| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

27 Januari 2013 - Minggu Biasa III/C

HARI MINGGU BIASA III/C - 27 Januari 2013
Neh 8:3-5a.6-7.9-11; 1Kor 12:12-30; Luk 1:1-4; 4:14-21

Ketika membaca dan merenungkan bacaan-bacaan hari ini, khususnya bacaan pertama dan Injil saya menangkap salah satu pesan pokok untuk kita semua, yaitu pentingnya Kitab Suci dalam kehidupan kita. Dalam bacaan pertama (Neh 8:3-5a.6-7.9-11) dikisahkan bagaimana Imam Ezra membawa kitab Taurat ke hadapan jemaat (ay.3). Kitab itu kemudian dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan, sehingga dimengerti (ay.9). Jemaat pun mendengarkan dengan penuh perhatian, kemudian berlutut dan sujud menyembah kepada Allah (ay.7).

Sementara itu, pada bagian awal bacaan Injil (Luk 1:1-4; 4:14-21), St. Lukas menceritakan bagaimana ia berproses menulis Injilnya. Sebelum menulis Injilnya, ia melakukan penyelidikan dengan seksama mengenai peristiwa-peristiwa seputar kehidupan Yesus (ay.3). Maka, tidak mengherankan kalau ia menampilkan kisah-kisah yang khas dan tidak terdapat dalam Injil-Injil yang lain, seperti misalnya kisah kanak-kanak Yesus (Luk1-2). Maksud Lukas menulis Injilnya adalah supaya kita dapat semakin tahu dan mengenal secara benar siapakahYesus Kristus yang kita imani (ay.4).

Apa yang dilakukan Yesus dengan membaca nas Kitab Suci dari Yes 62:1-2, kemudian menegaskan bahwa “Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya” (ay.21) juga menegaskan arti pentingnya Kitab Suci dalam kehidupan Yesus. Yesus datang untuk menggenapi nas Kitab Suci.

Oleh karena itu, pesan dan ajakan Sabda Tuhan hari ini sangat jelas, yaitu agar kita mencintai Sabda Tuhan yang terlulis dalam Kitab Suci. Kita diajak untuk tekun dan setia membaca dan membacakan Kitab Suci seperti yang dilakukan Imam Ezra; kemudian menyelidikinya seperti yang dilakukan Lukas dengan merenungkannya; setelah itu mewartakannya; dan yang tidak boleh dilupakan, kita harus menggenapinya seperti yang dilakukan oleh Yesus.

Seringkali kita ragu-ragu bahkan takut untuk membaca Kitab Suci. Kita merasa takut kalau salah mengartikan. Kita merasa tidak ada gunanya membaca Kitab Suci kalau kita tidak mampu memahaminya. Namun, kemungkinan alasan yang sebenarnya ya hanya karena malas saja. Mulai sekarang, kita tidak perlu takut dan ragu membaca dan merenungkan Kitab Suci, meskipun tidak tahu atau tidak paham maksudnya. Percayalah, bahwa Kitab Suci yang kita baca dan renungkan – meskipun kita kurang memahaminya – tetap akan berkarya dalam diri kita dengan cara-cara yang tidak kita ketahui. Bukankah kalau kita makan, kita juga tidak memahami sepenuhnya kandungan zat-zat dari makanan tersebut, apalagi gunanya masing-masing bagi tubuh kita. Namun, begitu kita makan, tubuh kita akan memprosesnya sehingga kita hidup, sehat dan memperoleh kekuatan atau energi. Sabda Tuhan pun kiranya akan berkarya demikian juga dalam diri kita.

Seringkali, kita juga berpikir, “Ah, apa gunanya membaca Kitab Suci dan mendengarkan homili atau kotbah, toh baru sebentar saja sudah lupa”. Kalau kita berpikir demikian, coba bertanyalah kepada seorang bapak yang telah menikah selama 25 tahun. Setiap hari, istrinya selalu memasak untuknya. Namun, saya jamin bahwa bapak tersebut tidak akan ingat 25 tahun yang lalu istrinya memasak apa; 20 tahun yang lalu dimasakkan apa; 10 tahun yang lalu dimasakkan apa. Bahkan, apa yang dimasak istrinya seminggu yang lalu saja mungkin sudah lupa. Namun, karena hari demi hari, ia menyantap masakan yang disediakan oleh istrinya – kendati tanpa mengingatnya – nyatanya dia tetap hidup, sehat dan memperoleh kekuatan untuk bekerja. Bukankah sabda Tuhan itu merupakan makanan rohani bagi kita, yang kalau kita tekun dan setia membaca dan merenungkannya, pasti akan memberi kekuatan dan energi rohani bagi kita.

Seringkali pula kita tidak mau membaca Kitab Suci sendiri dan mengandalkan (njagakke) dibacakan dan diuraikan oleh orang lain. Ya ini baik, tetapi itu sama saja dengan kita makan tetapi tidak mau mengunyah sendiri namun dikunyahkan orang lain atau diblender. Tentu rasanya menjadi kurang enak dan kita tidak bisa menikmati lezatnya makanan tersebut. Sabda Tuhan pun akan lebih terasa dan bermakna kalau selain kita menerima uraian hasil permenungan orang lain, juga membaca dan merenungkan sendiri.

Sekali lagi, marilah kita semakin mencintai Kitab Suci. Kita bertekun dan setia membaca dan membacakan Kitab Suci seperti yang dilakukan Imam Ezra; kemudian menyelidikinya seperti yang dilakukan Lukas dengan merenungkannya; setelah itu mewartakannya; dan yang tidak boleh dilupakan, kita harus menggenapinya seperti yang dilakukan oleh Yesus. Meskipun sabda Tuhan sudah digenapi oleh Yesus, namun kita pun juga diutus untuk menggenapinya. Dalam diri kita, sabda Tuhan juga akan tergenapi manakala kita tekun dan setia membaca, merenungkan, mewartakan dan melaksanakannya. 

Rm. Ag. Agus Widodo, Pr

Kobus: Sharing 2: Legio Maria





silahkan klik gambar untuk memperbesar

Minggu, 27 Januari 2013 Hari Minggu Biasa III (C)

Minggu, 27 Januari 2013
Hari Minggu Biasa III (C) 
   
BERITA TENTANG YESUS
  
Dalam bacaan-bacaan dari Alkitab, sabda Allah dihidangkan kepada umat beriman, dan khazanah harta Alkitab dibuka bagi mereka.[*] Maka, kaidah penataan bacaan Alkitab hendaknya dipatuhi, agar tampak jelas kesatuan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dengan sejarah keselamatan. Tidak diizinkan mengganti bacaan dan mazmur tanggapan, yang berisi Sabda Allah, dengan teks-teks lain yang bukan dari Alkitab --- Pedoman Umum Misale Romawi, No. 57


Antifon Pembuka (Mzm 95:1.6)

Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu baru! Bermadahlah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Kepada-Nya pujian dan keluhuran, kekuasaan dan kemegahan dalam rahmat-Nya yang suci.

Doa Pagi


Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, berkali-kali Engkau bersabda melalui para nabi. Tetapi pada pribadi Yesus Kami imani Dialah Sabda-Mu yang menjelma, warta gembira bagi sekalian orang segala zaman. Kami mohon agar selalu siap sedia mendengarkan sabda-Mu dengan iman dan penuh perhatian, serta mewartakan-Nya kepada siapa saja. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Nehemia (8:3-5a.6-7.9-11)
 
  
"Bagian-bagian Kitab Taurat Allah dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan, sehingga pembacaan dimengerti."
 
Sesudah umat Israel kembali dari pembuangan, pada hari pertama bulan ketujuh, Imam Ezra membawa Kitab Taurat ke depan jemaat, pria, wanita dan semua yang dapat mendengar dan mengerti. Ia membacakan beberapa bagian dari kitab itu di halaman depan Gerbang Air dari pagi sampai tengah hari di depan pria, wanita dan semua orang yang dapat mengerti. Dengan penuh perhatian seluruh umat mendengarkan pembacaan kitab Taurat itu. Adapun Ezra, ahli kitab itu, berdiri di atas mimbar kayu yang dibuat khusus untuk peristiwa itu. Ezra membuka kitab itu di depan mata seluruh umat, karena ia berdiri lebih tinggi dari semua orang. Pada waktu ia membuka kitab itu, semua orang bangkit berdiri. Lalu Ezra memuji Tuhan, Allah yang Mahaagung, dan semua orang menyahut, “Amin! Amin!” sambil mengangkat tangan. Kemudian mereka berlutut dan sujud menyembah kepada Tuhan dengan muka sampai ke tanah. Bagian-bagian Kitab Taurat Allah dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan, sehingga pembacaan dimengerti. Lalu Nehemia, kepala daerah, dan Imam Ezra, ahli kitab itu, serta orang-orang Lewi yang mengajar jemaat, berkata kepada seluruh hadirin, “Hari ini adalah kudus bagi Tuhan Allahmu. Jangan kamu berdukacita dan menangis!” Karena semua orang itu menangis, ketika mendengar kalimat-kalimat Taurat. Lalu berkatalah Imam Ezra kepada mereka, “Pergilah, makanlah sedap-sedapan dan minumlah minuman manis; dan berikanlah sebagian kepada mereka yang tidak sedia apa-apa! Sebab hari ini kudus bagi Tuhan kita! Jangan bersusah hati, tetapi bersukacitalah karena Tuhan, sebab sukacita karena Tuhanlah perlindunganmu!”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 853
Ref. Sabda-Mu ya Tuhan, adalah Roh dan kehidupan.
Ayat. (Mzm 19:8.9.10.15; Ul: Yoh 6:63c)
1. Taurat Tuhan itu sem - pur - na, menyegar kan ji- wa.
Peraturan Tuhan i - tu te - guh, memberi hikmat kepada orang yang ber - sa- ha - ja.
2. Titah Tuhan i- tu te - pat, menyuka - kan hati.
Perintah Tuhan i - tu mur - ni, membuat ma - ta ber - se - ri.
3. Takut akan Tuhan i- tu su - ci, tetap untuk selama- la - ma - nya.
Hukum-hukum Tuhan i - tu be - nar, a - dil se - la - lu.
4. Mudah-mudahan Eng - kau su - di mendengarkan ucapan mu - lut - ku,
dan berkenan akan renungan ha - ti - ku, ya Tuhan, Gunung Batu dan pe - ne - bus - ku.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus 12:12-30 (Singkat 12:12-14.27)
  
"Kamu semua adalah tubuh Kristus dan masing-masing adalah anggotanya."
 
Saudara-saudara, seperti halnya tubuh itu satu dan anggotanya banyak, dan semua anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh saja, demikian pula Kristus. Sebab kita semua, baik orang Yahudi maupun orang Yunani, baik budak maupun orang merdeka, telah dibaptis dalam satu Roh menjadi satu tubuh, dan juga diberi minum dari satu Roh. Karena tubuh pun tidak terdiri atas satu anggota saja, tetapi atas banyak anggota. Andaikata kaki berkata, “Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh”’ benarkah ia tidak termasuk tubuh? Dan andaikata telinga berkata, “Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh”, benarkah ia tidak termasuk tubuh? Andaikata tubuh seluruhnya mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya telinga, di manakah penciuman? Tetapi Allah telah memberikan kepada semua anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya. Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh? Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh. Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan, “Aku tidak membutuhkan engkau!” Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki, “Aku tidak membutuhkan engkau!” Justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, malah paling dibutuhkan. Kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus, dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus; hal ini tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok. Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus, supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan. Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita. Kamu semua adalah tubuh Kristus, dan masing-masing adalah anggotanya. Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam jemaat: Pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya Ia menetapkan juga: mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mukjizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh. Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar? Adakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mukjizat, atau untuk menyembuhkan, atau untuk untuk berkata-kata dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh?
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 4:18-19)
Tuhan mengutus Aku memaklumkan Injil kepada orang yang hina dina, dan mewartakan pembebasan kepada orang tawanan.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:1-4; 4:14-21)
  
"Pada hari ini genaplah nas Kitab Suci."
    
Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita, seperti yang disampaikan kepada kita oleh saudara-saudara yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman. Karena itu, setelah menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari awal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu. Dengan demikian engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar. Sesudah dicobai Iblis di padang gurun, dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu. Selama di situ Ia mengajar di rumah-rumah ibadat dan semua orang memuji Dia. Lalu Yesus datang ke Nazaret, tempat Ia dibesarkan. Dan menurut kebiasaan-Nya, pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. Kepada-Nya diberikan kitab Nabi Yesaya, dan setelah membukanya, Ia menemukan nas di mana ada tertulis: Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta; untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan bahwa tahun rahmat Tuhan telah datang. Kemudian Yesus menutup kitab itu, mengembalikannya kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Yesus mulai mengajar mereka, kata-Nya, “Pada hari ini genaplah nas tadi sewaktu kamu mendengarnya.”  
Demikianlah Injil Tuhan.
U Terpujilah Kristus. 
  
Renungan

Salah satu ciri kehidupan manusia zaman ini adalah keinginan untuk selalu up to date. Ya, tak ada orang yang ingin dianggap dan di cap sebagai manusia yang out of date alias ketinggalan zaman. Sehubungan dengan hal itu, salah satu sarana yang bisa membuat kita tetap up to date adalah dengan mendengarkan berita.

Dalam bahasa Inggris kata berita berarti news. Kata news bisa dikaitkan dengan kata new yang berarti baru. Dengan penambahan huruf “s” secara sederhana kita bisa memahami kata news sebagai hal-hal yang baru. Memang pada hakikatnya apa yang disampaikan dalam sebuah berita adalah hal-hal yang baru, entah itu hal-hal mengenai keadaan dunia, secara global, tentang politik, ekonomi, budaya, kesehatan bahkan tentang kehidupan selebritis yang notabene paling banyak dinanti dan diminati oleh anak-anak muda. Betapa sebuah berita itu penting bagi kita, bahkan sebuah berita mampu mengubah dan mempengaruhi kehidupan kita. Tanpa berita, manusia tidak berarti apa-apa.

Penginjil Lukas, juga menyadari bahwa berita adalah suatu kebutuhan yang vital bagi manusia. Sebagai seorang tokoh penting dalam Gereja Perdana lewat Injilnya, Lukas sedang berusaha menyampaikan hal-hal baru kepada seorang jemaat Kristen Purba yang bernama Teofilus. Kepadanya Lukas memberi informasi tentang siapa Yesus itu. Ia memberitakan bahwa Yesus adalah pribadi yang penuh dengan Roh Kudus, yang telah diurapi oleh Bapa-Nya untuk menyampaikan kabar baik, memberitakan pembebasan, mengadakan penyembuhan dan menghadirkan Kerajaan Allah kepada umat manusia. Dengan memberitakan siapa Yesus itu, Lukas ingin agar Teofilus yakin dan percaya bahwa Yesus adalah benar-benar utusan Allah dan bahwa kehadiran-Nya telah membawa keselamatan bagi dunia.

Berita indah yang diwartakan Lukas tersebut, pada hari ini tidak lagi ditujukan hanya kepada Teofilus tetapi juga ditujukan kepada kita semua. Ya, kitalah teofilus-teofilus baru. Kepada kita, ia menggaungkan warta agar kita percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat. Tak hanya itu. Lewat pemberitaannya Lukas juga ingin mengajak kita untuk mengecek serta merefleksikan karya-karya Yesus dalam hidup kita, karya-Nya yang telah membebaskan kita dari segala kesesakan akibat persoalan serta beban hidup yang tidak ringan, karya-Nya yang telah memberikan kesembuhan atas sakit-penyakit (baik fisik maupun psikis) yang kita derita, juga karya Yesus yang mengampuni segunung dosa yang telah kita lakukan. Bukankah kita pernah merasakan dan mengalami karya-karya-Nya itu? Bukankah dengan mengingat karya-karya Yesus itu hidup rohani kita menjadi up to date (diperbaharui/disemangati) karena semakin percaya?

Karenanya, berita tentang karya Tuhan Yesus yang telah diwartakan pada hari ini perlu kita teruskan. Tujuannya, agar sesama semakin menyadari kebaikan Tuhan dalam hidupnya. Dengan demikian kita semua akhirnya menjadi semakin teguh dalam iman kepada-Nya.

Suatu hari, sesudah menyambut Komuni, St. Maria Magdalena de Pazzi berlutut di tengah para Suster novis dengan tangan tersilang. Ia menengadah ke surga dan berkata, "Oh, para suster; kalau saja kita menyadari bahwa selama rupa roti Ekaristi masih ada dalam diri kita, Yesus ada di sana, dan bekerja dalam diri kita bersama Bapa dan Roh Kudus. Sungguh, seluruh Tritunggal hadir." (Srefano M. Manelli, Yesus Kekasih Kita dalam Ekaristi. Jakarta: Marian Centre Indonesia, 2005:59-60)

RUAH

Sabtu, 26 Januari 2013 Peringatan Wajib St. Timotius dan Titus, Uskup

Sabtu, 26 Januari 2013
Peringatan Wajib St. Timotius dan Titus, Uskup

“Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga” (St. Paulus, 2Tim 2:5)


Antifon Pembuka (Yeh 34:11; 23-24)

Tuhan bersabda, "Aku akan memperhatikan domba-domba-Ku, mengangkat seorang gembala sebagai pemimpin, dan Aku, Tuhan sendiri, menjadi Allah mereka.

Doa Pagi

Allah Bapa yang Maha Pengasih dan Penyayang, aku bersyukur atas kekuatan sabda-Mu hari ini untuk tidak takut bersaksi dan menderita demi Injil, seperti Santo Timotius. Kuatkanlah aku supaya tetap setia sekalipun mengalami banyak kesulitan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Setelah menyampaikan salamnya, Paulus menyampaikan ucapan terima kasih pada Timotius atas kesungguhan dan ketulusan imannya. Paulus kemudian mengingatkan Timotius akan karunia-karunia rohani yang diterimanya, yang mestinya membuatnya kuat, pengasih dan mampu menahan diri.

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (1:1-8)


Dari Paulus, rasul Yesus Kristus, yang oleh kehendak Allah diutus memberitakan janji tentang hidup dalam Kristus Yesus; kepada Timotius, anakku yang terkasih: Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau. Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Aku selalu mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam. Dan bila terkenang akan air mata yang kaucurahkan, aku ingin melihat engkau kembali supaya penuhlah kesukaanku. Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike, dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu. Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita, dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia. Tetapi berkat kekuatan Allah ikutlah menderita bagi Injil-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Atau

Dalam sapaannya kepada Titus, Paulus menulis sebagai orang yang dipaksa oleh kewajiban untuk melayani. Sebagai hamba Allah dan atas amanat Kristus, ia merasa dipanggil untuk memberikan arahan kepada mereka yang dipilih oleh Allah untuk mengenal kebenaran. Paulus menugasi Titus untuk mengawasi pemilihan penatua-penatua dalam jemaat di Kreta.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (1:1-5)


Dari Paulus, hamba Allah dan rasul Yesus Kristus, yang ditugaskan memelihara iman orang-orang pilihan Allah dan pengetahuan akan kebenaran seperti yang nampak dalam ibadah kita; jadi berdasarkan pengharapan akan hidup yang kekal yang sebelum permulaan zaman sudah dijanjikan oleh Allah yang tidak berdusta, dan yang pada waktu yang dikehendaki-Nya telah menyatakan firman-Nya dalam pemberitaan Injil yang telah dipercayakan kepadaku sesuai dengan perintah Allah, Juruselamat kita. Kepada Titus, anakku yang sejati dalam iman bersama: Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Juruselamat kita, menyertai engkau. Aku telah meninggalkan engkau di Kreta dengan maksud supaya engkau mengatur apa yang masih perlu diatur, dan supaya engkau mengangkat penatua-penatua di setiap kota, seperti yang telah kupesankan kepadamu.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 96:1-2a.2b-3.7-8.9-10a.c; Ul: 3)

1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, ya seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.
2. Kabarkanlah dari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, di antara segala suku.
3. Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya.
4. Sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai seluruh bumi! Katakanlah di antara bangsa-bangsa, "Tuhan itu Raja! Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Sabda-Mu adalah pelita bagi langkahku, dan cahaya bagi jalanku.

Setelah muncul berbagai konflik dengan para pemuka agama Yahudi (bdk. Mrk 2,1-3,6) Yesus dikatakan “tidak waras lagi”. Keluarganya mendengar hal itu. Itu bukan berarti bahwa Ia telah kehilangan akal, tetapi karena Yesus begitu teguh atau bahkan nekad dengan apa yang sedang diperjuangkan-Nya.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:20-21)


Sekali peristiwa Yesus bersama murid-murid-Nya masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makan pun mereka tidak dapat. Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka, “Ia tidak waras lagi.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

atau


Perutusan Kristus adalah perutusan keselamatan. Sebagai utusan-utusan-Nya tidak perlu khawatir, karena Allah telah menyediakan bekal perjalanan untuk mewartakan damai sejahtera-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:1-9)


Pada suatu hari Tuhan menunjuk tujuh puluh murid, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka, “Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah! Camkanlah, Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan. Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu, ‘Damai sejahtera bagi rumah ini’. Dan jika di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya. Tetapi jika tidak, salammu itu akan kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Jika kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ, dan katakanlah kepada mereka, ‘Kerajaan Allah sudah dekat padamu’.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Yesus tidak sempat makan, karena melayani orang yang sedemikian banyak. Salah satu cirri orang tidak waras adalah tidak peduli lagi soal makan. Pikiran dan fantasinya melayang kemana-mana, tetapi selalu kembali kepada dirinya sendiri! Kaum keluarga Yesus menduga bahwa Yesus sudah tidak waras lagi, karena sudah tak memedulikan makan. Memang, orang kudus kerapkali seperti orang gila kalau sedang melayani sesama.



Injil-injil ditulis oleh manusia-manusia, yang termasuk orang-orang beriman pertama Bdk. Mrk 1:1; Yoh 21:24. dan yang hendak menyampaikan imannya kepada orang lain. Karena mereka mengetahui dari iman, siapa Yesus, mereka dapat melihat dalam seluruh kehidupan duniawi-Nya jejak-jejak rahasia batin-Nya dan mengarahkan orang lain kepada-Nya. Dalam kehidupan Yesus segala sesuatu - mulai dari kain lampin waktu kelahiran-Nya Bdk. Luk 2:7. sampai kepada cuka waktu kesengsaraan-Nya Bdk. Mat 27:48. dan kain kafan waktu kebangkitan-Nya Bdk. Yoh 20:7. - merupakan tanda-tanda rahasia batin-Nya. Oleh perbuatan-Nya, mukjizat-Nya, perkataan-Nya menjadi nyata, bahwa "di dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allah-an" (Kol 2:9). Kemanusiaan-Nya sendiri tampak sebagai "sakramen", artinya sebagai tanda dan sarana ke-Allah-an-Nya dan keselamatan, yang Ia bawakan. Apa yang kelihatan dalam kehidupan-Nya, menunjukkan misteri keputeraan-Nya sebagai Anak Allah dan perutusan-Nya sebagai Penebus. --- Katekismus Gereja Katolik, 515
Doa Malam

Bapa yang Mahabaik, hari ini aku Kauajak untuk berani memberikan diri secara total pada-Mu. Buatlah hatiku gembira saat memberikan diri dalam hidup harianku. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

RUAH

Jumat, 25 Januari 2013 Pesta Bertobatnya St. Paulus, Rasul

Jumat, 25 Januari 2013
Pesta Bertobatnya St. Paulus, Rasul

“Hanya satu hal. Satu hal saja yang Rasul Paulus takuti dan ia hindari, yaitu menyakitkan hati Tuhan” (St. Yohanes Krisostomus)

Antifon Pembuka (2Tim 11:12; 4:8)

Aku tahu kepada siapa kupercayakan diriku, dan aku yakin bahwa Ia sanggup memelihara semuanya sampai hari terakhir, sebab Ia hakim yang adil.

Doa Pagi


Allah yang Mahakuasa, Engkau telah mengubah dan memilih St Paulus menjadi alat pilihan-Mu sebagai rasul bangsa-bangsa. Buatlah aku juga berani bertobat dan berbalik kepada-Mu dari hari ke hari. Pakailah aku seturut rencana dan kehendak-Mu.
Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Ini adalah bagian dari cerita Paulus di hadapan orang-orang Yahudi di Yerusalem tentang perjalanan pertobatannya. Paulus bercerita tentang keyahudiannya, pertemuan dengan Tuhan yang bangkit dan perintah untuk memberi diri dibaptis.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (22:3-16)


Pada waktu itu Paulus membela diri di hadapan orang-orang Yahudi, “Aku adalah orang Yahudi, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di kota ini. Aku dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek moyang kita, sehingga aku menjadi seorang yang giat bekerja bagi Allah sama seperti kamu semua pada waktu ini. Aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara. Tentang hal itu baik Imam Agung maupun Majelis Tua-tua dapat memberi kesaksian. Dari mereka aku telah membawa surat-surat untuk saudara-saudara di Damsyik, dan aku telah pergi ke sana untuk menangkap penganut-penganut Jalan Tuhan, yang ada di situ, dan membawa mereka ke Yerusalem untuk dihukum. Tetapi dalam perjalananku ke sana, ketika aku sudah dekat Damsyik, yaitu waktu tengah hari, tiba-tiba memancarlah dari langit cahaya yang menyilaukan mengelilingi aku. Maka rebahlah aku ke tanah, dan aku mendengar suatu suara yang berkata kepadaku: Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku? Jawabku: Siapakah Engkau, Tuhan? Kata-Nya: Akulah Yesus, orang Nazaret, yang kauaniaya itu. Mereka yang menyertai aku, memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidaklah mereka dengar. Maka kataku: Tuhan, apakah yang harus kuperbuat? Kata Tuhan kepadaku: Bangkitlah dan pergilah ke Damsyik. Di sana akan diberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu. Sebab aku tidak dapat melihat oleh karena cahaya yang menyilaukan mata itu, maka kawan-kawan seperjalananku memegang tanganku dan menuntun aku ke Damsyik. Di situ ada seorang bernama Ananias, seorang saleh yang hidup menurut hukum Taurat dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang ada di situ. Ia datang berdiri di dekatku dan berkata: Saulus, saudaraku, bukalah matamu dan melihatlah! Dan seketika itu juga aku melihat kembali dan menatap dia. Lalu katanya: Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar, dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya. Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa yang kaulihat dan kaudengar. Sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan berserulah kepada nama Tuhan, maka dosa-dosamu dihapuskan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Atau:

Ini adalah kisah pertobatan Paulus. Ia bercerita tentang tugas yang diembannya untuk menangkap para pengikut Tuhan. Namun, dalam perjalanan ke Damsyik, justru dialah yang ditangkap oleh Tuhan yang bangkit. Ia menjumpai Ananias dan memberi diri dibaptis. Kemudian ia mulai untuk pertama kalinya mewartakan Yesus Kristus sebagai Anak Allah.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (9:1-22)
  
"Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan berserulah kepada nama Tuhan, maka dosa-dosamu dihapuskan."
  
Ketika pecah penganiayaan terhadap jemaat, dengan hati berkobar-kobar Saulus mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Agung, dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya jika menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia dapat menangkap dan membawa mereka ke Yerusalem. Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba memancarlah cahaya dari langit mengelilingi dia. Ia rebah ke tanah, dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya, “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?” Jawab Saulus, “Siapakah Engkau, Tuhan?” Kata-Nya, “AKulah Yesus yang kauaniaya itu. Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat.” Maka termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jua pun. Saulus bangun dan berdiri lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa; teman-temannya harus menuntun dia masuk ke kota Damsyik. Tiga hari lamanya Saulus tidak dapat melihat, dan tiga hari lamanya ia tidak makan serta minum. Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias. Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan, “Ananias”. Jawabnya, “Ini aku, Tuhan!” Firman Tuhan, “Pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus yang bernama Saulus. Ia sekarang sedang berdoa, dan dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangan ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi.” Jawab Ananias, “Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyak kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem. Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu.” Tetapi firman Tuhan kepada Ananias, “Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain, kepada raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-ku.” Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah Yudas. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya, “Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat kembali dan penuh dengan Roh Kudus.” Dan seketika itu juga seolah-olah ada selaput gugur dari mata Saulus, sehingga ia dapat melihat kembali. Saulus bangun, lalu dibaptis. Dan setelah ia makan, pulihlah kekuatannya. Saulus tinggal beberapa hari bersama dengan murid-murid Tuhan di Damsyik. Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Semua orang yang mendengar hal itu heran dan berkata, “Bukankah dia ini yang di Yerusalem mau membinasakan siapa saja yang memanggil nama Yesus? Dan bukankah ia datang ke sini dengan maksud menangkap dan membawa murid-murid Tuhan ke hadapan imam-imam kepala?” Akan tetapi Saulus semakin besar pengaruhnya, dan ia membingungkan orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik, karena ia membuktikan bahwa Yesus adalah Mesias.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan (do-f, 4/4 PS 827)
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!

Ayat. (Mzm 117:1.2; Ul: Mrk 16:15)
1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.
 
 Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 15:16)
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.

Empat dari dua belas ayat terakhir dalam Injil Markus, menuliskan perintah Yesus yang bangkit kepada para murid-Nya, yakni untuk pergi ke seluruh dunia dan memberitakan Injil kepada segala makhluk. Yesus akan menyertai mereka semua dengan tanda-tanda-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (16:15-18)
  
"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil."
 
Sekali peristiwa Yesus yang bangkit dari antara orang mati menampakkan diri kepada kesebelas murid, dan berkata kepada mereka, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Hari ini, Yesus memerintah kita untuk mewartakan Injil. Memang, Injil harus diwartakan. Pewartaan tidak saja terbatas pada kata-kata kotbah/homili, melainkan juga sikap dan perbuatan. Sedemikian penting pewartaan Injil ini, sehingga bagi pewarta sudah ada bekalnya, dan bagi penerimanya sudah ditunjukkan akibatnya. Arti kata 'Injil' adalah kabar gembira. Maka, seorang pewarta Injil harus membawa kegembiraan sejati, bukan hanya bisa marah-marah, seperti pengkotbah yang frustasi.

Doa Malam

Yesus, Guru dan Tuhanku, Engkau menghendaki agar aku membawa kabar baik kepada semua orang. Bantulah aku untuk semakin teguh dan tidak mudah goyah oleh tawaran yang menyesat. Engkaulah Tuhan dan Juruselamatku, kini dan sepanjang masa. Amin.

HARI SABAT
(Katekismus Gereja Katolik, No. 2173)


Injil memberitakan kejadian-kejadian, di mana Yesus dipersalahkan karena Ia melanggar perintah Sabat. Tetapi Yesus tidak pernah melanggar kekudusan hari ini Bdk. Mrk 1:21; Yoh 9:16.. Dengan wewenang penuh Ia menyatakan artinya yang benar: "Hari Sabat diadakan untuk manusia, bukan manusia untuk hari Sabat" (Mrk 2:2). Dengan penuh belas kasihan Kristus menuntut hak, supaya melakukan yang baik daripada yang jahat dan menyelamatkan kehidupan daripada merusakkannya pada hari Sabat Bdk. Mrk 3:4.. Hari Sabat adalah hari Tuhan yang penuh kasih dan penghormatan Allah Bdk. Mat 12:5; Yoh 7:23.. "Jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat" (Mrk 2:28).



RUAH

SAKRAMEN BAPTIS: Tak terhapus oleh pernyataan publik 'Pindah Agama'

Betapa indahnya upacara Pembaptisan. Seorang pelayan menuangkan air ke atas kepala orang yang dibaptis, dan berkata, "Aku membaptis engkau, dalam nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus." Pembaptisan itu diperlukan untuk keselamatan (1Tim 2:4), baik yang diterimakan secara nyata dalam ritus Pembaptisan atau setidak-tidaknya dalam kerinduan (Kitab Hukum Kanonik, kan 849). 

 Pewartaan Injil membuka pintu kemungkinan bagi seseorang untuk meminta diterimakan Sakramen Baptis. Dengan pewartaan Injil, Gereja membantu orang-orang yang memenuhi persyaratan untuk dibaptis, menerima Sakramen Baptis. Dalam Sakramen Baptis, seseorang dilahirkan kembali dari air dan Roh, sebagaimana disabdakan Tuhan Yesus, dalam dialog dengan Nikodemus (Yoh 3:5). Sakramen Baptis merupakan sarana yang menjamin langkah seseorang masuk ke dalam persyaratan forma (rumusan doa Tritunggal Mahakudus) dan materia (air yang mengalir atau dicurahkan/dikucurkan) yang dituntut oleh Hukum Gereja (Kan. 849; bdk. Kan. 853; lih. Katekismus Gereja Katolik, 1277). Berikut ini diuraikan beberapa hal yang menunjukkan pentingnya Pembaptisan. 

Pertama, Baptis adalah pintu gerbang Sakramen-sakramen lainnya dalam Gereja (Krisma, Ekaristi, Perkawinan, Imamat, Tobat dan Pengurapan Orang Sakit). Tanpa Pembaptisan, seseorang tidak boleh menerima Sakramen-sakramen tersebut. Bersama dengan Krisma dan Ekaristi, Sakramen Baptis menjadi Sakramen Inisiasi. Hal ini berarti, dengan Sakramen Baptis seseorang masuk menjadi anggota Gereja secara resmi dan sah, yang baginya menjadi awal kehidupan baru di dalam Kristus.
Kedua, dengan Baptis seseorang dibebaskan dari dosa. Pembaptisan membebaskan seseorang dari semua dosa dan semua sanksi akibat dosa. Di dalam diri orang yang dibaptis tidak tersisa apa pun dalam dirinya, yang dapat menghalang-halanginya untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. Walaupun demikian, dalam diri mereka tetap dapat mengalami penyakit, penderitaan, bahkan kematian fisik. Juga, kecondongan terhadap dosa, yang biasa disebut 'keinginan tak teratur' (concupiscentia) atau 'dapur dosa' (fomes peccati). Namun, siapa yang berjuang dengan benar -- yakni berjuang bersama rahmat Kristus -- akan memperoleh mahkota (2Tim 2:5).
Ketiga, dilahirkan kembali sebagai anak-anak Allah. Pembaptisan adalah pengangkatan seseorang menjadi anak Allah (Gal 4:5-7; bdk. Lumen Gentium, 11). Seorang yang dibaptis mengambil bagian dalam kodrat Allah (2Ptr 1:4). Itulah sebabnya, Baptis merupakan Sakramen yang bermeterai kekal-abadi, tak terhapuskan, juga dengan pernyataan publik "pindah agama" sekalipun. Selain itu, juga menjadi ahli waris Kerajaan Allah, bersama Kristus (Rom 8:18); dan kenisah Roh Kudus (1Kor 6:19). Roh Kudus akan menganugerahkan rahmat pengudusan, daya-daya untuk melakukan kebajikan ilahi, supaya orang mampu meng-imani, berharap dan mencintai Allah. Selain itu, Roh Kudus juga membuat orang sanggup hidup di dalam bimbingan suara hatinya, dan bertumbuh dalam aneka kebaikan. Singkatnya, dengan Pembaptisan seseorang diangkat menjadi anak Allah, menjadi anggota 'tubuh' Kristus dan kenisah Roh Kudus.
Keempat, digabungkan dalam Gereja, Tubuh Kristus. Gereja adalah komunitas orang-orang yang dibaptis; dan Gereja adalah tubuh Kristus. Setelah menjadi anggota Gereja, orang yang dibaptis menjadi milik Kristus (2Kor 5:15). Dari bejana Pembaptisan dilahirkan umat Perjanjian Baru yang unik, yang melintasi batas-batas bangsa, negara dan kebudayaan (1Kor 12:13). Kumpulan-kumpulan orang yang dibaptis membentuk bangunan 'rumah-rohani (1Ptr 2:5) menjadi bangsa terpilih untuk memberitakan karya-karya agung Allah (1Ptr 2:9). Pembaptisan mewajibkan seseorang untuk mengambil bagian secara aktif dalam imamat Kristus, terlibat aktif dalam liturgi Gereja (doa), dan secara meyakinkan menjadi saksi Kristus di tengah masyarakat (karya). 

Kini, kita memahami betapa luhur Sakramen Baptis itu. Keluhurannya tidak dapat dihapuskan oleh ulah manusia yang plin-plan; yang dengan aneka alasan ingin "meninggalkan" Pembaptisannya. Keluhurannya tak terhapus oleh pernyataan "pindah agama" sekalipun. 

      "Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya ia akan selamat."   (Markus 13:13)

"Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia."  (Yak 1:12)

Oleh: Rm. Adrian Pristio, O.Carm (RUAH)

Kamis, 24 Januari 2013 Peringatan Wajib St. Fransiskus de Sales

Kamis, 24 Januari 2013
Peringatan Wajib St. Fransiskus de Sales

“Hidup saleh membuat hidup keluarga penuh damai, cinta suami istri lebih manjur” (St. Fransiskus de Sales)

Antifon Pembuka (Sir 15:5)

Ia membuka mulutnya di tengah umat. Roh kebijaksanaan dan pengetahuan dilimpahkan Tuhan ke dalam hatinya. Ia dihiasi semarak kemuliaan.

Doa Pagi

Allah yang Mahamulia, aku bersyukur karena melalui Yesus Putera-Mu, aku telah Kauangkat menjadi anak-Mu dan memperoleh hidup kekal. Terima kasih atas anugerah ini dan atas pengorbanan Putera-Mu, sebab Dialah Tuhan dan penyelamat kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

Dalam teks ini Surat kepada orang Ibrani merangkum secara padat imamat Yesus Kristus. Ia sekaligus menjadi imam dan kurban yang sempurna. Sebagai Kurban Ia hidup saleh, tanpa salah dan tanpa noda. Dan sebagai Imam Ia melayani dari tempat yang Mahakudus, yakni dari sisi kanan Allah Bapa sendiri.

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (7:25-8:6)
 
"Kristus mempersembahkan diri sekali untuk selama-lamanya."
 
Saudara-saudara, Yesus sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang demi Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup lestari untuk menjadi Pengantara mereka. Imam Agung seperti inilah yang kita perlukan: yakni saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang telah dipisahkan dari orang-orang berdosa, dan ditinggikan mengatasi segala langit; yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya. Hal itu sudah dilakukan Yesus satu kali untuk selama-lamanya, yakni ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai kurban. Hukum Taurat menetapkan orang-orang yang tidak sempurna menjadi imam agung. Tetapi sesudah hukum Taurat itu, diucapkanlah sumpah, yang menetapkan Putera yang sudah sempurna sampai selama-lamanya, menjadi Imam Agung. Inti segala yang kita bicarakan ini ialah: Kita mempunyai Imam Agung yang seperti itu: Ia duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di surga, dan melayani ibadat di tempat mahakudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan buatan manusia. Setiap Imam Agung ditetapkan untuk mempersembahkan kurban atau persembahan kepada Allah. Oleh karena itu Yesus harus mempunyai sesuatu untuk dipersembahkan. Sekiranya Ia berada di bumi ini, Ia sama sekali tidak akan menjadi imam, karena di sini sudah ada orang-orang yang mempersembahkan persembahan menurut hukum Taurat. Tetapi pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di surga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah. “Ingatlah!” demikian firman Tuhan, “Buatlah semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu!” Tetapi sekarang Yesus telah mendapat tugas pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 850
Ref. Ya Tuhan aku datang melakukan kehendak-Mu
Ayat. (Mzm 40:7-8a.8b-9.10.17; R: 8a.9a)
1. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, "Lihatlah Tuhan, aku datang!"
2. "Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku."
3. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.
4. Biarlah bergembira dan bersukacita semua orang yang mencari Engkau; biarlah mereka yang mencintai keselamatan daripada-Mu tetap berkata, "Tuhan itu besar!"

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (2 Tim 1:10b)
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.

Para pendengar Yesus datang dari segala penjuru: dari Galilea sampai Yudea, dari seberang Yordan sampai Sidon. Semua orang juga ingin menjamah-Nya, karena Ia menyembuhkan banyak orang. Orang-orang terpesona olehnya, penyakit-penyakit dikalahkan-Nya, dan roh-roh jahat takluk.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:7-12)
 
"Roh-roh jahat berteriak, "Engkau Anak Allah." Tetapi dengan keras Yesus melarang memberitahukan siapa Dia."
 
Sekali peristiwa, Yesus menyingkir ke Danau Galilea bersama murid-murid-Nya, dan banyak orang dari Galilea mengikuti Dia. Juga dari Yudea, dari Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus serta Sidon datanglah banyak orang kepada-Nya. Sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya. Karena orang banyak itu, Yesus menyuruh murid-murid-Nya menyediakan sebuah perahu bagi-Nya, jangan sampai Dia terhimpit oleh mereka. Sebab Yesus menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desak ingin dijamah oleh-Nya. Bilamana roh-roh jahat melihat Yesus, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak, “Engkaulah Anak Allah!” Tetapi dengan keras Yesus melarang mereka memberitahukan siapa Dia.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Hari ini Yesus dicari banyak orang, bahkan dari luar ‘negeri’ (Sidon dan Tirus). Yesus melayani mereka semua. Tanpa pamrih! Inilah yang dapat kita jadikan bahan permenungan sepanjang hari ini: Pelayanan sejati selalu berarti tanpa pamrih! Pelayanan bukanlah bantuan yang mengandung muatan kepentingan pribadi atau pamrih. Maka marilah kita melihat kembali setiap tindakan yang selama ini kita sebut ‘pelayanan’. Ada sedikit saja pamrih, gugurlah nilai rohaninya, sehingga tak layak lagi disebut pelayanan.

Doa Malam

Allah yang penuh kasih, melalui Yesus banyak orang disembuhkan. Tambahkanlah imanku agar dalam hidup ini aku dapat selalu bersandar pada Yesus, satu-satunya Sang Tabib sejati. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.
RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy