silahkan klik gambar untuk memperbesar
Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
| Meditasi Antonio Kardinal Bacci |
Lumen Christi | Facebook
| Gabung Saluran/Channel WhatsApp RenunganPagi.ID
CARI RENUNGAN
Sabtu 09 Oktober 2010 Hari Biasa Pekan XXVII
Sabtu 09 Oktober 2010
Hari Biasa Pekan XXVII
“Dalam kemurtadan besar, yang merajalela di mana-mana, kamu harus tetap kuat berakar dalam iman yang benar dan menjadi saksi-saksi iman yang pemberani” (Our Lady, 13 Oktober 1988)
Antifon Pembuka (Gal 3:26)
Kalian semua adalah putra dan putri Allah berkat iman dalam Kristus Yesus. Karena kalian yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenal Kristus.
Doa Pagi
Allah Bapa yang mahakuasa, Engkaulah Allah penyembuh. Teguhkanlah hati kami dan kuatkanlah iman kami sehingga kami dapat menerima rahmat keselamatan-Mu. Buatlah kami tegar menghadapi penderitaan mengingat kasih-Mu yang begitu besar. Semoga kami dapat semakin percaya kepada-Mu dan mengambil bagian dalam karya keselamatan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Injil adalah dasar hidup Kristiani yang menggerakkan diri kita untuk menerima rahmat baptis. Anugerah ilahi ini menjadikan kita milik Kristus dan kita berhak menerima janji Allah.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (3:22-29)
Hari Biasa Pekan XXVII
“Dalam kemurtadan besar, yang merajalela di mana-mana, kamu harus tetap kuat berakar dalam iman yang benar dan menjadi saksi-saksi iman yang pemberani” (Our Lady, 13 Oktober 1988)
Antifon Pembuka (Gal 3:26)
Kalian semua adalah putra dan putri Allah berkat iman dalam Kristus Yesus. Karena kalian yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenal Kristus.
Doa Pagi
Allah Bapa yang mahakuasa, Engkaulah Allah penyembuh. Teguhkanlah hati kami dan kuatkanlah iman kami sehingga kami dapat menerima rahmat keselamatan-Mu. Buatlah kami tegar menghadapi penderitaan mengingat kasih-Mu yang begitu besar. Semoga kami dapat semakin percaya kepada-Mu dan mengambil bagian dalam karya keselamatan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Injil adalah dasar hidup Kristiani yang menggerakkan diri kita untuk menerima rahmat baptis. Anugerah ilahi ini menjadikan kita milik Kristus dan kita berhak menerima janji Allah.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (3:22-29)
"Kalian adalah anak-anak berkat iman."
Saudara-saudara, menurut Kitab Suci segala sesuatu terkurung di bawah kekuasaan dosa, supaya berkat iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya. Sebelum iman itu datang, kita berada di bawah pengawalan hukum Taurat dan dikurung sampai iman itu dinyatakan. Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman. Sekarang iman itu telah datang. Karena itu kita tidak lagi berada dibawah pengawasan penuntun. Sebab kalian adalah anak-anak Allah karena iman dalam Yesus Kristus. Sebab kalian semua yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada pria atau wanita, karena kalian semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. Jadi kalau kalian milik Kristus, maka kalian juga keturunan Abraham, dan berhak menerima janji Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan akan selalu ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 105:2-3.4-5.6-7)
1. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib! Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan.
2. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya! Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mukjizat dan ketetapan-ketetapan yang diucapkan-Nya.
3. Hai anak cucu Abraham hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya! Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah yang mendengarkan sabda Tuhan dan memeliharanya.
Ukuran kebahagiaan sebagai pengikut Kristus adalah mendengarkan dan memelihara Sabda-Nya. Bukan karena alasan pribadi tetapi karena perintah Allah. Kita harus bersikap aktif untuk meraih kebahagiaan di dalam Kristus.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:27-28)
"Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau!"
Pada suatu hari, ketika Yesus sedang berbicara kepada orang banyak, berserulah seorang wanita dari antara orang banyak itu, dan berkata kepada Yesus, "Berbahagialah ibu yang telah mengandung dan menyusui Engkau!" Tetapi Yesus bersabda, "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan memeliharanya."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Kita adalah orang beriman. Kita dipanggil untuk setia mendengarkan sabda Allah dan melaksanakannya. Memang, iman harus diwujudkan dalam hidup sehari-hari. Tanpa usaha yang nyata, niscaya kita tidak akan bahagia. Karena itu, mari kita bekerja setiap hari dengan benar sebagai tanda penyerahan diri kepada kehendak Allah. Kuasa Tuhan akan meneguhkan hidup dan perjuangan kita. Yakinlah mulai sekarang!
Doa Malam
Bapa yang Mahabaik, aku mohon rahmat-Mu, mampukanlah aku untuk mengosongkan diri dari segala dosa. Dengan mendengarkan sabda-Mu, bukalah mata hatiku untuk melihat kuasa-Mu yang menyelamatkan. Demi Kristus, Tuhan dan Juruselamatku, kini dan sepanjang masa. Amin.
RUAH
Jumat, 12 Oktober 2012 Hari Biasa Pekan XXVII
Jumat, 12 Oktober 2012
Hari Biasa Pekan XXVII
Dunia ini celaka karena kerakusan dan itulah juga sebanya mengapa hidup beragama tidak dihargai ---- St Teresa dari Yesus.
Antifon Pembuka (Luk 11:24)
Barangsiapa tidak bersama Aku, ia melawan Daku, dan barangsiapa tidak berhimpun bersama Aku, ia menceraiberaikan.
Doa Pagi
Allah Bapa yang mahabaik, di dalam Dikaulah kami merasa aman dan tenteram. Bukalah hati kami terhadap Sabda-Mu yang Kauberikan melalui Kitab Suci dan Gereja, serta yang Kaubisikkan ke dalam hati kami. Semoga kami boleh menjadi saksi Injil-Mu dalam kehidupan sehari-hari. Sebab Engkaulah Sumber hidup sejati kami. Dengarkanlah doa kami dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (3:7-14)
Hari Biasa Pekan XXVII
Dunia ini celaka karena kerakusan dan itulah juga sebanya mengapa hidup beragama tidak dihargai ---- St Teresa dari Yesus.
Antifon Pembuka (Luk 11:24)
Barangsiapa tidak bersama Aku, ia melawan Daku, dan barangsiapa tidak berhimpun bersama Aku, ia menceraiberaikan.
Doa Pagi
Allah Bapa yang mahabaik, di dalam Dikaulah kami merasa aman dan tenteram. Bukalah hati kami terhadap Sabda-Mu yang Kauberikan melalui Kitab Suci dan Gereja, serta yang Kaubisikkan ke dalam hati kami. Semoga kami boleh menjadi saksi Injil-Mu dalam kehidupan sehari-hari. Sebab Engkaulah Sumber hidup sejati kami. Dengarkanlah doa kami dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (3:7-14)
"Mereka yang hidup dari iman akan diberkati bersama Abraham yang beriman."
Saudara-saudara, kalian
mengerti bahwa yang disebut anak-anak Abraham ialah mereka yang hidup
dari iman. Adapun Kitab Suci sudah tahu sebelumnya, bahwa Allah
membenarkan orang-orang bukan Yahudi berkat iman. Maka Kitab Suci dahulu
sudah mewartakan Injil kepada Abraham. "Olehmu segala bangsa akan
diberkati."Jadi mereka yang hidup dari iman akan diberkati bersama-sama
dengan Abraham yang beriman itu. Sebaliknya semua orang yang hidup dari
pelaksanaan hukum Taurat,berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis,
"Terkutuklah orang yang tidak melakukan segala sesuatu yang tertulis
dalam hukum Taurat." Memang tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan
Allah karena melakukan hukum Taurat. Hal itu jelas, karena "Orang yang
benar akan hidup berkat imannya." Padahal dasar hukum Taurat bukanlah
iman, melainkan perbuatan, sebab tertulis, "Barangsiapa melakukannya,
akan hidup karenanya." Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum
Taurat dengan jalan menjadi kutukkarena kita. Sebab ada tertulis,
"Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" Yesus Kristus telah
melakukan itu, supaya dalam Dia berkat Abraham sampai kepada
bangsa-bangsa bukan Yahudi, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang
telah dijanjikan itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan selalu ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 111:1-2.3-4.5-6)
1. Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
2. Agung dan semaraklah pekerjaan-Nya, keadilan-Nya tetap untuk selama-lamanya. Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan peringatan; Tuhan itu pengasih dan penyayang.
3. Kepada orang takwa diberikan-Nya rezeki, selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya.
Ref. Tuhan selalu ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 111:1-2.3-4.5-6)
1. Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
2. Agung dan semaraklah pekerjaan-Nya, keadilan-Nya tetap untuk selama-lamanya. Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan peringatan; Tuhan itu pengasih dan penyayang.
3. Kepada orang takwa diberikan-Nya rezeki, selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Sekarang penguasa dunia ini dibuang ke luar, sabda Tuhan; dan bila Aku telah ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang kepada-Ku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:15-26)
"Jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka Kerajaan Allah sudah datang kepadamu."
Sekali peristiwa, setelah Yesus mengusir setan, ada beberapa orang yang berkata, "Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, kepala setan." Ada pula yang mencobai Dia dan meminta tanda dari surga. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata, "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah, pasti binasa. Dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. Jika Iblis juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimana mungkin kerajaannya dapat bertahan? Sebab kalian berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusir setan? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu. Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Apabila seorang yang kuat dan bersenjata lengkap menjaga rumahnya, amanlah segala miliknya. Tetapi jika seorang yang lebih kuat daripadanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya. Barangsiapa tidak bersama Aku, ia melawan Daku, dan barangsiapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan. Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia mengembara di tempat-tempat yang tandus mencari perhentian; dan karena tidak mendapatnya, ia berkata, 'Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu.' Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu bersih tersapu dan rapih teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat daripadanya, dan mereka masuk dan tinggal di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk daripada keadaannya semula."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Ada dua keuntungan kalau orang hidup dalam iman, yaitu mendapatkan berkat dan selalu melakukan pekerjaan Allah. Contoh orang yang mendapat berkat karena iman adalah Abraham. Ia mempercayakan seluruh hidupnya kepada Tuhan. Meskipun belum tahu secara pasti letaknya, Abraham tetap berangkat ketika diperintahkan Tuhan untuk meninggalkan kampungnya menuju tanah terjanji. Ujian akan imannya mencapai puncaknya, ketika Abraham diperintahkan Tuhan untuk mengorbankan anak tunggalnya.
Kalau Abraham adalah contoh orang beriman yang mendapatkan berkat, Yesus adalah contoh orang beriman yang melakukan pekerjaan-pekerjaan Allah. Apa yang dilakukan Yesus? Ia mengusir setan atas nama Allah, bukan atas nama Beelzebul. Yesus mempercayakan diri sepenuhnya kepada Allah. Karena itu, Yesus tentu tidak akan pernah berkompromi dengan setan, apalagi melakukan pekerjaan setan atau bekerja sama dengan setan. Justru yang dilakukan adalah mengusir setan. Semoga setiap manusia beriman bersikap demikian, menolak setan dan segala pekerjaannya serta hanya melakukan pekerjaan-pekerjaan Allah.
Doa: Tuhan, semoga aku semakin mempercayakan hidupku sepenuhnya kepada-Mu dan turut serta melakukan pekerjaan-pekerjaan-Mu. Amin.
Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian
Surat Gembala Tahun Iman Bagi Umat Katolik Keuskupan Banjarmasin
Para
Pastor, Frater, Suster serta seluruh umat Katolik di Keuskupan Banjarmasin yang
terkasih,
Salam
sejahtera bagi anda sekalian,
- Paus Benediktus XVI, melalui Surat Apostolik Porta Fidei – “Pintu kepada Iman” yang diedarkan pada tanggal 11 Oktober 2011, mencanangkan Tahun Iman. Masa ini dimulai pada tanggal 11 Oktober 2012 dan akan ditutup pada perayaan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta Alam yang jatuh pada tanggal 24 Nopember 2013. Pencanangan Tahun Iman ini adalah dalam rangka memperingati 50 tahun pembukaan Konsili Vatikan II (11 oktober 1962) oleh Paus Yohanes XXIII dan 20 tahun keluarnya Katekismus Gereja Katolik oleh Paus Yohanes Paulus II (11 Oktober 1992). Tahun Iman ini menjadi kesempatan yang sangat bernilai bagi seluruh anggota Gereja - mulai dari para Uskup, para imam, dan seluruh umat – untuk mengerti secara lebih mendalam dasar iman kristiani, yakni: “pertemuan dengan peristiwa dan dengan pribadi, yang memberi kepada HIDUP suatu horison yang baru dan suatu arah yang lebih jelas”. Yang dimaksud adalah pertemuan dengan Pribadi Yesus Kristus yang telah bangkit. Di dalamnya, Iman dengan seluruh kedalaman dan kemegahannya dapat ditemukan kembali. Iman adalah suatu anugerah untuk ditemukan kembali, untuk disemaikan dan untuk diwujudkan dalam kesaksian hidup karena Allah telah memberikan kepada setiap dari kita keindahan dan kebahagiaan sebagai orang kristiani. Untuk itu, Paus mengajak kita untuk memperdalam pengetahuan dan pemahaman iman kita dengan kembali mempelajari sumber-sumber iman kita, misalnya membaca kembali Katekismus Gereja Katolik. Dengan cara ini diharapkan bahwa seluruh Gereja dapat memulihkan kembali “pemahaman yang tepat atas iman-kepercayaan itu, sehingga dengan demikian juga menguatkannya, memurnikannya, mengukuhkannya dan mengakuinya”.
- Menanggapi seruan Bapa Paus Benediktus XVI, Keuskupan Banjarmasin memulai pembukaan Tahun Iman pada Hari Minggu Biasa ke XXVIII ini dengan pembacaan Surat Gembala ini. Pada tingkatan para imam dan biarawan-biarawati, sudah diadakan rekoleksi bersama dengan bahan dari Surat Apostolik Porta Fidei di awal bulan Oktober ini. Kita sungguh bersyukur dengan pencanangan Tahun Iman ini oleh Bapa Paus Benediktus XVI. Ajakan Paus untuk kembali mendalami sumber iman kita sungguh sejalan dengan apa yang dihasilkan oleh kegiatan Pra-Sinode di tingkat Paroki di Keuskupan kita. Semua Paroki menyadari dan menyatakan bahwa persoalan utama yang ada di paroki-paroki berakar pada kurangnya pengetahuan, pemahaman, dan perwujudan iman Katolik dalam kehidupan sehari-hari. Keprihatinan dan kesadaran ini, mau tidak mau, mendorong kita untuk kembali mencari dan menemukan Pribadi Kristus yang telah Bangkit dan juga mendorong kita untuk mendalami sumber-sumber iman kita. Saya mengajak para imam, biarawan-biarawati serta seluruh umat sekalian untuk mengisi Tahun Iman ini dengan suatu gerakan untuk mendalami kembali Iman Kepercayaan kita (Credo), menggali kembali sumber-sumber Iman, dan mempelajari Dokumen-dokumen Gereja serta ajaran-ajaran para Bapa Gereja. Apa yang kita lakukan bukan hanya untuk memenuhi seruan dan harapan Bapa Suci Benediktus XVI, tetapi juga sebagai langkah konkrit untuk menjawab keprihatinan yang ditemukan dalam kegiatan Pra-Sinode tingkat Paroki. Kita perlu mengadakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pengajaran iman, baik di tingkat Keuskupan maupun di tingkat Paroki. Hendaknya para Deken, para pastor Paroki, para Ketua Komisi sesuai dengan lingkup dan kewenangan masing-masing menghidupkan kembali dan merintis aneka kegiatan yang dapat meningkatkan pengetahuan dan pendalaman iman umat.
- Pada langkah pertama, kita akan membaca dan merenungkan bersama Surat Apostolik Pintu Kepada Iman (Porta Fidei) dalam kegiatan Pra-Sinode di Tingkat Dekenat. Selanjutnya saya berharap bahwa surat apostolik tersebut juga menjadi bahan bacaan dan permenungan para imam, biarawan-biarawati serta umat di tingkat paroki, komunitas/KBG dan komunitas biara. Di tingkat Keuskupan, kita akan mengadakan berbagai kegiatan pengajaran iman yang disesuaikan dengan persiapan menuju Sinode Keuskupan di tahun 2013 nanti. Kegiatan-kegiatan pengajaran dan pendalaman iman kristiani itu meliputi segala usia, baik anak-anak, kaum muda, maupun orang-orang dewasa. Keluarga, sebagai Gereja mini, hendaknya juga menjadi tempat persemaian dan pertumbuhan iman katolik yang benar.
- Di tingkat Paroki, diharapkan akan tumbuh semangat baru untuk mendalami Iman- Kepercayaan kita. Selain Kitab Suci, buku-buku yang bisa membantu kita untuk mengenal Kristus dengan lebih baik serta memperdalam iman kita adalah Katekismus Gereja Katolik, buku Iman Katolik serta Kompendium Gereja Katolik. Hendaknya tema-tema yang diangkat dalam buku-buku itu diusahakan untuk diwartakan, didalami, dan dibicarakan dalam pertemuan-pertemuan umat maupun pertemuan dalam keluarga. Sekolah-sekolah katolik, sebagai tempat pembinaan dan pendidikan bagi para siswa, seyogyanya juga menjadi tempat pengajaran iman dan wadah bagi kesaksian iman kristiani.
- Saudari-saudara yang terkasih, selama Tahun Iman, semua orang beriman dipanggil untuk memperbaharui kurnia iman yang telah diterimanya dan digerakkan oleh iman yang hidup mampu membina sikap tobat serta hidup berdasarkan imannya. Terdorong oleh kebahagiaan hidup sebagai buah pertemuannya dengan Yesus Kristus, semua orang beriman harus berupaya untuk membagikan pengalaman iman dan kasih mereka, baik kepada saudara seiman maupun saudara-saudari yang tidak seiman, bahkan kepada mereka yang tidak beriman sehingga kabar gembira keselamatan yang dibawa dan diwartakan oleh Kristus juga bisa sampai kepada semua orang.
- Pada kesempatan ini, saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada para misionaris yang telah memulai penyebaran benih iman di Keuskupan ini. Para Uskup pendahulu saya, para imam, para biarawan-biarawati serta katekis yang telah turut serta menaburkan, menyemaikan dan memelihara benih-benih iman sehingga Gereja di Keuskupan Banjarmasin bisa bertumbuh dan berkembang hingga saat ini. Semoga benih-benih tersebut tetap tumbuh dengan baik dan nantinya menghasilkan buah yang melimpah demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan semua orang.
Selamat menjalani dan mengisi Tahun Iman yang
penuh rahmat ini dengan semangat
untuk memperdalam dan memperbaharui iman yang memungkinkan kita bertemu dengan
Pribadi Yesus Kristus yang bangkit dan mengaruniakan rahmat keselamatan
Tuhan memberkati Anda sekalian.
Diberikan di Banjarmasin, pada Pembukaan Tahun Iman, 11 Oktober 2012
Mgr. Petrus Boddeng Timang
Uskup Keuskupan Banjarmasin
Kamis, 11 Oktober 2012 Hari Biasa Pekan XXVII
Kamis, 11 Oktober 2012
Hari Biasa Pekan XXVII
“Akar dari semua dosa terletak di dalam hati manusia” (Katekismus Gereja Katolik, 1873)
Antifon Pembuka (Luk 11:13)
Jika kalian yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu, betapa pula Bapamu di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada siapa pun, yang meminta kepada-Nya.
Doa Pagi
Bapa yang penuh kasih, kami bersyukur kepada-Mu karena hari ini kami Engkau perkenankan mengenang 50 tahun pembukaan Konsili Vatikan II. Melalui Konsili ini Engkau berkenan membarui Gereja-Mu. Semoga melalui perayaan ini umat-Mu terus bertumbuh dalam iman akan Yesus, Tuhan dan Juruselamat kami, yang hidup dan bersatu dengan Engkau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin.
Rasul Paulus menegur dengan keras mereka yang plin-plan dalam menghayati imannya. Iman akan Yesus Kristus adalah hal yang utama, apalagi Roh Kudus membimbing hidup kita. Apalagi yang kurang?
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (3:1-5)
Hari Biasa Pekan XXVII
“Akar dari semua dosa terletak di dalam hati manusia” (Katekismus Gereja Katolik, 1873)
Antifon Pembuka (Luk 11:13)
Jika kalian yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu, betapa pula Bapamu di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada siapa pun, yang meminta kepada-Nya.
Doa Pagi
Bapa yang penuh kasih, kami bersyukur kepada-Mu karena hari ini kami Engkau perkenankan mengenang 50 tahun pembukaan Konsili Vatikan II. Melalui Konsili ini Engkau berkenan membarui Gereja-Mu. Semoga melalui perayaan ini umat-Mu terus bertumbuh dalam iman akan Yesus, Tuhan dan Juruselamat kami, yang hidup dan bersatu dengan Engkau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin.
Rasul Paulus menegur dengan keras mereka yang plin-plan dalam menghayati imannya. Iman akan Yesus Kristus adalah hal yang utama, apalagi Roh Kudus membimbing hidup kita. Apalagi yang kurang?
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (3:1-5)
"Adakah kalian menerima Roh karena melakukan hukum atau karena percaya akan pewartaan Injil?"
Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah memesona kalian? Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan jelas di depanmu? Hanya ini yang ingin kuketahui dari padamu: Adakah kalian menerima Roh karena melakukan hukum Taurat? Atau karena percaya akan pewartaan Injil? Adakah kalian sebodoh itu? Kalian telah mulai dengan Roh, maukah kalian sekarang mengakhirinya dalam daging? Sia-siakah semua yang telah kalian alami sebanyak itu? Masakah sia-sia! Jadi bagaimana sekarang? Tuhan telah menganugerahi kalian Roh dengan berlimpah-limpah dan Ia telah melakukan mukjizat di antara kalian; adakah Ia berbuat demikian karena kalian melakukan hukum Taurat, atau karena kalian percaya akan pewartaan Injil?
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Terpujilah Tuhan Allah Israel, sebab Ia mengunjungi umat-Nya.
Ayat. (Luk 1:69-70.71-72.73-75)
1. Tuhan menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya; seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus.
2. Ia melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita, untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus.
3. Sumpah telah diucapkan-Nya kepada Abraham bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita supaya kita terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut, dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan, bukalah hati kami, supaya kami memperhatikan sabda Anak-Mu.
Jangan malu meminta sesuatu.Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita untuk berani bersikap rendah hati. Bapa di surga akan memberikan apa pun yang kita minta pada-Nya. Hanya Allah yang mampu memenuhi kebutuhan hidup kita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:5-13)
"Mintalah, maka kalian akan diberi."
Pada waktu itu, sesudah mengajar para murid berdoa, Yesus bersabda kepada mereka, “Jika di antara kalian ada yang tengah malam pergi ke rumah seorang sahabat dan berkata kepadanya, ‘Saudara, pinjamilah aku tiga buah roti, sebab seorang sahabatku dalam perjalanan singgah di rumahku, dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya’, masakah ia yang di dalam rumah itu akan menjawab, ‘Jangan mengganggu aku; pintu sudah tertutup, dan aku serta anak-anakku sudah tidur. Aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepadamu’. Aku berkata kepadamu: Sekalipun dia tidak mau bangun dan tidak mau memberikan sesuatu meskipun ia itu sahabatnya, namun karena sikap sahabatnya yang tidak malu-malu itu, pasti ia akan bangun dan memberikan apa yang dia perlukan. Oleh karena itu Aku berkata kepadamu, mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, akan menerima; setiap orang yang mencari, akan mendapat, dan setiap orang yang mengetuk, akan dibukakan pintu. Bapa manakah di antara kalian, yang memberi anaknya sebuah batu, kalau anak itu minta roti? Atau seekor ular, kalau anaknya minta ikan? Atau kalajengking, kalau yang diminta telur? Jika kalian yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu, betapa pula Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada siapa pun yang meminta kepada-Nya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Hidup orang Kristen mesti selalu penuh harapan. Kita tidak boleh mudah putus asa dalam menghadapi segala sesuatu. Kegagalan merupakan kesuksesan yang tertunda. Tuhan selalu memberikan kesempatan kita untuk bangkit dan berkembang. Mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Sabda Tuhan ini meneguhkan perjuangan hidup kita. Mari kita berjuang di jalan kasih dan pengorbanan!
Doa Malam
Allah yang Maharahim, Engkau tidak pernah meninggalkan aku. Justru akulah yang sering lupa dan menjauh dari-Mu. Aku sering malas berbuat baik dan menutup diri terhadap kesusahan orang lain. Sanggupkanlah aku untuk menolong sesama. Dengan pengantaraan Kristus Putra-Mu yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
RUAH
Melalui Radio Publik: Sambutan Uskup Agung Semarang pada pembukaan Tahun Iman, 11 Oktober 2012
Saudari dan saudaraku terkasih
dalam Tuhan,
marilah kita bergembira dalam
beriman, bergairah dalam pewartaan!
Patut
kita syukuri bersama, bahwa Tuhan kita Yesus Kristus telah diimani oleh ratusan
juta orang di dunia ini sejak para rasul. Ia kita imani sebagai jalan,
kebenaran dan kehidupan. Iman akan Yesus Kristus itu setiap kali dibarui dalam
Syahadat para rasul, dirayakan dalam Ekaristi, diwujudkan dalam tindakan dan
akhirnya diperdalam terus-menerus melalui doa.
Sebagai rasa syukur atas iman
yang berkembang itu, Bapa Suci Paus Benedictus XVI mencanangkan Tahun
Iman, 11 Oktober 2012 - 24 November 2013.
Agar
Tahun Iman memiliki makna bagi kita, saya mengharapkan paroki-paroki, kelompok-kelompok,
komunitas-komunitas bahkan keluarga-keluarga
mengadakan kegiatan - kegiatan yang mengembangkan iman dan
meneguhkan perutusan di tengah dunia.
Kita
ingin menjadi seperti Wanita Samaria, seperti dikatakan oleh Bapa Suci Paus
Benediktus XVI dalam surat apostolik Porta
Fidei (Pintu Kepada Iman). Wanita Samaria adalah orang yang bertemu Yesus
di pinggir sumur, dan menimba sumber air hidup yang memancar keluar dari diri
Yesus. Berkat perjumpaannya dengan Yesus Wanita Samaria itu menemukan
kegembiraan dalam beriman dan kegairahan dalam meng-komunikasi-kan imannya
kepada orang lain.
Pengalaman
Wanita Samaria itu bukan pengalaman sesaat, tetapi pengalaman yang dipupuk dari
waktu ke waktu dan diasah oleh pergulatan hidup yang keras di padang gurun.
Maka untuk zaman sekarang, untuk menjadi seperti Wanita Samaria, kita juga
harus pergi ke sumur, tidak hanya sekali tetapi berkali-kali untuk berjumpa
dengan Yesus yang siap mengajar dan menawarkan air hidup kepada kita. Sumur itu
adalah dokumen-dokumen ajaran Gereja dan peristiwa-peristiwa yang menyimpan
kekayaan iman kita. Dokumen-dokumen Ajaran Gereja itu diantaranya Kitab Suci,
Konsili Vatikan II, Katekismus Gereja Katolik dan ajaran-ajaran iman
lainnya. Sedangkan peristiwa-peristiwa
iman diantaranya adalah perayaan-perayaan liturgi, devosi dan doa yang menjadi saat penuh rahmat untuk mengenal dan
mengalami kehadiran Yesus yang menyapa dan meneguhkan.
Di
Tahun Iman ini kita semua ingin menjadikan iman sebagai peristiwa hidup,
artinya menjadi suatu kesibukan pertama dan utama dalam kehidupan menggereja. Dengan
demikian
kita semakin bergembira dalam beriman, bergairah dalam pewartaan.
Saya
berterimakasih kepada semua saja yang dengan sepenuh hati, tanpa pamrih, tanpa
lelah,
telah dan akan, dengan caranya masing-masing
melibatkan diri dalam pengembangan iman dan peneguhan hidup umat di Keuskupan
Agung Semarang.
Semoga
Tahun Iman ini menjadikan semua gerak kita bermakna bagi semakin banyak orang
dalam peziarahan menuju Bapa.
Tahun Iman ini hati penuh rasa
syukur
atas rahmat iman rahmat bagi
sluruh umat
Bahagia, hidup suci, penuh
sukacita
dalam karya pelayanan kasih
setiap hari
Semoga kita
semua dilindungi dan diberkati oleh Allah yang mahakuasa: Bapa, Putra dan Roh
Kudus. Amin.
+ Johannes Pujasumarta
Uskup
Agung Semarang
Surat Gembala Tahun Iman Bagi Umat Katolik Keuskupan Surabaya
Surat Gembala Tahun Iman
Bagi Umat Katolik Keuskupan Surabaya
(Dibacakan di semua gereja dan kapel di seluruh wilayah Keuskupan Surabaya, tanggal 6-7 atau 13/14 Oktober 2012)
================================================
Para saudara terkasih,
Bapa Suci Paus Benediktus XVI melalui Surat Apostolik dengan judul “Porta Fidei”
(Pintu Kepada Iman) telah mengumumkan Tahun Iman, yang akan dimulai
pada tanggal 11 Oktober 2012, dan akan ditutup pada Hari Raya Tuhan kita
Yesus Kristus Raja Semesta Alam pada tanggal 24 November 2013. Perayaan
Tahun Iman ini berkaitan dengan peringatan 50 tahun pembukaan Konsili
Vatikan II dan 20 tahun sejak terbit buku Katekismus Gereja Katolik.
Untuk di Keuskupan Surabaya, saya akan membukanya dengan perayaan
Ekaristi pada tanggal 18 Oktober 2012 di Gua Maria Lourdes Puhsarang-
Kediri pukul 23.00 wib.
Dalam Surat Apostolik tersebut Bapa Suci
mengharapkan agar karunia iman yang telah kita peroleh berkat sakramen
baptis sungguh dapat memberikan kekuatan dan pembaharuan nyata dalam hidup.
Oleh karena itu melalui Surat Gembala ini saya ingin menyapa para
imam, biarawan-biarawati, katekis, para pengurus Gereja dan seluruh umat
Allah di Keuskupan Surabaya ini, agar memberi perhatian khusus akan pentingnya iman bagi kehidupan,
dan agar mengisi Tahun Iman ini dengan pelbagai kegiatan yang diadakan
di tempat masing-masing di tingkat kevikepan, paroki, wilayah,
lingkungan, stasi, maupun juga di kelompok-kelompok kategorial.
Tahun Iman akan sungguh menjadi saat
berahmat, bila kita mengisi tahun ini dengan: memperdalam, mempelajari,
merayakan dan menghayati iman yang benar dalam kehidupan nyata. Sumber iman
kita adalah Kitab Suci dan Tradisi penerusan iman oleh kuasa mengajar
Gereja (Magisterium). Dalam hal ini, Bapa Suci mengingatkan bahwa
Katekismus Gereja Katolik merupakan salah satu buah dari Konsili Vatikan
II sebagai sumber pengajaran iman yang resmi dan benar.
Iman adalah tanggapan pribadi dan perjumpaan dengan Allah yang mewahyukan diri dalam pribadi Yesus Kristus yang sudah bangkit.
Dari perjumpaan pribadi tersebut kita didorong untuk memahami isi
pengakuan iman-kepercayaan yang benar dan meneruskannya kepada generasi
yang akan datang .
Saat ini kita menghadapi dua krisis dalam hal iman: kehilangan identitas kekatolikan dan selanjutnya bahaya kehilangan iman.
Ditandai dengan maraknya tren 'jajan rohani' di tengah aneka aliran
kerohanian serta relativisme keyakinan yang bisa mengaburkan identitas
dan otentisitas iman Katolik sebagaimana diwariskan para Rasul.
Gereja Katolik kaya dengan kekayaan
kebenaran ilahi namun kita kurang menggali dan menyantap citarasa
sedapnya Sabda Allah dan khazanah Ajaran Gereja. Maka tepatlah seruan
Paus, bahwa di jaman kita ini, “iman adalah anugerah yang perlu
ditemukan kembali, dipelihara dan dinyatakan dalam kesaksian”. Jikalau
tidak demikian, kita ada dalam bahaya kehilangan iman.
Manusia dibenarkan karena iman (Rm 3:28)
namun iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong (bdk. Yak 2:20.24).
Iman membuat kita menjadi tanda yang nyata akan kehadiran Tuhan yang
menyelamatkan jikalau diwujudkan dalam kesaksian hidup. Orang zaman
sekarang membutuhkan kesaksian yang dapat dipercaya dari orang-orang
yang mendapatkan pencerahan di dalam budi dan hatinya oleh sabda Tuhan,
sekaligus mampu membuka hati dan budi banyak orang untuk merindukan
Allah serta kehidupan yang sejati.
Untuk menghidupkan, memperdalam dan
menguatkan iman agar menjadi subur dan menghasilkan buah berlimpah,
perlu pendalaman Kitab Suci dan ajaran Gereja, perayaan liturgi serta
kesaksian hidup nyata. Pengakuan iman diikuti oleh penerimaan kehidupan
sakramental di mana Kristus hadir, bertindak dan terus membangun
Gereja-Nya. Tanpa liturgi dan sakramen-sakramen, pengakuan iman akan
kehilangan daya gunanya, sebab ia akan kehilangan rahmat yang mendukung
kesaksian Kristiani. Dalam hal ini, katekese memiliki peran yang
sentral.
Sarana katekese yang tak tergantikan untuk
sampai pada pemahaman yang sistematis pada iman yang benar adalah
Katekismus Gereja Katolik. Apakah kita sudah cukup mengenal dan
mendalami Katekismus Gereja Katolik ini, sekurang-kurangnya ringkasannya
dalam Kompendium Katekismus Gereja Katolik? Apakah kita sudah
memelihara anugerah iman ini dan mewartakannya?
Konsili Vatikan II telah membangkitkan
kesadaran baru tentang arti dan peran Kitab Suci dalam kehidupan iman
Gereja. Gereja telah melihat kembali dirinya melalui Kitab Suci.
Demikianlah, Sabda Allah itu menjadi “penopang dan keteguhan Gereja”
serta “kekuatan iman, santapan jiwa, sumber murni dan abadi dari hidup
rohani bagi putera-puteri Gereja” (DV 21). Sabda Allah merupakan sarana
untuk memupuk iman, sehingga iman kita tumbuh, berkembang, dan berbuah,
dan kita dapat bertahan dalam iman sampai akhir (lih. KGK no. 162).
Sungguh relevan bagi kita, bertepatan dengan fokus pastoral Keuskupan Surabaya di tahun 2013 adalah Kitab Suci dan Orang Muda Katolik (OMK). Kita melihat bahwa Sabda Allah adalah sumber iman, sedangkan Orang Muda adalah penerus iman.
Dalam konteks orang muda sebagai penerus
iman, perlulah kita memberi kesempatan kepada Orang Muda Katolik untuk
mengalami kegembiraan yang berasal dari iman kepada Yesus Kristus dalam
persekutuan dengan seluruh Gereja Katolik. Kita perlu mengusahakan
pertemuan katekese untuk Orang Muda Katolik, sehingga mereka menemukan kebanggaan beriman Katolik dan menjadi saksi iman ditengah masyarakat.
Umat Allah yang terkasih, pada kesempatan
ini, saya mengajak Anda untuk juga memberikan perhatian pada sekolah dan
perguruan Katolik. Ditempat inilah kekayaan iman Gereja hadir secara
nyata di tengah masyarakat. Maka hendaklah kita memelihara iman insan
Katolik di dalamnya dengan menggunakan Katekismus Gereja Katolik sebagai
referensi utama pengajaran iman.
Saya berharap agar seluruh umat Allah di keuskupan
Surabaya sungguh terlibat dalam mengisi Tahun Iman ini. Hendaknya para
imam, biarawan-biarawati, katekis, guru agama, pengurus DPP-BGKP,
kelompok-kelompok kategorial menjadikan Tahun Iman ini sebagai gerakan bersama.
Kita semua mengambil bagian secara aktif, memperdalam pengetahuan
tentang dokumen Konsili Vatikan II dan Katekismus Gereja Katolik,
menyegarkan kembali akan tugas dan tanggung jawab serta ketrampilan
dalam berkatekese dan membangun kesadaran sebagai saksi iman yang
sejati. Secara khusus saya mengingatkan para imam untuk mengajar
katekumen, memberikan pendalaman iman bagi umat, lebih intensif dalam
pelayanan sakramen serta mendalami dokumen-dokumen Ajaran Gereja.
Akhirnya marilah kita mempercayakan saat
berahmat ini kepada Bunda Maria, yang diwartakan sebagai yang berbahagia
karena telah percaya (Luk 1:45). Semoga melalui doa dan perlindungannya
kita sampai pada kepenuhan hidup iman.
Surabaya, 1 Oktober 2012
Pesta St. Theresia dari kanak-kanak Yesus
Berkat Tuhan,
Msgr. Vincentius Sutikno Wisaksono
Uskup Keuskupan Surabaya
Langganan:
Postingan (Atom)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati