| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 09 September 2012 Hari Minggu Biasa XXIII


Minggu, 09 September 2012
Hari Minggu Biasa XXIII

Sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah aku, janganlah kamu menyimpang dari pada perkataan mulutku.
(Amsal 5:7)

Antifon Pembuka (Mzm 119:137,124)

Engkau adil, ya Tuhan, dan hukum-hukum-Mu benar. Perlakukanlah hamba-Mu sesuai dengan kasih setia-Mu.


Doa Pagi


Allah Bapa kami yang Maharahim, bukalah mata dan telinga kami terhadap segala kebaikan yang telah Kaulaksanakan melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, sehingga kami dapat bersaksi bahwa "Semua yang dibuat-Nya baik." Dengan demikian, semoga semakin banyak orang mengimani Putra-Mu itu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.


Bacaan dari Kitab Yesaya (35:4-7a)


Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati, "Kuatkanlah hatimu, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan ganjaran. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!" Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara; tanah pasir yang hangat akan menjadi kolam, dan tanah gersang menjadi sumber-sumber air.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d 2/4, PS 832

Ref. Betapa megah nama-Mu, Tuhan, di seluruh bumi.
Ayat. (Mzm 146:7.8-9a.9bc-10)

1. Tuhan menegakkan keadilan bagi orang yang diperas, dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.
2. Tuhan membuka mata orang buta, dan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar dan menjaga orang-orang asing.
3. Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun-menurun!

Bacaan dari Surat Rasul Yakobus (2:1-5)

Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka. Sebab, jika ada orang yang memakai cincin emas dan pakaian indah masuk ke dalam kumpulanmu, dan masuk pula ke situ seorang miskin yang berpakaian buruk, dan kamu menghormati orang yang berpakaian indah itu serta berkata kepadanya, "Silahkan Tuan duduk di tempat yang baik ini!" sedang kepada orang yang miskin itu kamu berkata, 'Berdirilah saja di sana!' atau, 'Duduklah di lantai ini dekat tumpuan kakiku' bukankah kamu telah membuat pembedaan dalam hatimu, dan bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang jahat? Dengarkanlah, Saudara-saudara terkasih! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman, dan ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada siapa saja yang mengasihi Dia?
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953

Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:23)
Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah dan menyembuhkan semua orang sakit.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (7:31-37)


Pada waktu itu Yesus meninggalkan daerah Tirus, dan lewat Sidon pergi ke Danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis. Di situ orang membawa kepada-Nya seorang tuli dan gagap dan memohon supaya Yesus meletakkan tangan-Nya atas orang itu. Maka Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian. Kemudian Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu meludah dan meraba lidah orang itu. Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya, “Effata”’ artinya: Terbukalah! Maka terbukalah telinga orang itu, dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik. Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceritakannya kepada siapa pun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya. Mereka takjub dan tercengang, dan berkata, “Ia menjadikan segala-galanya baik! Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara.”

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Ada seorang yang tuli dan gagap dibawa kepada Yesus supaya disembuhkan. Mereka meminta Yesus menjamahnya dan meletakkan tangan-Nya atas orang itu. Mereka meminta Yesus menjamahnya dan meletakkan tangan-Nya atas orang itu. Yesus ingin kesembuhan yang dilakukan-Nya kali ini tersembunyi. Tak seorang pun yang tahu. Maka, Ia membawa si tuli dan gagap ini ke sebuah tempat yang lebih sepi sehingga orang tidak tahu.


Karya Yesus sering diwarnai dengan pelbagai mukjizat. Namun, kali ini mukjizat yang Yesus lakukan sedikit
"nyeleneh" , tidak seperti biasanya. Yesus memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu meludah dan meraba lidahnya. Sungguh, proses penyembuhan yang termasuk unik. Rupanya Yesus ingin kesembuhan si tuli dan gagap ini menjadi suatu kesembuhan yang bersifat sangat pribadi. Setelah Yesus melakukan "ritual" Ia berdoa mendongak ke atas dan berkata, "Effata" atau "Terbukalah".

Setelah terbuka telinga si tuli lalu lepas pula pengikat lidahnya, ia dapat berkata-kata dengan baik. Yesus lalu kembali kepada kerumunan orang banyak dan berpesan untuk tidak menyebarluaskan apa yang terjadi. Namun, semakin dilarang mereka makin luas memberitakan hal tersebut. Dan akhirnya mereka bersaksi bahwa Yesus menjadikan segala-galanya baik! Nubuat Yesaya seperti dalam bacaan pertama terwujud di dalam diri Yesus, termasuk mukjizat yang diceritakan pada hari ini dalam Injil, yang buta dicelikkan, yang bisu dapat berbicara dan yang lumpuh dapat berjalan.


Orang yang disebut tuli adalah orang yang tidak dapat mendengar. Pendengarannya terganggu dan tidak berfungsi dengan baik. Biasanya bila kita berhadapan dengan orang semacam ini, apa yang kita sampaikan kepadanya tidak dapat ditangkap dengan baik dan akhirnya terjadi salah paham. Begitu pula dengan orang yang gagap. Kita menjadi tidak sabar menghadapi model orang yang semacam ini lantaran bicaranya tidak jelas dan terputus-putus. Butuh waktu lama untuk mengerti suatu topik pembicaraan. Dengan demikian orang yang tuli dan gagap adalah orang yang secara fisik tidak dapat menggunakan kemampuan mendengar dan bicara dengan baik.


Lalu bagaimana orang yang secara rohani tuli dan gagap? Apakah kita adalah salah satunya? Orang yang demikian tidak dapat menggunakan kemampuan rohaninya untuk mendengar suara Tuhan dalam hidupnya. Ia juga akan gagap bila berbicara mengenai Tuhan. Rasul Paulus mengaskan dalam suratnya kepada jemaat di Roma bahwa iman muncul melalui pendengaran dan pendengaran oleh firman Kristus (Rm 10:17). Hanya orang-orang yang mengakui dan beriman kepada Tuhan, dapat mendengarkan suara-Nya dan dapat berkata-kata tentang Tuhan.


Lalu apa yang menyebabkan kita tuli dan gagap secara rohani? Karena kita tidak melatih untuk menajamkan hati kita dengan sabda Tuhan (bdk. Yes 50:4). Bisa jadi sabda yang dibacakan entah itu dalam Perayaan Ekaristi (Liturgi Sabda) atau dalam kesempatan-kesempatan kegiatan rohani lainnya kita abaikan. Untuk itu, kita dituntut agar peka akan suara Tuhan lewat sabda-Nya dan mewujudkannya dalam kehidupan. Mari kita mohon kepada Tuhan agar dibukakan hati, pendengaran rohani kita, seperti orang tuli dan gagap pada hari ini. Biarlah seruan-Nya, "Terbukalah" menajamkan hati dan pendengaran kita.


Antifon Komuni (Yoh 8:12)


Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.


RUAH

MINGGU BIASA XXIII/B – 9 September 2012


MINGGU BIASA XXIII/B – Minggu, 9 September 2012
Yes 35:4-7a; Yak 2:1-5; Mrk 31:31-37

Setiap orang pasti ingin selamat dan tetap hidup. Buktinya, banyak orang melakukan berbagai upaya untuk melindungi diri, menghindari bahaya, dan menyembuhkan penyakit. Orang rela melakukan apa saja, meskipun disertai pengorbanan, mempertahankan hidup, tetap sehat dan selamat.

Bagi kita, orang berimanan Kristiani, harapan akan keselamatan dan kehidupan itu tidak hanya untuk di dunia ini tetapi juga setelah hidup kita di dunia ini berakhir. Kita tidak hanya menginginkan keselamatan dan kehidupan di dunia ini tetapi juga mengharapkan keselamatan dan kehidupan abadi. Bacaan-bacaan hari ini sungguh meneguhkan iman dan pengharapan kita akan keselamatan dan kehidupan itu.

Dalam bacaan pertama, Nabi Yesaya, meneguhkan dan menghibur umat Israel yang sedang menderita dan mengharapkan penyelamatan. “Kuatkanlah hatimu, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan ganjaran. Ia sendiri datang menyelamatkan umat-Nya” (Yes 35:4). Sabda ini meneguhkan kita juga bahwa keselamatan dan kehidupan kita dijamin oleh Allah sendiri.

Dalam bacaan Injil, ditegaskan bahwa jaminan keselamatan dari Allah itu terlaksana dalam diri Yesus Kristus, bahkan mencapai puncak, kepenuhan, dan kesempurnaannya. Ia menjadikan segala-galanya baik” (Mrk 7:37a). Yesus, yang dalam Injil ini dikisahkan menyembuhkan seorang tuli dan bisu sehingga ia dapat mendengar dan berkata-kata dengan baik, Dia pulalah yang menyelamatkan kita dan menganugerahkan kehidupan abadi kepada kita melalui sengsara dan wafat-Nya di salib. Sebab, wafat-Nya menghasilkan penebusan bagi kita dan kebangkitan-Nya membuahkan kebangkitan serta kehidupan abadi bagi kita.

Bacaan kedua menyampaikan kepada kita, apa syaratnya atau bagaimana caranya supaya kita bisa mengalami dan menerima keselamatan yang dinjanjikan Tuhan itu. “Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman, dan ahli waris Kerajaan Allah yang telah dijanjikan-Nya kepada siapa saja yang mengasihi Dia” (Yak 2:5).

Pertama-tama, kita diselamatkan dan dianugerahi hidup kekal karena kita memang dipilih oleh Tuhan untuk menerima anugerah itu dan kita mau dipilih oleh-Nya. Maka, keselamatan dan kehidupan itu merupakan anugerah Tuhan bagi kita. Kalau saat ini kita menjadi pengikut Kristus (baca: menjadi Katolik), itu karena Tuhan memilih kita dan kita menanggapinya. Karena kita menanggapi panggilan Tuhan untuk beriman kepada-Nya dan kita mau mengikuti Dia serta menjadi murid-Nya, kita akan menjadi ahli waris Kerajaan Allah, yakni menerima anugerah keselamatan.

Kedua, untuk menerima anugerah keselamatan dan kehidupan dari Tuhan, kita juga harus berani dianggap miskin oleh dunia untuk menjadi kaya dalam iman. Apa artinya? Menjadi miskin berarti menyadari dan menempatkan diri bahwa kita ini tidak punya apa-apa. Semua yang kita “miliki” ini adalah anugerah Tuhan. Kesadaran dan sikap yang demikian, akan semakin menyuburkan iman kita karena kita akan lebih mudah bersyukur dan sungguh mengandalkan serta menggantungkan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan. Inilah yang dimaksud kaya dalam iman.

Ketiga, kita akan menjadi ahli waris Kerajaan Allah yang dijanjikan itu, jika kita mengasihi Tuhan. Mengasihi Allah ini tidak cukup dengan kegiatan-kegiatan rohani (doa, Ekaristi, Adorasi, membaca Kitab Suci, dll). Semua itu penting dan harus kita laksanakan karena akan semakin mendekatkan diri kita dengan Tuhan, Sang Sumber hidup dan keselamatan kita. Namun, kita juga harus mengimbanginya dengan perwujudan kasih yang nyata, yaitu dengan mengasihi sesama. Bukankah setiap orang diciptakan sebagai gambar Allah, sehingga kalau kita sungguh-sungguh mengasihi Allah, itu berarti kita harus mengasihi Allah yang tergambar dan hadir dalam diri sesama. Dan, untuk mengasihi sesama ini, St. Yakobus menegaskan supaya kita tidak pilih kasih. Semua orang harus kita kasihi. Bahkan mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel harus kita kasihi secara lebih. Dengan demikian, kita melaksanakan sabda Tuhan, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (Mat 25:40). Maka, Tuhan pun akan mengajak kita, “Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan!” (Mat 25:34).

Demikianlah tiga hal yang merupakan cara/jalan bagi kita untuk menerima anugerah keselamatan serta kehidupan yang dijanjikan Tuhan kepada kita. Semoga, inspirasi sabda Tuhan ini semakin memperteguh iman kita, memperkokoh harapan kita, dan mengobarkan kasih kita kepada Tuhan dan sesama.

Ag. Agus Widodo, Pr

Sabtu, 08 September 2012 Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria

Sabtu, 08 September 2012
Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria

“Allah telah memandang hamba ini dalam kerendahannya dan dengan demikian Ia yang Mahakuasa telah melakukan hal-hal besar bagiku; kuduslah nama-Nya” (Our Lady, 8 September 1981)


Antifon Pembuka


Marilah kita bersukacita merayakan kelahiran Santa Perawan Maria. Sebab dari padanya telah terbit cahaya dunia, yakni Kristus Allah kita.


Doa Pagi


Tuhan yang Mahamurah, limpahkanlah berkat-Mu atas kami agar kami mampu meneladan kerendahan hati dan kesederhanaan Bunda Maria. Dialah perempuan bersahaja yang Kaupilih sebagai ibu Sang Penyelamat umat manusia, yaitu Yesus Kristus, Putra Allah yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.


Nubuat Mikha meramalkan kelahiran Yesus dari Santa Maria, di kota Betlehem-Efrata. Kota kecil yang terletak beberapa kilometer dari Yerusalem ini tidak bisa dipandang remeh. Yesus Kristus akan lahir di kota itu. Dialah yang memimpin Israel dengan segala kekuatan dan kemegahan Tuhan. Dialah pembawa damai sejahtera bagi orang yang percaya kepada-Nya.


Bacaan dari Nubuat Mikha (5:2-5a)


"Tibalah saatnya perempuan yang mengandung itu melahirkan."

Beginilah firman Tuhan, “Hai Betlehem di wilayah Efrata, hai engkau yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, yang sudah ada sejak dahulu kala. Ia akan membiarkan mereka sampai saatnya perempuan yang mengandung itu telah melahirkan; lalu saudara-saudaranya yang masih ada akan kembali kepada orang Israel. Maka ia akan bertindak, dan akan menggembalakan mereka dalam kekuatan Tuhan, dalam kemegahan nama Tuhan Allahnya; mereka akan tinggal tetap, sebab sekarang ia menjadi besar sampai ke ujung bumi, dan dia menjadi damai sejahtera.”

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Atau


Ajaran predestinasi Paulus tentang panggilan sejak semula menurut rencana Allah ditujukan kepada umat di Roma. Umat yang tidak didirikannya sendiri. Ajaran ini mengundang banyak kontroversi, jika dihadapkan pada kebebasan manusia. Namun maksud Paulus mungkin malahan hanya sederhana, yaitu bahwa panggilan menjadi Kristen itu sungguh mulia dan mendapatkan dasarnya yang kokoh dalam rencana Allah.


Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (8:28-30)


Saudara-saudara, kita tahu banwa Allah bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Anak-Nya itu menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya itu, juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, juga dimuliakan-Nya.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Aku bersukacita dalam Tuhan.
Ayat. (Mzm 13:6ab,6cd).

1. Ya Tuhan, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorai karena penyelamatan-Mu.
2. Aku mau menyanyi untuk Tuhan, karena Ia telah berbuat baik kepadaku.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah engkau, hai Perawan Maria, dan sangat terpuji. Sebab dari padamu telah terbit Sang Surya Keadilan, yakni Kristus, Allah kita.

Moyang Yesus bukan semua orang baik-baik. Sebut saja beberapa contoh: Yakub. Dia telah menukar hak kesulungan kakaknya dengan semangkok bubur kacang hijau. Dia merampas berkat kakaknya, dengan jalan menipu ayahnya. Salomo adalah anak Daud dari istri Uria, yang direbut dengan menipu dan membunuh suaminya. Hikmat Allah sungguh tak terhalang oleh kelemahan manusiawi.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius [1:1-16.18-23 (1:18-23)]


"Anak yang ada di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus."

Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanak Ishak, Ishak memperanak Yakub, Yakub memperanak Yehuda dan saudara-saudaranya. Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon, Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai. Isai memperanakkan Raja Daud, Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria. Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa. Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia. Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia. Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon. Amon memperanakkan Yosia. Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel. Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel. Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor. Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim. Akhim memperanakkan Eliud, Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan. Matan memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.

Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.


Atau:


Ketulusan hati Yusuf adalah ketulusan seorang yang sungguh mencintai. Yusuf tidak melaporkan Maria ke mahkamah agama, sehingga membebaskan Maria dari hukuman mati. Tahukah kita motivasi di balik tindakan yang menentang hukum Taurat ini? Dengan tindakan seperti itu, nyata bahwa Yusuf sungguh-sungguh mencintai Maria.


Bacaan Singkat (Mat 1:18-23)


Kelahiran Yesus adalah sebagai berikut: Pada waktu Maria, ibu Yesus, bertunangan dengan Yusuf, ternyata Maria mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf, suaminya, seorang yang tulus hati, dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika Yusuf mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata, “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Maria akan melahirkan anak laki-laki, dan engkau akan menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” Hal itu terjadi supaya genaplah firman Tuhan yang dinyatakan oleh nabi, “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamai Dia “Imanuel” yang berarti: Allah menyertai kita.”

Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan



Dengan silsilah, penginjil Matius mau menempatkan Yesus dalam tradisi Yahudi. Ia mau meletakkannya dalam pewarisan umat pilihan Allah, Israel. Kisah kelahiran Yesus merupakan perluasan dari silsilah tersebut. Puncaknya tercapai dalam keputusan Yusuf untuk menjadikan Yesus sebagai Anak Daud, dengan memikul tanggung jawab sebagai ayah menurut hukum. Maria yang hari ini kita rayakan kelahirannya juga dipersiapkan untuk ambil bagian dalam kelahiran Yesus, sang Imanuel.


Doa Malam


Ya Yesus, Putra Allah yang hidup, terima kasih atas kehadiran Bunda Maria yang senantiasa menyertai kami. Doa-doa yang kami panjatkan kepadanya dia sampaikan kepada-Mu, karena Engkau yang hidup dan berkuasa, untuk selama-lamanya. Amin.

Salam Maria … (3x)
Santa Maria, Bunda Gereja, doakanlah kami. Amin.

RUAH

Jumat, 07 September 2012 Hari Biasa Pekan XXII - Jumat Pertama Dalam Bulan

Jumat, 07 September 2012
Hari Biasa Pekan XXII
- Jumat Pertama Dalam Bulan

Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita. (1Yoh 3:24)


Antifon Pembuka (Mzm 37:4-5)

Carilah kebahagiaanmu dalam Tuhan, Ia akan meluluskan keinginan hatimu. Serahkanlah nasibmu kepada Tuhan, percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak.

Doa Pagi

Ya Allah, melalui Putra-Mu, Engkau telah menaburkan benih sabda-Mu dalam diri kami. Jadikanlah hati kami tanah yang subur dan siap sedia menerima sabda-Mu sehingga kami menghasilkan buah iman dan cinta kasih yang melimpah. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 4:1-5)

"Tuhan akan memperlihatkan apa yang direncanakan dalam hati."

Saudara-saudara, hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah. Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai. Bagiku sedikit sekali artinya entahkah aku dihakimi oleh kamu atau oleh suatu pengadilan manusia. Malahan diriku sendiripun tidak kuhakimi. Sebab memang aku tidak sadar akan sesuatu, tetapi bukan karena itulah aku dibenarkan. Dia, yang menghakimi aku, ialah Tuhan. Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan.

Ayat. (Mzm 37:3-4.5-6.27-28.39-40)

1. Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.
2. Serahkanlah hidupmu kepada Tuhandan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.
3. Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan tetap tinggal untuk selama-lamanya; sebab Tuhan mencintai hukum, dan Ia tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya. Sampai selama-lamanya mereka akan terpelihara, tetapi anak cucu orang-orang fasik akan dilenyapkan.
4. Orang-orang benar diselamatkan oleh Tuhan; Ia adalah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan; Tuhan menolong mereka dan meluputkan mereka, Ia meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik dan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya.


Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Aku ini cahaya dunia, sabda Tuhan. Yang mengikuti Aku, hidup dalam cahaya.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:33-39)

"Apabila mempelai diambil, barulah sahabat-sahabat mempelai akan berpuasa."

Sekali peristiwa orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat berkata kepada Yesus, "Murid-murid Yohanes sering berpuasa dan sembahyang. Demikian pula murid-murid orang Farisi. Tetapi murid-murid-Mu makan dan minum." Yesus menjawab, "Dapatkah sahabat mempelai disuruh berpuasa, selagi mempelai itu bersama mereka? Tetapi akan datang waktunya mempelai diambil dari mereka; pada waktu itulah mereka akan berpuasa." Yesus mengatakan juga suatu perumpamaan kepada mereka, "Tiada seorang pun mengoyakkan secarik kain dari baju yang baru untuk ditambalkan pada baju yang tua. Sebab jika demikian, yang baru itu pun akan koyak. Apalagi kain penambal yang dikoyakkan dari baju baru tidak akan cocok pada baju yang tua. Demikian juga tiada seorang pun mengisikan anggur baru ke dalam kantong kulit yang tua. Sebab jika demikian, anggur baru itu akan mengoyakkan kantong tua itu, lalu anggur akan terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula. Dan tiada seorang pun yang telah minum anggur tua ingin minum anggur yang baru, sebab ia akan berkata, 'Anggur yang tua lebih baik'."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Kita sering kali melakukan sesuatu karena kebiasaan dan untuk mengubah kebiasaan memang susah. Apakah Yesus sengaja mengajarkan kepada para murid-Nya untuk tidak berpuasa di saat orang-orang Yahudi yang lain berpuasa? Informasi ini pun tidak jelas. Fakta adalah murid-murid Yesus makan dan minum dan murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa. Jawaban Yesus sebetulnya menggugah mereka untuk merenungkan apa sebetulnya makna puasa. Mengapa kita harus berpuasa. Apa tujuan kita berpuasa. Apakah kita berpuasa hanya untuk mengikuti aturan agama atau lebih daripada itu.

”Dapatkah sahabat mempelai disuruh berpuasa selagi mempelai itu bersama mereka.” Tujuan dari puasa serta praktik kehidupan agama kita adalah untuk mendekatkan kita dengan Tuhan atau hidup bersatu dengan Tuhan. Kita kenal tiga tahapan perjalanan hidup rohani kita: purgative (tahap pemurnian/penyucian), iluminativa (tahap pencerahan), dan berakhir dengan unitiva (penyatuan). Perjalanan hidup rohani kita selalu menuju pada unitiva atau kesatuan dengan Allah. Yesus menentang mentalitas yang sangat legalistis yang mengikuti aturan agama sekadar kewajiban semata.


Tuhan, berikanlah aku keberanian dan kemampuan untuk mengubah diri dan tingkah lakuku. Semoga segala amal bakti maupun puasaku selalu menuju pada kesatuan dengan-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Kamis, 06 September 2012 Hari Biasa Pekan XXII

Kamis, 06 September 2012
Hari Biasa Pekan XXII

“Dosa semakin hari semakin banyak dilakukan dan tidak lagi dipandang sebagai kejahatan; dosa malahan diperjuangkan dan secara sadar dikehendaki dan tidak lagi diakukan” (Our Lady, 6 September 1986)


Antifon Pembuka (bdk. 1Kor 3:23)


Segala-galanya itu milikmu. Tetapi kalian sendiri milik Kristus dan Kristus milik Allah.


Doa Pagi


Allah yang Mahakuasa dan Mahatahu, ampunilah kami yang menyombongkan diri dengan segala kekayaan dan kecerdikan kami. Semua yang ada pada kami adalah milik-Mu semata. Maka besarkanlah harapan kami untuk berani bersandar kepada-Mu, kini dan sepanjang masa. Amin.


Tak henti-hentinya Paulus berupaya melerai ancaman perpecahan dalam tubuh umat Korintus. Setiap orang mesti berani menanggalkan ‘pengetahuan manusiawi’ nya, dan tunduk pada hikmat Allah yang menyatukan. Jalan pikirannya: Yang bermacam-macam itu adalah satu, milik jemaat; dan jemaat adalah milik Kristus; dan Kristus adalah milik Allah yang esa. Singkatnya, tak ada alasan untuk perpecahan.


Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 3:18-13)


"Semuanya itu milik kamu, tetapi kamu milik Kristus, dan Kristus milik Allah."


Saudara-saudara, janganlah ada orang yang menipu dirinya sendiri. Jika di antara kalian ada yang menyangka dirinya berhikmat menurut penilaian dunia ini, hendaknya ia menjadi bodoh untuk menjadi berhikmat. Sebab hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah. Sebab ada tertulis, “Allah menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya sendiri.” Dan di tempat lain, “Tuhan tahu rancangan-rancangan orang berhikmat; sungguh, semuanya sia-sia belaka!” Karena itu janganlah ada orang yang memegahkan dirinya atas manusia, sebab segala sesuatu adalah milikmu: baik Paulus, Apolos maupun Kefas, baik dunia, hidup, maupun mati, baik waktu sekarang, maupun yang akan datang. Semua itu milik kalian, tetapi kalian milik Kristus, dan Kristus milik Allah.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya.
Ayat. (Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6)

1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan, dan tidak bersumpah palsu.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Mari, ikutlah Aku, sabda Tuhan, dan kalian akan Kujadikan penjala manusia.

Daya tarik pribadi Kristus memang menakjubkan. Banyak orang segera meninggalkan segala-galanya untuk mengikuti Kristus. Mukjizat penangkapan ikan di Danau Genesaret merupakan kunci untuk membuka pintu hati yang tertutup dari Simon, Yakobus dan Yohanes. Reaksi Simon ketika melihat banyaknya ikan yang tertangkap, “Tuhan tinggalkanlah aku, sebab aku ini orang berdosa.” Tuhan justru bersikap sebaliknya.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:1-11)


"Mereka meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Yesus."

Pada suatu ketika Yesus berdiri di pantai Danau Genesaret. Orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan sabda Allah. Yesus melihat dua buah perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahu itu sedikit jauh dari pantai. Lalu Yesus duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Selesai berbicara Ia berkata kepada Simon, “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.” Simon menjawab, “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa. Tetapi atas perintah-Mu aku akan menebarkan jala juga.” Dan setelah melakukannya, mereka menangkap ikan dalam jumlah besar, sehingga jala mereka mulai koyak. Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain, supaya mereka datang membantu. Maka mereka itu datang, lalu mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. Melihat hal itu Simon tersungkur di depan Yesus dan berkata, “Tuhan, tinggalkanlah aku, karena aku ini orang berdosa.” Sebab Simon dan teman-temannya takjub karena banyaknya ikan yang mereka tangkap. Demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Yesus lalu berkata kepada Simon, “Jangan takut. Mulai sekarang engkau akan menjala manusia.” Dan sesudah menghela perahu-perahunya ke darat, mereka lalu meninggalkan segala sesuatu, dan mengikuti Yesus.

Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Kalau kita bekerja dengan hanya mengandalkan kemampuan dan pengalaman kita sendiri, kita tidak akan berhasil. Namun bersama Yesus dan mengikuti sabda-Nya, kita akan menghasilkan sesuatu secara berkelimpahan. Adalah sebuah undangan terus-menerus bagi kita untuk menyadari kerapuhan dan kelemahan kita. Selanjutnya kita mengandalkan kekuatan dan masa depan kita hanya pada Yesus. Beranikah kita mengambil sikap ini?


Doa Malam


Ya Yesus, kami juga seperti Simon Petrus dan para Rasul-Mu yang berdosa dan tak layak untuk menghadap-Mu. Namun dengan penuh belas kasih Engkau menerima dan merangkul kami kembali dalam pelukan kasih-Mu. Terima kasih ya Yesus, terima kasih. Amin.



RUAH

Rabu, 05 September 2012 Hari Biasa Pekan XXII

Rabu, 05 September 2012
Hari Biasa Pekan XXII

Tanpa Allah kita tidak dapat berbuat apa-apa. --- St Agustinus.

Antifon Pembuka (Mzm 33:20-21)

Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Karena Dia hati kita bersukacita, kepada nama-Nya kita percaya.


Doa Pagi


Tuhan Yesus, dengan pembaptisan kami telah Engkau panggil menjadi pengikut-Mu. Bimbinglah langkah kami selanjutnya agar mampu mengemban tugas perutusan sesuai dengan kehendak Bapa. Sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin.


Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (1Kor 3:1-9)

Saudara-saudara, dahulu aku tidak dapat berbicara dengan kalian sebagai manusia rohani, tetapi hanya kepada manusia duniawi yang belum dewasa dalam Kristus. Pada waktu itu aku memberikan susu kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kalian belum dapat menerimanya. Sekarang pun sebenarnya kalian belum dapat menerimanya, karena kalian masih manusia duniawi. Sebab jika di antara kalian ada iri hati dan perselisihan, bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kalian masih manusia duniawi dan hidup secara manusiawi? Karena jika seorang berkata, "Aku dari golongan Paulus," dan yang lain berkata, "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu menunjukkan bahwa kalian manusia duniawi dan bukan rohani? Sebenarnya, apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang membawa kalian kepada iman, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya. Aku yang menanam, Apolos yang menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama. Dan masing-masing akan menerima upah sesuai dengan pekerjaannya. Sebab kami ini hanyalah kawan sekerja Allah; sedangkan kalian adalah ladang Allah dan bangunan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah bangsa yang dipilih Tuhan menjadi milik pusaka-Nya.
Ayat. (Mzm 33:12-15.20-21)

1. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi pusaka-Nya! Tuhan memandang dari surga, dan melihat semua anak manusia.
2. Dari tempat kediaman-Nya Ia menilik semua penduduk bumi. Dialah yang membentuk hati mereka, dan memperhatikan segala pekerjaan mereka.
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956 (MT 401)
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 4:18-19)
Tuhan mengutus aku memaklumkan Injil kepada orang hina dina dan mewartakan pembebasan kepada para tawanan.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:38-44)

Setelah meninggalkan rumah ibadat di Kapernaum, Yesus pergi ke rumah Simon. Adapun ibu mertua Simon sakit demam keras, dan mereka minta kepada Yesus supaya menolong dia. Maka Yesus berdiri di sisi wanita itu, lalu menghardik demamnya. Segera penyakit itu meninggalkan dia. Wanita itu segera bangun dan melayani mereka. Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kerabatnya yang sakit kepada Yesus. Ia meletakkan tangan atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka. Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak, “Engkaulah Anak Allah.” Tetapi dengan keras Yesus melarang mereka berbicara, karena mereka tahu bahwa Ia Mesias. Ketika hari siang Yesus berangkat ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mencari Dia. Ketika menemukan-Nya, mereka berusaha menahan Dia, supaya jangan meninggalkan mereka. Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Juga di kota-kota lain Aku harus mewartakan Injil Allah sebab untuk itulah Aku diutus.” Dan Ia mewartakan Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Yesus meneruskan misi-Nya mewartakan kabar baik Allah dan menyembuhkan banyak orang sakit. Dalam Injil ini Yesus menyembuhkan ibu mertua Simon. Kita tidak tahu persis apa*kah Yesus pergi ke situ karena telah mendengar berita tentang mertua Simon yang sakit demam.

Dikatakan bahwa karena demam maka ibu mertua Simon tidak bisa melayani mereka. Banyak hal yang membuat kita terlumpuhkan untuk melayani orang lain apalagi orang yang kita kagumi. Namun, saat-saat seperti itu juga adalah momen dimana Tuhan menyatakan kuasa-Nya. ”Yesus berdiri di sisi wanita itu dan menghardik demamnya.” Wanita itu pun sembuh dan segera melayani mereka.

Cukup banyak dari kita yang membaktikan hidup mereka dalam pelayanan karena telah mendapat penyembuhan dari Tuhan. Sungguh patut kita kagumi dan banggakan kesaksian hidup mereka yang melayani Tuhan dan sesama tanpa pamrih, yang mewartakan keagungan Allah dalam hidup kita. Bukankah indah melayani Tuhan karena kesembuhan dan kesehatan yang baik yang Tuhan anugerahkan?

Tuhan Allahku, jamahlah hidupku dengan kuasa-Mu dan berikan aku kekuatan untuk melayani-Mu dengan sepenuh hati. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Selasa, 04 September 2012 Hari Biasa Pekan XXII

Selasa, 04 September 2012
Hari Biasa Pekan XXII

“Oleh Roh kita mengambil bagian dalam Allah. Karena itu, di dalam siapa Roh tinggal, telah dilahirkan” (St. Atanasius)


Antifon Pembuka (Mzm 145:8-9)


Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.


Doa Pagi


Ya Roh Kudus, Roh Allah yang Mahatahu dan bijaksana, Engkau mengetahui keberadaan kami yang sejati dan melimpahi kami dengan rahmat yang kami butuhkan. Semoga karunia-Mu ini makin kami imani dan berkembang untuk makin mengenal Yesus yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.


Pengetahuan akan Allah merupakan rahmat atau pemberian cuma-cuma dari Allah. Sebab Allah adalah sumber pengetahuan dan hikmat, serta segala sesuatu yang bersifat rohani. Paulus mengingatkan bahwa umat Korintus memiliki rahmat pengetahuan akan Allah, karena jasa Kristus.


Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 2:10b-16)


"Manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah; manusia rohani menilai segala sesuatu."

Saudara-saudara, Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah. Siapa gerangan di antara manusia yang tahu apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pula tiada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah. Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita. Dan karena kami menjelaskan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berbicara tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang diajarkan kepada kami bukan oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh. Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu adalah suatu kebodohan. Ia tidak dapat pula memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani. Sebab manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain. Sebab “Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?” Tetapi kita memiliki pikiran Kristus.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836 (MT 389)

Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. ( Mzm 145:8-9.10-11.12-13ab.13cd-14)

1. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
2. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
3. Untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
4. Tuhan itu setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956 (MT 304)

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 7:16)
Ayat. Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.

Banyak orang mengagumi kehebatan kata-kata Yesus, yang dengan penuh wibawa dan kuasa mengusir setan. Kata-kata Yesus penuh wibawa dan kuasa, sebab Dia ada sejak semula, sejak penciptaan dunia. Satu kata-Nya bisa menciptakan segala sesuatu dari ketiadaan. Betapa luar biasa kata-kata Allah itu. Orang yang memercayainya tak pernah menjadi kecewa.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:31-37)

"Aku tahu siapa Engkau: Engkau Yang Kudus dari Allah."


Sekali peristiwa Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea. Di situ Ia mengajar pada hari-hari Sabat. Orang-orang takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa. Di rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan. Ia berteriak dengan suara keras, “Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Engkaulah Yang Kudus dari Allah.” Tetapi Yesus menghardik dia, kata-Nya, “Diam, keluarlah dari padanya!” Maka setan menghempaskan orang itu ke tengah orang-orang banyak, lalu keluar dari padanya, dan sama sekali tidak menyakitinya. Semua orang takjub, dan berkata satu sama lain, “Alangkah hebatnya perkataan ini! Dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat, dan mereka pun keluar.” Maka tersiarlah berita tentang Yesus ke mana-mana di daerah itu.

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Yesus mengajar dengan penuh wibawa. Ia juga bertindak dengan penuh kuasa. Ia berhasil mengusir setan dari seorang yang kerasukan. Kita diingatkan supaya tidak hanya berhenti pada rasa kagum atas Yesus. Kita diundang untuk semakin mengimani Dia, dan iman itu mesti terungkap dalam tindakan-tindakan kita sehari-hari. Jika tidak, iman itu mati (bdk. Yak 2:14-26).


Doa Malam


Ya Tuhan, karena kesombongan kami jatuh ke dalam dosa. Ampunilah kami manusia yang bebal ini. Semoga kami sadar akan kasih-Mu yang senantiasa melindungi dan membimbing kami untuk selama-lamanya. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy