| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 14 November 2012 Hari Biasa Pekan XXXII

Rabu, 14 November 2012
Hari Biasa Pekan XXXII

Persekutuan para kudus itu adalah Gereja --- Katekismus Gereja Katolik, 1946

Antifon Pembuka (Mzm 23:1-3a)

Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang dan menyegarkan daku.

Doa Pagi


Allah Bapa di surga, sumber cahaya sejati, kami bersyukur karena Engkau telah mengangkat kami dan membuat kami melihat berkat Yesus Putra-Mu terkasih. Semoga seluruh dunia akhirnya mengakui apa yang dapat mendatangkan damai, ialah cinta kasih dan keadilan sosial, yang sangat didambakan setiap orang. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (3:1-7)

"Dahulu kita sesat, tetapi berkat rahmat-Nya kita diselamatkan."

Saudara terkasih, ingatkanlah semua orang agar tunduk pada pemerintah dan para penguasa. Hendaklah mereka taat dan siap sedia melakukan setiap pekerjaan yang baik. Janganlah mereka memfitnah atau bertengkar. Hendaklah mereka selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap semua orang. Sebab dahulu kita juga hidup dalam kejahilan: Tidak taat, sesat, menjadi hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup dalam kejahatan dan kedengkian, keji dan saling membenci. Tetapi ketika telah nyatalah kerahiman dan kasih Allah serta Juruselamat kita kepada manusia maka kita diselamatkan oleh-Nya. Hal itu terjadi bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, melainkan karena rahmat-Nya berkat permandian kelahiran kembali dan berkat pembaharuan yang dikerjakan Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita lantaran Yesus Kristus, Juruselamat kita. Dengan demikian kita sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya berhak menerima hidup yang kekal sesuai dengan pengharapan kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS. 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, tak'kan kekurangan aku
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; R:1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kausiapkan hidangan bagiku di hadapan lawanku. Kauurapi kepalaku dengan minyak dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku selalu sepanjang umur hidupku. Aku akan diam di rumah Tuhan sekarang dan senantiasa.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (1Tes 5:18)
Hendaklah kalian mengucap syukur dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah bagi kalian di dalam Kristus Yesus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:11-19)

"Tidak adakah yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing itu?"

Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perkotaan Samaria dan Galilea. Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh dan berteriak, "Yesus, Guru, kasihanilah kami!" Yesus lalu memandang mereka dan berkata, "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam." Dan sementara dalam perjalanan mereka menjadi tahir. Seorang di antara mereka, ketika melihat bahwa dirinya telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu seorang Samaria. Lalu Yesus berkata, "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang tadi? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing ini?" Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan dikau."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Meditatio

Dalam perikop hari ini, dikisahkan Tuhan Yesus memberikan kesembuhan kepada 10 orang kusta. Namun hanya seorang di antaranya, itupun orang asing (red. bukan orang Yahudi) yang ingat dan tahu berterima kasih kepada-Nya atas mukjizat kesembuhan itu. Yesus memang menjadi heran atas sikap 9 mantan orang kusta lainnya itu.

Di balik kisah tersebut, Tuhan Yesus ingin mengingatkan kita supaya menjadi orang-orang yang tahu berterima kasih atas kebaikan Tuhan. Sesuatu yang dapat disebut sebagai kebaikan Tuhan sesungguhnya tidak hanya menunjuk pada hal-hal/kejadian yang luar biasa. Kebaikan Tuhan juga menunjuk pada hal-hal yang tampaknya sederhana saja. Asalkan kita peka, sebenarnya selalu ada alasan yang cukup bagi kita untuk setiap saat mengucapkan terima kasih atas kebaikan Tuhan dalam setiap saat hidup kita. Hal yang sama juga berlaku atas setiap kebaikan yang kita terima dari sesama kita. Marilah kita menjadi orang-orang yang selalu tahu berterima kasih atas kebaikan yang kita terima dari Tuhan dan sesama.

Contemplatio

Pejamkan mata Anda selama beberapa menit. Ingatlah kembali salah satu berkat atau kebaikan yang telah Anda terima dari Allah/sesama namun Anda belum sempat berterima kasih atasnya.

Oratio

Tuhan Yesus, maafkanlah aku yang masih sering lupa berterima kasih atas kebaikan-kebaikan yang Kau anugerahkan kepadaku. Amin.

Missio

Dalam perjumpaan dengan orang-orang yang ada di sekitarku hari ini, saat menerima kebaikan dari sesama, aku tidak akan lupa untuk mengucapkan terima kasih pada mereka.

RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2012

Bacaan Harian 12 - 18 Desember 2012

Bacaan Harian 12 - 18 Desember 2012

Senin, 12 November: Peringatan Wajib St. Yosafat, Uskup dan Martir. (M).

Tit 1:1-9; Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6; Luk 17:1-6.

Kelalaian kita dapat menyebabkan seseorang berdosa.
Kepada Titus, Santo Paulus berbicara mengenai seorang penilik jemaat haruslah tidak bercacat, tidak angkuh, bukan pemberang… (Titus 1:7). Kelalaian dalam tutur kata, sikap dan perbuatan kita bisa saja menyebabkan seseorang berbuat dosa. Maka kita harus berhati-hati dalam melayani Tuhan, jangan sampai kita lupa diri dan menjadi batu sandungan yang menyebabkan seseorang berbuat dosa. Terhadap orang yang benar-benar bertobat, kita harus rela memberi pengampunan. Pernyataan Yesus mengenai mengampuni “tujuh puluh kali tujuh kali” tidak berarti kita membiarkan orang melakukan dosa berulang-ulang, tetapi kita membantu dan menghantar seseorang untuk bertobat secara sempurna.

Selasa, 13 November: Hari Biasa Pekan XXXII (H).

Tit 2:1-8.11-14; Mzm 37:3-4.18.23.27.29; Luk 17:7-10.

Jangan melayani demi upah.
Masih dalam surat Santo Paulus kepada Titus yang menekankan supaya pelayanannya tidak bercacat, kita diingatkan Yesus mengenai perumpamaan tentang TUAN dan HAMBA yang memberikan gambaran tentang arti seorang hamba kepada murid-murid-Nya. Murid-murid Yesus adalah para hamba yang mendapat tugas perutusan untuk melayani. Maka, dalam kehidupan pelayanan, janganlah kita terjebak pada kesombongan rohani atau merasa diri telah melakukan banyak hal yang pantas mendapat pujian. Harus tetap diingat: kita hanyalah hamba yang hanya melakukan apa yang memang seharusnya kita lakukan.

Rabu, 14 November: Hari Biasa Pekan XXXII (H).

Tit 3:1-7; Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Luk 17:11-19.

Kembali kepada Yesus untuk bersyukur. Orang Samaria adalah orang yang bukan keturunan Yahudi, oleh karena itu dianggap sebagai suku kelas bawah oleh orang-orang Yahudi. Dalam Injil hari ini dikisahkan tentang 10 orang kusta yang ditahirkan. Namun, nyatanya hanya satu yang kembali kepada Yesus untuk bersyukur dan memuliakan Allah. Dan orang yang kembali itu justru adalah orang Samaria yang dianggap sebagai suku kelas bawah. Kalau kita menyadari bahwa kehidupan kita tak lepas dari Penyelenggaraan Ilahi, maka apa pun keadaannya sudah seharusnya kita senantiasa dengan rendah hati (seperti orang Samaria itu) kembali kepada Yesus untuk mensyukuri dan memuliakan Allah. Namun, nyatanya kita seringkali berlaku seperti sembilan orang kusta lain, yang lupa mensyukuri rahmat dan berkat yang kita peroleh karena kebaikan Tuhan.

Kamis, 15 November: Hari Biasa Pekan XXXII (H).

Flm 7-20; Mzm 146:7.8-9a.9bc-10; Luk 17:20-25.

Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah.
Perikop ini kembali mengisahkan dialog orang Farisi dengan Yesus. Mereka bertanya mengenai tanda-tanda apabila Kerajaan Allah akan datang dan Yesus menjawab “Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah.” Tak ada tanda-tanda khusus dibutuhkan untuk mengumumkan kedatangan-Nya, tapi semua orang akan mengenal Ia dengan amat jelas karena Ia datang mewartakan kasih dan dengan kasih pula Ia akan membangkitkan kita pada akhir zaman. Maka sudah sepantasnya kedatangan-Nya kembali bukan sesuatu yang menakutkan, melainkan menjadi hal yang sangat kita rindukan.

Jumat, 16 November: Hari Biasa Pekan XXXII (H).

2Yoh 4-9; Mzm 119:1.2.10.11.17.18; Luk 17:26-37.

Lebih terpikat kepada Yesus atau dunia?
Peristiwa tragis terjadi di zaman Lot. “Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua” (ayat 29). Kesalahan orang-orang zaman Lot adalah lebih menyayangi masyarakat duniawi (Sodom) daripada yang sorgawi. Maka pesan yang sangat indah dari Injil ini: “Apakah hati saya lebih terpikat kepada Yesus yang menyelematkan atau kepada hal-hal duniawi yang menyesatkan?”

Sabtu, 17 November: Peringatan Wajib Sta. Elisabet dari Hungaria, Biarawati (P).

3Yoh 5-8; Mzm 112:1-2.3-4.5-6; Luk 18:1-8.

Iman harus dilandasi kesungguhan hati.
”Akan tetapi, jika Anak manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?" (Lukas 18: 8). Pertumbuhan iman harus diupayakan. Itulah inti perumpamaan mengenai hakim yang lalim seperti yang disampaikan oleh Yesus. Hakim yang lalim itu tak pernah berniat untuk menangani kasus yang melibatkan janda miskin tersebut, karena perkara itu tidak menguntungkan dirinya. Namun, permintaan yang tak kenal dari janda miskin itu telah membuat sang hakim mengabulkannya. Dari kisah ini kita diingatkan untuk beriman dengan kesungguhan hati, yang tak kenal lelah secara terus menerus memperbaharuinya; dengan begitulah iman itu terus dipelihara dan tidak menjadi layu. Niscaya, iman seperti itu, akan membuahkan hasil.

Minggu, 18 November: Hari Minggu Biasa XXXIII (H).

Dan 12:1-3; Mzm 16:5.8.9-10.11; Ibr 10:11-14,18; Mrk 13:24-32.

Akhir zaman bukan saat yang menakutkan
. Pada perikop ini kita diingatkan mengenai akhir zaman. Apakah merupakan saat-saat yang menakutkan? Dilukiskan: Sang Juruselamat datang dengan kekuasaan dan kemulian-Nya, diiringi oleh malaikat-malaikat-Nya. Bagi mereka yang percaya kepada-Nya, kemegahan ini akan melenyapkan segala ketakutan mereka. Akhir zaman bukanlah sesuatu yang menakutkan, melainkan saat-saat yang agung penuh kemuliaan. Persoalannya, sudahkah hidup kita terarah pada kelayakan untuk menikmati perjamuan surgawi pada saat itu. Mungkin hal itulah yang membuat kita menjadi begitu takut akan akhir zaman itu.
 
 
Bernardus Gunawan Y. Surya - www.reginacaeli.org

Selasa, 13 November 2012 Hari Biasa Pekan XXXII

Selasa, 13 November 2012
Hari Biasa Pekan XXXII

"Sabda Allah, yang merupakan kekuatan Allah demi keselamatan semua orang yang beriman (lih. Rm 1:16), dalam kitab-kitab Perjanjian Baru disajikan secara istimewa dan memperlihatkan daya kekuatannya" (DV 17). Tulisan-tulisan tersebut memberi kepada kita kebenaran definitif wahyu ilahi. Tema sentralnya ialah Yesus Kristus, Putera Allah yang menjadi manusia, karya-Nya, ajaran-Nya, kesengsaraan-Nya, dan pemuliaan-Nya begitu pula awal mula Gereja di bawah bimbingan Roh Kudus Bdk. DV 20. --- Katekismus Gereja Katolik, 124


Antifon Pembuka (Mzm 37:3-4)

Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia; bergembiralah karena Tuhan; maka ia akan memenuhi keinginan hatimu.

Doa Pagi

Ya Allah, semoga kasih setia-Mu mendidik aku untuk meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi. Buatlah aku mampu hidup adil, bijaksana, dan selalu memuji kebesaran-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan Juruselamatku. Amin.

Orang yang lanjut
usia, dianjurkan untuk menjadi teladan keluarga yang baik, dapat menguasai diri, tegar dan penuh kasih. Dapatkah orang-orang Kristiani menjadi orang tua (lanjut usia) yang baik dan membangun keluarga yang terhormat?

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (2:1-8.11-14)
"Hendaklah kita hidup saleh sambil menantikan kebahagiaan yang kita harapkan, yaitu penampakan Allah dan penyelamat kita Yesus Kristus."

Saudaraku terkaish, beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran yang sehat. Para lanjut usia hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, kasih dan ketekunan. Demikianlah pula para wanita tua hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik, dan dengan demikian mendidik wanita-wanita muda mengasihi suami dan anak-anaknya, hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suami, agar sabda Allah jangan dihujat orang. Demikian pula terhadap orang-orang muda. Nasihatilah mereka, supaya menguasai diri dalam segala hal, dan jadikanlah dirimu sendiri untuk teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu, sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita. Sebab sudah nyatalah kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia. Kasih karunia itu mendidik kita agar meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan agar kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dunia sekarang ini, sambil menantikan penggenapan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia, dan penyataan kemuliaan Allah yang mahabesar, dan Penyelamat kita Yesus Kristus. Ia telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, milik-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan.
Ayat. (Mzm 37:3-4.18.23.27.29)
1. Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia; bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memenuhi keinginan hati-Mu!
2. Tuhan mengetahui hari hidup orang saleh, dan milik pusaka mereka akan tetap selama-lamanya; Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya.
3. Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan memiliki tempat tinggal yang abadi; tetapi orang-orang benar akan mewarisi negeri dan tinggal di sana untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepada-Nya.

Para pendengar dengan mudah memahami perumpamaan majikan dan hamba. Jika pekerjaan baik diharapkan dari seorang hamba adalah bagian biasa dari kewajiban mereka, mengapa para murid Yesus berpikir bahwa pelayanan penuh kesetiaan bukan tuntutan dasariah mengikuti Yesus sebagai Guru mereka?

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:7-10)

"Kami hamba-hamba tak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan."

Yesus bersabda kepada para murid, "Siapa di antaramu yang mempunyai seorang hamba, yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu waktu ia pulang dari ladang, 'Mari segera makan?' Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu, 'Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai aku selesai makan dan minum'! Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.' Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena ia telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? Demikian jugalah kalian. Apabila kalian telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kalian berkata, 'Kami ini hamba-hamba tak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukkan'."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

"Servus Servorum Dei" (Hamba dari segala Hamba Tuhan). Moto hidup ini dipakai dengan rendah hati oleh Bapa Suci (Paus). Sebagai pemimpin umat Katolik seluruh dunia, para paus menyadari bahwa ia mengemban tugas penggembalaan dari Tuhan Yesus. Karena itu, ia mesti rendah hati dan mengabdi Tuhan dan Gereja-Nya dengan penuh sukacita. Kita pun boleh melakukan hal yang sama dalam hidup kita. Kita melayani sesama sebagai wujud melayani Tuhan Yesus sendiri.

Doa Malam

Terima kasih Yesus, Engkau telah mengajar aku untuk menghormati sesamaku, meskipun dia hanya seorang hamba. Semoga aku tahu berterima kasih kepada mereka yang telah berjasa melayani aku. Amin.





 
RUAH

Surat kepada Keluarga bulan November 2012

Keluarga-keluarga Katolik yang terkasih,

Memasuki bulan November seperti memasuki bulan “ungu”. Kita memasuki suatu bulan yang beberapa harinya memperingati dan mendoakan secara khusus arwah-arwah orang beriman. Mendoakan orangtua, sanak-saudara yang sudah dipanggil Tuhan menjadi bagian dari persaudaraan dan kekerabatan kita yang abadi dengan orang-orang yang kita kasihi yang sudah meninggal.

Akan tetapi, bulan ini bukan saja menjadi “bulan ungu”, tetapi kita boleh menjadikannya sebagai bulan persiapan memasuki masa adven yang akan segera menjelang pada bulan yang akan datang. Sosialisasi masa adven baru saja dilakukan, salah satunya dengan mencanangkan masa adven sebagai “Bulan Keluarga”.

Masa adven yang akan dimulai pada awal bulan Desember, akan dijadikan sebagai “Bulan Keluarga”. Pada masa ini, adven menjadi saat seluruh keluarga bertemu dan mengolah kehidupan bersama. Kekeluargaan perlu dibangun dan dipelihara juga ketika keluarga kita tidak mempunyai masalah yang serius. Kebaikan keluarga yang sudah terjalin tidak menghalangi tugas kita untuk memeliharanya sebagai harta karun keluarga yang perlu perawatan dan rasa sayang.

Pertemuan Adven yang akan datang mengundang seluruh keluarga untuk hadir bersama di lingkungan. Kita memakai Bulan Keluarga tahun ini untuk berkumpul bersama keluarga dan menemukan kegembiraan dan mempersiapkan Natal dalam kebersamaan yang menentramkan. Marilah saling membantu untuk mengajak seluruh anggota keluarga dan mengajak anak-anak, remaja, dan anak muda untuk ikut serta ke pertemuan yang lebih bernuansa aktivitas bersama.

Mempersiapkan Natal adalah peristiwa keluarga, demikianlah seharusnya setiap keluarga dalam hidup berimannya. Iman dalam keluarga lebih menggembirakan kalau dijalani sebagai pengalaman bersama. Maka, sebelum waktu adven tiba, mohonlah kepada Tuhan Yesus untuk memperbaiki kehidupan bersama dalam keluarga kita. Kita hanya perlu mewujudkannya dalam semangat bertemu dan memberi perhatian lebih pada mereka yang kita cintai.

Keluarga-keluarga yang terkasih, di samping adven menjadi Bulan Keluarga, masa adven menjadi awal memasuki tahun iman untuk Gereja Katolik. Pada tahun yang akan datang, Paus Benediktus mencanangkan tahun imam untuk kita semua. Marilah kita mendukungnya dengan mulai mememperdalam iman bagi keluarga kita sendiri.

Kalau biasanya iman hanya menjadi salah satu acara mingguan, marilah kita menjadikannya sebagai kebutuhan pokok hidup keluarga kita. Dunia bisa semakin menggoda dan barangkali membawa kita ke situasi yang sama sekali tidak pernah terbayangkan, tetapi menjadi orang beriman akan menerima jaminan keselamatan dari-Nya. Paulus dengan yakin mengatakan kepada jemaat: “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.” (Kis.16:31)

Paulus menyampaikan kepada umat-umat muda, agar bukan hanya mengurusi kesejahteraan material rumah tangga, tetapi menjamin kehidupan beriman, agar keselamatan sejati dirasakan seluruh keluarga. Iman itulah yang menjamin dan menjadi sumber penolong dan penjaga. Panggilan mulai dari “engkau”, yaitu setiap dari kita yang membaca sabda Tuhan ini. Mulailah dari diri sendiri dan ajaklah anggota keluarga kita menekuni iman Katolik.

Kesadaran, keyakinan, kemauan, ketekunan, dan semangat mewartakan akan menjadi sarana terbaik terbangunnya iman dalam keluarga kita. Seorang bapak yang beriman, atau seorang ibu yang tekun berdoa, tanpa meninggalkan tugas pokok sebagai pasangan dan orangtua, sudah sangat besar pengaruhnya.

Ada seorang bapak yang berusaha menasihati anaknya yang sedang bermasalah. Bapak ini menemui kesulitan menasihati anaknya. Dia berkata kepada anaknya, “Nak, kalau kamu tidak mau mengatakan dengan jujur, bagaimana kami bisa membantumu?” Si anak tetap diam. Si bapak melanjutkan, “Kalau memang kamu masih diam, kamu boleh berbicara dengan ibumu... percayalah ibumu dekat dengan Bunda Maria, pasti bisa membantu dengan doa-doanya.”

Kalimat ini bukanlah suatu kalimat meragu atau kalimat kosong. Si suami dan anak itu tahu bagaimana kehidupan rohani sang ibu. Bukankah pegangan iman seperti ini amat perlu di kala permasalahan sulit diselesaikan? Siapakah yang dapat diandalkan dalam keluarga kita di saat hidup menjadi beban? Semoga kisah singkat ini menginspirasi kita untuk mengembangkan iman pribadi, bukan hanya para ibu, tetapi bapak dan bahkan anak-anak juga.

Keluarga-keluarga KAJ yang terkasih, iman akan terasa buah manisnya, kalau kita menikmatinya pertama dari orang-orang terkasih di rumah. Tidak hanya pasutri, anak-anak, kakek-nenek, oom-tante, semua saja memulai hidup dalam iman yang lebih mendalam, dan semoga perbaikan dan kerukunan terjalin lebih indah lagi.

Sebuah tip kecil, anda boleh membuat kreativitas memperdalam iman. Rencanakan pertemuan pertemuan di lingkungan yang kreatif, dengan permainan, sarana games, ice-breaking, dan lagu-lagu yang mempersatukan dan membawa suasana bahagia. Semua itu khususnya dibuat dalam pertemuan-pertemuan yang bertema keluarga di lingkungan. Semoga membantu.

Salam Keluarga Kudus,

Rm. Alexander Erwin MSF

Senin, 12 November 2012 Peringatan Wajib St. Yosafat, Uskup dan Martir

Senin, 12 November 2012
Peringatan Wajib St. Yosafat, Uskup dan Martir

Terutama Uskup Yosafat mencurahkan tenaganya untuk kesatuan orang beriman sebangsanya dengan Takhta Suci. Ia juga menyerahkan hidupnya sebagai martir demi kehidupan Gereja. --- Paus Pius XI

Antifon Pembuka (Luk 4:18)

Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi-Nya dan diutus mewartakan kabar gembira kepada kaum fakir miskin dan menghibur orang yang remuk redam.

Doa Pagi

Ya Allah, Engkau telah menaburkan benih Kerajaan-Mu di tengah-tengah kami. Kami mohon, berilah kami kerelaan untuk ikut serta memperkembangkannya dalam hidup kami sehari-hari sehingga kehidupan kami semakin diwarnai cinta kasih, keadilan dan damai sejahtera. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (1:1-9)

"Angkatlah penatua-penatua seperti yang telah kupesankan kepadamu."

Dari Paulus, hamba Allah dan rasul Yesus Kristus untuk memelihara iman orang-orang pilihan Allah dan pengetahuan akan kebenaran seperti yang nampak dalam ibadah kita, dan berdasarkan pengharapan akan hidup yang kekal yang sebelum permulaan zaman sudah dijanjikan oleh Allah yang tidak berdusta, dan yang pada waktu yang dikehendaki-Nya telah menyatakan firman-Nya dalam pemberitaan Injil yang telah dipercayakan kepadaku sesuai dengan perintah Allah, Juruselamat kita. Kepada Titus, anakku yang sah menurut iman kita bersama: kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Juruselamat kita, menyertai engkau. Aku telah meninggalkan engkau di Kreta dengan maksud ini, supaya engkau mengatur apa yang masih perlu diatur dan supaya engkau menetapkan penatua-penatua di setiap kota, seperti yang telah kupesankan kepadamu, yakni orang-orang yang tak bercacat, yang mempunyai hanya satu isteri, yang anak-anaknya hidup beriman dan tidak dapat dituduh karena hidup tidak senonoh atau hidup tidak tertib. Sebab sebagai pengatur rumah Allah seorang penilik jemaat harus tidak bercacat, tidak angkuh, bukan pemberang, bukan peminum, bukan pemarah, tidak serakah, melainkan suka memberi tumpangan, suka akan yang baik, bijaksana, adil, saleh, dapat menguasai diri dan berpegang kepada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 841
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan
Ayat. (Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkan di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan dan tidak bersumpah palsu.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Flp 2:15-16)
Hendaknya di dunia ini kalian bersinar seperti bintang-bintang sambil berpegang pada sabda kehidupan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:1-6)

"Jika saudaramu berbuat dosa terhadapmu tujuh kali sehari dan tujuh kali kembali kepadamu dan berkata, 'Aku menyesal', engkau harus mengampuni dia."

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini. Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia. Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia." Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan: "Tambahkanlah iman kami!" Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Pemimpin yang sungguh baik semakin sulit ditemukan. Masalahnya, banyak yang ingin menduduki jabatan pemimpin, tetapi tidak mau memimpin terlebih dahulu dirinya sendiri. Gereja awal pun mencari pemimpin itu: yang tak bercacat, punya satu istri saja, dan punya anak-anak yang sungguh beriman; yang tidak angkuh, tidak pemberang, tidak serakah, suka memberi tumpangan, menguasai diri, sanggup meyakinkan penentang. Singkatnya, pemimpin yang bisa dengan tulus memimpin dengan teladan baik.

Akan muncul persoalan serius bila seseorang secara lihai menyesatkan banyak orang lain. Maka hukuman dari Tuhan pun tidak tanggung-tanggung! Lebih baik bila sebuah batu kilangan diikatkan di leher penyesat itu dan ia ditenggelamkan di dasar laut. Peringatan awal akan diberikan. Iman akan tetap dibutuhkan. Namun demikian, Tuhan siap bertindak tegas demi kepentingan banyak orang agar mereka tidak terus disesatkan oleh segelintir orang yang tidak mampu memimpin dirinya sendiri.

Yesus, pimpinlah aku, dan bentuklah aku menjadi pemimpin bagi diriku dan bagi banyak orang lain. Aku ingin terus mencari wajah-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

*

Penyesatan adalah satu sikap atau tingkah laku, yang menggoda orang lain kepada kejahatan. Siapa yang meyesatkan, menjadi penggoda bagi sesamanya. Ia membahayakan kebajikan dan kejujurannya; ia dapat menggiring saudaranya ke dalam kematian jiwa. Penyesatan adalah satu kesalahan berat, kalau orang lain digoda dengan sengaja untuk melakukan langkah salah yang buruk, melalui perbuatan atau kelalaian.

Penyesatan itu terutama bersifat buruk, kalau ia dilakukan oleh orang-orang terpandang dan kalau karena itu orang-orang lemah dibahayakan. Ini yang membuat Tuhan kita berseru, "Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut." (Mat 18:6). Penyesatan itu bobotnya sangat berat, kalau dilakukan oleh para pendidik dan para guru. Karena itu, Yesus mempersalahkan ahli-ahli Taurat dan kaum Farisi bahwa mereka adalah serigala berbulu domba.

Siapa yang memanfaatkan wewenangnya sedemikian rupa, sehingga ia menggoda kepada yang jahat, bersalah karena penyesatan dan bertanggung jawab secara langsung atau tidak langsung atas kejahatan yang ia mungkinkan. "Tidak mungkin tidak ada penyesatan, tetap celakalah orang yang mengadakannya." (Luk 17:1)

Katekismus Gereja Katolik, 2284-2285, 2287 / RUAH

Kobus: 11 November 2012




silahkan klik gambar untuk memperbesar

Minggu, 11 November 2012 Hari Minggu Biasa XXXII

Minggu, 11 November 2012
Hari Minggu Biasa XXXII
Peringatan St. Martinus dari Tours, Uskup 

Sebagai orang yang telah dipuaskan dengan tubuh-Nya di dalam Ekaristi, kita sudah termasuk Tubuh Kristus --- Katekismus Gereja Katolik, 1003

Antifon Pembuka (Mzm 88:3)

Biarlah doaku datang ke hadapan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepada teriakku.

Doa Pagi

Allah Bapa yang mahakuasa dan mahamulia, orang kecil selalu dapat menghadap Engkau, dan orang yang terampas hak wewenangnya selalu Kaulindungi. Kami mohon, berilah kami hati sederhana; perkenankanlah kami mendekati siapa pun yang memerlukan bantuan. Anugerahilah kami keberanian dan kerelaan hati untuk membagi satu sama lain segala yang Kaupercayakan kepada kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Pertama Raja-raja (1Raj 17:10-16)
  
"Janda itu membuat sepotong roti bundar kecil dan memberikannya kepada Elia."
 
Sekali peristiwa Nabi Elia bersiap-siap, lalu pergi ke Sarfat. Ketika ia tiba di dekat gerbang kota itu, tampaklah seorang janda sedang mengumpulkan kayu api. Elia berseru kepada perempuan itu, “Cobalah, ambilkan aku sedikit air dalam kendi untuk kuminum!” Ketika perempuan itu pergi mengambil air, Elia berseru lagi, “Cobalah juga bagiku sepotong roti!” Perempuan itu menjawab, “Demi Tuhan, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikit pun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, sebentar lagi aku pulang dan mengolanya bagiku dan bagi anakku, dan setelah memakannya, maka kami akan mati.” Tetapi Elia berkata kepadanya, “Janganlah takut, pulanglah, dan buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku; kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu. Sebab beginilah firman Tuhan, Allah Israel. Tepung dalam tempayan itu takkan habis, dan minyak dalam buli-buli itu pun takkan berkurang sampai tiba waktunya Tuhan menurunkan hujan ke atas muka bumi.” Maka pergilah perempuan itu, berbuat seperti yang dikatakan oleh Elia. Maka Elia, perempuan itu dan anaknya mendapat makanan beberapa waktu lamanya. Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang sesuai dengan firman Tuhan yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do=a, 2/2, PS 863
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah, Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
Ayat. (Mzm 146:7.8-9a.9bc-10, Ul:2b)
1. Dialah yang menegakkan keadilan, bagi orang yang diperas, dan memberikan roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.
2. Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar, Tuhan menjaga orang-orang asing.
3. Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun temurun.

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (9:24-28)
 
"Kristus hanya satu kali saja mengurbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang."
  
Saudara-saudara, Kristus telah masuk ke dalam tempat kudus bukan yang buatan tangan manusia, yang hanya merupakan gambaran dari tempat kudus yang sejati, tetapi ke dalam surga sendiri, untuk menghadap hadirat Allah demi kepentingan kita. Ia pun tidak berulang-ulang masuk untuk mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagaimana Imam Agung setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus mempersembahkan darah yang bukan darahnya sendiri. Sebab kalau demikian Kristus harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang ternyata, pada zaman akhir ini, Ia hanya satu kali saja menyatakan diri untuk menghapus dosa lewat kurban-Nya. Seperti manusia ditetapkan Allah untuk mati hanya satu kali, dan sesudah itu dihakimi, demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengurbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka yang menantikan Dia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957.
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 5:3)
Berbahagialah yang hidup miskin terdorong oleh karena Roh Kudus, sebab bagi merekalah kerajaan Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:38-44)
  
"Janda miskin ini telah memberi lebih banyak daripada semua orang lain."

Pada suatu hari, dalam pengajaran-Nya, Yesus berkata kepada orang banyak, “Waspadalah terhadap ahli-ahli Taurat! Mereka suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar. Mereka suka menduduki tempat-tempat terdepan dalam rumah ibadat dan tempat terhormat dalam perjamuan. Mereka mencaplok rumah janda-janda sambil mengelabui orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.” Pada suatu hari lain, sambil duduk berhadapan dengan peti persembahan, Yesus memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. Lalu datanglah seorang janda miskin. Ia memasukkan “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin itu memberi lebih banyak daripada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda itu memberi dari kekurangannya; semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Kebesaran pemberian seseorang sering diukur menurut nilai uang. Penyumbang besar akan bisa menaruh namanya dalam benda yang didapat berkat sumbangan dana darinya. Seluruh dunia pun akan bisa membaca namanya dan berdecak kagum. Kita pun lupa, bahwa secara tersembunyi ada sekian banyak penyumbang yang dengan segala keterbatasannya ikut berjasa. Orang-orang inilah yang dalam memberi sungguh melibatkan seluruh hati dan hidupnya. Dengan memberi, mereka memberi sepotong hidup mereka.

Maka bukan besar kecilnya pemberian menurut nilai uang, tetapi besar kecilnya keterlibatan hati dan hidup kita dalam memberi. Pemberian sederhana dalam bentuk air minum dan roti justru dipandang oleh Tuhan sebagai pemberian luar biasa. Karena itulah mukjizat besar terus mengalir. Yesus pun memberikan diri-Nya secara total, dan dari sana pula mengalir mukjizat kehidupan untuk kita. Tindakan baik yang kita lakukan sebagai sebuah pertunjukan sungguh menjijikkan di mata Tuhan.

Yesus, aku persembahkan hatiku yang paling dalam kepada-Mu. Aku ingin agar seluruh hidupku menjadi persembahan pujian bagi kebesaran nama-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy