| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 13 Desember 2012 Peringatan Wajib Sta. Lusia, Perawan dan Martir

Kamis, 13 Desember 2012
Peringatan Wajib Sta. Lusia, Perawan dan Martir

Aku rela kehilangan kedua mataku, daripada tidak menjadi pengantin Kristus --- Sta. Lusia

Antifon Pembuka

Inilah martir sejati yang bersedia menumpahkan darah untuk membela nama Kristus. Ia tidak takut terhadap ancaman di pengadilan. Kerajaan Surga kini menjadi miliknya.

Doa Pagi

Ya Tuhanku, hanya pada-Mulah aku berlindung. Buatlah aku dapat melindungi siapa saja yang membutuhkan teman dan bantuan walaupun sedikit saja kemampuanku. Sanggupkan aku untuk memberikan diriku secara total seperti telah dilakukan oleh Santa Lusia, perawan dan martir yang dirayakan hari ini. Amin.

Ketakutan adalah lawan utama iman. Tak mungkin seseorang bisa mengembangkan kehidupan imannya dengan maksimal, jika dilanda ketakutan. Juga, ketakutan bahwa Tuhan tidak memedulikan. Bagi Yesaya, semua itu merupakan penyakit. Santa Lusia, martir yang lahir pada abad ke IV, adalah contoh orang beriman yang mampu mengatasi ketakutan, bahkan pada saat menghadapi algojo yang menuntut nyawanya. Puluhan abad sebelumnya, Yesus telah menyerukan, "Jangan takut!".

Bacaan dari Kitab Yesaya (41:13-20)
   
"Yang menebus engkau ialah Yang Mahakudus, Allah Israel."
 
Aku ini Tuhan, Allahmu. Aku memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu, "Janganlah takut. Akulah yang menolong engkau." Janganlah takut, hai si cacing Yakub, hai si ulat Israel! Akulah yang menolong engkau, demikianlah sabda Tuhan; dan yang menebus engkau ialah Yang Mahakudus, Allah Israel. sesungguhnya, Aku membuat engkau menjadi papan pengirik yang tajam dan baru dengan gigi dua jajar. Engkau akan mengirik gunung-gunung dan menghancurkannya; bukit-bukit pun akan kau buat seperti sekam. Engkau akan menampi mereka, lalu angin akan menerbangkan mereka, dan badai akan menyerakkan mereka. Tetapi engkau akan bersorak-sorak dalam Tuhan dan bermegah dalam Yang Mahakudus, Allah Israel. Orang-orang sengsara dan orang-orang miskin sedang mencari air, tetapi tidak ada, lidah mereka kering kehausan. Tetapi Aku, Tuhan, akan menjawab mereka, dan sebagai Allah orang Israel, Aku tidak akan meninggalkan mereka. Aku akan membuat sungai-sungai memancar di atas bukit-bukit yang gundul, dan membuat mata air membual di tengah dataran. Aku akan membuat padang gurun menjadi telaga, dan memancarkan air dari tanah kering. Aku akan menanam pohon ara di padang gurun, pohon penaga, pohon murad dan pohon minyak. Aku akan menumbuhkan pohon sanobar di padang belantara dan pohon berangan serta cemara di sampingnya, supaya semua orang melihat dan mengetahui, memperhatikan dan memahami, bahwa tangan Tuhanlah yang membuat semuanya itu, dan Yang Mahakudus, Allah Israel, yang menciptakannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya.
Ayat. (Mzm. 145: 9,10-11,12-13ab, R: 8)
1. Aku hendak mengagungkan Dikau, ya Allah, ya Rajaku, aku hendak memuji nama-Mu untuk selama-lamanya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
2. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan Kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
3. Untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan Kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yes 45:8)
Hai langit, turunkanlah embunmu, hai awan, hujankanlah keadilan. Hai bumi, bukalah dirimu, dan tumbuhkanlah keselamatan.

Yesus memuji Yohanes Pembaptis, karena dialah pribadi yang mampu menghadirkan kembali roh yang menyala-nyala dari Nabi Elia. Nubuat tentang Yohanes Pembaptis mendapatkan porsi yang cukup banyak dalam Perjanjian Lama. Namun, tidak semua yang memiliki telinga mampu mendengarkannya. Iman datang dari pendengaran, terutama pendengaran "batin" yang dikondisikan oleh hati yang terbuka. Menutup pendengaran "hati" sama saja dengan merongrong Kerajaan Surga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:11-15)
 
"Tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis."
 
Pada suatu hari Yesus berkata kepada orang banyak, "Aku berkata kepadamu, Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis. Namun yang terkecil dalam Kerajaan Surga lebih besar daripadanya. Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Surga dirongrong, dan orang yang merongrongnya mencoba menguasainya. Sebab semua kitab para nabi dan kitab Taurat, bernubuat hingga tampilnya Yohanes. Dan jika kalian mau menerimanya, Yohanes itulah Elia yang akan datang itu. Barangsiapa bertelinga hendaklah ia mendengar!"
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Ketika dilahirkan ke dunia kita membawa dosa asal dari Adam dan Hawa. Melalui Sakramen Baptis, kita dilahirkan kembali dalam air dan roh. Dosa asal dan dosa-dosa yang lain dihapuskan. Kita mengalami rahmat khusus sebagai manusia baru, anak-anak Allah yang terberkati. Semua berkat pewartaan Yohanes Pembaptis dan teladan baptisan Yesus di Sungai Yordan. Mari kita penuhi janji baptis kita, walau banyak tantangan yang menghadang di jalan!
 
   
SANTA LUSIA
 

Lusia lahir pada tahun 283. Orang tuanya adalah bangsawan, kaya raya dan terhormat. Lusia secara diam-diam berjanji kepada Yesus bahwa ia tidak akan pernah menikah agar dapat menjadi milik-Nya saja.

Sebagai seorang gadis jelita dengan sepasang mata yang indah, banyak pemuda bangsawan jatuh hati kepadanya. Namun, Lusia tidak tertarik. Ia lebih memilih menjadi pengantin Kristus daripada menjadi isteri dari salah satu pemuda bangsawan.

Tetapi pemuda kepada siapa ibunya telah menjanjikan Lusia, amat marah atas keputusan Lusia. Sebagai puncak kemarahannya, pemuda itu mengancam hendak membutakan kedua mata Lusia. Lusia tak gentar. Ia rela kehilangan kedua matanya daripada tidak menjadi pengantin Kristus. Itulah yang terjadi. Lusia ditikam dan menjadi martir bagi Yesus pada tahun 304 dalam usia 21 tahun.

Doa Malam

Tuhan, ajarilah aku untuk mempunyai semangat seperti Yohanes Pembaptis. Ia berani mewartakan Engkau lewat kata-kata dan tindakan. Aku pun ingin melakukan hal yang sama, sebagai bentuk nyata dari ambil bagian dalam karya-Mu. Amin.
  
RUAH

Rabu, 12 Desember 2012 Hari Biasa Pekan II Adven

Rabu, 12 Desember 2012
Hari Biasa Pekan II Adven

“Siapa yang menerima anugerah Ekaristi-Nya dengan penuh iman, menerima Dia sendiri” (Katekismus Gereja Katolik, 1336)

Antifon Pembuka (bdk. Hab 2:3; 1Kor 4:5)

Tuhan akan datang dan tidak akan berlambat. Ia akan menerangi yang tersembunyi dalam kegelapan, dan menyatakan dirinya kepada segala bangsa.

Doa Pagi

Tuhan, Raja semesta alam, betapa agung dan luhur segala karya-Mu, walau aku tak mengerti semuanya. Tambahkanlah rahmat-Mu agar aku senantiasa memuji-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

Seluruh alam semesta mewartakan keagungan Tuhan. Langit dan semua bintang yang bertaburan adalah bukti "pengertian" Tuhan yang tak terduga. Dalam alam tersimpan kekuatan Tuhan yang berkuasa. Maka, orang beriman diminta untuk berpegang dalam imannya, walaupun dalam kondisi "merasa ditinggalkan", lelah, lesu, tidak berdaya dan jatuh tersandung. Yesaya mengajak orang beriman untuk membayangkan diri menjadi rajawali, yang dengan kekuatan sayapnya mampu terbang tinggi di atas aneka persoalan hidupnya.

Bacaan dari Kitab Yesaya (40:25-31)
  
"Tuhan yang mahakuasa memberikan kekuatan kepada yang lelah."
  
Yang Mahakudus berfirman, “Dengan siapa kalian hendak menyamakan Daku? Siapa yang setara dengan Daku? Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah! Siapa yang menciptakan semua bintang itu? Siapa yang menyuruh mereka ke luar seperti tentara, sambil memanggil nama mereka masing-masing? Tidak ada satu pun yang tidak hadir, sebab Dia itu Mahakuasa dan Mahakuat. Hai Yakub, hai Israel, mengapa engkau berkata begini, ‘Hidupku tersembunyi dari Tuhan, dan hatiku tidak diperhatikan Allahku?’ Tidakkah engkau tahu, dan tidakkah engkau mendengar? Tuhan itu Allah yang kekal, yang menciptakan alam semesta. Tuhan tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu. Pengertian-Nya tidak terduga. Tuhan memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada mereka yang tidak berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung. Tetapi orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru. Mereka seumpama rajawali yang terbang tinggi dengan kekuatan sayapnya. Mereka berlari dan tidak menjadi lesu. Mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/2, PS 835
Ref. Puji, jiwaku, nama Tuhan, jangan lupa pengasih Yahwe.
Ayat. (Mzm 103:1-2.3-4.8-10)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
3. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita, atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan akan datang menyelamatkan umat-Nya. Berbahagialah orang yang menyongsong Dia

Saat keletihan dan kelesuan hati, beban berat kehidupan datang menjerat kita, Yesus memberikan tawaran kelegaan. Syaratnya: Rela belajar lemah-lembut dan rendah hati. Dua keutamaan inilah yang menjadi rahasia ketenangan hidup. Sikap kasar dan arogan, tidak mungkin mengalahkan kekuatan sikap anggun dan santun. Sikap sombong dan tinggi hati, tidak mungkin mengalahkan sikap tulus dan kerendahan hati.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:28-30)
  
"Datanglah kepada-Ku kalian yang letih lesu."
  
Sekali peristiwa bersabdalah Yesus, “Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah-lembut dan rendah hati. Maka hatimu akan mendapat ketenangan. Sebab enaklah kuk yang Kupasang, dan ringanlah beban-Ku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Setiap hari, kita mengisi waktu dengan aneka kegiatan yang bermanfaat. Kita bekerja untuk mengembangkan diri dan sesama. Kadang, kita mengalami jenuh, letih lesu dan kurang semangat. Bahkan, kita bisa putus asa bila tidak ada solusi yang meringankan beban. Sudahkah kita membawanya dalam doa? Sebagai orang beriman, kita jangan melupakan peranan kekuatan Tuhan. Bila kita setia dan mengandalkan kekuatan Tuhan niscaya kita akan bahagia.

Doa Malam

Ya Tuhan, berilah aku rahmat-Mu agar aku selalu sadar bahwa Engkau tidak akan memberikan salib yang besar jika aku tidak kuat menanggungnya. Namun, jika harus menanggungnya, aku akan menanggungnya bersama Engkau, sumber kekuatanku, kini dan sepanjang masa. Amin.


JANJI TUHAN
(Uraian St. Agustinus tentang Mazmur)

Tuhan itu setia. Ia membuat diri-Nya sebagai orang berhutang, tidak karena meminjam sesuatu dari kita, tetapi dengan menjanjikan rahmat besar kepada kita: Janji saja belum cukup. Ia bahkan memilih diikat dengan tulisan, menciptakan semacam ikatan perjanjian dengan kita; hingga ketika Ia mulai melaksanakan janj-Nya, kita dapat melihat dari Kitab urutan pelaksanaannya. Maka zaman para nabi, seperti sudah kerap kami katakan sebelum ini, merupakan pemberitahuan janji.

Ia menjanjikan keselamatan kekal, dan kebahagiaan tidak ada habisnya dengan para malaikat, warisan yang tak akan pudar, kemuliaan selama-lamanya, wajah-Nya sendiri yang tercinta, kediaman-Nya suci di surga, dan dengan kebangkitan dari maut, bebas takut akan maut. Inilah seolah janj-Nya yang terakhir: ke sana semua usaha kita diarahkan, dan kalau kita sudah mencapai itu, kita tidak akan mencari sesuatu yang lain lagi, tidak minta yang lain lagi. Dan ia juga tidak dengan diam-diam melewatkan dalam janji dan nubuat-Nya itu, bagaimana keadaan akhir nanti akan tercapai.

Bahkan tidak cukup bagi Tuhan, memberikan Putra-Nya kepada kita hanya untuk menunjukkan jalan, Ia menjadikan Putra-Nya sendiri jalan, hingga kamu dapat mengikuti Dia sebagai penunjuk jalan, kalau Ia berjalan dengan cara-Nya sendiri.

Putra Tunggal Allah harus datang kepada manusia untuk mengenakan kodrat manusia dan dengan apa yang dikenakan menjadi manusia. Ia harus mati, bangkit lagi, naik ke surga, duduk di sebelah kanan Bapa, dan melaksanakan di antara para bangsa apa yang telah Ia janjikan. (Sumber: Bacaan Ofisi Masa Adven hari Rabu pekan II Masa Adven, Yogyakarta: Kanisius, 1982: hlm. 78-80)

RUAH

Selasa, 11 Desember 2012 Hari Biasa Pekan II Adven

Selasa, 11 Desember 2012
Hari Biasa Pekan II Adven

Marilah kita menghasilkan buah, yang sesuai dengan pertobatan --- St. Fransiskus dari Assisi

Antifon Pembuka (Za 14:5.7)

Tuhan pasti akan datang, diiringi semua orang kudus, bersinarkan cahaya gemilang.

Doa Pagi

Tuhan Allahku, Engkau sungguh Mahabesar. Aku bersyukur kepada-Mu atas segala penyelenggaraan-Mu dalam hidupku. Ajarlah aku agar senantiasa memuji dan memuliakan nama-Mu lewat segala gerak laku hidupku di mana saja aku berada. Amin.

Nubuat Yesaya akan kedatangan sang perintis Tuhan, yaitu Yohanes Pembaptis, merupakan daya visioner yang luar biasa, mengingat Yesaya hidup pada abad VIII sebelum Masehi. Seruan Yohanes Pembaptis adalah percikan firman Allah. Sebagai percikannya, suara Yohanes tidak akan layu. Seruannya akan tetap bergema memperdengarkan persiapan untuk menyambut kedatangan Mesias. Inilah wujud kasih sayang Allah yang tiada taranya, bagaikan gembala yang memangku anak-anak domba kesayangannya.

Bacaan dari Kitab Yesaya (40:1-11)
   
"Allah menghibur umat-Nya."
   
Beginilah firman Tuhan, "Hiburlah, hiburlah umat-Ku! Tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan Tuhan dua kali lipat karena segala dosanya." Ada suara berseru, "Siapkanlah di padang gurun jalan bagi Tuhan, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! Setiap lembah harus ditutup, setiap gunung dan bukit harus diratakan. Tanah yang berbukit-bukit harus menjadi rata, dan yang berlekak-lekuk menjadi datar. Maka kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama! Sungguh, Tuhan sendiri telah mengatakannya." Terdengarlah suatu suara, "Berserulah!" Jawabku, "Apa yang harus kuserukan?" "Serukanlah: Seluruh umat manusia adalah seperti rumput dan semua semaraknya seperti bunga di padang. Rumput menjadi kering, apabila Tuhan menghembusnya dengan nafas-Nya. Sesungguhnyalah bangsa itu seperti rumput. Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya." Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke gunung yang tinggi. Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda, "Lihat, itu Allahmu!" Lihat, itu Tuhan Allah! Ia datang dengan kekuatan, dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya. Seperti seorang gembala Ia menggembalakan ternak-Nya dan menghimpunkan-Nya dengan tangan-Nya. Anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Lihat, Tuhan datang dengan kekuatan!
Ayat. (Mzm 96:1-2.3.10ac.11-12.13)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya, kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang daripada-Nya.
2. Sebab mahabesarlah Tuhan, dan sangat terpuji, Ia lebih dahsyat daripada segala dewata. Katakanlah di antara bangsa-bangsa: "Tuhan itu Raja! Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."
3. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.
4. Bersukacitalah di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Hari Tuhan sudah dekat, Ia datang sebagai penyelamat.

Bapa tidak menghendaki seorang dari anak-anak-Nya yang sudah dibaptis hilang. Namun, seandainya hal yang tidak disukai itu terjadi, Allah akan turun tangan untuk mencarinya. Bahkan, jika harus meninggalkan seluruh kawanan. Yesus ingin menjelaskan, betapa Bapa menghargai nilai pertobatan daripada kesalehan. Hal ini, perlu kita camkan dalam-dalam menukik di hati kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:12-14)
    
"Bapamu tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang."
 
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Bagaimana pendapatmu? Jika seseorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang 99 ekor di pegunungan, lalu pergi mencari yang sesat itu? Dan Aku berkata kepadamu, Sungguh, jika ia berhasil menemukannya, lebih besarlah kegembiraannya atas yang seekor itu daripada atas yang sembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian pula Bapamu yang di surga tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Allah Bapa itu sangat baik. Kita diciptakan seturut citra dan gambar-Nya. Kita mempunyai akal budi dan kehendak bebas. Kita juga mampu mengerti kehendak Allah dalam hidup sehari-hari. Allah ingin agar kita semua selamat dan bahagia. Jangan sampai kita tersesat dalam lembah dosa dan hidup sengsara. Karena itu, kita mesti menanggapi kerinduan hati Allah ini dengan sepenuh hati. Mari kita hidup secara benar di hadapan Tuhan dan sesama.

Doa Malam

Terima kasih, ya Tuhan, atas cinta-Mu kepadaku, domba kesayangan-Mu. Aku sering berjalan menjauhi Engkau tetapi Engkau senantiasa menarik aku kembali kepada-Mu. Buatlah aku, ya Tuhan, meneladan sikap-Mu itu, Engkau yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

MASA ADVEN
(Oleh: St. Karolus Borromeus)

"Setiap tahun, sementara Gereja mengenang misteri ini, kita didorong untuk membarui kenangan akan kasih luar biasa yang telah Tuhan nyatakan kepada kita. Masa yang kudus ini mengajarkan kepada kita bahwa kedatangan Kristus bukan hanya untuk kepentingan orang-orang sezamannya; kuasa-Nya masih tetap dinyatakan kepada kita semua. Kita akan ambil bagian dalam kuasa-Nya, jika, melalui iman dan Sakramen-sakramen yang kudus, kita membuka diri untuk menerima rahmat yang telah Kristus perolehkan, bagi kita, dan hidup oleh rahmat itu dan dalam ketaatan kepada Kristus.
(Sumber: http://www.indocell.net/yesaya)

RUAH

Bacaan Harian 12 - 18 Desember 2012

Bacaan Harian 12 - 18 Desember 2012

Senin, 10 Desember: Hari Biasa Pekan II Adven (U).

Yes 35:1-10; Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14; Luk 5:17-26.

Selasa, 11 Desember: Hari Biasa Pekan II Adven (U).

Yes 40:1-11; Mzm 96:1-3.10ac.11-12.13; Mat 18:12-14

Rabu, 12 Desember: Hari Biasa Pekan II Adven (U).

Yes 40:25-31; Mzm 103:1.2.3-4.8.10; Mat 11:28-30.

Kamis, 13 Desember: Peringatan Wajib Sta. Lusia, Perawan, Martir (M).

Yes 41:13-20; Mzm 145:9.10-11.12-13ab; Mat 11:11-15.

Jumat, 14 Desember: Peringatan Wajib St. Yohanes dari Salib, Imam dan Pujangga Gereja (P).

Yes 48:17-19; Mzm 1:1-2.3.4.6; Mat 11:16-19.


Sabtu, 15 Desember: Hari Biasa Pekan II Adven (U).

Sir 48:1-4.9-11; Mzm 80:2ac.3b.15-16.18-19; Mat 17:10-13.

Minggu, 16 Desember: Hari Minggu Adven III (MM/U)

Zef 3:14-18a; MT Yes 12:2-3.4bcd.5-6; Flp 4:4-7; Luk 3:10-18.

Senin, 10 Desember 2012 Hari Biasa Pekan II Adven

Senin, 10 Desember 2012
Hari Biasa Pekan II Adven

Pada Dia kamu akan menemukan lebih daripada yang kamu minta dan inginkan --- St. Yohanes dari Salib

Antifon Pembuka (bdk. Yer 13:10; Yes 35:4)

Dengarkanlah Sabda Tuhan, hai bangsa-bangsa, dan wartakanlah sampai ke atas bumi: Janganlah takut! Lihatlah, Penebus kita akan datang.

Doa Pagi

Tuhan, Allahku, Engkau sungguh adalah pengharapanku satu-satunya manakala kegelapan meliputi jiwaku. Ajarilah aku, ya Tuhan, agar aku senantiasa membawa harapan bagi sesamaku yang kujumpai sepanjang hari ini. Amin.

Yesaya adalah nabi yang sangat optimis, dengan kualitas pribadi yang sungguh visioner. Semangat hidup orang yang letih-lemah-lesu, lututnya goyah, tawar hati, dibangkitkan kembali. Bahkan, orang buta, tuli, lumpuh dan bisu akan dipulihkan dari kebisuan, kelumpuhan, ketulian, dan kebutaannya. Syaratnya: Pertama, orang harus kuat hatinya; artinya, kompetensi untuk bertahan dalam aneka kesulitan. Kedua, jangan takut! Artinya, memiliki "keberanian" untuk terus setia berharap kepada Allah.

Bacaan dari Kitab Yesaya (35:1-10)
 
"Allah sendiri yang menyelamatkan kamu."
 
Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak sorai dan berbunga; seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat, akan bersorak-sorak, ya bersorak-sorak dan bersorak-sorai. Kemuliaan Libanon, semarak Karmel dan Saron akan diberikan kepadanya; Orang akan melihat kemuliaan Tuhan, semarak Allah kita. Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah. Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati, “Kuatkanlah hatimu, jangan takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan ganjaran. Ia sendiri datang menyelamatkan kalian!” Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak sorai; sebab mata air memancar di padang gurun dan sungai di padang belantara; tanah pasir yang hangat akan menjadi kolam dan tanah gersang menjadi sumber-sumber air; di tempat serigala berbaring akan tumbuh tebu dan pandan. Di situ akan ada jalan raya yang disebut Jalan Kudus; orang yang tidak tahir tidak akan melintasinya, dan orang-orang pandir tidak akan mengembara di atasnya. Di situ tidak akan ada singa, binatang buas tidak akan menjalaninya dan tidak akan terdapat di sana; orang-orang yang diselamatkan akan berjalan di situ, dan orang-orang yang dibebaskan Tuhan akan pulang dan masuk ke Sion dengan bersorak sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Allah sendiri datang menyelamatkan kita.
Ayat. (Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14)
1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya. Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang takwa dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya dan damai akan menyusul di belakang-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Lihat, Raja kita, Tuhan semesta alam, datang! Ia datang membebaskan kita dari belenggu perbudakan.

Hari ini Yesus memberikan pilihan: Mukjizat penyembuhan atau sabda. Mencermati kualitas iman orang-orang Farisi dan para ahli Taurat, Yesus sendiri memilih mukjizat penyembuhan bagi si lumpuh. Duduk mendengarkan Yesus seperti orang Farisi dan ahli Taurat tidak dengan sendirinya percaya. Iman mereka mesti dibangun dengan peristiwa spektakuler, tidak cukup dengan sabda. Mungkin, kualitas iman kita kerapkali juga setingkat itu: Mesti ada mukjizat dulu, baru beriman. Payah!!!

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:17-26)
  
"Hari ini kita telah menyaksikan hal-hal yang sangat menakjubkan."
 
Pada suatu hari ketika Yesus sedang mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Yesus, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit. Maka datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur. Mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus. Tetapi karena banyaknya orang di situ, mereka tidak dapat membawa masuk. Maka mereka naik ke atas rumah dan membongkar atap itu. Kemudian mereka menurunkan si lumpuh di tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia, “Hai Saudara, dosamu sudah diampuni.” Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hati, “Siapakah orang yang menghojat Allah ini? Siapa dapat mengampuni dosa selain Allah sendiri?” Akan tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu Ia berkata kepada mereka, “Apa yang kalian pikirkan dalam hati? Manakah lebih mudah mengatakan, ‘Dosamu sudah diampuni’ atau mengatakan, ‘Bangunlah dan berjalanlah?” Tetapi supaya kalian tahu, bahwa didunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa.” Lalu Yesus berkata kepada si lumpuh, “Aku berkata kepadamu: Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumah!” Seketika itu juga bangunlah orang itu di depan mereka, lalu mengangkat tempat tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah. Semua orang takjub, lalu memuliakan Allah. Mereka amat takut dan berkata, “Hari ini kita telah menyaksikan hal-hal yang sangat menakjubkan.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Setiap saat kita merasakan rahmat Tuhan. Setiap pagi kita boleh bangun kembali dari tidur dan menghirup udara segar. Kita melanjutkan hidup dan karya kita dengan sukacita. Semua ini menjadi tanda bahwa Tuhan selalu memberkati hidup kita. Bagaimana kita mensyukuri rahmat Tuhan ini? Mari kita peduli terhadap kebutuhan sesama. Kita menjadi penghibur yang susah dan penyemangat yang putus asa. Kita menghadirkan rahmat Tuhan bagi sesama.

Doa Malam

Dimuliakanlah Engkau, ya Tuhan, karena Engkau telah menyelamatkan serta menyembuhkan segala macam penderitaan orang-orang yang datang kepada-Mu. Berikanlah berkat-Mu bagi siapa saja yang sakit yang tidak mempunyai biaya untuk pengobatan yang layak karena hanya Engkaulah harapan mereka. Amin.

RUAH

Hari Minggu Adven II/C - 9 Desember 2012



Hari Minggu Adven II/C
Bar 5:1-9; Flp 1:4-6.8-11; Luk 3:1-6

Salah satu hal yang biasanya (=harus) kita lakukan ketika akan menerima kunjungan dari Bapa Uskup, misalnya dalam rangka penerimaan Sakramen Penguatan, adalah bersih-bersih. Paling tidak, kita akan membersihkan kompleks Gereja dan Pastoran, serta tentu saja kamar dan kamar mandi yang akan dipakai oleh Bapa Uskup. Beberapa ruangan juga akan kita tata dan kita hias sedemikian rupa sehingga tampak rapi, bersih dan indah.

Sebentar lagi kita akan merayakan Natal, yakni perayaan kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus. Kita akan menerima kehadiran Tuhan, yang tentu saja jauh lebih Agung dibandingkan dengan Bapa Uskup. Maka, kalau menerima kunjungan Bapa Uskup saja kita bersih-bersih dan tata-tata, maka hal ini juga harus kita lakukan untuk menyambut kedatangan Tuhan. Bahkan, kita harus melakukannya lebih sungguh-sungguh karena yang akan kita sambut kedatangan-Nya adalah Tuhan sendiri.

Persiapan kita untuk menyambut kedatangan Tuhan, pertama-tama dan terutama adalah persiapan rohani, yakni membersihkan hati dan menata hidup kita. Inilah yang oleh St. Yohanes disampaikan dengan ajakan “Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis!” (Luk 3:3). Dalam konteks pada masa itu, pembaptiskan dikaitkan dengan ritus pentahiran. Melalui baptis, seseorang dibasuh dan dibersihkan dari dosa-dosanya untuk kemudian membuka lembaran hidup yang baru, yakni hidup sebagai anak-anak Allah. Dalam konteks kita saat ini, kita semua sudah dibaptis dan sudah menjadi anak-anak Allah. Namun, kita menyadari bahwa meskipun kita sudah dibasuh dan dibersihkan dari dosa, kita masih sering melakukan dosa. Meskipun kita sudah diangkat menjadi anak Allah, sering/kadang kita meninggalkan Allah seperti anak yang hilang (Luk 15:11-32) atau domba yang tersesat (Luk 15:1-7). Dengan demikian, ajakan St. Yohanes untuk bertobat ini selalu relevan untuk kita.

Bertobat bukan sekedar kapok untuk berbuat dosa dan kesalahan, apalagi kalau alasannya hanya karena takut dihukum Tuhan. Memang, membersihkan diri dari dosa dan berusaha menghindari dosa merupakan salah satu aspek dari pertobatan. Akan tetapi, aspek terdalam dari pertobatan adalah berbalik kembali kepada Allah yang telah kita tinggalkan seperti kembalinya di anak hilang (Luk 15:11-32) dan membiarkan diri ditemukan oleh Tuhan serta dituntun-Nya kembali ke jalan yang benar seperti domba sesat yang ditemukan dan dipanggul-Nya untuk disatukan kembali dengan kawanan (Luk 15:1-7).

Usaha pertobatan tersebut dapat kita lakukan dengan mengikuti ajakan St. Yohanes: “Siapkanlah jalan bagi Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya, setiap lembah akan ditimbun, setiap gunung dan bukit akan diratakan. Yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan” (Luk 3:4-5). Mengapa sebagai bentuk pertobatan kita harus menyiapkan jalan bagi Tuhan dan meluruskan jalan bagi-Nya? Ya, seperti yang dinyatakan di atas, bertobat berarti berjalan bersama Tuhan dan membiarkan diri dibimbing oleh-Nya (Sebaliknya, berdosa berarti berjalan bersama setan dan membiarkan diri dibimbing oleh setan). Dari pihak Tuhan sudah jelas, Ia telah membuka jalan bagi kita; Ia telah berkenan mendatangi kita. Sekarang, tinggal kita-nya. Supaya kita bisa berjumpa dengan Tuhan dan berjalan bersama-Nya, atau lebih tepat-Nya dibimbing oleh-Nya, kita harus mempersiapkan dan meluruskan jalan itu. Kalau selama ini jalan kita berliku-liku karena membuat banyak belokan dan menyimpang dari jalan Tuhan (Jw: tlencengan), mari kita luruskan dengan kembali ke jalan Tuhan. Kalau selama ini jalan kita banyak lubangnya, misalnya bolong-bolong dalam berdoa dan ber-Ekaristi, mari kita timbun dengan cara lebih tekun dan setia berdoa dan ber-Ekaristi. Kalau sikap dan tutur kata kita sering keladuk sehingga menjadi batu sandungan bagi orang lain, mari kita ratakan dengan lebih berhati-hati dalam sikap dan tutur kata.

Selain itu, pertobatan sebagai hidup bersama Tuhan dan membiarkan diri dibimbing oleh Tuhan, juga tampak dalam sikap dan usaha untuk bertekun megembangkan cinta kasih, cakap memilih apa yang baik, mengusahakan kekudusan, dan menghasilkan buah kebenaran (bdk. Fil 1:9-11). Dengan demikian, pertobatan bukan sekedar perubahan pikiran tetapi menuntut pula usaha yang nyata. Cinta kasih, jelas tidak cukup hanya dikatakan tetapi harus diwujudkan dalam tindakan memberi dan rela berkorban seperti yang dilakukan Allah sendiri. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yoh 3:16).

Memilih apa yang baik juga merupakan tindakan konkret. Kita seringkali berhadapan dengan banyak pilihan yang tidak semuanya baik. Seringkali pilihan-pilihan yang tidak baik itu justru tampaknya lebih menarik, menggoda dan menggiurkan. Kalau kita membiarkan diri dibimbing oleh Tuhan, tentu kita akan memilih hanya yang baik dan mewujudkannya secara nyata di dalam kehidupan sehari-hari. Usaha untuk selalu memilih dan melakukan yang baik ini akan membawa kita pada kesucian hidup dan pada akhirnya kita akan menghasilkan dan menikmati buah kebenaran. Nah, apakah buah dari kebenaran itu? Buah dari kebenaran adalah damai sejahtera (Bar 5:4).

Semoga, dengan usaha-usaha pertobatan yang konkret ini, hidup kita menjadi semakin bersih dan tertata, jalan hidup kita menjadi semakin rata dan lurus sehingga semakin pantas merayakan Natal. Dengan demikian, Natal yang merupakan peristiwa iman di mana Tuhan berkenan “menjadi manusia, dan diam di antara kita” (Yoh 1:14) sungguh-sungguh berbuah dalam kehidupan kita. Kita semakin jenak berjalan bersama Tuhan (bukan bersama setan) dan kita semakin membiarkan diri dibimbing oleh Tuhan (bukan oleh setan) sehingga mengalami damai sejahtera. Damai sejehtera dalam relasi dengan sesama sekaligus damai sejahtera dalam relasi kita dengan Tuhan.

RD. Ag. Agus Widodo

Kobus: 09 Desember 2012, bertobat dan dibaptis






silahkan klik gambar untuk memperbesar

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy