| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Surat Kepada Keluarga bulan April 2012 (Rm. Alexander Erwin Santoso, MSF)

SURAT KELUARGA BULAN APRIL 2012

Kalau Semua Keluarga Menikmatinya
Kalau setiap kita mengalami nyamannya berkeluarga,
Pasti Tuhan berhamburan pujian dan syukur
Jika semua kita menikmati kehangatan di rumah
Tentu Paskah menjadi pengalaman harian semua orang

SELAMAT PASKAH UNTUK KELUARGA–KELUARGA
DI KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA

Salam sejahtera untuk seluruh keluarga di Keuskupan kita!

Semoga kata-kata di atas surat ini tidak terlalu optimis bagi kita semua. Saya berharap semua kita mengalami paskah yang membawa sukacita istimewa bagi setiap keluarga di Keuskupan kita tercinta ini. Meskipun tentu saja masih ada beberapa persoalan yang hadir di tengah-tengah kita, tetapi dengan penuh harapan kita ingin melihat segala sesuatu secara lebih positif, bahwa lebih banyak keluarga yang mengalami kebangkitan-Nya dan merasa diberkati Allah Yang Maharahim.

Saya ingin mengajak Anda semua mengalami Paskah bersama pengalaman para rasul, pengikut, dan mereka yang percaya kepada Yesus Kristus yang bangkit. Pengalaman itu diterima bersama tokoh-tokoh sederhana, para perempuan dan ibu yang membuat pengalaman itu menjadi menakjubkan, indah dan mempunyai sensasi kekeluargaan.

Para perempuan seperti Maria, Ibu Yesus, Maria Magdalena, dan Maria yang lain sangat penting. Mereka adalah tokoh tokoh yang dengan setia mengikuti perjalanan salib dan kematian Yesus. Mereka juga tokoh yang kemudian sangat berperan dalam penyebaran pertama berita kebangkitan Tuhan (Bandingkan Mat. 28.1-10).

Sebuah kisah barangkali kurang cukup mengatakan bahwa peran para perempuan dalam mewartakan Kristus besar. Dalam kisah kisah selanjutnya, rupa-rupanya, peran para perempuan, terutama Maria, sangat besar dan penting (lihatlah misalnya Luk. 24:1-12). Dikumpulkannya pengikut Kristus bagaikan anak-anaknya, dan dibiarkannya mereka semua memanggilnya “Ibu”. Kekuatan pewartaan disatukannya dengan kekuatannya sebagai Ibu yang bertekun dalam doa (Kis 1:14). Bagaimanakah sekarang peran itu diambil oleh para perempuan atau para ibu dewasa ini?

Melalui sikap dan peran keibuan, para Ibu dan perempuan telah menjadi bagian dari pewartaan Kristus yang bangkit. Merekalah yang paling mampu menampilkan ke-Ibu-an Allah yang membangkitkan Yesus. Melalui pengenalan akan wajarnya suatu perjuangan dan penderitaan di dunia ini, para perempuan telah menjadi laskar yang kompeten mewartakan iman akan salib dalam hal paling sederhana sehari-hari.

Melalui katekese harian, mengajak anak-anak berdoa setelah bangun tidur; mulai dengan membujuk anak-anak yang mengantuk; mengajarinya melipat tangan; mengajaknya berdoa dengan kata-kata biasa; bukankah Gereja sangat berterima kasih untuk semua ini? Kristus yang bangkit serasa tetap berkuasa ketika semua orang berdoa dan berterima kasih pada Allah berkat jasa kaum perempuan. Anak-anak pun makin mengenal Allah yang mempunyai perasaan, bukan hanya Allah yang tahu menghukum dan memberi berkat. Sejak kecil, kita biasa diajar bahwa Allah juga punya perasaan, bisa merasa “senang” dan bisa “marah” juga. Bahasa indah ini bisa didengar melalui bahasa Ibu atau bahasa perempuan yang mengasuh.
Keluarga-keluarga yang terkasih, marilah bersama-sama merayakan paskah bersama laskar-laskar keibuan yang telah ikut membesarkan Gereja kita. Melalui ketekunan dan kesungguhan doa para perempuan, Gereja kita menjadi sungguh Gereja Ibu, Gereja yang mengasuh, mendampingi, mendidik, dan memahami anak-anak Allah yang sedang bertumbuh dan belajar makin mencintai-Nya.

Kita pantas berterima kasih pada para orangtua, khususnya para ibu yang setiap hari setia bersama para imam merayakan Ekaristi harian. Mereka telah membuat sabda Tuhan setiap hari didengarkan dan direnungkan. Kehadiran mereka menjadi doa yang tak putus di seluruh dunia. Seakan-akan mereka mewakili semua orang yang sedang berziarah di dunia ini untuk berterima kasih dan membangun relasi yang hidup dengan Tuhannya.

Keluarga-keluarga terkasih, arti suatu kebangkitan bukanlah sekedar pengalaman Yesus yang bangkit dari mati. Kebangkitan adalah juga sebuah kesadaran bahwa kita semua dimenangkan oleh Tuhan Yesus. Kesadaran ini tidak usah diartikan terlalu tinggi. Cukup kalau, misalnya, setiap hari semua anggota keluarga kita merasa nyaman kalau sudah berdoa sebelum makan, sebelum belajar, sebelum bekerja, atau sebelum tidur.

Romo Hamma SJ dalam bukunya “Iman dan Perasaan”[1] melukiskan betapa kita tidak akan mungkin mencintai Tuhan kalau kita tidak mencintai diri sendiri. Bagaimana kita dapat mencintai diri sendiri kalau kita tidak belajar mengenal diri? Bagaimana bisa mengenal diri kalau tidak mengenal perasaan kita? Setiap anak diajar untuk mencintai dirinya sendiri dan mencintai Allah melalui pelajaran hidup dari para ibu mereka juga.

Tentu saja surat ini tidak bermaksud hanya memuji perempuan dan Ibu, para ayah yang memahami tanggung jawabnya tentu akan memberikan pendidikan yang seimbang melalui sikap kebapakan mereka. Akan tetapi, kehadiran para Ibu yang mengajarkan nilai-nilai hidup rohani memang luar biasa. Pengalaman Maria ternyata bukan satu-satunya. Pengalaman setiap kita membuktikan kehebatan hati ibu, yang tak berhenti mendekatkan kita pada Allah Bapa yang boleh juga disebut Allah Ibu yang Maharahim dalam keberadaan-Nya.

Surat ini mengumandangkan kembali jasa para ibu dan perempuan, khususnya para ibu dari keluarga-keluarga muda. Percayalah, Kristus yang bangkit dan Gereja-Nya amat berterima kasih dan bertumpu pada kehadiran Anda semua sebagai ibu yang terus menerus mengajak semua anggota keluarga untuk tetap mengimani Tuhan Yesus. Kehadiran Anda semua dan doa-doa Anda adalah kesejukan yang selalu menjadikan kita semua menikmati diri sebagai anak-anak Allah, anak-anak Bapa kita.

Sekali lagi Selamat Paskah, selamat menjalani masa kemenangan. Pilihlah kebenaran dan kembangkanlah kasih dengan semua orang yang berkehendak baik, sebab Tuhan kita yang bangkit ingin melihat lebih banyak orang lain memuliakan-Nya melalui perbuatan baik kita. Amin

Salam dalam Yesus, Maria, dan Yosef
Rm. Alexander Erwin MSF

[1] Hamma, F., SJ, Iman dan Perasaan, Penerbit Kanisius, 1987, Yogyakarta, hal 35.

Selasa, 17 April 2012 Hari Biasa Pekan II Paskah

Selasa, 17 April 2012
Hari Biasa Pekan II Paskah

Yesus berkata kepada Nikodemus: ”Sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami.”. (Yoh 3:11)


Antifon Pembuka (bdk. Why 19:7.6)


Marilah kita bergembira dan memuliakan Tuhan, Raja yang Mahakuasa. Alleluya.


Doa Pagi


Alangkah bahagianya hidup bersama sebagai saudara yang rukun dan damai. Tuhan, bukalah mata hati kami untuk melihat kebutuhan sesama dan rela berbagi atas segala sesuatu yang ada pada kami, baik dalam hal-hal jasmani maupun rohani. Amin.


Persatuan cinta sehati dan sejiwa membawa sukacita. Mereka hidup bersama dengan saling mendukung, menghormati dan memberdayakan satu sama lain. Tidak ada lagi sikap curiga, iri dengki, dendam, atau ingin menjatuhkan sesamanya. Semua bersedia memberikan diri demi kebahagiaan hidup bersama. Itulah cara hidup baru yang diberkati Tuhan.


Bacaan dari Kisah Para Rasul (4:32-37)


"Mereka sehati dan sejiwa."

Kumpulan orang yang telah percaya akan Yesus sehati dan sejiwa. Dan tidak seorang pun yang berkata bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus, dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. Di antara mereka tidak ada seorang pun yang berkekurangan. Karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya. Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus. Ia menjual ladang miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 836

Ref. Segala bangsa bertepuk-tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 93:1ab.1cd-2.5)

1. Tuhan adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan, dan kekuatanlah ikat pinggang-Nya.
2. Sungguh, telah tegaklah dunia, tidak lagi goyah! Takhta-Mu tegak sejak dahulu kala, dari kekal Engkau ada.
3. Peraturan-Mu sangat teguh; bait-Mu berhiaskan kekudusan, ya Tuhan sepanjang masa.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 3:14b.15)
Anak Manusia harus ditinggikan supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.

Yesus datang ke dunia dari Allah Bapa di surga. Kedatangan Yesus membuka cakrawala baru dalam hidup manusia. Zaman baru telah mulai dibuka lebar-lebar. Hal-hal duniawi harus segera diganti dengan hal-hal rohani. Tiap manusia diundang untuk hidup secara baru bersama Yesus. Mereka yang percaya kepada-Nya akan memperoleh hidup yang kekal.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:7b-15)


"Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia."

Dalam percakapannya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Janganlah engkau heran karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau; engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.” Nikodemus menjawab, katanya, “Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?” Jawab Yesus, “Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui, dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami. Kamu tidak percaya waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal surgawi? Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.”

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan


Ular tembaga yang ditinggikan di sebuah tiang menyelamatkan banyak orang Israel dari gigitan ular berbisa. Demikian juga Yesus akan ditinggikan di kayu salib untuk menyelamatkan kita dari racun dosa. Kita diundang untuk percaya. Dengan modal iman, kita akan memiliki masa depan yang cerah, kehidupan kekal. Sanggupkah kita untuk senantiasa hidup dalam iman?


Doa Malam


Yesus, tumbuh-kembangkanlah apa yang baik dalam diriku, agar kepercayaanku pun bertumbuh subur. Terima kasih akan anugerah hidup yang kekal yang Engkau sediakan bagi mereka yang percaya pada-Mu. Amin.



RUAH

Senin, 16 April 2012 Hari Biasa Pekan II Paskah

Senin, 16 April 2012
Hari Biasa Pekan II Paskah

Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. -- Yoh 3:6-7


Antifon Pembuka (bdk. Rm 6:9)

Kristus yang bangkit dari alam maut takkan wafat lagi. Maut takkan menguasai-Nya lagi. Alleluya.

Doa Pagi


Kuasailah hatiku dengan Roh Kudus-Mu, ya Tuhan, agar aku tak tergoyahkan dalam menghadapi dan mengatasi situasi yang kurang mendukung terhadap karya penyelamatan-Mu. Engkaulah pegangan hidup kami, ya Tuhanku dan Allahku. Amin.


Bacaan dari Kisah Para Rasul (4:23-31)

"Ketika para rasul berdoa, mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani."

Setelah dilepaskan oleh Mahkamah Agama Yahudi, pergilah Petrus dan Yohanes kepada teman-teman mereka, lalu mereka menceritakan segala sesuatu yang dikatakan imam-imam kepala dan tua-tua kepada mereka. Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, katanya, “Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya. Oleh Roh Kudus dengan perantaraan hamba-Mu Daud, bapa kami, Engkau telah berfirman: Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia? Raja-raja dunia bersiap-siap, dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya. Sebab sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, Hamba-Mu yang kudus, yang Engkau urapi. Mereka melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan kehendak-Mu. Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami. Maka berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu. Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus.” Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu. Mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah semua orang yang berlindung pada-Mu, ya Tuhan
Ayat. (Mzm 2:1-3.4-7a.7b-9)

1. Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia? Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya: “Marilah kita memutuskan belenggu-belenggu mereka dan membuang tali-tali mereka dari kita!”
2. Dia, yang bersemayam di surga, tertawa; Tuhan memperolok-olok mereka. Maka berkatalah Ia kepada mereka dalam murka-Nya, Ia mengejutkan mereka dalam kehangatan amarah-Nya: “Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!”
3.Aku mau menceritakan tentang ketetapan Tuhan: Ia berkata kepadaku, “Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan. Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, dan memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk.”

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya

Ayat. (Kol 3:1)
Kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.


Nikodemus, seorang Farisi datang kepada Yesus dan berbicara dengan-Nya. Ia terbuka untuk berdialog dengan Yesus. Ia mengakui Yesus sebagai seorang Guru yang diutus oleh Allah. Manusia baru hanya bisa dilahirkan kembali dari air dan Roh.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:1-8)

"Jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."

Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus; ia seorang pemimpin agama Yahudi. Ia datang kepada Yesus pada waktu malam dan berkata, “Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya.” Yesus menjawab, kata-Nya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.” Kata Nikodemus kepada-Nya, “Bagaimana mungkin seorang dilahirkan kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?” Jawab Yesus, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh adalah roh. Janganlah engkau heran karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau; engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu darimana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.”

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Ada dua jenis pengetahuan, yaitu pengetahuan yang dihasilkan oleh rasio, yang berupa konsep-konsep, conceptual knowledge, dan pengetahuan yang muncul karena kasih, sering disebut intuitive knowledge. Pengetahuan yang pertama tidak banyak mengubah perilaku seseorang. Tidak heran bila ada guru agama yang pandai menerangkan ajaran Gereja, namun perilakunya tidak sesuai dengan ajaran Yesus. Banyak aktivis Gereja yang jarang berdoa bahkan tak beriman. Sebaliknya, pengetahuan yang keluar dari pengalaman akan kasih Allah pasti mengubah perilaku seseorang.


Nikodemus, seorang guru Yahudi, tahu bahwa Yesus adalah Mesias, datang dari Allah, tetapi pengetahuan itu tidak mengubah perilakunya. Dia tak mampu mencerna sabda Yesus: ”Sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah!” Secara konseptual, dia tahu Yesus dari Allah, tetapi hatinya tidak mengamininya.

Menjadi murid Yesus tidak cukup hanya dibaptis, setiap minggu ke gereja, berdoa ala kadarnya dan memiliki pengetahuan tentang Yesus dan Gereja. Murid Yesus harus lahir dan hidup dalam Roh serta menjadi bagian dari dinamika Kerajaan Allah. Roh Yesus harus menjadi api hidupnya.

Doa: Tuhan Yesus, lahirkanlah aku dalam Roh Kudus-Mu agar aku mampu ambil bagian dalam mewujudkan Kerajaan Allah. Amin.


Doa Malam

Terpujilah Engkau, ya Tuhan, yang mengaruniakan aku rahmat pembaptisan. Semoga aku dapat memeliharanya dan bertumbuh dalam iman serta sepanjang hidupku. Sebab Engkaulah Tuhan dan Juruselamatku. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Bacaan Harian 16 -22 April 2012

Bacaan Harian 16 -22 April 2012

Senin, 16 April: Hari Biasa Pekan II Paskah (P).

Kis 4:23-31; Mzm 2:1-9; Yoh 3:1-8.
Hidup dalam tuntunan Roh
. Yesus berkata: “Jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Dengan menerima baptisan, kita memang telah dilahirkan kembali dari air dan Roh. Namun, apakah itu berarti jaminan untuk hidup dalam Kerajaan Allah? Baptis bukanlah tiket untuk masuk ke dalam Kerajaan-Nya. Hanya orang-orang yang sungguh hidup di dalam tuntunan Roh itu yang sungguh-sungguh telah dilahirkan dalam Roh dan akan menjadi para penghuni Kerajaan Allah. Maka, kalau isi kepala dan hati melulu digerakkan oleh perkara-perkara daging, artinya kita memilih sendiri untuk berada di luar Kerajaan Allah. Paskah mengajak kita untuk bangkit! Makin mengenal bisikan Roh Kudus dan makin hidup di dalam-Nya!

Selasa, 17 April: Hari Biasa Pekan II Paskah (P).

Kis 4:32-37; Mzm 93:1-2.5; Yoh 3:7-15.

Percaya adalah diubah oleh Dia yang kita percaya.
Yesus menjanjikan, setiap orang yang percaya memperoleh hidup kekal. Percaya bukanlah sekedar kata; percaya bukan juga sekedar ibadat. Percaya pada Yesus artinya Yesus merajai hidup kita dan kita sungguh diubah oleh Dia. Hal itu akan tercermin dalam keinginan untuk dekat dengan-Nya dan juga dalam kata dan perbuatan kita. Kalau begitu, hidup kekal itu bukan hanya urusan kehidupan setelah kematian, tetapi juga urusan hidup kita sekarang. Dari cara hidup kita saat inilah kita memperoleh buah-buah hidup kekal untuk kemudian menjadi bekal yang mengantar kita kepada kehidupan yang sesungguhnya kelak.

Rabu, 18 April: Hari Biasa Pekan II Paskah (P).

Kis 5:17-26; Mzm 34:2-9; Yoh 3:16-21.
Allah kita adalah Allah yang sungguh mengasihi kita.
”Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.” Itulah kasih Allah yang tanpa batas supaya manusia beroleh ”hidup”. Maka, ketika kita merasa Allah meninggalkan kita, terutama saat kita merasa doa-doa kita tak dikabulkan, ada baiknya kita bertanya: Sungguhkah aku percaya sepenuhnya kepada Allah dan bersandar pada-Nya? Sudahkah aku menjalankan hidup seturut kehendak-Nya? Kalau benar ”ya’, percayalah, saatnya akan tiba, kita pasti menikmati janji Allah! Allah kita adalah Allah yang tak pernah ingkar janji. Ia hidup dan nyata untuk orang-orang yang percaya kepada-Nya!

Kamis, 19 April: Hari Biasa Pekan II Paskah (P).
Kis 5:27-33; Mzm 34:2.9.17-20; Yoh 3:31-36.
Yohanes Pembaptis pewarta sejati.
Yohanes Pembaptis bersaksi tentang Yesus. Dalam kesaksiannya, ia mengarahkan orang kepada Yesus, Utusan Allah sendiri. Ia tidak mengarahkan kepada ”tukang catut” yang mengambil keuntungan demi kepentingan diri; ia juga tidak mewartakan dirinya sendiri. Di sekitar kita, banyak ajaran dan pengajar. Hati-hati, apakah mereka membawa kita pada Yesus ataukah menggiring kita kepada kepentingan mereka sendiri. Lalu yang penting pula, jangan sampai kita pun sibuk ”mewartakan diri” demi kepentingan kita sendiri. Kalau Yesus memberi amanat kepada kita untuk menjadi saksi-Nya, Ia membutuhkan para pewarta sejati yang mewartakan Kerajaan Kasih-Nya dan hidup di dalamnya.

Jumat, 20 April: Hari Biasa Pekan II Paskah (P).
Kis 5:34-42; Mzm 27:1.4.13-14; Yoh 6:1-15.
Hidup yang ekaristis.
Roti dan ikan yang dimiliki oleh seorang anak kecil ’yang tidak masuk hitungan’ ternyata bisa menjadi sarana untuk memberi makan begitu banyak orang. Yesus ingin juga memakai roti dan ikan yang kita miliki, walaupun hanya sedikit, untuk memberi makan kepada banyak orang. Ia sendiri yang akan menggandakannya. Maukah kita menyerahkan roti dan ikan yang ada pada kita, untuk diberkati, dipecah-pecah dan dibagi-bagi kepada orang yang membutuhkan pertolongan? Itulah hidup yang ekaristis! Yesus sendiri telah mewariskan kepada kita Perjamuan Ekaristi yang penuh kasih, supaya hidup kita pun dapat bersumber dan berpuncak pada kasih Ekaristi itu.

Sabtu, 21 April: Hari Biasa Pekan II Paskah (P).
Kis 6:1-7; Mzm 33:1-2.4-5.18-19; Yoh 6:16-21.
Yesus hadir melampaui segala akal.
Murid-murid Yesus naik perahu menyeberangi danau menuju Kapernaum. Ketika hari sudah gelap, laut bergelora karena angin kencang. Saat-saat seperti itu Yesus hadir melampaui segala akal, berjalan di atas air, dan meneguhkan mereka: ”Aku ini, jangan takut!” Dalam mengarungi laut kehidupan ini, mungkin jadi kita kuatir dan takut menghadapi hari-hari gelap, laut bergelora dan angin kencang. Dengan kuasa mengatasi semua itu, Yesus juga menghampiri kita dan menyapa: ”Aku ini, jangan takut!” Adakah kita juga mengijinkan Dia berada dalam perahu kehidupan kita?

Minggu, 22 April: Hari Minggu Paskah III (P).
Kis 3:13-15.17-19; Mzm 4:2.4.7.9; 1Yoh 2:1-5a; Luk 24:35-48.
Damai bagi orang yang percaya.
Betapa pentingnya DAMAI! Dalam karya dan pelayanan-Nya, Yesus membawa damai itu kepada orang-orang percaya yang datang kepada-Nya. Melalui wafat dan kebangkitan-Nya, Ia membawa kepenuhan damai, karena Ia mendamaikan manusia dengan Allah. Yesus sungguh Raja Damai (Yes 9:6)! Maka, saat menampakkan diri kepada para murid, Ia berkata: “Damai sejahtera bagi kamu!” Saat para murid terhalang menerima damai itu karena ragu dan menganggap Yesus hantu, Ia pun memperlihatkan luka-luka-Nya, makan di tengah mereka, dan mengingatkan isi Kitab Suci. Yesus sungguh mau damai itu menjadi milik para murid! Dan di atas semua itu, ingatlah pesan-Nya: “Kamu adalah saksi dari semuanya ini!”

Kobus: Korban (Yoh 20:19-31)

Minggu, 15 April 2012 Hari Minggu Paskah II - Minggu Kerahiman Ilahi



Minggu, 15 April 2012
Hari Minggu Paskah II - Minggu Kerahiman Ilahi

Siapa saja yang telah mengandalkan kerahiman-Ku, pada saat ajal akan Kuisi jiwanya dengan damai ilahi --- Pesan Yesus dalam Buku Harian St. Faustina, No. 1520


Antifon Pembuka


Rasakanlah betapa nikmatnya kemuliaan kita dan bersyukurlah kepada Allah. Sebab Dialah yang memanggil kita ke Kerajaan Allah. Alleluya.


Doa


Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, ajarilah kami mengimani Yesus Putra-Mu, yang belum pernah kami lihat dengan mata kami, ataupun kami jamah dengan tangan kami. Semoga sabda-Nya menghimpun kami menjadi Gereja-Nya. Sebab Dialah, Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.


Bacaan dari Kisah Para Rasul (4:32-35)


"Kumpulan orang yang percaya itu sehati dan sejiwa."


Kumpulan orang yang telah percaya akan Yesus sehati dan sejiwa. Dan tidak seorang pun yang berkata bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus, dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. Di antara mereka tidak ada seorang pun yang berkekurangan. Karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = bes, 2/4, PS 831

Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, karna baiklah Dia!
Ayat. (Mzm 118:2-4.16ab-18.22-24)

1. Biarlah Israel berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya!" Biarlah kaum Harun berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya!" Biarlah orang yang takwa pada Tuhan berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya!"
2. Tangan kanan Tuhan berkuasa meninggikan, tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan. Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan. Tuhan telah menghajar aku dengan keras, tetapi Ia tidak menyerahkan daku kepada maut.
3. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (1Yoh 5:1-6)


"Semua yang lahir dari Allah mengalahkan dunia."

Saudara-saudaraku yang terkasih, setiap orang yang percaya bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga Dia yang lahir dari pada-Nya. Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya. Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Dan perintah-perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia, yakni iman kita. Tidak ada orang yang mengalahkan dunia, selain dia yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah! Dia inilah yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus; bukan saja dengan air tetapi dengan air dan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = es, 4/4, kanon, PS 955

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 20:29)
Yesus bersabda, "Hai Tomas, karena melihat Aku, engkau percaya; berbahagialah yang tidak melihat namun percaya."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:19-31)


"Delapan hari kemudian Yesus datang."

Setelah Yesus wafat di salib, pada malam pertama sesudah hari Sabat, berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus, berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, "Damai sejahtera bagi kamu!" Sesudah berkata demikian, Yesus menunjukkan tangan dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. Maka kata Yesus sekali lagi, "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." Dan sesudah berkata demikian, Yesus menghembusi mereka dan berkata, "Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada." Pada waktu Yesus datang itu Tomas, seorang dari kedua belas murid, yang juga disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka. Maka kata murid-murid yang lain kepada-Nya, "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya, dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu, dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya." Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu, dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang. Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, "Damai sejahtera bagi kamu!" Kemudian Yesus berkata kepada Tomas, "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku. Ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku, dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah!" Tomas menjawab kepada-Nya, "Ya Tuhanku dan Allahku!" Kata Yesus kepadanya, "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini. Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat supaya kamu percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya oleh imanmu kamu memperoleh hidup dalam nama-Nya.

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Pernahkah Anda merasa takut? Tentu saja pernah! Tidak ada satu manusia pun yang tidak pernah merasakan takut. Bahkan ada orang tertentu yang memiliki rasa takut berlebihan terhadap sesuatu. Misalnya takut ketinggian, takut darah, takut gelap, bahkan takut pada hewan-hewan tertentu seperti tikus, tokek, dan sebagainya. Orang-orang semacam ini akan berusaha menghindar dari apa yang mereka takutkan. Orang yang takut gelap akan menghindar dari tempat atau jalan yang gelap. Orang yang takut darah akan menghindari jarum suntik. Mungkin kita merasa geli dan bahkan menertawakan mereka yang sedang ketakutan. Kita tidak tahu betapa menderitanya mereka yang sedang mengalami ketakutan.

Injil yang kita dengarkan pada hari ini menggambarkan para murid Yesus yang sedang ketakutan. Ketakutan mereka tentu saja tidak sama dengan ilustrasi di atas. Ketakutan mereka berkaitan dengan hidup dan mati. Jika lengah, nyawa mereka menjadi taruhannya. Setelah kematian Yesus, para pengikut Yesus menjadi sasaran kemarahan orang-orang Yahudi. Gambaran situasi yang amat mengerikan. Tidak heran jika kemudian mereka memilih berkumpul di tempat dengan "pintu-pintu yang terkunci".


Namun, ada satu hal menarik yang dilakukan oleh para murid. Dalam situasi semacam itu, mereka masih mau berkumpul dan bahkan berdoa bersama. Rasa takut dan cemas tidak menjadi penghalang untuk berkumpul. Pada saat mereka berkumpul, Yesus menampakkan diri kepada mereka. Penampakan Yesus semacam ini bukanlah sekali ini saja. Yesus berkali-kali menampakkan diri. Ia menampakkan diri kepada Maria Magdalena (Yoh 20:11-18) dan juga kepada kedua murid di perjalanan ke Emaus (Luk 24:13-35). Bahkan dalam Kisah Para Rasul dikatakan bahwa Yesus berulangkali menampakkan diri dan berbicara kepada mereka selama "empat puluh hari" (Kis 1:3). Apakah maksud tindakan Yesus semacam ini? Ada tiga hal yang menjadi maksud Yesus:


Pertama,
membawa damai. "Damai sejahtera bagi kamu," itulah kata-kata yang pertama kali diucapkan Yesus. Kehadiran Yesus ini menepis ketakutan dalam diri para murid. Mereka pun bersukacita karena dapat melihat Tuhan lagi. Kedua, mengutus. Yesus memberikan perutusan kepada para murid. Sekarang bukan saatnya untuk takut melainkan untuk bangkit dan mewartakan Kerajaan Allah. Mereka pun akan dikuatkan oleh Roh Kudus. Ketiga, menumbuhkan iman akan kebangkitan. Inilah yang dialami oleh Tomas. Tomas yang pada awalnya tidak percaya, menjadi percaya ketika ia melihat sendiri Yesus yang bangkit. Pengakuan tulus pun muncul dari mulutnya, "Ya Tuhanku dan Allahku."

Tiga hal yang dilakukan Yesus ini mau menggambarkan "Kemaharahiman Allah". Lewat kebangkitan Yesus, Allah menunjukkan kemaharahiman-Nya. Dosa manusia ditebus oleh darah Kristus yang wafat di salib. Maut pun kalah oleh kebangkitan-Nya. Kita sebagai pengikut Kristus pun telah dikuatkan oleh kebangkitan-Nya. Dengan kekuatan kebangkitan itulah, kita diutus membawa damai dan mewartakan kabar sukacita Kerajaan Allah.


RUAH

Minggu Paskah II - Pesta Kerahiman Ilahi

Pengantar

Pesta Kerahiman Ilahi yang dirayakan pada hari Minggu Paskah II, hari ini, diresmikan oleh Paus Yohanes Paulus II pada tanggal 30 April 2000, bertepatan dengan kanonisasi Santa Faustina. Pesan-pesan Yesus dalam penampakan kepada Sr. Faustina mengajak kita untuk semakin mengimani kerahiman dan belas kasih Allah yang dinyatakan dalam diri Yesus Kristus Putera-Nya. Maka, pada Pesta Kerahiman Ilahi ini, marilah kita bersyukur atas kerahiman dan belas kasih Ilahi. Semoga kita makin mengandalkan diri dan berharap pada kerahiman Ilahi serta makin berani melakukan tindakan-tindakan belas kasih kepada sesama.


Homili

Setiap orang, termasuk kita, pasti menginginkan hidupnya damai dan sejahtera. Namun, seringkali yang kita lakukan justru sesuatu yang tidak mendatangkan damai sejahtera, yaitu dosa. Semakin bertambah usia kita, biasanya kita juga semakin kreatif berbuat dosa. Padahal, setiap kali melakukan kesalahan/dosa, biasanya kita merasa takut, cemas, khawatir, gelisah. Perasaan ini, kadang tidak kita ikuti dengan tindakan yang tepat, yaitu mengakui kesalahan dan dosa sehingga mendapat pengampunan tetapi justru kita ikuti dengan kesalahan lain yaitu berusaha menutupi kesalahan sebelumnya. Mengapa? Karena yang ada di benak kita, setiap kesalahan/dosa pasti mendatangkan denda dan hukuman.

Hari ini, Minggu Paskah II, kita merayakan Pesta Kerahiman Ilahi. Pesta ini dikehendaki oleh Yesus sendiri sebagaimana disampaikan kepada St. Faustina, “Pesta ini muncul dari lubuk kerahiman-Ku yang terdalam, dan diperteguh oleh kedalaman belas kasih-Ku yang paling lemah lembut (420)…. Adalah kehendak-Ku agar pesta ini dirayakan dengan khidmad pada hari Minggu pertama sesudah Paskah.… Aku menghendaki Pesta Kerahiman Ilahi menjadi tempat perlindungan dan tempat bernaung bagi segenap jiwa-jiwa, teristimewa para pendosa yang malang. Pada hari itu, lubuk belas kasih-Ku yang paling lemah-lembut akan terbuka. Aku akan mencurahkan suatu samudera rahmat atas jiwa-jiwa yang menghampiri sumber kerahiman-Ku (699)”

Sabda Yesus ini mengungkapkan kerahiman-Nya yang luar biasa kepada kita, orang-orang yang berdosa. Allah kita adalah Bapa yang maharahim. Kepada kita, orang-orang berdosa, Ia selalu mengampuni dan memberi kesempatan untuk bertobat dan memperbaiki diri terus-menerus. Ia tidak menghendaki kita terus-menerus merasa cemas dan gelisah karena dicekam oleh rasa takut akan denda dan hukuman dosa. Ia menghendaki damai sejahtera bagi kita semua seperti yang dibawa dan diwartakan-Nya kepada para murid pada saat Ia menampakkan diri kepada mereka. Dalam kaitannya dengan Pesta Kerahiman Ilahi ini kita diajak menyadari bahwa salah satu sumber damai sejahtera kita adalah kerahiman Allah yang dinyatakan dalam diri Yesus Kristus Putra-Nya. Sebab, Kristus telah mengurbankan diri untuk menebus dosa kita dan menganugerahi kita keselamatan.

Tergerak oleh permenungan akan Allah sebagai Bapa yang Maharahim, Bapa Suci Yohanes Paulus II menghendaki agar Minggu Paskah II secara resmi dirayakan sebagai Minggu Kerahiman Ilahi oleh Gereja semesta. Beliau menegaskan bahwa Gerejaharuslah menganggap sebagai salah satu tugas utamanya - di setiap tingkat sejarah manusia dan teristimewa di abad modern sekarang ini - mewartakan serta menghadirkan ke dalam jiwa misteri kerahiman yang secara luar biasa dinyatakan dalam Yesus Kristus” (Dives In Misericordia).

Pada Pesta Kerahiman Ilahi ini, secara istimewa Tuhan membuka pintu kerahiman-Nya. Tuhan berjanji untuk menganugerahkan pengampunan penuh atas dosa dan penghukuman pada Pesta Kerahiman Ilahi, seperti dicatat dalam Buku Catatan Harian St Faustina:Aku akan menganugerahkan pengampunan penuh kepada jiwa-jiwa yang menerima Sakramen Tobat dan menyambut Komuni Kudus pada Pesta Kerahiman Ilahi (1109).”

Melalui janji ini, Tuhan menekankan nilai tak terhingga dari Sakramen Tobat dan Ekaristi, khususnya Komuni Kudus sebagai puncak belas kasih-Nya. Marilah kita sadari bahwa dalam Ekaristi, Tubuh dan Darah, Jiwa dan Ke-Allah-an Kristus sungguh-sungguh menjadi “Sumber Hidup” bagi kita (300). Dalam penampakan-penampakan-Nya kepada St. Faustina, Yesus menunjukkan dengan jelas apa yang Ia tawarkan kepada kita dalam Komuni Kudus.

Sukacita-Ku yang besar adalah mempersatukan Diri-Ku dengan jiwa-jiwa. Apabila Aku datang ke dalam hati manusia dalam Komuni Kudus, tangan-tangan-Ku penuh dengan segala macam rahmat yang ingin Aku limpahkan atas jiwa.” (1385) Dengan demikian, iman kita diteguhkan bahwa Yesus sungguh hadir dalam Ekaristi, melimpahkan kasih-Nya bagi kita, dan menanti kita untuk setia datang kepada-Nya.

Selain itu, kita juga dipanggil untuk dibasuh bersih dalam Kasih-Nya melalui Sakramen Tobat dan Komuni Kudus - tak peduli betapa berat dosa-dosa kita - dan kita memulai hidup baru kembali. Ingat akan makna Paskah: “Seperti halnya Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup baru.” Yesus menawarkan kepada kita lembaran hidup yang bersih. Untuk itu, Ia memberikan kuasa pengampunan dosa berkat Roh Kudus yang dicurahkan kepada Gereja. “Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.

Marilah pada Pesta Kerahiman Ilahi ini, kita semakin mengandalkan diri pada kerahiman Tuhan dan membenamkan diri pada samudera belaskasih-Nya yang tak terhingga agar kita senantiasa mengalami damai sejahtera. Bagaimana caranya? Amat sederhana namun mungkin juga tidak mudah, yaitu dengan semakin mencintai Ekaristi dan Sakramen Tobat, ditambah Devosi Kerahiman Ilahi, khususnya Doa Koronka. Yesus sendiri berjanji,Melalui Koronka ini, engkau akan mendapatkan segala sesuatu, jika yang engkau minta itu sesuai dengan kehendak-Ku (1731).”

Rm. Ag. Agus Widodo, Pr

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy