| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 07 Juni 2012 Hari Biasa Pekan Biasa IX

Kamis, 07 Juni 2012
Hari Biasa Pekan Biasa IX

“Benih-benih perpecahan, yang menurut pengalaman setiap hari begitu mengakar pada manusia sebagai akibat dosa, ditangkal oleh daya pemersatu tubuh Kristus” (Beato Yohanes Paulus II)


Antifon Pembuka (Mzm 25:4bc)


Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku.


Doa Pagi


Yesus, Engkau menderita demi kebahagiaan kami. Engkau dibelenggu namun tidak terbelenggu. Berilah kami keberanian dan kekuatan iman untuk hidup sebagai pengikut-Mu, dengan terus menyangkal diri dari kenikmatan dunia, hingga kelak kami boleh memperoleh keselamatan dan kemuliaan kekal bersama-Mu untuk selama-lamanya. Amin.


Menjaga iman itu penting. Dengan berkata benar dan jujur, kemurnian iman dijaga. Iman juga dapat dijaga dengan mengambil jarak dengan orang yang menyesatkan karena perkataannya. Adalah baik bila kita mampu menyadarkan orang semacam itu.


Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (2:8-15)


"Sabda Allah tidak terbelenggu. Jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia."

Saudara terkasih, ingatlah akan ini: Yesus Kristus, keturunan Daud yang telah bangkit dari antara orang mati, itulah yang kuberitakan dalam Injilku. Karena pewartaan Injil inilah aku menderita, malahan dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi sabda Allah tidak terbelenggu. Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka pun memperoleh keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal. Sabda ini benar: “Jika kita mati dengan Kristus, kita pun akan hidup dengan Dia. Jika kita bertekun, kita pun akan ikut memerintah dengan Dia. Jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita. Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.” Ingatkanlah dan pesankanlah dengan sungguh semua itu kepada mereka di hadapan Allah. Dengan demikian mereka tidak akan bersilat kata, yang sama sekali tidak berguna, tetapi malah mengacaukan orang yang mendengarnya. Berusahalah agar engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang mewartakan sabda kebenaran itu dengan terus terang.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan,

Ref. Ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku.
Ayat. (Mzm 25:4bc-5ab.8-9.10-14)

1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
2. Tuhan itu baik dan benar, sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.
3. Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian dan peringatan-peringatan-Nya. Tuhan bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya Ia beritahukan kepada mereka.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya
Ayat. Berilah aku pengertian, maka aku akan menaati hukum-Mu, aku akan menepatinya dengan segenap hati, ya Tuhan.

Kasih kepada Allah hanya dapat diwujudnyatakan dalam kasih kepada sesama. Mengasihi Allah tanpa peduli pada orang lain adalah mustahil, karena Allah adalah kasih. Ketiadaan kasih sama dengan ketiadaan Allah; berarti hidup tanpa Allah.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:28b-34)


"Inilah perintah pertama. Dan yang kedua sama dengan yang pertama."

Pada suatu hari datanglah seorang ahli Taurat kepada Yesus dan bertanya, “Perintah manakah yang paling utama?” Yesus menjawab, “Perintah yang utama ialah, ‘Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita itu Tuhan yang esa! Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatanmu. Dan perintah yang kedua, ialah: Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.’ Tidak ada perintah lain yang lebih utama daripada kedua perintah ini.” Berkatalah ahli Taurat itu kepada Yesus, “Guru, tepat sekali apa yang Kaukatakan, bahwa Dia itu esa, dan tak ada Allah lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati, dengan segenap pengertian, dan dengan segenap kekuatan serta mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri, jauh lebih utama daripada semua kurban bakar dan persembahan.” Yesus melihat betapa bijaksananya jawaban orang itu. Maka Ia berkata kepadanya, “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah.” Dan tak seorang pun masih berani menanyakan sesuatu kepada Yesus.

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Ahli Kitab menghargai jawaban Yesus. Ia melihat bagaimana Yesus menggabungkan dua perintah yang diberikan kepada orang Israel. Ia juga mendengarkan jawaban Yesus lebih daripada apa yang dikatakan-Nya. Ia mendengar di dalamnya gema dari para nabi yang menjelaskan bahwa kasih jauh lebih utama daripada kurban bakar dan persembahan. Itulah yang dikehendaki Allah dari semua orang, mencintai Allah dan sesama. Yesus pun mengagumi ahli Taurat itu. Ia tidak jauh dari Kerajaan Allah. Bagaimana dengan penghayatan cinta kita?


Doa Malam


Allah yang Mahakuasa, semoga api Roh Kudus-Mu senantiasa mengobarkan hati kami untuk setia dalam melaksanakan hukum kasih seperti yang diteladankan oleh Putera-Mu, Yesus Kristus. Semoga api cinta kasih yang dikobarkan itu takkan padam hingga akhir hidup kami. Amin.



RUAH

Rabu, 06 Juni 2012 Hari Biasa Pekan IX

Rabu, 06 Juni 2012
Hari Biasa Pekan IX

"Obat adalah hasil ilmu yang canggih, tetapi Allah adalah Dokter yang sangat canggih." --- St Yosef Cottolengo

Antifon Pembuka (Mzm 123:2)

Seperti hamba memandang tuannya dan sahaya majikannya, demikian kita memandang Tuhan Allah sampai Ia mengasihani.

Doa Pagi

Kuasa kasih-Mu yang besar, ya Yesus, senantiasa melimpah dalam hidup kami. Dampingilah aku sepanjang hari ini, ya Yesus, agar aku dapat menjadi saluran kasih karunia-Mu itu bagi sesama, terlebih bagi orang-orang yang ada di sekitarku. Amin.

Berkat kekuatan Allah, Paulus sebagai seorang pewarta, rasul dan guru tidak malu bersaksi tentang Tuhan. Bahwa ia bersedia menderita bagi Injil-Nya. Tidak ada alasan baginya untuk malu, sebab ia telah mengalami bahwa Tuhanlah pemelihara hidupnya dan sumber kekuatan dalam segala keadaan.

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (1:1-3.6-12)

"Kobarkanlah karunia Allah yang ada padamu berkat penumpangan tanganku."

Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah untuk memberitakan janji tentang hidup dalam Kristus Yesus, kepada Timotius, anakku yang kekasih: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau. Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Dan selalu aku mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam. Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah. Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa. Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pemberita, sebagai rasul dan sebagai guru Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kepada-Mu, ya Tuhan, aku melayangkan mataku.
Ayat.
(Mzm 123:1-2.2bcd)
1. Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di surga. Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya.
2. Seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada Tuhan, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Akulah kebangkitan dan kehidupan. Barangsiapa percaya pada-Ku, tak akan mati.


Hidup setelah kematian merupakan inti dari kebangkitan. Ketidaktahuan dan ketidakpastian akan hidup setelah kematian membuat orang sangsi dan ragu akan hal ini. Patut diingat bahwa Allah adalah Allah orang hidup, bukan Allah orang mati. Itulah sebabnya, yang mati dibangkitkn agar hidup bersama Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:18-27)

"Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."

Pada suatu hari datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya, "Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita, 'Jika seseorang yang mempunyai saudara laki-laki, mati dengan meninggalkan seorang isteri tetapi tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya.' Ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang wanita, lalu mati tanpa meninggalkan keturunan. Maka yang kedua mengawini dia, tetapi juga mati tanpa meninggalkan keturunan. Demikian juga yang ketiga. Dan begitulah seterusnya, ketujuh-tujuhnya tidak meninggalkan keturunan. Akhirnya wanita itu pun mati. Pada hari kebangkitan, bilamana mereka bangkit, siapakah yang menjadi suami wanita itu? Sebab ketujuh-tujuhnya telah beristerikan dia." Jawab Yesus kepada mereka, "Kalian sesat, justru karena kalian tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah. Sebab di masa kebangkitan orang mati, orang tidak kawin atau dikawinkan; mereka hidup seperti malaikat di surga. Mengenai kebangkitan orang mati, tidakkah kalian baca dalam kitab Musa, yaitu dalam cerita tentang semak berduri, bahwa Allah bersabda kepada Musa, 'Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Orang-orang Saduki dikenal karena ketidakpercayaan mereka akan kebangkitan. Mereka mengajukan suatu pertanyaan hukum dan bersifat sinis mengenai hubungan perkawinan sesudah kebangkitan. Orang-orang Yahudi yang benar-benar memahami Kitab Suci mereka tentunya tahu bahwa Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kita juga percaya kepada Allah yang hidup.

Doa Malam

Allah yang Maharahim, Engkaulah Allah orang yang hidup. Engkau berkuasa atas kehidupan kami yang percaya bahwa Engkau memelihara hidup kami hari demi hari. Terima kasih, ya Allah. Semoga kami makin mmeuliakan Dikau, hingga kelak boleh dibangkitkan bersama Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.


"Sungguh keajaiban yang penuh rahasia! Satu adalah Bapa segala sesuatu, juga satu adalah Logos segala sesuatu, dan Roh Kudus adalah satu dan sama di mana-mana, dan juga ada hanya satu Bunda Perawan; aku mencintainya, dan menamakan dia Gereja." ~ St Klemens dari Aleksandria


RUAH

Bacaan Harian 04 - 10 Juni 2012

Bacaan Harian 04 - 10 Juni 2012

Senin, 04 Juni: Hari Biasa Pekan IX (H).
2Ptr 1:1-7; Mzm 91:1-2.14-16; Mrk 12:1-12.
Perumpamaan hari ini mengisahkan tentang pemilik kebun anggur yang telah menyiapkan kebun anggur yang indah untuk disewakan kepada para penggarap. Ia juga telah mengirim hamba-hambanya, bahkan anaknya sendiri, untuk menerima sebagian dari hasil kebun anggur itu. Tetapi, para penggarap malah menangkap dan memukul hamba-hambanya itu dan membunuh anak si pemilik kebun anggur, sehingga marahlah sang pemilik. Demikianlah, Sang Pemilik Kehidupan telah menyewakan kepada kita suatu kehidupan yang indah dan ”siap digarap”. Ia pun selalu mengirim ”orang-orang”-Nya untuk menerima sebagian hasil dari yang kita peroleh dari kehidupan ini. Bahkan Ia telah mengirim Putra-Nya sendiri untuk mengingatkan kita. Akankah kita juga berlaku seperti penggarap yang tak mau peduli dan begitu asyik menikmati hasil kehidupan untuk diri sendiri? Adakah kita mau berbagi hasil kepada orang-orang yang Ia kirim kepada kita? Ya, jangan sampai Sang Pemilik pun ”marah” kepada kita.

Selasa, 05 Juni: Peringatan Wajib St. Bonifasius, Uskup Martir (M).
2Ptr 3:12-15a.17-18; Mzm 90:2-4.10.14.16; Mrk 12:13-17.
”Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?” Inilah pertanyaan yang bermaksud menjerat Yesus. Jika Yesus menjawab ”boleh” tentulah Ia akan ditentang oleh orang-orang Yahudi. Sebaliknya, kalau Yesus menjawab ”tidak boleh”, tentu pula Ia akan dicap pemberontak oleh pemerintah Romawi. Menghadapi jeratan itu, Yesus malah bertanya, gambar siapa yang terdapat pada mata uang untuk membayar pajak. ”Gambar Kaisar” ujar orang-orang itu. Lalu Yesus berujar: ”Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.” Nah, kalau begitu, kita harus ingat, diri kita memuat gambar Allah karena telah dicipta secitra dengan-Nya. Artinya, hidup manusia adalah hak Allah. Apakah kita juga sudah memberikan hak Allah dari hidup kita?

Rabu, 06 Juni: Hari Biasa Pekan IX (H).
2Tim 1:1-3.6-12; Mzm 123:1-2abcd; Mrk 12:18-27.
Suatu hari, entah kapan, jantung kita pasti berhenti berdegup. Itu pertanda tamatlah tubuh kita, ”time is up”, selesai sudah! Tapi, bukan berarti semuanya habis dan punah, seperti yang dipercaya oleh orang-orang Saduki. Mereka sama sekali tidak percaya akan kebangkitan dan kehidupan kekal. Padahal, bukankah tubuh hanyalah ”tenda”, tempat singgah dalam perjalanan ke rumah yang sesungguhnya? Nah persoalannya, bagaimana tempat kediaman kita nantinya itu sudah tentu sangat tergantung pada ”jalan” yang kita lewati sekarang. Omong-omong, kita sedang lewat jalan yang mana ya? Entahlah! Yang pasti, kita harus siap menjelaskannya kelak, saat Sang Hakim Agung bertanya kepada kita, entah kapan waktunya.

Kamis, 07 Juni: Hari Biasa Pekan IX (H).
2Tim 2:8-15; Mzm 25:4bc-5ab.8-10.14; Mrk 12:28b-34.
Hukum yang utama adalah mengasihi Allah dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatan. Itu artinya, mengasihi Allah secara total, tidak setengah-setengah. Lalu, hukum yang kedua adalah mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri. Artinya, kasih akan Allah yang total itu harus terwujud pula dalam kasih terhadap sesama. Dan ingatlah, Yesus menandaskan: ”Tidak ada hukum lain yang lebih utama daripada kedua hukum ini.” Kalau begitu, apa pun yang kita lakukan haruslah mengarah pada hukum yang utama itu: demi kasih akan Allah dan sesama! Nah, kenyataannya, kecenderungan manusia adalah meremehkan hukum itu dan terus berkutat dengan dasar hukum yang dibuat sendiri, yaitu: mementingkan diri sendiri, menomorsatukan hal materi

Jumat, 08 Juni: Hari Biasa Pekan IX (H).
2Tim 3:10-17; Mzm 119:157.160-161.165-166.168; Mrk 12:35-37.
Yesus berujar: ”Bagaimana ahli-ahli Taurat dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah anak Daud?” Karena, menurut Yesus, Daud sendiri telah menyebut Mesias sebagai tuannya (Mazmur 110:1). Jadi, bagaimana mungkin Mesias adalah Tuan dari Daud tetapi sekaligus anak Daud pula? Dengan mempertanyakan hal itu, Yesus mau menekankan bahwa Ia memang keturunan Daud, tetapi lebih dari itu, Dia adalah Anak Allah. Dia adalah Tuhan penguasa langit dan bumi, pemilik kehidupan! Nah, kalau begitu, apakah kita sudah menjadikan Yesus penguasa hidup kita? Mari, dalam suka dan duka, kita bersandar saja pada Yesus dan kita biarkan Dia yang memimpin hidup kita. Biar semuanya jadi indah!

Sabtu, 09 Juni: Hari Biasa Pekan IX (H).
2Tim 4:1-8; Mzm 71:8-9.14-15a.16-17.22; Mrk 12:38-44.
Ahli-ahli Taurat dikecam Yesus karena mereka mementingkan tampak luar alias ”casing”, tetapi isi hati tak sesuai. Mereka mengenakan jubah indah dan duduk di paling depan dengan maksud dipuji dan dihormati. Mereka pun mendaraskan doa yang indah di depan umum, tetapi nyatanya malah menindas janda-janda. Berbeda sekali dengan janda miskin yang dipuji oleh Yesus. Ia dipuji karena perbuatan lahiriahnya muncul dari hati yang tulus: ”casing” dan ”isi” klop! Dia memberi dari kekurangannya dengan hati yang tulus. Jadi yang penting bukanlah tampak lahiriah dari perbuatan-perbuatan yang kita anggap baik, tetapi apakah perbuatan-perbuatan itu sungguh keluar dari hati kita. Nah, sekarang tinggal pilih: mau dikecam atau dipuji!

Minggu, 10 Juni: Hari Raya Tubuh Dan Darah Kristus (P).
Kel 24:3-8; Mzm 116:12-13.15-16bc-18; Ibr 9:11-15; Mrk 14:12-16.22-26.
Pada Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus ini kita diingatkan lagi akan pemberian diri Yesus. Di Golgota, TUBUH Yesus terpalang hina dan DARAH mengalir deras sebagai KORBAN untuk menyelamatkan kita. Yesus mau kita selalu memperbaharui korban itu, maka Ia telah menetapkan Ekaristi: ”Inilah Tubuh-Ku, inilah Darah-Ku.” Dalam Perayaan Ekaristi itu, Tuhan Yesus menghadirkan bagi kita misteri sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya, sehingga kita dapat ikut ambil bagian dalam rahmat yang mengalir dari salib. Di dalam Ekaristi itu, kita pun diajak untuk mempersatukan korban kita dengan korban Yesus. Nah, setiap kali kita merayakan Ekaristi, pantaslah kita bertanya: apa yang akan kita korbankan untuk Yesus?

UJUD-UJUD KERASULAN DOA BULAN JUNI 2012

Ujud Umum: Semoga umat beriman mengalami kehadiran hidup Allah yang telah bangkit di dalam perayaan Ekaristi yang menemani mereka setiap hari.

Ujud Misi: Semoga umat kristiani di Eropa dapat menemukan kembali identitasnya yang benar dan melibatkan diri dengan kegembiraan lebih besar dalam pemakluman Injil.

Ujud Gereja Indonesia: Semoga media-media Katolik tetap tumbuh berkembang dalam menjalankan karya pelayanan.


Renungan oleh Muliady Wijaya - Gereja Regina Caeli Pantai Indah Kapuk

Gembala Waspada Menjagai Kawanan Kristus

Dikutip dari Surat Santo Bonifasius.


Gereja itu bagaikan bahtera besar berlayar di lautan dunia dan ditempuh oleh gelombang cobaan hidup. Tetapi ia tidak boleh ditinggalkan, namun harus dikuasai dan dikemudikan.

Sebagai contoh, kita punya Bapa-bapa Gereja di masa lampau: Klemens dan Kornelius, dan banyak lainnya di Kota Roma, Siprianus di Kartago dan Atanasius di Aleksandria. Meskipun hidup di bawah para maharaja kafir, mereka mengemudikan bahtera Kristus, yaitu Gereja, pengantin-Nya yang tercinta. Dan ini dilakukan dengan mengajar, bahkan sampai menumpahkan darahnya.

Marilah kita berdiri teguh dan melakukan yang benar, siap menghadapi cobaan, hingga jkita dapat mengharapkan bantuan dari Tuhan dan dapat bicara kepada-Nya, "Tuhan, Engkaulah pengungsianku dari angkatan yang satu ke angkatan yang lain."

Janganlah kita menjadi anjing penjaga bisu atau penonton diam; janganlah kita seperti orang upahan yang lari kalau serigala datang. Hendaklah kita menjadi gembala waspada, yang menjagai kawanan Kristus, mengajar yang besar dan kecil bersama, kaya dan miskin, mengajar segala, yang ditentukan oleh Allah bagi manusia dalam segala tindakan dan usia, sejauh Tuhan memberikan kuasa kepada kita.

Sumber: Ibadat Harian, bacaan Ofisi Para Kudus I, Yogyakarta: Kanisius, 1982: 57-59, RUAH hal 263-264

Santo Bonifasius, Uskup dan Martir


Bonifasius lahir tahun 672 di Kirton, Inggris, dari keluarga bangsawan. Nama kecilnya, Winfred. Setelah dewasa ia menjadi biarawan Benediktin. Ia ditahbiskan menjadi imam pada usia 30 tahun. Atas perintah Paus Gregorius II ia dikirim ke Jerman sebagai misionaris. Tujuannya ialah untuk memperkenalkan agama Kristen kepada masyarakat Jerman yang belum mengenal Yesus.

Tahun 723, saat berkunjung ke Roma, Paus mengangkat Winfred menjadi uskup dan mengubah namanya menjadi Bonifasius. Ia membentuk keuskupan-keuskupan dan membawahi 13 keuskupan. Banyak perubahan yang dilakukannya, terutama bertobatnya orang-orang Jerman dari penyembahan berhala. Diceritakan bahwa pada waktu itu orang-orang Jerman menyembah sebatang pohon Ek raksasa yang dianggap sebagai tempat tinggal "Thor" (dewa guntur dan dewa perang). Bonifasius kemudian menebang pohon besar itu.

Perbuatan ini menimbulkan kemarahan banyak orang. Namun, ketika ia menebang pohon itu, datang angin kencang menerjang pohon itu hingga patah menjadi empat bagian yang sama panjangnya. Ketika orang-orang melihat tumbangnya pohon itu tidak menimbulkan kemarahan para dewa, mereka menjadi percaya akan pengajarannya. Bonifasius dikenal sebagai Rasul Jerman.

Dalam upaya menyebarkan kekristenan, Uskup Bonifasius mendapat banyak tantangan. Namun, ia dilindungi oleh Raja Karel Martel dari suku Franka. Ia mendirikan banyak biara Benediktin sebagai tempat doa. Salah satu biara yang terkenal ada di Fulda, yang hingga kini merupakan salah satu pusat Kristen-Katolik di Jerman Tengah. Ia juga berusaha supaya para rohaniwan kembali taat kepada Paus di Roma.

Tahun 754, ketika sedang menjalankan misinya di Frisia, bersama dengan 52 pengikutnya, ia dibunuh dengan pedang. Tulang-belulangnya dikumpulkan dan disimpan di Utrecht, kemudian dipindahkan ke Mainz, dan akhirnya disimpan di Fulda.

Lambang Santo Bonifasius: seorang Uskup dengan Alkitab yang ditusuk pedang. Peringatannya dirayakan setiap tanggal 5 Juni.

RUAH

Selasa, 05 Juni 2012 Peringatan Wajib St Bonifasius, Uskup dan Martir

Selasa, 05 Juni 2012
Peringatan Wajib St Bonifasius, Uskup dan Martir

“Gereja itu bagaikan bahtera besar berlayar di lautan dunia dan ditempuh oleh gelombang cobaan di dalam hidup” (St. Bonifasius)

Antifon Pembuka

Mereka orang suci, sabda Allah, yang mulia karena mewartakan kebenaran ilahi.

Doa Pagi


Terpujilah Engkau, Tuhan kami, janganlah biarkan kami lalai bahkan menjauh dari pada-Mu. Semoga kami selalu berjaga dalam kehidupan sehari-hari dan senantiasa berpegang pada-Mu, Sang Juruselamat kami, seperti dahulu dihayati oleh Santo Bonifasius. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Rasul Petrus menyatakan ciri orang yang meninggalkan jalan yang benar. Orang yang seperti ini pada mulanya akan merusak dirinya sendiri. Kemudian akan membawa dampak buruk bagi orang lain. Dia juga dapat mempengaruhi orang yang hendak atau mulai bertobat.

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Petrus (3:12-15a.17-18)

"Kita menantikan langit dan bumi yang baru."

Saudara-saudara terkasih, kalian menantikan dan berusaha mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa oleh api dan unsur-unsur dunia akan lebur oleh nyalanya. Tetapi sesuai dengan janji Allah, kita menantikan langit dan bumi yang baru, tempat terdapat kebenaran. Sebab itu, Saudara-saudaraku terkasih, seraya menantikan semuanya itu, haruslah kalian berusaha supaya kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, serta dalam perdamaian dengan Dia. Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat. Saudara-saudaraku terkasih, kalian telah mengetahui hal ini sebelumnya. Karena itu waspadalah! Jangan sampai kalian terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan sampai kehilangan peganganmu yang teguh. Tetapi hendaklah kalian bertumbuh dalam kasih karunia dan semakin mengenal Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Terpujilah Dia. Bagi-Nya kemuliaan sekarang dan selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, Engkaulah pelindung kami turun-temurun.
Ayat. (Mzm 90:2.3-4.10.14.16)
1. Sebelum gunung-gunung dilahirkan, sebelum bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari sediakala sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.
2. Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, “Kembalilah, hai anak-anak manusia!” Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
3. Masa hidup kami tujuh puluh tahun, atau jika kuat, delapan puluh tahun, tapi isinya hanyalah kesukaran dan penderitaan; begitu cepat mereka lewat dan kami hanyut lenyap.
4. Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Biarlah hamba-hamba-Mu menyaksikan perbuatan-Mu, biarlah anak cucu mereka menyaksikan semarak-Mu.


Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Ef 1:17-18)
Semoga Bapa Tuhan kita Yesus Kristus menerangi mata budi kita agar kita mengenal harapan panggilan kita. Alleluya.


Yesus mengajar kita untuk dapat membagi apa yang menjadi hak Allah dan dunia. Seringkali sulit untuk membagi di antara keduanya dan hasilnya menjadi berat sebelah. Yesus menginginkan yang adil dan tahu batas, akan hal duniawi dan bahkan akan hal rohani.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:13-17)

"Berikanlah kepada kaisar apa yang menjadi hak kaisar dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah."

Pada waktu itu beberapa orang Farisi dan Herodian disuruh menghadap Yesus, untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan. Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya, “Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur. Engkau tidak takut kepada siapa pun, sebab Engkau tidak mencari muka, tetapi dengan jujur mengatakan jalan Allah. Nah, bolehkah kita membayar pajak kepada kaisar atau tidak?” Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka, “Mengapa kalian mencobai Aku? Tunjukkanlah suatu dinar untuk Kulihat!” Mereka menunjukkan sekeping dinar. Lalu Yesus bertanya, “Gambar dan tulisan siapakah ini?” Jawab mereka, “Gambar dan tulisan kaisar.” Maka Yesus berkata kepada mereka, “Berikanlah kepada kaisar apa yang menjadi hak kaisar, dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah!” Mereka sangat heran mendengar Dia.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Orang-orang Farisi dan kaum Herodian bertanya, apakah baik membayar pajak kepada kaisar. Dalam menjawab pertanyaan tersebut, Yesus menunjukkan suatu kebijaksanaan untuk menyingkapkan akal busuk mereka dan membuka kedok kemunafikan mereka. Sebagai warga masyarakat yang baik, orang Yahudi mempunyai tanggung jawab untuk membayar pajak kepada pejabat sipil. Sebagai umat Allah yang baik, orang Yahudi juga harus memberikan kepada Allah apa yang wajib mereka berikan kepada Allah. Itulah juga hendaknya menjadi sikap hidup kita, sebagai pengikut Kristus.

Doa Malam

Yesus, Guru dan teladan hidup kami, dalam menjalani kehidupan sehari-hari kami sering bersikap munafik, baik kepada-Mu maupun terhadap sesama. Ampunilah kami ya Yesus, manusia yang lemah ini. Semoga besok kami dapat memperbaiki diri dan hidup lebih baik lagi. Amin.

RUAH

Senin, 04 Juni 2012 Hari Biasa Pekan IX

Senin, 04 Juni 2012
Hari Biasa Pekan IX

"Kesejahteraan yang nampaknya menarik tidak boleh menyesatkan kita, yang membuat kita lupa meneruskan perjalanan ke arah tujuan " (St Gregorius Agung)

Antifon Pembuka (lih. Mzm 91:2)

Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, Allahku yang kupercaya.

Doa Pagi

Allah Bapa surgawi, kasih-Mu senantiasa berlimpah menaungi kami. Namun, kami kurang menyadari dan sering menuntut serta memaksa yang tercetus lewat sikap maupun tindakan kami untuk memuaskan diri pribadi. Ya Bapa, bimbinglah hidup kami agar berkenan kepada-Mu. Ini kami mohon dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Allah telah menganugerahkan hidup Ilahi kepada kita karena kuasa-Nya. Karena itu, kita diminta untuk menambahkan mula-mula iman dalam diri kita dan berujung pada kasih akan semua orang. Semua itu akan membawa pada pengenalan akan Yesus Kristus.

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Petrus (1:1-7)

"Yesus Kristus telah menganugerahkan kepada kita janj-janji yang berharga. Berkat Dia, kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi."

Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus, kepada mereka yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman oleh karena keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita. Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia. Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Allahku, pada-Mulah aku percaya
Ayat. (Mzm 91:1-2.14-15ab.15c-16)
1. Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan, "Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, Allahku yang kupercayai."
2. Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakannya.
3. Aku akan meluputkan dia dan memuliakannya, dengan umur panjang akan Kukenyangkan dia; kepadanya akan Kuperlihatkan keselamatan yang datang dari pada-Ku."

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Yesus Kristus, Engkaulah saksi yang setia, yang pertama bangkit dari alam maut; Engkau mengasihi kami dan mencuci dosa kami dalam darah-Mu.

Yesus dalam perumpamaan-Nya menubuatkan apa yang akan terjadi pada-Nya. Dia sebagai anak pemilk kebun anggur akan ditangkap dan dibunuh. Hingga zaman sekarang, Dia ditolak dan tidak dipedulikan. Namun, Dia menjanjikan saat penghakiman kelak.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:1-12)

"Mereka menangkap dan membunuh putra kesayangan, dan melemparkannya ke luar kebun anggur."

Pada suatu hari Yesus berbicara kepada imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan kaum tua-tua dengan perumpamaan, kata-Nya, "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya yang kekasih. Akhirnya ia menyuruh dia kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani. Tetapi penggarap-penggarap itu berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, maka warisan ini menjadi milik kita. Mereka menangkapnya dan membunuhnya, lalu melemparkannya ke luar kebun anggur itu. Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur itu? Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu, lalu mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain. Tidak pernahkah kamu membaca nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita." Lalu mereka berusaha untuk menangkap Yesus, karena mereka tahu, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya dengan perumpamaan itu. Tetapi mereka takut kepada orang banyak, jadi mereka pergi dan membiarkan Dia."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Allah mempercayakan pemeliharaan kebun anggur (bangsa Israel) kepada para pemimpin umat Yahudi (petani). Sayang, mereka memperlakukan anak (Yesus) dengan sangat kejam sebagaimana mereka memperlakukan para nabi sebelumnya. Itulah sebabnya, mereka tidak mempunyai kuasa lagi atas umat Allah yang baru. Perumpamaan ini merupakan sebuah bahan pelajaran yang sangat indah bagi pemimpin Kristen, bagaimana mereka menjaga umat Allah (Gereja) yang diserahkan kepada mereka oleh Tuhan yang bangkit.

Doa Malam


Terima kasih, ya Bapa, karena kami boleh melalui hari ini dalam naungan kasih-Mu. Kini kami serahkan ke dalam belas kasih-Mu segala kelemahan dan kelalaian kami dalam melaksanakan kasih kepada sesama. Semoga Engkau berkenan menyempurnakannya sehingga layak menjadi pujian bagi keluhuran-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy