| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kobus: Minggu Adven IV




silahkan klik gambar untuk memperbesar

Minggu, 23 Desember 2012 Hari Minggu Adven IV

Minggu, 23 Desember 2012
Hari Minggu Adven IV

Ada satu Tuhan, dan kita hanya dapat mengenal-Nya lewat Kitab Suci ---- St. Hipolitus


Antifon Pembuka (Yes 45:8)

Hai langit, turunkanlah Embun, hai awan, curahkanlah yang adil, hai bumi bukalah dirimu dan tumbuhkanlah Sang Penyelamat.


Doa Pagi

Allah Bapa kami yang mahaagung, kami bersyukur kepada-Mu bahwasanya Engkau tidak menganggap hina menggunakan yang kurang berarti guna menyatakan kasih setia-Mu kepada kami. Kami mohon Kauperkenankan selalu mengarahkan harapan kami pada Yesus, Putra Bunda Maria, serta tetap mengikuti jejak-Nya memasuki kehidupan sejati. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami,
yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Mikha (5:2-5a)
 
  
"Dari Bethlehem akan tampil seorang penguasa Israel."
 
Beginilah firman Tuhan Allah, “Hai Betlehem di wialayah Efrata, hai engkau yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudaj sejak purbakala, yang sudah ada sejak dahulu kala. Ia akan membiarkan mereka sampai saatnya perempuan yang mengandung itu telah melahirkan; lalu saudara-saudaranya yang masih ada akan kembali kepada orang Israel. Maka ia akan bertindak, dan akan menggembalakan mereka dalam kekuatan Tuhan, yaitu dalam kemegahan nama Tuhan Allahnya. Mereka akan tinggal tetap, sebab sekarang ia menjadi besar sampai ke ujung bumi, dan dia menjadi damai sejahtera.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS No. 802
Ref. Bangkitkanlah, ya Tuhan, kegagahan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.
Ayat. (Mzm: 80: 2ac,3b,15-16,18-19; Ul: lh.6)
1. Hai gembala Israel, pasanglah telinga-Mu, dengarkan kami, Engkau yang menggiring Yusuf sebagai kawanan! Bangkitkanlah keperkasaan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.
2. Ya Allah semesta alam, kembalilah, pandanglah dari langit dan lihatlah! Tengoklah pohon anggur ini, lindungilah batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu.
3. Kiranya tangan-Mu melindungi orang yang ada di sebelah kanan-Mu, anak manusia yang telah Kauteguhkan. Maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu; biarkanlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu.

Bacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani (10:5-10)
  
"Lihat, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu."
  
Saudara-saudara, ketika Kristus masuk ke dunia, Ia berkata, “Kurban dan persembahan tidak Engkau kehendaki! Sebagai gantinya Engkau telah menyediakan tubuh bagiku. Kepada kurban bakaran dan kurban penghapus dosa Engkau juga tidak berkenan. Maka Aku berkata, Lihatlah Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku, sebagaimana tertulis dalam gulungan kitab tentang Aku.” Jadui mula-mula Yesus berkata Kurban dan persembahan tidak Engkau kehendaki, kepada kurban bakaran dan kurban penghapus dosa Engkau tidak berkenan – meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat; - dan kemudaian Ia berkata Lihat, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu. Jadi yang pertama Ia hapuskan untuk mengekkan yang kedua. Dan karena kehendak Allah inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan Tubuh Yesus Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 1:38)
Aku ini hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:39-45)
  
"Siapakah aku ini sampai Ibu Tuhanku mengunjungi aku?"
  
Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan, menuju sebuah koa di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, “Diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai ke telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah ia yang telah percayam sebab firman Tuhan yang diktakan kepadanya akan terlaksana.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Antifon Komuni (Yes 7:14)

Seorang perawan akan mengandung dan melahirkan. Anaknya akan diberi nama: Emanuel, artinya: Allah – Beserta – Kita.


 Renungan

Suatu hari terjadi percakapan antara sebuah bintang dan sebatang lilin. Lilin itu berkata, “Bintang, mengapa aku hanya ada untuk diletakkan di suatu ruangan sempit sampai batangku habis terbakar dan mati? Jika beruntung saya akan berada di ruangan pesta atau restoran mewah. Namun, jika tidak beruntung, aku hanya diletakkan di kamar kecil. Sedangkan engkau, cahayamu bisa menyinari langit malam yang luas.”

Sambil tersenyum sang bintang pun menjawab, “Aku memang bersinar di langit yang luas, namun sinarku hanya akan tampak di malam hari, sedangkan engkau dapat bersinar kapan pun diperlukan.”

Seperti lilin, kita seringkali mengeluhkan mengenai kondisi yang kita alami. Sebagai manusia, kita sering membanding-bandingkan. “Aku tidak seberuntung dia.” Misalnya. Intinya kita tidak bisa menerima situasi diri kita. Sebagai orang beriman mestinya kita berani memilih bersyukur daripada mengeluh. Sebab semua yang kita terima saat ini, walaupun tidak sesuai dengan harapan kita, itu semua ada dalam rencana-Nya. Dia tahu apa yang terbaik buat kita, dan Tuhan pasti mengingat apa yang sudah kita perbuat (lih. Ibr 6:10).
Dari Injil hari ini, kita melihat atau mendengarkan teladan dua orang wanita bijaksana dan sungguh beriman. Mereka, Perawan Maria dan Elisabet, adalah orang-orang yang hebat, tidak mudah mengeluh. Belajar dari dua wanita tersebut, ternyata kehebatan hidup itu tidak ditentukan oleh umur seseorang. Kehebatan seseorang justru dari iman yang sungguh mereka hayati. Apa yang dihadapi selalu dihayati dari perspektif kehendak Tuhan. Bagi mereka, Tuhan mempunyai rencana dalam setiap manusia. Elisabet harus cukup lama sampai tua menunggu punya anak. Bahkan orang-orang sudah mengatakan mandul. Bagi orang Israel, mandul (tidak mempunyai anak) itu aib. Tetapi bagi orang beriman, indah pada waktunya. Di usia yang sudah senja, di mana seturut pikiran manusia mustahil, dia dibuat oleh Allah mengandung. Ini karya kasih Allah.

Sementara Perawan Maria harus mengandung di usia yang sangat belia. Tetapi yang hebat dia tetap mengatakan, terjadilah padaku menurut perkataanmu itu. Kendati Perawan Maria tahu banyak resiko. Itu semua tidak membuat dia takut dan mengeluh pada Allah. Kenapa itu bisa terjadi? Karena mereka mempunyai iman yang hidup. Artinya, Perawan Maria percaya dan mengandalkan Allah, maka semua akan menjadi yang terbaik.

Sekarang pertanyaannya, bagaimana dengan kita sendiri? Apakah kita mudah marah dan mengeluh menjalani hidup dan pekerjaan kita setiap hari? Bila ya, tentu hidup Anda tidak pernah menemukan keindahan, kedamaian dan kebahagiaan. Harapan saya, Anda semua menjalani hidup ini dengan iman. Inilah yang membuat hidup Anda menjadi benar; hidup yang penuh makna, keindahan, damai dan bahagia.

Mari kita meneladan St. Maria dan St. Elisabet. Mereka sungguh orang-orang beriman. Kita juga demikian akan menyertakan iman kita dalam menghayati liku-liku dan pernak-pernik hidup ini. Percayalah, Tuhan akan membimbing kita. Selamat menyongsong hari raya Natal.

 Rm. Andreas Yudhi Wiyadi, O.Carm / RUAH

Sabtu, 22 Desember 2012 Hari Biasa Khusus Adven

Sabtu, 22 Desember 2012
Hari Biasa Khusus Adven

“Aku adalah Ibu dan Ratu seluruh Gereja” (Our Lady, 8 Desember 1989)

Antifon Pembuka (Mzm 24:7)

Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura, dan lebarkanlah dirimu, hai gerbang abadi, supaya masuklah Raja Mulia.

Doa Pagi

Tuhan, berkatilah aku dan atas apa yang telah saya jalani hingga hari ini. Semoga aku selalu menghidupi apa yang telah menjadi keputusanku dalam mempertanggungjawabkan kehidupan yang Engkau anugerahkan kepadaku. Amin.

Samuel diserahkan oleh Hana, ibundanya, ke rumah Tuhan di Silo. Sebagai imam yang bertugas, Eli menerimanya dengan senang hati. Rupanya, keluarga Hana cukup kaya, sehingga mampu membawa persembahan seekor lembu jantan berumur 3 tahun, satu efa tepung, dan sebuyung anggur. Kata “Samuel” berarti “ia yang berasal dari Allah”. Bukankah setiap manusia berasal dari Allah, dan harus kembali kepada-Nya?

Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (1:24-28)

"Hana bersyukur atas kelahiran Samuel."

Sekali peristiwa, setelah Samuel disapih oleh ibunya, Hana, ia dihantar ke rumah Tuhan di Silo, dan bersama dia dibawalah seekor lembu jantan yang berumur tiga tahun, satu efa tepung dan sebuyung anggur. Waktu itu Samuel masih kecil betul. Setelah menyembelih lembu, mereka mengantar kanak-kanak itu kepada Eli. Lalu Hana berkata kepada Eli, “Mohon bicara, Tuanku! Demi Tuanku hidup, akulah perempuan yang dahulu berdiri di sini, dekat Tuanku untuk berdoa kepada Tuhan. Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan Tuhan telah memberikan kepadaku apa yang kuminta dari pada-Nya. Maka aku pun menyerahkannya kepada Tuhan; seumur hidupnya terserahlah anak ini kepada Tuhan.” Lalu sujudlah mereka semua menyembah Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Hatiku bersyukur karena Tuhan, penyelamatku.
Ayat. (1Samuel 2:1. 4-5. 6-7, 8abcd; Ul: 1a)
1. Hatiku bersukacita karena Tuhan, aku bermegah-megah karena Allahku. Mulutku mencemoohkan musuhku, aku bersukacita karena pertolongan-Mu.
2. Busur para pahlawan telah patah, tetapi orang-orang lemah dipersenjatai kekuatan. Orang yang dulu kenyang kini harus mencari nafkah tetapi yang dulu lapar kini boleh beristirahat. Orang yang mandul melahirkan tujuh anak, tetapi ibu yang banyak anaknya menjadi layu.
3. Tuhan berkuasa mematikan dan menghidupkan. Ia berkuasa menurunkan ke dalam maut dan mengangkat dari sana. Tuhan membuat miskin dan membuat kaya. Ia merendahkan dan meninggikan juga.
4. Ia menegakkan orang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia di antara para bangsawan, dan memberi dia kursi kehormatan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. O Tuhan, Raja segala bangsa dan batu penjuru Gereja, datanglah, dan selamatkanlah manusia yang Kaubentuk dari tanah. Alleluya.

Kidung Maria adalah pujian setiap wanita yang dikaruniai seorang anak. Pujian itu merangkum semua keutamaan yang harus dimiliki oleh seorang ibu, yaitu kegembiraan, rendah hati, kebahagiaan, takwa (takut akan Allah). Sekaligus menghindari “cacat jiwa” seperti ini: congkak hati, sok kuasa dan tamak. Seorang ibu adalah kesemarakan kehidupan rumah tangga. Tanpa ibu, adakah rumah tangga menjadi hidup?

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:46-56)

"Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku."
Dalam kunjungannya kepada Elisabet, ketika dipuji bahagia, Maria memuliakan Allah dan berkata, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memerhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah kudus. Rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” Kira-kira tiga bulan lamanya Maria tinggal bersama Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

“Qui Bene Cantat bis Orat”, artinya kurang lebih, bila bernyanyi dengan baik, sama dengan kita berdoa dua kali. Pernyataan ini mau menandaskan bahwa sebuah syair lagu mempunyai kekuatan yang luar biasa. Kita bisa memuji sesama dan memuliakan Tuhan melalui sebuah syair lagu. Bunda Maria juga mengungkapkan sukacita hatinya melalui madah syair pujian kepada Tuhan. Bersama Gereja universal, kita mengulang madah(kidung) Maria ini setiap ibadat sore.

Doa Malam

Bantulah aku ya Tuhan, untuk semakin menyadari bahwa segala sesuatu adalah dari-Mu. Dampingilah langkah hidupku sehingga manakala kudapati sanjung-puji, aku dapat segera berpaling kepada-Mu serta memuji Engkau, yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

RUAH

Surat kepada Keluarga bulan Desember 2012

SURAT KELUARGA DESEMBER 2012

Natal dan “Season Greeting”

Keluarga-keluarga KAJ terkasih,

Natal adalah peristiwa keluarga. Setiap hari menjelang Natal adalah hari yang “memorable” bagi mereka yang “sadar Natal” (=merindukan Natal). Setiap hari mendengar lagu-lagu Natal. Setiap hari menulis kartu-kartu Natal yang bagus untuk orang-orang yang dikasihi dan menikmatinya seakan Natal tinggal satu hari lagi. Memang, Natal memberi suasana tersendiri yang membuat indah.

Memasang pohon Natal; menghias dan membetulkan rumah, atau menyiapkan hadiah Natal di rumah sungguh membuat suasana Natal menjadi makin terasa dan “memorable” untuk keluarga. Sudahkah Anda mengalaminya? Sebaliknya bisa jadi Natal menjadi saat-saat sedih dan mengecewakan karena mengingat anak-anak yang bermasalah, pasangan yang tidak bicara, atau orangtua yang tidak rukun.

Mempersiapkan Natal ternyata bukan hanya menghias rumah dan membuatnya indah dipandang mata. Natal sungguh adalah suatu saat bertemu, saat bersilaturahmi keluarga. Ketika kita merasakan cinta kasih dari pasangan kita yang penuh perhatian, hati kita bersukacita, hidup menjadi penuh, dan perasaan kita seperti sedang berpesta. Kita merasa ada banyak alasan untuk bergembira, bernyanyi dan membagikan kabar gembira.

Keluarga terkasih, kalau kita melihat anak-anak kita yang masih memberi kabar, memberi salam dan mengucapkan kata-kata sayang pada kita, sebagai orangtua tentu hati akan berbunga-bunga dan terharu. Saat seperti itu akan membuat patung-patung Natal tidak lagi menjadi benda-benda kosong, tetapi berjiwa, mengabarkan kabar sukacita Sang Keluarga Kudus yang sedang berpesta bersama kita.

Ketika saya kecil, orangtua memberi kesempatan pada saya saudara-saudara saya untuk berekspresi dan membuat gua Natal dan pohon Natal bersama-sama. Saya bersemangat, meskipun gua Natal kami hanyalah kumpulan kertas semen dan patung kecil-kecil. Saya membuatnya bersama kakak-adik dan ibu. Saat saya dewasa saya ternyata merindukan saat itu.

Masih banyak pengalaman yang bisa kita ambil bersama orangtua kita di masa Natal seperti sekarang ini. Bayangkan Anda mempersiapkan Natal sementara merasakan perasaan sayang orangtua, mungkin Anda akan membuat hiasan-hiasan, dan menulis pesan-pesan yang manis dengan penuh perasaan bahagia. Inilah jiwa Natal, jiwa keluarga yang saling mengasihi.

Persiapkanlah pesta setelah kita membicarakannya dengan orang-orang yang kita kasihi. Istilah ini saya ambil supaya kita tidak hanya membayangkan sebuah Natal yang berisi teori dan cita-cita melulu, tetapi aktivitas kasih di dalam keluarga. Lagu-lagu Natal akan lebih bersemarak ketika seorang anak dan ibu menyanyikannya bersama. Memasang lampu Natal akan lebih mengasikkan kalau dilakukan bersama ayah dan saudara.

Natal adalah peristiwa keluarga. Pengalaman Keluarga Kudus menjadi pusat perhatian semua orang di dunia. Ikon-ikon para pelaku Natal menjadi gambaran betapa Natal menjadi acara impian setiap keluarga. Melihat gambar dan patung Keluarga Kudus yang sedang bersama-sama mengalirkan suasana hangat dalam hati kita, bukan?

Mengucapkan salam, menyampaikan pujian, memberikan dukungan, memberikan senyuman ramah, adalah bagian yang harus menjadi acara menjelang Natal dan perayaannya. Tanpa senyuman dan tawa bersama, Natal hanyalah kartu-kartu kosong tanpa makna. Semua berawal dari kerinduan untuk memberi salam dan berkat kekeluargaan. “Season greeting” bagi kita adalah saat silaturahmi hati.

Bulan Keluarga di masa Adven adalah salah satu cara mewujudkannya. Seluruh keluarga diundang untuk hadir dalam pertemuan yang biasanya dihadiri oleh salah satu anggota keluarga saja. Konsep aktivitas dalam pertemuan dirancang untuk memberi ruang bagi keluarga, orangtua – anak, pasutri untuk saling berkomunikasi dan berbicara. Tema “Kembali Ke Nazareth” diambil agar kita mengingat betapa pentingnya mempersiapkan Natal-an bersama keluarga.

Selamat Natal, Papa dan Mama!, Tuhan memberkati Papa dan Mama, Tuhan memberkati Rudi dan Anastasia, Tuhan Yesus yang datang ke dunia memberkati keluarga kita semua. Salam sayang untuk kalian semua yang aku sayangi. Kalian adalah hadiah Natal terindah dalam hidupku. Terima kasih telah menjadi sukacita dari Tuhan buatku!

Seandainya semua keluarga mengirimkan salam Natal yang mesra dan indah seperti itu, banyak keluarga akan mengalami Natal sesungguhnya. Seandainya kita semua berani mengambil bagian untuk merayakan Natal melalui rekonsiliasi bersama keluarga, maka kita akan menemukan sebuah Keluarga Nazareth yang baru, yang meskipun kadang dalam kesulitan, tetapi menanggungnya bersama dalam cinta kasih.

Malam Natal akan segera datang

Malam kita adalah terang seterang-terangnya

Sebab cinta kasihku mengembang bersama senyum kita

Dan aku tahu aku adalah bagian dari jiwa-jiwa bahagia

Dalam keluarga kita ini.

Selamat Natal !

Salam Keluarga Kudus

Rm.Alexander Erwin Santoso MSF

Jumat, 21 Desember 2012 Hari Biasa Khusus Adven

Jumat, 21 Desember 2012
Hari Biasa Khusus Adven

“Dengan busana keselamatan yang melindungi aku, aku menjadi lebih percaya” (St. Petrus Kanisius)


Antifon Pembuka (bdk. Yes 7:14; 8:10)

Tuhan, Raja Agung akan tiba dengan segera. Ia akan dinamai Emanuel: Allah-Beserta-Kita.


Doa Bagi Para Imam

Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

Ya Bapa, menjelang saat terakhir hidup-Nya,
Putra-Mu berdoa bagi para murid-Nya supaya mereka tidak terjebak dan terseret dalam arus dunia ini....

Ya Tuhan Yesus Kristus,
kuduskanlah para imam, biarawan-biarawati serta anggota hidup bakti lainnya.
Mereka telah Kau panggil dan Kau pilih untuk mengabdi-Mu dengan melayani sesama dimana pun mereka berada.
Berilah mereka kekuatan-Mu sehingga di mana pun mereka berada senantiasa menghadirkan cinta-Mu.
Sehingga setiap orang yang berjumpa dengan mereka dapat merasakan perjumpaan dengan-Mu sendiri.
Semoga melalui kehadiran mereka di tengah dunia ini, mereka membawa kegembiraan, pelepasan dari segala tekanan hidup dan membawa janji keselamatan yang Engkau tawarkan.

Ya Roh Kudus,
terangilah budi dan hati mereka serta bawalah mereka masuk ke dalam keheningan batin dan kehidupan doa.
Semoga mereka senantiasa mengerti dan dimampukan untuk menjalankan kehendak-Mu di tengah dunia ini.
Sehingga berkat karunia Roh-Mu mereka senantiasa memberi kesaksian misteri AllahTritunggal Misteri Cinta Kasih.

Bunda Maria,
dampingilah mereka sebagaimana engkau juga mendampingi Puteramu Yesus sampai di kayu salib.

Yesus yang Baik, Sang Guru dan Imam Agung kami,
doakanlah mereka sebagaimana Engkau berdoa dan berkumpul bersama para rasul menjelang Pentakosta.

Ya Hati Kudus Imam Agung Yesus Kristus,
kasihanilah mereka.
Ya Hati Tersuci Maria Ratu Para Imam,
doakanlah mereka.
Ya Santo Yohanes Maria Vianney,
doakanlah mereka.
Amin

Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.


Doa Pagi

Tuhan, kasih-Mu tak terselami oleh pikiran manusia. Celikkanlah mata hatiku agar setiap saat selalu menyadari akan belas kasih-Mu. Jauhkanlah dari padaku rasa cemas dan takut serta tambahkanlah imanku akan Dikau, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kidung Agung (2:8-14)


Dengarlah! Itulah kekasihku! Lihatlah, ia datang, melompat-lompat di atas gunung, meloncat-loncat di atas perbukitan. Kekasihku itu laksana kijang atau anak rusa. Lihatlah, ia berdiri di balik dinding kita, sambil menengok-nengok melalui tingkap-tingkap, dan melihat dari kisi-kisi. Kekasihku angkat bicara, katanya kepadaku, “Bangunlah, Manisku! Jelitaku, marilah! Lihatlah, musim dingin telah lewat, hujan telah berhenti dan sudah berlalu. Di ladang telah nampak bunga-bunga, tibalah sudah musim memangkas; bunyi tekukur terdengar di tanah kita. Pohon ara mulai berbuah, dan bunga pokok anggur semerbak baunya. Bangunlah, Manisku! Jelitaku, marilah! Merpatiku di celah-celah batu, dalam persembunyian di lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab suaramu sungguh merdu, dan jelita nian parasmu!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Atau

Bacaan dari Nubuat Zefanya (3:14-18a)
   
"Tuhan, Raja Israel, ada di tengah-tengahmu."
    
Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bergembiralah, hai Israel! Bersukacita dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem! Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang dijatuhkan atasmu, Ia telah menebas binasa musuh-musuhmu. Raja Israel, yakni Tuhan, ada di tengah-tengahmu; engkau tidak akan takut kepada malapetaka lagi. Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem, “Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lunglai. Tuhan Allahmu ada di tengah-tengahmu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bersukaria karena engkau, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, dan Ia bersorak gembira karena engkau seperti pada hari pertemuan raya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru!
Ayat. (Mzm 33:2-3.11-12.20-21; R:1a,3a)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru; petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak dan sorai.
2. Rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun temurun. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya!
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. O Imanuel, Engkau raja dan pemberi hukum. Datanglah dan selamatkanlah kami, ya Tuhan Allah kami. Alleluya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:39-45)
  
"Siapakah aku ini sampai Ibu Tuhanku mengunjungi aku?"
        
Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Doa Salam Maria dan Rosario menjadi bagian tidak terpisahkan dari cara berdoa umat Katolik. Bagian pertama doa Salam Maria diambil dari peristiwa Injil hari ini, dimana dua orang wanita yang terberkati berjumpa dan bayi dalam rahim Elizabet melonjak kegirangan. Seruan Elizabet ”diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu” telah menjadi bagian dari doa yang tidak kunjung putus didoakan oleh orang Katolik di mana pun mereka berada. Doa Salam maria yang kemudian dirangkai menjadi doa Rosario memiliki tiga kekhasan: (1) doa ini biasa didoakan oleh orang-orang sederhana yang tidak bisa merangkai kata-kata indah dalam berdoa; (2) doa ini adalah doa repetitif atau yang diulang-ulang sehingga bisa dilakukan saat kita melakukan kesibukan apa pun; (3) doa repetitif semacam ini mengandaikan suatu ritme doa yang teratur sehingga kita didorong untuk berdoa tak kunjung putus.

Dalam setiap peristiwa kehidupan yang penting, Bunda Maria selalu menyertai para Rasul, pada momen perkawinan, momen penganiayaan, bahkan saat penderitaan paling mendasar sekalipun, kematian, Bunda Maria selalu ada. Maka, doa dengan perantaraan Bunda Maria sebagai manusia yang paling terberkati di antara semua manusia merupakan devosi yang paling populer dan sangat dianjurkan di kalangan umat Katolik.

Di saat kerap kali Gereja Katolik berfokus pada dogma-dogma teologi dan filsafat yang berciri rasional dan maskulin, perjumpaan dua wanita yang terberkati dalam Injil hari ini memberikan suatu dimensi iman yang lebih afektif dan feminim. Kita diajak untuk beriman dengan hati kita, meneladan kelembuhan hati Maria, untuk mencintai Tuhan di atas segalanya.

Doa: Ya Bapa, ajarilah aku untuk mencintai Putra-Mu dari dasar hatiku yang terdalam, bukan sekadar dengan akal budi dan dogma-dogma. Biarlah aku merasakan kelembutan cinta-Mu melalui perantaraan Ibu Maria. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Kamis, 20 Desember 2012 Hari Biasa Khusus Adven

Kamis, 20 Desember 2012
Hari Biasa Khusus Adven

“Aku telah menemukan panggilanku, dan panggilanku adalah cinta!” (St. Teresia dari Lisieux)

Antifon Pembuka (Yes 11:1; 40:5; Luk 3:6)

Suatu tunas akan terbit dari akar Isai, kemuliaan Tuhan memnuhi seluruh bumi, dan semua orang melihat penyelamatan oleh Allah kita.

Doa Pagi

Tuhan, terima kasih atas kesabaran-Mu terhadapku. Ampunilah aku yang sering bebal hati. Aku ingin berubah dan hidup lebih baik seturut kehendak-Mu. Maka berkatilah juga segala tindakanku hari ini, ya Tuhan. Amin.

Bagi Yesaya, tanda tampilnya seorang perawan yang mengandung adalah cetusan kelelahan Allah atas sikap-sikap Ahas. Dengan demikian, penjelmaan menjadi puncak “tanda” dari Allah. Santo Yohanes dari Salib pernah mengatakan, “Barangsiapa meminta mukjizat, dia menghina penjelmaan.” Betapa mengagumkan penjelmaan Allah menjadi manusia. Apalagi yang lebih tinggi daripada tanda seagung itu bagi kita? Berbahagialah kita yang percaya pada Anak, buah kandungan perawan Maria, yakni Yesus Kristus, Tuhan kita.
      
Bacaan dari Kitab Yesaya (7:10-14)
   
"Seorang perempuan muda akan mengandung."

     
Tuhan berfirman kepada Raja Ahas, “Mintalah suatu pertanda dari Tuhan, Allahmu, entah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah, entah sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas.” Tetapi Ahas menjawab, “Aku tidak mau minta! Aku tidak mau mencobai Tuhan!” Lalu berkatalah Nabi Yesaya, “Baiklah! Dengarkan, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang sehingga kamu melelahkan Allahku juga? Sebab itu, Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamai Dia Immanuel.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = f, 3/4, PS 803
Ref. Gapuramu, lapangkanlah, menyambut Raja mulia. Bukalah pintu hatimu, sambutlah Raja Sang Kristus.

Ayat. (Mzm 24:1-2. 3-4ab. 5-6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. O Tuhan, Kunci Kerajaan Allah, datanglah dan bebaskanlah umat-Mu dari perbudakan.

Lain dengan Zakharia yang ragu-ragu untuk percaya dan dihukum menjadi bisu, Maria percaya! Pertanyaan “bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” merupakan cara Maria untuk membuka misteri dari buah kandungannya; bukan ungkapan tidak percaya. Gabriel menjelaskan dan Maria menerimanya. Adakah yang lebih bermutu daripada ungkapan sikap iman ini, “Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu”?

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:26-38)
  
"Engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki."
  
Dalam bulan yang keenam Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf, dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hati, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya, “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhurnya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” Kata Maria kepada malaikat itu, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya, “Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang dikatakan mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada hal yang mustahil.” Maka kata Maria, “Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu.” Lalu malaikat itu meninggalkan Maria.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Tuhan tidak berkenan kepada orang yang sombong, tinggi hati dan congkak. Orang seperti ini akan meresahkan hidup bersama. Kita sulit mengalami keteraturan dan kebahagiaan hidup bersama. Sebaliknya Tuhan berkenan kepada orang yang rendah hati, suka berdoa dan takut kepada-Nya. Ketaatan iman ini mendatangkan keselamatan dalam hidup bersama. Bunda Maria menjadi teladan kerendahan hati dan ketaatan iman. Sudahkah kita meneladaninya?

Doa Malam

Tuhan, bersama dengan rahmat-Mu, bantulah aku untuk bersikap sederhana dalam menghadapi persoalan hidup sehari-hari. Aku ingin agar kehendak-Mu sajalah yang terjadi atas diriku. Amin.
  

RUAH

"Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan; Elisabet, istrimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan haruslah engkau menamai dia Yohanes" (Luk 1:13)

Rabu, 19 Desember 2012
Hari Biasa Khusus Adven
       
Dalam Kitab Suci, setidaknya ada 4 kisah tentang wanita mandul yang akhirnya dikaruniai anak pada usia tuanya, yakni: Sara yang dianugerahi anak Ishak (Kej 21:1-7); istri Menoah yang dianugerahi anak Simson (Hak 13:1-25); Hana yang dianugerahi anak Samuel (1Sam1:1-28); dan Elisabeth yang dianugerahi anak Yohanes (Luk 1:5-25).

Keempat wanita tersebut hidup dengan baik dan sungguh beriman. Iman mereka itulah yang akhirnya membuat sesuatu yang mustahil bisa terjadi. Allah memberi mereka anak pada masa tuanya. Bagaimana mereka itu menghayati imannya?

¤ Mereka menerima keadaan dengan sabar, tabah dan pasrah. Kendati berat, sulit dan pahit, mereka tidak marah dan protes pada Tuhan
¤ Mereka tetap mengupayakan hidup yang baik dan benar
¤ Mereka tidak pernah putus asa tapi terus-menerus berpengharapan kepada Tuhan.
¤ Mereka tekun dan setia berdoa, karena percaya Tuhan pasti memperhatikan kendati tidak tahu kapan Ia akan mengabulkan doanya
¤ Akhirnya, mereka terkejut, tertawa, dan bersukacita memuji Allah karena Tuhan membuat yang mustahil bagi manusia menjadi kenyataan.

Karena penghayatan iman mereka yang demikian itu, mereka pun menjadi bagian panting dari orang-orang yang mempersiapkan hadirnya Sang Juru Selamat. Semoga, kita juga menghayati iman kita secara demikian, lebih-lebih kalau kita harus menunggu lama saat Tuhan mengabulkan doa kita. Percayalah, suatu saat, Tuhan akan berkata: "Jangan takut, sebab doamu telah dikabulkan"

RD. Agus Widodo

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy