Sejak zaman dahulu sampai sekarang, selalu saja ada orang yang berhasrat untuk memiliki kedudukan, kekuasaan dan kemuliaan. Kalau, kedudukan dan kekuasaan itu sudah dimiliki, kencenderungannya adalah minta dilayani, bukan melayani. Para rasul, yg sudah mendapat tempat istimewa di hadapan Yesus pun tidak terluput dari kecenderungan ini. Injil hari ini mengisahkan Yohanes dan Yakobus yang menginginkan duduk sebelah-menyebelah dengan Yesus apabila Ia kelak bertahta dalam kemuliaan.
Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
| Meditasi Antonio Kardinal Bacci |
Lumen Christi | Facebook
| Gabung Saluran/Channel WhatsApp RenunganPagi.ID
CARI RENUNGAN
MINGGU BIASA XXIX/B - 21 Oktober 2012
MINGGU BIASA
XXIX/B - 21 Oktober 2012
Yes 53:10-11;
Ibr 4:14-16; Mrk 10:35-45
Sejak zaman dahulu sampai sekarang, selalu saja ada orang yang berhasrat untuk memiliki kedudukan, kekuasaan dan kemuliaan. Kalau, kedudukan dan kekuasaan itu sudah dimiliki, kencenderungannya adalah minta dilayani, bukan melayani. Para rasul, yg sudah mendapat tempat istimewa di hadapan Yesus pun tidak terluput dari kecenderungan ini. Injil hari ini mengisahkan Yohanes dan Yakobus yang menginginkan duduk sebelah-menyebelah dengan Yesus apabila Ia kelak bertahta dalam kemuliaan.
Permintaan
dua bersaudara ini kiranya mengacu pada apa yang dikatakan Yesus sebelumnya,
bahwa kelak, setelah menderita sengsara, wafat, bangkit dan naik ke surga, Ia akan
datang kembali dengan kemuliaan (Mrk 8:28; bdk. Mrk 13:26; 20:22). Selain itu,
mereka sendiri pernah menyaksikan bagaimana Yesus dipermuliakan di atas gunung (Mrk
9:2-8). Maka, wajar jika mereka berangan-angan untuk ikut menikmati kemuliaan
sorgawi yang dimiliki Yesus. Bukankah kita juga mengharapkan hal yang sama,
yakni kelak diperkenankan mengalami kemuliaan abadi di surga?
Yesus
sendiri sangat mengerti permintaan Yohanes dan Yakobus tersebut. Tentu saja, Ia
juga mengerti harapan kita akan hal yang sama. Maka, Yesus kemudian “ndunungke” permintaan tersebut. Pertama, Ia menegaskan bahwa hal
memperoleh kemuliaan abadi itu bukanlah upah tetapi anugerah yang tergantung secara
mutlak pada kehendak Bapa (Mrk 10:40). Kita tidak bisa mengandalkan kebaikan
dan jasa-jasa kita atau pun amal baik kita untuk mendapatkan kemuliaan surgawi.
Bukankah amal kita tidak akan pernah mencukupi – karena ngomelnya lebih banyak daripada ngamalnya?
Sekali lagi, kemuliaan abadi adalah anugerah Allah yang diberikan kepada kita,
bukan atas dasar jasa dan perjuangan kita tetapi atas dasar kebaikan dan belas kasih
Allah kepada kita.
Kedua, Yesus hendak
menekankan bahwa masuk surga dan memperoleh kemuliaan surgawi itu tidak boleh
dijadikan tujuan dari perjuangan dan amal baik kita. Perjuangan para murid
untuk meninggalkan segala-galanya dan mengikuti Yesus, serta kesediaan untuk
menderita demi Dia (Mrk 10:28), pasti akan diganjar dengan kehidupan kekal yang
penuh kemuliaan (Mrk 10:30). Namun, janganlah itu dijadikan tujuan. Sebab,
kalau demikian halnya, perjuangan dan hal-hal baik yang kita lakukan
ujung-ujungnya hanya untuk kepentingan diri kita sendiri.
Misalnya,
kita membantu orang lain dengan tujuan supaya masuk surga. Bukanlah itu sama
saja kita menjadikan orang lain yang kita bantu itu sebagai kendaraan ke surga
bagi kita? Maka, yang ideal adalah kita membantu orang lain sungguh dengan
tulus, tanpa diboncengi kepentingan pribadi, sekalipun itu kepentingan rohani
(masuk sorga). Sebab, jika demikian halnya, apa bedanya kita dengan orang-orang
yang rajin berderma atau membagi-bagikan uang untuk menarik simpati masyarakat
sehingga mendukungnya untuk meraih jabatan tertentu? Bukankah itu berarti
menjadikan orang lain sebagai kendaraan untuk meraih kedudukan?
Maka,
kalau kita membantu/menolong orang lain, hendaknya didorong oleh hati yang
tergerak oleh belas kasih dan diarahkan oleh tujuan demi kebaikan orang yang
kita tolong itu. Soal masuk surga, itu bisa kita andaikan, bahkan kita pastikan
karena sudah dijamin oleh Yesus sendiri. “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya
laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau
ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus
kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang,
sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia
akan menerima hidup yang kekal” (Mrk 10:29-30). Karena kehidupan kekal itu
sudah dijamin oleh Yesus, maka janganlah kita jadikan tujuan.
Ketiga, Yesus
menekankan semangat pelayanan. Karena kemuliaan surgawi adalah anugerah, bukan
upah sehingga tidak boleh kita jadikan sebagai tujuan, maka kita harus mengembangkan
semangat pelayanan seperti Yesus sendiri. Ia datang bukan untuk dilayani
melainkan untuk melayani, bahkan menjadi tebusan bagi banyak orang (Mrk 10:45;
bdk. Yes 53:10-11; Ibr 4:15). Dengan karya pelayanan-Nya yang berpuncak pada
salib, Yesus menebus kita. Artinya, Ia membebaskan kita dari kuasa dosa dan
kematian kekal, serta menjamin kehidupan abadi kita.
Semangat
pelayanan yang ditekankan oleh Yesus ini marilah kita hayati dalam setiap sisi
kehidupan kita, baik dalam keluarga, di tempat kerja, di tengah masyarakat, dan
tentu saja dalam kehidupan menggereja. Kalau semangat pelayanan ini kita
terapkan, di mana pun kita berada, kita percaya dunia kita akan menjadi lebih
baik. Suasana kemuliaan dan kebahagiaan surgawi yang kita impikan dengan penuh
pengharapan, akan terwujud di dunia ini sebelum akhirnya kelak kita
mengalaminya setelah kehidupan di dunia ini berakhir. Dengan kata lain, kalau
kita menghayati semangat pelayan dengan sungguh-sungguh, itu berarti kita menghadirkan
surga dalam keluarga kita, tempat kerja kita, masyarakat kita, dan lingkungan
Gereja kita.
RD. Ag. Agus Widodo
Minggu, 21 Oktober 2012 Hari Minggu Biasa XXIX/B - Hari Minggu Evangelisasi
Minggu, 21 Oktober 2012
Hari Minggu Biasa XXIX/B - Hari Minggu Evangelisasi
Komunitas-komunitas basis Gerejani merupakan daya kekuatan evangelisasi ---- Paus Paulus VI
Antifon Pembuka (Mzm 17:6.8)
Aku berseru kepada-Mu sebab Engkau mendengarkan daku, ya Allah. Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah kata-kataku. Jagalah aku bagaikan biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Maharahim, Putra-Mu telah rela memanggul kesalahan-kesalahan kami dan rela pula menderita untuk menyelamatkan semua orang. Jiwailah kami dengan semangat-Nya, agar kami pun bersedia memikul beban sesama kami, seperti yang telah dilakukan oleh Dia, Hamba kami sekalian, Tuhan, Pengantara kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (53:10-11)
Hari Minggu Biasa XXIX/B - Hari Minggu Evangelisasi
Komunitas-komunitas basis Gerejani merupakan daya kekuatan evangelisasi ---- Paus Paulus VI
Antifon Pembuka (Mzm 17:6.8)
Aku berseru kepada-Mu sebab Engkau mendengarkan daku, ya Allah. Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah kata-kataku. Jagalah aku bagaikan biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Maharahim, Putra-Mu telah rela memanggul kesalahan-kesalahan kami dan rela pula menderita untuk menyelamatkan semua orang. Jiwailah kami dengan semangat-Nya, agar kami pun bersedia memikul beban sesama kami, seperti yang telah dilakukan oleh Dia, Hamba kami sekalian, Tuhan, Pengantara kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (53:10-11)
"Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai kurban silih, ia akan melihat keturunannya, dan umurnya akan lanjut."
Tuhan berkehendak meremukkan hamba-Nya dengan kesakitan. Tetapi apabila ia menyerahkan dirinya sebagai kurban penebus silih, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak Tuhan akan terlaksana karena dia. Sesudah kesusahan jiwanya, ia akan melihat terang dan menjadi puas. Sebab Tuhan berfirman: Hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, mi = cis, 4/4, PS 815
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 33:4-5.18-19.20-22)
1. Sebab Firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan, Ia senang kepada keadilan dan hukum; bumi penuh kasih setia-Nya.
2. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang bertakwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya. Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan. Dialah Penolong kita dan perisai kita! Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.
Bacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani (4:14-16)
"Marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian."
Saudara-saudara, kita sekarang mempunyai seorang Imam Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Agung yang kita punya, bukanlah imam agung yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita. Sebaliknya Ia sama dengan kita! Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan pada waktunya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do=a, 4/4, Pelog Bem, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 10:45)
Anak manusia datang untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:35-45) Singkat: 10:42-45
"Anak manusia datang untuk melayani dan untuk memberanikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang."
Sekali peristiwa Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya, "Guru, kami harap Engkau mengabulkan suatu permohonan kami!" Jawab Yesus kepada mereka, "Apa yang hendak Kuperbuat bagimu?" Mereka menjawab, "Perkenankanlah kami ini duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, seorang di sebelah kanan-Mu dan seorang lagi di sebelah kiri-Mu." Tetapi kata Yesus kepada mereka, "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Sanggupkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?" Jawab mereka, "Kami sanggup." Yesus lalu berkata kepada mereka, "Memang, kamu harus meminum cawan yang harus Kuminum, dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima. Tetapi hal duduk di sebelah kanan atau kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang yang baginya telah disediakan." Mendengar itu, kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes. Tetapi Yesus memanggil murid-murid-Nya lalu berkata, "Kamu tahu bahwa orang-orang yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tetapi janganlah demikian di antara kamu! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Sebab Anak Manusia pun datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami
Renungan
“Saudara-saudari yang terkasih, saya mohon pada hari misi evangelisasi bagi bangsa-bangsa (ad gentes), khususnya bagi para pelayan, suatu pencurahan Roh Kudus bagi mereka, agar rahmat Allah memampukan mereka untuk memajukan misi evangelisasi dengan teguh dalam sejarah manusia. Bersama dengan Beato John Henry Newman, saya berdoa :’Ya Tuhan, dampingilah para misionaris-Mu di tanah-tanah misi, taruhlah kata-kata yang benar di bibir mereka dan buatlah jerih payah mereka menghasilkan buah berlimpah’. Semoga Santa Perawan Maria, Bunda Gereja dan Bintang Evangelisasi, menyertai semua misionaris Kabar Sukacita” (kutipan dari Pesan Paus Benediktus XVI dalam rangka mengenangkan Minggu Evangelisasi atau Misi Sedunia, 6 Januari 2012).
“Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Mrk 10:45)
Dalam rangka melaksanakan tugas pengutusan-Nya, Sang Penyelamat Dunia telah rela dengan rendah hati dalam “melayani dan memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang”. Untuk itu Ia rela menderita, disiksa dan dihina sampai wafat disalibkan di kayu salib, menjadi tontonan banyak orang. Penyaliban merupakan hukuman terberat bagi para penjahat, maka dengan demikian Sang Penyelamat Dunia, meskipun baik, rela diperlakukan sebagai penjahat, tidak mengeluh dan menggerutu. Sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus kita memiliki tugas missioner untuk mewartakan kabar baik, apa-apa yang baik, dengan semangat melayani dan rendah hati. Maka marilah kita hidup dan bertindak dengan saling melayani, mempersembahkan tenaga dan waktu kita bagi orang lain, demi kebahagiaan dan keselamatan mereka, tentu saja pertama-tama dan terutama adalah keselamatan jiwa.
“Saudara-saudari yang terkasih, saya mohon pada hari misi evangelisasi bagi bangsa-bangsa (ad gentes), khususnya bagi para pelayan, suatu pencurahan Roh Kudus bagi mereka, agar rahmat Allah memampukan mereka untuk memajukan misi evangelisasi dengan teguh dalam sejarah manusia. Bersama dengan Beato John Henry Newman, saya berdoa :’Ya Tuhan, dampingilah para misionaris-Mu di tanah-tanah misi, taruhlah kata-kata yang benar di bibir mereka dan buatlah jerih payah mereka menghasilkan buah berlimpah’. Semoga Santa Perawan Maria, Bunda Gereja dan Bintang Evangelisasi, menyertai semua misionaris Kabar Sukacita” (kutipan dari Pesan Paus Benediktus XVI dalam rangka mengenangkan Minggu Evangelisasi atau Misi Sedunia, 6 Januari 2012).
“Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Mrk 10:45)
Dalam rangka melaksanakan tugas pengutusan-Nya, Sang Penyelamat Dunia telah rela dengan rendah hati dalam “melayani dan memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang”. Untuk itu Ia rela menderita, disiksa dan dihina sampai wafat disalibkan di kayu salib, menjadi tontonan banyak orang. Penyaliban merupakan hukuman terberat bagi para penjahat, maka dengan demikian Sang Penyelamat Dunia, meskipun baik, rela diperlakukan sebagai penjahat, tidak mengeluh dan menggerutu. Sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus kita memiliki tugas missioner untuk mewartakan kabar baik, apa-apa yang baik, dengan semangat melayani dan rendah hati. Maka marilah kita hidup dan bertindak dengan saling melayani, mempersembahkan tenaga dan waktu kita bagi orang lain, demi kebahagiaan dan keselamatan mereka, tentu saja pertama-tama dan terutama adalah keselamatan jiwa.
“Nyawa” adalah semangat atau gairah, cita-cita dan harapan yang membuat kita bersemangat dan bergairah. Arahkan cita-cita, harapan dan dambaan anda bagi ‘tebusan banyak orang’ atau keselamatan dan kebahagiaan semua orang, tanpa pandang bulu. Kami percaya bahwa anda para suami dan isteri pasti memiliki pengalaman untuk saling menyerahkan ‘nyawa’, saling berbagi cita-cita, harapan dan dambaan serta kemudian bersama-sama melangkah maju untuk mewujudkan cita-cita, harapan dan dambaan yang telah disatukan. Maka kami berharap anda mendidik dan membina anak-anak anda sedini mungkin untuk saling mempersembahkan diri kepada saudara-saudarinya dalam satu keluarga, kakak-adik, dan kemudian diperluas kepada para sahabat dan rekan tetangga maupun rekan belajar atau bekerja.
Sikap mental ‘melayani’ hendaknya juga kita hayati, perdalam dan perkembangkan dalam dan melalui cara hidup dan cara bertindak kita setiap hari dimana pun dan kapan pun. Melayani berarti senantiasa berusaha membahagiakan, sebagaimana terjadi dalam diri pelayan yang baik dalam komunitas, keluarga maupun tempat kerja atau tempat tugas. Pelayan yang baik juga tidak pernah mengeluh atau menggerutu ketika mengalami kesulitan, menghadapi tantangan maupun tegoran keras dari orang lain yang harus dilayani. Mengeluh atau menggerutu hemat kami berarti melecehkan atau merendahkan yang lain, dan merasa dirinya yang terbaik. Marilah kita belajar dan meneladan Yesus yang dalam puncak penderitaan-Nya tidak mengeluh dan menggerutu, bahkan mendoakan mereka yang telah membuat-Nya menderita. Kami percaya dalam kehidupan sehari-hari kita pasti menghadapi apa-apa yang tidak sesuai dengan selera pribadi kita, maka hendaknya hal itu dihadapi dan disikapi dengan rendah hati seraya mendoakan mereka yang telah mempersulit hidup dan pelayanan kita. Dengan kata lain hendaknya kita senantiasa mendoakan mereka yang memusuhi kita atau membuat kita tidak enak, menderita, dst… Itulah kiranya salah satu penghayatan panggilan missioner yang dapat dilakukan oleh siapapun dan kapan pun: kerasulan doa. Maka sisipkan doa khusus bagi orang lain dalam doa-doa harian anda, demikian juga dalam Perayaan Ekaristi para imam hendaknya mendoakan orang lain, lebih-lebih mereka yang sedang mengalami kesulitan dalam hidup, panggilan dan tugas pengutusannya.
“Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya” (Ibr 4:14-16)
Kutipan di atas ini secara khusus kiranya baik menjadi bahan permenungan atau refleksi bagi rekan-rekan imam, dan secara umum bagi segenap umat beriman yang juga memiliki panggilan imamat umum. Salah satu ciri khas panggilan imamat adalah sebagai ‘penyalur’: menyalurkan rahmat atau berkat Tuhan bagi sesamanya dan menyalurkan doa, dambaan, kerinduan, harapan dst.. sesamanya kepada Tuhan. Dalam anggota tubuh kita yang kelihatan hemat saya fungsi penyalur yang baik adalah ‘leher’, dimana melalui leher apa yang dibutuhkan oleh seluruh anggota tubuh, yaitu makanan dan minuman serta udara segar lewat. Apa yang diterima oleh leher langsung diteruskan semuanya, tiada sedikitpun yang diambil alias dikorupsi. Leher juga tidak pernah dapat menikmati makanan dan minuman yang lewat, tak pernah berfungsi menyakiti. Sementara anggota tubuh lain yang kelihatan beristirahat, leher tetap bekerja atau berfungsi sebagai penyalur, yaitu penyalur udara segar.
Marilah kita berpartisipasi dalam kelemahan-kelemahan saudara-saudari kita, dan senantiasa siap sedia untuk dicobai dalam rangka berfungsi sebagai penyalur rahmat atau berkat Allah maupun doa, dambaan dan kerinduan umat Allah. Biarlah kehadiran dan sepak terjang kita di antara saudara-saudari kita dapat menjadi kasih karunia bagi mereka. Memang untuk itu kita senantiasa diharapkan hidup bersatu dan bersama dengan Allah dalam situasi dan kondisi macam apapun dan dimana pun. Menghayati panggilan imamat hemat saya kita harus sungguh hadir dalam kebersamaan hidup umat Allah, seraya mendengarkan dengan rendah hati suka-duka umat Allah, dan kemudian kita tanggapi suka-duka umat Allah sesuai dengan kemampuan dan kesempatan yang ada pada diri kita.
“TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya. Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul” (Yes 53:10-11). Setia menghayati panggilan imamat hemat saya tak akan terlepas dari hati dan jiwa yang disakiti oleh orang lain atau hati dan jiwa kita harus bersusah karena dosa dan kekurangan orang lain. Hati dan jiwa kita akan segera puas dan bahagia jika kita juga segera membantu orang-orang berdosa dan berkekurangan, sebaliknya jika kita diam saja berarti kita akan tetap sedih hati dan hancur jiwa kita. Kami harapkan kita lebih baik disakiti hati dan jiwa kita karena kesetiaan pada panggilan imamat daripada menyakiti hati dan jiwa orang lain karena egoisme dan kemunafikan kita. Ciri khas seorang utusan antara lain memang disakiti, dicemooh dan mungkin juga kurang diperhatikan.
“Aku mau menyanyikan syukur kepada-Mu dalam jemaah yang besar, di tengah-tengah rakyat yang banyak aku mau memuji-muji Engkau. Janganlah sekali-kali bersukacita atas aku orang-orang yang memusuhi aku tanpa sebab, atau mengedip-ngedipkan mata orang-orang yang membenci aku tanpa alasan.Karena mereka tidak membicarakan damai, dan terhadap orang-orang yang rukun di negeri mereka merancangkan penipuan,” (Mzm 35:18-20)
21 Oktober 2012 - Ign Sumarya, SJ
Sabtu, 20 Oktober 2012 Hari Biasa Pekan XXVIII
Sabtu, 20 Oktober 2012
Hari Biasa Pekan XXVIII
Ketika Petrus mengakui bahwa Yesus adalah Mesias, Putera Allah yang hidup, berkatalah Yesus kepadanya: "Bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang ada di surga" (Mat 16:17) Bdk. Gal 1:15; Mat 11:25.. Iman adalah satu anugerah Allah, satu kebajikan adikodrati yang dicurahkan oleh-Nya. "Supaya orang dapat percaya seperti itu, diperlukan rahmat Allah yang mendahului serta menolong, pun juga bantuan batin Roh Kudus, yang menggerakkan hati dan membalikkannya kepada Allah, membuka mata budi, dan menimbulkan 'pada semua orang rasa manis dalam menyetujui dan mempercayai kebenaran'" (DV 5). ~ Katekismus Gereja Katolik, 153
Antifon Pembuka (Mzm 8:2)
Ya Tuhan, Allah kami, betapa mulia nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu luhur mengatasi langit.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Mahamulia, berilah kami Roh Hikmat untuk mengenal Engkau dengan benar. Semoga mata kami melihat Terang-Mu menerangi langkah laku hidup kami sepanjang hari ini. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.
Rasul Paulus mendoakan kita dalam rasa syukur kepada-Nya. Doa dari seorang saudara memberikan kekuatan untuk berkembang sebagai tubuh Kristus. Bersyukurlah senantiasa dalam kesatuan dengan Kristus yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (1:15-23)
Hari Biasa Pekan XXVIII
Ketika Petrus mengakui bahwa Yesus adalah Mesias, Putera Allah yang hidup, berkatalah Yesus kepadanya: "Bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang ada di surga" (Mat 16:17) Bdk. Gal 1:15; Mat 11:25.. Iman adalah satu anugerah Allah, satu kebajikan adikodrati yang dicurahkan oleh-Nya. "Supaya orang dapat percaya seperti itu, diperlukan rahmat Allah yang mendahului serta menolong, pun juga bantuan batin Roh Kudus, yang menggerakkan hati dan membalikkannya kepada Allah, membuka mata budi, dan menimbulkan 'pada semua orang rasa manis dalam menyetujui dan mempercayai kebenaran'" (DV 5). ~ Katekismus Gereja Katolik, 153
Antifon Pembuka (Mzm 8:2)
Ya Tuhan, Allah kami, betapa mulia nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu luhur mengatasi langit.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Mahamulia, berilah kami Roh Hikmat untuk mengenal Engkau dengan benar. Semoga mata kami melihat Terang-Mu menerangi langkah laku hidup kami sepanjang hari ini. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.
Rasul Paulus mendoakan kita dalam rasa syukur kepada-Nya. Doa dari seorang saudara memberikan kekuatan untuk berkembang sebagai tubuh Kristus. Bersyukurlah senantiasa dalam kesatuan dengan Kristus yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (1:15-23)
"Allah mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya dalam surga."
Saudara-saudara, aku telah mendengar tentang imanmu dalam Tuhan Yesus dan tentang kasihmu kepada semua orang kudus. Maka aku pun tidak berhenti mengucap syukur karena kalian, dan dalam doaku kalian selalu kukenangkan. Kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mahamulia, aku mohon supaya kalian diberi-Nya Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar; supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kalian mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya, yaitu betapa kaya kemuliaan yang dijanjikan akan diwarisi oleh orang-orang kudus dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya. Kekuatan itu sesuai dengan daya kuasa Allah yang berkarya dalam Kristus, yakni kuasa yang membangkitkan Kristus dari antara orang mati serta menempatkan Dia di sisi kanan Allah dalam surga. Di situ Kristus jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa, kekuasaan dan kerajaan serta tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan saja di dunia ini, melainkan juga di dunia yang akan datang. Segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan Allah kepada Jemaat sebagai kepala dari segala yang ada. Jemaat itulah tubuh-Nya, yakni kepenuhan diri-Nya, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 832.
Ref. Betapa megah nama-Mu, Tuhan, di seluruh bumi.
Ayat. (Mzm 8:4-5.6-7.8-9; R: 2a)
1. Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kau pasang. Apakah manusia sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
2. Kauciptakan dia hampir setara dengan Allah, Kau mahkotai dengan kemuliaan dan semarak. Kauberi dia kuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kautundukkan dibawah kakinya.
3. Domba, sapi, dan ternak semuanya, hewan di padang dan margasatwa, burung di udara dan ikan di laut, dari semua yang melintasi arus lautan.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Roh Kebenaran akan memberi kesaksian tentang Aku, dan kalian pun harus memberi kesaksian, sabda Tuhan.
Kesaksian akan Allah Tritunggal adalah panggilan hidup kita. Janganlah kita mengorbankan iman kita demi tawaran dunia yang menggoda kita. Janganlah takut membela iman karena Roh Kudus ada di dalam diri kita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:8-12)
"Roh Kudus akan mengajarkan kepadamu apa yang harus kamu katakan."
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Barangsiapa mengakui Aku di depan manusia, akan diakui pula oleh Anak Manusia di depan para malaikat Allah. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal pula di depan para malaikat Allah. Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni. Tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, tidak akan diampuni. Apabila kalian dihadapkan kepada majelis atau pemerintah, atau penguasa, janganlah kalian kuatir bagaimana dan apa yang harus kalian katakan untuk membela dirimu. Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajarkan kepadamu apa yang harus kalian katakan.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Orang tua merasa sedih bila kita tidak mengakuinya sebagai orang tua kita. Barangkali kita merasa malu, takut, atau merasa terancam. Lebih parah bila kita menjauh dan menutup pintu komunikasi dengan mereka. Putusnya komunikasi akan mengakibatkan hubungan tidak sehat. Demikian juga halnya hubungan kita dengan Tuhan. Mengapa kita mesti malu mengakui iman kita dalam hidup sehari-hari? Mari kita kalahkan rasa takut dan kemalasan kita!
Doa Malam
Yesus, jauhkanlah dariku untuk menyangkal Engkau di depan manusia. Jagalah pintu bibirku supaya hanya yang baik, benar dan suci yang kuucapkan. Sebab Engkaulah Juruselamatku. Amin.
RUAH
Jumat, 19 Oktober 2012 Hari Biasa Pekan XXVIII
Jumat, 19 Oktober 2012
Hari Biasa Pekan XXVIII
Dalam Salib Yesus kita menemukan kebijaksanaan sejati. Jika kita sedang mengalami kesulitan atau penderitaan, marilah kita berdoa memohon kebijaksanaan sejati --- St Paulus dari Salib.
Antifon Pembuka (Mzm 33:12-13)
Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya. Dari surga Allah memandang dan melihat semua anak manusia.
Doa Pagi
Ya Tuhan, Engkau mengenal kami seutuhnya. Engkau mengetahui rencana-rencana kami yang baik maupun yang buruk. Meskipun kami telah berusaha menyembunyikannya, Engkau tetap mengetahuinya. Ya Tuhan semoga hari ini kami berani jujur di hadapan-Mu, jujur kepada sesama, dan jujur kepada diri sendiri. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (1:11-14)
Hari Biasa Pekan XXVIII
Dalam Salib Yesus kita menemukan kebijaksanaan sejati. Jika kita sedang mengalami kesulitan atau penderitaan, marilah kita berdoa memohon kebijaksanaan sejati --- St Paulus dari Salib.
Antifon Pembuka (Mzm 33:12-13)
Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya. Dari surga Allah memandang dan melihat semua anak manusia.
Doa Pagi
Ya Tuhan, Engkau mengenal kami seutuhnya. Engkau mengetahui rencana-rencana kami yang baik maupun yang buruk. Meskipun kami telah berusaha menyembunyikannya, Engkau tetap mengetahuinya. Ya Tuhan semoga hari ini kami berani jujur di hadapan-Mu, jujur kepada sesama, dan jujur kepada diri sendiri. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (1:11-14)
"Kami sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus dan kalian pun telah dimeteraikan dengan Roh Kudus."
Saudara-saudara, dalam Kristus kami mendapat bagian yang dijanjikan Allah, yakni kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan-keputusan kehendak-Nya; kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, ditentukan supaya menjadi pujian bagi kemuliaan-Nya. Tetapi di dalam Dia kalian pun telah mendenagr sabda kebenaran, yaitu Injil keselamatan; dan setelah percaya akan Injil itu, kalian pun dimeteraikan dengan Roh Kudus yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus ini adalah jaminan bahwa kita akan memperoleh seluruh warisan, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 833.
Ref. Kita memuji Allah kar'na besar cinta-Nya.
Ayat. (Mzm 33:1-2.4-5.12-13; R: 22)
1. Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar! Sebab memuji-muji itu layak bagi orang jujur. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali!
2. Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
3. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya! Tuhan memandang dari surga, dan melihat semua anak manusia.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Tunjukkanlah kiranya kasih-setia-Mu, ya Tuhan, sebab pada-Mulah kami berharap.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:1-7)
"Rambut kepalamu terhitung semuanya."
Sekali peristiwa, berkerumunlah beribu-ribu orang, sehingga mereka berdesak-desakan. Yesus lalu mulai mengajar pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya, "Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan kaum Farisi. Tiada sesuatu pun yang tertutup yang takkan dibuka, dan tiada sesuatu pun yang tersembunyi yang takkan diketahui. Karena itu apa yang kalian katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan yang kalian bisikkan ke telinga di dalam kamar akan dimaklumkan dari atas atap rumah. Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kalian takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh tetapi kemudian tak dapat berbuat apa-apa lagi. Aku akan menunjukkan kepadamu siapakah yang harus kalian takuti. Takutilah Dia yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sungguh, Aku berkata kepadamu, takutilah Dia! Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguh pun demikian tidak seekor pun dilupakan Allah. Bahkan rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kalian lebih berharga daripada banyak burung pipit."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Salah satu kata-kata Beato Yohanes Paulus II yang terkenal adalah, ”Jangan takut!” Dia sendiri menghidupi apa yang dikatakannya itu. Pada masa kepausannya, Beato ini tanpa takut melawan segala bentuk penjajahan, penindasan, pelanggaran hak-hak asasi manusia, dan terutama melawan komunisme. Berkat iman, cinta, dan ketekunannya, apa yang sebelumnya mustahil menjadi benar-benar terwujud. Komunisme di Rusia runtuh, demikian juga di Polandia dan Jerman Timur. Itu semua bisa terjadi karena dia dan banyak orang yang mendukungnya tidak takut.
Sebagai murid-murid Yesus, kita pun diajak untuk tidak takut. Yesus berkata, ”Hai sahabat-sahabatku, janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi”. Maka, bila harus memperjuangkan kebenaran, para murid Yesus hendaknya tidak takut. Roh Kudus akan membantu orang yang memperjuangkan kebenaran. Kalau toh harus takut, para murid Yesus hanya boleh takut kepada Tuhan. Karena hanya Tuhan saja yang bisa memasukkan orang ke surga atau ke neraka. Sementara kepada yang lain-lain, kita tidak perlu takut. Kita harus berani memperjuangkan apa yang diyakini sebagai kebenaran.
Doa: Tuhan, anugerailah aku keberanian agar aku tidak takut memperjuangkan kebenaran meskipun ada banyak tantangan dan gangguan. Amin.
Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian
Kamis, 18 Oktober 2012 Pesta Santo Lukas, Penginjil
Kamis, 18 Oktober 2012
Pesta Santo Lukas, Penginjil
Santo Lukas menyampaikan kepada kita tiga perumpamaan penting mengenai doa:
Pesta Santo Lukas, Penginjil
Santo Lukas menyampaikan kepada kita tiga perumpamaan penting mengenai doa:
- Yang pertama berbicara mengenai sahabat yang tidak tahu malu (Bdk. Luk 11:5-13) dan meminta supaya berdoa dengan mendesak: "Ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu". Bapa di surga akan memberikan kepada orang yang berdoa demikian, apa yang ia butuhkan, terutama Roh Kudus, rangkuman semua anugerah yang baik.
- Yang kedua bercerita tentang janda yang selalu mendesak (Bdk. Luk 18:1-8); perumpaman ini mengarah kepada sifat doa yang lain: berdoa tanpa henti-hentinya dalam kesabaran beriman. "Tetapi apakah Anak Manusia masih menemukan iman di bumi ini kalau Ia datang?"
- Perumpamaan
ketiga tentang orang Farisi dan pemungut cukai (Bdk. Luk 18:9-14)
menuntut kerendahan hati waktu berdoa. "Allah, kasihanilah aku orang
berdosa". Gereja selalu menggunakan doa ini: "Kyrie eleison !" (Katekismus Gereja Katolik, 2613)
Antifon Pembuka (Yes 52:7)
Betapa menyenangkan mendengar derap kaki orang yang turun berlari dari gunung dan memaklumkan, “Damai!” yang membawa kabar sukacita dan mewartakan, “Kita selamat!”
Doa Pagi
Ya Allah, dalam diri Putra-Mu, Engkau berkenan mengalirkan damai sejahtera bagi kami. Semoga, kami pun selalu rela dan siap sedia menjadi utusan-Mu untuk mewartakan damai sejahtera-Mu bagi setiap orang yang kami jumpai sehingga semakin banyak orang yang beriman kepada-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Rasul Paulus mengingatkan saudaranya demi keberhasilan karyanya dalam mewartakan Injil dan berbagai persoalan yang dihadapi. Penyerahan diri kepada Allah adalah langkah yang tepat dalam menghadapi berbagai rintangan dan cobaan.
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (2Tim 4:10-17b)
Betapa menyenangkan mendengar derap kaki orang yang turun berlari dari gunung dan memaklumkan, “Damai!” yang membawa kabar sukacita dan mewartakan, “Kita selamat!”
Doa Pagi
Ya Allah, dalam diri Putra-Mu, Engkau berkenan mengalirkan damai sejahtera bagi kami. Semoga, kami pun selalu rela dan siap sedia menjadi utusan-Mu untuk mewartakan damai sejahtera-Mu bagi setiap orang yang kami jumpai sehingga semakin banyak orang yang beriman kepada-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Rasul Paulus mengingatkan saudaranya demi keberhasilan karyanya dalam mewartakan Injil dan berbagai persoalan yang dihadapi. Penyerahan diri kepada Allah adalah langkah yang tepat dalam menghadapi berbagai rintangan dan cobaan.
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (2Tim 4:10-17b)
"Hanya Lukas yang tinggal dengan aku."
Saudaraku terkasih, Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika. Kreskes telah pergi ke Galatia, sedang Titus ke Dalmatia. Hanya Lukas yang tinggal dengan aku. Jemputlah Markus dan bawalah ia ke mari, karena pelayanannya penting bagiku. Tikhikus telah kukirim ke Efesus. Jika engkau ke mari, bawalah juga jubah yang kutinggalkan di Troas di rumah Karpus dan juga kitab-kitabku, terutama perkamen itu. Aleksander, tukang tembaga itu, telah banyak berbuat kejahatan terhadap aku. Tuhan akan membalasnya menurut perbuatannya. Hendaklah engkau juga waspada terhadap dia, karena dia sangat menentang ajaran kita. Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorang pun yang membantu aku; semuanya meninggalkan aku. – Kiranya hal itu jangan ditanggungkan atas mereka. – Tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya, dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Para kudus-Mu, ya Tuhan, memaklumkan Kerajaan-Mu yang semarak mulia.
Ayat. (Mzm 145:10-13ab.17-18)
1. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan Kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
2. Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
3. Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 15:16)
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.
Perutusan Kristus adalah perutusan keselamatan. Sebagai utusan-utusan-Nya tidak perlu khawatir, karena Allah telah menyediakan bekal perjalanan untuk mewartakan damai sejahtera-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:1-9)
"Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya."
Pada suatu hari Tuhan menunjuk tujuh puluh
murid, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan
tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka, “Tuaian
memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya. Karena itu mintalah kepada
tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk
tuaian itu. Pergilah! Camkanlah, Aku mengutus kamu seperti anak domba ke
tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau
kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam
perjalanan. Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu,
‘Damai sejahtera bagi rumah ini’. Dan jika di situ ada orang yang layak
menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya. Tetapi
jika tidak, salammu itu akan kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah
itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang
pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Jika
kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa
yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada
di situ, dan katakanlah kepada mereka, ‘Kerajaan Allah sudah dekat
padamu’.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus
Renungan
Allah Pencipta masih tetap berkarya sampai sekarang. Roh Kudus yang dihembuskan Tuhan kepada para rasul telah menghidupkan Gereja. Para rasul sebagai Gereja awali menjadi dewasa, kuat dan berani mewartakan karya keselamatan Allah. Semangat para rasul ini diwariskan kepada kita pada zaman modern ini. Kita sebagai anggota Gereja yang hidup melanjutkan misi karya keselamatan Allah ini dalam hidup sehari-hari. Sudahkah Anda melakukannya?
Doa Malam
Yesus, pokok damai abadi, sadarkanlah aku akan damai-Mu yang Kauberikan kepadaku setiap hari. Semoga aku mampu menjadi pembawa damai bagi orang-orang yang ada di sekitarku. Amin.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus
Renungan
Allah Pencipta masih tetap berkarya sampai sekarang. Roh Kudus yang dihembuskan Tuhan kepada para rasul telah menghidupkan Gereja. Para rasul sebagai Gereja awali menjadi dewasa, kuat dan berani mewartakan karya keselamatan Allah. Semangat para rasul ini diwariskan kepada kita pada zaman modern ini. Kita sebagai anggota Gereja yang hidup melanjutkan misi karya keselamatan Allah ini dalam hidup sehari-hari. Sudahkah Anda melakukannya?
Doa Malam
Yesus, pokok damai abadi, sadarkanlah aku akan damai-Mu yang Kauberikan kepadaku setiap hari. Semoga aku mampu menjadi pembawa damai bagi orang-orang yang ada di sekitarku. Amin.
RUAH
Rabu, 17 Oktober 2012 Peringatan Wajib St. Ignatius dari Antiokhia, Uskup dan Martir
Rabu, 17 Oktober 2012
Peringatan Wajib St. Ignatius dari Antiokhia, Uskup dan Martir
Kristus, yang duduk di sebelah kanan Bapa dan yang mencurahkan Roh Kudus di dalam Tubuh-Nya, Gereja, kini bertindak melalui Sakramen-sakramen, yang Ia tetapkan untuk membagi-bagikan rahmat-Nya. Sakramen-sakramen adalah tanda-tanda (kata-kata dan tindakan) yang dapat ditangkap oleh panca indera, yang terjangkau untuk kodrat manusia. Berkat karya Kristus dan kuasa Roh Kudus, mereka menghasilkan rahmat yang mereka tandakan. --- Katekismus Gereja Katolik, 1084
Antifon Pembuka (Gal 2:19-20)
Aku disalibkan bersama Kristus. Namun aku hidup, tetapi bukan aku sendiri melainkan Kristuslah yang hidup di dalam diriku. Aku hidup dalam kepercayaan akan Putra Allah, yang mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya bagiku.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Mahabijaksana, ajarilah kami untuk mengendalikan perkara-perkara duniawi dengan bijaksana dan berdiri teguh dalam Engkau. Semoga teladan Santo Ignatius dari Antiokhia membangkitkan semangat untuk mengejar kesucian. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (3:17-4:1)
Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka yang hidup seperti kami. Sebab, seperti yang telah sering kukatakan kepadamu dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang hidup sebagai musuh salib Kristus. Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut, dan kemuliaan mereka ialah hal-hal aib, sedangkan pikiran mereka semata-mata tertuju ke perkara-perkara duniawi. Tetapi kita adalah warga Kerajaan Surga. Dari sana juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus, Sang Penyelamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, sesuai dengan kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya. Karena itu, saudara-saudaraku yang kukasihi dan kurindukan, sukacita dan mahkotaku, berdirilah dengan teguh dalam Tuhan!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu
Ayat. (Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9.10-11)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan, Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
4. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
5. Takutlah akan Tuhan, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab orang yang takut akan Dia takkan berkekurangan. Singa-singa muda merasa kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari Tuhan tidak akan kekurangan suatu apa pun.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (bdk Yak 1:12a)
Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (12:24-26)
Menjelang akhir hidup-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya. Tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikuti Aku, dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Ignatius adalah murid Santo Yohanes, Rasul dan Pengarang Injil. Ia seorang pribadi yang pandai, saleh dan bijaksana, diangkat menjadi Uskup Antiokhia. Pada masa itu, umat Kristiani dikejar-kejar dan dianiaya oleh kaki-tangan Kaisar Trajanus yang kejam. Bersama Ignatius, banyak umat Kristiani yang ditangkap dan dihadapkan kepada Kaisar yang datang langsung ke kota Antiokhia. Saat itu Kaisar menanyai Ignatius: ”Siapakah engkau, hai orang jahat, yang tidak menaati titahku?” Dengan tenang Ignatius menjawab: ”Janganlah menyebut jahat orang yang membawa Tuhan dalam dirinya. Akulah Ignatius, pemimpin orang-orang yang sekarang berdiri di hadapanmu. Kami semua adalah pengikut Kristus, yang telah disalibkan bagi keselamatan umat manusia. Kristus itulah Tuhan kami dan Ia tetap tinggal dalam hati kami dan menyertai kami.” Jawaban tegas Ignatius ini menimbulkan amarah Kaisar. Ia segera dibelenggu dan disiksa. Tetapi sebagaimana Kristus, Ignatius pun menanggung semua penderitaan itu dengan tabah sambil bersyukur kepada Tuhan karena boleh mengambil bagian dalam penderitaan Kristus. Kepada umatnya, Ignatius selalu menekankan untuk tetap setia pada iman akan Kristus dan tetap tekun berkumpul untuk merayakan Ekaristi kudus. Ignatius lalu dibawa ke Roma dan dimasukkan ke dalam gelanggang binatang buas. Di sana tubuhnya yang suci dicabik-cabik oleh singa-singa lapar, dan darahnya membasahi tanah gelanggang itu bersama ribuan liter darah para martir lainnya yang mati demi kesetiaannya kepada Kristus.
Santo Ignatius dan banyak pengikut Kristus lainnya telah menumpahkan darah kemartiran mereka di hadapan penguasa yang haus kekuasaan, yang buta aksara kebenaran dan cinta kasih, yang pekat dalam kenikmatan dan perbuatan laknat, yang angkuh, sombong dan otoriter. Walau zaman berbeda, situasi dan kondisi mungkin tidak sama, darah kemartiran mengalir juga dalam diri kita. Kita dipanggil untuk berani bersaksi tentang keadilan dan kebenaran di hadapan tirani kekuasan dan penguasa yang angkuh, korup, dan buta aksara cinta.
Doa: Tuhan Yesus, aku mengagungkan darah para martir-Mu yang telah tercurah demi iman kepada-Mu. Berilah aku kekuatan untuk berani menjadi saksi-Mu di zaman ini. Amin.
Peringatan Wajib St. Ignatius dari Antiokhia, Uskup dan Martir
Kristus, yang duduk di sebelah kanan Bapa dan yang mencurahkan Roh Kudus di dalam Tubuh-Nya, Gereja, kini bertindak melalui Sakramen-sakramen, yang Ia tetapkan untuk membagi-bagikan rahmat-Nya. Sakramen-sakramen adalah tanda-tanda (kata-kata dan tindakan) yang dapat ditangkap oleh panca indera, yang terjangkau untuk kodrat manusia. Berkat karya Kristus dan kuasa Roh Kudus, mereka menghasilkan rahmat yang mereka tandakan. --- Katekismus Gereja Katolik, 1084
Antifon Pembuka (Gal 2:19-20)
Aku disalibkan bersama Kristus. Namun aku hidup, tetapi bukan aku sendiri melainkan Kristuslah yang hidup di dalam diriku. Aku hidup dalam kepercayaan akan Putra Allah, yang mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya bagiku.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Mahabijaksana, ajarilah kami untuk mengendalikan perkara-perkara duniawi dengan bijaksana dan berdiri teguh dalam Engkau. Semoga teladan Santo Ignatius dari Antiokhia membangkitkan semangat untuk mengejar kesucian. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (3:17-4:1)
Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka yang hidup seperti kami. Sebab, seperti yang telah sering kukatakan kepadamu dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang hidup sebagai musuh salib Kristus. Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut, dan kemuliaan mereka ialah hal-hal aib, sedangkan pikiran mereka semata-mata tertuju ke perkara-perkara duniawi. Tetapi kita adalah warga Kerajaan Surga. Dari sana juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus, Sang Penyelamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, sesuai dengan kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya. Karena itu, saudara-saudaraku yang kukasihi dan kurindukan, sukacita dan mahkotaku, berdirilah dengan teguh dalam Tuhan!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu
Ayat. (Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9.10-11)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan, Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
4. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
5. Takutlah akan Tuhan, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab orang yang takut akan Dia takkan berkekurangan. Singa-singa muda merasa kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari Tuhan tidak akan kekurangan suatu apa pun.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (bdk Yak 1:12a)
Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (12:24-26)
Menjelang akhir hidup-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya. Tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikuti Aku, dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Ignatius adalah murid Santo Yohanes, Rasul dan Pengarang Injil. Ia seorang pribadi yang pandai, saleh dan bijaksana, diangkat menjadi Uskup Antiokhia. Pada masa itu, umat Kristiani dikejar-kejar dan dianiaya oleh kaki-tangan Kaisar Trajanus yang kejam. Bersama Ignatius, banyak umat Kristiani yang ditangkap dan dihadapkan kepada Kaisar yang datang langsung ke kota Antiokhia. Saat itu Kaisar menanyai Ignatius: ”Siapakah engkau, hai orang jahat, yang tidak menaati titahku?” Dengan tenang Ignatius menjawab: ”Janganlah menyebut jahat orang yang membawa Tuhan dalam dirinya. Akulah Ignatius, pemimpin orang-orang yang sekarang berdiri di hadapanmu. Kami semua adalah pengikut Kristus, yang telah disalibkan bagi keselamatan umat manusia. Kristus itulah Tuhan kami dan Ia tetap tinggal dalam hati kami dan menyertai kami.” Jawaban tegas Ignatius ini menimbulkan amarah Kaisar. Ia segera dibelenggu dan disiksa. Tetapi sebagaimana Kristus, Ignatius pun menanggung semua penderitaan itu dengan tabah sambil bersyukur kepada Tuhan karena boleh mengambil bagian dalam penderitaan Kristus. Kepada umatnya, Ignatius selalu menekankan untuk tetap setia pada iman akan Kristus dan tetap tekun berkumpul untuk merayakan Ekaristi kudus. Ignatius lalu dibawa ke Roma dan dimasukkan ke dalam gelanggang binatang buas. Di sana tubuhnya yang suci dicabik-cabik oleh singa-singa lapar, dan darahnya membasahi tanah gelanggang itu bersama ribuan liter darah para martir lainnya yang mati demi kesetiaannya kepada Kristus.
Santo Ignatius dan banyak pengikut Kristus lainnya telah menumpahkan darah kemartiran mereka di hadapan penguasa yang haus kekuasaan, yang buta aksara kebenaran dan cinta kasih, yang pekat dalam kenikmatan dan perbuatan laknat, yang angkuh, sombong dan otoriter. Walau zaman berbeda, situasi dan kondisi mungkin tidak sama, darah kemartiran mengalir juga dalam diri kita. Kita dipanggil untuk berani bersaksi tentang keadilan dan kebenaran di hadapan tirani kekuasan dan penguasa yang angkuh, korup, dan buta aksara cinta.
Doa: Tuhan Yesus, aku mengagungkan darah para martir-Mu yang telah tercurah demi iman kepada-Mu. Berilah aku kekuatan untuk berani menjadi saksi-Mu di zaman ini. Amin.
Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian
Langganan:
Postingan (Atom)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati