| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu Adven III/C – 16 Desember 2012



Minggu Adven III/C – 16 Desember 2012
Zef 3:14-18a; Flp 4:4-7; Luk 3:10-18

Hari ini sudah Minggu Adven III. Hari Raya Natal, sudah semakin dekat. Maka, kita diajak untuk semakin bersungguh-sungguh mempersiapkan pesta kelahiran Tuhan. Tentu, banyak hal telah kita lakukan. Panitia Natal tinggal melalukan pengecekan akhir untuk memastikan bahwa perayaan Natal akan berjalan dengan baik. Rancangan dan bangunan Gua Natal yang tahap demi tahap telah dimulai sejak Adven I sudah ada bentuknya yang jelas. Lingkungan-lingkungan juga sudah merencanakan aksi natal sebagai wujud solidaritas dan syukur kita atas pemberian diri Allah dalam inkarnasi Putera-Nya. Hati kita juga sudah kita siapkan dan kita bersihkan melalui sakramen pengakuan dosa. Apalagi yang masih kurang?
Bacaan-bacaan hari ini mengajak kita untuk memperdalam persiapan kita. Natal merupakan peristiwa Tuhan hadir dan tinggal di tengah-tengah kita, sebagaimana dinubuatkan dalam kitab Zefanya (Zef 3:14-18a). “Tuhan Allahmu ada di tengah-tengahmu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bersukaria karena engkau, Ia membarui engkau dalam kasih-Nya, dan Ia bersorak gembira karena Engkau seperti pada hari pertemuan raya” (ay.17.18a). Salah satu hal penting yang dianugerahkan Tuhan melalui kedatangan-Nya di tengah-tengah kita adalah pembaruan hidup. “Ia membarui engkau dalam kasih-Nya” (ay.17b).
Langkah pembaruan hidup itu telah kita mulai dengan masuk ke bilik pengakuan dan mengaku dosa. Kita telah datang kepada Allah yang maharahim, mengakukan dan menyesali dosa-dosa kita dan berjanji dengan pertolongan rahmat-Nya hendak memperbaiki hidup kita dan tidak akan berbuat dosa lagi (bdk. Doa Tobat). Langkah pembaruan hidup ini diteguhkan oleh bacaan Injil (Luk 3:10-18) yang menyatakan bahwa orang perlu sejenak meninggalkan keramaian hidup dan menemukan ketenangan batin agar dapat sungguh-sungguh memperbaruai diri, sebagaimana banyak orang yang datang kepada Yohanes Pembaptis di padang gurun. Mereka meninggalkan hingar-bingarnya kota Yerusalem dan pergi ke padang gurun untuk “nyepi” sehingga mendapatkan keheningan dan kebeningan.
Dalam ketenangan batin itulah, orang akan lebih peka untuk mendapatkan pertolongan ilahi guna memperbarui diri. Dengan penuh kesungguhan mereka mendengarkan pewartaan Yohanes pembaptis, “Bertobatlah ... Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.... yang berliku-liku diluruskan, yang berlekuk-lekuk diratakan ... hasilkanlah buah-buah yang sesuai dengan pertobatan!” (Luk 3:3-5.8). Kemudian, dari lubuk hati yang terdalam mereka bertanya, “apakah yang harus kami perbuat?” (ay.10.12.14). Pertanyaan ini menunjukkan adanya keterbukaan hati untuk memperbarui dan memperbaiki hidup.
Menanggapi kesungguhan dan keterbukaan hati banyak orang untuk memperbarui dan memperbaiki diri ini, Yohanes Pembaptis memberikan cara-cara praktis yang sesuai dengan situasi masing-masing. Yang serba berkecukupan diajak berbagi kepada yang berkekurangan (ay.11); yang mem­punyai wewenang menarik pajak diajak berlaku jujur dan adil (ay.13); yang memiliki kekuasaan dan senjata diajak untuk tidak melakukan kekerasan dan tidak serakah (ay.14).
Sekarang, bagaimana pesan Injil ini dapat kita terapkan dan kita hayati dalam hidup kita pada zaman sekarang? Pertama, harus kita sadari bahwa pertobatan yang sungguh hanya dapat terjadi kalau niat untuk memperbaiki dan memperbarui hidup itu kita lakukan dalam suasana hati yang tenang, hening dan bening. Maka, kita harus mengikuti jejak Yohanes dan para pengikutinya yang berani meninggalkan keramaian kota Yerusalem untuk masuk dalam kesunyian padang gurun. Di tengah kesibukan dan kehidupan kita yang serba ramai ini, kita harus berani sejenak menarik diri dengan rutin, tekun dan setia untuk mengalami keheningan doa sehingga kita lebih peka pada kehendak Tuhan dan lebih terbuka pada bimbingan-Nya. Tuhan akan menolong kita untuk meluruskan jalan hidup kita dan menimbun lubang-lubang penghayatan iman kita, serta meratakan hati kita yang seringkali “nggronjal” karena terlalu mudah emosi dan reaktif. Dengan demikian, pertobatan dan pembaruan hidup merupakan kerjasama antara rahmat Tuhan dan usaha-usaha kita.
Kedua, langkah pembaruan hidup juga harus kita lakukan secara konkret dengan penghayatan moralitas yang baik. Dalam hal ini, anjuran Yohanes Pembaptis dalam Injil dapat dimaknai sebagai ajakan untuk memikirkan dan menghayati bahwa kelebihan atau kekayaan material menuntut peng-amal-an, bukan penimbunan; dan kedudukan serta kekuasaan tidak dapat dilepaskan dari kewajiban untuk menjalankannya dengan jujur dan adil demi kesejahteraan bersama. Inilah prinsip moral yang berlaku di mana-mana dan kapan saja. Maka, pembaruan hidup yang secara konkret dapat kita lakukan adalah memperhatikan sesama dengan melakukan amal kasih, hidup secara jujur dan adil, serta menghindakan diri dari segala bentuk kekerasan dan keserakahan.
Marilah, kedua langkah pertobatan dan pembaruan diri ini, kita nyatakan “kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Maka damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus” (Flp 4:6-7).

Ag. Agus Widodo, Pr

Minggu, 16 Desember 2012 Hari Minggu Adven III

Minggu, 16 Desember 2012
Hari Minggu Adven III

Murid Kristus harus mempertahankan iman dan harus hidup darinya, harus mengakuinya, harus memberi kesaksian dengan berani dan melanjutkannya; Semua orang harus “siap-sedia mengakui Kristus di muka orang-orang, dan mengikuti-Nya menempuh jalan salib di tengah penganiayaan, yang selalu saja menimpa Gereja ” (LG 42, Bdk. DH 14). Pengabdian dan kesaksian untuk iman sungguh perlu bagi keselamatan: “Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di surga. Tetapi barang siapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di surga” (Mat 10:32-33). --- Katekismus Gereja Katolik, 1816

Antifon Pembuka (Flp 4:4-5)

Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan. Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Sebab Tuhan sudah dekat.


Doa Pagi

Allah Bapa yang kekal, Engkau menyediakan sukacita bagi dunia dan menghendaki agar orang-orang tinggal bersama dalam kejujuran dan cinta kasih. Kami mohon, nyatakanlah cinta kasih-Mu bila kami mendengarkan sabda-Mu dan utuslah kepada kami Duta kasih setia-Mu dalam diri Yesus, Saudara kami, sumber harapan semua orang. Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Zefanya (3:14-18a)
     
"Tuhan Allah bersorak gembira karena engkau."
     
Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bergembiralah, hai Israel! Bersukacita dan beria-rialah dengan segenap hati hai puteri Yerusalem! Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang dijatuhkan atasmu, Ia telah menebas binasa musuh-musuhmu. Raja Israel, yakni Tuhan, ada di tengah-tengahmu; engkau tidak akan takut kepada malapetaka lagi. Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem, "Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lunglai. Tuhan Allahmu ada ditengah-tengahmu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bersukaria karena engkau, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, dan Ia bersorak-gembira karena engkau seperti pada pertemuan raya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta
Ayat. KIDUNG (Yes 12:2-3.4bcd.5-6; Ul: lih. 6)
1. Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar, sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
2. Pada waktu itu kamu akan berkata, "Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya. Beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur."
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya, baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (4:4-7)
    
"Tuhan sudah dekat."
    
Saudara-saudara, bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! Janganlah kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi dalam segala hal nyatakanlah keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Maka damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yes 61:1)
Roh Tuhan menaungi aku, Ia mengutus aku untuk mewartakan kabar gembira kepada orang-orang sederhana.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (3:10-18)
  
"Apa yang harus kami perbuat?"
 
Ketika Yohanes Pembaptis mewartakan pertobatan, orang banyak bertanya kepadanya, "Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes, "Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat demikian juga." Pada waktu itu datang juga pemungut-pemungut cukai untuk dibaptis, dan mereka bertanya kepada Yohanes, "Guru, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes, "Jangan menagih lebih banyak dari yang telah ditentukan!" Dan prajurit-prajurit pun bertanya kepadanya, "Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes kepada mereka, "Jangan merampas dan jangan memeras, dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu!" Tetapi orang banyak itu sedang menanti dan berharap, dan semuanya bertanya dalam hati tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias. Karena itu Yohanes bekata kepada semua orang itu, "Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa daripada aku masih akan datang, dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Alat penampi sudah ada di tangan-Nya: Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya untuk mengumpulkan gandum ke dalam lumbung-Nya. Tetapi debu jerami akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan." Dan banyak nasihat lain Yohanes memberitakan Injil kepada orang banyak.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami. 

Renungan
 


Yohanes Pembaptis menyerukan pertobatan sebagai persiapan untuk menyambut kedatangan Sang Mesias. Dengan cara hidupnya yang istimewa, Yohanes Pembaptis juga memberi keteladanan hidup ugahari atau kesederhanaan. Yang menarik dari Injil hari ini adalah bahwa pertobatan rohani tidak bisa dilepaskan dari solidaritas sosial. Bagi Yohanes Pembaptis, keadilan sosial berarti berbagi dengan sesama yang tidak mempunyai. Kalau kita mempunyai kelebihan sesuatu, kita harus berbagi kepada yang tidak memiliki. Seruan pertobatan sosial Yohanes Pembaptis sangat konkret.

Betapa banyak orang zaman sekarang gemar mengoleksi benda-benda seperti baju, tas, sepatu, alat-alat elektronik, dan lain-lain. Sedangkan di sisi lain, ada banyak orang yang tidak memiliki baju, tidak memiliki biaya sekolah, tidak pasti akan mendapat makanan atau tidak hari itu. Kalau saja kita ingin melaksanakan seruan Yohanes Pembaptis dengan serius, pastilah jalan satu-satunya hanyalah membongkar kotak harta kita dan berbagi dengan sesama yang sungguh-sungguh membutuhkan. Beranikah kita melakukan langkah ekstrem seperti itu? Bila kita memiliki dua helai, beranikah kita membagi yang sat helai kepada orang lain? Momen menjelang Natal adalah momen paling indah untuk melakukan karya amal kasih dan kebaikan seperti itu.


Doa: Ya Tuhan, semoga aku mampu melaksanakan seruan Yohanes Pembaptis untuk bertobat secara spiritual dan sosial. Semoga aku bisa dengan rela hati berbagi dengan sesama yang saat ini sedang menghadapi kesulitan hidup yang berat. Amin.


Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Sabtu, 15 Desember 2012 Hari Biasa Pekan II Adven

Sabtu, 15 Desember 2012
Hari Biasa Pekan II Adven

“Kristus, Kepala dan Tubuh, itu satu, utuh dan tunggal; tetapi Kristus yang satu itu berasal dari satu Bapa di surga dan satu ibu di dunia” (Beato Ishak dari Stella)

Antifon Pembuka (Mzm 79:4.2)

Datanglah ya Tuhan, tampakkanlah wajah-Mu, maka selamatlah kami.

Doa Bagi Para Imam

Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

Ya Bapa, menjelang saat terakhir hidup-Nya,
Putra-Mu berdoa bagi para murid-Nya supaya mereka tidak terjebak dan terseret dalam arus dunia ini....

Ya Tuhan Yesus Kristus,
kuduskanlah para imam, biarawan-biarawati serta anggota hidup bakti lainnya.
Mereka telah Kau panggil dan Kau pilih untuk mengabdi-Mu dengan melayani sesama dimana pun mereka berada.
Berilah mereka kekuatan-Mu sehingga di mana pun mereka berada senantiasa menghadirkan cinta-Mu.
Sehingga setiap orang yang berjumpa dengan mereka dapat merasakan perjumpaan dengan-Mu sendiri.
Semoga melalui kehadiran mereka di tengah dunia ini, mereka membawa kegembiraan, pelepasan dari segala tekanan hidup dan membawa janji keselamatan yang Engkau tawarkan.

Ya Roh Kudus,
terangilah budi dan hati mereka serta bawalah mereka masuk ke dalam keheningan batin dan kehidupan doa.
Semoga mereka senantiasa mengerti dan dimampukan untuk menjalankan kehendak-Mu di tengah dunia ini.
Sehingga berkat karunia Roh-Mu mereka senantiasa memberi kesaksian misteri AllahTritunggal Misteri Cinta Kasih.

Bunda Maria,
dampingilah mereka sebagaimana engkau juga mendampingi Puteramu Yesus sampai di kayu salib.

Yesus yang Baik, Sang Guru dan Imam Agung kami,
doakanlah mereka sebagaimana Engkau berdoa dan berkumpul bersama para rasul menjelang Pentakosta.

Ya Hati Kudus Imam Agung Yesus Kristus,
kasihanilah mereka.
Ya Hati Tersuci Maria Ratu Para Imam,
doakanlah mereka.
Ya Santo Yohanes Maria Vianney,
doakanlah mereka.
Amin

Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

Doa Pagi

Allah Bapa kami maha pengasih, penuhilah kami dengan harapan akan datangnya kerajaan-Mu. Semoga sabda-Mu menghasilkan buah: saling pengertian, cinta kasih dan kerukunan di antara para bangsa, serta kedamaian di dunia, yang melampaui impian kami dan tetap bertahan sepanjang zaman. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Doa-doa Elia mampu mengunci langit untuk tidak menurunkan hujan, sampai mendatangkan wabah kelaparan di seluruh negeri. Kekuatan doanya mampu menurunkan api sampai tiga kali untuk menantang kepongahan nabi-nabi baal. Kekuatan doanya mampu membangkitkan anak yang mati, dan kesuciannya membawa tubuhnya terangkat ke surga.

Bacaan dari Kitab Putera Sirakh (48:1-4.9-11)
  
"Elia akan datang lagi."
   
Dahulu kala tampillah Nabi Elia bagaikan api. Perkataannya membakar laksana obor. Dialah yang mendatangkan kelaparan atas orang Israel, dan karena geramnya, jumlah mereka dijadikannya sedikit. Atas firman Tuhan langit dikunci olehnya dan api diturunkannya sampai tiga kali. Betapa mulialah engkau, hai Elia, dengan segala mukjizatmu! Siapa dapat memegahkan diri sama dengan dikau? Dalam olak angin berapi engkau diangkat, dalam kereta dengan kuda berapi. Engkau tercantum dalam ancaman-ancaman tentang masa depan untuk meredakan kemurkaan sebelum meletus, untuk mengembalikan hati bapa kepada anaknya serta memulihkan segala suku Yakub. Berbahagialah orang yang telah melihat engkau, dan yang meninggal dalam kasih.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 802
Ref. Bangkitkanlah, ya Tuhan, kegagahan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.
Ayat. (Mzm 80:2ac.3b.15-16.18-19; R: lh4)
1.Hai gembala Israel, pasanglah telinga-Mu, Engkau yang duduk di atas para kerub, tampillah bersinar. Bangkitkanlah keperkasaan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami. 2.Ya Allah semesta alam, kembalilah, pandanglah dari langit, dan lihatlah! Tengoklah pohon anggur ini, lindungilah batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu! 3.Kiranya tangan-Mu melindungi orang yang ada di sebelah kanan-Mu, anak manusia yang telah Kauteguhkan. Maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu. Biarkanlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Lukas 3:4.6)
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.

Hari ini Tuhan Yesus menunjukkan kebebalan hati manusia yang membatu, kepongahan hati yang melambung tinggi, dan kebutaan nurani yang gelap gulita. Mengerikan!

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (17:10-13)
  
"Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia."
  
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya turun dari gunung, para murid bertanya kepada-Nya, “Mengapa ahli-ahli Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?” Yesus menjawab, “Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu. Dan Aku berkata kepadamu, Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian pula Anak Manusia akan menderita oleh mereka.” Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Elia dan para nabi diutus Allah untuk memaklumkan datangnya Kerajaan Allah. Segenap umat hendaknya segera menyiapkan diri. Mereka harus meninggalkan kebiasaan lama yang penuh dosa. Rahmat baru telah disediakan bagi semua orang. Yohanes Pembaptis membuka jalan bagi datangnya Kerajaan Allah dalam diri Yesus Kristus. Mari kita membuka hati dan budi agar rahmat Tuhan mengalir dalam hidup kita. Kita pun boleh menjadi saluran berkat bagi sesama.

Doa Malam

Tuhan, ajarilah aku untuk menghargai sesamaku karena di dalam dirinya nama-Mu juga dimuliakan. Semoga dengan demikian, banyak orang juga memuliakan Engkau karena melihat perbuatanku yang baik. Amin.

RUAH

Jumat, 14 Desember 2012 Peringatan Wajib St. Yohanes dari Salib, Imam dan Pujangga Gereja

Jumat, 14 Desember 2012
Peringatan Wajib St. Yohanes dari Salib, Imam dan Pujangga Gereja

Banyak orang menginginkan sukacita, yang dapat dicapai lewat jalan salib, tetapi ternyata hanya sedikit saja yang mau melewatinya --- St Yohanes dari Salib

Antifon Pembuka (Gal 6:14)

Tiada yang kubanggakan, selain salib Tuhan kita Yesus Kristus. Karena Dia dunia tersalib bagiku dan aku bagi dunia.

Doa Pagi

Tuhan, janji setia-Mu selalu menjadi pengharapanku. Semoga pengharapan ini membuat langkah hidupku senantiasa tertuju kepada-Mu, seperti telah ditunjukkan oleh orang kudus-Mu, Santo Yohanes dari Salib. Amin.

Perintah Tuhan itu menyimpan damai sejahtera dan kebahagiaan. Damai sejahtera yang tersimpan dalam firman Tuhan seperti sungai yang tidak pernah kering. Kebahagiaan yang lahir dari firman Tuhan, bukanlah kebahagiaan semu-sesaat seperti panggung hiburan, melainkan seperti gelombang laut yang tidak pernah berhenti. Yesaya ingin menegaskan bahwa di dalam firman Tuhan tersimpan damai sejahtera dan kebahagiaan abadi.

Bacaan dari Kitab Yesaya (48:17-19)
  
"Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku."
 
Beginilah firman Tuhan, Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel, “Akulah Tuhan Allahmu, yang mengajarkan hal-hal yang berfaedah bagimu, yang menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh. Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti. Maka keturunanmu akan seperti pasir dan anak cucumu seperti kersik banyaknya. Nama mereka takkan dilenyapkan atau ditiadakan dari hadapan-Ku.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; R:5a)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiup angin. Orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, orang berdosa tidak akan betah dalam perkumpulan orang benar; sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan pasti datang. Sambutlah Dia! Dialah pangkal damai sejahtera.

Sabda Tuhan Yesus pada hari ini merupakan tamparan terhadap orang-orang yang bersikap apatis. Orang yang menganggap "sepi" setiap upaya untuk membangkitkan sikap tulus, saleh dan suci. Namun, segala yang dilakukan Yesus merupakan perwujudan dari hikmat Allah yang tidak terduga dalamnya. Yesus adalah wujud nyata dari kasih sayang Allah yang tak terbatas.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:16-19)
  
"Mereka tidak mendengarkan Yohanes Pembaptis maupun Anak Manusia."
 
Yesus berkata kepada orang banyak, “Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya, ‘Kami meniup seruling bagimu, tetapi kalian tidak menari. Kami menyanyikan kidung duka, tetapi kalian tidak berkabung.’ Sebab Yohanes Pembaptis datang, ia tidak makan dan tidak minum, dan mereka berkata, ‘Ia kerasukan setan’. Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata, ‘Lihatlah, seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang-orang berdosa’. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Kita mempunyai satu sifat jelek, yaitu mudah memberikan komentar. Komentar kita kadang menyakiti hati orang lain. Kita cenderung punya pikiran negatif terhadap orang lain. Kita tidak mudah menganggap orang lain sebagai pihak yang berlawanan dengan prinsip kita. Akibatnya, hidup bersama menjadi tidak nyaman dan tidak membahagiakan. Kita berharap agar rahmat Tuhan mengubah kecenderungan jelek kita ini. Mari kita berubah mulai sekarang!

Doa Malam

Tuhan, ampunilah segala dosa yang telah kulakukan. Engkau memberi yang terbaik padaku namun aku sering mengecewakan Engkau. Buatlah aku tahu bersyukur atas segala yang telah kualami dan tahu serta mau menyesal atas segala kesalahan dan dosa yang telah kulakukan. Amin.

DOA DALAM KESETIAAN
Oleh: St. Yohanes dari Salib

Ya Allahku, Engkau tidak akan menarik kembali apa yang sudah Engkau anugerahkan kepadaku melalui Putra-Mu yang tunggal, Yesus Kristus. Dalam Dia Engkau berikan kepadaku segala sesuatu yang dapat kurindukan! Maka, aku akan merasa gembira, bila Engkau tidak enunda, asal aku setia menanti. Amin.

RUAH

Kamis, 13 Desember 2012 Peringatan Wajib Sta. Lusia, Perawan dan Martir

Kamis, 13 Desember 2012
Peringatan Wajib Sta. Lusia, Perawan dan Martir

Aku rela kehilangan kedua mataku, daripada tidak menjadi pengantin Kristus --- Sta. Lusia

Antifon Pembuka

Inilah martir sejati yang bersedia menumpahkan darah untuk membela nama Kristus. Ia tidak takut terhadap ancaman di pengadilan. Kerajaan Surga kini menjadi miliknya.

Doa Pagi

Ya Tuhanku, hanya pada-Mulah aku berlindung. Buatlah aku dapat melindungi siapa saja yang membutuhkan teman dan bantuan walaupun sedikit saja kemampuanku. Sanggupkan aku untuk memberikan diriku secara total seperti telah dilakukan oleh Santa Lusia, perawan dan martir yang dirayakan hari ini. Amin.

Ketakutan adalah lawan utama iman. Tak mungkin seseorang bisa mengembangkan kehidupan imannya dengan maksimal, jika dilanda ketakutan. Juga, ketakutan bahwa Tuhan tidak memedulikan. Bagi Yesaya, semua itu merupakan penyakit. Santa Lusia, martir yang lahir pada abad ke IV, adalah contoh orang beriman yang mampu mengatasi ketakutan, bahkan pada saat menghadapi algojo yang menuntut nyawanya. Puluhan abad sebelumnya, Yesus telah menyerukan, "Jangan takut!".

Bacaan dari Kitab Yesaya (41:13-20)
   
"Yang menebus engkau ialah Yang Mahakudus, Allah Israel."
 
Aku ini Tuhan, Allahmu. Aku memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu, "Janganlah takut. Akulah yang menolong engkau." Janganlah takut, hai si cacing Yakub, hai si ulat Israel! Akulah yang menolong engkau, demikianlah sabda Tuhan; dan yang menebus engkau ialah Yang Mahakudus, Allah Israel. sesungguhnya, Aku membuat engkau menjadi papan pengirik yang tajam dan baru dengan gigi dua jajar. Engkau akan mengirik gunung-gunung dan menghancurkannya; bukit-bukit pun akan kau buat seperti sekam. Engkau akan menampi mereka, lalu angin akan menerbangkan mereka, dan badai akan menyerakkan mereka. Tetapi engkau akan bersorak-sorak dalam Tuhan dan bermegah dalam Yang Mahakudus, Allah Israel. Orang-orang sengsara dan orang-orang miskin sedang mencari air, tetapi tidak ada, lidah mereka kering kehausan. Tetapi Aku, Tuhan, akan menjawab mereka, dan sebagai Allah orang Israel, Aku tidak akan meninggalkan mereka. Aku akan membuat sungai-sungai memancar di atas bukit-bukit yang gundul, dan membuat mata air membual di tengah dataran. Aku akan membuat padang gurun menjadi telaga, dan memancarkan air dari tanah kering. Aku akan menanam pohon ara di padang gurun, pohon penaga, pohon murad dan pohon minyak. Aku akan menumbuhkan pohon sanobar di padang belantara dan pohon berangan serta cemara di sampingnya, supaya semua orang melihat dan mengetahui, memperhatikan dan memahami, bahwa tangan Tuhanlah yang membuat semuanya itu, dan Yang Mahakudus, Allah Israel, yang menciptakannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya.
Ayat. (Mzm. 145: 9,10-11,12-13ab, R: 8)
1. Aku hendak mengagungkan Dikau, ya Allah, ya Rajaku, aku hendak memuji nama-Mu untuk selama-lamanya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
2. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan Kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
3. Untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan Kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yes 45:8)
Hai langit, turunkanlah embunmu, hai awan, hujankanlah keadilan. Hai bumi, bukalah dirimu, dan tumbuhkanlah keselamatan.

Yesus memuji Yohanes Pembaptis, karena dialah pribadi yang mampu menghadirkan kembali roh yang menyala-nyala dari Nabi Elia. Nubuat tentang Yohanes Pembaptis mendapatkan porsi yang cukup banyak dalam Perjanjian Lama. Namun, tidak semua yang memiliki telinga mampu mendengarkannya. Iman datang dari pendengaran, terutama pendengaran "batin" yang dikondisikan oleh hati yang terbuka. Menutup pendengaran "hati" sama saja dengan merongrong Kerajaan Surga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:11-15)
 
"Tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis."
 
Pada suatu hari Yesus berkata kepada orang banyak, "Aku berkata kepadamu, Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis. Namun yang terkecil dalam Kerajaan Surga lebih besar daripadanya. Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Surga dirongrong, dan orang yang merongrongnya mencoba menguasainya. Sebab semua kitab para nabi dan kitab Taurat, bernubuat hingga tampilnya Yohanes. Dan jika kalian mau menerimanya, Yohanes itulah Elia yang akan datang itu. Barangsiapa bertelinga hendaklah ia mendengar!"
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Ketika dilahirkan ke dunia kita membawa dosa asal dari Adam dan Hawa. Melalui Sakramen Baptis, kita dilahirkan kembali dalam air dan roh. Dosa asal dan dosa-dosa yang lain dihapuskan. Kita mengalami rahmat khusus sebagai manusia baru, anak-anak Allah yang terberkati. Semua berkat pewartaan Yohanes Pembaptis dan teladan baptisan Yesus di Sungai Yordan. Mari kita penuhi janji baptis kita, walau banyak tantangan yang menghadang di jalan!
 
   
SANTA LUSIA
 

Lusia lahir pada tahun 283. Orang tuanya adalah bangsawan, kaya raya dan terhormat. Lusia secara diam-diam berjanji kepada Yesus bahwa ia tidak akan pernah menikah agar dapat menjadi milik-Nya saja.

Sebagai seorang gadis jelita dengan sepasang mata yang indah, banyak pemuda bangsawan jatuh hati kepadanya. Namun, Lusia tidak tertarik. Ia lebih memilih menjadi pengantin Kristus daripada menjadi isteri dari salah satu pemuda bangsawan.

Tetapi pemuda kepada siapa ibunya telah menjanjikan Lusia, amat marah atas keputusan Lusia. Sebagai puncak kemarahannya, pemuda itu mengancam hendak membutakan kedua mata Lusia. Lusia tak gentar. Ia rela kehilangan kedua matanya daripada tidak menjadi pengantin Kristus. Itulah yang terjadi. Lusia ditikam dan menjadi martir bagi Yesus pada tahun 304 dalam usia 21 tahun.

Doa Malam

Tuhan, ajarilah aku untuk mempunyai semangat seperti Yohanes Pembaptis. Ia berani mewartakan Engkau lewat kata-kata dan tindakan. Aku pun ingin melakukan hal yang sama, sebagai bentuk nyata dari ambil bagian dalam karya-Mu. Amin.
  
RUAH

Rabu, 12 Desember 2012 Hari Biasa Pekan II Adven

Rabu, 12 Desember 2012
Hari Biasa Pekan II Adven

“Siapa yang menerima anugerah Ekaristi-Nya dengan penuh iman, menerima Dia sendiri” (Katekismus Gereja Katolik, 1336)

Antifon Pembuka (bdk. Hab 2:3; 1Kor 4:5)

Tuhan akan datang dan tidak akan berlambat. Ia akan menerangi yang tersembunyi dalam kegelapan, dan menyatakan dirinya kepada segala bangsa.

Doa Pagi

Tuhan, Raja semesta alam, betapa agung dan luhur segala karya-Mu, walau aku tak mengerti semuanya. Tambahkanlah rahmat-Mu agar aku senantiasa memuji-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

Seluruh alam semesta mewartakan keagungan Tuhan. Langit dan semua bintang yang bertaburan adalah bukti "pengertian" Tuhan yang tak terduga. Dalam alam tersimpan kekuatan Tuhan yang berkuasa. Maka, orang beriman diminta untuk berpegang dalam imannya, walaupun dalam kondisi "merasa ditinggalkan", lelah, lesu, tidak berdaya dan jatuh tersandung. Yesaya mengajak orang beriman untuk membayangkan diri menjadi rajawali, yang dengan kekuatan sayapnya mampu terbang tinggi di atas aneka persoalan hidupnya.

Bacaan dari Kitab Yesaya (40:25-31)
  
"Tuhan yang mahakuasa memberikan kekuatan kepada yang lelah."
  
Yang Mahakudus berfirman, “Dengan siapa kalian hendak menyamakan Daku? Siapa yang setara dengan Daku? Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah! Siapa yang menciptakan semua bintang itu? Siapa yang menyuruh mereka ke luar seperti tentara, sambil memanggil nama mereka masing-masing? Tidak ada satu pun yang tidak hadir, sebab Dia itu Mahakuasa dan Mahakuat. Hai Yakub, hai Israel, mengapa engkau berkata begini, ‘Hidupku tersembunyi dari Tuhan, dan hatiku tidak diperhatikan Allahku?’ Tidakkah engkau tahu, dan tidakkah engkau mendengar? Tuhan itu Allah yang kekal, yang menciptakan alam semesta. Tuhan tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu. Pengertian-Nya tidak terduga. Tuhan memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada mereka yang tidak berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung. Tetapi orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru. Mereka seumpama rajawali yang terbang tinggi dengan kekuatan sayapnya. Mereka berlari dan tidak menjadi lesu. Mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/2, PS 835
Ref. Puji, jiwaku, nama Tuhan, jangan lupa pengasih Yahwe.
Ayat. (Mzm 103:1-2.3-4.8-10)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
3. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita, atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan akan datang menyelamatkan umat-Nya. Berbahagialah orang yang menyongsong Dia

Saat keletihan dan kelesuan hati, beban berat kehidupan datang menjerat kita, Yesus memberikan tawaran kelegaan. Syaratnya: Rela belajar lemah-lembut dan rendah hati. Dua keutamaan inilah yang menjadi rahasia ketenangan hidup. Sikap kasar dan arogan, tidak mungkin mengalahkan kekuatan sikap anggun dan santun. Sikap sombong dan tinggi hati, tidak mungkin mengalahkan sikap tulus dan kerendahan hati.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:28-30)
  
"Datanglah kepada-Ku kalian yang letih lesu."
  
Sekali peristiwa bersabdalah Yesus, “Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah-lembut dan rendah hati. Maka hatimu akan mendapat ketenangan. Sebab enaklah kuk yang Kupasang, dan ringanlah beban-Ku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Setiap hari, kita mengisi waktu dengan aneka kegiatan yang bermanfaat. Kita bekerja untuk mengembangkan diri dan sesama. Kadang, kita mengalami jenuh, letih lesu dan kurang semangat. Bahkan, kita bisa putus asa bila tidak ada solusi yang meringankan beban. Sudahkah kita membawanya dalam doa? Sebagai orang beriman, kita jangan melupakan peranan kekuatan Tuhan. Bila kita setia dan mengandalkan kekuatan Tuhan niscaya kita akan bahagia.

Doa Malam

Ya Tuhan, berilah aku rahmat-Mu agar aku selalu sadar bahwa Engkau tidak akan memberikan salib yang besar jika aku tidak kuat menanggungnya. Namun, jika harus menanggungnya, aku akan menanggungnya bersama Engkau, sumber kekuatanku, kini dan sepanjang masa. Amin.


JANJI TUHAN
(Uraian St. Agustinus tentang Mazmur)

Tuhan itu setia. Ia membuat diri-Nya sebagai orang berhutang, tidak karena meminjam sesuatu dari kita, tetapi dengan menjanjikan rahmat besar kepada kita: Janji saja belum cukup. Ia bahkan memilih diikat dengan tulisan, menciptakan semacam ikatan perjanjian dengan kita; hingga ketika Ia mulai melaksanakan janj-Nya, kita dapat melihat dari Kitab urutan pelaksanaannya. Maka zaman para nabi, seperti sudah kerap kami katakan sebelum ini, merupakan pemberitahuan janji.

Ia menjanjikan keselamatan kekal, dan kebahagiaan tidak ada habisnya dengan para malaikat, warisan yang tak akan pudar, kemuliaan selama-lamanya, wajah-Nya sendiri yang tercinta, kediaman-Nya suci di surga, dan dengan kebangkitan dari maut, bebas takut akan maut. Inilah seolah janj-Nya yang terakhir: ke sana semua usaha kita diarahkan, dan kalau kita sudah mencapai itu, kita tidak akan mencari sesuatu yang lain lagi, tidak minta yang lain lagi. Dan ia juga tidak dengan diam-diam melewatkan dalam janji dan nubuat-Nya itu, bagaimana keadaan akhir nanti akan tercapai.

Bahkan tidak cukup bagi Tuhan, memberikan Putra-Nya kepada kita hanya untuk menunjukkan jalan, Ia menjadikan Putra-Nya sendiri jalan, hingga kamu dapat mengikuti Dia sebagai penunjuk jalan, kalau Ia berjalan dengan cara-Nya sendiri.

Putra Tunggal Allah harus datang kepada manusia untuk mengenakan kodrat manusia dan dengan apa yang dikenakan menjadi manusia. Ia harus mati, bangkit lagi, naik ke surga, duduk di sebelah kanan Bapa, dan melaksanakan di antara para bangsa apa yang telah Ia janjikan. (Sumber: Bacaan Ofisi Masa Adven hari Rabu pekan II Masa Adven, Yogyakarta: Kanisius, 1982: hlm. 78-80)

RUAH

Selasa, 11 Desember 2012 Hari Biasa Pekan II Adven

Selasa, 11 Desember 2012
Hari Biasa Pekan II Adven

Marilah kita menghasilkan buah, yang sesuai dengan pertobatan --- St. Fransiskus dari Assisi

Antifon Pembuka (Za 14:5.7)

Tuhan pasti akan datang, diiringi semua orang kudus, bersinarkan cahaya gemilang.

Doa Pagi

Tuhan Allahku, Engkau sungguh Mahabesar. Aku bersyukur kepada-Mu atas segala penyelenggaraan-Mu dalam hidupku. Ajarlah aku agar senantiasa memuji dan memuliakan nama-Mu lewat segala gerak laku hidupku di mana saja aku berada. Amin.

Nubuat Yesaya akan kedatangan sang perintis Tuhan, yaitu Yohanes Pembaptis, merupakan daya visioner yang luar biasa, mengingat Yesaya hidup pada abad VIII sebelum Masehi. Seruan Yohanes Pembaptis adalah percikan firman Allah. Sebagai percikannya, suara Yohanes tidak akan layu. Seruannya akan tetap bergema memperdengarkan persiapan untuk menyambut kedatangan Mesias. Inilah wujud kasih sayang Allah yang tiada taranya, bagaikan gembala yang memangku anak-anak domba kesayangannya.

Bacaan dari Kitab Yesaya (40:1-11)
   
"Allah menghibur umat-Nya."
   
Beginilah firman Tuhan, "Hiburlah, hiburlah umat-Ku! Tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan Tuhan dua kali lipat karena segala dosanya." Ada suara berseru, "Siapkanlah di padang gurun jalan bagi Tuhan, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! Setiap lembah harus ditutup, setiap gunung dan bukit harus diratakan. Tanah yang berbukit-bukit harus menjadi rata, dan yang berlekak-lekuk menjadi datar. Maka kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama! Sungguh, Tuhan sendiri telah mengatakannya." Terdengarlah suatu suara, "Berserulah!" Jawabku, "Apa yang harus kuserukan?" "Serukanlah: Seluruh umat manusia adalah seperti rumput dan semua semaraknya seperti bunga di padang. Rumput menjadi kering, apabila Tuhan menghembusnya dengan nafas-Nya. Sesungguhnyalah bangsa itu seperti rumput. Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya." Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke gunung yang tinggi. Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda, "Lihat, itu Allahmu!" Lihat, itu Tuhan Allah! Ia datang dengan kekuatan, dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya. Seperti seorang gembala Ia menggembalakan ternak-Nya dan menghimpunkan-Nya dengan tangan-Nya. Anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Lihat, Tuhan datang dengan kekuatan!
Ayat. (Mzm 96:1-2.3.10ac.11-12.13)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya, kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang daripada-Nya.
2. Sebab mahabesarlah Tuhan, dan sangat terpuji, Ia lebih dahsyat daripada segala dewata. Katakanlah di antara bangsa-bangsa: "Tuhan itu Raja! Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."
3. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.
4. Bersukacitalah di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Hari Tuhan sudah dekat, Ia datang sebagai penyelamat.

Bapa tidak menghendaki seorang dari anak-anak-Nya yang sudah dibaptis hilang. Namun, seandainya hal yang tidak disukai itu terjadi, Allah akan turun tangan untuk mencarinya. Bahkan, jika harus meninggalkan seluruh kawanan. Yesus ingin menjelaskan, betapa Bapa menghargai nilai pertobatan daripada kesalehan. Hal ini, perlu kita camkan dalam-dalam menukik di hati kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:12-14)
    
"Bapamu tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang."
 
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Bagaimana pendapatmu? Jika seseorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang 99 ekor di pegunungan, lalu pergi mencari yang sesat itu? Dan Aku berkata kepadamu, Sungguh, jika ia berhasil menemukannya, lebih besarlah kegembiraannya atas yang seekor itu daripada atas yang sembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian pula Bapamu yang di surga tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Allah Bapa itu sangat baik. Kita diciptakan seturut citra dan gambar-Nya. Kita mempunyai akal budi dan kehendak bebas. Kita juga mampu mengerti kehendak Allah dalam hidup sehari-hari. Allah ingin agar kita semua selamat dan bahagia. Jangan sampai kita tersesat dalam lembah dosa dan hidup sengsara. Karena itu, kita mesti menanggapi kerinduan hati Allah ini dengan sepenuh hati. Mari kita hidup secara benar di hadapan Tuhan dan sesama.

Doa Malam

Terima kasih, ya Tuhan, atas cinta-Mu kepadaku, domba kesayangan-Mu. Aku sering berjalan menjauhi Engkau tetapi Engkau senantiasa menarik aku kembali kepada-Mu. Buatlah aku, ya Tuhan, meneladan sikap-Mu itu, Engkau yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

MASA ADVEN
(Oleh: St. Karolus Borromeus)

"Setiap tahun, sementara Gereja mengenang misteri ini, kita didorong untuk membarui kenangan akan kasih luar biasa yang telah Tuhan nyatakan kepada kita. Masa yang kudus ini mengajarkan kepada kita bahwa kedatangan Kristus bukan hanya untuk kepentingan orang-orang sezamannya; kuasa-Nya masih tetap dinyatakan kepada kita semua. Kita akan ambil bagian dalam kuasa-Nya, jika, melalui iman dan Sakramen-sakramen yang kudus, kita membuka diri untuk menerima rahmat yang telah Kristus perolehkan, bagi kita, dan hidup oleh rahmat itu dan dalam ketaatan kepada Kristus.
(Sumber: http://www.indocell.net/yesaya)

RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy