| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 18 Desember 2012 Hari Biasa Pekan Khusus Adven

Selasa, 18 Desember 2012
Hari Biasa Pekan Khusus Adven


“Jagalah hatimu bersih, dan Tuhan akan melindungi kamu” (Tomas a Kempis)


Antifon Pembuka

Kristus Raja kita akan datang. Ia diwartakan Yohanes sebagai Anak Domba yang dinanti-nantikan.

Doa Pagi


Tuhan, aku mohon kepada-Mu, tumbuhkanlah tunas adil kepada seluruh umat-Mu. Dengan begitu dunia ini sungguh menjadi kerajaan-Mu di mana keadilan dapat dirasakan oleh setiap hati. Amin.


Harapan Yeremia membangkitkan bangsa Israel untuk memiliki dan tinggal di tanah airnya sendiri, bukan lagi sebagai orang-orang terbuang atau sebagai budak akibat perang. Baginya, itulah Tuhan yang adil. Bukan sekadar janji, Tuhan sendiri datang dengan keadilan, kebenaran, pembebasan dan menjanjikan hidup yang tenteram, dalam diri Yesus Kristus, Sang Mesias.

Bacaan dari Kitab Yeremia (23:5-8)
  
"Aku akan menumbuhkan Tunas Adil bagi Daud."
   
Beginilah firman Tuhan, “Sesungguhnya, waktunya akan datang, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas Adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana, dan akan melakukan keadilan serta kebenaran di negeri. Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah nama yang diberikan orang kepadanya: Tuhan Keadilan kita. Sebab itu, beginilah firman Tuhan, waktunya akan datang bahwa orang tidak lagi mengatakan ‘Demi Tuhan yang hidup, yang menuntun orang Israel keluar dari tanah Mesir’, melainkan ‘Demi Tuhan yang hidup, yang menuntun dan membawa pulang keturunan kaum Israel keluar dari tanah utara dan dari segala negeri ke mana Allah telah mencerai-beraikan mereka’; maka mereka akan tinggal di tanahnya sendiri.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 809
Ref. Berbelaskasihlah Tuhan dan adil, Allah kami adalah rahim.
atau
Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya, dan damai sejahtera berlimpah sampai selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 72:1.2.12-13.18-19)
1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
2. Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, ia akan membebaskan orang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang papa.
3. Terpujilah Tuhan, Allah Israel, hanya Dia yang melakukan perbuatan ajaib! Terpujilah nama-Nya yang mulia selama-lamanya, dan kiranya kemuliaan-Nya memenuhi seluruh bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. O Tuhan, pemimpin umat, yang memberikan hukum kepada Musa di Sinai, datanglah dan bebaskanlah kami dengan lengan perkasa.

Yusuf adalah orang pertama yang menjadi pintu kedatangan Immanuel, sesudah Maria. Jika Maria adalah pintu gerbangnya, Yusuf merupakan pintu depan. Keraguannya dijawab oleh malaikat Tuhan, yang memastikan bahwa buah kandungan Maria adalah karya Roh Kudus. Suatu keputusan yang sulit, tetapi akhirnya Yusuf berhasil mengalahkan nalurinya sebagai seorang laki-laki. Yusuf mengambil Maria sebagai isteri legal, demi Yesus, Penyelamat dunia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (1:18-24)

  
"Yesus akan lahir dari Maria yang bertunangan dengan Yusuf anak Daud."
   
Kelahiran Yesus Kristus adalah sebagai berikut: Pada waktu Maria, ibu Yesus, bertunangan dengan Yusuf, ternyata Maria mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf, suaminya, seorang yang tulus hati, dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika Yusuf mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata, “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Maria akan melahirkan anak laki-laki, dan engkau akan menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” Hal itu terjadi supaya genaplah firman Tuhan yang disampaikan oleh nabi: “Sesungguhnya anak dara itu akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamai Dia Immanuel” yang berarti: Allah menyertai kita. Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Rencana Tuhan kadang sulit kita mengerti dengan nalar kita. Kemampuan pikiran kita sangat terbatas bila harus mengerti semua rencana Tuhan. Memang, iman tidak memerlukan jawaban yang serba jelas. Iman menuntut penyerahan diri dan ketaatan kepada kehendak Tuhan. Yusuf menjadi model bapa yang taat kepada rencana Tuhan. Berkat ketaatan Yusuf, Yesus dapat lahir ke dunia dengan lancar. Bagaimana ketaatan iman kita pada kehendak Allah?

Doa Malam
Tuhan, tolonglah aku untuk semakin tulus hati dalam bertindak dan melayani sesama. Mampukan aku mendengarkan sabda-Mu dalam hidup harianku sehingga aku boleh mengalami kehadiran-Mu setiap saat. Amin.

RUAH

Persiapkan hati menjelang datangnya Tuhan!

Belum lama ini di TV sering diberitakan tentang adanya ‘kunjungan mendadak’ yang dilakukan oleh bapak gubernur DKI Jakarta, Bp. Jokowi, ke tempat-tempat tertentu di ibukota. Umumnya kunjungan dimaksudkan agar bapak gubernur mengetahui keadaan yang riil di lapangan, dan keadaan ini kemudian dievaluasi untuk dapat diperbaiki ataupun ditingkatkan, jika itu berkaitan dengan pelayanan kepada masyarakat. Menarik untuk disimak bahwa dalam kunjungan yang mendadak itu, adakalanya terlihat bahwa yang dikunjungi tidak siap, atau bahkan tidak ada di tempat.
   
Sesungguhnya, dari liputan sederhana ini kita dapat menarik suatu pelajaran tertentu. Sebab hal ‘kedatangan mendadak’ tersebut dapat terjadi dalam kehidupan rohani kita. Ya, Tuhan Yesus dapat datang kembali di saat yang tidak kita duga. Sudahkah kita siap menyambut kedatangan-Nya? Di akhir tahun liturgi, Gereja Katolik merenungkan tentang kematian dan akhir zaman yang mengarahkan pandangan kita akan kedatangan Kristus yang kedua kalinya bagi kita, sambil mempersiapkan hati untuk menyambut perayaan kedatangan Kristus yang diperingati setiap hari Natal.

Pengertian Adven

Kata “Adven” berasal dari kata Latin ‘adventus, advenio‘ (bahasa Yunani-nya parousia), artinya ‘kedatangan’. Maka fokus masa Adven adalah kedatangan Mesias, yaitu Yesus Kristus. Maka doa- doa penyembahan dan bacaan Kitab Suci tidak saja mempersiapkan kita secara rohani akan kedatangan-Nya (untuk memperingati kedatangan-Nya yang pertama) tetapi juga mempersiapkan kedatangan-Nya yang kedua. Itulah sebabnya bacaan Kitab Suci pada masa Adven diambil dari Perjanjian Lama yang mengharapkan kedatangan Mesias dan Perjanjian Baru yang mengisahkan kedatangan Kristus untuk menghakimi semua bangsa. Demikian juga, tentang Yohanes Pembaptis, sang perintis yang membuka jalan bagi kedatangan Kristus Sang Mesias.
  
Masa Adven adalah masa empat minggu sebelum hari Natal, ketika Gereja merayakan kedatangan Kristus yang pertama dan mengharapkan kedatangan-Nya yang kedua. Hari pertama Adven dapat jatuh antara tanggal 27 November sampai 3 Desember.

Makna masa Adven

Katekismus Gereja Katolik menjelaskan tentang makna masa Adven sebagai berikut:
KGK 524 Ketika Gereja merayakan liturgi Adven setiap tahunnya, ia menghadirkan kembali pengharapan di jaman dahulu akan kedatangan Mesias, sebab dengan mengambil bagian di dalam masa penantian yang panjang terhadap kedatangan pertama Sang Penyelamat, umat beriman memperbaharui kerinduan yang sungguh akan kedatangan-Nya yang kedua. Dengan merayakan kelahiran sang perintis [Yohanes Pembaptis] dan kematiannya, Gereja mempersatukan kehendaknya: “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.”(Yoh 3:30)
Dengan demikian masa Adven merupakan masa menantikan kelahiran Kristus/ penjelmaan-Nya menjadi manusia. Masa Adven ini bukan bagian dari masa Natal, tetapi merupakan persiapannya. Oleh karena itu, masa Adven merupakan masa pertobatan (menyerupai masa Prapaska), sebab memang pertobatan-lah yang diserukan oleh Yohanes Pembaptis agar kita dapat menyambut Kristus Sang Penyelamat. Ciri- ciri perayaan masa Adven adalah tenang dan sederhana, tidak semeriah masa biasa, sebab penekanannya adalah pertobatan yang diwarnai oleh pengharapan akan kedatangan Tuhan.
      
Budaya sekular di sekitar kita dan juga banyak gereja- gereja non- Katolik merayakan hari Natal yang berdiri sendiri, terlepas dari masa Adven dan masa oktaf Natal sampai Epifani. Namun sesungguhnya hari Natal tidak dimaksudkan sebagai hari yang berdiri sendiri, tetapi sebagai perayaan yang tidak terlepas dari penanggalan tahunan liturgis. Natal sebagai perayaan Inkarnasi Tuhan Yesus perlu dipersiapkan terlebih dahulu pada masa Adven. Sebab masa Adven merupakan masa peringatan akan penghiburan yang diberikan Tuhan dan kesempatan di mana kita menyesuaikan diri dengan kehendak Tuhan, seperti halnya ketika para patriarkh, para nabi dan raja menanti dengan penuh pengharapan akan janji Allah yang akan mengutus Putera-Nya menjadi manusia.

Latar belakang Kitab Suci

Perjanjian Baru menyatakan Yesus sebagai Mesias bangsa Yahudi, meskipun Yesus bukanlah Mesias yang diharapkan oleh kebanyakan orang Yahudi pada saat itu. Sebab bangsa Yahudi saat itu menantikan Mesias yang dapat mengusir bangsa Romawi yang menjajah mereka. Injil dengan jelas menyatakan bahwa Kristus tidak datang untuk mendirikan Kerajaan di dunia atau untuk membebaskan orang- orang Yahudi dari penjajahan Romawi; tetapi Ia mewartakan Kerajaan Surga bagi bangsa Yahudi dan bangsa non- Yahudi. Meskipun jemaat perdana mengakui bahwa Yesus telah berjaya di dalam Gereja-Nya namun mereka mengakui bahwa segala hal belum sepenuhnya takluk kepada-Nya, sehingga masih ada penggenapan Kerajaan-Nya di masa mendatang (lih. KGK 680). Oleh karena itu, para jemaat perdana menantikan dengan rindu kedatangan Kristus yang kedua dalam kemuliaan-Nya, untuk mencapai kemenangan sempurna kebaikan atas kejahatan, ketika Kristus akan mengadili semua orang, baik yang hidup dan yang mati (lih. KGK 681, 682) dengan keadilan dan kasih yang sempurna. Maka bacaan Kitab Suci inilah yang mendasari masa Adven.
    
Kitab Suci mengajarkan agar kita mempersiapkan diri menyambut kedatangan Tuhan. Persiapan diri yang dimaksud adalah ‘berjaga-jaga’, karena memang inilah yang diperintahkan oleh Kristus untuk menyambut kedatangan-Nya (lih. Mat 24:42. Mat 25:13; Mrk 13:33). ‘Berjaga- jaga’ di sini maksudnya adalah untuk mengarahkan pandangan kita kepada hal- hal surgawi, dan bukan kepada hal- hal duniawi, pesta pora, dan dosa, seperti yang dilakukan orang banyak pada jaman nabi Nuh (lih. Mat 24:37-39, Kej 6:5-13). Dengan demikian masa Adven merupakan masa pertobatan, di mana kita dipanggil Allah untuk kembali ke jalan Tuhan. Adven adalah kesempatan untuk menumpas gunung dan bukit kesombongan hati kita, maupun menimbun lembah kekecewaan dan luka-luka batin kita, agar semua yang berliku diluruskan dan yang berlekuk diratakan (lih. Luk 3:5-6) agar kita siap menyambut Kristus. Dengan demikian kita akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.

Latar Belakang Sejarah

Referensi pertama tentang perayaan Adven terjadi pada abad ke-6. Sebelumnya, terdapat perayaan- perayaan dan puasa yang menyerupai masa Adven kita saat ini. St. Hilarius dari Poitiers (367) dan Konsili Saragossa di Spanyol (380) menjabarkan tentang tiga minggu masa puasa sebelum Epifani. Paus St. Leo Agung banyak berkhotbah tentang ‘masa puasa pada bulan kesepuluh (yaitu bulan Desember)’ sebelum hari Natal. Gelasian Sacramentary (750) memberikan bacaan liturgi bagi lima Minggu sebelum hari Natal, juga Rabu dan Jumat. Akhirnya Gereja Barat memutuskan untuk menentukan 4 Minggu pada masa Adven, yang dimulai dari akhir November atau awal Desember sampai hari Natal.
    
Gereja- gereja Timur juga melakukan puasa untuk menyambut Natal. Masa puasa ini lebih panjang dari masa Adven yang dirayakan oleh Gereja Barat, yaitu dimulai pada pertengahan bulan November. Maka Adven, atau masa puasa pada Gereja- gereja Timur ini dirayakan baik oleh Gereja Katolik, maupun gereja- gereja Orthodox.
   
Pada masa Reformasi, beberapa tokoh Protestan menolak masa peringatan/banyak hari perayaan dalam kalender liturgi Gereja, dan dengan ini memisahkan gereja mereka dari ritme perayaan liturgis yang dirayakan Gereja Katolik setiap tahunnya (kecuali gereja Lutheran yang kini mempunyai kalender liturgi yang kurang lebih sama dengan kalender liturgi Gereja Katolik). Namun demikian beberapa gereja Protestan mempertahankan masa Adven, seperti gereja Anglikan. Kemungkinan karena gerakan liturgis, ataupun sebagai reaksi akan perayaan Natal yang cenderung semakin dikomersialkan di kalangan dunia sekular, maka perayaan Adven sekarang ini menjadi semakin populer di kalangan gereja- gereja non- Katolik dan non- Orthodox. Gereja- gereja Lutheran, Anglikan, Methodis dan Presbytarians dan kelompok- kelompok evangelis telah memasukkan juga tema Adven ke dalam ibadah penyembahan mereka, walau dengan derajat yang berbeda- beda.

Mari menyiapkan hati

Maka, walaupun masa Adven tidak secara eksplisit tertulis dalam Kitab Suci, namun bukan berarti masa Adven ini tidak ada dasar Alkitabnya. Bahwa Allah selalu menginginkan umat-Nya untuk mempersiapkan diri menyambut kedatangan-Nya, itu bukan merupakan ‘ide baru’; tetapi memang sudah diajarkan dalam Kitab Suci. Perayaan Adven itu merupakan peringatan akan masa persiapan menyambut kelahiran Kristus dalam kedatangan-Nya yang pertama, dan penegasan masa penantian akan kedatangan Kristus yang kedua. Tidak ada yang salah jika kita mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Kristus, malah itu adalah keharusan, seperti diserukan oleh Yohanes Pembaptis, ataupun oleh Yesus sendiri, seperti telah dijabarkan di atas.
   
Kembali ke kisah kunjungan Bapak gubernur kepada pihak yang tidak siap dan tidak hadir pada saat dikunjungi. Walau liputan tidak melaporkan kejadian seluruhnya, namun dapat dimengerti jika pihak yang dikunjungi tersebut, jika diberi kesempatan kedua, tentu tidak akan mengulangi kesalahan ini. Mengapa? Karena memang selayaknya ia tidak bersikap demikian. Jika untuk kedatangan bapak gubernur saja, orang- orang layak mempersiapkan diri dengan sungguh- sungguh dalam banyak hal, apalagi kita dalam menyambut Kristus, Sang Raja di atas segala raja di bumi. Sudah sepantasnya kita sebagai umat Kristiani  tidak memandang hari raya Natal sebagai hari yang berdiri sendiri, yang dapat dirayakan tanpa persiapan hati yang cukup sebelumnya. Jika kita mengamini Kristus sebagai Raja Semesta alam yang mengatasi semua pemimpin negara di dunia, tentulah Ia layak menerima penghormatan melebihi para pemimpin di dunia. Mari kita lakukan hal yang sama, mempersiapkan rumah hati kita sebaik mungkin untuk menyambut kedatangan Kristus Tuhan dan Juru Selamat kita!

Oleh: Stefanus Tay dan Ingrid Listiati 
www.katolisitas.org

Bacaan Harian 17 - 23 Desember 2012

Bacaan Harian 17 - 23 Desember 2012

Senin, 17 Desember: Hari Biasa Khusus Adven (U).

Kej 49:2.8-10; Mzm 72:1.3-4b.7-8.17; Mat 1:1-17.

Dari silsilah Yesus yang diturunkan Matius, tampaklah bahwa Yesus adalah keturunan Yehuda. Keluarga Yehuda mengalami penantian yang panjang untuk sampai pada Mesias yang dinantikan. Penantian itu membutuhkan kesetiaan dan kesabaran. Inilah makna hidup dalam pengharapan

Selasa, 18 Desember: Hari Biasa Khusus Adven (U).

Yer 23: 5-8; Mzm 72:2.12-13.18-19; Mat 1:18-24.

Imanuel berarti Allah beserta kita. Itulah yang dikehendaki Allah., bahwa Ia akan menyertai kita sampai akhir zaman. Maka, kita tidak pernah sendirian. Masalahnya adalah apakah kita sungguh terbuka untuk menyadari bahwa Allah yang penuh belas-kasih itu ada di tengah kita?

Rabu, 19 Desember: Hari Biasa Khusus Adven (U).

Hak 13:2-7.24-25a; Mzm 71:3-4a.5-6ab.16-17; Luk 1:5-25.

Meskipun Zakharia dan Elisabet sudah tua, Allah ingin menggunakan mereka untuk melahirkan seorang anak yang akan mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Maka, marilah kita juga belajar peka dan terbuka, jangan-jangan Allah juga ingin menggunakan kita sebagai alat-Nya.

Kamis, 20 Desember: Hari Biasa Khusus Adven (U).

Yes 7:10-14; Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6; Luk 1:26-38.

Salam Malaikat Gabriel kepada Perawan Maria memberikan harapan cerah kepada segala makhluk. Malaikat memberitakan kabar sukacita bahwa karya keselamatan Allah akan terlaksana. Allah akan segera memenuhi kerinduan umat manusia. Perawan Maria dipilih Allah karena kerendahan hatinya dan peri hidupnya yang saleh. Allah sangat berkenan kepadanya.

Jumat, 21 Desember: Hari Biasa Khusus Adven (U).

Kid 2:8-14 atau Zef 3:14-18a; Mzm 33:2-3.11-12.20-21; Luk 1:39-45.

Kendati Bunda Maria telah mendengar dari malaikat Gabriel tentang rencana Allah terhadap dirinya untuk mengandung Sang Juru Selamat, hal itu tidak membuatnya menjadi sombong. Dengan semangat kerendahan hati, ia rela bersusah-susah untuk berbagi berkat dan penghiburan dengan mengunjungi Elizabet, sepupunya. Bunda Maria bukan hanya teladan dalam hal iman, tetapi juga dalam kerendahan hati.

Sabtu, 22 Desember: Hari Biasa Khusus Adven (U).

1Sam 1:24-28; MT 1Sam 2:1.4-5.6-7.8abcd; Luk 1:46-56.

Maria menyadari bahwa ia hanyalah alat yang dipakai Allah. Maka, Maria memuji dan memuliakan Allah dengan melambungkan kidungnya. Saat ini, Allah juga ingin memakai kita. Bersyukurlah dan pujilah Allah karena tugas yang diembankan-Nya kepada kita.

Minggu, 23 Desember: Hari Minggu Adven IV (U).

Mi 5:1-4a; Mzm 80:2ac.3b.15-16.18-19; Ibr 10:5-10; Luk 1:39-45.

Kendati Bunda Maria telah mendengar dari malaikat Gabriel tentang rencana Allah terhadap dirinya untuk mengandung Sang Juru Selamat, hal itu tidak membuatnya menjadi sombong. Dengan semangat kerendahan hati, ia rela bersusah-susah untuk berbagi berkat dan penghiburan dengan mengunjungi Elizabet, sepupunya. Bunda Maria bukan hanya teladan dalam hal iman, tetapi juga dalam kerendahan hati.

Senin, 17 Desember 2012 Hari Biasa Khusus Adven

Senin, 17 Desember 2012
Hari Biasa Khusus Adven

Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari. Kiranya segala bangsa saling memberkati dengan namanya, dan menyebut dia berbahagia. --- Mzm 72:17

Antifon Pembuka (bdk. Yes 49:13)

Hendaklah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, karena Tuhan datang mengasihani umat-Nya yang tertindas.

Doa Pagi


Terima kasih, ya Tuhan, atas orang tua yang Engkau berikan kepadaku. Limpahkanlah rahmat yang mereka butuhkan dalam hidup sehari-hari. Kiranya Engkau memenuhi harapan mereka terutama terhadap anak-anak mereka. Amin.


Elia dan para nabi diutus Allah untuk memaklumkan datangnya Kerajaan Allah. Segenap umat hendaknya mempersiapkan diri. Mereka harus meninggalkan kebiasaan lama yang penuh dosa. Rahmat baru telah disediakan bagi semua orang. Yohanes Pembaptis membuka jalan bagi datangnya Kerajaan Allah dalam diri Yesus Kristus. Mari kita membuka hati dan budi agar rahmat Tuhan mengalir dalam hidup kita. Kita pun boleh menjadi saluran berkat bagi sesama.


Bacaan dari Kitab Kejadian (49:2.8-10)

"Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda."

Ketika mendekati ajalnya, Yakub memanggil anak-anaknya dan berkata, “Berhimpunlah kamu dan dengarlah,; ya anak-anak Yakub, dengarlah kepada Israel ayahmu. Yehuda, engkau akan dipuji oleh saudara-saudaramu, tanganmu akan menekan tengkuk musuhmu, kepadamu akan sujud anak-anak ayahmu. Yehuda, engkau ini seperti anak singa: setelah menerkam engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; engkau meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau singa betina; siapakah yang berani membangunkannya? Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda, atau pun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai datanglah dia yang berhak atasnya, dan kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 809
Ref. Berbelaskasihlah Tuhan dan adil, Allah kami adalah rahim.
atau
Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya, dan damai sejahtera berlimpah sampai selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 72:1-4ab.7-8.17; R:7; 2/4)
1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
2. Kiranya gunung-gunung membawa damai sejahtera bagi bangsa, dan bukit-bukit membawa kebenaran. Kiranya ia memberikan keadilan kepada orang-orang yang tertindas dari bangsa itu; kiranya ia menolong orang-orang miskin.
3. Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut sampai ke laut, dari sungai Efrat sampai ke ujung bumi!
4. Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari. Kiranya segala bangsa saling memberkati dengan namanya, dan menyebut dia berbahagia.

Bait Pengantar Injil, do = d, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. O Tuhan yang Mahabijaksana, semuanya Kauatur dengan lembut dan perkasa; datanglah dan bimbinglah langkah kami.

Ada tiga kali dari empat belas keturunan dari Abraham sampai Kristus. Menarik, bahwa silsilah ini mencantumkan nama-nama yang tidak selalu "baik" sebagai tokoh Kitab Suci. Yang ingin dinyatakan adalah bahwa rencana Allah tak tergoyahkan oleh kelemahan dan kerapuhan manusiawi. Allah memiliki rencana yang tak terbatalkan, juga saat orang-orang yang berperan dalam rencana-Nya bukan selalu orang baik. Kuasa Allah sungguh mengagumkan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (1:1-17)
"Silsilah Yesus Kristus, anak Daud."

Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya. Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram. Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon. Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai. Isai memperanakkan Raja Daud, Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria. Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa. Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia. Uzia memperanakan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia. Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia. Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel. Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel. Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor, Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud. Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub. Yakub memperanakkan Yusuf, suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. Jadi seluruhnya ada empat keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Budaya Batak sangat kental dengan ikatan marga. Marga ini menyatukan kekerabatan di mana pun mereka berada. Suasana kekerabatan dalam satu rumpun sangat mendominasi pesta adat. Silsilah Yesus disatukan dalam kekerabatan wangsa Daud. Allah menjanjikan datangnya Mesias, Sang Penebus dari wangsa Daud. Karya keselamatan Allah dinyatakan melalui banyak keturunan bangsa-bangsa. Bagaimana hubungan kekerabatan dalam keluarga dengan hidup iman kita?

Doa Malam

Allah Bapa surgawi, kami mengucap syukur kepada-Mu, atas anugerah yang telah Engkau limpahkan kepada kami. Kami telah menjadi anak bangsa Indonesia yang diperkaya oleh kehadiran berbagai suku bangsa dan bahasa dengan segala adat-istiadatnya. Namun, sebagai anak-anak-Mu, ya Allah, kami telah diperkaya setelah mengenal kasih karunia Tuhan kami Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kami menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kami menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya. Semoga selama Tahun Iman ini kami pun terus bertumbuh dan bertambah kaya dalam iman akan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin.
  
RUAH

Kobus: Minggu, 16 Desember 2012




silahkan klik gambar untuk memperbesar

Minggu Adven III/C – 16 Desember 2012



Minggu Adven III/C – 16 Desember 2012
Zef 3:14-18a; Flp 4:4-7; Luk 3:10-18

Hari ini sudah Minggu Adven III. Hari Raya Natal, sudah semakin dekat. Maka, kita diajak untuk semakin bersungguh-sungguh mempersiapkan pesta kelahiran Tuhan. Tentu, banyak hal telah kita lakukan. Panitia Natal tinggal melalukan pengecekan akhir untuk memastikan bahwa perayaan Natal akan berjalan dengan baik. Rancangan dan bangunan Gua Natal yang tahap demi tahap telah dimulai sejak Adven I sudah ada bentuknya yang jelas. Lingkungan-lingkungan juga sudah merencanakan aksi natal sebagai wujud solidaritas dan syukur kita atas pemberian diri Allah dalam inkarnasi Putera-Nya. Hati kita juga sudah kita siapkan dan kita bersihkan melalui sakramen pengakuan dosa. Apalagi yang masih kurang?
Bacaan-bacaan hari ini mengajak kita untuk memperdalam persiapan kita. Natal merupakan peristiwa Tuhan hadir dan tinggal di tengah-tengah kita, sebagaimana dinubuatkan dalam kitab Zefanya (Zef 3:14-18a). “Tuhan Allahmu ada di tengah-tengahmu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bersukaria karena engkau, Ia membarui engkau dalam kasih-Nya, dan Ia bersorak gembira karena Engkau seperti pada hari pertemuan raya” (ay.17.18a). Salah satu hal penting yang dianugerahkan Tuhan melalui kedatangan-Nya di tengah-tengah kita adalah pembaruan hidup. “Ia membarui engkau dalam kasih-Nya” (ay.17b).
Langkah pembaruan hidup itu telah kita mulai dengan masuk ke bilik pengakuan dan mengaku dosa. Kita telah datang kepada Allah yang maharahim, mengakukan dan menyesali dosa-dosa kita dan berjanji dengan pertolongan rahmat-Nya hendak memperbaiki hidup kita dan tidak akan berbuat dosa lagi (bdk. Doa Tobat). Langkah pembaruan hidup ini diteguhkan oleh bacaan Injil (Luk 3:10-18) yang menyatakan bahwa orang perlu sejenak meninggalkan keramaian hidup dan menemukan ketenangan batin agar dapat sungguh-sungguh memperbaruai diri, sebagaimana banyak orang yang datang kepada Yohanes Pembaptis di padang gurun. Mereka meninggalkan hingar-bingarnya kota Yerusalem dan pergi ke padang gurun untuk “nyepi” sehingga mendapatkan keheningan dan kebeningan.
Dalam ketenangan batin itulah, orang akan lebih peka untuk mendapatkan pertolongan ilahi guna memperbarui diri. Dengan penuh kesungguhan mereka mendengarkan pewartaan Yohanes pembaptis, “Bertobatlah ... Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.... yang berliku-liku diluruskan, yang berlekuk-lekuk diratakan ... hasilkanlah buah-buah yang sesuai dengan pertobatan!” (Luk 3:3-5.8). Kemudian, dari lubuk hati yang terdalam mereka bertanya, “apakah yang harus kami perbuat?” (ay.10.12.14). Pertanyaan ini menunjukkan adanya keterbukaan hati untuk memperbarui dan memperbaiki hidup.
Menanggapi kesungguhan dan keterbukaan hati banyak orang untuk memperbarui dan memperbaiki diri ini, Yohanes Pembaptis memberikan cara-cara praktis yang sesuai dengan situasi masing-masing. Yang serba berkecukupan diajak berbagi kepada yang berkekurangan (ay.11); yang mem­punyai wewenang menarik pajak diajak berlaku jujur dan adil (ay.13); yang memiliki kekuasaan dan senjata diajak untuk tidak melakukan kekerasan dan tidak serakah (ay.14).
Sekarang, bagaimana pesan Injil ini dapat kita terapkan dan kita hayati dalam hidup kita pada zaman sekarang? Pertama, harus kita sadari bahwa pertobatan yang sungguh hanya dapat terjadi kalau niat untuk memperbaiki dan memperbarui hidup itu kita lakukan dalam suasana hati yang tenang, hening dan bening. Maka, kita harus mengikuti jejak Yohanes dan para pengikutinya yang berani meninggalkan keramaian kota Yerusalem untuk masuk dalam kesunyian padang gurun. Di tengah kesibukan dan kehidupan kita yang serba ramai ini, kita harus berani sejenak menarik diri dengan rutin, tekun dan setia untuk mengalami keheningan doa sehingga kita lebih peka pada kehendak Tuhan dan lebih terbuka pada bimbingan-Nya. Tuhan akan menolong kita untuk meluruskan jalan hidup kita dan menimbun lubang-lubang penghayatan iman kita, serta meratakan hati kita yang seringkali “nggronjal” karena terlalu mudah emosi dan reaktif. Dengan demikian, pertobatan dan pembaruan hidup merupakan kerjasama antara rahmat Tuhan dan usaha-usaha kita.
Kedua, langkah pembaruan hidup juga harus kita lakukan secara konkret dengan penghayatan moralitas yang baik. Dalam hal ini, anjuran Yohanes Pembaptis dalam Injil dapat dimaknai sebagai ajakan untuk memikirkan dan menghayati bahwa kelebihan atau kekayaan material menuntut peng-amal-an, bukan penimbunan; dan kedudukan serta kekuasaan tidak dapat dilepaskan dari kewajiban untuk menjalankannya dengan jujur dan adil demi kesejahteraan bersama. Inilah prinsip moral yang berlaku di mana-mana dan kapan saja. Maka, pembaruan hidup yang secara konkret dapat kita lakukan adalah memperhatikan sesama dengan melakukan amal kasih, hidup secara jujur dan adil, serta menghindakan diri dari segala bentuk kekerasan dan keserakahan.
Marilah, kedua langkah pertobatan dan pembaruan diri ini, kita nyatakan “kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Maka damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus” (Flp 4:6-7).

Ag. Agus Widodo, Pr

Minggu, 16 Desember 2012 Hari Minggu Adven III

Minggu, 16 Desember 2012
Hari Minggu Adven III

Murid Kristus harus mempertahankan iman dan harus hidup darinya, harus mengakuinya, harus memberi kesaksian dengan berani dan melanjutkannya; Semua orang harus “siap-sedia mengakui Kristus di muka orang-orang, dan mengikuti-Nya menempuh jalan salib di tengah penganiayaan, yang selalu saja menimpa Gereja ” (LG 42, Bdk. DH 14). Pengabdian dan kesaksian untuk iman sungguh perlu bagi keselamatan: “Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di surga. Tetapi barang siapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di surga” (Mat 10:32-33). --- Katekismus Gereja Katolik, 1816

Antifon Pembuka (Flp 4:4-5)

Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan. Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Sebab Tuhan sudah dekat.


Doa Pagi

Allah Bapa yang kekal, Engkau menyediakan sukacita bagi dunia dan menghendaki agar orang-orang tinggal bersama dalam kejujuran dan cinta kasih. Kami mohon, nyatakanlah cinta kasih-Mu bila kami mendengarkan sabda-Mu dan utuslah kepada kami Duta kasih setia-Mu dalam diri Yesus, Saudara kami, sumber harapan semua orang. Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Zefanya (3:14-18a)
     
"Tuhan Allah bersorak gembira karena engkau."
     
Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bergembiralah, hai Israel! Bersukacita dan beria-rialah dengan segenap hati hai puteri Yerusalem! Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang dijatuhkan atasmu, Ia telah menebas binasa musuh-musuhmu. Raja Israel, yakni Tuhan, ada di tengah-tengahmu; engkau tidak akan takut kepada malapetaka lagi. Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem, "Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lunglai. Tuhan Allahmu ada ditengah-tengahmu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bersukaria karena engkau, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, dan Ia bersorak-gembira karena engkau seperti pada pertemuan raya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta
Ayat. KIDUNG (Yes 12:2-3.4bcd.5-6; Ul: lih. 6)
1. Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar, sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
2. Pada waktu itu kamu akan berkata, "Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya. Beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur."
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya, baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (4:4-7)
    
"Tuhan sudah dekat."
    
Saudara-saudara, bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! Janganlah kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi dalam segala hal nyatakanlah keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Maka damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yes 61:1)
Roh Tuhan menaungi aku, Ia mengutus aku untuk mewartakan kabar gembira kepada orang-orang sederhana.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (3:10-18)
  
"Apa yang harus kami perbuat?"
 
Ketika Yohanes Pembaptis mewartakan pertobatan, orang banyak bertanya kepadanya, "Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes, "Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat demikian juga." Pada waktu itu datang juga pemungut-pemungut cukai untuk dibaptis, dan mereka bertanya kepada Yohanes, "Guru, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes, "Jangan menagih lebih banyak dari yang telah ditentukan!" Dan prajurit-prajurit pun bertanya kepadanya, "Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes kepada mereka, "Jangan merampas dan jangan memeras, dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu!" Tetapi orang banyak itu sedang menanti dan berharap, dan semuanya bertanya dalam hati tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias. Karena itu Yohanes bekata kepada semua orang itu, "Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa daripada aku masih akan datang, dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Alat penampi sudah ada di tangan-Nya: Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya untuk mengumpulkan gandum ke dalam lumbung-Nya. Tetapi debu jerami akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan." Dan banyak nasihat lain Yohanes memberitakan Injil kepada orang banyak.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami. 

Renungan
 


Yohanes Pembaptis menyerukan pertobatan sebagai persiapan untuk menyambut kedatangan Sang Mesias. Dengan cara hidupnya yang istimewa, Yohanes Pembaptis juga memberi keteladanan hidup ugahari atau kesederhanaan. Yang menarik dari Injil hari ini adalah bahwa pertobatan rohani tidak bisa dilepaskan dari solidaritas sosial. Bagi Yohanes Pembaptis, keadilan sosial berarti berbagi dengan sesama yang tidak mempunyai. Kalau kita mempunyai kelebihan sesuatu, kita harus berbagi kepada yang tidak memiliki. Seruan pertobatan sosial Yohanes Pembaptis sangat konkret.

Betapa banyak orang zaman sekarang gemar mengoleksi benda-benda seperti baju, tas, sepatu, alat-alat elektronik, dan lain-lain. Sedangkan di sisi lain, ada banyak orang yang tidak memiliki baju, tidak memiliki biaya sekolah, tidak pasti akan mendapat makanan atau tidak hari itu. Kalau saja kita ingin melaksanakan seruan Yohanes Pembaptis dengan serius, pastilah jalan satu-satunya hanyalah membongkar kotak harta kita dan berbagi dengan sesama yang sungguh-sungguh membutuhkan. Beranikah kita melakukan langkah ekstrem seperti itu? Bila kita memiliki dua helai, beranikah kita membagi yang sat helai kepada orang lain? Momen menjelang Natal adalah momen paling indah untuk melakukan karya amal kasih dan kebaikan seperti itu.


Doa: Ya Tuhan, semoga aku mampu melaksanakan seruan Yohanes Pembaptis untuk bertobat secara spiritual dan sosial. Semoga aku bisa dengan rela hati berbagi dengan sesama yang saat ini sedang menghadapi kesulitan hidup yang berat. Amin.


Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy