hukum-Mu kebebasan.
Ayat. (Mzm 19:8.9.10.11; Ul: lh.Yoh 6:69)
1. Sabda Tuhan sempurna, menyegarkan jiwa. Peraturan Tuhan teguh, membuat arif orang bersahaja. Titah Tuhan tepat, menyenangkan hati. Perintah Tuhan jelas, membuat mata berseri.
2. Hikmat Tuhan baik, tetap selamanya. Keputusan Tuhan benar, adil selalu. Lebih indah daripada emas murni, lebih manis daripada madu lebah.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (1Kor 1:22-25)

Saudara-saudara, orang Yahudi menuntut tanda dan orang Yunani mencari hikmat. Tetapi kami memberitakan Kristus yang tersalib. Suatu sandungan bagi orang Yahudi, dan kebodohan bagi orang bukan Yahudi. Tetapi bagi mereka yang dipanggil, baik Yahudi maupun bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan dan hikmat Allah! Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya daripada manusia, dan yang lemah dari Allah lebih kuat daripada manusia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 3:16)
1. Begitu besar kasih Allah akan dunia, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal.
2. Setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (2:13-25)

Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Maka Yesus membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang para penukar dihamburkan-Nya ke tanah, meja-meja mereka dibalikkan-Nya. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata, "Ambillah semuanya ini dari sini, jangan membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan." Maka teringatlah murid-murid Yesus bahwa ada tertulis, "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku." Tetapi orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya, "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?" Jawab Yesus kepada mereka, "Rombaklah Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali." Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya, "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini, dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?" Tetapi yang dimaksudkan Yesus dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. Sesudah Yesus bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan Yesus. Maka percayalah mereka akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus. Sementara Yesus tinggal di Yerusalem selama Hari Raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya. Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Yesus mengenal mereka semua. Dan tidak perlu seorang pun memberikan kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Antifon Komuni (Mzm 84:3-4)

Burung pipit mendapat tempat dan burung merpati bersarang di rumah-Mu, meletakkan anak-anaknya di dekat altar-Mu, ya Tuhan semesta alam, Rajaku dan Allahku. Berbahagialah orang yang tinggal di rumah-Mu yang selalu memuji-Mu.

Renungan


Saudara-saudari yang diberkati Tuhan, Perjalanan masa Prapaskah sudah menapaki Minggu III. Minggu II telah memasukkan kita dalam peristiwa transfigurasi, dan melalui peristiwa ”turun gunung” Tuhan Yesus memberikan rahmat kepada kita untuk mengendapkan peristiwa ”perjumpaan” dengan Tuhan dalam hidup sehari-hari supaya kita bisa mentransformasi diri. Dalam peziarahan hidup di dunia, kita menyadari bahwa ”perilaku kita sangat dipengaruhi oleh hal-hal yang menarik dan menguntungkan secara indrawi dan jasmani, namun kitalah yang mengambil sikap dan berbuat berdasarkan hati nurani yang diterangi iman”. Injil permenungan kita minggu ini adalah ”Yesus Menyucikan Bait Allah” (Yoh 2: 13-25).

Peristiwa Yesus menyucikan Bait Allah adalah peristiwa transformasi. Peristiwa pembaharuan dan pembentukan. Bagi orang Yahudi, Bait Allah adalah pusat ibadat, kurban, dan tempat kehadiran Allah dan lambang yang terlihat dari kesetiaan-Nya. Pembaharuan yang dihadirkan Tuhan Yesus bukanlah berbentuk bangunan, ”Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah Tubuh-Nya sendiri” (ayat 21). Tindakan pembersihan Bait Allah ini adalah tindakan simbolis. Tindakan Tuhan Yesus bukanlah ungkapan kemarahan tetapi suatu tanda, tanda ganda. Bait Allah segera akan dirusak, perlu dibersihkan. Dan fungsinya akan digantikan oleh Tubuh Kristus yang bangkit.

Iman kristiani bertumpu pada Tuhan Yesus yang bangkit. Kehancuran fisik Bait Allah adalah kehancuran spiritual bagi Israel. Tujuan peziarahan iman kita adalah semakin kokohnya iman akan Tuhan Yesus yang bangkit. Untuk mendirikan ”Bait Allah” dalam hidup sangatlah vital untuk meletakkan pondasi iman pada Tuhan Yesus yang bangkit. Pondasi diri harus ”dihancurkan”, diformat ulang. Tetapi bukanlah kita yang membentuk iman, bukanlah ke-aku-an, tetapi Tuhan Yesus lah yang menjadi ”Formator” hidup kita. Pondasi iman kita akan semakin kokoh apabila kita merelakan diri dibentuk oleh Tuhan Yesus. Relakah saudara-saudari untuk dibentuk oleh Tuhan Yesus?

Bait Allah yang kita bangun di dunia dengan pondasi iman akan Tuhan Yesus yang bangkit merupakan gambaran Bait Surgawi. Scott Hann dalam buku ”A Father Who Keeps His Promises” mengungkapkan secara gamblang. “Bait…adalah mikrokosmos dari dunia yang makrokosmos. Seperti yang telah kita lihat, Bait Yerusalem mewakili dunia dalam miniature. Sebaliknya, orang beriman melihat dunia sebagai makro bait. Bait merupakan esensi dunia…teologi penciptaan yang diterjemahkan dalam arsitektur. Ini juga benar pada penciptaan baru. Sebagaimana yang kita lihat, visi Yohanes menyeluruh di dalam Bait Surgawi, yang ada hubungannya dengan ”langit dan bumi baru” (Why 21:1).

Salam dan berkat.

Pastor L. Setyo Antoro, SCJ

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy