Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
| Meditasi Antonio Kardinal Bacci |
Lumen Christi | Facebook
| Gabung Saluran/Channel WhatsApp RenunganPagi.ID
CARI RENUNGAN
Pertemuan Pertama Adven Keuskupan Agung Semarang 2012: YESUS, SUMBER IMAN
YESUS, SUMBER IMAN
1. Lagu Pembuka
2.Tanda Salib dilanjutkan Doa Pembuka
3. Pengantar
Tahun ini, tepatnya tanggal 11 Oktober 2012 sampai tahun depan, tanggal 24 Nopember 2013, Bapa Suci Benedictus XVI menetapkan sebagai "Tahun Iman". Banyak pertanyaan dalam benak kita, mengapa Bapa Suci mencanangkan tahun ini sebagai "tahun iman'? Apakah iman umat katolik saat ini sudah mulai luntur? Apakah iman katolik sudah mulai tidak relevan lagi bagi kehidupan ini?
Bapa Suci melalui surat Apostoliknya "Porta Fidei" (Pintu kepada Iman) mengingatkan kembali, bahwa kita yang telah menerima Baptisan, yang telah mengimani Yesus Kristus, diajak kembali menyegarkan iman kita. Siapa Yesus bagi kita? Ajakan itu bukan tanpa alasan. Banyak umat katolik mulai kabur dalam memandang siapa Yesus. Kekaburan itu menyebabkan kekosongan makna dalam beriman. Akibatnya Yesus tidak lagi menjadi pribadi yang penting dalam hidup. Karenanya kesetiaan kepada-Nya juga menjadi semakin lemah. Alasan-alasan yang sederhana, orang bisa meninggalkan Kristus. Banyak contoh dimana demi pekerjaan, karier, jodoh, ekonomi, atau kemudahan hidup, iman akan Kristus ditinggalkan.
renunganpagi.blogspot.com
Melalui pendalaman pertemuan ini, kita diajak untuk mengenal siapa Yesus yang kita nanti-nantikan dalam peristiwa Natal dan yang saat ini menjadi sumber iman kita. Pengenalan ini penting karena akan menentukan sikap kita berikutnya yaitu mengakui-Nya sebagai sumber iman.
4. Ritus Penyalaan Lilin Korona Adven
Luk 2:1-20
5. Inspirasi dan Permenungan
"Emanuel, Allah beserta kita"
Membaca kembali kisah Luk 2:1-20, kita diingatkan pada peristiwa Natal yang selalu kita rayakan. Bacaan itu tidak hanya menjelaskan bagaimana Yesus lahir. Yang utama dari bacaan itu adalah siapa sebenarnya Yesus yang dilahirkan oleh Maria itu. Sebelum peristiwa kelahiran Yesus, Maria sudah mendengar dari kabar Malaikat Gabriel bahwa anak yang dikandungnya adalah Yesus. Dia adalah anak Allah yang mahatinggi, yang akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya. Kalau kita tambahkan dari Injil Matius, Yesus yang dilahirkan Maria itu juga akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka. Hal itu terjadi karena yang dilahirkan itu tidak lain adalah Imanuel yang berarti Allah menyertai kita (Mat 1:21-23).
Cerita memang tidak berhenti di sana. Kedatangan para gembala semakin melengkapi informasi mengenai siapa Yesus sebenarnya. Seperti mereka dengar dari malaikat Tuhan, Yesus adalah Juru Selamat, Kristus dan Tuhan. Yesus ternyata bukan hanya seorang bayi manusia, yang lemah, miskin dan lahir dalam kesederhanaan. Dia adalah Allah yang menjadi manusia, tinggal di tengah umat-Nya. Walaupun Allah, Ia mau menjadi manusia dan hidup dalam kemiskinan dan kesederhanaan. Ia memilih menjadi Allah beserta kita agar bersama kita bisa masuk dalam persoalan-persoalan kehidupan kita dan menghadapinya dalam ketaatan kepada Bapa. Inilah Yesus yang kita imani dan kita ikuti bersama sebagai orang katolik.
renunganpagi.blogspot.com
Terhadap sikap Allah yang demikian itu, sikap yang depantasnya dibangun adalah sikap syukur seperti yang dilakukan oleh Maria dalam kidung Magnifikat dan juga sikap gembira dan terus memuliakan Allah seperti yang dilakukan oleh para gembala.
Mensyukuri dan memuliakan Allah dalam kehidupan sehari-hari berarti menjadikan Allah itu pribadi yang penting dan berarti dalam kehidupan. Ia tidak akan beralih pandangan, pengakuan apalagi sampai meninggalkan Allah yang diyakini itu hanya karena ambisi terhadap suatu keinginan atau masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupannya. Kiranya kisah hidup seorang bapak di bawah ini bisa menjadi permenungan kita.
renunganpagi.blogspot.com
Pasutri Andreas dan Cicilia sama-sama bekerja dalam bidang profesional. Keluarga mereka terbilang sebagai keluarga katolik harmonis dan mereka dikaruniai 3 anak. Secara ekonomi pun, mereka tidak berkekurangan. Suatu saat, Cicilia melamar di instansi pemerintahan dan diterima. Di instansi tersebut, Cicilia mempunyai posisi yang baik dan karir yang cepat menanjak. Tak berapa lama, ia mendapatkan promosi menjadi kepala dinas dalam instansi tersebut. Namun demikian, promosi itu bersyarat dia harus berpindah agama. Memang awalnya Cicilia merasa cukup berat tetapi karena ambisinya akhirnya dia setuju dengan syarat itu dan Cicilia pun resmi menanggalkan iman katoliknya.
renunganpagi.blogspot.com
Meski istrinya tidak lagi menjadi katolik, Andreas justru tampil sebagai suami dan bapak yang tegar dalam iman katolik. Diakuinya bahwa keputusan istrinya itu sempat menjadikan relasi mereka renggang dan suasana rumah tangga tak harmonis seperti dulu lagi. Walaupun hati remuk redam, Andreas berjuang untuk tetap menjadi panutan yang baik bagi anak-anaknya. Dia tidak mau anak-anaknya meninggalkan iman katolik. Bersama ketiga anaknya, Andreas tetap setia menjadi murid Kristus. Pak Andreas menyadari bahwa dalam hidupnya telah banyak dibantu oleh Tuhan. Saat menderita sakit, ketika dokter sudah tidak berdaya, ia menjadi sembuh karena doa dan iman. Saat anaknya salah dalam pergaulan, mereka kembali juga berkat doa. Bahkan saat dirinya ada kekurangan, Tuhan yang memenuhinya. Tuhan begitu dekat, mengerti keadaannya dan perasaannya. Tidak mungkin ia meninggalkan Tuhan yang begitu baik. Ia bahagia boleh beriman pada Yesus. Kebahagiaan itu melebihi harta, kekayaan dan popularitas.
Ia sudah berusaha membimbing istrinya untuk mensyukuri kebaikan Allah itu, tetapi sementara ini tetap belum berhasil. Dalam beban beratnya karena si istri tetap tidak mau diajak kembali menjadi katolik, Andreas justru semakin rajin merayakan Ekaristi mingguan. Setelah selesai Ekaristi hari Minggu, ia dan anak-anaknya pergi ke gua Maria untuk berdoa mohon pertolongan Bunda Maria. Kini, Andreas dan ketiga anaknya dengan tegar tetap berupaya menjalani hari-hari mereka khususnya dalam menghidupi iman katolik tanpa Cicilia yang telah meninggalkan Yesus demi karirnya.
6. Refleksi dan Sharing Pengalaman
7. Doa Umat dan Doa Penutup
8. Lagu Penutup
Selasa, 04 Desember 2012 Hari Biasa Pekan I Adven
Selasa, 04 Desember 2012
Hari Biasa Pekan I Adven
Putraku Yesus telah memberi kamu kehidupan abadi tepat pada saat Ia dikurbankan di salib -- Our Lady, 4 Desember 1976
Antifon Pembuka (Za 14:5-7)
Tuhan pasti akan datang, diiringi semua orang kudus, bersinarkan cahaya gemilang.
Doa Pagi
Hari Biasa Pekan I Adven
Putraku Yesus telah memberi kamu kehidupan abadi tepat pada saat Ia dikurbankan di salib -- Our Lady, 4 Desember 1976
Antifon Pembuka (Za 14:5-7)
Tuhan pasti akan datang, diiringi semua orang kudus, bersinarkan cahaya gemilang.
Doa Pagi
Allah Bapa yang mahakudus, kami bersyukur kepada-Mu sebab Engkaulah sumber hidup dan sukacita kami. Kami percaya bahwa Engkau mengutus Putra-Mu ke dunia agar kami selamat. Semoga lewat sabda-Mu hari ini kami semakin diteguhkan agar tetap setia pada Putera-Mu. Tambahkanlah iman kami dan berilah kami kebijaksanaan untuk dapat memahami kehendak-Mu dan buatlah kami juga lemah lembut dan rendah hati. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
Tanda paling menonjol bagi ‘Tunggul Isai’, yakni Yesus Kristus, adalah maraknya kehidupan yang adil, jujur dan damai. Sebab Roh Tuhan dengan aneka karunia yang menjiwai-Nya: Tak sekadar nasihat yang memberikan pengertian, tetapi juga hikmat. Pewartaan Yesaya hari ini sungguh inspiratif untuk menciptakan dunia yang lebih baik.
Bacaan dari Kitab Yesaya (11:1-10)
"Ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan."
Pada akhir zaman sebuah tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. Roh Tuhan akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenal dan takut akan Tuhan: ya, kesenangannya ialah takut akan Tuhan. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang. Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan dengan kejujuran akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri. Ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik. Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang yang tetap terikat pada pinggangnya. Pada waktu itu serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan merumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan menggiringnya. Lembu dan beruang akan sama-sama makan rumput dan anak-anaknya akan sama-sama berbaring, sedang singa akan makan jerami seperti lembu. Bayi akan bermain-main dekat liang ular tedung, dan anak yang cerai susu akan mengulurkan tangannya ke sarang ular beludak. Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di seluruh gunung-Mu yang kudus. Sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan Tuhan, seperti air laut yang menutupi dasarnya. Maka pada waktu itu taruk dari pangkal Isai akan berdiri sebagai panji-panji bagi para bangsa. Dia akan dicari oleh suku-suku bangsa, dan tempat kediamannya akan menjadi mulia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 809
Ref. Berbelaskasihlah Tuhan dan adil, Allah kami adalah rahim.
Ayat. (Mzm 72:2.7-8.12-13.17; Ul: 7)
1. Ya Allah, kiranya raja mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
2. Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut sampai ke laut, dari Sungai Efrat sampai ke ujung bumi!
3. Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, ia kan membebaskan orang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang papa.
4. Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari. Kiranya segala bangsa saling memberkati dengan namanya, dan menyebut dia berbahagia.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan pasti datang; Ia datang dengan megah, dan mata para hamba-Nya akan berseri-seri.
Rahasia kehidupan Allah yang luar biasa kerapkali tersembunyi bagi orang-orang yang menganggap diri bijak dan pandai. Tuhan Yesus menempatkan diri sebagai “anak”, maka rahasia yang sama diwariskan oleh Bapa-Nya. Kita diajak untuk bersikap sebagai anak, karena identitas kita memang sebagai anak. Sikap inilah yang membuat kita mampu mendengar dan melihat hal-hal yang tak terduga.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:21-24)
"Yesus bergembira dalam Roh Kudus."
Pada waktu itu bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata, “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena seemuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan di hati-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tiada seorang pun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang oleh Anak diberi anugerah mengenal Bapa.” Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada murid-murid-Nya dan berkata, “Berbahagialah mata yang melihat apa yang kalian lihat. Sebab Aku berkata kepadamu, banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kalian lihat, namun tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kalian dengar, namun tidak mendengarnya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus
Renungan
Kita seringkali sulit bersyukur, terlebih dalam hal-hal kecil. Kita kurang mampu memaknai setiap peristiwa yang kita alami setiap hari. Padahal pengalaman kita tidak bisa dilepaskan dari campur tangan Allah. Yesus bersyukur kepada Bapa atas berkat-Nya bagi orang-orang kecil. Sebab mereka ini adalah orang-orang yang rendah hati, sederhana dan mudah merasakan karya Tuhan. Bagaimana suasana hati kita? Apakah kita merasa sok pandai, sombong, atau rendah hati?
Doa Malam
Tuhan Yesus, terima kasih atas mata yang boleh aku miliki untuk melihat kebesaran Bapa. Mampukanlah aku untuk tidak hanya melihat dengan mata jasmani melainkan juga dengan mata rohani sehingga aku dapat selalu memuji dan memuliakan Dia dengan pengantaraan-Mu. Amin.
RUAH
Senin, 03 Desember 2012 Pesta Santo Fransiskus Xaverius, Imam dan Pelindung karya misi
Senin, 03 Desember 2012
Pesta Santo Fransiskus Xaverius, Imam dan Pelindung karya misi
Saya membawa penyelamatan bagi anak-anak yang banyak sekali jumlahnya, yang menurut peribahasa, tidak dapat membedakan tangan kanan dan tangan kirinya --- St Fransiskus Xaverius
Antifon Pembuka (Mzm 95:3-4)
Ceriterakanlah kemuliaan Tuhan di antara para bangsa dan karya-Nya yang agung di antara segala suku. Sebab Tuhan yang Mahaagung dan sangat terpuji.
Doa Pagi
Ya Yesus hari ini Engkau bersabda, Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Buatlah kami juga sama seperti Santo Fransiskus Xaverius yang tekun dan setia mewartakan kabar gembira tidak hanya melalui kata-kata kami tapi juga melalui setiap tindakan kami. Sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (9:16-19.22-23)
Pesta Santo Fransiskus Xaverius, Imam dan Pelindung karya misi
Saya membawa penyelamatan bagi anak-anak yang banyak sekali jumlahnya, yang menurut peribahasa, tidak dapat membedakan tangan kanan dan tangan kirinya --- St Fransiskus Xaverius
Antifon Pembuka (Mzm 95:3-4)
Ceriterakanlah kemuliaan Tuhan di antara para bangsa dan karya-Nya yang agung di antara segala suku. Sebab Tuhan yang Mahaagung dan sangat terpuji.
Doa Pagi
Ya Yesus hari ini Engkau bersabda, Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Buatlah kami juga sama seperti Santo Fransiskus Xaverius yang tekun dan setia mewartakan kabar gembira tidak hanya melalui kata-kata kami tapi juga melalui setiap tindakan kami. Sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (9:16-19.22-23)
"Celakalah aku jika tidak memberitakan Injil."
Saudara-saudara, jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku jika tidak memberitakan Injil. Seandainya aku melakukan pemberitaan itu atas kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan atas kehendakku sendiri, pemberitaan itu merupakan tugas yang ditanggungkan Allah kepadaku. Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa imbalan, dan bahwa aku tidak menuntut hakku sebagai pemberita Injil. Sesungguhnya aku bukan hamba siapa pun. Meskipun begitu, aku menjadikan diriku hamba semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang. Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya sedapat mungkin aku memenangkan beberapa orang dari antara mereka. Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian di dalamnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4 PS 827
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil.
Ayat. (Mzm 117:1.2; R: Mrk 16:15)
1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil, la = e, 4/4, PS 958
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 28:19-20)
Pergilah dan jadikanlah semua bangsa murid-Ku, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (16:15-20)
"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil!"
Pada suatu hari Yesus yang bangkit dari antara orang mati menampakkan diri kepada ke sebelas murid, dan berkata kepada mereka, "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekali pun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." Sesudah berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Tuhan Yesus ke surga lalu duduk di sebelah kanan Allah. Maka pergilah para murid memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Peristiwa yang kerap kita jumpai di ruang ICU sebuah rumah sakit adalah anggota keluarga atau sahabat-sahabat terdekat berada di sekitar si sakit, yang mendekati saat ajalnya. Selain berdoa, hal yang paling sering dilakukan adalah menanti wasiat atau pesan-pesan terakhir darinya. Pesan terakhir dari seseorang yang akan meninggal dunia atau yang akan pergi jauh dan lama, biasanya akan mendapat perhatian lebih kuat ketimbang kata-katanya setiap hari.
Injil hari ini menampilkan peristiwa para murid berkumpul bersama Yesus menjelang Yesus meninggalkan mereka secara fisik dari dunia ini. Pada saat itu, Yesus memberikan wasiat yang sangat penting, yaitu agar para murid memberitakan Injil ke segala penjuru dunia. Setiap murid Yesus, termasuk kita saat ini, dipanggil untuk menjalankan tugas perutusan ini.
Persoalannya adalah pesan ini bisa ditafsirkan dari dua perspektif: (1) kita diberi tugas untuk membaptis orang agar semakin banyaklah orang yang menjadi pemeluk agama Kristiani; (2) kita diberi tugas untuk mewartakan Injil atau kabar baik kepada siapa pun yang kita jumpai. Kedua perspektif tersebut benar, namun harus kita letakkan pada konteks yang tepat. Kepada orang-orang yang sudah memiliki keterarahan untuk mengenali Yesus, kita bisa menggunakan perspektif yang pertama, untuk mengantar dia pada pembaptisan. Namun, di tengah semangat toleransi hidup beragama yang saling menghargai kebenaran iman masing-masing, pewartaan Injil harus diterjemahkan sebagai usaha untuk member kabar gembira kepada yang sedang sakit, menderita dan miskin, dengan gerakan berbagi tanpa ada motivasi misi agama di balik itu. Yang ada hanyalah misi cinta kasih yang tulus.
Ya Tuhan, ajarilah aku menjadi pengikut-Mu yang berani mewartakan Injil-Mu secara bijaksana. Jadikankan aku perpanjangan tangan-Mu untuk memberi kabar baik kepada siapa pun yang aku jumpai. Biarlah lewat hidupku, semakin banyak orang melihat kebaikan-Mu. Amin.
Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian
Bacaan Harian 03 - 09 Desember 2012
Bacaan Harian 03 - 09 Desember 2012
Senin, 03 Desember: Pesta St. Fransiskus Xaverius, Imam dan Pelindung Misi (P).
1Kor 9:16-19.22-23; Mzm 117:1.2; Mrk 16:15-20.
Selasa, 04 Desember: Hari Biasa Pekan I Adven (U).
Yes 11:1-10; Mzm 72:2.7-8.12-13.17; Luk 10:21-24.
Rabu, 05 Desember: Hari Biasa Pekan I Adven (U).
Yes 25:6-10a; Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Mat 15:29-37.
Kamis, 06 Desember: Hari Biasa Pekan I Adven (U).
Yes 26:1-6; Mzm 118:1.8-9.19-21.25-27a; Mat 7:21.24-27.
Jumat, 07 Desember: Peringatan Wajib St. Ambrosius, Uskup dan Pujangga Gereja (P).
Yes 29:17-24; Mzm 27:1.4.13-14; Mat 9:27-31.
Sabtu, 08 Desember: Hari Raya SP Maria Dikandung Tanpa Noda (P).
Kej 3:9-15.20; Mzm 98:1.2-3ab.3bc-4; Ef 1:3-6,11-12; Luk 1:26-38.
Minggu, 09 Desember: Hari Minggu Adven II (U).
Bar 5:1-9; Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.6; Flp 1:4-6.8-11; Luk 3:1-6.
Senin, 03 Desember: Pesta St. Fransiskus Xaverius, Imam dan Pelindung Misi (P).
1Kor 9:16-19.22-23; Mzm 117:1.2; Mrk 16:15-20.
Selasa, 04 Desember: Hari Biasa Pekan I Adven (U).
Yes 11:1-10; Mzm 72:2.7-8.12-13.17; Luk 10:21-24.
Rabu, 05 Desember: Hari Biasa Pekan I Adven (U).
Yes 25:6-10a; Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Mat 15:29-37.
Kamis, 06 Desember: Hari Biasa Pekan I Adven (U).
Yes 26:1-6; Mzm 118:1.8-9.19-21.25-27a; Mat 7:21.24-27.
Jumat, 07 Desember: Peringatan Wajib St. Ambrosius, Uskup dan Pujangga Gereja (P).
Yes 29:17-24; Mzm 27:1.4.13-14; Mat 9:27-31.
Sabtu, 08 Desember: Hari Raya SP Maria Dikandung Tanpa Noda (P).
Kej 3:9-15.20; Mzm 98:1.2-3ab.3bc-4; Ef 1:3-6,11-12; Luk 1:26-38.
Minggu, 09 Desember: Hari Minggu Adven II (U).
Bar 5:1-9; Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.6; Flp 1:4-6.8-11; Luk 3:1-6.
Minggu Adven I/C – 2 Desember 2012
Minggu Adven I/C
– 2 Desember 2012
Yer 33:14-16; 1Tes
3:12-4:2; Luk 21:25-28.34-36
Hari
ini kita memulai masa Adven. Masa Adven merupakan masa penantian penuh harapan dan
sukacita akan kedatangan Tuhan dan masa persiapan Natal dengan sikap
pertobatan. Jadi, suasana yang kita bangun dalam mempersiapkan kedatangan Tuhan
adalah pengharapan, sukacita, dan pertobatan.
Sikap tobat
yang hendaknya kita hayati selama masa Adven ini adalah seperti yang ditegaskan
Yesus dalam bacaan Injil. “Jagalah
dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta
kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba
jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk
bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh
kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan
berdiri di hadapan Anak Manusia”. (Luk 21:34-36) Jadi, ada 2 (dua) sikap pokok yang
harus kita hayati, yaitu menjaga diri supaya tidak sarat dengan pesta-pora,
kemabukan dan kepentingan-kepentingan duniawi dan berjaga-jaga sambil berdoa.
Pertama, menjaga diri
supaya tidak sarat dengan pesta-pora, kemabukan dan kepentingan-kepentingan
duniawi. Sebagai orang yang masih hidup di dunia ini, tentu saja kita tidak
bisa dan tidak perlu melepaskan diri sama sekali dari kepentingan-kepentingan
dan urusan-urusan duniawi. Kita perlu makan, minum, tidur, bekerja cari duit,
rekreasi, dan lain-lain. Kita juga membutuhkan barang-barang duniawi untuk
mendukung hidup, pekerjaan dan karya pelayanan kita. Kita menggunakan telpon/handphone
untuk berkomunikasi. Kita memerlukan sepeda/motor/mobil untuk transpotrasi. Kita
menggunakan televisi untuk rekreasi. Kita juga menggunakan komputer/laptop
untuk bekerja dan lain-lain. Ada kalanya kita juga perlu mengadakan pesta untuk
ulang tahun, syukuran, pernikahan, dan lain-lain.
Yesus
sendiri tidak membenci dan menentang urusan-urusan duniawi dan juga
pesta-pesta. Bukankah ia sendiri juga makan dan minum. Ia membayar bea/pajak
untuk Bait Allah (Mat 17:27). Bahkan berulang kali, Ia juga hadir dalam pesta,
salah satunya pesta nikah di Kana (Yoh 2:1-11). Ketika mengajarkan tentang
Kerajaan Allah, Yesus juga menggunakan perumapaan tentang perjamuan (Luk
14:15-24). Yesus tidak membeci barang-barang duniawi. Ia menggunakan
kapal/perahu untuk menyeberang danau (Luk 8:22), juga untuk mengajar (Mrk 4:1).
Namun,
Ia mengingatkan kita, "Jagalah dirimu, jgn sampai hatimu sarat dg pesta
pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi" (Luk 21:34). Penekanannya
adalah pada kata SARAT ini. Sarat itu berarti penuh, cenderung berlebihan atau
terlalu. Maka, per-ingat-an dari Yesus ini mengajak kita untuk tidak hanya dan
tidak terlalu mementingkan dan memburu hal-hal duniawi, entah itu makan dan
minum, kerja dan cari duwit, pesta-pesta atau yang lainnya. Menggunakan sarana-sarana
seperti telpon/handphone, motor/mobil, televisi, dll tentu saja boleh tetapi
jangan berlebihan dan seolah-olah kita tidak bisa lepas dari alat-alat itu. Pesta
juga boleh, tapi jangan berlebihan juga, apalagi sampai utang sana utang sini hanya
untuk pesta mewah demi gensi dan supaya kelihatan 'wah'. Kerja dan cari duit ya
harus kita lakukan sebab kita memang butuh duit untuk makan minum sehari-hari, untuk
membayar sekolah/kuliah anak, untuk membayar listrik, arisan, iuran macem-macem,
termasuk kolekte. Namun, janganlah kita berlebihan, bekerja terlalu memforsir
tubuh dan pikiran kita, apalagi kalau hanya untuk menumpuk harta
sebanyak-banyaknya.
Kedua, berjaga-jaga
sambil berdoa. Ini berkaitan erat dengan yang pertama. Di satu sisi, berdoa dengan
sungguh-sungguh memerlukan keberanian untuk menarik diri dari kesibukan dan
urusan-urusan duniawi. Di sisi lain, doa dan relasi dengan Allah yang intim
akan membuat kita lebih berhasil dalam melepaskan diri dari ikatan-ikatan
duniawi yang seringkali membelenggu kita. Maka, sungguh pentinglah doa. Itulah makanya,
Yesus menekankan “Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh
kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan
berdiri di hadapan Anak Manusia”. (Luk 21:36)
Berdasarkan inspirasi bacaan-bacaan hari ini, kiranya kita dapat membuat beberapa niat konkret sebagai wujud pertobatan dan pembaruan diri di masa Adven ini. Pertama, selama masa adven ini, saya akan mengurangi segala macam bentuk kemewahan dan penggunaan barang-barang duniawi. Saya akan mengurangi makan, minum, rokok, jajan, dan penggunaan kendaraan, televisi, handphone, dll. Kedua, mulai sekarang, saya bekerja tidak hanya untuk mendapatkan apalagi menumpuk harta duniawi tetapi untuk mengabdi Tuhan dan melayani sesama sehingga aku tidak mengabaikan hal-hal rohani dan sosial. Ketiga, selama masa Adven ini, aku akan lebih banyak berdoa dan membaca Kitab Suci, baik pribadi maupun bersama dalam keluarga. Aku akan menghidupkan kembali kebiasaan berdoa bersama dalam keluarga, rajin mengikuti kegiatan lingkungan, dan rajin mengikuti Ekaristi (Mingguan, bahkan Harian). Keempat, berdasarkan bacaan kedua, aku berniat untuk semakin mengasihi orang lain (bdk 1Tes 3:12), yang akan aku wujudkan dalam solidaritas Natal dan Aksi natal, baik secara pribadi/keluarga maupun bersama umat lingkunganku.
Selamat memasuki
masa Adven. Semoga Adven kali ini sungguh bermakna dan karena berkat Tuhan
usaha-usaha pertobatan dan pembaruan diri kita dapat lebih berbuah.
RD. Ag. Agus Widodo
Minggu, 02 Desember 2012 Hari Minggu Adven I (C)
Minggu, 02 Desember 2012
Hari Minggu Adven I (C)
Kami tidak hanya mewartakan kedatangan Kristus yang pertama, tetapi juga kedatangan-Nya yang kedua --- St. Sirilus dari Yerusalem
Antifon Pembuka (Mzm 25:1-3/PS 444)
Kepada-Mu, ya Tuhan, kuangkat jiwaku: Allahku, kepada-Mu aku percaya. Janganlah kiranya aku mendapat malu. Janganlah musuh-musuhku beria-ria atas aku. Ya, semua orang yang menantikan Dikau takkan mendapat malu.
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang mahakuasa. Engkaulah pencipta langit dan bumi. Matahari, bulan dan bintang-bintang seluruh alam raya ini adalah karya tangan-Mu. Bukalah kiranya mata hati kami, agar setiap saat dan di mana-mana dapat menyaksikan dan mengagumi karya-Mu, supaya selalu siap sedia dan berjaga sampai kedatangan Putera-Mu Yesus Kristus, Al Masih, Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Yeremia (33:14-16)
Beginilah firman Tuhan, “Sungguh, waktunya akan datang, bahwa Aku menepati janji yang telah Kukatakan kepada kaum Israel dan kaum Yehuda. Pada waktu itu Aku akan menumbuhkan Tunas Keadilan bagi Daud. Ia akan melaksanakan keadilan dan kebenaran di negeri. Pada waktu itu Yehuda akan dibebaskan dan Yerusalem akan hidup dengan tenteram. Dan dengan nama inilah mereka akan dipanggil: “Tuhan keadilan-Kita.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 865
Ref. Tuhan, Engkaulah penyelamatku.
Ayat. (Mzm 25:4bc-5ab.8-9.10.14)
1. Beritahukan jalan-jalan-Mu kepadaku ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku, bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
2. Tuhan itu baik dan benar, sebab ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati, menurut hukum dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.
3. Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian dan peringatan-peringatan-Nya. Tuhan bergaul karib dengan orang yang takwa pada-Nya, dan perjanjian-Nya Ia beritahukan kepada mereka.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika (1Tes 3:12-4:2)
Saudara-saudara, semoga Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah, dan berkelimpahan dalam kasih satu sama lain, dan dalam kasih terhadap semua orang seperti kami pun menaruh kasih kepadamu. Semoga Ia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, bersama orang kudus-Nya. Akhirnya, Saudara-saudara, demi Tuhan Yesus kami meminta dan menasihati kamu: Kamu telah mendengar dari kami, bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang sudah kamu turuti. Tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi. Kamu tahu juga petunjuk-petunjuk mana yang telah kami berikan kepadamu atas nama Tuhan Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 85:8)
Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berilah keselamatan yang dari pada-Mu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:25-28.34-36)
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Akan tampak tanda-tanda pada matahari, pada bulan dan bintang-bintang, dan pada bumi. Bangsa-bangsa di bumi. Bangsa-bangsa di bumi akan ketakutan dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena cemas berhubung dengan segala sesuatu yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan bergoncangan. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Apabila semuanya itu di mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu sebab penyelamatanmu sudah dekat. Oleh karena itu, jagalah dirimu, jangan sampai hatimu sarat dengan pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi, dan jangan sampai hari Tuhan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjagalah-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu mendapat kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Hari Minggu Adven I (C)
Kami tidak hanya mewartakan kedatangan Kristus yang pertama, tetapi juga kedatangan-Nya yang kedua --- St. Sirilus dari Yerusalem
Antifon Pembuka (Mzm 25:1-3/PS 444)
Kepada-Mu, ya Tuhan, kuangkat jiwaku: Allahku, kepada-Mu aku percaya. Janganlah kiranya aku mendapat malu. Janganlah musuh-musuhku beria-ria atas aku. Ya, semua orang yang menantikan Dikau takkan mendapat malu.
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang mahakuasa. Engkaulah pencipta langit dan bumi. Matahari, bulan dan bintang-bintang seluruh alam raya ini adalah karya tangan-Mu. Bukalah kiranya mata hati kami, agar setiap saat dan di mana-mana dapat menyaksikan dan mengagumi karya-Mu, supaya selalu siap sedia dan berjaga sampai kedatangan Putera-Mu Yesus Kristus, Al Masih, Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Yeremia (33:14-16)
"Aku akan menumbuhkan Tunas Keadilan bagi Daud."
Beginilah firman Tuhan, “Sungguh, waktunya akan datang, bahwa Aku menepati janji yang telah Kukatakan kepada kaum Israel dan kaum Yehuda. Pada waktu itu Aku akan menumbuhkan Tunas Keadilan bagi Daud. Ia akan melaksanakan keadilan dan kebenaran di negeri. Pada waktu itu Yehuda akan dibebaskan dan Yerusalem akan hidup dengan tenteram. Dan dengan nama inilah mereka akan dipanggil: “Tuhan keadilan-Kita.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 865
Ref. Tuhan, Engkaulah penyelamatku.
Ayat. (Mzm 25:4bc-5ab.8-9.10.14)
1. Beritahukan jalan-jalan-Mu kepadaku ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku, bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
2. Tuhan itu baik dan benar, sebab ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati, menurut hukum dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.
3. Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian dan peringatan-peringatan-Nya. Tuhan bergaul karib dengan orang yang takwa pada-Nya, dan perjanjian-Nya Ia beritahukan kepada mereka.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika (1Tes 3:12-4:2)
"Semoga Tuhan Allah menguatkan hatimu pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita."
Saudara-saudara, semoga Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah, dan berkelimpahan dalam kasih satu sama lain, dan dalam kasih terhadap semua orang seperti kami pun menaruh kasih kepadamu. Semoga Ia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, bersama orang kudus-Nya. Akhirnya, Saudara-saudara, demi Tuhan Yesus kami meminta dan menasihati kamu: Kamu telah mendengar dari kami, bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang sudah kamu turuti. Tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi. Kamu tahu juga petunjuk-petunjuk mana yang telah kami berikan kepadamu atas nama Tuhan Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 85:8)
Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berilah keselamatan yang dari pada-Mu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:25-28.34-36)
"Penyelamatanmu sudah dekat."
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Akan tampak tanda-tanda pada matahari, pada bulan dan bintang-bintang, dan pada bumi. Bangsa-bangsa di bumi. Bangsa-bangsa di bumi akan ketakutan dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena cemas berhubung dengan segala sesuatu yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan bergoncangan. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Apabila semuanya itu di mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu sebab penyelamatanmu sudah dekat. Oleh karena itu, jagalah dirimu, jangan sampai hatimu sarat dengan pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi, dan jangan sampai hari Tuhan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjagalah-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu mendapat kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Masa Adven adalah masa menantikan/persiapan menyambut kedatangan Penyelamat Dunia. Persiapan hemat saya merupakan sesuatu yang penting dalam melaksanakan segala sesuatu. Persiapan yang baik merupakan tanda-tanda keberhasilan dan dengan demikian orang yang sungguh mempersiapkan dengan baik pasti akan sukses. Di dalam olahraga apa yang disebut persiapan sebelum bertanding sungguh merupakan kegiatan yang sangat penting, misalnya di Indonesia dikenal dengan nama “Pelatnas”. Jika kita mempersiapkan kegiatan atau acara-acara yang biasa atau duniawia saja begitu baik, maka hendaknya dalam rangka mempersiapkan kedatangan Penyelamat Dunia diusahakan lebih baik, karena yang akan kita sambut kedatangan-Nya adalah Allah, yang dengan segala kerendahan hati rela mendatangi kita dengan menjadi Manusia, seperti kita kecuali dalam hal dosa. Apa yang perlu kita lakukan selama masa Adven, antara lain adalah ‘hidup doa’ sebagaimana disabdakan oleh Yesus di bawah ini.
Masa Adven adalah masa menantikan/persiapan menyambut kedatangan Penyelamat Dunia. Persiapan hemat saya merupakan sesuatu yang penting dalam melaksanakan segala sesuatu. Persiapan yang baik merupakan tanda-tanda keberhasilan dan dengan demikian orang yang sungguh mempersiapkan dengan baik pasti akan sukses. Di dalam olahraga apa yang disebut persiapan sebelum bertanding sungguh merupakan kegiatan yang sangat penting, misalnya di Indonesia dikenal dengan nama “Pelatnas”. Jika kita mempersiapkan kegiatan atau acara-acara yang biasa atau duniawia saja begitu baik, maka hendaknya dalam rangka mempersiapkan kedatangan Penyelamat Dunia diusahakan lebih baik, karena yang akan kita sambut kedatangan-Nya adalah Allah, yang dengan segala kerendahan hati rela mendatangi kita dengan menjadi Manusia, seperti kita kecuali dalam hal dosa. Apa yang perlu kita lakukan selama masa Adven, antara lain adalah ‘hidup doa’ sebagaimana disabdakan oleh Yesus di bawah ini.
“Berjaga-jagalah
senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput
dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di
hadapan Anak Manusia.” (Luk 21:36)
Orang yang bertugas berjaga-jaga pada umumnya dalam keadaan sehat dan segar-bugar baik secara fisik, social, emosional, psikis maupun spiritual, agar dapat melaksanakan tugas pengutusannya dengan baik. Maka mungkin yang baik diusahakan pertama-tama dan kiranya dengan mudah diusahakan adalah kesehatan dan kebugaran fisik atau tubuh, karena dalam tubuh atau fisik yang sehat dan segar-bugar pada umumnya orang dengan mudah juga mengusahakan kesehatan dan kebugaran lainnya. Agar tubuh atau fisik kita sehat dan segar-bugar hendaknya makan dan minum secara teratur serta yang dikomsumsi jenis makanan dan minuman yang sehat, dan selanjutnya teratur juga dalam bekerja/belajar, istirahat serta olahraga.
Selama masa Adven kiranya juga diselenggarakan pertemuan umat untuk pendalaman iman, maka ketika fisik atau tubuh kita sehat dan segar-bugar, hendaknya sungguh dapat berpartisipasi sepenuhnya dalam kegiatan pendalaman iman di lingkungan-lingkungan umat. Kami percaya telah ada Panitia Khusus di tiap keuskupan atau paroki yang mempersiapkan bahan pendalaman iman, maka jangan disia-siakan apa yang telah dipersiapkan tersebut. Tentu saja selain berpartisipasi dalam kegiatan pendalaman iman secara bersama, hendaknya juga diusahakan pendalaman iman atau hidup doa secara pribadi. “Bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.” (Luk 21:28), demikian sabda-Nya yang hendaknya kita renungkan dan hayati.
“Mengangkat muka” berarti mengarahkan diri kepada Penyelenggaraan Ilahi atau kehadiran dan karya Tuhan dalam hidup sehari-hari. Dengan kata lain dalam cara hidup dan cara bertindaknya orang senantiasa berorientasi kepada hal-hal spiritual atau rohani, tidak berarti lalu tidak bekerja sebagaimana mestinya, melainkan menghayati aneka tugas pekerjaan dan kewajiban sebagai sarana atau wahana bagi kita untuk semakin membuka diri pada Penyelenggaraan Ilahi, agar dengan demikian kita juga siap sedia menyambut kedatangan-Nya di hari Natal nanti. Selain secara pribadi kami harapkan di dalam keluarga masing-masing setiap hari, dan mungkin tidak mungkin semua anggota keluarga dapat hadir karena tugas dan pekerjaan, hendaknya diselenggarakan doa atau pendalaman iman bersama. Secara pribadi atau bersama kita juga dapat mendoakan orang-orang lain yang harus kita doakan atau minta kita doakan, entah itu saudara, kenalan atau siapapun. Secara khusus kepada mereka yang selama ini menerima sumbangan atau dana dari para donator yang bermurah hati, misalnya para seminaris, kami harapkan juga mendoakan mereka yang telah bermurah hati tersebut.
Memasuki masa Adven selama bulan Desember ini, sebelum hari raya Natal, kita juga diajak untuk mengenangkan hari-hari tertentu, yang hemat saya sangat erat dengan pesta Natal, yaitu ‘Hari Hak Asasi Manusia’ (10 Desember), ‘Hari Kesatuan Nasional’ (13 Desember), ‘Hari Ibu’/ ‘Hari Sosial’ (22 Desember). Maka baiklah di hari-hari tersebut kita juga berpartisipasi untuk merayakannya sekaligus sebagai pendalaman persiapan menyambut kedatangan Penyelamat Dunia. Ingatlah dan sadari bahwa yang kita sambut kedatanganNya adalah Penyelamat Dunia, berarti kita juga dipanggil untuk mengajak saudara-saudari kita yang beragama atau berkeyakinan iman lain berpartisipasi dalam persiapan pesta perdamaian dunia. Selanjutnya marilah kita renungkan sapaan Paulus dibawah ini.
“Kiranya
Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah
dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua
orang kudus-Nya” (1Tes 3:13).
Sebagai orang beriman atau beragama kita semua diharapkan memiliki ‘hati tak bercacat dan kudus’ alias bersih dari noda dosa sekecil apapun. Ketika baru dilahirkan di dunia ini, keluar dari kandungan atau rahim ibu kita masing-masing, kiranya hati kita masih dalam keadaan bersih, tak bercacat sedikitpun, namun semakin tambah usia dan pengalaman pada umumnya hati kita semakin kotor, penuh dengan aneka cacat, semakin tambah usia dan pengalaman berarti juga semakin bertambah dosa-dosa dan cacat cela pada hati kita. Selama masa adven ini kiranya bagi umat Katolik khususnya ada kesempatan untuk membersihkan hati yang cacat dan kotor, yaitu dengan mengaku dosa secara pribadi, maka kami berharap kesempatan untuk mengaku dosa digunakan sebaik mungkin.
Dalam kesempatan berpartisipasi dalam kegiatan pendalaman iman, kiranya kita memperoleh pencerahan atau penerangan guna membantu mawas diri alias untuk lebih mengenali diri secara lebih benar dan mendalam. Kami percaya jika kita sungguh mawas diri dengan baik dan benar, maka kita pasti akan mengakui diri sebagai pendosa yang dikasihi oleh Tuhan. Pengakuan dan penghayatan diri sebagai yang berdosa yang dikasihi oleh Tuhan hemat saya merupakan kebenaran iman sejati, maka berbahagia, bersyukur dan berterima kasih lah jika anda dapat mengakui dan menghayati diri sebagai yang berdosa yang dikasihi oleh Tuhan, karena hal itu sungguh merupakan rahmat atau anugerah Tuhan, bukan hasil kerja atau keringat kita semata-mata, melainkan terutama sebagai rahmat atau anugerah Tuhan.
"Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa
Aku akan menepati janji yang telah Kukatakan kepada kaum Israel dan
kaum Yehuda. Pada waktu itu dan pada masa itu Aku akan menumbuhkan
Tunas keadilan bagi Daud. Ia akan melaksanakan keadilan dan kebenaran
di negeri. Pada waktu itu Yehuda akan dibebaskan, dan Yerusalem akan
hidup dengan tenteram. Dan dengan nama inilah mereka akan dipanggil:
TUHAN keadilan kita” (Yer 33:14-16).
Kutipan di atas ini kiranya bagi kita merupakan ajakan bagi kita semua untuk bertobat dari dosa dan cacat cela kita, agar kita menjadi orang yang sungguh bebas merdeka, dan akhirnya juga berani berkata bahwa “Tuhan keadilan kita”. Mengakui dan menghayati Tuhan sebagai yang adil berarti menyadari dan menghayati diri sebagai orang berdosa yang dikasihi dan kemudian juga dipanggil oleh Tuhan untuk meneruskan atau mewartakan keadilan atau kasih pengampunan kepada siapapun dan dimana pun.
Marilah kita semua sungguh mempersiapkan diri dalam menyambut kedatangan Tuhan dan secara konkret kiranya bagi kita semua juga penting untuk menggalang dan memperdalam hidup persaudaraan atau persahabatan sejati antar kita, tanpa pandang bulu, SARA.
“TUHAN
itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang
sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia
mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati. Segala jalan
TUHAN adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada
perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya”
(Mzm 25:8-10)
Rm. Ign. Sumarya, SJ - 02 Desember 2012
Langganan:
Postingan (Atom)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati