| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 30 Mei 2012 Hari Biasa Pekan VIII

Rabu, 30 Mei 2012
Hari Biasa Pekan VIII


Sebab: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur, tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya." Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu. (1Ptr 1:24-25)


Antifon Pembuka (lih. 1Ptr 1:19)

Kalian telah ditebus dari cahaya hidup yang sia-sia, warisan nenek-moyang kalian. Kalian telah ditebus dengan darah Kristus.

Doa


Allah Bapa surgawi, kami bersyukur karena hidup kami telah ditebus dengan wafat Putra-Mu di salib. Semoga karena kebaikan dan cinta-Mu kami berani memberi dan berkorban bagi sesama dengan tulus. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (1:18-25)

"Kamu telah ditebus dengan darah yang berharga, darah anak domba tak bernoda, yaitu darah Kristus."

Saudara-saudara, kalian tahu bahwa kalian telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu. Kalian telah ditebus bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus, yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. Kristus telah dipilih sebelum dunia dijadikan. Tetapi baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir karena kalian. Oleh Dialah kalian percaya kepada Allah, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan yang telah memuliakan-Nya, sehingga iman dan pengharapanmu tertuju kepada Allah. Kalian telah menyucikan diri dengan mentaati kebenaran. Maka kalian sanggup mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas. Oleh sebab itu hendaklah kalian sungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hati. Sebab kalian telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang baka, yaitu oleh sabda Allah yang hidup dan kekal. Sebab ‘semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya laksana bunga rumput! Rumput menjadi kering dan bunga gugur. Tetapi sabda Tuhan tetap untuk selama-lamanya’. Inilah sabda yang disampaikan Injil kepada kalian.
Demikianlah sabda Tuhan

U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/2, PS 863
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah, pujilah Tuhan, hai umat Allah!
Ayat. (Mzm 147:12-13.14-15.19-20)
1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.
2. Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi, dengan segera firman-Nya berlari.
3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel . Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 20:28)
Putera Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi semua orang.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:32-45)

"Sekarang kita pergi ke Yerusalem, dan Anak Manusia akan diserahkan."

Sekali peristiwa Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem. Yesus berjalan di depan. Para murid merasa cemas, dan orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang pun merasa takut. Sekali lagi Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan Ia mulai mengatakan kepada mereka apa yang akan terjadi atas diri-Nya. Yesus berkata, “Sekarang kita pergi ke Yerusalem, dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat. Mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Ia akan diolok-olok, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit.” Lalu Yakobus, dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus. Mereka berkata, “Guru, kami harap Engkau mengabulkan suatu permohonan kami.” Jawab Yesus, “Apakah yang kalian ingin Kuperbuat bagimu?” Mereka menjawab, “Perkenankanlah kami ini duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, seorang di sebelah kanan, dan seorang di sebelah kiri-Mu.” Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Kalian tidak tahu apa yang kalian minta. Sanggupkah kalian meminum piala yang harus Kuminum? Dan dibaptis dengan pembaptisan yang harus Kuterima?” Mereka menjawab, “Kami sanggup.” Yesus lalu berkata kepada mereka, “Memang, kalian akan meminum piala yang harus Kuminum, dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima. Tetapi hal duduk di sebelah kanan atau kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang yang baginya telah disediakan.” Mendengar itu, kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, “Kalian tahu, bahwa orang-orang yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tetapi janganlah demikian di antara kalian! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kalian, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kalian, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Sebab Anak Manusia pun datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi orang banyak.”
Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Suatu godaan yang paling besar dalam dunia dewasa ini adalah godaan untuk menjadi terdepan, memiliki kuasa dan nama besar. Ketika Yesus datang dan memperlihatkan pekerjaan Allah yang besar dan mulia, para Rasul pun berpikir bahwa berada di sekitar orang yang memiliki kuasa seperti ini adalah suatu kehormatan yang luar biasa. Yakobus dan Yohanes tidak ingin kehilangan peluang maka di saat Yesus berbicara tentang misi kedatangan-Nya serta tantangan yang dihadapi-Nya, mereka berdua langsung meminta posisi jabatan tertentu.

Jabatan dan kuasa yang diterima manusia sesungguhnya merupakan suatu bentuk pelayanan dan pengorbanan yang bertujuan menghantar orang lain kepada kesejahteraan bersama lahir dan batin. Melayani menjadi jiwa dari kehidupan bersama. Karena itu, apa pun jabatan yang kita terima dalam dunia ini juga dalam tata kehidupan menggereja hendaknya diterima dan dihayati sebagai bentuk pelayanan terhadap sesama manusia. Kita hidup untuk saling melayani!

Ya Tuhan, mampukanlah aku untuk melayani sesama dalam hidup ini sebagai bentuk partisipasiku dalam karya-Mu yang suci. Amin.


Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Selasa, 29 Mei 2012 Hari Biasa Pekan VIII

Selasa, 29 Mei 2012
Hari Biasa Pekan VIII

“Sabda yang diperanakkan Bapa di tempat yang tinggi, secara tak terkatakan, tak dapat dimengerti, tak terpahami dan kekal abadi, adalah Ia yang dilahirkan pada masanya oleh Perawan Maria, Bunda Allah” (St. Atanasius)


Antifon Pembuka (Mzm 98:1a)


Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib!


Doa Pagi


Bapa yang Mahamurah, seluruh harapan terjamin dalam Yesus Putera-Mu. Buatlah aku taat pada kehendak-Mu, terlebih yang sulit aku terima. Bantulah aku supaya dalam sikap dan tindakan terpantullah kehendak-Mu. Amin.


Tumpuan harapan orang beriman terletak pada Yesus. Apa pun harapan itu, Dialah satu-satunya yang bisa memuaskan. Orang yang berpengharapan pada Yesus haruslah taat pada kehendak-Nya, bukan pada kehendak dunia.


Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (1:10-16)


"Para nabi telah bernubuat tentang kasih karunia bagimu. Sebab itu waspadalah, dan taruhlah harapanmu sepenuhnya pada kasih karunia itu."

Saudara-saudara terkasih, para nabi telah menyelidiki dan meneliti keselamatan kalian. Mereka telah bernubuat tentang kasih karunia yang diperuntukkan bagimu. Mereka telah meneliti pula saat yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada dalam diri mereka. Roh itu sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudahnya. Kepada para nabi itu telah dinyatakan bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri, melainkan melayani kalian dengan segala sesuatu yang sekarang diberitakan kepada kalian dengan perantaraan mereka yang diutus oleh Roh Kudus surgawi menyampaikan berita Injil kepada kalian. Dan pokok pewartaan itu ialah apa yang bahkan para malaikat pun ingin mengetahuinya. Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah, dan taruhlah harapanmu sepenuhnya pada kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus. Hiduplah sebagai anak-anak yang taat, dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kalian pada waktu kalian belum beriman. Hendaklah kalian menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang telah memanggil kalian itu kudus. Sebab ada tertulis: Hendaklah kalian kudus, seperti Aku kudus adanya.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 807

Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3c-4)

1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib! Keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya.
Ayat. Terpujilah Engkau Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.

Apa yang ditinggalkan demi mengikut Yesus akan didapat kembali seratus kali lipat. Artinya, segala yang kita habiskan, kita tinggalkan demi upaya mengikut Yesus, tidak sebanding dengan upah yang akan kita peroleh, yakni hidup kekal.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:28-31)


"Sekalipun disertai penganiayaan, pada masa ini juga kalian akan menerima kembali seratus kali lipat dan di masa datang menerima hidup yang kekal."

Setelah Yesus berkata betapa sukarnya orang kaya masuk Kerajaan Allah, berkatalah Petrus kepada Yesus, “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau.” Maka Yesus menjawab, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, barangsiapa meninggalkan rumah, saudara-saudari, ibu atau bapa, anak-anak atau ladangnya, pada masa ini juga ia akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak-anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan; dan di masa datang ia akan menerima hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Petrus mengungkapkan keprihatinannya, betapa tidak gampang untuk memperoleh kehidupan kekal. Dan ia juga menyatakan bahwa bersama dengan teman-temannya yang lain, ia telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Yesus. Mereka telah menjadikan Yesus satu-satunya kekayaan mereka. Yesus lalu memberi kepastian bahwa mereka yang dengan sukarela meninggalkan segala-galanya akan mendapatkan kembali seratus kali lipat, dan pada masa yang akan datang mereka akan mendapatkan jaminan hidup kekal. Apakah kita juga berani meninggalkan segala-galanya untuk Yesus?


Doa Malam


Yesus, tambahkanlah kerelaanku untuk lebih serius dalam mengikuti Engkau ke mana pun Engkau pergi. Semoga di mana pun aku berada, aku tak pernah terpisah dari-Mu dan senantiasa menjadi pelayan cinta kasih-Mu. Sebab Engkaulah andalanku. Amin.



RUAH

Senin, 28 Mei 2012 Hari Biasa Pekan VIII

Senin, 28 Mei 2012
Hari Biasa Pekan VIII


Kasih adalah ratu segala kebajikan. (St Fransiskus dari Sales)

Antifon Pembuka (lih. 1Ptr 1:9)

Bergembiralah dengan sukacita yang tak terkatakan, sebab kita sudah mulai menikmati kebahagiaan surgawi, dan akan mencapai tujuan iman kita, yakni keselamatan.

Doa


Allah Bapa yang mahabaik, syukur dan terima kasih atas iman yang telah Engkau tanam dalam hatiku lewat Sakramen Pembaptisan. Semoga kesulitan dan pencobaan tidak melunturkan imanku. Oleh karena itu, mampukan aku setia sebagai Pengikut-Mu sampai mati. Amin.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (1:3-9)

"Sekalipun kalian tidak melihat Kristus, namun kamu mengasihi-Nya. Kalian percaya dan bergembira karena sukacita yang tak terkatakan."

Saudara-saudara, terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus! Berkat rahmat-Nya yang besar kita telah dilahirkan kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati. Kita lahir untuk hidup penuh harapan dan untuk memperoleh warisan yang tak dapat binasa, yang tak dapat cemar dan tak dapat layu yang tersimpan di surga bagi kalian. Kuasa Allah telah memelihara kalian karena iman sementara kalian menantikan keselamatan yang telah tersedia yang akan dinyatakan pada zaman akhir. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kalian harus berdukacita sejenak, oleh berbagai-bagai pencobaan. Semuanya itu dimaksudkan untuk membuktikan kemurnian iman kalian yang jauh lebih tinggi nilainya daripada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api sehingga kalian memperoleh puji-pujian, kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. Sekalipun kalian belum pernah melihat Dia, namun kalian mengasihi-Nya. Kalian percaya kepada Dia, sekalipun kalian sekarang tidak melihat-Nya. Kalian bergembira karena sukacita yang mulia dan tidak terkatakan, karena kalian telah mencapai tujuan iman, yaitu keselamatan jiwa kalian.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref.
Selama-lamanya Tuhan ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat.
(Mzm 111:1-2.5-6.9.10c; Ul:5b)
1. Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
2. Kepada orang takwa diberikan-Nya rezeki, selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya. Kekuatan perbuatan-Nya Ia tunjukkan kepada umat-Nya, dengan memberikan kepada mereka milik pusaka para bangsa.
3. Ia memberikan kebebasan kepada umat-Nya, Ia menetapkan perjanjian untuk selama-lamanya. Kudus dan dahsyatlah nama-Nya! Ia akan disanjung sepanjang masa.


Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (2Kor 8:9)
Yesus Kristus telah menjadi miskin sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya berkat kemiskinan-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus
(10:17-27)

"Juallah apa yang kaumiliki, dan ikutlah Aku."

Pada suatu hari Yesus berangkat meneruskan perjalanan-Nya. Maka datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya, “Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” Yesus berkata kepadanya, “Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain Allah! Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta dan jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!” Kata orang itu kepada Yesus, “Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku.” Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya, “Hanya satu lagi kekuranganmu: Pergilah, juallah apa yang kaumiliki, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin. Maka engkau akan memperoleh harta di surga. Kemudian datanglah ke mari, dan ikutilah Aku.” Mendengar perkataan Yesus, orang itu menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyaklah hartanya. Lalu Yesus memandang murid-murid di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka, “Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Murid-murid tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi, “Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. Lebih mudah seekor unta melewati lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Para murid semakin gempar dan berkata seorang kepada yang lain, “Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?” Yesus memandang mereka dan berkata, “Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab bagi Allah segala sesuatu adalah mungkin!”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Setiap orang yang percaya kepada Allah memiliki hak untuk mendapat tempat dalam Kerajaan-Nya dan memiliki hidup kekal, sebab kita semua adalah citra Allah dan telah diangkat menjadi anak-anak Allah oleh jasa Yesus Kristus yang telah menebus kita dari dosa. Inilah iman kita. Namun, iman kita bisa menjadi kerdil bahkan mati jika kita memiliki kelekatan yang kuat pada hal-hal duniawi dalam bentuk apa saja. Sikap inilah yang dikritik Yesus dalam diri orang kaya, yang membuat mereka sulit untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah, karena mereka telah menaruh hatinya pada harta kekayaan. Setiap orang yang menaruh hatinya pada harta kekayaan akan sulit untuk berbagi kasih dan semakin ia jauh dari Kerajaan Allah. ”Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah” (Mrk. 10:25).

Injil hari ini mengingatkan kita bahwa hidup ini bernilai dan berharga bukan pada apa yang kita miliki, tetapi pada apa yang kita lakukan untuk memajukan Kerajaan-Nya dan sesama manusia. Maka, menjadi murid Tuhan tidak cukup dengan rajin berdoa dan ke Gereja, tetapi juga harus memiliki sikap lepas bebas untuk berbagi kasih terhadap sesama.

Ya Allah, penuhilah hidupku dengan semangat lepas bebas untuk berbagi kasih dengan sesama yang menderita. Amin.


Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Minggu, 27 Mei 2012 Hari Raya Pentakosta

Minggu, 27 Mei 2012
Hari Raya Pentakosta

"Pada hari Pentakosta selesailah Paskah Kristus dalam curahan Roh Kudus. Sekarang Ia nyata sebagai Pribadi Ilahi. (Katekismus Gereja Katolik, 731)


Antifon Pembuka (lih. Keb 1:7)

Roh Tuhan memenuhi seluruh dunia. Dialah yang menyatukan segala sesuatu dan memahami setiap tutur bahasa. Alleluya.

Doa

Allah Bapa kami yang mahaagung dan kekal, berkat misteri Pentakosta Engkau menguduskan Gereja-Mu di antara para bangsa dengan segala bahasa. Sebarluaskanlah anugerah Roh Kudus ke seluruh dunia. Ulangilah mukjizat Pentakosta: sentuhlah dengan Roh-Mu hati umat beriman, seperti yang Kaulakukan pada awal pewartaan Injil. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (2:1-11)

"Mereka dipenuhi Roh Kudus dan mulai berbicara."

Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 828/568
Ref. Utuslah Roh-Mu ya Tuhan dan jadi baru seluruh bumi.

Ayat. (Mzm 104:1.24.29-30.31.34; Ul: 30)

1. Allahku nama-Mu hendak kupuji. Engkau amat agung berdandan sinar kebesaran.
2. Ya Tuhan berselubungkan cahaya. Bagai jubah raja langit Kaupasang bagai kemah.
3. Firman-Mu disampaikan oleh angin. Api yang berkobar tunduk pada-Mu bagai hamba.


Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (5:16-25)

"Buah-buah Roh."

Saudara-saudara, hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh, dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging karena keduanya bertentangan sehingga setiap kali kamu tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. Tetapi kalau kamu membiarkan diri dipimpin oleh Roh, kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, percekcokan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah dan kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kamu kuperingatkan seperti yang telah kulakukan dahulu bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Sebaliknya buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, sikap lemah lembut dan penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Madah Pentakosta (Sekuensia) PS 569
(Veni Sancte Spiritus)

1. Ya Roh Kudus, datanglah dari surga sinarkan pancaran cahaya-Mu.
2. Suluh hati, datanglah, Bapa kaum yang lemah, pemberi anugerah.
3. Kau penghibur ulungku, 'Kau sahabat jiwaku, penyejukku yang lembut.
4. Kausegarkan yang lelah, Kautenangkan yang resah; Kau melipur yang sendu.
5. O Cahaya yang cerah, datang dan penuhilah hati kaum beriman.
6. Tanpa kekuasaan-Mu, hampa daya umat-Mu; hanya noda adanya.
7. Yang cemar bersihkanlah, yang kersang siramilah, yang terluka pulihkanlah.
8. Yang keras lunakkanlah, yang beku cairkanlah, yang sesat arahkanlah.
9. Limpahilah umat-Mu yang percaya pada-Mu: sapta karunia-Mu.
10. Dan curahilah anugrah: akhir hidup bahagia, sukacita tak henti.

Bait Pengantar Injil, do = bes, gregorian, PS 964
Ref. Alleluya
Ayat. Datanglah, hai Roh Kudus, penuhilah hati kaum beriman dan nyalakanlah api cinta-Mu di dalam hati mereka.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:26-27; 16:12-15)

"Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran."

Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku." Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Roh Kebenaran datang, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya, itulah yang akan dikatakan-Nya, dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang Dia terima dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah kepunyaan-Ku, sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang Dia terima dari pada-Ku."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Antifon Komuni (lih. Kis 2:4.11)

Mereka semua dipenuhi Roh Kudus, dan memaklumkan karya agung Allah. Alleluya.

Renungan:
http://renunganpagi.blogspot.com/2012/05/hari-raya-pentakostab-minggu-27-mei.html

Hari Raya Pentakosta/B – Minggu, 27 Mei 2012


Hari Raya Pentakosta/B – Minggu, 27 Mei 2012
Kis 2:1-11; Gal 5:16-25; Yoh 15:26-27;16:12-15
Pengantar
Hari ini adalah hari terakhir dari Masa Paskah tahun ini. Kita bersama-sama merayakan Pentakosta (=hari ke-50). Dalam tradisi Perjanjian Lama, Pentakosta dirayakan 7 minggu setelah pesta panen (Im 23:15-21; Ul 16:9-12). Dalam perkembangan, pada “hari ke-50” itu diperingati pula turunnya Taurat kepada Musa. Sejak umat Kristen perdana, “hari ke-50” itu dirayakan 7 minggu setelah Yesus bangkit untuk memperingati turunnya Roh Kudus kepada para murid.
Dengan perayaan Pentakosta, kita diajak mensyukuri anugerah Roh Kudus yang menjadikan panenan rohani semakin melimpah. Roh Kudus itulah yang memberanikan para murid bersaksi tentang Tuhan kita Yesus Kristus sehingga semakin banyak orang percaya kepada-Nya dan diselamatkan. Kita juga diajak untuk mengalami hidup dalam Roh (tema Novena pra-KEK II hari ke-6) sehingga kita pun berani untuk bersaksi.

Homili
Hari Raya Pentakosta mengakhiri masa Paskah. Besok pagi, kita akan melanjutkan masa biasa VIII, Tahun Liturgi B. Meskipun demikian, gema paskah hendaknya tidak pernah berakhir. Paskah berarti anugerah hidup baru “Seperti Kristus telah dibangkitkan … demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru” (Rm 6:4; bacaan epistula Malam Paskah). Setiap saat, hendaknya kita senantiasa memperbarui diri dan membiarkan diri diperbarui terus-menerus untuk menjadi lebih baik. Oleh karena itu, kepada kita diberikan anugerah Roh Kudus, Roh Pembaharu.
Dalam bacaan pertama, Roh Kudus digambarkan turun dalam rupa tiupan angin keras dan lidah-lidah api (Kis 2:2-3). Lambang-lambang ini menegaskan bahwa Roh Kudus menerpa dan mengobarkan hati para murid yang sedang kecewa, kecil hati, dan takut menjadi berani, bersemangat dan siap diutus dengan gembira. Mereka mengalami buah-buah roh yang memperbarui kehidupan sebagaimana dinyatakan dalam bacaan kedua: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, dan penguasaan diri (Gal 5:22-23).
Dalam bacaan Injil, Roh Kudus dinyatakan sebagai Roh Kebenaran. Sebab, Roh Kudus inilah yang memberi kebijaksanaan dan membuat hati serta budi menjadi bening sehingga menuntun para murid di jalan yang benar. Selain itu, Roh Kudus juga memimpin mereka kepada kebenaran. Apa atau siapa kebenaran itu? Tidak lain adalah Yesus sendiri karena Dia adalah “jalan, kebenaran dan kehidupan” (Yoh 14:6). Dengan bekal anugerah Roh Kudus itulah, para rasul dibimbing dan disertai oleh Tuhan untuk memberi kesaksian iman sampai ke seluruh penjuru dunia sehingga banyak orang percaya kepada Kristus, mengikuti-Nya, dan diselamatkan.
Anugerah Roh Kudus tidak pernah habis dan tidak hanya diberikan kepada para rasul. Kepada kita pun, Roh Kudus juga senantiasa dicurahkan. Saat menerima sakramen baptis, kita menerima Roh Kudus yang menyatukan kita sebagai warga Gereja. Dengan sakramen krisma, anugerah Roh Kudus semakin disempurnakan dan kita diutus untuk bersaksi. Dalam setiap sakramen yang lain pun kita menerima anugerah Roh Kudus. Bahkan, setiap saat, kalau kita selalu terbuka pada Tuhan, Roh Kudus juga senantiasa dianugerahkan kepada kita untuk membimbing kita.
Kalau kita mencermati bacaan-bacaan hari ini, ada beberapa tanda bagi orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus.  
  • Pertama, mempunyai semangat hidup yang berkobar dan menyala-nyala sebagaimana Roh Kudus dilambangkan dengan tiupan angin keras dan lidah-lidah api (Kis 2:2-3).  
  • Kedua, berkata-kata secara cermat dan tepat sehingga mudah dimengerti oleh orang lain (bdk. Kis 2:4.6.11). Apa yang dikatakan bukan kesombongan yang mengagungkan diri sendiri tetapi perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan oleh Allah (Kis 2:11).  
  • Ketiga, hidupnya selalu diwarnai kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan dan penguasaan diri (Gal 5:22-23).
  • Keempat, mencintai kebenaran dan berani bersaksi tentang kebenaran (Yoh 16:13). Selalu mempunyai kebeningan hati dan budi sehingga bertindak dengan bijaksana dan berjalan di jalan yang benar.  
  • Kelima, mempunyai iman yang mendalam dan tangguh. Sebab, Roh Kudus memimpin kita semakin mengenal dan mengimani Kristus. Ia membimbing kita untuk mendengarkan sabda Tuhan, untuk memuliakan Allah dan untuk mewartakan iman kita (bdk. Yoh 16:14).
Marilah pada hari yang istimewa ini, kita membuka diri selebar-lebarnya untuk menerima anugerah Roh Kudus dan membiarkan diri dibimbing oleh-Nya. Dengan demikian, kendati masa Paskah telah berakhir dan kita akan kembali memasuki masa biasa, hidup kita tidak pernah biasa-biasa saja. Dengan bimbingan Roh Kudus, kita selalu berkobar untuk mencintai kebenaran dan semakin memperdalam iman, memperkokoh pengharapan, dan mewujudnyatakan kasih dalam hidup kita sehari-hari.
Rm. Ag. Agus Widodo, Pr

Sabtu Sore, 26 Mei 2012 Vigili Pentakosta

Sabtu Sore, 26 Mei 2012
Vigili Pentakosta
(Sore Menjelang Hari Raya Pentakosta)

"Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan, yang mengatakannya dan membuatnya, demikianlah firman Tuhan." (Yeh 37:14)

Antifon Pembuka (lih. Rm 5:5, 8:11)

Kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. Jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu. Alleluya.

Doa


Allah Bapa kami yang mahakuasa, kami telah dilahirkan kembali berkat rahmat-Mu. Kami mohon kepada-Mu, semoga Roh Kudus menerangi kami dengan cahaya-Mu yang cemerlang dan meneguhkan dengan bimbingan-Nya.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan Pertama
atau Kel 19:3-8a.16-20b atau Yeh 37:1-14 atau Yl 2:28-32
Bacaan dari Kitab Kejadian (11:1-9)


"Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan bahasa mereka."

Pada zaman dahulu, seluruh bumi satu bahasanya dan sama logatnya. Pada suatu hari mereka berangkat ke arah timur dan menemukan tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana. Mereka berkata satu sama lain, "Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik." Batu bata itu mereka pakai sebagai batu bangunan, dan aspal sebagai perekatnya. Mereka berkata, "Marilah kita dirikan sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan sampai terserak ke seluruh bumi." Lalu turunlah Tuhan untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu. Maka Tuhan bersabda, "Mereka ini satu bangsa dan satu pula bahasa mereka semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka. Mulai dari sekarang apa pun yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan terlaksana. Baiklah Kita turun dan mengacau-balaukan bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing." Demikianlah mereka diserakkan oleh Tuhan dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu. Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di situlah bahasa seluruh bumi dikacau-balaukan Tuhan, dan dari situlah mereka diserakkan Tuhan ke seluruh bumi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = as, 4/4, PS 826
Ref. Curahkan rahmat dalam hatiku, ciptakan hati dan semangat baru.
Ayat. (Mzm 104:1-2a.24.25c.27-28.29bc-30; R: 30)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan, Allahku, Engkau sungguh besar! Betapa banyak karya-Mu, ya Tuhan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu.
2. Apabila Engkau mengambil roh mereka, matilah mereka dan kembali menjadi debu. Apabila Engkau mengirim roh-Mu mereka pun tercipta kembali dan Engkau membaharui muka bumi.
3. Biarlah kemuliaan Tuhan untuk selama-lamanya, biarlah Tuhan bersukacita atas semua yang diciptakan-Nya. Biarlah renunganku berkenan kepada-Nya! Aku hendak bersukacita karena Tuhan.

Bacaan Kedua
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (8:22-27)

"Roh berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan."

Saudara-saudara, kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin. Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita. Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya? Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun. Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = as, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. 2/4
Datanglah hai Roh Kudus, penuhilah hati kaum beriman, dan nyalakanlah api cinta-Mu di dalam hati mereka.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (7:37-39)

"Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!"

Pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan Pondok Daun, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Antifon Komuni (lih. Yoh 7:37)

Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Alleluya.

Renungan

Pesan St Paulus dalam Rm 8:22-27, kiranya baik kita renungkan atau refleksikan dalam hidup kita masing-masing. Pada dasarnya kita adalah orang yang lemah dan rapuh dan bahwa kita dapat berdoa dengan baik, bergaul dengan akrab penuh kasih, bekerja dengan tekun, setia dan berhasil, memiliki aneka keterampilan, kecakapan, kecerdasan, kekayaan dst.. marilah semuanya itu kita hayati sebagai karya Roh, kasih karunia Allah secara cuma-cuma. Karena semuanya adalah anugerah Allah ('everything is given'). Kita diciptakan, dilahirkan, dibina, dididik, dibesarkan, dicintai, diperhatikan dst. Hidup, kesehatan, keterampilan/kepandaian/kecerdasan, persahabatan, suami/isteri, anak, pekerjaan/jabatan/ kedudukan/fungsi dst.. adalah anugerah Allah, di anugerahi oleh Allah melalui sesama kita yang baik (ingat pekerjaan/kedudukan/fungsi juga diberikan kepada kita, bukan usaha kita). Maka layak dan sepantasnya jika semuanya itu kita terima dan hayati, fungsikan bersama dengan Allah atau dengan bantuan Roh-Nya. Dengan kata lain segala wacana dan perilaku atau cara bertindak kita di jiwai atau di hidupi oleh Roh alias suatu bentuk 'ibadat' atau 'berdoa' (berkomunikasi dengan Tuhan). Maka hidup kita senantiasa dijiwai dan diwarnai oleh rasa syukur dan terima kasih. Rasa syukur dan terima kasih tersebut tidak hanya berhenti di mulut atau di hati, batin atau pikiran saja, melainkan hendaknya menjadi nyata dalam langkah, cara bertindak atau cara hidup antara lain dengan murah hati dan rela untuk memberi kepada sesama atau yang lain, termasuk memberi dari kelemahan dan kekurangan kita. Ingat bahwa memberi dari kelebihan berarti membuang sampah dan menjadikan yang lain tempat sampah, suatu tindakan pelecehan terhadap yang lain/sesama. Cara kita memberi pun juga tidak perlu dengan berkoar-koar, minta diumumkan agar semua orang tahu, melainkan cukup dengan diam-diam yang penting orang lain/sesama terbantu dan selamat, "dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan".

Hidup beriman atau percaya kepada Yesus Kristus berarti hidup dari dan oleh Roh dan kita tidak dapat hanya mengandalkan kekuatan, kecakapan, keterampilan atau kecerdasan diri kita yang sangat terbatas. Roh dianugerahkan kepada semua orang beriman atau yang berkehendak baik, maka kesaksian Paulus di atas kiranya dapat kita hayati dengan menerima bantuan sesama atau orang lain yang beriman dan berkehendak baik. Rasanya dalam kebersamaan hidup kita ini orang beriman dan berkehendak baik lebih banyak daripada yang kurang beriman dan berkehendak jahat. Karena kita hidup dari dan oleh Roh, maka marilah kita senantiasa dalam terang Roh melihat dan menyikapi cara hidup dan cara bertindak sesama kita; dalam terang Roh kita pasti akan lebih melihat dan menemukan kebaikan dan keutamaan daripada kejahatan dan kebejatan sesama dan saudara kita alias kita senantiasa berpikir positif terhadap saudara dan sesama kita dimanapun dan kapanpun.

“Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi” (Yoh 7:37), demikian sabda Yesus, yang hendaknya kita renungkan dan hayati. Kenyang dan nikmat dalam Tuhan, itulah yang kiranya kita usahakan bersama-sama sebagai umat beriman. Memang rasanya tak mungkin bagi kita semua untuk tanpa makan dan tanpa minum berhari-hari, maka marilah kita untuk menghayati sabda Yesus di atas dengan senantiasa hidup dan bertindak dalam Tuhan. Jika kita senantiasa hidup dan bertindak dalam Tuhan, maka apapun yang harus kita lakukan, apa yang harus kita makan dan minum, akan enak dan nikmat adanya. Dalam hal makan dan minum, misalnya, hendaknya makan dan minum dalam dan dengan iman, sehingga dalam hal makan dan minum berpedoman pada sehat dan tidak sehat, bukan enak/nikmat dan tidak enak/nikmat. Apa yang enak dan nikmat pada umumnya kurang atau tidak sehat, tidak menjamin kesehatan dan kehandalan tubuh, sehingga orang yang bersangkutan mudah jatuh sakit, tidak memiliki daya tahun tubuh yang handal dalam menghadapi dan mengerjakan aneka tugas dan pekerjaan berat.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy