| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 22 Desember 2012 Hari Biasa Khusus Adven

Sabtu, 22 Desember 2012
Hari Biasa Khusus Adven

“Aku adalah Ibu dan Ratu seluruh Gereja” (Our Lady, 8 Desember 1989)

Antifon Pembuka (Mzm 24:7)

Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura, dan lebarkanlah dirimu, hai gerbang abadi, supaya masuklah Raja Mulia.

Doa Pagi

Tuhan, berkatilah aku dan atas apa yang telah saya jalani hingga hari ini. Semoga aku selalu menghidupi apa yang telah menjadi keputusanku dalam mempertanggungjawabkan kehidupan yang Engkau anugerahkan kepadaku. Amin.

Samuel diserahkan oleh Hana, ibundanya, ke rumah Tuhan di Silo. Sebagai imam yang bertugas, Eli menerimanya dengan senang hati. Rupanya, keluarga Hana cukup kaya, sehingga mampu membawa persembahan seekor lembu jantan berumur 3 tahun, satu efa tepung, dan sebuyung anggur. Kata “Samuel” berarti “ia yang berasal dari Allah”. Bukankah setiap manusia berasal dari Allah, dan harus kembali kepada-Nya?

Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (1:24-28)

"Hana bersyukur atas kelahiran Samuel."

Sekali peristiwa, setelah Samuel disapih oleh ibunya, Hana, ia dihantar ke rumah Tuhan di Silo, dan bersama dia dibawalah seekor lembu jantan yang berumur tiga tahun, satu efa tepung dan sebuyung anggur. Waktu itu Samuel masih kecil betul. Setelah menyembelih lembu, mereka mengantar kanak-kanak itu kepada Eli. Lalu Hana berkata kepada Eli, “Mohon bicara, Tuanku! Demi Tuanku hidup, akulah perempuan yang dahulu berdiri di sini, dekat Tuanku untuk berdoa kepada Tuhan. Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan Tuhan telah memberikan kepadaku apa yang kuminta dari pada-Nya. Maka aku pun menyerahkannya kepada Tuhan; seumur hidupnya terserahlah anak ini kepada Tuhan.” Lalu sujudlah mereka semua menyembah Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Hatiku bersyukur karena Tuhan, penyelamatku.
Ayat. (1Samuel 2:1. 4-5. 6-7, 8abcd; Ul: 1a)
1. Hatiku bersukacita karena Tuhan, aku bermegah-megah karena Allahku. Mulutku mencemoohkan musuhku, aku bersukacita karena pertolongan-Mu.
2. Busur para pahlawan telah patah, tetapi orang-orang lemah dipersenjatai kekuatan. Orang yang dulu kenyang kini harus mencari nafkah tetapi yang dulu lapar kini boleh beristirahat. Orang yang mandul melahirkan tujuh anak, tetapi ibu yang banyak anaknya menjadi layu.
3. Tuhan berkuasa mematikan dan menghidupkan. Ia berkuasa menurunkan ke dalam maut dan mengangkat dari sana. Tuhan membuat miskin dan membuat kaya. Ia merendahkan dan meninggikan juga.
4. Ia menegakkan orang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia di antara para bangsawan, dan memberi dia kursi kehormatan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. O Tuhan, Raja segala bangsa dan batu penjuru Gereja, datanglah, dan selamatkanlah manusia yang Kaubentuk dari tanah. Alleluya.

Kidung Maria adalah pujian setiap wanita yang dikaruniai seorang anak. Pujian itu merangkum semua keutamaan yang harus dimiliki oleh seorang ibu, yaitu kegembiraan, rendah hati, kebahagiaan, takwa (takut akan Allah). Sekaligus menghindari “cacat jiwa” seperti ini: congkak hati, sok kuasa dan tamak. Seorang ibu adalah kesemarakan kehidupan rumah tangga. Tanpa ibu, adakah rumah tangga menjadi hidup?

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:46-56)

"Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku."
Dalam kunjungannya kepada Elisabet, ketika dipuji bahagia, Maria memuliakan Allah dan berkata, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memerhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah kudus. Rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” Kira-kira tiga bulan lamanya Maria tinggal bersama Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

“Qui Bene Cantat bis Orat”, artinya kurang lebih, bila bernyanyi dengan baik, sama dengan kita berdoa dua kali. Pernyataan ini mau menandaskan bahwa sebuah syair lagu mempunyai kekuatan yang luar biasa. Kita bisa memuji sesama dan memuliakan Tuhan melalui sebuah syair lagu. Bunda Maria juga mengungkapkan sukacita hatinya melalui madah syair pujian kepada Tuhan. Bersama Gereja universal, kita mengulang madah(kidung) Maria ini setiap ibadat sore.

Doa Malam

Bantulah aku ya Tuhan, untuk semakin menyadari bahwa segala sesuatu adalah dari-Mu. Dampingilah langkah hidupku sehingga manakala kudapati sanjung-puji, aku dapat segera berpaling kepada-Mu serta memuji Engkau, yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

RUAH

Surat kepada Keluarga bulan Desember 2012

SURAT KELUARGA DESEMBER 2012

Natal dan “Season Greeting”

Keluarga-keluarga KAJ terkasih,

Natal adalah peristiwa keluarga. Setiap hari menjelang Natal adalah hari yang “memorable” bagi mereka yang “sadar Natal” (=merindukan Natal). Setiap hari mendengar lagu-lagu Natal. Setiap hari menulis kartu-kartu Natal yang bagus untuk orang-orang yang dikasihi dan menikmatinya seakan Natal tinggal satu hari lagi. Memang, Natal memberi suasana tersendiri yang membuat indah.

Memasang pohon Natal; menghias dan membetulkan rumah, atau menyiapkan hadiah Natal di rumah sungguh membuat suasana Natal menjadi makin terasa dan “memorable” untuk keluarga. Sudahkah Anda mengalaminya? Sebaliknya bisa jadi Natal menjadi saat-saat sedih dan mengecewakan karena mengingat anak-anak yang bermasalah, pasangan yang tidak bicara, atau orangtua yang tidak rukun.

Mempersiapkan Natal ternyata bukan hanya menghias rumah dan membuatnya indah dipandang mata. Natal sungguh adalah suatu saat bertemu, saat bersilaturahmi keluarga. Ketika kita merasakan cinta kasih dari pasangan kita yang penuh perhatian, hati kita bersukacita, hidup menjadi penuh, dan perasaan kita seperti sedang berpesta. Kita merasa ada banyak alasan untuk bergembira, bernyanyi dan membagikan kabar gembira.

Keluarga terkasih, kalau kita melihat anak-anak kita yang masih memberi kabar, memberi salam dan mengucapkan kata-kata sayang pada kita, sebagai orangtua tentu hati akan berbunga-bunga dan terharu. Saat seperti itu akan membuat patung-patung Natal tidak lagi menjadi benda-benda kosong, tetapi berjiwa, mengabarkan kabar sukacita Sang Keluarga Kudus yang sedang berpesta bersama kita.

Ketika saya kecil, orangtua memberi kesempatan pada saya saudara-saudara saya untuk berekspresi dan membuat gua Natal dan pohon Natal bersama-sama. Saya bersemangat, meskipun gua Natal kami hanyalah kumpulan kertas semen dan patung kecil-kecil. Saya membuatnya bersama kakak-adik dan ibu. Saat saya dewasa saya ternyata merindukan saat itu.

Masih banyak pengalaman yang bisa kita ambil bersama orangtua kita di masa Natal seperti sekarang ini. Bayangkan Anda mempersiapkan Natal sementara merasakan perasaan sayang orangtua, mungkin Anda akan membuat hiasan-hiasan, dan menulis pesan-pesan yang manis dengan penuh perasaan bahagia. Inilah jiwa Natal, jiwa keluarga yang saling mengasihi.

Persiapkanlah pesta setelah kita membicarakannya dengan orang-orang yang kita kasihi. Istilah ini saya ambil supaya kita tidak hanya membayangkan sebuah Natal yang berisi teori dan cita-cita melulu, tetapi aktivitas kasih di dalam keluarga. Lagu-lagu Natal akan lebih bersemarak ketika seorang anak dan ibu menyanyikannya bersama. Memasang lampu Natal akan lebih mengasikkan kalau dilakukan bersama ayah dan saudara.

Natal adalah peristiwa keluarga. Pengalaman Keluarga Kudus menjadi pusat perhatian semua orang di dunia. Ikon-ikon para pelaku Natal menjadi gambaran betapa Natal menjadi acara impian setiap keluarga. Melihat gambar dan patung Keluarga Kudus yang sedang bersama-sama mengalirkan suasana hangat dalam hati kita, bukan?

Mengucapkan salam, menyampaikan pujian, memberikan dukungan, memberikan senyuman ramah, adalah bagian yang harus menjadi acara menjelang Natal dan perayaannya. Tanpa senyuman dan tawa bersama, Natal hanyalah kartu-kartu kosong tanpa makna. Semua berawal dari kerinduan untuk memberi salam dan berkat kekeluargaan. “Season greeting” bagi kita adalah saat silaturahmi hati.

Bulan Keluarga di masa Adven adalah salah satu cara mewujudkannya. Seluruh keluarga diundang untuk hadir dalam pertemuan yang biasanya dihadiri oleh salah satu anggota keluarga saja. Konsep aktivitas dalam pertemuan dirancang untuk memberi ruang bagi keluarga, orangtua – anak, pasutri untuk saling berkomunikasi dan berbicara. Tema “Kembali Ke Nazareth” diambil agar kita mengingat betapa pentingnya mempersiapkan Natal-an bersama keluarga.

Selamat Natal, Papa dan Mama!, Tuhan memberkati Papa dan Mama, Tuhan memberkati Rudi dan Anastasia, Tuhan Yesus yang datang ke dunia memberkati keluarga kita semua. Salam sayang untuk kalian semua yang aku sayangi. Kalian adalah hadiah Natal terindah dalam hidupku. Terima kasih telah menjadi sukacita dari Tuhan buatku!

Seandainya semua keluarga mengirimkan salam Natal yang mesra dan indah seperti itu, banyak keluarga akan mengalami Natal sesungguhnya. Seandainya kita semua berani mengambil bagian untuk merayakan Natal melalui rekonsiliasi bersama keluarga, maka kita akan menemukan sebuah Keluarga Nazareth yang baru, yang meskipun kadang dalam kesulitan, tetapi menanggungnya bersama dalam cinta kasih.

Malam Natal akan segera datang

Malam kita adalah terang seterang-terangnya

Sebab cinta kasihku mengembang bersama senyum kita

Dan aku tahu aku adalah bagian dari jiwa-jiwa bahagia

Dalam keluarga kita ini.

Selamat Natal !

Salam Keluarga Kudus

Rm.Alexander Erwin Santoso MSF

Jumat, 21 Desember 2012 Hari Biasa Khusus Adven

Jumat, 21 Desember 2012
Hari Biasa Khusus Adven

“Dengan busana keselamatan yang melindungi aku, aku menjadi lebih percaya” (St. Petrus Kanisius)


Antifon Pembuka (bdk. Yes 7:14; 8:10)

Tuhan, Raja Agung akan tiba dengan segera. Ia akan dinamai Emanuel: Allah-Beserta-Kita.


Doa Bagi Para Imam

Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

Ya Bapa, menjelang saat terakhir hidup-Nya,
Putra-Mu berdoa bagi para murid-Nya supaya mereka tidak terjebak dan terseret dalam arus dunia ini....

Ya Tuhan Yesus Kristus,
kuduskanlah para imam, biarawan-biarawati serta anggota hidup bakti lainnya.
Mereka telah Kau panggil dan Kau pilih untuk mengabdi-Mu dengan melayani sesama dimana pun mereka berada.
Berilah mereka kekuatan-Mu sehingga di mana pun mereka berada senantiasa menghadirkan cinta-Mu.
Sehingga setiap orang yang berjumpa dengan mereka dapat merasakan perjumpaan dengan-Mu sendiri.
Semoga melalui kehadiran mereka di tengah dunia ini, mereka membawa kegembiraan, pelepasan dari segala tekanan hidup dan membawa janji keselamatan yang Engkau tawarkan.

Ya Roh Kudus,
terangilah budi dan hati mereka serta bawalah mereka masuk ke dalam keheningan batin dan kehidupan doa.
Semoga mereka senantiasa mengerti dan dimampukan untuk menjalankan kehendak-Mu di tengah dunia ini.
Sehingga berkat karunia Roh-Mu mereka senantiasa memberi kesaksian misteri AllahTritunggal Misteri Cinta Kasih.

Bunda Maria,
dampingilah mereka sebagaimana engkau juga mendampingi Puteramu Yesus sampai di kayu salib.

Yesus yang Baik, Sang Guru dan Imam Agung kami,
doakanlah mereka sebagaimana Engkau berdoa dan berkumpul bersama para rasul menjelang Pentakosta.

Ya Hati Kudus Imam Agung Yesus Kristus,
kasihanilah mereka.
Ya Hati Tersuci Maria Ratu Para Imam,
doakanlah mereka.
Ya Santo Yohanes Maria Vianney,
doakanlah mereka.
Amin

Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.


Doa Pagi

Tuhan, kasih-Mu tak terselami oleh pikiran manusia. Celikkanlah mata hatiku agar setiap saat selalu menyadari akan belas kasih-Mu. Jauhkanlah dari padaku rasa cemas dan takut serta tambahkanlah imanku akan Dikau, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kidung Agung (2:8-14)


Dengarlah! Itulah kekasihku! Lihatlah, ia datang, melompat-lompat di atas gunung, meloncat-loncat di atas perbukitan. Kekasihku itu laksana kijang atau anak rusa. Lihatlah, ia berdiri di balik dinding kita, sambil menengok-nengok melalui tingkap-tingkap, dan melihat dari kisi-kisi. Kekasihku angkat bicara, katanya kepadaku, “Bangunlah, Manisku! Jelitaku, marilah! Lihatlah, musim dingin telah lewat, hujan telah berhenti dan sudah berlalu. Di ladang telah nampak bunga-bunga, tibalah sudah musim memangkas; bunyi tekukur terdengar di tanah kita. Pohon ara mulai berbuah, dan bunga pokok anggur semerbak baunya. Bangunlah, Manisku! Jelitaku, marilah! Merpatiku di celah-celah batu, dalam persembunyian di lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab suaramu sungguh merdu, dan jelita nian parasmu!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Atau

Bacaan dari Nubuat Zefanya (3:14-18a)
   
"Tuhan, Raja Israel, ada di tengah-tengahmu."
    
Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bergembiralah, hai Israel! Bersukacita dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem! Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang dijatuhkan atasmu, Ia telah menebas binasa musuh-musuhmu. Raja Israel, yakni Tuhan, ada di tengah-tengahmu; engkau tidak akan takut kepada malapetaka lagi. Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem, “Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lunglai. Tuhan Allahmu ada di tengah-tengahmu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bersukaria karena engkau, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, dan Ia bersorak gembira karena engkau seperti pada hari pertemuan raya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru!
Ayat. (Mzm 33:2-3.11-12.20-21; R:1a,3a)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru; petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak dan sorai.
2. Rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun temurun. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya!
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. O Imanuel, Engkau raja dan pemberi hukum. Datanglah dan selamatkanlah kami, ya Tuhan Allah kami. Alleluya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:39-45)
  
"Siapakah aku ini sampai Ibu Tuhanku mengunjungi aku?"
        
Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Doa Salam Maria dan Rosario menjadi bagian tidak terpisahkan dari cara berdoa umat Katolik. Bagian pertama doa Salam Maria diambil dari peristiwa Injil hari ini, dimana dua orang wanita yang terberkati berjumpa dan bayi dalam rahim Elizabet melonjak kegirangan. Seruan Elizabet ”diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu” telah menjadi bagian dari doa yang tidak kunjung putus didoakan oleh orang Katolik di mana pun mereka berada. Doa Salam maria yang kemudian dirangkai menjadi doa Rosario memiliki tiga kekhasan: (1) doa ini biasa didoakan oleh orang-orang sederhana yang tidak bisa merangkai kata-kata indah dalam berdoa; (2) doa ini adalah doa repetitif atau yang diulang-ulang sehingga bisa dilakukan saat kita melakukan kesibukan apa pun; (3) doa repetitif semacam ini mengandaikan suatu ritme doa yang teratur sehingga kita didorong untuk berdoa tak kunjung putus.

Dalam setiap peristiwa kehidupan yang penting, Bunda Maria selalu menyertai para Rasul, pada momen perkawinan, momen penganiayaan, bahkan saat penderitaan paling mendasar sekalipun, kematian, Bunda Maria selalu ada. Maka, doa dengan perantaraan Bunda Maria sebagai manusia yang paling terberkati di antara semua manusia merupakan devosi yang paling populer dan sangat dianjurkan di kalangan umat Katolik.

Di saat kerap kali Gereja Katolik berfokus pada dogma-dogma teologi dan filsafat yang berciri rasional dan maskulin, perjumpaan dua wanita yang terberkati dalam Injil hari ini memberikan suatu dimensi iman yang lebih afektif dan feminim. Kita diajak untuk beriman dengan hati kita, meneladan kelembuhan hati Maria, untuk mencintai Tuhan di atas segalanya.

Doa: Ya Bapa, ajarilah aku untuk mencintai Putra-Mu dari dasar hatiku yang terdalam, bukan sekadar dengan akal budi dan dogma-dogma. Biarlah aku merasakan kelembutan cinta-Mu melalui perantaraan Ibu Maria. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Kamis, 20 Desember 2012 Hari Biasa Khusus Adven

Kamis, 20 Desember 2012
Hari Biasa Khusus Adven

“Aku telah menemukan panggilanku, dan panggilanku adalah cinta!” (St. Teresia dari Lisieux)

Antifon Pembuka (Yes 11:1; 40:5; Luk 3:6)

Suatu tunas akan terbit dari akar Isai, kemuliaan Tuhan memnuhi seluruh bumi, dan semua orang melihat penyelamatan oleh Allah kita.

Doa Pagi

Tuhan, terima kasih atas kesabaran-Mu terhadapku. Ampunilah aku yang sering bebal hati. Aku ingin berubah dan hidup lebih baik seturut kehendak-Mu. Maka berkatilah juga segala tindakanku hari ini, ya Tuhan. Amin.

Bagi Yesaya, tanda tampilnya seorang perawan yang mengandung adalah cetusan kelelahan Allah atas sikap-sikap Ahas. Dengan demikian, penjelmaan menjadi puncak “tanda” dari Allah. Santo Yohanes dari Salib pernah mengatakan, “Barangsiapa meminta mukjizat, dia menghina penjelmaan.” Betapa mengagumkan penjelmaan Allah menjadi manusia. Apalagi yang lebih tinggi daripada tanda seagung itu bagi kita? Berbahagialah kita yang percaya pada Anak, buah kandungan perawan Maria, yakni Yesus Kristus, Tuhan kita.
      
Bacaan dari Kitab Yesaya (7:10-14)
   
"Seorang perempuan muda akan mengandung."

     
Tuhan berfirman kepada Raja Ahas, “Mintalah suatu pertanda dari Tuhan, Allahmu, entah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah, entah sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas.” Tetapi Ahas menjawab, “Aku tidak mau minta! Aku tidak mau mencobai Tuhan!” Lalu berkatalah Nabi Yesaya, “Baiklah! Dengarkan, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang sehingga kamu melelahkan Allahku juga? Sebab itu, Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamai Dia Immanuel.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = f, 3/4, PS 803
Ref. Gapuramu, lapangkanlah, menyambut Raja mulia. Bukalah pintu hatimu, sambutlah Raja Sang Kristus.

Ayat. (Mzm 24:1-2. 3-4ab. 5-6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. O Tuhan, Kunci Kerajaan Allah, datanglah dan bebaskanlah umat-Mu dari perbudakan.

Lain dengan Zakharia yang ragu-ragu untuk percaya dan dihukum menjadi bisu, Maria percaya! Pertanyaan “bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” merupakan cara Maria untuk membuka misteri dari buah kandungannya; bukan ungkapan tidak percaya. Gabriel menjelaskan dan Maria menerimanya. Adakah yang lebih bermutu daripada ungkapan sikap iman ini, “Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu”?

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:26-38)
  
"Engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki."
  
Dalam bulan yang keenam Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf, dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hati, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya, “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhurnya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” Kata Maria kepada malaikat itu, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya, “Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang dikatakan mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada hal yang mustahil.” Maka kata Maria, “Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu.” Lalu malaikat itu meninggalkan Maria.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Tuhan tidak berkenan kepada orang yang sombong, tinggi hati dan congkak. Orang seperti ini akan meresahkan hidup bersama. Kita sulit mengalami keteraturan dan kebahagiaan hidup bersama. Sebaliknya Tuhan berkenan kepada orang yang rendah hati, suka berdoa dan takut kepada-Nya. Ketaatan iman ini mendatangkan keselamatan dalam hidup bersama. Bunda Maria menjadi teladan kerendahan hati dan ketaatan iman. Sudahkah kita meneladaninya?

Doa Malam

Tuhan, bersama dengan rahmat-Mu, bantulah aku untuk bersikap sederhana dalam menghadapi persoalan hidup sehari-hari. Aku ingin agar kehendak-Mu sajalah yang terjadi atas diriku. Amin.
  

RUAH

"Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan; Elisabet, istrimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan haruslah engkau menamai dia Yohanes" (Luk 1:13)

Rabu, 19 Desember 2012
Hari Biasa Khusus Adven
       
Dalam Kitab Suci, setidaknya ada 4 kisah tentang wanita mandul yang akhirnya dikaruniai anak pada usia tuanya, yakni: Sara yang dianugerahi anak Ishak (Kej 21:1-7); istri Menoah yang dianugerahi anak Simson (Hak 13:1-25); Hana yang dianugerahi anak Samuel (1Sam1:1-28); dan Elisabeth yang dianugerahi anak Yohanes (Luk 1:5-25).

Keempat wanita tersebut hidup dengan baik dan sungguh beriman. Iman mereka itulah yang akhirnya membuat sesuatu yang mustahil bisa terjadi. Allah memberi mereka anak pada masa tuanya. Bagaimana mereka itu menghayati imannya?

¤ Mereka menerima keadaan dengan sabar, tabah dan pasrah. Kendati berat, sulit dan pahit, mereka tidak marah dan protes pada Tuhan
¤ Mereka tetap mengupayakan hidup yang baik dan benar
¤ Mereka tidak pernah putus asa tapi terus-menerus berpengharapan kepada Tuhan.
¤ Mereka tekun dan setia berdoa, karena percaya Tuhan pasti memperhatikan kendati tidak tahu kapan Ia akan mengabulkan doanya
¤ Akhirnya, mereka terkejut, tertawa, dan bersukacita memuji Allah karena Tuhan membuat yang mustahil bagi manusia menjadi kenyataan.

Karena penghayatan iman mereka yang demikian itu, mereka pun menjadi bagian panting dari orang-orang yang mempersiapkan hadirnya Sang Juru Selamat. Semoga, kita juga menghayati iman kita secara demikian, lebih-lebih kalau kita harus menunggu lama saat Tuhan mengabulkan doa kita. Percayalah, suatu saat, Tuhan akan berkata: "Jangan takut, sebab doamu telah dikabulkan"

RD. Agus Widodo

SUARANYA ADALAH YOHANES, SABDANYA ADALAH KRISTUS

SUARANYA ADALAH YOHANES, SABDANYA ADALAH KRISTUS
oleh: St Agustinus, Uskup (354-430)

Yohanes adalah suara, tetapi Yesus adalah Sabda yang ada sejak semula. Yohanes adalah suara yang ada untuk suatu masa; tetapi sejak dari semula Kristus adalah Sabda yang hidup untuk selamanya.

Singkirkanlah sabdanya, maknanya, dan apalah artinya suara? Bilamana tidak ada makna, maka yang tinggal hanyalah suara tanpa makna. Suara tanpa kata sampai ke telinga tetapi tidak menggerakkan hati.

Tetapi, marilah kita cermati apa yang terjadi apabila kita pertama-tama berusaha menggerakkan hati. Ketika aku memikirkan mengenai apa yang hendak aku katakan, kata atau pesan telah ada dalam hatiku. Apabila aku hendak berbicara kepadamu, aku mencari cara untuk membagikan kepada hatimu apa yang telah ada dalam hatiku.

Dalam usahaku untuk mencari cara agar pesan ini sampai kepadamu, agar kata yang telah ada dalam hatiku mendapatkan tempat juga dalam hatimu, aku mempergunakan suaraku untuk berbicara kepadamu. Suaraku menyampaikan makna kata kepadamu dan kemudian suara itu pun hilang. Kata yang disampakan suara kepadamu sekarang ada dalam hatimu, dan meski demikian kata yang sama masih tetap ada pula dalam hatiku.

Ketika kata telah disampaikan kepadamu, tidakkah suara seakan berkata: Kata haruslah bertumbuh, sementara aku harus lenyap? Suara telah menjadikan dirinya terdengar demi melayani kata, dan kemudian suara pun lenyap, seolah hendak mengatakan: Sukacitaku telah sempurna. Marilah kita mencamkan kata; janganlah kita kehilangan kata yang telah dikandung dalam lubuk hati kita.

Adakah kalian memerlukan bukti bahwa suara berlalu tetapi Sabda Allah tinggal? Di manakah suara Yohanes Pembaptis sekarang? Ia telah menunaikan tugasnya, dan ia pun lenyap. Sekarang, pembaptisan Kristus-lah yang kita rayakan. Segala yang kita yakini ada dalam Kristus; kita mengharapkan keselamatan dalam Dia. Inilah pesan yang diserukan sang suara.

Sebab sulit membedakan kata dari suara, bahkan Yohanes sendiri disangka sebagai Kristus. Suara dianggap Sabda. Tetapi suara mengenali Sabda, dan tegas tak hendak menghinakan Sabda. Aku bukanlah Kristus, katanya, bukan pula Elia, ataupun nabi. Pertanyaan muncul: Jadi, siapakah engkau? Jawabnya: Aku adalah suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan.

Suara orang yang berseru-seru di padang gurun adalah suara orang yang memecah keheningan. Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, katanya; seolah ia hendak mengatakan: “Aku berkata demi menghantar Dia masuk ke dalam hati kalian, tetapi Ia tidak memilih masuk ke mana aku menghantar-Nya terkecuali jika kalian mempersiapkan jalan untuk-Nya.”

Mempersiapkan jalan berarti berdoa dengan baik; berarti berpikir merendahkan diri. Hendaknyalah kita belajar dari Yohanes Pembaptis. Ia dianggap sebagai Kristus; tetapi ia memaklumkan diri bahwa dia bukanlah yang mereka sangka. Ia tidak mengambil keuntungan dari kesalahan mereka demi kemuliaannya sendiri.

Andai ia mengatakan, “Akulah Kristus,” dapatlah kalian bayangkan bagaimana orang akan segera percaya, sebab mereka telah percaya bahwa ia adalah Kristus bahkan sebelum ia mengatakannya. Tetapi ia tidak mengatakannya; ia mengakui siapa dirinya. Ia memaklumkan dengan jelas siapa dia; ia merendahkan dirinya.

Ia tahu di mana keselamatannya terletak. Ia mengerti bahwa ia adalah lampu, dan ketakutannya adalah bahwa ia dapat terbakar oleh angin kesombongan.

Sumber:
http://www.indocell.net/yesaya/pustaka4/id82.htm

Rabu, 19 Desember 2012 Hari Biasa Khusus Adven

Rabu, 19 Desember 2012
Hari Biasa Khusus Adven

“Jangan takut akan kesulitan-kesulitan dan kesalahpahaman yang akan kamu hadapi sepanjang jalan” (Our Lady, 19 Desember 1973)


Antifon Pembuka (bdk. Ibr 10:37)

Dia yang dinanti-nantikan sudah dekat, dan ketakutan takkan ada lagi dalam wilayah kita, sebab Dialah penyelamat kita.

Doa Pagi


Allah yang mahakuasa, sungguh besar anugerah yang Engkau limpahkan kepada kami di awal hari ini. Engkau telah mengaruniakan kehidupan dan kesehatan kepada kami. Sungguh kami percaya bahwa Engkau Allah yang mahakuasa atas diri kami dan diri Zakharia serta Elisabet dengan peristiwa iman yang boleh mereka alami. Semoga kami hari ini mampu melihat Engkau sendiri dalam setiap peristiwa hidup kami.
Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Hakim-Hakim (13:2-7.24-25a)
 
  
"Kelahiran Simson diberitahukan oleh malaikat."
  
Pada waktu itu hiduplah seorang dari kota Zora, dari keturunan Dan, namanya Manoah. Isterinya mandul, tidak beranak. Sekali peristiwa malaikat Tuhan menampakkan diri kepada perempuan itu dan berfirman kepadanya, “Memang engkau mandul, tidak beranak! Tetapi engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Oleh sebab itu, peliharalah dirimu, jangan minum anggur atau minuman yang memabukkan, dan jangan makan sesuatu yang haram. Sebab engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Kepalanya takkan kena pisau cukur, sebab sejak dari kandungan ibunya anak itu akan menjadi nazir Allah, dan lewat dia akan mulailah penyelamatan orang Israel dari tangan orang Filistin.” Kemudian perempuan itu datang kepada suaminya dan berkata, “Telah datang kepadaku seorang abdi Allah, yang rupanya seperti rupa malaikat Allah, amat menakutkan. Tidak kutanyakan dari mana datangnya, dan tidak juga diberitahukannya namanya kepadaku. Tetapi ia berkata kepadaku: Engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; oleh sebab itu janganlah minum anggur atau minuman yang memabukkan, dan janganlah makan sesuatu yang haram, sebab sejak dari kandungan ibunya sampai pada hari matinya, anak itu akan menjadi seorang nazir Allah.” Lalu perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki, dan diberinya nama Simson. Anak itu menjadi besar dan Tuhan memberkati dia. Mulailah hatinya digerakkan oleh Roh Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Mulutku penuh dengan puji-pujian untuk mengidungkan kemuliaan-Mu.
Ayat. (Mzm 71: 3-4a.5-6ab.16-17)
1. Jadilah bagiku Gunung Batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab engkaulah bukit batu dan pertahananku. Ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik.
2. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku.
3. Aku datang dengan keperkasaan Tuhan Allah, hendak memasyhurkan hanya keadilan-Mu saja! Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. O Tuhan, Tunas Isai, yang menjulang di tengah bangsa-bangsa, bebaskanlah kami, dan jangan berlambat. Alleluya

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:5-25)

"Kelahiran Yohanes Pembaptis diberitahukan oleh Gabriel."

Di zaman Herodes, raja Yudea, hiduplah seorang imam bernama Zakharia, dari kalangan imam Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet. Keduanya hidup benar di hadapan Allah, dan hidup menurut segala perintah serta ketetapan dengan tidak bercacat. Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet itu mandul, dan keduanya telah lanjut usia. Sekali peristiwa, waktu tiba giliran kelompoknya, Zakharia melakukan tugas sebagai imam di hadapan Allah. Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Allah dan membakar ukupan di situ. Pada saat pembakaran ukupan itu seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang. Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. Melihat kejadian itu Zakharia terkejut dan menjadi takut. Tetapi malaikat itu berkata kepadanya, “Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan; Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu, dan haruslah engkau menamai dia Yohanes. Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya. Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan, dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras; ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya; ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati para bapa berbalik kepada anak-anaknya, dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar. Dengan demikian ia menyiapkan suatu umat yang layak bagi Tuhan.” Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu, “Bagaimanakah aku tahu bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua, dan isteriku pun sudah lanjut umurnya.” Jawab malaikat itu kepadanya, “Akulah Gabriel yang melayani Allah. Aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu. Sesungguhnya, engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai pada hari semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang pada waktunya akan terbukti kebenarannya.” Sementara itu orang banyak menanti-nantikan Zakharia. Mereka begitu heran bahwa ia begitu lama berada dalam Bait Suci. Lalu Zakharia memberi isyarat kepada mereka, sebab ia tetap bisu. Ketika selesai masa tugasnya, ia pulang ke rumah. Tak lama kemudian mengandunglah Elisabet, isterinya, dan selama lima bulan ia tidak menampakkan diri. Katanya, “Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku! Sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan
  
· Hari ini ditampilkan tokoh Zakharia, orang yang setia dalam beribadah kepada Tuhan, yang beristerikan Elisabeth. Sebagai suami-isteri kiranya mereka berdua mendambakan anugerah Tuhan berupa anak, namun sampai usia lanjut/lansia mereka tidak dianugerahi anak. Pada suatu hari terjadilah mujizat, yaitu doanya dikabulkan dan Elisabeth dalam usia tuanya mengandung dan akan melahirkan seorang anak. Begitu luar biasa anugerah Tuhan sehingga membuat Zakharia kurang percaya dan menerima hukuman menjadi bisu sampai anak yang dikandung oleh Elisabeth lahir dari kandungannya. Berdoa memang tidak mudah, kebanyakan orang berdoa hanya menghafalkan teks doa atau formalistis belaka. Jika kita sungguh berdoa, maka apa yang kita mohon kepada Tuhan melalui doa pasti dikabulkan, dan jangan heran ketika pengabulan doa diluar bayangan atau dugaan kita. Pengabulan doa kita atau anugerah Tuhan pada umumnya menuntut kita untuk berubah, dan tentu saja berubah ke arah yang (lebih) baik, dan untuk itu menuntut perjuangan dan pengorbanan kita. Pada umumnya orang-orang masa kini enggan atau pelit dalam hal perjuangan dan pengorbanan serta lebih cenderung cari enaknya sendiri. Tidak siap sedia untuk berubah pasti akan ketinggalan atau terlindas oleh perkembangan zaman, maka hendaknya kita semua senantiasa siap sedia untuk berubah. Ingat dan sadari bahwa yang abadi di dunia ini adalah perubahan, segala sesuatu berubah begitu cepat.
  
"Malaikat TUHAN menampakkan diri kepada perempuan itu dan berfirman kepadanya, demikian: "Memang engkau mandul, tidak beranak, tetapi engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Oleh sebab itu, peliharalah dirimu, jangan minum anggur atau minuman yang memabukkan dan jangan makan sesuatu yang haram." (Hak 13:3-4). Kutipan ini kiranya baik untuk menjadi permenungan atau refleksi bagi para ibu yang sedang mengandung. Mereka yang sedang mengandung renungkan dan hayati pesan ini: "Peliharalah dirimu, jangan minum anggur atau minuman yang memabukkan dan jangan makan sesuatu yang haram." Dengan kata lain para ibu yang sedang mengandung kami harapkan dalam hal makan dan minum mengkonsumsi yang sungguh bergizi, agar tubuh dalam keadaan sehat, segar-bugar, dan yang perlu diperhatikan adalah agar anda mempunyai air susu yang sehat, yang akan menjadi makanan dan minuman utama bagi bayi atau anak yang tidak lama kemudian akan segera lahir dari kandungan anda. Kami sungguh berharap kepada rekan-rekan perempuan, entah yang sedang mengandung atau mereka yang akan hidup berkeluarga, untuk memperhatikan gizi makanan dan minuman yang ada konsumsi. Jika anda tidak sehat dan segar-bugar, maka ketika mengandung akan mengalami masalah dan membahayakan janin yang ada dalam kandungan anda. Kami juga berharap agar anak-anak atau bayi dapat menikmati air susu ibu yang sehat dan memadai waktunya, jauhkan pemberian air susu instant atau susu sapi bagi anak-anaknya anda pada usia balita.
  
"Jadilah bagiku gunung batu, tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku; sebab Engkaulah bukit batuku dan pertahananku.Ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik." (Mzm 71:3-4a)
  
Rm. Ign Sumarya, SJ - 19 Desember 2012

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy