| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 14 Mei 2012 Pesta St. Matias, Rasul

Senin, 14 Mei 2012
Pesta St. Matias, Rasul

"Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu." (Yoh 15:9)


Antifom Pembuka (Yoh 15:16)

Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.

Doa


Ya Tuhan, hari ini Gereja merayakan Pesta St Matias yang dipilih untuk menggenapi sebelas rasul. Dalam suasana gembira, ini aku mempersembahkan kepada-Mu segala peristiwa hidupku hari ini. Semoga karena rahmat Baptis dan Krisma aku pun setia dalam melaksanakan karya kerasulan hari ini. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (1:15-17.20-26)

"Yang kena undi adalah Matias; dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas murid."

Pada waktu itu berdirilah Petrus di tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya. Ia berkata, "Hai, Saudara-saudara, harus digenapi nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud, tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu. Dahulu ia termasuk bilangan kami, dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini. Sebab ada tertulis dalam Kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya. Dan lagi: Biarlah jabatannya diambil orang lain. Jadi harus ditambahkan kepada kami satu orang yang dipilih dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke surga meninggalkan kami. Bersama kami ia harus menjadi saksi tentang kebangkitan Yesus." Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan juga bernama Yustus, dan Matias. Mereka semua lalu berdoa, "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang! Tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini, untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas, yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya." Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu, dan yang kena undi adalah Matias. Dengan demikian Matias ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan mendudukkan dia bersama para bangsawan.
Ayat. (Mzm 113:1-2.3-4.5-6.7-8)

1. Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.
2. Dari terbitnya matahari sampai pada terbenamnya terpujilah nama Tuhan. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.
3. Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di tempat tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi?
4. Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama para bangsawan, bersama dengan para bangsawan bangsanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (lih. Yoh 15:16)
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:9-17)

"Allah telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah."

Pada perjamuan malam terakhir Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu! Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak lagi menyebut kamu hamba, sebab hamba tidak tahu apa yang diperbuat oleh tuannya. Tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepadamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Kisah Para Rasul menceritakan tentang proses pemilihan Matias sebagai Rasul sepeninggalan Yudas Iskariot yang mengkhianati Yesus. Meskipun pemilihan itu tampak amat sederhana, yaitu hanya dengan membuang undi, namun dalam doa yang mendahului pengundian itu mereka yakin penuh akan campur tangan Tuhan sendiri dalam memilih rasul-Nya.

Tugas seorang rasul tidak lain daripada melanjutkan karya keselamatan Yesus Kristus melalui kesaksiannya akan Sabda, Karya dan Kebangkitan Yesus Kristus. Tugas ini tampaknya ringan, namun penuh tantangan dan pengorbanan salib sebab tidak semua orang dengan mudah menerima kesaksian bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat. Tantangan itu bahkan akan terjadi hingga akhir zaman.


Iman, cinta dan persahabatan dengan Yesus Kristus mengikat seorang rasul untuk menjalankan tugasnya sampai akhir. Ia tak pernah takut terhadap apa pun yang terjadi karena percaya Yesus tak akan pernah meninggalkannya. Komitmen seperti ini telah menjadi kekuatan dan harapan baginya untuk bersaksi ke mana pun diutus. Cinta kasih Kristus mengobarkan semangatnya. Walau sebagai manusia lemah seorang rasul juga sadar ia tidak memiliki apa-apa untuk menjalankan tugas ini, namun ia percaya bawa Tuhan yang memilih, Tuhan akan memperlengkapi dia dengan segala daya dan kuasa dari surga. Tuhan turut bekerja dan menyertai dia selamanya, seperti janji Yesus sendiri: “Apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.”


Ya Tuhan, seperti para Rasul-Mu, semoga aku pun sanggup memberi diri dengan sepenuh hati dalam melanjutkan karya-Mu yang suci. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Kobus: Martir (Yoh 15:9-17)

Minggu, 13 Mei 2012 Hari Minggu Paskah VI/B

Minggu, 13 Mei 2012
Hari Minggu Paskah VI/B

Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh (Yoh. 15:11)


Antifon Pembuka (lih. Yes 48:20)


Wartakanlah kabar sukacita, agar didengar. Wartakanlah sampai ke ujung bumi: Tuhan telah membebaskan umat-Nya. Alleluya.


Doa


Allah Bapa kami yang kekal, Engkau membuat orang yang semula asing menjadi sahabat dengan sabda Yesus, yang telah Kaubangkitkan dari alam maut. Kami mohon, ajarilah kami menaruh cinta kasih, yang memberi harapan akan masa depan kepada orang-orang dan para bangsa. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


Bacaan dari Kisah Para Rasul (10:25-26.34-35.44-48)

"Karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga."


Sekali peristiwa, ketika sampai di kota Kaisarea, Petrus masuk ke rumah Kornelius. Kornelius menyambutnya, dan sambil tersungkur dekat kaki Petrus, ia menyembahnya. Tetapi Petrus menegakkan dia serta berkata, "Bangunlah, aku hanya manusia biasa." Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membeda-bedakan orang. Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Allah dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya. Ketika Petrus sedang berbicara, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu. Dan semua orang beriman dari golongan bersunat yang waktu itu menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga. Sebab mereka mendengar orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah. Lalu Petrus bertanya, "Bolehkah mencegah orang-orang ini dibaptis dengan air, sedangkan mereka telah menerima Roh Kudus sama seperti kita?" Maka Petrus menyuruh mereka dibaptis dalam nama Yesus Kristus. Kemudian orang-orang itu meminta kepada Petrus, supaya ia tinggal beberapa hari lagi bersama-sama mereka.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 807

Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4; Ul:4b)

1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib, keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan, yang datang dari pada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya, di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:7-10)


"Allah adalah kasih."

Saudara-saudaraku yang terkasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah, dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai silih bagi dosa-dosa kita.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = f, gregorian, PS 959

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 14:23)
Jika seseorang mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:9-17)


"Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya."

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikian juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. Ini perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak lagi menyebut kamu hamba, sebab hamba tidak tahu apa yang diperbuat oleh tuannya. Tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Antifon Komuni (Yoh 14:15-16)


"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya." Alleluya.

Renungan


Sebagai seorang Katolik, kita tentu dengan sadar dan penuh keyakinan mengakui bahwa Yesuslah jalan, kebenaran dan hidup sejati; hanya melalui Kristus kita bisa sampai kepada Bapa dan menikmati berbagai hak sebagai ahliwaris surga. Namun, hal itu tidak bernilai sama sekali bagi kita jika kita tidak hidup dalam kasih dan damai dengan Tuhan dan sesama. St. Yohanes dalam suratnya menegaskan: ”Marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Bila seseorang tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah dan tidak berasal dari Allah” (1 Yoh. 4:7-8).

Kesaksian iman yang berkualitas di tengah dunia ini harus terpancar dalam cara hidup yang penuh kasih dan damai. Inilah misi kehadiran Yesus di dunia ini dan inilah juga misi kita semua yang percaya kepada-Nya. “Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu,” sabda Yesus.

Marilah kita tekun menghayati misi Kristus ini dalam hidup nyata kita setiap hari. Yakinlah, Roh Kudus yang Tuhan janjikan kepada kita sebagai Penolong ajaib, akan menaungi kita dan menyertai kita dengan karunia-karunia-Nya.

Ya Tuhan, penuhilah aku dengan kasih karunia Roh Kudus agar aku mampu mengamalkan kasih-Mu itu setiap hari. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

MINGGU PASKAH VI/B – 13 MEI 2012


MINGGU PASKAH VI/B – 13 MEI 2012
Novena Persiapan KEK II hari ke-4


Bacaan:
Kis 10:25-26,34-35,44-48
1 Yoh 4:7-10
Yoh 15:9-17

Pengantar
Hari ini, kita merayakan Ekaristi Minggu Paskah VI, sekaligus Novena ke-4 untuk Persiapan KEK II dan Bulan Katekese Liturgi hari ke-13. Tema pokok yang hendak kita renungkan adalah “Tinggallah dalam Kasih Kristus”. Sebuah ajakan. Kita diajak untuk tinggal dalam kasih Kristus dengan menyadari, mengalami, dan merasakan kasih-Nya. Kemudian kita juga diutus menyalurkan kasih Tuhan dengan berbagi kasih kepada sesama sebagaimana ajakan pada Antifon Pembuka, “Beritakanlah kabar sukacita supaya didengar, siarkanlah sampai ke ujung bumi: Tuhan telah menebus umat-Nya, alleluia”.

Homili
Kata yang paling banyak muncul dalam bacaan-bacaan hari ini adalah “kasih”: kasih, mengasihi, tinggal dalam kasih-Ku, kasihilah. Maka, saya mengajak: marilah kita jadikan “kasih” ini sebagai kata yang sakti, yang kalau kita hayati sungguh-sungguh mempunyai daya dan kekuatan yang menghidupkan dan menyelamatkan.
Kita belajar dari fakta kehidupan sehari-hari. Bukankah manusia baru yang lahir dan hidup di dunia ini terjadi karena adanya saling kasih antara sepasang suami istri? Bukankah seorang bayi dapat tetap hidup dan tumbuh berkembang dengan selamat karena adanya kasih dari orangtua? Kasih itu menghidupkan dan menyelamatkan.
Dalam kehidupan beriman pun demikian. “Allah adalah kasih. Dalam hal inilah, kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.” (1Yoh 4:8b-9 – bacaan kedua). Allah adalah kasih. Dan karena Ia adalah kasih, maka siapa pun kita dan apa pun keadaan kita, tetap dikasihi-Nya. “Allah tidak membeda-bedakan orang. Setiap orang yang dari bangsa mana pun yang takut akan Allah dan mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya” (Kis 10:34-35 – bacaan pertama). Semua orang dikasihi oleh Tuhan dan diberi-Nya kesempatan untuk mengalami dan menerima kasih-Nya. Dengan demikian, keselamatan tidak tergantung pada suku, agama, ras, bangsa, dan golongan seseorang tetapi tergantung pada kasih karunia Tuhan yang mengasihi semua orang.
Kasih Tuhan itu sungguh nyata bagi kita. Tinggal bagaimana kita selalu menyadarinya. Kita diberi hidup dengan segala fasilitan pendukungnya (udara, air, sinar matahari), kita diberi kesehatan (kalau sedang sakit, pasti sekian lama sudah diberi kesehatan), kita diberi keluarga (suami/istri, anak/orangtua) yang baik, kita diberi pekerjaan, dll.
Akhirnya, dalam perspektif iman kita, kasih Allah itu mencapai puncak-Nya dalam diri Yesus Kristus yang menyerahkan nyawa-Nya demi keselamatan kita. “Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya” (Yoh 15:13). Kasih Kristus yang disertai pengurbanan itulah yang membuahkan keselamatan abadi bagi kita.
Namun, karena kita hidup di dunia ini, kita tidak hanya mengharapkan keselamatan abadi tetapi juga keselamatan riil sekarang ini, di dunia ini. Itulah makanya kita tidak cukup hanya menyadari dan menerima kasih Tuhan, tetapi kita juga harus mengasihi seperti Yesus mengasihi kita. “Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu” (Yoh 15:12). Dengan demikian, hendak ditegaskan bahwa keselamatan kita tergantung pada 2 hal, yaitu pada kasih Allah dan pada saling kasih di antara kita.
Mengenai kasih Allah yang menyelamatkan kita, kiranya sudah jelas dalam keyakinan iman kita, bahwa “Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. … Allahlah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai silih atas dosa-dosa kita”. Kita semua adalah orang-orang yang lemah dan rapuh sehingga mudah jatuh dalam dosa. Dosa menjadikan kita tidak selamat karena upah dosa adalah maut/kematian (Rm 6:23a). Namun, karena pengurbanan Kristus, kita tidak jadi (di)binasa(kan), melainkan menerima anugerah kehidupan dan keselamatan kekal (Rm 6:23b).
Mengenai saling kasih di antara kita, kiranya juga tidak sulit bagi kita untuk membuktikan dan meyakini kalau saling kasih itu membuahkan keselamatan. Ketika kasih sungguh-sungguh dihayati dalam hidup bersama, dalam keluarga, komunitas, tempat kerja, jalan raya, masyarakat, dll keselamatan akan dengan mudah tercipta. Namun, kalau mulai ada kebencian dan permusuhan kemudian terjadi perkelahian, bentrokan, tawuran, perang, dll keselamatan kita menjadi terancam. Maka, kasih itu memelihara kehidupan dan menyelamatkan sedangkan kebencian, dendam, dan permusuhan itu mengancam kehidupan dan keselamatan.
Untuk itu, marilah kita saling mengasihi. Tidak perlu dengan kasih yang muluk-muluk tetapi dengan kasih yang sederhana. 1) memberi sapaan dan senyuman, 2) menyediakan waktu untuk mendengarkan dan hadir dalam kebersamaan, 3) mau urun rembug/tenaga/pemikiran/dana sesuai kemampuan serta 4) menghargai kebebasan dan memberi kesempatan kepada setiap pribadi dan kelompok untuk mengaktualisasikan diri dan kelompoknya, baik dalam kehidupan sosial maupun penghayatan imannya. Kita mohon berkat Tuhan agar kita dapat menghasilkan buah-buah kasih yang demikian ini secara tetap.
Rm. Ag. Agus Widodo, Pr

Sabtu, 12 Mei 2012 Hari Biasa Pekan V Paskah

Sabtu, 12 Mei 2012
Hari Biasa Pekan V Paskah

"Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku daripada kamu." (Yoh 15:18)


Antifon Pembuka (lih.Kol 2:12)


Kita dikubur bersama Kristus dalam pembaptisan dan dibangkitkan bersama dengan Dia, berkat iman kita akan kuasa Allah, yang telah membangkitkan kita dari alam maut. Alleluya.


Doa Pagi


Allah Bapa kami, utuslah Roh Kudus-Mu untuk memenuhi hati kami sehingga kami tidak takut menghadapi kesukaran hidup hari ini. Semoga Roh Kudus menjadi jiwa hidup kami dan mengobarkan semangat kami hari ini. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


Makedonia adalah gambaran dunia yang terus menjerit minta pertolongan. Pada dunia seperti itu, Allah mengutus Paulus dan Silas untuk menolong mereka, yaitu membawa mereka pada Kristus, Tuhan dan Penyelamat.


Bacaan dari Kisah Para Rasul (16:1-10)


"Menyeberanglah ke Makedonia, dan tolonglah kami"

Sekali peristiwa Paulus datang ke Derbe dan Listra. Di situ ada seorang murid bernama Timotius; ibunya adalah seorang Yahudi dan telah menjadi percaya, sedangkan ayahnya seorang Yunani. Timotius ini dikenal baik oleh saudara-saudara di Listra dan di Ikonium. Paulus mau, supaya Timotius itu menyertainya dalam perjalanan. Paulus menyuruh menyunatkan dia demi orang-orang Yahudi di daerah itu, sebab setiap orang tahu bahwa bapanya adalah orang Yunani. Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di Yerusalem dengan pesan supaya jemaat-jemaat menurutinya. Demikianlah jemaat-jemaat diteguhkan dalam iman, dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya. Paulus dan Silas melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah untuk memberitakan Injil di Asia. Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka. Setelah melintasi Misia, mereka sampai di Troas. Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan; ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya katanya, “Menyeberanglah kemari dan tolonglah kami!” Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840

Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku
Ayat. (Mzm 100:1-2.3.5, R:3c)

1. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai.
2. Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Kol 3:1)
Kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas di mana Kristus berada, duduk di sebelah kanan Allah.

Yesus telah memilih kita dari dunia dan menjadikan kita murid dan sahabat-Nya. Pilihan ini mendatangkan risiko, dibenci oleh dunia yang tidak mengenal Dia. Namun orang yang setia kepada Yesus sampai pada kesudahannya akan selamat (bdk. Mrk 13:13)


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:18-21)


"Kamu bukan dari dunia, sebab Aku telah memilih kamu dari dunia."

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, sebab Aku telah memilih kamu dari dunia, maka dunia membenci kamu. Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi daripada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu. Tetapi semuanya itu akan mereka lakukan terhadap kamu karena nama-Ku, sebab mereka tidak mengenal Dia, yang telah mengutus Aku.

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan


Nasib hidup para murid Yesus tidak jauh berbeda dengan Guru mereka. Mereka akan dibenci oleh dunia. Mereka akan dianiaya oleh orang-orang dari dunia ini. Hal ini terjadi karena nilai-nilai hidup Kristiani lain dengan nilai-nilai yang diperjuangkan oleh orang-orang dunia ini. Mereka hidup tanpa Allah, tanpa harapan. Sedangkan kehidupan para pengikut Kristus didasarkan pada harapan mereka akan kedatangan Kristus.


Doa Malam


Tuhan Yesus, Engkau telah memberi teladan cinta kasih dalam menunaikan tugas penebusan-Mu dengan mengalami penderitaan. Buatlah kami menjadi hamba-Mu yang selalu bersyukur atas teladan-Mu ini. Amin.


RUAH

Jumat, 11 Mei 2012 Hari Biasa Pekan V Paskah

Jumat, 11 Mei 2012
Hari Biasa Pekan V Paskah

Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan kepuasan kami, supaya kepada kami jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu ini. (Kis 15:28)


Antifon Pembuka
(lih.Why 5:12)

Anak Domba yang telah dikurbankan patut menerima kekuatan dan keallahan, kebijaksanaan, keperkasaan, dan kehormatan.

Doa

Ya Tuhan, berkatilah usaha dan niat baik kami hari ini. Semoga kami dapat mewujudkan sabda-Mu yang kami dengar hari ini, terutama untuk saling mengasihi sesama kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (15:22-31)

"Adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu.

Pada akhir sidang pemuka jemaat di Yerusalem yang membicarakan soal sunat, rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat mengambil keputusan untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas. Yang terpilih yaitu Yudas yang disebut Barnabas, dan Silas. Keduanya adalah orang yang terpandang di antara saudara-saudara itu. Kepada mereka diserahkan surat yang bunyinya: "Salam dari rasul-rasul dan penatua-penatua, dari saudara-saudaramu, kepada saudara-saudara di Antiokhia, Siria dan Kilikia yang berasal dari bangsa-bangsa lain. Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tidak mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka. Sebab itu dengan bulat hati kami telah memutuskan untuk memilih dan mengutus beberapa orang kepada kamu bersama-sama dengan Barnabas dan Paulus yang kami kasihi, yaitu dua orang yang telah mempertaruhkan nyawanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus. Jadi kami telah mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan pesan tertulis ini juga kepada kamu. Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu, yakni: kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari pencabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat." Setelah berpamitan, Yudas dan Silas berangkat ke Antiokhia. Di situ mereka memanggil seluruh jemaat berkumpul, lalu menyerahkan surat itu kepada mereka. Setelah membaca surat itu, jemaat bersukacita karena isinya yang menghiburkan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Aku mau bersyukur kepada-Mu, Tuhan, di antara bangsa-bangsa.
Ayat. (Mzm 57:8-9.10-12)
1. Hatiku siap, ya Allah, hatiku siap; aku mau menyanyi, aku mau bermazmur. Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah hai gambus dan kecapi, mari kita membangunkan fajar!
2. Tuhan, aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa. Sebab kasih setia-Mu menjulang setinggi langit, dan kebenaran-Mu setinggi awan-gemawan. Bangkitlah mengatasi langit, ya Allah! Biarlah kemuliaan-Mu meliputi seluruh bumi!

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:15b)
Aku menyebut kamu sahabat, sabda Tuhan, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:12-17)

"Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah orang akan yang lain."

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak lagi menyebut kamu hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya. Tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Gereja perdana seperti diceritakan dalam Kisah Para Rasul mengandalkan hidup dan karya mereka pada kuasa Roh Kudus. Oleh bimbingan Roh Kudus sendiri, mereka ikut bertanggung jawab atas hidup dan perkembangan jemaat baru di Antiokhia, Siria dan Kilikia, yang imannya telah digoncangkan oleh ajaran sesat. Mereka memilih Barnabas dan Paulus lalu mengutusnya ke sana. Dua sahabat ini adalah orang-orang yang telah mempertaruhkan nyawanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus. Mereka membawa serta sebuah surat yang berbunyi: ” ... Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu: Kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat.” Setelah membaca surat itu, para jemaat di sana diliputi sukacita.

Wujud hidup yang terpenting sebagai pengikut Kristus adalah taat kepada perintah Allah, hidup dalam semangat kasih, dan mau mengamalkan kasih itu, satu terhadap terhadap yang lain. Yesus sendiri telah menunjukkan inti kedatangan-Nya ke dunia ini dengan menyerahkan nyawa bagi keselamatan manusia dan mengajarkan para pengikut-Nya agar mau melakukan hal yang sama. ”Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu....”

Untuk mencapai tingkat kehidupan seperti itu sungguh tidak mudah. Manusia membutuh*kan adanya atmosfer kewibawaan Ilahi, suasana hidup di bawah bimbingan kuasa Roh Kudus. Roh Kudus adalah kuasa yang memimpin setiap orang kepada ketaatan, kebenaran, kasih, dan yang meneguhkan langkah hidup manusia menuju keabadian hidup bersama Allah sendiri.

Ya Tuhan, pimpinlah hidupku dengan daya dan kuasa Roh Kudus-Mu agar aku sanggup menata hidup penuh kasih seturut perintah-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Kamis, 10 Mei 2012 Hari Biasa Pekan V Paskah

Kamis, 10 Mei 2012
Hari Biasa Pekan V Paskah

TINGGAL DI DALAM KASIH

"Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu! Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya." (Yoh 15:9-10)


Doa Pagi

Tuhan Yesus, sumber sukacita abadi, dipuji dan dimuliakanlah Engkau yang meraja dalam hidup kami. Semoga sukacita yang kami terima hari ini menguatkan iman kami untuk melakukan pekerjaan kami dengan penuh sukacita pula. Sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami yang
bersama Bapa, dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

“Oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, kita akan beroleh keselamatan.” Inilah kata-kata Paulus saat mengikuti Konsili di Yerusalem, di mana sidang sedang membahas perlu-tidaknya sunat bagi orang Kristen. Dari kata-kata Paulus ini, jelaslah bahwa kasih karunia Tuhan Yesuslah yang menyelamatkan, bukan segala macam perbuatan manusia.

Bacaan dari Kisah Para Rasul
(15:7-21)


"Kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah."

Para Rasul dan penatua-penatua jemaat di Yerusalem bersidang, membicarakan soal sunat. Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung tukar pikiran, berdirilah Petrus dan berkata kepada para rasul serta penatua-penatua, “Saudara-saudara, kamu tahu, bahwa sejak semula Allah telah memilih aku di antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya. Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita. Allah sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman. Kalau demikian, mengapa kamu mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu kuk yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri?” Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga.” Maka diamlah seluruh umat itu, lalu mereka mendengarkan Paulus dan Barnabas menceritakan segala tanda dan mukjizat yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka di tengah-tengah bangsa lain. Setelah Paulus dan Barnabas selesai berbicara, berkatalah Yakobus, “Saudara-saudara, dengarkanlah aku: Simon telah menceritakan, bahwa sejak semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya. Hal itu sesuai dengan ucapan-ucapan para nabi seperti yang tertulis: Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh. Reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan, supaya semua orang lain mencari Tuhan, juga segala bangsa yang tidak mengenal Allah yang Kusebut milik-Ku, demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya, yang telah diketahui dari sejak semula ini. Sebab itu aku berpendapat, bahwa kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi mereka yang dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah. Tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah. Sebab sejak zaman dahulu hukum Musa diberitakan di tiap-tiap kota, dan sampai sekarang hukum itu dibacakan tiap-tiap hari Sabat di rumah-rumah ibadat.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 96:1-2a.2b-3; R: lih3)

1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Nyanyikanlah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.
2. Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari Tuhan. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.
3. Katakanlah di antara bangsa-bangsa: Tuhan itu raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah, Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.


Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya
Ayat.
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.

“Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku.” Perintah Yesus itu ialah mengasihi Allah dan sesama. Dengan mengasihi, kita akan tinggal di dalam Tuhan dan akan bersukacita bersama-Nya. Dalam kenyataan, mengasihi itu sulit karena menuntut pengorbanan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:9-11)

"Allah telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah."

Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.”

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Kasih yang tulus selalu membawa sukacita. Yesus mengundang para murid-Nya untuk tinggal dalam kasih. Kasih Bapa terhadap Yesus, dan kasih Yesus terhadap para murid menjadi dasar undangan tersebut. Bagaimana caranya kita tinggal dalam kasih? Mendengarkan dan melaksanakan perintah Yesus.

Doa Malam

Tuhan Yesus, hanya kepada-Mu kami percaya. Engkaulah kekuatan hidup kami. Maka ampunilah kesalahan dan dosa yang telah kami perbuat hari ini agar esok pagi kami dapat menyongsong matahari rahmat yang menyinari hidup kami. Amin.

RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy