| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 29 Juni 2012 Hari Raya St. Petrus dan St. Paulus, Rasul

Jumat, 29 Juni 2012
Hari Raya St. Petrus dan St. Paulus, Rasul


Hari ini disucikan karena rasul-rasul bahagia Petrus dan Paulus di martir. Para martir ini menyaksikan apa yang mereka wartakan. (St. Agustinus)

Antifon Pembuka

Waktu hidup di dunia mereka menanamkan Gereja dengan menumpahkan darah-Nya. Piala Tuhan diminumnya dan mereka menjadi sahabat Allah.

Doa Pagi

Ya Allah, pada Hari Raya Rasul Santo Petrus dan Paulus ini, Engkau telah melimpahkan sukacita yang sejati. Bantulah Gereja-Mu untuk senantiasa mengikuti ajaran-ajaran Rasul-rasul-Mu, yang telah menyampaikan dasar iman kepada kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.


Setelah membunuh Yakobus, Herodes menangkap Petrus dan menjebloskannya ke dalam penjara. Pada malam harinya, Malaikat Tuhan membebaskan Petrus dengan menuntunnya keluar dari penjara. Petrus menyadari bahwa Allahlah yang telah menyelamatkannya dari tangan Herodes.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (12:1-11)

"Sekarang benar-benar tahulah aku bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes."


Waktu terjadi penganiayaan terhadap jemaat, Raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat. Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang. Ketika ia melihat bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus. Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi. Setelah Petrus ditangkap, Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit. Maksudnya ialah, supaya sehabis Paskah ia menghadapkannya ke depan orang banyak. Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah. Pada malam sebelum Herodes menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai. Selain itu prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus untuk membangunkannya. Kata malaikat itu, “Bangunlah segera!” Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus. Lalu kata malaikat itu kepadanya, “Ikatlah pinggangmu dan kenakanlah sepatumu!” Petrus pun berbuat demikian. Lalu malaikat itu berkata kepadanya, “Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku!” Lalu ia mengikuti malaikat itu ke luar, dan ia tidak tahu bahwa apa yang dilakukan malaikat itu sungguh-sungguh terjadi; sangkanya ia melihat suatu penglihatan. Setelah mereka melalui tempat kawal pertama dan tempat kawal kedua, sampailah mereka ke pintu gerbang besi yang menuju ke kota. Pintu itu terbuka dengan sendirinya bagi mereka. Sesudah tiba di luar, mereka berjalan sampai ke ujung jalan, dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia. Dan setelah sadar akan dirinya, Petrus berkata, “Sekarang benar-benar tahulah aku bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes dan dari segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 838
Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
Ayat. (Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9; Ul: 2/4)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarkan dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya!
4. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang bertakwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!


Paulus yakin akan memperoleh keselamatan kekal, karena telah memelihara iman kepada Yesus Kristus. Paulus percaya bahwa Tuhan yang telah mendampingi seluruh hidupnya juga akan menganugerahkan keselamatan kepadanya. Untuk itu, dibutuhkan kerja sama dari antara Allah dan manusia.

Bacaan dari Surat kedua Rasul Paulus kepada Timotius (4:6-8.17-18)

"Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran."

Saudaraku terkasih, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan, dan saat kematianku sudah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan dengan baik, aku telah mencapai garis akhir, dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; bukan hanya kepadaku, tetapi juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya. Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa. Tuhan akan melepaskan daku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di surga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 16:18)
Engkaulah Petrus, dan di atas wadas ini akan Kudirikan jemaat-Ku, dan kerajaan maut tidak akan mengalahkannya.

Rasul Petrus mewakili para rasul memberi pengakuan bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Karena pengakuan inilah, Petrus memperoleh kepercayaan dari Yesus untuk menerima kunci Kerajaan Surga. Dialah orang pertama yang dilantik oleh Yesus sendiri menjadi pemimpin Gereja.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (16:13-19)


"Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan jemaat-Ku."

Sekali peristiwa Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi. Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Jawab mereka, “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.” Lalu Yesus bertanya kepada mereka, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya, “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus, sebab bukan manusia yang mengatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga. Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan jemaat-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga, dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Petrus, mewakili teman-temannya mengakui bahwa Yesus sebagai Mesias, Anak Allah yang hidup. Berkat pengakuan iman tersebut, Petrus tidak hanya dikatakan sebagai orang yang berbahagia, tetapi juga mendapatkan tugas kepercayaan dari Yesus. Dia menjadi batu karang, wadas yang kokoh yang di atasnya dibangun jemaat Kristus. Karena dasar kokoh, alam maut tidak akan menguasainya. Kita pun juga dipanggil untuk memiliki iman yang mendalam akan Yesus, sebagai Mesias. Di atas iman itulah, kita bagaikan batu-batu hidup membangun Gereja, umat Allah.

Doa Malam


Allah yang maharahim, luputkanlah kami dari segala niat yang jahat, yang berusaha memisahkan kami dari pada-Mu, agar kami tidak salah jalan dan tersesat. Kami sadar bahwa tanpa Engkau kami tidak dapat berbuat apa-apa, bahkan yang baik sekecil apa pun. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

RUAH

Kamis, 28 Juni 2012 Peringatan Wajib St Ireneus, Uskup dan Martir

Kamis, 28 Juni 2012
Peringatan Wajib St Ireneus, Uskup dan Martir

“Cahaya Tuhan adalah sumber hidup; barangsiapa melihat Dia, mendapatkan hidup” (St. Ireneus)


Antifon Pembuka (Yeh 34:11.23-24)

Aku akan memperhatikan domba-domba-Ku, mengangkat seorang gembala sebagai pemimpin, dan Aku, Tuhan sendiri, menjadi Allah mereka.


Doa Pagi

Yesus, sumber kekuatan hidup kami, sabda-Mu adalah pelita bagi jalan hidup kami. Semoga kami bukan hanya menjadi pendengar sabda-Mu tetapi juga menjadi terang bagi sesama kami, teristimewa mereka yang kami jumpai hari ini. Amin.


Karena Raja Yehuda berpaling dari Tuhan, Yerusalem diserang oleh Raja Babel. Akibatnya, seluruh rakyat dibawa ke pembuangan. Kemudian Raja Babel mengangkat Matanya menjadi Raja Yehuda yang baru dan memberinya nama Zedekia. Ketidaksetiaan kepada Allah selalu membuahkan kebinasaan, karena orang yang menolak Allah berarti memihak dosa.


Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (24:8-17)


Yoyakhin berumur delapan belas tahun pada waktu ia menjadi raja, dan tiga bulan lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Nehusta, puteri Elnatan, dari Yerusalem. Yoyakhin melakukan yang jahat di mata Tuhan, tepat seperti yang dilakukan ayahnya. Pada waktu itu majulah tentara Nebukadnezar, raja Babel, menyerang Yerusalem, dan kota itu terkepung. Nebukadnezar sendiri datang menyerang sementara orang-orangnya mengepung kota itu. Lalu keluarlah Yoyakhin, raja Yehuda, mendapatkan raja Babel: ia sendiri, ibunya, perwira-perwiranya, para pembesar dan pegawai-pegawai istananya. Raja Babel menangkap Yoyakhin pada tahun yang kedelapan pemerintahannya. Seluruh isi rumah Tuhan dan isi istana raja dikeluarkannya; dikeratnya pula emas dari segala perkakas emas yang dibuat oleh Salomo, raja Israel, di bait Tuhan seperti yang disabdakan Tuhan. Seluruh penduduk Yerusalem diangkutnya ke pembuangan; semua panglima dan semua pahlawan yang gagah perkasa: sepuluh ribu tawanan; juga semua tukang dan pandai besi. Tidak ada yang ditinggalkan kecuali orang-orang lemah dari rakyat negeri. Nebukadnezar mengangkut Yoyakhin ke pembuangan di Babel; juga ibunda raja, isteri-isteri raja, pegawai-pegawai istananya, dan orang-orang berkuasa di negeri itu dibawanya sebagai orang buangan dari Yerusalem ke Babel. Semua orang yang gagah perkasa, tujuh ribu orang banyaknya, para tukang dan para pandai besi, seribu orang banyaknya; sekalian pahlawan yang sanggup berperang, dibawa oleh raja Babel sebagai orang buangan ke Babel. Kemudian raja Babel mengangkat paman Yoyakhin, yang bernama Matanya, menjadi raja menggantikan Yoyakhin, dan menukar namanya menjadi Zedekia.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Mulut orang benar menuturkan kebijaksanaan.

Ayat. (Mzm 37:3-4.5-6.30-31)

1. Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memenuhi keinginan hatimu!
2. Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah pada-Nya, maka Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan menampilkan hakmu seperti siang.
3. Mulut orang benar menuturkan kebijaksanaan, dan lidahnya mengatakan kebenaran. Taurat Allah ada di dalam hatinya, langkah-langkahnya tidaklah goyah.


Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya

Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, akan mentaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya. Alleluya.


Yesus mengakhiri rangkaian kotbah-Nya di bukit dengan ajaran mengenai iman (akan Yesus) sebagai dasar hidup yang kokoh bagaikan rumah yang kokoh karena didirikan di atas batu. Sebaliknya, hidup akan menjadi rapuh dan goyah apabila bukan Kristus yang menjadi dasarnya.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:21-29)


Dalam khotbah di bukit Yesus berkata, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku, ‘Tuhan, Tuhan!’ akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku, ‘Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mukjizat demi nama-Mu juga?’ Pada waktu itu Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata, ‘Aku tidak pernah mengenal kalian! Enyahlah dari pada-Ku, kalian semua pembuat kejahatan!’” Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas wadas. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak roboh, sebab didirikan di atas wadas. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga robohlah rumah itu, dan hebatlah kerusakannya.” Setelah Yesus mengakhiri perkataan-Nya ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, bukan seperti ahli-ahli Taurat mereka.

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Siapakah orang bijaksana dan orang bodoh menurut Yesus? Orang bijaksana adalah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakan dalam hidupnya. Dia bagaikan orang yang membangun rumah di atas wadas yang kokoh. Rumahnya akan kuat bertahan. Sebaliknya, orang bodoh adalah orang yang mendengarkan sabda Tuhan tetapi tidak menghayatinya dalam kehidupan. Dia bagaikan orang yang membangun rumahnya di atas pasir. Rumahnya akan hancur berantakan. Manakah yang kita pilih, menjadi orang bijaksana atau orang bodoh? St. Ireneus adalah contoh orang bijaksana.


Doa Malam


Ya Yesus, Engkau mengajar kami bahwa “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Mu, ‘Tuhan, Tuhan!’ akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Mu di surga.” Sebab itu, urapilah hati kami ya Tuhan agar kami mampu melakukan kehendak Bapa dan menjadikannya makanan kami setiap hari, sebagaimana Engkau telah memberi teladan, bahwa makanan-Mu adalah melakukan kehendak Bapa yang mengutus-Mu. Dengan demikian, kelak kami Engkau perkenankan menikmati sukacita abadi di dalam Kerajaan Surga. Ini kami mohon kepada-Mu ya Tuhan dan Juruselamat kami, kini dan sepanjang masa. Amin.



RUAH

Surat Kepada Keluarga bulan Juni 2012

Melihat kangguru dan anak di kantungnya

Kita diingatkan, bahwa kebaikan lahir di dekat hati

Rasa aman diberikan melalui kesediaan melindungi

Dan persatuan dijamin dalam lelah bersama

Anak-anak adalah masa depan milik dunia

Sekarang ini, mereka bersekolah bersama kita

Buatlah mereka damai di dalam genggamanmu

Lahirkan pribadi mencintai, karena sapaan lembutmu

Tanpa dibatasi waktu..hanya kegembiraan

bersama..

KELUARGA KELUARGA YANG TERKASIH

Suatu kegembiraan karena akhirnya masa liburan tiba bagi anak-anak kita. Anak-anak mempunyai lebih banyak kesempatan bersama sama kita. Dalam beberapa minggu, mereka menjadi sepenuhnya anak-anak kita, karena seluruh acara mereka sekarang menjadi acara bersama kita, orang tuanya, dan saudara-saudarinya. Mau di bawa kemana anak-anak kita itu dalam liburan dari tugas belajar?

Masa liburan menjadi kesenangan sekaligus menjadi tantangan bagi kita para orang tua untuk mendampingi anak-anak di saat mereka menikmati liburan dan membutuhkan kedekatan dengan keluarganya.. Kedua faktor, edukasi dan kegembiraan, sangat baik dialami anak-anak kita pada masa liburan ini. Anak-anak secara alami selalu berada dalam masa belajar untuk mengantar mereka menjadi semakin dewasa, termasuk pada waktu liburan tiba, tanpa beban study formal.

Keluarga-keluarga terkasih, apakah kita sudah merencanakan suatu liburan yang menyenangkan? Atau kita merencanakan program tertentu yang didesain untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan anak-anak dalam liburannya? Untuk sebagian anak-anak, kata “liburan” membuat mereka membayangkan paket-paket liburan atau kursus-kursus spesial. Yang lain mungkin sudah membayangkan suatu liburan ke luar negeri atau tempat wisata yang jauh.

Anak-anak dari keluarga sederhana memikirkan untuk menghabiskan masa liburan bersama teman-teman atau membantu orang tuanya, ikut bekerja, atau sekedar mengunjungi sanak family di kampung halaman. Pertanyaan anak-anak dari semua kalangan sebenarnya sama: apakah aku akan mengalami liburan yang menyenangkan dan berkesan? Kita sebagai orang tua ditantang untuk menghadirkan suatu liburan yang bermutu bagi mereka, apapun kondisi keluarga kita.

Kita sudah cukup banyak menghadapi pengalaman kesulitan bersama-anak-anak kita. Komunikasi bersama mereka kadang menjadi begitu langka, karena kesibukan masing-masing ketika mereka sekolah. Dalam masa liburan, kita perlu menyediakan waktu yang lebih dari cukup untuk semakin mengenal satu sama lain. Keluarga memang hidup dan tinggal serumah, tetapi ini membuat kita merasa kaget melihat perubahan dan perkembangan anak-anak kita yang berubah pesat. Kita seperti kehilangan kendali atas mereka.

Masa liburan akan menjadi masa yang menyenangkan, karena anak-anak yang berlibur bersama kedua orang tuanya yakin bahwa orang tua mereka memberi perhatian dan menyayangi mereka melalui kebersamaan di antara mereka. Ambillah waktu untuk berbagi: omong-omong, pergi ke tempat khusus (tidak harus ke tempat yang mahal dan jauh); mengunjungi nenek-kakek, oom atau tantenya; atau barangkali merencanakan acara menanam pohon bersama di depan rumah dan mengecat tembok dan pagar.

Keluarga-keluarga terkasih, acara kebersamaan bagi kita di Jakarta dan sekitarnya menjadi suatu acara yang mahal. Bukan karena tempat tujuan, melainkan suatu kesempatan langka untuk seluruh anggota keluarga, anak-anak dan orang tuanya dalam suatu relasi tanpa batas waktu dan ekspresi bebas yang menunjukkan cinta dan penerimaan. Beberapa minggu menjadi saat emas bagi suatu pendidikan nilai kebersamaan, kerukunan, kasih, perhatian, kerjasama, dll. di antara orang tua-anak yang mengubah dan meneguhkan.

Tempat sebaik dan seindah apapun tidak banyak berarti, kalau mereka pergi sendiri. Tetapi kalau mereka menikmati sapaan ramah dan tulus satu sama lain, waktu liburan bahkan bisa menjadi kesempatan memberikan dukungan, pendampingan, didikan, dan peneguhan yang lebih mahal dari program-program liburan berkelas apapun tanpa adanya waktu bersama untuk suatu relasi manusiawi dengan anggota keluarga yang lain.

Barangkali kita harus belajar dari masa kecil atau kisah-kisah masa kecil kita (para orang tua) masing-masing. Memancing, mengunjungi nenek-kakek, berkebun, memasak, membacakan buku cerita, reparasi mobil/motor bersama, berbelanja bersama, olahraga keluarga, dan pergi ke Gereja bersama dalam waktu yang sama, menjadi pilihan untuk menjalani waktu liburan istimewa.

Pendidikan nilai dan prakteknya sekaligus dapat diberikan ketika orang tua dan anak-anaknya tidak dikejar-kejar waktu. Inilah saat terindah sepanjang tahun yang sesungguhnya diperlukan oleh semua anggota keluarga. Jadilah orang tua yang baik dan bijaksana. Pakailah saat-saat liburan sebagai saat emas untuk menjadikan anak-anak kembali “menjadi milik kita”, bukan milik sekolah; bukan milik teman-temannya; bukan milik komputer, TV, dan buku-bukunya; melainkan menjadi milik kita sepenuhnya, sebagai satu keluarga.

Selamat berlibur..!

Alexander Erwin MSF

Komisi Kerasulan Keluarga Keuskupan Agung Jakarta

Bacaan Harian 25 Juni - 01 Juli 2012

Bacaan Harian 25 Juni - 01 Juli 2012

Senin, 25 Juni: Hari Biasa Pekan XII (H).

2 Raj 17:5-8.13-15a.18; Mzm 60:3.4-5.12-13; Mat 7:1-5.

Menggosip atau membicarakan orang lain sudah menjadi gaya hidup orang-orang zaman ini. Bagaimana tidak! Mulai dari acara TV sampai dengan lingkup kehidupan kita, tidak ada habis-habisnya orang membicarakan orang lain. Bila yang dibicarakan tentang kebaikan mungkin masih baik tetapi apabila yang dibicarakan yang jelek-jelek saja, itu yang tidak elok. Menghakimi orang lain sangat mudah untuk kita lakukan tetapi kita sering lupa melihat diri kita. Apakah kita sudah baik di mata Allah dan sesama sehingga kita dapat menghakimi? (lih. Yak 4:12)

Selasa, 26 Juni: Hari Biasa Pekan XII (H).

2Raj 19:9b-11.14-21.31-35a.36; Mzm 48:23a.3b-4.10-11; Mat 7:6.12-14.

Yehuda mengalami nasib yang berbeda daripada yang dialami Israel . Hizkia, raja Yehuda, masih percaya kepada Tuhan dan mengandalkan kekuatan Tuhan untuk menghadapi musuh. Ia berdoa dalam kesesakannya. Karenanya, Hizkia membebaskan Yerusalem dari kepungan musuh. Bagi kita, dalam kesesakan dan kesulitan mari dengan yakin tetap mengandalkan Tuhan.

Rabu, 27 Juni: Hari Biasa Pekan XII (H).

2Raj 22:8-13; 23:1-3; Mzm. 119:33.34.35.36.37.40; Mat 7:15-20.

Setiap pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik. “Maka, apabila kita ingat akan perbuatan baik Allah di dalam kehidupan kita dan di dalam kehidupan para kudus, kita dapat melihat di dalamnya suatu jaminan, bahwa rahmat sedang bekerja di dalam kita” (Katekismus Gereja Katolik, 2005)

Kamis, 28 Juni: Peringatan Wajib St. Ireneus, Uskup dan Martir (M).

2Raj 24:8-17; Mzm 37:3-4.5-6.30-31; Mat 7:21-29.

Banyak orang menyerukan nama Tuhan tapi demi diri sendiri. Banyak orang yang bernubuat tentang Tuhan, mengusir setan atas nama-Nya tetapi demi kepopuleran diri mereka. Sekalipun sering menyebut nama-Nya, mereka tidak akan diterima dalam Kerajaan Surga.

Jumat, 29 Juni: Hari Raya St Petrus dan St Paulus, Rasul (M).

Kis 12:1-11; Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9; 2Tim 4:6-8.17-18; Mat 16:13-19

Rasul Paulus menjadi pemenang. Ia telah mengakhiri pertandingan dengan baik. Ia berhasil mencapai garis finish. Ia pun berhasil merebut mahkota juara, yang ia sebut mahkota kebenaran. Tuhan sendiri yang memberikannya pada hari-Nya. Banyak orang gugur di tengah jalan karena tidak tekun memelihara iman.


Sabtu, 30 Juni: Hari Biasa Pekan XII (H).

Rat 2:2.10-14.18-19; Mzm 74:1-2.3-5a.5b-7.20-21; Mat 8:5-17.

Yesus menanggung kelemahan dan penyakit kita. Dia menaruh perhatian kepada segala penderitaan kita. Dengan demikian, semakin mendalam iman dan pengenalan kita akan Yesus, kiranya makin mendorong kita untuk tidak tinggal diam melihat penderitaan sesama.

Minggu, 01 Juli 2012: Hari Minggu Biasa XIII (H).

Keb 1:13-15; 2:23-24; Mzm 30:2.4.5-6.11.12a.13b; 2Kor 8:7.9.13-15; Mrk 5:21-43.

Orang sakit merasa diri sangat tidak berdaya. Ia menggantungkan diri kepada belas kasih orang lain. Ia percaya dengan sepenuh hati bahwa orang lain akan menolongnya. Orang beriman menyerahkan diri sepenuhnya kepada kuasa Tuhan. Ia yakin bahwa Tuhan mampu mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Keselamatan memang menuntut iman dan penyerahan yang besar.

Rabu, 27 Juni 2012 Hari Biasa Pekan XII

Rabu, 27 Juni 2012
Hari Biasa Pekan XII

Kita ini merupakan satu tubuh, karena Kristus mengikat ikita bersama dengan ikatan cinta. (St Sirilus dari Aleksandria)

Antifon Pembuka (Mzm 119:34)

Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang hukum-Mu. Dengan segenap hati aku hendak memeliharanya.

Doa


Allah Bapa kami maha pengasih dan penyayang, kami bersyukur kepada-Mu atas cinta kasih yang kami kenal dari Yesus Putra-Mu. Semoga cinta kasih itu menjadi sumber segala sesuatu yang kami katakan dan kami lakukan, agar sirnalah segala duka, perang serta perselisihan, terhalau oleh keserasian dan keselarasan di antara manusia di dunia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (22:8-13; 23:1-3)

"Di depan rakyat raja membacakan segala perkataan dari kitab perjanjian yang ditemukan di rumah Tuhan, dan diadakannyalah perjanjian di hadapan Tuhan."

Di masa pemerintahan Raja Yosia Imam Besar Hilkia berkata kepada Safan, panitera raja, "Telah kutemukan kitab Taurat itu di rumah TUHAN!" Lalu Hilkia memberikan kitab itu kepada Safan, dan Safan terus membacanya. Kemudian Safan, panitera itu, masuk menghadap raja, disampaikannyalah kabar tentang itu kepada raja: "Hamba-hambamu ini telah mengambil seluruh uang yang terdapat di rumah TUHAN dan memberikannya ke tangan para pekerja yang diangkat mengawasi rumah itu." Safan, panitera itu, memberitahukan juga kepada raja: "Imam Hilkia telah memberikan kitab kepadaku," lalu Safan membacakannya di depan raja. Segera sesudah raja mendengar perkataan kitab Taurat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya. Kemudian raja memberi perintah kepada imam Hilkia, kepada Ahikam bin Safan, kepada Akhbor bin Mikha, kepada Safan, panitera itu, dan kepada Asaya, hamba raja, katanya: "Pergilah, mintalah petunjuk TUHAN bagiku, bagi rakyat dan bagi seluruh Yehuda, tentang perkataan kitab yang ditemukan ini, sebab hebat kehangatan murka TUHAN yang bernyala-nyala terhadap kita, oleh karena nenek moyang kita tidak mendengarkan perkataan kitab ini dengan berbuat tepat seperti yang tertulis di dalamnya." Sesudah itu raja menyuruh orang mengumpulkan semua tua-tua Yehuda dan Yerusalem. Kemudian pergilah raja ke rumah TUHAN dan bersama-sama dia semua orang Yehuda dan semua penduduk Yerusalem, para imam, para nabi dan seluruh orang awam, dari yang kecil sampai yang besar. Dengan didengar mereka ia membacakan segala perkataan dari kitab perjanjian yang ditemukan di rumah TUHAN itu. Sesudah itu berdirilah raja dekat tiang dan diadakannyalah perjanjian di hadapan TUHAN untuk hidup dengan mengikuti TUHAN, dan tetap menuruti perintah-perintah-Nya, peraturan-peraturan-Nya dan ketetapan-ketetapan-Nya dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa dan untuk menepati perkataan perjanjian yang tertulis dalam kitab itu. Dan seluruh rakyat turut mendukung perjanjian itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Perlihatkanlah kepadaku, ya Tuhan, petunjuk-petunjuk ketetapan-Mu.
Ayat. (Mzm 119:33-34.35-36.37.40)
1. Perlihatkanlah kepadaku, ya Tuhan, petunjuk-petunjuk ketetapan-Mu, aku hendak memegangnya sampai saat terakhir.
2. Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang hukum-Mu; dengan segenap hati aku hendak memeliharanya.
3. Biarlah aku hidup menurut petunjuk perintah-perintah-Mu, sebab aku menyukainya.
4. Lalukanlah mataku dari hal-hal yang hampa, hidupkanlah aku dengan jalan-jalan yang Kautunjukkan!
5. Sesungguhnya aku rindu akan titah-titah-Mu, hidupkanlah aku dengan keadilan-Mu!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 15:5.5b)
Tinggallah dalam Aku, dan Aku dalam kamu, sabda Tuhan; barangsiapa tinggal dalam Aku, akan menghasilkan banyak buah.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:15-20)

"Dari buahnyalah kalian akan mengenal mereka."

Dalam khotbah di bukit Yesus berkata, "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Salah satu masalah yang menjadi sumber konflik dan permusuhan di dalam kerukunan umat beragama di negara kita adalah hadirnya sekte-sekte atau aliran kepercayaan yang memberi ajaran menyesatkan. Ada sekte yang mengatakan bahwa kiamat akan segera datang dan yang diselamatkan hanya sekian ribu orang saja; ada aliran lain yang mengajak melakukan perbuatan maksiat supaya anggotanya mendapat banyak rezeki dan semacamnya. Jika kita melihat dengan hati yang jernih, kita akan melihat buah-buah yang tidak baik dari ajaran-ajaran tersebut.

Itulah yang dikatakan Yesus dalam sabda-Nya hari ini. Yesus mengajak kita semua agar waspada terhadap nabi-nabi palsu yang menyamar seperti domba. Tuhan Yesus memberikan cara bagaimana mengenali mereka. Caranya adalah melihat buahnya. Buah yang baik pasti berasal dari pohon yang baik.

Sedangkan buah yang jelek pasti berasal dari pohon yang jelek. Tidak ada pohon baik mengasilkan buah jelek begitu juga sebaliknya. Selain itu, kita juga perlu waspada terhadap diri sendiri. Kita perlu melihat kembali buah-buah dari kehidupan kita. Kalau buah-buah dari hidup kita tidak baik, tidak membawa kegembiraan dan kedamaian bagi orang lain, jangan-jangan kita adalah pohon yang tidak baik! Jangan-jangan kita adalah nabi-nabi palsu yang menyamar menjadi domba!


Ya Tuhan, semoga buah dari kehidupanku membawa kedamaian, kegembiraan, dan kesejahteraan bagi orang lain sehingga semakin banyak orang yang datang kepada-Mu dan memuliakan Allah. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Selasa, 26 Juni 2012 Hari Biasa Pekan XII

Selasa, 26 Juni 2012
Hari Biasa Pekan XII

“Seorang anak mempunyai hak hidup sejak saat pembuahannya” (Katekismus Gereja Katolik, 2322)


Antifon Pembuka (Mzm 48:10-11)


Dalam hati-Mu, ya Allah, kami renungkan kasih setia-Mu. Nama-Mu, ya Allah, sampai ke ujung bumi; demikian pula kemasyhuran nama-Mu; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.


Doa Pagi


Allah, sumber kesucian, Engkau menciptakan kami baik adanya dan kami sungguh berharga di hadapan-Mu. Semoga kami mampu menjaga kesucian jiwa dan raga kami sepanjang hari ini agar pantas di hadapan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


Ketika mendengar bahwa Raja Asyur akan menyerang Yerusalem, berdoalah Raja Hizkia kepada Tuhan memohon perlindungan. Doanya ini didengarkan Tuhan. Tuhan mengutus malaikat-Nya ke perkemahan Asyur dan membunuh 185.000 orang Asyur, sehingga bangsa Asyur tidak jadi menyerang Yerusalem. Orang yang berseru kepada Tuhan dengan penuh iman, pasti didengarkan oleh Tuhan.


Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (19:9b-11.14-21.31-35a.36)


"Aku akan membela dan menyelamatkan kota ini demi Aku dan demi Daud."

Pada waktu Kota Yerusalem dikepung, Sanherib, Raja Asyur, mengirim utusan kepada Hizkia, Raja Yehuda. Ia berpesan, “Beginilah harus kamu katakan kepada Hizkia, Raja Yehuda: Janganlah Allahmu yang kaupercaya itu memperdayakan engkau dengan menjanjikan bahwa Yerusalem tidak akan diserahkan ke tangan Raja Asyur. Sesungguhnya engkau telah mendengar apa yang dilakukan raja-raja Asyur terhadap segala negeri, yakni bahwa mereka telah menumpasnya. Masakan engkau ini akan dilepaskan?” Hizkia menerima surat itu dari tangan para utusan, lalu membacanya. Kemudian pergilah ia ke rumah Tuhan dan membentangkan surat itu di hadapan Tuhan. Hizkia berdoa di hadapan Tuhan demikian, “Ya Tuhan, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi. Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi. Condongkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, dan dengarkanlah; bukalah mata-Mu, dan lihatlah, ya Tuhan; dengarkanlah perkataan Sanherib yang telah dikirimkannya untuk mengaibkan Allah yang hidup. Ya Tuhan, memang raja-raja Asyur telah memusnahkan bangsa-bangsa! Mereka pun telah menaruh para allah mereka ke dalam api, sebab mereka bukanlah Allah, hanya buatan manusia, kayu dan batu; sebab itu dapat dibinasakan orang. Maka sekarang, ya Tuhan, Allah kami, selamatkanlah kiranya kami dari tangannya, supaya segala kerajaan di bumi mengetahui, bahwa hanya Engkau sendirilah Allah, ya Tuhan.” Lalu Nabi Yesaya bin Amos menyuruh orang kepada Hizkia mengatakan, “Beginilah sabda Tuhan, Allah Israel, ‘Apa yang telah kaudoakan kepada-Ku mengenai Sanherib, Raja Asyur, telah Kudengar’. Inilah sabda yang telah diucapkan Tuhan mengenai dia, ‘Anak dara, yaitu puteri Sion, telah menghina engkau, telah mengolok-olok engkau; dan puteri Yerusalem telah geleng-geleng kepala di belakangmu. Dari Yerusalem akan keluar orang-orang yang tertinggal dan dari Gunung Sion akan tampil orang-orang yang terluput. Cemburu Tuhan semesta alamlah yang akan melakukan hal ini’. Maka beginilah sabda Tuhan mengenai Raja Asyur, ‘Ia tidak akan masuk ke kota ini dan tidak akan menembakkan panah ke sana. Ia juga tidak akan mendatanginya dengan perisai dan tidak akan menimbun tanah menjadi tembok untuk mengepungnya. Melalui jalan dari mana ia datang, ia pun akan pulang, tetapi ke kota ini, ia tidak akan masuk’, demikianlah sabda Tuhan. ‘Aku akan membela kota ini untuk menyelamatkannya demi Aku dan demi Daud, hamba-Ku’.” Maka pada malam itu keluarlah Malaikat Tuhan, membunuh seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Sebab itu berangkatlah Sanherib, Raja Asyur; ia pulang lalu tinggal di kota Niniwe.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Allah menegakkan kotanya untuk selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 48:2-3a.3b-4.10-11)

1. Agunglah Tuhan dan sangat terpuji di Kota Allah kita! Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi.
2. Gunung Sion, pusat kawasan utara, itulah kota Raja Agung. Dalam puri-purinya Allah memperkenalkan diri sebagai benteng.
3. Dalam bait-Mu, ya Allah, kami renungkan kasih setia-Mu. Nama-Mu, ya Allah, sampai ke ujung bumi; demikian pulalah kemasyhuran-Mu; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Akulah cahaya dunia; siapa yang mengikuti Aku, ia hidup dalam cahaya abadi.

Untuk memperoleh kehidupan dalam Kristus, dibutuhkan kerja keras bagaikan menempuh jalan yang sempit. Memanggul salib membutuhkan perjuangan yang tidak mudah. Inilah konsekuensi dari seorang pengikut Kristus.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:6.12-14)


"Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka."

Dalam khotbah di bukit Yesus berkata, “Janganlah kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing, dan janganlah kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injak dengan kakinya, lalu babi itu berbalik mengoyak kamu. Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. Masuklah melalui pintu yang sempit itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kebinasaan, dan banyak orang telah masuk melalui pintu dan jalan itu. Tetapi sempitlah pintu dan sesaklah jalan yang menuju kehidupan, dan sedikitlah orang yang menemukannya.”

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Pintu menuju keselamatan itu terbuka, tetapi sempit. Tidak mudah bagi banyak orang untuk melewatinya. Selain mengandalkan rahmat Tuhan, kita perlu melakukan sesuatu. Dengan penghayatan cinta kasih dan pengendalian diri, pintu tersebut akan terbuka bagi kita.


Doa Malam


Ya Tuhan, pada malam ini perkenankan aku mohon ampun kepada-Mu. Kadang atau sering aku berlaku tidak konsekuen dan tidak adil. Aku ingin agar segala sesuatu yang aku inginkan, orang lain lakukan untukku. Aku ingin dikasihi, ditolong dan diperhatikan. Aku ingin agar orang lain tidak berlaku jahat, kasar atau bertutur kata yang kotor. Namun aku sendiri tidak mau menolong dan memperhatikan sesama. Aku sering berlaku jahat terhadap sesama, bertutur kata yang kasar dan bahkan kotor sehingga tidak membangun hidup bersama dan hidupku tidak menjadi berkat bagi sesama. Ya Tuhan, ampunilah aku orang berdosa ini. Amin.


RUAH

Senin, 25 Juni 2012 Hari Biasa Pekan XII

Senin, 25 Juni 2012
Hari Biasa Pekan XII

Dengan mata iman aku sudah melihat Yesus di altar dan aku menyembah-Nya; yang aku belum punya hanyalah melihat Yesus di surga ---- St Dominikus Savio

Antifon Pembuka (Mzm 60:13)

Berilah kami pertolongan terhadap lawan, sebab sia-sialah penyelamatan dari manusia.

Doa Pagi

Yesus, Engkau mengingatkan kami hari ini agar jangan menghakimi, supaya tidak dihakimi. Bantulah kami agar kami lebih mau dan mampu mengoreksi diri dan berbenah diri daripada mencari-cari kesalahan dan menyalahkan orang lain. Amin.

Raja Asyur mengalahkan Hosea, Raja Samaria, sehingga seluruh orang Israel di Samaria diangkut ke pembuangan. Semua ini terjadi karena orang Israel tidak mau bertobat meskipun telah diperingatkan Tuhan melalui para nabi. Mereka dihukum bukan karena Allah kejam, tetapi karena mereka harus menerima konsekuensi dari dosa.

Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (17:5-8.13-15a.18)

"Tuhan menjauhkan Israel dari hadapan-Nya, dan tidak ada yang tinggal kecuali suku Yehuda saja."

Pada waktu itu setelah memenjarakan Raja Hosea, Salmaneser, raja Asyur, menjelajah seluruh negeri Israel. Ia menyerang Kota Samaria dan mengepungnya selama tiga tahun. Dalam tahun kesembilan zaman Raja Hosea raja Asyur merebut Samaria. Ia mengangkut orang-orang Israel ke Asyur, ke dalam pembuangan, dan menyuruh mereka tinggal di Halah, di tepi Sungai Habor, yakni sungai negeri Gozan, dan di kota-kota orang Madai. Hal itu terjadi, karena orang Israel telah berdosa kepada Tuhan, Allah mereka, yang telah menuntun mereka dari tanah Mesir, dari kekuasaan Firaun, raja Mesir, dan karena mereka telah menyembah allah lain. Lagi pula mereka telah hidup menurut adat istiadat bangsa-bangsa yang telah dihalau Tuhan dari depan orang Israel, dan menurut ketetapan yang telah dibuat raja-raja Israel. Tuhan telah memperingatkan orang Israel dan orang Yehuda dengan perantaraan semua nabi dan semua pelihat, "Berbaliklah kalian dari jalan-jalanmu yang jahat itu; dan tetaplah mengikuti segala perintah dan ketetapan-Ku, sesuai dengan segala undang-undang yang telah Kuperintahkan kepada nenek moyangmu dan yang telah Kusampaikan kepada mereka dengan perantaraan hamba-hamba-Ku para nabi." Tetapi mereka tidak mau mendengarkan; mereka bertegar hati seperti nenek moyangnya yang tidak percaya kepada Tuhan, Allah mereka. Mereka menolak ketetapan dan perjanjian Tuhan, yang telah diadakan dengan nenek moyang mereka, mereka membuang peraturan-peraturan Tuhan yang telah disampaikan kepada mereka. Sebab itu Tuhan sangat murka kepada Israel, dan menjauhkan mereka dari hadapan-Nya; tidak ada yang tinggal kecuali suku Yehuda saja.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Selamatkanlah kami dengan tangan kanan-Mu, ya Tuhan, dan jawablah kami.
Ayat. (Mzm 60:3.4-5.12-13)

1. Ya Allah, Engkau telah membuang kami, dan menembus pertahanan kami; Engkau telah murka; pulihkanlah kami!
2. Engkau telah menggoncangkan bumi dan membelahnya; perbaikilah retak-retaknya, sebab kami telah goyah. Engkau telah membuat umat-Mu mengalami penderitaan yang berat, Engkau telah memberi kami minum anggur yang memusingkan.
3. Bukankah Engkau, ya Allah, yang telah membuang kami? Bukankah Engkau tidak maju bersama bala tentara kami? Berikanlah kepada kami pertolongan terhadap lawan, sebab sia-sialah penyelamatan dari manusia.


Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat.
Firman Tuhan itu hidup dan kuat, menusuk ke dalam jiwa dan roh.

Yesus melarang orang untuk saling menghakimi, karena manusia tidak punya hak untuk menghakimi. Hendaknya kita tidak melulu memerhatikan kesalahan orang lain. Sebaliknya, lebih baik mengintrospeksi diri, karena mungkin kesalahan kitalah yang lebih besar dari orang lain. Kenyataannya, banyak orang lebih mudah melihat kesalahan orang lain daripada menyadari kesalahan sendiri.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:1-5)

"Keluarkanlah dahulu balok dari matamu sendiri."

Dalam kotbah di bukit, Yesus berkata, “Janganlah menghakimi, supaya kalian tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang telah kalian pakai untuk menghakimi, kalian sendiri akan dihakimi. Dan ukuran yang kalian pakai untuk mengukur akan ditetapkan pada kalian sendiri. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu, ‘Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu’, padahal di dalam matamu sendiri ada balok? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu sendiri, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar dari mata saudaramu.”
Demikianlah Injil Tuhan

U. Terpujilah Kristus.


Renungan

Yesus menunjukkan salah satu kelemahan manusia, yaitu mudah menghakimi. Hal itu terjadi karena manusia seringkali dibutakan oleh kesalahannya sendiri. Itulah sebabnya, Ia mengingatkan kita, para murid-Nya, agar tidak mudah tergoda untuk menghakimi. Mengapa? Seorang yang menghakimi akan dihakimi juga. Kita juga disadarkan bahwa masing-masing orang mempunyai kesalahan. Kita diminta untuk selalu mawas diri dan memperbaiki diri (bdk. Yak 4:11-12)

Doa Malam


Syukur, ya Bapa, kasih-Mu tetap untuk selama-lamanya. Ampunilah kami bila hari ini Kaudapati apa yang kami lakukan tidak berkenan di hati-Mu. Perbaruilah hidup kami, ya Bapa yang berbelas kasih. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy