| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 09 Mei 2012 Hari Biasa Pekan V Paskah

Rabu, 09 Mei 2012
Hari Biasa Pekan V Paskah

MENGHASILKAN BUAH


Dengan pohon, iblis menjatuhkan Adam, dan dengan pohon salib Kristus mengalahkan iblis (St. Yohanes Krisostomus)

Antifon Pembuka

Semoga mulutku bernyanyi dan memuji Engkau, dan bibirku bersorak bermadah kepada-Mu. Alleluya.

Doa Pagi

Ya Bapa, Engkau menyatukan kami dengan Kristus bagaikan ranting-ranting pada pokok anggur yang benar. Engkau sebagai pemilik kebun anggur berkepentingan agar kami menghasilkan banyak buah kasih maka Engkau mengikuti perkembangan kami dan membersihkan kami dari segala kekurangan supaya buah kasih kami bagi sesama sungguh besar. Penuhilah kami dengan Roh-Mu.. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (15:1-6)


"Paulus dan Barnabas pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal-soal yang timbul di tengah-tengah jemaat."

Sekali peristiwa, beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ, “Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan.” Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal itu. Mereka diantarkan oleh jemaat sampai ke luar kota, lalu mereka berjalan melalui Fenisia dan Samaria, dan di tempat-tempat itu mereka menceritakan pertobatan orang-orang yang tidak mengenal Allah. Hal itu sangat menggembirakan hati saudara-saudara di situ. Setibanya di Yerusalem mereka disambut oleh jemaat dan oleh rasul-rasul serta penatua-penatua, lalu mereka menceritakan segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka. Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, datang dan berkata, “Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa.” Maka bersidanglah rasul-rasul dan penatua-penatua untuk membicarakan soal itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita
Ayat. (Mzm 122:1-2.3-4a.4b-5)
1. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, "Mari kita pergi ke rumah Tuhan." Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan.
3. Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga Raja Daud.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 15:4)
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu, sabda Tuhan. Barangsiapa tinggal di dalam Aku, ia berbuah banyak.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:1-8)

"Barangsiapa tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak."

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya, dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya supaya berbuah lebih banyak. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting yang menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal ini Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak, dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Ada begitu banyak orang di dunia ini yang merasa diri hebat dan berpikir bahwa mereka tidak membutuhkan Tuhan dan sesama. Mereka hidup sesuka hati dan mengabaikan semua hal yang benar dan baik, tidak peduli akan hukum, karena merasa diri selalu benar. Ketika pada suatu saat mereka jatuh dalam kesulitan hidup dan tak berdaya, barulah mereka mencari Tuhan dan sesama.

Sejak dalam kandungan ibu sampai akhirnya masuk ke liang kubur, manusia sesungguhnya membutuhkan sesama dan Tuhan, Pencipta-Nya. Yesus mengatakan: ”di luar Aku, kamu tak dapat berbuat apa-apa” (Yoh. 15:5). Hidup manusia hanya bisa berbuah jikalau ia memusatkan hidupnya pada Tuhan. Sumber segala kebaikan, kebenaran, hanya ada dalam DIA. Sebagai pokok anggur, Tuhan selalu mengalirkan rahmat kebaikan-Nya kepada manusia, ranting-ranting-Nya.

Hidup dan pelayanan para murid akan kehilangan maknanya dan tidak akan menghasilkan buah bila dilakukan tanpa persatuan dengan Tuhan Yesus sendiri. Sebaliknya, bersatu dengan Tuhan dan senantiasa menyertakan Dia dalam seluruh hidup kita adalah sikap iman yang akan membuka pintu lebar-lebar bagi kasih karunia dan rahmat Tuhan mengalir dalam diri kita dan menyempurnakan karya kita. Tuhan Yesus sendiri telah berjanji: ”Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya” (Yoh. 15:7). Hidup kita tak akan berbuah jikalau kita hidup di luar persatuan dengan DIA, sumber kehidupan!

Ya Tuhan, aku bersyukur bahwa aku boleh hidup di dalam Engkau, berilah aku kesanggupan untuk selalu mengandalkan Dikau dalam hidup ini. Amin.

Ziarah Batin 2012 Renungan dan Catatan Harian.

Doa Malam


Allah Bapa yang mahabaik, dalam perayaan Ekaristi kami bersatu dengan Kristus, Putra-Mu dan dengan sesama kami satu sama lain, bagaikan ranting-ranting dengan pokok anggurnya. Kami mohon, semoga persatuan kami semakin erat dan teguh sehingga menghasilkan buah kasih dan keadilan. Lindunglah istirahat kami malam ini dan bawalah kami kepada hari baru dengan semangat baru. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Selasa, 08 Mei 2012 Hari Biasa Pekan V Paskah

Selasa, 08 Mei 2012
Hari Biasa Pekan V Paskah

“Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara" (Kis 14:22)


Antifon Pembuka (lih. Why 19:5;12:10)

Pujilah Allah kita, kamu sekalian, yang hina dan yang mulia, dan yang takut kepada-Nya, karena telah tiba keselamatan, kekuasaan dan Kerajaan Kristus. Alleluya.

Doa Pagi


Tuhan Yesus, Engkau selalu menggerakkan hati para pengikut-Mu untuk membawa damai bagi sesama ke jalan yang benar. Bantulah usaha kami agar dapat melakukan kehendak-Mu sepanjang hari ini. Amin.

Jemaat Perdana sering berkumpul untuk berdoa dan saling menguatkan iman dalam sharing kelompok. Kebiasaan ini membuat hidup rohani mereka terpelihara dan Roh Kudus meneguhkan mereka dalam menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan hidup.


Bacaan dari Kisah Para Rasul (14:19-28)

"Mereka menceritakan kepada jemaat, segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka."

Waktu Paulus dan Barnabas di kota Listra datanglah orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium, dan mereka membujuk orang banyak supaya memihak mereka. Lalu mereka melempari Paulus dengan batu, dan menyeretnya ke luar kota, karena mereka menyangka, bahwa ia telah mati. Akan tetapi ketika murid-murid berdiri mengelilingi dia, bangkitlah ia lalu masuk ke dalam kota. Keesokan harinya berangkatlah ia bersama-sama dengan Barnabas ke Derbe. Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di kota Derbe dan memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia. Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid, dan menasihati mereka supaya bertekun di dalam iman. Mereka pun mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara. Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat setempat, dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka. Paulus dan Barnabas menjelajah seluruh Pisidia dan tiba di Pamfilia. Di situ mereka memebritakan firman di Perga, lalu pergi ke Atalia, di pantai. Dari situ berlayarlah mereka ke Antiokhia. Di tempat itulah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan yang kini telah mereka selesaikan. Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lau mereka menceritakan segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman. Di situ mereka lama tinggal bersama-sama dengan murid-murid.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Mazmur Tanggapan
Ref. Orang-orang yang Kaukasihi, ya Tuhan, mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu.
Ayat. (Mzm 145:10-11.12-13ab.21; R:11a)
1. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
2. Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi. Pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
3. Mulutku mengucapkan puji-pujian kepada Tuhan dan biarlah segala makhluk memuji nama-Nya yang kudus untuk seterusnya dan selamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati, untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya.

“Janganlah gentar dan gelisah hatimu”. Itulah pesan Yesus pada para murid-Nya. Kesulitan dan tantangan seringkali membuat hati kita gentar dan gelisah. Namun jika kita mengingat kata-kata Yesus ini dan berdoa agar Allah Bapa mencurahkan Roh Kudus, niscaya jalan keluar akan tampak jelas sedikit demi sedikit.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:27-31a)

"Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu."

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu! Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar daripada Aku. Sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya apabila hal itu terjadi, kamu percaya. Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang, namun ia tidak berkuasa sedikit pun atas diri-Ku. Tetapi dunia harus tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa, dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Yesus berbicara tentang damai. Hal itu dikatakan-Nya beberapa jam sebelum Ia menghadapi saat-saat penting dalam karya penebusan-Nya, menjelang derita dan wafat-Nya. Kemenangan-Nya atas kematian membuat damai itu mungkin. Yesus menghancurkan dosa, yang merupakan akar ketidakdamaian dengan salib-Nya. Setiap murid Tuhan juga diminta untuk memikul salib pengorbanan diri sebagaimana telah ditunjukkan oleh Yesus sendiri. Mau dan mampukah saya memikul salib kehidupan bersama dengan Yesus?

Doa Malam


Tuhan Yesus, terima kasih atas hari ini. Engkau telah mendampingi perjalanan hidup kami. Semoga semua yang kami lakukan berkenan di hati-Mu. Namun jika ada kekurangannya, sudilah Engkau mengampuni sehingga kami dapat tidur dalam damai. Amin.



RUAH

Bacaan Harian 07 - 13 Mei 2012

Bacaan Harian 07 - 13 Mei 2012

Senin, 07 Mei 2012: Hari Biasa Pekan V Paskah (P).

Kis 14:5-18; Mzm 115:1-2.3-4.15-16, Ul: 1; Yoh 14:21-26

Di tengah masyarakat yang makin individualis, tidak mau tahu sekitarnya, mementingkan diri sendiri, kita harus mewartakan Kabar Gembira. Beruntung kalau kita hanya dicuekin, tidak dimarahi atau dimaki-maki. Kita dapat mencontoh sikap Paulus dan Barnabas, walaupun dalam mewartakan mereka ditolak bahkan hendak dibunuh, mereka tetap mewarta dengan sukacita, tidak patah semangat, dan buahnya banyak yang percaya kepada Tuhan. Kita mesti belajar dari mereka, sebesar apa pun kesulitan yang kita alami dalam mewartakan Kabar Gembira, kita harus ingat: Bapa, Yesus dan Roh Kudus selalu bersama kita (Bdk.Yoh 14:23). Pertanyaan reflektif: masih maukah kita mewarta di tengah masyarakat yang semakin individualis? Mari kita meneladani keteguhan sikap Paulus dan Barnabas.

Selasa, 08 Mei 2012: Hari Biasa Pekan V Paskah (P).

Kis 14:19-28; Mzm 145:10-11.12.13ab.21,Ul: 11a; Yoh 14:27-31

Iman murid Yesus seringkali mengalami cobaan berat. Itulah konsekuensi logis bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah, para murid harus mengalami banyak sengsara. Paulus dan Barnabas telah memberi contoh kongkrit sebagai murid yang beriman teguh dan lulus menghadapi ujian iman ini.

Rabu, 09 Mei 2012: Hari Biasa Pekan V Paskah (P).

Kis 15:1-6; Mzm 122:1-2.3-4a.4b-5, Ul:1; Yoh 15:1-8

Yesus adalah pokok Anggur yang benar dan kita adalah ranting-ranting-Nya. Ranting tidak akan berbuah dan bahkan mati, jikalau ia tidak tinggal di dalam pokok anggur. Demikian pula diri kita baik dalam iman maupun pelayanan. Kita akan mandul dan bahkan mati, jika kita kita tidak tinggal di dalam Yesus. Ini merupakan syarat mutlak bagi kita, agar kita dapat berbuah banyak. “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu” dalam situasi apa pun mau menunjukkan kesatuan kita dan kebutuhan kita akan Yesus. Di situlah terletak kualitas iman kita. Pertanyaannya untuk kita refleksikan: Dalam penderitaan, kesakitan, ketidakberdayaan dan keputusasaan, apakah kita masih bersedia tinggal di dalam Dia dan membuka diri supaya Dia di dalam kita?

Kamis, 10 Mei 2012: Hari Biasa Pekan V Paskah (P).

Kis 15:7-21; Mzm 96:1-2a.2b-3.10; Ul:lih.3; Yoh 15:9-11

Kasih dan ketaatan itu saling berhubungan satu sama lain. Kasih kepada Bapa diungkapkan dengan menaati segala perintah-Nya. Karena itu, orang beriman yang taat kepada kehendak Bapa akan mengalami sukacita yang besar. Hidup dan karyanya akan bersinar di hadapan semua orang.

Jumat, 11 Mei 2012: Hari Biasa Pekan V Paskah (P).

Kis 15:22-31; Mzm 57:8-9.10-12, Ul:10a; Yoh 15:12-17

Yesus memberi perintah kepada para murid untuk saling mengasihi sebagai sahabat. Seorang sahabat itu pasti setia dalam suka dan duka. Kasih menjadi kekuatan seseorang untuk berani menyerahkan nyawanya bagi sahabat-sahabatnya. Dialah Yesus, sahabat semua orang, khususnya orang berdosa agar bertobat dan kembali ke pangkuan kasih Allah.

Sabtu, 12 Mei 2012: Hari Biasa Pekan V Paskah (P).

Kis 16:1-10; Mzm 100:1-2.3.5, Ul:1a; Yoh 15:18-21

Hendaklah kita selalu ingat akan pesan Yesus, bahwa hidup para murid dan pengikut-Nya tidak selalu hidup mudah dan senang. Tetapi bakal penuh duka dan derita. Mereka akan menderita karena nilai-nilai luhur yang mereka hidupi, tidak selalu sejalan dengan kehidupan dunia. Dunia tempat mereka hidup kerap membangkitkan persaingan, menjunjung tinggi kekuasaan, mengedepankan kekerasan, mengobarkan dendam. Sebaliknya nilai-nilai: persahabatan, pelayanan, cinta kasih, pengampunan justru mereka lalaikan dan tidak diutamakan. Sungguh, situasi seperti itu, membuat murid-murid Yesus tidak berdaya, karena dimasukkan dalam sistem dan dipaks berbohong bahkan mematikan nuraninya, suara hatinya. Mereka mengalami dilema, perang batin dan imannya tergoncang. Pernahkah kita mengalami peristiwa seperti itu? Berpeganglah sabda Yesus: "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu." (Yoh 15:18)

Minggu, 13 Mei 2012: Hari Minggu Paskah VI (P).

Kis 10:25-26,34-35,44-48; Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4, Ul:2b; 1Yoh 4:7-10; Yoh 15:9-17

Kasih akan berbuah sukacita. Siapa yang mengasihi akan mengalami sukacita sebab dengan cara demikian orang mau memenuhi undangan Yesus untuk tinggal dalam kasih-Nya. Dan siapa mau tinggal bersama Yesus berarti tinggal bersama Allah.

Senin, 07 Mei 2012 Hari Biasa Pekan V Paskah

   Senin, 07 Mei 2012
Hari Biasa Pekan V Paskah

"Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya." (Yohanes 14:21)

Antifon Pembuka

Telah bangkit Gembala yang baik. Ia menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya dan rela mati untuk kawanan-Nya. Alleluya.

Doa Pagi

Allah Bapa yang mahapengasih, curahkanlah Roh Kudus-Mu untuk mendampingi kami agar kami berani mewartakan kasih-Mu kepada sesama, keluarga, tetangga dan siapa saja yang kami jumpai hari ini. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (14:5-18)

"Kami memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia dan berbalik kepada Allah yang hidup."

Waktu Paulus dan Barnabas berada di Ikonium, orang-orang Ikonium yang telah mengenal Allah dan orang-orang Yahudi bersama-sama dengan pemimpin-pemimpin mereka menimbulkan suatu gerakan untuk menyiksa dan melempari Paulus dan Barnabas dengan batu. Setelah mengetahuinya, menyingkirlah rasul-rasul itu ke kota-kota Likaonia, yaitu Listra dan Derbe dan daerah sekitarnya. Di situ mereka memberitakan Injil. Di Listra ada seorang yang duduk saja, karena lemah kakinya; ia lumpuh sejak dilahirkan dan belum pernah dapat berjalan. Ia duduk mendengarkan, ketika Paulus berbicara. Paulus menatap dia, dan melihat bahwa ia beriman dan dapat disembuhkan. Lalu kata Paulus dengan suara nyaring, “Berdirilah tegak di atas kakimu!” Dan orang itu melonjak berdiri, lalu berjalan kian kemari. Ketika orang banyak melihat apa yang telah diperbuat Paulus, mereka itu berseru dalam bahasa Likaonia, “Dewa-dewa telah turun ke tengah-tengah kita dalam rupa manusia.” Barnabas mereka sebut Zeus dan Paulus mereka sebut Hermes, karena Paulus yang berbicara. Maka datanglah imam dewa Zeus, yang kuilnya terletak di luar kota, membawa lembu-lembu jantan dan karangan-karangan bunga ke pintu gerbang kota untuk mempersembahkan korban bersama-sama dengan orang banyak kepada rasul-rasul itu. Mendengar itu, Barnabas dan Paulus mengoyakkan pakaian mereka, lalu terjun ke tengah-tengah orang banyak itu sambil berseru, “Hai kamu sekalian, mengapa kamu berbuat demikian? Kami ini adalah manusia biasa sama seperti kamu! Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia ini dan berbalik kepada Allah yang hidup, yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya. Dalam zaman yang lampau Allah membiarkan semua bangsa menuruti jalannya masing-masing, namun Ia bukan tidak menyatakan diri-Nya dengan berbagai-bagai kebajikan, yaitu dengan menurunkan hujan dari langit dan dengan memberikan musim-musim subur bagi kamu. Ia memuaskan hatimu dengan makanan dan kegembiraan”. Walaupun rasul-rasul itu berkata demikian, namun hampir-hampir tidak dapat mereka mencegah orang banyak mempersembahkan kurban kepada mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bukan kepada kami, ya Tuhan, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan.
Ayat. (Mzm 115:1-2.3-4.15-16)
1. Bukan kepada kami, ya Tuhan, bukan kepada kami, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan, oleh karena kasih-Mu, oleh karena setia-Mu! Mengapa bangsa-bangsa akan berkata, “Di mana Allah mereka?”
2. Allah kita di surga; Ia melakukan apa yang dikehendaki-Nya! Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia.
3. Diberkatilah kamu oleh Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi. Langit itu langit kepunyaan Tuhan, dan bumi itu telah diberikan-Nya kepada anak-anak manusia

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat.
Roh Kudus akan mengajarkan segala sesuatu kepada kamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:21-26)

"Penghibur yang akan diutus oleh Bapa, Dialah yang mengajarkan segala sesuatu kepadamu."

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku, dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku padanya.” Yudas, yang bukan Iskariot, berkata kepada-Nya, “Tuhan, apakah sebabnya Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?” Jawab Yesus, “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya, dan diam bersama-sama dengan dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Dalam Kisah Para Rasul hari ini, Paulus dan Barnabas memberi perintah kepada orang yang lumpuh kakinya hanya dengan berkata: ”Berdirilah tegak di atas kakimu!” (Kis. 14:10). Mukjizat pun terjadi! Orang itu berdiri dan berjalan. Peristiwa ini menimbulkan kegemparan di Listra.

Mukjizat Tuhan tetap terjadi kapan saja dan di mana saja pada segala zaman bila para pengikut Yesus Kristus taat dan mengasihi Allah dalam tindakan hidup harian. Menaati perintah Allah bukan sebuah pilihan, tetapi sebuah keharusan hidup beriman. Keharusan itu bukan karena terpaksa, tetapi lahir dari sikap kasih. Kepada mereka yang mengasihi Kristus serta berusaha untuk menaati perintah-Nya, Kristus menjanjikan kasih yang khusus, kasih karunia dan kehadiran-Nya yang mendalam. Kristus akan menyatakan diri kepada mereka dalam hidup dan karyanya, melalui peristiwa hidup yang biasa dan juga luar biasa.

Meskipun ketaatan dan kasih kita kepada-Nya belum sempurna, namun lewat mukjizat itu Allah mau menyempurnakan ketaatan iman, harap, dan kasih kita kepada-Nya. Hidup dalam ketaatan karena iman, harap, dan kasih kepada Allah adalah kebajikan yang harus patut dipelihara, sebab kita tahu dan yakin itu akan mendatangkan kasih karunia yang berlimpah dan hubungan yang mendalam dengan-Nya.

Ya Tuhan, ajarilah aku untuk hidup taat di bawah bimbingan kuasa Roh-Mu agar aku sanggup mengasihi Engkau selamanya. Amin.

Doa Malam

Allah Bapa yang maharahim, syukur dan terima kasih bahwasanya Engkau senantiasa mengasihi kami meskipun kami lemah dan sering jatuh dalam dosa. Namun, Roh-Mu tetap menguatkan kami untuk bangkit lagi bila kami jatuh dalam kelemahan, kesalahan dan dosa. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Kobus: Berbuah (Yoh 15:1-8)


Minggu, 06 Mei 2012 Hari Minggu Paskah V/B

Minggu, 06 Mei 2012
Hari Minggu Paskah V/B

Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. -- Yohanes 15:5

Antifon Pembuka (Mzm 98:1-2)

Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan kepada-Nya oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di depan mata bangsa-bangsa.

Doa

Allah Bapa kami yang mahaagung, karena lebih baik berlindung kepada-Mu daripada mengandalkan kekuatan kami sendiri, maka kami menghadap Engkau dan mohon sabda-Mu. Semoga sabda-Mu itu memenuhi kami dengan Roh Kudus, yang membuat hidup kami subur akan kebaikan tanpa pamrih dalam Yesus Almasih, yang hidup di tengah-tengah kami dan menjadi Pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (9:26-31)

"Barnabas menceritakan kepada para rasul bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan."

Setelah dibaptis dalam nama Yesus, Saulus pergi ke Yerusalem. Di sana ia mencoba menggabungkan diri dengan murid-murid Yesus, tetapi semuanya takut kepadanya karena mereka tidak percaya bahwa Saulus juga seorang murid. Tetapi Barnabas menerima dia, lalu membawanya kepada rasul-rasul dan menceriterakan kepada mereka bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan, dan bahwa Tuhan berbicara dengan dia. Juga diceritakannya bagaimana keberanian Saulus mengajar di Damsyik dalam nama Yesus. Maka, Saulus tetap bersama-sama dengan mereka di Yerusalem dan dengan berani ia mengajar dalam nama Tuhan. Saulus juga berbicara dan bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani, dan mereka itu berusaha membunuh dia. Akan tetapi setelah hal itu diketahui oleh saudara-saudara anggota jemaat, mereka membawa Saulus ke Kaisarea, dan dari situ membantu dia ke Tarsus. Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun, dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, re = a, 4/4, PS 834
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan, di tengah umat kumuliakan.
Ayat. (Mzm 22:26b-27.28+30.31-32; Ul: 26a)
1. Nazarku akan kubayar di depan orang-orang yang bertakwa. Orang yang rendah hati akan makan dan kenyang, orang yang mencari Tuhan akan memuji-muji Dia, biarlah hatimu hidup untuk selamanya.
2. Segala ujung bumi akan menjadi sadar lalu berbalik kepada Tuhan, dan segala rumpun bangsa akan sujud menyembah di hadapan Allah kita.
3. Kepada-Nya akan sujud menyembah; semua orang sombong di bumi di hadapan-Nya akan berlutut: semua orang yang telah kembali ke pangkuan pertiwi.
4. Dan aku akan hidup bagi Tuhan, anak cucuku akan beribadah kepada-Nya. Mereka akan menceritakan hal-ikhwal Tuhan kepada angkatan yang akan datang.
5. Mereka akan memberitakan keadilan-Nya kepada bangsa yang akan lahir nanti; semua itu telah dikerjakan oleh Tuhan.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (3:18-24)

"Inilah perintah Allah, yaitu supaya kita percaya dan saling mengasihi."

Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran, dan kita dapat menghadap Allah dengan hati tenang. Sebab jika kita dituduh oleh hati kita, Allah adalah lebih besar daripada hati kita, dan Ia mengetahui segala sesuatu. Saudara-saudaraku yang terkasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian penuh iman untuk mendekati Allah. Dan apa saja yang kita minta dari Allah, kita peroleh dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya. Dan inilah perintah Allah itu: yakni supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah-Nya yang diberikan Kristus kepada kita. Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan beginilah kita ketahui bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu dalam Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:5.5b)
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia ia berbuah banyak.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes
(15:1-8)

"Barangsiapa tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak."

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Akulah pokok anggur yang benar, dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya, dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya supaya berbuah lebih banyak. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam aku, ia dibuang ke luar seperti ranting yang menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak, dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
 Renungan

Saudara-saudari yang dicintai Tuhan,
Hari Minggu Paskah V mengajak kita untuk melihat kualitas relasi kita dengan Tuhan Yesus. Kualitas relasi ini akan menentukan apakah hidup kita "berbuah" atau tidak. Permenungan Minggu ini bersumber pada Injil Yohanes 15:1-8. Dalam prikopa ini, Tuhan Yesus mengumpamakan Diri-Nya sebagai pokok anggur yang benar. Para murid adalah ranting-ranting yang tumbuh dan "berbuah" dari pokok itu. Bapa adalah Pengusahanya.

"Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting padaKu yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya Ia lebih banyak berbuah" (ayat 1-2). Para murid dan orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus adalah ranting-ranting yang berbuah". Ranting-ranting itu berbuah karena "menempel" pada pokok anggur yang benar". Bapa memperhatikan secara khusus untuk setiap ranting. "Rasa aman" tercipta karena perhatian Bapa. Kita yang telah menerima kabar gembira Tuhan Yesus yang bangkit diundang, didorong, untuk terus hidup, tetap tinggal dalam Tuhan Yesus. Kata tinggal mendapat penekanan dalam prikopa yang kita renungkan, yang menggambarkan saat kembalinya Tuhan Yesus dan tetap tinggal di antara para murid. Tetap tinggal dalam Tuhan Yesus melalui kasih merupakan isi pokok dalam wejangan ini. Apabila pengajaran ini dilaksanakan, para murid akan menghasilkan banyak buah"

St. Yohanes dari Salib berpendapat bahwa manusia dapat tinggal dalam Allah karena Allah menganugerahkannya. "Untuk memahami hakekat persatuan ini, orang hendaknya mengetahui bahwa Allah menyelenggarakan setiap jiwa dan benar-benar bersemayam di sana kendati jiwa itu pendosa yang paling besar sekalipun. Persatuan antara Allah dengan mahluknya selalu ada. Dengan persatuan ini, Ia menyelengaarakan adanya demikian hingga jika persatuan itu berakhir, dunia akan langsung binasa dan tidak ada lagi". Persatuan ini adalah persatuan melalui cinta dan merupakan buah perjalanan cinta. Persatuan ini tergantung pada rahmat Allah dan kehendak bebas manusia. Apabila kita berusaha terus menerus untuk membebaskan diri dari hal-hal yang berlawanan dengan kehendak Allah maka kita akan menjadi pribadi yang dipenuhi dengan cinta kasih.

Marilah kita bersyukur atas banyak rahmat yang telah kita terima dan mohon terang dan kekuatan Roh Kudus agar kita terus berupaya untuk selalu bisa tinggal dalam Tuhan.

Salam dan berkat.

Pastor L. Setyo Antoro, SCJ

MINGGU PASKAH V/B – 6 Mei 2012


MINGGU PASKAH V/B – 6 Mei 2012
TINGGAL DALAM KRISTUS DAN BERBUAH

Bacaan I    Kis 9:26-31
Bacaan II  1Yoh 3:18-32
Injil           Yoh 15:1-8

Pengantar
Hari ini merupakan Hari Minggu Paskah V, empat minggu sebelum Pentakosta. Kita bersama-sama diajak untuk semakin menyadari dan mensyukuri kedekatan Yesus dengan para murid dan juga dengan kita semua. Dalam konteks Keuskupan Agung Semarang, hari ini juga merupakan Novena Persiapan Kongres Ekaristi Keuskupan II, hari yang ke-3, dengan tema, “Tinggal dalam Kristus dan Berbuah”. Melalui tema yang didasarkan pada bacaan Injil hari ini, kita diingatkan bahwa Kristuslah pusat dan sumber hidup kita yang sejati. Maka, kita diajak untuk tinggal dalam Dia sehingga kita memperoleh kekuatan untuk hidup, tumbuh, berkembang dan berbuah melimpah.

Homili
“Barangsiapa tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak.” (Yoh 15:5). Inilah judul yang dicetak tebal untuk bacaan Injil hari ini. Kutipan ini pula yang dengan sedikit modifikasi dijadikan sebagai tema KEK II, “Tinggal dalam Kristus dan Berbuah”. Secara khusus, tema ini juga kita dalami melalui Novena Persiapan KEK II di hari ketiga ini dan juga melalui renungan Bulan Katekese Liturgi hari ke-6, hari ini. Dalam buku “Renungan Bulan Maria dan Bulan Katekese Liturgi” hari yang ke-6, saya menulis renungan berdasarkan bacaan Injil, demikian:
Setiap orang pasti ingin agar hidupnya berhasil, sukses dalam meraih prestasi, jabatan tinggi, kekuasaan atau kekayaan. Ia merasa puas, bangga dan bahagia jika berhasil mendapatkan semuanya. Ini tentu baik namun mengandung bahaya. Orang yang orientasinya adalah hidup yang berhasil cenderung menjadikan diri sendiri sebagai pusat hidupnya. Ia akan bercerita mengenai keuletannya, perjuangannya, ketekunannya dalam meraih ini dan itu. Ia cenderung memuji dirinya sendiri dan jatuh dalam kesombongan.
Berbeda dengan orang yang berbuah. Orang yang berbuah memusatkan hidupnya pada Tuhan. Dengan inspirasi dari Yoh 15:1-8 yang merupakan Injil hari ini sekaligus dasar biblis Tema KEK II, ia sadar bahwa tanpa Tuhan ia tidak bisa berbuat apa-apa. Yesus adalah pokok anggur yang benar dan kita ranting-rantingnya. “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Yoh 15:5). Hidup yang berbuah tampak dalam kerendahan hati karena sadar bahwa yang menjadikan dirinya bisa begini dan begitu adalah Tuhan, bukan usahanya sendiri.
Sebagai murid-murid Kristus kita diharapkan menghayati spiritualitas hidup yang berbuah bukan hidup yang berhasil (bdk. Yoh 15:8). Oleh karena itu, marilah kita selalu tinggal dalam Kristus dengan semakin tekun berdoa dan secara istimewa merayakan Ekaristi. Sebab, Ekaristi adalah puncak kesatuan kita dengan Kristus. Melalui komuni suci, kita bersatu dengan Dia. Ia tinggal dalam kita dan kita dalam dia. Selain itu, marilah kita juga tekun beradorasi. Adorasi adalah perpanjangan madah syukur sesudah komuni, di mana kita berlama-lama tinggal dalam Kristus. Semoga, dengan demikian, hidup kita semakin berbuah dalam kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri (Gal 5:22-23).
Bacaan pertama dan kedua yang kita dengarkan hari ini, kiranya memberi contoh konkret bagaimana hidup yang berbuah itu. Saulus (Paulus) setelah dibaptis dalam nama Yesus meninggalkan hidupnya yang lama dan mengenakan hidup baru. Semula ia merasa berhasil karena membelot dari Kristus dan bisa mengejar serta membunuh jemaat. Sekarang dia tidak lagi membelot tetapi justru membela Kristus. Ia tidak lagi mengejar dan membunuh jemaat tetapi mengajar dan membina mereka. Hidup yang berbuah berarti mau berubah untuk menjadi lebih baik.
Barnabas, yang sudah terlebih dahulu mengimani Kristus, mau menerima Saulus dan percaya padanya saat murid-murid yang lain masih takut dan tidak percaya. Ia bahkan memberi kesaksian tentang perjumpaan Saulus dengan Yesus yang membuahkan pertobatan. Hidup yang berbuah berarti mau menerima orang lain apa adanya, percaya bahwa setiap orang bisa berubah menjadi lebih baik, dan selalu memberi kesempatan kepada orang lain untuk memperbaiki diri terus-menerus.
Yohanes, dalam bacaan kedua, mengingatkan kita akan perintah Allah supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, dan supaya kita mengasihi. Barangsiapa mengasihi, ia diam di dalam Allah, dan Allah diam dalam dia. Hidup yang berbuah berarti percaya kepada Tuhan dan hidup saling mengasihi, bukan dengan perkataan atau lidah tetapi dengan perbuatan.
Marilah kita semakin tekun dan setia tinggal dalam Kristus melalui doa dan Ekaristi supaya hidup kita semakin berbuah, yakni: terus-menerus berubah menjadi lebih baik; mau menerima, mempercayai dan memberi kesempatan kepada orang lain untuk memperbaiki diri; dan mengasihi orang lain secara nyata dalam perbuatan.
Rm. Ag. Agus Widodo, Pr

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy