| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 21 April 2012 Hari Biasa Pekan II Paskah

Sabtu, 21 April 2012
Hari Biasa Pekan II Paskah

Yesus hadir melampaui segala akal.


Sesudah mereka mendayung kira-kira dua tiga mil jauhnya, mereka melihat Yesus berjalan di atas air mendekati perahu itu. Maka ketakutanlah mereka. Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Aku ini, jangan takut!" (Yoh 6:19-20)


Antifon Pembuka (bdk. 1Ptr 2:9)


Hai umat milik Tuhan, wartakanlah kebijaksanaan Allah, yang telah memanggil kalian dari kegelapan masuk ke dalam cahaya-Nya yang menakjubkan. Alleluya.


Doa Pagi


Bapa, terimakasih atas hari yang baru ini. Semoga firman-Mu hari ini membawaku kepada kesetiaan dalam mengabdi kepada-Mu melalui tugas dan pelayananku kepada sesama. Mampukan aku melakukan sesuatu mulai dari hal-hal yang kecil namun dengan cinta yang besar. Amin.


Hidup bersama memerlukan sikap arif bijaksana dalam melakukan suatu pelayanan. Sikap ‘single fighter’ yang egois akan mempersempit karya itu. Orang yang menikmati buah pelayanan itu pun sangat terbatas. Sebaliknya, pembagian kerja yang benar akan makin meningkatkan nilai pelayanan itu. Para rasul sudah memberikan contoh yang tepat.


Bacaan dari Kisah Para Rasul (6:1-7)

"Mereka memilih tujuh orang yang penuh Roh Kudus."


Di kalangan jemaat di Yerusalem, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena dalam pelayanan sehari-hari pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan. Berhubung dengan itu kedua belas rasul memanggil semua murid berkumpul dan berkata, “Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja. Karena itu, Saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, yang penuh Roh Kudus dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, sehingga kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman.” Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat. Lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas, dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia. Mereka itu dihadapkan kepada para rasul; lalu para rasul pun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka. Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 833

Ref. Kita memuji Allah kar'na besar cinta-Nya.
Ayat. (Mzm 33:1-2.4-5.18-19; R: 22)

1. Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar! Sebab memuj-muji itu layak bagi orang jujur. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali!
2. Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
3. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa-jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

Bait Pengantar Injil, do = g, PS 959

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:6)
Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Tak seorang pun dapat datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.

Hidup bersama di tengah keluarga, komunitas, bahkan tempat kerja bagai sebuah bahtera yang mengarungi lautan luas. Ada kalanya terjadi angin gelombang besar yang bisa menggoyang bahtera itu. Karena itu, para penghuninya harus bersatu padu dan mengandalkan kekuatan Tuhan. Berkat kehadiran Yesus, para rasul akhirnya selamat sampai tujuan.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:16-21)


"Para murid melihat Yesus berjalan di atas air."

Setelah mempergandakan roti dan memberi makan lima ribu orang, Yesus mengundurkan diri ke gunung. Ketika hari sudah mulai malam, murid-murid Yesus pergi ke danau, lalu naik ke perahu dan menyeberang ke Kapernaum. Ketika hari sudah gelap Yesus belum juga datang mendapatkan mereka, sedang laut bergelora karena angin kencang. Sesudah mereka mendayung kira-kira dua tiga mil jauhnya, mereka melihat Yesus berjalan di atas air mendekati perahu itu. Maka ketakutanlah mereka. Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Ini Aku, jangan takut!” Mereka lalu mempersilahkan Yesus naik ke perahu, dan seketika itu juga perahu mereka sampai ke pantai yang mereka tuju.

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Gelombang selalu menerpa perahu kehidupan kita. Tidak jarang orang mungkin merasa takut untuk menghadapinya. Di saat seperti itu, orang mungkin merasa berjuang sendirian. Bahkan Tuhan dirasakan begitu jauh dan telah meninggalkannya. Apakah memang demikian? Ternyata tidak! Tuhan selalu beserta kita. Dia selalu meneguhkan kita untuk tetap kuat berjalan, dengan sapaan-Nya yang menyejukkan, “Ini Aku, jangan takut!”


Doa Malam


Terima kasih Tuhan Yesus, atas rahmat dari-Mu sehingga aku dapat menjalani hidup hari ini. Dalam ketakutan dan kekhawatiranku, Engkau selalu mendampingi, memberi penghiburan dan ketenangan. Terpujilah Engkau ya Tuhan, kini dan sepanjang masa. Amin.


RUAH

Jumat, 20 April 2012 Hari Biasa Pekan II Paskah

Jumat, 20 April 2012
Hari Biasa Pekan II Paskah

MENGUCAP SYUKUR


"Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ demikian juga dibuat-Nya, dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki." (Yoh 6:11)


Antifon Pembuka (Why 5:9-10)

Tuhan, Engkau telah menebus kami dengan darah-Mu dari tiap suku, bahasa, rakyat, dan bangsa, dan Engkau telah menjadikan kami raja dan imam bagi Allah Bapa. Alleluya.

Doa Renungan


Ya Allah, dalam nama Yesus Putra-Mu, para rasul mengajar dan memberitakan Injil dengan sukacita. Semoga hari ini semangat para rasul juga mampu mewarnai hidupku sehingga hidupku juga boleh menjadi sebuah pewartaan. Amin.

Kesaksian hidup orang benar sering mendapat tantangan dan hambatan. Namun, Allah tidak tinggal diam melihat ini. Warta keselamatan Allah harus terus disampaikan kepada semua orang. Karena itu, Allah selalu menyertai kesaksian hidup mereka. Mereka dikuatkan dalam menghadapi kesukaran, sehingga makin bersemangat melaksanakan tugasnya.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (5:34-42)


"Para rasul bergembira karena mereka dianggap layak menderita penghinaan oleh karena nama Yesus."

Pada waktu itu para rasul sedang diperiksa oleh Mahkamah Agama Yahudi. Maka seorang Farisi dalam Mahkamah Agama itu, yang bernama Gamaliel, seorang ahli Taurat yang sangat dihormati seluruh orang banyak, bangkit dan meminta supaya para rasul itu disuruh keluar sebentar. Sesudah itu ia berkata kepada sidang, "Hai orang-orang Israel, pertimbangkanlah baik-baik apa yang hendak kamu perbuat terhadap orang-orang ini! Sebab dahulu telah muncul Si Teudas, yang mengaku dirinya seorang istimewa, dan ia mempunyai kira-kira empat ratus pengikut; tetapi ia dibunuh, lalu cerai-berailah seluruh pengikutnya dan lenyap. Sesudah dia, pada waktu pendaftaran penduduk, muncullah Si Yudas, seorang Galilea. Ia menyeret banyak orang dalam pemberontakannya, tetapi ia juga tewas dan cerai-berailah seluruh pengikutnya. Karena itu aku berkata kepadamu: Janganlah bertindak terhadap orang-orang ini. Biarkanlah mereka, sebab jika maksud dan perbuatan mereka berasal dari manusia, tentu akan lenyap; tetapi kalau berasal dari Allah, kamu tidak akan dapat melenyapkan orang-orang ini; mungkin ternyata juga nanti, bahwa kamu melawan Allah." Nasihat itu diterima. Sesudah itu para rasul dilepaskan. Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena nama Yesus. Dan setiap hari mereka melanjutkan pengajaran mereka di Bait Allah dan di rumah-rumah umat dan memberitakan Injil tentang Yesus yang adalah Mesias.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 865
Ref. Tuhan, Engkaulah penyelamatku.
Ayat. (Mzm 27:1.4.13-14; Ul:1a)

1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, satu inilah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.
3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953

Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:4b, 2/4)
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.

Hal yang kecil dan sederhana, bila dengan tulus dipersembahkan kepada Tuhan akan berbuah banyak. Roti jelai merupakan jenis roti rakyat jelata yang kasar dan sederhana. Namun, berkat kesiapsediaan si anak yang mau berbagi, roti itu menjadi berkat bagi banyak orang. Tuhan akan memberkati dan menggandakan tiap semangat untuk memberi dan berbagi.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes
(6:1-15)


"Yesus membagi-bagikan roti kepada orang banyak yang duduk di situ, sebanyak mereka kehendaki."

Pada waktu itu Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu danau Tiberias. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mukjizat-mukjizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit. Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan murid-murid-Nya. Ketika itu Paska, hari raya orang Yahudi, sudah dekat. Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya, dan melihat bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus, "Di manakah kita akan membeli roti, sehingga mereka ini dapat makan?" Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu apa yang hendak dilakukan-Nya. Jawab Filipus kepada-Nya, "Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja!" Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya, "Di sini ada seorang anak, yang membawa lima roti jelai dan mempunyai dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?" Kata Yesus, "Suruhlah orang-orang itu duduk!" Ada pun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya. Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ; demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki. Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya, "Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih, supaya tidak ada yang terbuang." Maka mereka pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan. Ketika orang-orang itu melihat mukjizat yang telah diadakan Yesus, mereka berkata, "Dia ini benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia!" Karena Yesus tahu bahwa mereka akan datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk dijadikan raja, Ia menyingkir lagi ke gunung seorang diri.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Panggilan kekristenan adalah panggilan untuk berbagi. Salah satu halangan untuk berbagi adalah merasa diri masih kurang, nanti tidak cukup untuk dirinya sendiri dan orang lain. Kuasa Tuhan mengatasi semuanya itu. Dari dua ikan dan lima buah roti (milik seorang anak kecil), orang banyak makan sampai kenyang, bahkan masih ada sisanya. Masihkah kita tidak mau berbagi?

Doa Malam

Tuhan Yesus, kasih dan perhatian-Mu tampak nyata dalam mukjizat penggandaan lima buah roti dan dua ekor ikan. Banyak orang dikuatkan dengan makanan berlimpah sehingga mereka ingin menjadikan Engkau sebagai Raja dunia. Bagi kami, Engkaulah Raja, Tuhan dan Juruselamat yang mengantar kami sampai kepada Bapa. Amin.


RUAH

Kamis, 19 April 2012 Hari Biasa Pekan II

Kamis, 19 April 2012
Hari Biasa Pekan II

Yohanes Pembaptis pewarta sejati.


"Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: 'Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia'" --- Kis 5:2-9


Antifon Pembuka (Mzm 68:8-9.20)

Ya Allah ketika Engkau tampil di depan umat-Mu, melangkah mendahului dan tinggal di tengah mereka, maka bumi goncang dan langit bergetar. Alleluya.

Doa Pagi


Bapa yang berbelas kasih, sertailah aku hari ini agar mampu mewartakan karya keselamatan-Mu meski banyak rintangan yang harus kuhadapi. Bantulah hati, pikiran dan perkataanku hari ini agar semuanya berkenan kepada-Mu. Amin.


Tindakan orang benar sering mengusik hati para penguasa. Mereka memberi kesaksian cara hidup baru sesuai kehendak Allah. Roh Tuhan telah mengurapi hidup mereka. Mereka menjadi pribadi yang tangguh dan berani mewartakan firman Allah. Segala hambatan dan rintangan tidak akan menyurutkan nyali mereka. Mereka tetap bersaksi tentang kebenaran.


Bacaan dari Kisah Para Rasul (5:27-33)


"Kami adalah saksi dari segala sesuatu dan Roh Kudus."

Pagi itu kepala pengawal Bait Allah serta orang-orangnya menangkap para Rasul yang sedang mengajar orang banyak dan menghadapkan mereka kepada Mahkamah Agama Yahudi. Imam Besar lalu mulai menegur mereka, “Dengan keras kami melarang kamu mengajar dalam nama Yesus. Namun ternyata kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu, dan kamu hendak menanggungkan darah Orang itu kepada kami.” Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, “Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia. Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh. Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa. Dan kami adalah saksi dari segalanya itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang menaati Dia.” Mendengar perkataan itu sangatlah tertusuk hati mereka, dan mereka berusaha membunuh rasul-rasul itu.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 3/4, PS 857

Ref. Kecaplah betapa sedapnya Tuhan. Kecaplah betapa sedapnya Tuhan.
Ayat. (Mzm 34:2.9.17-18.19-20; R: 9a)

1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
2. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan.
3. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati. Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Kemalangan orang benar memang banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semua itu.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 20:29)
Karena telah melihat Aku, engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya.

Allah sangat mengasihi manusia ciptaan-Nya. Dia mengutus Yesus, Putera tunggal-Nya ke dunia untuk menebus dosa manusia. Allah tetap setia mengasihi manusia, walau seringkali manusia tidak taat kepada-Nya. Kasih Allah tidak bisa dihalangi oleh kelemahan manusia. Allah tetap setia memanggil mereka kepada terang-Nya yang menyelamatkan.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:31-36)


"Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya."

Yohanes Pembaptis memberi kesaksian tentang Yesus di hadapan murid-muridnya, “Siapa yang datang dari atas ada di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari surga ada di atas semuanya. Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya, tetapi tak seorang pun menerima kesaksian-Nya itu. Siapa yang menerima kesaksian-Nya, ia mengakui bahwa Allah adalah benar. Sebab siapa yang diutus Allah Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas. Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal; tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.”

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Kita dihadapkan pada dua pilihan: hidup kekal atau murka Allah. Sebagai orang yang sehat dan normal tentu kita akan memilih hidup kekal. Namun kita diminta untuk berbuat sesuatu untuk bisa mendapatkannya, yaitu percaya kepada Putera, taat kepada-Nya dan melaksanakan apa yang menjadi firman-Nya. Karena Yesus lah Juruselamat kita.


Doa Malam


Bapa, terimakasih atas kasih-Mu yang kualami hari ini. Semoga dengan kesaksian Putera-Mu, Yesus Kristus yang hadir dalam Ekaristi kudus, membuatku lebih percaya dan selalu berpaut pada-Mu. Jagalah aku dalam istirahat malam ini. Amin.



RUAH

Rabu, 18 April 2012 Hari Biasa Pekan II Paskah

Rabu, 18 April 2012
Hari Biasa Pekan II Paskah

Allah kita adalah Allah yang sungguh mengasihi kita.

”Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”. (Yoh 3:16)

Antifon Pembuka
(Mzm 18:50;22:23)

Aku hendak memuji Engkau, ya Tuhan, dan mewartakan nama-Mu kepada saudara-saudaraku. Alleluya.

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahamulia, sungguh besar kasih-Mu, Engkau mengutus Putra-Mu yang tunggal agar kami yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Ampunilah kami yang kurang percaya ini. Berilah kami iman yang kuat sehingga makin mengimani Putra-Mu yang telah menghalau kegelapan dosa dan mampu melakukan perbuatan-perbuatan yang benar. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami
, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (5:17-26)

"Lihat, orang-orang yang telah kamu masukkan ke dalam penjara, ada di dalam Bait Allah, dan mereka mengajar orang banyak."

Imam Besar Yahudi dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang dari mazhab Saduki di Yerusalem mulai bertindak terhadap jemaat, sebab mereka sangat iri hati. Mereka menangkap rasul-rasul, lalu memasukkan mereka ke dalam penjara kota. Tetapi waktu malam, seorang malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa mereka ke luar. Kata malaikat itu, “Pergilah, berdirilah di Bait Allah, dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak.” Mereka menaati pesan itu, dan menjelang pagi masuklah mereka ke dalam Bait Allah, lalu mulai mengajar di situ. Sementara itu Imam Besar dan pengikut-pengikutnya menyuruh Mahkamah Agama berkumpul, yaitu seluruh majelis tua-tua bangsa Israel, dan mereka menyuruh mengambil rasul-rasul itu dari penjara. Tetapi ketika para petugas datang ke penjara, mereka tidak menemukan rasul-rasul itu di situ. Lalu mereka kembali dan memberitahukan, “Kami mendapati penjara terkunci dengan sangat rapinya, dan semua pengawal ada di tempatnya di muka pintu. Tetapi setelah kami membukanya, tidak seorang pun yang kami temukan di dalamnya.” Ketika kepala pengawal Bait Allah dan imam-imam kepala mendengar laporan itu, mereka cemas dan bertanya apa yang telah terjadi dengan rasul-rasul itu. Tetapi datanglah seorang mendapatkan mereka dengan kabar, “Lihat, orang-orang yang telah kamu masukkan ke dalam penjara, ada di dalam Bait Allah, dan mereka mengajar orang banyak.” Maka pergilah kepala pengawal serta orang-orangnya ke Bait Allah; lalu mengambil rasul-rasul itu, tetapi tidak dengan kekerasan, karena mereka takut kalau-kalau orang banyak melempari mereka dengan batu.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 829
Ref. Aku hendak memuji nama-Mu, ya Tuhan selama-lamanya
Ayat. (Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9)

1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
4. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya.


Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 3:16)
3 ...
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:16-21)

"Allah mengutus Anak-Nya untuk menyelamatkan dunia."

Dalam percakapan-Nya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; tetapi barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Kalau Anda memberi karena diminta, itu bukan kasih. Tetapi kalau Anda memberi sebelum diminta dan pemberianmu itu tepat dengan kebutuhannya, itulah kasih. Kasih sejati senantiasa ada unsur eros dan agape; merasa memiliki dan rela memberikan dirinya.

”Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal!”
Inilah kasih sejati!

Penyakit yang paling serius sedang menimpa umat manusia sekarang adalah merasa ”tidak dicintai!” Allah yang empunya kita, tahu akan kebutuhan itu maka Dia memberikan Putra-Nya untuk mencintai manusia. Dia memberi diri-Nya bukan karena kita minta, tetapi karena Dia tahu akan kebutuhan kita.

Hanya kasih Allah yang bisa diandalkan dan tidak mengecewakan. Kasih ini memampukan kita berbuat baik dan benar. Marilah kita berusaha, hari demi hari, agar hanya kasih Allah yang menjadi sumber hidup dan perbuatan kita!

Tuhan Yesus, kasih-Mu tanpa syarat dan tanpa batas. Kuatkanlah kepercayaanku akan kasih-Mu itu. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Doa Resmi Persiapan Kongres Ekaristi Keuskupan II Keuskupan Agung Semarang

Allah Bapa yang Mahamurah,
kami bersyukur atas misteri penyertaan-Mu
melalui Kristus yang hadir dalam Ekaristi.
Syukur pula atas semangat berbagi
yang telah tumbuh dalam diri umat-Mu.

Kami mohon, curahkanlah Roh-Mu
ke dalam hati seluruh umat-Mu
agar kami semua menyongsong
Kongres Ekaristi Keuskupan Kedua
pada bulan Juni 2012 dengan sukacita
dalam semangat kasih dan kerjasama.

Buatlah Ekaristi menjadi pusat hidup seluruh umat-Mu
agar kami semua tinggal dalam Kristus dan berbuah
dalam kehidupan menggereja dan memasyarakat
secara signifikan dan relevan.

Bersama Santa Perawan Maria, Bunda Sakramen Mahakudus
serta semua orang kudus di sorga
kami sampaikan doa ini kepada-Mu
dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.



Sumber: Komisi Liturgi Keuskupan Agung Semarang

Surat Kepada Keluarga bulan April 2012 (Rm. Alexander Erwin Santoso, MSF)

SURAT KELUARGA BULAN APRIL 2012

Kalau Semua Keluarga Menikmatinya
Kalau setiap kita mengalami nyamannya berkeluarga,
Pasti Tuhan berhamburan pujian dan syukur
Jika semua kita menikmati kehangatan di rumah
Tentu Paskah menjadi pengalaman harian semua orang

SELAMAT PASKAH UNTUK KELUARGA–KELUARGA
DI KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA

Salam sejahtera untuk seluruh keluarga di Keuskupan kita!

Semoga kata-kata di atas surat ini tidak terlalu optimis bagi kita semua. Saya berharap semua kita mengalami paskah yang membawa sukacita istimewa bagi setiap keluarga di Keuskupan kita tercinta ini. Meskipun tentu saja masih ada beberapa persoalan yang hadir di tengah-tengah kita, tetapi dengan penuh harapan kita ingin melihat segala sesuatu secara lebih positif, bahwa lebih banyak keluarga yang mengalami kebangkitan-Nya dan merasa diberkati Allah Yang Maharahim.

Saya ingin mengajak Anda semua mengalami Paskah bersama pengalaman para rasul, pengikut, dan mereka yang percaya kepada Yesus Kristus yang bangkit. Pengalaman itu diterima bersama tokoh-tokoh sederhana, para perempuan dan ibu yang membuat pengalaman itu menjadi menakjubkan, indah dan mempunyai sensasi kekeluargaan.

Para perempuan seperti Maria, Ibu Yesus, Maria Magdalena, dan Maria yang lain sangat penting. Mereka adalah tokoh tokoh yang dengan setia mengikuti perjalanan salib dan kematian Yesus. Mereka juga tokoh yang kemudian sangat berperan dalam penyebaran pertama berita kebangkitan Tuhan (Bandingkan Mat. 28.1-10).

Sebuah kisah barangkali kurang cukup mengatakan bahwa peran para perempuan dalam mewartakan Kristus besar. Dalam kisah kisah selanjutnya, rupa-rupanya, peran para perempuan, terutama Maria, sangat besar dan penting (lihatlah misalnya Luk. 24:1-12). Dikumpulkannya pengikut Kristus bagaikan anak-anaknya, dan dibiarkannya mereka semua memanggilnya “Ibu”. Kekuatan pewartaan disatukannya dengan kekuatannya sebagai Ibu yang bertekun dalam doa (Kis 1:14). Bagaimanakah sekarang peran itu diambil oleh para perempuan atau para ibu dewasa ini?

Melalui sikap dan peran keibuan, para Ibu dan perempuan telah menjadi bagian dari pewartaan Kristus yang bangkit. Merekalah yang paling mampu menampilkan ke-Ibu-an Allah yang membangkitkan Yesus. Melalui pengenalan akan wajarnya suatu perjuangan dan penderitaan di dunia ini, para perempuan telah menjadi laskar yang kompeten mewartakan iman akan salib dalam hal paling sederhana sehari-hari.

Melalui katekese harian, mengajak anak-anak berdoa setelah bangun tidur; mulai dengan membujuk anak-anak yang mengantuk; mengajarinya melipat tangan; mengajaknya berdoa dengan kata-kata biasa; bukankah Gereja sangat berterima kasih untuk semua ini? Kristus yang bangkit serasa tetap berkuasa ketika semua orang berdoa dan berterima kasih pada Allah berkat jasa kaum perempuan. Anak-anak pun makin mengenal Allah yang mempunyai perasaan, bukan hanya Allah yang tahu menghukum dan memberi berkat. Sejak kecil, kita biasa diajar bahwa Allah juga punya perasaan, bisa merasa “senang” dan bisa “marah” juga. Bahasa indah ini bisa didengar melalui bahasa Ibu atau bahasa perempuan yang mengasuh.
Keluarga-keluarga yang terkasih, marilah bersama-sama merayakan paskah bersama laskar-laskar keibuan yang telah ikut membesarkan Gereja kita. Melalui ketekunan dan kesungguhan doa para perempuan, Gereja kita menjadi sungguh Gereja Ibu, Gereja yang mengasuh, mendampingi, mendidik, dan memahami anak-anak Allah yang sedang bertumbuh dan belajar makin mencintai-Nya.

Kita pantas berterima kasih pada para orangtua, khususnya para ibu yang setiap hari setia bersama para imam merayakan Ekaristi harian. Mereka telah membuat sabda Tuhan setiap hari didengarkan dan direnungkan. Kehadiran mereka menjadi doa yang tak putus di seluruh dunia. Seakan-akan mereka mewakili semua orang yang sedang berziarah di dunia ini untuk berterima kasih dan membangun relasi yang hidup dengan Tuhannya.

Keluarga-keluarga terkasih, arti suatu kebangkitan bukanlah sekedar pengalaman Yesus yang bangkit dari mati. Kebangkitan adalah juga sebuah kesadaran bahwa kita semua dimenangkan oleh Tuhan Yesus. Kesadaran ini tidak usah diartikan terlalu tinggi. Cukup kalau, misalnya, setiap hari semua anggota keluarga kita merasa nyaman kalau sudah berdoa sebelum makan, sebelum belajar, sebelum bekerja, atau sebelum tidur.

Romo Hamma SJ dalam bukunya “Iman dan Perasaan”[1] melukiskan betapa kita tidak akan mungkin mencintai Tuhan kalau kita tidak mencintai diri sendiri. Bagaimana kita dapat mencintai diri sendiri kalau kita tidak belajar mengenal diri? Bagaimana bisa mengenal diri kalau tidak mengenal perasaan kita? Setiap anak diajar untuk mencintai dirinya sendiri dan mencintai Allah melalui pelajaran hidup dari para ibu mereka juga.

Tentu saja surat ini tidak bermaksud hanya memuji perempuan dan Ibu, para ayah yang memahami tanggung jawabnya tentu akan memberikan pendidikan yang seimbang melalui sikap kebapakan mereka. Akan tetapi, kehadiran para Ibu yang mengajarkan nilai-nilai hidup rohani memang luar biasa. Pengalaman Maria ternyata bukan satu-satunya. Pengalaman setiap kita membuktikan kehebatan hati ibu, yang tak berhenti mendekatkan kita pada Allah Bapa yang boleh juga disebut Allah Ibu yang Maharahim dalam keberadaan-Nya.

Surat ini mengumandangkan kembali jasa para ibu dan perempuan, khususnya para ibu dari keluarga-keluarga muda. Percayalah, Kristus yang bangkit dan Gereja-Nya amat berterima kasih dan bertumpu pada kehadiran Anda semua sebagai ibu yang terus menerus mengajak semua anggota keluarga untuk tetap mengimani Tuhan Yesus. Kehadiran Anda semua dan doa-doa Anda adalah kesejukan yang selalu menjadikan kita semua menikmati diri sebagai anak-anak Allah, anak-anak Bapa kita.

Sekali lagi Selamat Paskah, selamat menjalani masa kemenangan. Pilihlah kebenaran dan kembangkanlah kasih dengan semua orang yang berkehendak baik, sebab Tuhan kita yang bangkit ingin melihat lebih banyak orang lain memuliakan-Nya melalui perbuatan baik kita. Amin

Salam dalam Yesus, Maria, dan Yosef
Rm. Alexander Erwin MSF

[1] Hamma, F., SJ, Iman dan Perasaan, Penerbit Kanisius, 1987, Yogyakarta, hal 35.

Selasa, 17 April 2012 Hari Biasa Pekan II Paskah

Selasa, 17 April 2012
Hari Biasa Pekan II Paskah

Yesus berkata kepada Nikodemus: ”Sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami.”. (Yoh 3:11)


Antifon Pembuka (bdk. Why 19:7.6)


Marilah kita bergembira dan memuliakan Tuhan, Raja yang Mahakuasa. Alleluya.


Doa Pagi


Alangkah bahagianya hidup bersama sebagai saudara yang rukun dan damai. Tuhan, bukalah mata hati kami untuk melihat kebutuhan sesama dan rela berbagi atas segala sesuatu yang ada pada kami, baik dalam hal-hal jasmani maupun rohani. Amin.


Persatuan cinta sehati dan sejiwa membawa sukacita. Mereka hidup bersama dengan saling mendukung, menghormati dan memberdayakan satu sama lain. Tidak ada lagi sikap curiga, iri dengki, dendam, atau ingin menjatuhkan sesamanya. Semua bersedia memberikan diri demi kebahagiaan hidup bersama. Itulah cara hidup baru yang diberkati Tuhan.


Bacaan dari Kisah Para Rasul (4:32-37)


"Mereka sehati dan sejiwa."

Kumpulan orang yang telah percaya akan Yesus sehati dan sejiwa. Dan tidak seorang pun yang berkata bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus, dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. Di antara mereka tidak ada seorang pun yang berkekurangan. Karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya. Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus. Ia menjual ladang miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 836

Ref. Segala bangsa bertepuk-tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 93:1ab.1cd-2.5)

1. Tuhan adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan, dan kekuatanlah ikat pinggang-Nya.
2. Sungguh, telah tegaklah dunia, tidak lagi goyah! Takhta-Mu tegak sejak dahulu kala, dari kekal Engkau ada.
3. Peraturan-Mu sangat teguh; bait-Mu berhiaskan kekudusan, ya Tuhan sepanjang masa.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 3:14b.15)
Anak Manusia harus ditinggikan supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.

Yesus datang ke dunia dari Allah Bapa di surga. Kedatangan Yesus membuka cakrawala baru dalam hidup manusia. Zaman baru telah mulai dibuka lebar-lebar. Hal-hal duniawi harus segera diganti dengan hal-hal rohani. Tiap manusia diundang untuk hidup secara baru bersama Yesus. Mereka yang percaya kepada-Nya akan memperoleh hidup yang kekal.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:7b-15)


"Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia."

Dalam percakapannya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Janganlah engkau heran karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau; engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.” Nikodemus menjawab, katanya, “Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?” Jawab Yesus, “Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui, dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami. Kamu tidak percaya waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal surgawi? Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.”

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan


Ular tembaga yang ditinggikan di sebuah tiang menyelamatkan banyak orang Israel dari gigitan ular berbisa. Demikian juga Yesus akan ditinggikan di kayu salib untuk menyelamatkan kita dari racun dosa. Kita diundang untuk percaya. Dengan modal iman, kita akan memiliki masa depan yang cerah, kehidupan kekal. Sanggupkah kita untuk senantiasa hidup dalam iman?


Doa Malam


Yesus, tumbuh-kembangkanlah apa yang baik dalam diriku, agar kepercayaanku pun bertumbuh subur. Terima kasih akan anugerah hidup yang kekal yang Engkau sediakan bagi mereka yang percaya pada-Mu. Amin.



RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy