Bacaan Harian 30 April - 06 Mei 2012
Senin, 30 April 2012 : Hari Biasa Pekan IV Paskah (P)
Kis. 11:1-18; Mzm. 42:2-3; 43:3,4;R: 42:3a; Yoh. 10:1-10.
Perampok dan Gembala. Dalam Yoh 10:1-10 dikisahkan bagaimana
setiap domba pasti mengenali suara gembalanya dan akan mengikuti gembala
tesebut. Sebaliknya, setiap domba pasti menolak orang asing karena
tidak mengenalnya. Dalam kehidupan yang nyata seringkali yang terjadi
adalah sebaliknya: mengikuti orang asing daripada Sang Gembala itu
sendiri. Saya teringat ketika saya masih kecil: saya jarang sekali
mendengarkan nasehat orang tua, tetapi malah lebih mendengarkan dan
mengikuti teman-teman saya yang nakal. Agaknya kita memang perlu terus
berlatih, mempertajam mata hati kita, supaya mampu mengenali,
mendengarkan, dan mengikuti suara Sang Gembala sejati serta menolak
“orang atau suara asing” yang justru malah akan menyesatkan kita.
Selasa, 1 Mei 2012 : Hari Biasa Pekan IV Paskah (P)
Kis. 11:19-26; Mzm. 87:1-3,4-5,6-7;R: 117:1a; Yoh. 10:22-30.
Dasar Auban!!! Itulah “kata-kata ajaib” yang biasanya
diserukan oleh keluarga saya ketika melihat betapa nakal dan “keras
kepala”-nya saya waktu masa kecil. Berulang kali dinasehati dan
diberitahu, tetap saja bandel dan tidak pernah mau mendengarkan.
Demikian halnya dengan orang-orang Yahudi yang tidak percaya kepada
Yesus, meskipun Yesus sudah berulang kali memberikan berbagai tanda dan
perkataan. Kekerasan hati memamg membutakan iman kita. Sebaliknya,
dengan membuka hati dan pikiran, barulah kita bisa mempertebal iman kita
kepada Tuhan. Benarlah kata orang bijak: hanya gelas yang terbuka, yang
dapat menampung air kehidupan.
Catatan:
1. Bulan Mei adalah bulan Maria. Dianjurkan agar devosi kepada Maria ditingkatkan.
2. Bulan Mei disarankan sebagai Bulan Liturgi Nasional (BLN). Diharapkan
supaya selama bulan Mei liturgi mendapat perhatian khusus: didalami,
dirancang, disiapkan, dan dilaksanakan dengan baik. Untuk
kegiatan-kegiatan, dapat dimanfaatkan bahan-bahan yang disiapkan Komisi
Liturgi KWI/Keuskupan.
Rabu, 2 Mei 2012 : Peringatan wajib St. Atanasius, Uskup dan Pujangga Gereja (P)
Kis. 12:24-13:5a; Mzm. 67:2-3,5,6,8;R: 4; Yoh. 12:44-50.
Bukan sebagai Hakim. Tidak ada kasih yang luar biasa seperti
Yesus. “...Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk
menyelamatkannya” (Yoh 12:46). Kehadiran-Nya bukan untuk mengadili
segala perilaku kita yang salah, melainkan untuk menyelamatkan kita dari
dosa. Sikap Yesus ini kiranya patut kita teladani dalam kehidupan kita
dengan sesama. Belajar bagaimana supaya kehadiran kita di tengah
keluarga, saudara, teman-teman, rekan kerja pertama-tama bukan sebagai
hakim yang mengadili kesalahan-kesalahan yang mereka perbuat, melainkan
berusaha dengan niat baik yang tulus untuk membantu mereka hidup lebih
baik.
Kamis, 3 Mei 2012 : Pesta St. Filipus dan Yakobus (M)
1Kor. 15:1-8; Mzm. 19:2-3,4-5;R: 5a; Yoh. 14:6-14.
Memaknai Hari. Dalam perikop 1Kor 15:1-8 digambarkan perihal
Euaggelion (Inijl), sebuah peristiwa penyelamatan di mana Kristus wafat
demi menebus dosa-dosa manusia dan bangkit dari alam kematian. Jika
Kristus tidak dibangkitkan maka kita juga tidak akan dibangkitkan dan
sia-sialah semua kepercayaan kita. Justru karena hidup kita pun akan
mengalami kebangkitan, sudah selayaknya kita pun mengisi hari-hari kita
dengan bermakna, yaitu menjalankan segala amanat-Nya. Iman yang sejati
tidaklah berarti tanpa suatu perwujudan tindakan yang konkret, yaitu
menjalankan segala ajaran-Nya. Dari sisi sebaliknya, melalui
tindakan-tindakan kita yang konkret itulah tercermin iman kita yang
sesungguhnya.
Jumat, 4 Mei 2012 : Jumat Pertama - Hari Biasa Pekan IV Paskah (P)
Kis. 13:26-33; Mzm. 2:6-7,8-9,10-11;R: 7; Yoh. 14:1-6.
Kegelisahan yang tak berguna. Setiap manusia pasti pernah
merasakan apa yang namanya gelisah. Gejala ini terjadi biasanya ketika
kita menghadapi suatu masalah atau malah setelah membuat masalah.
Seringkali kita lupa dan tidak menyadari bahwa kegelisahan itu
sebenarnya tidak memberikan manfaat apa pun. Apakah dengan gelisah
persoalan akan selesai atau menjadi semakin ringan? Menurut saya tidak!
Yang ada malahan kita menjadi lebih letih karena pikiran dan tenaga kita
tersedot ke sana. Maka, dengarkanlah kata-kata Yesus: “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.” Jadi,
sikap iman yang justru harus dibangun adalah percaya kepada Bapa bahwa
Ia pasti akan memberikan yang terbaik untuk kita dan Ia akan memberikan
jalan keluar dari segala persoalan yang kita hadapi. Sikap yang
bersandar pada belas kasih Bapa ini membuahkan hidup yang
berpengharapan. Be Faithful!!
Sabtu, 5 Mei 2012 : Hari Biasa Pekan IV Paskah (P)
Kis. 13:44-52; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4;R: 3cd; Yoh. 14:7-14.
Jemput Bola. Biasanya saya selalu menyiapkan uang kecil di
dompet, selain untuk bayar parkir fungsinya adalah untuk diberikan
kepada pengemis atau pengamen di jalan. Saya sudah menyiapkan sejak awal
untuk sedikit-sedikit melakukan amal baik sehingga ketika kesempatan
itu datang saya tidak menyia-nyiakannya. Bagi saya, ini adalah sikap
sederhana dari iman. Yesus sendiri berkata: “Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga perkejaan-pekerjaan yang Aku lakukan.” Melakukan
pekerjaan kasih tidak harus menunggu kesempatan tiba. Kalau kita
sungguh percaya pada Yesus dengan segala ajaran-Nya, niscaya kita pun
harus mempersiapkan diri untuk berbuat kasih. Istilah kerennya adalah
“menjemput bola”.
Mari kita ciptakan kesempatan “berbuat kasih”, bukan menunggunya.
Minggu, 6 Mei 2012 : Hari Minggu Paskah V (P)
Kis. 9:26-31; Mzm. 22:26b-27,28,30,31-32;R: 26a; 1Yoh. 3:18-24; Yoh. 15:1-8.
Ranting yang berbuah. Setiap malam sebelum saya tidur,
biasanya saya mengingat-ingat lagi apa saja yang telah saya perbuat hari
ini. Biasanya ada saja kesalahan-kesalahan yang saya sesali entah itu
akibat dari perbuatan, perkataan, ataupun pikiran saya. Betul, alangkah
susahnya hidup menghasilkan buah-buah yang baik bagi sesama. Sebaliknya,
alangkah mudahnya “tidak berbuah” alias mendatangkan kemarahan,
kegelisahan, luka, atau bahkan batu sandungan bagi sesama. Yesus
menghendaki kita untuk berbuah banyak karena setiap ranting yang tidak
berbuah akan dipotong-Nya. Dan supaya berbuah, Yesus mengingatkan: “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu… Kamu tidak berbuah jika tidak tinggal di dalam Aku.” Hanya ranting-ranting yang berbuah yang akan dirawat, dibersihkan, supaya berbuah lebih banyak.
YL INDRA KURNIAWAN - WARTA RC EDISI 6/TAHUN VI