| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 07 Agustus 2012 Hari Biasa Pekan XVIII

Selasa, 07 Agustus 2012
Hari Biasa Pekan XVIII

“Barangsiapa bergabung dengan Kristus melalui iman dan pembaptisan harus mengakui iman pembaptisannya di depan manusia” (Katekismus Gereja Katolik, 14)


Antifon Pembuka (Yer 30:22)


Kamu akan menjadi umat-Ku dan Aku menjadi Allahmu.


Doa Pagi


Allah Bapa yang Maharahim, kasih-Mu tak terhingga melebihi segalanya. Bantulah aku yang lemah ini agar tahu membalas kasih-Mu. Terpujilah Engkau yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.


Nubuat visioner Yeremia adalah pewartaan janji Tuhan memulihkan kembali Israel. Yeremia memberikan pengharapan pada Israel yang sakit parah, terluka tak tersembuhkan, sakit bisul yang tak ada obatnya. Itulah gambaran dosa-dosa Israel yang parah. Namun Yeremia membangkitkan pengharapan di tengah teriakan mengaduh dan kepedihan mereka. Yeremia ingin membangun kembali iman kepada Allah yang hidup.


Bacaan dari Kitab Yeremia (30:1-2.12-15.18-22)

Tuhan bersabda kepada Yeremia demikian, “Beginilah sabda Tuhan, Allah Israel, ‘Tulislah segala perkataan yang telah Kusabdakan kepadamu dalam sebuah kitab’.” Beginilah sabda Tuhan tentang Israel, “Penyakitmu sangat parah, lukamu tak tersembuhkan! Tiada orang yang membela hakmu, tiada obat untuk bisulmu, tiada kesembuhan lagi. Sungguh, Aku telah memukul engkau dengan pukulan musuh, dan dengan hajaran yang bengis, karena kesalahanmu banyak dan besarlah jumlah dosamu! Mengapa engkau berteriak karena penyakitmu? Mengapa engkau mengaduh karena kepedihanmu sangat payah? Karena kesalahanmu banyak, dan dosamu besar jumlahnya, maka Aku telah melakukan semuanya ini kepadamu.” Dan beginilah sabda Tuhan selanjutnya, “Sesungguhnya, Aku akan memulihkan keadaan kemah-kemah Yakub, dan akan mengasihani tempat-tempat tinggalnya. Kota itu akan dibangun kembali di atas reruntuhannya, dan purinya akan berdiri di tempatnya yang asli. Nyanyian syukur akan terdengar dari antara mereka, juga suara orang yang bersukaria. Aku akan membuat mereka berlipatganda, dan mereka tidak akan berkurang lagi. Aku akan membuat mereka dipermuliakan, dan mereka tidak akan dihina lagi. Anak-anak mereka akan menjadi seperti dahulu kala, dan perkumpulan mereka akan tinggal tetap di hadapan-ku. Aku akan menghukum semua orang yang menindas mereka. Orang yang memerintah atas mereka akan tampil dari antara mereka sendiri. Dan orang yang berkuasa atas mereka akan bangkit dari tengah-tengah mereka. Aku akan membuat dia maju dan mendekat kepada-Ku. Sebab siapakah yang berani mempertaruhkan nyawanya untuk mendekat kepada-Ku?”

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Tuhan akan membangun Sion dan menampakkan diri dalam kemuliaan.
Ayat. (Mzm 102:16-18.19-21.29.22-23)

1. Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi menyegani kemuliaan-Mu, bila Engkau sudah membangun Sion, dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu; bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa, dan tidak memandang hina doa mereka.
2. Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab Ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari surga ke bumi, untuk mendengarkan keluhan orang tahanan, dan membebaskan orang-orang yang ditentukan harus mati.
3. Anak hamba-hamba-Mu akan diam dengan tenteram dan anak cucu mereka akan tetap ada di hadapan-Mu. Supaya nama Tuhan diceritakan di Sion, dan Dia dipuji-puji di Yerusalem apabila para bangsa berkumpul bersama-sama dan kerajaan-kerajaan berhimpun untuk beribadah kepada Tuhan.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Rabi, Engkau Anak Allah, Engkaulah raja Israel.

Air Danau Genesaret teduh dan tenang. Namun danau ini memiliki keistimewaan hingga saat ini. Suatu saat bisa tiba-tiba berubah menjadi ganas, dengan angin sakal yang menyertainya. Itulah yang dialami perahu para murid. Yesus datang berjalan di atas air tanpa ragu-ragu, untuk mewahyukan kuasa-Nya atas alam, atas air yang mengamuk sekalipun. Kebimbangan Petrus ditegur, karena iman sejati tak mengenal keraguan.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (14:22-36)


Sekali peristiwa, setelah mengenyangkan orang banyak dengan roti, Yesus segera menyuruh murid-murid-Nya naik perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara Ia menyuruh orang banyak pulang. Dan setelah orang banyak itu disuruh pergi Yesus mendaki bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia seorang diri di situ. Perahu para murid sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang karena angin sakal. Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air. Melihat Dia berjalan di atas air, para murid terkejut dan berseru, “Itu hantu!” Dan mereka berteriak ketakutan. Tetapi Yesus segera menyapa mereka, kata-Nya, “Tenanglah! Akulah ini, jangan takut!” Lalu Petrus berseru, “Tuhan, jika benar Tuhan sendiri, suruhlah aku datang kepada-Mu dengan berjalan di atas air.” Kata Yesus, “Datanglah!” Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Tetapi ketika dirasakannya tiupan angin kencang, Petrus menjadi takut dan mulai tenggelam lalu berteriak, “Tuhan, tolonglah aku!” Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya memegang dia dan berkata, “Orang kurang percaya! Mengapa engkau bimbang?” Keduanya lalu naik ke perahu dan redalah angin. Dan mereka yang ada di perahu menyembah Dia, katanya, “Sungguh, Engkau Anak Allah.” Setibanya di seberang mereka mendarat di Genesaret. Begitu Yesus dikenal oleh orang-orang setempat, mereka memberithukannya ke seluruh daerah. Maka semua orang sakit dibawa kepada-Nya. Mereka memohon, supaya diperkenankan menjamah jumbai jubah-Nya. Dan semua orang yang menjamah Dia menjadi sembuh.

Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Para murid begitu ketakutan tatkala perahu mereka diombang-ambingkan gelombang karena angin sakal. Dalam situasi seperti itu, Yesus datang dan menguatkan mereka. Kita diundang untuk hidup dalam iman. Iman itu kita ungkapkan dengan mempercayakan seluruh suka duka kita kepada Tuhan. Tuhan tidak pernah membiarkan kita berjalan sendirian dalam angin badai kehidupan kita. Percayakah akan hal ini?


Doa Malam


Tuhan Yesus, dalam carut marutnya kehidupan ini Engkau senantiasa memberi peneguhan dan tetap menemaniku. Semoga dengan segala peristiwa suka duka hari ini, aku semakin dewasa dalam iman, harapan dan kasih kepada-Mu. Amin.



RUAH

Bacaan Harian 06 - 12 Agustus 2012

Bacaan Harian 06 - 12 Agustus 2012

Senin, 06 Agustus: Pesta Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya (P).

Dan 7:9-10.13-14; atau 2Ptr 1:16-19; Mzm 97:1-2.5-6.9; Mrk 9:2-10.

Yesus mengajak para murid-Nya (Petrus, Yakobus dan Yohanes) naik ke sebuah gunung yang tinggi. Dalam Kitab Suci gunung melambangkan tempat tinggal Allah. Maka wajar, kalau Yesus mengajak para murid-Nya untuk naik ke gunung. Di gunung, mereka bisa berkomunikasi dan menjalin relasi dengan Allah. Di gunung pula, mereka mengalami perjumpaan dengan Allah. Dalam kehidupan kita setiap hari, kita juga bisa mengalami perjumpaan dengan Allah yang lebih intim pada saat kita merayakan Perayaan Ekaristi. Inilah pengalaman Tabor. Pengalaman Tabor ini harus kita bagikan kepada saudara-saudari yang ada di sekitar kita, agar mereka boleh juga mengalami pengalaman yang sama di dalam kehidupan mereka setiap hari.

Selasa, 07 Agustus: Hari Biasa Pekan XVIII (H).

Yer 30:1-2.12-15.18-22; Mzm 102:16-21.29.22-23; Mat 14:22-36.

Melihat Yesus berjalan di atas air, Petrus pun meminta kepada Yesus supaya Ia dapat juga berjalan di atas air menghampiri Yesus. Yesus pun menjawab: ”Datanglah!” Dan Petrus pun melaklukannya. Namun saat angin bertiup, ia pun takut dan mulai tenggelam. Begitulah, jika kita terlalu terpusat pada tiupan angin, kita pun akan takut dan dapat membuat kita ditelan gelombang kehidupan. Yakinlah bahwa Yesus memiliki kuasa mengatasi semua kuasa dunia. Yang dibutuhkan adalah mata yang tertuju kepada Yesus dan bukan kepada tiupan angin.

Rabu, 08 Agustus: Peringatan Wajib St. Dominikus, Pendiri Ordo Pengkotbah, Imam (P).

Yer 3:1-7; MT Yer 31:10-12ab.13; Mat 15:21-28.

Iman perempuan Kanaan yang sungguh-sungguh percaya kepada Yesus dan dengan sabar serta rendah hati tetap berharap kepada-Nya, meskipun awal mulanya tampak ditolak oleh Yesus, telah menggerakkan hati Yesus untuk mengabulkan permintaan perempuuan tersebut. Berharap dan mengandalkan Yesus memang perlu sikap sabar dan rendah hati.

Kamis, 09 Agustus: Hari Biasa Pekan XVIII (H).

Yer 31:31-34; Mzm 51:12-15.18-19; Mat 16:13-23.

Siapakah Yesus bagiku? Apakah Yesus bagiku hanyalah sekedar penolong untuk hal-hal duniawi? Kalau begitu halnya, kita hanya memikirkan Yesus dari sudut pandang kepentingan manusia, bukan seperti yang dipikirkan Allah.

Jumat, 10 Agustus: Pesta St. Laurensius, Diakon-Martir (M).

2Kor 9:6-10; Mzm 112:1-2.5-9; Yoh 12:24-26.

Kematian bukanlah menjadi tujuan hidup Yesus. Tujuan Yesus adalah memenuhi kehendak Bapa-Nya. Ia mewartakan kebenaran yang memberi hidup baru. Kematian-Nya menjadi peristiwa kekerasan orang yang menolaknya, namun Yesus sendiri menentang kekerasan. Ia menyatakan kasih dan kelembutan. Maka, hidup-Nya bagai biji yang ditanam di tanah.

Sabtu, 11 Agustus: Peringatan Wajib St. Klara, Perawan (P).

Hab 1:12 – 2:4; Mzm 9:8-13; Mat 17:14-20.

Para murid diberi kuasa oleh Yesus untuk menyembuhkan orang sakit. Namun, mereka tidak mampu menyembuhkan seorang anak yang sakit ayan. Yesus menegur mereka sebagai orang yang kurang iman. Kebersamaan dengan Yesus dan kuasa yang diberikan oleh Yesus memang tidak akan berguna kalau tidak disertai keterbukaan untuk lebih mengenal dan mencintai-Nya. Keterbukaan hati dan kerelaan menyelaraskan hidup dengan Yesus sajalah yang dapat memberikan pertumbuhan iman.

Minggu, 12 Agustus: Hari Raya Sta. Perawan Maria Diangkat Ke Surga (P).

Vigili: 1Taw 15:3-4.15-16, 16:1-2; Mzm 132:6-7.9-10.13-14; 1Kor 15:54-57; Luk 11:27-28
Hari Raya: Why 11:19a – 12:1.3-6a.10ab; Mzm 45:10bc-12ab; 1Kor 15:20-26; Luk 1:39-56.

Dogma Maria Diangkat ke Surga dimaklumkan oleh Paus Pius XII dalam Konstitusi Apostolik Munificentissimus Deus (Tuhan yang sangat murah hati) pada tahun 1950. Dogma adalah ajaran iman yang disampaikan oleh Paus sebagai pemimpin Gereja yang harus ditaati oleh umat beriman, sedangkan Konstitusi Apostolik Munificentissimus Deus adalah dekrit yang menjelaskan tentang dogma Maria Diangkat ke Surga. Karena ajaran Maria Diangkat ke Surga merupakan dogma, umat Katolik harus mempercayainya. Dasar keyakinan kita bahwa Bunda Maria diangkat ke surga: 1) Maria dikandung tanpa noda dosa, termasuk dosa asal sehingga kita percaya bahwa ia pun bebas dari kerusakan badan setelah kematiannya. 2) Bunda Maria adalah hamba yang setia dalam mengambil bagian dalam kelahiran, kehidupan, wafat, dan kebangkitan Tuhan sehingga ia menerima kemuliaan surga secara istimewa, yaitu beserta badan dan jiwanya. 3) Kitab Wahyu 12:1 menegaskan bahwa Santa Perawan Maria diangkat ke surga: “Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya”. Sesuai dengan kesepakatan Konferensi Wali Gereja Indonesia, hari raya ini dirayakan pada hari Minggu sebelum atau sesudah tgl. 15 Agustus.

Khusus di luar Indonesia, Hari Raya SP Maria Diangkat ke Surga dirayakan pada tgl 15 Agustus.
Bacaan Perayaan Ekaristi Minggu, 12 Agustus: Hari Minggu Biasa XIX (H).
1Raj 19:4-8; Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9; Ef 4:30-5:2; Yoh 6:41-51.

Senin, 06 Agustus 2012 Pesta Yesus menampakkan kemuliaan-Nya


Senin, 06 Agustus 2012
Pesta Yesus menampakkan kemuliaan-Nya

Marilah kita tinggalkan daging dan makhluk dan kita berpaling pada Pencipta, yang disapa oleh Petrus dalam ekstase dengan berkata, 'Tuhan, baiklah kita ada di sini.' (St Atanasius)


Antifon Pembuka (Mat 17:5)

Dalam awan yang bercahaya, tampaklah Roh Kudus, dan terdengarlah suara Bapa, "Inilah Putra-Ku terkasih, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia!"

Doa Pagi

Ya Allah, dalam Penampakan Kemuliaan Putra Tunggal-Mu, Engkau mengukuhkan misteri iman dengan kesaksian Musa dan Elia. Secara mengagumkan, Engkau juga memaklumkan martabat kami sebagai anak-anak angkat-Mu yang terkasih. Semoga kami, yang mendengarkan suara Putra-Mu terkasih, menjadi ahli waris yang sah bersama-Nya, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Daniel (7:9-10.13-14)

"Pakaian-Nya putih seperti salju."

Aku, Daniel, melihat takhta-takhta dipasang, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. Pakaian-Nya putih seperti salju, dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba. Takhta-Nya dari nyala api, roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya. Beribu-ribu melayani Dia, beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-Kitab. Aku terus melihat dalam penglihatan itu, tampak dari langit bersama awan-gemawan seorang serupa Anak Manusia. Ia menghadap Dia Yang Lanjut Usianya itu, dan Ia dihantar ke hadapan-Nya. Kepada Dia yang serupa Anak Manusia itu diserahkan kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja. Maka segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal adanya, dan kerajaan-Nya tidak akan binasa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

atau

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Petrus (1:16-19)

"Suara itu kami dengar datang dari surga."

Saudara-saudara, kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitakan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya. Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika suara dari Yang Mahamulia datang kepada-Nya dan mengatakan, "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." Suara itu kami dengar datang dari surga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus. Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baik kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing, dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.

Ayat. (Mzm 97:1-2.5-6.9; Ul: lih. 1a.9a)

1. Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Awan dan kekelaman ada di sekeliling-Nya, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
2. Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
3. Sebab, ya Tuhan Engkaulah Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi, Engkau sangat dimuliakan di atas segala dewata.

Bait Pengantar Injil do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 17:5c)
Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia!


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (9:2-10)

"Inilah Anak yang Kukasihi."

Pada suatu hari Yesus berbicara tentang bagaimana Ia akan menderita sengsara. Sesudah itu Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan bersama mereka naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situlah mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka, dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang sanggup mengelantang pakaian seperti itu. Maka nampaklah kepada mereka Elia dan Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus. Lalu Petrus berkata kepada Yesus, "Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini! Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia." Petrus berkata demikian, sebab tidak tahu apa yang harus dilakukannya, karena mereka sangat ketakutan. Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara, "Inilah Anak-Ku terkasih, dengarkanlah Dia!" Dan sekonyong-konyong, waktu memandang sekeliling, mereka tidak lagi melihat seorang pun bersama mereka, kecuali Yesus seorang diri. Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan supaya mereka jangan menceritakan kepada siapa pun apa yang telah mereka lihat itu, sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati. Mereka memegang pesan tadi sambil mempersoalkan di antara mereka apa yang dimaksud dengan "bangkit dari antara orang mati."

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Hari ini kita merayakan Pesta Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya. Kita diajak untuk mengarahkan pandangan kepada Yesus yang dinyatakan oleh Bapa sebagai Putra-Nya yang terkasih. Peristiwa di Gunung Tabor yang dialami oleh para murid merupakan kesaksian yang meneguhkan iman akan Yesus Kristus sebagai Putra Allah. Pernyataan datang dari Bapa sendiri, oleh karena itu, tidak perlu lagi ada kesangsian dan keraguan bahwa Yesus yang kita imani adalah sungguh-sungguh Putra Allah. Pernyataan perkenanan Allah Bapa kepada Putra-Nya sangatlah penting untuk dijadikan dasar yang kokoh akan perkenanan diri kita terhadap Kristus Putra Allah. Bapa sendiri berkenan pada Yesus Putra-Nya, pastilah kita juga berkenan akan Kristus dan tidak perlu bimbang.

Dalam dan bersama Yesus Putra Allah sudah semestinya menjadi saat yang indah dan nyaman. Pengalaman Petrus merasa bahagia dan nyaman saat berada bersama dengan Yesus di puncak gunung, menjadi inspirasi yang meneguhkan bahwa berada dan bersama dengan Yesus pasti akan mendatangkan kebahagiaan dan kenyamanan. Karena itu, ketika harapan dan kerinduan kita sebagai orang beriman ingin bahagia dan nyaman, maka yang harus diperjuangkan adalah dekat dan berada bersama dengan Yesus dalam setiap langkah kehidupan.

Ya Bapa, Engkau telah menyatakan Yesus Putra-Mu kepadaku. Aku mohon, bantulah aku agar dari hari ke hari, dari waktu ke waktu, aku semakin setia dan bangga mengikuti Putra-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Minggu, 05 Agustus 2012 Hari Minggu Biasa XVIII

Minggu, 05 Agustus 2012
Hari Minggu Biasa XVIII

Kemanjuran khusus Ekaristi mengembangkan persekutuan menjadi salah satu alasan pentingnya Misa hari Minggu --- Beato Yohanes Paulus II


Antifon Pembuka (Mzm 70:2.6)

Ya Allah, bersegeralah melepaskan aku, menolong aku, ya Tuhan. Engkaulah yang menolong aku dan meluputkan aku; ya Tuhan, janganlah lambat datang.


Doa Pagi


Allah Bapa yang mahakuasa, sering kali kami mencari Engkau, tergerak oleh kepentingan dan keinginan kami sendiri. Tetapi Engkau hanya memberikan satu-satunya tanda, ialah Yesus Kristus, Putra Manusia, rezeki kehidupan kekal. Kami mohon, bukalah mata hati kami agar dapat memahami dan mengimani Dia. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.


Bacaan dari Kitab Keluaran (16:2-4.12-15)


"Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu."

Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun. Mereka berkata kepada mereka, "Ah, andaikata tadinya kami mati di tanah Mesir oleh tangan Tuhan, tatkala kami duduk menghadapi kuali penuh daging dan makan roti sepuas hati! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan." Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Musa, "Sesungguhnya, Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu. Maka bangsa itu akan keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari. Dengan cara itu Aku hendak menguji apakah mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak. Aku telah mendengar orang Israel bersungut-sungut. Katakanlah kepada mereka, 'Pada waktu senja kamu akan makan daging dan pada waktu pagi kami akan makan roti sampai kenyang. Maka kamu akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan, Allahmu." Pada waktu petang datanglah berduyun-duyun burung-burung puyuh menutupi perkemahan mereka. Pagi harinya terhamparlah embun sekeliling perkemahan. Setelah embun menguap, tampaklah pada permukaan gurun sesuatu yang halus mirip sisik, halus seperti embun yang membeku di atas tanah. Melihat itu umat Israel saling bertanya-tanya, 'Apakah ini?' Sebab mereka tidak tahu apa itu. Lalu berkatalah Musa, "Inilah roti yang diberikan Tuhan menjadi makananmu."

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, la = fis, 4/4, PS 846

Ref. Tuhan memberkati umat-Nya dengan damai sejahtera.
Ayat. (Mzm 78:3.4bc.23-24.25.54; Ul:lh. 24b)

1. Yang telah kami dengar dan kami ketahui, dan yang diceritakan kepada kami oleh para leluhur akan kami teruskan kepada angkatan yang kemudian: Puji-pujian kepada Tuhan dan kekuatan-Nya.
2. Ia memberi perintah kepada awan-awan dari atas, dan membuka pintu-pintu langit; Ia akan menghujankan manna untuk mereka makan, dan memberi mereka gandum dari langit.
3. Roti para malaikat menjadi santapan insan, bekal berlimpah disediakan oleh Allah. Dibawa-Nya mereka ke tanah-Nya yang kudus, ke gunung-gunung yang Ia rebut dengan tangan kanan-Nya.


Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (4:17.20-24)


"Kenakanlah manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah."

Saudara-saudara, di dalam Tuhan aku menegaskan hal ini kepadamu: Jangan lagi hidup dengan pikiran yang sia-sia, seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu jangan hidup secara demikian! Kamu telah belajar mengenal Kristus. Karena kamu telah mendengar tentang Dia, dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus. Maka, sehubungan dengan kehidupanmu yang dahulu, kamu harus menanggalkan manusia - lama yang menemui kebinasaan oleh karena nafsu yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu. Hendaklah kamu mengenakan manusia - baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah; hendaklah kamu hidup di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, kanon, PS 960

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:4b)
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:24-35)


"Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi."

Di seberang Danau Galilea, ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus. Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?" Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya." Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?" Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah." Maka kata mereka kepada-Nya: "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari surga." Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari surga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari surga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari surga dan yang memberi hidup kepada dunia." Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa." Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.

Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.



Renungan


"Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?” Saat ini begitu banyak orang yang tidak tahu juga apa yang harus dikerjakan, juga apa harus diperbuat yang dikehendaki oleh Allah. Orang yang tidak tahu apa yang akan dilakukan atau dikerjakan, adalah termasuk orang yang tidak mempunyai arah hidupnya.

Seorang pelajar tidak tahu bahwa dirinya harus belajar, tidak tahu juga belajar untuk apa? Tapi tahu juga harus belajar bagaimana dan belajar apa. Seorang sekretaris tidak tahu bahwa dirinya bertanggung jawab atas sekretariat yang dipercayakan kepada dirinya. Baik menyangkut kelengkapan dokumentasi, segala data, inventarisasi, menyiapkan segala acara rapat. Seorang petani tidak tahu bahwa dirinya harus menanam tanaman yang harus dihasilkan dari sawah ladangnya. Seorang guru tidak tahu bahwa dirinya harus mengajar dengan baik kepada muridnya. Seorang suami tidak tahu bahwa dirinya menghianati istrinya, tidak tahu bahwa dirinya harus mencintai dan menghormati dengan perilaku dan perbuatan. Orang orang ini mungkin termasuk yang didoakan dan diampuni Yesus dengan mengatakan “Ya Bapa ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”.

Tentu kasihan dan memprihatinkan, bahwa banyak terjadi, orang yang tidak tahu apa yang harus mereka perbuat atau yang sudah mereka perbuat. Bahkan termasuk perbuatan yang sangat menyakiti hati orang lain pun dia tidak tahu. Apakah kita tahu perbuatan yang dikehendaki Allah kita? Kalau menurut Tuhan Yesus, perbuatan yang dikehendaki Allah adalah perbuatan yang didasari oleh kepercayaan yang penuh kepada Allah dan kepada Yesus Kristus.

Untuk menutup dirinya agar tidak terlihat bahwa dirinya keliru, maka mereka bertanya, mana tandanya, mana alasannya untuk percaya. Yesus menunjukan alasannya adalah perbuatan Allah sendiri. Tetapi mereka tidak mau juga percaya akan pekerjaan pekerjaan Allah itu. Yesus menjadi tanda yang jelas, sebagai roti hidup yang turun dari Surga. Bukan hanya sekedar roti mana, tetapi roti yang hidup “Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia”. "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi”.

Untuk hidup dalam kepercayaan kepada Tuhan cukup mengimani perbuatan-Nya dan tidak hidup dalam pengandaian seperti umat Israel. "Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan."

Pengandaian disertai dengan kemarahan, membuat kita menutup hati, menutup pikiran, menutup keinginan, menutup perhatian dan tidak mampu melihat unsur-unsur yang baik dan yang bagus dalam diri teman, maupun keluarga kita, demikian juga terhadap Allah. Maka kepercayaan menjadi pintu pembuka segala komunikasi dan sharing dalam segala bidang kehidupan. Ya sharring pengetahuan, ketrampilan, rahmat kekayaan, bahkan suka-duka kehidupan nyata.

Marilah kita bina dan tingkatkan hidup saling percaya dan dipercaya, agar kekayaan rahmatNya semakin menyemarakkan hidup bersama kita sebagai umat Allah maupun sebagai kesatuan keluarga yang bahagia dan indah. Sehingga kita juga mampu mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki oleh Allah.

Salam dan berkat.

Pastor Antonius Sumardi, SCJ

Kobus: Roti Hidup (Yoh 6:24-35) Hari Minggu Biasa XVIII/B

MINGGU, 5 AGUSTUS 2012 - MINGGU BIASA XVIII/B


MINGGU, 5 AGUSTUS 2012 - MINGGU BIASA XVIII/B
Kel 16:2-4.12-15; Mzm 78:3.4bc.23-25.54; Ef 4:17.20-24; Yoh 6:24-35.

Kita biasanya lebih memilih barang-barang baru daripada barang lama atau bekas. Sebab, secara naluriah kita memang lebih menyukai hal-hal yang baru, yang lagi ngetrend. Bukan hanya barang, dalam hal penampilan pun kita juga lebih suka yang baru, yang sesuai mode. Kita malu kalau dikatakan kuna atau jadul. Lebih-lebih ini adalah tahun ajaran baru. Biasanya, anak-anak akan lebih bersemangat untuk sekolah kalau barang-barangnya serba baru: buku baru, tas baru, sepatu baru, seragam baru, dll.  

Bacaan-bacaan hari ini juga menyatakan bahwa Tuhan pun menghendaki agar kita senantiasa hidup secara baru. “Hendaknya kamu mengenakan manusia baru yang telah diciptakan menurut kehendak Allah; hendaklah kamu hidup di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya” (Ef 4:24). Namun, sebagai orang beriman, tentu saja tidak cukup kita mempunyai hal-hal dan barang-barang baru, bahkan itu semua cenderung tidak perlu. Yang penting dan yang pokok adalah hidup kita sendiri yang harus baru. Tuhan menghendaki agar kita mengenakan manusia baru. Apa artinya?

Mengenakan manusia baru berarti mengenakan pola dan cara pikir, sikap, dan tingkah laku yang baru, yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Dengan menjadi pengikut dan murid-murid Kristus, kita sebenarnya telah dianugerahi hidup baru, yaitu hidup sebagai anak-anak Allah. Namun, apakah hidup baru itu selalu kita kenakan? Hari ini kita diingatkan oleh St. Paulus supaya selalu mengenakan hidup baru yang telah dianugerahkan Tuhan kepada kita. 

Sekarang, manusia atau hidup baru macam apa yang hendaknya kita kenakan? Marilah kita mengambil inspirasi dari bacaan pertama dan Injil hari ini! 

Pertama, hidup baru berarti kesadaran baru bahwa Tuhan berkenan memberikan kepada kita roti kehidupan yang menjadi jaminan kehidupan dan keselamatan kita. Anugerah roti yang memberi kehidupan itu dialami sejak zaman dahulu oleh bangsa Israel. Melalui peristiwa turunnya manna di padang gurun, Tuhan menjamin umat-Nya dalam hal makanan sebagaimana dinyatakan oleh Musa, “Inilah roti yang diberikan Tuhan kepadamu menjadi makananmu” (Kel 16:15). Dengan roti yang diberikan Tuhan melalui Musa, bangsa Israel tetap hidup dan dapat melanjutkan perjalanan mereka menuju Tanah Terjanji dengan selamat.

Anugerah roti kehidupan yang merupakan tanda dan sarana bahwa Tuhan menjamin kehidupan dan keselamatan umat-Nya, terus-menerus dialami oleh umat beriman sepanjang zaman. Roti kehidupan itu juga dianugerahkan kepada kita sampai sekarang dan tentu juga sampai selama-lamanya. Sekarang ini, roti kehidupan itu tidak diberikan melalui Musa, tetapi dalam diri Yesus Kristus sendiri. “Akulah roti hidup”, demikianlah Yesus menegaskan kepada kita (Yoh 6:35). Yesus adalah Putera Allah, yang turun dari surga dan berkenan menjadi manusia yang tinggal di tengah-tengah kita. 

Secara istimewa, kita diperkenankan mengalami dan merasakan kehadiran Kristus dalam rupa roti pipih kecil, yang berkat Doa Syukur Agung Gereja berubah menjadi Tubuh Kristus. Mata indrawi kita memang melihat bahwa roti itu tetap roti, tetapi mata iman kita memastikan bahwa roti itu adalah Tubuh Kristus, yang bagi kita menjadi jaminan kehidupan abadi. Inilah iman Gereja, iman kita bersama, yang semoga mampu memperbarui hidup kita

Kedua, kesadaran akan Tuhan yang senantiasa menjamin kehidupan kita, bahkan sampai kehidupan kekal, hendaknya memperbarui pula iman kepercayaan kita. Kita semakin percaya kepada Allah dan kepada Yesus Kristus Putera-Nya. Inilah yang dikehendaki oleh Allah dan dinyatakan oleh Yesus, “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah” (Yoh 6:29). Maka, marilah kita terus-menerus memperbarui iman kepercayaan kita kepada Tuhan. Kita perbarui pula komitmen kita untuk mengikuti Kristus dan menjadi anak-anak Allah yang baik. 

Ketiga, pada bagian akhir Injil, Yesus menegaskan, “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, Ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi” (Yoh 6:35). Sekarang, Yesus Kristus, Sang roti hidup itu selalu kita alami dan kita terima dalam Perayaan Ekaristi. Sebab, dalam setiap Ekaristi, Yesus sendiri hadir dalam rupa roti yang setelah dikonrekrir berubah menjadi Tubuh Kristus. Inilah roti hidup, yakni hidup Kristus sendiri yang dibagikan kepada kita supaya kita pun juga mempunyai hidup abadi. Maka, sabda Tuhan ini mengundang kita untuk semakin rajin, tekun dan setia datang merayakan Ekaristi, di mana kita akan menerima roti hidup. Kalau kita tekun dan setia datang ber-Ekaristi dengan disertai kepercayaan penuh kepada Tuhan, kita tidak akan lapar dan haus lagi secara rohani karena kelaparan dan kehausan kita akan selalu dipuaskan oleh Sabda Tuhan dan roti hidup, yakni Tubuh Kristus sendiri. 

Keempat, kesetiaan dan ketekunan kita untuk datang kepada Tuhan, mencari dan menemukan Dia, juga harus kita hayati secara baru. Kita datang kepada-Nya, bukan sekedar karena kita butuh untuk mendapatkan sesuatu. Inilah kritikan Yesus kepada orang banyak yang mencari-Nya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kenyang” (Yoh 6). Melalui sabda ini, motivasi kita untuk datang kepada Tuhan diperbarui. Kita datang kepada-Nya, bukan pertama-tama karena kita membutuhkan sesuatu dan ingin memohon kepada-Nya tetapi karena kita mengasihi Tuhan dan rindu dengan-Nya. Tuhan lebih dahulu mengasihi kita dan Ia selalu merindukan kita datang kepada-Nya. Maka, hendaknya kita tekun dan setia datang kepada Tuhan, pertama-tama untuk bersyukur atas anugerah-Nya dan untuk memuliakan nama-Nya. Inilah yang berkenan kepada Tuhan dan dengan demikian, Tuhan pasti semakin berkenan memberikan berkat-Nya kepada kita. 

Rm. Ag. Agus Widodo, Pr

Sabtu, 04 Agustus 2012 Peringatan Wajib St Yohanes Maria, Vianney, Imam

Sabtu, 04 Agustus 2012
Peringatan Wajib St Yohanes Maria, Vianney, Imam

“Apabila engkau mengaku dosa dengan baik, engkau telah membelenggu si iblis. Dosa-dosa yang kita sembunyikan semuanya akan tersingkap” (St. Yohanes Maria Vianney)


Antifon Pembuka (Mzm 131:9)


Semoga para imam-Mu berpakaian kesucian, dan umat-Mu bersorak kegirangan.


Doa Pagi


Allah Bapa kami maha pengasih, tetapkanlah hati kami di saat harus mengalami kesulitan dalam mewartakan kebenaran-Mu. Tambahkanlah iman, harap dan kasih-Mu kepada kami agar hidup kami berkenan kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


Ahikam bin Safan melindungi Yeremia dari ancaman pembunuhan massal. Yeremia sendiri membela dirinya sebagai orang tak bersalah, sebab dia hanya bertindak sebagai penyambung lidah Allah. Menumpahkan darah orang tak bersalah adalah pelanggaran berat dalam kitab Taurat. Dan seluruh rakyat tahu bahwa setiap pelanggar akan dihukum mati!


Bacaan dari Kitab Yeremia (26:11-16.24)

"Tuhan benar-benar mengutus aku kepadamu untuk menyampaikan segala perkataan ini kepadamu."


Setelah Yeremia ditangkap karena nubuat yang disampaikannya, para imam dan para nabi berkata kepada para pemuka dan seluruh rakyat, “Orang ini patut mendapat hukuman mati, sebab ia telah bernubuat tentang kota ini, seperti yang kalian dengar dengan telingamu sendiri.” Tetapi Yeremia berkata kepada para pemuka dan seluruh rakyat, “Tuhanlah yang telah mengutus aku bernubuat tentang kota dan rumah ini; Tuhanlah yang mengutus aku menyampaikan segala perkataan yang telah kalian dengar itu. Oleh karena itu perbaikilah tingkah laku dan perbuatanmu, dan dengarkanlah suara Tuhan, Allahmu, sehingga Tuhan mencabut kembali malapetaka yang diancamkan-Nya atas kalian. Tetapi aku ini, sesungguhnya aku ada di tanganmu. Perbuatlah kepadaku apa yang baik dan benar menurut anggapanmu. Hanya ketahuilah sungguh-sungguh bahwa jika kalian membunuh aku, maka kalian mendatangkan darah orang tak bersalah atas dirimu dan atas kota ini beserta penduduknya. Sebab Tuhan benar-benar mengutus aku kepadamu untuk menyampaikan segala perkataan ini kepadamu.” Lalu berkatalah para pemuka dan seluruh rakyat itu kepada para imam dan para nabi, “Orang ini tidak patut mendapat hukuman mati, sebab ia telah berbicara kepada kita demi nama Tuhan, Allah kita.” Maka Yeremia dilindungi oleh Ahikam bin Safan, sehingga ia tidak diserahkan ke dalam tangan rakyat, untuk dibunuh.

Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan la = d, 4/4, PS 818

Ref. Tuhan, sudi dengarkan rintihan umat-Mu.
Ayat. (Mzm 69:15-16.30-31.33-34)

1. Lepaskanlah aku dari dalam Lumpur, supaya jangan aku tenggelam; biarlah aku lepas dari orang-orang yang membenci aku, dan dari air yang dalam! Janganlah gelombang air menghanyutkan aku, janganlah tubir menelan aku, atau sumur menutup mulutnya di atasku.
2. Tetapi aku ini tertindas dan kesakitan, keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku! Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan lagu syukur.
3. Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; biarlah hatimu hidup kembali, hai kamu yang mencari Allah! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah Kerajaan Surga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (14:1-12)


"Herodes menyuruh memenggal kepala Yohanes Pembaptis. Kemudian murid-murid Yohanes memberitahukan hal itu kepada Yesus."

Sekali peristiwa sampailah berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah. Maka ia berkata kepada pegawai-pegawainya, “Inilah Yohanes Pembaptis. Ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalamnya.” Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggu dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus, saudaranya. Sebab Yohanes pernah menegur Herodes, “Tidak halal engkau mengambil Herodias!” Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut kepada orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi. Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah puteri Herodias di tengah-tengah mereka dan menyenangkan hati Herodes, sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya. Maka setelah dihasut oleh ibunya, puteri itu berkata, “Berikanlah kepadaku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam.” Lalu sedihlah hati raja. Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya, diperintahkannya juga untuk memberikannya. Disuruhnya orang memenggal kepala Yohanes di penjara, dan membawanya di sebuah talam, lalu diberikan kepada puteri Herodias, dan puteri Herodias membawanya kepada ibunya. Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil jenazah itu dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahu Yesus.

Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Herodes berpikir bahwa Yesus adalah Yohanes Pembaptis, yang telah bangkit dari kematian. Padahal dialah yang memerintahkan untuk memenggal kepala Yohanes Pembaptis. Peristiwa itu terjadi karena aksi balas dendam Herodias. Yohanes dengan sangat berani menegur raja bahwa tidak halal ia mengambil Herodias, istri saudaranya. Kisah pembunuhan Yohanes ini berhubungan erat dengan nasib Yesus sendiri, penolakan terhadap Yesus, dan kelak kematian-Nya juga.


Doa Malam


Kuasailah hati kami ya Yesus, agar kami tidak membalas dendam dalam pergaulan dengan sesama. Atas segala kesalahan dan dosa kami yang telah kami perbuat, ampunilah kami sehingga malam ini kami dapat beristirahat dengan hati yang telah Engkau perdamaikan dengan Allah dan sesama. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy