| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 26 Agustus 2012 Hari Minggu Biasa XXI/B

Minggu, 26 Agustus 2012
Hari Minggu Biasa XXI/B

Hari Minggu adalah saat yang istimewa untuk mewartakan dan memupuk persekutuan tanpa henti --- Beato Yohanes Paulus II

Antifon Pembuka (Mzm 86:1-3)

Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, jawablah aku. Selamatkanlah hamba-Mu, yang percaya kepada-Mu. Kasihanilah aku, ya Tuhan; sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari.

Doa Pagi

Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, bila kami percaya maka segala sesuatu di sekitar kami menandakan kebaikan dan kemurahan bagi hati-Mu yang tak terhingga. Pada diri Yesus, Putra-Mu, Kausampaikan kepada kami sabda kehidupan kekal. Kami mohon, tariklah kami lebih dekat lagi kepada-Mu, agar kami selalu berhubungan dengan Dikau dan bersama-sama membentuk umat kesayangan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan
dari Kitab Yosua (24:1-2a.15-17.18b)

"Kami akan beribadah kepada Tuhan, sebab Dialah Allah kita."

Menjelang wafatnya, Yosua mengumpulkan semua suku orang Israel di Sikhem. Dipanggilnya para tua-tua, para kepala, para hakimnya dan para pengatur pasukan Israel. Mereka berdiri di hadapan Allah. Maka berkatalah Yosua kepada seluruh bangsa itu, "Jika kamu menganggap tidak baik untuk beribadah kepada Tuhan, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah: Kepada dewa-dewa yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang Sungai Efrat, atau kepada dewa orang Amori yang negerinya kamu diami ini? Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan!" Maka bangsa itu menjawab, "Jauhlah dari pada kami meninggalkan Tuhan untuk beribadah kepada allah lain! Sebab Tuhan, Allah kita, Dialah yang telah menuntun kita dan nenek moyang kita dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan; Dialah yang telah melakukan tanda-tanda mukjizat yang besar ini di depan mata kita sendiri, dan yang telah melindungi kita sepanjang jalan yang kita tempuh, dan di antara semua bangsa yang kita lalui. Kami pun akan beribadah kepada Tuhan, sebab Dialah Allah kita."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan, do = g, 3/4, PS 857

Ref. Kecaplah betapa sedapnya Tuhan, kecaplah betapa sedapnya Tuhan

Ayat. (Mzm 34:2-3.16-17.18-19.20-21.22-23)

1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati, mendengarnya dan bersuka cita.
2. Mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong; wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat, untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi.
3. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan, dari segala kesesakannya, mereka Ia lepaskan. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.
4. Kemalangan orang benar memang banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semua itu; Ia melindungi segala tulangnya, dan tidak satu pun yang patah.
5. Kemalangan akan mematikan orang fasik, dan siapa yang membenci orang benar akan menanggung hukuman. Tuhan membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya, dan semua yang berlindung pada-Nya, tidak akan menanggung hukuman.

Bacaan
dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (5:21-32)

"Rahasia ini sungguh besar! Yang kumaksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat."

Saudara-saudara, hendaklah kamu saling merendahkan diri dalam takut kepada Kristus. Hai isteri, tunduklah kepada suamimu, seolah-olah kepada Tuhan. Sebab suami adalah kepala isteri, sebagaimana Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian pulalah isteri hendaknya tunduk kepada suami dalam segala sesuatu. Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri bagi jemaat untuk menguduskannya, setelah menyucikannya dengan air dan firman. Maksudnya ialah supaya dengan demikian Kristus menempatkan jemaat di hadapan-Nya dalam keadaan cemerlang, tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi kudus dan tidak bercela. Demikian pula suami harus mengasihi isterinya seperti tubuhnya sendiri, maka yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri. Sebaliknya ia merawat dan mengasuhnya, seperti Kristus terhadap jemaat, karena kita adalah anggota tubuh-Nya. Karena itu, laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Rahasia ini sungguh besar! Yang kumaksudkan ialah hubungan Kristus dengan jemaat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.

Ayat. (Yoh 6:63b.68b)
Sabda-Mu ya Tuhan, adalah roh dan hidup. Sabda-Mu adalah hidup yang kekal.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:60-69)


"Tuhan kepada siapakah kami akan pergi? Sabda-Mu adalah sabda hidup yang kekal."

Setelah Yesus menyelesaikan ajaran-Nya tentang roti hidup, banyak dari murid-murid-Nya berkata, “Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?” Yesus dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, maka berkatalah Ia kepada mereka, “Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu? Lalu bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada? Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna! Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup. Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya.” Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia. Lalu Ia berkata, “Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorang pun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya.” Mulai dari waktu itu banyak murid Yesus mengundurkan diri dan tidak lagi mengikuti Dia. Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya, “Apakah kamu tidak mau pergi juga?” Jawab Simon Petrus kepada-Nya, “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal. Kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Ada seorang dosen di sebuah Universitas Negeri terkemuka di negara kita tercinta ini. Ia terkenal sebagai dosen yang amat sederhana. Dia adalah seorang Katolik dan aktivis di parokinya. Dia terkenal jujur dan tulus. Dia menjalankan tugasnya sebagai seorang dosen sesuai dengan hati nuraninya. Dia sering mengkritik segala macam bentuk ketidakadilan dan ketidakjujuran di kampus tempat dia bekerja. Akibatnya, dia tidak diberi jabatan apa pun di kampusnya.

Namun, suatu ketika tim audit dari KPK mendatangi kampusnya dan mengaudit sesuatu yang ada di sana. Maka, terbukalah segala macam kebobrokan di kampus itu. Semua yang terlibat disidang dan dipenjarakan. Itulah buah dari ketidakjujuran mereka. Sementara dia yang jujur dan tulus kini menikmati buah kebahagiaan dan kedamaian yang sejati. Itulah buah dari komitmen seorang Katolik yang sejati, yang setia pada suara hatinya. Dia memilih untuk setia kepada Kristus.

Injil yang kita renungkan hari ini menyadarkan kita bahwa mengikuti Yesus bukanlah perkara yang mudah. Untuk sampai pada pengenalan akan Kristus, dibutuhkan usaha pribadi dan yang terutama adalah selalu memohon rahmat kesetiaan dari Allah. Perkataan Yesus tentang roti hidup mengguncang iman para murid sehingga mereka mengatakan, "Perkataan ini keras! Siapakah yang sanggup mendengarkannya?" (Yoh 6:60).

Apa yang dikatakan Yesus sulit untuk diterima. Para murid tahu bahwa Yesus selalu mengatakan dan mengaku sebagai milik Allah yang datang dari surga dan bahwa tak seorang pun dapat mengalami hidup bersama Allah kalau tidak menyerahkan diri secara total kepada Allah.

Dari sini kita dapat memahami bahwa yang menjadikan seorang sulit menjadi orang Katolik yang baik dan setia bukan soal intelektual tetapi tuntutan moral yang disampaikan oleh Yesus sendiri. Di dalam hidup kekatolikkan kita ada dua kesulitan yang sangat nyata. Pertama, kekatolikan itu menuntut adanya penyerahan diri total kepada Allah. Mengakui Kristus sebagai satu-satunya pemimpin dan Raja bagi kita. Itulah iman yang sejati. Kedua, kekatolikan itu mempunyai tuntutan moral yang sangat tinggi. Para murid sadar bahwa Kristus adalah Putra Allah yang hidup di atas bumi. Namun, kesulitan mereka adalah menjalankan apa yang menjadi tuntutan Kristus. Karena itu, sampai saat ini masih banyak orang yang menolak Kristus karena tuntutannya yang keras yakni SETIA hanya pada Pribadi-Nya dan apa yang diajarkan-Nya.

Komitmen kita pada pribadi Yesus harus nyata dalam relasi kita dengan sesama. Kalau kita mengatakan bahwa kita SETIA pada Yesus tetapi TIDAK SETIA pada tugas dan panggilan hidup kita masing-masing, berarti kita seorang pendusta. Relasi kita yang intim dan akrab dengan Yesus mesti memampukan kita menjalin persaudaraan yang sejati dan tulus dengan siapa saja yang kita jumpai. Kalau kita setia pada Yesus dan pada panggilan hidup kita masing-masing sekalipun banyak tantangan dan rintangan, akan berbuah pada kebahagiaan dan kedamaian yang sejati. Sebaliknya, kalau kita tidak setia akan berujung pada kebahagiaan dan kedamaian semu yang menghancurkan sendi-sendi kehidupan pribadi kita, keluarga dan masyarakat.

RUAH

HARI MINGGU BIASA KE XXI – B


HARI MINGGU BIASA KE XXI – B
Yos 24:1-2a.15-17.18b; Ef 5:21-32; Yoh 6:60-69

Setiap saat, kita selalu dihadapkan pada berbagai macam pilihan dan kita harus memilih serta memutuskan. Kita ambil saja contoh hari ini. Tadi pagi, kita sudah melakukan pilihan: bangun jam berapa. Saat terjaga mau bangun atau tidur lagi. Setelah bangun, kita juga harus memilih mau ngapain: berdoa, mandi, minum, atau yang lain. Kita mau ke gereja juga harus memilih: mau memakai pakaian yang mana, berangkat jam berapa, naik apa, dengan siapa dan mau membawa apa. Sampai di gereja memilih lagi: duduk di mana dan nanti akan kolekte atau tidak, kalau kolekte berapa. Dan seterusnya …….

Bacaan-bacaan hari ini berbicara tentang pemilihan dan pengambilan keputusan dalam iman. Dalam bacaan pertama (Yos 24:1-2a.15-17.18b), Yosua menantang umat Israel untuk memilih tetap beriman kepada Tuhan atau menyembah dewa-dewi (ay.15a). Yosua sendiri, bersama dengan keluarganya, memilih dan memutuskan untuk tetap beriman dan beribadah kepada Tuhan (ay.15b). Dengan mantab, mereka memilih untuk tetap beriman dan beribadah kepada Tuhan. Keputusan ini didasari oleh kesadaran akan karya-karya Tuhan yang mereka alami: mereka dibebaskan dari perbudakan Mesir, dituntun sampai Tanah terjanji, diberi makan manna, dan selalu dilindungi dan dijamin sehingga selamat.       
  • Pengalaman dan kesadaran akan Alah yang baik, yang membebaskan, yang melindungi, yang menuntun, dan yang menganugerahkan berkat-Nya, hendaknya menjadi dasar yang kokoh bagi kita untuk tetap beriman kepada Tuhan.
Yosua menghayati imannya tidak sendirian tetapi bersama seisi rumahnya. Ia dan keluarganya dengan mantap beribadah kepada Allah. Demikian pula hendaknya, dalam kehidupan berkeluarga, suami-istri mengembangkan kesatuan dalam beriman. Keluarga merupakan Gereja Kecil, di mana iman kepada Tuhan dihayati: diperdalam, diperteguh, dikembangkan, dan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, St. Paulus menasihati agar suami-istri saling mengasihi dan melayani, sebagaimana Kristus mengasihi Gereja-Nya (Ef 5:21-32). 
  • Pengalaman dan kesadaran dikasihi oleh Tuhan merupakan dasar penting bagi suami-istri untuk menghayati sakramen perkawinan. Sakramen adalah tanda dan sarana kahadiran Tuhan yang mengasihi dan menyelamatkan umat-Nya. Maka, dengan sakramen perkawinan: suami menjadi tanda dan sarana bagi Tuhan untuk mengasihi istri dan istri menjadi tanda dan sarana bagi Tuhan untuk mengasihi suami. Semangat kasih dan pelayanan suami-istri ini merupakan salah satu bentuk perwujudan iman dalam keluarga.
Kalau dalam bacaan pertama, Yosua beserta keluarganya dan seluruh umat Israel memilih dan memutuskan untuk tetap beriman dan beribadah kepada Tuhan, dalam bacaan Injil (Yoh 6:60-69) dikisahkan banyak murid yang mengundurkan diri dan tidak lagi mengikuti Yesus (ay.66). Peristiwa ini sungguh ironis: sebelumnya mereka terkagum-kagum dengan mukjizat penggandaan roti yang dibuat Yesus (Yoh 6:1-14) bahkan mereka antusias untuk menjadikan Yesus sebagai raja (Yoh 6:15). Namun, ketika Yesus berbicara mengenai roti hidup, mereka tidak bisa memahami. Iman mereka tergoncang (ay.61). Mengapa? Karena mereka menangkap ajaran Yesus hanya secara harafiah. Kalau Roti Hidup itu adalah Yesus sendiri, menyantap Roti Hidup berarti berarti makan daging-Nya dan minum darah-Nya. Betapa mengerikan. Maka wajar jika mereka menilai bahwa pengajaran Yesus itu sangat keras (ay.60). Apalagi hukum taurat melarang mereka untuk memakan darah (Kej 9:4; Ul 12:23; Im 17:11). Maka, menurut mereka, makan daging dan minum darah Yesus tidak hanya merupakan kekejaman tetapi juga pelanggaran hukum Taurat yang amat berat. Itulah sebabnya, mereka tidak bisa memahami dan menerima ajaran Yesus kemudian meninggalkan Dia.

Bagaimana dengan kita? Kalau kita seperti orang Yahudi, memahami sabda dan ajaran Yesus secara harafiah, kita juga akan jatuh pada hal yang sama. Tanpa iman, sabda dan ajaran Yesus akan sangat sulit kita pahami dan kita terima. Untuk itu, marilah kita belajar beriman seperti Petrus yang dengan tegas memilih untuk tetap mengikuti Yesus. Sabda-Nya yang sulit dimengerti secara nalar itu, kalau kita terima dengan iman akan menjadi perkataan hidup yang kekal (ay.68). Itulah makanya, dalam Perayaan Ekaristi, setelah kita mendengarkan Sabda Tuhan dan uraiannya dalam homili, kita memperbarui iman kita dengan mengucapkan syahadat. 
  • Sabda Tuhan, entah kita mengerti secara nalar atau tidak, kita terima dengan iman. Meskipun kita tidak mengerti, tetapi karena Tuhan yang bersabda, kita percara pasti itu baik untuk kita. Sabda-Nya tetap berkarya dalam diri kita dan menuntun serta menganugerahkan kehidupan yang kekal.
Menerima sabda Yesus tentang Roti Hidup dalam terang iman mengajak kita untuk menghayati makna Ekaristi. Bagi kita, Yesus bukan hanya Sang Sabda tetapi juga Roti Hidup. Keduanya kita temukan dalam Ekaristi. Sebab, dalam setiap Ekaristi, Yesus sendiri hadir dan bersabda sekaligus memberikan diri-Nya dalam rupa roti Ekaristi. Di satu sisi, kita hanya bisa menerima roti Ekaristi itu sebagai Tubuh Kristus kalau kita mengimaninya; di sisi lain Ekaristi yang kita rayakan dengan tekun dan setia akan semakin menyuburkan iman kita. Roti Ekaristi merupakan rezeki rohani yang menjadi bekal dan memberi kekuatan bagi kita sepanjang peziarahan hidup di dunia ini sampai kita memasuki kehidupan yang kekal. 
  • Sabda Tuhan hari ini mengajak kita agar di antara banyak pilihan kegiatan, hendaknya kita memilih Ekaristi sebagai kegiatan rohani yang dengan tekun dan setia kita rayakan. 
  • Di antara banyak makanan bergizi, hendaknya kita pilih juga roti Ekaristi sebagai makanan yang bernutrisi tinggi untuk kehidupan rohani kita. 

Rm. Agus Widodo, Pr

Sabtu, 25 Agustus 2012 Hari Biasa Pekan XX

Sabtu, 25 Agustus 2012
Hari Biasa Pekan XX

“Damai adalah suatu harta pusaka berharga yang patut dicari dengan penuh semangat” (St. Fransiskus dari Paola)


Antifon Pembuka (Yeh 43:7a)


Hai anak manusia, inilah tempat takhta-Ku, dan inilah tempat tapak kaki-Ku. Di sinilah Aku akan diam di tengah-tengah umat untuk selamanya.


Doa Pagi


Ya Allah, Engkau menghendaki kerendahan hati dan kesetiaan. Semoga, dengan bantuan rahmat-mu kami mampu memahami kehendak-Mu dan melaksanakannya dalam hidup kami sehari-hari serta mewartakannya kepada sesama, tidak hanya dengan kata-kata, tetapi juga dengan tindakan nyata. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.


Pewartaan kenabian Yehezkiel menegaskan bahwa Bait Suci adalah tempat kehadiran Tuhan. Di situlah, sabda Tuhan dibacakan, didengar dan dijadikan nyala hati yang mendambakan penghiburan. Dalam Bait Suci, Allah disembah dan dimuliakan. Keagungan Tuhan terpancar dari dalam tempat-tempat yang dikhususkan bagi-Nya. Allah yang tak terikat tempat, rela kalah masuk ke dalam ikatan tempat, demi keselamatan manusia.


Bacaan dari Kitab Yehezkiel (43:1-7a)


"Kemuliaan Tuhan masuk kembali ke dalam bait suci."

Sekali peristiwa aku dibawa Malaikat Tuhan ke pintu gerbang bait suci yang menghadap ke timur. Sungguh, kemuliaan Allah Israel datang dari timur, dan terdengarlah suara seperti suara air terjun yang menderu, dan bumi bersinar karena kemuliaan-Nya. Apa yang nampak olehku itu mirip dengan apa yang dahulu kulihat, ketika Tuhan datang untuk memusnahkan Kota Yerusalem, dan mirip juga dengan apa yang kulihat di tepi Sungai Kebar. Maka aku bersujud menyembah. Sewaktu kemuliaan Tuhan masuk ke dalam bait suci melalui pintu gerbang timur, aku diangkat oleh Roh Tuhan. Lalu, sedang orang yang mengukur bait suci berdiri di sampingku, aku mendengar Tuhan bersabda kepadaku dari dalam bait suci. Beginilah firman-Nya kepadaku, “Hai anak manusia, inilah tempat takhta-Ku dan inilah tempat tapak kaki-Ku. Di sinilah Aku akan tinggal di tengah-tengah orang Israel untuk selama-lamanya.”

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = as, 4/4, PS 826

Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 85:9ab+10.11-12.13-14: R: 8)

1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirman-kan Tuhan. Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai? Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang yang bertakwa dan kemuliaan diam di negeri kita.
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan dan negeri kita akan memberikan hasilnya. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya dan damai akan menyusul di belakang-Nya.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Bapamu hanya satu, ialah yang ada di surga. Pemimpinmu hanya satu, yaitu Kristus.

Jabatan dan wewenang seharusnya menjadikan seseorang makin sadar peranannya sebagai pengemban amanat Tuhan, seperti dilambangkan dengan ‘kursi Musa’. Maka, makin tinggi jabatan seseorang, seharusnya makin rendah hatilah dia. Jabatan dan wewenang bukan kesempatan untuk dapat mengikat beban-beban berat bagi rakyat, aksi-aksi seremonial, atau sandiwara keagamaan. Singkatnya, jabatan dan wewenang bukanlah kesempatan untuk bermegah diri, melainkan fungsi untuk melayani.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (23:1-12)


"Mereka mengajarkan, tetapi tidak melakukan."

Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak dan murid-murid-Nya, “Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kalian turuti perbuatan mereka, karena mereka mengajarkan tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang. Mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang. Mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. Tetapi kalian, janganlah kalian suka disebut ‘Rabi’, karena hanya satulah Rabimu, dan kalian semua adalah saudara. Dan janganlah kalian menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di surga. Janganlah pula kalian disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Kristus. Siapa pun yang terbesar di antaramu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Barangsiapa meninggikan diri, akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri, akan ditinggikan.”

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan


Yesus mengkritik cara hidup ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Mereka mengajarkan hal-hal yang benar, tetapi sayang mereka tidak menghayatinya dalam kehidupan mereka. Sebagai murid-murid Yesus, kita diundang untuk dengan rendah hati menghayati apa yang diajarkan oleh Yesus. Kita harus meninggalkan kemunafikan kita. Dalam hidup kita, perlu ada keserasian antara apa yang kita katakan dengan mulut kita dan apa yang kita hayati dalam tingkah laku kita. Di situlah terletak kehormatan kita.


Doa Malam


Allah Bapa yang mahakuasa dan maharahim, berkat rahmat-Mulah umat beriman dapat mengabdi dan menghormati Engkau sebagaimana mestinya. Semoga kami jangan sampai membuat kesal hati-Mu, tetapi berusaha hidup murni, agar memperoleh kebahagiaan yang Kaujanjikan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.


RUAH

Jumat, 24 Agustus 2012 Pesta St. Bartolomeus, Rasul

Jumat, 24 Agustus 2012
Pesta St. Bartolomeus, Rasul

Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad, dan pemerintahan-Mu tetap melalui segala keturunan. TUHAN setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. (Mzm 145:13)

Antifon Pembuka (Mzm 95:2-3)

Maklumkanlah keselamatan Tuhan hari demi hari, wartakanlah kemuliaan-Nya di antara para bangsa.

Doa Pagi

Tuhan Yesus Kristus, seperti Filipus yang membagi kebahagiaan karena telah bertemu dengan-Mu, kami juga ingin membagi sukacita kami sebagai murid-Mu, melalui sikap dan tutur kata kami. Utuslah kami, ya Tuhan, ke mana dan kepada siapa pun kami Kaukehendaki. Sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Wahyu (21:9b-14)


"Tembok kota kudus dibangun atas dua belas batu dasar."

Aku, Yohanes, mendengar seorang malaikat berkata kepadaku, “Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba.” Lalu, di dalam roh aku dibawanya ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi, dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus, Yerusalem, turun dari surga, dari Allah. Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah, dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal. Temboknya besar lagi tinggi, pintu gerbangnya dua belas buah. Di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat, dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel. Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang, di sebelah utara tiga pintu gerbang, di sebelah selatan tiga pintu gerbang, dan di sebelah barat tiga pintu gerbang. Tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar, dan di atasnya tertulis nama keduabelas rasul Anak Domba.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Para kudus-Mu, ya Tuhan, memaklumkan Kerajaan-Mu yang semarak mulia.
Ayat. (Mzm 145:10-11.12-13b.17-18)
1. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan Kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
2. Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan Kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
3. Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.


Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:45-51)

"Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!"

Sekali peristiwa, Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya, “Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam Kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret.” Kata Natanael kepadanya, “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” Kata Filipus kepadanya, “Mari dan lihatlah!” Melihat Natanael datang kepada-Nya, Yesus berkata tentang dia, “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” Kata Natanael kepada Yesus, “Bagaimana Engkau mengenal aku?” Jawab Yesus kepadanya, “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.” Kata Natanael kepada-Nya, “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!” Yesus menjawab, kata-Nya, “Karena Aku berkata kepadamu ‘Aku melihat engkau di bawah pohon ara’ maka engkau percaya? Hal-hal yang lebih besar daripada itu akan engkau lihat!” Lalu kata Yesus kepadanya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Hari ini Gereja memestakan St. Bartolomeus Rasul yang dalam Alkitab sering disebut Nathanael. Yesus memuji Nathanael sebagai seorang Israel yang sejati dan tidak ada kepalsuan pada pribadinya. Dalam kesejatian pribadinya, Yesus menjanjikan sebuah kemuliaan yang besar, melihat langit terbuka dan malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia. Bagaimana dengan Anda dan saya?

Sudahkah kita memampukan diri kita untuk menjadi anak Allah yang sejati seperti Nathanael, jujur dalam sikap dan dalam kata. Sudahkah kita dengan tulus dan berani menyatakan seperti Nathanael nyatakan, "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja Orang Israel!" Mari kita merayakan pestanya dan memohon doanya untuk dimampukan menjadi pribadi yang mampu melihat kemuliaan Allah karena ketulusan dan kesejatian kita.

Doa Malam


Allah Bapa di Surga, terima kasih untuk pesta-Mu pada hari ini. Engkau sudah memberikan St. Bartolomeus kepada Gereja sebagai teladan kesejatian sebuah pribadi. Ajarilah kami untuk meneladaninya dan mampukanlah kami untuk memiliki pribadi sejati sebagai anak-anak-Mu seperti yang ia miliki. Amin.



Renungan Harian Mutiara Iman 2012

Kamis, 23 Agustus 2012 Hari Biasa Pekan XX

Kamis, 23 Agustus 2012
Hari Biasa Pekan XX

“Kaum muda yang terlatih baik dalam iman maupun doa, haruslah makin lama makin menjadi rasul-rasul bagi kaum muda” (Paus Paulus VI)


Antifon Pembuka (Yeh 36:26)


Kalian akan Kuberi hati baru dan roh baru dalam batinmu. Hati yang keras membatu akan Kuambil dari batinmu, dan hati yang taat lembut akan Kuberikan kepadamu.


Doa Pagi


Allah Bapa surgawi, aku menyadari bahwa kadangkala hatiku keras membatu. Perbaruilah aku dengan kuasa Roh Kudus-Mu dan berikanlah hati yang baru, roh yang baru dalam batinku. Berilah juga aku hati yang lembut agar aku hidup menurut segala peraturan-Mu dan melakukannya dengan tekun dan setia. Amin.


Yehezkiel mewartakan rahmat pengudusan. Pentahiran, pembebasan dari segala kenajisan, roh dan hati yang baru, sikap berpegang teguh pada ketetapan Tuhan, semua itu adalah suatu rahmat. Isi pewartaan kenabian Yehezkiel membangkitkan pengharapan Israel. Tuhan berpihak lagi kepada Israel, demi menghidupkan kembali harapan dan iman mereka. Tuhan sungguh panjang akal dan kasih setia.


Bacaan dari Kitab Yehezkiel (36:23-28)

"Kalian akan Kuberi hati dan Roh yang baru di dalam batinmu."


Tuhan bersabda kepadaku, “Katakanlah kepada kaum Israel: Aku akan menguduskan nama-Ku yang besar, yang telah dinajiskan di tengah para bangsa, dan yang telah kalian najiskan di tengah-tengah mereka. Dan para bangsa akan tahu bahwa Akulah Tuhan,” demikianlah sabda Tuhan Allah, “manakala Aku menunjukkan kekudusan-Ku kepadamu di hadapan para bangsa. Aku akan menjemput kalian dari antara para bangsa dan mengumpulkan kalian dari semua negeri dan akan membawa kalian kembali ke tanahmu. Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih yang akan mentahirkan kalian. Dari segala kenajisan dan dari segala berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kalian. Kalian akan Kuberi hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu. Hati yang keras membatu akan Kuambil dari batinmu dan hati yang taat lembut akan Kuberikan kepadamu. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kalian hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya. Dan kalian akan mendiami negeri yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu. Kalian akan menjadi umat-Ku dan Aku menjadi Allahmu.”

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = as, 4/4, PS 826

Ref. Curahkan rahmat dalam hatiku ciptakan hati dan semangat baru.
Ayat. (Mzm 51:12-15.18-19: R:12a)

1. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
2. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang durhaka, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.
3. Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya
Ayat: Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah sabda Tuhan.

“Omnia pratata!”
yang berarti “semua telah siap!”. Itu dari pihak Allah. Bagai mengadakan perjamuan nikah, Allah telah siap sedia merayakan kehadiran kita dalam hidup-Nya. Namun kitalah yang kerapkali menunda-nunda pertobatan (berbalik kepada Allah). Undangan yang datang tanpa mengenakan pakaian pesta adalah orang yang hanya melaksanakan ritus, beragama tanpa spiritualitas. Bagi Allah, itu merupakan kesalahan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (22:1-14)


"Undanglah setiap orang yang kalian jumpai ke pesta nikah ini"

Pada suatu ketika Yesus berbicara kepada para imam kepala dan pemuda rakyat dengan memakai perumpamaan. Ia bersabda, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja yang mengadakan perjamuan nikah untuk anaknya. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan nikah itu tetapi mereka tidak mau datang. Raja itu menyuruh pula hamba-hamba lain dengan pesan, ‘Katakanlah kepada para undangan: Hidanganku sudah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih. Semuanya telah tersedia. Datanglah ke perjamuan nikah ini.’ Tetapi para undangan itu tidak mengindahkannya. Ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, dan yang lain menangkap para hamba itu, menyiksa dan membunuhnya. Maka murkalah raja itu. Ia lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka. Kemudian ia berkata kepada para hamba, ‘Perjamuan nikah telah tersedia, tetapi yang diundang tidak layak untuk itu. Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kalian jumpai di sana ke perjamuan nikah ini. Maka pergilah para hamba dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan nikah itu dengan tamu. Ketika raja masuk hendak menemui para tamu, ia melihat seorang tamu yang tidak berpakaian pesta. Ia berkata kepadanya, ‘Hai Saudara, bagaimana Saudara masuk tanpa berpakaian pesta?’ Tetapi orang itu diam saja. Maka raja lalu berkata kepada para hamba, ‘Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap; di sana akan ada ratap dan kertak gigi.’ Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.”

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan



Kita semua diundang oleh Tuhan untuk ambil bagian dalam perjamuan bersama Dia. Inilah rahmat Allah yang luar biasa. Namun kita sendiri diminta untuk mempersiapkan diri sehingga layak dan pantas masuk ke dalamnya. Kita diminta untuk mengenakan pakaian pesta. Itulah lambang kita menanggapi rahmat Allah yang menguduskan. Kalau tidak mengenakan pakaian pesta, kita akan dihukum sementara orang lain berpesta.


Doa Malam


Yesus, setiap saat Engkau mengundangku untuk datang kepada-Mu. Namun selalu ada saja alasanku untuk menolak undangan-Mu. Tanamkanlah dalam hatiku rasa rindu untuk selalu dekat dengan-Mu. Bimbinglah dan peganglah tanganku selalu. Amin.



RUAH

Rabu, 22 Agustus 2012 Peringatan Wajib SP. Maria, Ratu

Rabu, 22 Agustus 2012
Peringatan Wajib SP. Maria, Ratu

Jika sang Putra adalah seorang Raja, maka Bunda yang melahirkannya adalah tepat dan benar dipandang sebagai seorang Ratu dan Penguasa --- St Atanasius.


Antifon Pembuka (Mzm 44:10)

Permaisuri berdiri di sisi Baginda, pakaiannya beraneka warna dan selubungnya berkilau laksana emas.

Doa Pagi


Ya Allah, betapa indahnya hidup saling mengasihi, memperhatikan dan melayani seperti yang diteladankan oleh Santa Perawan Maria, Ratu. Semoga kami mampu meneladan mereka agar membawa berkah bagi sesama kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Yehezkiel (34:1-11)

"Aku akan melepaskan domba-domba-Ku dari mulut mereka sehingga seterusnya tidak lagi menjadi mangsanya."

Tuhan bersabda kepadaku, "Hai anak manusia, bernubuatlah melawan gembala-gembala Israel, bernubuatlah dan katakanlah kepada mereka, kepada gembala-gembala itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Celakalah gembala-gembala Israel, yang menggembalakan dirinya sendiri! Bukankah domba-domba yang seharusnya digembalakan oleh gembala-gembala itu? Kamu menikmati susunya, dari bulunya kamu buat pakaian, yang gemuk kamu sembelih, tetapi domba-domba itu sendiri tidak kamu gembalakan. Yang lemah tidak kamu kuatkan, yang sakit tidak kamu obati, yang luka tidak kamu balut, yang tersesat tidak kamu bawa pulang, yang hilang tidak kamu cari, melainkan kamu injak-injak mereka dengan kekerasan dan kekejaman. Dengan demikian mereka berserak, oleh karena gembala tidak ada, dan mereka menjadi makanan bagi segala binatang di hutan. Domba-domba-Ku berserak dan tersesat di semua gunung dan di semua bukit yang tinggi; ya, di seluruh tanah itu domba-domba-Ku berserak, tanpa seorangpun yang memperhatikan atau yang mencarinya. Oleh sebab itu, hai gembala-gembala, dengarlah firman TUHAN: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, sesungguhnya oleh karena domba-domba-Ku menjadi mangsa dan menjadi makanan bagi segala binatang di hutan, lantaran yang menggembalakannya tidak ada, oleh sebab gembala-gembala-Ku tidak memperhatikan domba-domba-Ku, melainkan mereka itu menggembalakan dirinya sendiri, tetapi domba-domba-Ku tidak digembalakannya-- oleh karena itu, hai gembala-gembala, dengarlah firman TUHAN: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku sendiri akan menjadi lawan gembala-gembala itu dan Aku akan menuntut kembali domba-domba-Ku dari mereka dan akan memberhentikan mereka menggembalakan domba-domba-Ku. Gembala-gembala itu tidak akan terus lagi menggembalakan dirinya sendiri; Aku akan melepaskan domba-domba-Ku dari mulut mereka, sehingga tidak terus lagi menjadi makanannya. Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH: Dengan sesungguhnya Aku sendiri akan memperhatikan domba-domba-Ku dan akan mencarinya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4 PS 646/ 849

Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat (Mzm 23:1-a.3b-4.5-6; R:1)

1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kau siapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku, Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku selalu, sepanjang umur hidupku, aku akan diam di rumah Tuhan, sekarang dan senantiasa.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji pikiran dan segala maksud hati.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (20:1-16a)

"Iri hatikah engkau, karena aku murah hati?"

Sekali peristiwa Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada murid-murid-Nya, "Hal Kerajaan Surga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan mereka pun pergi. Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi. Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari? Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku. Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu. Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar. Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi mereka pun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari. Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati? Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Kritik dan peringatan keras ditujukan kepada gembala-gembala Israel yang hanya sibuk dengan dirinya sehingga domba-dombanya terlantar dan sengsara. Allah sungguh-sungguh tidak ingin melihat umat-Nya terlantar dan menderita, sebaliknya Allah ingin menolong dan mengasihi umat-Nya.

Kebaikan dan kemurahan hati Allah selalu ditawarkan kepada umat-Nya. Kisah Injil meneguhkan kita bahwa Allah selalu ingin agar umat-Nya mau menerima tawaran keselamatan. Begitu gembira-Nya hati Allah ketika melihat umat-Nya datang menanggapi tawaran dan mau bekerja sama dengan Allah. Maka marilah kita selalu membuka hati bagi kehadiran-Nya dan mendengarkan tawaran keselamatan-Nya.

Ya Bapa, terima kasih atas tawaran keselamatan yang selalu Kausediakan bagiku. Bukalah hatiku agar selalu mampu menggapai apa yang Kaukehendaki dalam diriku, yakni kebahagiaan dan keselamatan. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian


Gereja berdoa agar tidak seorang pun hilang, "Tuhan, jangan biarkan aku berpisah dari-Mu." Memang, tidak seorang pun dapat meluputkan diri sendiri, tetapi Allah "mau, bahwa semua orang diselamatkan" (1Tim 2:4), dan untuk Dia, "segalanya mungkin" (Mat 19:26). (Katekismus Gereja Katolik, No. 1058)

Selasa 21 Agustus 2012 Peringatan Wajib St. Pius X, Paus

Selasa, 21 Agustus 2012
Peringatan Wajib St. Pius X, Paus

“Mazmur mempunyai daya kekuatan mengobarkan jiwa kita untuk giat mengusahakan segala kebaikan” (St. Pius X)


Antifon Pembuka (Sir 45:30)


Tuhan mengikat perjanjian damai dengannya, mengangkat dia menjadi pemimpin umat dan memberinya martabat imam agung.


Doa Pagi


Tuhan Yesus, anugerahilah aku kekayaan cinta kasih, agar aku layak untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga. Buatlah hatiku terpikat akan kasih-Mu daripada harta benda, kedudukan dan prestasi. Santo Pius, doakanlah aku. Amin.


Raja adalah ‘wakil’ Allah. Raja yang melampaui peranannya, bahkan menyamakan dirinya dengan Allah, akan dibinasakan. Sikap raja yang demikian, dalam pewartaan Yehezkiel hari ini, bermuara dari hikmat dan kekayaan yang dia miliki. Nabi ingin menegaskan bahwa hikmat dan kekayaan hanyalah pinjaman dari Tuhan. Orang yang menerimanya tak perlu sombong.


Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (28:1-10)

Tuhan bersabda kepadaku, “Hai anak manusia, katakanlah kepada raja Tirus, ‘Beginilah sabda Tuhan Allah: Engkau telah menjadi tinggi hati dan berkata, ‘Aku ini Allah! Aku duduk di takhta Allah di tengah-tengah lautan.’ Padahal engkau itu manusia, bukan Allah, walaupun hatimu menempatkan diri sama dengan Allah. Memang hikmatmu melebihi hikmat Daniel. Tiada rahasia yang tersembunyi bagimu. Dengan hikmat dan pengertianmu engkau memperoleh kekayaan. Emas dan perak kaukumpulkan dalam perbendaharaanmu. Karena engkau sangat pandai berdagang, engkau memperbanyak kekayaanmu, dan karena itu engkau menjadi sombong.” Oleh karena itu beginilah sabda Tuhan Allah, “Karena hatimu menempatkan diri sama dengan Allah, maka sungguh, Aku membawa orang asing melawan engkau, yaitu bangsa yang paling ganas. Mereka akan menghunus pedang melawan hikmatmu yang terpuja dan menajiskan semarakmu. Mereka akan menurunkan dikau ke liang kubur dan engkau akan mati seperti orang mati terbunuh di tengah lautan. Apakah engkau masih akan mengatakan di depan pembunuhmu, ‘Aku ini Allah!’? Padahal bagi para penikammu engkau adalah manusia, bukan Allah. Engkau akan mati seperti orang tak bersunat, dibunuh oleh orang asing. Sebab Akulah yang mengatakannnya.”

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Tuhanlah yang mematikan; Tuhan pulalah yang menghidupkan.
Ayat. (Ul 32:26-27ab. 27cd-28.30.35cd-36ab)

1. Tuhan bersabda, “Seharusnya Aku menghempas bangsa jahat ini, dan melenyapkan ingatan akan mereka di antara manusia. Tetapi Aku kuatir disakiti hati-Ku oleh musuh, jangan-jangan lawan mereka salah mengerti.”
2. Jangan-jangan lawan berkata, “Tangan kamilah yang jaya, bukanlah Tuhan yang melakukan semuanya itu.” Sebab lawan itu suatu bangsa yang bodoh, dan tidak ada pengertian pada mereka.
3. Bagaimana mungkin satu orang dapat mengejar seribu orang, dan dua orang dapat menghalau sepuluh ribu orang, kecuali kalau Allah gunung batu mereka, telah menjual mereka, dan menyerahkan mereka.
4. Hari bencana bagi musuh telah dekat, dan akan segera datang apa yang telah disediakan bagi mereka. Sebab Tuhan akan memberi keadilan kepada umat-Nya. Ia merasa sayang akan hamba-hamba-Nya.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya
Ayat. Yesus Kristus telah menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, agar kamu menjadi kaya berkat kemiskinan-Nya.

Kekayaan bagi para murid merupakan suatu rahmat, bukan penghalang masuk ke dalam Kerajaan Surga. Yesus menegaskan bahwa kekayaan sangat mudah menjadi penghalang serius! Sebab di mana hartamu, di situlah hatimu. Tak mungkin kita mengabdi dua tuan.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (19:23-30)


Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, sukar sekali bagi orang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Surga.” Mendengar itu gemparlah para murid dan berkata, “Jika demikian siapakah yang dapat diselamatkan?” Yesus memandang mereka dan berkata, “Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.” Lalu Petrus berkata kepada Yesus, “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?” Kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sungguh, pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kalian yang telah mengikuti Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. Dan setiap orang yang demi nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudara-saudarinya, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”

Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Adalah sukar bagi orang yang mengandalkan apa yang bukan Allah untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga. Hanya mereka yang bersemangat miskin akan mendapatkan kembali semuanya secara berlipat ganda. Hanya orang-orang yang mengandalkan Allah semata akan diangkat dalam kemuliaan. Kita diingatkan bahwa segala sesuatu yang kita miliki akan berakhir. Namun kalau kita memiliki iman akan Allah, kita akan membawanya hingga kekal.


Doa Malam


Betapa indahnya ya Yesus, janji yang Kauberikan kepada siapa saja yang dengan rela meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Engkau. Semoga Engkau memberiku rahmat kesetiaan dalam mengikuti Engkau, kini dan sepanjang hidupku. Amin.



RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy