| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 28 September 2012 Hari Biasa Pekan XXV

Jumat, 28 September 2012
Hari Biasa Pekan XXV

Pada malam kehidupan kita, kita akan diadili sesuai dengan cinta kita --- St Yohanes dari Salib 


Antifon Pembuka (Mzm 144:1a-2abc)

Terpujilah Tuhan gunung batuku! Dialah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku.

Doa Pagi


Ya Allah, Putra-Mu telah menderita sampai wafat di salib demi keselamatan kami. Semoga salib Putra-Mu itu selalu menjadi sumber kekuatan pada saat kami mengalami penderitaan dan menjadi pendorong bagi kami untuk berempati terhadap penderitaan sesama. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.


Bacaan dari Kitab Pengkhotbah (3:1-11)

"Untuk segala sesuatu di bawah langit ada waktunya."

Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam; ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun; ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari; ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk; ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang; ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara; ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai. Apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya dengan berjerih payah? Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya. Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Terpujilah Tuhan gunung batuku.
Ayat. (Mzm 144:1-2.3-4)
1.. Terpujilah Tuhan, Gunung batuku! Ia menjadi tempat perlindungan dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku; Ia menjadi perisai, tempat aku berlindung.
2. Ya Tuhan, apakah manusia itu, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Manusia tak ubahnya seperti angin, hari-harinya seperti bayang-bayang berlalu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Anak Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang.  
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:18-22)

"Engkaulah Kristus dari Allah. Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan."

Pada suatu ketika Yesus sedang berdoa seorang diri. Maka datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Yesus lalu bertanya kepada mereka, "Kata orang banyak siapakah Aku ini?" Mereka menjawab, "Yohanes Pembaptis; ada juga yang mengatakan: Elia; ada pula yang mengatakan: Salah seorang nabi dari zaman dulu telah bangkit." Yesus bertanya lagi, "Menurut kalian, siapakah Aku ini?" Jawab Petrus, "Engkaulah Kristus dari Allah." Dengan keras Yesus melarang mereka memberitakan hal itu kepada siapa pun. Ia lalu berkata, "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh para tua-tua, oleh para imam kepala dan para ahli Taurat, lalu dibunuh, dan dibangkitkan pada hari ketiga."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

”Engkaulah Mesias dari Allah.” Perikop ini adalah versi Lukas atas pengakuan Petrus di Kaisaria, Filipi, tentang siapa itu Yesus. Bagi Matius penginjil, pengakuan ini membuat Simon menjadi Petrus: si Batu Karang, dasar dari Gereja Kristus. Bagi Lukas, ini merupakan suatu peristiwa yang penting untuk Yesus maupun para murid. Setelah tinggal cukup lama bersama Yesus dan melihat apa yang Dia lakukan, Simon Petrus berbicara untuk semua orang yang percaya bahwa Yesus adalah Mesias dari Allah. Jawaban yang Petrus berikan tentu jauh lebih dalam dari jawaban orang tentang Yesus, karena mereka sendiri mengalami hidup bersama Yesus dari dekat.

Namun, mengenal Yesus sebagai Mesias dari Allah tidaklah cukup kalau hanya dilandasi oleh kebesaran dan keagungan karya yang Dia lakukan di tengah mereka. Tidak seperti apa yang secara populer diketahui orang tentang seorang Mesias, Yesus harus menderita dan dibunuh. Hanya oleh kematian dan kebangkitan-Nya Yesus sungguh menjadi Mesias dari Allah. Sengsara dan salib adalah bagian integral dari ke-Mesias-an Yesus. Banyak orang yang mewartakan karya agung Allah, namun lupa akan kepedihan salib.

Tuhan Yesus, ajarilah aku mengerti kebesaran cinta Bapa dalam hidup ini lewat salib dan penderitaan-Mu. Amin.
Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Kamis, 27 September 2012 Peringatan Wajib St. Vinsensius a Paulo, Imam

Kamis, 27 September 2012
Peringatan Wajib St. Vinsensius a Paulo, Imam

“Kalau kamu memandang orang miskin di bawah terang iman, kamu akan melihat bahwa mereka itu mewakili Allah Putra, yang memilih menjadi miskin” (St. Vinsensius de Paul)

Antifon Pembuka (Luk 4:18)

Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi-Nya dan diutus mewartakan kabar gembira kepada kaum fakir miskin dan menghibur yang remuk redam.

Doa Pagi

Bapa yang Mahamurah, berkatilah segala usaha dan karya kami hari ini. Semoga segala karya bakti kami dapat menjadi berkat bagi sesama, seperti St. Vinsensius dahulu telah melakukannya. St. Vinsensius a Paulo, doakanlah kami. Amin.

Pengkotbah menunjukkan relativitas segala sesuatu yang ada di kolong langit. Bukan sikap pesimis yang hendak ditanamkan, melainkan sikap hati yang terarah pada Yang Mutlak, yakni Allah sendiri. Pengkotbah ingin mendidik kita bahwa segala sesuatu justru mendapat maknanya yang terdalam, jika ditempatkan dalam pribadi Tuhan yang abadi.

Bacaan dari Kitab Pengkhotbah (1:2-11)

"Tiada sesuatu yang baru di bawah matahari."

Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia! Apakah gunanya manusia berusaha dengan jerih payah di bawah matahari? Keturunan yang satu pergi dan keturunan yang lain datang, tetapi bumi tetap ada. Matahari terbit, matahari terbenam, lalu terburu-buru menuju tempat ia terbit kembali. Angin bertiup ke selatan, lalu berputar ke utara, terus-menerus ia berputar, dan dalam putarannya angin itu kembali. Semua sungai mengalir ke laut, tetapi laut tidak juga menjadi penuh; ke mana sungai mengalir, ke situ sungai mengalir selalu. Segala sesuatu menjemukan, sehingga tak terkatakan oleh manusia; mata tidak bosan-bosan melihat, telinga tidak puas-puas mendengar. Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tiada sesuatu yang baru di bawah matahari. Adakah sesuatu yang dapat dikatakan, “Lihat, ini baru!” Tetapi sebenarnya hal itu dahulu sudah ada, lama sebelum kita. Kenang-kenangan dari masa lampau tidak ada, dan dari masa depan yang masih akan datang pun tidak akan ada kenang-kenangan pada mereka yang hidup sesudahnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 847
Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Ayat. (Mzm 90:3-4.5-6.12-13.14.17; R:1)
1. Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
2. Engkau menghanyutkan manusia seperti orang mimpi seperti rumput yang bertumbuh: di waktu pagi tumbuh dan berkembang, di waktu petang sudah lisut dan layu.
3. Ajarilah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan, berapa lama lagi? dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
4. Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas kami! Teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami teguhkanlah!

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (bdk. Yoh 14:6)
Akulah jalan, kebenaran dan hidup, sabda Tuhan. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Hati nurani Herodes terusik oleh berita tentang Yesus. Sikap arogansinya membunuh Yohanes Pembaptis sungguh tidak pernah membuatnya hidup tenang. Hati nurani orang sejahat Herodes masih bisa terusik karena kesalahan dan dosanya di masa lalu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:7-9)

"Yohanes telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal besar itu?"

Ketika Herodes, raja wilayah Galilea, mendengar segala sesuatu yang terjadi, ia merasa cemas, sebab ada orang yang mengatakan, bahwa Yohanes telah bangkit dari antara orang mati. Ada lagi yang mengatakan, bahwa Elia telah muncul kembali, dan ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi zaman dahulu telah bangkit. Tetapi Herodes berkata, “Yohanes kan telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal besar itu?” Lalu ia berusaha untuk dapat bertemu dengan Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus

Renungan

Yesus semakin popular. Ia telah melakukan hal-hal besar yang membawa rasa kagum banyak orang. Tidak ketinggalan, Herodes, raja wilayah Galilea. Kita diundang bukan hanya memiliki rasa kagum atas Yesus, tetapi menyerahkan diri kepada-Nya dalam iman yang semakin mendalam. Dari sinilah kita menjadi orang-orang yang setia kepada Yesus dan berani bersaksi tentang Dia. Santo Vinsensius telah menunjukkan buktinya.

Doa Malam

Bapa, yang tersembunyi dalam hati kami, Engkau senantiasa mengerti dan menghargai kami. Engkau mencintai kami karena kami adalah milik kepunyaan-Mu. Lindungilah kami dalam istirahat malam ini. Amin.

RUAH

Rabu, 26 September 2012 Hari Biasa Pekan XXV

Rabu, 26 September 2012
Hari Biasa Pekan XXV

Hidup berarti ada bersama Kristus; di mana ada Kristus, di sana dengan sendirinya ada kehidupan, di sana ada Kerajaan -- St Ambrosius


Antifon Pembuka (Ams 30:5)

Semua sabda Tuhan adalah murni. Tuhan itu perisai bagi orang yang berlindung pada-Nya.


Doa Pagi


Tuhan, sabda-mu adalah perisai bagi jiwa kami. Semoga kami pun senantiasa mampu mengalahkan segala kecenderungan yang jahat. Engkaulah yang merajai hati kami agar kami beroleh selamat. Amin.


Salomo yang bijak memohon dua hal: Pertama, dijauhkan dari kecurangan dan kebohongan. Kedua, diberi 'cukup', bukan kelimpahan kekayaan atau kemiskinan. Bijaksana berarti berada di antara dua kondisi ekstrim. Virtus stat in medio = kebijaksanaan itu berarti berdiri di tengah. Inilah pusat, inti dari kearifan yang sesungguhnya.

Bacaan dari Kitab Amsal (30:5-9)

"Janganlah aku Kauberi kemiskinan atau kekayaan, melainkan hanyalah kebutuhan hidupku secukupnya."

Semua firman Allah adalah murni. Ia adalah perisai bagi orang-orang yang berlindung pada-Nya. Jangan menambahi firman-Nya, supaya engkau tidak ditegur-Nya dan dianggap pendusta. Dua hal aku mohon kepada-Mu, jangan itu Kautolak sebelum aku mati, yakni: Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa Tuhan itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah pelita bagi langkahku.
Ayat. (Mzm 119:29.72.89.101.104.163)
1. Jauhkanlah jalan dusta dari padaku, dan karuniakanlah hukum-Mu kepadaku.
2. Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih berharga daripada ribuan keping emas dan perak.
3. Untuk selama-lamanya, ya Tuhan, firman-Mu tetap teguh di surga. Terhadap segala jalan kejahatan aku menahan kakiku, supaya aku berpegang pada firman-Mu.
4. Aku beroleh pengertian dari titah-titah-Mu, itulah sebabnya aku benci segala jalan dusta.
5. Aku benci dan merasa jijik terhadap dusta, tetapi hukum-Mu kucintai.
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.

Bekal Pastoral yang diberikan Yesus kepada para murid-Nya adalah mewartakan Injil dan menyembuhkan orang sakit. Dua paket tersebut sering digandeng dalam kisah-kisah Injil. Penyembuhan menyertai pewartaan Injil, karena penyembuhan melahirkan kegembiraan alami.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:1-6)

"Ia mengutus para murid mewartakan kerajaan Allah dan menyembuhkan orang-orang sakit."

Sekali peristiwa Yesus memanggil keduabelas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Ia mengutus mereka untuk mewartakan Kerajaan Allah dan menyembuhkan orang-orang. Yesus berkata kepada mereka, "Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan. Jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju. Apabila kalian diterima di suatu rumah, tinggallah di situ sampai kalian berangkat dari situ. Dan kalau ada orang yang tidak mau menerima kalian, keluarlah dari kota mereka, dan kebaskanlah debunya dari kakimu sebagai peringatan terhadap mereka." Lalu pergilah mereka, dan menjelajah segala desa, sambil memberitakan Injil serta menyembuhkan orang sakit di segala tempat.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Yesus mengutus dua belas rasul-Nya untuk mewartakan Injil, mengusir setan dan menyembuhkan segala macam penyakit. Hal itu hanya bisa terjadi dan dilaksanakan ketika mereka mengandalkan bukan lagi kekuatan mereka sendiri, melainkan kekuatan Allah. Berkat rahmat baptis, kita juga diutus untuk ambil bagian dalam karya pewartaan kabar gembira, baik dengan kata-kata maupun dengan tindakan kita.

Niatku hari ini:

.........................................
.........................................

Doa Malam

Tuhan, kuunjukkan ke dalam tangan-Mu segala doa, kurban dan karyaku hari ini. Semoga semua itu berkenan kepada-mu dan sempurnakanlah apa yang masih kurang dalam diriku. Amin.

RUAH

Surat Kepada Keluarga bulan September 2012

Membaca Kitab Suci Bersama Keluarga

  
Keluarga yang terkasih,
      
September telah tiba, dengan banyak kesibukan kembali terasa. Bulan ini Gereja mengajak kita membaca Kitab Suci dengan lebih bersungguh-sungguh. Kita diajak menemukan kegembiraan sabda Tuhan melalui mujizat-mujizat yang dibuat-Nya.  Apakah bagi keluarga kita ini kabar gembira? 
 
Keluarga-keluarga yang terkasih, seperangkat alat rohani berupa Kitab Suci, rosario, buku doa, dan Puji Syukur kadang tergeletak dan jarang tersentuh. Kita memilikinya sebagai kelengkapan “asset” sebagai orang Kristiani-Katolik. “Yang penting sudah ada di rumah.”, begitu kita berpikir. Sangat sayang, kalau sarana rohani, sarana Tuhan menyampaikan kehendak dan kebijaksanaan-Nya hanya menjadi tumpukan barang saja. Apakah kita memang membutuhkan Sabda Tuhan dalam hidup keluarga kita?
   
Menurut tuntunan Bulan Kitab Suci, membaca Kitab Suci yang baik salah satunya adalah dengan cara Lectio Divina. Melalui pembacaan (Lectio), usaha memahami (meditatio), menanggapi dengan doa (oratio), memperdalam lagi secara rohani (contemplatio), untuk kemudian kita lakukan dalam kehidupan (Actio). Semua itu mempunyai satu tujuan, agar Sabda Allah menjadi bagian yang menyatu dengan hidup kita, dan bukan hanya menjadi pengetahuan akal budi saja.
   
Memahami mukjizat dalam keluarga barangkali dapat kita tempuh dengan memahami begitu banyaknya berkat yang kita terima di dalam keluarga kita masing-masing. Bukankah berkat Tuhan sangat melimpah dalam hidup kita yang nyata sehari-hari? Penyembuhan demi penyembuhan dari penyakit kecil sampai penyakit besar dan berat pun kita alami. Penerangan batin, melalui pertobatan salah satu anggota keluarga juga menjadi kegembiraan tersendiri. Anda semua pasti juga pernah mengalami bagaimana keluarga diselamatkan dari suatu marabahaya, bukan? 
  
Bertambahnya ilmu pengetahuan dan meluasnya penjelasan-penjelasan masuk akal dan logis membuat segala sesuatu menjadi lebih transparan sekarang ini. Hal-hal yang sebelumnya benar-benar luar biasa dan aneh, sekarang menjadi hal biasa, karena “bisa dijelaskan”. Beberapa hal yang luar biasa biasanya justru membuat kita mudah menjadi percaya pada Tuhan, akan tetapi, kalau hal-hal itu makin dirasionalisasi, tentu mengurangi kemudahan kita bertemu Tuhan. Penjelasan akan kenyataan dunia kita pun sebenarnya tidak sepenuhnya jelas. Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya (Yohanes 20:29)
  
Keluarga-keluarga KAJ yang terkasih, seiring dengan pola rasional dan logis itu, beberapa keluarga di antara kita begitu sulit menemukan jalan keluar bagi permasalahan keluarganya. Tuhan memberi begitu banyak kemungkinan bagi kita untuk berharap kepada-Nya, Allah Yang Maharahim itu, untuk diikutsertakan, diberi tempat untuk campur tangan, dan memberkati. Jika kita memberi tempat di hati kita untuk semakin percaya adanya Tuhan yang mengasihi kita mengatasi segala kesulitan dan masalah. Melalui doa, kita selalu bisa berkomunikasi dengan-Nya.
  
Bukan hanya meminta yang kita ajukan sebagai doa, melainkan terutama rasa syukur. Sebab melalui rasa syukur, kita telah menerima dan mengembalikan rasa itu kepada Allah yang memberi. Iman yang dewasa bukan hanya ditandai dengan kepandaian meminta, melainkan ketulusan dan kesadaran untuk berterima kasih atas Allah yang menyediakan semuanya bagi keluarga kita. Paulus berdoa bagi kita “Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu,.., dan bersyukurlah.”(Kolose 3:15)
  
Mengajak bersyukur atas berkat-berkat kecil adalah satu cara mujarab untuk belajar mengenali kehadiran-Nya. Meskipun tampaknya alami, bisa dijelaskan dan biasa, kalau anak-anak dan seluruh keluarga diajak bersyukur, mereka akan tahu bahwa semua kegembiraan dan tantangan itu ada dalam rencana baik Allah kita. Semakin banyak alasan untuk bersyukur, semakin kuat iman dalam keluarga kita juga. Jika Anda menemui kesulitan berdoa, barangkali karena Anda ingin sesuatu yang spektakuler, luarbiasa. Tuhan kita hadir dalam keluarga melalui hal-hal yang biasa dan sederhana
  
Mari mengajak pasangan kita, anak-anak, dan sanak keluarga untuk mengalami mukjizat Allah melalui pendalaman mujizat Yesus yang ditulis dalam Kitab Suci. Kiranya iman kita bersama ditumbuhkan, didewasakan, melalui pengenalan kan Allah-Imanuel, yang menyertai kita setiap saat.
   
Salam Keluarga Kudus Nazareth
Rm. Alexander Erwin MSF

Selasa, 25 September 2012 Hari Biasa Pekan XXV

Selasa, 25 September 2012
Hari Biasa Pekan XXV

“Dalam keramahan-Nya terhadap manusia, Bapa telah menjanjikan kehidupan abadi secara pasti kepada kita manusia” (St. Sirilus dari Yerusalem)

Antifon Pembuka (Mzm 119:34)

Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang hukum-Mu; dengan segenap hati aku hendak memeliharanya.

Doa Pagi

Ya Yesus, tanamkanlah sabda-Mu dalam hati kami agar kami hidup oleh sabda-Mu dan selanjutnya kami wartakan dengan mulut kami. Semoga kami mampu melaksanakannya selama hidup kami. Amin.

Kumpulan kebijaksanaan Amsal Salomo hari ini dirangkum dalam: Tuhanlah yang menguji hati. Yang dikehendaki Tuhan adalah hati yang mencintai kebenaran dan keadilan. Hati yang tidak menutup telinga pada jeritan orang lemah. Bukan hati yang congkak dan sombong, yang menggerakkan lidah pendusta. Bukan seperti hati orang fasik yang selalu mengingini dan merancang kejahatan.

Bacaan dari Kitab Amsal (21:1-6.10-13)

"Bermacam-macam pepatah."

Hati raja laksana batang air di tangan Tuhan, yang Dia alirkan ke mana saja Ia kehendaki. Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati. Melakukan kebenaran dan keadilan lebih berkenan di hati Tuhan daripada kurban. Mata yang congkak dan hati yang sombong, yang menjadi pelita orang jahat, adalah dosa. Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan. Memperoleh harta benda dengan lidah dusta adalah kesia-siaan yang lenyap dari orang yang mencari maut. Hati orang fasik mengingini kejahatan dan tidak menaruh belas kasih kepada sesamanya. Jikalau si pencemooh dihukum, orang yang tak berpengalaman menjadi bijak, dan jikalau orang bijak diberi pengajaran, ia akan memperoleh pengetahuan. Yang Mahaadil mengawasi rumah orang fasik, dan menjerumuskan orang fasik ke dalam kecelakaan. Siapa yang menutup telinga bagi jeritan orang lemah, tidak akan menerima jawaban, kalau ia sendiri berseru-seru.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bimbinglah hidupku, ya Tuhan, menurut petunjuk perintah-Mu.
Ayat. (Mzm 119:1.27.30.34.35.44)
1. Berbahagialah orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat Tuhan.
2. Buatlah aku mengerti petunjuk titah-titah-Mu, supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.
3. Aku telah memilih jalan kebenaran, dan menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku.
4. Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang hukum-Mu; dengan segenap hati aku hendak memeliharanya.
5. Biarlah aku hidup menurut petunjuk perintah-perintah-Mu sebab aku menyukainya.
6. Aku hendak berpegang pada Taurat-Mu senantiasa, untuk seterusnya dan selamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan melakukannya. Alleluya.

Keibuan dan persaudaraan Yesus didasarkan pada sabda. Hal ini tidak saja memperluas cakrawala, melainkan menempatkan hubungan akrab pada dasar yang paling kokoh, yakni sabda Allah. Sebab, sabda Allah itu abadi. Sedangkan hubungan kekeluargaan itu putus setelah seseorang mati.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (8:19-21)

"Ibu dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakannya."


Pada suatu hari datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus hendak bertemu dengan Dia. Tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak. Maka diberitahukan kepada Yesus, “Ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Dikau.” Tetapi Yesus menjawab, “Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan Sabda Allah dan melaksanakannya.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Yesus sungguh terbuka hati-Nya untuk kita manusia. Ia berkenan menjadikan kita anggota keluarga-Nya. Ia hanya menunjukkan syaratnya, yaitu apakah kita mau mendengarkan dan melaksanakan sabda Tuhan. Apakah syarat ini dirasa berat?

Doa Malam

Puji dan syukur bagi-Mu ya Yesus, atas sabda-Mu yang menuntun kami di jalan-Mu, jalan kebenaran. Semoga sabda-Mu senantiasa tinggal dalam hati kami dan membuat istirahat kami malam ini menyegarkan jiwa dan raga. Amin.


RUAH

Bacaan Harian 24 - 30 September 2012

Bacaan Harian 24 - 30 September 2012

Senin, 24 September: Hari Biasa Pekan XXV (H).

Ams 3:27-34; Mzm 15:2-3ab.3cd-4ab.5; Luk 8:16-18.

Menunda pemberian pada waktu kita mampu melakukannya, melawan cinta kasih. Lebih buruk lagi apabila kita tidak memberi kepada orang yang berhak menerima pemberian itu. Dari nasihat-nasihat Amsal ini kita belajar hidup dalam hikmat Tuhan.

Selasa, 25 September: Hari Biasa Pekan XXV (H).

Ams.21:1-6,10-13; Mzm. 119:1.27.30.34.35.44; Luk 8:19-21.

Secara sepintas, perkataan Yesus hari ini kasar dan tidak sopan. Namun, kalau kita renungkan, justru tidak sama sekali. Yesus menggunakan pemahaman kita untuk mengerti bagaimana seharusnya hubungan kita dengan-Nya. Dengan istilah keluarga yang sudah akrab di telinga kita, Yesus menegaskan bahwa hubungan kita dengan-Nya adalah hubungan yang sangat mendalam, hubungan sebagai keluarga. Hubungan ini terjadi kalau kita melaksanakan kehendak Allah. Melalui hidup kita yang selaras dengan kehendak Allah, kita menjadi satu keluarga dengan Yesus sendiri. Kita menjadi saudara dan saudari Yesus.

Rabu, 26 September: Hari Biasa Pekan XXV (H).

Ams 30:5-9; Mzm 119:29.72.89.101.104.163; Luk 9:1-6.

Yesus dan Injil-Nya perlu diwartakan seturut kehendak Allah. Pewartaan kabar keselamatan bukanlah hobi, proyek atau berdasarkan rencana kita sendiri. Karenanya di tengah aneka tantangan, perkiraan, dan perencanaan kita, panggilan/kehendak Tuhan harus mendapat tempat yang pertama. Perutusan-Nya mengatasi ketidakmungkinan dan kekuatiran kita.

Kamis, 27 September: Peringatan Wajib St Vinsensius a Paulo, Imam (P).

Pkh 1:2-11; Mzm 90:3-4.5-6.12-13.14.17; Luk 9:7-9.

Bertemu dengan Yesus adalah harapan yang bisa menghasilkan rahmat. Sayangnya tidak semua orang ingin menjumpai Dia dalam motivasi yang tepat. Keinginan Herodes dalam Injil hari ini menjadi salah satu contohnya. Ia ingin bertemu sekadar karena ia merasa cemas dan terancam.

Jumat, 28 September: Hari Biasa Pekan XXV (H).

Pkh 3:1-11; Mzm. 144:1a,2abc,3-4; Luk. 9:18-22.

Menurut Petrus, Yesus adalah Mesias. Akan tetapi, Yesus bukanlah Mesias seperti dipikirkan dan diharapkan oleh banyak orang, yang bersumber pada patriotisme nasional untuk mengusir penjajah Roma. Ia akan menderita, dibunuh namun bangkit pada hari ketiga.

Sabtu, 29 September: Pesta St Mikael, Gabriel, dan Rafael, Malaikat Agung (P).

Dan 7:9-10,13-14 atau Why 12:7-12a; Mzm 138:1-2a.2bc3.4-5; Yoh 1:47-51.

Hari ini Gereja Katolik merayakan pesta Santo Mikael, Gabriel dan Rafael, Malaikat Agung. Pada ketiga Malaikat Agung Allah ini, kita mendapatkan keterangan. Mereka adalah utusan Allah. Mereka mengabdi Allah di surga dan malaksanakan perintah-Nya di dunia ini. Sebagai utusan Allah, mereka menyatakan firman Tuhan kepada kita, melindungi dan menyampaikan permohonan kita kepada Allah. Nama mereka mencerminkan tugas yang diemban. Mikael, artinya siapa menyemai Allah? Gabriel, artinya Utusan Allah. Rafael artinya Allah menyembuhkan. Dalam Injil, Yesus melukiskan Natanael melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia. Yesus mempersatukan yang di atas dan yang dibawah, yang ilahi dan yang duniawi. Para malaikat Allah memuji dan mewartakan keagungan Allah. Jika hidup kita murni, Allah akan memperkenankan kita mengalami sorga abadi, tempat tinggal para penghuni sorga. Kita tahu, bahwa berada di dunia ini tidaklah selamanya, tetapi hanyalah sementara saja. Namun ada banyak orang lupa, termasuk kita orang- orang Kristiani.

Minggu, 30 September: Hari Minggu Biasa XXVI (H).

Bil 11:25-29; Mzm 19:8.10.12-13.14; Yak 5:1-6; Mrk 9:38-43.45.47-48.

Yesus mencegah para murid-Nya menghalangi karya orang di luar kelompok mereka. Sejauh tindakan mereka tidak bertentangan dengan yang dibuat Yesus, mereka tidaklah melawan Yesus.

Senin, 24 September 2012 Hari Biasa Pekan XXV

Senin, 24 September 2012
Hari Biasa Pekan XXV

Sakramen tidak dilaksanakan oleh kesucian manusia yang memberi atau menerima (Sakramen), tetapi oleh kekuasaan Allah --- St Thomas Aquinas


Antifon Pembuka (Ams 3:27)

Jangan menahan kebaikan terhadap orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya.

Doa Pagi


Allah yang mahamurah, bantulah kami dengan rahmat-Mu. Kami rindu memiliki kepekaan terhadap kebutuhan sesama dan dengan rela hati membantunya. Semoga kerinduan ini Engkau mampukan untuk kami wujudkan dalam hidup kami sehari-hari. Dengan pengantaraan Yesus Kristus Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Penulis kebijaksanaan Kitab Amsal selalu memberikan nasihat praktis. Tuhan bergaul erat dengan orang-orang yang baik, murah hati, jujur, menghindari pertengkaran, bukan pencemooh, tidak iri hati terhadap orang yang melakukan kejahatan. Nasihat bijak ini langsung bisa dihayati dan segera dilaksanakan dalam praktik kehidupan.


Bacaan dari Kitab Amsal (3:27-34)

"Orang yang sesat adalah hujatan bagi Tuhan."

Anakku, janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya. Janganlah engkau berkata kepada sesamamu: "Pergilah dan kembalilah, besok akan kuberi," sedangkan yang diminta ada padamu. Janganlah merencanakan kejahatan terhadap sesamamu, sedangkan tanpa curiga ia tinggal bersama-sama dengan engkau. Janganlah bertengkar tidak semena-mena dengan seseorang, jikalau ia tidak berbuat jahat kepadamu. Janganlah iri hati kepada orang yang melakukan kelaliman, dan janganlah memilih satupun dari jalannya, karena orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi dengan orang jujur Ia bergaul erat. Kutuk TUHAN ada di dalam rumah orang fasik, tetapi tempat kediaman orang benar diberkati-Nya. Apabila Ia menghadapi pencemooh, maka Iapun mencemooh, tetapi orang yang rendah hati dikasihani-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = f, 3/4, PS 848
Ref. Tuhan siapa diam di kemah-Mu, siapa tinggal di gunung-Mu yang suci?
Ayat. (Mzm 15:2-3a.3cd-4ab.5; Ul: 1a)
1. Yaitu orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatina; yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya.
2. Yang tidak berbuat jahat terhadap teman, dan tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang yang tercela, tetapi menjunjung tinggi orang-orang yang bertakwa.
3. Yang tidak meminjamkan uang dengan makan riba, dan tidak menerima suap melawan orang yang bersalah. Siapa yang berlaku demikian tidak akan goyah selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuji Bapamu yang di surga.

Nasihat Yesus yang dikumpulkan Lukas sungguh menarik. Perbuatan baik harus menjadi cahaya bagi banyak orang, tak perlu disembunyikan, tak perlu dirahasiakan. Namun, perbuatan baik tersebut harus dilakukan demi kemuliaan Allah, bukan demi popularitas diri. Sumber perbuatan baik adalah kehendak yang tumbuh dari cara yang baik mendengarkan sabda Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (8:16-18)

"Pelita ditempatkan di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk dapat melihat cahayanya."

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan. Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Pelita sungguh penting dalam kehidupan kita. Ia menerangi kita yang berada dalam kegelapan. Pelita itu sabda Tuhan yang menerangi langkah hidup kita. Kita juga bisa menjadi pelita bagi sesama bila kita mampu menjadi pendengar dan pelaksana sabda Tuhan. Rasul Yakobus berkata, "Hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri." (Yak 1:22)

Doa Malam

Ya Yesus, kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau senantiasa menerangi setiap langkah hidup kami. Jadikanlah kami pelita yang mampu menerangi sesama kami yang sedang mengalami kegelapan hati. Amin.

RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy