Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
| Meditasi Antonio Kardinal Bacci |
Lumen Christi | Facebook
| Gabung Saluran/Channel WhatsApp RenunganPagi.ID
CARI RENUNGAN
Minggu Biasa XXXIII/B – 18 November 2012
Minggu Biasa XXXIII/B – 18 November 2012
Dan 12:1-3; Ibr. 10:11-14.18; Mrk 13:24-32
Sejak tahun 1800-an sampai tahun 2008 yang lalu, setidaknya sudah ada 10 ramalan akhir zaman atau kiamat. Semuanya gagal alias tidak terjadi. Masih ada satu lagi ramalan kiamat yang didasarkan pada kalender Suku Maya yang menyebut kiamat akan terjadi tanggal 21 Desember 2012 ini. Memang waktunya belum tiba. Namun, lagi-lagi, ramalan ini pun sudah diyakini tidak akan terjadi. Bahkan, NASA (National Aeronautics and Space Association), menegaskan tidak ada ancaman yang berhubungan dengan tahun 2012, bumi kita telah menjadi tempat hidup yang baik selama lebih dari empat miliar tahun.
Meskipun selama ini tidak ada satu pun ramalan kiamat yang terbukti, namun nyatanya tidak sedikit orang yang percaya pada ramalan-ramalan tersebut. Ketika satu ramalan tidak terbukti, kemudian ada ramalah baru, selalu saja ada orang yang percaya, bahkan cukup banyak. Tidak jarang pula, di antara kita, umat Kristiani juga ikut-ikutan mengadakan gerakan untuk menyiapkan hari kiamat yang diyakini akan terjadi dalam waktu dekat. Pertanyaannya: mengapa hal ini bisa demikian? Menurut Mgr. I. Suharyo, salah satu jawabannya adalah: hati manusia yang resah karena mengalami berbagai penderitaan dan situasi buruk serta jauh dari damai sejahtera yang diharapkan. Situasi ini seringkali tak dapat dijelaskan secara memuaskan. Lalu, orang mencari penjelasan dari berbagai sumber, salah satunya dari Kitab Suci. Padahal, yang bersangkitan tidak mampu memahami Kitab Suci secara benar sehingga muncul berbagai macam spekulasi dan penafsiran mengenai tanda-tanda akhir zaman yang didasarkan pada pemahaman yang keliru pada teks Kitab Suci tertentu.
Salah satu teks yang seringkali dijadikan dasar untuk meyakini bahwa akhir zaman sudah dekat adalah Injil hari ini. “Ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat, sudah diambang pintu ... langit dan bumi akan berlalu” (Mrk 13:29.31). Orang hanya berhenti pada ayat 31 ini. Padahal masih ada lanjutannya dan ini yang sebenarnya merupakan salah satu inti iman kita akan akhir zaman. Banyak orang seringkali lupa akan penegasan Yesus berikutnya bahwa “tentang hari atau saat ini, tidak ada seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di surga tidak, dan Anak pun tidak! Hanya Bapa yang tahu!” (Mrk 13:32). Memang, akhir zaman akan terjadi, tetapi kapan waktunya, tidak ada yang tahu selain Allah sendiri.
Sebagai orang beriman, tentunya kita tidak perlu ikut-ikutan pada spekulasi mengenai akhir zaman ini. Bagi kita, iman telah memberi kepastian. Berulangkali, Yesus mengatakan “Imanmu telah menyelamatkan engkau” (Mat 9:22; Mrk 5:34; 10:52; Luk 7:50; 8:48; 17:19; 18:42). Maka, kita harus yakin bahwa seperti apa pun sejarah dan situasi kehidupan kita, semuanya itu ada dalam kuasa Allah dan Allah pasti akan menyelesaikannya dengan baik. Lebih-lebih bagi kita, orang-orang yang beriman kepada-Nya, akhir zaman itu justru akan menjadi saat penyelamatan. Sebab, “Kristus telah mempersembahkan satu kurban karena dosa ... oleh satu kurban itu saja Kristus telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan” (Ibr 10:12.14). Jadi, oleh karena kurban Kristus di salib, kita yang termasuk orang-orang pilihan-Nya akan dikumpulkan (bdk. Mrk 13:27) untuk mendapat hidup yang kekal (Dan 12:2). Itulah yang mengapa Yesus memberi gambarang tentang pohon ara yang bertunas (Mrk 13:28). Kiamat atau akhir zaman berarti tumbuhnya tunas baru, yakni tunas kehidupan kekal.
Oleh karena itu, daripada berspekulasi tentang akhir zaman yang jelas-jelas hanya Allah yang tahu (Mrk 13:32) lebih baik kita berusaha untuk hidup sebagai orang bijaksana dan benar. Sebab, “orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran akan bercahaya seperti bintang-bintang untuk selama-lamanya” (Dan 12:3). Dalam konteks ini, hidup dengan bijaksana dan benar berarti mengerti dan meyakini bahwa dunia ini ada dalam kuasa Allah Sang Pencipta dan bahwa keselamatan kita telah dijamin oleh Kristus melalui kurban salib-Nya. Kemudian, di dunia ini kita harus berusaha hidup sesuai dengan kehendak Allah karena kita sendiri adalah ciptaan-Nya dan kita hidup di dunia ciptaan-Nya pula. Bagaimanakah hidup yang sesuai dengan kehendak Tuhan itu? Kepada kita masing-masing, Tuhan telah memberi panggilan, tugas dan perutusan sebagai bapak, ibu, pengusaha, dokter, guru, pelajar, imam, bruder, suster, dll. Maka, melaksanakan kehendak Allah berarti berusaha hidup sebaik-baiknya sesuai dengan panggilan kita dan melaksanakan tugas perutusan serta pekerjaan kita dengan sebaik-baiknya.
Kita percaya, Tuhan memberkati seiap usaha kita untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Sebab, “Allah yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada waktunya pada hari Kristus Yesus” (Flp 1:6)
RD. Ag. Agus Widodo
Sabtu, 17 November 2012 Peringatan Wajib Sta. Elisabet dari Hungaria, Biarawati
Sabtu, 17 November 2012
Peringatan Wajib Sta. Elisabet dari Hungaria, Biarawati
“Sejak suaminya meninggal, kesucian Elisabet berkembang penuh” -- Kunrad dari Marburg, bapa rohani Sta. Elisabet
Peringatan Wajib Sta. Elisabet dari Hungaria, Biarawati
“Sejak suaminya meninggal, kesucian Elisabet berkembang penuh” -- Kunrad dari Marburg, bapa rohani Sta. Elisabet
Antifon Pembuka (Mat 25:34.36.40)
Marilah kalian yang diberkati oleh Bapa-Ku. Sebab Aku sakit dan kalian mengunjungi Aku. Sungguh Aku bersabda kepadamu: Apa saja yang kalian lakukan bagi saudara-Ku yang terhina sekali pun, itu kalian lakukan bagi-Ku.
Doa Pagi
Ya Yesus, aku ingin selalu berdoa dengan tidak jemu-jemunya. Semoga dalam seluruh hidupku, aku selalu berserah dan melibatkan Engkau dalam menghadapi berbagai tantangan dan persoalan hidup ini. Amin.
Rasul Yohanes memberi gambaran mengenai misionaris Gereja perdana, yang penghidupannya sama sekali bergantung pada kebaikan hati sesama orang Kristen. Mereka yang memberikan bantuan demikian harus disebut teman sekerja.
Bacaan dari Surat Ketiga Rasul Yohanes ( 5 - 8 )
"Kita wajib menerima para pelayan jemaat agar kita boleh mengambil bagian dalam karya mereka untuk kebenaran."
Saudaraku terkasih, engkau bertindak sebagai orang beriman, ketika engkau berbuat segala sesuatu untuk saudara-saudara, sekalipun mereka orang asing. Mereka telah memberi kesaksian di hadapan jemaat tentang kasihmu. Baik benar perbuatanmu, ketika menolong mereka dalam perjalanan mereka, dengan suatu cara yang berkenan di hati Allah. Sebab demi nama Allah, mereka telah berangkat tanpa mau menerima sesuatu pun dari orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kita wajib menerima orang-orang yang demikian supaya kita boleh mengambil bagian dalam karya mereka untuk kebenaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan.
Ayat. (Mzm 112:1-2.3-4.5-6)
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; keturunan orang benar akan diberkati.
2. Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya, kebajikannya tetap dikenang selama-lamanya. Bagi orang benar ia bercahaya laksana lampu di dalam gelap, ia pengasih dan penyayang serta berlaku adil.
3. Orang baik menaruh belaskasihan dan memberi pinjaman, ia melakukan segala urusan dengan semestinya. Orang jujur tidak pernah goyah; ia akan dikenang selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Allah memanggil kita agar kita memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus.
Konteks perumpamaan mengenai ketegaran dalam doa di sini adalah penghiburan dan dorongan kepada para murid, sementara mereka menantikan Anak Manusia. Teruslah berdoa, jangan gelisah!
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (18:1-8)
"Bukankah Allah akan membenarkan pada pilihan-Nya yang berseru kepada-Nya?"
Pada suatu ketika Yesus menceritakan suatu perumpamaan kepada murid-murid-Nya untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemunya. Ia berkata, "Di suatu kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun. Di kota itu ada pula seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata, 'Belalah hakku terhadap lawanku.' Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi ia kemudian berkata dalam hatinya, 'Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun, namun karena janda ini menyusahkan daku, baiklah aku membenarkan dia, supaya ia jangan terus-menerus datang dan akhirnya menyerang aku." Lalu Yesus berkata, "Camkanlah perkataan hakim yang lalim itu! Bukankah Allah akan membenarkan para pilihan-Nya, yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu, 'Ia akan segera menolong mereka.' Akan tetapi jika Anak Manusia datang,adakah Ia menemukan iman di bumi ini?"
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus
Renungan
Sebagai orang beriman, kita tidak khawatir terhadap kegagalan hidup. Kita percaya bahwa dalam hidup ini tidak ada kegagalan; yang ada hanya sukses yang tertunda. Pada saat itu, Tuhan sedang menguji keteguhan iman kita. Jika tetap kuat, niscaya Tuhan memberikan kekuatan ekstra. Kepercayaan ini akan membangkitkan pengharapan yang besar. Kita dipacu untuk terus berusaha dan berjuang sampai berhasil. Tuhan sangat menyukai sikap iman kita ini.
ELISABET MELIHAT KRISTUS DALAM DIRI ORANG MISKIN DAN MENCINTAINYA.
Surat Kunrad dari Marburg, bapa rohani Sta. Elisabet
Catatan: Sta. Elisabet dari Hungaria lahir pada 7 Juli 1207 dan meninggal pada 17 November 1231. Dinyatakan sebagai santa pada 28 Mei 1235 oleh Paus Gregorius IX
Sejak suaminya meninggal, kesucian Elisabet berkembang benuh. Seumur hidup ia selalu menolong orang miskin: sekarang ia menjadi pembantu orang menderita. Di luar istananya ia membangun rumah penampungan dan di dalamnya ia mengumpulkan orang-orang sakit, menderita dan orang-orang lumpuh. Apalagi setiap orang yang datang minta derma mendapat pemberian tak habis-habisnya dan cinta kasihnya. Ia berbuat yang sama di masa suaminya berkuasa, melimpahkan semua harta yang dimilikinya ke semua bagian dalam wilayahnya, hingga pada akhirnya ia bahkan sampai menjual permata dan pakaiannya yang mewah.
Dua hari sekali ia mengunjungi orang sakit, pagi-pagi buta dan menjelang malam, dan yang menderita penyakit paling menjijikkan dirawatnya sendiri. Ia sendiri memberi mereka makan, mengatur dan membersihkan tempat pembaringan mereka; ia mengangkat mereka dengan tangannya sendiri dan memelihara mereka menurut kebutuhannya. Suaminya almarhum memberikan persetujuan sepenuhnya kepada semua yang dilakukannya.
Aku mendengar pengakuannya sebelum meninggal. Aku bertanya, apa yang harus diperbuat dengan harta milik dan pakaian-pakaiannya? Ia menjawab, bahwa apa yang masih ada padanya itu milik orang miskin, dan ia menugaskan aku untuk membagikan semua itu kepada mereka, kecuali sehelai pakaian yang telah usang, yang dipilih bagi pemakamannya. Lalu ia menerima tubuh Tuhan.
Kemudian, sampai Ibadat Sore, ia banyak berbicara tentang perkara-perkara kecil yang pernah didengarnya dari kotbah-kotbah. Sesudah itu penuh cinta ia mendoakan orang-orang di sekitarnya, lalu, seperti tertidur, ia meninggal.
Doa Malam
Allah Bapa di surga, semoga Engkau berkenan akan sikap, tindakan dan tutur kataku sepanjang hari ini. Perbaharuilah hidupku agar dapat menjadi kesaksian yang baik bagi sesamaku. Amin.
RUAH, Bacaan Ofisi Para Kudus 3, Yogyakarta: Kanisius, 1982, hlm. 155-157)
Jumat, 16 November 2012 Hari Biasa Pekan XXXII
Jumat, 16 November 2012
Hari Biasa Pekan XXXII
"Tradisi Suci dan Kitab Suci berhubungan erat sekali dan terpadu. Sebab keduanya mengalir dari sumber ilahi yang sama, dan dengan cara tertentu bergabung menjadi satu dan menjurus ke arah tujuan yang sama" (DV 9). Kedua-duanya menghadirkan dan mendaya-gunakan misteri Kristus di dalam Gereja, yang menjanjikan akan tinggal bersama orang-orang-Nya "sampai akhir zaman" (Mat 28:20). --- Katekismus Gereja Katolik, 80
Antifon Pembuka (2Yoh 8-9)
Setiap orang yang tidak setia pada ajaran Kristus, tetapi menyimpag dari padanya, dia tidak memiliki Allah. Barangsiapa percaya kepada ajaran, dia memiliki Bapa maupun Putra.
Doa Pagi
Allah Bapa sumber kehidupan sejati, Engkau telah menyampaikan undangan-Mu kepada semua bangsa. Bagi mereka Kausiapkan perjamuan roti dan anggur, bekal perjalanan dan permulaan hidup kekal. Berilah kami iman untuk menanggapi panggilan-Mu. Semoga kami semua Kaujadikan saling terbuka dan siap sedia menolong satu dengan yang lain. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Ada kelompok yang mengenal kebenaran, didiami kebenaran dan berjalan dalam kebenaran dan kasih. Namun, ada juga kelompok antikristus, yang tidak mengakui kemanusiaan Yesus Kristus. Kelompok demikian perlu diwaspadai agar orang tidak kehilangan iman yang benar akan Kristus.
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Yohanes ( 4 - 9 )
Hari Biasa Pekan XXXII
"Tradisi Suci dan Kitab Suci berhubungan erat sekali dan terpadu. Sebab keduanya mengalir dari sumber ilahi yang sama, dan dengan cara tertentu bergabung menjadi satu dan menjurus ke arah tujuan yang sama" (DV 9). Kedua-duanya menghadirkan dan mendaya-gunakan misteri Kristus di dalam Gereja, yang menjanjikan akan tinggal bersama orang-orang-Nya "sampai akhir zaman" (Mat 28:20). --- Katekismus Gereja Katolik, 80
Antifon Pembuka (2Yoh 8-9)
Setiap orang yang tidak setia pada ajaran Kristus, tetapi menyimpag dari padanya, dia tidak memiliki Allah. Barangsiapa percaya kepada ajaran, dia memiliki Bapa maupun Putra.
Doa Pagi
Allah Bapa sumber kehidupan sejati, Engkau telah menyampaikan undangan-Mu kepada semua bangsa. Bagi mereka Kausiapkan perjamuan roti dan anggur, bekal perjalanan dan permulaan hidup kekal. Berilah kami iman untuk menanggapi panggilan-Mu. Semoga kami semua Kaujadikan saling terbuka dan siap sedia menolong satu dengan yang lain. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Ada kelompok yang mengenal kebenaran, didiami kebenaran dan berjalan dalam kebenaran dan kasih. Namun, ada juga kelompok antikristus, yang tidak mengakui kemanusiaan Yesus Kristus. Kelompok demikian perlu diwaspadai agar orang tidak kehilangan iman yang benar akan Kristus.
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Yohanes ( 4 - 9 )
"Barangsiapa setia kepada ajaran, dia memiliki Bapa maupun Putra."
Hai Ibu yang terpilih, aku sangat bersukacita, bahwa separuh dari anak-anakmu kudapati hidup dalam kebenaran, yaitu sesuai dengan perintah yang telah kita terima dari Bapa. Maka sekarang aku minta kepadamu, ya ibu agar kita saling mengasihi. Ini kutulis bukan seolah-olah merupakan perintah baru bagimu, melainkan menurut perintah yang sudah ada pada kita sejak semula yaitu supaya kita saling mengasihi. Dan kasih itu berarti bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya. Dan perintah itu ialah bahwa kalian harus hidup dalam kasih, sebagaimana telah kalian dengar sejak semula. Banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia. Mereka tidak mengakui, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Mereka itulah penyesat dan antikristus. Waspadalah, jangan sampai kalian kehilangan apa yang telah kami kerjakan. Tetapi berusahalah agar kalian mendapat ganjaranmu sepenuhnya. Setiap orang yang tidak setia pada ajaran Kristus, tetapi menyimpang daripadanya, dia tidak memiliki Allah. Barangsiapa setia kepada ajaran itu dia memiliki Bapa maupun Putera.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang yang hidup menurut hukum Tuhan.
Ayat. (Mzm 19:1.2.10.11.17.18)
1. Berbahagialah orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat Tuhan.
2. Berbahagialah orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati.
3. Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, jangan biarkan aku menyimpang dari perintah-Mu.
4. Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.
5. Lakukanlah kebajikan kepada hamba-Mu ini supaya aku hidup, dan aku hendak berpegang pada firman-Mu.
6. Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban hukum-Mu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 21:28b)
Angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah mendekat.
Pikiran orang yang tidak siap selalu mengejar hal-hal duniawi, seperti telah menjebak mereka yang hidup di zaman Nuh sebelum banjir besar dan penduduk Sodom menjelang kehancurannya. Itulah sebabnya Yesus menekankan perlunya mengetahui kehadiran sekarang dari Kerajaan Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:26-37)
"Kapan Anak Manusia akan menyatakan diri?"
Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula kelak pada hari Anak Manusia. Pada zaman Nuh itu orang-orang makan dan minum, kawin dan dikawinkan, sampai pada hari Nuh masuk ke dalam bahtera. Lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua. Demikian pula yang terjadi pada zaman Lot. Mereka makan dan minum, membeli dan menjual, menanam dan membangun, sampai pada hari Lot keluar dari Sodom. Lalu turunlah hujan api dan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. Demikianlah halnya kelak pada hari Anak Manusia menyatakan diri. Pada hari itu barangsiapa sedang ada di peranginan di atas rumah, janganlah ia turun untuk mengambil barang-barang di dalam rumah. Demikian pula yang sedang berada di ladang, janganlah ia pulang. Ingatlah akan isteri Lot! Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya. Aku berkata kepadamu: Pada malam itu kalau ada dua orang di atas ranjang, yang satu akan dibawa dan yang lain ditinggalkan. Kalau ada dua orang wanita yang sedang bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan." Para murid lalu bertanya, "Di mana, Tuhan?" Yesus menjawab, "Dimana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Hidup kita ini selalu diwarnai dengan dua pilihan: ya atau tidak. Jawaban "ya" merupakan tanda sepakat atau setuju yang mengandung konsekuensi yang mengikat. Kita harus mampu mempertanggungjawabkan apa yang sudah kita sepakati bersama. Jika melanggar kesepakatan, maka kita tidak setia pada apa yang sudah kita ucapkan. Orang beriman dipanggil untuk setia kepada Tuhan!
Doa Malam
Semoga perbuatanku hari ini tidak menyimpang dari ajaran-Mu, ya Tuhan, agar aku dapat memiliki Engkau. Lindungilah aku malam ini dari godaan-godaan dan segala gangguan sehingga aku dapat beristirahat dengan nyenyak dan aman. Amin.
RUAH
Kamis, 15 November 2012 Hari Biasa Pekan XXXII
Kamis, 15 November 2012
Hari Biasa Pekan XXXII
Kematian kita, seperti pada semua makhluk hidup di dunia ini, adalah berakhirnya kehidupan alami --- Katekismus Gereja Katolik, 1006
Antifon Pembuka (Mzm 146:7)
Tuhan tetap setia terhadap orang yang dihina, menjamin keadilan bagi orang yang tertindas, Tuhan memberi makan orang yang lapar, membebaskan orang yang terbelenggu.
Doa Pagi
Allah Bapa kami maha pengasih, penuhilah kami dengan harapan akan datangnya kerajaan-Mu. Semoga sabda-Mu menghasilkan buah: saling pengertian, cinta kasih dan kerukunan di antara para bangsa, serta kedamaian di dunia, yang melampaui impian kami dan tetap bertahan sepanjang zaman. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Filemon (7-20)
Hari Biasa Pekan XXXII
Kematian kita, seperti pada semua makhluk hidup di dunia ini, adalah berakhirnya kehidupan alami --- Katekismus Gereja Katolik, 1006
Antifon Pembuka (Mzm 146:7)
Tuhan tetap setia terhadap orang yang dihina, menjamin keadilan bagi orang yang tertindas, Tuhan memberi makan orang yang lapar, membebaskan orang yang terbelenggu.
Doa Pagi
Allah Bapa kami maha pengasih, penuhilah kami dengan harapan akan datangnya kerajaan-Mu. Semoga sabda-Mu menghasilkan buah: saling pengertian, cinta kasih dan kerukunan di antara para bangsa, serta kedamaian di dunia, yang melampaui impian kami dan tetap bertahan sepanjang zaman. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Filemon (7-20)
"Terimalah dia kembali, bukan lagi sebagai budak, melainkan sebagai saudara terkasih."
Saudara terkasih, aku sudah
memperoleh kegembiraan besar dan kekuatan karena kasihmu, sebab engkau
telah menghibur hati orang-orang kudus. Karena itu sekalipun dalam
Kristus aku bebas memerintahkan kepadamu apa yang harus engkau lakukan,
namun mengingat kasihmu itu lebih baik aku memintanya kepadamu. Aku,
Paulus, yang sudah menjadi tua dan kini dipenjarakan demi Kristus
Yesus, mengajukan permintaan kepadamu mengenai anak yang kudapat
selagi aku dalam penjara, yakni Onesimus. Dahulu memang dia tidak
berguna bagimu tetapi sekarang sangat berguna baik bagimu maupun
bagiku. Dia, buah hatiku itu, kusuruh kembali kepadamu. Sebenarnya aku
mau menahan dia di sini sebagai gantimu untuk melayaniaku selama aku
dipenjarakan demi Injil, tetapi tanpa persetujuanmu, aku tidak mau
berbuat sesuatu, supaya yang baik itu kaulakukan, bukan karena
terpaksa, melainkan dengan sukarela. Sebab mungkin karena itulah dia
dipisahkan sejenak daripadamu, supaya engkau dapatmenerimanya untuk
selamanya bukan lagi sebagai hamba, melainkan lebih dari itu, yaitu
sebagai saudara terkasih. Bagiku ia sudah saudara, apalagi bagimu,
baik secara manusiawi maupun dalam Tuhan. Kalau engkau menganggap aku
temanmu seiman, terimalah dia seperti aku sendiri. Dan kalau dia
sudah merugikan dikau atau pun berutang padamu, tanggungkanlah
semuanya itu kepadaku. Aku Paulus, menjaminnya dengan tulisan
tanganku sendiri: aku akan membayarnya, untuk tidak mengatakan
"Tanggungkanlah semuanya itu kepadamu!" karena engkau berhutang
padaku, yakni dirimu sendiri. Ya Saudaraku, semoga engkau berguna
bagiku di dalam Tuhan: Hiburlah hatiku di dalam Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 838
Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
Ayat. (Mzm 146:7-8-9a.9bc-10; R: 2b)
1. Dialah yang menegakkan keadilan bagi orang yang diperas, dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.
2. Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar. Tuhan menjaga orang-orang asing.
3. Anak yatim dan janda ditegakkannya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion turun-temurun!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (bdk Yoh 15:5)
Akulah pokok anggur, kalian ranting-rantingnya, sabda Tuhan. Tinggallah beserta-Ku, maka Aku tinggal besertamu, dan kalian akan berbuah banyak.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:20-25)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 838
Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
Ayat. (Mzm 146:7-8-9a.9bc-10; R: 2b)
1. Dialah yang menegakkan keadilan bagi orang yang diperas, dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.
2. Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar. Tuhan menjaga orang-orang asing.
3. Anak yatim dan janda ditegakkannya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion turun-temurun!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (bdk Yoh 15:5)
Akulah pokok anggur, kalian ranting-rantingnya, sabda Tuhan. Tinggallah beserta-Ku, maka Aku tinggal besertamu, dan kalian akan berbuah banyak.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:20-25)
"Kerajaan Allah sudah ada di tengah-tengahmu."
Sekali peristiwa orang-orang Farisi bertanya kepada Yesus, kapan Kerajaan Allah datang. Yesus menjawab, "Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah. Tidak dapat dikatakan, 'Lihat, ia ada di sini, atau 'ia ada di sana.' Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah sudah ada di tengah-tengahmu." Yesus berkata kepada para murid, 'Akan datang waktunya kalian ingin melihat salah satu hari Anak Manusia itu. Tetapi kalian tidak akan melihatnya. Orang akan berkata kepadamu, 'Lihat dia ada di sana! Lihat, dia ada di sini!' Tetapi jangan kalian pergi kesitu, jangan kalian ikut. Sebab seperti kilat memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain, demikian pula halnya dengan Anak manusia, pada hari kedatangan-Nya kelak. Tetapi Ia harus menanggung banyak penderitaan dahulu dan ditolak oleh angkatan ini."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Posisi tertentu bisa membuat kita terbuai. Tidak jarang pula dengan posisi itu kita tergoda untuk melakukan sesuatu untuk memengaruhi orang lain dengan maksud untuk memperoleh keuntungan diri sendiri. Maka perlulah kita sadar akan kuasa yang melekat pada posisi kita. Kita memang perlu menghimbau orang untuk melakukan yang baik. Namun, kita tetap perlu sungguh sadar akan besarnya kuasa yang kita miliki, karena bila tidak hati-hati kita bisa memanipulasi orang lain.
Cara bertindak Tuhan di tengah kita pun mengambil bentuk serupa. Meskipun Mahakuasa, Tuhan kerap memilih untuk bertindak secara tersembunyi. Ia tidak ingin memanipulasi kita dengan memamerkan kekuasaan-Nya begitu saja. Kita diajak untuk dengan kepekaan yang tajam menangkap kehadiran-Nya. Bila kita hanya mencari tanda luar biasa, kita tidak bisa selalu mengenali-Nya. Tanda yang diberikan justru tidak istimewa. Ia memilih jalan penderitaan dan menanggung penolakan dari manusia.
Doa: Yesus, Engkaulah penolong dan harapanku. Bantulah aku untuk menangkap kehadiran-Mu dan memilih jalan yang telah Engkau pilih sendiri. Amin.
Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian
Rabu, 14 November 2012 Hari Biasa Pekan XXXII
Rabu, 14 November 2012
Hari Biasa Pekan XXXII
Persekutuan para kudus itu adalah Gereja --- Katekismus Gereja Katolik, 1946
Antifon Pembuka (Mzm 23:1-3a)
Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang dan menyegarkan daku.
Doa Pagi
Allah Bapa di surga, sumber cahaya sejati, kami bersyukur karena Engkau telah mengangkat kami dan membuat kami melihat berkat Yesus Putra-Mu terkasih. Semoga seluruh dunia akhirnya mengakui apa yang dapat mendatangkan damai, ialah cinta kasih dan keadilan sosial, yang sangat didambakan setiap orang. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (3:1-7)
Hari Biasa Pekan XXXII
Persekutuan para kudus itu adalah Gereja --- Katekismus Gereja Katolik, 1946
Antifon Pembuka (Mzm 23:1-3a)
Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang dan menyegarkan daku.
Doa Pagi
Allah Bapa di surga, sumber cahaya sejati, kami bersyukur karena Engkau telah mengangkat kami dan membuat kami melihat berkat Yesus Putra-Mu terkasih. Semoga seluruh dunia akhirnya mengakui apa yang dapat mendatangkan damai, ialah cinta kasih dan keadilan sosial, yang sangat didambakan setiap orang. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (3:1-7)
"Dahulu kita sesat, tetapi berkat rahmat-Nya kita diselamatkan."
Saudara terkasih, ingatkanlah semua orang agar tunduk pada pemerintah dan para penguasa. Hendaklah mereka taat dan siap sedia melakukan setiap pekerjaan yang baik. Janganlah mereka memfitnah atau bertengkar. Hendaklah mereka selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap semua orang. Sebab dahulu kita juga hidup dalam kejahilan: Tidak taat, sesat, menjadi hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup dalam kejahatan dan kedengkian, keji dan saling membenci. Tetapi ketika telah nyatalah kerahiman dan kasih Allah serta Juruselamat kita kepada manusia maka kita diselamatkan oleh-Nya. Hal itu terjadi bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, melainkan karena rahmat-Nya berkat permandian kelahiran kembali dan berkat pembaharuan yang dikerjakan Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita lantaran Yesus Kristus, Juruselamat kita. Dengan demikian kita sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya berhak menerima hidup yang kekal sesuai dengan pengharapan kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS. 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, tak'kan kekurangan aku
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; R:1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kausiapkan hidangan bagiku di hadapan lawanku. Kauurapi kepalaku dengan minyak dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku selalu sepanjang umur hidupku. Aku akan diam di rumah Tuhan sekarang dan senantiasa.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (1Tes 5:18)
Hendaklah kalian mengucap syukur dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah bagi kalian di dalam Kristus Yesus.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:11-19)
"Tidak adakah yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing itu?"
Dalam perjalanan-Nya ke
Yerusalem Yesus menyusur perkotaan Samaria dan Galilea. Ketika Ia
memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka
tinggal berdiri agak jauh dan berteriak, "Yesus, Guru, kasihanilah
kami!" Yesus lalu memandang mereka dan berkata, "Pergilah,
perlihatkanlah dirimu kepada imam." Dan sementara dalam perjalanan
mereka menjadi tahir. Seorang di antara mereka, ketika melihat bahwa
dirinya telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara
nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur
kepada-Nya. Orang itu seorang Samaria. Lalu Yesus berkata, "Bukankah
kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang
sembilan orang tadi? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk
memuliakan Allah selain orang asing ini?" Lalu Ia berkata kepada orang
itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan dikau."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Meditatio
Dalam perikop hari ini, dikisahkan Tuhan Yesus memberikan kesembuhan kepada 10 orang kusta. Namun hanya seorang di antaranya, itupun orang asing (red. bukan orang Yahudi) yang ingat dan tahu berterima kasih kepada-Nya atas mukjizat kesembuhan itu. Yesus memang menjadi heran atas sikap 9 mantan orang kusta lainnya itu.
Di balik kisah tersebut, Tuhan Yesus ingin mengingatkan kita supaya menjadi orang-orang yang tahu berterima kasih atas kebaikan Tuhan. Sesuatu yang dapat disebut sebagai kebaikan Tuhan sesungguhnya tidak hanya menunjuk pada hal-hal/kejadian yang luar biasa. Kebaikan Tuhan juga menunjuk pada hal-hal yang tampaknya sederhana saja. Asalkan kita peka, sebenarnya selalu ada alasan yang cukup bagi kita untuk setiap saat mengucapkan terima kasih atas kebaikan Tuhan dalam setiap saat hidup kita. Hal yang sama juga berlaku atas setiap kebaikan yang kita terima dari sesama kita. Marilah kita menjadi orang-orang yang selalu tahu berterima kasih atas kebaikan yang kita terima dari Tuhan dan sesama.
Contemplatio
Pejamkan mata Anda selama beberapa menit. Ingatlah kembali salah satu berkat atau kebaikan yang telah Anda terima dari Allah/sesama namun Anda belum sempat berterima kasih atasnya.
Oratio
Tuhan Yesus, maafkanlah aku yang masih sering lupa berterima kasih atas kebaikan-kebaikan yang Kau anugerahkan kepadaku. Amin.
Missio
Dalam perjumpaan dengan orang-orang yang ada di sekitarku hari ini, saat menerima kebaikan dari sesama, aku tidak akan lupa untuk mengucapkan terima kasih pada mereka.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Meditatio
Dalam perikop hari ini, dikisahkan Tuhan Yesus memberikan kesembuhan kepada 10 orang kusta. Namun hanya seorang di antaranya, itupun orang asing (red. bukan orang Yahudi) yang ingat dan tahu berterima kasih kepada-Nya atas mukjizat kesembuhan itu. Yesus memang menjadi heran atas sikap 9 mantan orang kusta lainnya itu.
Di balik kisah tersebut, Tuhan Yesus ingin mengingatkan kita supaya menjadi orang-orang yang tahu berterima kasih atas kebaikan Tuhan. Sesuatu yang dapat disebut sebagai kebaikan Tuhan sesungguhnya tidak hanya menunjuk pada hal-hal/kejadian yang luar biasa. Kebaikan Tuhan juga menunjuk pada hal-hal yang tampaknya sederhana saja. Asalkan kita peka, sebenarnya selalu ada alasan yang cukup bagi kita untuk setiap saat mengucapkan terima kasih atas kebaikan Tuhan dalam setiap saat hidup kita. Hal yang sama juga berlaku atas setiap kebaikan yang kita terima dari sesama kita. Marilah kita menjadi orang-orang yang selalu tahu berterima kasih atas kebaikan yang kita terima dari Tuhan dan sesama.
Contemplatio
Pejamkan mata Anda selama beberapa menit. Ingatlah kembali salah satu berkat atau kebaikan yang telah Anda terima dari Allah/sesama namun Anda belum sempat berterima kasih atasnya.
Oratio
Tuhan Yesus, maafkanlah aku yang masih sering lupa berterima kasih atas kebaikan-kebaikan yang Kau anugerahkan kepadaku. Amin.
Missio
Dalam perjumpaan dengan orang-orang yang ada di sekitarku hari ini, saat menerima kebaikan dari sesama, aku tidak akan lupa untuk mengucapkan terima kasih pada mereka.
RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2012
Bacaan Harian 12 - 18 Desember 2012
Bacaan Harian 12 - 18 Desember 2012
Senin, 12 November: Peringatan Wajib St. Yosafat, Uskup dan Martir. (M).
Tit 1:1-9; Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6; Luk 17:1-6.
Kelalaian kita dapat menyebabkan seseorang berdosa. Kepada Titus, Santo Paulus berbicara mengenai seorang penilik jemaat haruslah tidak bercacat, tidak angkuh, bukan pemberang… (Titus 1:7). Kelalaian dalam tutur kata, sikap dan perbuatan kita bisa saja menyebabkan seseorang berbuat dosa. Maka kita harus berhati-hati dalam melayani Tuhan, jangan sampai kita lupa diri dan menjadi batu sandungan yang menyebabkan seseorang berbuat dosa. Terhadap orang yang benar-benar bertobat, kita harus rela memberi pengampunan. Pernyataan Yesus mengenai mengampuni “tujuh puluh kali tujuh kali” tidak berarti kita membiarkan orang melakukan dosa berulang-ulang, tetapi kita membantu dan menghantar seseorang untuk bertobat secara sempurna.
Selasa, 13 November: Hari Biasa Pekan XXXII (H).
Tit 2:1-8.11-14; Mzm 37:3-4.18.23.27.29; Luk 17:7-10.
Jangan melayani demi upah. Masih dalam surat Santo Paulus kepada Titus yang menekankan supaya pelayanannya tidak bercacat, kita diingatkan Yesus mengenai perumpamaan tentang TUAN dan HAMBA yang memberikan gambaran tentang arti seorang hamba kepada murid-murid-Nya. Murid-murid Yesus adalah para hamba yang mendapat tugas perutusan untuk melayani. Maka, dalam kehidupan pelayanan, janganlah kita terjebak pada kesombongan rohani atau merasa diri telah melakukan banyak hal yang pantas mendapat pujian. Harus tetap diingat: kita hanyalah hamba yang hanya melakukan apa yang memang seharusnya kita lakukan.
Rabu, 14 November: Hari Biasa Pekan XXXII (H).
Tit 3:1-7; Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Luk 17:11-19.
Kembali kepada Yesus untuk bersyukur. Orang Samaria adalah orang yang bukan keturunan Yahudi, oleh karena itu dianggap sebagai suku kelas bawah oleh orang-orang Yahudi. Dalam Injil hari ini dikisahkan tentang 10 orang kusta yang ditahirkan. Namun, nyatanya hanya satu yang kembali kepada Yesus untuk bersyukur dan memuliakan Allah. Dan orang yang kembali itu justru adalah orang Samaria yang dianggap sebagai suku kelas bawah. Kalau kita menyadari bahwa kehidupan kita tak lepas dari Penyelenggaraan Ilahi, maka apa pun keadaannya sudah seharusnya kita senantiasa dengan rendah hati (seperti orang Samaria itu) kembali kepada Yesus untuk mensyukuri dan memuliakan Allah. Namun, nyatanya kita seringkali berlaku seperti sembilan orang kusta lain, yang lupa mensyukuri rahmat dan berkat yang kita peroleh karena kebaikan Tuhan.
Kamis, 15 November: Hari Biasa Pekan XXXII (H).
Flm 7-20; Mzm 146:7.8-9a.9bc-10; Luk 17:20-25.
Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah. Perikop ini kembali mengisahkan dialog orang Farisi dengan Yesus. Mereka bertanya mengenai tanda-tanda apabila Kerajaan Allah akan datang dan Yesus menjawab “Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah.” Tak ada tanda-tanda khusus dibutuhkan untuk mengumumkan kedatangan-Nya, tapi semua orang akan mengenal Ia dengan amat jelas karena Ia datang mewartakan kasih dan dengan kasih pula Ia akan membangkitkan kita pada akhir zaman. Maka sudah sepantasnya kedatangan-Nya kembali bukan sesuatu yang menakutkan, melainkan menjadi hal yang sangat kita rindukan.
Jumat, 16 November: Hari Biasa Pekan XXXII (H).
2Yoh 4-9; Mzm 119:1.2.10.11.17.18; Luk 17:26-37.
Lebih terpikat kepada Yesus atau dunia? Peristiwa tragis terjadi di zaman Lot. “Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua” (ayat 29). Kesalahan orang-orang zaman Lot adalah lebih menyayangi masyarakat duniawi (Sodom) daripada yang sorgawi. Maka pesan yang sangat indah dari Injil ini: “Apakah hati saya lebih terpikat kepada Yesus yang menyelematkan atau kepada hal-hal duniawi yang menyesatkan?”
Sabtu, 17 November: Peringatan Wajib Sta. Elisabet dari Hungaria, Biarawati (P).
3Yoh 5-8; Mzm 112:1-2.3-4.5-6; Luk 18:1-8.
Iman harus dilandasi kesungguhan hati. ”Akan tetapi, jika Anak manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?" (Lukas 18: 8). Pertumbuhan iman harus diupayakan. Itulah inti perumpamaan mengenai hakim yang lalim seperti yang disampaikan oleh Yesus. Hakim yang lalim itu tak pernah berniat untuk menangani kasus yang melibatkan janda miskin tersebut, karena perkara itu tidak menguntungkan dirinya. Namun, permintaan yang tak kenal dari janda miskin itu telah membuat sang hakim mengabulkannya. Dari kisah ini kita diingatkan untuk beriman dengan kesungguhan hati, yang tak kenal lelah secara terus menerus memperbaharuinya; dengan begitulah iman itu terus dipelihara dan tidak menjadi layu. Niscaya, iman seperti itu, akan membuahkan hasil.
Minggu, 18 November: Hari Minggu Biasa XXXIII (H).
Dan 12:1-3; Mzm 16:5.8.9-10.11; Ibr 10:11-14,18; Mrk 13:24-32.
Akhir zaman bukan saat yang menakutkan. Pada perikop ini kita diingatkan mengenai akhir zaman. Apakah merupakan saat-saat yang menakutkan? Dilukiskan: Sang Juruselamat datang dengan kekuasaan dan kemulian-Nya, diiringi oleh malaikat-malaikat-Nya. Bagi mereka yang percaya kepada-Nya, kemegahan ini akan melenyapkan segala ketakutan mereka. Akhir zaman bukanlah sesuatu yang menakutkan, melainkan saat-saat yang agung penuh kemuliaan. Persoalannya, sudahkah hidup kita terarah pada kelayakan untuk menikmati perjamuan surgawi pada saat itu. Mungkin hal itulah yang membuat kita menjadi begitu takut akan akhir zaman itu.
Senin, 12 November: Peringatan Wajib St. Yosafat, Uskup dan Martir. (M).
Tit 1:1-9; Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6; Luk 17:1-6.
Kelalaian kita dapat menyebabkan seseorang berdosa. Kepada Titus, Santo Paulus berbicara mengenai seorang penilik jemaat haruslah tidak bercacat, tidak angkuh, bukan pemberang… (Titus 1:7). Kelalaian dalam tutur kata, sikap dan perbuatan kita bisa saja menyebabkan seseorang berbuat dosa. Maka kita harus berhati-hati dalam melayani Tuhan, jangan sampai kita lupa diri dan menjadi batu sandungan yang menyebabkan seseorang berbuat dosa. Terhadap orang yang benar-benar bertobat, kita harus rela memberi pengampunan. Pernyataan Yesus mengenai mengampuni “tujuh puluh kali tujuh kali” tidak berarti kita membiarkan orang melakukan dosa berulang-ulang, tetapi kita membantu dan menghantar seseorang untuk bertobat secara sempurna.
Selasa, 13 November: Hari Biasa Pekan XXXII (H).
Tit 2:1-8.11-14; Mzm 37:3-4.18.23.27.29; Luk 17:7-10.
Jangan melayani demi upah. Masih dalam surat Santo Paulus kepada Titus yang menekankan supaya pelayanannya tidak bercacat, kita diingatkan Yesus mengenai perumpamaan tentang TUAN dan HAMBA yang memberikan gambaran tentang arti seorang hamba kepada murid-murid-Nya. Murid-murid Yesus adalah para hamba yang mendapat tugas perutusan untuk melayani. Maka, dalam kehidupan pelayanan, janganlah kita terjebak pada kesombongan rohani atau merasa diri telah melakukan banyak hal yang pantas mendapat pujian. Harus tetap diingat: kita hanyalah hamba yang hanya melakukan apa yang memang seharusnya kita lakukan.
Rabu, 14 November: Hari Biasa Pekan XXXII (H).
Tit 3:1-7; Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Luk 17:11-19.
Kembali kepada Yesus untuk bersyukur. Orang Samaria adalah orang yang bukan keturunan Yahudi, oleh karena itu dianggap sebagai suku kelas bawah oleh orang-orang Yahudi. Dalam Injil hari ini dikisahkan tentang 10 orang kusta yang ditahirkan. Namun, nyatanya hanya satu yang kembali kepada Yesus untuk bersyukur dan memuliakan Allah. Dan orang yang kembali itu justru adalah orang Samaria yang dianggap sebagai suku kelas bawah. Kalau kita menyadari bahwa kehidupan kita tak lepas dari Penyelenggaraan Ilahi, maka apa pun keadaannya sudah seharusnya kita senantiasa dengan rendah hati (seperti orang Samaria itu) kembali kepada Yesus untuk mensyukuri dan memuliakan Allah. Namun, nyatanya kita seringkali berlaku seperti sembilan orang kusta lain, yang lupa mensyukuri rahmat dan berkat yang kita peroleh karena kebaikan Tuhan.
Kamis, 15 November: Hari Biasa Pekan XXXII (H).
Flm 7-20; Mzm 146:7.8-9a.9bc-10; Luk 17:20-25.
Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah. Perikop ini kembali mengisahkan dialog orang Farisi dengan Yesus. Mereka bertanya mengenai tanda-tanda apabila Kerajaan Allah akan datang dan Yesus menjawab “Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah.” Tak ada tanda-tanda khusus dibutuhkan untuk mengumumkan kedatangan-Nya, tapi semua orang akan mengenal Ia dengan amat jelas karena Ia datang mewartakan kasih dan dengan kasih pula Ia akan membangkitkan kita pada akhir zaman. Maka sudah sepantasnya kedatangan-Nya kembali bukan sesuatu yang menakutkan, melainkan menjadi hal yang sangat kita rindukan.
Jumat, 16 November: Hari Biasa Pekan XXXII (H).
2Yoh 4-9; Mzm 119:1.2.10.11.17.18; Luk 17:26-37.
Lebih terpikat kepada Yesus atau dunia? Peristiwa tragis terjadi di zaman Lot. “Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua” (ayat 29). Kesalahan orang-orang zaman Lot adalah lebih menyayangi masyarakat duniawi (Sodom) daripada yang sorgawi. Maka pesan yang sangat indah dari Injil ini: “Apakah hati saya lebih terpikat kepada Yesus yang menyelematkan atau kepada hal-hal duniawi yang menyesatkan?”
Sabtu, 17 November: Peringatan Wajib Sta. Elisabet dari Hungaria, Biarawati (P).
3Yoh 5-8; Mzm 112:1-2.3-4.5-6; Luk 18:1-8.
Iman harus dilandasi kesungguhan hati. ”Akan tetapi, jika Anak manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?" (Lukas 18: 8). Pertumbuhan iman harus diupayakan. Itulah inti perumpamaan mengenai hakim yang lalim seperti yang disampaikan oleh Yesus. Hakim yang lalim itu tak pernah berniat untuk menangani kasus yang melibatkan janda miskin tersebut, karena perkara itu tidak menguntungkan dirinya. Namun, permintaan yang tak kenal dari janda miskin itu telah membuat sang hakim mengabulkannya. Dari kisah ini kita diingatkan untuk beriman dengan kesungguhan hati, yang tak kenal lelah secara terus menerus memperbaharuinya; dengan begitulah iman itu terus dipelihara dan tidak menjadi layu. Niscaya, iman seperti itu, akan membuahkan hasil.
Minggu, 18 November: Hari Minggu Biasa XXXIII (H).
Dan 12:1-3; Mzm 16:5.8.9-10.11; Ibr 10:11-14,18; Mrk 13:24-32.
Akhir zaman bukan saat yang menakutkan. Pada perikop ini kita diingatkan mengenai akhir zaman. Apakah merupakan saat-saat yang menakutkan? Dilukiskan: Sang Juruselamat datang dengan kekuasaan dan kemulian-Nya, diiringi oleh malaikat-malaikat-Nya. Bagi mereka yang percaya kepada-Nya, kemegahan ini akan melenyapkan segala ketakutan mereka. Akhir zaman bukanlah sesuatu yang menakutkan, melainkan saat-saat yang agung penuh kemuliaan. Persoalannya, sudahkah hidup kita terarah pada kelayakan untuk menikmati perjamuan surgawi pada saat itu. Mungkin hal itulah yang membuat kita menjadi begitu takut akan akhir zaman itu.
Bernardus Gunawan Y. Surya - www.reginacaeli.org
Selasa, 13 November 2012 Hari Biasa Pekan XXXII
Selasa, 13 November 2012
Hari Biasa Pekan XXXII
"Sabda Allah, yang merupakan kekuatan Allah demi keselamatan semua orang yang beriman (lih. Rm 1:16), dalam kitab-kitab Perjanjian Baru disajikan secara istimewa dan memperlihatkan daya kekuatannya" (DV 17). Tulisan-tulisan tersebut memberi kepada kita kebenaran definitif wahyu ilahi. Tema sentralnya ialah Yesus Kristus, Putera Allah yang menjadi manusia, karya-Nya, ajaran-Nya, kesengsaraan-Nya, dan pemuliaan-Nya begitu pula awal mula Gereja di bawah bimbingan Roh Kudus Bdk. DV 20. --- Katekismus Gereja Katolik, 124
Antifon Pembuka (Mzm 37:3-4)
Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia; bergembiralah karena Tuhan; maka ia akan memenuhi keinginan hatimu.
Doa Pagi
Ya Allah, semoga kasih setia-Mu mendidik aku untuk meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi. Buatlah aku mampu hidup adil, bijaksana, dan selalu memuji kebesaran-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan Juruselamatku. Amin.
Orang yang lanjut usia, dianjurkan untuk menjadi teladan keluarga yang baik, dapat menguasai diri, tegar dan penuh kasih. Dapatkah orang-orang Kristiani menjadi orang tua (lanjut usia) yang baik dan membangun keluarga yang terhormat?
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (2:1-8.11-14)
Hari Biasa Pekan XXXII
"Sabda Allah, yang merupakan kekuatan Allah demi keselamatan semua orang yang beriman (lih. Rm 1:16), dalam kitab-kitab Perjanjian Baru disajikan secara istimewa dan memperlihatkan daya kekuatannya" (DV 17). Tulisan-tulisan tersebut memberi kepada kita kebenaran definitif wahyu ilahi. Tema sentralnya ialah Yesus Kristus, Putera Allah yang menjadi manusia, karya-Nya, ajaran-Nya, kesengsaraan-Nya, dan pemuliaan-Nya begitu pula awal mula Gereja di bawah bimbingan Roh Kudus Bdk. DV 20. --- Katekismus Gereja Katolik, 124
Antifon Pembuka (Mzm 37:3-4)
Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia; bergembiralah karena Tuhan; maka ia akan memenuhi keinginan hatimu.
Doa Pagi
Ya Allah, semoga kasih setia-Mu mendidik aku untuk meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi. Buatlah aku mampu hidup adil, bijaksana, dan selalu memuji kebesaran-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan Juruselamatku. Amin.
Orang yang lanjut usia, dianjurkan untuk menjadi teladan keluarga yang baik, dapat menguasai diri, tegar dan penuh kasih. Dapatkah orang-orang Kristiani menjadi orang tua (lanjut usia) yang baik dan membangun keluarga yang terhormat?
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (2:1-8.11-14)
"Hendaklah kita
hidup saleh sambil menantikan kebahagiaan yang kita harapkan, yaitu
penampakan Allah dan penyelamat kita Yesus Kristus."
Saudaraku terkaish, beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran yang sehat. Para lanjut usia hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, kasih dan ketekunan. Demikianlah pula para wanita tua hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik, dan dengan demikian mendidik wanita-wanita muda mengasihi suami dan anak-anaknya, hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suami, agar sabda Allah jangan dihujat orang. Demikian pula terhadap orang-orang muda. Nasihatilah mereka, supaya menguasai diri dalam segala hal, dan jadikanlah dirimu sendiri untuk teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu, sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita. Sebab sudah nyatalah kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia. Kasih karunia itu mendidik kita agar meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan agar kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dunia sekarang ini, sambil menantikan penggenapan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia, dan penyataan kemuliaan Allah yang mahabesar, dan Penyelamat kita Yesus Kristus. Ia telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, milik-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan.
Ayat. (Mzm 37:3-4.18.23.27.29)
1. Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia; bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memenuhi keinginan hati-Mu!
2. Tuhan mengetahui hari hidup orang saleh, dan milik pusaka mereka akan tetap selama-lamanya; Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya.
3. Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan memiliki tempat tinggal yang abadi; tetapi orang-orang benar akan mewarisi negeri dan tinggal di sana untuk selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepada-Nya.
Para pendengar dengan mudah memahami perumpamaan majikan dan hamba. Jika pekerjaan baik diharapkan dari seorang hamba adalah bagian biasa dari kewajiban mereka, mengapa para murid Yesus berpikir bahwa pelayanan penuh kesetiaan bukan tuntutan dasariah mengikuti Yesus sebagai Guru mereka?
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:7-10)
1. Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia; bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memenuhi keinginan hati-Mu!
2. Tuhan mengetahui hari hidup orang saleh, dan milik pusaka mereka akan tetap selama-lamanya; Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya.
3. Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan memiliki tempat tinggal yang abadi; tetapi orang-orang benar akan mewarisi negeri dan tinggal di sana untuk selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepada-Nya.
Para pendengar dengan mudah memahami perumpamaan majikan dan hamba. Jika pekerjaan baik diharapkan dari seorang hamba adalah bagian biasa dari kewajiban mereka, mengapa para murid Yesus berpikir bahwa pelayanan penuh kesetiaan bukan tuntutan dasariah mengikuti Yesus sebagai Guru mereka?
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:7-10)
"Kami hamba-hamba tak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan."
Yesus bersabda kepada para murid, "Siapa di antaramu yang mempunyai seorang hamba, yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu waktu ia pulang dari ladang, 'Mari segera makan?' Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu, 'Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai aku selesai makan dan minum'! Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.' Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena ia telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? Demikian jugalah kalian. Apabila kalian telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kalian berkata, 'Kami ini hamba-hamba tak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukkan'."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
"Servus Servorum Dei" (Hamba dari segala Hamba Tuhan). Moto hidup ini dipakai dengan rendah hati oleh Bapa Suci (Paus). Sebagai pemimpin umat Katolik seluruh dunia, para paus menyadari bahwa ia mengemban tugas penggembalaan dari Tuhan Yesus. Karena itu, ia mesti rendah hati dan mengabdi Tuhan dan Gereja-Nya dengan penuh sukacita. Kita pun boleh melakukan hal yang sama dalam hidup kita. Kita melayani sesama sebagai wujud melayani Tuhan Yesus sendiri.
Doa Malam
Terima kasih Yesus, Engkau telah mengajar aku untuk menghormati sesamaku, meskipun dia hanya seorang hamba. Semoga aku tahu berterima kasih kepada mereka yang telah berjasa melayani aku. Amin.
RUAH
Langganan:
Postingan (Atom)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati