| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 21 Mei 2012 Hari Biasa Pekan VII Paskah

Senin, 21 Mei 2012
Hari Biasa Pekan VII Paskah --- Novena Roh Kudus hari keempat

"Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia." (Yoh 16:33)

Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

Doa Penerangan Roh Kudus PS 147

Ya Bapa, utuslah Roh Kudus memenuhi hati umat-Mu, dan menyalakan di dalamnya api cinta-Mu.

P. Utuslah Roh-Mu, maka semuanya akan dicipta kembali.
U. Dan Engkau akan membaharui muka bumi.

Marilah kita berdoa (hening).
Ya Allah, Engkau telah mengajar hati umat-Mu dengan penerangan Roh Kudus. Berilah supaya berkat Roh yang kudus ini kami senantiasa berpikir benar, bertindak bijaksana, serta selalu bergembira karena penghiburan-Nya. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.


Antifon Pembuka (Kis 1:8)

Kamu akan diberi kekuatan yakni Roh Kudus yang akan datang kepadamu. Maka, kamu akan menjadi saksi-Ku sampai ke ujung bumi. Alleluya.


Doa Pagi

Allah sumber kedamaian. Engkau menghendaki agar hidup di bumi ini penuh kedamaian, damai yang diberikan oleh Putera-Mu, bukan damai yang diberikan oleh dunia. Damai dunia membuat diri kami, keluarga dan masyarakat kami menemukan damai palsu. Semoga kami semakin dapat berbagi damai yang dari-Mu, damai yang sejati dalam Yesus Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin


Bacaan dari Kisah Para Rasul (19:1-8)

"Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?"

Ketika Apolos masih berada di kota Korintus, Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman Asia, dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid. Katanya kepada mereka, “Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?” Akan tetapi mereka menjawab dia, “Belum, bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus.” Lalu kata Paulus kepada mereka, “Kalau begitu dengan baptisan manakah kamu telah dibaptis?” Jawab mereka, “Dengan baptisan Yohanes.” Kata Paulus, “Baptisan Yohanes adalah baptisan tobat, dan Yohanes sendiri berkata kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian daripadanya, yaitu Yesus.” Ketika mendengar hal itu, mereka memberi diri dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa Roh dan bernubuat. Jumlah mereka adalah kira-kira dua belas orang. Selama tiga bulan Paulus mengunjungi rumah ibadat di situ dan mengajar dengan berani. Lewat pemberitaannya ia berusaha meyakinkan mereka tentang Kerajaan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah.
Ayat. (Mzm 68:2-3.4-5ac.6-7ab)
1. Allah bangkit, maka terseraklah musuh-musuh-Nya, orang-orang yang membenci Dia melarikan diri dari hadapan-Nya. Seperti asap hilang tertiup, seperti lilin meleleh di depan api, demikianlah orang-orang fasik binasa di hadapan Allah.
2. Tetapi orang-orang benar bersukacita, mereka beria-ria di hadapan Allah, bergembira dan bersukaria. Bernyanyilah bagi Allah, bermazmurlah bagi nama-Nya! Nama-Nya ialah Tuhan!
3. Bapa bagi anak yatim dan pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus; Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara, Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Kol 3:1)
Kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (16:29-33)

"Kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."


Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata bahwa akan tiba saat-Nya bahwa Ia tidak lagi berbicara dengan memakai kiasan. Maka para murid berkata kepada Yesus, “Lihat, sekarang Engkau berkata-kata terus terang dan Engkau tidak memakai kiasan. Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu dan tidak perlu orang bertanya kepada-Mu. Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah.” Jawab Yesus kepada mereka, “Percayakah kamu sekarang? Lihat, saatnya datang, bahkan sudah datang, bahwa kamu diceraiberaikan, masing-masing ke tempatnya sendiri dan kamu meninggalkan Aku seorang diri. Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Dalam banyak peristiwa, tatkala kita mengalami benturan-benturan persoalan, yang tak terselesaikan dalam hidup ini, kita merasa putus asa dan berkata: ”Di manakah Tuhan? Mengapa Dia meninggalkan aku?” Atau ”Tuhan tidak adil, mengapa aku harus terus menderita?” Bahkan ada yang sampai murtad, menolak Tuhan.

Menjadi murid Yesus bukan berarti kita bebas dari segala bentuk masalah dan penderitaan. Kita semua tidak pernah luput dari persoalan dan akibatnya. Yesus, pada saat-saat akhir, mengingatkan para murid-Nya dengan berkata: ”Dalam dunia kamu menderita penganiayaan” (Yoh. 16:33a). Perkataan ini sungguh benar, karena dalam kenyataannya kita dianiaya, bukan saja oleh sesama manusia, tetapi juga oleh berbagai persoalan lain yang menimpa dunia ini, yaitu: kelaparan, kemiskinan, bencana, ketidakadilan, dst.

Semua orang tak mungkin bisa terhindar dari keadaan seperti itu. Para Rasul, murid-murid lain, orang-orang kudus, pengikut-pengikut Yesus sepanjang sejarah, semuanya mengalami hal yang sama. Tetapi, banyak orang bertahan dalam situasi itu karena percaya akan Yesus dan janji-Nya: ”... kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia” (Yoh. 16:33b). Kuasa Roh Kudus menyertai, menguatkan, menyembuhkan, dan menghibur mereka semua sehingga mereka teguh berdiri dalam iman kepada Tuhan.

Marilah pada hari-hari menjelang Pentakosta ini, kita sama-sama berdoa kepada Allah Roh Kudus agar kita diberi iman penuh pengharapan untuk percaya bahwa Yesus telah mengalahkan dunia ini dan akan selalu mendampingi kita dengan kuasa Roh-Nya.

Doa: Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan, dan bantulah aku agar senantiasa tinggal pada-Mu dan selalu percaya pada janji-Mu. Amin.

Mohon Tujuh Karunia Roh Kudus PS 93

Datanglah, ya Roh Hikmat, turunlah atas diri kami, ajarlah kami menjadi orang bijak terutama agar kami dapat menghargai, mencintai, dan mengutamakan cita-cita surgawi; dan semoga kami Kaulepaskan dari belenggu dosa dunia ini.

Datanglah, ya Roh Pengertian, turunlah atas diri kami. Terangilah budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang Putra, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.

Datanglah, ya Roh Nasihat, dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini; semoga kami selalu melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat.

Datanglah, ya Roh Keperkasaan, kuatkanlah hamba-Mu yang lemah ini, agar tabah menghadapi segala kesulitan dan derita. Semoga kami Kaukuatkan dengan memegang tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.

Datanglah, ya Roh Pengenalan akan Allah. Ajarlah kami mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara saja. Bimbinglah kami, agar tidak terbuai oleh kemegahan dunia. Bimbinglah kami, agar dapat menggunakan hal-hal duniawi untuk kemuliaan-Mu.

Datanglah, ya Roh Kesalehan, bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-Mu. Ajarilah kami menjadi orang yang tahu berterimakasih atas segala kebaikan-Mu; dan berani menjadi teladan kesalehan bagi orang-orang di sekitar kami.

Datanglah, ya Roh takut akan Allah, ajarlah kami untuk takut dan tunduk kepada-Mu di manapun kami berada; tegakkanlah kami agar selalu berusaha melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Mu.

Bapa Kami

Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini, dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

Doa Penutup
PS 92

Allah yang mahakudus, semoga kekuatan Roh-Mu turun atas kami, agar kami mematuhi kehendak-Mu dengan setia dan mengamalkannya dalam cara hidup kami. Demi Yesus Kristus Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

Bagaikan Seorang Tukang Kebun
Oleh: St. Yohanes Maria Vianey

Roh Kudus itu bagaikan seorang tukang kebun yang mengolah jiwa kita.... Roh Kudus itu pelayan kita .... Tersedia senapan; baik, engkau mengisinya, tetapi haruslah ada orang yang menarik pelatuknya serta menembakkannya... Demikian juga, dalam diri kita ada kekuatan untuk melakukan yang baik.... ketika Roh Kudus mendorong kita, perbuatan-perbuatan baik dihasilkan. Roh Kudus tinggal dalam jiwa orang-orang benar bagaikan merpati tinggal dalam sarangnya. Ia membangkitkan hasrat-hasrat baik dalam jiwa yang murni, bagaikan merpati menetaskan anak-anaknya. Roh Kudus membimbing kita seperti seorang ibu menggenggam tangan anaknya yang berumur dua tahun, bagaikan seorang yang dapat melihat membimbing seorang yang yang buta.

Turunnya Roh Kudus diperlukan, guna mendatangkan buah-buah rahmat yang berlimpah. Bagaikan sebutir gandum - kalian melemparkannya ke atas tanah; ya, tapi diperlukan matahari dan hujan agar membuatnya tumbuh dan menghasilkan buah. Patutlah setiap pagi kita berseru, “O Tuhan, utuslah Roh Kudus-Mu kepadaku untuk mengajarkan siapa aku dan siapa Engkau.” (sumber : “Catechism on The Holy Spirit by Saint John Vianney”; www.catholic-forum.com, diterjemahkan oleh YESAYA: http://www.indocell.net/yesaya/pustaka/id470.htm)


Doa Malam

Ya Yesus, aku percaya bahwa Engkaulah Anak Allah yang hidup. Namun, aku terkadang masih gentar menghadapi hidup yang dapat mengoyak imanku. Maka, aku mohon kepada-Mu, kuatkanlah hatiku agar damai-Mu selalu menyertaiku. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian.

Bacaan Harian 21 - 27 Mei 2012


Bacaan Harian 21 - 27 Mei 2012

Senin, 21 Mei: Hari Biasa Pekan VII Paskah (P).
Novena Roh Kudus hari keempat
Kis 19:1-8; Mzm 68:2-5ac.6-7ab; Yoh 16:29-33.
Yesus memberi kesaksian akan kesepian-Nya sendiri ketika ditinggalkan para murid. Demikian juga para murid merasa kesepian yang mendalam saat ditinggalkan Yesus naik ke surga. Namun, para murid boleh mengingat janji Yesus yang akan menyertainya sampai akhir zaman. Bagi orang rendah hati dan bijaksana, kesepian bukanlah sebuah bencana karena ada Yesus, sang Sahabat sejati.

Selasa, 22 Mei: Hari Biasa Pekan VII Paskah (P).
Novena Roh Kudus hari kelima
Kis 20:17-27; Mzm 68:10-11.20-21; Yoh 17:1-11a.
Dalam doa-Nya, Yesus menerangkan bagaimana caranya orang bisa memperoleh hidup kekal. Hakikat hidup kekal adalah mengenali satu-satunya Allah yang benar dan Yesus Kristus utusan-Nya. Dengan menjadi pengikut Yesus, orang sudah ada pada jalan ke hidup kekal. Itulah model hidup dalam kesatuan dengan Yang Ilahi sesuai bimbingan sang Putera.

Rabu, 23 Mei: Hari Biasa Pekan VII Paskah (P).
Novena Roh Kudus hari keenam
Kis 20:28-38; Mzm 68:29-30.33-36c; Yoh 17:11b-19.
Doa Yesus ini memberi keyakinan pada kita bahwa betapa Yesus begitu memperhatikan kita sebagai murid-murid-Nya. Ia menyerahkan kita pada pemeliharaan Bapa dan sujpaya Bapa melindungi kita dari yang jahat. Ia juga meminta kepada Bapa untuk menguduskan kita dalam kebenaran. Kita sungguh pantas bersyukur menjadi murid Yesus, karena Ia tidak membiarkan kita berada dalam kesulitan. Tinggallah kita perlu membuka diri terhadap penyertaan-Nya.

Kamis, 24 Mei: Hari Biasa Pekan VII Paskah (P).
Novena Roh Kudus hari ketujuh
Kis 22:30 – 23:6-11; Mzm 16:1-2a.5.7-11; Yoh 17:20-26.
Secara khusus juga Yesus berdoa untuk orang-orang yang percaya pada pemberitaan murid-murid supaya mereka semua selalu berada bersama-sama dalam Yesus. Di dalam Yesus, semua orang yang percaya menjadi satu kawanan dan Yesus menjadi Sang Gembala Agung. Yesus berada bersama Allah dan dikasihi Allah. Kasih itulah yang sekarang diharapkan-Nya dialami secara nyata oleh para murid dalam kehidupan mereka.

Jumat, 25 Mei: Hari Biasa Pekan VII Paskah (P).
Novena Roh Kudus hari kedelapan
Kis 25:13-21; Mzm 103:1-2.11-12.19-20ab; Yoh 21:15-19.
Penting memperhatikan bagaimana peranan Petrus sebagai gembala dikaitkan dengan kasih kepada Yesus. Kasih adalah jiwa dan motivator bagi setiap bentuk pelayanan. Apakah pelayanan kita sehari-hari telah menjadi ungkapan cinta akan Yesus?

Sabtu, 26 Mei: Peringatan Wajib St. Filipus Neri, Imam (P).
Novena Roh Kudus hari kesembilan
Kis 28:16-20.30-31; Mzm 11:4.5.7; Yoh 21:20-25.
Kita semua dipanggil untuk meneladan Paulus, yaitu di tempat tinggal atau kerja kita senantiasa membuka diri bagi siapapun yang datang serta “memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus”. Pemberitaan dan pengajaran ini kiranya pertama-tama dan terutama harus menjadi nyata dalam cara hidup dan cara bertindak, dengan kata lain dalam dan melalui kesaksian hidup sehari-hari. Cara hidup dan cara bertindak yang dirajai atau dikuasai oleh Allah, itulah panggilan dan tugas pengutusan kita semua, artinya hidup dan bertindak sesuai dengan kehendak atau perintah Allah.

Sore Menjelang Hari Raya Pentakosta (M).
Kej 11:1-9; atau Kel 19:3-8a.16-20b atau Yeh 37:1-14 atau Yl 2:28-32; Mzm 104:1-2a.24.35c.27-28.29bc-30; Rm 8:22-27; Yoh 7:37-39.

Minggu, 27 Mei: Hari Raya Pentakosta (M).
Kis 2:1-11; Mzm 104:1ab.24ac.29bc-31.34; Gal 5:16-25; Yoh 15:26-27 – 16:12-15.
Para rasul bersaksi dengan kata-kata perihal “perbuatan besar yang dilakukan Allah” dengan bahasa mereka sendiri dan banyak orang dari aneka suku dan bahasa dapat memahami dan mendengarkan dalam bahasa mereka masing-masing. Bahasa merupakan sarana komunikasi utama, entah bahasa lisan atau bahasa tubuh, dan dengan berkomunikasi secara terbuka atau transparan, artinya saling mengkomunikasikan isi hati masing-masing lahirlah kebersamaan hidup damai sejahtera dan bahagia, penuh dengan penghiburan. Kita, dengan telah menerima Sakramen Inisiasi, juga telah menerima anugerah Roh Kudus, Roh Penghibur dan Roh Kebenaran, maka kita juga dipanggil untuk mewartakan ‘perbuatan besar yang dilakukan Allah’.

Catatan: Hari ini berakhirlah Masa Paskah. Lilin Paskah dipindahkan ke kapel pembaptisan dan digunakan untuk Perayaan Pembaptisan dan Misa Arwah dengan jenasah di gereja.

Pesan Bapa Suci Benediktus XVI untuk Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-46 Keheningan dan Kata: Jalan Evangelisasi

Minggu, 20 Mei 2012

Hari Minggu Paskah VII


Pesan Bapa Suci Benediktus XVI
untuk Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-46

Keheningan dan Kata: Jalan Evangelisasi

20 Mei 2012

Saudara dan Saudariku yang terkasih,

Menjelang hari Komunikasi Sedunia tahun 2012, saya ingin berbagi dengan anda beberapa permenungan tentang salah satu aspek dari proses komunikasi manusia yang meskipun penting, sering diabaikan, dan kini tampaknya sangat perlu untuk diingat. Ini menyangkut hubungan antara keheningan dan kata: dua aspek komunikasi yang perlu dipertahankan agar tetap berimbang, untuk diterapkan secara bergantian dan diintegrasikan satu sama lain jika ingin mencapai dialog yang otentik dan hubungan kedekatan yang mendalam di antara manusia. Ketika kata dan keheningan terpisah satu dengan yang lain, komunikasi menjadi putus entah karena keterpisahan itu menimbulkan kebingungan atau karena, sebaliknya, menciptakan suasana dingin. Namun apabila mereka saling melengkapi, komunikasi memperoleh nilai dan makna.

Keheningan adalah unsur utuh dari komunikasi; tanpa keheningan, kata yang kaya pesan tak akan ada. Dalam keheningan, kita lebih mampu mendengar dan memahami diri kita sendiri, gagasan-gagasan dapat lahir dan mencapai kedalaman makna. Dalam keheningan, kita memahami dengan lebih jelas apa yang ingin kita katakan, apa yang kita harapkan dari orang lain dan bagaimana mengungkapkan diri. Dengan keheningan, kita membiarkan orang berbicara dan mengungkapkan dirinya; dan kita mencegah diri kita terpatok pada kata-kata dan gagasan kita sendiri tanpa ditelaah secara memadai. Dengan demikian, ruang yang diciptakan untuk saling mendengar dan membangun hubungan manusiawi menjadi lebih mungkin.

Seringkali dalam keheningan, misalnya, kita melihat adanya komunikasi paling otentik antara orang yang sedang jatuh cinta: gerak-gerik, ekspresi wajah dan bahasa tubuh adalah tanda-tanda mereka mengungkapkan dirinya bagi yang lain. Kegembiraan, kecemasan dan penderitaannya dapat dikomunikasikan semuanya dalam keheningan. Sesungguhnya bagi mereka, keheningan merupakan cara mengungkapkan diri yang sangat kuat. Maka keheningan membuka jalan bagi komunikasi yang lebih aktif, yang bila disertai kepekaan dan kemampuan untuk mendengar, ia mampu mewujudkan takaran dan kodrat hubungan yang benar oleh mereka yang terlibat dalamnya. Ketika pesan dan informasi melimpah ruah, keheningan menjadi hakiki untuk membedakan mana yang penting dan mana yang tidak berguna atau sekuder. Permenungan yang lebih mendalam membantu kita menemukan jalinan antara peristiwa-peristiwa yang tampaknya tidak berkaitan, mengevalusasi, menganalisis pesan dan hal ini memungkinkan kita berbagi pendapat yang bijaksana dan relevan, sehingga melahirkan suatu stuktur otentik mengenai pengetahuan yang kita miliki bersama. Agar hal ini terjadi, perlu dikembangkan lingkungan yang sesuai, sejenis ‘ekosistem' yang mempertahankan keseimbangan antara keheningan, kata-kata, gambar dan suara.

Proses komunikasi pada saat ini sebagian besar dipicu oleh pertanyaan pencarian jawaban. Mesin pencari dalam jejaringan sosial telah menjadi titik awal komunikasi bagi banyak orang yang mencari saran, gagasan, informasi dan jawaban. Di zaman kita, internet lebih menjadi sebuah forum untuk pertanyaan dan jawaban. Memang, manusia zaman kini sering diterpa dengan jawaban-jawaban untuk pertanyaan yang tidak pernah mereka ajukan dan kebutuhan yang tidak pernah mereka sadari. Bila kita mengenal dan berfokus pada pertanyaaan-pertanyaan yang sungguh-sungguh penting, maka keheningan adalah suatu modal berharga yang memampukan kita untuk memiliki ketrampilan membedakan secara tepat berhadapan dengan meningkatnya stimulus dan data yang kita terima. Bagaimanapun juga, di tengah kerumitan dan keragaman dunia komunikasi, banyak orang dihadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan utama tentang keberadaan manusia: siapakah saya? Apa yang dapat saya tahu? Apa yang harus saya lakukan? Apa yang boleh saya harapkan? Hal ini penting untuk memberikan jawaban kepada mereka yang seringkali melontarkan pertanyaan-pertanyaan serupa dan membuka kemungkinan untuk sebuah dialog yang mendalam- melalui sarana kata-kata dan tukar pikiran- tetapi juga melalui panggilan untuk permenungan yang hening; sesuatu yang seringkali lebih berharga ketimbang jawaban yang tergesa-gesa, sekaligus memberikan kemungkinan kepada para pencari jawaban menjangkau kedalaman diri dan membuka diri bagi jalan menuju pengetahuan yang telah diukir Allah dalam sanubari manusia.

Pada akhirnya, pertanyaan-pertanyaan yang senantiasa dilontarkan ini menunjukkan kegelisahan manusia yang tiada hentinya mencari kebenaran- dari yang terpenting hingga yang kurang penting- yang dapat memberikan makna dan harapan bagi kehidupan mereka. Kaum laki-laki dan perempuan tidak boleh merasa puas dengan tukar pikiran dan pengalaman hidup yang dangkal dan meragukan tanpa mempertanyakannya. Kita semua sedang mencari kebenaran dan memendam kerinduan yang sama lebih dari masa yang pernah ada: "ketika manusia berbagi informasi, mereka telah berbagi diri mereka, pandangan mereka tentang dunia, harapan dan gagasan mereka" (Pesan Hari Komunikasi Sedunia tahun 2011).

Kita perlu menaruh perhatian terhadap berbagai jenis website (laman), aplikasi dan jejaring sosial yang dapat membantu manusia zaman ini menemukan waktu untuk permenungan dan pertanyaan sejati sekaligus menciptakan ruang untuk keheningan dan kesempatan untuk berdoa, meditasi, atau syering Sabda Allah. Melalui kalimat-kalimat yang singkat namun padat, seringkali tidak lebih panjang dari sebuah ayat dalam Kitab Suci, sebuah pemikiran yang mendalam dapat dikomunikasikan, asalkan mereka yang terlibat dalam percakapan itu tidak mengabaikan perlunya pertumbuhan hidup batin mereka sendiri. Tidak mengherankan bahwa berbagai tradisi agama yang berbeda menganggap kesendirian dan keheningan sebagai suatu keadaan yang membantu manusia menemukan kembali diri mereka dan kebenaran yang memberikan makna bagi segala hal. Allah dalam wahyu Kitab Suci berbicara juga tanpa kata-kata: ‘seperti yang terungkap oleh Salib Kristus, Allah juga berbicara melalui keheningan. Keheningan Allah, pengalaman berjarak dari Allah yang mahakuasa adalah tahapan yang menentukan dalam perjalanan duniawi Putra Allah, Sabda yang menjelma . . . .keheningan Allah memperkaya kata-kata-Nya yang disampaikan sebelumnya. Dalam masa-masa kegelapan seperti inilah, Dia berbicara melalui rahasia keheningan-Nya" (Verbum Domini,21). Dalam keheningan Salib, kasih Allah dihidupi sedemikian sehingga menjadi sebuah pemberian yang paling utama. Setelah kematian Kristus, ada keheningan besar di atas bumi dan pada hari Sabtu Suci, ketika sang Raja meninggal ... Allah wafat dalam daging dan membangkitkan mereka yang telah wafat sejak berabad-abad yang lalu" ( bacaan pada Hari Sabtu Suci); suara Allah bergema kembali, dipenuhi kasih bagi umat manusia.

Jika Allah berbicara kepada kita, bahkan dalam keheningan, kita pada gilirannya menemukan dalam keheningan kemungkinan berbicara dengan Allah dan tentang Allah. "kita membutuhkan keheningan untuk kontemplasi yang mengantar kita kepada titik dimana sang Sabda, yaitu Sabda penebusan, lahir. (Homili, Perayaan Ekaristi bersama para anggota Komisi Teologi Internasional, 6 Oktober 2006). Apabila kita berbicara tentang kebesaran Allah, bahasa yang kita pergunakan tidak selalu memadai, dan dengan demikian, kita perlu membuka ruang untuk kontemplasi dalam keheningan. Dari kontemplasi itu, lahirlah dengan segala kekuatan batin, kerinduan yang mendesak akan perutusan, suatu kebutuhan ‘mengkomunikasikan apa yang telah kita lihat dan dengar" sehingga semua orang memperoleh persekutuan dengan Allah. (1 Yoh 1:3). Kontemplasi hening menyelimuti kita di dalam sumber cinta kasih yang menuntun kita bertemu dengan sesama sehingga kita dapat merasakan penderitaan mereka dan menyampaikan kepada mereka terang Kristus, amanat kehidupan dan karunia penyelamatan-Nya yang penuh kasih.

Maka, dalan kontemplasi yang hening, sang Sabda kekal, yang oleh-Nya dunia diciptakan, sungguh-sungguh hadir dan kita menjadi sadar akan rencana penyelamatan Allah yang terpenuhi melalui sejarah kita oleh perkataan dan perbuatan. Seperti yang ditandaskan oleh Konsili Vatikan II kepada kita, wahyu Ilahi digenapi oleh ‘perbuatan dan perkataan' yang mengandung kesatuan di dalamnya: sehingga perbuatan-perbuatan yang dilakukan Allah dalam sejarah keselamatan, mewujud dan menggenapi pengajaran dan kenyataan yang ditandai dengan perkataan; sementara kata-kata itu pada gilirannya menyatakan perbuatan dan mengungkapkan rahasia yang tersembunyi di dalamnya"(Dei Verbum, 2). Rencana penyelamatan ini mencapai puncaknya dalam diri Yesus dari Nazareth, pengantara dan pemenuhan semua wahyu. Ia memperkenalkan diri kepada kita wajah yang benar dari Allah Bapa dan oleh salib-Nya dan kebangkitan-Nya Ia membebaskan kita dari perbudakan dosa dan kematian kepada pembebasan anak-anak Allah. Pertanyaan medasar tentang makna keberadaan manusia menemukan jawabannya dalam misteri Kristus yang mampu membawa damai bagi hati manusia yang gelisah. Pertusan Gereja berasal dari misteri ini dan itulah misteri yang mendorong orang-orang Kristiani menjadi pembawa harapan dan keselamatan, saksi-saksi akan kasihAllah yang menjunjung martabat manusia serta membangun keadilan dan damai.

Kata dan keheningan: belajar berkomunikasi adalah belajar untuk mendengar dan merenung sebagaimana berbicara. Hal ini terutama penting bagi mereka yang terlibat dalam karya evangelisasi: baik keheningan maupun kata adalah unsur hakiki, bagian utuh karya komunikasi Gereja demi pembaruan karya pewartaan Kristus zaman ini. Kepada Bunda Maria, yang dalam keheningannya "mendengarkan Sabda dan menjadikannya mekar" (Doa pribadi di Loreto, 1 September 2007), saya mempercayakan semua karya evangelisasi yang Gereja laksanakan melalui sarana komunikasi sosial.

Vatikan, 24 Januari 2012, Pesta Santo Fransiskus dari Sales

Paus Benediktus XVI.



SUMBER: KOMISI KOMUNIKASI SOSIAL KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA
BISHOPS’ CONFERENCE OF INDONESIA - COMMISSION FOR SOCIAL COMMUNICATION

Minggu, 20 Mei 2012 Hari Minggu Paskah VII -- Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-46 -- Novena Roh Kudus hari ketiga

Minggu, 20 Mei 2012
Hari Minggu Paskah VII -- Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-46

*Untuk negara-negara tertentu: Hari Raya Kenaikan Tuhan bacaan dan renungan lihat: Hari Raya Kenaikan Tuhan Kamis, 17 Mei 2012

Novena Roh Kudus hari ketiga


Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

Doa Penerangan Roh Kudus PS 147


Ya Bapa, utuslah Roh Kudus memenuhi hati umat-Mu, dan menyalakan di dalam api cinta-Mu.
P. Utuslah Roh-Mu, maka semuanya akan dicipta kembali.
U. Dan Engkau akan membaharui muka bumi.

Marilah kita berdoa (hening).

Ya Allah, Engkau telah mengajar hati umat-Mu dengan penerangan Roh Kudus. Berilah supaya berkat Roh yang kudus ini kami senantiasa berpikir benar, bertindak bijaksana, serta selalu bergembira karena penghiburan-Nya. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

Antifon Pembuka


Tuhan, dengarkanlah suara seruanku, kasihanilah aku dan kabulkanlah doaku. Seturut sabda-Mu kucari wajah-Mu, ya Tuhan. Jangan wajah-Mu Kausembunyikan dari padaku. Alleluya.


Doa


Allah Bapa kami yang kekal dan kuasa, Engkau mau menjaga dan memelhiara semua orang dalam nama Yesus. Semoga sabda-Nya dapat mencapai kami, agar kami dapat hidup dalam kebebasan putra-putri-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persekutuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.


Bacaan dari Kisah Para Rasul (1:15-17.20a.20c-26)


"Harus ditambahkan kepada kami satu orang untuk menjadi saksi tentang kebangkitan Tuhan."


Pada waktu itu berdirilah Petrus di tengah-tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya. Ia berkata, "Hai, Saudara-saudara, haruslah digenapi nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu. Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini. Sebab ada tertulis dalam Kitab Mazmur: Biarlah jabatannya diambil orang lain. Jadi harus ditambahkan kepada kami satu orang yang dipilih dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke surga meninggalkan kami. Bersama kami ia harus menjadi saksi tentang kebangkitan Yesus." Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan juga bernama Yustus, dan Matias. Mereka semua lalu berdoa, "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang! Tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini, untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas, yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya." Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias. Dengan demikian Matias ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/2, PS 835

Ref. Puji, jiwaku, nama Tuhan, jangan lupa pengasih Yahwe.
Ayat. (Mzm 103:1-2.11-12.19-20ab)

1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan kebaikan-Nya!
2. Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takut akan Dia. Sejauh timur dari barat, demikianlah pelanggaran kita dibuang-Nya.
3. Tuhan sudah menegakkan takhta-Nya di surga dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu. Pujilah Tuhan, hai malaikat-malaikat-Nya, agungkanlah Dia, hai pahlawan-pahlawan perkasa yang melaksanakan firman-Nya.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:11-16)


"Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita."

Saudara-saudaraku yang terkasih, Allah begitu mengasihi kita! Maka haruslah kita juga saling mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Tetapi jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. Beginilah kita ketahui bahwa kita berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita, yakni bahwa Ia telah mengaruniai kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. Kami telah melihat dan bersaksi bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. Barangsiapa mengaku bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = g, gregorian, PS 959

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 14:18)
Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu, maka bersukalah hatimu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (17:11b-19)


"Supaya mereka menjadi satu sama seperti kita."

Dalam perjamuan malam terakhir Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi semua murid-Nya, "Ya Bapa, yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku. Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci. Tetapi sekarang Aku datang kepada-Mu. Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka. Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Aku tidak meminta supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari yang jahat. Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia. Dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran."

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Antifon Komuni (Yoh 17:22)

Aku mohon, ya Bapa, semoga mereka bersatu, sebagaimana Kita pun bersatu. Alleluya.


Renungan

Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus

Sekarang ini, perkembangan alat-alat teknologi semakin canggih. Hampir di setiap rumah ada televisi, radio, tape dan telepon. Dulu kita hanya menonton televisi warna hitam putih. Sekarang semua televisi berwarna-warni sehingga membuat semakin hidup dan menarik. Kita seakan-akan melihat langsung orang atau kejadian yang ada di televisi tersebut. Dulu kalau kita ingin berbicara dengan anggota keluarga yang tinggalnya sangat jauh, harus tulis pakai surat. Sekarang kita bisa bicara dengan anggota keluarga atau teman yang tinggalnya sangat jauh, lewat telepon rumah atau handphone. Bahkan ada handphone, yang fungsinya tidak hanya bisa bicara dengan orang lain, tetapi kita juga bisa melihat wajah dari orang yang sedang berbicara dengan kita. Selain itu, ada juga handphone yang dilengkapi dengan radio, tape dan televisi. Lewat handphone kita bisa mendengar banyak lagu dan musik. Kita pun bisa nonton televisi lewat handphone.

Saudara-saudari terkasih,

Perkembangan alat komunikasi yang kian hebat, membawa pengaruh baik dan tidak baik. Pengaruh baiknya banyak. Pertama kita bisa tahu kejadian di daerah atau negara lain dalam waktu singkat. Kedua, kalau rindu bertemu dengan anggota keluarga atau teman, kita bisa langsung berbicara dengan mereka. Ketiga, kita bisa langsung memberi kabar penting kepada anggota keluarga atau teman. Misalnya berita kematian, kecelakaan atau bencana alam. Sementara pengaruh tidak baiknya juga banyak. Pertama, bisa merusak hubungan kita dengan sesama. Ada anggota keluarga yang bertengkar gara-gara acara ditelevisi. Bapak mau menonton acara berita, ibu ingin menonton sinetron dan anak ingin menonton acara musik atau olah raga. Padahal televisinya hanya satu. Karena handphone,kita juga jarang bicara dengan anggota keluarga. Kedua, merusak hubungan kita dengan Tuhan. Gara-gara menonton televisi, kita lupa dan malas berdoa.

Saudara-saudari terkasih,

Tanpa kita sadari, kehadiran alat-alat komunikasi terutama televisi dan handphone telah menyita dan mengalihkan perhatian manusia. Saat menonton televisi misalnya, semua anggota mengarahkan pandangan kepada layar televisi. Akibatnya anggota keluarga terkadang tidak saling bicara satu sama. Rasa kedekatan batin satu sama lain menjadi kurang. Bahkan waktu untuk berdoa kita abaikan. Kita bisa menonton televisi berjam-jam. Sedangkan waktu untuk berdoa hanya beberapa menit. Karena asyik menonton televisi, orang tua pun mulai jarang menceritakan dongeng sebelum anak mereka tidur. Padahal cerita dongeng sangat penting untuk perkembangan anak. Dongeng mengandung pesan yang secara tidak langsung mendidik anak. Sementara di sisi lain, anak-anak sibuk dengan handphone mereka. Uang untuk beli pulsa membangkak. Kita bisa berkorban apa saja untuk dapat beli pulsa. Tetapi untuk uang kolekte, tidak kita hiraukan. Padahal uang kolekte menjadi bagian dari persembahan syukur kita kepada Tuhan.

Saudara-saudari terkasih,

Peringatan hari komunikasi sedunia, yang setiap tahun dirayakan oleh Gereja Katolik, mengingatkan dan menyadarkan kita akan bahaya dari alat-alat komunikasi. Tentu kita mensyukuri kehadiran alat-alat teknologi yang hebat itu. Namun kita juga harus dapat menahan diri, sehingga kita tidak diperbudak oleh alat-alat komunikasi tersebut. Sebab sebagai umat kristiani, kita bisa kehilangan kepekaan akan kehadiran Tuhan. Kita tentu prihatin jika ada umat yang asyik main handphone di Gereja. Padahal Gereja merupakan tempat kehadiran Tuhan yang harus kita hormati. Jika kita melihat orang main handphone di saat misa, berarti orang itu sudah kecanduan dan terbelenggu oleh alat tersebut. Dan untuk menghadapi bahaya tersebut, Paus Benediktus XVI menekankan pentingnya sikap hening. Sebab kehadiran alat-alat teknologi itu, bisa membuat hidup kita begitu sibuk, sampai kita tidak punya waktu untuk hening. Dalam hening, kita bisa mendengarkan firman Tuhan. Firman Tuhan itu mempunyai kekuatan yang membebaskan kita.

Refleksi:


Apakah kita sudah mempergunakan alat-alat komunikasi dengan baik, ataukah kita justru terbelenggu oleh alat-alat tersebut?

Marilah kita berdoa:


Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur atas kehadiran alat-alat komunikasi yang semakin canggih. Kami mohon bimbinglah kami agar dapat mempergunakan alat-alat itu dengan baik tanpa terikat. Biarlah Roh Kudus menyadarkan kami bahwa Engkau lebih dari semua yang ada di dunia ini. Doa ini kami persembahkan dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.

Mohon Tujuh Karunia Roh Kudus PS 93

Datanglah, ya Roh Hikmat, turunlah atas diri kami, ajarlah kami menjadi orang bijak terutama agar kami dapat menghargai, mencintai, dan mengutamakan cita-cita surgawi; dan semoga kami Kaulepaskan dari belenggu dosa dunia ini.

Datanglah, ya Roh Pengertian, turunlah atas diri kami. Terangilah budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang Putra, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.

Datanglah, ya Roh Nasihat, dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini; semoga kami selalu melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat.

Datanglah, ya Roh Keperkasaan, kuatkanlah hamba-Mu yang lemah ini, agar tabah menghadapi segala kesulitan dan derita. Semoga kami Kaukuatkan dengan memegang tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.

Datanglah, ya Roh Pengenalan akan Allah. Ajarlah kami mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara saja. Bimbinglah kami, agar tidak terbuai oleh kemegahan dunia. Bimbinglah kami, agar dapat menggunakan hal-hal duniawi untuk kemuliaan-Mu.

Datanglah, ya Roh Kesalehan, bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-Mu. Ajarilah kami menjadi orang yang tahu berterimakasih atas segala kebaikan-Mu; dan berani menjadi teladan kesalehan bagi orang-orang di sekitar kami.

Datanglah, ya Roh takut akan Allah, ajarlah kami untuk takut dan tunduk kepada-Mu di manapun kami berada; tegakkanlah kami agar selalu berusaha melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Mu.

Bapa Kami

Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini, dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

Doa Penutup
PS 92

Allah, Penyelamat kami, kami percaya bahwa Kristus telah bersatu dengan Dikau dalam keagungan. Semoga dalam Roh-Nua Ia selalu menyertai kami sampai akhir zaman, seperti dijanjikan-Nya. Sebab Dialah Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin.


Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.


RENUNGAN: Lumen 2000

Kobus: Tetapi (Yoh 17:11b-19)

HARI MINGGU PASKAH VII/B - 20 Mei 2012


HARI MINGGU PASKAH VII/B - 20 Mei 2012
Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-46
Kis 1:15-17.20a.20c-26; 1Yoh 4:11-16; Yoh 17:11b-19

Pengantar
Minggu Paskah VII, sekaligus juga merupakan Hari Komunikasi Sosial Sedunia dan Novena ke-5 dalam rangka Persiapan Kongres Ekaristi Keuskupan II. Pada Hari KomSos yang ke-46 ini, Paus Benediktus XVI mengajak kita merenungkan tema: “Keheningan dan Kata: Jalan Evangelisasi”. Keheningan dan kata adalah dua aspek komunikasi yang harus seimbang, diterapkan secara bergantian dan diintegrasikan satu sama lain agar terwujud komunikasi yang berkualitas. Sebab, keheningan menjadikan kita mampu mendengar dan memahami diri kita sendiri sehingga apa yang kita katakan mempunyai kedalaman makna. Dengan keheningan, kita menghindarkan diri terkungkung pada kata-kata dan gagasan kita sendiri untuk memberi kesempatan orang lain berbicara dan mengungkapkan diri mereka sehingga terwujud komunikasi timbal-balik yang mempererat persatuan. Dengan demikian, terciptalah “Komunikasi yang Membangun Paguyuban. Inilah tema dari Novena persiapan KEK II di hari yang ke-5 ini.
Homili
Komunikasi merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting. Kehidupan kita, lebih-lebih kehidupan bersama, hanya akan berjalan dengan baik kalau terjadi komunikasi yang baik pula. Sementara itu, kalau komunikasi tidak ada atau ada tetapi tidak baik terjadilah kesalahpahaman yang dapat merusak bahkan menghancurkan kehidupan bersama.
Kata komunikasi berakar dari kata Latin, communio (communis) yang berarti persekutuan dan kebersamaan. Dengan demikian, hendak ditekankan bahwa komunikasi adalah unsur yang paling pokok dalam persekutuan dan kebersamaan. Kita semua ini adalah persekutuan paguyuban murid-murid Yesus Kristus sehingga sudah semestinya menjadikan komunikasi sebagai hal yang pokok dalam kehidupan kita.
Bacaan-bacaan hari ini memberikan inspirasi bagi kita, bagaimana kita dapat membangun komunikasi yang baik sehingga persekutuan dan kebersamaan kita semakin berkualitas. Pada zaman sekarang ini, kemajuan alat-alat komunikasi sangat pesat. Setiap saat keluar porduk baru yang semakin canggih. Kita belum punya atau belum menguasai yang lama, eee sudah keluar yang baru. Namun, pertanyaannya adalah: mengapa di era komunikasi modern yang didukung dengan semakin canggihnya alat-alat komunikasi ini, masih sering terjadi kesalahpahanan, konflik, tawuran, perang? Mengapa pula alat-alat komunikasi modern seringkali malah menyebabkan keluarga broken? Salah satu jawabannya adalah: karena banyak orang berkomunikasi dan menggunakan alat-alat komunikasi lebih untuk kepentingan dan kesenangan sendiri, bukan atas dasar kasih dan untuk semakin membangun cinta-kasih satu sama lain demi terwujudnya komunitas kasih.
Oleh karena itu, di Hari Komunikasi Sosial Sedunia ini, kita diingatkan akan tugas perutusan kita untuk membangun komunitas kasih, baik dalam keluarga, pastoran, biara, lingkungan, RT/RW, tempat kerja, dll. Komunitas kasih ini hanya akan terwujud jika kita saling mengasihi secara tulus sebagaimana ditegaskan oleh St. Yohanes. “Allah begitu mengasihi kita! Maka, haruslah kita saling mengasihi. … jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita” (1Yoh 4:11.12). Demikianlah, dalam komunitas kasih, yang dibangun atas dasar saling mengasihi satu sama lain, setiap orang mampu mengalami kehadiran Allah yang mengasihi mereka. Sebab, kasih Allah itu menjadi semakin konkret kita alami melalui kasih yang kita berikan kepada sesama sekaligus yang kita terima dari sesama. Dengan saling mengasihi, kita menghadirkan kasih Allah sehingga Allah tinggal di dalam kita.
Salah satu wujud kasih Allah kepada kita adalah pemeliharaan-Nya atas diri kita masing-masing. Inilah yang dilakukan Yesus dan didoakan-Nya kepada Bapa untuk kita semua sebagaimana kita dengarkan dalam bacaan Injil tadi. “Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu … supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. Selama aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu. … Aku telah menjaga mereka… Aku meminta supaya Engkau melindungi mereka dari yang jahat.” (Yoh 17:11.12.15). Karena begitu besar kasih Tuhan kepada kita, Ia selalu memelihara, menjaga dan melindungi kita supaya kita tetap hidup, tumbuh dan berkembang.
Yesus juga mendoakan agar kita bersatu. “Supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita” (Yoh 17:11). Kita semua mempunyai banyak sekali perbedaan. Namun justru perbedaan itu harus dijadikan sebagai sumber kekuaran untuk bersatu dalam kebersamaan (bukan kesamaan!). Inilah paradoks kehidupan komunitas. Justru karena dirasa ada perbedaan, semakin pula dirasa kebutuhan untuk bersatu. Bukanlah perbedaan belaka atau keseragaman belaka tidak ada artinya. Perbedaan dan kesamaan baru berarti bila dipadukan dan di situlah muncul kekuatan, keindahan dan harmoni. Begitulah doa Yesus bagi kita.
Sekarang, bagaimana kita dapat menjadikan komunikasi, apa pun medianya untuk membangun komunitas kasih baik dalam keluarga, pastoran, biara, lingkungan, RT/RW, tempat kerja, dll?
Pertama, komunitas kasih hanya akan terwujud kalau didasari oleh kesatuan kita dengan Tuhan. Maka, menjadi penting bagi kita untuk selalu menjalin komunikasi kasih dengan Tuhan melalui doa-doa kita. Yesus telah memberi teladan berdoa, bahkan Ia mendoakan kita. Demikian pula para rasul juga tekun berdoa agar kehidupan bersama mereka dibimbing, dilindungi dan diberkati oleh Tuhan. Mereka berdoa saat memilih pengganti Yudas Iskariot untuk bersatu dengan kelompok para rasul (Kis 1:24-25). Kesimpulannya, komunitas kasih akan terwujud kalau kita tekun dan setia berdoa serta saling mendoakan.
Kedua, Tuhan selalu mengasihi kita. Ia memelihara, menjaga dan melindungi kita. Maka, marilah kita juga saling mengasihi dengan saling memelihara, saling menjaga, dan saling melindungi. Kita mempunyai banyak sekali perbedaan. Perbedaan-perbedaan itu tidak perlu dihilangkan dan disamakan/diseragamkan. Biarkan setiap orang menjadi dirinya sendiri dengan segala keunikannya. Biarlah sebuah kelompok menghayati kekhasan kelompoknya sendiri. Asalkan kita semua saling memelihara, menjaga, dan melindungi pasti akan terwujud kebersamaan, kerukunan dan keharmonisan.
Ketiga, marilah kita perhatikan ajakan dari Paus Benedictus XVI dalam pesannya di Hari Komunikasi Sosial ke-46 ini. Kita seimbangkan antara keheningan dan kata dalam komunikasi kita. Keheningan menjadikan kita mampu mendengar dan memahami diri kita sendiri sehingga apa yang kita katakan mempunyai kedalaman makna. Dengan keheningan, kita menghindarkan diri terkungkung pada kata-kata dan gagasan kita sendiri untuk memberi kesempatan orang lain berbicara dan mengungkapkan diri mereka. Sebelum berbicara, diam berarti kita mengolah apa yang hendak kita katakan dan bagaimana kita akan mengatakannya. Setelah berbicara, diam berarti mendengarkan orang lain berbicara dan mengendapkannya.
Dengan katiga hal ini, kita percaya kalau komunikasi kita akan menjadi lebih baik dan kehidupan bersama (komunio/komunitas) kita juga akan semakin harmonis sebagaimana dikehendaki oleh Tuhan, Supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita” (Yoh 17:11). Inilah wujud pewartaan kita akan kabar gembira, yakni memberi kesaksian mengenai hidup dalam komunitas kasih.

Rm. Ag. Agus Widodo, Pr

Sabtu, 19 Mei 2012 Hari Biasa Pekan VI Paskah -- Novena Roh Kudus hari kedua

Sabtu, 19 Mei 2012
Hari Biasa Pekan VI Paskah -- Novena Roh Kudus hari kedua

“Roh Kudus adalah nama Dia yang kita sembah dan kita muliakan bersama Bapa dan Putra” (Katekismus Gereja Katolik, 691)


Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

Doa Penerangan Roh Kudus PS 94

Allah Bapa yang mahakudus, kami bersyukur kepada-Mu karena Roh Kudus yang telah Kaucurahkan ke dalam hati kami. Kehadiran-Nya dalam hati kami telah membuat kami menjadi bait kehadiran-Mu sendiri, dan bersama Dia pula kami telah Kaulahirkan kembali menjadi anak-anak-Mu.

Dialah penghibur dan penolong yang Kauutus dalam nama Kristus. Dialah Roh Kebenaran yang memimpin kami kepada seluruh kebenaran. Semoga Dia mengajarkan segala sesuatu kepada kami dan mengingatkan kami akan firman yang telah dikatakan oleh Yesus, agar kami selalu dituntun oleh firman-Nya.

Melalui Roh Kudus-Mu ini sudilah Engkau membimbing Gereja-Mu, para pemimpin dan pembantu-pembantunya, dan berilah mereka kebijaksanaan yang sejati. Semoga karena bimbingan-Nya kami semua boleh menikmati buah-buah Roh: kasih, suka-cita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebajikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri.

Melalui Roh Kudus-Mu pula sudilah Engkau membimbing umat-Mu untuk peka dan setia kepada kehendak-Mu, untuk tetap tabah dalam penderitaan, berani menjadi saksi Putra-Mu, berani menjadi pelayan sesama, dan menjadi terang serta garam dunia.

Semoga Roh Kudus selalu memimpin kami dengan lembut dan ramah, menuntun kami dengan cermat dan teguh; semoga Ia menjadi daya ilahi di dalam kehidupan beriman dan bermasyarakat, dan menghantar kami masuk ke dalam kemuliaan surgawi untuk berbahagia abadi bersama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

Antifon Pembuka (lih. 1Petr 2:9)

Hai umat milik Tuhan, wartakanlah kebijaksanaan Tuhan, yang telah memanggil kalian dari kegelapan masuk ke dalam cahaya-Nya yang menakjubkan. Alleluya.


Doa Pagi

Allah Bapa yang penuh kasih, sumber harapan. Berikanlah kami umat-Mu pengharapan yang teguh, sehingga kami juga menjadi utusan harapan bagi orang lain. Dengan terang Roh Kudus-Mu, semoga kuasa-Mu senantiasa mendorong dan menyemangati kami untuk dengan tekun berbagi harapan dengan sesama kami, terlebih yang miskin dan menderita. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin

Tuhan mengabulkan doa Priskila dan Akwila yang meminta agar murid-murid Tuhan di Akhaya menerima Apolos. Ia adalah seorang pemberani dalam mengajarkan nama Yesus.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (18:23-28)

"Apolos membuktikan dari Kitab Suci, bahwa Yesus adalah Mesias."

Paulus meninggalkan Korintus dan kembali ke Antiokhia di Siria. Setelah bebrapa hari lamanya tinggal di Antiokhia, ia berangkat, dan menjelajahi seluruh tanah Galatia dan Frigia untuk meneguhkan hati semua murid. Sementara itu datanglah ke Efesus seorang Yahudi bernama Apolos, yang berasal dari kota Aleksandria. Ia seorang yang fasih berbicara dan sangat mahir dalam soal-soal Kitab Suci. Ia telah menerima pengajaran dalam Jalan Tuhan. Dengan bersemangat ia berbicara dan dengan teliti ia mengajar tentang Yesus; tetapi ia hanya mengetahui baptisan Yohanes. Ia mulai mengajar dengan berani di rumah ibadat. Setelah Priskila dan Akwila mendengarnya, mereka membawa Apolos ke rumah mereka dan dengan teliti menjelaskan kepadanya Jalan Tuhan. Karena Apolos ingin menyeberang ke daerah Akhaya, saudara-saudara di EFesus mengirim surat kepada murid-murid di situ, supaya mereka menyambut dia. Setibanya di Akhaya, Apolos oleh kasih karunia Allah, menjadi seorang yang sangat berguna bagi orang-orang yang percaya. Sebab dengan tak jemu-jemunya ia membantah orang-orang Yahudi di muka umum dan membuktikan dari Kitab Suci bahwa Yesus adalah Mesias.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 825

Ref. Allah telah naik diiringi sorak-sorai, Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala.
Ayat. (Mzm 47:2-3.8-9.10; R: 6)

1. Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai! Sebab Tuhan, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja agung atas seluruh bumi.
2. Sebab Allah adalah Raja seluruh bumi, bermazmurlah dengan lagu yang paling indah! Allah merajai segala bangsa, di atas takhta-Nya yang kudus Ia bersemayam.
3. Para pemimpin bangsa-bangsa berdatangan bergabung dengan umat Allah Abraham. Sebab segala perisai di atas bumi adalah milik-Nya; sangat agunglah Dia!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 16:28)
Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; kini Aku meninggalkan dunia lagi dan pergi kepada Bapa


Nama Yesus adalah jaminan para murid-Nya. Kata Yesus, “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku.” Dalam nama-Nya, Allah akan memberikan apa yang diminta para murid-Nya. Dalam nama-Nya, ada kuasa doa.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (16:23b-28)

"Bapa mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya."

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatu pun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu. Semuanya ini Kukatakan kepadamu dengan kiasan. Akan tiba saatnya Aku tidak lagi berkata-kata kepadamu dengan kiasan, tetapi terus terang memberitakan Bapa kepadamu. Pada hari ini kamu akan berdoa dalam nama-Ku. Dan tidak Kukatakan kepadamu, bahwa Aku meminta bagimu kepada Bapa, sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya bahwa Aku datang dari Allah. Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; kini Aku meninggalkan dunia lagi dan pergi kepada Bapa.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Yesus mendorong para murid untuk berdoa kepada Bapa. Jangan ragu-ragu untuk meminta dalam nama Yesus. Orang yang berdoa menunjukkan penyerahan seluruh diri dan hidup mereka kepada Tuhan.Tuhan tidak pernah akan membiarkan mereka sendirian. Cinta dan kebaikan Tuhan selalu dirasakan dan dialami oleh orang-orang yang berserah diri. Itulah sukacita hidup kita sebagai seorang murid.

Mohon Tujuh Karunia Roh Kudus PS 93

Datanglah, ya Roh Hikmat, turunlah atas diri kami, ajarlah kami menjadi orang bijak terutama agar kami dapat menghargai, mencintai, dan mengutamakan cita-cita surgawi; dan semoga kami Kaulepaskan dari belenggu dosa dunia ini.

Datanglah, ya Roh Pengertian, turunlah atas diri kami. Terangilah budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang Putra, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.

Datanglah, ya Roh Nasihat, dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini; semoga kami selalu melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat.

Datanglah, ya Roh Keperkasaan, kuatkanlah hamba-Mu yang lemah ini, agar tabah menghadapi segala kesulitan dan derita. Semoga kami Kaukuatkan dengan memegang tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.

Datanglah, ya Roh Pengenalan akan Allah. Ajarlah kami mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara saja. Bimbinglah kami, agar tidak terbuai oleh kemegahan dunia. Bimbinglah kami, agar dapat menggunakan hal-hal duniawi untuk kemuliaan-Mu.

Datanglah, ya Roh Kesalehan, bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-Mu. Ajarilah kami menjadi orang yang tahu berterimakasih atas segala kebaikan-Mu; dan berani menjadi teladan kesalehan bagi orang-orang di sekitar kami.

Datanglah, ya Roh takut akan Allah, ajarlah kami untuk takut dan tunduk kepada-Mu di manapun kami berada; tegakkanlah kami agar selalu berusaha melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Mu.

Bapa Kami

Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini, dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

Doa Penutup
PS 92

Allah yang mahabijaksana, Putra-Mu menjanjikan Roh Kudus kepada para rasul dan memenuhi janji itu sesudah Ia naik ke surga. Semoga kami pun Kauanugerahi kurnia Roh Kudus. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

Doa Malam

Tuhan, hari sudah menjelang malam. Tinggallah bersamaku senantiasa, agar istirahatku aman terjaga. Bersama-Mu aku merasa aman dan dapat menimba kekuatan bagi perjalanan hidupku yang masih panjang, yang aku tak tahu kapan akan berakhir. Amin.

RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy