| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

MINGGU PASKAH VI/B – 13 MEI 2012


MINGGU PASKAH VI/B – 13 MEI 2012
Novena Persiapan KEK II hari ke-4


Bacaan:
Kis 10:25-26,34-35,44-48
1 Yoh 4:7-10
Yoh 15:9-17

Pengantar
Hari ini, kita merayakan Ekaristi Minggu Paskah VI, sekaligus Novena ke-4 untuk Persiapan KEK II dan Bulan Katekese Liturgi hari ke-13. Tema pokok yang hendak kita renungkan adalah “Tinggallah dalam Kasih Kristus”. Sebuah ajakan. Kita diajak untuk tinggal dalam kasih Kristus dengan menyadari, mengalami, dan merasakan kasih-Nya. Kemudian kita juga diutus menyalurkan kasih Tuhan dengan berbagi kasih kepada sesama sebagaimana ajakan pada Antifon Pembuka, “Beritakanlah kabar sukacita supaya didengar, siarkanlah sampai ke ujung bumi: Tuhan telah menebus umat-Nya, alleluia”.

Homili
Kata yang paling banyak muncul dalam bacaan-bacaan hari ini adalah “kasih”: kasih, mengasihi, tinggal dalam kasih-Ku, kasihilah. Maka, saya mengajak: marilah kita jadikan “kasih” ini sebagai kata yang sakti, yang kalau kita hayati sungguh-sungguh mempunyai daya dan kekuatan yang menghidupkan dan menyelamatkan.
Kita belajar dari fakta kehidupan sehari-hari. Bukankah manusia baru yang lahir dan hidup di dunia ini terjadi karena adanya saling kasih antara sepasang suami istri? Bukankah seorang bayi dapat tetap hidup dan tumbuh berkembang dengan selamat karena adanya kasih dari orangtua? Kasih itu menghidupkan dan menyelamatkan.
Dalam kehidupan beriman pun demikian. “Allah adalah kasih. Dalam hal inilah, kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.” (1Yoh 4:8b-9 – bacaan kedua). Allah adalah kasih. Dan karena Ia adalah kasih, maka siapa pun kita dan apa pun keadaan kita, tetap dikasihi-Nya. “Allah tidak membeda-bedakan orang. Setiap orang yang dari bangsa mana pun yang takut akan Allah dan mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya” (Kis 10:34-35 – bacaan pertama). Semua orang dikasihi oleh Tuhan dan diberi-Nya kesempatan untuk mengalami dan menerima kasih-Nya. Dengan demikian, keselamatan tidak tergantung pada suku, agama, ras, bangsa, dan golongan seseorang tetapi tergantung pada kasih karunia Tuhan yang mengasihi semua orang.
Kasih Tuhan itu sungguh nyata bagi kita. Tinggal bagaimana kita selalu menyadarinya. Kita diberi hidup dengan segala fasilitan pendukungnya (udara, air, sinar matahari), kita diberi kesehatan (kalau sedang sakit, pasti sekian lama sudah diberi kesehatan), kita diberi keluarga (suami/istri, anak/orangtua) yang baik, kita diberi pekerjaan, dll.
Akhirnya, dalam perspektif iman kita, kasih Allah itu mencapai puncak-Nya dalam diri Yesus Kristus yang menyerahkan nyawa-Nya demi keselamatan kita. “Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya” (Yoh 15:13). Kasih Kristus yang disertai pengurbanan itulah yang membuahkan keselamatan abadi bagi kita.
Namun, karena kita hidup di dunia ini, kita tidak hanya mengharapkan keselamatan abadi tetapi juga keselamatan riil sekarang ini, di dunia ini. Itulah makanya kita tidak cukup hanya menyadari dan menerima kasih Tuhan, tetapi kita juga harus mengasihi seperti Yesus mengasihi kita. “Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu” (Yoh 15:12). Dengan demikian, hendak ditegaskan bahwa keselamatan kita tergantung pada 2 hal, yaitu pada kasih Allah dan pada saling kasih di antara kita.
Mengenai kasih Allah yang menyelamatkan kita, kiranya sudah jelas dalam keyakinan iman kita, bahwa “Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. … Allahlah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai silih atas dosa-dosa kita”. Kita semua adalah orang-orang yang lemah dan rapuh sehingga mudah jatuh dalam dosa. Dosa menjadikan kita tidak selamat karena upah dosa adalah maut/kematian (Rm 6:23a). Namun, karena pengurbanan Kristus, kita tidak jadi (di)binasa(kan), melainkan menerima anugerah kehidupan dan keselamatan kekal (Rm 6:23b).
Mengenai saling kasih di antara kita, kiranya juga tidak sulit bagi kita untuk membuktikan dan meyakini kalau saling kasih itu membuahkan keselamatan. Ketika kasih sungguh-sungguh dihayati dalam hidup bersama, dalam keluarga, komunitas, tempat kerja, jalan raya, masyarakat, dll keselamatan akan dengan mudah tercipta. Namun, kalau mulai ada kebencian dan permusuhan kemudian terjadi perkelahian, bentrokan, tawuran, perang, dll keselamatan kita menjadi terancam. Maka, kasih itu memelihara kehidupan dan menyelamatkan sedangkan kebencian, dendam, dan permusuhan itu mengancam kehidupan dan keselamatan.
Untuk itu, marilah kita saling mengasihi. Tidak perlu dengan kasih yang muluk-muluk tetapi dengan kasih yang sederhana. 1) memberi sapaan dan senyuman, 2) menyediakan waktu untuk mendengarkan dan hadir dalam kebersamaan, 3) mau urun rembug/tenaga/pemikiran/dana sesuai kemampuan serta 4) menghargai kebebasan dan memberi kesempatan kepada setiap pribadi dan kelompok untuk mengaktualisasikan diri dan kelompoknya, baik dalam kehidupan sosial maupun penghayatan imannya. Kita mohon berkat Tuhan agar kita dapat menghasilkan buah-buah kasih yang demikian ini secara tetap.
Rm. Ag. Agus Widodo, Pr

Sabtu, 12 Mei 2012 Hari Biasa Pekan V Paskah

Sabtu, 12 Mei 2012
Hari Biasa Pekan V Paskah

"Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku daripada kamu." (Yoh 15:18)


Antifon Pembuka (lih.Kol 2:12)


Kita dikubur bersama Kristus dalam pembaptisan dan dibangkitkan bersama dengan Dia, berkat iman kita akan kuasa Allah, yang telah membangkitkan kita dari alam maut. Alleluya.


Doa Pagi


Allah Bapa kami, utuslah Roh Kudus-Mu untuk memenuhi hati kami sehingga kami tidak takut menghadapi kesukaran hidup hari ini. Semoga Roh Kudus menjadi jiwa hidup kami dan mengobarkan semangat kami hari ini. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


Makedonia adalah gambaran dunia yang terus menjerit minta pertolongan. Pada dunia seperti itu, Allah mengutus Paulus dan Silas untuk menolong mereka, yaitu membawa mereka pada Kristus, Tuhan dan Penyelamat.


Bacaan dari Kisah Para Rasul (16:1-10)


"Menyeberanglah ke Makedonia, dan tolonglah kami"

Sekali peristiwa Paulus datang ke Derbe dan Listra. Di situ ada seorang murid bernama Timotius; ibunya adalah seorang Yahudi dan telah menjadi percaya, sedangkan ayahnya seorang Yunani. Timotius ini dikenal baik oleh saudara-saudara di Listra dan di Ikonium. Paulus mau, supaya Timotius itu menyertainya dalam perjalanan. Paulus menyuruh menyunatkan dia demi orang-orang Yahudi di daerah itu, sebab setiap orang tahu bahwa bapanya adalah orang Yunani. Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di Yerusalem dengan pesan supaya jemaat-jemaat menurutinya. Demikianlah jemaat-jemaat diteguhkan dalam iman, dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya. Paulus dan Silas melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah untuk memberitakan Injil di Asia. Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka. Setelah melintasi Misia, mereka sampai di Troas. Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan; ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya katanya, “Menyeberanglah kemari dan tolonglah kami!” Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840

Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku
Ayat. (Mzm 100:1-2.3.5, R:3c)

1. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai.
2. Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Kol 3:1)
Kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas di mana Kristus berada, duduk di sebelah kanan Allah.

Yesus telah memilih kita dari dunia dan menjadikan kita murid dan sahabat-Nya. Pilihan ini mendatangkan risiko, dibenci oleh dunia yang tidak mengenal Dia. Namun orang yang setia kepada Yesus sampai pada kesudahannya akan selamat (bdk. Mrk 13:13)


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:18-21)


"Kamu bukan dari dunia, sebab Aku telah memilih kamu dari dunia."

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, sebab Aku telah memilih kamu dari dunia, maka dunia membenci kamu. Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi daripada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu. Tetapi semuanya itu akan mereka lakukan terhadap kamu karena nama-Ku, sebab mereka tidak mengenal Dia, yang telah mengutus Aku.

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan


Nasib hidup para murid Yesus tidak jauh berbeda dengan Guru mereka. Mereka akan dibenci oleh dunia. Mereka akan dianiaya oleh orang-orang dari dunia ini. Hal ini terjadi karena nilai-nilai hidup Kristiani lain dengan nilai-nilai yang diperjuangkan oleh orang-orang dunia ini. Mereka hidup tanpa Allah, tanpa harapan. Sedangkan kehidupan para pengikut Kristus didasarkan pada harapan mereka akan kedatangan Kristus.


Doa Malam


Tuhan Yesus, Engkau telah memberi teladan cinta kasih dalam menunaikan tugas penebusan-Mu dengan mengalami penderitaan. Buatlah kami menjadi hamba-Mu yang selalu bersyukur atas teladan-Mu ini. Amin.


RUAH

Jumat, 11 Mei 2012 Hari Biasa Pekan V Paskah

Jumat, 11 Mei 2012
Hari Biasa Pekan V Paskah

Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan kepuasan kami, supaya kepada kami jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu ini. (Kis 15:28)


Antifon Pembuka
(lih.Why 5:12)

Anak Domba yang telah dikurbankan patut menerima kekuatan dan keallahan, kebijaksanaan, keperkasaan, dan kehormatan.

Doa

Ya Tuhan, berkatilah usaha dan niat baik kami hari ini. Semoga kami dapat mewujudkan sabda-Mu yang kami dengar hari ini, terutama untuk saling mengasihi sesama kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (15:22-31)

"Adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu.

Pada akhir sidang pemuka jemaat di Yerusalem yang membicarakan soal sunat, rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat mengambil keputusan untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas. Yang terpilih yaitu Yudas yang disebut Barnabas, dan Silas. Keduanya adalah orang yang terpandang di antara saudara-saudara itu. Kepada mereka diserahkan surat yang bunyinya: "Salam dari rasul-rasul dan penatua-penatua, dari saudara-saudaramu, kepada saudara-saudara di Antiokhia, Siria dan Kilikia yang berasal dari bangsa-bangsa lain. Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tidak mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka. Sebab itu dengan bulat hati kami telah memutuskan untuk memilih dan mengutus beberapa orang kepada kamu bersama-sama dengan Barnabas dan Paulus yang kami kasihi, yaitu dua orang yang telah mempertaruhkan nyawanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus. Jadi kami telah mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan pesan tertulis ini juga kepada kamu. Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu, yakni: kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari pencabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat." Setelah berpamitan, Yudas dan Silas berangkat ke Antiokhia. Di situ mereka memanggil seluruh jemaat berkumpul, lalu menyerahkan surat itu kepada mereka. Setelah membaca surat itu, jemaat bersukacita karena isinya yang menghiburkan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Aku mau bersyukur kepada-Mu, Tuhan, di antara bangsa-bangsa.
Ayat. (Mzm 57:8-9.10-12)
1. Hatiku siap, ya Allah, hatiku siap; aku mau menyanyi, aku mau bermazmur. Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah hai gambus dan kecapi, mari kita membangunkan fajar!
2. Tuhan, aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa. Sebab kasih setia-Mu menjulang setinggi langit, dan kebenaran-Mu setinggi awan-gemawan. Bangkitlah mengatasi langit, ya Allah! Biarlah kemuliaan-Mu meliputi seluruh bumi!

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:15b)
Aku menyebut kamu sahabat, sabda Tuhan, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:12-17)

"Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah orang akan yang lain."

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak lagi menyebut kamu hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya. Tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Gereja perdana seperti diceritakan dalam Kisah Para Rasul mengandalkan hidup dan karya mereka pada kuasa Roh Kudus. Oleh bimbingan Roh Kudus sendiri, mereka ikut bertanggung jawab atas hidup dan perkembangan jemaat baru di Antiokhia, Siria dan Kilikia, yang imannya telah digoncangkan oleh ajaran sesat. Mereka memilih Barnabas dan Paulus lalu mengutusnya ke sana. Dua sahabat ini adalah orang-orang yang telah mempertaruhkan nyawanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus. Mereka membawa serta sebuah surat yang berbunyi: ” ... Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu: Kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat.” Setelah membaca surat itu, para jemaat di sana diliputi sukacita.

Wujud hidup yang terpenting sebagai pengikut Kristus adalah taat kepada perintah Allah, hidup dalam semangat kasih, dan mau mengamalkan kasih itu, satu terhadap terhadap yang lain. Yesus sendiri telah menunjukkan inti kedatangan-Nya ke dunia ini dengan menyerahkan nyawa bagi keselamatan manusia dan mengajarkan para pengikut-Nya agar mau melakukan hal yang sama. ”Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu....”

Untuk mencapai tingkat kehidupan seperti itu sungguh tidak mudah. Manusia membutuh*kan adanya atmosfer kewibawaan Ilahi, suasana hidup di bawah bimbingan kuasa Roh Kudus. Roh Kudus adalah kuasa yang memimpin setiap orang kepada ketaatan, kebenaran, kasih, dan yang meneguhkan langkah hidup manusia menuju keabadian hidup bersama Allah sendiri.

Ya Tuhan, pimpinlah hidupku dengan daya dan kuasa Roh Kudus-Mu agar aku sanggup menata hidup penuh kasih seturut perintah-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Kamis, 10 Mei 2012 Hari Biasa Pekan V Paskah

Kamis, 10 Mei 2012
Hari Biasa Pekan V Paskah

TINGGAL DI DALAM KASIH

"Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu! Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya." (Yoh 15:9-10)


Doa Pagi

Tuhan Yesus, sumber sukacita abadi, dipuji dan dimuliakanlah Engkau yang meraja dalam hidup kami. Semoga sukacita yang kami terima hari ini menguatkan iman kami untuk melakukan pekerjaan kami dengan penuh sukacita pula. Sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami yang
bersama Bapa, dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

“Oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, kita akan beroleh keselamatan.” Inilah kata-kata Paulus saat mengikuti Konsili di Yerusalem, di mana sidang sedang membahas perlu-tidaknya sunat bagi orang Kristen. Dari kata-kata Paulus ini, jelaslah bahwa kasih karunia Tuhan Yesuslah yang menyelamatkan, bukan segala macam perbuatan manusia.

Bacaan dari Kisah Para Rasul
(15:7-21)


"Kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah."

Para Rasul dan penatua-penatua jemaat di Yerusalem bersidang, membicarakan soal sunat. Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung tukar pikiran, berdirilah Petrus dan berkata kepada para rasul serta penatua-penatua, “Saudara-saudara, kamu tahu, bahwa sejak semula Allah telah memilih aku di antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya. Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita. Allah sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman. Kalau demikian, mengapa kamu mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu kuk yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri?” Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga.” Maka diamlah seluruh umat itu, lalu mereka mendengarkan Paulus dan Barnabas menceritakan segala tanda dan mukjizat yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka di tengah-tengah bangsa lain. Setelah Paulus dan Barnabas selesai berbicara, berkatalah Yakobus, “Saudara-saudara, dengarkanlah aku: Simon telah menceritakan, bahwa sejak semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya. Hal itu sesuai dengan ucapan-ucapan para nabi seperti yang tertulis: Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh. Reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan, supaya semua orang lain mencari Tuhan, juga segala bangsa yang tidak mengenal Allah yang Kusebut milik-Ku, demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya, yang telah diketahui dari sejak semula ini. Sebab itu aku berpendapat, bahwa kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi mereka yang dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah. Tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah. Sebab sejak zaman dahulu hukum Musa diberitakan di tiap-tiap kota, dan sampai sekarang hukum itu dibacakan tiap-tiap hari Sabat di rumah-rumah ibadat.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 96:1-2a.2b-3; R: lih3)

1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Nyanyikanlah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.
2. Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari Tuhan. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.
3. Katakanlah di antara bangsa-bangsa: Tuhan itu raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah, Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.


Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya
Ayat.
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.

“Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku.” Perintah Yesus itu ialah mengasihi Allah dan sesama. Dengan mengasihi, kita akan tinggal di dalam Tuhan dan akan bersukacita bersama-Nya. Dalam kenyataan, mengasihi itu sulit karena menuntut pengorbanan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:9-11)

"Allah telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah."

Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.”

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Kasih yang tulus selalu membawa sukacita. Yesus mengundang para murid-Nya untuk tinggal dalam kasih. Kasih Bapa terhadap Yesus, dan kasih Yesus terhadap para murid menjadi dasar undangan tersebut. Bagaimana caranya kita tinggal dalam kasih? Mendengarkan dan melaksanakan perintah Yesus.

Doa Malam

Tuhan Yesus, hanya kepada-Mu kami percaya. Engkaulah kekuatan hidup kami. Maka ampunilah kesalahan dan dosa yang telah kami perbuat hari ini agar esok pagi kami dapat menyongsong matahari rahmat yang menyinari hidup kami. Amin.

RUAH

Rabu, 09 Mei 2012 Hari Biasa Pekan V Paskah

Rabu, 09 Mei 2012
Hari Biasa Pekan V Paskah

MENGHASILKAN BUAH


Dengan pohon, iblis menjatuhkan Adam, dan dengan pohon salib Kristus mengalahkan iblis (St. Yohanes Krisostomus)

Antifon Pembuka

Semoga mulutku bernyanyi dan memuji Engkau, dan bibirku bersorak bermadah kepada-Mu. Alleluya.

Doa Pagi

Ya Bapa, Engkau menyatukan kami dengan Kristus bagaikan ranting-ranting pada pokok anggur yang benar. Engkau sebagai pemilik kebun anggur berkepentingan agar kami menghasilkan banyak buah kasih maka Engkau mengikuti perkembangan kami dan membersihkan kami dari segala kekurangan supaya buah kasih kami bagi sesama sungguh besar. Penuhilah kami dengan Roh-Mu.. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (15:1-6)


"Paulus dan Barnabas pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal-soal yang timbul di tengah-tengah jemaat."

Sekali peristiwa, beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ, “Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan.” Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal itu. Mereka diantarkan oleh jemaat sampai ke luar kota, lalu mereka berjalan melalui Fenisia dan Samaria, dan di tempat-tempat itu mereka menceritakan pertobatan orang-orang yang tidak mengenal Allah. Hal itu sangat menggembirakan hati saudara-saudara di situ. Setibanya di Yerusalem mereka disambut oleh jemaat dan oleh rasul-rasul serta penatua-penatua, lalu mereka menceritakan segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka. Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, datang dan berkata, “Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa.” Maka bersidanglah rasul-rasul dan penatua-penatua untuk membicarakan soal itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita
Ayat. (Mzm 122:1-2.3-4a.4b-5)
1. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, "Mari kita pergi ke rumah Tuhan." Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan.
3. Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga Raja Daud.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 15:4)
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu, sabda Tuhan. Barangsiapa tinggal di dalam Aku, ia berbuah banyak.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:1-8)

"Barangsiapa tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak."

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya, dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya supaya berbuah lebih banyak. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting yang menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal ini Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak, dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Ada begitu banyak orang di dunia ini yang merasa diri hebat dan berpikir bahwa mereka tidak membutuhkan Tuhan dan sesama. Mereka hidup sesuka hati dan mengabaikan semua hal yang benar dan baik, tidak peduli akan hukum, karena merasa diri selalu benar. Ketika pada suatu saat mereka jatuh dalam kesulitan hidup dan tak berdaya, barulah mereka mencari Tuhan dan sesama.

Sejak dalam kandungan ibu sampai akhirnya masuk ke liang kubur, manusia sesungguhnya membutuhkan sesama dan Tuhan, Pencipta-Nya. Yesus mengatakan: ”di luar Aku, kamu tak dapat berbuat apa-apa” (Yoh. 15:5). Hidup manusia hanya bisa berbuah jikalau ia memusatkan hidupnya pada Tuhan. Sumber segala kebaikan, kebenaran, hanya ada dalam DIA. Sebagai pokok anggur, Tuhan selalu mengalirkan rahmat kebaikan-Nya kepada manusia, ranting-ranting-Nya.

Hidup dan pelayanan para murid akan kehilangan maknanya dan tidak akan menghasilkan buah bila dilakukan tanpa persatuan dengan Tuhan Yesus sendiri. Sebaliknya, bersatu dengan Tuhan dan senantiasa menyertakan Dia dalam seluruh hidup kita adalah sikap iman yang akan membuka pintu lebar-lebar bagi kasih karunia dan rahmat Tuhan mengalir dalam diri kita dan menyempurnakan karya kita. Tuhan Yesus sendiri telah berjanji: ”Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya” (Yoh. 15:7). Hidup kita tak akan berbuah jikalau kita hidup di luar persatuan dengan DIA, sumber kehidupan!

Ya Tuhan, aku bersyukur bahwa aku boleh hidup di dalam Engkau, berilah aku kesanggupan untuk selalu mengandalkan Dikau dalam hidup ini. Amin.

Ziarah Batin 2012 Renungan dan Catatan Harian.

Doa Malam


Allah Bapa yang mahabaik, dalam perayaan Ekaristi kami bersatu dengan Kristus, Putra-Mu dan dengan sesama kami satu sama lain, bagaikan ranting-ranting dengan pokok anggurnya. Kami mohon, semoga persatuan kami semakin erat dan teguh sehingga menghasilkan buah kasih dan keadilan. Lindunglah istirahat kami malam ini dan bawalah kami kepada hari baru dengan semangat baru. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Selasa, 08 Mei 2012 Hari Biasa Pekan V Paskah

Selasa, 08 Mei 2012
Hari Biasa Pekan V Paskah

“Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara" (Kis 14:22)


Antifon Pembuka (lih. Why 19:5;12:10)

Pujilah Allah kita, kamu sekalian, yang hina dan yang mulia, dan yang takut kepada-Nya, karena telah tiba keselamatan, kekuasaan dan Kerajaan Kristus. Alleluya.

Doa Pagi


Tuhan Yesus, Engkau selalu menggerakkan hati para pengikut-Mu untuk membawa damai bagi sesama ke jalan yang benar. Bantulah usaha kami agar dapat melakukan kehendak-Mu sepanjang hari ini. Amin.

Jemaat Perdana sering berkumpul untuk berdoa dan saling menguatkan iman dalam sharing kelompok. Kebiasaan ini membuat hidup rohani mereka terpelihara dan Roh Kudus meneguhkan mereka dalam menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan hidup.


Bacaan dari Kisah Para Rasul (14:19-28)

"Mereka menceritakan kepada jemaat, segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka."

Waktu Paulus dan Barnabas di kota Listra datanglah orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium, dan mereka membujuk orang banyak supaya memihak mereka. Lalu mereka melempari Paulus dengan batu, dan menyeretnya ke luar kota, karena mereka menyangka, bahwa ia telah mati. Akan tetapi ketika murid-murid berdiri mengelilingi dia, bangkitlah ia lalu masuk ke dalam kota. Keesokan harinya berangkatlah ia bersama-sama dengan Barnabas ke Derbe. Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di kota Derbe dan memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia. Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid, dan menasihati mereka supaya bertekun di dalam iman. Mereka pun mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara. Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat setempat, dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka. Paulus dan Barnabas menjelajah seluruh Pisidia dan tiba di Pamfilia. Di situ mereka memebritakan firman di Perga, lalu pergi ke Atalia, di pantai. Dari situ berlayarlah mereka ke Antiokhia. Di tempat itulah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan yang kini telah mereka selesaikan. Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lau mereka menceritakan segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman. Di situ mereka lama tinggal bersama-sama dengan murid-murid.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Mazmur Tanggapan
Ref. Orang-orang yang Kaukasihi, ya Tuhan, mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu.
Ayat. (Mzm 145:10-11.12-13ab.21; R:11a)
1. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
2. Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi. Pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
3. Mulutku mengucapkan puji-pujian kepada Tuhan dan biarlah segala makhluk memuji nama-Nya yang kudus untuk seterusnya dan selamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati, untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya.

“Janganlah gentar dan gelisah hatimu”. Itulah pesan Yesus pada para murid-Nya. Kesulitan dan tantangan seringkali membuat hati kita gentar dan gelisah. Namun jika kita mengingat kata-kata Yesus ini dan berdoa agar Allah Bapa mencurahkan Roh Kudus, niscaya jalan keluar akan tampak jelas sedikit demi sedikit.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:27-31a)

"Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu."

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu! Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar daripada Aku. Sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya apabila hal itu terjadi, kamu percaya. Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang, namun ia tidak berkuasa sedikit pun atas diri-Ku. Tetapi dunia harus tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa, dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Yesus berbicara tentang damai. Hal itu dikatakan-Nya beberapa jam sebelum Ia menghadapi saat-saat penting dalam karya penebusan-Nya, menjelang derita dan wafat-Nya. Kemenangan-Nya atas kematian membuat damai itu mungkin. Yesus menghancurkan dosa, yang merupakan akar ketidakdamaian dengan salib-Nya. Setiap murid Tuhan juga diminta untuk memikul salib pengorbanan diri sebagaimana telah ditunjukkan oleh Yesus sendiri. Mau dan mampukah saya memikul salib kehidupan bersama dengan Yesus?

Doa Malam


Tuhan Yesus, terima kasih atas hari ini. Engkau telah mendampingi perjalanan hidup kami. Semoga semua yang kami lakukan berkenan di hati-Mu. Namun jika ada kekurangannya, sudilah Engkau mengampuni sehingga kami dapat tidur dalam damai. Amin.



RUAH

Bacaan Harian 07 - 13 Mei 2012

Bacaan Harian 07 - 13 Mei 2012

Senin, 07 Mei 2012: Hari Biasa Pekan V Paskah (P).

Kis 14:5-18; Mzm 115:1-2.3-4.15-16, Ul: 1; Yoh 14:21-26

Di tengah masyarakat yang makin individualis, tidak mau tahu sekitarnya, mementingkan diri sendiri, kita harus mewartakan Kabar Gembira. Beruntung kalau kita hanya dicuekin, tidak dimarahi atau dimaki-maki. Kita dapat mencontoh sikap Paulus dan Barnabas, walaupun dalam mewartakan mereka ditolak bahkan hendak dibunuh, mereka tetap mewarta dengan sukacita, tidak patah semangat, dan buahnya banyak yang percaya kepada Tuhan. Kita mesti belajar dari mereka, sebesar apa pun kesulitan yang kita alami dalam mewartakan Kabar Gembira, kita harus ingat: Bapa, Yesus dan Roh Kudus selalu bersama kita (Bdk.Yoh 14:23). Pertanyaan reflektif: masih maukah kita mewarta di tengah masyarakat yang semakin individualis? Mari kita meneladani keteguhan sikap Paulus dan Barnabas.

Selasa, 08 Mei 2012: Hari Biasa Pekan V Paskah (P).

Kis 14:19-28; Mzm 145:10-11.12.13ab.21,Ul: 11a; Yoh 14:27-31

Iman murid Yesus seringkali mengalami cobaan berat. Itulah konsekuensi logis bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah, para murid harus mengalami banyak sengsara. Paulus dan Barnabas telah memberi contoh kongkrit sebagai murid yang beriman teguh dan lulus menghadapi ujian iman ini.

Rabu, 09 Mei 2012: Hari Biasa Pekan V Paskah (P).

Kis 15:1-6; Mzm 122:1-2.3-4a.4b-5, Ul:1; Yoh 15:1-8

Yesus adalah pokok Anggur yang benar dan kita adalah ranting-ranting-Nya. Ranting tidak akan berbuah dan bahkan mati, jikalau ia tidak tinggal di dalam pokok anggur. Demikian pula diri kita baik dalam iman maupun pelayanan. Kita akan mandul dan bahkan mati, jika kita kita tidak tinggal di dalam Yesus. Ini merupakan syarat mutlak bagi kita, agar kita dapat berbuah banyak. “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu” dalam situasi apa pun mau menunjukkan kesatuan kita dan kebutuhan kita akan Yesus. Di situlah terletak kualitas iman kita. Pertanyaannya untuk kita refleksikan: Dalam penderitaan, kesakitan, ketidakberdayaan dan keputusasaan, apakah kita masih bersedia tinggal di dalam Dia dan membuka diri supaya Dia di dalam kita?

Kamis, 10 Mei 2012: Hari Biasa Pekan V Paskah (P).

Kis 15:7-21; Mzm 96:1-2a.2b-3.10; Ul:lih.3; Yoh 15:9-11

Kasih dan ketaatan itu saling berhubungan satu sama lain. Kasih kepada Bapa diungkapkan dengan menaati segala perintah-Nya. Karena itu, orang beriman yang taat kepada kehendak Bapa akan mengalami sukacita yang besar. Hidup dan karyanya akan bersinar di hadapan semua orang.

Jumat, 11 Mei 2012: Hari Biasa Pekan V Paskah (P).

Kis 15:22-31; Mzm 57:8-9.10-12, Ul:10a; Yoh 15:12-17

Yesus memberi perintah kepada para murid untuk saling mengasihi sebagai sahabat. Seorang sahabat itu pasti setia dalam suka dan duka. Kasih menjadi kekuatan seseorang untuk berani menyerahkan nyawanya bagi sahabat-sahabatnya. Dialah Yesus, sahabat semua orang, khususnya orang berdosa agar bertobat dan kembali ke pangkuan kasih Allah.

Sabtu, 12 Mei 2012: Hari Biasa Pekan V Paskah (P).

Kis 16:1-10; Mzm 100:1-2.3.5, Ul:1a; Yoh 15:18-21

Hendaklah kita selalu ingat akan pesan Yesus, bahwa hidup para murid dan pengikut-Nya tidak selalu hidup mudah dan senang. Tetapi bakal penuh duka dan derita. Mereka akan menderita karena nilai-nilai luhur yang mereka hidupi, tidak selalu sejalan dengan kehidupan dunia. Dunia tempat mereka hidup kerap membangkitkan persaingan, menjunjung tinggi kekuasaan, mengedepankan kekerasan, mengobarkan dendam. Sebaliknya nilai-nilai: persahabatan, pelayanan, cinta kasih, pengampunan justru mereka lalaikan dan tidak diutamakan. Sungguh, situasi seperti itu, membuat murid-murid Yesus tidak berdaya, karena dimasukkan dalam sistem dan dipaks berbohong bahkan mematikan nuraninya, suara hatinya. Mereka mengalami dilema, perang batin dan imannya tergoncang. Pernahkah kita mengalami peristiwa seperti itu? Berpeganglah sabda Yesus: "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu." (Yoh 15:18)

Minggu, 13 Mei 2012: Hari Minggu Paskah VI (P).

Kis 10:25-26,34-35,44-48; Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4, Ul:2b; 1Yoh 4:7-10; Yoh 15:9-17

Kasih akan berbuah sukacita. Siapa yang mengasihi akan mengalami sukacita sebab dengan cara demikian orang mau memenuhi undangan Yesus untuk tinggal dalam kasih-Nya. Dan siapa mau tinggal bersama Yesus berarti tinggal bersama Allah.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy