Minggu, 16 Desember 2012
Hari Minggu Adven III
Murid Kristus harus mempertahankan iman dan harus hidup darinya, harus
mengakuinya, harus memberi kesaksian dengan berani dan melanjutkannya;
Semua orang harus “siap-sedia mengakui Kristus di muka orang-orang, dan
mengikuti-Nya menempuh jalan salib di tengah penganiayaan, yang selalu
saja menimpa Gereja ” (LG 42, Bdk. DH 14). Pengabdian dan kesaksian
untuk iman sungguh perlu bagi keselamatan: “Setiap orang yang mengakui
Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di
surga. Tetapi barang siapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga
akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di surga” (Mat 10:32-33). ---
Katekismus Gereja Katolik, 1816
Antifon Pembuka (Flp 4:4-5)
Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan. Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Sebab Tuhan sudah dekat.
Doa Pagi
Allah Bapa yang kekal, Engkau menyediakan sukacita bagi dunia dan
menghendaki agar orang-orang tinggal bersama dalam kejujuran dan cinta
kasih. Kami mohon, nyatakanlah cinta kasih-Mu bila kami mendengarkan
sabda-Mu dan utuslah kepada kami Duta kasih setia-Mu dalam diri Yesus,
Saudara kami, sumber harapan semua orang. Dialah Tuhan, Pengantara kami
yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Zefanya (3:14-18a)
"Tuhan Allah bersorak gembira karena engkau."
Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bergembiralah, hai Israel!
Bersukacita dan beria-rialah dengan segenap hati hai puteri Yerusalem!
Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang dijatuhkan atasmu, Ia telah
menebas binasa musuh-musuhmu. Raja Israel, yakni Tuhan, ada di
tengah-tengahmu; engkau tidak akan takut kepada malapetaka lagi. Pada
hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem, "Janganlah takut, hai Sion!
Janganlah tanganmu menjadi lemah lunglai. Tuhan Allahmu ada
ditengah-tengahmu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia
bersukaria karena engkau, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, dan Ia
bersorak-gembira karena engkau seperti pada pertemuan raya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta
Ayat. KIDUNG (Yes 12:2-3.4bcd.5-6; Ul: lih. 6)
1. Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar,
sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi
keselamatanku. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata
air keselamatan.
2. Pada waktu itu kamu akan berkata, "Bersyukurlah kepada Tuhan,
panggillah nama-Nya. Beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa,
masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur."
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya, baiklah hal ini
diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai
penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung di
tengah-tengahmu.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (4:4-7)
"Tuhan sudah dekat."
Saudara-saudara, bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi
kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua
orang. Tuhan sudah dekat! Janganlah kamu kuatir tentang apa pun juga,
tetapi dalam segala hal nyatakanlah keinginanmu kepada Allah dalam doa
dan permohonan dengan ucapan syukur. Maka damai sejahtera Allah, yang
melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus
Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yes 61:1)
Roh Tuhan menaungi aku, Ia mengutus aku untuk mewartakan kabar gembira kepada orang-orang sederhana.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (3:10-18)
"Apa yang harus kami perbuat?"
Ketika Yohanes Pembaptis mewartakan pertobatan, orang banyak bertanya
kepadanya, "Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab
Yohanes, "Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya
dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia
berbuat demikian juga." Pada waktu itu datang juga pemungut-pemungut
cukai untuk dibaptis, dan mereka bertanya kepada Yohanes, "Guru, apakah
yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes, "Jangan menagih lebih banyak
dari yang telah ditentukan!" Dan prajurit-prajurit pun bertanya
kepadanya, "Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes
kepada mereka, "Jangan merampas dan jangan memeras, dan cukupkanlah
dirimu dengan gajimu!" Tetapi orang banyak itu sedang menanti dan
berharap, dan semuanya bertanya dalam hati tentang Yohanes, kalau-kalau
ia adalah Mesias. Karena itu Yohanes bekata kepada semua orang itu, "Aku
membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa daripada aku
masih akan datang, dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Ia
akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Alat penampi sudah
ada di tangan-Nya: Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya untuk
mengumpulkan gandum ke dalam lumbung-Nya. Tetapi debu jerami akan
dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan." Dan banyak nasihat lain
Yohanes memberitakan Injil kepada orang banyak.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Yohanes Pembaptis menyerukan pertobatan sebagai persiapan untuk
menyambut kedatangan Sang Mesias. Dengan cara hidupnya yang istimewa,
Yohanes Pembaptis juga memberi keteladanan hidup ugahari atau
kesederhanaan. Yang menarik dari Injil hari ini adalah bahwa pertobatan
rohani tidak bisa dilepaskan dari solidaritas sosial. Bagi Yohanes
Pembaptis, keadilan sosial berarti berbagi dengan sesama yang tidak
mempunyai. Kalau kita mempunyai kelebihan sesuatu, kita harus berbagi
kepada yang tidak memiliki. Seruan pertobatan sosial Yohanes Pembaptis
sangat konkret.
Betapa banyak orang zaman sekarang gemar mengoleksi benda-benda seperti
baju, tas, sepatu, alat-alat elektronik, dan lain-lain. Sedangkan di
sisi lain, ada banyak orang yang tidak memiliki baju, tidak memiliki
biaya sekolah, tidak pasti akan mendapat makanan atau tidak hari itu.
Kalau saja kita ingin melaksanakan seruan Yohanes Pembaptis dengan
serius, pastilah jalan satu-satunya hanyalah membongkar kotak harta kita
dan berbagi dengan sesama yang sungguh-sungguh membutuhkan. Beranikah
kita melakukan langkah ekstrem seperti itu? Bila kita memiliki dua
helai, beranikah kita membagi yang sat helai kepada orang lain? Momen
menjelang Natal adalah momen paling indah untuk melakukan karya amal
kasih dan kebaikan seperti itu.
Doa: Ya Tuhan, semoga aku mampu melaksanakan seruan Yohanes Pembaptis
untuk bertobat secara spiritual dan sosial. Semoga aku bisa dengan rela
hati berbagi dengan sesama yang saat ini sedang menghadapi kesulitan
hidup yang berat. Amin.
Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian