| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 23 Juli 2012 Hari Biasa Pekan XVI

Senin, 23 Juli 2012
Hari Biasa Pekan XVI

Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. --- 2 Ptr 3:9

Antifon Pembuka (Mik 6:8)

Yang dituntut Tuhan dari padamu tak lain tak bukan ialah berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup rendah hati di hadapan Tuhan.

Doa Pagi


Allah Bapa kami, dengan perantaraan Yesus Putra-Mu, Engkau telah memanggil semua orang agar bertobat dan percaya kepada Injil. Kami mohon, jauhkanlah kami dari dosa-dosa, berilah kami keberanian untuk menanggapi panggilan-Mu dan menempuh jalan yang ditunjukkan oleh Yesus, Putra-Mu, Tuhan kami. Amin.


Bacaan dari Nubuat Mikha (6:1-4.6-8)

"Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu, apa yang dituntut Tuhan dari padamu."

Dengarkanlah sabda yang diucapkan Tuhan, "Bangkitlah, lancarkanlah pengaduan di depan gunung-gunung, dan biarlah bukit-bukit mendengar suaramu! Dengarlah, hai gunung-gunung, pengaduan Tuhan, dan pasanglah telinga, hai dasar-dasar bumi! Sebab Tuhan mempunyai pengaduan terhadap umat-Nya, dan Ia beperkara dengan Israel. "Umat-Ku, apakah yang telah Kulakukan kepadamu? Dengan apakah engkau telah Kulelahkan? Jawablah Aku! Sebab Aku telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir dan telah membebaskan engkau dari rumah perbudakan dan telah mengutus Musa dan Harun dan Miryam sebagai penganjurmu. "Dengan apakah aku akan pergi menghadap Tuhan dan tunduk menyembah kepada Allah yang di tempat tinggi? Akan pergikah aku menghadap Dia dengan korban bakaran, dengan anak lembu berumur setahun? Berkenankah Tuhan kepada ribuan domba jantan, kepada puluhan ribu curahan minyak? Akan kupersembahkankah anak sulungku karena pelanggaranku dan buah kandunganku karena dosaku sendiri? "Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut Tuhan dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Siapa yang jujur jalannya akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
Ayat. (Mzm 50:5-6.8-9.16bc-17.21.23)
1. "Bawalah kemari orang-orang yang Kukasihi, yang mengikat perjanjian dengan Daku, perjanjian yang dikukuhkan dengan kurban sembelihan!" Maka langit memberitakan keadilannya: Allah sendirilah Hakim!
2. Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum, sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapan-Ku! Tidak usah Aku mengambil lembu dari rumahmu atau kambing jantan dari kandangmu!
3. "Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku?
4. Itulah yang engkau lakukan! Apakah Aku akan diam saja? Apakah kaukira Aku ini sederajat dengan kamu? Aku menggugat engkau dan ingin berperkara denganmu. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban, ia memuliakan Daku; dan siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah."

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (12:38-42)

"Pada waktu penghakiman ratu dari selatan akan bangkit bersama angkatan ini."

Sekali peristiwa beberapa ahli Taurat dan orang Farisi berkata kepada Yesus, "Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu." Jawab Yesus kepada mereka, "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda Nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian pula Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam. Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan menghukumnya juga. Sebab orang-orang Niniwe bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus; dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Yunus! Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga. Sebab ratu itu datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Salomo!"
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Yesus diminta beberapa ahli Taurat dan orang Farisi untuk memperlihatkan suatu tanda kepada mereka agar mereka percaya. Saat itu Yesus tidak memberikan tanda yang baru, selain mengingatkan mereka kembali akan kisah Nabi Yunus dan juga hikmat Salomo. Dengan mengangkat kembali kisah kedua tokoh ini, Yesus mau mengatakan bahwa para ahli Taurat dan orang Farisi yang mengerti Kitab Suci ini, seharusnya sudah tahu siapa Yesus yang berhadapan dengan mereka saat ini. Namun, hati mereka tetap degil, tidak mau terbuka untuk menafsir Kitab Taurat secara baru dalam terang warta keselamatan Yesus. Bahwa apa yang terjadi dengan Nabi Yunus dan umat di Niniwe adalah gambaran tentang Yesus dan sikap umat Yahudi saat ini. Seperti Nabi Yunus, Yesus sedang berhadapan dengan umat Allah yang degil hatinya.

Kepada orang-orang Farisi dan ahli Taurat tersebut Yesus juga mengingatkan mereka akan Salomo yang amat bijak itu. Yesus memperlihatkan satu hal bahwa justru Ratu dari negeri seberang yang memuji hikmat Salomo dan datang menimba ilmu padanya. Demikian juga Yesus, hikmat-Nya jauh lebih daripada Salomo dan rahmat kehadiran-Nya akan terbuka bagi semua orang yang percaya kepada-Nya, tidak hanya untuk orang Yahudi.

Yesus meminta kita untuk cerdas membaca tanda-tanda zaman. Kita hendaknya terbuka untuk melihat segala peristiwa dalam hidup kita dalam terang keselamatan Yesus. Di sana, dalam setiap peristiwa hidup kita, Tuhan hendak menyampaikan sesuatu yang perlu bagi keselamatan jiwa kita.

Tuhan Yesus, aku percaya, Engkau senantiasa menyertai aku sampai akhir zaman. Semoga hatiku terbuka untuk melihat tanda-tanda kehadiran-Mu yang menyelamatkan dalam setiap peristiwa hidup yang aku alami. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Kobus: Tergerak (Mrk 6:30-34) Hari Minggu Biasa XVI/B

Minggu, 22 Juli 2012 Hari Minggu Biasa XVI/B

Bapak/ibu kita tentu masih selalu fresh, mengingat spiritualitas dari Arah Dasar KAJ; yaitu Spiritualitas Gembala Yang Baik. Dengan semangat gembala yang baik, kita diajak dan di arahkan untuk mengisi hati dan pikiran kita dengan sikap persaudaraan yang sejati, pelayanan yang murah hati, perhatian bagi yang sakit dan menderita serta tersingkir.

Yesus dalam menjalankan misinya bekerja sangat keras bersama dengan para muridNya, sampai makan pun tidak sempat. Namun Yesus sangat peduli dengan para murid sehingga Yesus mengajak para murid untuk pergi ke tempat yang sunyi untuk beristirahat sejenak dan menenangkan hati serta menyusun strategi dan kekuatan pelayanan baru. Yesus mengingatkan kita bahwa kerja keras otak dan tenaga sangat dibutuhkan tetapi jiwa dan rohnya tidak boleh dikosongkan.

Bekerja bertanggung jawab adalah semangat utama. bukan soal proyek besar atau yang menyangkut dana besar yang musti dibuat LPJ (Laporan Pertanggung Jawaban) tetapi setiap penugasan perlu LPJ, atau bahkan tanpa dana. Ternyata para murid Yesus selalu memberi LPJ atas tugas perutusan yang diembannya. Mereka senang karena banyak yang berhasil tetapi Yesus juga mengadakan evaluasi kinerja mereka termasuk pola pikir yang mereka gunakan dikritisi oleh Yesus. Mereka bahagia dan bergembira karena mereka mampu mengusir roh-roh jahat atas nama Tuhan Yesus. Sehingga Yesus berpesan “Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di surga." (Luk 10:20).

Banyak orang berbondong-bondong mencari Yesus, karena mereka mengalami kekosongan, sehingga mereka kagum tetapi juga melihat Yesus sebagai seorang yang mampu mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang ajaib. Mereka seperti domba yang tanpa gembala. Mereka kosong tidak mempunyai masa depan, kosong tidak tahu mau berjalan ke mana, kosong tidak tahu di mana yang sungguh memberikan ketenangan yang sejati dalam kehidupan, kosong tidak berisi baik dalam otak maupun hati dan jiwanya.

Yesus mempunyai hati yang penuh yang selalu tergerakkan oleh belas kasih, sehingga mampu menghimpun atau mengumpulkan mereka dengan damai. Bersama Yesus mereka damai, bahagia dan bersaudara. Demikian kita kalau hati dan pikiran kita kosong kita juga akan mudah berkerumun sana sini tanpa tujuan dan mudah dihasut oleh berbagai isu yang menyesatkan. Pikiran dan hati yang kosong akan mudah gelisah, menggerutu, resah, mudah membenci, mudah mencari banyak alasan untuk bertengkar. Hanya bersama Yesus akan merasa tenang dan sejahtera, tentu bukan asal menyebut nama Yesus tetapi sehati sepikiran dengan Yesus.

Bersama dengan Yesus, mereka akan mampu mengalahkan iblis, bersama Yesus mereka akan mudah membantu yang sakit untuk sembuh, bersama dengan Yesus mereka akan mengutamakan persaudaraan yang sejati, tidak akan mudah menghakimi apa lagi bermusuhan. Bahkan bagi mereka yang menganiayapun Tuhan mengampuni dan mendoakan. Kita perlu selalu mengasuh dan menggembalakan pikiran dan jiwa kita agar dipenuhi selalu dengan Roh Tuhan. Sehingga akan mempunyai daya tahan yang prima dalam cinta kasih, kebenaran dan kebaikan.

Sekarang ini tidak sedikit orang yang hebat gelarnya segudang profesor, doktor, Ir, SH, Master.......tetapi kosong cinta kasihnya, kosong rasa persaudaraannya, kosong rasa keadilannya, kosong rasa kemanusiaannya, kosong rasa kesetiaannya, kosong rasa sosialitasnya, kosong moralitasnya, kosong rasa estetikanya baik bagi keluarga maupun lebih lebih dengan sesamanya. Orang seperti ini perlu pergi ke tempat yang hening untuk mawas diri bersama Roh Tuhan. Marilah kita mendengarkan Sabda Tuhan Sumber kepenuhan hidup kita. Bersatu dengan Tuhan kita akan damai dan tenang dan mampu bersatu dengan sesama pula.
Selamat merenungkan.

Pastor Antonius Sumardi, SCJ

Minggu, 22 Juli 2012 Hari Minggu Biasa XVI/B

Minggu, 22 Juli 2012
Hari Minggu Biasa XVI/B

Paus dalam menjalankan tugas Gembala tertinggi Gereja, selalu terikat dalam persekutuan dengan Uskup-uskup lainnya, bahkan juga dengan seluruh Gereja; tetapi ia mempunyai hak untuk menentukan cara, baik personal maupun kolegial, pelaksanaan jabatan itu, sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan Gereja. ---- KHK#333 § 2


Antifon Pembuka (Mzm 54:6.8)


Sesungguhnya, Allah adalah penolongku;

Tuhanlah yang menopang aku.
Dengan rela aku mempersembahkan korban kepada-Mu,
bersyukur sebab nama-Mu baik, ya Tuhan.

Doa Pagi


Ya Allah, melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah menggembalakan kami, kawanan-Mu. Semoga, kami hidup sebagai kawanan yang selalu bersatu dan tekun mendengarkan Sabda Putra-Mu serta melaksanakannya dalam hidup kami sehari-hari. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.


Bacaan dari Kitab Yeremia (23:1-6)


"Aku akan mengumpulkan sisa-sisa kambing domba-Ku, dan Aku akan mengangkat gembala-gembala atas mereka."


Beginilah firman Tuhan, "Celakalah para gembala yang membiarkan kambing domba gembalaan-Ku hilang dan terserak!" Sebab itu beginilah firman Tuhan, Allah Israel, terhadap para gembala yang menggembalakan bangsaku, "Kamu telah membiarkan kambing domba-Ku terserak dan tercerai-berai; kamu tidak menjaganya. Maka ketahuilah, Aku akan membalas kepadamu perbuatan-perbuatanmu yang jahat, demikianlah firman Tuhan. Aku sendiri akan mengumpulkan sisa-sisa kambing domba-Ku dari segala negeri ke mana Aku mencerai-beraikan mereka, dan Aku akan membawa mereka kembali ke padang mereka; mereka akan berkembang biak dan bertambah banyak. Aku akan mengangkat atas mereka gembala-gembala yang akan menggembalakan mereka, sehingga mereka tidak takut lagi, tidak terkejut dan tidak hilang seekor pun, demikianlah firman Tuhan. Sungguh, waktunya akan datang, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas Adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri. Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah nama yang diberikan orang kepadanya: Tuhan -- keadilan Kita.
Demikianlah sabda Tuhan

U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849

Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6, Ul: lih. 1)

1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kau siapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku, Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku selalu, sepanjang umur hidupku, aku akan diam di rumah Tuhan, sekarang dan senantiasa.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (2:13-18)


"Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak."

Saudara-saudara, di dalam Kristus Yesus kamu yang dahulu 'jauh' sekarang sudah menjadi 'dekat' oleh darah Kristus. Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak, dan yang telah merobohkan tembok pemisah, yaitu permusuhan. Sebab dengan wafat-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya. Dengan demikian Ia mengadakan damai sejahtera. Dalam satu tubuh Ia memperdamaikan keduanya dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan permusuhan pada salib itu. Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang 'jauh' dan kepada mereka yang 'dekat'. Sebab oleh Dia kita, kedua pihak, beroleh jalan masuk kepada Bapa dalam satu Roh.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952

Ref. Alleluya, allleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:27)
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku. Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:30-34)

"Mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala."

Sekali peristiwa Yesus mengutus murid-murid-Nya mewartakan Injil. Setelah menunaikan perutusannya, mereka kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan. Lalu Yesus berkata kepada mereka, "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah sejenak!" Sebab memang begitu banyaknya orang datang dan pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat. Maka pergilah mereka mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi pada waktu mereka bertolak, banyak orang melihat, dan mereka mengetahui tujuannya. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu dan mereka malah mendahului Yesus dan murid-murid-Nya. Ketika mendarat, dan melihat jumlah orang yang begitu banyak, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.

Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Homili



MINGGU, 22 JULI 2012 – MINGGU BIASA XVI/B
Yer 23:1-6; Ef 2:13-38; Mrk 6:30-38
Bacaan-bacaan hari ini semakin memperteguh iman kita akan Tuhan yang penuh dan maha belas kasih. Bacaan pertama memaparkan kesaksian Yeremia akan belas kasih Allah kepada umat Israel dan Yehuda yang merupakan kawanan domba-Nya. Tuhan bersabda,
Aku sendiri akan mengumpulkan kambing domba-Ku dan Aku akan membawa mereka kembali ke padang mereka; mereka akan berkembang biak dan bertambah banyak. Aku akan mengangkat atas mereka gembala-gembala yang akan menggembalakan mereka, sehingga mereka tidak takut lagi, tidak terkejut dan tidak hilang seekor pun … “ (Yer 6:3-4).
Tuhan, Sang pemilik kawanan domba, yakni kita semua, senantiasa menjamin kehidupan kita. Ia mempersatukan kita, menjamin pertumbuhan dan perkembangan kita. Ia memberikan gembala-gembala yang baik dan menjamin keselamatan kita masing-masing sehingga pada saatnya kita dapat kembali ke rumah-Nya dengan selamat. Tak seorang pun luput dari pemeliharaan-Nya dan dibiarkan hilang binasa.
Dalam bacaan kedua, melalui suratnya kepada Jemaat Efesus, St. Paulus semakin menegaskan bahwa Tuhan itu sungguh maha belas kasih.
dalam Kristus Yesus kamu yang dahulu 'jauh' sekarang sudah menjadi 'dekat' oleh darah Kristus. Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak, dan yang telah merobohkan tembok pemisah, yaitu permusuhan. Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang 'jauh' dan kepada mereka yang 'dekat'. Sebab oleh Dia kita, kedua pihak, beroleh jalan masuk kepada Bapa dalam satu Roh” (Ef 2:13-18)
Belas kasih Allah itu mencapai puncak dan kepenuhannya dalam diri Yesus Kristus, Putera-Nya, yang rela menumpahkan darah-Nya di salib. Pengorbanan Kristus itulah yang memperdamaikan kembali kita dengan Allah yang telah kita rusak dengan dosa-dosa kita. Dengan pendamaian itu, maka kita yang telah menjauhi Allah, kini didekatkan kembali. Yesus menjadi bagi kita jalan masuk untuk mendekatkan diri kepada Allah sampai akhirnya nanti masuk ke rumah-Nya yang abadi.
Kehadiran Yesus yang hati-Nya selalu penuh dan digerakkan oleh belas kasih inilah yang juga merupakan warta gembira Injil hari ini.
Yesus berkata kepada mereka, Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah sejenak! Tetapi pada waktu mereka bertolak, banyak orang melihat, dan mereka mengetahui tujuannya. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu dan mereka malah mendahului Yesus dan murid-murid-Nya. Ketika mendarat, dan melihat jumlah orang yang begitu banyak, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.” (Mrk 6:30-34)
Kendati Yesus merasa lelah, haus, dan lapar, hati-Nya yang penuh belas kasih, tidak tega melihat kehausan orang banyak yang ingin mendengarkan sabda dan pengajaran-Nya. Maka, mulailah Ia mengajarkan banyak hak kepada mereka. Yesus mengurungkan niatnya untuk berisitarahat sejenak.
Setelah iman kita akan Allah yang penuh dan maha belas kasih diteguhkan, sekarang bagaimana kita sebaiknya menghayati iman kita itu?
Pertama-tama, tentu saja kita diajak untuk selalu mensyukuri belas kasih Allah yang senantiasa dianugerahkan kepada kita. Bahkan Ia tidak ngeman (menyayangkan) Putera-Nya sendiri demi keselamatan kita. Betapa luar biasanya Allah kita ini. Mari kita selalu memuji nama-Nya dan bersyukur kepada-Nya. Seperti para murid, yang “setelah menunaikan tugas perutusannya, mereka kembali berkumpul dengan Yesus” (Mrk 6:30), marilah di tengah kesibukan tugas dan pekerjaan kita, kita juga selalu kembali berkumpul dengan Tuhan. Luangkan waktu untuk berdoa, memuji kebesaran-Nya, bersyukur atas segala rahmat-Nya, dan memohon berkat-Nya agar kita dapat setia serta penuh tanggung jawab melaksanakan tugas perutusan kita masing-masing.
Kedua, mari kita juga belajar dari orang banyak yang antusias untuk mencari dan menemukan Yesus, kemudian mengikuti-Nya dan tinggal bersama-Nya sehingga dapat selalu mendengarkan sabda dan pengajaran-Nya. Kalau kita selalu mempunyai antusiasme iman, yaitu iman yang selalu mencari dan menemukan serta mengikuti dan mendegarkan Tuhan, percayalah Tuhan akan selalu tergerak hati-Nya oleh belas kasih kepada kita. Dengan demikian, kita akan senantiasa mengalami belaskasih-Nya.
Ketiga, mari kita juga belajar dari Yesus yang hati-Nya selalu tergerak oleh belas kasihan. Karena kita telah mengalami belas kasih-Nya, kita pun diajak untuk menghadirkan belas kasih Tuhan itu kepada sesama. Hal ini tentu saja menuntut pengorbanan seperti Yesus. Ia mengorbankan kenyamanan-Nya dengan tidak peduli akan rasa lelah, lapar dan haus yang dialami-Nya, bahkan rela mengorbankan diri-Nya di kayu salib. Maka, kalau kita ingin sungguh-sungguh berbelas kasih kepada sesama, tentu kita juga harus berani berkorban. Mengorbankan waktu, tenaga, pemikiran, dana, dll demi terlaksananya tugas dan karya pelayanan kita dan demi terpenuhinya kebutuhan orang-orang yang kita layani.
Semoga Tuhan senantiasa melimpahkan berkat-Nya kepada kita sehingga kita semakin mampu mensyukuri belas kasih-Nya, semakin antusias dalam beriman, dan semakin berkobar dalam menghadirkan belas kasih Allah kepada sesama.

Rm. Ag. Agus Widodo, Pr

Sabtu, 21 Juli 2012 Hari Biasa Pekan XV

Sabtu, 21 Juli 2012
Hari Biasa Pekan XV

“Menyerahkan diri kepadaku berarti membiarkan dirimu dibimbing olehku. Itu berarti memercayakan dirimu kepadaku, seperti seorang anak yang membiarkan diri dituntun oleh ibunya” (Our lady, 21 Juli 1973)


Antifon Pembuka (Mat 12:18)


Inilah hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi. Roh-Ku akan Kucurahkan kepada Dia, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada sekalian bangsa.


Doa Pagi


Allah yang kekal dan kuasa, sering kami jatuh dalam hal-hal yang jahat dan dosa yang sama. Insafkanlah kami ya Allah, agar kami tidak dicampakkan ke dalam kegelapan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


Penyalahgunaan kekuasaan adalah kejahatan. Waktu tidur adalah saat istirahat, bukan untuk merencanakan kejahatan, untuk dilakukan pada pagi harinya. Kekuasaan yang dimilikinya bukan dipandang sebagai amanah, melainkan sebagai kesempatan untuk menindas orang-orang yang tak berdaya. Nah, Allah memiliki banyak alasan untuk mendatangkan malapetaka kepada penguasa seperti itu.


Bacaan dari Nubuat Mikha (2:1-5)


"Berteriaklah kepada Tuhan dengan nyaring, hai putri Sion."

Celakalah orang-orang yang merancang kedurjanaan dan merencanakan kejahatan di tempat tidurnya! Pada waktu fajar mereka melakukannya, sebab hal itu ada dalam kekuasaannya. Bila menginginkan ladang, mereka merampasnya; bila menginginkan rumah, mereka menyerobotnya. Mereka menindas orang bersama isi rumahnya dan manusia bersama milik warisannya. Sebab itu beginilah sabda Tuhan, “Sungguh Aku merancang malapetaka terhadap kaum ini. Dan kalian takkan dapat menghindarkan lehermu dari padanya. Kalian takkan dapat lagi berjalan angkuh, sebab waktu itu adalah waktu yang mencelakakan. Pada hari itu orang akan melontarkan sindiran tentang kalian dan akan memperdengarkan suatu ratapan. Mereka akan berkata, “Kita telah dihancurluluhkan! Bagian warisan bangsaku telah diukur dengan tali, dan tak ada orang yang mengembalikannya. Ladang-ladang kita dibagikan kepada orang-orang yang menawan kita.” Sebab itu tidak akan ada bagimu orang yang melontarkan tali dengan undian di dalam jemaah Tuhan.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Ya Tuhan, janganlah Kaulupakan orang yang tertindas.
Ayat. (Mzm 10:1-2.3-4.7-8.14)

1. Mengapa Engkau berdiri jauh-jauh ya Tuhan, dan menyembunyikan diri-Mu di kala aku kesesakan? Karena congkak, orang fasik giat memburu orang yang tertindas, mereka terjebak dalam tipu daya yang mereka rancangkan.
2. Orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, orang tamak mengutuk dan menista Tuhan. Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas, “Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!” itulah seluruh pikirannya.
3. Mulutnya penuh dengan sumpah serapah, dengan tipu dan penindasan; di lidahnya ada kelaliman dan kejahatan. Ia duduk menghadang di gubuk-gubuk, di tempat yang tersembunyi ia membunuh orang yang tak bersalah. Matanya mengintip orang yang lemah.
4. Engkau memang melihatnya, sebab Engkaulah yang melihat kesusahan dan sakit hati, supaya Engkau mengambilnya ke dalam tangan-Mu sendiri. Kepada-Mulah orang lemah menyerahkan diri; untuk anak yatim Engkau menjadi penolong.

Bait Pengantar Injil do = f, 4/4, kanon, PS 960

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2Kor 5:19)
Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.

Tokoh yang diramalkan Yesaya terpenuhi dalam diri Yesus. Ia akan membawakan hukum yang sesungguhnya, yakni hukum tempat semua hukum bergantung. Hukum itulah yang sering disebut hukum emas, yaitu hukum cinta kasih. Cinta kasih tidak akan memadamkan nyala semangat orang yang lemah, tetapi justru meneguhkannya.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (12:14-21)

"Dengan keras Yesus melarang mereka memberitahukan siapa Dia, supaya genaplah sabda yang telah disampaikan."


Sekali peristiwa orang-orang Farisi bersekongkol untuk membunuh Yesus. Tetapi Yesus tahu maksud mereka, lalu menyingkir dari sana. Banyak orang mengikuti Dia, dan Ia menyembuhkan mereka semua. Dengan keras Ia melarang mereka memberitahukan siapa Dia, supaya genaplah sabda yang telah disampaikan oleh Nabi Yesaya, “Lihatlah, itu hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepadanya jiwa-Ku berkenan. Roh-Ku akan Kucurahkan atas Dia, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada sekalian bangsa. Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak, suara-Nya tidak terdengar di jalan-jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang. Kepada-Nyalah semua bangsa akan berharap.”

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan


Orang-orang Farisi berencana untuk membunuh-Nya, walau Yesus telah berbuat baik bagi banyak orang. Itulah sebabnya Ia menyingkir dari hadapan publik. Namun Yesus tidak bisa menyembunyikan diri. Banyak orang tetap mengikuti-Nya dan Ia masih saja terus berbuat bagi mereka semuanya. Sebagai pengikut Yesus, kita tidak pernah luput dari kesulitan, walau mungkin kita sudah banyak melakukan kebaikan. Kita diminta untuk tetap bertekun dan bersabar dalam memberikan kesaksian tentang cinta Tuhan.


Doa Malam


Allah Bapa yang Mahabaik, perbuatan Yesus yang baik sering dianggap sebagai ancaman oleh orang Farisi. Mampukanlah kami untuk berpandangan luas sehingga dapat membantu mereka yang lemah dan membangkitkan semangat bagi yang sedang dalam kesulitan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


RUAH

Jumat, 20 Juli 2012 Hari Biasa Pekan XV

Jumat, 20 Juli 2012
Hari Biasa Pekan XV

Orang yang telah percaya pada Allah akan memahami kebenaran, dan yang setia dalam kasih akan tinggal pada-Nya. Sebab kasih setia dan belas kasihan menjadi bagian orang-orang pilihan-Nya. --- Keb 3:9

Antifon Pembuka (Hos 6:6)

Aku menyukai kasih setia dan bukan kurban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih daripada kurban-kurban sembelihan.

Doa Pagi

Allah Bapa yang mahakuasa, melalui nabi Yesaya Engkau menyatakan diri sebagai Allah yang sangat menyayangi kehidupan. Semoga dalam hidup ini kami berani mempercayakan ke dalam tangan-Mu seluruh harapan dan masa depan hidup kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (38:1-6.21-22; 7-8)

"Aku telah mendengar doamu dan melihat air matamu."

Pada waktu itu Hizkia , raja Yehuda, jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah Nabi Yesaya bin Amos dan berkata kepadanya: "Beginilah sabda Tuhan, "Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi." Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada Tuhan. Ia berkata, "Ya Tuhan, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di hadapan-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat. Maka bersabdalah Tuhan kepada Yesaya, "Pergilah dan katakanlah kepada Hizkia, 'Beginilah sabda Tuhan, Allah Daud, leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu. Sungguh, Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi, dan Aku akan melepaskan dikau dan kota ini dari tangan raja Asyur dan Aku akan melindungi kota ini." Kemudian berkatalah Yesaya, "Hendaknya diambil sebuah kue dari buah ara dan ditaruh di atas barah itu, maka raja akan sembuh." Sebelum itu Hizkia telah berkata, "Apakah yang akan menjadi tanda, bahwa aku akan pergi ke rumah Tuhan?" Jawab Yesaya, "Inilah yang akan menjadi tanda bagimu dari Tuhan, bahwa Tuhan akan melakukan apa yang telah dijanjikan-Nya, 'Sungguh, bayang-bayang pada penunjuk matahari buatan Ahas akan Kubuat mundur ke belakang sepuluh tapak dari yang telah dijalaninya'." Maka pada penunjuk matahari itu mundurlah matahari sepuluh tapak ke belakang dari jarak yang telah dijalaninya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, Engkau telah menyelamatkan hidupku.

Ayat. (Yes 38:10.11.12abcd.16)
1. Aku berkata: Dalam pertengahan umurku aku harus pergi, ke pintu gerbang dunia orang mati aku dipanggil untuk selebihnya dari hidupku.
2. Aku berkata: Aku tidak akan melihat Tuhan lagi di negeri orang-orang yang hidup; aku tidak lagi akan melihat seorang pun di antara penduduk dunia.
3. Pondok kediamanku dibongkar dan dibuka seperti kemah gembala; seperti tukang tenun menggulung tenunannya aku mengakhiri hidupku; Tuhan memutus nyawaku dari benang hidup.
4. Ya Tuhan, karena inilah hatiku mengharapkan Dikau: Tenangkanlah batinku, buatlah aku sehat, buatlah aku sembuh.

Bait Pengantar Injil do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya

Ayat. (Yoh 10:27) 2/4
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka dan mereka mengenal aku.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (12:1-8)

"Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."

Pada suatu hari Sabat, Yesus dan murid-murid-Nya berjalan di lading gandum. Karena lapar murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada Yesus, “Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat.” Tetapi Yesus menjawab, “Tidakkah kalian baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan para pengikutnya lapar? Ia masuk ke dalam bait Allah, dan mereka semua makan roti sajian yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam. Atau tidakkah kalian baca dalam Kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam bait Allah, namun tidak bersalah? Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi bait Allah. Seandainya kalian memahami maksud sabda ini, ‘Yang kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan’, tentu kalian tidak akan menghukum orang yang tidak bersalah. Sebab Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.

U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.


Renungan


Bacaan Injil hari ini memperlihatkan sikap Yesus dan orang Farisi berhadapan dengan aturan hukum Sabat yang berlaku wajib untuk semua orang. Orang Farisi memandang hukum sebagai sesuatu yang statis, sehingga penghayatannya pun menjadi kaku. Selama aturan hukum itu belum dicabut menurut prosedur hukum yang berlaku, maka walaupun isinya jahat atau betapapun isinya sudah bertentangan dengan kewajaran hidup manusia, tetap berlaku sebagai hukum dan wajib ditaati. Yang melanggar akan mendapat sanksi hukum.

Cara memandang hukum dan peraturan seperti inilah yang mau dilawan oleh Yesus, bahwa hukum itu tidak statis, tetapi dinamis. Hukum itu bukan bagian dari lembaga, entah itu negara atau institusi agama, tetapi bagian dari hidup manusia dan karena hidup manusia itu dinamis maka hukum juga dinamis. ”Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat,” tegas Yesus (Mrk. 2:27). Yesus memiliki cara pandang hukum yang progresif dan dinamis, bahwa hukum adalah untuk manusia. Keyakinan seperti ini tidak melihat hukum sebagai sesuatu yang sentral dalam berhukum, melainkan manusialah yang berada di titik pusat perputaran hukum. Hukum itu berputar di sekitar manusia sebagai pusatnya dan manusia tidak pernah boleh menjadi tawanan hukum. Selain itu, Yesus juga hendak menegaskan bahwa hukum itu harus adil. Kalau hukum sudah tidak adil—yang salah dibenarkan dan yang benar disalahkan— maka itu sudah bukan hukum. ”... tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah” (Mat. 12:7).

Sebagai pengikut Kristus, mari kita menggunakan cara pandang Yesus dalam memandang hukum dan berani bersikap seperti Yesus ketika berhadapan dengan ketidakadilan dan kesesatan, atau hal apa saja yang melecehkan kemanusiaan atas nama penghayatan hukum yang salah.

Tuhan Yesus, bukalah hati dan pikiran semua orang yang terlibat dalam dunia hukum, agar seperti Engkau, menghayati hukum yang manusiawi dan adil. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Kamis, 19 Juli 2012 Hari Biasa Pekan XV

Kamis, 19 Juli 2012
Hari Biasa Pekan XV

“Satu kekeliruan yang tersebar luas dewasa ini terletak dalam hal ini, bahwa orang melupakan hukum solidaritas dan kasih antar manusia” (Paus Pius XII)


Antifon Pembuka (Yes 26:7.9)


Ya Tuhan, Engkau merintis jalan lurus bagi orang benar. Dengan segenap hati aku merindukan Dikau waktu malam, dengan sepenuh hati pula aku mencari Engkau waktu pagi.


Doa Pagi


Allah Bapa yang mahabaik, betapa engkau mengasihi kami lebih dari segalanya. Ketika kami dalam kesulitan, Engkau mengundang kami datang kepada-Mu untuk menyerahkan semuanya pada-Mu. Engkau berjanji akan memberikan kelegaan bagi kami. Semoga kami dapat mengalami pemeliharaan-Mu yang besar dalam segala usaha kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.


Penghakiman membuat seseorang belajar apa yang benar. Tuhan menghajar, tetapi juga menyembuhkan. Amarah-Nya tidak terus menerus menyala. Jika penduduk bumi sudah sulit melahirkan yang benar, maka mayat-mayat akan bangkit. Yang diwartakan Yesaya adalah kebenaran yang tak mungkin mati, walau banyak orang mengkhianati.


Bacaan dari Kitab Yesaya (26:7-9.12.16-19)


"Hai kalian yang sudah dikubur dalam tanah, bangkitlah dan bersorak-sorailah."

Pada suatu waktu kidung berikut akan dinyanyikan di tanah Yehuda, “Ya Tuhan, Engkau merintis jalan lurus bagi orang benar. Kami juga menanti-nantikan saat Engkau menjalankan penghakiman. Kesukaan kami ialah menyebut nama-Mu dan mengingat Engkau. Dengan segenap jiwa aku merindukan Dikau pada waktu malam, dan dengan sepenuh hati aku mencari Engkau pada waktu pagi. Sebab apabila Engkau datang menghakimi bumi, maka penduduk dunia akan belajar apa yang benar. Ya Tuhan, Engkau akan menyediakan damai sejahtera bagi kami, sebab segala sesuatu yang kami kerjakan, Engkaulah yang melakukannya bagi kami. Ya Tuhan, dalam kesesakan mereka mencari Engkau. Ketika hajaran-Mu menimpa mereka, mereka mengeluh dalam doa. Seperti wanita yang mengandung dan sudah dekat waktunya melahirkan, menggeliat sakit dan mengerang karena sakit beranak, demikianlah tadinya keadaan kami di hadapan-Mu, ya Tuhan. Kami mengandung, kami menggeliat sakit, tetapi seakan-akan hanya melahirkan angin. Kami tidak dapat mengadakan keselamatan di bumi, dan tiada lahir penduduk dunia. Ya Tuhan, orang-orang-Mu yang telah mati akan hidup kembali, mayat-mayat mereka akan bangkit lagi. Hai kalian yang sudah dikubur dalam tanah, bangkit dan bersorak-sorailah! Sebab embun Tuhan ialah embun terang dan bumi akan melahirkan arwah kembali.”

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Tuhan memandang ke bumi dari surga.
Ayat. (Mzm 102:13-14ab.15.16-18.19-21)

1. Engkau, ya Tuhan, bersemayam untuk selama-lamanya, dan nama-Mu lestari turun temurun. Engkau sendiri akan bangun, akan menyayangi Sion, sebab sudah waktunya untuk mengasihaninya. Sebab hamba-hamba-Mu sayang kepada batu-batunya, dan merasa kasihan akan debunya.
2. Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi menyegani kemuliaan-Mu, bila Engkau sudah membangun Sion, dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu, bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa, dan tidak memandang hina doa mereka.
3. Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab Ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus. Tuhan memandang dari surga ke bumi, untuk mendengarkan keluhan orang tahanan, dan membebaskan orang-orang yang ditentukan harus mati.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 11:28)
Datanglah kepada-Ku, kalian yang letih dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.

Janji Tuhan Yesus hari ini sungguh melegakan. Ternyata Allah sungguh-sungguh concern terhadap umat yang merasa letih lesu. Syaratnya: Mau datang dengan sikap lemah lembut dan rendah hati!


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:28-30)


"Aku ini lemah lembut dan rendah hati."

Sekali peristiwa bersabdalah Yesus, “Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, sebab Aku ini lemah lembut dan rendah hati. Maka hatimu akan mendapat ketenangan. Sebab enaklah kuk yang Kupasang, dan ringanlah beban-Ku.”

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Yesus mengundang kita yang letih lesu dan berbeban berat kepada-Nya. Kita yang letih karena tindihan dosa dan yang berbeban berat karena kesombongan, akan mendapatkan kelegaan dari Yesus sendiri. Kita diminta untuk datang dan belajar pada-Nya. Mengapa? Karena Yesus itu lemah lembut dan rendah hati. Apalagi kuk-Nya enak dan beban-Nya ringan. Sanggupkah kita datang kepada-Nya?


Doa Malam


Yesus yang lemah lembut dan rendah hati, sabda-Mu mengajak aku untuk selalu dekat dan datang kepada-Mu sehingga mampu bersaksi lewat karya yang Kaupercayakan kepadaku. Jauhkanlah sikap serakah dan tamak dari hatiku sehingga tumbuhlah hati yang lembut dan tahu batas. Amin.



RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy