| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 20 Agustus 2012 Peringatan Wajib St. Bernardus, Abas dan Pujangga Gereja

Senin, 20 Agustus 2012
Peringat
an Wajib St. Bernardus, Abas dan Pujangga Gereja

Orang yang tidak memiliki rasa kasih sayang terhadap temannya sendiri telah kehilangan rasa takut akan Tuhan --- St Bernardus.


Antifon Pembuka (bdk. Sir 44:15.14)

Kebijaksanaan orang suci diwartakan para bangsa. Kemuliaannya dikabarkan umat dan namanya hidup terus turun-menurun.

Doa Pagi

Ya Yesus, ajarilah aku supaya tidak melekat pada benda-benda duniawi seperti dihayati oleh Santo Bernardus. Berilah aku sikap lepas bebas dari hal-hal duniawi dan fana, sehingga Engkau berkenan memberiku kehidupan abadi. Amin.


Bacaan dari Kitab Yehezkiel (24:15-24)

"Yehezkiel hendaknya menjadi lambang bagimu; hendaklah kalian melakukan seperti yang dilakukannya."

Tuhan bersabda kepadaku, "Hai anak manusia, lihat, Aku hendak mengambil dari padamu dia yang sangat kaucintai seperti yang kena tulah, tetapi janganlah meratap ataupun menangis dan janganlah mengeluarkan air mata. Diam-diam saja mengeluh, jangan mengadakan ratapan kematian; lilitkanlah destarmu dan pakailah kasutmu, jangan tutupi mukamu dan jangan makan roti perkabungan." Pada paginya aku berbicara kepada bangsa itu dan pada malamnya isteriku mati. Pada pagi berikutnya aku melakukan seperti diperintahkan kepadaku. Maka bangsa itu berkata kepadaku: "Tidakkah engkau bersedia memberitahukan kepada kami, apa artinya ini bagi kami, bahwa engkau melakukan demikian?" Lalu kujawab mereka: "Firman TUHAN sudah datang kepadaku: Katakanlah kepada kaum Israel: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sesungguh-sungguhnya Aku akan menajiskan tempat kudus-Ku, kekuasaanmu yang kaubanggakan, kenikmatan bagi matamu dan bagi jiwamu; dan anak-anakmu lelaki dan perempuan yang kamu tinggalkan akan mati rebah oleh pedang. Kamu akan melakukan seperti yang kulakukan: Mukamu tidak akan kamu tutupi dan roti perkabungan tidak akan kamu makan, kepalamu pakai destar dan kakimu pakai kasut; dan kamu tidak akan meratap atau menangis. Tetapi kamu akan hancur lebur dalam hukumanmu, dan kamu akan mengeluh seorang kepada yang lain. Demikianlah Yehezkiel menjadi lambang bagimu; tepat seperti yang dilakukannya kamu akan lakukan. Kalau itu sudah terjadi maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah Tuhan ALLAH.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Engkau telah melupakan Allah yang melahirkan dikau.

Ayat. (MT Ul 32:18-19.20.21)

1. Hai umat, engkau telah melupakan Gunung Batu yang memperanakkan dikau, engkau telah melupakan Allah yang melahirkan dikau. Tuhan melihat hal itu, maka Ia menolak mereka, sebab Ia sakit hati karena anak-anaknya lelaki dan perempuan.
2. Tuhan bersabda, "Aku hendak menyembunyikan wajah-Ku terhadap mereka, dan melihat bagaimana kesudahan mereka. Sebab mereka itu suatu angkatan yang bengkok, anak-anak yang tidak mempunyai kesetiaan.
3. Mereka membangkitkan cemburu-Ku dengan yang bukan Allah, mereka menimbulkan sakit hati-ku dengan berhala mereka. Sebab itu Aku akan membangkitkan cemburu mereka dengan yang bukan umat, dan menyakiti hati mereka dengan bangsa yang bebal."

Bait Pengantar Injil do=bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Berbahagialah yang hidup miskin terdorong oleh Roh Kudus, sebab bagi merekalah kerajaan Allah.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (19:16-22)

"Jika engkau hendak sempurna, juallah segala milikmu dan berikanlah kepada orang-orang miskin.

Pada suatu hari ada seorang datang kepada Yesus dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah." Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?" Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakan-Nya
U. Sabda-Mu adalah jalan kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Banyak orang tidak mengerti dengan baik dan benar arti dari harta atau materi yang dimilikinya. Hal ini persis terjadi pada diri seseorang yang datang kepada Yesus. Ketika Yesus menunjukkan apa yang harus dilakukan untuk memperoleh hidup yang kekal, dengan menganjurkan untuk berbagi hartanya kepada orang miskin, ia kecewa dan pergi dari Yesus. Allah tidak melarang bahkan menganjurkan agar kita bekerja keras untuk bisa mempertahankan hidup. Dan apabila karena ketekunan dan kerja keras yang dilakukan mendatangkan rezeki atau materi yang cukup, hendaklah jangan sampai terbelenggu oleh harta dan kekayaan yang diperolehnya.


Harta atau materi merupakan pemberian Allah yang patut disyukuri dan dijadikan sarana untuk menemukan kebahagian yang sejati, untuk merasakan kebaikan Allah dan kesempatan untuk berbagi kepada orang lain yang membutuhkan bantuan atau pertolongan kita.


Perlulah bagi kita untuk menempatkan secara benar harta atau materi dalam kehidupan. Jangan sampai harta atau materi yang kita miliki menjauhkan diri kita dari Tuhan dan sesama. Kita harus bisa mengambil jarak dengan harta atau materi yang ada, supaya tidak terbelenggu olehnya. Betapun perlunya harta atau materi untuk hidup, tetapi tetap bahwa harta atau materi bukan tujuan, melainkan sarana untuk semakin dekat dengan Tuhan dan sesama.


Ya Tuhan, aku bersyukur atas segala sesuatu yang telah Kauanugerahkan kepadaku. Semoga pemberianmu menjadikan aku semakin menyadari akan kebaikan-Mu serta semakin menyemangati aku untuk rela membantu saudara-saudariku yang membutuhkan. Amin.


Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Bacaan Harian 20 - 26 Agustus 2012

Bacaan Harian 20 - 26 Agustus 2012

Senin, 20 Agustus: Peringatan Wajib St. Bernardus, Abas, Pujangga Gereja (P).

Yeh 24:15-24; MT Ul 32:18-19.20.21; Mat 19:16-22.

Melalui perikop ini Yesus mengajarkan kepada kita cara untuk memperoleh hidup kekal. Satu-satunya jalan adalah bersikap lepas bebas terhadap urusan-urusan duniawi. Bukan sekadar mengasihi sesama dan menghormati orang tua, tapi lebih dari itu yakni memberikan segalanya yakni menyangkut harta benda. Dalam hidup harian, kadang kita merasa sudah melakukan segala perintah Tuhan yang tertuang dalam sepuluh perintah Allah dan lima perintah Gereja. Dengan demikian, seakan-akan tugas kita atau syarat untuk mengikuti Kristus sudah terlaksana semuanya. Sedangkan menyangkut masalah harta benda, kita sering lupa untuk memperhitungkannya. Yesus ingin mengajak kita bersikap bijaksana dalam mengikuti-Nya dan membuang hambatan-hambatan untuk dapat memperoleh kehidupan kekal.

Selasa, 21 Agustus: Peringatan Wajib St. Pius X, Paus (P).

Yeh 28:1-10; MT Ul 32:26-27ab.27cd-28.30.35cd-36ab; Mat 19:23-30.

Hanya orang yang memanfaatkan kekayaan untuk membangun kebaikan akan menemukan kehidupan yang sesungguhnya. Orang seperti itu mampu menguasai kekayaannya, bukan dikuasai oleh apa yang dimilikinya.

Rabu, 22 Agustus: Peringatan Wajib SP Maria, Ratu (P).

Yeh 28:1-11; Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Mat 20:1-16a.

Yesus mau menegaskan kemurahan hati Bapa di surga yang memberi upah sama kepada para pekerja yang bekerja di kebun anggur-Nya. Mereka yang bekerja sejak awal dan yang bekerja menjelang akhir, mendapatkan upah yang sama. Hal ini tidak terbayangkan oleh mereka yang bekerja sejak awal dengan segala peluh dan lelah yang mereka curahkan. Sayang mereka lalu menjadi iri hati, kesal dan marah kepada tuan pemilik kebun anggur. Karena mereka mendapatkan upah yang sama dengan mereka yang bekerja menjelang akhir, dengan peluh dan lelah yang hanya sedikit. Atas sungut-sungut itu, Allah menegurnya: "Iri hatikah engkau,karena Aku murah hati?" Kita tidak berhak menuntut sedikit pun dari Allah; sebab Allah murah hati dan memberikan yang terbaik kepada siapapun. Kita mesti membuang rasa irihati itu dari pikiran, perkataan dan perbuatan kita. Serta memohon agar disucikan pikiran, perkataan dan perasaan kita.

Kamis, 23 Agustus: Hari Biasa Pekan XX (H).

Yeh 36:23-28; Mzm. 51:12-13.14-15.18-19; Mat 22:1-14.

"Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."
Undangan telah dibagikan. Tetapi yang diundang tidak mau menanggapinya dengan sungguh. Akhirnya undangan disebarkan secara sembarang. Namun tidak berarti, bahwa undangan itu murahan, sembarangan atau pun ngawur. Yang diundang tetap harus menghormati yang mengundang, harus mengenakan pakaian pesta perkawinan. Secara simbolik, perumpamaan ini hendak menegaskan kemurahan hati Allah yang mengundang siapa pun untuk mengalami keselamatan-Nya, dan dialamatkan kepada setiap orang. Pakaian pesta adalah: hati yang siap untuk ambil bagian di dalam karya keselamatan, mengerjakan pekerjaan-pekerjaan Allah di dunia ini. Sudahkah kita ikut dalam karya Allah? Sudahkah kita mengerjakan pekerjaan pekerjaan Allah?

Jumat, 24 Agustus: Pesta St. Bartolomeus, Rasul (M).

Why 21:9b-14; Mzm 145:10-11.12-13ab.17-18; Yoh 1:45-51.

Kita dapat berdoa dan menjalin hubungan dengan Tuhan dari hal-hal biasa dan sederhana. St. Bartolomeus memulai panggilan kerasulannya dari sesuatu yang kelihatan biasa. Bahkan Yesus menyatakan sesuatu yang seperti kebetulan. Tetapi, di situ ia melihat Tuhan sedang berkarya dan akan terus melanjutkannya.

Sabtu, 25 Agustus: Hari Biasa Pekan XX (H).

Yeh 43:1-7a; Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14; Mat 23:1-12.

Yesus dengan terang-terangan mengatakan kepada para murid: "...turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya" (ay. 3). Yesus berani mengatakan hal itu, karena Yesus tidak mau para murid melakukan hal yang sama. Teori dan praksis memang jauh berbeda. Orang dengan mudah jatuh dalam kesombongan bila mulai mempunyai kedudukan, nama dan kekuasaan. Bahkan cenderung menjadi gila hormat. Di mana-mana minta dilayani. Itulah yang dilakukan oleh ahli-ahli Taurat dan orang Farisi. Yesus datang memporak-porandakan semua itu dengan mengatakan sebaliknya: barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.

Minggu, 26 Agustus: Hari Minggu Biasa XXI (H).

Yos 24:1-2a.15-17.18b; Mzm 34:2-3.16-17.18-19.20-21.22-23; Ef 5:21-32; Yoh 6:60-69.

Menjadi pengikut Kristus itu sangat berat. Banyak hal seringkali sulit dimengerti otak manusia. Daya pikiran manusia tidak mampu memahaminya. Akibatnya banyak yang meninggalkan Kristus. Itulah misteri hadirnya Kerajaan Allah. Padahal, iman sejati tidak harus mengerti semuanya. Iman itu penyerahan diri seutuhnya kepada kehendak Allah.

MINGGU BIASA XX/B - 19 Agustus 2012


MINGGU, 19 AGUSTUS 2012 – MINGGU BIASA XX
Am 9:1-6; Ef 5:15-20; Yoh 6:51-58

Manusia adalah ciptaan Tuhan yang khas dan istimewa karena diberi akal budi yang memanpukannya untuk berpikir dan mengerti banyak hal. Oleh karena itu, sangat diharapkan agar kita menggunakan akal budi kita untuk mengembangkan diri demi kehidupan yang lebih baik, termasuk dalam kehidupan beriman. Sebab, dengan bantuan akal budi, kita akan terbantu untuk mengerti dan menghayati iman kita. Inilah yang dipesankan oleh bacaan-bacaan hari ini, khususnya bacaan pertama dan bacaan kedua.

Kitab Amsal mengingatkan kita, “Buanglah kebodohan, maka kamu akan hidup, dan ikutilah jalan pengertian” (Am 9:6). Menurut Kitab Amsal ini, pengertian itu penting agar kita tetap hidup. Kiranya tidak sulit memahami pesan ini. Misalnya, pengertian mengenai suatu makanan itu sehat dan tidak; pengertian mengenai cara berjalan dan cara mengendarai motor atau mobil yang benar; pengertian mengenai sesuatu sebagai obat atau racun, dll. Itu semua amat penting supaya kita tetap hidup dan selamat. Sebab, kalau kita tidak mengerti, kita akan melakukan kesalahan. Kesalahan dalam hal makan, berjalan atau berkendara, bisa berakitan fatal bagi keselamatan kita. Demikian pula, dalam hal beriman. Kita juga harus mempunyai pengertian iman yang baik dan benar, supaya kita tetap hidup dan selamat.

Oleh karena itu, bacaan kedua, yang dikutip dari Surat Paulus kepada Jemaat Efesus, menegaskan kepada kita, “Perhatikanlah dengan seksama bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif. … berusahalah mengerti kehendak Allah” (Ef 5:15.17). Nah ini dia! Sebagai orang beriman dan berakal budi, hal utama yang harus kita mengerti adalah kehendak Allah. Sebagai orang beriman, di atas segala-galanya dan di atas semua hal yang baik dan perlu kita mengerti, kita harus mengerti terlebih dahulu kehendak Allah. Bukankah dalam doa Bapa Kami, Yesus mengajarkan agar kita berdoa “… jadilah kehendak-Mu …”. Maka, supaya kita bisa taat kepada kehendak Allah, kita pertama-tama harus tahu mana kehendak Allah dan mana yang bukan.

Gereja mengimani dan mengajarkan bahwa kehendak Allah yang paling utama adalah bahwa Ia berkenan menyelamatkan semua orang. Hal ini ditegaskan dalam Konstitusi Dogmatis tentang Gereja, Lumen Gentium,

“Atas keputusan kebijaksanaan serta kebaikan-Nya yang sama sekali bebas dan rahasia, Bapa yang kekal menciptakan dunia semesta. Ia menetapkan, bahwa Ia akan mengangkat manusia untuk ikut serta menghayati hidup ilahi. Ketika dalam diri Adam umat manusia jatuh, Ia tidak meninggalkan mereka, melainkan selalu membantu mereka supaya selamat, demi Kristus Penebus” (LG 2).
Jadi, Allah Bapa yang menciptakan kita menghendaki agar kita semua selamat. Meskipun kita seharusnya binasa akibat dosa-dosa kita, namun karena Allah telah menetapkan bahwa kita selamat, maka Ia menjamin keselamatan kita. Apa dan siapa jaminan keselamatan kita itu? Jaminannya adalah Yesus Kristus (Ibr 7:22). Sebab, “Yesus Kristus, Sabda yang menjadi daging, diutus sebagai ‘manusia kepada manusia’, ‘menyampaikan sabda Allah’ (Yoh 3:34), dan menyelesaikan karya penyelamatan, yang diserahkan oleh Bapa kepada-Nya (Yoh 5:36; 17:4).

Dalam Injil hari ini, Yesus sendiri menegaskan bahwa Dialah jaminan keselamatan bagi kita.

“Akulah roti hidup yang turun dari surga. Jikalau seseorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. Dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia. … Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkan Dia pada akhir zaman. … Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. … Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya” (Yoh 6:51.54.56.58).
Seluruh pewartaan dalam Injil ini sebenarnya berbicara mengenai Ekaristi. Dalam setiap Perayaan Ekaristi, Yesus hadir secara khas dan istimewa. Ia sendiri memberikan tubuh dan darah-Nya menjadi santapan bagi kita dalam rupa roti dan anggur Ekaristi. Meskipun indra kita melihat dan merasakan warna, bentuk dan rasa roti-anggur, namun im an kita mampu mengerti bahwa itu adalah tubuh dan darah Kristus. Mengapa bisa demikian? Karena Yesus sendiri yang mengatakan-Nya, “roti yang Kuberikan ialah daging-Ku”.
Melalui komuni suci, kita makan tubuh Kristus (dan minum darah-Nya) sehingga kita tinggal dan Kristus dan Kristus tinggal dalam kita. Komuni mempersatukan kita dengan Kristus. Dengan demikian, menjadi semakin nyatalah bahwa Kristus senantiasa menyertai peziarahan hidup kita. Nah, kalau peziarahan hidup kita selalu disertai oleh Kristus, pastilah kita terjamin. Makanan dan minuman rohani selalu tersedia karena Ia telah memberikan tubuh dan darah-Nya sebagai santapan kita. Arah perjalanan juga tidak mungkin salah karena Kristuslah jalan, kebenaran dan kehidupan.

Oleh karena itu, hendaknya kita semakin beriman akan Yesus Kristus yang menjamin keselamatan kita. Iman itu hendaknya juga semakin kita hayati dengan tekun dan setia. Salah satu caranya yang pokok adalah kita semakin mencintai Ekaristi dengan semakin tekun merayakannya dengan penuh hikmat dan hormat. Sebab, di dalam Ekaristi itu lah kita menerima Kristus, sang roti hidup yang menjadi jaminan keselamatan kita. 

Selain itu, karena melalui komuni, Kristus tinggal dalam kita dan kita dalam Dia, maka kita menjadi tabernakel hidup. Dalam situasi apa pun, Kristus menyertai kita. Ke mana kita pergi dan di mana pun kita berada, kita membawa Kristus. Maka, pikiran, perkataan, sikap, dan tindakan kita hendaknya selalu dijiwai oleh Kristus yang hati-Nya selalu tergerak oleh belas kasih.  

Rm. Ag. Agus Widodo, Pr

Minggu, 19 Agustus 2012 Hari Minggu Biasa XX/B

Minggu, 19 Agustus 2012
Hari Minggu Biasa XX/B

Pada hari Minggu sebagai hari Tuhan, umat beriman wajib menghadiri Misa, kecuali bila mereka sungguh-sungguh terhalang --- Beato Yohanes Paulus II

Antifon Pembuka (Mzm 84:10-11)

Ya Allah, Pelindung kami, pandanglah dan perhatikanlah wajah yang Engkau urapi. Lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain.

Doa Pagi

Allah Bapa sumber kehidupan sejati, Engkau telah menyediakan makanan surgawi bagi kami, yaitu Tubuh dan Darah Putra-Mu. Ajarilah kami untuk sungguh-sungguh mengimani kehadiran Putra-Mu dalam Ekaristi ini, sehingga kami pun dapat menimba daya hidup dari-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Amsal (9:1-6)

"Makanlah rotiku, dan minumlah anggur yang telah kucampur."

Sang Hikmat telah mendirikan rumah, menegakkan ketujuh tiangnya, memotong ternak sembelihan dan mencampur anggurnya, serta menyediakan hidangan. Pelayan-pelayan perempuan telah disuruhnya berseru-seru di atas tempat-tempat yang tinggi di kota, "Siapa yang tak berpengalaman, singgahlah kemari!" Dan kepada yang tidak berakal budi mereka berkata, "Marilah, makanlah rotiku, dan minumlah anggur yang telah kucampur! Buanglah kebodohan, maka kamu akan hidup, dan ikutilah jalan pengertian."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Mazmur Tanggapan, do = g, 3/4, PS 857
Ref. Kecaplah betapa sedapnya Tuhan. Kecaplah betapa sedapnya Tuhan.
atau Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan.
Ayat. (Mzm 34:2-3.10-11.12-13.14-15)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Takutlah akan Tuhan, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia! Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari Tuhan, tidak kekurangan sesuatupun yang baik.
3. Marilah anak-anak, dengarkanlah aku, takut akan Tuhan akan kuajarkan kepadamu! Siapakah orang yang menyukai hidup, yang mengingini umur panjang untuk menikmati yang baik?
4. Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu; jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, carilah perdamaian dan berusahalah mendapatkannya!


Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (5:15-20)

"Berusahalah mengerti kehendak Tuhan."

Saudara-saudara, perhatikanlah dengan saksama bagaimana kamu hidup: janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif. Pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Janganlah kamu bodoh, tetapi berusahalah mengerti kehendak Tuhan. Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu. Tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh, dan berkata-katalah seorang dengan yang lain dengan mazmur, kidung pujian, dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati! Kepada Allah dan Bapa kita ucapkanlah selalu syukur atas segala sesuatu dalam Tuhan kita Yesus Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, Kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 6:51-52)
Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:51-58)

"Tubuh-Ku benar-benar makanan, Darah-Ku benar-benar minuman."

Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, “Akulah roti hidup yang telah turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. Dan roti yang Kuberikan ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.” Orang-orang Yahudi bertengkar antar mereka sendiri dan berkata, “Bagaimana Yesus ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan!” Maka kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barang-siapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan, dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku, dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa memakan Aku, ia akan hidup oleh Aku. Akulah roti yang telah turun dari surga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Ketika kita melakukan suatu perjalanan, terutama pada perjalanan jauh, kita memerlukan makan dan minum. Demikianlah juga hidup kita adalah sebuah perjalanan atau peziarahan menuju suatu tujuan, yakni kemerdekaan, keselamatan, kedamaian, kehidupan atau kebahagiaan kekal. Selama perjalanan tersebut kita perlu makan dan minum.

Kita ingat akan perjalanan bangsa Israel dari Mesir menuju Tanah Terjanji (Kel 3:7-10; 6:5-7; Ul 26:5-9). DI antara mereka ada yang meninggal, ada juga yang selamat. Suatu perjalanan yang tidak mudah; mereka pernah merasa menyesal oleh sebab ingat betapa di Mesir bisa makan dan minum yang enak, tetapi demi Tanah Terjanji (Kel 16:3) mereka harus melewati padang gurun pasir yang tentunya tandus dan mengerikan. Syukur kepada Allah, meskipun mereka sering berontak dan protes, Dia selalu menyertai. Allah yang Mahakuasa itu hadir selalu dalam tiang awan pada siang hari dan tiang api pada malam hari. Allah pun menyediakan makanan dan minuman selama perjalanan mereka ke Tanah Terjanji (Kel 16:12-35; bdk. Bil 11:7-8).

Demikianlah pula perjalanan kehidupan kita, dari sejak lahir ke dunia menuju suatu "Tanah Terjanji". Dalam perjalanan itu ketika merasa senang dan susah, gembira dan sedih, tertawa dan menangis, sehat dan sakit, jatuh dan bangun. Ada banyak peristiwa yang dapat dikisahkan, bahkan bisa jadi lebih menarik dari kisah perjalanan bangsa Israel dari Mesir menuju Tanah Terjanji. Bagi kita yang mengalami sendiri, mungkin saat ini adalah pengalaman yang menyedihkan, rasanya berat sekali untuk melanjutkan perjalanan hidup ini. Maka, Yesus menawarkan diri-Nya, tidak hanya bagi yang menderita dan sedih. Dia memberikan "Daging" untuk dimakan dan "Darah"-Nya untuk diminum.

Yesus menghendaki agar kita mau menerima seluruh diri-Nya: pribadi-Nya yang memesona, Sabda dan ajaran-Nya, kuasa kasih-Nya, perbuatan dan tindakan-Nya serta pengorbanan-Nya. Pendek kata, "Daging" dan "Darah"-Nya. Bila kita mau menerima Dia, pejalanan hidup kita akan damai dan penuh sukacita. Sebab, tidak akan ada lagi derita yang membuat kita kehilangan harapan. Tidak akan ada lagi godaan yang membuat kita mudah jatuh terperosok di dalamnya. Tidak akan ada lagi kesenangan dan keinginan tidak teratur yang membuat kita terlena dan lupa diri. Tidak akan ada lagi kecemasan, kekhawatiran, juga seluruh hidup kita akan dipenuhi ketenteraman batin yang mendalam.

Dunia menawarkan kebahagiaan sesaat, tetapi Dia memberikan kebahagiaan abadi. Dunia menawarkan kebahagiaan semu, tetapi Dia memberikan kebahagiaan sejati. Kini, kita boleh melihat diri kita, sungguhkah kita makan "Daging" dan minum "Darah"-Nya? Ataukah kita hanya sekedar tahu di mana itu ada dan diletakkan, tanpa mau memakan dan meminum-Nya?

RUAH

Sabtu, 18 Agustus 2012 Hari Biasa Pekan XIX

Sabtu, 18 Agustus 2012
Hari Biasa Pekan XIX

“Tidak ada satu ajaran yang lebih baik, lebih bernilai dan lebih indah daripada teks Injil” (Sesaria Muda)


Antifon Pembuka (Mat 19:14)


Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku. Sebab orang seperti merekalah yang memiliki kerajaan surga.


Doa Pagi


Allah Bapa kami di surga, Engkau mencintai siapa saja di muka bumi ini, tak terkecuali anak-anak kecil. Engkau menjadi sumber sukacita dan kegembiraan bagi anak-anak. Ajarlah kami agar kami pun menjadi sumber sukacita dan kegembiraan bagi anak-anak kami. Kami berdoa secara khusus bagi anak-anak kami, berkatilah mereka dan bantulah mereka agar kelak menjadi anak yang berbakti bagi Gereja dan masyarakat kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


Bagi Yehezkiel bertobat berarti berpaling dari segala sikap durhaka; dan melakukan keadilan dan kebaikan. Banyak hal praktis yang langsung bisa dihayati untuk mengungkapkan sikap pertobatan, seperti menolak segala bentuk berhala dan ritusnya, tidak menindas orang lain, tidak curang, tidak makan riba, memberi makan dan pakaian kepada kaum miskin.


Bacaan dari Kitab Yehezkiel (18:1-10.13b.30-32)


"Aku menghukum kalian sesuai dengan tindakanmu sendiri."

Tuhan bersabda kepadaku, “Apakah maksudnya kalian mengucapkan pepatah ini di Israel, ‘Ayah-ayah makan buah mentah, dan gigi anak-anaknya menjadi ngilu’? Demi Aku yang hidup, demikianlah sabda Tuhan, kalian tidak akan mengucapkan pepatah itu lagi di Israel. Sungguh, semua jiwa itu Aku yang punya! Baik jiwa ayah maupun jiwa anak Akulah yang punya! Dan orang yang berbuat dosa, dia sendirilah yang harus mati. Orang benar ialah yang melakukan keadilan dan kebaikan. Ia tidak makan daging persembahan di atas gunung. Ia tidak memuja-muja berhala-berhala kaum Israel. Ia tidak mencemari isteri sesamanya dan tidak menghampiri wanita yang sedang haid. Ia tidak menindas orang lain. Ia mengembalikan gadaian orang dan tidak merampas apa-apa. Ia memberi makan orang lapar dan memberi pakaian kepada orang telanjang. Ia tidak memungut bunga dan tidak memakan riba. Ia menjauhkan diri dari kecurangan dan melakukan hukum yang benar dalam hubungan dengan sesama manusia. Ia hidup menurut ketetapan-Ku, dan tetap mentaati peraturan-Ku; ia berlaku setia. Orang demikianlah orang yang benar, dan ia pasti hidup,” demikianlah sabda Tuhan Allah. “Tetapi kalau ia melahirkan seorang anak yang menjadi perampok, dan yang suka menumpahkan darah atau melakukan salah satu dari kejahatan tersebut, maka anak itu sendirilah yang harus mati, dan darahnya tertumpah pada dia sendiri. Oleh karena itu Aku akan menghukum kalian masing-masing menurut tindakanmu, hai kaum Israel,” demikianlah sabda Tuhan Allah. “Maka bertobatlah dan berpalinglah dari segala durhakamu, jangan sampai itu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan kamu ke dalam kesalahan. Buanglah dari padamu segala durhaka yang kalian lakukan terhadap-Ku dan perbaharuilah hati serta rohmu! Mengapa kalian mau mati, hai kaum Israel? Aku tidak berkenan akan kematian seseorang yang harus ditanggungnya,” demikianlah sabda Tuhan Allah, “Oleh karena itu bertobatlah, supaya kalian hidup.”

Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah.
Ayat. (Mzm 51:3-4.5-6a.12-13.14.17)

1. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
2. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang durhaka, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.
3. Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.

Berkat Tuhan bagi anak-anak yang datang sungguh sentuhan surga yang nyata. Dalam diri anak, pancaran cahaya ilahi masih sangat jernih. Para murid Yesus memarahi orang-orang yang tidak mengerti rahasia besar ini! Sungguh, sikap yang menyedihkan!

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (19:13-15)

"Janganlah menghalang-halangi anak-anak datang kepada-Ku."

Sekali peristiwa orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka. Tetapi murid-murid Yesus memarahi orang-orang itu. Maka Yesus berkata, “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku. Sebab orang-orang seperti merekalah yang empunya Kerajaan Surga.” Lalu Yesus meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ.

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Yesus mempunyai keprihatinan yang mendalam kepada orang-orang kecil dan lemah. Hal itu ditunjukkan dengan menyambut anak-anak kecil yang datang kepada-Nya. Dia melihat dalam diri mereka kesederhanaan dan kerendahan hati yang menjadi ciri khas Kerajaan Allah. Kita diundang untuk memiliki, selain keprihatinan terhadap orang-orang kecil dan lemah, tetapi juga sikap kesederhanaan dan kerendahan hati seperti anak-anak kecil.


Doa Malam


Ya Yesus, Engkau mengasihi anak-anak kecil yang memancarkan ketulusan hati mereka. Maka baruilah hatiku agar aku pun belajar percaya dan menyerahkan harapan serta masa depan hidupku kepada-Mu. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy