| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Yohanes Pembaptis, Tokoh Terpuji

Minggu, 24 Juni 2012
Hari Raya Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis
Tidak salah bila Yohanes Pembaptis itu disebut sebagai seorang tokoh yang unik dan mengagumkan. Runutan hidup dan keunikannya menunjukkan keistimewaan dirinya. Betapa tidak! Kita runut saja. Ia berasal dari keluarga saleh, orang tuanya imam Zakharia dan Elisabet. Bahkan Alkitab berani menyebut mereka sebagai keluarga yang benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah serta ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. Jarang kualitas keluarga sehebat itu. Tetapi justru ujian dan tantangannya tidak ringan.

Pernikahan yang dijalaninya tidak kunjung menghadirkan anak. Keluarga yang demikian merasa menanggung aib. Kenyataan ini tentu menjadi ujian yang berat. Toh mereka mampu menjalani hidup sebagaimana yang harus dijalani. Mereka tidak mengenal putus asa, cerminan nyata dari keluarga beriman. Mampukah keluarga kita seperti itu?

Pada akhirnya datanglah malaikat utusan Tuhan untuk menyampaikan berita bahwa Elisabet akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laiki. Ia akan penuh Roh Kudus mulai dari rahim ibunya. Benar, di usia lanjut Elisabet mengandung. Nubuat Tuhan selalu terpenuhi. Rencana Tuhan selalu indah pada waktunya. Betapa tidak! Elisabet sudah menopause. Artinya sel indung telur sudah tidak dapat dibuahi alias sudah mati. Orang-orang modern sekarang sepakat mengatakan harapan untuk mempunyai anak sudah pupus. Tetapi, apa yang tidak mungkin bagi manusia selalu mungkin bagi Allah. Di tangan Allah segala sesuatu menjadi mungkin; dan benar terjadi demikian!

Dari sini kita mencatat dua hal. Pertama, anak adalah anugerah Allah. Artinya, anak semata-mata pemberian Allah. Hal ini perlu ditegaskan agar orang menyadari suatu kepercayaan ilahi ini terhadapnya. Kepercayaan ini sebagai amanah dari Tuhan. Tentu kepercayaan ini sesuatu yang luhur dari sananya. Oleh karena itu, kita --- Gereja Katolik ---- tidak pernah mengenal anak haram. Kalau pun anak lahir di dalam keluarga yang bermasalah (baca: dosa) secara hukum Gereja, bukan berarti anak ini juga bermasalah. Tidak! Yang berdosa adalah orang tuanya. Anak tetap menjadi anugerah Allah terindah.

Allah mempunyai rencana unik untuk setiap kelahiran anak. Kita perlu yakin sebagai orang tua dengan pemberian anak pada Anda kalian. Tuhan sudah mempunyai rencana pada anak Anda. Sehubungan dengan Yohanes Pembaptis sangat jelas. Malaikat Tuhan telah menyampaikannya, anak ini nanti akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan Allah mereka dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik pada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.

Kedua, tanggung jawab. Orang tua mempunyai tanggung jawab hakiki terhadap anak. Kita semua tahu setiap anugerah menuntut tanggung jawab dan tugas dari setiap orang yang menerima anugerah Allah. Anugerah Allah tidak pernah boleh diremehkan apalagi disia-siakan. Maka, niscaya tanggung jawab orang tua terhadap anak dimulai sedari kandungan, kelahiran dan seterusnya. Inilah tugas terindah!

Dalam hal ini kita belajar dari tanggung jawab Zakharia dan Elisabet. Berkat keluarga ini dirasakan juga oleh kerabat dan sesamanya. Mereka datang dan ikut hadir dalam persalinannya. Mereka bersukaria dan kagum terhadap anak ini. Menjadi lengkaplah kebahagiaan itu. Anak ini memang penuh keistimewaan. Sebelum, saat dikandung dan sesudah kelahirannya mendatangkan kekaguman bagi banyak orang. Sampai-sampai banyak orang berdecak, “Menjadi apakah anak ini nantinya?” Banyak perkara ajaib yang menyertainya. Zakharia yang tadinya bisu saat menamai anak ini dengan Yohanes terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata memuji Allah.

Karya Allah memang patut kita syukuri. Kita puji Allah atas kebaikannya. Jangan sampai ketika kita ada dalam situasi sulit penuh penderitaan, kita memohon berkat Allah dengan halleluya. Tetapi setelah doa dikabulkan, kita menjadi hallelupa. Zakharia dan Elisabet tidak demikian. Kita patut mencontoh mereka. Selain itu, di kesempatan perayaan kelahiran Yohanes Pembaptis ini, kita mantapkan niat, motivasi dan tugas kita sebagai orang tua dalam memelihara, mengembangkan, dan mendidik anak sebagai anugerah Tuhan dengan penuh tanggung jawab.



RUAH

Kobus: Hari Raya Kelahiran St Yohanes Pembaptis

MINGGU 24 JUNI 2012 - HR KELAHIRAN YOHANES PEMBAPTIS


MINGGU 24 JUNI 2012 - HR KELAHIRAN YOHANES PEMBAPTIS
Yes 49:1-6; Kis 13:22-26; Luk 1:57-66.80
Pengantar
Hari ini, kira merayakan kelahiran St. Yohanes Pembaptis, seorang tokoh besar yang rendah hati. Ia mengakhiri zaman Perjanjian Lama dan mengantar ke zaman Perjanjian Baru. Ia dipilih dan diutus Allah untuk mempersiapkan kedatangan Yesus. Ia mempersiapkan umat yang layak bagi Tuhan; dan setelah tiba saatnya Yesus tampil, dengan rendah hati Ia mengatakan “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil” (Yoh 3:30).
Homili
Bacaan Injil hari ini berkisah tentang dua peristiwa seputar kelahiran Yohanes Pembaptis. Bagian pertama, Luk 1:57-58, berkisah tentang peristiwa kelahiran itu sendiri. Sementara itu, bagian kedua, Luk 1:59-66, berbicara tentang upacara sunatan dan pemberian nama, yang sesuai adat Yahudi pada waktu itu diadakan pada hari kedelapan setelah kelahiran.
Peristiwa kelahiran Yohanes Pembaptis merupakan peristiwa iman, di mana Tuhan menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar. Rahmat itu tidak hanya diperutukkan bagi keluarga Zakaria dan Elizabeth yang sangat lama menantikan hadirnya seorang anak. Juga tidak hanya untuk para tetangga dan sanak-saudara yang kemudian ikut bersukacita. Namun, rahmat itu untuk banyak orang karena kelahiran Yohanes Pembaptis membuka jalan bagi kehadiran Yesus. Ia mempersiapkan umat yang akan menerima rahmat yang lebih besar, yakni Yesus Kristus, Sang Juru Selamat.
Sementara itu, peristiwa sunat dan pemberian nama, semakin menegaskan rencana dan kehendak Tuhan atas diri Yohanes Pembaptis. Pada waktu itu, datanglah tetangga dan sanak saudaranya. Mereka menghendaki agar ia diberi nama seperti ayahnya, yakni Zakharia. Namun, Elizabet mengatakan bahwa ia harus dinamai Yohanes” sesuai dengan nama yang disebut oleh malaikat Gabriel pada waktu menyampaikan berita akan dikandungnya Yohanes kepada Zakaria (Luk 1:13). Karena Zakaria masih bisu, maka ketika mereka bertanya perihal nama anak itu, Zakharia menulis “Namanya adalah Yohanes” (Luk 1:63). Kata “Zakaria” berasal dari bahasa Ibrani yang artinya “Tuhan ingat” atau “Tuhan telah mengingat.” Sedangkan, kata “Yohanes” berarti “Allah merahmati” atau “Allah merahimi”.
Dengan demikian, nama “Yohanes” hendak menyatakan kepada kita, bahwa Tuhan tidak sekedar ingat kepada Elizabeth dan Zakaria sehingga memberi mereka keturunan tetapi Tuhan itu penuh rahmat dan maha rahim. Kelahiran Yohanes Pembaptis menjadi tanda dan permulaan karya besar Tuhan yang merahmati dan merahimi umat-Nya. Oleh karena itu, “Tangan Tuhan menyertai dia. Anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya (Luk 1:80).
Rahmat dan kehariman Tuhan ini mencapai kepenuhannya dalam diri Yesus Kristus, yang melaksanakan karya keselamatan bagi kita semua, orang yang beriman kepada-Nya. Maka, setelah tiba saatnya berkarya, Yohanes mengajak orang banyak untuk bertobat dan menantikan kedatangan Yesus. “Menjelang kedatangan Yesus, Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis. … [dengan demikian] kabar keselamatan itu sudah disampaikan kepada kita (Kis 13:24.26).
Yohanes diutus Allah untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa. “Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang daripada-Ku sampai ke ujung bumi (Yes 49:6). Memang, terang yang sesungguhnya adalah Yesus Kristus. Namun, Yohanes Pembaptis yang mempersiapkan umat untuk mengimani Kristus pun juga menjadi terang. Ia menerangi umat sehingga mereka dapat melihat hidup mereka yang menyimpang dan tidak lurus sekaligus mengajak mereka untuk meluruskan jalan hidup mereka dengan cara menerima dan mengimani Kristus. Dengan demikian, Yohanes membuka jalan keselamatan bagi kita.
Marilah, pada Hari Raya Kelahiran St. Yohanes Pembaptis ini, kita semakin memperteguh iman kita akan Allah yang penuh rahmat dan maha rahim. Ia tidak hanya mengingat kita tetapi sekaligus mencurahkan rahmat dan kerahiman-Nya kepada kita. Sebagai orang yang selalu menerima rahmat dan kerahiman Tuhan, kita juga diutus untuk menjadi terang, tidak hanya bagi diri kita sendiri tetapi juga bagi orang lain. Oleh karena itu, “hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga” (Mat 5:16).
Rm. Ag. Agus Widodo, Pr

Sabtu, 23 Juni 2012 Hari Biasa Pekan XI

Sabtu, 23 Juni 2012
Hari Biasa Pekan XI

“Allah mengasihi kita agar kita saling mengasihi” (St. Agustinus)


Antifon Pembuka (Mzm 89:4.29)

Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku. Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku. Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia selamanya.

Doa Pagi


Ya Yesus, seringkali kami cemas karena persoalan-persoalan hidup yang kami hadapi. Bantulah kami agar mampu berserah diri kepada-Mu, Tuhan dan Juruselamat kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

Sesudah imam Yoyada mati, para pemimpin Yehuda beserta Raja Yoas kembali menyembah berhala. Padahal untuk mencapai keselamatan, dibutuhkan kesetiaan dalam mengabdi Tuhan.


Bacaan dari Kitab Kedua Tawarikh (24:17-25)

"Kalian telah membunuh Zakharia antara Bait Allah mezbah."

Sesudah imam Yoyada meninggal dunia, para pemimpin Yehuda datang menyembah raja. Sejak itu raja mendengarkan mereka. Mereka meninggalkan rumah Tuhan, Allah nenek moyang mereka, lalu beribadahlah kepada tiang-tiang berhala dan patung-patung berhala. Oleh karena kesalahan itu Yehuda dan Yerusalem tertimpa murka. Namun, Tuhan mengutus nabi-nabi kepada mereka, supaya mereka berbalik kepada-Nya. Nabi-nabi itu sungguh-sungguh memperingatkan mereka, tetapi mereka tidak mau mendengarkannya. Lalu Roh Allah menguasai Zakharia, putera imam Yoyada. Ia tampil di depan rakyat dan berkata kepada mereka, “Beginilah sabda Tuhan, ‘Mengapa kalian melanggar perintah-perintah Tuhan, sehingga kalian tidak beruntung?’ Oleh karena kalian meninggalkan Tuhan, maka Ia pun meninggalkan kalian!” Tetapi mereka mengadakan persepakatan terhadap Zakharia, dan atas perintah raja mereka melempari dia dengan batu di pelataran rumah Tuhan. Raja Yoas tidak ingat akan kesetiaan yang ditunjukkan Yoyada, ayah Zakharia itu, terhadap dirinya. Ia membunuh putra Yoyada itu, dan pada saat kematiannya Zakharia berseru, “Semoga Tuhan melihatnya dan menuntut balas!” Pada pergantian tahun tentara Aram maju menyerang Yoas, dan masuk ke Yehuda dan Yerusalem. Dari bangsa itu semua pemimpin habis dibunuh, dan segala jarahan dikirimkan mereka kepada raja negeri Damsyik. Walaupun tentara Aram itu datang dengan orang sedikit, namun Tuhan menyerahkan tentara yang sangat besar kepada mereka, karena orang Yehuda telah meninggalkan Tuhan, Allah nenek moyang mereka. Demikianlah orang Aram melakukan penghukuman kepada Yoas. Ketika orang Aram pergi, Yoas ditinggalkan dengan luka-luka berat. Lalu para pengawalnya mengadakan persepakatan terhadap dia karena darah putera imam Yoyada. Mereka membunuh Raja Yoas di atas tempat tidurnya. Ia mati dan dikuburkan di Kota Daud, tetapi bukan di makam para raja.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = f, 2/4, PS 868
Ref. Kerelaan Tuhan hendak kunyanyikan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:4-5.29-30.31-32.33-34; Ul: 2)
1. Engkau berkata, “Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya dan membangun takhtamu turun-temurun.”
2. Untuk selama-lamanya, Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh. Aku akan menjamin kelestarian anak cucunya sepanjang masa, dan takhtanya seumur langit.
3. Jika anak-anaknya meninggalkan Taurat-Ku dan mereka tidak hidup menurut hukum-Ku; jika ketetapan-Ku mereka langgar dan perintah-perintah-Ku tidak mereka patuhi.
4. Maka akan Kubalas pelanggaran mereka dengan gada, dan kesalahan mereka dengan pukulan-pukulan. Tetapi kasih setia-Ku tidak akan Kujauhkan dari padanya dan Aku tidak akan berlaku curang dalam hal kesetiaan.


Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (2Kor 8:9)
Yesus Kristus telah menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, agar berkat kemiskinan-Nya, kalian menjadi kaya.

Yesus mengajak para pengikut-Nya agar tidak kuatir dengan hidup di dunia, karena Allah senantiasa memelihara hidup manusia jauh melebihi burung dan bunga bakung.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:24-34)

"Janganlah khawatir akan hari esok."


Dalam khotbah di bukit berkatalah Yesus, “Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kalian tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon. Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, apa yang hendak kalian makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, apa yang hendak kalian pakai. Bukankah hidup itu lebih penting daripada makanan, dan tubuh itu lebih penting daripada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai, dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, toh diberi makan oleh Bapamu yang di surga. Bukankah kalian jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di antara kalian yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Dan mengapakah kalian kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan dan tanpa memintal. Namun Aku berkata kepadamu, Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan esok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan lebih mendandani kalian, hai orang yang kurang percaya? Maka janganlah kalian kuatir dan berkata, ‘Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di surga tahu, bahwa kalian memerlukan semuanya itu. Maka carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kalian kuatir akan hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Sebagai orang beriman, kita tentu akan memilih Allah daripada mamon. Ingatlah, burung di udara dan bunga di ladang yang sungguh berarti bagi Tuhan, apalagi manusia ciptaan yang sesuai dengan citra-Nya. Allah sungguh memperhatikan dan memelihara umat-Nya. Kita harus belajar mempercayakan diri kepada Allah, yang tahu akan segala kebutuhannya.

Doa Malam

Yesus, kami bersyukur atas penyertaan-Mu sepanjang hari ini. Hidup kami sungguh berharga di mata-Mu. Kini kami hendak beristirahat melepaskan segala rasa lelah kami. Berilah ketenangan dalam istirahat kami malam ini. Amin.


RUAH

Jumat, 22 Juni 2012 Hari Biasa Pekan XI

Jumat, 22 Juni 2012
Hari Biasa Pekan XI

Jangan pernah melewatkan kunjungan harian kepada Sakramen Mahakudus, meski singkat sekalipun. Itu cukup, kalau terus-menerus dilakukan --- St Yohanes Bosco


Antifon Pembuka (Mat 6:20a.21)


Kumpulkanlah bagimu harta di surga. Karena di mana hartamu, di situ pula hatimu.


Doa


Allah Bapa di surga, kami bersyukur, karena tiada seorang pun yang menantikan keselamatan dengan sia-sia. Semoga sabda Putra-Mu menjadi tantangan bagi kami untuk membangun kota-Mu, tempat Engkau menyempurnakan segalanya dan tempat kami menemukan kebebasan dan kedamaian. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.


Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (11:1-4.9-18.20)


"Mereka mengurapi Yoas dan berseru, 'Hiduplah Raja!'"


Ketika Atalya, ibu Ahazia, melihat bahwa anaknya sudah mati, maka bangkitlah ia membinasakan semua keturunan raja. Tetapi Yoseba, anak perempuan raja Yoram, saudara perempuan Ahazia, mengambil Yoas bin Ahazia, menculik dia dari tengah-tengah anak-anak raja yang hendak dibunuh itu, memasukkan dia dengan inang penyusunya ke dalam gudang tempat tidur, dan menyembunyikan dia terhadap Atalya, sehingga dia tidak dibunuh. Maka tinggallah dia enam tahun lamanya bersama-sama perempuan itu dengan bersembunyi di rumah TUHAN, sementara Atalya memerintah negeri. Dalam tahun yang ketujuh Yoyada mengundang para kepala pasukan seratus dari orang Kari dan dari pasukan bentara penunggu. Disuruhnyalah mereka datang kepadanya di rumah TUHAN, lalu diikatnya perjanjian dengan mereka dengan menyuruh mereka bersumpah di rumah TUHAN. Kemudian diperlihatkannyalah anak raja itu kepada mereka. Para kepala pasukan seratus itu melakukan tepat seperti yang diperintahkan imam Yoyada. Masing-masing mengambil orang-orangnya yang selesai bertugas pada hari Sabat bersama-sama dengan orang-orang yang masuk bertugas pada hari itu, lalu datanglah mereka kepada imam Yoyada. Imam memberikan kepada para kepala pasukan seratus itu tombak-tombak dan perisai-perisai kepunyaan raja Daud yang ada di rumah TUHAN. Kemudian para bentara itu, masing-masing dengan senjatanya di tangannya, mengambil tempatnya di lambung kanan sampai ke lambung kiri rumah itu, dengan mengelilingi mezbah dan rumah itu untuk melindungi raja. Sesudah itu Yoyada membawa anak raja itu ke luar, mengenakan jejamang kepadanya dan memberikan hukum Allah kepadanya. Mereka menobatkan dia menjadi raja serta mengurapinya, dan sambil bertepuk tangan berserulah mereka: "Hiduplah raja!" Ketika Atalya mendengar suara bentara-bentara penunggu dan rakyat, pergilah ia mendapatkan rakyat itu ke dalam rumah TUHAN. Lalu dilihatnyalah raja berdiri dekat tiang menurut kebiasaan, sedang para pemimpin dengan para pemegang nafiri ada dekat raja. Dan seluruh rakyat negeri bersukaria sambil meniup nafiri. Maka Atalya mengoyakkan pakaiannya sambil berseru: "Khianat, khianat!" Tetapi imam Yoyada memerintahkan para kepala pasukan seratus, yakni orang-orang yang mengepalai tentara, katanya kepada mereka: "Bawalah dia keluar dari barisan! Siapa yang memihak kepadanya bunuhlah dengan pedang!" Sebab tadinya imam itu telah berkata: "Janganlah ia dibunuh di rumah TUHAN!" Lalu mereka menangkap perempuan itu. Pada waktu ia masuk ke istana raja dengan melalui pintu bagi kuda, dibunuhlah dia di situ. Kemudian Yoyada mengikat perjanjian antara TUHAN dengan raja dan rakyat, bahwa mereka menjadi umat TUHAN; juga antara raja dengan rakyat. Sesudah itu masuklah seluruh rakyat negeri ke rumah Baal, lalu merobohkannya; mereka memecahkan sama sekali mezbah-mezbahnya dan patung-patung dan membunuh Matan, imam Baal, di depan mezbah-mezbah itu. Kemudian imam Yoyada mengangkat penjaga-penjaga untuk rumah TUHAN. Bersukarialah seluruh rakyat negeri dan amanlah kota itu, setelah Atalya mati dibunuh dengan pedang di istana raja.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Tuhan telah memilih Sion menjadi tempat kedudukan-Nya.
Ayat. (Mzm 132:11.12.13-14.17-18)

1. Tuhan telah menyatakan sumpah setia kepada Daud , Ia tidak akan memungkirinya: “Seorang anak kandungmu akan Kududukkan di atas takhtamu.
2. Jika anak-anakmu berpegang pada perjanjian-Ku, dan pada peraturan yang Kuajarkan kepada mereka, maka selamanya anak-anak mereka akan duduk di atas takhtamu.”
3. Sebab Tuhan telah memilih Sion, dan mengingininya menjadi tempat kedudukan-Nya, "Inilah tempat peristirahatan-Ku untuk selama-lamanya, di sini Aku hendak diam, sebab Aku mengingininya".
4. Di sanalah Aku akan menumbuhkan sebuah tanduk bagi Daud, dan menyediakan pelita bagi orang yang Kuurapi. Musuh-musuhnya akan Kutudungi pakaian keaiban, tetapi ia sendiri akan mengenakan mahkota yang semarak!”

Bait Pengantar Injil do = f, 4/4, PS 960

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, sebab milik merekalah Kerajaan Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:19-23)


"Di mana hartamu berada, di situ pula hatimu."

Dalam khotbah di bukit, berkatalah Yesus, "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Ada seseorang yang begitu kaya raya. Awalnya dia rajin ke gereja untuk mengikuti perayaan Ekaristi, ia juga rajin mengikuti kegiatan lingkungan. Suatu ketika rumahnya dibobol maling dan beberapa harta miliknya hilang. Orang itu menjadi begitu takut untuk meninggalkan rumahnya, karena banyak harta yang tersimpan di dalam rumah itu. Orang itu menjadi jarang ke gereja, kegiatan-kegiatan di lingkungan ia tinggalkan, bahkan ketika hari raya Natal pun orang itu tidak ke gereja demi menjaga harta yang ada di dalam rumah itu. Ia sangat ketakutan jika hartanya yang banyak itu hilang.


Kisah ini membenarkan apa yang disabdakan Tuhan dalam bacaan Injil hari ini: ”Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada”. Hati orang yang memiliki harta yang banyak itu tidak lagi lekat pada Tuhan, tetapi lekat pada harta bendanya, yang suatu saat harta itu dapat dimakan ngengat dan karat atau dibobol maling. Orang kaya itu memang punya harta yang banyak di bumi, tetapi tidak punya simpanan harta di surga, karena seluruh waktunya digunakan untuk menjaga hartanya di bumi sampai tidak punya waktu lagi untuk mengumpulkan harta di surga. Semoga Tuhan Yesus menjadi harta satu-satunya yang paling berharga di dalam hidup kita. Dengan demikian hati kita selalu terpaut pada-Nya.


Tuhan Yesus, ajarilah aku agar aku tidak lekat pada harta kekayaan dunia. Bantulah aku agar semakin tekun mengumpulkan harta surgawi dengan semakin banyak berbuat kasih kepada sesama. Amin.


Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Kamis, 21 Juni 2012 Peringatan Wajib St Aloysius Gonzaga, Biarawan

Kamis, 21 Juni 2012
Peringatan Wajib St Aloysius Gonzaga, Biarawan

“Jika saya memandang kebaikan Allah yang dalam seperti laut dan tanpa batas, pikiran saya serasa lenyap dikuasai keagungan-Nya” (St. Aloysius Gonzaga)


Antifon Pembuka (Mzm 23:4.3)


Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, akan mendaki gunung Allah dan menghadap kemuliaan-Nya.


Doa Pagi


Betapa kami bersyukur atas doa terindah sepanjang masa yang telah Kauajarkan kepada kami, ya Yesus. Sungguh doa yang luar biasa, tak terlukiskan betapa luas dan dalam maknanya. Semoga doa Bapa Kami ini selalu kami hayati setiap kali mendoakannya. Amin.


Dalam hidupnya, Elia setia dan taat mengabdi Allah. Allah menjadikannya seorang nabi yang membawa keselamatan. Ia berani mengatakan kebenaran dan menjadi teladan. Ia melakukan kehendak Tuhan dengan tulus dan cermat. Sungguh, hidupnya menghadirkan Allah yang senantiasa menyelamatkan umat-Nya.


Bacaan dari Kitab Putera Sirakh (48:1-14)

"Elia terangkat dalam badai, dan Elisa dipenuhi dengan rohnya."


Dahulu kala tampillah Nabi Elia, bagaikan api; sabdanya membakar laksana obor. Dialah yang mendatangkan kelaparan atas orang Israel dan karena geramnya, jumlah mereka dijadikannya sedikit. Atas firman Tuhan langit dikunci olehnya, dan api diturunkannya sampai tiga kali. Betapa mulialah engkau, hai Elia, dengan segala mukjizatmu! Siapa dapat memegahkan diri sama dengan dikau? Orang mati kaubangkitkan dari alam arwah dan dari dunia orang mati dengan sabda Yang Mahatinggi. Raja-raja kauturunkan sampai jatuh binasa, dan orang-orang tersohor kaujatuhkan dari tempat tidurnya. Teguran kaudengar di Gunung Sinai, dan di Gunung Horeb keputusan untuk balas dendam. Engkau mengurapi raja-raja untuk menimpakan balasan, dan nabi-nabi kauurapi menjadi penggantimu. Dalam olak angin berapi engkau diangkat, dalam kereta dengan kuda-kuda berapi. Engkau tercantum dalam ancaman-ancaman tentang masa depan untuk meredakan kemurkaaan sebelum meletus, dan mengembalikan hati bapa kepada anaknya serta memulihkan segala suku Yakub. Berbahagialah orang yang telah melihat dikau, dan yang meninggal dalam kasih, sebab kami pun pasti akan hidup. Elia ditutupi dengan olak angin, tetapi Elisa dipenuhi dengan rohnya. Selama hidup Elisa tidak gentar terhadap seorang penguasa, dan tidak seorang pun menaklukkannya. Tidak ada sesuatu pun yang terlalu ajaib baginya, bahkan di kubur pun jenazahnya masih bernubuat. Sepanjang hidupnya ia membuat mukjizat, dan malah ketika meninggal pekerjaannya menakjubkan.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = g, 2/4, PS 836

Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 97:1-2.3-4.5-6.7; R:9a)

1. Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Awan dan kekelaman ada di sekeliling-Nya, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
2. Api menjalar di hadapan-Nya, dan menghanguskan para lawan di sekeliling-Nya. Kilat-kilat-Nya menerangi dunia, bumi melihatnya dan gemetar.
3. Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
4. Akan mendapat malulah semua orang yang beribadah kepada patung, orang yang memegahkan diri karena berhala-berhala; segala dewata sujud menyembah Allah.

Bait Pengantar Injil do = f, 2/4, PS 956

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Kalian akan menerima roh pengangkatan menjadi anak, dalam roh itu kita akan berseru, “Abba, ya Bapa”.

Bapa Kami adalah doa yang diajarkan Yesus. Doa ini menjadi bukti betapa Bapa mengasihi kita, anak-anak-Nya. Ia mengetahui kelemahan kita dan apa yang kita butuhkan. Dengan mendoakannya, kita memperoleh rahmat yang istimewa untuk semakin dekat kepada Bapa dan merasakan kasih-Nya yang melimpah.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:7-15)


"Berdoalah kalian demikianlah."

Dalam khotbah di bukit berkatalah Yesus, “Bila kalian berdoa janganlah bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka doanya akan dikabulkan karena banyaknya kata-kata. Jadi janganlah kalian seperti mereka. Karena Bapamu tahu apa yang kalian perlukan, sebelum kalian minta kepada-Nya. Maka berdoalah kalian demikian, ‘Bapa kami, yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di surga. Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan. Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin.’ Karena, jikalau kalian mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kalian pula. Tetapi jikalau kalian tidak mengampuni orang, Bapamu pun tidak akan mengampuni kesalahanmu.”

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Yesus menunjukkan kepada para murid-Nya bagaimana seharusnya mereka berdoa. Dalam doa, mereka tidak mengungkapkan banyak kata, tetapi penuh penyerahan diri terhadap Bapa yang penuh kasih. Yesus lalu mengajarkan doa Bapa Kami. Doa tersebut bukan hanya doa yang bisa kita gunakan, tetapi menjadi contoh atau model dari setiap doa kita. Kendati Allah tahu apa yang dibutuhkan umat-Nya, Ia masih menginginkan kita untuk berdoa.


Doa Malam


Allah Bapa kami, sebelum kami mengucapkan isi hati kami, sejatinya Engkau telah mengetahuinya. Bahkan sering Engkau memberi kami jauh melampaui apa yang kami pikirkan dan doakan. Oleh karena itu, kami bahagia mempunyai Bapa seperti Engkau. Terpujilah Engkau ya Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.



RUAH

Rabu, 20 Juni 2012 Hari Biasa Pekan XI

Rabu, 20 Juni 2012
Hari Biasa Pekan XI

Kamu ingin Tuhan memberimu banyak rahmat? Seringlah mengunjungi Dia dalam Sakramen Mahakudus --- St Yohanes Bosco

Antifon Pembuka (Mzm 31:20)

Betapa melimpah kebaikan yang Kaucurahkan bagi orang yang berlindung pada-Mu.

Doa

Allah Bapa di surga, semoga hidup kami ditopang oleh kepercayaan akan penyelenggaraan serta belas kasih-Mu, yang jauh lebih besar dari kelemahan-kelemahan kami. Dan dampingilah kami hari demi hari dalam mengikuti jejak Yesus Putra-Mu menuju tempat kediaman-Mu yang kekal. Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.


Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (2:1.6-14)

"Tiba-tiba datanglah kereta berapi dan naiklah Elia ke surga."

Pada waktu itu Elia dan Elisa sedang berjalan dari Gilgal, dan ketika mereka ada di kota Yerikho, berkatalah Elia kepada Elisa, “Baiklah engkau tinggal di sini, sebab Tuhan menyuruh aku ke Sungai Yordan.” Jawab Elisa, “Demi Tuhan yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan dikau.” Lalu berjalanlah keduanya. Lima puluh orang dari rombongan nabi di Yerikho ikut berjalan dengan mereka. Tetapi mereka memandang dari jauh, ketika Elia dan Elisa berdiri di tepi Sungai Yordan. Lalu Elia mengambil jubahnya, digulungnya dan dipukulkannya ke atas air. Maka terbagilah air itu ke sebelah sini dan sebelah sana . Lalu keduanya menyeberang dengan berjalan di tanah yang kering. Sesudah mereka sampai di seberang, berkatalah Elia kepada Elisa, “Mintalah apa yang hendak kulakukan bagimu, sebelum aku terangkat dari padamu.” Jawab Elisa, “Semoga aku mewarisi dua bagian dari rohmu.” Berkatalah Elia, “Apa yang kauminta itu sukar! Tetapi jika engkau dapat melihat aku terangkat dari padamu, akan terjadilah bagimu seperti yang kauminta. Jika tidak, ya tidak akan terjadi.” Sedang mereka berjalan terus sambil bercakap-cakap, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya. Lalu naiklah Elia ke surga dalam angin badai. Melihat itu berteriaklah Elisa, “Bapaku! Bapaku! Kereta Israel dan orang-orang yang berkuda!” Kemudian Elia tidak kelihatan lagi oleh Elisa. Maka Elisa merenggut pakaiannya dan dikoyakkannya menjadi dua. Sesudah itu ia memungut jubah Elia yang telah terjatuh. Lalu Elisa berjalan hendak pulang dan berdiri di tepi Sungai Yordan. Dipukulkannya jubah Elia yang terjatuh itu ke atas air sambil berseru, “Di manakah Tuhan, Allah Elia?” Maka terbagilah air itu ke sebelah sini dan ke sebelah sana . Lalu Elisa menyeberang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai kalian semua yang berharap kepada Tuhan.
Ayat. (Mzm 31:20.21.24)
1. Alangkah limpahnya kebaikan-Mu yang telah Kaulakukan di hadapan manusia bagi orang yang berlindung pada-Mu.
2. Engkau menyembunyikan mereka dalam naungan wajah-Mu terhadap persekongkolan orang-orang; Engkau melindungi mereka dalam pondok terhadap perbantahan lidah.
3. Kasihilah Tuhan, hai semua orang yang dikasihi-Nya! Tuhan menjaga orang-orang yang setiawan, tetapi orang yang congkak diganjar-Nya dengan tidak tanggung-tanggung.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:1-6.16-18)

"Bapamu yang melihat yang tersembunyi, akan mengganjar engkau."

Dalam khotbah di bukit, Yesus bersabda, "Hati-hatilah, jangan sampai melakukan kewajiban agamamu di depan orang supaya dilihat. Sebab jika demikian, kalian takkan memperoleh upah dari Bapamu yang di surga. Jadi, apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang-orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya dipuji orang. Aku berkata kepadamu, 'Mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah tangan kirimu tahu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." "Dan apabila kalian berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan di tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu, 'Mereka sudah mendapat upahnya.' Tetapi jikalau engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu, dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." "Dan apabila kalian berpuasa, janganlah muram mukamu, seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu, 'Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.' Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Ada orang yang melakukan praktik-praktik kesalehan, seperti memberi sedekah, berdoa, dan berpuasa, tetapi dengan motivasi yang kurang tepat. Ada pula yang melakukan praktik-praktik kesalehan supaya dilihat oleh orang lain dan orang lain memujinya. Perbuatan baik mereka itulah yang dikatakan Yesus sebagai perbuatan orang-orang munafik.

Maka, Yesus mengajarkan bagaimana caranya memberi sedekah, berdoa dan berpuasa. Para murid diajak oleh Yesus untuk tidak hanya melakukan praktik-praktik kesalehan, tetapi juga memurnikan motivasi dalam melakukan praktik-praktik kesalehan tersebut. Ketika berbicara hal memberi sedekah, Yesus menegaskan: ”Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapa-Mu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu”. Demikian pula dengan ajaran-Nya tentang doa dan berpuasa, Ia mengajak supaya hanya Bapa saja yang melihat perbuatan yang kita lakukan. Dengan kata lain, Tuhan Yesus mengajak kita supaya ketika kita melakukan praktik-praktik kesalehan, bukan pujian dari orang yang kita cari, tetapi biarlah Bapa saja yang membalasnya. Memberi sedekah itu baik, berdoa itu baik, berpuasa itu juga baik, tetapi semuanya harus didasari dengan motivasi yang baik dan benar.

Ya Tuhan, ampunilah aku yang sering kali tidak memperhatikan keseimbangan antara ulah kesalehan dan penghayatan nyataku setiap hari. Bantulah aku agar semakin sempurna dalam iman dan cinta kasihku. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy