Hari Biasa Pekan VII Paskah --- Novena Roh Kudus hari keempat
"Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia." (Yoh 16:33)
Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.
Doa Penerangan Roh Kudus PS 147
Ya Bapa, utuslah Roh Kudus memenuhi hati umat-Mu, dan menyalakan di dalamnya api cinta-Mu.
P. Utuslah Roh-Mu, maka semuanya akan dicipta kembali.
U. Dan Engkau akan membaharui muka bumi.
Marilah kita berdoa (hening).
Ya Allah, Engkau telah mengajar hati umat-Mu dengan penerangan Roh Kudus. Berilah supaya berkat Roh yang kudus ini kami senantiasa berpikir benar, bertindak bijaksana, serta selalu bergembira karena penghiburan-Nya. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.
Antifon Pembuka (Kis 1:8)
Kamu akan diberi kekuatan yakni Roh Kudus yang akan datang kepadamu. Maka, kamu akan menjadi saksi-Ku sampai ke ujung bumi. Alleluya.
Doa Pagi
Allah sumber kedamaian. Engkau menghendaki agar hidup di bumi ini penuh kedamaian, damai yang diberikan oleh Putera-Mu, bukan damai yang diberikan oleh dunia. Damai dunia membuat diri kami, keluarga dan masyarakat kami menemukan damai palsu. Semoga kami semakin dapat berbagi damai yang dari-Mu, damai yang sejati dalam Yesus Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin
Bacaan dari Kisah Para Rasul (19:1-8)
Ketika Apolos masih berada di kota Korintus, Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman Asia, dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid. Katanya kepada mereka, “Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?” Akan tetapi mereka menjawab dia, “Belum, bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus.” Lalu kata Paulus kepada mereka, “Kalau begitu dengan baptisan manakah kamu telah dibaptis?” Jawab mereka, “Dengan baptisan Yohanes.” Kata Paulus, “Baptisan Yohanes adalah baptisan tobat, dan Yohanes sendiri berkata kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian daripadanya, yaitu Yesus.” Ketika mendengar hal itu, mereka memberi diri dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa Roh dan bernubuat. Jumlah mereka adalah kira-kira dua belas orang. Selama tiga bulan Paulus mengunjungi rumah ibadat di situ dan mengajar dengan berani. Lewat pemberitaannya ia berusaha meyakinkan mereka tentang Kerajaan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah.
Ayat. (Mzm 68:2-3.4-5ac.6-7ab)
1. Allah bangkit, maka terseraklah musuh-musuh-Nya, orang-orang yang membenci Dia melarikan diri dari hadapan-Nya. Seperti asap hilang tertiup, seperti lilin meleleh di depan api, demikianlah orang-orang fasik binasa di hadapan Allah.
2. Tetapi orang-orang benar bersukacita, mereka beria-ria di hadapan Allah, bergembira dan bersukaria. Bernyanyilah bagi Allah, bermazmurlah bagi nama-Nya! Nama-Nya ialah Tuhan!
3. Bapa bagi anak yatim dan pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus; Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara, Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Kol 3:1)
Kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (16:29-33)
"Kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata bahwa akan tiba saat-Nya bahwa Ia tidak lagi berbicara dengan memakai kiasan. Maka para murid berkata kepada Yesus, “Lihat, sekarang Engkau berkata-kata terus terang dan Engkau tidak memakai kiasan. Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu dan tidak perlu orang bertanya kepada-Mu. Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah.” Jawab Yesus kepada mereka, “Percayakah kamu sekarang? Lihat, saatnya datang, bahkan sudah datang, bahwa kamu diceraiberaikan, masing-masing ke tempatnya sendiri dan kamu meninggalkan Aku seorang diri. Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Dalam banyak peristiwa, tatkala kita mengalami benturan-benturan persoalan, yang tak terselesaikan dalam hidup ini, kita merasa putus asa dan berkata: ”Di manakah Tuhan? Mengapa Dia meninggalkan aku?” Atau ”Tuhan tidak adil, mengapa aku harus terus menderita?” Bahkan ada yang sampai murtad, menolak Tuhan.
Menjadi murid Yesus bukan berarti kita bebas dari segala bentuk masalah dan penderitaan. Kita semua tidak pernah luput dari persoalan dan akibatnya. Yesus, pada saat-saat akhir, mengingatkan para murid-Nya dengan berkata: ”Dalam dunia kamu menderita penganiayaan” (Yoh. 16:33a). Perkataan ini sungguh benar, karena dalam kenyataannya kita dianiaya, bukan saja oleh sesama manusia, tetapi juga oleh berbagai persoalan lain yang menimpa dunia ini, yaitu: kelaparan, kemiskinan, bencana, ketidakadilan, dst.
Semua orang tak mungkin bisa terhindar dari keadaan seperti itu. Para Rasul, murid-murid lain, orang-orang kudus, pengikut-pengikut Yesus sepanjang sejarah, semuanya mengalami hal yang sama. Tetapi, banyak orang bertahan dalam situasi itu karena percaya akan Yesus dan janji-Nya: ”... kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia” (Yoh. 16:33b). Kuasa Roh Kudus menyertai, menguatkan, menyembuhkan, dan menghibur mereka semua sehingga mereka teguh berdiri dalam iman kepada Tuhan.
Marilah pada hari-hari menjelang Pentakosta ini, kita sama-sama berdoa kepada Allah Roh Kudus agar kita diberi iman penuh pengharapan untuk percaya bahwa Yesus telah mengalahkan dunia ini dan akan selalu mendampingi kita dengan kuasa Roh-Nya.
Doa: Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan, dan bantulah aku agar senantiasa tinggal pada-Mu dan selalu percaya pada janji-Mu. Amin.
Mohon Tujuh Karunia Roh Kudus PS 93
Datanglah, ya Roh Hikmat, turunlah atas diri kami, ajarlah kami menjadi orang bijak terutama agar kami dapat menghargai, mencintai, dan mengutamakan cita-cita surgawi; dan semoga kami Kaulepaskan dari belenggu dosa dunia ini.
Datanglah, ya Roh Pengertian, turunlah atas diri kami. Terangilah budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang Putra, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.
Datanglah, ya Roh Nasihat, dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini; semoga kami selalu melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat.
Datanglah, ya Roh Keperkasaan, kuatkanlah hamba-Mu yang lemah ini, agar tabah menghadapi segala kesulitan dan derita. Semoga kami Kaukuatkan dengan memegang tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.
Datanglah, ya Roh Pengenalan akan Allah. Ajarlah kami mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara saja. Bimbinglah kami, agar tidak terbuai oleh kemegahan dunia. Bimbinglah kami, agar dapat menggunakan hal-hal duniawi untuk kemuliaan-Mu.
Datanglah, ya Roh Kesalehan, bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-Mu. Ajarilah kami menjadi orang yang tahu berterimakasih atas segala kebaikan-Mu; dan berani menjadi teladan kesalehan bagi orang-orang di sekitar kami.
Datanglah, ya Roh takut akan Allah, ajarlah kami untuk takut dan tunduk kepada-Mu di manapun kami berada; tegakkanlah kami agar selalu berusaha melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Mu.
Bapa Kami
Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini, dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Doa Penutup PS 92
Allah yang mahakudus, semoga kekuatan Roh-Mu turun atas kami, agar kami mematuhi kehendak-Mu dengan setia dan mengamalkannya dalam cara hidup kami. Demi Yesus Kristus Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin.
Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.
Bagaikan Seorang Tukang Kebun
Oleh: St. Yohanes Maria Vianey
Roh Kudus itu bagaikan seorang tukang kebun yang mengolah jiwa kita.... Roh Kudus itu pelayan kita .... Tersedia senapan; baik, engkau mengisinya, tetapi haruslah ada orang yang menarik pelatuknya serta menembakkannya... Demikian juga, dalam diri kita ada kekuatan untuk melakukan yang baik.... ketika Roh Kudus mendorong kita, perbuatan-perbuatan baik dihasilkan. Roh Kudus tinggal dalam jiwa orang-orang benar bagaikan merpati tinggal dalam sarangnya. Ia membangkitkan hasrat-hasrat baik dalam jiwa yang murni, bagaikan merpati menetaskan anak-anaknya. Roh Kudus membimbing kita seperti seorang ibu menggenggam tangan anaknya yang berumur dua tahun, bagaikan seorang yang dapat melihat membimbing seorang yang yang buta.
Turunnya Roh Kudus diperlukan, guna mendatangkan buah-buah rahmat yang berlimpah. Bagaikan sebutir gandum - kalian melemparkannya ke atas tanah; ya, tapi diperlukan matahari dan hujan agar membuatnya tumbuh dan menghasilkan buah. Patutlah setiap pagi kita berseru, “O Tuhan, utuslah Roh Kudus-Mu kepadaku untuk mengajarkan siapa aku dan siapa Engkau.” (sumber : “Catechism on The Holy Spirit by Saint John Vianney”; www.catholic-forum.com, diterjemahkan oleh YESAYA: http://www.indocell.net/yesaya/pustaka/id470.htm)
Doa Malam
Ya Yesus, aku percaya bahwa Engkaulah Anak Allah yang hidup. Namun, aku terkadang masih gentar menghadapi hidup yang dapat mengoyak imanku. Maka, aku mohon kepada-Mu, kuatkanlah hatiku agar damai-Mu selalu menyertaiku. Amin.