| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 09 Juni 2012 Hari Biasa Pekan IX

Sabtu, 09 Juni 2012
Hari Biasa Pekan IX

“Cinta kasih merupakan panggilan yang sangat mendasar bagi setiap manusia dan sudah tertera dalam kodratnya” (Beato Yohanes Paulus II)


Antifon Pembuka (Mzm 71:14-15)


Tuhan, aku selalu berharap pada-Mu dan meningkatkan pujian-Mu. Aku menceritakan keadilan-Mu sepanjang hari, mewartakan karya keselamatan-Mu yang tak terduga.


Doa Pagi


Allah, hakim yang adil, peliharalah iman kami untuk selalu berpegang pada hukum dan ajaran sabda-Mu. Kami ingin selalu siap sedia untuk membela kebenaran serta sabar dalam tugas pelayanan kepada sesama. Allah kami, kedatangan-Mu selalu kami rindukan. Amin.


Kerinduan akan kedatangan Allah memberi kekuatan dalam menanggung segala cobaan hidup. Kita akan dikaruniai mahkota kebenaran oleh-Nya, apabila kita mampu memelihara iman sampai akhir. Sembari menunggu saat itu, kita mesti melakukan tugas pelayanan kita dengan sabar dan tekun.


Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (4:1-8)


"Lakukanlah pekerjaan seorang pewarta Injil. Hidupku mulai dicurahkan dan Tuhan akan mengaruniakan mahkota keselamatan kepadaku."

Saudara terkasih, di hadapan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi kerajaan-Nya: Wartakanlah sabda Allah. Siap sedialah selalu, baik atau tidak waktunya. Nyatakanlah yang salah, tegur dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran. Sebab akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya, untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng. Tetapi engkau, kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah dalam penderitaan, lakukanlah pekerjaan pewarta Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu! Mengenai aku, darahku mulai dicurahkan sebagai persembahan, dan saat kematianku sudah mendekat. Aku telah menyelesaikan pertandingan yang baik, mencapai garis akhir dan memelihara iman. Kini tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku pada hari-Nya oleh Tuhan, hakim yang adil; bukan hanya kepadaku, tetapi juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Mulutku akan menceritakan keselamatan yang datang dari-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 71:8-9.14-15a.16-17.22; R.15b)

1. Mulutku penuh dengan puji-pujian kepada-Mu, sepanjang hari penuh penghormatan kepada-Mu. Janganlah membuang aku pada masa tuaku, janganlah meninggalkan aku apabila kekuatanku habis.
2. Tetapi aku senantiasa mau berharap kepada-Mu, dan menambah puji-pujian bagi-Mu. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu.
3. Aku datang dengan keperkasaan Tuhan Allah, hendak memasyhurkan hanya keadilan-Mu saja! Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.
4. Aku pun mau menyanyikan syukur dengan gambus atas kesetiaan-Mu, ya Allahku, menyanyikan mazmur bagi-Mu dengan kecapi, ya Yang Kudus Israel.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Berbahagialah yang bersemangat miskin, sebab bagi merekalah Kerajaan Allah.

Allah lebih menyukai pemberian diri seutuhnya kepada-Nya, bukan hanya secara lahiriah. Janda miskin dengan pakaian sederhana, jauh lebih berkenan pada Allah daripada ahli Taurat yang dari penampilannya nampak suci dan kudus hanya karena pakaian dan tingkah lakunya.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:38-44)


"Janda miskin itu telah memberi lebih banyak daripada semua orang lain."

Pada suatu hari Yesus dalam pengajaran-Nya berkata, “Waspadalah terhadap ahli-ahli Taurat. Mereka suka berjalan-jalan dengan pakaian panjang dan suka menerima penghormatan di pasar. Mereka suka menduduki tempat-tempat terdepan dalam rumah ibadat dan tempat terhormat dalam perjamuan. Mereka mencaplok rumah janda-janda sambil mengelabui orang dengan doa panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat. Pada kali lain sambil duduk berhadapan dengan peti persembahan Yesus memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. Lalu datanglah sejumlah janda miskin. Ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit. Maka Yesus memanggil para murid-Nya dan berkata kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin itu memberi lebih banyak daripada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda itu memberi dari kekurangannya: semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.”

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Kisah seorang janda miskin, yang memasukkan sedikit uang ke dalam kotak derma, sungguh mengharukan. Janda itu dipuji oleh Yesus, karena justru ia memasukkan uang jauh lebih banyak dari orang-orang lain. Dari kemiskinannya, ia telah memberikan semua yang dimilikinya. Janda ini telah menjadi teladan dalam hal iman, sikap murah hati dan penyerahan diri. Itulah hidup Yesus. Ia memberikan diri-Nya untuk keselamatan umat manusia. Itulah juga hendaknya menjadi sikap kita.


Doa Malam


Yesus Guru yang sejati, Engkau mengajar kami agar selalu rendah hati dan tidak mencari kehormatan pribadi. Jngan tinggalkan kami ya Yesus, terutama dalam menyelesaikan pertandingan di dunia ini untuk mempersembahkan diri seutuhnya demi Kerajaan Surga. Ini kami mohon kepada-Mu, sebab Engkaulah andalan dan kekuatan hidup kami, kini dan sepanjang masa. Amin.



RUAH

Jumat, 08 Juni 2012 Hari Biasa Pekan IX

Jumat, 08 Juni 2012
Hari Biasa Pekan IX

Pembunuhan terhadap seorang manusia sangat bertentangan dengan martabat manusia dan dengan kekudusan Pencipta (Katekismus Gereja Katolik, 2320)


Antifon Pembuka (lih. Mzm 119:166)


Aku menantikan keselamatan yang datang dari pada-Mu, dan perintah-perintah-Mu kulakukan.


Doa Pagi


Yesus, Allah Putra, Engkaulah Sang Kebenaran yang menuntun kami kepada keselamatan. Kuatkanlah niat dan usaha kami untuk mengimani Engkau. Semoga kami mampu hidup saleh serta tetap berpegang pada kebenaran yang Engkau ajarkan. Sebab Engkaulah yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin.


Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (3:10-17)


"Setiap orang yang mau hidup saleh dalam Kristus, akan menderita aniaya."

Saudara terkasih, engkau telah mengikuti ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku dan ketekunanku. Engkau telah ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang telah kuderita di Antiokhia dan di Ikonium dan di Listra. Semua penganiayaan itu kuderita dan Tuhan telah melepaskan aku dari padanya. Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya, sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan. Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu. Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Besarlah ketenteraman orang-orang yang mencintai hukum-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:157.160.161.165.166.168)

1. Pengejar dan lawanku banyak, tetapi aku tidak menyimpang dari peringatan-peringatan-Mu.
2. Dasar firman-Mu adalah kebenaran dan untuk selama-lamanyalah segala hukum-Mu yang adil.
3. Para pembesar mengejar aku tanpa alasan, tetapi hanya terhadap firman-Mu hatiku gemetar.
4. Besarlah ketenteraman orang-orang yang mencintai hukum-Mu, tidak ada batu sandungan bagi mereka.
5. Aku menantikan keselamatan yang datang dari pada-Mu ya Tuhan, dan perintah-perintah-Mu kulakukan.
6. Aku berpegang pada titah dan peringatan-peringatan-Mu, sebab seluruh hidupku terbuka di hadapan-Mu.

Bait Pengantar Injil, do = f, gregorian, PS 959

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 14:23)
Ayat. Barangsiapa mengasihi Aku, akan mentaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:35-37)


"Bagaimana mungkin Mesias itu anak Daud?"

Pada suatu hari Yesus mengajar di Bait Allah, kata-Nya, "Bagaimana ahli-ahli Taurat dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah anak Daud? Daud sendiri berkata dengan ilham Roh Kudus, "Tuhan telah bersabda kepada Tuanku: Duduklah di sisi kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu. Jadi Daud sendiri menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia sekaligus anaknya?" Orang yang besar jumlahnya mendengarkan Yesus dengan penuh minat.

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Orang banyak mendengarkan ajaran Yesus dengan penuh minat. Intinya adalah bahwa Yesus itu Mesias Sang Juruselamat. Orang-orang Farisi belum mengerti bagaimana mungkin Mesias adalah anak Daud. Keraguan muncul apabila hati kurang terbuka akan kebenaran sabda-Nya. Namun peranan Roh Kudus mencerahkan orang yang terbuka hatinya: Tuhan mendapatkan kehormatan dan mengalahkan musuh-musuh-Nya.


Kunci untuk memahami maksud sabda-Nya adalah keterbukaan hati untuk menerima bimbingan Allah melalui Roh Kudus. Namun tak jarang tetap saja kita belum mengerti. Pikiran, penafsiran dan latar belakang pandangan hidup sendiri mengacaukan kebenaran isi Kitab Suci. Kita membiarkan aneka kemungkinan yang menyesatkan berkembang dan menjauhkan diri dari Yesus Sang Penyelamat.


Apa yang kau buat ketika mulai merasakan adanya ketidakjelasan, keraguan dan kebingungan tentang peranan Yesus sebagai Sang Mesias, Penyelamat Dunia? Ketika peranan Allah dalam hidup mulai tergeser oleh keyakinan akan hebatnya hasil teknologi manusia, apakah imanmu akan Yesus masih tampil dengan jelas? Yakinlah bahwa peranan Allah seperti yang diwahyukan Yesus dalam keselamatan hidupmu tak tergantikan oleh apa pun dan siapa pun.


Ya Yesus yang Mahabaik, Engkau telah rela mengurbankan diri untuk keselamatanku. Jadikanlah aku sarana dan tanda keselamatan-Mu bagi orang-orang yang kujumpai, melalui perbuatan baik dan pengorbananku untuk mereka. Amin.


Doa Malam


Allah yang berbelas kasih, lewat Putra-Mu Kautunjukkan kasih-Mu secara nyata. Jauhkanlah dalam diri kami tipu muslihat setan agar kami tetap dalam naungan kasih-Mu dan dapat berpegang pada teladan kasih Putra-Mu, Yesus Kristus, kini dan sepanjang masa. Amin.


Renungan Harian Mutiara Iman 2012

Embun dari Surga

Komuni harian adalah mata air atau sumber cinta, sumber kekuatan, sumber terang, sumber sukacita, sumber keberanian, sumber setiap keutamaan dan kebajikan. "Barangsiapa harus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum" (Yoh 7:37). Dia sendirilah "mata air yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal." (Yoh 4:14). Bagaimana mungkin ada orang yang dalam keadaan rahmat pengudus tetapi tidak ingin atau merasa berat untuk pergi ke "Perjamuan Tuhan" (1Kor 10:2) yang ilahi ini?

St Tomas More, yang meninggal sebagai martir karena menolak perpisahan dari Gereja Roma, biasa mengikuti Misa setiap pagi dan menerima Komuni Kudus. Beberapa teman berusaha menasihati dia bahwa perilaku ini tidak sesuai bagi seorang awam yang sangat sibuk dengan urusan-urusan kenegaraan. "Kemukakan segala alasanmu, dan semua itu semakin meyakinkan aku bahwa aku harus menerima Komuni Kudus setiap hari," katanya.

"Urusanku begitu banyak dan beragam, dan bersama Yesus aku berusaha memusatkan perhatianku. Kesempatan melawan Allah banyak kita jumpai, dan setiap hari aku menerima kekuatan dari Dia untuk menghindarinya. Aku membutuhkan terang dan kebijaksanaan untuk mengurus hal-hal yang sangat sulit, dan setiap hari aku dapat berkonsultasi dengan Yesus dalam Komuni Kudus. Dialah Guru agungku."

Sumber: Kutipan: Fr. Stefano M. Manelli, Fl, Yesus Kekasih kita dalam Ekaristi, Jakarta: Marian Centre Indonesia, 2005: hlm. 76-77.

Kamis, 07 Juni 2012 Hari Biasa Pekan Biasa IX

Kamis, 07 Juni 2012
Hari Biasa Pekan Biasa IX

“Benih-benih perpecahan, yang menurut pengalaman setiap hari begitu mengakar pada manusia sebagai akibat dosa, ditangkal oleh daya pemersatu tubuh Kristus” (Beato Yohanes Paulus II)


Antifon Pembuka (Mzm 25:4bc)


Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku.


Doa Pagi


Yesus, Engkau menderita demi kebahagiaan kami. Engkau dibelenggu namun tidak terbelenggu. Berilah kami keberanian dan kekuatan iman untuk hidup sebagai pengikut-Mu, dengan terus menyangkal diri dari kenikmatan dunia, hingga kelak kami boleh memperoleh keselamatan dan kemuliaan kekal bersama-Mu untuk selama-lamanya. Amin.


Menjaga iman itu penting. Dengan berkata benar dan jujur, kemurnian iman dijaga. Iman juga dapat dijaga dengan mengambil jarak dengan orang yang menyesatkan karena perkataannya. Adalah baik bila kita mampu menyadarkan orang semacam itu.


Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (2:8-15)


"Sabda Allah tidak terbelenggu. Jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia."

Saudara terkasih, ingatlah akan ini: Yesus Kristus, keturunan Daud yang telah bangkit dari antara orang mati, itulah yang kuberitakan dalam Injilku. Karena pewartaan Injil inilah aku menderita, malahan dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi sabda Allah tidak terbelenggu. Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka pun memperoleh keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal. Sabda ini benar: “Jika kita mati dengan Kristus, kita pun akan hidup dengan Dia. Jika kita bertekun, kita pun akan ikut memerintah dengan Dia. Jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita. Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.” Ingatkanlah dan pesankanlah dengan sungguh semua itu kepada mereka di hadapan Allah. Dengan demikian mereka tidak akan bersilat kata, yang sama sekali tidak berguna, tetapi malah mengacaukan orang yang mendengarnya. Berusahalah agar engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang mewartakan sabda kebenaran itu dengan terus terang.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan,

Ref. Ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku.
Ayat. (Mzm 25:4bc-5ab.8-9.10-14)

1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
2. Tuhan itu baik dan benar, sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.
3. Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian dan peringatan-peringatan-Nya. Tuhan bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya Ia beritahukan kepada mereka.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya
Ayat. Berilah aku pengertian, maka aku akan menaati hukum-Mu, aku akan menepatinya dengan segenap hati, ya Tuhan.

Kasih kepada Allah hanya dapat diwujudnyatakan dalam kasih kepada sesama. Mengasihi Allah tanpa peduli pada orang lain adalah mustahil, karena Allah adalah kasih. Ketiadaan kasih sama dengan ketiadaan Allah; berarti hidup tanpa Allah.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:28b-34)


"Inilah perintah pertama. Dan yang kedua sama dengan yang pertama."

Pada suatu hari datanglah seorang ahli Taurat kepada Yesus dan bertanya, “Perintah manakah yang paling utama?” Yesus menjawab, “Perintah yang utama ialah, ‘Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita itu Tuhan yang esa! Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatanmu. Dan perintah yang kedua, ialah: Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.’ Tidak ada perintah lain yang lebih utama daripada kedua perintah ini.” Berkatalah ahli Taurat itu kepada Yesus, “Guru, tepat sekali apa yang Kaukatakan, bahwa Dia itu esa, dan tak ada Allah lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati, dengan segenap pengertian, dan dengan segenap kekuatan serta mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri, jauh lebih utama daripada semua kurban bakar dan persembahan.” Yesus melihat betapa bijaksananya jawaban orang itu. Maka Ia berkata kepadanya, “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah.” Dan tak seorang pun masih berani menanyakan sesuatu kepada Yesus.

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Ahli Kitab menghargai jawaban Yesus. Ia melihat bagaimana Yesus menggabungkan dua perintah yang diberikan kepada orang Israel. Ia juga mendengarkan jawaban Yesus lebih daripada apa yang dikatakan-Nya. Ia mendengar di dalamnya gema dari para nabi yang menjelaskan bahwa kasih jauh lebih utama daripada kurban bakar dan persembahan. Itulah yang dikehendaki Allah dari semua orang, mencintai Allah dan sesama. Yesus pun mengagumi ahli Taurat itu. Ia tidak jauh dari Kerajaan Allah. Bagaimana dengan penghayatan cinta kita?


Doa Malam


Allah yang Mahakuasa, semoga api Roh Kudus-Mu senantiasa mengobarkan hati kami untuk setia dalam melaksanakan hukum kasih seperti yang diteladankan oleh Putera-Mu, Yesus Kristus. Semoga api cinta kasih yang dikobarkan itu takkan padam hingga akhir hidup kami. Amin.



RUAH

Rabu, 06 Juni 2012 Hari Biasa Pekan IX

Rabu, 06 Juni 2012
Hari Biasa Pekan IX

"Obat adalah hasil ilmu yang canggih, tetapi Allah adalah Dokter yang sangat canggih." --- St Yosef Cottolengo

Antifon Pembuka (Mzm 123:2)

Seperti hamba memandang tuannya dan sahaya majikannya, demikian kita memandang Tuhan Allah sampai Ia mengasihani.

Doa Pagi

Kuasa kasih-Mu yang besar, ya Yesus, senantiasa melimpah dalam hidup kami. Dampingilah aku sepanjang hari ini, ya Yesus, agar aku dapat menjadi saluran kasih karunia-Mu itu bagi sesama, terlebih bagi orang-orang yang ada di sekitarku. Amin.

Berkat kekuatan Allah, Paulus sebagai seorang pewarta, rasul dan guru tidak malu bersaksi tentang Tuhan. Bahwa ia bersedia menderita bagi Injil-Nya. Tidak ada alasan baginya untuk malu, sebab ia telah mengalami bahwa Tuhanlah pemelihara hidupnya dan sumber kekuatan dalam segala keadaan.

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (1:1-3.6-12)

"Kobarkanlah karunia Allah yang ada padamu berkat penumpangan tanganku."

Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah untuk memberitakan janji tentang hidup dalam Kristus Yesus, kepada Timotius, anakku yang kekasih: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau. Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Dan selalu aku mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam. Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah. Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa. Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pemberita, sebagai rasul dan sebagai guru Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kepada-Mu, ya Tuhan, aku melayangkan mataku.
Ayat.
(Mzm 123:1-2.2bcd)
1. Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di surga. Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya.
2. Seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada Tuhan, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Akulah kebangkitan dan kehidupan. Barangsiapa percaya pada-Ku, tak akan mati.


Hidup setelah kematian merupakan inti dari kebangkitan. Ketidaktahuan dan ketidakpastian akan hidup setelah kematian membuat orang sangsi dan ragu akan hal ini. Patut diingat bahwa Allah adalah Allah orang hidup, bukan Allah orang mati. Itulah sebabnya, yang mati dibangkitkn agar hidup bersama Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:18-27)

"Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."

Pada suatu hari datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya, "Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita, 'Jika seseorang yang mempunyai saudara laki-laki, mati dengan meninggalkan seorang isteri tetapi tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya.' Ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang wanita, lalu mati tanpa meninggalkan keturunan. Maka yang kedua mengawini dia, tetapi juga mati tanpa meninggalkan keturunan. Demikian juga yang ketiga. Dan begitulah seterusnya, ketujuh-tujuhnya tidak meninggalkan keturunan. Akhirnya wanita itu pun mati. Pada hari kebangkitan, bilamana mereka bangkit, siapakah yang menjadi suami wanita itu? Sebab ketujuh-tujuhnya telah beristerikan dia." Jawab Yesus kepada mereka, "Kalian sesat, justru karena kalian tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah. Sebab di masa kebangkitan orang mati, orang tidak kawin atau dikawinkan; mereka hidup seperti malaikat di surga. Mengenai kebangkitan orang mati, tidakkah kalian baca dalam kitab Musa, yaitu dalam cerita tentang semak berduri, bahwa Allah bersabda kepada Musa, 'Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Orang-orang Saduki dikenal karena ketidakpercayaan mereka akan kebangkitan. Mereka mengajukan suatu pertanyaan hukum dan bersifat sinis mengenai hubungan perkawinan sesudah kebangkitan. Orang-orang Yahudi yang benar-benar memahami Kitab Suci mereka tentunya tahu bahwa Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kita juga percaya kepada Allah yang hidup.

Doa Malam

Allah yang Maharahim, Engkaulah Allah orang yang hidup. Engkau berkuasa atas kehidupan kami yang percaya bahwa Engkau memelihara hidup kami hari demi hari. Terima kasih, ya Allah. Semoga kami makin mmeuliakan Dikau, hingga kelak boleh dibangkitkan bersama Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.


"Sungguh keajaiban yang penuh rahasia! Satu adalah Bapa segala sesuatu, juga satu adalah Logos segala sesuatu, dan Roh Kudus adalah satu dan sama di mana-mana, dan juga ada hanya satu Bunda Perawan; aku mencintainya, dan menamakan dia Gereja." ~ St Klemens dari Aleksandria


RUAH

Bacaan Harian 04 - 10 Juni 2012

Bacaan Harian 04 - 10 Juni 2012

Senin, 04 Juni: Hari Biasa Pekan IX (H).
2Ptr 1:1-7; Mzm 91:1-2.14-16; Mrk 12:1-12.
Perumpamaan hari ini mengisahkan tentang pemilik kebun anggur yang telah menyiapkan kebun anggur yang indah untuk disewakan kepada para penggarap. Ia juga telah mengirim hamba-hambanya, bahkan anaknya sendiri, untuk menerima sebagian dari hasil kebun anggur itu. Tetapi, para penggarap malah menangkap dan memukul hamba-hambanya itu dan membunuh anak si pemilik kebun anggur, sehingga marahlah sang pemilik. Demikianlah, Sang Pemilik Kehidupan telah menyewakan kepada kita suatu kehidupan yang indah dan ”siap digarap”. Ia pun selalu mengirim ”orang-orang”-Nya untuk menerima sebagian hasil dari yang kita peroleh dari kehidupan ini. Bahkan Ia telah mengirim Putra-Nya sendiri untuk mengingatkan kita. Akankah kita juga berlaku seperti penggarap yang tak mau peduli dan begitu asyik menikmati hasil kehidupan untuk diri sendiri? Adakah kita mau berbagi hasil kepada orang-orang yang Ia kirim kepada kita? Ya, jangan sampai Sang Pemilik pun ”marah” kepada kita.

Selasa, 05 Juni: Peringatan Wajib St. Bonifasius, Uskup Martir (M).
2Ptr 3:12-15a.17-18; Mzm 90:2-4.10.14.16; Mrk 12:13-17.
”Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?” Inilah pertanyaan yang bermaksud menjerat Yesus. Jika Yesus menjawab ”boleh” tentulah Ia akan ditentang oleh orang-orang Yahudi. Sebaliknya, kalau Yesus menjawab ”tidak boleh”, tentu pula Ia akan dicap pemberontak oleh pemerintah Romawi. Menghadapi jeratan itu, Yesus malah bertanya, gambar siapa yang terdapat pada mata uang untuk membayar pajak. ”Gambar Kaisar” ujar orang-orang itu. Lalu Yesus berujar: ”Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.” Nah, kalau begitu, kita harus ingat, diri kita memuat gambar Allah karena telah dicipta secitra dengan-Nya. Artinya, hidup manusia adalah hak Allah. Apakah kita juga sudah memberikan hak Allah dari hidup kita?

Rabu, 06 Juni: Hari Biasa Pekan IX (H).
2Tim 1:1-3.6-12; Mzm 123:1-2abcd; Mrk 12:18-27.
Suatu hari, entah kapan, jantung kita pasti berhenti berdegup. Itu pertanda tamatlah tubuh kita, ”time is up”, selesai sudah! Tapi, bukan berarti semuanya habis dan punah, seperti yang dipercaya oleh orang-orang Saduki. Mereka sama sekali tidak percaya akan kebangkitan dan kehidupan kekal. Padahal, bukankah tubuh hanyalah ”tenda”, tempat singgah dalam perjalanan ke rumah yang sesungguhnya? Nah persoalannya, bagaimana tempat kediaman kita nantinya itu sudah tentu sangat tergantung pada ”jalan” yang kita lewati sekarang. Omong-omong, kita sedang lewat jalan yang mana ya? Entahlah! Yang pasti, kita harus siap menjelaskannya kelak, saat Sang Hakim Agung bertanya kepada kita, entah kapan waktunya.

Kamis, 07 Juni: Hari Biasa Pekan IX (H).
2Tim 2:8-15; Mzm 25:4bc-5ab.8-10.14; Mrk 12:28b-34.
Hukum yang utama adalah mengasihi Allah dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatan. Itu artinya, mengasihi Allah secara total, tidak setengah-setengah. Lalu, hukum yang kedua adalah mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri. Artinya, kasih akan Allah yang total itu harus terwujud pula dalam kasih terhadap sesama. Dan ingatlah, Yesus menandaskan: ”Tidak ada hukum lain yang lebih utama daripada kedua hukum ini.” Kalau begitu, apa pun yang kita lakukan haruslah mengarah pada hukum yang utama itu: demi kasih akan Allah dan sesama! Nah, kenyataannya, kecenderungan manusia adalah meremehkan hukum itu dan terus berkutat dengan dasar hukum yang dibuat sendiri, yaitu: mementingkan diri sendiri, menomorsatukan hal materi

Jumat, 08 Juni: Hari Biasa Pekan IX (H).
2Tim 3:10-17; Mzm 119:157.160-161.165-166.168; Mrk 12:35-37.
Yesus berujar: ”Bagaimana ahli-ahli Taurat dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah anak Daud?” Karena, menurut Yesus, Daud sendiri telah menyebut Mesias sebagai tuannya (Mazmur 110:1). Jadi, bagaimana mungkin Mesias adalah Tuan dari Daud tetapi sekaligus anak Daud pula? Dengan mempertanyakan hal itu, Yesus mau menekankan bahwa Ia memang keturunan Daud, tetapi lebih dari itu, Dia adalah Anak Allah. Dia adalah Tuhan penguasa langit dan bumi, pemilik kehidupan! Nah, kalau begitu, apakah kita sudah menjadikan Yesus penguasa hidup kita? Mari, dalam suka dan duka, kita bersandar saja pada Yesus dan kita biarkan Dia yang memimpin hidup kita. Biar semuanya jadi indah!

Sabtu, 09 Juni: Hari Biasa Pekan IX (H).
2Tim 4:1-8; Mzm 71:8-9.14-15a.16-17.22; Mrk 12:38-44.
Ahli-ahli Taurat dikecam Yesus karena mereka mementingkan tampak luar alias ”casing”, tetapi isi hati tak sesuai. Mereka mengenakan jubah indah dan duduk di paling depan dengan maksud dipuji dan dihormati. Mereka pun mendaraskan doa yang indah di depan umum, tetapi nyatanya malah menindas janda-janda. Berbeda sekali dengan janda miskin yang dipuji oleh Yesus. Ia dipuji karena perbuatan lahiriahnya muncul dari hati yang tulus: ”casing” dan ”isi” klop! Dia memberi dari kekurangannya dengan hati yang tulus. Jadi yang penting bukanlah tampak lahiriah dari perbuatan-perbuatan yang kita anggap baik, tetapi apakah perbuatan-perbuatan itu sungguh keluar dari hati kita. Nah, sekarang tinggal pilih: mau dikecam atau dipuji!

Minggu, 10 Juni: Hari Raya Tubuh Dan Darah Kristus (P).
Kel 24:3-8; Mzm 116:12-13.15-16bc-18; Ibr 9:11-15; Mrk 14:12-16.22-26.
Pada Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus ini kita diingatkan lagi akan pemberian diri Yesus. Di Golgota, TUBUH Yesus terpalang hina dan DARAH mengalir deras sebagai KORBAN untuk menyelamatkan kita. Yesus mau kita selalu memperbaharui korban itu, maka Ia telah menetapkan Ekaristi: ”Inilah Tubuh-Ku, inilah Darah-Ku.” Dalam Perayaan Ekaristi itu, Tuhan Yesus menghadirkan bagi kita misteri sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya, sehingga kita dapat ikut ambil bagian dalam rahmat yang mengalir dari salib. Di dalam Ekaristi itu, kita pun diajak untuk mempersatukan korban kita dengan korban Yesus. Nah, setiap kali kita merayakan Ekaristi, pantaslah kita bertanya: apa yang akan kita korbankan untuk Yesus?

UJUD-UJUD KERASULAN DOA BULAN JUNI 2012

Ujud Umum: Semoga umat beriman mengalami kehadiran hidup Allah yang telah bangkit di dalam perayaan Ekaristi yang menemani mereka setiap hari.

Ujud Misi: Semoga umat kristiani di Eropa dapat menemukan kembali identitasnya yang benar dan melibatkan diri dengan kegembiraan lebih besar dalam pemakluman Injil.

Ujud Gereja Indonesia: Semoga media-media Katolik tetap tumbuh berkembang dalam menjalankan karya pelayanan.


Renungan oleh Muliady Wijaya - Gereja Regina Caeli Pantai Indah Kapuk

Gembala Waspada Menjagai Kawanan Kristus

Dikutip dari Surat Santo Bonifasius.


Gereja itu bagaikan bahtera besar berlayar di lautan dunia dan ditempuh oleh gelombang cobaan hidup. Tetapi ia tidak boleh ditinggalkan, namun harus dikuasai dan dikemudikan.

Sebagai contoh, kita punya Bapa-bapa Gereja di masa lampau: Klemens dan Kornelius, dan banyak lainnya di Kota Roma, Siprianus di Kartago dan Atanasius di Aleksandria. Meskipun hidup di bawah para maharaja kafir, mereka mengemudikan bahtera Kristus, yaitu Gereja, pengantin-Nya yang tercinta. Dan ini dilakukan dengan mengajar, bahkan sampai menumpahkan darahnya.

Marilah kita berdiri teguh dan melakukan yang benar, siap menghadapi cobaan, hingga jkita dapat mengharapkan bantuan dari Tuhan dan dapat bicara kepada-Nya, "Tuhan, Engkaulah pengungsianku dari angkatan yang satu ke angkatan yang lain."

Janganlah kita menjadi anjing penjaga bisu atau penonton diam; janganlah kita seperti orang upahan yang lari kalau serigala datang. Hendaklah kita menjadi gembala waspada, yang menjagai kawanan Kristus, mengajar yang besar dan kecil bersama, kaya dan miskin, mengajar segala, yang ditentukan oleh Allah bagi manusia dalam segala tindakan dan usia, sejauh Tuhan memberikan kuasa kepada kita.

Sumber: Ibadat Harian, bacaan Ofisi Para Kudus I, Yogyakarta: Kanisius, 1982: 57-59, RUAH hal 263-264

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy