| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 01 April 2012 Hari Minggu Palma - Mengenangkan Sengsara Tuhan

Minggu, 01 April 2012
Hari Minggu Palma - Mengenangkan Sengsara Tuhan

 Minggu Palma yang kita rayakan hari ini, menjadi saat untuk memasuki Pekan Suci. Dari namanya saja sudah mencerminkan isinya. Hari-hari yang selanjutnya menjadi saat yang suci. Suci berarti sesuatu yang disisihkan untuk Allah, sesuatu yang dipersembahkan untuk Tuhan. Dengan demikian, apa yang akan disisihkan atau dipersembahkan selama pekan suci? Yakni seluruh akal budi, pusat perhatian kita tertuju pada sengsara Tuhan Yesus. Kita ingin merenungkan, betapa dosa yang terus menerus kita nikmati, yang melenakan kita, ujung-ujungnya membawa maut. Namun, berkat kesengsaraan Yesus, kita yang adalah manusia berdosa diselamatkan. Kita ingin bersyukur atas keselamatan itu. Rasa syukur atas keselamatan tersebut diwujudkan dengan kemauan dan kerja keras kita menjadi pribadi yang sudah tertebus. Caranya?

Cara hidup Yesus adalah cara hidup yang dipersembahkan, dibagikan, dikurbankan, diberikan untuk kebahagiaan, keselamatan orang lain. Dalam buku pendalaman Iman APP, yang terdiri dari lima kali pertemuan membahas cara hidup yang demikian. Pada pertemuan pertama dibahas tema: “Temukan Tuhan yang hadir”. Melalui tema ini, kita diajak untuk menemukan bahwa Tuhan hadir dalam diri Zakheus (sosok orang berdosa), yang mau bertobat setelah mengalami perjumpaan dengan Yesus. Kehadiran Tuhan itu membawa perubahan ke arah yang lebih baik, Zakheus bukan hanya bertobat, tapi lalu menunjukkan bentuk pertobatan itu dengan berbagi. Maka permenungan untuk kita adalah bagaimana saya sebagai pribadi merasakan Tuhan yang hadir dalam situasi konkret hidupku? Apakah Tuhan yang hadir dalam diriku juga mengubahku untuk berani berbagi? Apakah aku menemukan Tuhan dalam diri orang-orang yang kujumpai dalam hidup?

Pertemuan kedua, bertema: “Tuhan melayani dengan kasih”. Bentuk paling nyata dari pelayanan kasih adalah pelayanan yang menyentuh sisi hati dan kemanusiaan. Pembasuhan kaki yang dilakukan Yesus adalah bentuk nyata pelayanan kasih itu. Ia melayani dengan kerendahan hati. Dengan pembasuhan kaki, Ia ingin membersihkan diri para murid dari dosa. Ia ingin betapa pembasuhan kaki yang mestinya dilakukan oleh seorang hamba, ia lakukan, supaya para pengikut-Nya meneladan sikap-Nya. Artinya, pelayanan Yesus yang rendah hati itu diperuntukkan bagi para murid sendiri agar memperoleh keselamatan. Kesombongan dalam hal ini adalah musuh paling utama. Pelayanan apapun, hanya akan membawa keselamatan bila dilakukan dengan ikhlas, tanpa pamrih dan dengan kerendahan hati? Itulah cara hidup Yesus dalam melayani, yang juga harus menjadi cara hidup kita.

Pertemuan ketiga, “Berkorban dan berbagi”. Melalui tema ini, kita diajak untuk mendasarkan diri pada tindakan Yesus dalam berkorban dan berbagi melalui mukjizat penggandaan roti. Bahwa berbagi itu mungkin. Bahwa dengan berbagi tidak ada yang hilang dan kurang dari diri si pem”bagi”. Melainkan berkelimpahan. Lima roti dan dua ikan yang dibagikan untuk 5000 orang lebih dan sisa 12 bakul adalah bukti nyata betapa berbagi itu mendatangkan kelimpahan. Maka benarlah ungkapan; setinggi-tingginya martabat manusia itu kalau hidupnya berguna bagi orang lain, menjadi berkat bagi banyak orang. Itulah makna berbagi.

Pertemuan keempat, yang bertemakan syarat mengikuti Yesus, semakin menyadarkan bahwa tindakan berbagi, tindakan pelayanan, kadang membutuhkan sebuah pengorbanan. Pengorbanan yang membuat sakit bila dipertanyakan; mengapa harus berkorban? Ajakan Yesus untuk menyangkal diri, memikul salib dan mengikuti Dia, adalah cara bagaimana tetap bertahan dalam pelayanan, dalam pengorbanan, dalam berbagi yang kadang tidak dihargai dan mendapat penolakan, atau diri sendiri tidak terperhatikan. Itulah ajakan Yesus bagi semua pengikut-Nya, untuk menjadikan cara hidup-Nya diikuti. Pertemuan kelima adalah penutup. Kita diajak merenungkan : “Ekaristi: Perayaan Kehidupan”. Ini merupakan rangkuman atas tema-tema sebelumnya; bahwa menemukan Allah yang hadir, mengalami Allah yang melayani kita dengan kasih dan meneladan Dia dalam berkorban dan berDia adalah cara hidup yang ekaristis.

Dengan persiapan panjang di atas, seyogyanya kita siap untuk memasuki pekan Suci. Sikap hidup yang sudah dibangun selama masa prapaskah menjadikan kita bisa menempatkan diri sebagai pribadi yang harus bersyukur atas karya keselamatan Allah. Bersyukur karena kita disadarkan, bahwa kita seperti orang banyak yang juga mengelu-elukan Yesus yang masuk ke Yerusalem sebagai Raja. Tapi tidak lama kemudian bisa saja kemudian menghujat, mengejek, mencemooh dan menyalibkan Yesus karena harapan dan keinginan tidak terpenuhi.

Pada perayaan Minggu Palma kita ingin berjalan di belakang Yesus, yang mendapat sorak sorai. Dari situ kita ingin belajar semakin mengenal diri: sosok macam apakah diriku? Apakah diriku sama dengan beberapa orang diantara sekian banyak orang yang hanya ikut-ikutan bersorak, tanpa tahu tujuan? Apakah diriku sama seperti keledai yang ditunggangi Yesus, yang merasa bangga dan bahagia karna orang-orang banyak bersorak-sorai, mengelu-elukan, padahal bukan untuk dia tapi untuk yang berada di atasnya, yakni Yesus? Apakah kita merasa seolah-solah keberhasilan tertentu adalah hasil kerja keras kita semata, lalu membuat kita menjadi sombong? Tentu masih banyak pertanyaan yang bisa ditambahkan sendiri, untuk mengungkapkan realitas: sejauh mana kita sudah menjadikan cara hidup Yesus adalah cara hidupku?

SELAMAT MEMASUKI PEKAN SUCI, TUHAN MEMBERKATI

Pastor Antonius Purwono, SCJ


Baca juga renungan Minggu Palma dari Pastor Frans de Sales, SCJ (klik disini)

Minggu, 01 April 2012 Hari Minggu Palma - Mengenangkan Sengsara Tuhan

Minggu, 01 April 2012
Hari Minggu Palma - Mengenangkan Sengsara Tuhan

Kita bersama menyongsong Kristus, yang hari ini kembali dari Betania dan dengan kehendak sendiri maju menuju sengsara suci dan mulia untuk melaksanakan misteri keselamatan kita --- St Andreas dari Kreta


BACAAN PERARAKAN

Antifon Pembuka (Mat 21:9)

Terpujilah Putera Daud! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Terpujilah Yang Mahatinggi!

Pengantar

Hari ini kita mengawali Pekan Suci dengan merayakan Minggu Palma. Perayaan ini disebut Minggu Palma karena kita mengenangkan Yesus yang memasuki kota Yerusalem dan dielu-elukan oleh khalayak ramai dengan membawa daum palma. Konon, daun palma merupakan simbol kemenangan dan sering digunakan untuk menyatakan kemangan para martir. Maka, kalau sekarang kita menggunakan daun palma, itu karena kita menyongsong kemartiran Kristus yang mendatangkan kemenangan atas dosa dan kematian.

Marilah kita bersama-sama memohon kepada Tuhan agar Ia berkenan menguduskan dan memberkati daun-daun palma ini yang akan kita pakai untuk mengiringi Kristus dalam menyongsong sengsara-Nya demi keselamatan kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (11:1-10)


Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan segera menemukan seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskan keledai itu dan bawalah ke mari. Dan jika ada orang mengatakan kepadamu: Mengapa kamu lakukan itu, jawablah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya ke sini." Merekapun pergi, dan menemukan seekor keledai muda tertambat di depan pintu di luar, di pinggir jalan, lalu melepaskannya. Dan beberapa orang yang ada di situ berkata kepada mereka: "Apa maksudnya kamu melepaskan keledai itu?" Lalu mereka menjawab seperti yang sudah dikatakan Yesus. Maka orang-orang itu membiarkan mereka. Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya. Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang. Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, hosana di tempat yang maha tinggi!"
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

atau

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (12:12-16)


Menjelang hari raya Paskah, ketika orang banyak yang datang untuk merayakan pesta mendengar bahwa Yesus sedang dalam perjalanan menuju Yerusalem, mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru, "Hosanna! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!" Yesus menemukan seekor keledai muda, lalu naik ke atasnya, seperti ada tertulis: Jangan takut, hai puteri Sion, lihatlah Rajamu datang, duduk di atas seekor keledai. Mula-mula para murid Yesus tidak mengerti akan hal itu, tetapi sesudah Yesus dimuliakan, teringatlah mereka, bahwa nas itu mengenai Dia, dan mereka telah melakukannya juga untuk Dia.

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Homili singkat (Yoh 12:12-16)


“Hosanna, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel”. Demikianlah seruan khalayak ramai yang mengelu-elukan Yesus ketika Dia memasuki kota Yerusalem. Seruan hosanna bermakna selamatkanlah kami. Maka, dibalik seruan tersebut, terkandung ungkapan iman yang mendalam bahwa Yesus yang sedang memasuki kota Yerusalem adalah Raja Israel, Dia yang datang dalam nama Tuhan untuk menyelamatkan umat-Nya. Yesus adalah Raja. Namun, Dia bukan raja seperti kebanyakan raja di dunia ini. Tunggangannya adalah seekor keledai, bukan binatang untuk berperang tetapi binatang muatan. Sebab, Dia adalah raja damai. Tahta-Nya bukan di atas singgasana yang megah tetapi di atas kayu salib. Sebab, Ia datang bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani dan untuk memberikan tebusan bagi banyak orang.

Marilah, dengan penuh iman dan bakti, kita mengikuti Tuhan sambil mengenangkan peristiwa keselamatan yang dikerjakan-Nya agar kita pun ikut serta mengalami kemenangan-Nya dan menerima anugerah pengampunan dosa dan kehidupan abadi.

Perarakan Daun Palma

Ayat. Pola lagu:
1 2 3 3 . . . 2 3 (1) 1 . ' 3 . . . 1 2 3 2 (1) 1 . //
1. Ber-so-rak-sorailah bagi Tuhan, hai se- lu - ruh bu - mi,
beribadahlah kepada Tuhan d e n g a n su - ka ci - ta!
2. Da-tang-lah ke hadapan-Nya dengan so- rak-so- rai!
Ketahuilah bahwa Tu-han-lah Al-lah.
3. Ma-suk-lah melalui pintu gerbangnya
dengan nya- nyi - an syu-kur,
bersyukurlah kepada-Nya, pu-ji-lah na-ma-Nya.
4. Ke-mu-liaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Ku-dus:
seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang
segala a- bad. Amin.


RENUNGAN DAN BACAAN PERAYAAN EKARISTI MINGGU PALMA


Antifon Pembuka

Enam hari sebelum hari raya Paskah, tatkala Tuhan memasuki Yerusalem, anak-anak menyongsong-Nya. Mereka membawa daun palma dan bersorak gembira: Terpujilah Yang Mahatinggi! Diberkatilah yang datang dengan kerahiman berlimpah.

Doa

Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, Engkau telah mengutus Putera-Mu mengenakan kemanusiaan kami dan memanggul salib hina. Perkenankanlah kami sebagai hamba-hamba mengikuti rajanya dalam dukacita penderitaan, agar dapat ikut serta dalam sukacita kebangkitan-Nya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (50:4-7)


"Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu."

Tuhan Allah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataanku aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seperti seorang murid. Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabuti janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan Allah menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Maka aku meneguhkan hatiku seperti teguhnya gunung batu, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.





Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Filipi (2:6-11)

"Yesus merendahkan diri, maka Allah sangat meninggikan Dia."


Saudara-saudara, Yesus Kristus, walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Keterangan:
N. Narator; PP. Pontius Pilatus; Y. Yesus; SO. Semua Orang; Im. Imam Agung; S. Serdadu; R. Wakil Rakyat

Inilah Kisah Sengsara Yesus Kristus menurut Markus (Singkat: 15:1-39)


N. Setelah Yesus diperiksa oleh Mahkamah Agama, pagi-pagi benar imam-imam kepala bersama tua-tua dan para ahli Taurat serta seluruh Mahkamah Agama sudah bulat mufakatnya bahwa Yesus harus dihukum mati. Mereka membelenggu Yesus, lalu membawa Dia dan menyerahkan-Nya ke Pilatus. Pilatus bertanya kepada Yesus:

PP. "Engkaukah raja orang Yahudi?"

N. Jawab Yesus:

Y. "Engkau sendiri mengatakannya."

N. Lalu imam-imam kepala mengajukan banyak tuduhan terhadap Yesus. Pilatus bertanya kepada-Nya,

PP. "Tidakkah Engkau memberi jawab? Lihatlah betapa banyaknya tuduhan mereka terhadap Engkau!"

N. Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawab lagi sehingga Pilatus merasa heran. Telah menjadi kebiasaan untuk membebaskan satu orang hukuman pada tiap-tiap hari raya itu menurut permintaan orang banyak. Pada waktu itu ada seorang yang bernama Barabas sedang dipenjarakan bersama beberapa orang pemberontak lainnya. Mereka telah melakukan pembunuhan dalam suatu pemberontakan. Maka datanglah orang banyak dan meminta supaya sekarang kebiasaan itu diikuti juga. Pilatus menjawab mereka dan bertanya,

PP. "Apakah kamu menghendaki supaya kubebaskan raja orang Yahudi ini?"

N. Pilatus mengetahui bahwa imam-imam kepala telah menyerahkan Yesus karena dengki. Tetapi imam-imam kepala menghasut orang banyak untuk meminta supaya Barabaslah yang dibebaskan bagi mereka. Pilatus sekali lagi menjawab dan bertanya kepada mereka,

PP. "Kalau begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan Dia yang kamu sebut raja orang Yahudi ini?"

N. Mereka berteriak,

SO. "Salibkanlah Dia!"

N. Lalu Pilatus berkata kepada mereka,

PP. "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?"

N. Namun mereka makin keras berteriak:

SO. "Salibkanlah Dia!"

N. Dan karena ingin memuaskan hati orang banyak itu, Pilatus membebaskan Barabas bagi mereka. Tetapi Yesus disesahnya, lalu dia serahkan untuk disalibkan. Kemudian serdadu-serdadu membawa Yesus ke dalam istana, yaitu gedung pengadilan, dan memanggil seluruh pasukan berkumpul. Mereka mengenakan jubah ungu kepada-Nya, menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala Yesus. Kemudian mereka mulai memberi hormat kepada-Nya, katanya:

S. "Salam, hai raja orang Yahudi!"

N. Mereka memukul kepala Yesus dengan buluh, meludahi-Nya dan berlutut menyembah-Nya. Sesudah mengolok-olokkan Dia, mereka menanggalkan jubah ungu itu dari pada-Nya dan mengenakan pakaian Yesus sendiri. Kemudian Yesus dibawa ke luar untuk disalibkan. Pada waktu itu lewatlah seorang yang bernama Simon, orang Kirene, ayah Aleksander dan Rufus, yang baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus. Mereka membawa Yesus ke tempat yang bernama Golgota, yang berarti: Tempat Tengkorak. Lalu mereka memberi anggur bercampur mur kepada-Nya, tetapi Yesus menolaknya. Kemudian mereka menyalibkan Yesus, lalu mereka membagi pakaian-Nya dengan membuang undi atasnya untuk menentukan bagian masing-masing. Saat Yesus disalibkan, hari menunjukkan jam sembilan. Alasan mengapa Ia dihukum disebut pula pada tulisan yang terpasang di situ: "Raja orang Yahudi". Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan-Nya dan seorang di sebelah kiri-Nya. Demikian genaplah nas Alkitab yang berbunyi, "Ia akan terhitung di antara orang-orang durhaka." Orang-orang yang lewat di sana menghujat Yesus, dan sambil menggelengkan kepala mereka berkata,

R. "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, turunlah dari salib itu dan selamatkan diri-Mu!"

N. Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli Taurat mengolok-olokkan Dia di antara mereka sendiri dan mereka berkata,

Im. "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Baiklah Mesias, Raja Israel itu, turun dari salib itu, supaya kita lihat dan percaya."

N. Bahkan kedua orang yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus mencela-Nya juga. Pada jam dua belas, kegelapan meliputi seluruh daerah itu dan berlangsung sampai jam tiga. Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring:

Y. "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?"

N. Yang berarti:

Y. "Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?"

N. Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata:

R. "Lihat, Ia memanggil Elia."

N. Maka datanglah seorang dengan bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum serta berkata,

R. "Baiklah kita tunggu dan melihat apakah Elia datang untuk menurunkan Dia."

N. Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya.

(Semua berlutut dan hening sejenak)

N. Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah. Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya demikian, berkatalah ia,

S. "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!"

Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Homili

Kita baru saja mendengarkan kisah sengsara Tuhan kita Yesus Kristus yang cukup panjang, meskipun kisah sengsara menurut Markus ini adalah yang terpendek dibanding kisah sengsara yang lain. Melalui kisah sengsara tadi, semoga bangkitlah rasa dukacita yang mendalam pada diri kita karena dosa-dosa kitalah yang menyebabkan penderitaan Kristus.

Memang, penting bagi kita untuk merasa pedih dan sedih atas penderitaan yang dialami Yesus: Ia dikhianati oleh Yudas Iskariot; Petrus menyangkal Dia dan semua murid yang lain lari meninggalkan-Nya; Ia didakwa dengan kesaksian palsu dan akhirnya dihukum mati setelah sebelumnya disiksa dengan diludahi, dipukul, dibelenggu, disesah, dimahkotai duri, ditelanjangi, dan diolok-olok. Namun, yang tidak kalah penting adalah kita harus merasa pedih dan sedih atas dosa-dosa kita yang menyebabkan Yesus mengalami semua penderitaan itu.

Sebagai silih atas semua dosa yang menyebabkan penderitaan Kristus, marilah kita dengan setia mengikuti Dia dalam sengsara-Nya. Dalam kisah sengsara tadi dinyatakan bahwa “semua murid meninggalkan Dia dan melarikan diri”. Semoga kita tidak ikut-ikutan lari seperti para murid. Seraya menyesali segala dosa, selama Pekan Suci ini, kita diajak merenungkan jati diri kemuridan kita.

Kita semua adalah murid-murid Kristus. Menjadi murid berarti selalu datang dan bersama-sama Sang Guru dengan setia. Kesetiaan membutuhkan perjuangan dan pengorbanan. Secara konkret dan sederhana, selama pekan suci ini, kita diajak untuk berjuang dan rela berkorban untuk dengan setia merayakan misteri-mesteri sengsara, wafat dan kebangkitan Tuhan dalam perayaan Minggu Palma ini, Kamis Putih, Jumat Agung, Malam Paskah dan Hari Raya Paskah.

Semoga, kesetiaan kita dalam merayakan sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus semakin menyadarkan kita untuk menjunjung tinggi kesetiaan dalam hidup kita sehari-hari. Setia kepada Tuhan yang kita imani. Setia kepada pasangan hidup kita. Setia kepada keluarga kita. Setia kepada rekan-rekan kerja kita. Setia kepada tugas, panggilan dan pekerjaan kita.

Kesetiaan Kristus telah membuahkan keselamatan bagi umat manusia. Kita percaya bahwa kesetiaan kita akan menjadikan karya keselamatan itu menjadi semakin nyata dalam hidup kita sehari-hari.

Pengantar & Homili oleh: Rm. Agus Widodo, Pr

Sabtu, 31 Maret 2012 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

Sabtu, 31 Maret 2012
Hari Biasa Pekan V Prapaskah

“Gereja adalah persekutuan Ekaristis” (Paus Benediktus XVI)

Antifon Pembuka (Mzm 22:20.7)

Tuhan, jangan Kaujauhkan bantuan-Mu dari padaku, tetapi segera tolonglah aku. Aku ini bagaikan cacing dan bukan manusia, cercaan orang dan hinaan rakyat.

Doa pagi

Bapa yang Maha Pengasih, syukur atas kesempatan merenungkan karya keselamatan-Mu pada retret agung ini. Engkau selalu mengingatkan bahwa tujuan hidup ini menjadi milik-Mu seutuhnya sesuai penyelenggaraan-Mu yang mengagumkan. Bantulah kami hari ini untuk melaksanakan kehendak-Mu. Amin.

Tuhan menginginkan persatuan yang membahagiakan, bukan perpecahan yang menyengsarakan. Tuhan akan terus memelihara bangsa pilihan-Nya dalam damai sejahtera. Mereka akan dijauhkan dari bahaya dan maut dosa.

Bacaan dari Kitab Yehezkiel (37:21-28)

"Aku akan menjadikan mereka satu bangsa."

Beginilah firman Tuhan Allah, “Sungguh, Aku akan menjemput orang Israel dari tengah bangsa-bangsa, ke mana mereka pergi; Aku akan mengumpulkan mereka dari segala penjuru dan akan membawa mereka ke tanah mereka. Aku akan menjadikan mereka satu bangsa di tanah mereka, di atas gunung-gunung Israel, dan satu orang raja memerintah mereka seluruhnya; mereka tidak lagi menjadi dua bangsa dan tidak lagi terbagi menjadi dua kerajaan. Mereka tidak lagi menajiskan dirinya dengan berhala-berhala, atau dewa-dewa mereka yang menjijikkan, atau dengan semua pelanggaran mereka. Tetapi Aku akan melepaskan mereka dari segala penyelewengan mereka, dengan mana mereka berbuat dosa. Aku akan mentahirkan mereka, sehingga mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahnya. Maka hamba-Ku Daud akan menjadi rajanya, dan mereka semuanya akan mempunyai satu gembala. Mereka akan hidup menurut peraturan-peraturan-Ku dan melakukan ketetapan-ketetapan-Ku dengan setia. Mereka akan tinggal di tanah yang Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub, di mana nenek moyang mereka tinggal; sungguh, meraka, anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka akan tinggal di sana untuk selama-lamanya, dan hamba-Ku Daud menjadi raja mereka untuk selama-lamanya. Aku akan mengadakan perjanjian damai dengan mereka, dan itu akan menjadi perjanjian yang kekal dengan mereka. Aku akan memberkati mereka dan melipat gandakan mereka, dan memberikan tempat kudus-Ku di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya. Tempat kediaman-Ku pun akan ada pada mereka; Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Maka bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan, menguduskan Israel, pada waktu tempat kudus-Ku berada di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan Allah menjaga kita seperti gembala menjaga kawanan dombanya.
Ayat. (Yeremia 31:10.11-1abc.13)
1. Dengarlah firman Tuhan, hai bangsa-bangsa, beritahukanlah di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerakkan Israel akan mengumpulkannya kembali, dan menjaganya seperti gembala menjaga kawanan dombanya.
2. Sebab Tuhan telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat daripadanya. Mereka akan datang bersorak-sorai di atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebaikan Tuhan.
3. Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang-orang muda dan orang-orang tua akan bergembira. Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur dan menyukakan mereka sesudah kedukaan.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Buanglah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku, dan perbaharuilah hati serta rohmu.

Allah benar-benar telah datang melawat umat-Nya. Namun, kadang tindakan mulia ini ditentang orang-orang yang sudah ‘mapan’ hidupnya. Hidup dan karya Yesus mendapat tantangan dari penguasa pemerintah. Yesus berarti siap ditentang banyak orang.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (11:45-56)

"Yesus akan mati untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai."

Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria, dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus terhadap Lazarus percaya kepada-Nya. Tetapi ada juga yang pergi kepada orang-orang Farisi, dan menceritakan kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus itu. Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul. Mereka berkata, “Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mukjizat. Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya, lalu orang-orang Roma akan datang, dan merampas tempat suci kita serta bangsa kita.” Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka, “Kamu tidak tahu apa-apa! Kamu tidak insyaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita daripada seluruh bangsa kita ini binasa.” Hal ini dikatakan Kayafas bukan dari dirinya sendiri. Tetapi, sebagai Imam Besar pada tahun itu, ia bernubuat bahwa Yesus akan mati untuk seluruh bangsa; bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai. Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia. Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di tengah orang-orang Yahudi. Ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim. Di situ Ia tinggal bersama murid-murid-Nya. Waktu itu hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum Paskah itu. Mereka mencari Yesus, dan sambil berdiri di dalam Bait Allah, mereka berkata seorang kepada yang lain, “Bagaimana pendapatmu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Dalam kehidupan bersama, baik dalam kehidupan agama maupun sosial politik, dari dulu hingga sekarang, korban selalu diperlukan. Yesus bertindak sebagai kurban silih atas dosa-dosa dunia. Apakah kita sebagai pengikut-Nya rela menjadi korban seperti itu? Jangan-jangan, korban perasaan saja sudah berat.

Doa Malam

Syukur kepada-Mu ya Yesus, atas nubuat kenabian Kayafas yang telah Kaulaksanakan dengan sempurna. Engkau telah rela wafat terhina untuk menyelamatkan aku dan seluruh umat-Mu, untuk mengembalikan martabat manusia dengan kebangkitan dan wafat-Mu. Terima kasih Tuhan. Amin.


RUAH

Jumat, 30 Maret 2012 Hari Biasa Pekan V Prapaskah, Hari Pantang

Jumat, 30 Maret 2012
Hari Biasa Pekan V Prapaskah, Hari Pantang

Kata Yesus kepada mereka: "Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?" -- Yoh 10:32

Antifon Pembuka (Mzm 31:10.16.18)

Sayangilah aku, ya Tuhan, sebab aku menderita.Lepaskanlah aku dari tangan musuh yang mengejar aku. Tuhan, jangan sampai aku kecewa, sebab aku berseru kepada-Mu

Doa Pagi

Bapa terkasih, di tengah kumpulan kesesakan, Yeremia tetap berani percaya pada perlindungan dan pertolongan-Mu. Pada pagi ini pun kami pecaya bahwa Engkau menyertai setiap langkah hidup kami. Maka, tuntunlah ke jalan yang benar, saudara-saudara kami yang saat ini berada di jalan kejahatan. Semoga mereka dan kami pun menyadari akan penyelenggaraan-Mu yang menyelamatkan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Yeremia (20:10-13)

"Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah."

Aku telah mendengar bisikan banyak orang, “Kegentaran datang dari segala jurusan! Adukanlah dia! Mari kita mengadukan dia!” Semua sahabat karibku mengintai apakah aku tersandung jatuh. Kata mereka, “Barangkali ia membiarkan dirinya dibujuk, sehingga kita dapat mengalahkan dia dan dapat melakukan pembalasan kita terhadap dia!” Tetapi Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah, sebab itu orang-orang yang mengejar aku tersandung jatuh, dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka akan menjadi malu sekali, sebab mereka tidak berhasil; suatu noda yang selama-lamanya tidak akan terlupakan! Ya Tuhan semesta alam, yang menguji orang benar, yang melihat batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku. Menyanyilah untuk Tuhan, pujilah Dia! Sebab Ia telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan, dan Ia mendengar suaraku.
Ayat. (Mzm 18:2-3a.3bc-4.5-6.7)
1. Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan, kekuatanku! Ya Tuhan, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku.
2. Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku! Terpujilah Tuhan, seruku; maka aku pun selamat daripada musuhku.
3. Tali-tali maut telah meliliti aku, dan banjir-banjir jahanam telah menimpa aku; tali-tali dunia orang mati telah membelit aku, perangkap-perangkap maut terpasang di depanku.
4. Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan. Kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (10:31-42)

"Orang-orang Yahudi mencoba menangkap Yesus, tetapi Ia luput dari tangan mereka.

Sekali peristiwa orang-orang Yahudi mau melempari Yesus dengan batu. Tetapi kata Yesus kepada mereka, “Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku Kuperlihatkan kepadamu; manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku dengan batu?” Jawab orang-orang Yahudi itu, “Bukan karena suatu perbuatan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah, dan karena Engkau menyamakan diri-Mu dengan Allah, meskipun Engkau hanya seorang manusia.” Kata Yesus kepada mereka, “Tidakkah ada tertulis dalam kitab Tauratmu, ‘Aku telah berfirman: Kamu adalah Allah?” Padahal Kitab Suci tidak dapat dibatalkan! Maka, jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah, masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia ‘Engkau menghujat Allah!” karena Aku telah berkata: Aku anak Allah? Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah kamu percaya kepada-Ku. Tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa ada dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.” Sekali lagi mereka mencoba menangkap Yesus, tetapi Ia luput dari tangan mereka. Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes dulu membaptis orang, lalu Ia tinggal di situ. Banyak orang datang kepada-Nya dan berkata, “Yohanes memang tidak membuat satu tanda pun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini benar.” Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan
Perbuatan baik yang kita lakukan tidak selamanya ditanggapi atau diterima dengan baik pula oleh orang lain. Ada kalanya malah perbuatan baik dibalas dengan perbuatan jahat, seperti pepatah: ”Air susu dibalas air tuba”.

Yeremia diutus Allah kepada orang sebangsanya untuk menyampaikan kehendak Allah supaya mereka bertobat dan setia. Namun, pewartaannya tidak selamanya disambut dengan baik dan hati terbuka. Sebagian dari mereka malah ingin mencelakakan Yeremia. Tetapi, Tuhan Allah menyertainya. Yesus juga mengalami keadaan seperti yang dialami Yeremia. Pewartaan Yesus ditolak oleh sebagian orang Yahudi. Mereka malahan mau melempari-Nya dengan batu. Mereka mau membinasakan-Nya. Mereka gagal mengenal siapa Yesus sebenarnya karena ketegaran hati dan kebencian mereka.

Melakukan yang baik dan benar tidak selalu mudah. Kadang kita justru dibenci karena berbuat baik dan benar. Akan tetapi, kita tidak boleh berhenti berbuat baik dan benar sekalipun menghadapi risiko. Perbuatan baik dan benar yang kita lakukan tidak boleh tergantung dari tanggapan orang, tetapi karena yakin bahwa itu dikehendaki Tuhan. Semoga kita dapat menemukan cara-cara yang kreatif dan bijak untuk selalu mengedepankan kebaikan dan kebenaran.

Tuhan, terima kasih karena Engkau selalu menyertaiku dalam keadaan apa pun juga. Semoga aku tetap teguh dalam menghadirkan kebaikan dan kebenaran. Amin.

Doa Malam

Syukur pada-Mu, ya Yesus, karena Engkau telah mengajar kami bagaimana menghadapi orang-orang yang tidak senang terhadap kami, bukan dengan marah -menyanggah tetapi dengan menyampaikan kebenaran hidup yang kami imani. Terpujilah Engkau yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Kamis, 29 Maret 2012 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

 Kamis, 29 Maret 2012
Hari Biasa Pekan V Prapaskah

“Janganlah pernah kita berkeinginan untuk unggul dari yang lain” (St. Fransiskus dari Asisi)

Antifon Pembuka (Ibr 9:15)

Kristus pengantara Perjanjian Baru. Berkat wafat-Nya, para pilihan memperoleh warisan abadi yang dijanjikan-Nya.

Doa Pagi

Puji syukur kepada-Mu ya Bapa, Engkau senantiasa memberikan harapan yang menyelamatkan dan masa depan yang membahagiakan, asal kami mau berpegang teguh pada-Mu. Tuntunlah kami hari ini di jalan kebenaran-Mu agar kami semakin mampu hidup bagi kemuliaan-Mu. Amin.

Perjanjian selalu diadakan oleh dua belah pihak. Perjanjian itu sifatnya saling mengikat dan mempunyai konsekuensi. Masing-masing pihak saling memberikan kontribusi agar perjanjian itu berdaya guna. Allah akan menjadikan Abraham sebagai bapa para bangsa. Konsekuensinya, Abraham dan seluruh keturunannya harus setia memegang perjanjian Tuhan.

Bacaan dari Kitab Kejadian (17:3-9)

"Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa."

Pada waktu itu, ketika Allah menampakkan diri, maka Abraham bersujud. Dan Allah berfirman kepadanya, “Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja. Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu. Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kini kaudiami sebagai orang asing; seluruh tanah Kanaan ini akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka.” Lagi firman Allah kepada Abraham, “Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Selama-lamanya Tuhan ingat akan perjanjian-Nya
Ayat. (Mzm 105:4-5.6-7.8-9; R: 8a)
1. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya! Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mukjizat dan ketetapan-ketetapan yang diucapkan-Nya.
2. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya. Dialah Tuhan, Allah kita, di seluruh bumi berlaku ketetapan-Nya.
3. Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan; akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. Janganlah keraskan hatimu, tetapi dengarkan suara Tuhan.

Abraham telah setia melaksanakan firman Allah. Dia menjadi berkat bagi seluruh keturunannya. Sebagai anak-anak Abraham, kaum beriman mewarisi keutamaan Abraham. Dia punya potensi yang besar untuk setia kepada Allah. Karena itu, kaum beriman perlu terus memupuk relasi dengan Yesus. Sehingga ia mampu menjadi saluran berkat Tuhan bagi sesama.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (8:51-59)

"Abraham bapamu bersukacita, bahwa ia akan melihat hari-Ku."

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi, "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya." Kata orang-orang Yahudi kepada-Nya: "Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan setan. Sebab Abraham telah mati dan demikian juga nabi-nabi, namun Engkau berkata: Barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya. Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kita Abraham, yang telah mati! Nabi-nabipun telah mati; dengan siapakah Engkau samakan diri-Mu?" Jawab Yesus: "Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu sedikitpun tidak ada artinya. Bapa-Kulah yang memuliakan Aku, tentang siapa kamu berkata: Dia adalah Allah kami, padahal kamu tidak mengenal Dia, tetapi Aku mengenal Dia. Dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendusta, sama seperti kamu, tetapi Aku mengenal Dia dan Aku menuruti firman-Nya.Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita." Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: "Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada." Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Yesus berkata jujur, “Sebelum Abraham jadi, Aku ada.” Sejak semula, Dia bersama-sama dengan Allah, dan Dia adalah Allah. Dia menjadi manusia untuk merasakan suka duka ciptaan-Nya, menawarkan penebusan, menjanjikan keselamatan. Betapa beruntungnya orang yang mengimani Yesus Kristus, Allah yang menjadi manusia. Kitalah orang yang beruntung itu.

Doa Malam

Ya Yesus, Sang Firman Allah yang hidup. Penuhilah kami dengan Roh-Mu agar kami semakin mampu mengenal Bapa dan melaksanakan kehendak-Nya. Bimbinglah kami dan seluruh umat-Mu agar selalu bersyukur atas Putra Bapa yang tunggal; Sang Jalan, Kebenaran dan Hidup, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.


RUAH
   

Rabu, 28 Maret 2012 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

Rabu, 28 Maret 2012
Hari Biasa Pekan V Prapaskah


FIRMAN-KU TIDAK BEROLEH TEMPAT

"Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu." (Yoh 8:37)

Antifon Pembuka
(bdk. Mzm 18:48-49)

Tuhan, Engkau membebaskan daku dari musuh. Engkau memberi aku kemenangan atas segala lawan dan merebut aku dari tangan orang jahat

Doa

Terima kasih Bapa, pada pagi ini Engkau mengajari kami bahwa hanya kepada Engkau sajalah kami harus percaya dan menyembah. Semoga sikap Sadrakh, Mesakh, dan Abednego memperkuat iman kami di tengah godaan dunia ini. Amin.

Bacaan dari Nubuat Daniel (3:14-20.24-25.28)


"Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya."

Sekali peristiwa berkatalah Nebukadnezar, raja Babel, kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego, “Apakah benar, bahwa kamu tidak memuja dewaku dan tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu? Sekarang, jika kamu bersedia, demi mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah kamu menyembah patung yang kubuat ini! Tetapi jika kamu tidak menyembah, seketika itu juga kamu akan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?” Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab, “Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada Tuanku dalam hal ini. Jika Allah yang kami puja sanggup melepaskan kami, Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya Raja. Tetapi seandainya tidak, hendaklah Tuanku mengetahui, bahwa kami tidak akan memuja dewa Tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang Tuanku dirikan itu.” Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar. Air mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lipat lebih panas dari yang biasa. Kepada beberapa orang yang sangat kuat di antara tentaranya dititahkannya untuk mengikat Sadrakh, Mesakh dan Abednego, dan mencampakkan mereka ke dalam perapian yang menyala-nyala itu. Tetapi terkejutlah Raja Nebukadnezar, lalu bangun dengan segera. Berkatalah ia kepada para menterinya, “Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?” Jawab mereka kepada raja, “Benar, ya Raja!” Kata raja, “Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu. Mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!” Maka berkatalah Nebukadnezar, “Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego! Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya tetapi melanggar titah raja, yang menyerahkan tubuh mereka karena mereka tidak mau memuja dan menyembah allah mana pun kecuali Allah mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ayat. (
Dan 3:52.53.54.55.56)

P. Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P. Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus.
U Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P. Terpujilah Engkau dalam bait-Mu yang mulia dan kudus.
U Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
I. Terpujilah Engkau di atas takhta kerajaan-Mu.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P. Terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P. Terpujilah Engkau di bentangan langit.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan menghasilkan buah dalam ketekunan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (8:31-42)


"Apabila Anak memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya, “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, maka kamu benar-benar murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” Jawab mereka, “Kami adalah keturunan Abraham, dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?” Kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa, dan hamba tidak tetap tinggal di rumah; yang tetap tinggal dalam rumah adalah anak. Tetapi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka. Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku, karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu. Apa yang kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, seperti halnya kamu melakukan apa yang kamu dengar dari bapamu.” Jawab mereka kepada-Nya, “Bapa kami ialah Abraham.” Kata Yesus kepada mereka, “Sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham. Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah! Pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham. Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri.” Jawab mereka, “Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah.” Kata Yesus kepada mereka, “Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Bacaan I menceritakan kisah heroik ketiga pemuda saleh, yakni Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Mereka dihadapkan pada pilihan: menyembah raja dengan jaminan tetap hidup atau bertahan pada iman mereka dengan konsekwensi mereka dibakar hidup-hidup. Tanpa ragu ketiganya memilih tetap bertahan dan setia dalam iman kepada Allah dengan segala risikonya. Sikap ketiganya telah menjadi teladan bagi teman-teman sebangsanya untuk tetap setia dan bertahan dalam iman meskipun harus berhadap dengan tantangan berat.

Orang yang setia adalah orang yang merdeka. Orang yang merdeka adalah mereka yang melakukan segala sesuatu seturut hati nuraninya tanpa ada paksaan karena keyakinan bahwa hal itu baik, benar, dan dikehendaki Tuhan. Yesus ingin para murid-Nya menjadi orang-orang yang merdeka, bebas dari belenggu dosa dan sungguh-sungguh berserah diri kepada-Nya.


Masa Prapaskah merupakan kesempatan istimewa untuk menanggalkan belenggu-belenggu dosa agar menjadi manusia merdeka. Masa ini juga adalah saat terindah bagi kita untuk membarui kesetiaan kita kepada Tuhan. Bersediakah kita?


Ya Tuhan, syukur atas kasih-Mu yang membebaskanku. Semoga aku senantiasa menjaga martabat itu dengan tetap setia dalam iman, panggilan, pekerjaan dan keluarga. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy